الدين القيم
2.6K subscribers
868 photos
45 videos
88 files
2.54K links
Download Telegram
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (59)

📋Hukum memisahkan dalam membasuh anggota-anggota badan ketika berwudhu dan mandi janabah.

Sekelo
mpok ulama memperbolehkan memisahkan dalam membasuh anggota-anggota badan dalam wudhu dan mandi janabah, telah shahih bahwasanya Ibnu Umar pernah berwudhu di pasar, maka ia membasuh wajahnya dan kedua tangannya dan mengusap kepalanya, lalu ia diundang untuk menshalati jenazah, lalu beliau memasuki masjid untuk menshalati jenazah tersebut, lalu beliau mengusap kedua sepatunya kemudian beliau menshalatinya.

Dan Atha' berpendapat bolehnya memisah dalam membasuh anggota-anggota wudhu, An Nakha'i juga membolehkannya dalam mandi janabah, dan Al Hasan dan An Nakha'i keduanya berpendapat boleh bagi orang yang junub untuk mencuci kepalanya kemudian ia mengakhirkan untuk membasuh tubuhnya setelah itu, dan diriwayatkan semakna dengan ini dari Sa'id ibnul Musayyib dan Thawus, dan ini merupakan madzhab Ats Tsauri, dan diantara yang berpendapat demikian adalah Asy Syafi'i dan Ashhabur Ra'yi.

🔸Ibnul Mundzir rahimahullah berkata : demikianlah kita juga berpendapat bolehnya hal itu; dikarenakan Allah mewajibkan dalam kitabNya membasuh anggota-anggota wudhu, maka barangsiapa yang membasuh anggota-anggota wudhu tersebut maka ia telah melakukan apa yang wajib atasnya, baik ia melakukannya secara terpisah-pisah maupun secara berkesinambungan atau bersambung, dan tidak ada hujjah bagi pihak yang menjadikan keringnya anggota wudhu sebelumnya sebagai batasan atas hal itu, dan itu berbeda-beda pada musim dingin dan musim panas. Selesai ucapan Ibnul Mundzir rahimahullah, dan ini merupakan tahqiq yang bagus.
Kesimpulannya bahwasanya memisahkan pencucian anggota-anggota tubuh ketika berwudhu dan mandi diperbolehkan; berdasarkan apa yang telah lewat, wallahu Ta'ala A'lam.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 7/576.

🔹حكم تفريق
غسل الأعضاء في الوضوء والغسل:

وأجازت طائفة تفريق الوضوء والغسل، ثَبَت أن ابن عمر توضأ بالسوق، فغسل وجهه ويديه ومسح برأسه، ثم دُعِي لجنازة، فدخل المسجد ليصلي عليها، فمسح على خفيه، ثم صلى عليها.
وكان عطاء لا يرى بتفريق الوضوء بأسًا، وأباح ذلك النخعيّ في الغسل، وكان الحسن، والنخعيّ لا يريان بأسًا للجنب أن يغسل رأسه، ثم يؤخّر غسل جسده بعد ذلك، ورُوي معنى ذلك عن سعيد بن المسيِّب، وطاوس، وهذا على مذهب الثوريّ، وممن رأى ذلك جائزًا الشافعيّ، وأصحاب الرأي.
قال ابن المنذر: وكذلك نقول؛ لأن الله جل ذكره أوجب في كتابه غسل الأعضاء، فمن أتى بغسلها، فقد أتى بالذي عليه، فَرَّقها أو أتى بها نَسقًا متتابعًا، وليس لِمَن جَعَل حدَّ ذلك الجفوفَ حجةٌ، وذلك يختلف في الشتاء والصيف. انتهى كلام ابن المنذر - رَحِمَهُ اللهُ - وهو تحقيقٌ نفيسٌ جدًّا.
#والحاصل أن تفريق الغسل والوضوء جائزٌ؛ لما ذُكِرَ، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 7/576
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (62)

🔹Hukum laki-laki mandi janabah dari sisa air perempuan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) tentang masalah bersucinya laki-laki dengan menggunakan bekas air perempuan dan sebaliknya adalah boleh, sebagaimana ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama; dikarenakan jelasnya dalil-dalil pendapat ini, dan bahwasanya hadits-hadits larangan dari hal tersebut dibawa kepada makna tanzih (makruh) dalam rangka mengkompromikan antara hadits-hadits tersebut dan hadits-hadits yang membolehkan yang lebih kuat serta lebih banyak dari hadits-hadits larangan, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/24.

🔹حكم
اغتسال الرجل بفضل المرأة:

#والحاصل أن الأرجح في مسألة تطهر الرجل بفضل المرأة، وعكسه الجواز، كما هو مذهب الجمهور؛ لوضوح أدلّته، وأن أحاديث النهي تُحْمل على التنزيه؛ جمعًا بينها وبين أحاديث الجواز التي هي أقوى وأكثر منها، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والماب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/24
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (63)

🔹Hukum wanita melepaskan jalinan/kepangan rambutnya ketika mandi haidh dan mandi janabah.

📂Fadh
ilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

✔️Kesimpulan tentang permasalahan ini adalah bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah pendapat yang menyatakan bahwasanya perempuan cukup baginya untuk menuangkan air ke kepalanya dengan tiga kali tuangan dan tidak wajib baginya melepas jalinan rambutnya, dan ini semuanya mencakup mandi janabah dan mandi haidh; berdasarkan tambahan riwayat Abdur Razzaq yang akan datang dimana menyebutkan tambahan mandi haidh, dan tambahan tersebut dari seorang yang tsiqah serta tidak bertentangan dengan riwayat yang lainnya sehingga diterima, adapun pernyataan Ibnul Qayyim yang menghukumi riwayat tersebut syadz maka tidak bisa diterima, ini semuanya terkait kaum wanita.
Adapun laki-laki maka wajib baginya melepaskan jalinan rambutnya supaya air sampai ke pangkal rambutnya; berdasarkan hadits Tsauban radhiallahu anhu yang telah lewat :

أنهم استفتوا النبي صلى الله عليه وسلم عن غسل الجنابة، فقال : أما الرجل، فلينشر رأسه، فليغسله حتى يبلغ أصول الشعر، وأما المرأة فلا عليها أن لا تنقضه، لتغرف على رأسها ثلاث غرفات فكفيها.
أخرجه أبو داود وصححه الشيخ الألباني رحمه الله.

"Bahwasanya mereka bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang mandi janabah, maka beliau bersabda : adapun laki-laki maka hendaknya ia menguraikan jalinan rambutnya lalu ia mencucinya hingga air sampai ke pangkal rambutnya, adapun perempuan maka tidak mengapa baginya untuk tidak mengurai jalinan rambutnya, hendaknya ia menuangkan (air) ke kepalanya tiga kali cidukan dengan kedua telapak tangannya".
Dan ia merupakan hadits yang shahih, sebagaimana yang telah lewat baru saja. Maka sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam menjelaskan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, dimana beliau mewajibkan bagi laki-laki untuk melepaskan jalinan rambutnya dan tidak bagi perempuan.

Kesimpulannya bahwasanya rukhshah untuk tidak melepaskan jalinan rambut itu dikhususkan bagi wanita ketika mandi suci dari haidh dan mandi janabah, adapun laki-laki maka wajib baginya melepaskannya; berdasarkan apa yang telah kami sebutkan, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/85-86.

🔹نقض ضفيرة المرأة في الغسل

وخلاصة القول في المسألة أن أرجح الأقوال قول من قال : إن المرأة يكفيها أن تحثي على رأسها ثلاثا، ولا يجب عليها أن تنقض ضفيرتها، وهذا كله يعم الجنابة والحيضة؛ لزيادة رواية عبدالرزاق الآتية للحيضة، وهي زيادة ثقة غير منافية لرواية غيره، فتقبل، وأما دعوى ابن القيم شذوذها فغير مقبول، وهذا كله في حق المرأة.
وأما الرجل فيجب عليه نقض ضفيرته حتى يصل الماء إلى أصول شعره؛ لحديث ثوبان رضي الله عنه المتقدم : أما الرجل فلينشر إلخ، وهو حديث صحيح كما سبق آنفا.
فقد بين الفرق بين الرجل والمرأة، فأوجب عليه النقض دونها.
#والحاصل أن الرخصة في عدم نقض الضفيرة خاصّ بالمرأة في الحيض والجنابة، وأما الرجل فيجب عليه النقض؛ لما ذكرناه، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/86
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (67)

🔸Hukum shalat dan puasa bagi wanita haidh.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang benar adalah apa yang dipegangi oleh jumhur (mayoritas) ulama bahwasanya tidak diwajibkan shalat bagi wanita haidh baik menunaikannya maupun mengqadhanya, dan tidak disyariatkan baginya menyerupai orang yang melakukan shalat, sebagaimana yang difatwakan oleh mereka yang telah engkau dengarkan igauan-igauan mereka*, bahkan yang wajib baginya adalah menjauhi segala bentuk membuat-buat kebid'ahan yang Allah tidak menurunkan hujjah atasnya, dan sesungguhnya yang wajib baginya adalah mengqadha puasa saja, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/174.

_
*Sebagaimana yang tersebut dalam kitab sebagian fuqaha Hanafiyyah yaitu kitab "Min-yatul Mufti" : Disunnahkan bagi wanita haidh ketika masuk waktu shalat untuk berwudhu, dan duduk di masjid (mushalla/tempat shalat) rumahnya dan dia bertasbih serta bertahlil seukuran waktu menunaikan shalat ketika ia masih suci supaya tidak hilang kebiasaannya".

🔹صلاة الحائض وصومها:

#والحاصل أن الحقّ هو ما عليه جمهور أهل العلم من أنه لا تجب على الحائض الصلاة، لا أداؤها، ولا قضاؤها، ولا يُشرع لها أن تتشبه بمن تصلي، كما افتات هؤلاء الذين سمعت هذياناتهم، بل الواجب عليها الابتعاد من كلّ ابتداع ما أنزل الله به من سلطان، وإنما الواجب عليها قضاء الصوم فقط، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/174
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الحيض
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (70)

▪️Hukum berwudhu disebabkan memakan daging unta.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya bahwasanya telah jelas dengan apa yang telah lewat dari dalil-dalil yang ada bahwa pendapat yang benar adalah pendapat yang dipegangi oleh para muhadditsin dan para ahli tahqiq dari kalangan fuqaha' seperti Ahmad, Ishaq, Ibnul Mundzir, Al Baihaqi, Ibnu Hazm dan pendapat ini dikuatkan oleh An Nawawi dan selainnya berupa wajibnya wudhu disebabkan memakan daging unta; maka pahamilah dan hendaklah engkau bersama al haq (kebenaran) dan berputarlah dimana dalil berada walaupun sedikit orang yang condong kepadanya, dan tinggalkanlah sesuatu yang menyelisihi al haq walaupun dipegangi oleh jumhur (mayoritas ulama), wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/362.

🔹حكم الوضوء من أكل لحم الإبل:

#والحاصل أنه قد تبيّن بما سبق من الأدلّة أن المذهب الصحيح هو ما ذهب إليه المحدّثون، ومحقّقو الفقهاء؛ كأحمد، وإسحاق، وابن المنذر، والبيهقيّ، وابن حزم، وقوّاه النوويّ وغيره من وجوب الوضوء بأكل لحم الإبل؛ فتبصّر وكن مع الحقّ، ودُر حيث دار الدليل وإن قلّ المائل إليه، واهجر خلافه وإن اعتمد الجمهور عليه، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/362
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (73)

🔹Hukum jima' yang dilakukan oleh orang yang tidak mendapati air.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat yang menyatakan bolehnya menggauli istri bagi orang yang tidak mendapati air, sebagaimana yang dirajihkan oleh Ibnul Mundzir dan selainnya; dikarenakan kuatnya hujjah pendapat ini*; maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/444.

*Dalilnya adalah hadits yang dikeluarkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan An Nasa-i bahwasanya Abu Dzarr radhiallahu anhu berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam : sesungguhnya aku jauh dari air dalam keadaan aku bersama istriku, lalu aku ditimpa janabah sehingga aku melakukan shalat tanpa bersuci? Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :

إن الصعيد الطيب طهور....

"Sesungguhnya tanah yang suci bisa mensucikan....", hadits ini shahih, dishahihkan oleh Al Hakim, Ibnu Hibban dan selain keduanya.
Sisi pendalilan dari hadits ini adalah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam menyetujui Abu Dzarr radhiallahu anhu tertimpa janabah disebabkan menggauli istrinya padahal ia tidak memiliki air sehingga menunjukkan bahwa menggauli istri bagi orang yang tidak ada air bersamanya diperbolehkan, maka ia bertayammum dengan tanah.

🔹جِماعُ مَن لا يجدُ الماءَ أهلَه:

#والحاصل أن أرجح الأقوال قول من قال: بجواز غشيان الأهل لمن لا يجد الماء، كما رجحه ابن المنذر وغيره؛ لقوّة حجّته؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/444
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (74)

▪️Batasan orang sakit yang diperbolehkan baginya untuk bertayammum.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya adalah bahwa kebolehan untuk bertayammum bagi orang sakit yang mendapati air apabila berat baginya menggunakan air tersebut adalah pendapat yang benar; dikarenakan jelasnya hujjah pendapat ini*, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/446.

*Dalilnya adalah hadits Amr bin Al Ash radhiallahu anhu bahwasanya beliau pernah mengalami ihtilam (mimpi basah) pada malam yang dingin, sehingga ia khawatir jika ia mandi janabah maka ia akan binasa sehingga beliau bertayammum dan melakukan shalat, dan hal itu diceritakan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam sehingga beliau tertawa dan tidak mengucapkan apapun.
Dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya dengan sanad yang shahih.

🔹حدّ المريض الذي يباح له التيمّم:

#والحاصل أن جواز التيمّم للمريض الواجدِ ماءً إذا شقّ عليه استعماله هو الحقّ؛ لوضوح حجّته، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/446
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (76)

🏷Hukum orang yang tidak mendapati dua alat untuk bersuci (air dan ash sha'id).

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya yaitu pendapat yang paling rajih adalah bahwa orang yang tidak memenuhi salah satu syarat dari syarat-syarat shalat seperti orang yang tidak mendapati air dan tanah dan orang yang tidak mendapati sesuatu yang bisa menutupi auratnya dan semisal itu wajib baginya melakukan shalat dan tidak diwajibkan atasnya mengulangi shalatnya tersebut; dikarenakan ia telah melakukan sesuatu yang diperintahkan, maka sungguh telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam sabda beliau :

"إذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم".

"Apabila aku perintahkan kalian dengan suatu perkara maka kerjakanlah sesuai kemampuan kalian". Muttafaqun alaih.
Dan Allah Ta'ala berfirman :

{لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا} الآية.

"Allah tidak membebani suatu jiwa melainkan sesuai dengan kesanggupannya". (Al Baqarah : 286).

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/448.

🔹حكم من فقد ماءً، وصعيدًا:

#والحاصل أن الأرجح أن من فقد شرطًا من شروط الصلاة، كفاقد الطهورين، وعادم ما يستر عورته، ونحو ذلك تجب عليه الصلاة، ولا تجب عليه الإعادة؛ لأنه قام بما كُلّف به، فقد صحّ عنه - صلى الله عليه وسلم - قوله: "إذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم"، متّفق عليه، والله تعالى يقول: {لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا} الآية [البقرة: 286]، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/448
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (78)

🏷Kebolehan tayammum ketika mukim (tidak sedang safar).

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya adalah bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat yang menyatakan bolehnya tayammum bagi orang yang mukim apabila ia tidak mendapati air, dan ia khawatir keluarnya waktu shalat, atau tidak memungkinkan baginya menggunakan air disebabkan sakit atau selain itu, kemudian tidak ada kewajiban qadha (mengganti) atasnya untuk shalat yang ia lakukan dengan bertayammum tersebut; dikarenakan gugurnya kewajiban (qadha) tersebut baginya, dimana ia telah menunaikan apa yang Allah wajibkan atasnya, maka pahamilah dengan inshaf, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/490.

🔹جواز التيمّم في الحضر:

#والحاصل أن المذهب الراجح هو مذهب من قال بجواز التيمّم لمن كان في الحضر إذا فقد الماء، وخاف فوت الوقت، أو تعذّر عليه استعماله؛ لمرض، أو غيره، ثم إنه لا قضاء عليه لتلك الصلاة التي صلاها بذلك التيمّم؛ لسقوط الفرض عنه، حيث قام بأداء ما فرض الله عليه، فتبصّر بالإنصاف، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/490
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (83)

🔹Berbicara ketika mengumandangkan adzan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Pendapat yang paling rajih adalah hendaknya ia tidak berbicara di pertengahan adzan, sebagaimana ini merupakan keadaan Bilal dan selain beliau dari para muadzdzin Nabi shallallahu alaihi wasallam, maka jika ia berbicara maka tidak mengapa; dikarenakan tidak ada dalil yang menunjukkan larangan hal tersebut; maka perhatikanlah, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/36.

🔹الكلام في الأذان:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
الأرجح أن لا يتكلّم في أثناء الأذان، كما هو حال بلال وغيره من مؤذّني النبيّ - صلى الله عليه وسلم -، فإن تكلّم فلا شيء عليه؛ لعدم ورود ما يدلّ على المنع؛ فتنبّه، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والماب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/36
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان

🔹Adzan kaum wanita.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Yang diucapkan oleh Ibnul Mundzir rahimahullah berupa tidak mengapa bagi perempuan mengumandangkan adzan dan iqamah adalah pendapat yang benar menurutku; dikarenakan adzan adalah dzikir, dan perempuan termasuk Ahlu Dzikr, dan tidak ada nash (dalil) dan ijma' yang melarangnya dari hal itu, bahkan kebanyakan dari para ulama memandangnya baik, dan yang menguatkan pendapat ini adalah kisah Ummu Waraqah radhiallahu aha*.
Adapun hadits :

"ليس على النساء أذان ولا إقامة"

"Tidak ada adzan dan iqamah bagi kaum wanita", yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari hadits Ibnu Umar radhiallahu anhuma maka hadits tersebut dha'if secara marfu', hanya saja hadits tersebut mauquf, dan kalau dianggap shahih maka maknanya adalah tidak wajib bagi mereka mengumandangkan adzan dan iqamah, sebagaimana diwajibkan bagi kaum laki-laki, sehingga tidak menafikan kebolehan.
🏷Kesimpulannya adalah bahwa wanita jika mengumandangkan adzan dan iqamah maka tidak mengapa, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/37.
__
*Hadits Ummu Waraqah bintu Abdillah Al Anshari,

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يزورها ويسميها الشهيدة، وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم قد أمرها أن تؤم في دارها، وكان لها مؤذن.

"Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengunjunginya dan beliau menamainya Asy Syahidah, dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan Ummu Waraqah untuk menjadi imam shalat di rumahnya sendiri, dan ia memiliki muadzdzin". Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud dan dihasankan oleh Al Ityubi, pent.

🔹أذان النساء:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
هذا الذي قاله ابن المنذر - رَحِمَهُ اللهُ - من أنه لا بأس على المرأة أن تؤذّن وتقيم هو الحقّ عندي؛ لأن الأذان ذكر، وهي من أهل الذكر، ولم يَرِد نصّ ولا إجماع بنهيها عن ذلك، بل استحسنه كثير من أهل العلم، ويؤيّد ذلك قصّة أم ورقة - رضي الله عنها -، وأما حديث: "ليس على النساء أذانٌ ولا إقامة"، رواه البيهقيّ، من حديث ابن عمر - رضي الله عنهما -، فضعيفٌ مرفوعًا، وإنما هو موقوف، وعلى تقدير صحّته يكون معناه أنه لا يجب عليهنّ الأذان ولا الإقامة، كما يجب على الرجال، فلا ينافي الجواز.
#والحاصل أن المرأة إن أذّنت وأقامت، فلا بأس، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/37
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim