✅ PELAJARAN FIKIH (1⃣5⃣): BAB KELIMA: TENTANG WUDHU' (BAG: 3⃣)
5⃣ MASALAH KELIMA
✅ Sunnah-Sunnah Wudhu'
☑️ Ketika berwudhu', ada perbuatan-perbuatan yang disukai untuk dilakukan, akan diberi pahala orang yang melakukannya, sedangkan orang yang meninggalkannya tidak berdosa.
🔹 Perbuatan-perbuatan itu disebut dengan sunnah-sunnah wudhu'.
🍂 (Sunnah-sunnah wudhu' tersebut) yaitu:
1⃣ Membaca basmallah di awalnya,
▪️ berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
لا وضوء لمن لم يذكر اسم الله عليه
⚠️ "Tidak ada wudhu' bagi seorang yang tidak menyebut nama Allah atasnya." (1)
2⃣ Bersiwak
▪️ berdasarkan sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
لولا أن أشق على أمتي لأمرتهم بالسواك مع كل وضوء
📝 "Seandainya aku tidak khawatir (diwajibkan) atas umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu'." (2)
3⃣ Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali di awal wudhu'.
▪️ Hal ini sesuai dengan perbuatan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, dimana beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, sebagaimana dalam riwayat tentang sifat wudhu' beliau.
4⃣ Memaksimalkan berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung bagi orang yang tidak puasa.
Diriwayatkan dalam sifat wudhu' beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
فمضمض واستنثر
🍂 "Kemudian beliau berkumur-kumur dan mengeluarkan air dari hidung."
Dan juga sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
وبالغ في الاستنشاق إلا أن تكون صائما
🍂 "Bersungguh-sungguhlah dalam menghirup air ke hidung, kecuali bila engkau sedang berpuasa." (3)
👇🏻👇🏻 Bersambung...
#pelajaranfikih #fikihmuyassar
5⃣ MASALAH KELIMA
✅ Sunnah-Sunnah Wudhu'
☑️ Ketika berwudhu', ada perbuatan-perbuatan yang disukai untuk dilakukan, akan diberi pahala orang yang melakukannya, sedangkan orang yang meninggalkannya tidak berdosa.
🔹 Perbuatan-perbuatan itu disebut dengan sunnah-sunnah wudhu'.
🍂 (Sunnah-sunnah wudhu' tersebut) yaitu:
1⃣ Membaca basmallah di awalnya,
▪️ berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
لا وضوء لمن لم يذكر اسم الله عليه
⚠️ "Tidak ada wudhu' bagi seorang yang tidak menyebut nama Allah atasnya." (1)
2⃣ Bersiwak
▪️ berdasarkan sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
لولا أن أشق على أمتي لأمرتهم بالسواك مع كل وضوء
📝 "Seandainya aku tidak khawatir (diwajibkan) atas umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu'." (2)
3⃣ Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali di awal wudhu'.
▪️ Hal ini sesuai dengan perbuatan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, dimana beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, sebagaimana dalam riwayat tentang sifat wudhu' beliau.
4⃣ Memaksimalkan berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung bagi orang yang tidak puasa.
Diriwayatkan dalam sifat wudhu' beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
فمضمض واستنثر
🍂 "Kemudian beliau berkumur-kumur dan mengeluarkan air dari hidung."
Dan juga sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
وبالغ في الاستنشاق إلا أن تكون صائما
🍂 "Bersungguh-sungguhlah dalam menghirup air ke hidung, kecuali bila engkau sedang berpuasa." (3)
👇🏻👇🏻 Bersambung...
#pelajaranfikih #fikihmuyassar
✅ PELAJARAN FIKIH (1⃣5⃣): SAMBUNGAN 👆🏻👆🏻
.............................................
5⃣ Menggosok, dan menyela-nyela jenggot yang lebat dengan air, agar air dapat masuk ke dalamnya.
▪️ Berdasarkan perbuatan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.
كان إذا توضأ يدلك ذراعيه
🍂 "Apabila berwudhu', maka beliau menggosok-gosok kedua lengannya." (4)
Demikian pula,
كان يدخل الماء تحت حنكه ويخلل به لحيته
🍂 "Beliau memasukkan air dari bawah janggutnya dan menyela-nyela jenggotnya." (5)
6⃣ Mendahulukan bagian yang kanan dari yang kiri dalam (membasuh) kedua tangan dan kaki.
▪️ Berdasarkan perbuatan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
كان يحب التيامن في تنعله وترجله وطهوره وفي شأنه كله
🍂 "Beliau suka mendahulukan bagian yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam segala urusan beliau." (6)
7⃣ Membasuh sebanyak tiga kali pada wajah, kedua tangan, dan kedua kaki.
💢 Kewajiban membasuh hanya sekali, tapi disukai mengulanginya sebanyak tiga kali. Hal ini berdasarkan perbuatan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana yang tsabit dari beliau,
أنه توضأ مرة مرة ومرتين مرتين وثلاثا ثلاثا
🍂 "Bahwasanya beliau membasuh anggota wudhu'nya sekali-sekali, dua kali dua kali, dan tiga kali tiga kali." (7)
8⃣ Membaca dzikir yang shahih setelah wudhu', berdasarkan sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
ما منكم أحد يتوضأ فيسبغ الوضوء ثم يقول: أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، إلا فتحت له أبواب الجنة الثمانية، يدخل من أيها شاء
🍂 "Tidaklah seorang di antara kalian berwudhu', lalu ia menyempurnakan wudhu'nya, kemudian mengatakan,
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
"Aku bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya." (8)
➖➖➖➖➖
☑️ FOOTNOTE
(1) Dikeluarkan Ahmad (2/418), Abu Daud (no.101), al Hakim (1/147), dan selain mereka dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu. Hadits ini dihasankan oleh Ibnu Sholah, Ibnu Katsir, al 'Iroqi, dan dikuatkan oleh al Mundziri dan Ibnu Hajar. Al-Albani berkata: hadits ini hasan (Irwaul Ghalil 1/122)
(2) Dikeluarkan al Bukhari secara mu'allaq dengan bentuk jazem dalam Kitab Shiyam, Bab Siwaku Ar-Rothbi wal Yaabisi lish shoimi, dan disambungkan oleh an Nasai. (Lihat Fathul Baari 4/159)
(3) Dikeluarkan Abu Daud (no.142), an Nasai (no.87), dan dishahihkan al Albani dalam Shahih An Nasaai (no.85)
(4) Diriwayatkan Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/363, no.1082), al Baihaqi dalam As-Sunanul Kubro (/196), al Hakim dalam Al Mustadrok (1/243) dan beliau menshahihkannya, juga dishahihkan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya.
(5) Riwayat Abu Daud (no.145), dan dishahihkan al Albani dalam Al Irwa' (no.92)
(6) Muttafaqun 'alaihi: diriwayatkan al Bukhari (no.168) dan Muslim (no.226)
(7) Muttafaqun 'alaihi: Diriwayatkan al Bukhari (no.157,158,159), dan Muslim (no.226), dalam riwayat Muslim hanya disebutkan "tiga kali" saja.
(8) Dikeluarkan Muslim (no.234), Tirmidzi (dalam riwayatnya) menambahkan, "اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين" (no.55), dan tambahan ini dishahihkan al Albani dalam Al Irwa' (no.96)
..........................
🔵 Insya Allah pada pertemuan berikutnya akan bersambung kepada permasalahan keenam, yaitu pembatal-pembatal wudhu'.
..........................
📕 Ikuti terus pelajaran fikih muyassar setiap hari selasa dan kamis, insya Allah
🌍 Sumber: الفقه الميسر (hal.19-20)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#pelajaranfikih #fikihmuyassar
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
.............................................
5⃣ Menggosok, dan menyela-nyela jenggot yang lebat dengan air, agar air dapat masuk ke dalamnya.
▪️ Berdasarkan perbuatan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.
كان إذا توضأ يدلك ذراعيه
🍂 "Apabila berwudhu', maka beliau menggosok-gosok kedua lengannya." (4)
Demikian pula,
كان يدخل الماء تحت حنكه ويخلل به لحيته
🍂 "Beliau memasukkan air dari bawah janggutnya dan menyela-nyela jenggotnya." (5)
6⃣ Mendahulukan bagian yang kanan dari yang kiri dalam (membasuh) kedua tangan dan kaki.
▪️ Berdasarkan perbuatan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
كان يحب التيامن في تنعله وترجله وطهوره وفي شأنه كله
🍂 "Beliau suka mendahulukan bagian yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam segala urusan beliau." (6)
7⃣ Membasuh sebanyak tiga kali pada wajah, kedua tangan, dan kedua kaki.
💢 Kewajiban membasuh hanya sekali, tapi disukai mengulanginya sebanyak tiga kali. Hal ini berdasarkan perbuatan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana yang tsabit dari beliau,
أنه توضأ مرة مرة ومرتين مرتين وثلاثا ثلاثا
🍂 "Bahwasanya beliau membasuh anggota wudhu'nya sekali-sekali, dua kali dua kali, dan tiga kali tiga kali." (7)
8⃣ Membaca dzikir yang shahih setelah wudhu', berdasarkan sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
ما منكم أحد يتوضأ فيسبغ الوضوء ثم يقول: أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، إلا فتحت له أبواب الجنة الثمانية، يدخل من أيها شاء
🍂 "Tidaklah seorang di antara kalian berwudhu', lalu ia menyempurnakan wudhu'nya, kemudian mengatakan,
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
"Aku bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya." (8)
➖➖➖➖➖
☑️ FOOTNOTE
(1) Dikeluarkan Ahmad (2/418), Abu Daud (no.101), al Hakim (1/147), dan selain mereka dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu. Hadits ini dihasankan oleh Ibnu Sholah, Ibnu Katsir, al 'Iroqi, dan dikuatkan oleh al Mundziri dan Ibnu Hajar. Al-Albani berkata: hadits ini hasan (Irwaul Ghalil 1/122)
(2) Dikeluarkan al Bukhari secara mu'allaq dengan bentuk jazem dalam Kitab Shiyam, Bab Siwaku Ar-Rothbi wal Yaabisi lish shoimi, dan disambungkan oleh an Nasai. (Lihat Fathul Baari 4/159)
(3) Dikeluarkan Abu Daud (no.142), an Nasai (no.87), dan dishahihkan al Albani dalam Shahih An Nasaai (no.85)
(4) Diriwayatkan Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/363, no.1082), al Baihaqi dalam As-Sunanul Kubro (/196), al Hakim dalam Al Mustadrok (1/243) dan beliau menshahihkannya, juga dishahihkan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya.
(5) Riwayat Abu Daud (no.145), dan dishahihkan al Albani dalam Al Irwa' (no.92)
(6) Muttafaqun 'alaihi: diriwayatkan al Bukhari (no.168) dan Muslim (no.226)
(7) Muttafaqun 'alaihi: Diriwayatkan al Bukhari (no.157,158,159), dan Muslim (no.226), dalam riwayat Muslim hanya disebutkan "tiga kali" saja.
(8) Dikeluarkan Muslim (no.234), Tirmidzi (dalam riwayatnya) menambahkan, "اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين" (no.55), dan tambahan ini dishahihkan al Albani dalam Al Irwa' (no.96)
..........................
🔵 Insya Allah pada pertemuan berikutnya akan bersambung kepada permasalahan keenam, yaitu pembatal-pembatal wudhu'.
..........................
📕 Ikuti terus pelajaran fikih muyassar setiap hari selasa dan kamis, insya Allah
🌍 Sumber: الفقه الميسر (hal.19-20)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#pelajaranfikih #fikihmuyassar
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian4⃣5⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 3).
(2⃣) Peranan Roja` (rasa harap) dan Khouf (rasa takut) dalam kehidupan seseorang:
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan dalam kitab “Madarij As-Salikin” (1/513);
“Bahwa dalam perjalan menuju Allah –‘Azza waJalla- (yakni dalam mengarungi kehidupan dunia, pen) ; Hati laksana burung. “Mahabbah” (rasa cinta) berposisi sebagai kepala, sedangkan “khouf” (rasa takut) dan “roja`” (rasa harap) sebagai kedua sayapnya.
🔻Apabila kepala beserta kedua sayapnya selamat, maka burung itu bisa terbang dengan baik. Namun ketika terputus kepalanya matilah burung itu. Dan (juga) ketika kedua sayapnya hilang (atau rusak), burung itu akan menjadi sasaran empuk para pemburu sehingga begitu mudah ditangkap. (selesai)
📌 Dalam mempraktekkan dua perkara itu dalam kehidupan; ada beberapa sisi pandang yang perlu kita perhatikan bersama; di antaranya,
〰〰1⃣ Sisi Pertama: Ketika sehat atau sakit,
🔻Tatkala sehat hendaknya ia mengedepankan khouf (rasa takut) nya. Agar tidak bermudah-mudahan melakukan kemaksiatan.
🌻 Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan; “Para salaf (pendahulu umat Islam, pen); mereka dalam keadaan sehat lebih suka menguatkan sisi khouf (rasa takut) daripada sisi roja` (rasa harap).”
🔻 Adapun jika rasa sakit datang , maka ia kedepankan roja` (rasa harap) nya, agar tidak putus asa dari rahmat Allah –‘Azza waJalla-.
〰〰2⃣ Sisi pandang yang kedua:
Ketika melakukan ketaatan, ia kedepankan roja` (rasa harap) nya.
↔️ Kemudian tatkala terjerumus dalam satu dosa, ia kedepankan khouf (rasa takut) nya kepada Allah –Ta’ala-, takut kepada adzab, serta kengerian siksa Neraka. Agar hatinya terdorong untuk bertaubat kepada Allah –‘Azza waJalla-.
🌷 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rohimahullah- menegaskan bahwa “Inilah yang lebih afdhol (atau lebih utama).” 👉 [ Lihat *Al-Qoulul Mufid* ]
Wallahu a’lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
📚 [ Referensi: Madarijus Salikin; Ibnul Qoyyim, Al-Qoulul Mufid; Ibnu ‘Utsaimin ]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian4⃣5⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 3).
(2⃣) Peranan Roja` (rasa harap) dan Khouf (rasa takut) dalam kehidupan seseorang:
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan dalam kitab “Madarij As-Salikin” (1/513);
“Bahwa dalam perjalan menuju Allah –‘Azza waJalla- (yakni dalam mengarungi kehidupan dunia, pen) ; Hati laksana burung. “Mahabbah” (rasa cinta) berposisi sebagai kepala, sedangkan “khouf” (rasa takut) dan “roja`” (rasa harap) sebagai kedua sayapnya.
🔻Apabila kepala beserta kedua sayapnya selamat, maka burung itu bisa terbang dengan baik. Namun ketika terputus kepalanya matilah burung itu. Dan (juga) ketika kedua sayapnya hilang (atau rusak), burung itu akan menjadi sasaran empuk para pemburu sehingga begitu mudah ditangkap. (selesai)
📌 Dalam mempraktekkan dua perkara itu dalam kehidupan; ada beberapa sisi pandang yang perlu kita perhatikan bersama; di antaranya,
〰〰1⃣ Sisi Pertama: Ketika sehat atau sakit,
🔻Tatkala sehat hendaknya ia mengedepankan khouf (rasa takut) nya. Agar tidak bermudah-mudahan melakukan kemaksiatan.
🌻 Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan; “Para salaf (pendahulu umat Islam, pen); mereka dalam keadaan sehat lebih suka menguatkan sisi khouf (rasa takut) daripada sisi roja` (rasa harap).”
🔻 Adapun jika rasa sakit datang , maka ia kedepankan roja` (rasa harap) nya, agar tidak putus asa dari rahmat Allah –‘Azza waJalla-.
〰〰2⃣ Sisi pandang yang kedua:
Ketika melakukan ketaatan, ia kedepankan roja` (rasa harap) nya.
↔️ Kemudian tatkala terjerumus dalam satu dosa, ia kedepankan khouf (rasa takut) nya kepada Allah –Ta’ala-, takut kepada adzab, serta kengerian siksa Neraka. Agar hatinya terdorong untuk bertaubat kepada Allah –‘Azza waJalla-.
🌷 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rohimahullah- menegaskan bahwa “Inilah yang lebih afdhol (atau lebih utama).” 👉 [ Lihat *Al-Qoulul Mufid* ]
Wallahu a’lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
📚 [ Referensi: Madarijus Salikin; Ibnul Qoyyim, Al-Qoulul Mufid; Ibnu ‘Utsaimin ]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃📮 1⃣ HUKUM MENGUCAPKAN “SELAMAT” ATAS HARI RAYA AGAMA LAIN 📮🍃
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah menjelaskan dalam kitab Ahkam Ahlidz Dzimmah (1/441),
“Ucapan selamat atas syiar-syiar khusus kekafiran disepakati keharamannya.
📌 Misalnya: Mengucapkan selamat kepada mereka atas hari raya mereka dan ibadah puasa mereka. Lantas dia katakan:
➖ “Hari raya yang diberkahi untukmu”, atau
➖ “Bergembiralah pada hari raya ini.”, dan yang semisalnya.
⛔️ Ucapan seperti ini; Andaikan pelakunya selamat dari kekafiran, maka perbuatannya tetap termasuk perkara yang diharamkan.
💥 Karena kedudukannya seperti mengucapkan selamat kepada orang yang sedang sujud kepada salib.
‼️ Perkara ini lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai daripada ucapan selamat kepada peminum khomer (minuman yang memabukkan, pen) , seorang pembunuh, pezina, dan yang semisalnya.” (selesai)
Wallahul muwaffiq
📝 Diterjemahkan Oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
#Fawaidumum #hari_raya
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🌷 Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah menjelaskan dalam kitab Ahkam Ahlidz Dzimmah (1/441),
“Ucapan selamat atas syiar-syiar khusus kekafiran disepakati keharamannya.
📌 Misalnya: Mengucapkan selamat kepada mereka atas hari raya mereka dan ibadah puasa mereka. Lantas dia katakan:
➖ “Hari raya yang diberkahi untukmu”, atau
➖ “Bergembiralah pada hari raya ini.”, dan yang semisalnya.
⛔️ Ucapan seperti ini; Andaikan pelakunya selamat dari kekafiran, maka perbuatannya tetap termasuk perkara yang diharamkan.
💥 Karena kedudukannya seperti mengucapkan selamat kepada orang yang sedang sujud kepada salib.
‼️ Perkara ini lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai daripada ucapan selamat kepada peminum khomer (minuman yang memabukkan, pen) , seorang pembunuh, pezina, dan yang semisalnya.” (selesai)
Wallahul muwaffiq
📝 Diterjemahkan Oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
#Fawaidumum #hari_raya
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
⚠️📛❌ LARANGAN MERAYAKAN DAN MENGUCAPKAN SELAMAT TERHADAP HARI RAYA ORANG KAFIR 2⃣
➖➖➖➖
📝 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
💢 "Dan orang-orang yang tidak menyaksikan az-zuur, dan apabila mereka melewati (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan yang sia-sia, mereka melewatinya dengan menjaga kehormatan dirinya." (QS. Al Furqon:72)
☑️ Ayat di atas dalam rangkaian penyebutan ciri orang-orang yang beriman.
🔗 Di antara ciri tersebut adalah, orang-orang yang beriman tidak akan menyaksikan dan menghadiri az-zuur, yaitu ucapan dan perbuatan yang diharamkan. (Tafsir as-Sa'di)
🔵 Sebagian salaf, seperti:
🔸 Abul Aliyah ar Riyahi (Wafat 90 H),
🔸 Thowus bin Kaisan (wafat 103 h),
🔸 Muhammad bin Sirin (wafat 110 h),
🔸 ar Rabi' bin Anas (wafat 139 h),
🔸 dan selain mereka,
👉🏻 menafsirkan az-zuur di sini adalah HARI RAYA KAUM MUSYRIKIN. (lihat Tafsir Ibnu Katsir)
🔊 Sehingga makna ayat di atas adalah, orang-orang yang beriman tidak menghadiri dan menyaksikan hari raya kaum musyrikin.
🔘 Oleh karena itu, kaum muslimin tidak boleh menghadiri, merayakan, atau menyambut gembira hari raya orang-orang kafir baik itu hari natal, tahun baru, dan selainnya.
▪️ Terlebih, dalam haditsnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan umatnya untuk menyelisihi orang Yahudi, Nasrani, dan musyrikin.
wallahu 'alam.
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #hari_raya
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
💢 "Dan orang-orang yang tidak menyaksikan az-zuur, dan apabila mereka melewati (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan yang sia-sia, mereka melewatinya dengan menjaga kehormatan dirinya." (QS. Al Furqon:72)
☑️ Ayat di atas dalam rangkaian penyebutan ciri orang-orang yang beriman.
🔗 Di antara ciri tersebut adalah, orang-orang yang beriman tidak akan menyaksikan dan menghadiri az-zuur, yaitu ucapan dan perbuatan yang diharamkan. (Tafsir as-Sa'di)
🔵 Sebagian salaf, seperti:
🔸 Abul Aliyah ar Riyahi (Wafat 90 H),
🔸 Thowus bin Kaisan (wafat 103 h),
🔸 Muhammad bin Sirin (wafat 110 h),
🔸 ar Rabi' bin Anas (wafat 139 h),
🔸 dan selain mereka,
👉🏻 menafsirkan az-zuur di sini adalah HARI RAYA KAUM MUSYRIKIN. (lihat Tafsir Ibnu Katsir)
🔊 Sehingga makna ayat di atas adalah, orang-orang yang beriman tidak menghadiri dan menyaksikan hari raya kaum musyrikin.
🔘 Oleh karena itu, kaum muslimin tidak boleh menghadiri, merayakan, atau menyambut gembira hari raya orang-orang kafir baik itu hari natal, tahun baru, dan selainnya.
▪️ Terlebih, dalam haditsnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan umatnya untuk menyelisihi orang Yahudi, Nasrani, dan musyrikin.
wallahu 'alam.
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #hari_raya
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
⚠️📛❌ MERAYAKAN DAN MENGUCAPKAN "SELAMAT" TERHADAP HARI RAYA ORANG KAFIR ADALAH BENTUK KECINTAAN KEPADA MEREKA 3⃣
➖➖➖➖
📝 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
💢 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang yahudi dan nashoro sebagai pemimpin. Sebagian mereka pemimpin atas sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kalian ada kecintaan kepada mereka, maka sesungguhnya ia bagian dari mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang berbuat zhalim." (QS. Al Maidah:51)
📕 Imam adz Dzahabi (wafat 748 H) rahimahullah menjelaskan,
🔊 "Para ulama mengatakan, 'di antara bentuk kecintaan kepada mereka adalah meniru-niru dan menampakkan hari raya mereka. Padahal orang-orang itu (yaitu yahudi dan nashoro,pen) diperintah untuk menyembunyikan hari rayanya di negeri kaum muslimin.
⚠️ Maka apabila seorang muslim melakukannya bersama mereka, maka sungguh ia telah membantu mereka untuk menampakkannya.
⛔️ Tentu saja ini merupakan kemunkaran dan kebid'ahan di dalam Dinul Islam. Tidaklah melakukan perbuatan tersebut melainkan seorang yang sedikit agama dan imannya. Dan ia masuk dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
من تشبه بقوم فهو منهم
"Barangsiapa meniru-niru suatu kaum maka ia bagian dari mereka."
✅ Dan Allah telah memuji orang-orang yang tidak menyaksikan dan menghadiri hari raya orang-orang kafir, Allah berfirman,
والذين لا يشهدون الزور
"Dan orang-orang yang tidak menyaksikan az-zuur ." (QS. Al Furqon:72)
👉🏻 (lihat makna az-zuur pada postingan kami sebelumnya,pen)
📛 Dipahami dari ayat ini bahwasanya orang-orang yang menyaksikannya dan menghadirinya, ia adalah orang yang tercela dan dimurkai."
🌍 Sumber: Tasyabbuhul Khasiis bi Ahli al Khomiis (hal:34-35)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #hari_raya
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
💢 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang yahudi dan nashoro sebagai pemimpin. Sebagian mereka pemimpin atas sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kalian ada kecintaan kepada mereka, maka sesungguhnya ia bagian dari mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang berbuat zhalim." (QS. Al Maidah:51)
📕 Imam adz Dzahabi (wafat 748 H) rahimahullah menjelaskan,
🔊 "Para ulama mengatakan, 'di antara bentuk kecintaan kepada mereka adalah meniru-niru dan menampakkan hari raya mereka. Padahal orang-orang itu (yaitu yahudi dan nashoro,pen) diperintah untuk menyembunyikan hari rayanya di negeri kaum muslimin.
⚠️ Maka apabila seorang muslim melakukannya bersama mereka, maka sungguh ia telah membantu mereka untuk menampakkannya.
⛔️ Tentu saja ini merupakan kemunkaran dan kebid'ahan di dalam Dinul Islam. Tidaklah melakukan perbuatan tersebut melainkan seorang yang sedikit agama dan imannya. Dan ia masuk dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
من تشبه بقوم فهو منهم
"Barangsiapa meniru-niru suatu kaum maka ia bagian dari mereka."
✅ Dan Allah telah memuji orang-orang yang tidak menyaksikan dan menghadiri hari raya orang-orang kafir, Allah berfirman,
والذين لا يشهدون الزور
"Dan orang-orang yang tidak menyaksikan az-zuur ." (QS. Al Furqon:72)
👉🏻 (lihat makna az-zuur pada postingan kami sebelumnya,pen)
📛 Dipahami dari ayat ini bahwasanya orang-orang yang menyaksikannya dan menghadirinya, ia adalah orang yang tercela dan dimurkai."
🌍 Sumber: Tasyabbuhul Khasiis bi Ahli al Khomiis (hal:34-35)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #hari_raya
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍃🔻 MUSIBAH ADALAH UJIAN BAGI SEORANG MUKMIN 🔻🍃
🔰 Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
مَا يَزَالُ البَلَاءُ بِالمُؤْمِنِ وَالمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
🍂 ”Ujian itu akan senantiasa turun kepada seorang mukmin ataupun mukminah pada tubuh, anak dan hartanya sampai ia bertemu dengan Allah tanpa membawa dosa.”
Wallahul Muwaffiq
🌍 HR. Ahmad (no. 7859), At-Tirmidzi (no.2399), dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (no. 1281). Lihat pula Shohih Al-Jami’ (no.5815, 1908)
📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔰 Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
مَا يَزَالُ البَلَاءُ بِالمُؤْمِنِ وَالمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
🍂 ”Ujian itu akan senantiasa turun kepada seorang mukmin ataupun mukminah pada tubuh, anak dan hartanya sampai ia bertemu dengan Allah tanpa membawa dosa.”
Wallahul Muwaffiq
🌍 HR. Ahmad (no. 7859), At-Tirmidzi (no.2399), dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (no. 1281). Lihat pula Shohih Al-Jami’ (no.5815, 1908)
📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍃🔻 MUSIBAH PADA ANAK-ANAK 🔻🍃
🔹 Bisa jadi karena dosa orang tuanya
➖➖➖➖
🔰 Al-Imam Ibnu Abi Hatim rohimahullah menyebutkan sebuah riwayat,
”Telah mengabarkan kepada kami Ayahku (Abu Hatim), (Dia mengatakan): Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Abdil Hamid Al-Himmani, (Dia mengatakan): Telah mengabarkan kepada kami Jarir,”
👉 Dari Abul Bilad; Dia mengatakan: “Aku pernah berkata kepada Al-‘Ala` bin Badr:
“Musibah apa saja yang menimpa kalian maka itu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (QS. Asy-Syuro : 30),
❓Lalu bagaimana dengan penglihatanku yang hilang tatkala aku masih kecil?
🌷 Beliau (Yakni al ‘Ala' bin Badr) mengatakan:
⚠️ “Itu karena sebab dosa-dosa kedua orang tuamu.” (1)
➖➖➖
👍 💯 Apabila sebuah musibah menimpa anak-anak kaum mukminin , hal itu akan menjadi penghapus dosa orang tuanya yang mukmin tersebut, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu (2)
Wallahul Musta’an
🌍 Sumber:
(1) HR. Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya (no.18483)
(2) HR. Ahmad no. 7859, At-Tirmidzi no.2399, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrok no. 1281. Lihat pula Shohih Al-Jami' no.5815, 1908)
📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔹 Bisa jadi karena dosa orang tuanya
➖➖➖➖
🔰 Al-Imam Ibnu Abi Hatim rohimahullah menyebutkan sebuah riwayat,
”Telah mengabarkan kepada kami Ayahku (Abu Hatim), (Dia mengatakan): Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Abdil Hamid Al-Himmani, (Dia mengatakan): Telah mengabarkan kepada kami Jarir,”
👉 Dari Abul Bilad; Dia mengatakan: “Aku pernah berkata kepada Al-‘Ala` bin Badr:
“Musibah apa saja yang menimpa kalian maka itu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (QS. Asy-Syuro : 30),
❓Lalu bagaimana dengan penglihatanku yang hilang tatkala aku masih kecil?
🌷 Beliau (Yakni al ‘Ala' bin Badr) mengatakan:
⚠️ “Itu karena sebab dosa-dosa kedua orang tuamu.” (1)
➖➖➖
👍 💯 Apabila sebuah musibah menimpa anak-anak kaum mukminin , hal itu akan menjadi penghapus dosa orang tuanya yang mukmin tersebut, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu (2)
Wallahul Musta’an
🌍 Sumber:
(1) HR. Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya (no.18483)
(2) HR. Ahmad no. 7859, At-Tirmidzi no.2399, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrok no. 1281. Lihat pula Shohih Al-Jami' no.5815, 1908)
📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅💢🔊 SIAPA YANG PALING UTAMA DI ANTARA DUA ORANG YANG MENCINTAI KARENA ALLAH?
➖➖➖➖
📝 Muthorrif bin Abdillah asy Syikhir (wafat 95H) rahimahullah berkata,
ما تحاب قوم قط في الله عز وجل إلا كان أفضلهما أشدهما حبا لصاحبه
🍂 "Tidaklah suatu kaum saling mencintai karena Allah 'azza wa jalla, melainkan yang terbaik di antara keduanya adalah yang paling besar kecintaannya kepada sahabatnya."
✅ Berkata Hasan al Bashri (wafat 110 H) menanggapi ucapan tersebut, "Dia benar."
🌍 Sumber: Az Zuhdu li Ahmad bin Hanbal (hal.193)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Muthorrif bin Abdillah asy Syikhir (wafat 95H) rahimahullah berkata,
ما تحاب قوم قط في الله عز وجل إلا كان أفضلهما أشدهما حبا لصاحبه
🍂 "Tidaklah suatu kaum saling mencintai karena Allah 'azza wa jalla, melainkan yang terbaik di antara keduanya adalah yang paling besar kecintaannya kepada sahabatnya."
✅ Berkata Hasan al Bashri (wafat 110 H) menanggapi ucapan tersebut, "Dia benar."
🌍 Sumber: Az Zuhdu li Ahmad bin Hanbal (hal.193)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
👆🏻 ✅🍂 WASIAT NABAWIYAH
➖➖➖➖
📝 Dari Aisyah radhiallahu 'anha, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengumpulkan keluarganya, lalu beliau bersabda,
إذا أصاب أحدكم غم أو كرب فليقل: الله، الله ربي لا أشرك به شيئا
🍂 "Apabila salah seorang di antara kalian tertimpa kesedihan atau kesusahan hendaknya ia mengucapkan,
الله، الله ربي لا أشرك به شيئا
(Allohu, Allohu Robbi, La Usyriku bihi Syai-an)
💢 "Allah, Allah adalah Rabbku, aku tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun."
🌍 Sumber: Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah (no.2755)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #doa #dzikir
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Dari Aisyah radhiallahu 'anha, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengumpulkan keluarganya, lalu beliau bersabda,
إذا أصاب أحدكم غم أو كرب فليقل: الله، الله ربي لا أشرك به شيئا
🍂 "Apabila salah seorang di antara kalian tertimpa kesedihan atau kesusahan hendaknya ia mengucapkan,
الله، الله ربي لا أشرك به شيئا
(Allohu, Allohu Robbi, La Usyriku bihi Syai-an)
💢 "Allah, Allah adalah Rabbku, aku tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun."
🌍 Sumber: Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah (no.2755)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #doa #dzikir
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣6⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 4).
(2⃣) Dalil tentang Roja`;
🌷 Asy-Syaikh –rohimahullah- menyebutkan satu ayat terakhir dari surat Al-Kahfi (110) dimana dalam ayat itu disebutkan dalil tentang roja`.
”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” [ Al-Kahfi : 110 ]
🌻 Asy-Syaikh Al-Fauzan –hafizhohullah- menjelaskan,
“Di dalam ayat ini disebutkan tentang “Roja`”, bahwasanya “Roja`” (rasa harap) itu termasuk ibadah kepada Allah –Azza waJalla-.
🔻 Dalam ayat ini juga dijelaskan, bahwa Roja` tidak sah kecuali jika diiringi dengan amalan sholeh. [ Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal.137 ]
📌 Dalil lain tentang permasalahan ini adalah surat Yunus ayat 7-8,
🔻 Dalam dua ayat ini, Allah -Ta’ala- mengabarkan keadaan orang-orang yang celaka, dari kalangan orang-orang yang mengingkari perjumpaan dengan Allah –Ta’ala- pada hari kiamat. Mereka tidak mengharapkan sesuatu dari perjumpaan dengan Allah –Ta’ala- tersebut.
إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ (7) أُولَئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (8)
🔻 “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami (7)”
🔻 “Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. (8)” [ Yunus : 7-8 ]
〰〰〰
💯 Tentunya, Kita berharap bisa berjumpa dengan Allah –Ta’ala- dalam keadaan di ridhoi oleh-Nya. Aamiin yaa Robbal ‘Aalaamiin.
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 4⃣6⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الرجاء قوله تعالى: {فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً} (1) [سورة الكهف، الآية: 110]
🔻 Dan dalil untuk Roja` (1⃣); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”_ [ Al-Kahfi : 110 ] (2⃣)
〰〰〰
💢PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Roja` (rasa harap)” (bagian 4).
(2⃣) Dalil tentang Roja`;
🌷 Asy-Syaikh –rohimahullah- menyebutkan satu ayat terakhir dari surat Al-Kahfi (110) dimana dalam ayat itu disebutkan dalil tentang roja`.
”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” [ Al-Kahfi : 110 ]
🌻 Asy-Syaikh Al-Fauzan –hafizhohullah- menjelaskan,
“Di dalam ayat ini disebutkan tentang “Roja`”, bahwasanya “Roja`” (rasa harap) itu termasuk ibadah kepada Allah –Azza waJalla-.
🔻 Dalam ayat ini juga dijelaskan, bahwa Roja` tidak sah kecuali jika diiringi dengan amalan sholeh. [ Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah hal.137 ]
📌 Dalil lain tentang permasalahan ini adalah surat Yunus ayat 7-8,
🔻 Dalam dua ayat ini, Allah -Ta’ala- mengabarkan keadaan orang-orang yang celaka, dari kalangan orang-orang yang mengingkari perjumpaan dengan Allah –Ta’ala- pada hari kiamat. Mereka tidak mengharapkan sesuatu dari perjumpaan dengan Allah –Ta’ala- tersebut.
إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ (7) أُولَئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (8)
🔻 “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami (7)”
🔻 “Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. (8)” [ Yunus : 7-8 ]
〰〰〰
💯 Tentunya, Kita berharap bisa berjumpa dengan Allah –Ta’ala- dalam keadaan di ridhoi oleh-Nya. Aamiin yaa Robbal ‘Aalaamiin.
Wallahu a'lamu bisshowab
Bersambung insya Allah...
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍂✳️💢 PEMERINTAH CERMINAN RAKYAT
➖➖➖➖
📝 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
🔊 “Dan perhatikanlah hikmah-Nya – Ta’ala – ketika menjadikan para raja, para penguasa, dan para pemerintah semua hamba-Nya berasal dari jenis amalan mereka sendiri.
🔷 Bahkan amal perbuatan mereka (para rakyat-pen) terlihat jelas dalam gambaran penguasa/pemerintah dan raja-rajanya. Apabila para rakyat berlaku istiqamah, raja mereka juga istiqamah (lurus mengikuti petunjuk agama-pen). Jika para rakyat berlaku adil, para rajanya juga akan berbuat adil terhadap mereka.
⛔️ Jika para rakyat berlaku menyimpang, para raja dan para penguasa mereka juga berlaku menyimpang/jahat.
☑️ Jika muncul di tengah-tengah rakyat perbuatan makar dan penipuan, para penguasa mereka juga demikian pula.
⚠️ Jika para rakyat menghalangi (tidak melaksanakan) hak-hak Allah yang ada di hadapan mereka serta bakhil terhadap hak-hak-Nya, para raja dan penguasa mereka juga akan menghalangi hak-hak harta yang mereka milik. Para raja dan penguasa-penguasa itu juga akan bakhil/pelit dalam menunaikannya.
🔗 Jika para rakyat mengambil harta yang bukan haknya dari kalangan rakyat jelata melalui muamalah/transaksi yang mereka lakukan, para raja itu juga akan mengambil-mengambil harta yang bukan haknya. Para penguasa itu juga akan menerapkan pajak dan berbagai beban lainnya.
📡 Setiap yang mereka rampas dari kalangan rakyat yang lemah/jelata, maka para raja akan merampasnya dari mereka dengan menggunakan kekuatan militernya.
💢 Dengan demikian para penguasa mereka akan terlihat pada gambaran amalan perbuatan mereka.
🏝 Dan tidak masuk dalam hikmah ilahiyyah kecuali dengan Ia menguasakan terhadap orang-orang jahat dan pelaku dosa kecuali orang yang berasal dari jenis mereka.
🌻 Ketika generasi pertama umat ini adalah generasi terbaik dan paling bagusnya, maka pemerintah mereka demikian pula. Ketika mereka sudah menjadi beruban, para penguasanya juga menjadi beruban.
🍂 Dengan demikian hikmah Allah enggan menguasakan pada kita pada masa-masa sekarang ini orang-orang yang seperti Muawiyah dan Umar bin Abdul Aziz. Terlebih orang yang seperti Abu Bakar dan Umar.
✅ Bahkan yang ada adalah penguasa kita sesuai dengan kadar perbuatan kita. Sedangkan pemerintah generasi sebelum kita sesuai dengan kadar amalan perbuatan mereka. Kedua keadaan ini menjadi keharusan dan konsekuensi hikmah.” Selesai penukilan.
🌍 Sumber: Miftah Daar As-Sa'adah (177/2-178)
📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Fathul Mujib hafizhahullah
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
🔊 “Dan perhatikanlah hikmah-Nya – Ta’ala – ketika menjadikan para raja, para penguasa, dan para pemerintah semua hamba-Nya berasal dari jenis amalan mereka sendiri.
🔷 Bahkan amal perbuatan mereka (para rakyat-pen) terlihat jelas dalam gambaran penguasa/pemerintah dan raja-rajanya. Apabila para rakyat berlaku istiqamah, raja mereka juga istiqamah (lurus mengikuti petunjuk agama-pen). Jika para rakyat berlaku adil, para rajanya juga akan berbuat adil terhadap mereka.
⛔️ Jika para rakyat berlaku menyimpang, para raja dan para penguasa mereka juga berlaku menyimpang/jahat.
☑️ Jika muncul di tengah-tengah rakyat perbuatan makar dan penipuan, para penguasa mereka juga demikian pula.
⚠️ Jika para rakyat menghalangi (tidak melaksanakan) hak-hak Allah yang ada di hadapan mereka serta bakhil terhadap hak-hak-Nya, para raja dan penguasa mereka juga akan menghalangi hak-hak harta yang mereka milik. Para raja dan penguasa-penguasa itu juga akan bakhil/pelit dalam menunaikannya.
🔗 Jika para rakyat mengambil harta yang bukan haknya dari kalangan rakyat jelata melalui muamalah/transaksi yang mereka lakukan, para raja itu juga akan mengambil-mengambil harta yang bukan haknya. Para penguasa itu juga akan menerapkan pajak dan berbagai beban lainnya.
📡 Setiap yang mereka rampas dari kalangan rakyat yang lemah/jelata, maka para raja akan merampasnya dari mereka dengan menggunakan kekuatan militernya.
💢 Dengan demikian para penguasa mereka akan terlihat pada gambaran amalan perbuatan mereka.
🏝 Dan tidak masuk dalam hikmah ilahiyyah kecuali dengan Ia menguasakan terhadap orang-orang jahat dan pelaku dosa kecuali orang yang berasal dari jenis mereka.
🌻 Ketika generasi pertama umat ini adalah generasi terbaik dan paling bagusnya, maka pemerintah mereka demikian pula. Ketika mereka sudah menjadi beruban, para penguasanya juga menjadi beruban.
🍂 Dengan demikian hikmah Allah enggan menguasakan pada kita pada masa-masa sekarang ini orang-orang yang seperti Muawiyah dan Umar bin Abdul Aziz. Terlebih orang yang seperti Abu Bakar dan Umar.
✅ Bahkan yang ada adalah penguasa kita sesuai dengan kadar perbuatan kita. Sedangkan pemerintah generasi sebelum kita sesuai dengan kadar amalan perbuatan mereka. Kedua keadaan ini menjadi keharusan dan konsekuensi hikmah.” Selesai penukilan.
🌍 Sumber: Miftah Daar As-Sa'adah (177/2-178)
📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Fathul Mujib hafizhahullah
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
👆🏻☑️🔊 KEUTAMAAN MENUTUPI AIB/KEKURANGAN SEORANG MUSLIM
📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا، إِلَّا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
💢 "Tidaklah seorang hamba menutupi (aib) hamba yang lain di dunia, melainkan akan Allah tutupi (aibnya) pada hari kiamat." (HR. Muslim no.2590)
.......................
▪️ "Allah menutupi aibnya pada hari kiamat" yaitu menutupi aib dan dosa-dosanya dari manusia pada hari mahsyar. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits lain, bahwa ketika hamba tersebut mengakui dosa-dosanya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Aku telah menutupi aibmu di dunia, maka pada hari ini Aku ampuni dosa-dosamu itu." (Lihat Syarah Muslim 16/143)
.......................
📝 Disajikan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا، إِلَّا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
💢 "Tidaklah seorang hamba menutupi (aib) hamba yang lain di dunia, melainkan akan Allah tutupi (aibnya) pada hari kiamat." (HR. Muslim no.2590)
.......................
▪️ "Allah menutupi aibnya pada hari kiamat" yaitu menutupi aib dan dosa-dosanya dari manusia pada hari mahsyar. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits lain, bahwa ketika hamba tersebut mengakui dosa-dosanya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Aku telah menutupi aibmu di dunia, maka pada hari ini Aku ampuni dosa-dosamu itu." (Lihat Syarah Muslim 16/143)
.......................
📝 Disajikan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah