الدين القيم
2.6K subscribers
868 photos
45 videos
88 files
2.54K links
Download Telegram
🌕🍃SILSILAH FIQHIYYAT AL IMAM IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH (60)

📍Hukum melakukan shalat shubuh setelah terbitnya matahari secara terus-menerus.

📍Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata :

Ba
rangsiapa yang menunda shalat Fajar (Shubuh) hingga matahari terbit dalam keadaan ia tidur dan ia tidak mengatur alarmnya berbunyi kecuali pada waktu yang ia inginkan untuk bangun (seperti waktu ia berangkat bekerja atau bersekolah misalnya, pent) maka sesungguhnya aku berkata kepadanya : bahwasanya shalatnya ditolak dan tidak diterima darinya walaupun ia melakukan shalat 1000 kali dikarenakan Allah Ta'ala tidak akan menerima shalatnya, dan dalilnya adalah firman Allah Azza wa Jalla :

﴿إِنَّ الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَوْقُوتاً﴾

"Sesungguhnya shalat diwajibkan atas kaum mukminin dengan waktu yang telah ditetapkan".

Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam telah menentukan waktu shalat Fajar (Shubuh) dari terbitnya Fajar hingga terbitnya matahari, sehingga jika seseorang mengakhirkannya dengan sengaja setelah terbitnya matahari maka sungguh ia telah mengamalkan sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Allah dan RasulNya sehingga tertolak amalannya tersebut berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

«من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد» أي: مردود عليه.

"Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan berasal dari kami maka amalan tersebut tertolak".

Maka hendaknya seseorang bertakwa kepada Allah terkait dirinya dan hendaknya ia berusaha semampunya jika ia laki-laki untuk bangun dan melakukan shalat bersama jamaah, dan jika ia perempuan maka hendaknya ia bangun dan melakukan shalat di awal waktu, dan tidak mengapa bagi perempuan untuk mengakhirkan shalatnya hingga mendekati terbitnya matahari namun terluput darinya sesuatu yang lebih utama, adapun laki-laki maka harus ia bangun di awal waktu agar bisa mendapati shalat berjamaah.

🎙Al Liqausy Syahri (19).

۞ ﷽ ۞ ═


#العقد_المتين_والدر_الثمين_من_فقهيات_الإمام_ابن_عثيمين



🔴قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين - -رحمه الله-:

• من تعمد أن يؤخر صلاة الفجر حتى تطلع الشمس وهو نائم، ولم يركب المنبه إلا على الوقت الذي يريد أن يقوم فيه فإني أقول له: إن صلاته مردودة عليه غير مقبولة منه، يضرب بها وجهه يوم القيامة، لو صلى ألف مرة فإن الله تعالى لا يقبله، لا يقبل صلاته، والدليل على هذا قول الله -عز وجل-: ﴿إِنَّ الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَوْقُوتاً﴾

• ووقّت النبي -صلى الله عليه وآله وسلم- الفجر من طلوع الفجر إلى طلوع الشمس، فإذا أخرها عمداً بعد طلوع الشمس فقد عمل عملاً ليس عليه أمر الله ورسوله، فيكون مردوداً بدليل قول النبي -صلى الله عليه وآله وسلم-: «من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد» أي: مردود عليه.

• فليتق الله امرؤ في نفسه، وليحاول بقدر ما يستطيع إن كان رجلاً أن يقوم ويصلي مع الجماعة، وإن كانت امرأة أن تقوم وتصلي مبكراً، ولا حرج أن تؤخر المرأة الصلاة إلى قرب طلوع الشمس لكنه فاتها الأفضل، أما الرجل فلا بد أن يقوم مبكراً من أجل أن يدرك صلاة الجماعة.


🎙المصدر: [اللقاء الشهري (١٩)].

https://binothaimeen.net/content/10261
◈ ━━━━━━━━✒️🖋━━━━━━━━ ◈
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
📂🔹SILSILAH FAWAID MANHAJIYYAH (28)

Allah Ta'ala berfirman :

وَٱتَّبَعْتُ مِلَّةَ ءَابَآءِىٓ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ ۚ مَا كَانَ لَنَآ أَن نُّشْرِكَ بِٱللَّهِ مِن شَىْءٍ ۚ ذَٰلِكَ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ. يَٰصَٰحِبَيِ ٱلسِّجۡنِ ءَأَرۡبَابٞ مُّتَفَرِّقُونَ خَيۡرٌ أَمِ ٱللَّهُ ٱلۡوَٰحِدُ ٱلۡقَهَّارُ ﴾ 
[ يوسف: 38-39]

"(Nabi Yusuf berkata):
Dan aku mengikuti agama nenek moyangku; Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub. Aku menyembah Allah semata. Tidak sepantasnya bagi kami untuk menjadikan sekutu bagi Allah dalam peribadahan kepadaNya. Bertauhid dengan mengesakan Allah dalam ibadah merupakan sebagian karunia yang Allah anugerahkan kepada kami dan kepada manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur kepada Allah atas kenikmatan bertauhid dan iman.
Wahai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?". (QS.Yusuf : 38-39)

📍Fadhilatusy Syaikh Rabi' Bin Hadi Al Madkhali hafizahullah berkata :

Nabi yang mulia ini (Yusuf) alaihissalam hidup di istana kerajaan dan beliau mengetahui kerusakan-kerusakan kekuasaan dan para penguasa dari dekat, dan beliau merasakan kekejaman mereka baik dalam bentuk makar, kezhaliman, penyiksaan dan pemenjaraan, dan beliau hidup di tengah-tengah ummat watsaniyyah (berhalaisme) yang beribadah kepada berhala-berhala, sapi dan bintang-bintang.
Maka dari mana beliau beranjak untuk melakukan perbaikan ?
Dan dari mana titik permulaan dakwah beliau ?

Apakah beliau memulai dakwah kepada Allah dalam keadaan beliau dipenjara lagi terzhalimi dan dipenjara pula orang-orang yang terzhalimi semisal beliau, apakah beliau memulai dakwahnya dengan memprovokasi mereka dan membangkitkan amarah mereka terhadap para penguasa yang zhalim lagi sewenang-wenang ?
Padahal ini merupakan jalur politik yang tidak diragukan lagi
dalam keadaan kesempatan tersedia di hadapan beliau.

Ataukah beliau memulai dakwahnya dari apa yang dimulai oleh nenek moyang beliau terutama Nabi Ibrahim seorang Khalilullah dan pemimpin para da'i yang mendakwahkan kepada tauhid dan (beliau memulai dakwahnya) dari apa yang dimulai oleh semua para Rasul ?

👉Tidak diragukan bahwa jalan perbaikan satu-satunya di setiap waktu dan tempat adalah jalan dakwah kepada aqidah dan tauhid serta mengikhlaskan ibadah kepada Allah semata.

📚Majmu' Kutub wa Rasail 1/281.

http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم pinned «📂🔹SILSILAH FAWAID MANHAJIYYAH (28) Allah Ta'ala berfirman : وَٱتَّبَعْتُ مِلَّةَ ءَابَآءِىٓ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ ۚ مَا كَانَ لَنَآ أَن نُّشْرِكَ بِٱللَّهِ مِن شَىْءٍ ۚ ذَٰلِكَ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ…»
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (71)

▪️Apakah tayammum bisa mengangkat hadats ataukah hanya bisa menjadi faktor yang membolehkan seseorang melakukan shalat?

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya pendapat yang benar adalah bahwasanya tayammum bisa mengangkat hadats, sehingga diperbolehkan dilakukan sebelum masuknya waktu shalat dan setelahnya, dan bisa dilakukan beberapa shalat fardhu dan shalat-shalat nafilah (sunnah) dengan tayammum tersebut, sebagaimana halnya dilakukan shalat menggunakan wudhu dengan tanpa adanya perbedaan; dikarenakan Allah menjadikan tayammum sebagai pengganti dari wudhu secara mutlak selama tidak mampu untuk menggunakan air, dan tidaklah membatalkan tayammum kecuali dengan apa yang membatalkan wudhu, maka pahamilah dengan inshaf, dan janganlah engkau menjadi tawanan taqlid, dikarenakan taqlid adalah hujjahnya orang yang keras kepala dan tempat berlindungnya orang yang bodoh, wallahu Ta'ala A'lam bisa shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/441.

هل التيمم رافع للحدث أم مبيح للصلاة؟

خلاصته أن الحق أن التيمم رافع للحدث، فيجوز قبل الوقت وبعده، ويصلى به الفرائض المتعددة والنوافل، كما يصلى بالوضوء من غير فرق؛ لأن الشارع جعله بدلا عنه مطلقا ما لم يقدر على استعمال الماء، ولا ينقضه إلا ما ينقض أصله، فتبصر بالإنصاف، ولا تكن أسير التقليد، فإنه حجة العنيد وملجأ البليد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/441
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (72)

🔹Hukum tayammum bagi orang yang junub apabila ia mengkhawatirkan atas dirinya kemudharatan berupa kedinginan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah jelas dengan apa yang telah lewat bahwasanya pendapat yang paling rajih (kuat) adalah pendapat jumhur yaitu bolehnya bertayammum bagi orang yang junub, bahkan pendapat yang menyelisihi pendapat ini ditinggalkan dan bertentangan dengan dalil-dalil yang shahih lagi masyhur seperi hadits Ammar bin Yasir radhiallahu anhu muttafaqun alaih dan akan datang penyebutannya dalam bab ini, dan diantaranya pula hadits Imran bin Hushain Al Khuza'i radhiallahu anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat seseorang yang memisahkan diri dalam keadaan tidak ikut shalat bersama jamaah, maka Rasulullah shallallahu alaihi wasalam berkata : "wahai Fulan apa yang menghalangimu untuk melakukan shalat bersama jamaah?", ia menjawab : "wahai Rasulullah aku ditimpa janabah dan tidak mendapati air", maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :

عَلَيْكَ بِالصَّعِيدِ، فَإِنَّهُ يَكْفِيكَ

"Hendaknya kamu menggunakan tanah maka sungguh itu mencukupimu", muttafaqun alaih, dan selain itu dari dalil-dalil yang shahih; maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/442.

🔹تيمّم الجنب إذا خشي على نفسه البرد:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما سبق أن أرجح الأقوال هو الذي ذهب إليه الجمهور، من جواز التيمّم للجنب، بل القول بخلافه مهجور، مُنَابِذٌ للأدلّة الصحيحة المشهورة، كحديث عمّار - رضي الله عنه - المتّفق عليه، وسيأتي في الباب، ومنها: حديث عمران بن حصين الخزاعيّ - رضي الله عنهما - أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - رأى رجلًا معتزلًا لم يصل في القوم، فقال: "يا فلان ما منعك أن تصلي في القوم؟ "، فقال: يا رسول الله، أصابتني جنابة ولا ماء، قال: "عليك بالصعيد، فإنه يكفيك"، متّفقٌ عليه، وغير ذلك من الأدلّة الصحيحة؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/442
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (73)

🔹Hukum jima' yang dilakukan oleh orang yang tidak mendapati air.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat yang menyatakan bolehnya menggauli istri bagi orang yang tidak mendapati air, sebagaimana yang dirajihkan oleh Ibnul Mundzir dan selainnya; dikarenakan kuatnya hujjah pendapat ini*; maka pahamilah, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/444.

*Dalilnya adalah hadits yang dikeluarkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan An Nasa-i bahwasanya Abu Dzarr radhiallahu anhu berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam : sesungguhnya aku jauh dari air dalam keadaan aku bersama istriku, lalu aku ditimpa janabah sehingga aku melakukan shalat tanpa bersuci? Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :

إن الصعيد الطيب طهور....

"Sesungguhnya tanah yang suci bisa mensucikan....", hadits ini shahih, dishahihkan oleh Al Hakim, Ibnu Hibban dan selain keduanya.
Sisi pendalilan dari hadits ini adalah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam menyetujui Abu Dzarr radhiallahu anhu tertimpa janabah disebabkan menggauli istrinya padahal ia tidak memiliki air sehingga menunjukkan bahwa menggauli istri bagi orang yang tidak ada air bersamanya diperbolehkan, maka ia bertayammum dengan tanah.

🔹جِماعُ مَن لا يجدُ الماءَ أهلَه:

#والحاصل أن أرجح الأقوال قول من قال: بجواز غشيان الأهل لمن لا يجد الماء، كما رجحه ابن المنذر وغيره؛ لقوّة حجّته؛ فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/444
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (74)

▪️Batasan orang sakit yang diperbolehkan baginya untuk bertayammum.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya adalah bahwa kebolehan untuk bertayammum bagi orang sakit yang mendapati air apabila berat baginya menggunakan air tersebut adalah pendapat yang benar; dikarenakan jelasnya hujjah pendapat ini*, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 8/446.

*Dalilnya adalah hadits Amr bin Al Ash radhiallahu anhu bahwasanya beliau pernah mengalami ihtilam (mimpi basah) pada malam yang dingin, sehingga ia khawatir jika ia mandi janabah maka ia akan binasa sehingga beliau bertayammum dan melakukan shalat, dan hal itu diceritakan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam sehingga beliau tertawa dan tidak mengucapkan apapun.
Dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya dengan sanad yang shahih.

🔹حدّ المريض الذي يباح له التيمّم:

#والحاصل أن جواز التيمّم للمريض الواجدِ ماءً إذا شقّ عليه استعماله هو الحقّ؛ لوضوح حجّته، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/446
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📜
الإجابة الشافية
على شبهات بدعة المولد الواهية
لفضيلة أ د #الشيخ_أحمد_بازمول حفظه الله

إن الاحتفال بالمولد النبوي أمر لم يفعله الرسول صلى الله عليه وسلم ولا أصحابه الكرام رضوان الله عليهم ولا التابعون فمن بعدهم . فهو أمر محدث بدعة غير مشروع.
فإن قيل : الاحتفال باليوم الوطني مشروع والاحتفال بمولد النبي صلى الله عليه وسلم بدعة ؟
فالجواب : أن الاحتفال باليوم الوطني ليس المقصود منه التقرب إلى الله ولا أحد يقول إنه دين بل هو من عادات الناس في أمورهم الدنيوية والبدعة لا تدخل في أمور الدنيا إلا إذا ادعي فاعلها أنه قربة إلى الله .
فإن قيل : النصارى يحتفلون بمولد عيسى عليه السلام فلماذا لا نحتفل بمولد نبينا صلى الله عليه وسلم ؟
فالجواب : أننا نهينا عن البدعة في الدين والإحداث فيه ، كذلك نهينا عن التشبه باليهود والنصارى
فإن قيل : إن المولد النبوي فعله من باب محبة الرسول صلى الله عليه وسلم ؟
فالجواب : إن محبة الرسول صلى الله عليه وسلم تكون بطاعته فما أمر واجتناب ما نهى عنه وحذر ومما حذر منه البدع المحدثات كالموالد ثم محبته ليست فقط في يوم واحد، بل المؤمن مستمر في محبته صلى الله عليه وسلم.
فإن قيل : هل تنكرون الصلاة على الرسول صلى الله عليه وسلم ، هل تنكرون محبة الرسول صلى الله عليه وسلم ؟
فالجواب : لا ، لا ننكرها بل ننكر البدع والمحدثات ومخالفة أمر الرسول صلى الله عليه وسلم .
عَطَسَ رَجُلٌ إِلَى جَنْبِ ابْنِ عُمَرَ، فَقَالَ الرجل : الحَمْدُ لِلَّهِ، وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ الله !
فقَالَ ابْنُ عُمَرَ: وَأَنَا أَقُولُ: الحَمْدُ لِلَّهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ، وَلَيْسَ هَكَذَا عَلَّمَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَلَّمَنَا أَنْ نَقُولَ: الحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ".
رأى سعيد بن المسيب رجلاً يصلى بعد طلوع الفجر أكثر من ركعتين , يكثر فيها الركوع والسجود , فنهاه , فقال: يعذبنى الله على الصلاة؟ ! قال: لا , ولكن يعذبك على خلاف السنة.
فإن قيل : هل آثم إذا احتفلت بالمولد النبوي ؟
فالجواب : نعم إذا كنت تعلم أن الاحتفال بالمولد النبوي غير مشروع فإنك تأثم لقوله صلى الله عليه وسلم :"من سن سنة حسنة عمل بها بعده كان له أجره ومثل أجورهم من غير أن ينقص من أجورهم شيء ومن سن سنة سيئة فعمل بها بعده كان عليه وزرها ومثل أوزارهم من غير أن ينقص من أوزارهم شيء". وأما إذا لم تكن تعلم فلا أجر لك .

كتبه : أحمد بن عمر بازمول

https://t.me/ahmadbazmool/2846
📌🍃JAWABAN ATAS BEBERAPA SYUBHAT TENTANG KEBID'AHAN MAULID

Oleh : Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah.

Sesungguhnya perayaan maulid nabawi merupakan perkara yang tidak pernah dilakukan oleh Rasul shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiallahu anhum serta para tabi'in dan orang-orang yang mengikuti mereka sepeninggal mereka, sehingga ia merupakan perkara yang diada-adakan dalam agama dan tidak disyariatkan.

Kalau ada yang mengatakan : apakah perayaan hari jadi suatu negara disyariatkan sedangkan perayaan maulid Nabi shallallahu alaihi wasallam dihukumi sebagai kebid'ahan ?
Maka jawabannya : sesungguhnya perayaan hari jadi negara tujuannya bukan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dan tidak ada seorangpun yang mengatakan bahwa itu termasuk bagian agama bahkan hal itu termasuk kebiasaan manusia pada urusan-urusan duniawi mereka sedangkan kebid'ahan tidak masuk pada urusan-urusan dunia kecuali apabila pelakunya meyakininya sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah.

Kalau ada yang mengatakan : kaum Nashara mereka merayakan maulid (hari kelahiran) Isa alaihissalam lantas kenapa kita tidak merayakan maulid Nabi kita shallallahu alaihi wasallam?
Maka jawabannya : bahwasanya kita dilarang dari kebid'ahan dalam agama dan membuat perkara-perkara baru di dalamnya, demikian pula kita dilarang dari sikap tasyabhuh (penyerupaan) terhadap kaum Yahudi dan Nashara.

Kalau ada yang mengatakan : sesungguhnya merayakan maulid nabawi termasuk bab kecintaan terhadap Rasul shallallahu alaihi wasallam?
Maka jawabannya : sesungguhnya kecintaan terhadap Rasul shallallahu alaihi wasallam dengan cara mentaatinya pada apa yang beliau perintahkan dan meninggalkan apa yang beliau larang serta mewaspadai apa yang beliau peringatkan berupa kebid'ahan-kebid'ahan bahkan seorang mukmin terus-menerus mencintai beliau shallallahu alaihi wasallam.

Kalau ada yang mengatakan : apakah kalian mengingkari shalawat terhadap Rasul shallallahu alaihi wasallam, dan apakah kalian mengingkari bentuk kecintaan terhadap Rasul shallallahu alaihi wasallam?
Maka jawabannya : tidak, kita tidak mengingkarinya bahkan yang kita ingkari adalah kebid'ahan-kebid'ahan dan sikap menyelisihi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Pernah suatu ketika seseorang bersin di samping Ibnu Umar lalu orang tersebut mengucapkan :
الحَمْدُ لِلَّهِ، وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ الله.
Maka Ibnu Umar mengatakan : aku juga mengatakan :
الحَمْدُ لِلَّهِ، وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ الله
Dan bukan demikan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajari kita, namun beliau mengajari kita untuk mengucapkan :
الحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ".

Dan Sa'id ibnul Musayyib pernah melihat seseorang melakukan shalat setelah terbitnya fajar lebih dari dua raka'at dimana ia memperbanyak rukuk dan sujud dalam shalatnya maka Sa'id ibnul Musayyab melarangnya, lalu orang tersebut berkata : "apakah Allah akan mengadzabku karena shalat?!" Sa'id menjawab : tidak, namun Allah akan mengadzabmu karena menyelisihi sunnah.

Kalau ada yang mengatakan : apakah berdosa jika aku merayakan maulid nabawi?
Maka jawabannya : ya jika engkau mengetahui bahwa perayaan maulid nabawi tidak disyariatkan maka engkau berdosa (jika merayakannya) berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

"من سن سنة حسنة عمل بها بعده كان له أجره ومثل أجورهم من غير أن ينقص من أجورهم شيء ومن سن سنة سيئة فعمل بها بعده كان عليه وزرها ومثل أوزارهم من غير أن ينقص من أوزارهم شيء".

“Barang siapa yang membuat contoh dalam islam contoh yang baik, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan barangsiapa yang mencontohkan contoh jelek dalam islam maka ia mendapat dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka”.
Adapun jika engkau tidak mengetahui maka engkau tidak akan mendapatkan pahala.

Sumber : https://t.me/ahmadbazmool/2846

http://telegram.me/dinulqoyyim
📂🔹SILSILAH FAWAID MANHAJIYYAH (29)

📍Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata :

Sebagian manusia menambahkan tauhid Al hakimiyyah (mengesakan Allah dalam menghukumi diantara manusia), dan ini merupakan kesalahan, namun nampaknya wallahu A'lam bahwa orang yang mencetuskannya memiliki tujuan memberontak para penguasa sehingga ia mengatakan : "kalian wahai para penguasa tidak mentauhidkan Allah (dengan berhukum dengan selain apa yang Allah turunkan)! bahkan kalian telah berbuat kesyirikan!", sehingga ia bisa menyiapkan pemberontakan terhadap mereka -dan Allahlah yang Maha Mengetahui niat-niat- dan ini jelas nampak dari gerak-gerik sebagian mereka; dan jika tidak maka tauhid al hakimiyyah tidak dibutuhkan; dikarenakan al hakimiyyah tidak keluar dari tauhid rububiyyah dan tauhid uluhiyyah.

📚Syarh Aqidah Ahlissunnah wal Jamaah hal. 22.

📍 قال الشيخ/ ابن عثيمين رحمه الله:

وزاد بعض الناس أيضا: «توحيد الحاكمية» وهذا غلط، لكن يبدو - والله أعلم - أن الذي وضعه وضعه من أجل القيام على الحكّام، فيقول: أنتم أيها الحكام ما وحّدتم الله! بل أنتم مشركون! حتى يهيّئ الأمر للخروج عليهم - والله أعلم بالنيّات - وهذا واضح من تصرفات بعضهم؛ وإلا فـ «الحاكمية» لا حاجة لها؛ لأن الحاكمية لا تخرج عن توحيد الربوبية وتوحيد الألوهية.

📚 شرح عقيدة أهل السنة والجماعة صـ ٢٢ - بتصرف

http://telegram.me/dinulqoyyim
4_5818747681744358085.mp4
1.5 MB
📍🌕SILSILAH FATAWA MANHAJIYYAH (31)

🔹Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan tauhid al hakimiyyah, apakah ia masuk dalam tauhid rububiyyah?

📍Jawaban Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah :

Ini yang dibuat-buat oleh mereka (hizbiyyun) sekarang, dan ia masuk dalam tauhid uluhiyyah; dikarenakan berhukum dengan syariat Allah merupakan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla dikarenakan ia merupakan bentuk merealisasikan perintah-perintah Allah, larangan-laranganNya dan hukum-hukumNya sehingga ia ibadah yang tidak disendirikan dengan jenis tersendiri, ia masuk dalam tauhid uluhiyyah.

"[677 -939] ما المراد بتوحيد الحاكمية، وهل هو داخل في توحيد الربوبية؟ - الشيخ صالح الفوزان

الجواب: هذا أحدثوه الآن توحيد الحاكمية وهو داخل في توحيد الألوهية؛ لأن تحكيم الشرع عبادة لله عز وجل لأنها تطبيق لأوامر الله ونواهيه وأحكامه فهي عبادة لا تفرد بنوع هي داخلة في توحيد الألوهية.
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
🌕🍃SILSILAH FIQHIYYAT AL IMAM IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH (61)

🔹Amalan apakah yang paling utama dilakukan diantara adzan dan iqamah?

▪️Pertanyaan : apa hukum terburu-buru melakukan dua rakaat tahiyyatul masjid yang dilakukan diantara adzan dan iqamah supaya ia bisa berdoa?

📍Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :

Ini termasuk kesalahan; dikarenakan berdoa di dalam shalat lebih utama daripada berdoa di luar shalat sehingga ia berdoa dalam sujud dan di waktu duduk diantara dua sujud dan pada saat duduk tasyahhud.

Jika ada yang mengatakan : mana yang lebih utama shalat ataukah membaca Al Quran?
Maka kita katakan : shalat lebih utama jika seseorang menunggu shalat fardhu terutama jika shalat yang dilakukan adalah shalat rawatib, adapun jika shalat nafilah mutlak maka seseorang melihat kepada yang lebih bermaslahat untuk hatinya dan yang lebih membuat khusyuk; maka terkadang seseorang siap untuk membaca Al Quran dan khusyuk dalam membacanya dan tidak khusyuk kalau melakukan shalat sehingga membaca Al Quran disini lebih utama baginya.

📚Fathu Dzil Jalaali wal Ikraam 2/241.

http://telegram.me/dinulqoyyim
🌕🍃SILSILAH FIQHIYYAT AL IMAM IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH (62)

🔹Shalat fardhu dilakukan dalam keadaan duduk pada tiga keadaan.

📍Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata :

Maka shalat fardhu diperbolehkan dilakukan dalam keadaan duduk pada tiga keadaan :
1⃣Yang pertama : ketika tidak mampu berdiri berdasarkan firman Allah Ta'ala :

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها.

"Tidaklah Allah membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya". (Al Baqarah : 286).
2⃣Yang kedua : ketika kondisi takut berdasarkan firman Allah Ta'ala :

ولا تقتلوا أنفسكم.

"Janganlah kalian membunuh jiwa-jiwa kalian". (An Nisaa' : 29).

ولا تلقوا بأيديكم إلى التهلكة.

"Janganlah kalian membinasakan diri-diri kalian" (Al Baqarah : 195), seperti seseorang yang terpisahkan dari musuhnya dengan tembok yang pendek dimana jika ia berdiri niscaya akan terlihat oleh musuh tersebut, dan jika ia melakukan shalat dalam keadaan duduk maka musuh tidak akan melihatnya, maka kita katakan : shalatlah engkau dalam keadaan duduk.
3⃣Yang ketiga : ketika seseorang berada di belakang imam yang melakukan shalat dalam keadaan duduk dari awal shalatnya maka ia melakukan shalat dalam keadaan duduk dan bersila.

📚Fathu Dzil Jalaali wal Ikram 3/270.

http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
🌕🍃SILSILAH FIQHIYYAT AL IMAM IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH (63)

🔹Buah mengamalkan ibadah dengan cara-caranya yang beragam*.

📍Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata :

Kita memiliki kaedah yaitu ibadah-ibadah yang datang dengan cara-cara yang beragam maka yang lebih utama untuk dikerjakan dengan semua cara tersebut yakni melakukan yang ini terkadang dan yang ini terkadang, hal ini dikarenakan beberapa alasan :

1⃣Yang pertama : dikarenakan dengan hal itulah tercapai sikap meneladani Rasul shallallahu alaihi wasallam; dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam melakukan hal ini terkadang dan hal ini terkadang.
2⃣Yang kedua : sebagai bentuk penjagaan terhadap sunnah yang lain; dikarenakan engkau jika mencukupkan dengan satu cara maka akan terlupakan cara-cara yang lain.
3⃣Yang ketiga : dengan sebab itu seseorang bisa mencegah rasa jenuh dan bosan.
4⃣Yang keempat : dengan hal itu seseorang akan lebih perhatian (dengan apa yang ia amalkan); dikarenakan seseorang jika mengamalkan dengan satu cara maka seolah-olah ia bagaikan alat yang bekerja dengan sendirinya, dan jika ia berpindah-pindah dari satu cara ke cara yang lain maka ia akan perhatian, oleh karena itulah jika seseorang mencukupkan dengan satu bacaan istiftah niscaya engkau akan mendapatinya jika ia bertakbir dengan takbiratul ihram maka ia akan langsung membaca bacaan istiftah tersebut dengan tanpa merasa, namun jika ia membaca bacaan istiftah yang ini terkadang dan yang ini terkadang niscaya hal itu akan membuatnya lebih perhatian (dengan apa yang ia baca).

📚Fathu Dzil Jalaali wal Ikraam 3/266.

*Seperti bacaan-bacaan istiftah, bacaan-bacaan rukuk dan sujud serta bacaan tasyahhud dalam shalat yang beragam, pent

http://telegram.me/dinulqoyyim