الدين القيم
2.6K subscribers
868 photos
45 videos
88 files
2.54K links
Download Telegram
🟧📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (57)

🔹Hukum mengakhirkan pembasuhan kedua kaki dalam mandi janabah.

✔️Fadh
ilatusy Syaikh Muhammad Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh disimpulkan dari apa yang telah lewat bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah pendapat yang menyatakan (disunnahkannya) mengakhirkan membasuh kedua kaki secara mutlak (yakni mandi janabah dimulai dengan seseorang mencuci kedua tangannya terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam bejana kemudian ia berwudhu seperti wudhu ketika hendak shalat kecuali kedua kakinya yang diakhirkan untuk dibasuh, kemudian ia menuangkan air ke seluruh tubuhnya, kemudian ia membasuh kedua kakinya tersebut, pen), hal ini dikarenakan jelasnya dalil-dalil tentangnya*, dan ada yang mengatakan tentang hikmahnya bahwasanya agar tercapai upaya memulai dan mengakhiri (mandi janabah) dengan anggota-anggota wudhu, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 7/571.

--------
*Dian
taranya adalah hadits Maimunah radhiallahu anha, ia berkata :

وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ

“Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali, lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah, kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung, lalu beliau membasuh mukanya dan kedua tangannya, kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali, kemudian mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua kakinya.” (Hadits riwayat Al Bukhari). Pen.

🔹تأخير غسل الرجلين عن غسل الجسد:

#قال_الجامع عفا الله عنه: قد تحصّل مما سبق أن أرجح الأقوال قول من قال بتأخير غسل الرجلين مطلقًا؛ لوضوح أدلّته، وقد قيل في حكمة ذلك أن يحصُل الافتتاح والاختتام بأعضاء الوضوء. انتهى
والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 7/571
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi


http://telegram.me/dinulqoyyim
📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (58)

🔹Hukum mengeringkan badan dengan kain handuk atau sapu tangan setelah berwudhu dan mandi janabah.

✔️Fadhilatusy Syaikh Muhammad Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sunggu
h telah jelas dari penjelasan yang telah lewat bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah bolehnya menggunakan handuk (untuk mengeringkan badan); dikarenakan kuatnya hujjah pendapat ini; maka sungguh hadits (Maimunah radhiallahu anha) dalam bab ini menunjukkan bahwasanya beliau mengibaskan air dengan menggunakan tangannya*, demikian pula hadits Qais bin Sa'ad yang telah disebutkan.
Dan diantara dalil yang paling jelas adalah hadits yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah dari hadits Salman radhiallahu anhu dengan sanad yang hasan : bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berwudhu, lalu beliau membalikkan jubah wol yang beliau pakai dan mengusapkannya kepada wajah beliau.
Adapun hadits-hadits larangan menggunakan kain atau semisalnya untuk mengeringkan badan setelah mandi dan berwudhu maka tidak ada yang bisa dijadikan hujjah sebagaimana yang telah lewat dari perkataan At Tirmidzi rahimahullah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 7/574.
___
*Para ulama berhujjah dengan hadits Maimunah radhiallahu anha ini atas kebolehan mengeringkan badan dengan handuk dimana mereka mengatakan : apabila mengibaskan air dengan tangan diperbolehkan, maka mengeringkan badan dengan kain juga semisal itu atau lebih layak untuk dihukumi mubah (boleh) dikarenakan sama-sama menghilangkan air, wallahu A'lam, pen.

🔹التنشيف بعد الوضوء والغسل:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن مما سبق أن أرجح الأقوال جواز استعمال المنديل؛ لقوّة حجته؛ فقد دلّ حديث الباب على أنه - صلى الله عليه وسلم - نفض الماء، وكذلك حديث قيس بن سعد المذكور.
ومن أوضح الأدلّة أيضًا ما أخرجه ابن ماجه من حديث سلمان - رضي الله عنه - بإسناد حسن: "أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - توضّأ، فقلب جُبّة صوف كانت عليه، فمسح بها وجهه" .
وأما أحاديث النهي، فلا يثبُت منها شيء، كما سبق في قول الترمذيّ - رَحِمَهُ اللهُ - ، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 7/574
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (60)

🔸Ukuran air yang digunakan untuk mandi janabah.

📂Fadh
ilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulan tentang permasalahan ini bahwasanya air yang digunakan untuk berwudhu atau mandi tidak ada batasan yang harus ditetapi selama tidak mencapai batasan israf (berlebih-lebihan) sehingga dilarang atau tidak mencapai batasan kurang yang dengannya tidak disebut mandi bahkan tidak disebut mengusap, hal itu tatkala air tidak mengalir atau tidak menetes sama sekali sehingga wudhu atau mandi janabah tersebut dihukumi batal, wallahu Ta'ala A'lam.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/19.

🔹مقدار الماء
الذي يُغتسل به:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
خلاصة القول في المسألة أن الماء الذي يتوضّأ به، أو يُغتسل به، لا حدّ له يُلتزم، ما لم يبلغ في الزيادة حدّ الإسراف، فيُمنَعَ، أو في النقص حدًّا لا يُسمّى غسلًا، بل مسحًا، وذلك بأن لا يتقاطر أصلًا، فيكون باطلًا، والله تعالى أعلم.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/19
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (61)

🔹Hukum perbuatan israf (berlebih-lebihan) dalam menggunakan air ketika berwudhu atau mandi janabah.

🔻An
Nawawi rahimahullah berkata : para ulama sepakat atas terlarangnya perbuatan israf dalam menggunakan air walaupun seseorang berada di pantai atau dekat lautan, dan yang lebih nampak larangan tersebut bermakna makruh tanzih, dan sebagian ash-hab kami (yakni Asy Syafi'iyyah, pent) mengatakan : perbuatan israf hukumnya haram.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Pendapat yang
menyatakan haramnya perbuatan israf adalah pendapat yang paling rajih menurutku; berdasarkan firman Allah Ta'ala :

{وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ} [الأعراف: 31]

"Dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan".
Dan firman Allah Ta'ala :

{وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26) إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا} الآية [الإسراء: 26 - 27].

"Dan janganlah engkau belanjakan hartamu dalam urusan selain ketaatan kepada Allah atau secara berlebihan dan boros. Sesungguhnya orang yang melakukan pemborosan dan membelanjakan hartanya dalam maksiat kepada Allah mereka itu menyerupai setan-setan dalam hal keburukan, kerusakan dan maksiat. Dan setan itu sangat banyak kufurnya dan keras pengingkarannya terhadap nikmat Rabbnya".

Maka sungguh makna pengharaman nampak dari dua ayat di atas, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.


📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/20.

🔹الإسراف في الماء

قال النوويّ رحمه الله: أجمع العلماء على النهي عن الإسراف في الماء، ولو كان على شاطئ البحر، والأظهر أنه مكروه كراهة تنزيه، وقال بعض أصحابنا: الإسراف حرام. انتهى.

#قال_الجامع عفا الله عنه:
القول بتحريم الإسراف، هو الأرجح عندي؛ لقوله تعالى: {وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ} [الأعراف: 31]، وقوله عز وجل: {وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26) إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا} الآية [الإسراء: 26 - 27]، فإن التحريم ظاهر في الآيتين، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/20
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (68)

🔹Apakah diharuskan mandi janabah disebabkan jima' dengan tanpa keluar air mani ?

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah jelas dengan apa yang telah disebutkan bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat jumhur berupa wajibnya mandi disebabkan bertemunya dua khitan (jima') walaupun tidak didapati inzal (keluarnya mani); dikarenakan dihapusnya hukum hadits (Abu Sa'id Al Khudri) tentang diwajibkannya mandi disebabkan keluarnya mani dengan hadits Abu Hurairah dan hadits Aisyah radhiallahu anha yang tersebut dalam bab ini*. (Yakni di awal islam tidak diwajibkan mandi janabah dengan sebab jima' kecuali jika keluar air mani, maka apabila seseorang menjima' istrinya dalam keadaan tidak keluar air maninya maka yang wajib hanya berwudhu dan mencuci kemaluannya saja dan tidak diwajibkan mandi janabah, kemudian hukum ini dimansukh/dihapus sehingga datang hukum baru yaitu bertemunya dua khitan atau jima' mengharuskan seseorang untuk mandi walaupun tidak keluar mani, pent)

Dan kalau tidak dianggap bahwa kedua hadits tersebut (hadits Abu Hurairah dan hadits Aisyah) datang belakangan maka hadits (Abu Sa'id Al Khudri) tentang diwajibkannya mandi disebabkan keluarnya mani tidaklah kuat untuk melawan dua hadits tersebut; dikarenakan hadits ini (hadits Abu Sa'id Al Khudri) dipahami secara mafhum (implisit), sedangkan dua hadits tersebut dipahami secara manthuq (tekstual), dan hadits yang dipahami secara manthuq (tekstual) lebih kuat daripada hadits yang dipahami secara mafhum (implisit/tersirat) sebagaimana yang dikatakan oleh Asy Syaukani rahimahullah, dan sungguh aku telah membahas secara panjang lebar tentang hal ini dalam Syarh An Nasai maka rujuklah kepadanya niscaya akan bertambah ilmumu, wallahu Ta'ala A'lam bish Shawab.

____
*Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا اَلْأَرْبَعِ, ثُمَّ جَهَدَهَا, فَقَدْ وَجَبَ اَلْغُسْلُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْه
زَادَ مُسْلِمٌ: “وَإِنْ لَمْ يُنْزِلْ “

“Jika seseorang duduk diantara kedua tangan dan kedua kaki istrinya kemudian ia berhubungan intim dengannya maka diwajibkan untuknya mandi.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dalam riwayat Muslim terdapat tambahan :“Walaupun tidak keluar mani".

🔹هل يلزم الغسل بالجماع دون إنزال المنيّ ؟

#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما ذُكر أن الأرجح هو ما ذهب إليه الجمهور من وجوب الاغتسال من التقاء الختانين، وإن لم يوجد الإنزال؛ لوضوح نسخ حديث: "إنما الماء من الماء" بحديث أبي هريرة، وعائشة - رضي الله عنها - المذكورين في الباب، وعلى فرض عدم تأخّر تاريخهما لم ينتهض حديث: "الماء من الماء" لمعارضتهما؛ لأنه مفهوم، وهما منطوقان، والمنطوق أرجح من المفهوم، كما قاله الشوكانيّ - رحمه الله -، وقد أشبعت الكلام في هذا البحث في "شرح النسائيّ"، فراجعه تزدد علمًا، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/289
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (69)

Hukum berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

An Nawawi rahimahullah berkata : Al Imam Muslim rahimahullah menyebutkan dalam bab ini hadits-hadits yang datang tentang perintah berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api, kemudian beliau menyebutkan setelahnya hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam meninggalkan wudhu' dengan sebab memakan makanan yang dimasak dengan api, sehingga seolah-olah beliau mengisyaratkan bahwa perintah untuk berwudhu tersebut mansukh (dihapus hukumnya), dan ini merupakan kebiasaan (Al Imam) Muslim dan selainnya dari para aimmah (ulama) hadits dimana mereka menyebutkan hadits-hadits yang mereka riwayatkan dalam keadaan mansukh (terhapus hukumnya), kemudian mereka menyebutkan setelahnya nasikh (nash hadits yang menghapuskan hukum hadits-hadits sebelumnya dan datang dengan hukum yang baru), kemudian An Nawawi menyebutkan perselisihan para ulama semisal dengan apa yang telah lewat beserta dalil-dalil mereka, kemudian beliau berkata :
Para ulama yang berpendapat bahwa memakan makanan yang dimasak dengan api tidak membatalkan wudhu mereka menjawab tentang hadits yang mewajibkan berwudhu dengan sebab memakan makanan yang dimasak dengan dua jawaban :
1⃣Yang pertama : bahwasanya hadits tersebut mansukh (dihapuskan hukumnya) dengan hadits Jabir radhiallahu anhu ia berkata :

كان آخر الأمرين من رسول الله صلى الله عليه وسلم ترك الوضوء مما مست النار.

"Adalah akhir dari urusan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah meninggalkan wudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api", dan hadits ini shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud, An Nasa-i dan selain keduanya dari Ahlus Sunan dengan sanad-sanad mereka yang shahih.
2⃣Jawaban yang kedua : bahwasanya yang dimaksud dengan wudhu dalam hadits tersebut adalah mencuci mulut dan kedua tangan, kemudian perselisihan pendapat yang kami hikayatkan ini terjadi di masa-masa awal, kemudian para ulama sepakat setelah itu atas tidak wajibnya berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api. Selesai ucapan An Nawawi rahimahullah, dan ucapan ini begitu berharga.

✔️Sungguh jelas dengan apa yang telah lewat bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah bahwa perintah untuk berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api adalah mansukh (dihapuskan hukumnya) dengan dalil-dalil yang telah lewat, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/326.

🔹حكم الوض
وء مما مسّت النار:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن مما سبق أن الأرجح كون الأمر بالوضوء مما مسّت النار منسوخًا بما سبق من الأدلّة؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/326
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (72)

🔹Hukum tayammum bagi orang yang junub apabila ia mengkhawatirkan atas dirinya kemudharatan berupa kedinginan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah jelas dengan apa yang telah lewat bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah pendapat jumhur yaitu bolehnya bertayammum bagi orang yang junub, bahkan pendapat yang menyelisihi pendapat ini ditinggalkan dan bertentangan dengan dalil-dalil yang shahih lagi masyhur seperi hadits Ammar bin Yasir radhiallahu anhu muttafaqun alaih dan akan datang penyebutannya dalam bab ini, dan diantaranya pula hadits Imran bin Hushain Al Khuza'i radhiallahu anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat seseorang yang memisahkan diri dalam keadaan tidak ikut shalat bersama jamaah, maka Rasulullah shallallahu alaihi wasalam berkata : "wahai Fulan apa yang menghalangimu untuk melakukan shalat bersama jamaah?", ia menjawab : "wahai Rasulullah aku ditimpa janabah dan tidak mendapati air", maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :

عَلَيْكَ بِالصَّعِيدِ، فَإِنَّهُ يَكْفِيكَ

"Hendaknya kamu menggunakan tanah maka sungguh itu mencukupimu", muttafaqun alaih, dan selain itu dari dalil-dalil yang shahih; maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/442.

🔹تيمّم الجنب إذا خشي على نفسه البرد:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما سبق أن أرجح الأقوال هو الذي ذهب إليه الجمهور، من جواز التيمّم للجنب، بل القول بخلافه مهجور، مُنَابِذٌ للأدلّة الصحيحة المشهورة، كحديث عمّار - رضي الله عنه - المتّفق عليه، وسيأتي في الباب، ومنها: حديث عمران بن حصين الخزاعيّ - رضي الله عنهما - أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - رأى رجلًا معتزلًا لم يصل في القوم، فقال: "يا فلان ما منعك أن تصلي في القوم؟ "، فقال: يا رسول الله، أصابتني جنابة ولا ماء، قال: "عليك بالصعيد، فإنه يكفيك"، متّفقٌ عليه، وغير ذلك من الأدلّة الصحيحة؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/442
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (75)

🏷Makna ash sha'id yang bisa digunakan untuk tayammum.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah jelas dengan apa yang telah lewat dari penyebutan pendapat-pendapat para ulama dan dalil-dalil mereka bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat Abu Hanifah dan Malik yaitu bolehnya bertayammum menggunakan setiap apa yang sejenis dengan permukaan bumi (tanah) walaupun tidak menempel atau melekat pada tangan (seperti pasir, kapur dan batu yang licin, pent); dikarenakan jelasnya dalil-dalil pendapat ini*, maka pahamilah, wallahu Ta'ala a'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/447.
____
*Diantara dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا

“Dijadikan bagiku bumi sebagai tempat shalat dan alat untuk bersuci.”
Syaikhul Islam rahimahullah berkata :
Dalil di atas menunjukkan bahwa seorang muslim di mana pun ia berada, maka ia bisa memanfaatkan tanah yang ia temui sebagai tempat shalat dan alat untuk bersuci, dan sudah dimaklumi bahwa kebanyakan tanah yang ada tidak semuanya berupa tanah berdebu. Jika kita tidak boleh tayamum dengan pasir, maka ini jelas menyelisihi kandungan hadits ini.
(Majmu'ul Fatawa 21/364-366), pent.


🔹معنى الصعيد الذي يُتَيَمَّمُ به:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما سبق من بيان المذاهب، وأدلّتها أنّ أرجحها مذهب أبي حنيفة، ومالك - كما قال النوويّ - وهو جواز التيمّم بكلّ ما كان من جنس الأرض، وإن لم يَعْلَق باليد؛ لوضوح أدلّته، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/447
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (77)

🏷Tata cara tayammum*.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulan dalam permasalahan ini adalah bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat pihak yang menyatakan bahwa tayammum dengan sekali tepukan untuk wajah dan kedua telapak tangan saja, dan tidak disyariatkan melebihi hingga kedua siku-siku; dikarenakan dalil tentang hal itu tidak shahih, maka pahamilah dengan inshaf, dan janganlah engkau menjadi tawanan taqlid, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/470.
___
*Tata cara tayammum Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam dijelaskan dalam hadits ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

بَعَثَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ ، فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ ، فَتَمَرَّغْتُ فِى الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَقول بيديك هَكَذَا ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ الأَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً ثُمَّ مَسَحَ الشِّمَالَ عَلَى الْيَمِينِ وَظَاهِرَ كَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menepuk dengan kedua telapak tangannya ke tanah dengan sekali tepukan, kemudian tangan kiri beliau mengusap ke tangan kanan beliau yakni beliau mengusap punggung kedua telapak tangannya (dengan mendahulukan untuk mengusap punggung telapak tangan yang kanan dengan tangan kiri kemudian sebaliknya), dan mengusap wajahnya. Hadits riwayat Muslim.

Berdasarkan hadits di atas kita dapat simpulkan bahwa tata cara tayammum beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut :

-Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali tepukan.
-Kemudian mengusap punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya.
-Kemudian mengusap wajah dengan dua telapak tangan.
-Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan saja atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat berwudhu.
-Tidak wajibnya berurutan/tertib dalam tayammum, pent.

🔹كيفيّة التيمّم:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
خلاصة القول في المسألة أن الراجح قول من قال: إن التيمّم بضربة واحدة للوجه والكفّين فقط، ولا يُشرع المجاوزة إلى المرفقين؛ لعدم صحّة الدليل على ذلك، فتبصّر بالإنصاف، ولا تكن أسير التقليد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/470
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (79)

🔹Apakah wudhu batal disebabkan oleh tidur ?

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Pendapat yang paling rajih menurutku adalah pendapat Al Imam Asy Syafi'i rahimahullah dikarenakan dengan mengambil pendapat ini maka tergabungkan dalil-dalil yang ada, dan kesimpulan pendapat ini adalah bahwa tidurnya orang yang duduk dalam keadaan meletakkan pantatnya di atas bumi tidaklah membatalkan wudhu, dan jika tidak (menempelkan pantatnya di atas bumi) maka batal wudhunya secara mutlak baik sebentar ataupun lama tidurnya, dalam shalat ataukah di luar shalat*.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/535.
__
*Diantara dalil pendapat ini adalah hadits Anas radhiallahu anhu, ia berkata :

كان أصحاب رسول اللَّهِ يَنْتَظِرُونَ اَلْعِشَاءَ الآخرة حَتَّى تَخْفِقَ رُؤُوسُهُمْ, ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلَا يَتَوَضَّئُونَ. أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وإسناده صحيح.

“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (pada zaman beliau masih hidup) menunggu waktu shalat Isya', sampai kepala mereka terangguk-angguk (karena kantuk), kemudian mereka shalat, dan tidak berwudhu.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan sanadnya shahih, pent.

🔹انتقاض الوضوء بالنوم:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
أرجح المذاهب عندي مذهب الإمام الشافعيّ - رحمه الله - لأن به تجتمع الأدلّة، وحاصله أن نوم الممكِّنِ مقعدته من الأرض لا ينتقض، وإلا انتقض مطلقًا، قلّ نومه أو كثُر، في الصلاة أو خارجها.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/535
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (80)

🔹Sucinya orang muslim baik ketika hidup maupun ketika mati, dan apakah orang kafir najis ataukah tidak ?

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Pendapat yang dipegangi oleh jumhur bahwasanya manusia itu suci secara mutlak baik ia muslim maupun kafir adalah pendapat yang benar; berdasarkan dalil-dalil yang telah lewat, dan dalil yang paling kuat adalah bolehnya menikahi wanita-wanita Ahlu Kitab, dan bolehnya memakan sembelihan mereka, dan Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah mengikat Tsumamah bin Utsal Al Hanafi di masjid ketika dijadikan tawanan, dan sungguh Al Imam Al Bukhari membuat bab dalam Shahihnya "Bab masuknya orang musyrik ke dalam masjid", lalu beliau menyebutkan hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu :

"بَعَثَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - خيلًا قِبَل نجد، فجاءت برجل من بني حنيفة، يقال له: ثُمامة بن أُثال، فربطوه بسارية من سواري المسجد".

"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengutus pasukan ke arah Nejd, lalu mereka datang membawa seorang laki-laki dari Bani Hanifah yang disebut Tsumamah bin Utsal, lalu mereka mengikatnya di salah satu tiang dari tiang-tiang masjid". Muttafaqun alaih.
Maka dalam hadits ini terdapat hal yang jelas menunjukkan sucinya orang musyrik; sebab jikalau dihukumi najis niscaya para shahabat yang mereka mengikat orang tersebut akan mencuci anggota tubuh mereka disebabkan menyentuhnya.
Adapun ayat :

{إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ}

"Sesungguhnya orang-orang musyrik adalah najis". (At Taubah : 28).
maka ayat ini dibawa kepada makna najisnya keyakinan mereka, sebagaimana yang telah lewat; dalam rangka mengkompromikan antara dalil-dalil yang ada, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/505.

🔹طهارة المسلم حيًّا وميتًا، وهل الكافر نجسٌ أم لا؟

#قال_الجامع عفا الله عنه: ما ذهب إليه الجمهور من أن الآدميّ طاهر مطلقًا، مسلمًا كان، أو كافرًا هو الحقّ؛ للأدلّة التي تقدّمت، وأقواها جواز نكاح الكتابيّات، وجواز أكل طعامهم، وربط النبيّ - صلى الله عليه وسلم - ثُمامة بن أُثال الحنفيّ في مسجد حين أُسِر، وقد ترجم الإمام البخاريّ - رحمه الله - في "صحيحه": "باب دخول المشرك المسجدَ"، فأورد حديث أبي هريرة - رضي الله عنه -: "بَعَثَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - خيلًا قِبَل نجد، فجاءت برجل من بني حنيفة، يقال له: ثُمامة بن أُثال، فربطوه بسارية من سواري المسجد"، متّفقٌ عليه.
ففيه دلالة واضحة على طهارته؛ إذ لو كان نجسًا لما أدخله المسجد، ولَأمَر الصحابة الذين ربطوه بغسل أعضائهم لمسّه.
وأما آية {إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ} فمحمولة على نجاسة الاعتقاد، كما تقدّم آنفًا؛ توفيقًا بين الأدلّة، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/505
🗂⁩التصنيف: #الطهارة
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (81)

🔹Jumlah shalat yang diwajibkan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Ketahuilah bahwasanya shalat yang diwajibkan adalah shalat lima waktu dalam sehari semalam, dan tidak ada perselisihan antara kaum muslimin tentang kewajibannya, dan selain itu tidaklah diwajibkan kecuali karena ada sebab berupa nadzar atau selain itu, ini merupakan pendapat kebanyakan ulama.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/11.

🔹Kapan adzan disyariatkan ?

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah jelas dengan penjelasan yang telah lewat bahwasanya adzan disyariatkan di Madinah (setelah hijrah), sebagaimana dijelaskan oleh hadits Ibnu Umar radhiallallahu anhuma yang disebutkan dalam bab ini.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/28.

🔹عدد الصلوات المفروضات:

(اعلم): أن الصلوات المكتوبات خمسٌ في اليوم والليلة، ولا خلاف بين المسلمين في وجوبها، ولا يجب غيرها إلا لعارضٍ، مِنْ نَذْرٍ أو غيره، هذا قول أكثر أهل العلم.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/11
🗂⁩التصنيف: #الصلاة

🔹متى شُرع الأذان؟

#قال_الجامع عفا الله عنه:
تبيّن بما سبق أن الراجح أن شرع الأذان كان بالمدينة، كما بيّنه حديث ابن عمر - رضي الله عنهما - المذكور في الباب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/28
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (82)

🔹Hukum adzan.

Menurutku pendapat yang menyatakan wajibnya adzan dan iqamah adalah pendapat yang paling rajih; berdasarkan dalil-dalil yang banyak lagi jelas tentang hal itu, dan sungguh aku menyebutkan banyak dari dalil-dalil tersebut dalam Syarh An Nasa-i, maka rujuklah kepadanya, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/33.

🔹حكم الأذان:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
عندي أن القول بوجوب الأذان والإقامة هو الأرجح؛ للأدلة الكثيرة الواضحة في ذلك، وقد ذكرت كثيرًا منها في "شرح النسائيّ"، فراجعه تستفد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/33
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان

🔹Adzan dalam keadaan belum bersuci (dari hadats).

Ibnul Mundzir berkata setelah menyebutkan pendapat-pendapat tentang masalah ini :
Tidak ada kewajiban mengulangi bagi yang mengumandangkan adzan dan iqamah dalam keadaan junub; dikarenakan orang yang  junub tidaklah najis; berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

إن المسلم لا ينجس.

"Sesungguhnya orang muslim tidaklah najis", dan dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa berdzikir di setiap waktunya, dan adzan dalam keadaan sudah bersuci lebih aku cintai, dan aku memakruhkan seseorang mengumandangkan iqamah dalam keadaan junub; dikarenakan hal itu bisa menyeret dirinya pada tuduhan dan dikarenakan bisa membuatnya terluput dari shalat. Selesai ucapan beliau.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Yang dikatakan oleh Ibnul Mundzir rahimahullah ini adalah pendapat yang paling rajih menurutku; dikarenakan nampaknya hujjah beliau, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/35.


🔹الأذان على غير طهارة:

قال ابن المنذر - رَحِمَهُ اللهُ - بعد ذكر هذه الأقوال:
ليس على من أذّن وأقام وهو جنبٌ إعادة؛ لأن الجنب ليس بنجس؛ لقوله - صلى الله عليه وسلم -: "إن المسلم لا ينجس"، ولأنه - صلى الله عليه وسلم - كان يذكر الله على كلّ أحيانه، والأذان على الطهارة أحبّ إليّ، وأكره أن يُقيم جنبًا؛ لأنه يُعَرِّض نفسه للتهمة، ولفوات الصلاة. انتهى.

#قال_الجامع عفا الله عنه:
هذا الذي قاله ابن المنذر - رَحِمَهُ اللهُ - هو الأرجح عندي؛ لظهور حجته، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/35
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (83)

🔹Berbicara ketika mengumandangkan adzan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Pendapat yang paling rajih adalah hendaknya ia tidak berbicara di pertengahan adzan, sebagaimana ini merupakan keadaan Bilal dan selain beliau dari para muadzdzin Nabi shallallahu alaihi wasallam, maka jika ia berbicara maka tidak mengapa; dikarenakan tidak ada dalil yang menunjukkan larangan hal tersebut; maka perhatikanlah, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/36.

🔹الكلام في الأذان:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
الأرجح أن لا يتكلّم في أثناء الأذان، كما هو حال بلال وغيره من مؤذّني النبيّ - صلى الله عليه وسلم -، فإن تكلّم فلا شيء عليه؛ لعدم ورود ما يدلّ على المنع؛ فتنبّه، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والماب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/36
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان

🔹Adzan kaum wanita.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Yang diucapkan oleh Ibnul Mundzir rahimahullah berupa tidak mengapa bagi perempuan mengumandangkan adzan dan iqamah adalah pendapat yang benar menurutku; dikarenakan adzan adalah dzikir, dan perempuan termasuk Ahlu Dzikr, dan tidak ada nash (dalil) dan ijma' yang melarangnya dari hal itu, bahkan kebanyakan dari para ulama memandangnya baik, dan yang menguatkan pendapat ini adalah kisah Ummu Waraqah radhiallahu aha*.
Adapun hadits :

"ليس على النساء أذان ولا إقامة"

"Tidak ada adzan dan iqamah bagi kaum wanita", yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari hadits Ibnu Umar radhiallahu anhuma maka hadits tersebut dha'if secara marfu', hanya saja hadits tersebut mauquf, dan kalau dianggap shahih maka maknanya adalah tidak wajib bagi mereka mengumandangkan adzan dan iqamah, sebagaimana diwajibkan bagi kaum laki-laki, sehingga tidak menafikan kebolehan.
🏷Kesimpulannya adalah bahwa wanita jika mengumandangkan adzan dan iqamah maka tidak mengapa, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/37.
__
*Hadits Ummu Waraqah bintu Abdillah Al Anshari,

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يزورها ويسميها الشهيدة، وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم قد أمرها أن تؤم في دارها، وكان لها مؤذن.

"Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengunjunginya dan beliau menamainya Asy Syahidah, dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan Ummu Waraqah untuk menjadi imam shalat di rumahnya sendiri, dan ia memiliki muadzdzin". Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud dan dihasankan oleh Al Ityubi, pent.

🔹أذان النساء:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
هذا الذي قاله ابن المنذر - رَحِمَهُ اللهُ - من أنه لا بأس على المرأة أن تؤذّن وتقيم هو الحقّ عندي؛ لأن الأذان ذكر، وهي من أهل الذكر، ولم يَرِد نصّ ولا إجماع بنهيها عن ذلك، بل استحسنه كثير من أهل العلم، ويؤيّد ذلك قصّة أم ورقة - رضي الله عنها -، وأما حديث: "ليس على النساء أذانٌ ولا إقامة"، رواه البيهقيّ، من حديث ابن عمر - رضي الله عنهما -، فضعيفٌ مرفوعًا، وإنما هو موقوف، وعلى تقدير صحّته يكون معناه أنه لا يجب عليهنّ الأذان ولا الإقامة، كما يجب على الرجال، فلا ينافي الجواز.
#والحاصل أن المرأة إن أذّنت وأقامت، فلا بأس، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/37
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (84)

🏷Adzan dan iqamah bagi orang yang shalat di rumahnya.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Menurutku pendapat yang paling rajih adalah hendaknya orang yang shalat sendirian di rumahnya untuk mengumandangkan adzan dan iqamah; dikarenakan dalil-dalil tentang disyariatkannya adzan tidak mempersyaratkan jamaah, dengan dalil hadits Abu Sa'id radhiallahu anhu yang telah disebutkan*, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/38.

___
*Hadits Abu Sa'id Al Khudri radhiallahu anhu, ia berkata kepada Abdullah Al Mazini :

إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

"Aku lihat kamu menyukai kambing dan lembah (pengembalaan). Jika kamu sedang mengembala kambingmu atau berada di lembah/padang sahara, lalu kamu mengumandangkan adzan shalat, maka keraskanlah suaramu, karena tidak ada yang mendengar suara muadzdzin, baik manusia, jin atau apapun dia, kecuali akan menjadi saksi baginya pada hari kiamat." Abu Sa'id berkata, "Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
[Hadits riwayat Al Bukhari].
Hadits ini menunjukkan bahwa adzan tidaklah karena adanya perkumpulan manusia saja, namun karena adanya keutamaan adzan juga, dan sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan Malik ibnul Huwairits dan sepupunya untuk mengumandangkan adzan dan iqamah dalam keadaan tidak ada jamaah bersama keduanya.


🔹الأذان والإقامة لمن صلّى في بيته:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
عندي الأرجح أن يؤذّن ويقيم من يصلّي وحده في بيته؛ لأن أدلّة مشروعيّة الأذان لم تشترط الجماعة، بدليل حديث أبي سعيد - رضي الله عنه - المذكور؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/38
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان

🔹Adzan dan iqamah bagi orang yang melakukan shalat di masjid yang telah selesai dilaksanakan shalat berjamaah padanya.

Ibnul Mundzir rahimahullah berkata setelah menyebutkan pendapat-pendapat para ulama :
Mengumandangkan adzan dan iqamah lebih aku sukai, dan jika ia mencukupkan dengan adzan yang pertama di masjid tersebut lalu ia melakukan shalat maka tidak ada kewajiban mengulangi baginya, dan aku tidak menyukai terluput baginya keutamaan adzan. Selesai ucapan beliau.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Inilah yang nampak bagiku bahwa orang yang datang ke masjid dimana sudah selesai dilaksanakan shalat berjamaah padanya dan para jamaah tersebut telah berpencar maka ia hendaknya mengumandangkan adzan dan iqamah, dan tidaklah ia mencukupkan pada adzan yang pertama; dikarenakan ia tidak menghadirinya, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/39.

🔹الأذان والإقامة لمن صلّى في مسجد قد صُلّي فيه:
قال ابن المنذر رحمه الله بعد ذكر هذه الأقوال : أذانه وإقامته أحب إلي، وإن اقتصر على أذان أهل المسجد فصلى، فلا إعادة عليه، ولا أحب أن يفوته فضل الأذان. انتهى.
#قال_الجامع عفا الله عنه:
هذا الذي يظهر لي أن من أتى مسجدًا قد صلى فيه أهله، وتفرّقوا أن يؤذّن ويقيم، ولا يقتصر على الأذان الأول؛ لأنه لم يحضره؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/39
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (85)

🔹Hukum mengambil upah atas adzan.

Ibnul Mundzir rahimahullah berkata setelah menyebutkan pendapat-pendapat tentang masalah ini :
Tidak diperbolehkan bagi muadzdzin untuk mengambil upah atas adzannya; berdasarkan hadits Utsman bin Abil 'Ash radhiallahu anhu dimana Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkannya untuk menjadikan muadzdzin yang tidak mengambil upah atas adzannya.*

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Yang dikatakan oleh Ibnul Mundzir rahimahullah berupa tidak bolehnya mengambil upah atas adzan adalah pendapat yang paling rajih menurutku, namun jika muadzdzin diberi dari baitul maal tanpa membuat persyaratan ; hal ini agar masjid-masjid tidak terbengkalai, maka yang nampak adalah tidak mengapa dari hal itu; dikarenakan hal itu bukanlah bentuk sewa, dan sungguh Asy Syaukani rahimahullah condong kepada pendapat ini, dan aku menyebutkan masalah ini dengan lebih sempurna daripada yang ada di sini dalam Syarh An Nasa-i, maka rujuklah kepadanya niscaya engkau akan mendapatkan faedah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/40.
_
*Hadits riwayat Ahmad dan ashhabus sunan dan dishahihkan oleh Al Ityubi.

🔹 أخذ الأجرة على الأذان:

قال ابن المنذر رحمه الله بعد ذكر هذه الأقوال :
لا يجوز للمؤذن أخذ الأجر على أذانه لحديث عثمان بن أبي العاص رضي الله عنه حيث أمره النبي صلى الله عليه وسلم أن يتخذ مؤذنا لا يأخذ على أذانه أجرا.
#قال_الجامع عفا الله عنه:
هذا الذي قاله ابن المنذر - رَحِمَهُ اللهُ - من عدم جواز أخذ الأجرة على الأذان هو الأرجح عندي، لكن لو رُزق المؤذن من بيت المال دون المشارطة؛ لئلا تتعطّل المساجد، فالظاهر أنه لا مانع منه؛ لأنه ليس استئجارًا، وقد مال إلى هذا الشوكانيّ - رَحِمَهُ اللهُ -، وقد ذكرت المسألة بأتمّ مما هنا في "شرح النسائيّ"، فراجعه تستفد، والله تعالى أعلم بالصوِاب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/40
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (86)

🔹Tata cara adzan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Menurutku pendapat yang paling rajih adalah apa yang telah lewat dari Al Imam Ahmad dan Al Imam Ishaq bahwa semua yang shahih datang dari Nabi shallallahu alaihi wasallam dari hadits Abdullah bin Zaid dan hadits Abu Mahdzurah adalah sunnah yang sepantasnya untuk diamalkan di waktu-waktu yang berbeda-beda, namun yang sepantasnya untuk diamalkan secara sering adalah yang paling shahih kemudian yang paling shahih setelahnya.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/47-48.

كيفية الأذان :

عندي الأرجح ما سبق عن الإمامين : أحمد وإسحاق بأن كل ما ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم من حديث عبدالله بن زيد، وإبي محذورة سنة، ينبغي العمل به في الأوقات المختلفة، ولكن الذي ينبغي المداومة عليه هو الأصح، فالأصح.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 9/48
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان

🔹Membaca lafazh-lafazh iqamah dua kali-dua kali, dan satu kali-satu kali.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah jelas dari apa yang telah lewat dari penjelasan pendapat-pendapat yang ada dan dalil-dalilnya bahwa pendapat yang paling rajih adalah pendapat yang menyatakan bahwa urusannya ada keleluasaan, dan semua yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam boleh untuk diamalkan, sehingga barangsiapa yang mau maka ia membaca lafazh-lafazh iqamah dua kali-dua kali (seperti adzan, pent), dan barangsiapa yang mau maka ia membacanya satu kali-satu kali (kecuali takbir di awal dan di akhirnya dan lafazh "قد قامت الصلاة" maka ia senantiasa dibaca dua kali, pent), dan semuanya boleh walhamdulillah, dan dengan ini terkompromikan antara hadits-hadits bab ini dengan tanpa dakwaan bahwa salah satunya dihapuskan hukumnya dengan tanpa bukti, namun telah lewat bahwa hal ini tidak menafikan keadaan seseorang memilih di mayoritas waktu apa yang paling shahih dan paling kuat dari hadits-hadits ini* hingga ia mengamalkannya lebih sering; maka perhatikanlah dan janganlah engkau termasuk orang-orang yang lalai, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/50.
__
*Hadits-hadits tentang membaca lafazh-lafazh iqamah satu kali-satu kali lebih shahih dan lebih kuat daripada hadits-hadits tentang membacanya dua kali-dua kali, dikarenakan banyaknya jalan-jalan hadits tersebut, dan dikarenakan hadits-hadits tersebut berada dalam Ash Shahihain, pent.

🔹  تثنية الإقامة، وإفرادها:

#قال_الجامع عفا الله عنه: قد تبيّن مما سبق من بيان المذاهب، وأدلّتها أن أرجح المذاهب مذهب من قال: إن الأمر فيه سعة، وكلّ ما صحّ عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يجوز العمل به، فمن شاء ثنّى الإقامة، ومن شاء أفرد، وكلٌّ واسع - والحمد لله - وبهذا يجمع بين أخبار هذا الباب دون دعوى النسخ بلا بيّنة، لكن قدّمنا أن هذا لا ينافي أن يتخيّر الإنسان في معظم الأوقات ما هو أصحّ، وأقوى من هذه الأخبار حتى يعمل به أكثر؛ فتنبّه، ولا تكن من الغافلين، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/50
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (87)

🔹Hukum bacaan tarji'* dalam adzan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah engkau ketahui bahwa pendapat yang paling rajih adalah apa yang dipegangi oleh sekelompok ahlu hadits berupa bolehnya memilih; dikarenakan masing-masing dari tarji' dan tanpa tarji' itu shahih, sebagaimana (boleh memilih) membaca lafazh-lafazh iqamah satu kali-satu kali dan dua kali-dua kali, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/67.
_
*Tarji' adalah kembali mengucapkan dua kalimat syahadat sebanyak dua kali dengan mengeraskan suara setelah mengucapkannya sebanyak dua kali dengan melirihkan suara

قال الجامع عفا الله عنه : قد علمت أن الأرجح ما ذهب إليه جماعة من المحدثين من التخيير، لصحة كل من الترجيع وعدمه، كإفراد الإقامة وتثنيتها، فتبصر، والله تعالى أعلم.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 9/67
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان

🔹Hukum bacaan tatswib dalam adzan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah jelas dengan apa yang telah lewat dari penyebutan pendapat-pendapat dan dalil-dalilnya bahwa pendapat yang paling rajih adalah disunnahkannya tatswib pada adzan Fajar (Shubuh) dengan ucapan muadzin setelah hai'alatain : ash shalatu khairun minan naum (الصلاة خير من النوم) sebanyak dua kali; dikarenakan haditsnya shahih tentang hal ini.
Adapun apa yang dibuat-buat oleh manusia seperti ucapan mereka : "الصلاة يرحكم الله " atau apa yang mereka sebut dengan tarhib dalam adzan fajar atau selain itu maka ini semua termasuk kebid'ahan yang diingkari dan wajib bagi yang mampu untuk menghilangkannya.
Demikian pula tambahan : Hayya 'ala khairil 'amal (حي على خير العمل) ; dikarenakan tidak shahih datang dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, An Nawawi rahimahullah berkata : Al Baihaqi meriwayatkan tentangnya hadits mauquf atas Ibnu Umar, dan Ali ibnul Hasan radhiallahu anhum. Al Baihaqi rahimahullah berkata : lafazh ini tidak shahih datang dari Nabi shallallahu allaihi wasallam, sehingga kita membenci tambahan dalam adzan. Selesai ucapan beliau.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/76-77.

🔹  حكم التثويب:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما سبق من ذكر الأقوال وأدلّتها أن الأرجح استحباب التثويب في أذان الفجر بقوله بعد الحيعلتين: "الصلاة خير من النوم" مرّتين؛ لصحّة الخبر بذلك.
وأما ما أحدثه الناس من نحو قولهم: الصلاة يرحكم الله، أو ما يسمّونه بالترحيب في الفجر، أو غير ذلك، فإن هذا كلّه من البدع المنكرة، يجب إزالته على من يستطيع.
وكذا زيادة حي على خير العمل؛ لأنه لم يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم، قال النووي : روى البيهقي فيه شيئا موقوفا على ابن عمر، وعلي بن الحسن رضي الله عنهم. قال البيهقي رحمه الله:  لم تثبت هذه اللفظة عن النبي صلى الله عليه وسلم، فنحن نكره الزيادة في الأذان. انتهى.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/76
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان

__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim