🍃💎 PENTINGNYA KESABARAN BAGI SEORANG MUKMIN
➖➖➖➖➖
📝 Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah berkata,
كَانَ يُقَالُ: يَحْتَاجُ الْمُؤْمِنُ إِلَى الصَّبْرِ كَمَا يَحْتَاجُ إِلَى الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ
"Dahulu dikatakan, "Seorang mukmin butuh kepada kesabaran sebagaimana ia butuh kepada makan dan minum."
🌎
📝 Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #roqoir #sabar
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖➖
📝 Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah berkata,
كَانَ يُقَالُ: يَحْتَاجُ الْمُؤْمِنُ إِلَى الصَّبْرِ كَمَا يَحْتَاجُ إِلَى الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ
"Dahulu dikatakan, "Seorang mukmin butuh kepada kesabaran sebagaimana ia butuh kepada makan dan minum."
🌎
Ash-Shobru was Tsawabu 'alaihi hal.61
📝 Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #roqoir #sabar
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
🕋🌻🌷 MENINGGAL SAAT PERGI HAJI, UMROH, DAN JIHAD FI SABILILLAH
➖➖➖
✅ Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata:
📝 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
من خرج حاجا فمات كتب الله له أجر الحاج إلى يوم القيامة، ومن خرج معتمرا فمات كتب الله له أجر المعتمر إلى يوم القيامة، ومن خرج غازيا في سبيل الله فمات كتب الله له أجر الغازي إلى يوم القيامة
✔️ "Barangsiapa keluar untuk pergi haji lalu ia meninggal, maka Allah akan tuliskan baginya pahala seorang yang berhaji sampai hari kiamat.
✔️ Barangsiapa keluar untuk melakukan umroh lalu ia meninggal, maka Allah akan tuliskan baginya pahala seorang yang umroh sampai hari kiamat.
✔️ Barangsiapa keluar untuk berperang fi sabilillah lalu ia meninggal, maka Allah akan tuliskan baginya pahala orang yang berjihad sampai hari kiamat."
🌍 Sumber: Silsilatu Al-Ahadits Ash-Shahihah (no.2553)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖
✅ Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata:
📝 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
من خرج حاجا فمات كتب الله له أجر الحاج إلى يوم القيامة، ومن خرج معتمرا فمات كتب الله له أجر المعتمر إلى يوم القيامة، ومن خرج غازيا في سبيل الله فمات كتب الله له أجر الغازي إلى يوم القيامة
✔️ "Barangsiapa keluar untuk pergi haji lalu ia meninggal, maka Allah akan tuliskan baginya pahala seorang yang berhaji sampai hari kiamat.
✔️ Barangsiapa keluar untuk melakukan umroh lalu ia meninggal, maka Allah akan tuliskan baginya pahala seorang yang umroh sampai hari kiamat.
✔️ Barangsiapa keluar untuk berperang fi sabilillah lalu ia meninggal, maka Allah akan tuliskan baginya pahala orang yang berjihad sampai hari kiamat."
🌍 Sumber: Silsilatu Al-Ahadits Ash-Shahihah (no.2553)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Warisansalaf
开云手机官方网站-开云(中国)_开云(中国)
开云(中国)控(参)股开云手机官方网站-开云(中国)、启迪环境、世纪互联、泰坦智华、北控清洁能源、中航讯、图卫科技、启迪设计、绿盟科技、中文在线等上市及非上市企业800多家,管理总资产规模近2000亿元人民币。开云(中国)(股票代码:000402),2000年在深交所成功上市,是一家深交所上市的以商务地产为主业的大型开发运营控股开云(中国)。金融街二十年如一日坚持稳健经营,规范运作,健康发展,形成了独特的发展战略和经营模式,在商务地产开发领域取得了出色的业绩。整合造林、制浆、造纸,以更贴近生活之方式引领…
🍃 Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣6️⃣)
—--------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الاسْتِعَاذَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} [سورة الفلق: 1] .
و {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} [سورة الناس: 1]
“Dan dalil tentang “Isti’adzah” adalah firman Allah -Ta’ala- :
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh.” [ Surat Al-Falaq : 1 ]
“Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.” [ Surat An-Naas : 1 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
➖ PENGERTIAN “ISTI’ADZAH”.
Isti’adzah artinya meminta perlindungan. Perlindungan yang dimaksud adalah agar dijaga dari segala perkara yang tidak disukai. [ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 63 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
➖ MACAM-MACAM ISTI’ADZAH.
Secara keumuman isti’adzah ada dua macam: yang diperbolehkan, dan yang dilarang.
👉 Berdasarkan objek yang dimintai perlindungan, para ulama membaginya menjadi empat macam;
1️⃣ - Yang Pertama: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada Allah -Ta’ala-..
🔻 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- menjelaskan, Isti’adzah jenis ini diiringi dengan:
- Perasaan butuh yang sangat tinggi kepada Allah -Ta’ala-,
- Berharap atas perlindungan Allah -Ta’ala-,
- Meyakini bahwa Allah -Ta’ala- akan memenuhi harapannya tersebut,
- Ia pun meyakini bahwa penjagaan Allah -Ta’ala- adalah yang maha sempurna, sebuah penjagaan yang bisa menjaga dirinya dari segala sesuatu yang merugikan di masa sekarang ataupun akan datang, besar maupun kecil, dari manusia ataupun selainnya. 📎 [ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 63 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
🔻 Dalil tentang jenis pertama ini, adalah dua ayat yang disebutkan di atas; Surat Al-Falaq ayat 1 dan surat An-Naas ayat 1. Dimana Allah -Ta’ala- memerintahkan nabi-Nya untuk berlindung kepada-Nya.
2️⃣ – Yang Kedua: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada sifat Allah -Ta’ala-.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa tatkala kita berlindung kepada sifat Allah -Ta’ala- pada hakekatnya kita berlindung kepada Allah -Ta'ala-; pemilik sifat tersebut.
✅ Banyak contoh dari Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang jenis yang kedua ini, di antaranya:
〰〰1️⃣- Berlindung kepada kalimat-kalimat Allah -Ta’ala- , sebagaimana beliau -shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah mengajarkan doa perlindungan ketika sampai atau singgah di suatu tempat:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
”Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk.” [ HR. Muslim no. 2708-(54), 2708-(55), 2709-(55). ] , Jika seseorang membaca doa perlindungan tersebut, tidak ada sesuatu apapun yang bisa mencelakakan dirinya.
〰〰2️⃣ - Berlindung kepada keagungan Allah -Ta’ala- , berikut ini penggalan doa yang diajarkan Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- kepada kita;
...وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.
”… dan aku berlindung kepada keagungan-Mu agar tidak dibinasakan dari bawah (ditenggelamkan ke dalam bumi. –Pent.).” [ HR. Ahmad no. 4785, dan An-Nasai no. 5529, 5530. ]
📌 Adapun jenis ketiga dan keempat insya Allah pada pelajaran berikutnya.
Wallahu A’lamu bisshowab.
[ Sumber Rujukan : Syarah Tsalatsatil Ushul ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahullah- ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣6️⃣)
—--------------------------------------—
🌴 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ الاسْتِعَاذَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} [سورة الفلق: 1] .
و {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} [سورة الناس: 1]
“Dan dalil tentang “Isti’adzah” adalah firman Allah -Ta’ala- :
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh.” [ Surat Al-Falaq : 1 ]
“Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.” [ Surat An-Naas : 1 ]
〰〰〰
💢 PENJELASAN:
➖ PENGERTIAN “ISTI’ADZAH”.
Isti’adzah artinya meminta perlindungan. Perlindungan yang dimaksud adalah agar dijaga dari segala perkara yang tidak disukai. [ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 63 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
➖ MACAM-MACAM ISTI’ADZAH.
Secara keumuman isti’adzah ada dua macam: yang diperbolehkan, dan yang dilarang.
👉 Berdasarkan objek yang dimintai perlindungan, para ulama membaginya menjadi empat macam;
1️⃣ - Yang Pertama: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada Allah -Ta’ala-..
🔻 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- menjelaskan, Isti’adzah jenis ini diiringi dengan:
- Perasaan butuh yang sangat tinggi kepada Allah -Ta’ala-,
- Berharap atas perlindungan Allah -Ta’ala-,
- Meyakini bahwa Allah -Ta’ala- akan memenuhi harapannya tersebut,
- Ia pun meyakini bahwa penjagaan Allah -Ta’ala- adalah yang maha sempurna, sebuah penjagaan yang bisa menjaga dirinya dari segala sesuatu yang merugikan di masa sekarang ataupun akan datang, besar maupun kecil, dari manusia ataupun selainnya. 📎 [ Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 63 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
🔻 Dalil tentang jenis pertama ini, adalah dua ayat yang disebutkan di atas; Surat Al-Falaq ayat 1 dan surat An-Naas ayat 1. Dimana Allah -Ta’ala- memerintahkan nabi-Nya untuk berlindung kepada-Nya.
2️⃣ – Yang Kedua: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada sifat Allah -Ta’ala-.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa tatkala kita berlindung kepada sifat Allah -Ta’ala- pada hakekatnya kita berlindung kepada Allah -Ta'ala-; pemilik sifat tersebut.
✅ Banyak contoh dari Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang jenis yang kedua ini, di antaranya:
〰〰1️⃣- Berlindung kepada kalimat-kalimat Allah -Ta’ala- , sebagaimana beliau -shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah mengajarkan doa perlindungan ketika sampai atau singgah di suatu tempat:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
”Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk.” [ HR. Muslim no. 2708-(54), 2708-(55), 2709-(55). ] , Jika seseorang membaca doa perlindungan tersebut, tidak ada sesuatu apapun yang bisa mencelakakan dirinya.
〰〰2️⃣ - Berlindung kepada keagungan Allah -Ta’ala- , berikut ini penggalan doa yang diajarkan Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- kepada kita;
...وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.
”… dan aku berlindung kepada keagungan-Mu agar tidak dibinasakan dari bawah (ditenggelamkan ke dalam bumi. –Pent.).” [ HR. Ahmad no. 4785, dan An-Nasai no. 5529, 5530. ]
📌 Adapun jenis ketiga dan keempat insya Allah pada pelajaran berikutnya.
Wallahu A’lamu bisshowab.
[ Sumber Rujukan : Syarah Tsalatsatil Ushul ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahullah- ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢🔆 DENGAN DATANGNYA FITNAH, ALLAH SINGKAP RAHASIA
➖➖➖➖
📝 Berkata Asy Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah:
نحن لا نعلم الصادق من الكاذب إلا بهذه الفتن ، فإذا لم تأت الفتن لم ندر من الصادق ومن الكاذب ، ولكن إذا جاءت الفتن انحاز أهل الكذب وأهل النفاق وصاروا مع الكفار ، ولم يبق إلا أهل اﻹيمان الصادقين في إيمانهم . 《شرح الرسالة الدلائل (صـ٧٧)》
🌪"Kami tidak mengetahui seorang yang jujur dari yang dusta kecuali dengan (datangnya) berbagai fitnah ini, kalau tidak datang fitnah maka kita tidak tahu siapa orang yang jujur dan siapa pula yang dusta.
🔥Akan tetapi, dengan datangnya berbagai ujian inilah akan tergeser orang-orang yang pendusta dan munafik, dan merekapun (bergabung) bersama orang-orang kafir, dan tidak tersisa kecuali orang-orang beriman yang Jujur dalam Keimanan mereka.
🌎
📝 Diterjemahkan Oleh: al-Ustadz Ali Nurdin hafizhahullah
#Fawaidumum #fitnah #hakekat
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Berkata Asy Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah:
نحن لا نعلم الصادق من الكاذب إلا بهذه الفتن ، فإذا لم تأت الفتن لم ندر من الصادق ومن الكاذب ، ولكن إذا جاءت الفتن انحاز أهل الكذب وأهل النفاق وصاروا مع الكفار ، ولم يبق إلا أهل اﻹيمان الصادقين في إيمانهم . 《شرح الرسالة الدلائل (صـ٧٧)》
🌪"Kami tidak mengetahui seorang yang jujur dari yang dusta kecuali dengan (datangnya) berbagai fitnah ini, kalau tidak datang fitnah maka kita tidak tahu siapa orang yang jujur dan siapa pula yang dusta.
🔥Akan tetapi, dengan datangnya berbagai ujian inilah akan tergeser orang-orang yang pendusta dan munafik, dan merekapun (bergabung) bersama orang-orang kafir, dan tidak tersisa kecuali orang-orang beriman yang Jujur dalam Keimanan mereka.
🌎
Syarh Ar-Risalah Ad-Dalail hal 77
📝 Diterjemahkan Oleh: al-Ustadz Ali Nurdin hafizhahullah
#Fawaidumum #fitnah #hakekat
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
✏️🌄 ANDAI SAJA ILMU BISA DILUKIS
➖➖➖➖
📝 Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
ولو صُوِّر العلم صورةً ، لكانت أجمل من صورة الشمس والقمر
"Andai saja ilmu Agama ini dapat digambar berupa lukisan, niscaya kan jauh lebih elok dari indahnya pesona matahari dan bulan."
📚🌎 Sumber:
📝 Diterjemahkan Oleh: al-Ustadz Abdul Wahid at-Tamimi hafizhahullah
#Fawaidumum #ilmu
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
ولو صُوِّر العلم صورةً ، لكانت أجمل من صورة الشمس والقمر
"Andai saja ilmu Agama ini dapat digambar berupa lukisan, niscaya kan jauh lebih elok dari indahnya pesona matahari dan bulan."
📚🌎 Sumber:
Kitab Raudhatul Muhibbin hal. 301
📝 Diterjemahkan Oleh: al-Ustadz Abdul Wahid at-Tamimi hafizhahullah
#Fawaidumum #ilmu
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
☑️🔥 TIDAK... TAPI ALLAH AKAN MENGADZABMU KARENA MENYELISIHI SUNNAH
✅ Suatu hari Said bin Al Musayyib melihat seseorang melakukan shalat dengan jumlah rakaat yang banyak sekali pada waktu-waktu terlarang, kemudian beliau melarangnya.
☑️ Orang tersebut berkata:
"Hai Abu Muhammad, apakah Allah akan mengadzabku karena shalat?".
🔘 Said menjawab: "Tidak. Namun Allah akan mengadzabmu karena kamu (beribadah) tidak sesuai sunnah".
📡 Berkata Asy Syaikh Al Albani:
🔗 "Ini merupakan jawaban luar biasa dari Said bin Al Musayyib. Dan jawaban ini merupakan senjata ampuh untuk mematahkan argumen mereka yang menganggap baik banyak kebid'ahan, dan menuduh miring Ahlus Sunnah dengan menyatakan sebagai pengingkar dzikir dan shalat.
👉🏻 Akan tetapi sebenarnya Ahlus Sunnah hanyalah mengingkari (ibadah) Ahlul Bid'ah yang tidak sesuai Sunnah." (Irwaul Ghalil 2/236)
💡 انتبه بارك الله فيك
رأى سعيد بن المسيب رحمه الله رجلا يصلي في وقت النهي ركعات كثيرة فنهاه، فقال: يا أبا محمد
» يعذبني الله على الصلاة ؟!! قال : لا ولكن يعذبك على خلاف السنة .
- قال الإمام الألباني رحمه الله: وهذا من بدائع أجوبة سعيد بن المسيب، وهو سلاح قوي على المبتدعة الذين يستحسنون كثيرا من البدع ويتهمون أهل السنة بأنهم ينكرون الذكر والصلاة، وهم إنما ينكرون عليهم مخالفتهم للسنة . [ إرواء الغليل (٢٣٦\٢) ]
املؤوا الدنيا علما: يوصى بنشرها
•••••••••••••••••••••
🌏 Sumber: Channel telegram Syaikh Fawwaz al-Madkhali Hafizhahullah
📝 Diterjemahkan Oleh: Al-Ustadz Abdul Wahid bin Faiz At-Tamimi Hafizhahullah
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
✅ Suatu hari Said bin Al Musayyib melihat seseorang melakukan shalat dengan jumlah rakaat yang banyak sekali pada waktu-waktu terlarang, kemudian beliau melarangnya.
☑️ Orang tersebut berkata:
"Hai Abu Muhammad, apakah Allah akan mengadzabku karena shalat?".
🔘 Said menjawab: "Tidak. Namun Allah akan mengadzabmu karena kamu (beribadah) tidak sesuai sunnah".
📡 Berkata Asy Syaikh Al Albani:
🔗 "Ini merupakan jawaban luar biasa dari Said bin Al Musayyib. Dan jawaban ini merupakan senjata ampuh untuk mematahkan argumen mereka yang menganggap baik banyak kebid'ahan, dan menuduh miring Ahlus Sunnah dengan menyatakan sebagai pengingkar dzikir dan shalat.
👉🏻 Akan tetapi sebenarnya Ahlus Sunnah hanyalah mengingkari (ibadah) Ahlul Bid'ah yang tidak sesuai Sunnah." (Irwaul Ghalil 2/236)
💡 انتبه بارك الله فيك
رأى سعيد بن المسيب رحمه الله رجلا يصلي في وقت النهي ركعات كثيرة فنهاه، فقال: يا أبا محمد
» يعذبني الله على الصلاة ؟!! قال : لا ولكن يعذبك على خلاف السنة .
- قال الإمام الألباني رحمه الله: وهذا من بدائع أجوبة سعيد بن المسيب، وهو سلاح قوي على المبتدعة الذين يستحسنون كثيرا من البدع ويتهمون أهل السنة بأنهم ينكرون الذكر والصلاة، وهم إنما ينكرون عليهم مخالفتهم للسنة . [ إرواء الغليل (٢٣٦\٢) ]
املؤوا الدنيا علما: يوصى بنشرها
•••••••••••••••••••••
🌏 Sumber: Channel telegram Syaikh Fawwaz al-Madkhali Hafizhahullah
📝 Diterjemahkan Oleh: Al-Ustadz Abdul Wahid bin Faiz At-Tamimi Hafizhahullah
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍃 Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣7️⃣)
—--------------------------------------—
➖ MACAM-MACAM ISTI’ADZAH. (Bagian 2)
3️⃣ - Yang Ketiga: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada:
1- Orang-orang yang telah meninggal, atau
2- Kepada orang yang masih hidup serta mampu memberikan perlindungan, namun tidak ada dihadapannya.
📎 Jenis yang ketiga ini termasuk kategori dosa besar syirik. [ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 64; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
💢 Termasuk dalam jenis ini adalah, isti’adzah –meminta perlindungan- kepada bangsa Jin.
🔻 Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahulah- menyebutkan sebuah ayat yang menjadi dalil tentang permasalahan ini, Allah -Ta'ala- berfirman:
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْأِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقاً} [سورة الجن، الآية: 6]
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” [ Surat Al-Jin : 6 ]
🔘 Beliau -rohimahullah- dalam kitab "Al-Qoulul Mufid" menjelaskan,
“Ayat ini menunjukkan bahwa Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada bangsa Jin hukumnya haram. Karena hal itu tidak memberikan manfaat (yang hakiki) kepada peminta perlindungan. 👉 Justru malah menjadikannya semakin takut (dan lemah)." 📎 [ Lihat ”Al-Qoulul Mufid” (1/251) ]
〰 Beliau menambahkan,
“Adanya manfaat dari mereka tidak kemudian menafikan kesyirikannya. Karena manusia terkadang bisa mengambil manfaat dari sebuah kesyirikan. Contohnya: Bangsa Jin yang terkadang bisa memberikan perlindungan kepadamu… ” 📎 [ Lihat ”Al-Qoulul Mufid” (1/257) ]
Sehingga jangan meminta perlindungan kepada mereka, walaupun ada manfaatnya, karena hal itu mengandung kesyirikan. Sementara kesyirikan itu adalah dosa yang terbesar.
4️⃣- Yang Keempat: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada makhluk yang dapat memberikan perlindungan, dari jenis manusia , tempat, atau selainnya.
👉 Jenis seperti ini hukumnya boleh.
🔻 Di antara dalil tentang permasalahan ini, Sabda Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang fitnah,
وَمَنْ وَجَدَ فِيهَا مَلْجَأً فَلْيَعُذْ بِهِ
“Barangsiapa mendapatkan tempat berlindung dikala itu, hendaklah ia berlindung dengannya.” [ HR. Muslim no. 2886-(10) ] ,
🔘 Di dalam hadits ini, Rasululullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- membimbing kita untuk berlindung di sebuah tempat yang bisa melindungi kita dari pengaruh fitnah, saat itu terjadi.
📌 Catatan:
"Apabila ada seseorang meminta perlindungan dari kejahatan orang zhalim, maka ia wajib dilindungi.
Apabila ia meminta perlindungan agar bisa melakukan satu hal yang dilarang, atau lari dari suatu kewajiban, maka ia haram (yakni; tidak boleh) dilindungi.
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 64; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
Wallahu A’lamu bisshowab.
📚 [ Referensi Utama: Syarah Tsalatsatil Ushul karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah-. ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 5️⃣7️⃣)
—--------------------------------------—
➖ MACAM-MACAM ISTI’ADZAH. (Bagian 2)
3️⃣ - Yang Ketiga: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada:
1- Orang-orang yang telah meninggal, atau
2- Kepada orang yang masih hidup serta mampu memberikan perlindungan, namun tidak ada dihadapannya.
📎 Jenis yang ketiga ini termasuk kategori dosa besar syirik. [ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 64; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
💢 Termasuk dalam jenis ini adalah, isti’adzah –meminta perlindungan- kepada bangsa Jin.
🔻 Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahulah- menyebutkan sebuah ayat yang menjadi dalil tentang permasalahan ini, Allah -Ta'ala- berfirman:
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْأِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقاً} [سورة الجن، الآية: 6]
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” [ Surat Al-Jin : 6 ]
🔘 Beliau -rohimahullah- dalam kitab "Al-Qoulul Mufid" menjelaskan,
“Ayat ini menunjukkan bahwa Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada bangsa Jin hukumnya haram. Karena hal itu tidak memberikan manfaat (yang hakiki) kepada peminta perlindungan. 👉 Justru malah menjadikannya semakin takut (dan lemah)." 📎 [ Lihat ”Al-Qoulul Mufid” (1/251) ]
〰 Beliau menambahkan,
“Adanya manfaat dari mereka tidak kemudian menafikan kesyirikannya. Karena manusia terkadang bisa mengambil manfaat dari sebuah kesyirikan. Contohnya: Bangsa Jin yang terkadang bisa memberikan perlindungan kepadamu… ” 📎 [ Lihat ”Al-Qoulul Mufid” (1/257) ]
Sehingga jangan meminta perlindungan kepada mereka, walaupun ada manfaatnya, karena hal itu mengandung kesyirikan. Sementara kesyirikan itu adalah dosa yang terbesar.
4️⃣- Yang Keempat: Isti’adzah –meminta perlindungan- kepada makhluk yang dapat memberikan perlindungan, dari jenis manusia , tempat, atau selainnya.
👉 Jenis seperti ini hukumnya boleh.
🔻 Di antara dalil tentang permasalahan ini, Sabda Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang fitnah,
وَمَنْ وَجَدَ فِيهَا مَلْجَأً فَلْيَعُذْ بِهِ
“Barangsiapa mendapatkan tempat berlindung dikala itu, hendaklah ia berlindung dengannya.” [ HR. Muslim no. 2886-(10) ] ,
🔘 Di dalam hadits ini, Rasululullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- membimbing kita untuk berlindung di sebuah tempat yang bisa melindungi kita dari pengaruh fitnah, saat itu terjadi.
📌 Catatan:
"Apabila ada seseorang meminta perlindungan dari kejahatan orang zhalim, maka ia wajib dilindungi.
Apabila ia meminta perlindungan agar bisa melakukan satu hal yang dilarang, atau lari dari suatu kewajiban, maka ia haram (yakni; tidak boleh) dilindungi.
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 64; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]
Wallahu A’lamu bisshowab.
📚 [ Referensi Utama: Syarah Tsalatsatil Ushul karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah-. ]
.........................
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢📛 3 RINTANGAN YANG MENGHALANGI JALAN SEORANG HAMBA KEPADA ALLAH
➖➖➖➖
1️⃣ Rintangan Kekufuran dan Kesyirikan, dan jalan selamat darinya adalah dengan memurnikan ibadah dan mentauhidkan Allah.
2️⃣ Rintangan Kebid'ahan, dan jalan selamat darinya adalah dengan memurnikan ittiba' kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
3️⃣ Rintangan Kemaksiatan yang besar dan kecil, dan jalan selamat darinya adalah dengan taubat, kembali kepada Allah, dan memohon ampunan dari apa yang telah dilakukan.
📝 Sumber:
#Fawaidumum #taubat
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
1️⃣ Rintangan Kekufuran dan Kesyirikan, dan jalan selamat darinya adalah dengan memurnikan ibadah dan mentauhidkan Allah.
2️⃣ Rintangan Kebid'ahan, dan jalan selamat darinya adalah dengan memurnikan ittiba' kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
3️⃣ Rintangan Kemaksiatan yang besar dan kecil, dan jalan selamat darinya adalah dengan taubat, kembali kepada Allah, dan memohon ampunan dari apa yang telah dilakukan.
📝 Sumber:
Faedah dari Syarah Mukhtashar Shahih Muslim oleh Syaikh Khalid azh-Zhafiri
#Fawaidumum #taubat
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
📕📝🍂 MEMBACA HADITS JUGA DAPAT PAHALA
➖➖➖➖
📝 Pertanyaan:
📡 Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah menjawab:
🍂 "Ya, membaca ilmu semuanya berpahala. Mempelajari ilmu dan mendalami ilmu baik dari jalan Al-Qur'an dan jalan As-Sunnah padanya terdapat pahala yang besar.
🔵 Ilmu itu diambil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya."
☑️ Telah diriwayatkan hadits-hadits yang banyak tentang (pahala) membaca Al-Qur'an, di antaranya adalah:
اقرءوا القرآن فإنه يأتي شفيعاً لأصحابه يوم القيامة
"Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa'at bagi pembacanya." (
🍃 dan suatu ketika beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
أيحب أحدكم أن يذهب إلى بطحان - وادي في المدينة يقال له في بطحان - فيأتي بناقتين عظيمتين في غير إثم ولا قطيعة رحم. فقالوا: كلنا يحب ذلك يا رسول الله! قال: لأن يذهب أحدكم إلى المسجد فيتعلم آيتين من كتاب الله خير له من ناقتين عظيمتين, وثلاث خير من ثلاث ومن أربع ومن عددهن من الإبل
✳️ “Apakah seorang dari kalian suka pergi ke Buthhan –sebuah lembah di Madinah – lalu ia pulang dengan membawa dua ekor unta yang besar tanpa berbuat dosa dan tanpa memutuskan hubungan silaturahmi?
Para shahabat menjawab: “(tentu saja) Kami semua menyukai hal itu wahai Rasulullah”.
✔️ Beliau bersabda:
“Sungguh, salah seorang dari kalian pergi ke masjid, lalu dia mempelajari dua ayat Al-Qur'an, maka hal itu lebih baik baginya dari pada dua ekor onta yang besar.
Jika dia mempelajari tiga ayat, itu lebih baik baginya dari pada tiga ekor onta. Demikian pula dengan empat ayat, dan seterusnya dari bilangan-bilangan onta tersebut." atau sebagaimana yang diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
📡 Ini semua menunjukkan keutamaan mempelajari Al-Qur'an.
💢 Demikian pula hadits Ibnu Mas'ud ,
من قرأ حرفاً من القرآن فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها
"Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an, maka ia akan mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan yang serupa."
📖 Demikian pula As-Sunnah, bila seorang mukmin membaca hadits-hadits dan mempelajarinya, maka ia akan mendapat pahala yang besar, karena ini juga bagian dari mempelajari ilmu.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من سلك طريقاً يلتمس فيه علماً سهل الله له به طريقاً إلى الجنة
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu (agama), maka Allah akan mudahkan jalannya ke surga karena upayanya tersebut."
✅ Ini menunjukkan bahwasanya mempelajari ilmu, menghafal hadits-hadits, dan mendiskusikannya termasuk sebab yang memasukkan ke dalam surga dan menyelamatkan dari neraka.
Demikian pula sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,
من يرد الله به خيراً يفقهه في الدين
"Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, maka Allah pahamkan dia dalam urusan agamanya." (
📗 Maka mendalami agama bisa melalui jalan Al-Qur'an dan bisa juga melalui jalan As-Sunnah. Mendalami As-Sunnah di antara dalil bahwasanya Allah menginginkan kebaikan bagi hamba tersebut, sebagaimana mendalami Al-Qur'an juga dalil atas hal itu.
✔️ dan dalil-dalil atas permasalahan ini begitu banyak, walhamdulillah. barokallahu fiikum
🌎 Sumber: https://www.binbaz.org.sa/noor/1566
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #belajarhadits
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Pertanyaan:
Terdapat beberapa dalil tentang pahala membaca Al Qur'anul Karim. Apakah membaca hadits nabi juga berpahala? afiiduna barokallahu fiikum
📡 Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah menjawab:
🍂 "Ya, membaca ilmu semuanya berpahala. Mempelajari ilmu dan mendalami ilmu baik dari jalan Al-Qur'an dan jalan As-Sunnah padanya terdapat pahala yang besar.
🔵 Ilmu itu diambil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya."
☑️ Telah diriwayatkan hadits-hadits yang banyak tentang (pahala) membaca Al-Qur'an, di antaranya adalah:
اقرءوا القرآن فإنه يأتي شفيعاً لأصحابه يوم القيامة
"Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa'at bagi pembacanya." (
HR. Muslim
)🍃 dan suatu ketika beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
أيحب أحدكم أن يذهب إلى بطحان - وادي في المدينة يقال له في بطحان - فيأتي بناقتين عظيمتين في غير إثم ولا قطيعة رحم. فقالوا: كلنا يحب ذلك يا رسول الله! قال: لأن يذهب أحدكم إلى المسجد فيتعلم آيتين من كتاب الله خير له من ناقتين عظيمتين, وثلاث خير من ثلاث ومن أربع ومن عددهن من الإبل
✳️ “Apakah seorang dari kalian suka pergi ke Buthhan –sebuah lembah di Madinah – lalu ia pulang dengan membawa dua ekor unta yang besar tanpa berbuat dosa dan tanpa memutuskan hubungan silaturahmi?
Para shahabat menjawab: “(tentu saja) Kami semua menyukai hal itu wahai Rasulullah”.
✔️ Beliau bersabda:
“Sungguh, salah seorang dari kalian pergi ke masjid, lalu dia mempelajari dua ayat Al-Qur'an, maka hal itu lebih baik baginya dari pada dua ekor onta yang besar.
Jika dia mempelajari tiga ayat, itu lebih baik baginya dari pada tiga ekor onta. Demikian pula dengan empat ayat, dan seterusnya dari bilangan-bilangan onta tersebut." atau sebagaimana yang diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
📡 Ini semua menunjukkan keutamaan mempelajari Al-Qur'an.
💢 Demikian pula hadits Ibnu Mas'ud ,
من قرأ حرفاً من القرآن فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها
"Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an, maka ia akan mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan yang serupa."
📖 Demikian pula As-Sunnah, bila seorang mukmin membaca hadits-hadits dan mempelajarinya, maka ia akan mendapat pahala yang besar, karena ini juga bagian dari mempelajari ilmu.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من سلك طريقاً يلتمس فيه علماً سهل الله له به طريقاً إلى الجنة
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu (agama), maka Allah akan mudahkan jalannya ke surga karena upayanya tersebut."
✅ Ini menunjukkan bahwasanya mempelajari ilmu, menghafal hadits-hadits, dan mendiskusikannya termasuk sebab yang memasukkan ke dalam surga dan menyelamatkan dari neraka.
Demikian pula sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,
من يرد الله به خيراً يفقهه في الدين
"Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, maka Allah pahamkan dia dalam urusan agamanya." (
Muttafaqun 'alaihi
)📗 Maka mendalami agama bisa melalui jalan Al-Qur'an dan bisa juga melalui jalan As-Sunnah. Mendalami As-Sunnah di antara dalil bahwasanya Allah menginginkan kebaikan bagi hamba tersebut, sebagaimana mendalami Al-Qur'an juga dalil atas hal itu.
✔️ dan dalil-dalil atas permasalahan ini begitu banyak, walhamdulillah. barokallahu fiikum
🌎 Sumber: https://www.binbaz.org.sa/noor/1566
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #belajarhadits
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅📝 FIKIH RINGKAS DALAM BERKURBAN 1️⃣
💢 Allah subhaanahu wa ta’aalaa mensyari’atkan menyembelih al-udhiyah (hewan kurban) bagi kaum muslimin yang memiliki kemampuan. Hal ini Allah sebutkan dalam firman-Nya:
📖 “Maka shalatlah hanya kepada Rabb-mu dan menyembelihlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)
👉🏻 Di dalam ayat ini yang dimaksud dengan “menyembelih” adalah menyembelih hewan kurban pada hari nahr (‘Idul Adha dan tiga hari setelahnya). Pendapat ini dipilih oleh mayoritas ahli tafsir dan dikuatkan oleh Ibnu Katsir. (lihat Zadul Masir 6/195 dan Tafsir Ibnu katsir 8/503)
✅ Makna Udhiyah
🔗 Al-Udhiyyah adalah bentuk tunggal dari al-adhahi. Al-Imam al-Jurjani menjelaskan, bahwa al-udhiyah adalah nama untuk hewan kurban yang disembelih pada hari-hari nahr (Idul Adha dan 3 hari setelahnya) dengan niat mendekatkan diri kepada Allah ta’ala. (At-Ta’rifat 1/45)
✅ Hukum Udhiyah
🔗 Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum berkurban adalah sunnah mu’akkadah, dan bagi orang yang memiliki kemampuan agar tidak meninggalkannya. Adapun jika berkurbannya karena wasiat atau nadzar maka menjadi wajib untuk ditunaikan. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baaz 16/156 dan Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 25/10)
✅ Kedudukan Berkurban dalam Islam
🔗 Berkurban memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Cukuplah menunjukkan hal itu manakala kurban itu lebih utama daripada shadaqah sunnah. Ibnu Qudamah berkata, “Al-Udhiyah lebih utama ketimbang shadaqah biasa yang senilai dengannya.” (Al-Mughni 9/436)
✅ Syarat-Syarat Udhiyah
🔗 Ada empat syarat hewan yang boleh untuk dijadikan sebagai udhiyah:
1️⃣ Pertama: Dari jenis hewan yang telah ditentukan syari’at yaitu unta, sapi, dan kambing. Barangsiapa berkurban dengan kuda atau ayam maka tidak sah walaupun bentuknya lebih bagus dan harganya lebih mahal.
2️⃣ Kedua: Telah mencapai usia tertentu, yaitu enam bulan untuk domba dan satu tahun untuk kambing Jawa. Adapun untuk sapi adalah dua tahun, sedangkan unta adalah lima tahun.
❌ Barangsiapa berkurban dengan domba berumur lima bulan atau sapi berumur satu tahun maka tidak sah.
3️⃣ Ketiga: tidak memiliki 4 cacat tubuh yang disebutkan dalam hadits al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallaahu ‘anhu, “Ada empat cacat yang tidak boleh ada pada hewan kurban; al-‘aura (buta sebelah) yang jelas butanya, sakit yang jelas sakitnya, pincang yang jelas pincangnya, dan kurus yang tidak ada sumsumnya.”
🔴 Maka tidak boleh berkurban dengan hewan-hewan yang memiliki kriteria cacat tubuh seperti tersebut di atas atau yang lebih parah darinya, seperti buta kedua matanya, putus salah satu kakinya, sekarat karena diterkam hewan buas atau yang lainnya.
🔴 Adapun cacat tubuh yang tidak terlalu parah maka masih sah dijadikan sebagai udhiyah seperti hewan yang terpotong telinga, tanduk, atau ekornya, baik terpotong secara keseluruan atau hanya sebagian saja. Tetapi yang afdhal (lebih utama) adalah memilih hewan yang bagus, gemuk, dan sehat.
4️⃣ Keempat: Menyembelih pada waktu yang telah ditentukan, yaitu setelah shalat ‘Idul Adha sampai akhir hari tasyriq. Maka total waktu penyembelihan adalah empat hari (‘Idul Adha dan 3 hari setelahnya).
‼️ Barangsiapa menyembelih pada selain hari yang telah ditentukan maka tidak dianggap sebagai hewan kurban walaupun orang tersebut tidak mengetahui hukumnya. (Lihat Liqa’ Al-Babil Maftuh Ibnu ‘Utsaimin 92/3 dan al-Fatawa Ibnu Utsaimin 25/13)
✔️ Bersambung .....
🌍 Diterbitkan Oleh Buletin Al-Ilmu Jember
#fikihkurban
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💢 Allah subhaanahu wa ta’aalaa mensyari’atkan menyembelih al-udhiyah (hewan kurban) bagi kaum muslimin yang memiliki kemampuan. Hal ini Allah sebutkan dalam firman-Nya:
📖 “Maka shalatlah hanya kepada Rabb-mu dan menyembelihlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)
👉🏻 Di dalam ayat ini yang dimaksud dengan “menyembelih” adalah menyembelih hewan kurban pada hari nahr (‘Idul Adha dan tiga hari setelahnya). Pendapat ini dipilih oleh mayoritas ahli tafsir dan dikuatkan oleh Ibnu Katsir. (lihat Zadul Masir 6/195 dan Tafsir Ibnu katsir 8/503)
✅ Makna Udhiyah
🔗 Al-Udhiyyah adalah bentuk tunggal dari al-adhahi. Al-Imam al-Jurjani menjelaskan, bahwa al-udhiyah adalah nama untuk hewan kurban yang disembelih pada hari-hari nahr (Idul Adha dan 3 hari setelahnya) dengan niat mendekatkan diri kepada Allah ta’ala. (At-Ta’rifat 1/45)
✅ Hukum Udhiyah
🔗 Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum berkurban adalah sunnah mu’akkadah, dan bagi orang yang memiliki kemampuan agar tidak meninggalkannya. Adapun jika berkurbannya karena wasiat atau nadzar maka menjadi wajib untuk ditunaikan. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baaz 16/156 dan Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 25/10)
✅ Kedudukan Berkurban dalam Islam
🔗 Berkurban memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Cukuplah menunjukkan hal itu manakala kurban itu lebih utama daripada shadaqah sunnah. Ibnu Qudamah berkata, “Al-Udhiyah lebih utama ketimbang shadaqah biasa yang senilai dengannya.” (Al-Mughni 9/436)
✅ Syarat-Syarat Udhiyah
🔗 Ada empat syarat hewan yang boleh untuk dijadikan sebagai udhiyah:
1️⃣ Pertama: Dari jenis hewan yang telah ditentukan syari’at yaitu unta, sapi, dan kambing. Barangsiapa berkurban dengan kuda atau ayam maka tidak sah walaupun bentuknya lebih bagus dan harganya lebih mahal.
2️⃣ Kedua: Telah mencapai usia tertentu, yaitu enam bulan untuk domba dan satu tahun untuk kambing Jawa. Adapun untuk sapi adalah dua tahun, sedangkan unta adalah lima tahun.
❌ Barangsiapa berkurban dengan domba berumur lima bulan atau sapi berumur satu tahun maka tidak sah.
3️⃣ Ketiga: tidak memiliki 4 cacat tubuh yang disebutkan dalam hadits al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallaahu ‘anhu, “Ada empat cacat yang tidak boleh ada pada hewan kurban; al-‘aura (buta sebelah) yang jelas butanya, sakit yang jelas sakitnya, pincang yang jelas pincangnya, dan kurus yang tidak ada sumsumnya.”
🔴 Maka tidak boleh berkurban dengan hewan-hewan yang memiliki kriteria cacat tubuh seperti tersebut di atas atau yang lebih parah darinya, seperti buta kedua matanya, putus salah satu kakinya, sekarat karena diterkam hewan buas atau yang lainnya.
🔴 Adapun cacat tubuh yang tidak terlalu parah maka masih sah dijadikan sebagai udhiyah seperti hewan yang terpotong telinga, tanduk, atau ekornya, baik terpotong secara keseluruan atau hanya sebagian saja. Tetapi yang afdhal (lebih utama) adalah memilih hewan yang bagus, gemuk, dan sehat.
4️⃣ Keempat: Menyembelih pada waktu yang telah ditentukan, yaitu setelah shalat ‘Idul Adha sampai akhir hari tasyriq. Maka total waktu penyembelihan adalah empat hari (‘Idul Adha dan 3 hari setelahnya).
‼️ Barangsiapa menyembelih pada selain hari yang telah ditentukan maka tidak dianggap sebagai hewan kurban walaupun orang tersebut tidak mengetahui hukumnya. (Lihat Liqa’ Al-Babil Maftuh Ibnu ‘Utsaimin 92/3 dan al-Fatawa Ibnu Utsaimin 25/13)
✔️ Bersambung .....
🌍 Diterbitkan Oleh Buletin Al-Ilmu Jember
#fikihkurban
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅📝 FIKIH RINGKAS DALAM BERKURBAN 2️⃣
✅Satu Hewan Cukup untuk Satu Keluarga
🔗 Berkurban dengan satu ekor kambing telah mewakili seluruh keluarga yang tinggal dalam satu atap walaupun berjumlah lebih dari satu keluarga. Dengan ketentuan ketika menyembelihnya harus diniatkan untuk dirinya dan keluarganya. Sebagaimana dahulu Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam hanya berkurban satu ekor domba untuk beliau dan seluruh isteri dan keluarga beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam. (HR. Ahmad 6/391, lihat Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 25/40).
✅ Mengkhusukan Kurban untuk Orang Yang Telah Meninggal
🔗 Tidak boleh mengkhususkan kurban untuk orang yang telah meninggal walaupun kerabat dekat. Karena hal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam. Adapun jika meniatkan untuk diri dan semua keluarganya baik yang masih hidup atau yang telah meninggal maka yang seperti ini tidak mengapa. (Lihat Liqa’ Al-Babil Maftuh Ibnu ‘Utsaimin 92/2)
✅ Beberapa Hukum Berkaitan dengan Orang yang Berkurban
🔗 Berikut beberapa hukum yang harus diperhatikan oleh seorang yang ingin berkurban:
✔️ a. Ikhlas Mengharap Ridha Allah subhaanahu wa ta’aalaa
👉🏻 Niat yang ikhlas adalah kunci diterimanya sebuah amalan. Seorang yang berkurban dengan kambing yang mahal harganya, gemuk tubuhnya, dan bagus bentuknya tetapi tidak diiringi dengan keikhlasan maka tidak akan memiliki arti sedikitpun di sisi Allah subhaanahu wa ta’aalaa,
📖 “Tidak akan sampai kepada Allah daging dan darahnya (hewan sembelihan), akan tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan dari kalian.” (QS. Al-Hajj: 37) dan ketakwaan yang paling agung adalah mengikhlaskan niat.
✔️ b. Tidak Boleh Memotong Kuku dan Mencukur Rambut
👉🏻 Memasuki sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, seorang yang telah berniat berkurban tidak boleh memotong kuku dan semua rambut yang tumbuh di tubuh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
📡 “Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian hendak berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kulitnya sedikitpun.” (HR. Muslim no. 1977 dari Ummu Salamah radhiyallaahu ‘anha)
📡 Dalam riwayat lain, “Janganlah sekali-kali ia memotong rambutnya atau memotong kukunya.”
💢 Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud larangan memotong kuku dan rambut adalah menghilangkan kuku baik dengan cara memotong, mematahkan, atau cara lainnya. Sedangkan larangan memotong rambut adalah dengan mencukur, memendekkan, mencabut, membakar, menggunakan obat perontok, atau cara lainnya. Larangan tersebut berlaku bagi bulu ketiak, kumis, bulu kemaluan, dan seluruh rambut yang tumbuh di tubuh.” (Al-Minhaj 6/472)
✅ Tata Cara Memotong Udhiyah
🔗 Cara memotong udhiyah yang berupa kambing, baik domba maupun kambing Jawa adalah sebagai berikut:
1️⃣ Siapkan pisau yang tajam.
2️⃣ Baringkanlah hewan kurban di atas lambungnya yang kiri. Kemudian letakkanlah kaki anda di atas leher hewan kurban sedangkan tangan kiri anda memegangi kepala hewan kurban sehingga menjadi tampak urat lehernya.
3️⃣ Bacalah basmalah:
📡 Bismillah, Allahu Akbar, Allohumma hadza minka wa laka, Allohumma hadzihi ‘anni wa ‘an ahli baiti
“Dengan nama Allah, Allah Maha besar. Ya Allah (hewan) ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ya Allah, ini kurban dariku dan keluargaku.”
📡 Dan boleh juga dengan membaca,
Bismillah, wallahu Akbar
“Dengan nama Allah, Allah Maha besar.”
4️⃣ Lalu gorokkan pisau dengan kuat di leher bagian atas hingga terputus al-hulqum (jalan pernapasan), al-wajdain (dua urat leher) dan al-muri (jalur makanan).
✔️ Bersambung .....
🌍 Diterbitkan Oleh Buletin Al-Ilmu Jember
#fikihkurban
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
✅Satu Hewan Cukup untuk Satu Keluarga
🔗 Berkurban dengan satu ekor kambing telah mewakili seluruh keluarga yang tinggal dalam satu atap walaupun berjumlah lebih dari satu keluarga. Dengan ketentuan ketika menyembelihnya harus diniatkan untuk dirinya dan keluarganya. Sebagaimana dahulu Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam hanya berkurban satu ekor domba untuk beliau dan seluruh isteri dan keluarga beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam. (HR. Ahmad 6/391, lihat Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 25/40).
✅ Mengkhusukan Kurban untuk Orang Yang Telah Meninggal
🔗 Tidak boleh mengkhususkan kurban untuk orang yang telah meninggal walaupun kerabat dekat. Karena hal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam. Adapun jika meniatkan untuk diri dan semua keluarganya baik yang masih hidup atau yang telah meninggal maka yang seperti ini tidak mengapa. (Lihat Liqa’ Al-Babil Maftuh Ibnu ‘Utsaimin 92/2)
✅ Beberapa Hukum Berkaitan dengan Orang yang Berkurban
🔗 Berikut beberapa hukum yang harus diperhatikan oleh seorang yang ingin berkurban:
✔️ a. Ikhlas Mengharap Ridha Allah subhaanahu wa ta’aalaa
👉🏻 Niat yang ikhlas adalah kunci diterimanya sebuah amalan. Seorang yang berkurban dengan kambing yang mahal harganya, gemuk tubuhnya, dan bagus bentuknya tetapi tidak diiringi dengan keikhlasan maka tidak akan memiliki arti sedikitpun di sisi Allah subhaanahu wa ta’aalaa,
📖 “Tidak akan sampai kepada Allah daging dan darahnya (hewan sembelihan), akan tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan dari kalian.” (QS. Al-Hajj: 37) dan ketakwaan yang paling agung adalah mengikhlaskan niat.
✔️ b. Tidak Boleh Memotong Kuku dan Mencukur Rambut
👉🏻 Memasuki sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, seorang yang telah berniat berkurban tidak boleh memotong kuku dan semua rambut yang tumbuh di tubuh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
📡 “Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian hendak berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kulitnya sedikitpun.” (HR. Muslim no. 1977 dari Ummu Salamah radhiyallaahu ‘anha)
📡 Dalam riwayat lain, “Janganlah sekali-kali ia memotong rambutnya atau memotong kukunya.”
💢 Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud larangan memotong kuku dan rambut adalah menghilangkan kuku baik dengan cara memotong, mematahkan, atau cara lainnya. Sedangkan larangan memotong rambut adalah dengan mencukur, memendekkan, mencabut, membakar, menggunakan obat perontok, atau cara lainnya. Larangan tersebut berlaku bagi bulu ketiak, kumis, bulu kemaluan, dan seluruh rambut yang tumbuh di tubuh.” (Al-Minhaj 6/472)
✅ Tata Cara Memotong Udhiyah
🔗 Cara memotong udhiyah yang berupa kambing, baik domba maupun kambing Jawa adalah sebagai berikut:
1️⃣ Siapkan pisau yang tajam.
2️⃣ Baringkanlah hewan kurban di atas lambungnya yang kiri. Kemudian letakkanlah kaki anda di atas leher hewan kurban sedangkan tangan kiri anda memegangi kepala hewan kurban sehingga menjadi tampak urat lehernya.
3️⃣ Bacalah basmalah:
📡 Bismillah, Allahu Akbar, Allohumma hadza minka wa laka, Allohumma hadzihi ‘anni wa ‘an ahli baiti
“Dengan nama Allah, Allah Maha besar. Ya Allah (hewan) ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ya Allah, ini kurban dariku dan keluargaku.”
📡 Dan boleh juga dengan membaca,
Bismillah, wallahu Akbar
“Dengan nama Allah, Allah Maha besar.”
4️⃣ Lalu gorokkan pisau dengan kuat di leher bagian atas hingga terputus al-hulqum (jalan pernapasan), al-wajdain (dua urat leher) dan al-muri (jalur makanan).
✔️ Bersambung .....
🌍 Diterbitkan Oleh Buletin Al-Ilmu Jember
#fikihkurban
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Warisansalaf
开云手机官方网站-开云(中国)_开云(中国)
开云(中国)控(参)股开云手机官方网站-开云(中国)、启迪环境、世纪互联、泰坦智华、北控清洁能源、中航讯、图卫科技、启迪设计、绿盟科技、中文在线等上市及非上市企业800多家,管理总资产规模近2000亿元人民币。开云(中国)(股票代码:000402),2000年在深交所成功上市,是一家深交所上市的以商务地产为主业的大型开发运营控股开云(中国)。金融街二十年如一日坚持稳健经营,规范运作,健康发展,形成了独特的发展战略和经营模式,在商务地产开发领域取得了出色的业绩。整合造林、制浆、造纸,以更贴近生活之方式引领…
Forwarded from WarisanSalaf.Com
👆🏻📝🍂 FAEDAH MEMILIH SAHABAT YANG BAIK
Syaikh Rabi' hafizhahullah berkata,
🍃 "Carilah teman dekat yang mukmin,
✔️ ia akan membantumu untuk terus ta'at kepada Allah,
✔️ dan mendorongmu untuk melakukan kebaikan,
✔️ juga mengingatkanmu dari kejelekan..
💢 dan tidaklah kamu mendapatkan darinya kecuali kebaikan.
🌏 Sumber:
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Syaikh Rabi' hafizhahullah berkata,
🍃 "Carilah teman dekat yang mukmin,
✔️ ia akan membantumu untuk terus ta'at kepada Allah,
✔️ dan mendorongmu untuk melakukan kebaikan,
✔️ juga mengingatkanmu dari kejelekan..
💢 dan tidaklah kamu mendapatkan darinya kecuali kebaikan.
🌏 Sumber:
Al Majmu' (hal.28)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Telegram
WarisanSalaf.Com
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
✅📝 FIKIH RINGKAS DALAM BERKURBAN 3️⃣
📡 Diusahakan menyembelih hewan kurbannya sendiri karena itu yang lebih utama, bila tidak mampu maka diwakilkan kepada orang yang terpercaya. Boleh baginya melihat proses penyembelihan atau pun tidak melihatnya. Dan diperbolehkan bagi wanita menyembelih hewan kurbannya sendiri bila ia mampu melakukannya. (lihat Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 25/60 dan 81)
✅Memakan Daging Kurbannya
🔗Seorang yang berkurban disunnahkan memakan sebagian dari daging hewan kurbannya, bahkan ada sebagian ulama’ yang mewajibkannya berdasarkan firman Allah subhaanahu wa ta’ala:
📖 “Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang membutuhkan lagi fakir.” (QS. Al Hajj: 28)
👉🏻 Tidak ada ketentuan batas maksimal dalam pengambilan daging kurban, boleh mengambil sedikit, separuh, atau sebagian besar.
✅Berhutang untuk Berkurban
🔗 Berhutang untuk membeli hewan kurban diperbolehkan bagi seseorang yang memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan pasti, sehingga dia bisa membayar hutangnya tidak melebihi batas tempo yang telah disepakati. Apabila tidak ada penghasilan pasti, maka tidak dianjurkan berhutang karena syari’at kurban hanya berlaku bagi orang yang memiliki kemampuan. (Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 25/110)
✅ Menyimpan Daging Kurbannya
🔗 Diperbolehkan menyimpan daging hewan kurban walaupun lebih dari tiga hari. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
📡 “Hanyalah dahulu aku melarang kalian (menyimpan daging kurban) karena ada golongan yang membutuhkan. Sekarang makanlah, simpanlah, dan bersedehkahlah” (HR. Muslim no.1971)
✅Menyedekahkan sebagian Daging Kurban
🔗 Hendaknya daging hewan kurbannya tidak dimakan semuanya, sisihkanlah sebagiannya sebagai sedekah bagi orang-orang fakir, Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman (yang artinya):
📖 “Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang membutuhkan lagi fakir.” (QS. Al Hajj: 28)
👉🏻 Boleh memberikan daging hewan kurban kepada orang kafir yang tidak memerangi kaum muslimin atau menampakkan kebencian kepada mereka. (lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin 25/133)
Wallahu a’lam…
-selesai
🌍 Diterbitkan Oleh Buletin Al-Ilmu Jember
#fikihkurban
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
📡 Diusahakan menyembelih hewan kurbannya sendiri karena itu yang lebih utama, bila tidak mampu maka diwakilkan kepada orang yang terpercaya. Boleh baginya melihat proses penyembelihan atau pun tidak melihatnya. Dan diperbolehkan bagi wanita menyembelih hewan kurbannya sendiri bila ia mampu melakukannya. (lihat Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 25/60 dan 81)
✅Memakan Daging Kurbannya
🔗Seorang yang berkurban disunnahkan memakan sebagian dari daging hewan kurbannya, bahkan ada sebagian ulama’ yang mewajibkannya berdasarkan firman Allah subhaanahu wa ta’ala:
📖 “Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang membutuhkan lagi fakir.” (QS. Al Hajj: 28)
👉🏻 Tidak ada ketentuan batas maksimal dalam pengambilan daging kurban, boleh mengambil sedikit, separuh, atau sebagian besar.
✅Berhutang untuk Berkurban
🔗 Berhutang untuk membeli hewan kurban diperbolehkan bagi seseorang yang memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan pasti, sehingga dia bisa membayar hutangnya tidak melebihi batas tempo yang telah disepakati. Apabila tidak ada penghasilan pasti, maka tidak dianjurkan berhutang karena syari’at kurban hanya berlaku bagi orang yang memiliki kemampuan. (Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 25/110)
✅ Menyimpan Daging Kurbannya
🔗 Diperbolehkan menyimpan daging hewan kurban walaupun lebih dari tiga hari. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
📡 “Hanyalah dahulu aku melarang kalian (menyimpan daging kurban) karena ada golongan yang membutuhkan. Sekarang makanlah, simpanlah, dan bersedehkahlah” (HR. Muslim no.1971)
✅Menyedekahkan sebagian Daging Kurban
🔗 Hendaknya daging hewan kurbannya tidak dimakan semuanya, sisihkanlah sebagiannya sebagai sedekah bagi orang-orang fakir, Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman (yang artinya):
📖 “Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang membutuhkan lagi fakir.” (QS. Al Hajj: 28)
👉🏻 Boleh memberikan daging hewan kurban kepada orang kafir yang tidak memerangi kaum muslimin atau menampakkan kebencian kepada mereka. (lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin 25/133)
Wallahu a’lam…
-selesai
🌍 Diterbitkan Oleh Buletin Al-Ilmu Jember
#fikihkurban
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Warisansalaf
开云手机官方网站-开云(中国)_开云(中国)
开云(中国)控(参)股开云手机官方网站-开云(中国)、启迪环境、世纪互联、泰坦智华、北控清洁能源、中航讯、图卫科技、启迪设计、绿盟科技、中文在线等上市及非上市企业800多家,管理总资产规模近2000亿元人民币。开云(中国)(股票代码:000402),2000年在深交所成功上市,是一家深交所上市的以商务地产为主业的大型开发运营控股开云(中国)。金融街二十年如一日坚持稳健经营,规范运作,健康发展,形成了独特的发展战略和经营模式,在商务地产开发领域取得了出色的业绩。整合造林、制浆、造纸,以更贴近生活之方式引领…
✅ PELAJARAN FIKIH (1️⃣6️⃣): BAB KELIMA: TENTANG WUDHU' (BAG: 4️⃣)
6️⃣ MASALAH KEENAM
✅ Pembatal-Pembatal Wudhu'
🔗 Pembatal wudhu' adalah sesuatu yang membuat wudhu' itu batal dan rusak.
Pembatalnya ada enam:
1️⃣ SESUATU YANG KELUAR DARI DUA JALAN
🍂 yaitu dari jalan keluarnya air kencing dan kotoran (tinja). Sesuatu yang keluar itu bisa dalam bentuk air kencing, kotoran (tinja), mani, madzi, darah istihadhah, angin yang sedikit atau banyak.
📖 Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala
أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ
"... atau seorang di antara kalian kembali dari tempat buang air." (QS. An-Nisaa':43)
🍃 dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,
لا يقبل الله صلاة أحدكم إذا أحدث حتى يتوضأ
"Allah tidak akan menerima shalat salah seorang kalian apabila ia berhadats hingga ia berwudhu'."
🍃 dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,
ولكن من غائط أو بول ونوم
"Akan tetapi (wudhu' itu dilakukan) karena buang air besar, air kecil, dan tidur."
🍃 Demikian pula sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam terkait seseorang yang ragu apakah ada angin yang keluar darinya atau tidak,
فلا ينصرف حتى يسمع صوتا أو يجد ريحا
"Maka janganlah ia berpaling (membatalkan shalatnya) hingga mendengar suara atau mencium bau (kentut)."
2️⃣ KELUARNYA NAJIS DARI ANGGOTA TUBUH YANG LAINNYA
🍂 jika yang keluar itu berupa air kencing atau tinja, maka wudhu'nya batal secara mutlak, karena ia masuk ke dalam dalil-dalil yang telah lalu.
Tapi jika (yang keluar) selain dari keduanya, seperti darah dan muntah:
➖ jika (keluarnya) banyak maka yang lebih utama ialah berwudhu', sebagai bentuk kehati-hatian.
➖ dan jika (keluarnya) sedikit maka tidak berwudhu' (wudhu'nya tidak batal,pen) menurut kesepakatan (ulama).
3️⃣ HILANGNYA AKAL ATAU HILANG KESADARAN
🍂 karena pingsan atau tidur.
🔸 Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
ولكن من غائط وبول ونوم
"Akan tetapi (wudhu' itu dilakukan) karena buang air besar, air kecil, dan tidur."
🔸 dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam
العين وكاء السه، فمن نام فليتوضأ
"Mata adalah pengikat dubur, barangsiapa yang tidur maka berwudhu'lah'."
⛔️ Adapun gila, pingsan, mabuk, dan yang semisalnya, maka wudhu'nya batal menurut kesapakatan.
💢 Sedangkan tidur yang membatalkan wudhu' adalah tidur nyenyak yang ia tidak tahu lagi bagaimana bentuk tidurnya.
🔷 Adapun tidur ringan maka tidak membatalkan wudhu', karena dahulu para shahabat radhiallahu 'anhum ketika menunggu shalat mereka tertimpa rasa kantuk, setelah itu mereka melakukan shalat tanpa berwudhu' lagi.
..........................
🌻 Bersambung insyaallah...
..........................
📕 Ikuti terus pelajaran fikih muyassar setiap hari selasa dan kamis, insya Allah
🌍 Sumber:
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#pelajaranfikih #fikihmuyassar
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
6️⃣ MASALAH KEENAM
✅ Pembatal-Pembatal Wudhu'
🔗 Pembatal wudhu' adalah sesuatu yang membuat wudhu' itu batal dan rusak.
Pembatalnya ada enam:
1️⃣ SESUATU YANG KELUAR DARI DUA JALAN
🍂 yaitu dari jalan keluarnya air kencing dan kotoran (tinja). Sesuatu yang keluar itu bisa dalam bentuk air kencing, kotoran (tinja), mani, madzi, darah istihadhah, angin yang sedikit atau banyak.
📖 Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala
أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ
"... atau seorang di antara kalian kembali dari tempat buang air." (QS. An-Nisaa':43)
🍃 dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,
لا يقبل الله صلاة أحدكم إذا أحدث حتى يتوضأ
"Allah tidak akan menerima shalat salah seorang kalian apabila ia berhadats hingga ia berwudhu'."
🍃 dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,
ولكن من غائط أو بول ونوم
"Akan tetapi (wudhu' itu dilakukan) karena buang air besar, air kecil, dan tidur."
🍃 Demikian pula sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam terkait seseorang yang ragu apakah ada angin yang keluar darinya atau tidak,
فلا ينصرف حتى يسمع صوتا أو يجد ريحا
"Maka janganlah ia berpaling (membatalkan shalatnya) hingga mendengar suara atau mencium bau (kentut)."
2️⃣ KELUARNYA NAJIS DARI ANGGOTA TUBUH YANG LAINNYA
🍂 jika yang keluar itu berupa air kencing atau tinja, maka wudhu'nya batal secara mutlak, karena ia masuk ke dalam dalil-dalil yang telah lalu.
Tapi jika (yang keluar) selain dari keduanya, seperti darah dan muntah:
➖ jika (keluarnya) banyak maka yang lebih utama ialah berwudhu', sebagai bentuk kehati-hatian.
➖ dan jika (keluarnya) sedikit maka tidak berwudhu' (wudhu'nya tidak batal,pen) menurut kesepakatan (ulama).
3️⃣ HILANGNYA AKAL ATAU HILANG KESADARAN
🍂 karena pingsan atau tidur.
🔸 Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
ولكن من غائط وبول ونوم
"Akan tetapi (wudhu' itu dilakukan) karena buang air besar, air kecil, dan tidur."
🔸 dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam
العين وكاء السه، فمن نام فليتوضأ
"Mata adalah pengikat dubur, barangsiapa yang tidur maka berwudhu'lah'."
⛔️ Adapun gila, pingsan, mabuk, dan yang semisalnya, maka wudhu'nya batal menurut kesapakatan.
💢 Sedangkan tidur yang membatalkan wudhu' adalah tidur nyenyak yang ia tidak tahu lagi bagaimana bentuk tidurnya.
🔷 Adapun tidur ringan maka tidak membatalkan wudhu', karena dahulu para shahabat radhiallahu 'anhum ketika menunggu shalat mereka tertimpa rasa kantuk, setelah itu mereka melakukan shalat tanpa berwudhu' lagi.
..........................
🌻 Bersambung insyaallah...
..........................
📕 Ikuti terus pelajaran fikih muyassar setiap hari selasa dan kamis, insya Allah
🌍 Sumber:
الفقه الميسر (hal.19-20)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#pelajaranfikih #fikihmuyassar
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
👍1
✅ PELAJARAN FIKIH (1️⃣7️⃣): BAB KELIMA: TENTANG WUDHU' (BAG: 5️⃣)
💎 Bab Pembatal Wudhu' bagian kedua
4️⃣ MENYENTUH KEMALUAN MANUSIA TANPA PENGHALANG (SECARA LANGSUNG)
🍂 Hal ini berdasarkan hadits Busroh bintu Shofwan radhiallahu 'anha, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من مس ذكره فليتوضأ
"Barangsiapa menyentuh zakarnya hendaknya ia berwudhu'."
🔸 dan dalam hadits Abu Ayyub dan Ummu Habibah (dengan lafazh),
من مس فرجه فليتوضأ
"Barangsiapa menyentuh farjinya hendaknya ia berwudhu'."
5️⃣ MAKAN DAGING UNTA
🍂 Berdasarkan hadits Jabir bin Samuroh bahwasanya seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
🔸 "Apakah kami berwudhu' dari daging kambing? (yakni karena memakannya)"
🔹 Beliau menjawab,
"Jika mau kamu bisa berwudhu', dan jika mau tidak usah berwudhu'"
🔸 Orang itu bertanya lagi, "apakah kami berwudhu' dari daging unta?"
🔹 Beliau menjawab, "ya, berwudhu' lah dari daging unta."
6️⃣ MURTAD DARI ISLAM
🍂 Berdasarkan firman Allah Ta'ala,
وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
"Barangsiapa kafir setelah beriman maka sungguh telah terhapus amal perbuatan (baik)nya." (QS. Al-Maidah:5)
🔵 Setiap perkara yang mengharuskan mandi maka diharuskan juga berwudhu' selain kematian.
..........................
🌻 Insya Allah pada pertemuan berikutnya akan bersambung kepada permasalahan ketujuh, yaitu Amalan yang diwajibkan berwudhu'.
..........................
📕 Ikuti terus pelajaran fikih muyassar setiap hari selasa dan kamis, insya Allah
🌍 Sumber:
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#pelajaranfikih #fikihmuyassar
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💎 Bab Pembatal Wudhu' bagian kedua
4️⃣ MENYENTUH KEMALUAN MANUSIA TANPA PENGHALANG (SECARA LANGSUNG)
🍂 Hal ini berdasarkan hadits Busroh bintu Shofwan radhiallahu 'anha, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من مس ذكره فليتوضأ
"Barangsiapa menyentuh zakarnya hendaknya ia berwudhu'."
🔸 dan dalam hadits Abu Ayyub dan Ummu Habibah (dengan lafazh),
من مس فرجه فليتوضأ
"Barangsiapa menyentuh farjinya hendaknya ia berwudhu'."
5️⃣ MAKAN DAGING UNTA
🍂 Berdasarkan hadits Jabir bin Samuroh bahwasanya seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
🔸 "Apakah kami berwudhu' dari daging kambing? (yakni karena memakannya)"
🔹 Beliau menjawab,
"Jika mau kamu bisa berwudhu', dan jika mau tidak usah berwudhu'"
🔸 Orang itu bertanya lagi, "apakah kami berwudhu' dari daging unta?"
🔹 Beliau menjawab, "ya, berwudhu' lah dari daging unta."
6️⃣ MURTAD DARI ISLAM
🍂 Berdasarkan firman Allah Ta'ala,
وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
"Barangsiapa kafir setelah beriman maka sungguh telah terhapus amal perbuatan (baik)nya." (QS. Al-Maidah:5)
🔵 Setiap perkara yang mengharuskan mandi maka diharuskan juga berwudhu' selain kematian.
..........................
🌻 Insya Allah pada pertemuan berikutnya akan bersambung kepada permasalahan ketujuh, yaitu Amalan yang diwajibkan berwudhu'.
..........................
📕 Ikuti terus pelajaran fikih muyassar setiap hari selasa dan kamis, insya Allah
🌍 Sumber:
الفقه الميسر (hal.19-20)
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
#pelajaranfikih #fikihmuyassar
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💎🍃 SELAMATKAN DIRI KITA DENGAN ISTIGHFAR
➖➖➖➖
📝Dari Abu Sa'id al-Khudri radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إن الشيطان قال: وعزتك يا رب لا أبرح أغوي عبادك ما دامت أرواحهم في أجسادهم فقال الرب: وعزتي وجلالي لا أزال أغفر لهم ما استغفروني
"Sesungguhnya Syaithan berkata,
'Demi kemuliaan-Mu wahai Rabb! Aku tidak akan berhenti menyesatkan hamba-hamba-Mu selama ruh masih berada di jasad-jasad mereka.
Allah menjawab,
'Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, senantiasa Aku ampuni mereka, selama mereka memohon ampunan kepada-Ku."
🌍 Sumber:
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #istighfar #akhlak #akhlaq
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝Dari Abu Sa'id al-Khudri radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إن الشيطان قال: وعزتك يا رب لا أبرح أغوي عبادك ما دامت أرواحهم في أجسادهم فقال الرب: وعزتي وجلالي لا أزال أغفر لهم ما استغفروني
"Sesungguhnya Syaithan berkata,
'Demi kemuliaan-Mu wahai Rabb! Aku tidak akan berhenti menyesatkan hamba-hamba-Mu selama ruh masih berada di jasad-jasad mereka.
Allah menjawab,
'Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, senantiasa Aku ampuni mereka, selama mereka memohon ampunan kepada-Ku."
🌍 Sumber:
Shahih al-Jami' ash-Shaghir no.1648
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #istighfar #akhlak #akhlaq
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
💎🍃 SEBERAPA PUN BESAR DOSAMU AKAN DIAMPUNI
➖➖➖➖
📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لو أخطأتم حتى تبلغ خطاياكم السماء ثم تبتم لتاب اللَّه عليكم
"Seandainya kalian berbuat dosa hingga dosa tersebut mencapai langit lalu kalian bertaubat, niscaya Allah akan menerima taubat kalian."
🌍 Sumber:
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #istighfar #akhlak #akhlaq
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لو أخطأتم حتى تبلغ خطاياكم السماء ثم تبتم لتاب اللَّه عليكم
"Seandainya kalian berbuat dosa hingga dosa tersebut mencapai langit lalu kalian bertaubat, niscaya Allah akan menerima taubat kalian."
🌍 Sumber:
Shahih al-Jami' ash-Shaghir no.5235
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #istighfar #akhlak #akhlaq
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🏡🍃 MEMBERSIHKAN PEKARANGAN RUMAH
➖➖➖➖
📝 Dari Sa'ad radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
طيبوا ساحاتكم؛ فإن أنتن الساحات ساحات اليهود.
🏡 "Bersihkanlah pekarangan rumah-rumah kalian, karena sesungguhnya pekarangan rumah yang paling kotor adalah pekarangannya Yahudi."
🌍 Sumber:
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #bersih #pekaranganrumah #akhlak #akhlaq
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Dari Sa'ad radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
طيبوا ساحاتكم؛ فإن أنتن الساحات ساحات اليهود.
🏡 "Bersihkanlah pekarangan rumah-rumah kalian, karena sesungguhnya pekarangan rumah yang paling kotor adalah pekarangannya Yahudi."
🌍 Sumber:
Shahih al-Jami' ash-Shaghir no.3941
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#Fawaidumum #bersih #pekaranganrumah #akhlak #akhlaq
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
👍2