📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (62)
🔹Hukum laki-laki mandi janabah dari sisa air perempuan.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) tentang masalah bersucinya laki-laki dengan menggunakan bekas air perempuan dan sebaliknya adalah boleh, sebagaimana ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama; dikarenakan jelasnya dalil-dalil pendapat ini, dan bahwasanya hadits-hadits larangan dari hal tersebut dibawa kepada makna tanzih (makruh) dalam rangka mengkompromikan antara hadits-hadits tersebut dan hadits-hadits yang membolehkan yang lebih kuat serta lebih banyak dari hadits-hadits larangan, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/24.
🔹حكم اغتسال الرجل بفضل المرأة:
#والحاصل أن الأرجح في مسألة تطهر الرجل بفضل المرأة، وعكسه الجواز، كما هو مذهب الجمهور؛ لوضوح أدلّته، وأن أحاديث النهي تُحْمل على التنزيه؛ جمعًا بينها وبين أحاديث الجواز التي هي أقوى وأكثر منها، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والماب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/24
🗂التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹Hukum laki-laki mandi janabah dari sisa air perempuan.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) tentang masalah bersucinya laki-laki dengan menggunakan bekas air perempuan dan sebaliknya adalah boleh, sebagaimana ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama; dikarenakan jelasnya dalil-dalil pendapat ini, dan bahwasanya hadits-hadits larangan dari hal tersebut dibawa kepada makna tanzih (makruh) dalam rangka mengkompromikan antara hadits-hadits tersebut dan hadits-hadits yang membolehkan yang lebih kuat serta lebih banyak dari hadits-hadits larangan, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/24.
🔹حكم اغتسال الرجل بفضل المرأة:
#والحاصل أن الأرجح في مسألة تطهر الرجل بفضل المرأة، وعكسه الجواز، كما هو مذهب الجمهور؛ لوضوح أدلّته، وأن أحاديث النهي تُحْمل على التنزيه؛ جمعًا بينها وبين أحاديث الجواز التي هي أقوى وأكثر منها، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والماب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/24
🗂التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (63)
🔹Hukum wanita melepaskan jalinan/kepangan rambutnya ketika mandi haidh dan mandi janabah.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
✔️Kesimpulan tentang permasalahan ini adalah bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah pendapat yang menyatakan bahwasanya perempuan cukup baginya untuk menuangkan air ke kepalanya dengan tiga kali tuangan dan tidak wajib baginya melepas jalinan rambutnya, dan ini semuanya mencakup mandi janabah dan mandi haidh; berdasarkan tambahan riwayat Abdur Razzaq yang akan datang dimana menyebutkan tambahan mandi haidh, dan tambahan tersebut dari seorang yang tsiqah serta tidak bertentangan dengan riwayat yang lainnya sehingga diterima, adapun pernyataan Ibnul Qayyim yang menghukumi riwayat tersebut syadz maka tidak bisa diterima, ini semuanya terkait kaum wanita.
Adapun laki-laki maka wajib baginya melepaskan jalinan rambutnya supaya air sampai ke pangkal rambutnya; berdasarkan hadits Tsauban radhiallahu anhu yang telah lewat :
أنهم استفتوا النبي صلى الله عليه وسلم عن غسل الجنابة، فقال : أما الرجل، فلينشر رأسه، فليغسله حتى يبلغ أصول الشعر، وأما المرأة فلا عليها أن لا تنقضه، لتغرف على رأسها ثلاث غرفات فكفيها.
أخرجه أبو داود وصححه الشيخ الألباني رحمه الله.
"Bahwasanya mereka bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang mandi janabah, maka beliau bersabda : adapun laki-laki maka hendaknya ia menguraikan jalinan rambutnya lalu ia mencucinya hingga air sampai ke pangkal rambutnya, adapun perempuan maka tidak mengapa baginya untuk tidak mengurai jalinan rambutnya, hendaknya ia menuangkan (air) ke kepalanya tiga kali cidukan dengan kedua telapak tangannya".
Dan ia merupakan hadits yang shahih, sebagaimana yang telah lewat baru saja. Maka sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam menjelaskan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, dimana beliau mewajibkan bagi laki-laki untuk melepaskan jalinan rambutnya dan tidak bagi perempuan.
Kesimpulannya bahwasanya rukhshah untuk tidak melepaskan jalinan rambut itu dikhususkan bagi wanita ketika mandi suci dari haidh dan mandi janabah, adapun laki-laki maka wajib baginya melepaskannya; berdasarkan apa yang telah kami sebutkan, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/85-86.
🔹نقض ضفيرة المرأة في الغسل
وخلاصة القول في المسألة أن أرجح الأقوال قول من قال : إن المرأة يكفيها أن تحثي على رأسها ثلاثا، ولا يجب عليها أن تنقض ضفيرتها، وهذا كله يعم الجنابة والحيضة؛ لزيادة رواية عبدالرزاق الآتية للحيضة، وهي زيادة ثقة غير منافية لرواية غيره، فتقبل، وأما دعوى ابن القيم شذوذها فغير مقبول، وهذا كله في حق المرأة.
وأما الرجل فيجب عليه نقض ضفيرته حتى يصل الماء إلى أصول شعره؛ لحديث ثوبان رضي الله عنه المتقدم : أما الرجل فلينشر إلخ، وهو حديث صحيح كما سبق آنفا.
فقد بين الفرق بين الرجل والمرأة، فأوجب عليه النقض دونها.
#والحاصل أن الرخصة في عدم نقض الضفيرة خاصّ بالمرأة في الحيض والجنابة، وأما الرجل فيجب عليه النقض؛ لما ذكرناه، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/86
🗂التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹Hukum wanita melepaskan jalinan/kepangan rambutnya ketika mandi haidh dan mandi janabah.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
✔️Kesimpulan tentang permasalahan ini adalah bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah pendapat yang menyatakan bahwasanya perempuan cukup baginya untuk menuangkan air ke kepalanya dengan tiga kali tuangan dan tidak wajib baginya melepas jalinan rambutnya, dan ini semuanya mencakup mandi janabah dan mandi haidh; berdasarkan tambahan riwayat Abdur Razzaq yang akan datang dimana menyebutkan tambahan mandi haidh, dan tambahan tersebut dari seorang yang tsiqah serta tidak bertentangan dengan riwayat yang lainnya sehingga diterima, adapun pernyataan Ibnul Qayyim yang menghukumi riwayat tersebut syadz maka tidak bisa diterima, ini semuanya terkait kaum wanita.
Adapun laki-laki maka wajib baginya melepaskan jalinan rambutnya supaya air sampai ke pangkal rambutnya; berdasarkan hadits Tsauban radhiallahu anhu yang telah lewat :
أنهم استفتوا النبي صلى الله عليه وسلم عن غسل الجنابة، فقال : أما الرجل، فلينشر رأسه، فليغسله حتى يبلغ أصول الشعر، وأما المرأة فلا عليها أن لا تنقضه، لتغرف على رأسها ثلاث غرفات فكفيها.
أخرجه أبو داود وصححه الشيخ الألباني رحمه الله.
"Bahwasanya mereka bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang mandi janabah, maka beliau bersabda : adapun laki-laki maka hendaknya ia menguraikan jalinan rambutnya lalu ia mencucinya hingga air sampai ke pangkal rambutnya, adapun perempuan maka tidak mengapa baginya untuk tidak mengurai jalinan rambutnya, hendaknya ia menuangkan (air) ke kepalanya tiga kali cidukan dengan kedua telapak tangannya".
Dan ia merupakan hadits yang shahih, sebagaimana yang telah lewat baru saja. Maka sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam menjelaskan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, dimana beliau mewajibkan bagi laki-laki untuk melepaskan jalinan rambutnya dan tidak bagi perempuan.
Kesimpulannya bahwasanya rukhshah untuk tidak melepaskan jalinan rambut itu dikhususkan bagi wanita ketika mandi suci dari haidh dan mandi janabah, adapun laki-laki maka wajib baginya melepaskannya; berdasarkan apa yang telah kami sebutkan, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/85-86.
🔹نقض ضفيرة المرأة في الغسل
وخلاصة القول في المسألة أن أرجح الأقوال قول من قال : إن المرأة يكفيها أن تحثي على رأسها ثلاثا، ولا يجب عليها أن تنقض ضفيرتها، وهذا كله يعم الجنابة والحيضة؛ لزيادة رواية عبدالرزاق الآتية للحيضة، وهي زيادة ثقة غير منافية لرواية غيره، فتقبل، وأما دعوى ابن القيم شذوذها فغير مقبول، وهذا كله في حق المرأة.
وأما الرجل فيجب عليه نقض ضفيرته حتى يصل الماء إلى أصول شعره؛ لحديث ثوبان رضي الله عنه المتقدم : أما الرجل فلينشر إلخ، وهو حديث صحيح كما سبق آنفا.
فقد بين الفرق بين الرجل والمرأة، فأوجب عليه النقض دونها.
#والحاصل أن الرخصة في عدم نقض الضفيرة خاصّ بالمرأة في الحيض والجنابة، وأما الرجل فيجب عليه النقض؛ لما ذكرناه، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/86
🗂التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (64)
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Adapun yang dinukil dari sebagian salaf bahwasanya disunnahkan bagi wanita haidh apabila telah masuk waktu shalat untuk ia berwudhu dan menghadap kiblat serta berdzikir kepada Allah Ta'ala maka termasuk kebid'ahan yang diingkari, dan termasuk sikap ghuluw yang terlarang; dikarenakan Allah Ta'ala telah menyempurnakan agamanya dengan wafatnya Nabi shallallahu alaihi wasallam, maka seandainya hal itu baik dan bagus niscaya tidak akan ditinggalkan oleh beliau, dikarenakan kaum wanita mereka mengalami haidh di zaman turunnya wahyu, maka apakah pernah didengar bahwasanya mereka atau sebagian mereka melakukan hal yang demikian? sekali-kali tidak demi Allah, kemudian sekali-kali tidak, bahkan ini termasuk sikap tanaththu' dan ghuluw (sikap berlebihan) dalam agama, padahal sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(إياكم والغلو في الدين فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو في الدين).
"Jauhilah oleh kalian sikap ghuluw dalam agama maka sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kalian adalah sikap ghuluw (berlebihan) dalam agama".
Maka pahamilah, dan janganlah engkau termasuk orang-orang yang lalai, dan Allahlah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/125.
قال الجامع عفا الله عنه : أما ما نقل من بعض السلف من أنه يستحب للحائض إذا دخل وقت الصلاة أن تتوضأ، وتستقبل القبلة، وتذكر الله تعالى، فمن البدع المنكرة، ومن الغلو الممنوع؛ لأن الله تعالى أكمل دينه، وأتمه بموت النبي صلى الله عليه وسلم، فلو كان خيرا وحسنا لما تركه، فإن النساء كن يحضن في زمن نزول الوحي، فهل سمع بأنهن، أو بعضهن كن يفعلن هكذا؟ كلا والله، ثم كلا، بل هذا هو التنطع والغلو في الدين، وقد قال صلى الله عليه وسلم :
إياكم والغلو في الدين، فإنما هلك من كان قبلكم بالغلو في الدين، فتبصر، ولا تكن من الغافلين، والله تعالى الهادي إلى سواء السبيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/125
🗂التصنيف: #الطهارة | #الحيض
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Adapun yang dinukil dari sebagian salaf bahwasanya disunnahkan bagi wanita haidh apabila telah masuk waktu shalat untuk ia berwudhu dan menghadap kiblat serta berdzikir kepada Allah Ta'ala maka termasuk kebid'ahan yang diingkari, dan termasuk sikap ghuluw yang terlarang; dikarenakan Allah Ta'ala telah menyempurnakan agamanya dengan wafatnya Nabi shallallahu alaihi wasallam, maka seandainya hal itu baik dan bagus niscaya tidak akan ditinggalkan oleh beliau, dikarenakan kaum wanita mereka mengalami haidh di zaman turunnya wahyu, maka apakah pernah didengar bahwasanya mereka atau sebagian mereka melakukan hal yang demikian? sekali-kali tidak demi Allah, kemudian sekali-kali tidak, bahkan ini termasuk sikap tanaththu' dan ghuluw (sikap berlebihan) dalam agama, padahal sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(إياكم والغلو في الدين فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو في الدين).
"Jauhilah oleh kalian sikap ghuluw dalam agama maka sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kalian adalah sikap ghuluw (berlebihan) dalam agama".
Maka pahamilah, dan janganlah engkau termasuk orang-orang yang lalai, dan Allahlah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/125.
قال الجامع عفا الله عنه : أما ما نقل من بعض السلف من أنه يستحب للحائض إذا دخل وقت الصلاة أن تتوضأ، وتستقبل القبلة، وتذكر الله تعالى، فمن البدع المنكرة، ومن الغلو الممنوع؛ لأن الله تعالى أكمل دينه، وأتمه بموت النبي صلى الله عليه وسلم، فلو كان خيرا وحسنا لما تركه، فإن النساء كن يحضن في زمن نزول الوحي، فهل سمع بأنهن، أو بعضهن كن يفعلن هكذا؟ كلا والله، ثم كلا، بل هذا هو التنطع والغلو في الدين، وقد قال صلى الله عليه وسلم :
إياكم والغلو في الدين، فإنما هلك من كان قبلكم بالغلو في الدين، فتبصر، ولا تكن من الغافلين، والله تعالى الهادي إلى سواء السبيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/125
🗂التصنيف: #الطهارة | #الحيض
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH (65)
🔹Hukum mandi setiap kali hendak melakukan shalat bagi wanita yang mengalami istihadhah*.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya wanita yang mengalami istihadhah maka ia disunnahkan untuk mandi setiap kali hendak shalat, dan jika ia mencukupkan dengan berwudhu (setiap kali hendak shalat) maka sah baginya, dan jika engkau ingin mentahqiq permasalahan ini maka silahkan engkau merujuk kepada apa yang aku tulis dalam Syarh An Nasa-i niscaya engkau akan mendapatkan ilmu yang banyak, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/137.
*Perbedaan darah haidh dan darah istihadhah :
👉Darah haidh adalah mengalirnya darah perempuan di waktu-waktu yang telah diketahui yang keluar dari bagian dalam rahim setelah wanita tersebut baligh.
👉Adapun darah istihadhah adalah mengalirnya darah perempuan di selain waktu-waktu kebiasaan haidh yang keluar dari urat di bagian terdekat dengan rahim bukan di bagian dalam rahim. Pent.
والحاصل أن المستحاضة تغتسل عند كل صلاة استحبابا، وإن اقتصرت على الوضوء أجزأها، وإن أردت تحقيق المسألة، فارجع إلى ما كتبته في شرح النسائي تستفد علما جما، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/137
🗂التصنيف: #الطهارة | #الحيض
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹Hukum mandi setiap kali hendak melakukan shalat bagi wanita yang mengalami istihadhah*.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya wanita yang mengalami istihadhah maka ia disunnahkan untuk mandi setiap kali hendak shalat, dan jika ia mencukupkan dengan berwudhu (setiap kali hendak shalat) maka sah baginya, dan jika engkau ingin mentahqiq permasalahan ini maka silahkan engkau merujuk kepada apa yang aku tulis dalam Syarh An Nasa-i niscaya engkau akan mendapatkan ilmu yang banyak, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/137.
*Perbedaan darah haidh dan darah istihadhah :
👉Darah haidh adalah mengalirnya darah perempuan di waktu-waktu yang telah diketahui yang keluar dari bagian dalam rahim setelah wanita tersebut baligh.
👉Adapun darah istihadhah adalah mengalirnya darah perempuan di selain waktu-waktu kebiasaan haidh yang keluar dari urat di bagian terdekat dengan rahim bukan di bagian dalam rahim. Pent.
والحاصل أن المستحاضة تغتسل عند كل صلاة استحبابا، وإن اقتصرت على الوضوء أجزأها، وإن أردت تحقيق المسألة، فارجع إلى ما كتبته في شرح النسائي تستفد علما جما، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/137
🗂التصنيف: #الطهارة | #الحيض
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI (66)
🔸Hukum berwudhu setiap kali hendak shalat bagi wanita yang mengalami istihadhah.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Apa yang diisyaratkan oleh Al Imam Muslim disini dan apa yang ditegaskan oleh An Nasa-i berupa bersendiriannya Hammad bin Zaid dengan tambahan lafazh :
وتوضئي...
"Dan berwudhu'lah engkau (setiap kali hendak shalat)".
Maka hal ini perlu ditinjau ulang sebagaimana yang tidak tersamarkan lagi; dikarenakan Hammad bin Zaid tidak bersendirian dalam meriwayatkannya, bahkan beliau diikuti oleh empat perawi yang lain (yaitu Abu Mu'awiyah, Hammad bin Salamah, Yahya bin Sulaim, dan Abu Hamzah As Sukkari) semuanya meriwayatkan hadits ini dari Hisyam bin Urwah dengan adanya tambahan lafazh tersebut....
Kesimpulan tentang permasalahan ini adalah bahwasanya wanita yang mengalami istihadhah wajib baginya berwudhu setiap kali hendak shalat; dikarenakan perintah berwudhu tersebut shahih dalam hadits ini, adapun mandi maka tidak wajib baginya kecuali sekali ketika selesai haidhnya, adapun mandi setiap kali hendak shalat maka hukumnya mustahab sebagaimana yang telah lewat, maka perhatikanlah faedah-faedah penting ini, wallahu Ta'ala waliyyut taufiq.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/140-141.
هذا الذي أشار إليه المصنف هنا، وصرح به النسائي من تفرد حماد بن زيد بزيادة : وتوضئي فيه نظر لا يخفى؛ لأنه لم يتفرد حماد بها، بل تابعه أربعة كلهم رووه عن هشام بن عروة بتلك الزيادة....
والحاصل أن زيادة أمر المستحاضة بالوضوء في حديث فاطمة من طريق هشام ثابت عن حماد بن زيد عند النسائي، وأشار إليه المصنف هنا، وأبي معاوية عند البخاري، والترمذي، وحماد بن سلمة عند الدارمي، ويحيى بن سليم عند السراج، وأبي حمزة السكري عند ابن حبان.
وخلاصة القول في هذه المسألة أن المستحاضة يجب عليها الوضوء لكل صلاة؛ لصحة الأمر به في هذا الحديث، وأما الغسل فلا يجب عليها إلا مرة عند انقضاء حيضتها، وأما في كل وقت فمن باب الإستحباب، كما أسلفنا تحقيقه، فتنبه لهذه الفوائد المهمة، والله تعالى ولي التوفيق.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/141
🗂التصنيف: #الطهارة | #الحيض
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔸Hukum berwudhu setiap kali hendak shalat bagi wanita yang mengalami istihadhah.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Apa yang diisyaratkan oleh Al Imam Muslim disini dan apa yang ditegaskan oleh An Nasa-i berupa bersendiriannya Hammad bin Zaid dengan tambahan lafazh :
وتوضئي...
"Dan berwudhu'lah engkau (setiap kali hendak shalat)".
Maka hal ini perlu ditinjau ulang sebagaimana yang tidak tersamarkan lagi; dikarenakan Hammad bin Zaid tidak bersendirian dalam meriwayatkannya, bahkan beliau diikuti oleh empat perawi yang lain (yaitu Abu Mu'awiyah, Hammad bin Salamah, Yahya bin Sulaim, dan Abu Hamzah As Sukkari) semuanya meriwayatkan hadits ini dari Hisyam bin Urwah dengan adanya tambahan lafazh tersebut....
Kesimpulan tentang permasalahan ini adalah bahwasanya wanita yang mengalami istihadhah wajib baginya berwudhu setiap kali hendak shalat; dikarenakan perintah berwudhu tersebut shahih dalam hadits ini, adapun mandi maka tidak wajib baginya kecuali sekali ketika selesai haidhnya, adapun mandi setiap kali hendak shalat maka hukumnya mustahab sebagaimana yang telah lewat, maka perhatikanlah faedah-faedah penting ini, wallahu Ta'ala waliyyut taufiq.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/140-141.
هذا الذي أشار إليه المصنف هنا، وصرح به النسائي من تفرد حماد بن زيد بزيادة : وتوضئي فيه نظر لا يخفى؛ لأنه لم يتفرد حماد بها، بل تابعه أربعة كلهم رووه عن هشام بن عروة بتلك الزيادة....
والحاصل أن زيادة أمر المستحاضة بالوضوء في حديث فاطمة من طريق هشام ثابت عن حماد بن زيد عند النسائي، وأشار إليه المصنف هنا، وأبي معاوية عند البخاري، والترمذي، وحماد بن سلمة عند الدارمي، ويحيى بن سليم عند السراج، وأبي حمزة السكري عند ابن حبان.
وخلاصة القول في هذه المسألة أن المستحاضة يجب عليها الوضوء لكل صلاة؛ لصحة الأمر به في هذا الحديث، وأما الغسل فلا يجب عليها إلا مرة عند انقضاء حيضتها، وأما في كل وقت فمن باب الإستحباب، كما أسلفنا تحقيقه، فتنبه لهذه الفوائد المهمة، والله تعالى ولي التوفيق.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/141
🗂التصنيف: #الطهارة | #الحيض
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (67)
🔸Hukum shalat dan puasa bagi wanita haidh.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang benar adalah apa yang dipegangi oleh jumhur (mayoritas) ulama bahwasanya tidak diwajibkan shalat bagi wanita haidh baik menunaikannya maupun mengqadhanya, dan tidak disyariatkan baginya menyerupai orang yang melakukan shalat, sebagaimana yang difatwakan oleh mereka yang telah engkau dengarkan igauan-igauan mereka*, bahkan yang wajib baginya adalah menjauhi segala bentuk membuat-buat kebid'ahan yang Allah tidak menurunkan hujjah atasnya, dan sesungguhnya yang wajib baginya adalah mengqadha puasa saja, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/174.
_
*Sebagaimana yang tersebut dalam kitab sebagian fuqaha Hanafiyyah yaitu kitab "Min-yatul Mufti" : Disunnahkan bagi wanita haidh ketika masuk waktu shalat untuk berwudhu, dan duduk di masjid (mushalla/tempat shalat) rumahnya dan dia bertasbih serta bertahlil seukuran waktu menunaikan shalat ketika ia masih suci supaya tidak hilang kebiasaannya".
🔹صلاة الحائض وصومها:
#والحاصل أن الحقّ هو ما عليه جمهور أهل العلم من أنه لا تجب على الحائض الصلاة، لا أداؤها، ولا قضاؤها، ولا يُشرع لها أن تتشبه بمن تصلي، كما افتات هؤلاء الذين سمعت هذياناتهم، بل الواجب عليها الابتعاد من كلّ ابتداع ما أنزل الله به من سلطان، وإنما الواجب عليها قضاء الصوم فقط، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/174
🗂التصنيف: #الطهارة | #الحيض
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔸Hukum shalat dan puasa bagi wanita haidh.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang benar adalah apa yang dipegangi oleh jumhur (mayoritas) ulama bahwasanya tidak diwajibkan shalat bagi wanita haidh baik menunaikannya maupun mengqadhanya, dan tidak disyariatkan baginya menyerupai orang yang melakukan shalat, sebagaimana yang difatwakan oleh mereka yang telah engkau dengarkan igauan-igauan mereka*, bahkan yang wajib baginya adalah menjauhi segala bentuk membuat-buat kebid'ahan yang Allah tidak menurunkan hujjah atasnya, dan sesungguhnya yang wajib baginya adalah mengqadha puasa saja, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/174.
_
*Sebagaimana yang tersebut dalam kitab sebagian fuqaha Hanafiyyah yaitu kitab "Min-yatul Mufti" : Disunnahkan bagi wanita haidh ketika masuk waktu shalat untuk berwudhu, dan duduk di masjid (mushalla/tempat shalat) rumahnya dan dia bertasbih serta bertahlil seukuran waktu menunaikan shalat ketika ia masih suci supaya tidak hilang kebiasaannya".
🔹صلاة الحائض وصومها:
#والحاصل أن الحقّ هو ما عليه جمهور أهل العلم من أنه لا تجب على الحائض الصلاة، لا أداؤها، ولا قضاؤها، ولا يُشرع لها أن تتشبه بمن تصلي، كما افتات هؤلاء الذين سمعت هذياناتهم، بل الواجب عليها الابتعاد من كلّ ابتداع ما أنزل الله به من سلطان، وإنما الواجب عليها قضاء الصوم فقط، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/174
🗂التصنيف: #الطهارة | #الحيض
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (68)
🔹Apakah diharuskan mandi janabah disebabkan jima' dengan tanpa keluar air mani ?
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Sungguh telah jelas dengan apa yang telah disebutkan bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat jumhur berupa wajibnya mandi disebabkan bertemunya dua khitan (jima') walaupun tidak didapati inzal (keluarnya mani); dikarenakan dihapusnya hukum hadits (Abu Sa'id Al Khudri) tentang diwajibkannya mandi disebabkan keluarnya mani dengan hadits Abu Hurairah dan hadits Aisyah radhiallahu anha yang tersebut dalam bab ini*. (Yakni di awal islam tidak diwajibkan mandi janabah dengan sebab jima' kecuali jika keluar air mani, maka apabila seseorang menjima' istrinya dalam keadaan tidak keluar air maninya maka yang wajib hanya berwudhu dan mencuci kemaluannya saja dan tidak diwajibkan mandi janabah, kemudian hukum ini dimansukh/dihapus sehingga datang hukum baru yaitu bertemunya dua khitan atau jima' mengharuskan seseorang untuk mandi walaupun tidak keluar mani, pent)
Dan kalau tidak dianggap bahwa kedua hadits tersebut (hadits Abu Hurairah dan hadits Aisyah) datang belakangan maka hadits (Abu Sa'id Al Khudri) tentang diwajibkannya mandi disebabkan keluarnya mani tidaklah kuat untuk melawan dua hadits tersebut; dikarenakan hadits ini (hadits Abu Sa'id Al Khudri) dipahami secara mafhum (implisit), sedangkan dua hadits tersebut dipahami secara manthuq (tekstual), dan hadits yang dipahami secara manthuq (tekstual) lebih kuat daripada hadits yang dipahami secara mafhum (implisit/tersirat) sebagaimana yang dikatakan oleh Asy Syaukani rahimahullah, dan sungguh aku telah membahas secara panjang lebar tentang hal ini dalam Syarh An Nasai maka rujuklah kepadanya niscaya akan bertambah ilmumu, wallahu Ta'ala A'lam bish Shawab.
____
*Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا اَلْأَرْبَعِ, ثُمَّ جَهَدَهَا, فَقَدْ وَجَبَ اَلْغُسْلُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْه
زَادَ مُسْلِمٌ: “وَإِنْ لَمْ يُنْزِلْ “
“Jika seseorang duduk diantara kedua tangan dan kedua kaki istrinya kemudian ia berhubungan intim dengannya maka diwajibkan untuknya mandi.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dalam riwayat Muslim terdapat tambahan :“Walaupun tidak keluar mani".
🔹هل يلزم الغسل بالجماع دون إنزال المنيّ ؟
#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما ذُكر أن الأرجح هو ما ذهب إليه الجمهور من وجوب الاغتسال من التقاء الختانين، وإن لم يوجد الإنزال؛ لوضوح نسخ حديث: "إنما الماء من الماء" بحديث أبي هريرة، وعائشة - رضي الله عنها - المذكورين في الباب، وعلى فرض عدم تأخّر تاريخهما لم ينتهض حديث: "الماء من الماء" لمعارضتهما؛ لأنه مفهوم، وهما منطوقان، والمنطوق أرجح من المفهوم، كما قاله الشوكانيّ - رحمه الله -، وقد أشبعت الكلام في هذا البحث في "شرح النسائيّ"، فراجعه تزدد علمًا، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/289
🗂التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹Apakah diharuskan mandi janabah disebabkan jima' dengan tanpa keluar air mani ?
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Sungguh telah jelas dengan apa yang telah disebutkan bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat jumhur berupa wajibnya mandi disebabkan bertemunya dua khitan (jima') walaupun tidak didapati inzal (keluarnya mani); dikarenakan dihapusnya hukum hadits (Abu Sa'id Al Khudri) tentang diwajibkannya mandi disebabkan keluarnya mani dengan hadits Abu Hurairah dan hadits Aisyah radhiallahu anha yang tersebut dalam bab ini*. (Yakni di awal islam tidak diwajibkan mandi janabah dengan sebab jima' kecuali jika keluar air mani, maka apabila seseorang menjima' istrinya dalam keadaan tidak keluar air maninya maka yang wajib hanya berwudhu dan mencuci kemaluannya saja dan tidak diwajibkan mandi janabah, kemudian hukum ini dimansukh/dihapus sehingga datang hukum baru yaitu bertemunya dua khitan atau jima' mengharuskan seseorang untuk mandi walaupun tidak keluar mani, pent)
Dan kalau tidak dianggap bahwa kedua hadits tersebut (hadits Abu Hurairah dan hadits Aisyah) datang belakangan maka hadits (Abu Sa'id Al Khudri) tentang diwajibkannya mandi disebabkan keluarnya mani tidaklah kuat untuk melawan dua hadits tersebut; dikarenakan hadits ini (hadits Abu Sa'id Al Khudri) dipahami secara mafhum (implisit), sedangkan dua hadits tersebut dipahami secara manthuq (tekstual), dan hadits yang dipahami secara manthuq (tekstual) lebih kuat daripada hadits yang dipahami secara mafhum (implisit/tersirat) sebagaimana yang dikatakan oleh Asy Syaukani rahimahullah, dan sungguh aku telah membahas secara panjang lebar tentang hal ini dalam Syarh An Nasai maka rujuklah kepadanya niscaya akan bertambah ilmumu, wallahu Ta'ala A'lam bish Shawab.
____
*Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا اَلْأَرْبَعِ, ثُمَّ جَهَدَهَا, فَقَدْ وَجَبَ اَلْغُسْلُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْه
زَادَ مُسْلِمٌ: “وَإِنْ لَمْ يُنْزِلْ “
“Jika seseorang duduk diantara kedua tangan dan kedua kaki istrinya kemudian ia berhubungan intim dengannya maka diwajibkan untuknya mandi.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dalam riwayat Muslim terdapat tambahan :“Walaupun tidak keluar mani".
🔹هل يلزم الغسل بالجماع دون إنزال المنيّ ؟
#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما ذُكر أن الأرجح هو ما ذهب إليه الجمهور من وجوب الاغتسال من التقاء الختانين، وإن لم يوجد الإنزال؛ لوضوح نسخ حديث: "إنما الماء من الماء" بحديث أبي هريرة، وعائشة - رضي الله عنها - المذكورين في الباب، وعلى فرض عدم تأخّر تاريخهما لم ينتهض حديث: "الماء من الماء" لمعارضتهما؛ لأنه مفهوم، وهما منطوقان، والمنطوق أرجح من المفهوم، كما قاله الشوكانيّ - رحمه الله -، وقد أشبعت الكلام في هذا البحث في "شرح النسائيّ"، فراجعه تزدد علمًا، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/289
🗂التصنيف: #الطهارة | #الغسل
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (69)
Hukum berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
An Nawawi rahimahullah berkata : Al Imam Muslim rahimahullah menyebutkan dalam bab ini hadits-hadits yang datang tentang perintah berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api, kemudian beliau menyebutkan setelahnya hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam meninggalkan wudhu' dengan sebab memakan makanan yang dimasak dengan api, sehingga seolah-olah beliau mengisyaratkan bahwa perintah untuk berwudhu tersebut mansukh (dihapus hukumnya), dan ini merupakan kebiasaan (Al Imam) Muslim dan selainnya dari para aimmah (ulama) hadits dimana mereka menyebutkan hadits-hadits yang mereka riwayatkan dalam keadaan mansukh (terhapus hukumnya), kemudian mereka menyebutkan setelahnya nasikh (nash hadits yang menghapuskan hukum hadits-hadits sebelumnya dan datang dengan hukum yang baru), kemudian An Nawawi menyebutkan perselisihan para ulama semisal dengan apa yang telah lewat beserta dalil-dalil mereka, kemudian beliau berkata :
Para ulama yang berpendapat bahwa memakan makanan yang dimasak dengan api tidak membatalkan wudhu mereka menjawab tentang hadits yang mewajibkan berwudhu dengan sebab memakan makanan yang dimasak dengan dua jawaban :
1⃣Yang pertama : bahwasanya hadits tersebut mansukh (dihapuskan hukumnya) dengan hadits Jabir radhiallahu anhu ia berkata :
كان آخر الأمرين من رسول الله صلى الله عليه وسلم ترك الوضوء مما مست النار.
"Adalah akhir dari urusan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah meninggalkan wudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api", dan hadits ini shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud, An Nasa-i dan selain keduanya dari Ahlus Sunan dengan sanad-sanad mereka yang shahih.
2⃣Jawaban yang kedua : bahwasanya yang dimaksud dengan wudhu dalam hadits tersebut adalah mencuci mulut dan kedua tangan, kemudian perselisihan pendapat yang kami hikayatkan ini terjadi di masa-masa awal, kemudian para ulama sepakat setelah itu atas tidak wajibnya berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api. Selesai ucapan An Nawawi rahimahullah, dan ucapan ini begitu berharga.
✔️Sungguh jelas dengan apa yang telah lewat bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah bahwa perintah untuk berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api adalah mansukh (dihapuskan hukumnya) dengan dalil-dalil yang telah lewat, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/326.
🔹حكم الوضوء مما مسّت النار:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن مما سبق أن الأرجح كون الأمر بالوضوء مما مسّت النار منسوخًا بما سبق من الأدلّة؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/326
🗂التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Hukum berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
An Nawawi rahimahullah berkata : Al Imam Muslim rahimahullah menyebutkan dalam bab ini hadits-hadits yang datang tentang perintah berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api, kemudian beliau menyebutkan setelahnya hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam meninggalkan wudhu' dengan sebab memakan makanan yang dimasak dengan api, sehingga seolah-olah beliau mengisyaratkan bahwa perintah untuk berwudhu tersebut mansukh (dihapus hukumnya), dan ini merupakan kebiasaan (Al Imam) Muslim dan selainnya dari para aimmah (ulama) hadits dimana mereka menyebutkan hadits-hadits yang mereka riwayatkan dalam keadaan mansukh (terhapus hukumnya), kemudian mereka menyebutkan setelahnya nasikh (nash hadits yang menghapuskan hukum hadits-hadits sebelumnya dan datang dengan hukum yang baru), kemudian An Nawawi menyebutkan perselisihan para ulama semisal dengan apa yang telah lewat beserta dalil-dalil mereka, kemudian beliau berkata :
Para ulama yang berpendapat bahwa memakan makanan yang dimasak dengan api tidak membatalkan wudhu mereka menjawab tentang hadits yang mewajibkan berwudhu dengan sebab memakan makanan yang dimasak dengan dua jawaban :
1⃣Yang pertama : bahwasanya hadits tersebut mansukh (dihapuskan hukumnya) dengan hadits Jabir radhiallahu anhu ia berkata :
كان آخر الأمرين من رسول الله صلى الله عليه وسلم ترك الوضوء مما مست النار.
"Adalah akhir dari urusan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah meninggalkan wudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api", dan hadits ini shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud, An Nasa-i dan selain keduanya dari Ahlus Sunan dengan sanad-sanad mereka yang shahih.
2⃣Jawaban yang kedua : bahwasanya yang dimaksud dengan wudhu dalam hadits tersebut adalah mencuci mulut dan kedua tangan, kemudian perselisihan pendapat yang kami hikayatkan ini terjadi di masa-masa awal, kemudian para ulama sepakat setelah itu atas tidak wajibnya berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api. Selesai ucapan An Nawawi rahimahullah, dan ucapan ini begitu berharga.
✔️Sungguh jelas dengan apa yang telah lewat bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah bahwa perintah untuk berwudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api adalah mansukh (dihapuskan hukumnya) dengan dalil-dalil yang telah lewat, maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/326.
🔹حكم الوضوء مما مسّت النار:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن مما سبق أن الأرجح كون الأمر بالوضوء مما مسّت النار منسوخًا بما سبق من الأدلّة؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/326
🗂التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (70)
▪️Hukum berwudhu disebabkan memakan daging unta.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya telah jelas dengan apa yang telah lewat dari dalil-dalil yang ada bahwa pendapat yang benar adalah pendapat yang dipegangi oleh para muhadditsin dan para ahli tahqiq dari kalangan fuqaha' seperti Ahmad, Ishaq, Ibnul Mundzir, Al Baihaqi, Ibnu Hazm dan pendapat ini dikuatkan oleh An Nawawi dan selainnya berupa wajibnya wudhu disebabkan memakan daging unta; maka pahamilah dan hendaklah engkau bersama al haq (kebenaran) dan berputarlah dimana dalil berada walaupun sedikit orang yang condong kepadanya, dan tinggalkanlah sesuatu yang menyelisihi al haq walaupun dipegangi oleh jumhur (mayoritas ulama), wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/362.
🔹حكم الوضوء من أكل لحم الإبل:
#والحاصل أنه قد تبيّن بما سبق من الأدلّة أن المذهب الصحيح هو ما ذهب إليه المحدّثون، ومحقّقو الفقهاء؛ كأحمد، وإسحاق، وابن المنذر، والبيهقيّ، وابن حزم، وقوّاه النوويّ وغيره من وجوب الوضوء بأكل لحم الإبل؛ فتبصّر وكن مع الحقّ، ودُر حيث دار الدليل وإن قلّ المائل إليه، واهجر خلافه وإن اعتمد الجمهور عليه، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/362
🗂التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
▪️Hukum berwudhu disebabkan memakan daging unta.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya telah jelas dengan apa yang telah lewat dari dalil-dalil yang ada bahwa pendapat yang benar adalah pendapat yang dipegangi oleh para muhadditsin dan para ahli tahqiq dari kalangan fuqaha' seperti Ahmad, Ishaq, Ibnul Mundzir, Al Baihaqi, Ibnu Hazm dan pendapat ini dikuatkan oleh An Nawawi dan selainnya berupa wajibnya wudhu disebabkan memakan daging unta; maka pahamilah dan hendaklah engkau bersama al haq (kebenaran) dan berputarlah dimana dalil berada walaupun sedikit orang yang condong kepadanya, dan tinggalkanlah sesuatu yang menyelisihi al haq walaupun dipegangi oleh jumhur (mayoritas ulama), wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/362.
🔹حكم الوضوء من أكل لحم الإبل:
#والحاصل أنه قد تبيّن بما سبق من الأدلّة أن المذهب الصحيح هو ما ذهب إليه المحدّثون، ومحقّقو الفقهاء؛ كأحمد، وإسحاق، وابن المنذر، والبيهقيّ، وابن حزم، وقوّاه النوويّ وغيره من وجوب الوضوء بأكل لحم الإبل؛ فتبصّر وكن مع الحقّ، ودُر حيث دار الدليل وإن قلّ المائل إليه، واهجر خلافه وإن اعتمد الجمهور عليه، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/362
🗂التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
الدين القيم
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (70) ▪️Hukum berwudhu disebabkan memakan daging unta. 📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata : Kesimpulannya bahwasanya telah jelas…
🌕📍SIKAP INSHAF AL IMAM AN NAWAWI RAHIMAHULLAH
An Nawawi rahimahullah berkata setelah menyebutkan perbedaan para ulama tentang kewajiban wudhu karena memakan daging unta : “Pendapat bahwa memakan daging unta bisa membatalkan wudhu adalah pendapat Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahawaih, Yahya bin Yahya, Abu Bakar Ibnul Mundzir dan Ibnu Khuzaimah dan merupakan pendapat yang dipilih oleh Al Hafizh Abu Bakar Al Baihaqi dan dihikayatkan dari para ahli hadits dan sekelompok para shahabat radhiallahu anhum.
Kemudian beliau berkata :
Dan pendapat ini lebih kuat dari sisi dalil, meskipun jumhur (mayoritas ulama) menyelisihi pendapat ini, dan jumhur (mayoritas ulama) menjawab tentang hadits perintah berwudhu disebabkan memakan daging unta dengan hadits Jabir : "bahwa akhir urusan Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam adalah meninggalkan wudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api", namun hadits ini umum (mencakup daging unta yang dimasak dan makanan yang dimasak selainnya, pent), sementara hadits berwudhu disebabkan memakan daging unta bersifat khusus. Dan sesuatu yang khusus lebih didahulukan dibandingkan yang umum.” [Syarah Muslim, 4/49]
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Pendapat yang ditahqiq oleh An Nawawi rahimahullah ini dalam keadaan pendapat ini menyelisihi madzhab beliau (Syafi'iyyah) berupa wajibnya berwudhu disebabkan memakan daging unta adalah pendapat yang benar, dan sungguh beliau telah bersikap inshaf (adil), dan beliau membela sunnah serta tidak membela madzhab beliau (dalam permasalahan ini ), hal ini berbeda dengan apa yang ditempuh oleh keumuman orang-orang yang taqlid terhadap madzhab-madzhab mereka berupa sikap mentakwil hadit-hadits yang shahih jika hadits-hadits tersebut menyelisihi madzhab mereka.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/359.
وقال النووي بعد ذكر الإختلافات : وذهب إلى الإنتقاض به : أحمد بن حنبل، وإسحاق بن راهويه، ويحيى بن يحيى، وأبو بكر بن المنذر، وابن خزيمة، واختاره الحافظ أبو بكر البيهقي، وحكي عن أصحاب الحديث مطلقا، وحكي عن جماعة من الصحابة رضي الله عنهم.
ثم قال : وهذا المذهب أقوى دليلا، وإن كان الجمهور على خلافه، وقد أجاب الجمهور عن حديث : توضأ من لحوم الإبل بحديث جابر : كان آخر الأمرين من رسول الله صلى الله عليه وسلم ترك الوضوء مما مست النار، ولكن هذا الحديث عام، وحديث الوضوء من لحوم الإبل خاص، والخاص مقدم على العام. انتهى كلام النووي رحمه الله.
قال الجامع عفا الله عنه : هذا الذي حققه النووي رحمه الله مخالفا لمذهبه من وجوب الوضوء من أكل لحم الإبل هو الحق، ولقد أنصف رحمه الله، ودافع عن السنة، ورترك الدفاع عن المذهب، خلاف ما يسلكه عامة مقلدي المذاهب من تأويلهم الأحاديث الصحيحة إذا خالفت مذهبهم.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/359
🗂التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
http://telegram.me/dinulqoyyim
An Nawawi rahimahullah berkata setelah menyebutkan perbedaan para ulama tentang kewajiban wudhu karena memakan daging unta : “Pendapat bahwa memakan daging unta bisa membatalkan wudhu adalah pendapat Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahawaih, Yahya bin Yahya, Abu Bakar Ibnul Mundzir dan Ibnu Khuzaimah dan merupakan pendapat yang dipilih oleh Al Hafizh Abu Bakar Al Baihaqi dan dihikayatkan dari para ahli hadits dan sekelompok para shahabat radhiallahu anhum.
Kemudian beliau berkata :
Dan pendapat ini lebih kuat dari sisi dalil, meskipun jumhur (mayoritas ulama) menyelisihi pendapat ini, dan jumhur (mayoritas ulama) menjawab tentang hadits perintah berwudhu disebabkan memakan daging unta dengan hadits Jabir : "bahwa akhir urusan Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam adalah meninggalkan wudhu disebabkan memakan makanan yang dimasak dengan api", namun hadits ini umum (mencakup daging unta yang dimasak dan makanan yang dimasak selainnya, pent), sementara hadits berwudhu disebabkan memakan daging unta bersifat khusus. Dan sesuatu yang khusus lebih didahulukan dibandingkan yang umum.” [Syarah Muslim, 4/49]
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Pendapat yang ditahqiq oleh An Nawawi rahimahullah ini dalam keadaan pendapat ini menyelisihi madzhab beliau (Syafi'iyyah) berupa wajibnya berwudhu disebabkan memakan daging unta adalah pendapat yang benar, dan sungguh beliau telah bersikap inshaf (adil), dan beliau membela sunnah serta tidak membela madzhab beliau (dalam permasalahan ini ), hal ini berbeda dengan apa yang ditempuh oleh keumuman orang-orang yang taqlid terhadap madzhab-madzhab mereka berupa sikap mentakwil hadit-hadits yang shahih jika hadits-hadits tersebut menyelisihi madzhab mereka.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/359.
وقال النووي بعد ذكر الإختلافات : وذهب إلى الإنتقاض به : أحمد بن حنبل، وإسحاق بن راهويه، ويحيى بن يحيى، وأبو بكر بن المنذر، وابن خزيمة، واختاره الحافظ أبو بكر البيهقي، وحكي عن أصحاب الحديث مطلقا، وحكي عن جماعة من الصحابة رضي الله عنهم.
ثم قال : وهذا المذهب أقوى دليلا، وإن كان الجمهور على خلافه، وقد أجاب الجمهور عن حديث : توضأ من لحوم الإبل بحديث جابر : كان آخر الأمرين من رسول الله صلى الله عليه وسلم ترك الوضوء مما مست النار، ولكن هذا الحديث عام، وحديث الوضوء من لحوم الإبل خاص، والخاص مقدم على العام. انتهى كلام النووي رحمه الله.
قال الجامع عفا الله عنه : هذا الذي حققه النووي رحمه الله مخالفا لمذهبه من وجوب الوضوء من أكل لحم الإبل هو الحق، ولقد أنصف رحمه الله، ودافع عن السنة، ورترك الدفاع عن المذهب، خلاف ما يسلكه عامة مقلدي المذاهب من تأويلهم الأحاديث الصحيحة إذا خالفت مذهبهم.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/359
🗂التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (71)
▪️Apakah tayammum bisa mengangkat hadats ataukah hanya bisa menjadi faktor yang membolehkan seseorang melakukan shalat?
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya pendapat yang benar adalah bahwasanya tayammum bisa mengangkat hadats, sehingga diperbolehkan dilakukan sebelum masuknya waktu shalat dan setelahnya, dan bisa dilakukan beberapa shalat fardhu dan shalat-shalat nafilah (sunnah) dengan tayammum tersebut, sebagaimana halnya dilakukan shalat menggunakan wudhu dengan tanpa adanya perbedaan; dikarenakan Allah menjadikan tayammum sebagai pengganti dari wudhu secara mutlak selama tidak mampu untuk menggunakan air, dan tidaklah membatalkan tayammum kecuali dengan apa yang membatalkan wudhu, maka pahamilah dengan inshaf, dan janganlah engkau menjadi tawanan taqlid, dikarenakan taqlid adalah hujjahnya orang yang keras kepala dan tempat berlindungnya orang yang bodoh, wallahu Ta'ala A'lam bisa shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/441.
هل التيمم رافع للحدث أم مبيح للصلاة؟
خلاصته أن الحق أن التيمم رافع للحدث، فيجوز قبل الوقت وبعده، ويصلى به الفرائض المتعددة والنوافل، كما يصلى بالوضوء من غير فرق؛ لأن الشارع جعله بدلا عنه مطلقا ما لم يقدر على استعمال الماء، ولا ينقضه إلا ما ينقض أصله، فتبصر بالإنصاف، ولا تكن أسير التقليد، فإنه حجة العنيد وملجأ البليد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/441
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
▪️Apakah tayammum bisa mengangkat hadats ataukah hanya bisa menjadi faktor yang membolehkan seseorang melakukan shalat?
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya pendapat yang benar adalah bahwasanya tayammum bisa mengangkat hadats, sehingga diperbolehkan dilakukan sebelum masuknya waktu shalat dan setelahnya, dan bisa dilakukan beberapa shalat fardhu dan shalat-shalat nafilah (sunnah) dengan tayammum tersebut, sebagaimana halnya dilakukan shalat menggunakan wudhu dengan tanpa adanya perbedaan; dikarenakan Allah menjadikan tayammum sebagai pengganti dari wudhu secara mutlak selama tidak mampu untuk menggunakan air, dan tidaklah membatalkan tayammum kecuali dengan apa yang membatalkan wudhu, maka pahamilah dengan inshaf, dan janganlah engkau menjadi tawanan taqlid, dikarenakan taqlid adalah hujjahnya orang yang keras kepala dan tempat berlindungnya orang yang bodoh, wallahu Ta'ala A'lam bisa shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/441.
هل التيمم رافع للحدث أم مبيح للصلاة؟
خلاصته أن الحق أن التيمم رافع للحدث، فيجوز قبل الوقت وبعده، ويصلى به الفرائض المتعددة والنوافل، كما يصلى بالوضوء من غير فرق؛ لأن الشارع جعله بدلا عنه مطلقا ما لم يقدر على استعمال الماء، ولا ينقضه إلا ما ينقض أصله، فتبصر بالإنصاف، ولا تكن أسير التقليد، فإنه حجة العنيد وملجأ البليد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/441
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (72)
🔹Hukum tayammum bagi orang yang junub apabila ia mengkhawatirkan atas dirinya kemudharatan berupa kedinginan.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Sungguh telah jelas dengan apa yang telah lewat bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah pendapat jumhur yaitu bolehnya bertayammum bagi orang yang junub, bahkan pendapat yang menyelisihi pendapat ini ditinggalkan dan bertentangan dengan dalil-dalil yang shahih lagi masyhur seperi hadits Ammar bin Yasir radhiallahu anhu muttafaqun alaih dan akan datang penyebutannya dalam bab ini, dan diantaranya pula hadits Imran bin Hushain Al Khuza'i radhiallahu anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat seseorang yang memisahkan diri dalam keadaan tidak ikut shalat bersama jamaah, maka Rasulullah shallallahu alaihi wasalam berkata : "wahai Fulan apa yang menghalangimu untuk melakukan shalat bersama jamaah?", ia menjawab : "wahai Rasulullah aku ditimpa janabah dan tidak mendapati air", maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
عَلَيْكَ بِالصَّعِيدِ، فَإِنَّهُ يَكْفِيكَ
"Hendaknya kamu menggunakan tanah maka sungguh itu mencukupimu", muttafaqun alaih, dan selain itu dari dalil-dalil yang shahih; maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/442.
🔹تيمّم الجنب إذا خشي على نفسه البرد:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما سبق أن أرجح الأقوال هو الذي ذهب إليه الجمهور، من جواز التيمّم للجنب، بل القول بخلافه مهجور، مُنَابِذٌ للأدلّة الصحيحة المشهورة، كحديث عمّار - رضي الله عنه - المتّفق عليه، وسيأتي في الباب، ومنها: حديث عمران بن حصين الخزاعيّ - رضي الله عنهما - أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - رأى رجلًا معتزلًا لم يصل في القوم، فقال: "يا فلان ما منعك أن تصلي في القوم؟ "، فقال: يا رسول الله، أصابتني جنابة ولا ماء، قال: "عليك بالصعيد، فإنه يكفيك"، متّفقٌ عليه، وغير ذلك من الأدلّة الصحيحة؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/442
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹Hukum tayammum bagi orang yang junub apabila ia mengkhawatirkan atas dirinya kemudharatan berupa kedinginan.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Sungguh telah jelas dengan apa yang telah lewat bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah pendapat jumhur yaitu bolehnya bertayammum bagi orang yang junub, bahkan pendapat yang menyelisihi pendapat ini ditinggalkan dan bertentangan dengan dalil-dalil yang shahih lagi masyhur seperi hadits Ammar bin Yasir radhiallahu anhu muttafaqun alaih dan akan datang penyebutannya dalam bab ini, dan diantaranya pula hadits Imran bin Hushain Al Khuza'i radhiallahu anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat seseorang yang memisahkan diri dalam keadaan tidak ikut shalat bersama jamaah, maka Rasulullah shallallahu alaihi wasalam berkata : "wahai Fulan apa yang menghalangimu untuk melakukan shalat bersama jamaah?", ia menjawab : "wahai Rasulullah aku ditimpa janabah dan tidak mendapati air", maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
عَلَيْكَ بِالصَّعِيدِ، فَإِنَّهُ يَكْفِيكَ
"Hendaknya kamu menggunakan tanah maka sungguh itu mencukupimu", muttafaqun alaih, dan selain itu dari dalil-dalil yang shahih; maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/442.
🔹تيمّم الجنب إذا خشي على نفسه البرد:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما سبق أن أرجح الأقوال هو الذي ذهب إليه الجمهور، من جواز التيمّم للجنب، بل القول بخلافه مهجور، مُنَابِذٌ للأدلّة الصحيحة المشهورة، كحديث عمّار - رضي الله عنه - المتّفق عليه، وسيأتي في الباب، ومنها: حديث عمران بن حصين الخزاعيّ - رضي الله عنهما - أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - رأى رجلًا معتزلًا لم يصل في القوم، فقال: "يا فلان ما منعك أن تصلي في القوم؟ "، فقال: يا رسول الله، أصابتني جنابة ولا ماء، قال: "عليك بالصعيد، فإنه يكفيك"، متّفقٌ عليه، وغير ذلك من الأدلّة الصحيحة؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/442
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (73)
🔹Hukum jima' yang dilakukan oleh orang yang tidak mendapati air.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat yang menyatakan bolehnya menggauli istri bagi orang yang tidak mendapati air, sebagaimana yang dirajihkan oleh Ibnul Mundzir dan selainnya; dikarenakan kuatnya hujjah pendapat ini*; maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/444.
*Dalilnya adalah hadits yang dikeluarkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan An Nasa-i bahwasanya Abu Dzarr radhiallahu anhu berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam : sesungguhnya aku jauh dari air dalam keadaan aku bersama istriku, lalu aku ditimpa janabah sehingga aku melakukan shalat tanpa bersuci? Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إن الصعيد الطيب طهور....
"Sesungguhnya tanah yang suci bisa mensucikan....", hadits ini shahih, dishahihkan oleh Al Hakim, Ibnu Hibban dan selain keduanya.
Sisi pendalilan dari hadits ini adalah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam menyetujui Abu Dzarr radhiallahu anhu tertimpa janabah disebabkan menggauli istrinya padahal ia tidak memiliki air sehingga menunjukkan bahwa menggauli istri bagi orang yang tidak ada air bersamanya diperbolehkan, maka ia bertayammum dengan tanah.
🔹جِماعُ مَن لا يجدُ الماءَ أهلَه:
#والحاصل أن أرجح الأقوال قول من قال: بجواز غشيان الأهل لمن لا يجد الماء، كما رجحه ابن المنذر وغيره؛ لقوّة حجّته؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/444
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹Hukum jima' yang dilakukan oleh orang yang tidak mendapati air.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat yang menyatakan bolehnya menggauli istri bagi orang yang tidak mendapati air, sebagaimana yang dirajihkan oleh Ibnul Mundzir dan selainnya; dikarenakan kuatnya hujjah pendapat ini*; maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/444.
*Dalilnya adalah hadits yang dikeluarkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan An Nasa-i bahwasanya Abu Dzarr radhiallahu anhu berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam : sesungguhnya aku jauh dari air dalam keadaan aku bersama istriku, lalu aku ditimpa janabah sehingga aku melakukan shalat tanpa bersuci? Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إن الصعيد الطيب طهور....
"Sesungguhnya tanah yang suci bisa mensucikan....", hadits ini shahih, dishahihkan oleh Al Hakim, Ibnu Hibban dan selain keduanya.
Sisi pendalilan dari hadits ini adalah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam menyetujui Abu Dzarr radhiallahu anhu tertimpa janabah disebabkan menggauli istrinya padahal ia tidak memiliki air sehingga menunjukkan bahwa menggauli istri bagi orang yang tidak ada air bersamanya diperbolehkan, maka ia bertayammum dengan tanah.
🔹جِماعُ مَن لا يجدُ الماءَ أهلَه:
#والحاصل أن أرجح الأقوال قول من قال: بجواز غشيان الأهل لمن لا يجد الماء، كما رجحه ابن المنذر وغيره؛ لقوّة حجّته؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/444
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (74)
▪️Batasan orang sakit yang diperbolehkan baginya untuk bertayammum.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya adalah bahwa kebolehan untuk bertayammum bagi orang sakit yang mendapati air apabila berat baginya menggunakan air tersebut adalah pendapat yang benar; dikarenakan jelasnya hujjah pendapat ini*, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/446.
*Dalilnya adalah hadits Amr bin Al Ash radhiallahu anhu bahwasanya beliau pernah mengalami ihtilam (mimpi basah) pada malam yang dingin, sehingga ia khawatir jika ia mandi janabah maka ia akan binasa sehingga beliau bertayammum dan melakukan shalat, dan hal itu diceritakan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam sehingga beliau tertawa dan tidak mengucapkan apapun.
Dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya dengan sanad yang shahih.
🔹حدّ المريض الذي يباح له التيمّم:
#والحاصل أن جواز التيمّم للمريض الواجدِ ماءً إذا شقّ عليه استعماله هو الحقّ؛ لوضوح حجّته، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/446
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
▪️Batasan orang sakit yang diperbolehkan baginya untuk bertayammum.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya adalah bahwa kebolehan untuk bertayammum bagi orang sakit yang mendapati air apabila berat baginya menggunakan air tersebut adalah pendapat yang benar; dikarenakan jelasnya hujjah pendapat ini*, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/446.
*Dalilnya adalah hadits Amr bin Al Ash radhiallahu anhu bahwasanya beliau pernah mengalami ihtilam (mimpi basah) pada malam yang dingin, sehingga ia khawatir jika ia mandi janabah maka ia akan binasa sehingga beliau bertayammum dan melakukan shalat, dan hal itu diceritakan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam sehingga beliau tertawa dan tidak mengucapkan apapun.
Dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya dengan sanad yang shahih.
🔹حدّ المريض الذي يباح له التيمّم:
#والحاصل أن جواز التيمّم للمريض الواجدِ ماءً إذا شقّ عليه استعماله هو الحقّ؛ لوضوح حجّته، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/446
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (75)
🏷Makna ash sha'id yang bisa digunakan untuk tayammum.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Sungguh telah jelas dengan apa yang telah lewat dari penyebutan pendapat-pendapat para ulama dan dalil-dalil mereka bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat Abu Hanifah dan Malik yaitu bolehnya bertayammum menggunakan setiap apa yang sejenis dengan permukaan bumi (tanah) walaupun tidak menempel atau melekat pada tangan (seperti pasir, kapur dan batu yang licin, pent); dikarenakan jelasnya dalil-dalil pendapat ini*, maka pahamilah, wallahu Ta'ala a'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/447.
____
*Diantara dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا
“Dijadikan bagiku bumi sebagai tempat shalat dan alat untuk bersuci.”
Syaikhul Islam rahimahullah berkata :
Dalil di atas menunjukkan bahwa seorang muslim di mana pun ia berada, maka ia bisa memanfaatkan tanah yang ia temui sebagai tempat shalat dan alat untuk bersuci, dan sudah dimaklumi bahwa kebanyakan tanah yang ada tidak semuanya berupa tanah berdebu. Jika kita tidak boleh tayamum dengan pasir, maka ini jelas menyelisihi kandungan hadits ini.
(Majmu'ul Fatawa 21/364-366), pent.
🔹معنى الصعيد الذي يُتَيَمَّمُ به:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما سبق من بيان المذاهب، وأدلّتها أنّ أرجحها مذهب أبي حنيفة، ومالك - كما قال النوويّ - وهو جواز التيمّم بكلّ ما كان من جنس الأرض، وإن لم يَعْلَق باليد؛ لوضوح أدلّته، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/447
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🏷Makna ash sha'id yang bisa digunakan untuk tayammum.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Sungguh telah jelas dengan apa yang telah lewat dari penyebutan pendapat-pendapat para ulama dan dalil-dalil mereka bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat Abu Hanifah dan Malik yaitu bolehnya bertayammum menggunakan setiap apa yang sejenis dengan permukaan bumi (tanah) walaupun tidak menempel atau melekat pada tangan (seperti pasir, kapur dan batu yang licin, pent); dikarenakan jelasnya dalil-dalil pendapat ini*, maka pahamilah, wallahu Ta'ala a'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/447.
____
*Diantara dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا
“Dijadikan bagiku bumi sebagai tempat shalat dan alat untuk bersuci.”
Syaikhul Islam rahimahullah berkata :
Dalil di atas menunjukkan bahwa seorang muslim di mana pun ia berada, maka ia bisa memanfaatkan tanah yang ia temui sebagai tempat shalat dan alat untuk bersuci, dan sudah dimaklumi bahwa kebanyakan tanah yang ada tidak semuanya berupa tanah berdebu. Jika kita tidak boleh tayamum dengan pasir, maka ini jelas menyelisihi kandungan hadits ini.
(Majmu'ul Fatawa 21/364-366), pent.
🔹معنى الصعيد الذي يُتَيَمَّمُ به:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما سبق من بيان المذاهب، وأدلّتها أنّ أرجحها مذهب أبي حنيفة، ومالك - كما قال النوويّ - وهو جواز التيمّم بكلّ ما كان من جنس الأرض، وإن لم يَعْلَق باليد؛ لوضوح أدلّته، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/447
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (76)
🏷Hukum orang yang tidak mendapati dua alat untuk bersuci (air dan ash sha'id).
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya yaitu pendapat yang paling rajih adalah bahwa orang yang tidak memenuhi salah satu syarat dari syarat-syarat shalat seperti orang yang tidak mendapati air dan tanah dan orang yang tidak mendapati sesuatu yang bisa menutupi auratnya dan semisal itu wajib baginya melakukan shalat dan tidak diwajibkan atasnya mengulangi shalatnya tersebut; dikarenakan ia telah melakukan sesuatu yang diperintahkan, maka sungguh telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam sabda beliau :
"إذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم".
"Apabila aku perintahkan kalian dengan suatu perkara maka kerjakanlah sesuai kemampuan kalian". Muttafaqun alaih.
Dan Allah Ta'ala berfirman :
{لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا} الآية.
"Allah tidak membebani suatu jiwa melainkan sesuai dengan kesanggupannya". (Al Baqarah : 286).
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/448.
🔹حكم من فقد ماءً، وصعيدًا:
#والحاصل أن الأرجح أن من فقد شرطًا من شروط الصلاة، كفاقد الطهورين، وعادم ما يستر عورته، ونحو ذلك تجب عليه الصلاة، ولا تجب عليه الإعادة؛ لأنه قام بما كُلّف به، فقد صحّ عنه - صلى الله عليه وسلم - قوله: "إذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم"، متّفق عليه، والله تعالى يقول: {لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا} الآية [البقرة: 286]، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/448
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🏷Hukum orang yang tidak mendapati dua alat untuk bersuci (air dan ash sha'id).
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya yaitu pendapat yang paling rajih adalah bahwa orang yang tidak memenuhi salah satu syarat dari syarat-syarat shalat seperti orang yang tidak mendapati air dan tanah dan orang yang tidak mendapati sesuatu yang bisa menutupi auratnya dan semisal itu wajib baginya melakukan shalat dan tidak diwajibkan atasnya mengulangi shalatnya tersebut; dikarenakan ia telah melakukan sesuatu yang diperintahkan, maka sungguh telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam sabda beliau :
"إذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم".
"Apabila aku perintahkan kalian dengan suatu perkara maka kerjakanlah sesuai kemampuan kalian". Muttafaqun alaih.
Dan Allah Ta'ala berfirman :
{لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا} الآية.
"Allah tidak membebani suatu jiwa melainkan sesuai dengan kesanggupannya". (Al Baqarah : 286).
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/448.
🔹حكم من فقد ماءً، وصعيدًا:
#والحاصل أن الأرجح أن من فقد شرطًا من شروط الصلاة، كفاقد الطهورين، وعادم ما يستر عورته، ونحو ذلك تجب عليه الصلاة، ولا تجب عليه الإعادة؛ لأنه قام بما كُلّف به، فقد صحّ عنه - صلى الله عليه وسلم - قوله: "إذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم"، متّفق عليه، والله تعالى يقول: {لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا} الآية [البقرة: 286]، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/448
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (77)
🏷Tata cara tayammum*.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulan dalam permasalahan ini adalah bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat pihak yang menyatakan bahwa tayammum dengan sekali tepukan untuk wajah dan kedua telapak tangan saja, dan tidak disyariatkan melebihi hingga kedua siku-siku; dikarenakan dalil tentang hal itu tidak shahih, maka pahamilah dengan inshaf, dan janganlah engkau menjadi tawanan taqlid, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/470.
___
*Tata cara tayammum Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam dijelaskan dalam hadits ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :
بَعَثَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ ، فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ ، فَتَمَرَّغْتُ فِى الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَقول بيديك هَكَذَا ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ الأَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً ثُمَّ مَسَحَ الشِّمَالَ عَلَى الْيَمِينِ وَظَاهِرَ كَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menepuk dengan kedua telapak tangannya ke tanah dengan sekali tepukan, kemudian tangan kiri beliau mengusap ke tangan kanan beliau yakni beliau mengusap punggung kedua telapak tangannya (dengan mendahulukan untuk mengusap punggung telapak tangan yang kanan dengan tangan kiri kemudian sebaliknya), dan mengusap wajahnya. Hadits riwayat Muslim.
Berdasarkan hadits di atas kita dapat simpulkan bahwa tata cara tayammum beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut :
-Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali tepukan.
-Kemudian mengusap punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya.
-Kemudian mengusap wajah dengan dua telapak tangan.
-Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan saja atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat berwudhu.
-Tidak wajibnya berurutan/tertib dalam tayammum, pent.
🔹كيفيّة التيمّم:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
خلاصة القول في المسألة أن الراجح قول من قال: إن التيمّم بضربة واحدة للوجه والكفّين فقط، ولا يُشرع المجاوزة إلى المرفقين؛ لعدم صحّة الدليل على ذلك، فتبصّر بالإنصاف، ولا تكن أسير التقليد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/470
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🏷Tata cara tayammum*.
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulan dalam permasalahan ini adalah bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat pihak yang menyatakan bahwa tayammum dengan sekali tepukan untuk wajah dan kedua telapak tangan saja, dan tidak disyariatkan melebihi hingga kedua siku-siku; dikarenakan dalil tentang hal itu tidak shahih, maka pahamilah dengan inshaf, dan janganlah engkau menjadi tawanan taqlid, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/470.
___
*Tata cara tayammum Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam dijelaskan dalam hadits ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :
بَعَثَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ ، فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ ، فَتَمَرَّغْتُ فِى الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَقول بيديك هَكَذَا ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ الأَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً ثُمَّ مَسَحَ الشِّمَالَ عَلَى الْيَمِينِ وَظَاهِرَ كَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menepuk dengan kedua telapak tangannya ke tanah dengan sekali tepukan, kemudian tangan kiri beliau mengusap ke tangan kanan beliau yakni beliau mengusap punggung kedua telapak tangannya (dengan mendahulukan untuk mengusap punggung telapak tangan yang kanan dengan tangan kiri kemudian sebaliknya), dan mengusap wajahnya. Hadits riwayat Muslim.
Berdasarkan hadits di atas kita dapat simpulkan bahwa tata cara tayammum beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut :
-Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali tepukan.
-Kemudian mengusap punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya.
-Kemudian mengusap wajah dengan dua telapak tangan.
-Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan saja atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat berwudhu.
-Tidak wajibnya berurutan/tertib dalam tayammum, pent.
🔹كيفيّة التيمّم:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
خلاصة القول في المسألة أن الراجح قول من قال: إن التيمّم بضربة واحدة للوجه والكفّين فقط، ولا يُشرع المجاوزة إلى المرفقين؛ لعدم صحّة الدليل على ذلك، فتبصّر بالإنصاف، ولا تكن أسير التقليد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/470
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (78)
🏷Kebolehan tayammum ketika mukim (tidak sedang safar).
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya adalah bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat yang menyatakan bolehnya tayammum bagi orang yang mukim apabila ia tidak mendapati air, dan ia khawatir keluarnya waktu shalat, atau tidak memungkinkan baginya menggunakan air disebabkan sakit atau selain itu, kemudian tidak ada kewajiban qadha (mengganti) atasnya untuk shalat yang ia lakukan dengan bertayammum tersebut; dikarenakan gugurnya kewajiban (qadha) tersebut baginya, dimana ia telah menunaikan apa yang Allah wajibkan atasnya, maka pahamilah dengan inshaf, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/490.
🔹جواز التيمّم في الحضر:
#والحاصل أن المذهب الراجح هو مذهب من قال بجواز التيمّم لمن كان في الحضر إذا فقد الماء، وخاف فوت الوقت، أو تعذّر عليه استعماله؛ لمرض، أو غيره، ثم إنه لا قضاء عليه لتلك الصلاة التي صلاها بذلك التيمّم؛ لسقوط الفرض عنه، حيث قام بأداء ما فرض الله عليه، فتبصّر بالإنصاف، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/490
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🏷Kebolehan tayammum ketika mukim (tidak sedang safar).
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Kesimpulannya adalah bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat yang menyatakan bolehnya tayammum bagi orang yang mukim apabila ia tidak mendapati air, dan ia khawatir keluarnya waktu shalat, atau tidak memungkinkan baginya menggunakan air disebabkan sakit atau selain itu, kemudian tidak ada kewajiban qadha (mengganti) atasnya untuk shalat yang ia lakukan dengan bertayammum tersebut; dikarenakan gugurnya kewajiban (qadha) tersebut baginya, dimana ia telah menunaikan apa yang Allah wajibkan atasnya, maka pahamilah dengan inshaf, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/490.
🔹جواز التيمّم في الحضر:
#والحاصل أن المذهب الراجح هو مذهب من قال بجواز التيمّم لمن كان في الحضر إذا فقد الماء، وخاف فوت الوقت، أو تعذّر عليه استعماله؛ لمرض، أو غيره، ثم إنه لا قضاء عليه لتلك الصلاة التي صلاها بذلك التيمّم؛ لسقوط الفرض عنه، حيث قام بأداء ما فرض الله عليه، فتبصّر بالإنصاف، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/490
🗂التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (79)
🔹Apakah wudhu batal disebabkan oleh tidur ?
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Pendapat yang paling rajih menurutku adalah pendapat Al Imam Asy Syafi'i rahimahullah dikarenakan dengan mengambil pendapat ini maka tergabungkan dalil-dalil yang ada, dan kesimpulan pendapat ini adalah bahwa tidurnya orang yang duduk dalam keadaan meletakkan pantatnya di atas bumi tidaklah membatalkan wudhu, dan jika tidak (menempelkan pantatnya di atas bumi) maka batal wudhunya secara mutlak baik sebentar ataupun lama tidurnya, dalam shalat ataukah di luar shalat*.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/535.
__
*Diantara dalil pendapat ini adalah hadits Anas radhiallahu anhu, ia berkata :
كان أصحاب رسول اللَّهِ يَنْتَظِرُونَ اَلْعِشَاءَ الآخرة حَتَّى تَخْفِقَ رُؤُوسُهُمْ, ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلَا يَتَوَضَّئُونَ. أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وإسناده صحيح.
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (pada zaman beliau masih hidup) menunggu waktu shalat Isya', sampai kepala mereka terangguk-angguk (karena kantuk), kemudian mereka shalat, dan tidak berwudhu.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan sanadnya shahih, pent.
🔹انتقاض الوضوء بالنوم:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
أرجح المذاهب عندي مذهب الإمام الشافعيّ - رحمه الله - لأن به تجتمع الأدلّة، وحاصله أن نوم الممكِّنِ مقعدته من الأرض لا ينتقض، وإلا انتقض مطلقًا، قلّ نومه أو كثُر، في الصلاة أو خارجها.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/535
🗂التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹Apakah wudhu batal disebabkan oleh tidur ?
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Pendapat yang paling rajih menurutku adalah pendapat Al Imam Asy Syafi'i rahimahullah dikarenakan dengan mengambil pendapat ini maka tergabungkan dalil-dalil yang ada, dan kesimpulan pendapat ini adalah bahwa tidurnya orang yang duduk dalam keadaan meletakkan pantatnya di atas bumi tidaklah membatalkan wudhu, dan jika tidak (menempelkan pantatnya di atas bumi) maka batal wudhunya secara mutlak baik sebentar ataupun lama tidurnya, dalam shalat ataukah di luar shalat*.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/535.
__
*Diantara dalil pendapat ini adalah hadits Anas radhiallahu anhu, ia berkata :
كان أصحاب رسول اللَّهِ يَنْتَظِرُونَ اَلْعِشَاءَ الآخرة حَتَّى تَخْفِقَ رُؤُوسُهُمْ, ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلَا يَتَوَضَّئُونَ. أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وإسناده صحيح.
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (pada zaman beliau masih hidup) menunggu waktu shalat Isya', sampai kepala mereka terangguk-angguk (karena kantuk), kemudian mereka shalat, dan tidak berwudhu.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan sanadnya shahih, pent.
🔹انتقاض الوضوء بالنوم:
#قال_الجامع عفا الله عنه:
أرجح المذاهب عندي مذهب الإمام الشافعيّ - رحمه الله - لأن به تجتمع الأدلّة، وحاصله أن نوم الممكِّنِ مقعدته من الأرض لا ينتقض، وإلا انتقض مطلقًا، قلّ نومه أو كثُر، في الصلاة أو خارجها.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/535
🗂التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (80)
🔹Sucinya orang muslim baik ketika hidup maupun ketika mati, dan apakah orang kafir najis ataukah tidak ?
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Pendapat yang dipegangi oleh jumhur bahwasanya manusia itu suci secara mutlak baik ia muslim maupun kafir adalah pendapat yang benar; berdasarkan dalil-dalil yang telah lewat, dan dalil yang paling kuat adalah bolehnya menikahi wanita-wanita Ahlu Kitab, dan bolehnya memakan sembelihan mereka, dan Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah mengikat Tsumamah bin Utsal Al Hanafi di masjid ketika dijadikan tawanan, dan sungguh Al Imam Al Bukhari membuat bab dalam Shahihnya "Bab masuknya orang musyrik ke dalam masjid", lalu beliau menyebutkan hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu :
"بَعَثَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - خيلًا قِبَل نجد، فجاءت برجل من بني حنيفة، يقال له: ثُمامة بن أُثال، فربطوه بسارية من سواري المسجد".
"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengutus pasukan ke arah Nejd, lalu mereka datang membawa seorang laki-laki dari Bani Hanifah yang disebut Tsumamah bin Utsal, lalu mereka mengikatnya di salah satu tiang dari tiang-tiang masjid". Muttafaqun alaih.
Maka dalam hadits ini terdapat hal yang jelas menunjukkan sucinya orang musyrik; sebab jikalau dihukumi najis niscaya para shahabat yang mereka mengikat orang tersebut akan mencuci anggota tubuh mereka disebabkan menyentuhnya.
Adapun ayat :
{إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ}
"Sesungguhnya orang-orang musyrik adalah najis". (At Taubah : 28).
maka ayat ini dibawa kepada makna najisnya keyakinan mereka, sebagaimana yang telah lewat; dalam rangka mengkompromikan antara dalil-dalil yang ada, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/505.
🔹طهارة المسلم حيًّا وميتًا، وهل الكافر نجسٌ أم لا؟
#قال_الجامع عفا الله عنه: ما ذهب إليه الجمهور من أن الآدميّ طاهر مطلقًا، مسلمًا كان، أو كافرًا هو الحقّ؛ للأدلّة التي تقدّمت، وأقواها جواز نكاح الكتابيّات، وجواز أكل طعامهم، وربط النبيّ - صلى الله عليه وسلم - ثُمامة بن أُثال الحنفيّ في مسجد حين أُسِر، وقد ترجم الإمام البخاريّ - رحمه الله - في "صحيحه": "باب دخول المشرك المسجدَ"، فأورد حديث أبي هريرة - رضي الله عنه -: "بَعَثَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - خيلًا قِبَل نجد، فجاءت برجل من بني حنيفة، يقال له: ثُمامة بن أُثال، فربطوه بسارية من سواري المسجد"، متّفقٌ عليه.
ففيه دلالة واضحة على طهارته؛ إذ لو كان نجسًا لما أدخله المسجد، ولَأمَر الصحابة الذين ربطوه بغسل أعضائهم لمسّه.
وأما آية {إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ} فمحمولة على نجاسة الاعتقاد، كما تقدّم آنفًا؛ توفيقًا بين الأدلّة، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/505
🗂التصنيف: #الطهارة
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹Sucinya orang muslim baik ketika hidup maupun ketika mati, dan apakah orang kafir najis ataukah tidak ?
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :
Pendapat yang dipegangi oleh jumhur bahwasanya manusia itu suci secara mutlak baik ia muslim maupun kafir adalah pendapat yang benar; berdasarkan dalil-dalil yang telah lewat, dan dalil yang paling kuat adalah bolehnya menikahi wanita-wanita Ahlu Kitab, dan bolehnya memakan sembelihan mereka, dan Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah mengikat Tsumamah bin Utsal Al Hanafi di masjid ketika dijadikan tawanan, dan sungguh Al Imam Al Bukhari membuat bab dalam Shahihnya "Bab masuknya orang musyrik ke dalam masjid", lalu beliau menyebutkan hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu :
"بَعَثَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - خيلًا قِبَل نجد، فجاءت برجل من بني حنيفة، يقال له: ثُمامة بن أُثال، فربطوه بسارية من سواري المسجد".
"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengutus pasukan ke arah Nejd, lalu mereka datang membawa seorang laki-laki dari Bani Hanifah yang disebut Tsumamah bin Utsal, lalu mereka mengikatnya di salah satu tiang dari tiang-tiang masjid". Muttafaqun alaih.
Maka dalam hadits ini terdapat hal yang jelas menunjukkan sucinya orang musyrik; sebab jikalau dihukumi najis niscaya para shahabat yang mereka mengikat orang tersebut akan mencuci anggota tubuh mereka disebabkan menyentuhnya.
Adapun ayat :
{إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ}
"Sesungguhnya orang-orang musyrik adalah najis". (At Taubah : 28).
maka ayat ini dibawa kepada makna najisnya keyakinan mereka, sebagaimana yang telah lewat; dalam rangka mengkompromikan antara dalil-dalil yang ada, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.
📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/505.
🔹طهارة المسلم حيًّا وميتًا، وهل الكافر نجسٌ أم لا؟
#قال_الجامع عفا الله عنه: ما ذهب إليه الجمهور من أن الآدميّ طاهر مطلقًا، مسلمًا كان، أو كافرًا هو الحقّ؛ للأدلّة التي تقدّمت، وأقواها جواز نكاح الكتابيّات، وجواز أكل طعامهم، وربط النبيّ - صلى الله عليه وسلم - ثُمامة بن أُثال الحنفيّ في مسجد حين أُسِر، وقد ترجم الإمام البخاريّ - رحمه الله - في "صحيحه": "باب دخول المشرك المسجدَ"، فأورد حديث أبي هريرة - رضي الله عنه -: "بَعَثَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - خيلًا قِبَل نجد، فجاءت برجل من بني حنيفة، يقال له: ثُمامة بن أُثال، فربطوه بسارية من سواري المسجد"، متّفقٌ عليه.
ففيه دلالة واضحة على طهارته؛ إذ لو كان نجسًا لما أدخله المسجد، ولَأمَر الصحابة الذين ربطوه بغسل أعضائهم لمسّه.
وأما آية {إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ} فمحمولة على نجاسة الاعتقاد، كما تقدّم آنفًا؛ توفيقًا بين الأدلّة، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.
✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/505
🗂التصنيف: #الطهارة
__
● aletioupi.com
● t.me/aletioupi
http://telegram.me/dinulqoyyim
Telegram
الشيخ العلامة المحدث محمد بن علي آدم الإتيوبي رحمه الله
تراث الشيخ العلامة محمد آدم الإتيوبي رحمه الله