TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
2.28K subscribers
2.7K photos
86 videos
253 files
9.56K links
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.

📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Download Telegram
Forwarded from GALERI TIC
#tahniah #iedulfitri #tic
Https://t.me/galeriTIC
———————————————————

تقبل الله منا ومنكم صالح الأعمال
Berbagai kreasi ucapan tahniah dari tim poster tic

Jazakumullahukhoiron
💐📖 BIMBINGAN ULAMA DALAM BERHARI RAYA
(bagian 1)

Apakah salat Id ada azan dan iqomat?
💡 Salat Id tidak ada azan dan iqomat.
✍🏻 Syaikh Ibnul Utsaimin
📚 Majmu' Fatawa Ibni Utsaimin 16/237_

Apa hukum panggilan untuk salat Id?
💡 Panggilan salat Id adalah bid'ah yang tidak berdasar.
✍🏻 Syaikh Ibnu Baz
📚 Majmu' Fatawa 13/23_

💡 Panggilan salat Idain dengan ucapan, 'As sholatu jamiatun' atau ucapan yang selainnya tidak boleh dilakukan. Bahkan, itu adalah bid'ah yang diadakan.
✍🏻 Lajnah Ad Daimah, ketua Syaikh Ibnu Baz
📚 Majmu Fatawa Lajnah no 7278

#salatId #fatwa #IbnuBaz #IbnuUtsaimin #lajnah #bidah #ramadhan #IdulFitri

📠 Dikutip dari channel @majalahtashfiyah

🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC

📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
💐📖 BIMBINGAN ULAMA DALAM BERHARI RAYA
(bagian 2)

Bagaimana tata cara salat Id?
💡 Bertakbir takbiratul ihram, membaca istiftah, lalu bertakbir enam kali. Kemudian dia membaca Al Fatihah dan surat. Bisa surat 'sabbihisma' (QS. Al A'la) atau surat Qaf. Ini pada rakaat pertama.
Di rakaat kedua, saat bangkit dari sujud, dia berdiri sambil bertakbir. Lalu, bertakbir lima kali setelah berdiri. Lalu membaca Al Fatihah dan surat. Jika pada rakaat pertama membaca 'sabbihisma' maka pada rakaat kedua membaca surat Al Ghasyiyah. Kalau rakaat pertama membaca Qaf, pada rakaat kedua membaca 'iqtarabatis sa'atu wansyaqqal qamar' (QS. Al Qamar)
✍🏻 Syaikh Ibnul Utsaimin
📚 Majmu' Fatawa Ibni Utsaimin 16/223

Jika hanya takbiratul ihram, apakah salatnya sah?
💡 Salatnya sah jika hanya melakukan takbiratul ihram karena takbir tambahan selain takbiratul ihram hukumnya sunnah.
✍🏻 Syaikh Ibnu Utsaimin
📚 Majmu' Fatawa Ibni Utsaimin 16/238

Jika lupa takbir tambahan sampai dia membaca Al Fatihah?
💡 Jika dia lupa takbir tambahan pada salat Id hingga membaca Al Quran, maka gugur (yakni, dia tidak usah mengulangi, melanjutkan saja). Karena, takbir adalah sunnah, dan waktunya telah terlewat. Seperti halnya orang yang lupa doa istiftah, hingga membaca Al QUran, maka gugur.
✍🏻 Syaikh Ibnu Utsaimin
📚 Majmu' Fatawa Ibni Utsaimin 16/244

Masbuq, tertinggal beberapa takbir tambahan, apa hukumnya?
💡 Jika engkau mulai salat ketika imam sedang melakukan takbir tambahan, maka bertakbirlah takbiratul ihram dahulu, lalu ikutilah imam pada yang masih tersisa, adapun yang terlewat gugur darimu.
✍🏻 Syaikh Ibnu Utsaimin
📚 Majmu' Fatawa Ibni Utsaimin 16/245

Jika seseorang mulai salat Id, padahal imam sudah selesai dari rakaat pertama (masbuq), bagaimana cara menggantinya?
💡 Dia menggantinya setelah imam selesai, seperti dengan tata caranya. Yakni, dia menggantinya dengan takbir-takbirnya (takbir lima kali, pent.)
✍🏻 Syaikh Ibnu Utsaimin
📚 Majmu' Fatawa Ibni Utsaimin 16/256

Kapan membaca doa istiftah pada salat Id?
💡 Membaca istiftah setelah takbiratul ihram. Namun, urusannya longgar. Meskipun dia tunda sampai setelah akhir takbir, tidak mengapa.
✍🏻 Syaikh Ibnu Utsaimin
📚 Majmu' Fatawa Ibni Utsaimin 16/240

Apa yang dibaca antara takbir pada salat Id?
💡 Tidak ada zikir yang tertentu. Dia memuji Allah (tahmid), bersalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan bacaan apa pun yang dia inginkan. Kalaupun tidak dia lakukan, tidak mengapa karena hanya sunnah.
✍🏻 Syaikh Ibnu Utsaimin
📚 Majmu' Fatawa Ibni Utsaimin 16/241

💡 Disyariatkan baginya untuk memuji Allah, menyucikan-Nya (tasbih) dan mengagungkan-Nya (takbir), serta bersalawat atas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam antara dua takbir.
✍🏻 Lajnah Ad Daimah, ketua Syaikh Ibnu Baz
📚 Majmu' Fatawa Lajnah no 10557

#salat #salatId #IdulFitri #IbnuUtsaimin #IbnuBaz #fatwa #lajnah #ramadhan

📠 Dikutip dari channel @majalahtashfiyah

🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC

📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
🕋 JIKA TERTINGGAL SALAT ID, APA YANG DILAKUKAN?

✍🏻 Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah

Pertanyaan:
Syaikh yang mulia, orang yang terlewatkan salat Id bersama imam, apakah dia mengganti dengan tata cara yang sama?

💡 Jawab:

”نعم، يقضيها على صفتها ركعتين التكبيرات الزوائد يقضيها على صفتها على أنه ركعتان و بتكبيرتها الزوائد ، الأولى و بالثانية و الجهر بالقراءة مثلما بصلاة العيد ولكن بغير إعادة الخطبة، الخطبة لا تعاد“.

Ya. Dia mengganti dengan tata cara yang sama, dua rakaat, dengan takbir tambahan.

Dia mengganti dengan tata cara yang biasanya, dua rakaat dengan takbir tambahannya di rakaat pertama dan kedua. Dan dia mengeraskan bacaannya, seperti halnya salat Id.

Akan tetapi, tanpa mengulang khutbah. Khutbahnya tidak diulang.

🔊 Sumber Audio:
http://www.alfawzan.af.org.sa/sites/default/files/12462.mp3
•┈┈•◈◉✹❒📚❒✹◉◈•┈┈•
Tag: #audio #fauzan #fatwa #SalatId #salat #fikih

📠 Dikutip dari channel @majalahtashfiyah

🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC

📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________

⬇️⬇️⬇️ Klik utk dengar audio
Forwarded from GALERI TIC
Teruntuk saudara2 kami tni polri
••——————————————————••

#iedulfitri #tahniah #tnipolri
✋🏻💥 ORANG MUNAFIQ DAN FASIQ SENANG DENGAN BERAKHIRNYA BULAN RAMADHAN

✍🏻 Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:

وأما المنافق والفاسق فهما يفرحان بانتهاء شهر رمضان لينطلقوا إلى شهواتهم وملذاتهم وغفلاتهم، لأنهم كانوا في سجن وفي أسر في شهر رمضان،

"Adapun orang munafiq dan orang fasiq maka keduanya merasa senang dengan berakhirnya bulan Ramadhan agar mereka bisa memuaskan syahwat, kesenangan, dan kelalaian mereka, karena mereka merasa dipenjara dan menjadi tawanan selama bulan Ramadhan.

فلما انتهى ينطلقون إلى غفلتهم وشهوتهم، يسرحون ويمرحون في هذه الحياة إلى أن يأتيهم الموت، إلا من وفقه الله جل وعلا وتاب إلى الله قبل مماته، فإن الله يتوب على من تاب.

Jadi ketika Ramadhan berakhir maka mereka segera menuju kelalaian dan syahwat mereka, mereka bersorak kegirangan di dunia ini hingga kematian datang kepada mereka, kecuali orang yang diberi taufiq oleh Allah Jalla wa 'Ala dan bertaubat kepada Allah sebelum mati, karena sesungguhnya Allah selalu menerima taubat siapa saja yang bertaubat."

🔊Sumber Audio || http://www.alfawzan.af.org.sa/node/13462

🌍 Sumber || https://telegram.me/fawaz_almadkali

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram
|| http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎
💐🌷🌻🌹 DIANTARA YANG DIUCAPKAN PADA HARI RAYA

✍🏼 Dari Jabir bin Nufair rahimahullah dia berkata:

كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا التقوا يوم العيد يقول بعضهم لبعض: تقبل الله منا ومنكم.

"Dahulu para shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam jika berjumpa pada hari raya, sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Taqabballahu minna wa minkum = semoga Allah menerima amal dari kami dan kalian."

📚 Al-Albany menilai sanadnya shahih dalam Tamamul Minnah, hlm. 354

🌍 Sumber || https://twitter.com/AlahmadiZahrani/status/878658202707087360

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram
|| http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌺🌅🌔📢 KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM SETELAH BERLALUNYA RAMADHAN

✍🏻 Asy-Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafizhahullah

Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan iringilah kepergian Ramadhan ini dengan terus melakukan amalan kebaikan. Dikarenakan termasuk tanda diterimanya amalan kebaikan (di bulan Ramadhan) adalah dimudahkannya dia beamal setelah Ramadhan.

Tidaklah Ramadhan ini melainkan sebagai penyemangat untuk melakukan berbagai kebaikan serta merupakan awal dari sebuah taubat dan batu loncatan untuk beramal shaleh (setelahnya). Dikarenakan akhir dari sebuah amalan adalah dengan berakhirnya umur, bukan dengan berakhirnya Ramadhan.

Dan di antara tanda diterimanya taubat dan diterimanya amalan di bulan Ramadhan adalah dengan menjadi bertambah baiknya seseorang tersebut di dalam melakukan ketaatan, jauh lebih baik dari sebelum Ramadhan.

Dan di antara tanda ditolaknya amalan dan bentuk kerendahan adalah sesorang setelah keluar dari bulan Ramadhan, jauh lebih jelek amalannya dari sebelum Ramadhan.

Maka perhatikanlah diri-diri kalian semoga Allah merahmati kalian. Perhatikan diri kalian setelah berlalunya bulan Ramadhan.

Dan ketahuilah bahwa pintu taubat selalu terbuka baik di bulan Ramadhan ataupun setelahnya.

Barang siapa yang luput darinya untuk bertaubat di bulan Ramadhan, maka jangan dia berputus asa dari rahmat Allah. Bahkan selayaknya dia bersegera untuk bertaubat di setiap waktu.

Dikarenakan Allah menerima taubat orang yang bertaubat. Dan Allah mengampuni dosa bagi siapa saja yang mau kembali kepada-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
[QS az Zumar 53]

وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لا تُنْصَرُونَ

“Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong”. [QS Az Zumar :54]

وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لا تَشْعُرُونَ

“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur’an) dari Rabbmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadari”. [QS az Zumar :55]

Jagalah amalan-amalan shaleh yang telah kalian lakukan di bulan Ramadhan.

Jangan kalian rusak dengan perbuatan kalian dengan kembali melakukan berbagai kemaksiatan. Sehingga dengannya kalian telah merusak apa yang telah kalian bangun (selama Ramadhan)

Dan dengannya kalian membatalkan apa yang telah kalian persembahkan untuk Allah di bulan Ramadhan.

Dikarenakan kejelekan apabila banyak dilakukan akan menghancurkan seseorang dan meringankan timbangan kebaikannya.

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ

“Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri”. [QS al A’raf :9]

📚 Sumber || http://www.alfawzan.af.org.sa/node/14046

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram
|| http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎
💐🌷🌻🌹 DISYARIATKAN MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IEDUL FITHRI DAN IEDUL ADHA

✍🏼 Asy-Syaikh Sulaiman ar-Ruhaily hafizhahullah berkata:

‏التهنئة بالعيد والدعاء بالقبول مشروعة، ووقتها واسع، لا يضيق فيها ولا في صفتها وصيغتها، وأفضل التهنئة بعد صلاة العيد، وأفضل صيغها تقبل الله منا ومنكم.

"Mengucapkan selamat hari raya dan mendoakan agar amal diterima merupakan perkara yang disyariatkan, waktunya luas, tidak sempit pada sifat dan redaksinya, waktu yang afdhal untuk menyampaikan ucapan selamat adalah setelah shalat ied, dan redaksinya yang afdhal adalah <taqabballahu minna minkum>."

🌍 Sumber || https://twitter.com/solyman24/status/878662545871175680

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram
|| http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎
💐🕋🕌🌹 WAKTU TAKBIR IEDUL FITHRI

✍🏼 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:

التكبير يوم العيد يبتدىء من غروب الشمس آخر يوم من رمضان، إلى أن يحضر الإمام لصلاة العيد.

"Takbir hari raya (Iedul Fithri) dimulai sejak terbenamnya matahari di hari terakhir Ramadhan, hingga imam shalat ied hadir."

📚 Majmu’ul Fatawa, jilid 16 hlm. 259

🌍 Sumber || https://twitter.com/imamothaimeen/status/878747477729587200

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram
|| http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🤝🌅🌺 HUKUM BERJABAT TANGAN DAN BERPELUKAN SETELAH SHALAT IED

✍🏻 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

📬 Pertanyaan:

ﻣﺎ ﺣﻜـﻢ ﺍﻟﻤﺼﺎﻓﺤﺔ، ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﻧﻘﺔ، ﻭﺍﻟﺘﻬﻨﺌﺔ ﺑﻌﺪ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻌﻴﺪ؟

Apakah hukum berjabat tangan, berpelukan, dan mengucapkan selamat setelah shalat ied?

🔓 Jawaban:

ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻬﺎ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻻ ﻳﺘﺨﺬﻭﻧﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﺘﻌﺒﺪ ﻭﺍﻟﺘﻘﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺘﺨﺬﻭﻧﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻌﺎﺩﺓ ﻭﺍﻹﻛﺮﺍﻡ ﻭﺍﻻﺣﺘﺮﺍﻡ، ﻭﻣﺎ ﺩﺍﻣﺖ ﻋﺎﺩﺓ ﻟﻢ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﺑﺎﻟﻨﻬﻲ ﻋﻨﻬﺎ ﻓﺈﻥ ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ.

Perkara-perkara ini tidak mengapa dilakukan, karena manusia tidak menjadikannya sebagai ibadah dan bentuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, tetapi mereka hanya menjadikannya sebagai kebiasaan, memuliakan, dan menghormati, dan selama sebuah kebiasaan tidak ada dalil dari syari’at yang melarangnya, maka hukum asalnya boleh."

📚 Sumber || Majmu’ul Fatawa, jilid 16 hlm. 209

🌏 Kunjungi || http://forumsalafy.net/hukum-berjabat-tangan-dan-berpelukan-setelah-shalat-ied/

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram
|| http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌔🌅🌺 APAKAH PUASA SYAWAL BISA MENGGANTIKAN HUTANG PUASA DI BULAN RAMADHAN?

● Soal kedua dari fatwa no 11663

📪 Pertanyaan:

صيام ستة أيام من شوال يعتبر تطوعًا فإذا صامت  المرأة ستة أيام من شوال فهل يكفي هذا أو يجزئ عن صيام ما أفطرته في رمضان، أم عليها أن تصوم 122 يومًا  منه قضاء ومنه تطوعًا وجزاكم الله خيرًا؟

Puasa enam hari bulan syawwal tergolong sunnah hukumnya, apabila seorang wanita telah berpuasa enam hari bulan syawal, apakah itu sudah mencukupi atau bisa membayar hutang puasa yang dia berbuka di bulan ramadhan, ataukah dia tetap harus berpuasa 12 hari, sebagian untuk mengqadha sebagiannya untuk puasa sunnahnya?

🔓 Jawaban:

: لا يكفي من عليه قضاء من شهر رمضان أن يصوم ستًّا  من شهر شوال عن القضاء تطوعًا بل يجب أن يصوم ما عليه من القضاء ثم يصوم ستة أيام من شوال إذا رغب في ذلك قبل انسلاخ الشهر

Orang yang punya hutang puasa ramadhan tidak cukup baginya (dibayar dengan) puasa sunna enam hari syawal. Bahkan dia wajib membayar hutang puasanya dulu, kemudian baru berpuasa enam hari syawal, jika ia menginginkan hal itu sebelum berakhir bulan syawal.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Hanya Allah lah tempat memohon taufiq. Semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga beliau dan sahabat beliau.

[Fatawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah]

📚 Sumber || http://bit.ly/2rPYfZ8

🌎 Kunjungi || http://bit.ly/2rQ6STf

📠 Dikutip dari channel @ForumSalafy

🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC

📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________

*Khawarij, Kelompok Sesat Pertama dalam Islam*

*BAGIAN 1*

*Laa hukma illa lillah (tiada hukum kecuali untuk Allah ‘azza wa jalla). Kata-kata ini haq adanya, karena merupakan kandungan ayat yang mulia. Namun jika kemudian ditafsirkan menyimpang dari pemahaman as-salafush shalih, kebatilanlah yang kemudian muncul.*

*Bertamengkan kata-kata inilah, Khawarij, kelompok sempalan pertama dalam Islam, dengan mudahnya mengafirkan bahkan menumpahkan darah kaum muslimin.*

*Siapakah Khawarij?*
_Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata, “Mereka adalah orang-orang yang memberontak terhadap pemerintah di akhir masa kepemimpinan Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu yang mengakibatkan terbunuhnya beliau radhiallahu ‘anhu. Kemudian di masa kepemimpinan ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu, keadaan mereka semakin buruk. Mereka keluar dari ketaatan terhadap ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu, mengafirkannya, dan mengafirkan para sahabat. Ini disebabkan para sahabat tidak menyetujui mazhab mereka. Dan mereka menghukumi siapa saja yang menyelisihi mazhab mereka dengan hukuman kafir. Akhirnya mereka pun mengafirkan makhluk-makhluk pilihan yaitu para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lamhatun ‘anil Firaqidh Dhallah, hlm. 31)_

*Cikal-bakal mereka telah ada sejak zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.*
_Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang membagi-bagi (rampasan perang), datanglah Dzul Khuwaisirah dari Bani Tamim, kepada beliau. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, berbuat adillah!’_
_Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Celaka engkau! Siapa lagi yang berbuat adil jika aku tidak berbuat adil? Benar-benar merugi jika aku tidak berbuat adil.’_
_Maka Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk memenggal lehernya!’_
_Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Biarkanlah ia, sesungguhnya ia akan mempunyai pengikut yang salah seorang dari kalian merasa bahwa shalat dan puasanya tidak ada apa-apanya dibandingkan shalat dan puasa mereka. Mereka selalu membaca Al-Qur’an namun tidaklah melewati tenggorokan mereka[1]. Mereka keluar dari Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari ar-ramiyyah[2]. Dilihat nashl-nya (besi pada ujung anak panah) maka tidak didapati bekasnya. Kemudian dilihat rishaf-nya (tempat masuknya nashl pada anak panah) maka tidak didapati bekasnya. Kemudian dilihat nadhiy-nya (batang anak panah) juga tidak didapati bekasnya. Kemudian dilihat qudzadz-nya (bulu-bulu yang ada pada anak panah) juga tidak didapati pula bekasnya. Anak panah itu benar-benar dengan cepat melewati lambung dan darah (hewan buruan itu). Ciri-cirinya, (di tengah-tengah mereka) ada seorang laki-laki hitam, salah satu lengannya seperti payudara wanita atau seperti potongan daging yang bergoyang-goyang. Mereka akan muncul di saat terjadi perpecahan di antara kaum muslimin.”_

*Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku bersaksi bahwa aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku bersaksi pula bahwa ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu yang memerangi mereka dan aku bersamanya. Maka ‘Ali radhiallahu ‘anhu memerintahkan untuk mencari seorang laki-laki (yang disifati oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antara mayat-mayat mereka) dan ditemukanlah ia lalu dibawa (ke hadapan ‘Ali radhiallahu ‘anhu). Aku benar-benar melihatnya sesuai dengan ciri-ciri yang disifati oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Sahih, HR. al-Imam Muslim dalam Shahih-nya, “Kitabuz Zakat, bab Dzikrul Khawarij wa Shifaatihim”, 2/744)*

*Asy-Syihristani rahimahullah berkata, “Siapa saja yang keluar dari ketaatan terhadap pemimpin yang sah, yang telah disepakati, maka ia dinamakan Khariji (seorang Khawarij), baik keluarnya di masa sahabat terhadap al-Khulafa ar-Rasyidin maupun terhadap pemimpin setelah mereka di masa tabi’in, dan juga terhadap pemimpin kaum muslimin di setiap masa.” (al

*Khawarij, Kelompok Sesat Pertama dalam Islam*

*BAGIAN 2*

*Mengapa Disebut Khawarij?[3]*

*Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,*
_“Dinamakan Khawarij dikarenakan keluarnya mereka dari jamaah kaum muslimin. Dikatakan pula karena keluarnya mereka dari jalan (manhaj) jamaah kaum muslimin, dan dikatakan pula karena sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:_

….يَخْرُجُ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا

_“Akan keluar dari diri orang ini…” (al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim bin al-Hajjaj, 7/145)_
_Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah berkata, “Dinamakan dengan itu (Khawarij) dikarenakan keluarnya mereka dari din (agama) dan keluarnya mereka dari ketaatan terhadap orang-orang terbaik dari kaum muslimin.” (Fathul Bari Bisyarhi Shahihil Bukhari, 12/296)_
_Mereka juga biasa disebut dengan al-Haruriyyah karena mereka (dahulu) tinggal di Harura yaitu sebuah daerah di Irak dekat Kota Kufah, dan menjadikannya sebagai markas dalam memerangi Ahlul ‘Adl (para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam). (al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim bin al-Hajjaj, 7/145)_
_Disebut pula dengan al-Maariqah (yang keluar), karena banyaknya hadits-hadits yang menjelaskan tentang muruq (keluar)nya mereka dari din (agama). Disebut pula dengan al-Muhakkimah, karena mereka selalu mengulang kata-kata Laa Hukma Illa Lillah (tiada hukum kecuali untuk Allah ‘azza wa jalla), suatu kalimat yang haq namun dimaukan dengannya kebatilan._ _Disebut pula dengan an-Nawashib, dikarenakan berlebihannya mereka dalam menyatakan permusuhan terhadap ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu. (Firaq Mu’ashirah, 1/68—69, Dr. Ghalib bin ‘Ali al-Awaji, secara ringkas)_

*Bagaimanakah Mazhab Mereka?*

_Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata bahwa mazhab mereka adalah tidak berpegang dengan As-Sunnah wal Jamaah, tidak menaati pemimpin (pemerintah kaum muslimin, pen), berkeyakinan bahwa memberontak terhadap pemerintah dan memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin merupakan bagian dari agama. Hal ini menyelisihi apa yang diwasiatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar senantiasa menaati pemerintah (dalam hal yang ma’ruf/yang tidak bertentangan dengan syariat) dan menyelisihi apa yang telah diperintahkan oleh Allah ‘azza wa jalla dalam firman-Nya:_

أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ

_“Taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, serta Ulil Amri (pemimpin) di antara kalian.” (an-Nisa’: 59)_
_Allah ‘azza wa jalla dan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan ketaatan kepada pemimpin sebagai bagian dari agama_

*Mereka (Khawarij) menyatakan bahwa pelaku dosa besar (di bawah dosa syirik) telah kafir, tidak diampuni dosa-dosanya, kekal di neraka, dan ini bertentangan dengan apa yang terdapat di dalam Kitabullah (Al-Qur’an). (Lamhatun ‘Anil Firaqidh Dhallah, hlm. 31—33)*
_Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Mereka berkeyakinan atas kafirnya ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu dan orang-orang yang bersamanya. Mereka juga berkeyakinan sahnya kepemimpinan ‘Ali radhiallahu ‘anhu(sebelum kemudian dikafirkan oleh mereka, pen.) dan kafirnya orang-orang yang memerangi ‘Ali radhiallahu ‘anhu dari Ahlul Jamal[4].” (Fathul Bari, 12/296)_

_Al-Hafizh rahimahullah juga berkata, “Kemudian mereka berpendapat bahwa siapa saja yang tidak berkeyakinan dengan akidah mereka, maka ia kafir, halal darah, harta, dan keluarganya.” (Fathul Bari, 12/297)_
_Beliau juga berkata, “Mereka terpecah dalam banyak kelompok. Namun di antara prinsip yang disepakati oleh mereka semuanya adalah berpegang dengan Al-Qur’an dan menolak segala tambahan yang terdapat di dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara mutlak.” (Fathul Bari, 1/502)_

Bersambung...

_*Publikasi*_
http://asysyariah.com/khawarij-kelompok-sesat-pertama-dalam-islam/
Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*

🛡🛡🛡🛡

*Khawarij, Kelompok Sesat Pertama dalam Islam*

*BAGIAN 3*

*Peperangan antara Khawarij dan Khalifah ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu*

_Setelah Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan terbunuh, maka orang-orang Khawarij ini bergabung dengan pasukan Khalifah ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu. Dalam setiap pertempuran pun mereka selalu bersamanya. Ketika terjadi pertempuran Shiffin (tahun 38 H) antara pasukan Khalifah ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu dengan pasukan sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhuma dari penduduk Syam yang terjadi selama berbulan-bulan—dikarenakan ijtihad mereka masing-masing—, ditempuhlah proses tahkim (pengiriman seorang utusan dari kedua belah pihak guna membicarakan solusi terbaik bagi masalah yang sedang mereka alami)._

_Orang-orang Khawarij tidak menyetujuinya, dengan alasan bahwa hukum itu hanya milik Allah ‘azza wa jalla dan tidak boleh berhukum kepada manusia. Demikian pula tatkala dalam naskah ajakan tahkim dari ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu termaktub: “Inilah yang diputuskan oleh Amirul Mukminin ‘Ali atas Mu’awiyah…” lalu penduduk Syam tidak setuju dengan mengatakan, “Tulislah namanya dan nama ayahnya,” (tanpa ada penyebutan Amirul Mukminin). ‘Ali pun menyetujuinya, namun orang-orang Khawarij tetap mengingkari persetujuan itu._

_Setelah disepakati utusan masing-masing pihak yaitu Abu Musa al-Asy’ari dari pihak ‘Ali dan ‘Amr bin al-‘Ash dari pihak Mu’awiyah, serta disepakati pula waktu dan tempatnya (Dumatul Jandal), maka berpisahlah dua pasukan tersebut. Mu’awiyah kembali ke Syam dan ‘Ali kembali ke Kufah, sedangkan kelompok Khawarij dengan jumlah 8.000 orang (ada yang menyebutkan lebih dari 10.000 orang dan riwayat lain 6.000 orang), memisahkan diri dari ‘Ali dan bermarkas di daerah Harura yang tidak jauh dari Kufah._

_Pemimpin mereka saat itu adalah Abdullah bin Kawwa’ al-Yasykuri dan Syabats at-Tamimi. Maka ‘Ali radhiallahu ‘anhu mengutus sahabat Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma untuk berdialog dengan mereka yang lantas banyak dari mereka yang kemudian rujuk. Lalu ‘Ali radhiallahu ‘anhu keluar menemui mereka, maka mereka pun akhirnya menaati ‘Ali radhiallahu ‘anhu, dan ikut bersamanya ke Kufah, bersama dua orang pemimpin mereka. Kemudian mereka membuat isu bahwa ‘Ali radhiallahu ‘anhu telah bertaubat dari masalah tahkim. Hal itulah yang membuat mereka kembali bersama ‘Ali radhiallahu ‘anhu._ _Sampailah isu ini kepada ‘Ali radhiallahu ‘anhu, lalu ia berkhutbah dan mengingkarinya. Maka mereka pun saling berteriak dari bagian samping masjid (dengan mengatakan), “Tiada hukum kecuali untuk Allah.” ‘Ali radhiallahu ‘anhu pun menjawab, “Kalimat yang haq (benar) namun yang dimaukan dengannya adalah kebatilan!”_
_Kemudian ‘Ali radhiallahu ‘anhu berkata kepada mereka, “Hak kalian yang harus kami penuhi ada tiga: Kami tidak akan melarang kalian masuk masjid, tidak akan melarang kalian dari rezeki fai’, dan tidak akan pula memulai penyerangan selama kalian tidak berbuat kerusakan.”_

*Secara berangsur-angsur pengikut Khawarij akhirnya keluar dari Kufah dan berkumpul di daerah al-Mada’in. ‘Ali radhiallahu ‘anhu senantiasa mengirim utusan agar mereka rujuk. Namun mereka tetap bersikeras menolaknya sampai ‘Ali radhiallahu ‘anhu mau bersaksi atas kekafiran dirinya dikarenakan masalah tahkim atau bertaubat. Lalu ‘Ali radhiallahu ‘anhu mengirim utusan lagi (untuk mengingatkan mereka), namun justru utusan tersebut hendak mereka bunuh. Mereka bahkan bersepakat bahwa yang tidak berkeyakinan dengan akidah mereka maka dia kafir, halal darah dan keluarganya.*

_Aksi mereka kemudian berlanjut dalam bentuk fisik, yaitu menghadang dan membunuh siapa saja dari kaum muslimin yang melewati daerah mereka. Ketika Abdullah bin Khabbab bin al-Art rahimahullah—yang saat itu menjabat sebagai salah seorang gubernur ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu—berjalan melewati daerah kekuasaan Khawarij bersama budak wanitanya yang tengah hamil, mereka pun membunuhnya serta merobek perut budak wanitanya untuk mengeluarkan janin dari perutnya._

*Sampailah berita ini kepada ‘Ali
 radhiallahu ‘anhu, maka ia pun keluar untuk memerangi mereka bersama pasukan yang sebelumnya dipersiapkan ke Syam. Akhirnya mereka berhasil ditumpas di daerah Nahrawan beserta para gembong mereka seperti Abdullah bin Wahb ar-Rasibi, Zaid bin Hishn ath-Tha’i, dan Harqush bin Zuhair as-Sa’di. Tidak selamat dari mereka kecuali kurang dari 10 orang, dan tidaklah terbunuh dari pasukan ‘Ali kecuali sekitar 10 orang.*

*Sisa-sisa Khawarij ini akhirnya bergabung dengan simpatisan mazhab mereka dan sembunyi-sembunyi semasa kepemimpinan ‘Ali radhiallahu ‘anhu, hingga salah seorang dari mereka yang bernama Abdurrahman bin Muljam berhasil membunuh ‘Aliradhiallahu ‘anhu yang saat itu hendak melakukan shalat subuh. (diringkas dariFathul Bari karya al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah, 12/296—298, dengan beberapa tambahan dari al-Bidayah wan Nihayah, karya al-Hafizh Ibnu Katsirrahimahullah, 7/281)*

Bersambung...

_*Publikasi*_
http://asysyariah.com/khawarij-kelompok-sesat-pertama-dalam-islam/
Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*

🛡🛡🛡🛡