MENGENAL BID'AH HASANAH
(bag. 6 ucapan Al Hafizh Ibnu Hajar)
✍️ Abu Yusuf Abdurrahman
📚6. Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah mengatakan, “Yang benar, jika bid’ah ini termasuk dalam hal yang dianggap baik dalam syariat, maka itu adalah bid’ah hasanah. Namun jika termasuk hal yang dianggap jelek dalam syariat, maka itu adalah bid’ah mustaqbahah (jelek).” [Fathul Bari]
🌴 Ucapan Ibnu Hajar rahimahullah memberikan faedah bahwa bid’ah ada bid’ah hasanah dan bid’ah mustaqbahah/ sayyiah (jelek). Pembagian ini sebagaimana yang telah lalu, adalah pembagian bid’ah menurut asal kata secara bahasa. Hal ini bisa kita simpulkan dari ucapan beliau "dianggap baik dalam syariat".
📖 Adapun bid'ah menurut syariat, Ibnu Hajar menyatakan bahwa seluruhnya adalah tercela. Beliau mengungkapkan pada kitab yang sama, dalam halaman yang sama, “Kata bid’ah secara syariat disebut pada sesuatu yang menyelisihi sunnah, sehingga kata bid’ah adalah kata yang tercela.” [Fathul Bari]
🌍 Dari https://tashfiyah.com/inilah-bidah-hasanah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #hasanah #ibnuhajar
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
(bag. 6 ucapan Al Hafizh Ibnu Hajar)
✍️ Abu Yusuf Abdurrahman
📚6. Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah mengatakan, “Yang benar, jika bid’ah ini termasuk dalam hal yang dianggap baik dalam syariat, maka itu adalah bid’ah hasanah. Namun jika termasuk hal yang dianggap jelek dalam syariat, maka itu adalah bid’ah mustaqbahah (jelek).” [Fathul Bari]
🌴 Ucapan Ibnu Hajar rahimahullah memberikan faedah bahwa bid’ah ada bid’ah hasanah dan bid’ah mustaqbahah/ sayyiah (jelek). Pembagian ini sebagaimana yang telah lalu, adalah pembagian bid’ah menurut asal kata secara bahasa. Hal ini bisa kita simpulkan dari ucapan beliau "dianggap baik dalam syariat".
📖 Adapun bid'ah menurut syariat, Ibnu Hajar menyatakan bahwa seluruhnya adalah tercela. Beliau mengungkapkan pada kitab yang sama, dalam halaman yang sama, “Kata bid’ah secara syariat disebut pada sesuatu yang menyelisihi sunnah, sehingga kata bid’ah adalah kata yang tercela.” [Fathul Bari]
🌍 Dari https://tashfiyah.com/inilah-bidah-hasanah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #hasanah #ibnuhajar
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
MENGENAL BID'AH HASANAH
(bag. 6 [akhir] ucapan Al Hafizh Ibnu Rajab menyimpulkan)
✍️ Abu Yusuf Abdurrahman
💡 Dari pemaparan alasan dan penukilan ulama mengenai bidah hasanah pada poin:
1. Umar bin Khattab https://t.me/majalahtashfiyah/585
2. Imam Asy Syafi'i https://t.me/majalahtashfiyah/586
3. Hadis sunnah hasanah https://t.me/majalahtashfiyah/587
4. Imam Nawawi lima macam bidah https://t.me/majalahtashfiyah/588
5. Imam Nawawi pendalilan 'am makhsush https://t.me/majalahtashfiyah/589
6. Ibnu Hajar https://t.me/majalahtashfiyah/590
💡 bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan pendapat antara ulama. Ulama yang membagi bid’ah menjadi bid’ah hasanah dan bid’ah sayyiah, mereka melihat kepada asal bahasa kata tersebut. Adapun ulama yang menjelaskan bahwa semua jenis bid’ah adalah sesat dan tercela, dan berdalil dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam “Setiap bid’ah adalah kesesatan.” Maka mereka memaksudkan dengannya bid’ah secara syariat yang telah kami sebutkan definisi dan batasannya pada artikel sebelumnya. (https://tashfiyah.com/dikit-dikit-bidah/)
📚 Sebagai akhir pembahasan, marilah kita simak ucapan Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah dalam kitab Jami’ul Ulum wal Hikam saat beliau menjelaskan hadis, ‘Setiap bid’ah adalah kesesatan.’
💡Beliau mengatakan, “Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ‘Setiap bid’ah adalah kesesatan’ termasuk jawami’ul kalim (ucapan yang ringkas namun padat cakupannya). Tidak ada pengecualian sedikit pun. Dan ini termasuk pokok penting dalam agama ini. Sabda ini mirip dengan sabda beliau yang artinya, “Siapa yang mengadakan dalam urusan kami ini, yang bukan darinya, maka dia tertolak.” Maka, setiap orang yang mengadakan sesuatu dan menisbatkannya kepada agama, namun tidak memiliki dalil dari agama ini yang dijadikan sebagai pedoman, maka itu adalah kesesatan. Agama Islam berlepas diri darinya. Sama saja, itu termasuk masalah akidah, amalan anggota badan, atau ucapan lahiriah dan batiniah.
📌 Adapun ucapan sebagian salaf yang menganggap baik sebagian bid’ah, maka itu hanyalah bid’ah secara bahasa, bukan secara syariat.” ~Ibnu Rajab dalam Jami'ul Ulum wal Hikam.
🌍 Dari https://tashfiyah.com/inilah-bidah-hasanah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #hasanah #Ibnurajab
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
(bag. 6 [akhir] ucapan Al Hafizh Ibnu Rajab menyimpulkan)
✍️ Abu Yusuf Abdurrahman
💡 Dari pemaparan alasan dan penukilan ulama mengenai bidah hasanah pada poin:
1. Umar bin Khattab https://t.me/majalahtashfiyah/585
2. Imam Asy Syafi'i https://t.me/majalahtashfiyah/586
3. Hadis sunnah hasanah https://t.me/majalahtashfiyah/587
4. Imam Nawawi lima macam bidah https://t.me/majalahtashfiyah/588
5. Imam Nawawi pendalilan 'am makhsush https://t.me/majalahtashfiyah/589
6. Ibnu Hajar https://t.me/majalahtashfiyah/590
💡 bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan pendapat antara ulama. Ulama yang membagi bid’ah menjadi bid’ah hasanah dan bid’ah sayyiah, mereka melihat kepada asal bahasa kata tersebut. Adapun ulama yang menjelaskan bahwa semua jenis bid’ah adalah sesat dan tercela, dan berdalil dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam “Setiap bid’ah adalah kesesatan.” Maka mereka memaksudkan dengannya bid’ah secara syariat yang telah kami sebutkan definisi dan batasannya pada artikel sebelumnya. (https://tashfiyah.com/dikit-dikit-bidah/)
📚 Sebagai akhir pembahasan, marilah kita simak ucapan Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah dalam kitab Jami’ul Ulum wal Hikam saat beliau menjelaskan hadis, ‘Setiap bid’ah adalah kesesatan.’
💡Beliau mengatakan, “Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ‘Setiap bid’ah adalah kesesatan’ termasuk jawami’ul kalim (ucapan yang ringkas namun padat cakupannya). Tidak ada pengecualian sedikit pun. Dan ini termasuk pokok penting dalam agama ini. Sabda ini mirip dengan sabda beliau yang artinya, “Siapa yang mengadakan dalam urusan kami ini, yang bukan darinya, maka dia tertolak.” Maka, setiap orang yang mengadakan sesuatu dan menisbatkannya kepada agama, namun tidak memiliki dalil dari agama ini yang dijadikan sebagai pedoman, maka itu adalah kesesatan. Agama Islam berlepas diri darinya. Sama saja, itu termasuk masalah akidah, amalan anggota badan, atau ucapan lahiriah dan batiniah.
📌 Adapun ucapan sebagian salaf yang menganggap baik sebagian bid’ah, maka itu hanyalah bid’ah secara bahasa, bukan secara syariat.” ~Ibnu Rajab dalam Jami'ul Ulum wal Hikam.
🌍 Dari https://tashfiyah.com/inilah-bidah-hasanah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #hasanah #Ibnurajab
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
IBNU MAS'UD DAN JAMAAH ZIKIR
[bag. 1 Kisah]
📖 Ad Darimi meriwayatkan dengan sanad yang shahih dalam Sunan-nya sebuah kejadian yang patut kita renungkan. Pagi itu, azan Subuh belumlah berkumandang. Shahabat Abu Musa Al Asy’ari melihat orang-orang berkumpul di masjid.
🕋 Sambil menunggu salat wajib untuk ditunaikan, orang-orang itu berkumpul menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok ada pemimpin yang memandu mereka untuk berzikir. Mereka menggunakan kerikil sebagai alat penghitung zikirnya.
📿 “Bertasbihlah seratus kali,” kata salah satu pemandu zikir. Anggotanya pun melakukan tasbih. “Bertahlillah seratus kali.” “Bertakbirlah seratus kali.” Demikian, anggota halaqahnya mengikuti perintah dari sang pemandu.
❓ Abu Musa merasa aneh dengan amalan yang tidak pernah dilihatnya di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini. Kalau tasbih, tahlil, dan takbir tentu itu adalah zikir yang sudah sangat dikenal oleh shahabat. Namun, yang beliau anehkan adalah caranya yang berjamaah. Cara ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat.
📌 Maka, Abu Musa pun mendatangi Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu untuk meminta keterangan dari beliau. Ibnu Mas’ud memang dikenal sebagai shahabat yang sangat lama menimba ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
❗️ Setelah Abu Musa bercerita apa yang dialaminya, Ibnu Mas’ud pun segera ke masjid untuk meluruskan bid’ah yang mereka lakukan. Ibnu Mas’ud pun marah.
📗 “Apa yang kalian lakukan ini?” tanya Ibnu Mas’ud.
📿 “Wahai Abu Abdirrahman (Ibnu Mas’ud), ini hanyalah kerikil untuk menghitung takbir, tahlil, dan tasbih.”
📗 “Hitunglah kejelekan kalian, aku jamin sedikit pun kebaikan kalian tidak akan hilang.”
❗️ Ibnu Mas’ud melanjutkan, “Kasihan kalian umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam! Betapa cepat kehancuran kalian! Ini, para shahabat Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam masih banyak. Baju-baju beliau pun belum usang. Bejana beliau pun belum juga pecah. Demi Dzat Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, apakah kalian ini di atas agama yang lebih berpetunjuk daripada agama Nabi ataukah kalian membuka pintu kesesatan?!”
❌ Andai agama mereka lebih berpetunjuk daripada agama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tentunya ini tidak mungkin, karena Allah sudah menegaskan ridha-Nya terhadap kesempurnaan agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Sehingga, hanya tersisa kemungkinan kedua, mereka membuka pintu kesesatan.
📿 Lalu, orang-orang itu pun berdalih, “Wahai Abu Abdirrahman, kami hanya ingin kebaikan.”
🍃 Niatan mereka sebenarnya baik, menunggu datangnya waktu salat dengan melakukan zikir berjamaah. Tapi sayang, caranya tidak sesuai dengan teladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga, ada satu syarat yang tidak terpenuhi agar amalnya diterima.
✅ Makanya, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pun menjawabnya, “Betapa banyak orang yang ingin kebaikan, tapi sayang tidak bisa mendapatkannya.”
📖 Beliau pun melanjutkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan kepadaku, ada suatu kaum yang membaca Al Quran, namun tidak melewati kerongkongan mereka (yakni hanya dibaca tanpa direnungi sampai di kalbunya). Demi Allah, aku tidak tahu, bisa jadi mayoritas mereka adalah dari golongan kalian.” Ibnu Mas’ud pun berpaling dari mereka setelah memberikan nasihat ini.
🌪 Benarlah apa yang diprediksi oleh Ibnu Mas’ud. Beberapa tahun kemudian, terjadi perang antara kaum muslimin dengan Khawarij di Nahrawan. Ternyata, mayoritas yang ikut di majelis bid’ah tersebut ikut memerangi muslimin dalam barisan Khawarij.
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #Ibnumasud #bertanya #khawarij #zikir
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
[bag. 1 Kisah]
📖 Ad Darimi meriwayatkan dengan sanad yang shahih dalam Sunan-nya sebuah kejadian yang patut kita renungkan. Pagi itu, azan Subuh belumlah berkumandang. Shahabat Abu Musa Al Asy’ari melihat orang-orang berkumpul di masjid.
🕋 Sambil menunggu salat wajib untuk ditunaikan, orang-orang itu berkumpul menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok ada pemimpin yang memandu mereka untuk berzikir. Mereka menggunakan kerikil sebagai alat penghitung zikirnya.
📿 “Bertasbihlah seratus kali,” kata salah satu pemandu zikir. Anggotanya pun melakukan tasbih. “Bertahlillah seratus kali.” “Bertakbirlah seratus kali.” Demikian, anggota halaqahnya mengikuti perintah dari sang pemandu.
❓ Abu Musa merasa aneh dengan amalan yang tidak pernah dilihatnya di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini. Kalau tasbih, tahlil, dan takbir tentu itu adalah zikir yang sudah sangat dikenal oleh shahabat. Namun, yang beliau anehkan adalah caranya yang berjamaah. Cara ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat.
📌 Maka, Abu Musa pun mendatangi Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu untuk meminta keterangan dari beliau. Ibnu Mas’ud memang dikenal sebagai shahabat yang sangat lama menimba ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
❗️ Setelah Abu Musa bercerita apa yang dialaminya, Ibnu Mas’ud pun segera ke masjid untuk meluruskan bid’ah yang mereka lakukan. Ibnu Mas’ud pun marah.
📗 “Apa yang kalian lakukan ini?” tanya Ibnu Mas’ud.
📿 “Wahai Abu Abdirrahman (Ibnu Mas’ud), ini hanyalah kerikil untuk menghitung takbir, tahlil, dan tasbih.”
📗 “Hitunglah kejelekan kalian, aku jamin sedikit pun kebaikan kalian tidak akan hilang.”
❗️ Ibnu Mas’ud melanjutkan, “Kasihan kalian umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam! Betapa cepat kehancuran kalian! Ini, para shahabat Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam masih banyak. Baju-baju beliau pun belum usang. Bejana beliau pun belum juga pecah. Demi Dzat Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, apakah kalian ini di atas agama yang lebih berpetunjuk daripada agama Nabi ataukah kalian membuka pintu kesesatan?!”
❌ Andai agama mereka lebih berpetunjuk daripada agama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tentunya ini tidak mungkin, karena Allah sudah menegaskan ridha-Nya terhadap kesempurnaan agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Sehingga, hanya tersisa kemungkinan kedua, mereka membuka pintu kesesatan.
📿 Lalu, orang-orang itu pun berdalih, “Wahai Abu Abdirrahman, kami hanya ingin kebaikan.”
🍃 Niatan mereka sebenarnya baik, menunggu datangnya waktu salat dengan melakukan zikir berjamaah. Tapi sayang, caranya tidak sesuai dengan teladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga, ada satu syarat yang tidak terpenuhi agar amalnya diterima.
✅ Makanya, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pun menjawabnya, “Betapa banyak orang yang ingin kebaikan, tapi sayang tidak bisa mendapatkannya.”
📖 Beliau pun melanjutkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan kepadaku, ada suatu kaum yang membaca Al Quran, namun tidak melewati kerongkongan mereka (yakni hanya dibaca tanpa direnungi sampai di kalbunya). Demi Allah, aku tidak tahu, bisa jadi mayoritas mereka adalah dari golongan kalian.” Ibnu Mas’ud pun berpaling dari mereka setelah memberikan nasihat ini.
🌪 Benarlah apa yang diprediksi oleh Ibnu Mas’ud. Beberapa tahun kemudian, terjadi perang antara kaum muslimin dengan Khawarij di Nahrawan. Ternyata, mayoritas yang ikut di majelis bid’ah tersebut ikut memerangi muslimin dalam barisan Khawarij.
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #Ibnumasud #bertanya #khawarij #zikir
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
Tashfiyah
Ibnu Mas'ud dan Zikir Jamaah | Majalah Muslim Tashfiyah
Beberapa jamaah berkumpul sebelum salat Shubuh untuk berzikir. Mereka berzikir dengan kerikil, dipandu salah seorang dari mereka. Ibnu Mas'ud marah melihat itu. Ambil pelajaran dari kisah ini.
IBNU MAS'UD DAN JAMAAH ZIKIR
[bag. 2 Hikmah dan Pelajaran 1]
📚 Hikmah 1 Bertanya dan meminta masukan kepada orang yang berilmu merupakan solusi dari segala permasalahan.
📖 Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu merasa ada yang ganjil dari amalan yang dikerjakan sebagian orang. Beliau tidak langsung mengingkarinya namun bertanya dahulu kepada Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu yang lebih banyak menimba ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .
🍃 Sebuah kisah lain bisa menjadi ibrah mengenai bahayanya beramal tanpa ilmu. Shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma dahulu safar dengan rombongannya. Ternyata, di perjalanan tersebut salah satu anggota rombongan tertimpa batu dan melukai kepala sampai parah. Saat tidur, orang tersebut mimpi basah, padahal cuacanya sangat dingin dan dikhawatirkan lukanya akan lebih parah. Dia pun bertanya kepada para shahabat yang ikut dalam rombongan itu apakah ada keringanan baginya untuk tidak mandi. Para shahabat menjawab bahwa tidak ada keringanan, dia tetap harus mandi. Dia pun mandi, yang akhirnya menyebabkan dirinya meninggal dunia. Ketika hal ini diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau pun marah dan mengatakan yang artinya, “Mereka telah membunuhnya! Semoga Allah membunuh mereka! Tidakkah mereka itu bertanya jika mereka tidak mengetahui?! Obat dari kebodohan itu hanyalah dengan bertanya.” [H.R. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah]
🍃 Inilah yang seharusnya dilakukan seorang muslim saat bertemu dengan perkara agama yang tidak diketahuinya. Jangan sembarangan menetapkan hukum sampai bertanya kepada ulama. Sungguh, akibat yang ditimbulkan dari sembarang menghukumi sesuatu dalam agama, bisa jadi sangat parah.
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #Ibnumasud #ilmu #bertanya #ulama
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
[bag. 2 Hikmah dan Pelajaran 1]
📚 Hikmah 1 Bertanya dan meminta masukan kepada orang yang berilmu merupakan solusi dari segala permasalahan.
📖 Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu merasa ada yang ganjil dari amalan yang dikerjakan sebagian orang. Beliau tidak langsung mengingkarinya namun bertanya dahulu kepada Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu yang lebih banyak menimba ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .
🍃 Sebuah kisah lain bisa menjadi ibrah mengenai bahayanya beramal tanpa ilmu. Shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma dahulu safar dengan rombongannya. Ternyata, di perjalanan tersebut salah satu anggota rombongan tertimpa batu dan melukai kepala sampai parah. Saat tidur, orang tersebut mimpi basah, padahal cuacanya sangat dingin dan dikhawatirkan lukanya akan lebih parah. Dia pun bertanya kepada para shahabat yang ikut dalam rombongan itu apakah ada keringanan baginya untuk tidak mandi. Para shahabat menjawab bahwa tidak ada keringanan, dia tetap harus mandi. Dia pun mandi, yang akhirnya menyebabkan dirinya meninggal dunia. Ketika hal ini diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau pun marah dan mengatakan yang artinya, “Mereka telah membunuhnya! Semoga Allah membunuh mereka! Tidakkah mereka itu bertanya jika mereka tidak mengetahui?! Obat dari kebodohan itu hanyalah dengan bertanya.” [H.R. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah]
🍃 Inilah yang seharusnya dilakukan seorang muslim saat bertemu dengan perkara agama yang tidak diketahuinya. Jangan sembarangan menetapkan hukum sampai bertanya kepada ulama. Sungguh, akibat yang ditimbulkan dari sembarang menghukumi sesuatu dalam agama, bisa jadi sangat parah.
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #Ibnumasud #ilmu #bertanya #ulama
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
Tashfiyah
Ibnu Mas'ud dan Zikir Jamaah | Majalah Muslim Tashfiyah
Beberapa jamaah berkumpul sebelum salat Shubuh untuk berzikir. Mereka berzikir dengan kerikil, dipandu salah seorang dari mereka. Ibnu Mas'ud marah melihat itu. Ambil pelajaran dari kisah ini.
IBNU MAS'UD DAN JAMAAH ZIKIR
[bag. 3 Hikmah dan Pelajaran 2]
📚 Hikmah 2 Bid’ah –dari segi ketiadaan dalil— dibagi dua: bid’ah haqiqiyah dan bid’ah idhafiyah.
1️⃣ Bid’ah haqiqiyah adalah bid’ah yang sama sekali tidak memiliki dasar dalil dari agama ini. Contohnya, keyakinan Khawarij yang mengafirkan kaum muslimin, keyakinan Qadariya’h yang menolak adanya takdir, puasa dengan tidak berbicara, dsb.
2️⃣ Bid’ah idhafiyah adalah bid’ah yang memiliki dua sisi. Sisi pertama, amalan tersebut memiliki dalil yang menunjukkan asalnya; dan sisi kedua, amalan tersebut memiliki tambahan yang tidak ditunjukkan dalil baik secara tegas maupun isyarat.
📝 Yakni, asal amalan disyariatkan, akan tetapi menjadi bid’ah karena adanya penambahan dari segi yang lain. Misalnya, ditambahkan tata cara tertentu, waktu tertentu, jumlah, atau keutamaan tertentu. Sebab, penentuan hal-hal tersebut merupakan kekhususan syariat yang tidak bisa dijangkau nalar.
📿 Misalnya dalam kisah di atas, zikir tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir merupakan zikir yang sangat besar pahalanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan yang artinya, “Ucapan yang paling dicintai Allah adalah subhanallah, alhamdulillah, laa ilaha illallah, dan allahu akbar. Tidak mengapa engkau mulai dengan yang mana saja.” [H.R. Muslim]. Sehingga, dari sisi ini amalan yang mereka lakukan memiliki dalil yang menunjukkan asal amalan tersebut.
❗️ Namun, Ibnu Mas’ud rahimahullah justru mengingkari mereka dengan sangat keras. Apa sebabnya? Jawabnya, karena ada tambahan yang tidak ditunjukkan dalil. Mereka menentukan tata cara, waktu, dan jumlah tertentu yang tidak ada dalam dalil.
📖 Begitu pula amalan saleh lainnya, jika dalil menyebutkan secara umum, maka tidak boleh dikhususkan tanpa dalil. Jika seseorang mengamalkannya secara mutlak sesuai dalil, hukumnya sunnah. Namun, jika ada yang mengamalkan amalan itu dengan keyakinan adanya jumlah, tata cara, waktu, atau keutamaan tertentu, amalan itu berubah menjadi bid’ah. Bid’ah itulah yang dijuluki bid’ah idhafiyah.
📕 Ad Darimi rahimahullah meriwayatkan dalam Sunan beliau, ada orang yang salat setelah Ashar dengan rakaat yang banyak. Sa’id bin Musayyib rahimahullah yang melihat apa yang dilakukan orang ini, langsung melarangnya. Orang itu pun bertanya, “Wahai Abu Muhammad (Sa’id bin Musayyib) apakah Allah akan mengazabku dikarenakan salat?” Sa’id rahimahullah menjawab, “Tidak. Akan tetapi, Allah mengazabmu karena menyelisihi sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam .”
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #pembagian #zikir #sunnah
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
[bag. 3 Hikmah dan Pelajaran 2]
📚 Hikmah 2 Bid’ah –dari segi ketiadaan dalil— dibagi dua: bid’ah haqiqiyah dan bid’ah idhafiyah.
1️⃣ Bid’ah haqiqiyah adalah bid’ah yang sama sekali tidak memiliki dasar dalil dari agama ini. Contohnya, keyakinan Khawarij yang mengafirkan kaum muslimin, keyakinan Qadariya’h yang menolak adanya takdir, puasa dengan tidak berbicara, dsb.
2️⃣ Bid’ah idhafiyah adalah bid’ah yang memiliki dua sisi. Sisi pertama, amalan tersebut memiliki dalil yang menunjukkan asalnya; dan sisi kedua, amalan tersebut memiliki tambahan yang tidak ditunjukkan dalil baik secara tegas maupun isyarat.
📝 Yakni, asal amalan disyariatkan, akan tetapi menjadi bid’ah karena adanya penambahan dari segi yang lain. Misalnya, ditambahkan tata cara tertentu, waktu tertentu, jumlah, atau keutamaan tertentu. Sebab, penentuan hal-hal tersebut merupakan kekhususan syariat yang tidak bisa dijangkau nalar.
📿 Misalnya dalam kisah di atas, zikir tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir merupakan zikir yang sangat besar pahalanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan yang artinya, “Ucapan yang paling dicintai Allah adalah subhanallah, alhamdulillah, laa ilaha illallah, dan allahu akbar. Tidak mengapa engkau mulai dengan yang mana saja.” [H.R. Muslim]. Sehingga, dari sisi ini amalan yang mereka lakukan memiliki dalil yang menunjukkan asal amalan tersebut.
❗️ Namun, Ibnu Mas’ud rahimahullah justru mengingkari mereka dengan sangat keras. Apa sebabnya? Jawabnya, karena ada tambahan yang tidak ditunjukkan dalil. Mereka menentukan tata cara, waktu, dan jumlah tertentu yang tidak ada dalam dalil.
📖 Begitu pula amalan saleh lainnya, jika dalil menyebutkan secara umum, maka tidak boleh dikhususkan tanpa dalil. Jika seseorang mengamalkannya secara mutlak sesuai dalil, hukumnya sunnah. Namun, jika ada yang mengamalkan amalan itu dengan keyakinan adanya jumlah, tata cara, waktu, atau keutamaan tertentu, amalan itu berubah menjadi bid’ah. Bid’ah itulah yang dijuluki bid’ah idhafiyah.
📕 Ad Darimi rahimahullah meriwayatkan dalam Sunan beliau, ada orang yang salat setelah Ashar dengan rakaat yang banyak. Sa’id bin Musayyib rahimahullah yang melihat apa yang dilakukan orang ini, langsung melarangnya. Orang itu pun bertanya, “Wahai Abu Muhammad (Sa’id bin Musayyib) apakah Allah akan mengazabku dikarenakan salat?” Sa’id rahimahullah menjawab, “Tidak. Akan tetapi, Allah mengazabmu karena menyelisihi sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam .”
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #pembagian #zikir #sunnah
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
Tashfiyah
Ibnu Mas'ud dan Zikir Jamaah | Majalah Muslim Tashfiyah
Beberapa jamaah berkumpul sebelum salat Shubuh untuk berzikir. Mereka berzikir dengan kerikil, dipandu salah seorang dari mereka. Ibnu Mas'ud marah melihat itu. Ambil pelajaran dari kisah ini.
IBNU MAS'UD DAN JAMAAH ZIKIR
[bag. 4 Hikmah dan Pelajaran 3]
🖋 Hikmah 4. Ibnu Mas’ud Radhiyallahu'anhu mengatakan kepada mereka, “Betapa cepat kebinasaan kalian!” Ini menunjukkan kepada kita bahwa bid’ah adalah jalan menuju kebinasaan.
🔥 Sufyan Ats Tsauri rahimahullah mengatakan, “Bid’ah lebih dicintai Iblis daripada maksiat. Sebab, orang bisa bertobat dari maksiat sedangkan bid’ah, orang tidak bertobat darinya.” Bid’ah tidak bisa tobat darinya, maksudnya seorang pelaku bid’ah menganggap bahwa amalan bid’ah yang dilakukannya adalah amalan yang baik. Maka, selama orang tersebut menganggap bahwa itu baik, dia tidak akan bertobat darinya. Sebab, hal yang pertama dari tobat adalah meyakini bahwa apa yang dilakukannya merupakan perkara jelek. Akan tetapi, tobat tetap mungkin terjadi jika Allah memberinya hidayah hingga mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. [Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah rahimahullah]
🍂 Di sini lain, perbuatan bid’ah akan menjadikan seseorang meninggalkan sunnah. Sebab, seseorang yang melakukan bid’ah terkuras tenaganya, tersibukkan pikirannya, dan terisi kalbunya dengan amalan bid’ah tersebut. Sehingga, pantaslah Abu Idris Al Khaulani rahimahullah dahulu mengatakan, “Tidaklah suatu kaum mengadakan suatu bid’ah, kecuali Allah mengangkat dari mereka sunnah.” Inilah di antara bentuk kebinasaan para pelaku bid’ah.
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #sunnah #binasa
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
[bag. 4 Hikmah dan Pelajaran 3]
🖋 Hikmah 4. Ibnu Mas’ud Radhiyallahu'anhu mengatakan kepada mereka, “Betapa cepat kebinasaan kalian!” Ini menunjukkan kepada kita bahwa bid’ah adalah jalan menuju kebinasaan.
🔥 Sufyan Ats Tsauri rahimahullah mengatakan, “Bid’ah lebih dicintai Iblis daripada maksiat. Sebab, orang bisa bertobat dari maksiat sedangkan bid’ah, orang tidak bertobat darinya.” Bid’ah tidak bisa tobat darinya, maksudnya seorang pelaku bid’ah menganggap bahwa amalan bid’ah yang dilakukannya adalah amalan yang baik. Maka, selama orang tersebut menganggap bahwa itu baik, dia tidak akan bertobat darinya. Sebab, hal yang pertama dari tobat adalah meyakini bahwa apa yang dilakukannya merupakan perkara jelek. Akan tetapi, tobat tetap mungkin terjadi jika Allah memberinya hidayah hingga mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. [Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah rahimahullah]
🍂 Di sini lain, perbuatan bid’ah akan menjadikan seseorang meninggalkan sunnah. Sebab, seseorang yang melakukan bid’ah terkuras tenaganya, tersibukkan pikirannya, dan terisi kalbunya dengan amalan bid’ah tersebut. Sehingga, pantaslah Abu Idris Al Khaulani rahimahullah dahulu mengatakan, “Tidaklah suatu kaum mengadakan suatu bid’ah, kecuali Allah mengangkat dari mereka sunnah.” Inilah di antara bentuk kebinasaan para pelaku bid’ah.
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #sunnah #binasa
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
Tashfiyah
Ibnu Mas'ud dan Zikir Jamaah | Majalah Muslim Tashfiyah
Beberapa jamaah berkumpul sebelum salat Shubuh untuk berzikir. Mereka berzikir dengan kerikil, dipandu salah seorang dari mereka. Ibnu Mas'ud marah melihat itu. Ambil pelajaran dari kisah ini.
IBNU MAS'UD DAN JAMAAH ZIKIR
[bag. 5 Hikmah dan Pelajaran 4]
🖋 Hikmah 4. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Ini, para shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masih banyak.” Ucapan ini menunjukkan wajibnya memahami perkara agama ini dengan pemahaman shahabat. Janganlah memahami dalil Al Quran dan hadis dengan pemahaman sendiri tanpa merujuk pada bimbingan shahabat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan yang artinya, “Wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan ajaranku dan ajaran Khulafaur Rasyidin setelahku.”
✏️ Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu juga telah mewanti-wanti, “Siapa yang hendak meneladani, hendaknya dia teladani yang telah mati. Sebab, orang yang masih hidup tidak aman dari godaan (yakni, belum ada jaminan istiqamah hingga ajal menjemput). Mereka inilah para shahabat Nabi. Mereka inilah orang-orang terbaik dari umat ini: kalbu mereka terbaik, ilmu mereka paling dalam, dan paling sedikit berlebih-lebihan. Merekalah orang yang telah Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dan menyampaikan agama-Nya. Maka, contohlah akhlak dan jalan mereka. Mereka ada di atas petunjuk yang lurus.” [Syarhus Sunnah, Al Baghawi]
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #shahabat #Ibnumasud
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
[bag. 5 Hikmah dan Pelajaran 4]
🖋 Hikmah 4. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Ini, para shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masih banyak.” Ucapan ini menunjukkan wajibnya memahami perkara agama ini dengan pemahaman shahabat. Janganlah memahami dalil Al Quran dan hadis dengan pemahaman sendiri tanpa merujuk pada bimbingan shahabat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan yang artinya, “Wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan ajaranku dan ajaran Khulafaur Rasyidin setelahku.”
✏️ Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu juga telah mewanti-wanti, “Siapa yang hendak meneladani, hendaknya dia teladani yang telah mati. Sebab, orang yang masih hidup tidak aman dari godaan (yakni, belum ada jaminan istiqamah hingga ajal menjemput). Mereka inilah para shahabat Nabi. Mereka inilah orang-orang terbaik dari umat ini: kalbu mereka terbaik, ilmu mereka paling dalam, dan paling sedikit berlebih-lebihan. Merekalah orang yang telah Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dan menyampaikan agama-Nya. Maka, contohlah akhlak dan jalan mereka. Mereka ada di atas petunjuk yang lurus.” [Syarhus Sunnah, Al Baghawi]
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #shahabat #Ibnumasud
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
Tashfiyah
Ibnu Mas'ud dan Zikir Jamaah | Majalah Muslim Tashfiyah
Beberapa jamaah berkumpul sebelum salat Shubuh untuk berzikir. Mereka berzikir dengan kerikil, dipandu salah seorang dari mereka. Ibnu Mas'ud marah melihat itu. Ambil pelajaran dari kisah ini.
IBNU MAS'UD DAN JAMAAH ZIKIR
[bag. 6 Hikmah dan Pelajaran 5]
📄 Hikmah 5. Mereka berdalih, “Tidaklah kami menginginkan kecuali kebaikan.” Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menjawab mereka, “Betapa banyak orang yang ingin kebaikan, tapi sayang tidak bisa mendapatkannya.”
🧾 Diambil hikmah dari sini, bahwa niat saja tidak cukup. Niat yang baik harus dibarengi cara yang benar. Dua syarat ini mesti terpenuhi bagi siapa saja yang menginginkan kebaikan. Dari sini, bisa kita simpulkan kekeliruan ucapan yang banyak menyebar di masyarakat, “Yang penting niatnya baik.”
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #niat #mutabaah #teladan
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
[bag. 6 Hikmah dan Pelajaran 5]
📄 Hikmah 5. Mereka berdalih, “Tidaklah kami menginginkan kecuali kebaikan.” Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menjawab mereka, “Betapa banyak orang yang ingin kebaikan, tapi sayang tidak bisa mendapatkannya.”
🧾 Diambil hikmah dari sini, bahwa niat saja tidak cukup. Niat yang baik harus dibarengi cara yang benar. Dua syarat ini mesti terpenuhi bagi siapa saja yang menginginkan kebaikan. Dari sini, bisa kita simpulkan kekeliruan ucapan yang banyak menyebar di masyarakat, “Yang penting niatnya baik.”
✍️ Abu Yusuf
🌍 Dari https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #niat #mutabaah #teladan
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
Tashfiyah
Ibnu Mas'ud dan Zikir Jamaah | Majalah Muslim Tashfiyah
Beberapa jamaah berkumpul sebelum salat Shubuh untuk berzikir. Mereka berzikir dengan kerikil, dipandu salah seorang dari mereka. Ibnu Mas'ud marah melihat itu. Ambil pelajaran dari kisah ini.
ALLAH YANG MENINGGIKAN DAN MERENDAHKAN
✍️ Ayyub As Sikhtiyani rahimahullah mengatakan,
إن قومًا يريدون أن يرتفعوا فيأبى الله إلا أن يضعهم ، وآخرين يريدون أن يتواضعوا ويأبى الله إلا أن يرفعهم
🍂 "Sungguh, ada sekelompok orang yang ingin untuk meninggikan diri mereka, namun Allah merendahkan mereka.
🌴 Dan yang lain ingin untuk merendahkan diri mereka, namun Allah justru meninggikan mereka."
📚 Shifatus Shafwah
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#tawadhu #sombong #rendah #tinggi
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
✍️ Ayyub As Sikhtiyani rahimahullah mengatakan,
إن قومًا يريدون أن يرتفعوا فيأبى الله إلا أن يضعهم ، وآخرين يريدون أن يتواضعوا ويأبى الله إلا أن يرفعهم
🍂 "Sungguh, ada sekelompok orang yang ingin untuk meninggikan diri mereka, namun Allah merendahkan mereka.
🌴 Dan yang lain ingin untuk merendahkan diri mereka, namun Allah justru meninggikan mereka."
📚 Shifatus Shafwah
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#tawadhu #sombong #rendah #tinggi
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
MENGGAPAI CITA-CITA DUNIA DAN AKHIRAT
Shahabat Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan,
ثلاث يدرك بهن العبد رغائب الدنيا والآخرة ، الصبر عند البلاء ، والرضا بالقضاء ، والدعاء في الرخاء
"Tiga hal, hamba akan bisa mencapai cita-cita dunia dan akhirat dengannya:
1️⃣ Sabar ketika musibah
2️⃣ Rela dengan takdir
3️⃣ Berdoa saat lapang."
📚 Az Zuhd karya Imam Abu Dawud
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#sabar #musibah #takdir #doa
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
Shahabat Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan,
ثلاث يدرك بهن العبد رغائب الدنيا والآخرة ، الصبر عند البلاء ، والرضا بالقضاء ، والدعاء في الرخاء
"Tiga hal, hamba akan bisa mencapai cita-cita dunia dan akhirat dengannya:
1️⃣ Sabar ketika musibah
2️⃣ Rela dengan takdir
3️⃣ Berdoa saat lapang."
📚 Az Zuhd karya Imam Abu Dawud
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#sabar #musibah #takdir #doa
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
Insya Allah segera terbit. Majalah Tashfiyah edisi 94 dengan tema "Catatan Penting Saat Chatting"
Pembaca Majalah Tashfiyah, menurut Anda, Majalah Tashfiyah adalah majalah untuk siapa?
Anonymous Poll
86%
Semua kalangan
12%
Pemuda
2%
Orang Tua
1%
Pasangan Menikah
BERLINDUNGLAH DARI DUA GODAAN BESAR
✍️ Sufyan Ats Tsauri rahimahullah mengatakan,
تعوذوا بالله من فتنة العابد الجاهل ومن فتنة العالم الفاجر، فإن فتنتهما فتنة لكل مفتون.
🤚🏻✋🏻 "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari:
1️⃣ Godaan ahli ibadah yang bodoh; dan
2️⃣ Godaan ahli ilmu yang jahat.
🍂 Sungguh, godaan dari dua golongan ini merupakan godaan yang menjerumuskan."
📚 Al 'Ilal wa Ma'rifatur Rijal karya Imam Ahmad
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#ibadah #ulama #godaan #fitnah
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
✍️ Sufyan Ats Tsauri rahimahullah mengatakan,
تعوذوا بالله من فتنة العابد الجاهل ومن فتنة العالم الفاجر، فإن فتنتهما فتنة لكل مفتون.
🤚🏻✋🏻 "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari:
1️⃣ Godaan ahli ibadah yang bodoh; dan
2️⃣ Godaan ahli ilmu yang jahat.
🍂 Sungguh, godaan dari dua golongan ini merupakan godaan yang menjerumuskan."
📚 Al 'Ilal wa Ma'rifatur Rijal karya Imam Ahmad
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#ibadah #ulama #godaan #fitnah
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
ZIKIR PAGI PETANG PADA WAKTUNYA LEBIH UTAMA DARIPADA MEMBACA AL QURAN
✍️ Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan
وأما الأوراد الشرعية من الأذكار والدعوات الواردة عن النبي صلى الله عليه وسلم ، فالأفضل أن يؤتى بها في طرفي النهار بعد صلاة الفجر وصلاة العصر ، وذلك أفضل من قراءة القرآن ؛ لأنها عبادة مؤقتة تفوت بفوات وقتها ، أما قراءة القرآن فوقتها واسع
🕋 "Adapun wirid-wirid syar'i, baik berupa zikir dan doa yang diriwayatkan dari Nabi ﷺ, maka lebih baik dilakukan pada dua ujung siang: setelah salat Subuh dan setelah salat Ashar.
📖 Melakukan hal itu lebih baik daripada membaca Al Quran. Sebab, zikir-zikir tersebut terbatas waktu, akan terlewatkan jika lewat waktunya. Adapun Al Quran, maka waktunya longgar."
📚 Majmu' Fatawa Ibni Baz rahimahullah
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#zikir #doa #Ibnubaz #quran
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
✍️ Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan
وأما الأوراد الشرعية من الأذكار والدعوات الواردة عن النبي صلى الله عليه وسلم ، فالأفضل أن يؤتى بها في طرفي النهار بعد صلاة الفجر وصلاة العصر ، وذلك أفضل من قراءة القرآن ؛ لأنها عبادة مؤقتة تفوت بفوات وقتها ، أما قراءة القرآن فوقتها واسع
🕋 "Adapun wirid-wirid syar'i, baik berupa zikir dan doa yang diriwayatkan dari Nabi ﷺ, maka lebih baik dilakukan pada dua ujung siang: setelah salat Subuh dan setelah salat Ashar.
📖 Melakukan hal itu lebih baik daripada membaca Al Quran. Sebab, zikir-zikir tersebut terbatas waktu, akan terlewatkan jika lewat waktunya. Adapun Al Quran, maka waktunya longgar."
📚 Majmu' Fatawa Ibni Baz rahimahullah
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#zikir #doa #Ibnubaz #quran
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
DOA SAAT KHUTBAH JUMAT, RASULULLAH ﷺ HANYA MENGANGKAT TELUNJUKKNYA
عُمَارَةَ بْنِ رُؤَيْبَةَ رَأَى بِشْرَ بْنَ مَرْوَانَ عَلَى الْمِنْبَرِ رَافِعًا يَدَيْهِ فَقَالَ قَبَّحَ اللَّهُ هَاتَيْنِ الْيَدَيْنِ
لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَزِيدُ عَلَى أَنْ يَقُولَ بِيَدِهِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ الْمُسَبِّحَةِ
🤚🏻✋🏻 Umarah bin Ru'aibah melihat Bisyr bin Marwan [berdoa pada hari Jumat] di atas mimbar dengan mengangkat kedua tangannya.
❗️ Maka 'Umarah mengatakan, "Semoga Allah menjelekkan kedua tangan ini. Sungguh, aku melihat Rasulullah ﷺ tidak menambah dari melakukan seperti ini."
☝🏻 'Umarah mengisyaratkan (mencontohkan) dengan (mengacungkan) jari telunjuknya.
📚 Shahih Muslim
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#jumat #khutbah #doa #hadis
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
عُمَارَةَ بْنِ رُؤَيْبَةَ رَأَى بِشْرَ بْنَ مَرْوَانَ عَلَى الْمِنْبَرِ رَافِعًا يَدَيْهِ فَقَالَ قَبَّحَ اللَّهُ هَاتَيْنِ الْيَدَيْنِ
لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَزِيدُ عَلَى أَنْ يَقُولَ بِيَدِهِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ الْمُسَبِّحَةِ
🤚🏻✋🏻 Umarah bin Ru'aibah melihat Bisyr bin Marwan [berdoa pada hari Jumat] di atas mimbar dengan mengangkat kedua tangannya.
❗️ Maka 'Umarah mengatakan, "Semoga Allah menjelekkan kedua tangan ini. Sungguh, aku melihat Rasulullah ﷺ tidak menambah dari melakukan seperti ini."
☝🏻 'Umarah mengisyaratkan (mencontohkan) dengan (mengacungkan) jari telunjuknya.
📚 Shahih Muslim
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#jumat #khutbah #doa #hadis
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
TABIAT SEPERTI BABI
✍️ Imam Ibnul Qayyim mengatakan,
ومن الناس من طبعه طبع خنزير يمر بالطيبات فلا يلوى عليها فإذا قام الإنسان عن رجيعه قمه وهكذا كثير من الناس يسمع منك ويرى من المحاسن أضعاف أضعاف المساوىء فلا يحفظها ولا ينقلها ولا تناسبه فإذا رأى سقطة أو كلمة عوراء وجد بغيته وما يناسبها فجعلها فاكهته ونقله
"Di antara manusia ada yang tabiatnya seperti babi. Dia melewati makanan yang baik, tapi tidak menoleh kepadanya. Tapi jika ada orang yang meninggalkan kotoran, dia makan sampai habis.
Begitulah kondisi banyak orang. Dia mendengar dan melihat kebaikan berlipat-lipat banyaknya daripada kejelekannya. Tapi, kebaikan itu tidak dia ingat, tidak dia sebut, dan tidak cocok dengannya.
Namun, jika dia melihat ada satu kesalahan atau satu kata yang jelek, dia mendapatkan apa yang dicari dan cocok dengannya. Dia pun menjadikan itu sebagai buah bibir dan menyebarkannya."
📚 Madarijus Salikin jil. 2 hlm. 406
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#Ibnulqayyim #babi #hewan #tabiat #ghibah #kejelekan
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
✍️ Imam Ibnul Qayyim mengatakan,
ومن الناس من طبعه طبع خنزير يمر بالطيبات فلا يلوى عليها فإذا قام الإنسان عن رجيعه قمه وهكذا كثير من الناس يسمع منك ويرى من المحاسن أضعاف أضعاف المساوىء فلا يحفظها ولا ينقلها ولا تناسبه فإذا رأى سقطة أو كلمة عوراء وجد بغيته وما يناسبها فجعلها فاكهته ونقله
"Di antara manusia ada yang tabiatnya seperti babi. Dia melewati makanan yang baik, tapi tidak menoleh kepadanya. Tapi jika ada orang yang meninggalkan kotoran, dia makan sampai habis.
Begitulah kondisi banyak orang. Dia mendengar dan melihat kebaikan berlipat-lipat banyaknya daripada kejelekannya. Tapi, kebaikan itu tidak dia ingat, tidak dia sebut, dan tidak cocok dengannya.
Namun, jika dia melihat ada satu kesalahan atau satu kata yang jelek, dia mendapatkan apa yang dicari dan cocok dengannya. Dia pun menjadikan itu sebagai buah bibir dan menyebarkannya."
📚 Madarijus Salikin jil. 2 hlm. 406
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#Ibnulqayyim #babi #hewan #tabiat #ghibah #kejelekan
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
AKIBAT MEMBUAT HOAX
☝🏻 Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda:
رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي قَالَا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
🔇 "Aku melihat tadi malam dua laki-laki yang datang dan berkata, 'Sesungguhnya yang engkau lihat tentang seseorang yang dirobek-robek ujung mulutnya adalah seorang tukang dusta yang berdusta satu kedustaan, dinukil terus hingga mencapai ufuk (penjuru dunia), maka demikianlah dia disisiksa hingga hari kiamat.'"
📚 Shahih Al Bukhari
Baca Ulasan Selengkapnya dalam Tashfiyah edisi 94 "Catatan Penting Saat Chatting"
Dalam artikel "Selektif Dalam Mencerna dan Menyebarkan Berita"
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#hoax #berita #majalah #hadis
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
☝🏻 Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda:
رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي قَالَا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
🔇 "Aku melihat tadi malam dua laki-laki yang datang dan berkata, 'Sesungguhnya yang engkau lihat tentang seseorang yang dirobek-robek ujung mulutnya adalah seorang tukang dusta yang berdusta satu kedustaan, dinukil terus hingga mencapai ufuk (penjuru dunia), maka demikianlah dia disisiksa hingga hari kiamat.'"
📚 Shahih Al Bukhari
Baca Ulasan Selengkapnya dalam Tashfiyah edisi 94 "Catatan Penting Saat Chatting"
Dalam artikel "Selektif Dalam Mencerna dan Menyebarkan Berita"
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#hoax #berita #majalah #hadis
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah