Media Tashfiyah
5.69K subscribers
263 photos
5 videos
4 files
548 links
Ini adalah saluran telegram resmi Media Tashfiyah. Silakan menyebarkan isi dari saluran ini tanpa mengubah isinya.

Admin: @red_tashfiyah
Download Telegram
AKIBAT TAHAN MARAH: MEMILIH BIDADARI YANG DIA KEHENDAKI

☝🏻 Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَسْتَطِيعُ أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي أَيِّ الْحُورِ شَاءَ

🌷 “Siapa menahan kemarahannya, padahal ia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk, kemudian menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia kehendaki."

[H.R. Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan lainnya, dari Shahabat Muadz bin Anas Al Juhani radhiyallahu 'anhu, dihasankan oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’]

📖 Baca ulasan selengkapnya dalam Tashfiyah edisi 96 "Redam Amarah Tebar Rahmah"
📝 dalam artikel Jangan Marah
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#majalah #edisi96 #marah #hadis #albani #bidadari #surga

📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
📖 Kisah Keajaiban Hamba Pilihan

YANG BERMATA INDAH

Diriwayatkan oleh Abu Bakar Muhammad bin Abdillah Asy
Syafi’i dalam kitabnya Al Ghailaaniyyaat, beliau menyebutkan
sanad sampai Imam Tsabit Al Bunaani, beliau berkata,
“Suatu hari, aku bermajelis dengan Shahabat Anas bin Malik. Tiba tiba putra beliau datang dari medan tempur, dia
disebut dengan nama kunyah Abu Bakar. Shahabat Anas
bertanya tentang kondisinya. Diapun berkata, “Maukah aku
ceritakan kisah temanku sewaktu di medan tempur?“
“Ketika itu kami berjalan di tengah-tengah pasukan, tiba tiba
dia melompat sambil berteriak. Kami bergegas menemuinya.
Kami mengira ada serangan yang menimpanya. Kami bertanya,
“Ada apa denganmu?” Dia pun bercerita, ”Dulu aku pernah
berkata kepada diriku sendiri, aku tidak akan menikah sampai
aku mati syahid. Aku berharap bisa mempersunting seorang
bidadari.”
“Tak kunjung aku mendapatkan syahid, aku berkata dalam
perjalananku ini, jika aku selamat bisa kembali pulang,
aku akan menikah. Tapi tadi aku tertidur, tiba-tiba dalam
mimpiku ada seseorang yang datang dan berkata kepadaku,
“Apakah kamu yang bilang, bila aku bisa kembali pulang, aku
akan menikah? Bangkitlah, sungguh Allah telah menikahkan
engkau dengan Al ‘Ainaa (bermata indah)!”
“Kemudian dia membawaku ke sebuah padang rumput
hijau dan rimbun. Padanya ada sepuluh gadis. Masing-masing
membawa kerajinan yang dibuat. Aku tidak pernah melihat
wanita secantik mereka. Aku bertanya, “Apakah di antara
kalian adalah Al ‘Ainaa?” Mereka menjawab, “Tidak, kami
hanya pelayannya saja. Dia ada di depanmu. Majulah lagi.”
“Akupun melanjutkan perjalanan. Ternyata aku melihat
padang rumput yang lebih hijau dan lebih rimbun daripada
yang sebelumnya. Padanya ada dua puluh gadis. Masingmasing membawa kerajinan yang dibuat. Kecantikan sepuluh
gadis sebelumnya tidak setara dengan kecantikan dua puluh
gadis ini. Akupun bertanya, “Apakah di antara kalian ada Al
‘Ainaa?” Mereka menjawab, “Tidak, kami hanya pelayannya
saja. Dia di depanmu majulah lagi.”
“Akupun berjalan lagi. Tiba-tiba aku melihat padang rumput
yang lebih hijau dari yang pertama dan kedua. Padanya ada
empat puluh gadis. Masing-masing membawa kerajinan yang
dibuat. Kecantikan sepuluh gadis pertama dengan dua puluh
gadis kedua tidak bisa menandingi kecantikan empat puluh
gadis ini. Aku bertanya, “Apakah di antara kalian ada Al
‘Ainaa?” Mereka menjawab, “Tidak, kami hanya pelayannya
saja. Dia ada di depanmu, majulah lagi.”
Akupun berjalan lagi, tiba tiba aku melihat batu mulia yang
berongga. Di dalamnya ada ranjang dan duduk di atasnya
seorang wanita. Ada tempat kosong di sampingnya. Akupun
bertanya, “Engkau Al ‘Ainaa?” Dia menjawab, “Ya, selamat
datang.” Akupun maju, ketika aku menjulurkan tanganku
untuk menyentuhnya, tiba tiba dia berkata, “Jangan, engkau
masih memiliki Ruh. Tapi jangan khawatir engkau akan
berbuka dengan kami malam ini.” Akupun terbangun.“
Persis setelah lelaki ini berkisah, datang seseorang kemudian
menyerukan, “Wahai pasukan Allah berangkatlah!”
Kamipun berangkat dan bertemu dengan musuh. Aku terus
memperhatikan lelaki tadi sambil melihat matahari dan aku
terus mengingat kisahnya. Aku tidak tahu ketika matahari
itu tengelam, mana yang lebih dahulu, apakah matahari
yang duluan tenggelam, ataukah kepalanya yang terpenggal
duluan.“

📚 Baca selengkapnya di buku "Kisah Keajaiban Hamba Pilihan"
#buku #karamah #bidadari
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
📘 Channel Majalah Tashfiyah t.me/majalahtashfiyah
Telegram
Majalah Tashfiyah
Silakan menyebarkan content dari Channel ini, tanpa mengubah isinya.
Admin: @red_tashfiyah
Informasi pemesan buku: @pemasarantashfiyah