الدين القيم
2.6K subscribers
868 photos
45 videos
88 files
2.54K links
Download Telegram
Audio
Muhadharah berjudul "Keutamaan Tauhid".
Disampaikan oleh Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Abdil Aziz As Sindi hafizhahullah di masjid Al Khaif Mina 8 Dzulhijjah 1444 H.

📌[ محاضرة فضل التوحيد ]

▪️أُلقيت بمسجد الخيف بمشعر منى 8 ذي الحجة 1444هـ
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
🏷Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Yusuf bin Muhammad As Sa'id berkata dalam khutbah Arafah pada hari ini :

".....sebagaimana datang penekanan dalam syariat tentang wajibnya mendengar dan mentaati penguasa untuk merealisasikan tujuan berupa bersatunya kalimat....
Dan termasuk dalam hal ini adalah melembutkan hati-hati manusia untuk mencintai para penguasa mereka, dan menganjurkan manusia untuk mentaati mereka dan bekerja sama dengan para penguasa untuk memperbaiki keadaan manusia dan negeri serta mendoakan kebaikan terhadap mereka..."

معالي شيخنا الشيخ الأستاذ الدكتور يوسف بن سعيد - حفظه الله ورعاه - من خطبة عرفة:

"كما جاء التأكيد بوجوب السمع والطاعة لولاة الأمر لتحقيق مقصد اجتماع الكلمة...
‏ومما يدخلُ في ذلك تأليف القلوب عليهم وترغيب الناس في طاعتهم، والقيام معهم فيما يُصلح أحوال العباد والبلاد، والدعاء لهم". ‏⁧

http://telegram.me/dinulqoyyim
الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله
الله أكبر الله أكبر، ولله الحمد

أهنئكم بحلول عيد الأضحى المبارك
تقبل الله منا ومنكم وغفر الله لنا ولكم
وكل عام وأنتم بخير🌹
🏷SILSILAH PENJELASAN KITAB LUM'ATUL I'TIQAD DENGAN METODE TANYA-JAWAB (35)

Oleh Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Soal (56) : sebutkan sifat-sifat bagi Al Quranul Karim yang disebutkan oleh penulis.
Jawaban : penulis menyebutkan sifat-sifat bagi Al Quran yaitu :
1- Ia adalah kitabullah al mubin yaitu yang fasih dalam menjelaskan apa yang terkandung di dalamnya berupa hukum-hukum dan berita-berita.
2- Ia adalah hablullah al matin yakni sebab yang kuat yang bisa mengantarkan kepadaNya (untuk mendapatkan surgaNya, pent).
3- Ia berupa surat-surat yang muhkam yakni dibagi-bagi menjadi beberapa surat yang sebagiannya terpisah dari sebagian yang lain dalam keadaan surat-surat tersebut jelas makna-makna yang terkandung padanya dan tidak ada kontradiksi serta aib padanya .
4- Ia adalah ayat-ayat yang jelas yakni tanda-tanda yang jelas atas ucapan Allah dan keindahan syariat-syariatNya.
5- Bahwasanya padanya ada ayat-ayat yang muhkam dan ayat-ayat mutasyabih, maka ayat muhkam adalah yang jelas maknanya, dan ayat mutasyabih adalah yang samar maknanya (bagi sebagian manusia, pent).
6- Ia adalah kebenaran yang tidak disusupi oleh kebatilan selamanya,

لا يَأْتِيهِ ٱلْبَٰطِلُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِۦ ۖ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

"Kebatilan tidak bisa datang kepadanya, tidak dari depan dan tidak dari belakangnya dengan pengurangan, penambahan, penggantian atau penyelewengan. Dia diturunkan dari Allah yang Maha Bijaksana dalam penciptaan, takdir dan tasyri'-Nya, Maha Terpuji dalam segala keadaan". (Fushshilat : 42).
7- Ia tersucikan dari sifat yang disematkan oleh orang-orang kafir yang mendustakannya berupa ucapan mereka : ia adalah syair, maka Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا عَلَّمْنَٰهُ ٱلشِّعْرَ وَمَا يَنۢبَغِى لَهُۥٓ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْءَانٌ مُّبِينٌ

"Kami tidak mengajari Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- syair, dan memang itu tidak patut baginya, yang Kami ajarkan kepadanya tidak lain adalah zikir dan Al-Qur`ān yang nyata bagi siapa yang merenungkannya". (Yasin : 69).
Dan tersucikan dari ucapan sebagian mereka :

إِنْ هَٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَر. إِنْ هَٰذَآ إِلَّا قَوْلُ ٱلْبَشَرِ.

“Yang dibawa oleh Muhammad ini bukanlah firman Allah, akan tetapi ia adalah sihir yang didapatkannya dari orang lain. Ini tidak lain hanyalah perkataan manusia". (Al Muddatstsir : 24-25).
Maka Allah berfirman dengan mengancam orang tersebut :

سَأُصْلِيهِ سَقَرَ.
"Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar". (Al Mudatstsir : 26).
8- ia adalah mukjizat yang tidak mungkin seorangpun bisa mendatangkan yang semisal dengannya,

قُل لَّئِنِ ٱجْتَمَعَتِ ٱلْإِنسُ وَٱلْجِنُّ عَلَىٰٓ أَن يَأْتُوا۟ بِمِثْلِ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِۦ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

"Katakanlah, ”seandainya bangsa jin dan manusia sepakat berusaha mendatangkan sesuatu yang serupa dengan Al Quran yang merupakan mukjizat ini, niscaya mereka tidak sanggup mendatangkan yang semisal dengan keindahan bahasanya, maknanya dan hukumnya, walaupun mereka semua saling membantu dan saling bekerja sama untuk mewujudkannya".(Al Israa' : 88).

http://telegram.me/dinulqoyyim
🏷SILSILAH PENJELASAN KITAB LUM'ATUL I'TIQAD DENGAN METODE TANYA-JAWAB (36)

Oleh Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Soal (57) : ucapan penulis : "sesungguhnya Allah berbicara dengan ucapan yang qadim (terdahulu)", apakah ucapan ini secara mutlak? bagaimana pendapat yang benar tentang masalah ini ?
Jawaban : ini tidak secara mutlak, yang benar adalah kita katakan : sesungguhnya ucapan Allah qadimun nau' haditsul aahaad (قديم النوع حادث الآحاد) yakni asal ucapanNya qadim (terdahulu) dimana Allah bersifat dengan sifat berbicara sejak azali (yakni sejak dulu tanpa ada awalnya) dan selama-lamanya (tanpa ada akhirnya), adapun ucapan-ucapanNya tertentu yang Allah berbicara dengan ucapan tersebut (sesuai dengan kehendakNya) maka tidaklah qadim; dikarenakan Allah berbicara dengan ucapan tersebut kapan yang Dia kehendaki*.

___
*Maka waktu Allah mengajak bicara Musa alaihissalam berbeda dengan waktu dimana Allah berbicara dengan NabiNya Muhammad shallallahu alaihi wasallam, dan berbeda dengan waktu dimana Allah mengajak bicara hamba-hambaNya yang beriman pada hari kiamat, pent.

http://telegram.me/dinulqoyyim
🏷SILSILAH PENJELASAN KITAB LUM'ATUL I'TIQAD DENGAN METODE TANYA-JAWAB (37)

Oleh Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Soal (58) : sebutkan dalil dari Al Quran dan Sunnah yang menunjukkan atas rukyatullah (Allah bisa dilihat pada hari kiamat), dan apakah ia ditetapkan secara hakiki ? dan apa penafsiran ahlut takwil tentangnya ? dan bagaimana kita membantah mereka ?
Jawaban : dalil tentang rukyatullah dari Al Quran adalah firman Allah Ta'ala :

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ . إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ

"Wajah-wajah orang yang beriman dan yang berbahagia pada hari itu terang bercahaya. Wajah-wajah itu akan melihat Penciptanya". (Al Qiyamah : 22-23).
Dan firmanNya tentang orang-orang kafir :

كَلَّآ إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ

"Sungguh, mereka akan terhalangi untuk melihat kepada Rabb mereka pada hari Kiamat". (Al Muthaffifin : 15); dikarenakan tatkala Allah menghalangi orang-orang kafir ketika dalam keadaan marah maka ini menunjukkan bahwa kaum mukminin mereka melihatNya ketika Allah dalam keadaan meridhai mereka, dan kalau tidak demikian niscaya tidak ada perbedaan antara keduanya.
Dan dalil dari sunnah adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ، كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ

Sesungguhnya kalian akan memandang Rabb kalian sebagaimana kalian memandang bulan ini. Kalian tidak berdesakan ketika memandang Allah".
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam menyerupakan cara memandang Allah di hari kiamat dengan cara memandang bulan dimana setiap orang bisa memandang wajah Allah Ta’ala di tempatnya masing-masing tanpa berdesakan, sebagaimana ketika mereka memandang bulan, dan beliau shallallahu alaihi wasallam tidaklah menyerupakan Allah dengan bulan sebagai objek yang dilihat; dikarenakan Allah tidak ada yang semisal dan serupa denganNya.
Dan makna : (لاَ تُضَامُونَ) yakni kalian tidak akan mendapatkan kezhaliman, dan dalam riwayat yang lain : (لاَ تُضَامُّونَ) yakni tidaklah sebagian kalian berdesak-desakan dengan sebagian yang lain ketika melihatNya.
Dan ia merupakan rukyah yang hakiki dengan mata kepala, kaum mukminin bisa melihat Allah dan orang-orang kafir tidak bisa melihatNya; dikarenakan mereka terhalangi untuk melihatNya pada waktu itu.
Dan ahlut takwil menafsirkannya dengan melihat balasanNya bukan melihat Dzat Allah, dan kita membantah mereka dengan dua bantahan :
1-Bahwasanya penafsiran mereka menyelisihi zhahir lafazh dan menyelisihi kesepakatan salaf.
2-Tidak ada dalil atas penafsiran mereka tersebut.

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (75)

🏷Makna ash sha'id yang bisa digunakan untuk tayammum.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah jelas dengan apa yang telah lewat dari penyebutan pendapat-pendapat para ulama dan dalil-dalil mereka bahwasanya pendapat yang paling rajih adalah pendapat Abu Hanifah dan Malik yaitu bolehnya bertayammum menggunakan setiap apa yang sejenis dengan permukaan bumi (tanah) walaupun tidak menempel atau melekat pada tangan (seperti pasir, kapur dan batu yang licin, pent); dikarenakan jelasnya dalil-dalil pendapat ini*, maka pahamilah, wallahu Ta'ala a'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/447.
____
*Diantara dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا

“Dijadikan bagiku bumi sebagai tempat shalat dan alat untuk bersuci.”
Syaikhul Islam rahimahullah berkata :
Dalil di atas menunjukkan bahwa seorang muslim di mana pun ia berada, maka ia bisa memanfaatkan tanah yang ia temui sebagai tempat shalat dan alat untuk bersuci, dan sudah dimaklumi bahwa kebanyakan tanah yang ada tidak semuanya berupa tanah berdebu. Jika kita tidak boleh tayamum dengan pasir, maka ini jelas menyelisihi kandungan hadits ini.
(Majmu'ul Fatawa 21/364-366), pent.


🔹معنى الصعيد الذي يُتَيَمَّمُ به:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
قد تبيّن بما سبق من بيان المذاهب، وأدلّتها أنّ أرجحها مذهب أبي حنيفة، ومالك - كما قال النوويّ - وهو جواز التيمّم بكلّ ما كان من جنس الأرض، وإن لم يَعْلَق باليد؛ لوضوح أدلّته، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/447
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (76)

🏷Hukum orang yang tidak mendapati dua alat untuk bersuci (air dan ash sha'id).

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya yaitu pendapat yang paling rajih adalah bahwa orang yang tidak memenuhi salah satu syarat dari syarat-syarat shalat seperti orang yang tidak mendapati air dan tanah dan orang yang tidak mendapati sesuatu yang bisa menutupi auratnya dan semisal itu wajib baginya melakukan shalat dan tidak diwajibkan atasnya mengulangi shalatnya tersebut; dikarenakan ia telah melakukan sesuatu yang diperintahkan, maka sungguh telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam sabda beliau :

"إذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم".

"Apabila aku perintahkan kalian dengan suatu perkara maka kerjakanlah sesuai kemampuan kalian". Muttafaqun alaih.
Dan Allah Ta'ala berfirman :

{لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا} الآية.

"Allah tidak membebani suatu jiwa melainkan sesuai dengan kesanggupannya". (Al Baqarah : 286).

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/448.

🔹حكم من فقد ماءً، وصعيدًا:

#والحاصل أن الأرجح أن من فقد شرطًا من شروط الصلاة، كفاقد الطهورين، وعادم ما يستر عورته، ونحو ذلك تجب عليه الصلاة، ولا تجب عليه الإعادة؛ لأنه قام بما كُلّف به، فقد صحّ عنه - صلى الله عليه وسلم - قوله: "إذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم"، متّفق عليه، والله تعالى يقول: {لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا} الآية [البقرة: 286]، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/448
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
الدورة الصيفية الأولى - بالمدينة النبوية
💡 دورة الشيخ عبدالله القرعاوي العلمية لعام 1444ه

*والسالكون طريق العِلمِ يسلُكُهُمْ*
*إلى الجِنانِ طريقاً بارئُ النَّسَمِ*
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (77)

🏷Tata cara tayammum*.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulan dalam permasalahan ini adalah bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat pihak yang menyatakan bahwa tayammum dengan sekali tepukan untuk wajah dan kedua telapak tangan saja, dan tidak disyariatkan melebihi hingga kedua siku-siku; dikarenakan dalil tentang hal itu tidak shahih, maka pahamilah dengan inshaf, dan janganlah engkau menjadi tawanan taqlid, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/470.
___
*Tata cara tayammum Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam dijelaskan dalam hadits ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

بَعَثَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ ، فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ ، فَتَمَرَّغْتُ فِى الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَقول بيديك هَكَذَا ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ الأَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً ثُمَّ مَسَحَ الشِّمَالَ عَلَى الْيَمِينِ وَظَاهِرَ كَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menepuk dengan kedua telapak tangannya ke tanah dengan sekali tepukan, kemudian tangan kiri beliau mengusap ke tangan kanan beliau yakni beliau mengusap punggung kedua telapak tangannya (dengan mendahulukan untuk mengusap punggung telapak tangan yang kanan dengan tangan kiri kemudian sebaliknya), dan mengusap wajahnya. Hadits riwayat Muslim.

Berdasarkan hadits di atas kita dapat simpulkan bahwa tata cara tayammum beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut :

-Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali tepukan.
-Kemudian mengusap punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya.
-Kemudian mengusap wajah dengan dua telapak tangan.
-Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan saja atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat berwudhu.
-Tidak wajibnya berurutan/tertib dalam tayammum, pent.

🔹كيفيّة التيمّم:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
خلاصة القول في المسألة أن الراجح قول من قال: إن التيمّم بضربة واحدة للوجه والكفّين فقط، ولا يُشرع المجاوزة إلى المرفقين؛ لعدم صحّة الدليل على ذلك، فتبصّر بالإنصاف، ولا تكن أسير التقليد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/470
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (78)

🏷Kebolehan tayammum ketika mukim (tidak sedang safar).

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Kesimpulannya adalah bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat yang menyatakan bolehnya tayammum bagi orang yang mukim apabila ia tidak mendapati air, dan ia khawatir keluarnya waktu shalat, atau tidak memungkinkan baginya menggunakan air disebabkan sakit atau selain itu, kemudian tidak ada kewajiban qadha (mengganti) atasnya untuk shalat yang ia lakukan dengan bertayammum tersebut; dikarenakan gugurnya kewajiban (qadha) tersebut baginya, dimana ia telah menunaikan apa yang Allah wajibkan atasnya, maka pahamilah dengan inshaf, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/490.

🔹جواز التيمّم في الحضر:

#والحاصل أن المذهب الراجح هو مذهب من قال بجواز التيمّم لمن كان في الحضر إذا فقد الماء، وخاف فوت الوقت، أو تعذّر عليه استعماله؛ لمرض، أو غيره، ثم إنه لا قضاء عليه لتلك الصلاة التي صلاها بذلك التيمّم؛ لسقوط الفرض عنه، حيث قام بأداء ما فرض الله عليه، فتبصّر بالإنصاف، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/490
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #التيمم
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (79)

🔹Apakah wudhu batal disebabkan oleh tidur ?

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Pendapat yang paling rajih menurutku adalah pendapat Al Imam Asy Syafi'i rahimahullah dikarenakan dengan mengambil pendapat ini maka tergabungkan dalil-dalil yang ada, dan kesimpulan pendapat ini adalah bahwa tidurnya orang yang duduk dalam keadaan meletakkan pantatnya di atas bumi tidaklah membatalkan wudhu, dan jika tidak (menempelkan pantatnya di atas bumi) maka batal wudhunya secara mutlak baik sebentar ataupun lama tidurnya, dalam shalat ataukah di luar shalat*.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/535.
__
*Diantara dalil pendapat ini adalah hadits Anas radhiallahu anhu, ia berkata :

كان أصحاب رسول اللَّهِ يَنْتَظِرُونَ اَلْعِشَاءَ الآخرة حَتَّى تَخْفِقَ رُؤُوسُهُمْ, ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلَا يَتَوَضَّئُونَ. أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وإسناده صحيح.

“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (pada zaman beliau masih hidup) menunggu waktu shalat Isya', sampai kepala mereka terangguk-angguk (karena kantuk), kemudian mereka shalat, dan tidak berwudhu.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan sanadnya shahih, pent.

🔹انتقاض الوضوء بالنوم:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
أرجح المذاهب عندي مذهب الإمام الشافعيّ - رحمه الله - لأن به تجتمع الأدلّة، وحاصله أن نوم الممكِّنِ مقعدته من الأرض لا ينتقض، وإلا انتقض مطلقًا، قلّ نومه أو كثُر، في الصلاة أو خارجها.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 8/535
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📚دعوة لحضور الدورة العلميَّة من رحاب المسجد النبوي لشهر محرم لعام ١٤٤٥هـ

💡برعاية معالي الرئيس العام لشؤون المسجد الحرام والمسجد النبوي فضيلة الشيخ أ.د. عبدالرحمن بن عبدالعزيز السديس - حفظه الله ورعاه -


▪️ابتـداءً مـن يوم الخميس الموافق ١٤٤٥/١/٢هـ
▪️إلى يوم الثلاثاء الموافق ١٤٤٥/١٢/٢١هـ
🏷🔹ALASAN YANG MENDORONG FADHILATUSY SYAIKH AL ITYUBI RAHIMAHULLAH UNTUK MENULIS SYARH SHAHIH MUSLIM

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Asy Syaikh Al Mufti Abdul Aziz Alusy Syaikh hafizhahullah berkata kepadaku : "Wahai Syaikh, engkau menulis syarh Sunan An Nasa-i dalam keadaan manusia -yakni keumuman manusia yang awam- tidak mengenal An Nasa-i, mereka hanyalah mengenal Shahih Muslim.
Beliau rahimahullah berkata :
"Maka jelas bagiku bahwasanya kebenaran bersama mufti, dan aku katakan : sebagaimana ucapan mufti bahwasanya manusia tidak mengenal An Nasa-i maka aku mulai menulis Syarh Shahih Muslim".

الباعث على شرح صحيح مسلم

قال رحمه الله : قال لي الشيخ المفتي عبدالعزيز آل الشيخ : يا شيخ أنت شرحت سنن النسائي، والناس يعني عامة الناس لا يعرفون النسائي، وإنما يعرفون صحيح مسلم.
قال رحمه الله : فتبين لي أن الحق مع المفتي، وقلت : فعلا كما قال المفتي : الناس لا يعرفون النسائي، فبدأت أشرح صحيح مسلم.

الفوائد العلمية والدرر التربوية من أقوال العلامة محمد بن علي آدم رحمه الله.

http://telegram.me/dinulqoyyim
من أفضل شروح صحيح الإمام مسلم بن الحجاج النيسابوري (المتوفى 261هـ ) رحمه الله.
يقع في 45  مجلدا
طبع لأول مرة سنة 1426 هـ ، من طرف دار ابن الجوزي بالمملكة العربية السعودية
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabut Thaharah (80)

🔹Sucinya orang muslim baik ketika hidup maupun ketika mati, dan apakah orang kafir najis ataukah tidak ?

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Pendapat yang dipegangi oleh jumhur bahwasanya manusia itu suci secara mutlak baik ia muslim maupun kafir adalah pendapat yang benar; berdasarkan dalil-dalil yang telah lewat, dan dalil yang paling kuat adalah bolehnya menikahi wanita-wanita Ahlu Kitab, dan bolehnya memakan sembelihan mereka, dan Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah mengikat Tsumamah bin Utsal Al Hanafi di masjid ketika dijadikan tawanan, dan sungguh Al Imam Al Bukhari membuat bab dalam Shahihnya "Bab masuknya orang musyrik ke dalam masjid", lalu beliau menyebutkan hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu :

"بَعَثَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - خيلًا قِبَل نجد، فجاءت برجل من بني حنيفة، يقال له: ثُمامة بن أُثال، فربطوه بسارية من سواري المسجد".

"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengutus pasukan ke arah Nejd, lalu mereka datang membawa seorang laki-laki dari Bani Hanifah yang disebut Tsumamah bin Utsal, lalu mereka mengikatnya di salah satu tiang dari tiang-tiang masjid". Muttafaqun alaih.
Maka dalam hadits ini terdapat hal yang jelas menunjukkan sucinya orang musyrik; sebab jikalau dihukumi najis niscaya para shahabat yang mereka mengikat orang tersebut akan mencuci anggota tubuh mereka disebabkan menyentuhnya.
Adapun ayat :

{إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ}

"Sesungguhnya orang-orang musyrik adalah najis". (At Taubah : 28).
maka ayat ini dibawa kepada makna najisnya keyakinan mereka, sebagaimana yang telah lewat; dalam rangka mengkompromikan antara dalil-dalil yang ada, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 8/505.

🔹طهارة المسلم حيًّا وميتًا، وهل الكافر نجسٌ أم لا؟

#قال_الجامع عفا الله عنه: ما ذهب إليه الجمهور من أن الآدميّ طاهر مطلقًا، مسلمًا كان، أو كافرًا هو الحقّ؛ للأدلّة التي تقدّمت، وأقواها جواز نكاح الكتابيّات، وجواز أكل طعامهم، وربط النبيّ - صلى الله عليه وسلم - ثُمامة بن أُثال الحنفيّ في مسجد حين أُسِر، وقد ترجم الإمام البخاريّ - رحمه الله - في "صحيحه": "باب دخول المشرك المسجدَ"، فأورد حديث أبي هريرة - رضي الله عنه -: "بَعَثَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - خيلًا قِبَل نجد، فجاءت برجل من بني حنيفة، يقال له: ثُمامة بن أُثال، فربطوه بسارية من سواري المسجد"، متّفقٌ عليه.
ففيه دلالة واضحة على طهارته؛ إذ لو كان نجسًا لما أدخله المسجد، ولَأمَر الصحابة الذين ربطوه بغسل أعضائهم لمسّه.
وأما آية {إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ} فمحمولة على نجاسة الاعتقاد، كما تقدّم آنفًا؛ توفيقًا بين الأدلّة، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب، وهو حسبنا ونعم الوكيل.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  8/505
🗂⁩التصنيف: #الطهارة
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (81)

🔹Jumlah shalat yang diwajibkan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Ketahuilah bahwasanya shalat yang diwajibkan adalah shalat lima waktu dalam sehari semalam, dan tidak ada perselisihan antara kaum muslimin tentang kewajibannya, dan selain itu tidaklah diwajibkan kecuali karena ada sebab berupa nadzar atau selain itu, ini merupakan pendapat kebanyakan ulama.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/11.

🔹Kapan adzan disyariatkan ?

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Sungguh telah jelas dengan penjelasan yang telah lewat bahwasanya adzan disyariatkan di Madinah (setelah hijrah), sebagaimana dijelaskan oleh hadits Ibnu Umar radhiallallahu anhuma yang disebutkan dalam bab ini.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/28.

🔹عدد الصلوات المفروضات:

(اعلم): أن الصلوات المكتوبات خمسٌ في اليوم والليلة، ولا خلاف بين المسلمين في وجوبها، ولا يجب غيرها إلا لعارضٍ، مِنْ نَذْرٍ أو غيره، هذا قول أكثر أهل العلم.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/11
🗂⁩التصنيف: #الصلاة

🔹متى شُرع الأذان؟

#قال_الجامع عفا الله عنه:
تبيّن بما سبق أن الراجح أن شرع الأذان كان بالمدينة، كما بيّنه حديث ابن عمر - رضي الله عنهما - المذكور في الباب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/28
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (82)

🔹Hukum adzan.

Menurutku pendapat yang menyatakan wajibnya adzan dan iqamah adalah pendapat yang paling rajih; berdasarkan dalil-dalil yang banyak lagi jelas tentang hal itu, dan sungguh aku menyebutkan banyak dari dalil-dalil tersebut dalam Syarh An Nasa-i, maka rujuklah kepadanya, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/33.

🔹حكم الأذان:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
عندي أن القول بوجوب الأذان والإقامة هو الأرجح؛ للأدلة الكثيرة الواضحة في ذلك، وقد ذكرت كثيرًا منها في "شرح النسائيّ"، فراجعه تستفد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/33
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان

🔹Adzan dalam keadaan belum bersuci (dari hadats).

Ibnul Mundzir berkata setelah menyebutkan pendapat-pendapat tentang masalah ini :
Tidak ada kewajiban mengulangi bagi yang mengumandangkan adzan dan iqamah dalam keadaan junub; dikarenakan orang yang  junub tidaklah najis; berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

إن المسلم لا ينجس.

"Sesungguhnya orang muslim tidaklah najis", dan dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa berdzikir di setiap waktunya, dan adzan dalam keadaan sudah bersuci lebih aku cintai, dan aku memakruhkan seseorang mengumandangkan iqamah dalam keadaan junub; dikarenakan hal itu bisa menyeret dirinya pada tuduhan dan dikarenakan bisa membuatnya terluput dari shalat. Selesai ucapan beliau.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Yang dikatakan oleh Ibnul Mundzir rahimahullah ini adalah pendapat yang paling rajih menurutku; dikarenakan nampaknya hujjah beliau, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/35.


🔹الأذان على غير طهارة:

قال ابن المنذر - رَحِمَهُ اللهُ - بعد ذكر هذه الأقوال:
ليس على من أذّن وأقام وهو جنبٌ إعادة؛ لأن الجنب ليس بنجس؛ لقوله - صلى الله عليه وسلم -: "إن المسلم لا ينجس"، ولأنه - صلى الله عليه وسلم - كان يذكر الله على كلّ أحيانه، والأذان على الطهارة أحبّ إليّ، وأكره أن يُقيم جنبًا؛ لأنه يُعَرِّض نفسه للتهمة، ولفوات الصلاة. انتهى.

#قال_الجامع عفا الله عنه:
هذا الذي قاله ابن المنذر - رَحِمَهُ اللهُ - هو الأرجح عندي؛ لظهور حجته، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/35
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🍃SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI -Kitabus Shalah (83)

🔹Berbicara ketika mengumandangkan adzan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Pendapat yang paling rajih adalah hendaknya ia tidak berbicara di pertengahan adzan, sebagaimana ini merupakan keadaan Bilal dan selain beliau dari para muadzdzin Nabi shallallahu alaihi wasallam, maka jika ia berbicara maka tidak mengapa; dikarenakan tidak ada dalil yang menunjukkan larangan hal tersebut; maka perhatikanlah, wallahu Ta'ala A'lam bis shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/36.

🔹الكلام في الأذان:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
الأرجح أن لا يتكلّم في أثناء الأذان، كما هو حال بلال وغيره من مؤذّني النبيّ - صلى الله عليه وسلم -، فإن تكلّم فلا شيء عليه؛ لعدم ورود ما يدلّ على المنع؛ فتنبّه، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والماب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/36
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان

🔹Adzan kaum wanita.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

Yang diucapkan oleh Ibnul Mundzir rahimahullah berupa tidak mengapa bagi perempuan mengumandangkan adzan dan iqamah adalah pendapat yang benar menurutku; dikarenakan adzan adalah dzikir, dan perempuan termasuk Ahlu Dzikr, dan tidak ada nash (dalil) dan ijma' yang melarangnya dari hal itu, bahkan kebanyakan dari para ulama memandangnya baik, dan yang menguatkan pendapat ini adalah kisah Ummu Waraqah radhiallahu aha*.
Adapun hadits :

"ليس على النساء أذان ولا إقامة"

"Tidak ada adzan dan iqamah bagi kaum wanita", yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari hadits Ibnu Umar radhiallahu anhuma maka hadits tersebut dha'if secara marfu', hanya saja hadits tersebut mauquf, dan kalau dianggap shahih maka maknanya adalah tidak wajib bagi mereka mengumandangkan adzan dan iqamah, sebagaimana diwajibkan bagi kaum laki-laki, sehingga tidak menafikan kebolehan.
🏷Kesimpulannya adalah bahwa wanita jika mengumandangkan adzan dan iqamah maka tidak mengapa, wallahu Ta'ala A'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajjaj 9/37.
__
*Hadits Ummu Waraqah bintu Abdillah Al Anshari,

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يزورها ويسميها الشهيدة، وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم قد أمرها أن تؤم في دارها، وكان لها مؤذن.

"Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengunjunginya dan beliau menamainya Asy Syahidah, dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan Ummu Waraqah untuk menjadi imam shalat di rumahnya sendiri, dan ia memiliki muadzdzin". Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud dan dihasankan oleh Al Ityubi, pent.

🔹أذان النساء:

#قال_الجامع عفا الله عنه:
هذا الذي قاله ابن المنذر - رَحِمَهُ اللهُ - من أنه لا بأس على المرأة أن تؤذّن وتقيم هو الحقّ عندي؛ لأن الأذان ذكر، وهي من أهل الذكر، ولم يَرِد نصّ ولا إجماع بنهيها عن ذلك، بل استحسنه كثير من أهل العلم، ويؤيّد ذلك قصّة أم ورقة - رضي الله عنها -، وأما حديث: "ليس على النساء أذانٌ ولا إقامة"، رواه البيهقيّ، من حديث ابن عمر - رضي الله عنهما -، فضعيفٌ مرفوعًا، وإنما هو موقوف، وعلى تقدير صحّته يكون معناه أنه لا يجب عليهنّ الأذان ولا الإقامة، كما يجب على الرجال، فلا ينافي الجواز.
#والحاصل أن المرأة إن أذّنت وأقامت، فلا بأس، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

✍️فضيلة الشيخ : #محمد_آدم_الإتيوبي
📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج  9/37
🗂⁩التصنيف: #الصلاة | #الأذان
__
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim