💥🎆🎇💰HUKUM JUAL BELI MERCON/PETASAN,DAN HUKUM MENGGUNAKANNYA.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
💎 Di jawab oleh: Fadhilatussyaikh Muhammad Bin Sholeh Al Utsaimin Rahimahullah.
❓❓❓PERTANYAAN : Apa hukum jual beli dan menggunakan petasan (mercon) ??
👉JAWABAN :Yang aku pandang bahwasanya menjual dan membelinya HUKUMNYA HARAM. Dikarenakan 2 sisi :
1⃣Yang pertama Bahwasanya hal tersebut termasuk perkara menyia-nyiakan harta. Dan menyia-nyiakan harta hukumnya haram❌, dan karena larangan Nabi shallahu 'alaihi wa sallam akan hal tersebut.
2⃣Yang kedua. Bahwasanya pada hal tersebut terdapat pengganguan terhadap orang lain disebabkan suaranya yang mengejutkan⚡️, dan terkadang terjadi kebakaran🔥 dengannya jika mengenai sesuatu bahan yang mudah terbakar yaitu lingkungan yang tidak bisa dipadamkan⚠️.
⛔️Oleh sebab 2 perkara tersebut (diatas) kami memandang bahwasanya (petasan/kembang api) HARAM.❌ TIDAK BOLEH 💰 MEMPERJUAL BELIKANNYA.
فضيلة الشيخ محمد بن صالح العثيمين حفظه الله السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
أما بعد:
ما حكم بيع وشراء واستعمال المفرقعات النارية ، والتي تسمى ( الطرطعان ) ؟
الجواب :الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
الَّذِي أَرَى أَنَّ بَيْعَهَا وَ شِرَاءَهَا حَرَامٌ ،وَ ذَلِكَ لِوَجْهَيْنِ :
الوَجْهُ الأَوَّلُ : أَنَّهَا إِضَاعَةٌ لِلْمَالِ ، وَ إِضَاعَةُ المَالِ مُحَرَّمَةٌ ، وَ لِنَهْيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ عَلَى آلِهِ وَ سَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ .
وَ الثَّانِي : أَنَّ فِيْهَا أَذِيَّةٌ لِلْنَّاسِ بِأَصْوَاتِهَا المُزْعِجَةِ ، وَ رُبَّمَا يَحْدُثُ مِنْهَا حَرَائِقُ إِذَا وَقَعَتْ عَلَى شَيْءٍ قَابِلٍ لِلْإِحْتِرَاقِ ، وَ هِيَ حَيَّةٌ لَمْ تُطْفَأْ .فَمِنْ أَجْلِ هَذَيْنِ الوَجْهَيْنِ نَرَى أَنَّهَا حَرَامٌ ، وَ أَنَّهُ لاَ يَجُوزُ بَيْعُهَا وَ لاَ شِرَاؤُهَا ..)
عنوان3 الشَّيْخُ مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحِ العُثَيْمِيْن في 5/10/1413 (]align=left[
المَرْجَعُ :
مَجْمُوعُ الفَتَاوَى لِفَضِيْلَةِ الشَّيْخِ مُحَمَّدِ بْنِ صَالِحِ العُثَيْمِيْن الصَّادِرَةُ مِنْ مَرْكَزِ الدَّعْوَةِ وَ الإِرْشَادِ بِعُنَيْزَةَ 3/3 .
منقول من شبكة سحاب السلفية
Allahu a'lam..
📌اخبار مكة و المدينة
📠 Dikutip dari channel @LilHuda
🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
_____________________________
#mercon #petasan #jualbeli #iedulfitri
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
💎 Di jawab oleh: Fadhilatussyaikh Muhammad Bin Sholeh Al Utsaimin Rahimahullah.
❓❓❓PERTANYAAN : Apa hukum jual beli dan menggunakan petasan (mercon) ??
👉JAWABAN :Yang aku pandang bahwasanya menjual dan membelinya HUKUMNYA HARAM. Dikarenakan 2 sisi :
1⃣Yang pertama Bahwasanya hal tersebut termasuk perkara menyia-nyiakan harta. Dan menyia-nyiakan harta hukumnya haram❌, dan karena larangan Nabi shallahu 'alaihi wa sallam akan hal tersebut.
2⃣Yang kedua. Bahwasanya pada hal tersebut terdapat pengganguan terhadap orang lain disebabkan suaranya yang mengejutkan⚡️, dan terkadang terjadi kebakaran🔥 dengannya jika mengenai sesuatu bahan yang mudah terbakar yaitu lingkungan yang tidak bisa dipadamkan⚠️.
⛔️Oleh sebab 2 perkara tersebut (diatas) kami memandang bahwasanya (petasan/kembang api) HARAM.❌ TIDAK BOLEH 💰 MEMPERJUAL BELIKANNYA.
فضيلة الشيخ محمد بن صالح العثيمين حفظه الله السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
أما بعد:
ما حكم بيع وشراء واستعمال المفرقعات النارية ، والتي تسمى ( الطرطعان ) ؟
الجواب :الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
الَّذِي أَرَى أَنَّ بَيْعَهَا وَ شِرَاءَهَا حَرَامٌ ،وَ ذَلِكَ لِوَجْهَيْنِ :
الوَجْهُ الأَوَّلُ : أَنَّهَا إِضَاعَةٌ لِلْمَالِ ، وَ إِضَاعَةُ المَالِ مُحَرَّمَةٌ ، وَ لِنَهْيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ عَلَى آلِهِ وَ سَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ .
وَ الثَّانِي : أَنَّ فِيْهَا أَذِيَّةٌ لِلْنَّاسِ بِأَصْوَاتِهَا المُزْعِجَةِ ، وَ رُبَّمَا يَحْدُثُ مِنْهَا حَرَائِقُ إِذَا وَقَعَتْ عَلَى شَيْءٍ قَابِلٍ لِلْإِحْتِرَاقِ ، وَ هِيَ حَيَّةٌ لَمْ تُطْفَأْ .فَمِنْ أَجْلِ هَذَيْنِ الوَجْهَيْنِ نَرَى أَنَّهَا حَرَامٌ ، وَ أَنَّهُ لاَ يَجُوزُ بَيْعُهَا وَ لاَ شِرَاؤُهَا ..)
عنوان3 الشَّيْخُ مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحِ العُثَيْمِيْن في 5/10/1413 (]align=left[
المَرْجَعُ :
مَجْمُوعُ الفَتَاوَى لِفَضِيْلَةِ الشَّيْخِ مُحَمَّدِ بْنِ صَالِحِ العُثَيْمِيْن الصَّادِرَةُ مِنْ مَرْكَزِ الدَّعْوَةِ وَ الإِرْشَادِ بِعُنَيْزَةَ 3/3 .
منقول من شبكة سحاب السلفية
Allahu a'lam..
📌اخبار مكة و المدينة
📠 Dikutip dari channel @LilHuda
🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
_____________________________
#mercon #petasan #jualbeli #iedulfitri
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
🌎 Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
📞 Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
🌺 Agar Menjadi Lebih Baik
🌷 Segala puji hanya terpanjat kepada Allah Sang Khalik pencipta alam semesta. Tiada kata yang patut terucap dari lisan selain Alhamdulillah, dan tiada rasa yang pantas terpatri dalam dada melainkan syukur kepada Allah satu-satunya ilah (tuhan) yang benar disembah. Serta tiada asa yang senantiasa terpendam dan membumbung tinggi dalam jiwa yang bernyawa, kecuali agar menjadi lebih baik dihadapan Rabbul 'Izzah penguasa jagat raya yang tidak ada tandingannya.
☀ Idul Fitri adalah sebuah anugerah ilahi atas hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih. Hari dimana kaum muslimin bergembira penuh kehangatan setelah menunaikan ketaatan di bulan suci ramadhan. Itulah hari raya yang disyariatkan bagi umat islam pada setiap tahun, selain hari raya kurban atau idul adha.
✏ Dalam sebuah hadits dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata:
عن أنس قال: قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة ولهم يومان يلعبون فيهما، فقال:
قد أبدلكم الله سبحانه وتعالى بهما خيراً منهما يوم الفطر والأضحى.
🕌 "Ketika Rasulullah tiba di kota Madinah beliau mendapati mereka (penduduk Madinah) mempunyai 2 hari istimewa dimana mereka bermain (bergembira) padanya, maka beliau berkata: Sungguh Allah telah menggantikan untuk kalian 2 hari yang lebih baik dari padanya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
📝 Hadits di atas menunjukkan bahwa telah disyariatkan bagi kaum muslimin 2 hari besar atau hari raya untuk mereka bergembira dan bersuka cita padanya, yaitu idul fitri dan idul adha. Tidak ada dalam islam hari raya selain keduanya yang merupakan anugerah terbaik dari Allah ta'ala.
🕋 Tentu seorang mukmin akan sangat berbahagia dengan segala keutamaan dari Rabbnya, karena itu adalah kurnia terbaik dan rahmat teragung dibanding harta benda yang ia kumpulkan.
✏ Allah ta'ala berfirman:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّـهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٥٨﴾
📖 Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (Yunus: 58)
🎯 MEMAKNAI IDUL FITRI
🌷 Kaum muslimin rahikumullah, perlu disadari bersama bahwa Idul Fitri selain ia sebagai kurnia Allah subhanahu wata'ala, juga sebagai sebuah ritual ibadah yang bernilai pahala. Oleh karenanya, seorang mukmin yang cerdas tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu demi mendulang pahala besar dari sisi Rabbnya yang rahmat-Nya tiada henti tersebar. Maka memaknai Idul Fitri selaras dengan konsep al-Quran dan sunnah adalah keniscayaan sebagai sarana meraih pahala dari ibadah berhari raya. Bisa dipastikan bahwa Allah telah menggariskan konsep berhari raya walau secara global, kemudian dijabarkan oleh nabi secara detail melalui ucapan dan amal.
✏ Di antaranya firman Allah ta'ala:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّـهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿١٨٥﴾
📖 "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa ramadhan) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (al-Baqarah: 185)
🏹 Ayat ini merupakan penjelasan makna dan konsep ber-Idul Fitri yaitu mengagungkan Allah dan selalu bersyukur kepada-Nya. Dua konsep ini sangat luas makna dan penjabarannya. Namun secara global yang bisa kami haturkan disini bahwa makna dan penjabaran dari penganggungan Allah dan syukur kepada-Nya, benar-benar akan terealisasi dalam bingkai ketaatan kepada Allah ta'ala serta meninggalkan kemaksiatan.
📌 Oleh karena itu Allah memvonis kaum musyirkin sebagai orang-orang yang tidak mengagungkan Allah sebagaimana dalam firman-Nya:
وَمَا قَدَرُوا اللَّـهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنزَلَ اللَّـهُ عَلَىٰ بَشَرٍ مِّن شَيْءٍ ۗ ﴿٩١﴾
📖 "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun (dari kitab) kepada manusia." (al-An'am: 91)
💺 Adapun ketaatan sebagai wujud syukur kepada Allah telah diteladankan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, s
🌷 Segala puji hanya terpanjat kepada Allah Sang Khalik pencipta alam semesta. Tiada kata yang patut terucap dari lisan selain Alhamdulillah, dan tiada rasa yang pantas terpatri dalam dada melainkan syukur kepada Allah satu-satunya ilah (tuhan) yang benar disembah. Serta tiada asa yang senantiasa terpendam dan membumbung tinggi dalam jiwa yang bernyawa, kecuali agar menjadi lebih baik dihadapan Rabbul 'Izzah penguasa jagat raya yang tidak ada tandingannya.
☀ Idul Fitri adalah sebuah anugerah ilahi atas hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih. Hari dimana kaum muslimin bergembira penuh kehangatan setelah menunaikan ketaatan di bulan suci ramadhan. Itulah hari raya yang disyariatkan bagi umat islam pada setiap tahun, selain hari raya kurban atau idul adha.
✏ Dalam sebuah hadits dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata:
عن أنس قال: قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة ولهم يومان يلعبون فيهما، فقال:
قد أبدلكم الله سبحانه وتعالى بهما خيراً منهما يوم الفطر والأضحى.
🕌 "Ketika Rasulullah tiba di kota Madinah beliau mendapati mereka (penduduk Madinah) mempunyai 2 hari istimewa dimana mereka bermain (bergembira) padanya, maka beliau berkata: Sungguh Allah telah menggantikan untuk kalian 2 hari yang lebih baik dari padanya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
📝 Hadits di atas menunjukkan bahwa telah disyariatkan bagi kaum muslimin 2 hari besar atau hari raya untuk mereka bergembira dan bersuka cita padanya, yaitu idul fitri dan idul adha. Tidak ada dalam islam hari raya selain keduanya yang merupakan anugerah terbaik dari Allah ta'ala.
🕋 Tentu seorang mukmin akan sangat berbahagia dengan segala keutamaan dari Rabbnya, karena itu adalah kurnia terbaik dan rahmat teragung dibanding harta benda yang ia kumpulkan.
✏ Allah ta'ala berfirman:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّـهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٥٨﴾
📖 Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (Yunus: 58)
🎯 MEMAKNAI IDUL FITRI
🌷 Kaum muslimin rahikumullah, perlu disadari bersama bahwa Idul Fitri selain ia sebagai kurnia Allah subhanahu wata'ala, juga sebagai sebuah ritual ibadah yang bernilai pahala. Oleh karenanya, seorang mukmin yang cerdas tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu demi mendulang pahala besar dari sisi Rabbnya yang rahmat-Nya tiada henti tersebar. Maka memaknai Idul Fitri selaras dengan konsep al-Quran dan sunnah adalah keniscayaan sebagai sarana meraih pahala dari ibadah berhari raya. Bisa dipastikan bahwa Allah telah menggariskan konsep berhari raya walau secara global, kemudian dijabarkan oleh nabi secara detail melalui ucapan dan amal.
✏ Di antaranya firman Allah ta'ala:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّـهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿١٨٥﴾
📖 "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa ramadhan) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (al-Baqarah: 185)
🏹 Ayat ini merupakan penjelasan makna dan konsep ber-Idul Fitri yaitu mengagungkan Allah dan selalu bersyukur kepada-Nya. Dua konsep ini sangat luas makna dan penjabarannya. Namun secara global yang bisa kami haturkan disini bahwa makna dan penjabaran dari penganggungan Allah dan syukur kepada-Nya, benar-benar akan terealisasi dalam bingkai ketaatan kepada Allah ta'ala serta meninggalkan kemaksiatan.
📌 Oleh karena itu Allah memvonis kaum musyirkin sebagai orang-orang yang tidak mengagungkan Allah sebagaimana dalam firman-Nya:
وَمَا قَدَرُوا اللَّـهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنزَلَ اللَّـهُ عَلَىٰ بَشَرٍ مِّن شَيْءٍ ۗ ﴿٩١﴾
📖 "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun (dari kitab) kepada manusia." (al-An'am: 91)
💺 Adapun ketaatan sebagai wujud syukur kepada Allah telah diteladankan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, s
ebagaimana dalam hadits Aisyah radhiallahu 'anha tatkala melihat nabi melakukan shalat malam sampai pecah tumitnya sehingga timbul rasa iba lalu berkata:
"Kenapa Anda melakukan demikian ini?"
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
أفلا أحب أن أكون عبدا شكورا
"Apa tidak boleh aku senang menjadi hamba yang bersyukur?"
💦 Maka sangat naif tatkala meyaksikan realita umat ketika berhari raya. Tidak sedikit yang mengotori ibadah Idul Fitri dengan melanggar syariat Allah ta'ala.
👠👞 Ikhtilat (campur baur antara pria wanita), berjabat tangan dengan yang bukan mahram, bertasyabbuh (meniru) kebiasaan orang kafir dalam hal pakaian, menampakan aurat terkhusus kaum hawa dan lainnya benar-benar menghiasi Idul Fitri mereka.
🎇 Belum lagi suara petasan atau mercon sangat mengganggu kenyamanan terdengar dimana-mana. Padahal petasan bukan dari Islam dan bukan pula dari budaya Islam melainkan budaya kaum musyrikin Budha Cina. Seakan-akan Idul Fitri adalah hari kebebasan tanpa batas termasuk batas-batas agama.
☝ Allahul musta'an!
☝ Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua dan kaum muslimin di negeri ini untuk selalu berpegang dengan syariat-Nya!
☝ Amin
🚀 Silakan kunjungi:
http://www.yuk-kenal-nu.net/2016/07/08/agar-menjadi-lebih-baik/
💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷
🌏🚀 Tebarkan nasihat, berilmu, beramal dan beramar makruf nahi mungkar.
🌷💐 Dengan mengajak saudara, kenalan dan handai taulan anda bergabung dengan channel telegram YKNU Online di:
https://telegram.me/yknuonline
Atau
https://goo.gl/qyrUcN
Atau
http://bit.ly/1luO2wL
🌺 Silakan dishare! Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin!
☝ Amin
"Kenapa Anda melakukan demikian ini?"
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
أفلا أحب أن أكون عبدا شكورا
"Apa tidak boleh aku senang menjadi hamba yang bersyukur?"
💦 Maka sangat naif tatkala meyaksikan realita umat ketika berhari raya. Tidak sedikit yang mengotori ibadah Idul Fitri dengan melanggar syariat Allah ta'ala.
👠👞 Ikhtilat (campur baur antara pria wanita), berjabat tangan dengan yang bukan mahram, bertasyabbuh (meniru) kebiasaan orang kafir dalam hal pakaian, menampakan aurat terkhusus kaum hawa dan lainnya benar-benar menghiasi Idul Fitri mereka.
🎇 Belum lagi suara petasan atau mercon sangat mengganggu kenyamanan terdengar dimana-mana. Padahal petasan bukan dari Islam dan bukan pula dari budaya Islam melainkan budaya kaum musyrikin Budha Cina. Seakan-akan Idul Fitri adalah hari kebebasan tanpa batas termasuk batas-batas agama.
☝ Allahul musta'an!
☝ Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua dan kaum muslimin di negeri ini untuk selalu berpegang dengan syariat-Nya!
☝ Amin
🚀 Silakan kunjungi:
http://www.yuk-kenal-nu.net/2016/07/08/agar-menjadi-lebih-baik/
💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷
🌏🚀 Tebarkan nasihat, berilmu, beramal dan beramar makruf nahi mungkar.
🌷💐 Dengan mengajak saudara, kenalan dan handai taulan anda bergabung dengan channel telegram YKNU Online di:
https://telegram.me/yknuonline
Atau
https://goo.gl/qyrUcN
Atau
http://bit.ly/1luO2wL
🌺 Silakan dishare! Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin!
☝ Amin
📢 Lafadz takbiran
https://t.me/tholibulilmicikarang/7738
••——————————————————••
Klik untuk mendengarkan 🔽🔽
#takbiran
https://t.me/tholibulilmicikarang/7738
••——————————————————••
Klik untuk mendengarkan 🔽🔽
#takbiran
Telegram
T I C 👉 https://is.gd/TIConline 🌎
Forwarded from TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
*SHOLAT IED (HUKUM, SUNNAH-SUNNAH, DAN TATA CARANYA)*
Di tulis Oleh Al Ustadz Abu utsman Kharisman
Berikut ini akan dijelaskan tentang sunnah-sunnah berkaitan dengan hari Iedul Fithri.
*Mandi Sebelum Berangkat Sholat Ied*
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى
Bahw
Di tulis Oleh Al Ustadz Abu utsman Kharisman
Berikut ini akan dijelaskan tentang sunnah-sunnah berkaitan dengan hari Iedul Fithri.
*Mandi Sebelum Berangkat Sholat Ied*
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى
Bahw
Forwarded from TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
asanya Abdullah bin Umar mandi pada hari Iedul Fithri sebelum berangkat ke musholla (tanah lapang tempat sholat Ied)(H.R Malik dalam al-Muwattha’)
Al-Imam anNawawi menjelaskan kesepakatan para Ulama tentang disunnahkannya mandi sebelum berangkat sholat Ied.
*Makan Ringan Sebelum Berangkat Sholat Iedul Fithri*
Sebelum berangkat sholat Iedul Fithri disunnahkan untuk makan ringan terlebih dahulu. Seperti makan beberapa butir kurma yang ganjil.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ .. وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا
Dari Anas bin Malik -radhiyallahu anhu- beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam tidaklah keluar di pagi hari Fithri sampai beliau makan terlebih dahulu beberapa kurma…beliau makan dalam jumlah ganjil (H.R alBukhari)
*Sedangkan pada Iedul Adha, sebelum berangkat justru disunnahkan untuk tidak makan atau minum apapun terlebih dahulu.*
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَلاَ يَطْعَمُ يَوْمَ اْلأَضْحَى حَتَّى يُصلِّيَ
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya beliau berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam tidaklah keluar pada hari Iedul Fithri sampai makan (terlebih dahulu) dan tidak makan pada hari Iedul Adha sampai sholat (H.R atTirmidzi, dishahihkan al-Hakim dan disepakati adz-Dzahaby dan al-Albany)
*Berhias dan Berpakaian Baik di Hari Ied*
Disunnahkan berhias dan berpakaian baik di hari Ied. Sebagaimana hal itu sudah dikenal di masa Sahabat. Umar bin al-Khottob pernah mengambil sebuah jubah dari sutera kemudian menunjukkan pada Nabi seraya berkata: Belilah ini agar anda bisa pakai saat Ied atau menerima utusan.Tapi Nabi menyatakan kepada Umar: Itu (pakaian sutera) adalah pakaian bagi (laki-laki) yang tidak mendapatkan bagian akhirat(H.R alBukhari no 948).
Nabi tidak mengingkari Umar tentang berpakaian baik di hari Ied, namun yang beliau ingkari adalah bahwa pakaian yang ditawarkan itu (sutera) haram dipakai oleh muslim laki-laki di dunia.
*Bertakbir pada Hari Ied*
Takbir terkait hari raya Iedul Fithri dimulai dari sejak dipastikan masuknya malam Syawwal hingga Imam bersiap akan sholat Ied.
Hal ini sesuai dengan ayat al-Quran terkait puasa :
…وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
…dan bertakbirlah (mengagungkan kebesaran) Allah atas petunjukNya kepada kalian dan agar kalian bersyukur (Q.S al-Baqoroh:185)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي َاللهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ كَانَ يُكَبِّرُ يَوْمَ الْعِيْدِ حَتَّى يَأْتِيَ الْمُصَلَّى ، وَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ اْلِإمَامُ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwasanya beliau bertakbir pada hari Ied (Iedul Fithri) sampai tiba di musholla (tanah lapang Ied) dan bertakbir hingga datangnya Imam (akan dilaksanakan sholat Ied)(H.R al-Firyaabi dalam Ahkaamul Ied no 43)
*Ucapan takbir dikumandangkan dengan tahmid, tahlil, dan dzikir lain. Tidak ada lafadz khusus dari Nabi shollallahu alaihi wasallam. Hanya disebutkan dalam beberapa ucapan Sahabat Nabi, seperti Ibnu Mas’ud membaca*:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Allah Maha Besar Allah Maha Besar Allah Maha Besar. Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah. Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagi Allahlah pujian (riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf)
*Sedangkan Ibnu Abbas mengucapkan*:
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ ، أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ ، أَكْبَرُ وَأَجَلُّ ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Allah Maha Besar dengan kebesaran yang mutlak, Allah Maha Besar dengan kebesaran yang mutlak. Allah Maha Besar dan Maha Mulya. Allah Maha Besar, baginyalah pujian (riwayat Ibnu Abi Syaibah)
*Menempuh Jalan yang Berbeda antara Berangkat dan Pulang dari Musholla Ied*
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Dari Jabir bin Abdillah radhiyall
Al-Imam anNawawi menjelaskan kesepakatan para Ulama tentang disunnahkannya mandi sebelum berangkat sholat Ied.
*Makan Ringan Sebelum Berangkat Sholat Iedul Fithri*
Sebelum berangkat sholat Iedul Fithri disunnahkan untuk makan ringan terlebih dahulu. Seperti makan beberapa butir kurma yang ganjil.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ .. وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا
Dari Anas bin Malik -radhiyallahu anhu- beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam tidaklah keluar di pagi hari Fithri sampai beliau makan terlebih dahulu beberapa kurma…beliau makan dalam jumlah ganjil (H.R alBukhari)
*Sedangkan pada Iedul Adha, sebelum berangkat justru disunnahkan untuk tidak makan atau minum apapun terlebih dahulu.*
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَلاَ يَطْعَمُ يَوْمَ اْلأَضْحَى حَتَّى يُصلِّيَ
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya beliau berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam tidaklah keluar pada hari Iedul Fithri sampai makan (terlebih dahulu) dan tidak makan pada hari Iedul Adha sampai sholat (H.R atTirmidzi, dishahihkan al-Hakim dan disepakati adz-Dzahaby dan al-Albany)
*Berhias dan Berpakaian Baik di Hari Ied*
Disunnahkan berhias dan berpakaian baik di hari Ied. Sebagaimana hal itu sudah dikenal di masa Sahabat. Umar bin al-Khottob pernah mengambil sebuah jubah dari sutera kemudian menunjukkan pada Nabi seraya berkata: Belilah ini agar anda bisa pakai saat Ied atau menerima utusan.Tapi Nabi menyatakan kepada Umar: Itu (pakaian sutera) adalah pakaian bagi (laki-laki) yang tidak mendapatkan bagian akhirat(H.R alBukhari no 948).
Nabi tidak mengingkari Umar tentang berpakaian baik di hari Ied, namun yang beliau ingkari adalah bahwa pakaian yang ditawarkan itu (sutera) haram dipakai oleh muslim laki-laki di dunia.
*Bertakbir pada Hari Ied*
Takbir terkait hari raya Iedul Fithri dimulai dari sejak dipastikan masuknya malam Syawwal hingga Imam bersiap akan sholat Ied.
Hal ini sesuai dengan ayat al-Quran terkait puasa :
…وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
…dan bertakbirlah (mengagungkan kebesaran) Allah atas petunjukNya kepada kalian dan agar kalian bersyukur (Q.S al-Baqoroh:185)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي َاللهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ كَانَ يُكَبِّرُ يَوْمَ الْعِيْدِ حَتَّى يَأْتِيَ الْمُصَلَّى ، وَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ اْلِإمَامُ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwasanya beliau bertakbir pada hari Ied (Iedul Fithri) sampai tiba di musholla (tanah lapang Ied) dan bertakbir hingga datangnya Imam (akan dilaksanakan sholat Ied)(H.R al-Firyaabi dalam Ahkaamul Ied no 43)
*Ucapan takbir dikumandangkan dengan tahmid, tahlil, dan dzikir lain. Tidak ada lafadz khusus dari Nabi shollallahu alaihi wasallam. Hanya disebutkan dalam beberapa ucapan Sahabat Nabi, seperti Ibnu Mas’ud membaca*:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Allah Maha Besar Allah Maha Besar Allah Maha Besar. Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah. Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagi Allahlah pujian (riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf)
*Sedangkan Ibnu Abbas mengucapkan*:
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ ، أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ ، أَكْبَرُ وَأَجَلُّ ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Allah Maha Besar dengan kebesaran yang mutlak, Allah Maha Besar dengan kebesaran yang mutlak. Allah Maha Besar dan Maha Mulya. Allah Maha Besar, baginyalah pujian (riwayat Ibnu Abi Syaibah)
*Menempuh Jalan yang Berbeda antara Berangkat dan Pulang dari Musholla Ied*
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Dari Jabir bin Abdillah radhiyall
Forwarded from TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
ahu anhuma beliau berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam pada hari Ied menempuh jalan yang berbeda (berangkat dan pulangnya)(H.R al-Bukhari)
*Saling Memberikan Ucapan Selamat*
عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْر قَالَ كَانَ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا الْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيْدِ يَقُوْلُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ
Dari Jubair bin Nufair beliau berkata: Para Sahabat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam jika saling bertemu akan saling berkata satu sama lain: Taqobbalallaahu minnaa wa minka (semoga Allah menerima amal kita)(H.R al-Muhamili dinyatakan sanadnya hasan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (2/446)).
*Hukum Pelaksanaan Sholat Ied*
Para Ulama’ berbeda pendapat tentang hukum sholat Ied.
*Pendapat pertama: wajib*
Ini adalah pendapat Ulama’ Hanafiyah(pengikut al-Imam Abu Hanifah).
Alasan Ulama’ yang berpendapat ini di antaranya:
1. Nabi shollallahu alaihi wasallam tidak pernah meninggalkannya sama sekali.
2. Nabi shollallahu alaihi wasallammemerintahkan agar semuanya keluar untuk menyaksikan pelaksanaan sholat Ied, termasuk gadis yang dalam pingitan dan wanita haid. Hanya saja wanita haid diperintahkan agak jauh dari tempat pelaksanaan sholat.
3. Jika Ied bertepatan dengan hari Jumat, dan seseorang laki-laki telah ikut sholat Ied, tidak wajib baginya untuk sholat Jumat di hari itu. Tidak mungkin sesuatu yang wajib bisa digugurkan kewajibannya kecuali dengan yang wajib juga.
Pendapat ini juga didukung oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Syaikh Bin Baz, dan Syaikh Ibnu Utsaimin.
*Pendapat Kedua: Sunnah Muakkadah*
Ini adalah pendapat Ulama’ Syafiiyyah danMaalikiyyah. Dalil mereka adalah: ketika datang seorang Arab badui datang kepada Nabi dan bertanya tentang kewajiban-kewajiban dalam Islam, Nabi menjelaskan kewajiban-kewajiban dalam Islam, termasuk sholat wajib (5 waktu). Kemudian orang itu bertanya: Apakah masih ada lagi yang wajib untukku? Nabi menyatakan: Tidak. Kecuali sholat yang sunnah saja.
*Pendapat Ketiga: Fardlu Kifayah*
Ini adalah pendapat Ulama’ Hanabilah.
Dalilnya adalah firman Allah dalam surat al-Kautsar ayat 2
*Tidak Ada Adzan dan Iqomat dalam Sholat Ied*
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ يَوْمَ الْعِيدِ فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ
Dari Jabir bin Abdillah -radhiyallahu anhuma- beliau berkata: Saya ikut sholat Ied bersama Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Beliau memulai dengan sholat sebelum khutbah tanpa adzan dan iqomat (H.R Muslim no 1467)
*Tata Cara Sholat Ied*
Sholat Ied 2 rokaat, sesuai dengan hadits:
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَلَاةُ السَّفَرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْأَضْحَى رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْفِطْرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَانِ تَمَامٌ غَيْرُ قَصْرٍ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Umar radhiyallahu anhu beliau berkata: sholat safar dua rokaat, sholat Iedul Adha dua rokaat, sholat Iedul Fithri dua rokaat, sholat Jumat dua rokaat, secara sempurna bukan diringkas. Sesuai berdasarkan lisan Muhammad shollallahu alaihi wasallam (H.R anNasaai, Ibnu Majah, Ahmad, dishahihkan Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
*Sholat Ied dilaksanakan sebelum khutbah*
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يُصَلُّونَ الْعِيدَيْنِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ
dari Ibnu Umar -radhiyallahu anhuma- beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, Abu Bakr, dan Umar radhiyallahu anhuma sholat dua Ied sebelum khutbah (H.R alBukhari dan Muslim)
Setelah takbiratul ihram membaca 6 takbir di rokaat pertama dan 5 takbir di rokaat kedua. Hukum takbir tambahan tersebut adalah sunnah, bukan rukun atau kewajiban dalam sholat (Fataawa Nuurun alad Darb libni Utsaimin (189/1)).
Ada banyak riwayat dari para Sahabat Nabi yang menunjukkan bermacam-macam jumlah takbir tambahan tersebut pada tiap rokaatnya.
1. Total takbir tambahan : 11 takbir. Rokaat pertama: 6, rokaat kedua:5.
عَن
*Saling Memberikan Ucapan Selamat*
عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْر قَالَ كَانَ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا الْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيْدِ يَقُوْلُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ
Dari Jubair bin Nufair beliau berkata: Para Sahabat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam jika saling bertemu akan saling berkata satu sama lain: Taqobbalallaahu minnaa wa minka (semoga Allah menerima amal kita)(H.R al-Muhamili dinyatakan sanadnya hasan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (2/446)).
*Hukum Pelaksanaan Sholat Ied*
Para Ulama’ berbeda pendapat tentang hukum sholat Ied.
*Pendapat pertama: wajib*
Ini adalah pendapat Ulama’ Hanafiyah(pengikut al-Imam Abu Hanifah).
Alasan Ulama’ yang berpendapat ini di antaranya:
1. Nabi shollallahu alaihi wasallam tidak pernah meninggalkannya sama sekali.
2. Nabi shollallahu alaihi wasallammemerintahkan agar semuanya keluar untuk menyaksikan pelaksanaan sholat Ied, termasuk gadis yang dalam pingitan dan wanita haid. Hanya saja wanita haid diperintahkan agak jauh dari tempat pelaksanaan sholat.
3. Jika Ied bertepatan dengan hari Jumat, dan seseorang laki-laki telah ikut sholat Ied, tidak wajib baginya untuk sholat Jumat di hari itu. Tidak mungkin sesuatu yang wajib bisa digugurkan kewajibannya kecuali dengan yang wajib juga.
Pendapat ini juga didukung oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Syaikh Bin Baz, dan Syaikh Ibnu Utsaimin.
*Pendapat Kedua: Sunnah Muakkadah*
Ini adalah pendapat Ulama’ Syafiiyyah danMaalikiyyah. Dalil mereka adalah: ketika datang seorang Arab badui datang kepada Nabi dan bertanya tentang kewajiban-kewajiban dalam Islam, Nabi menjelaskan kewajiban-kewajiban dalam Islam, termasuk sholat wajib (5 waktu). Kemudian orang itu bertanya: Apakah masih ada lagi yang wajib untukku? Nabi menyatakan: Tidak. Kecuali sholat yang sunnah saja.
*Pendapat Ketiga: Fardlu Kifayah*
Ini adalah pendapat Ulama’ Hanabilah.
Dalilnya adalah firman Allah dalam surat al-Kautsar ayat 2
*Tidak Ada Adzan dan Iqomat dalam Sholat Ied*
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ يَوْمَ الْعِيدِ فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ
Dari Jabir bin Abdillah -radhiyallahu anhuma- beliau berkata: Saya ikut sholat Ied bersama Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Beliau memulai dengan sholat sebelum khutbah tanpa adzan dan iqomat (H.R Muslim no 1467)
*Tata Cara Sholat Ied*
Sholat Ied 2 rokaat, sesuai dengan hadits:
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَلَاةُ السَّفَرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْأَضْحَى رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْفِطْرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَانِ تَمَامٌ غَيْرُ قَصْرٍ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Umar radhiyallahu anhu beliau berkata: sholat safar dua rokaat, sholat Iedul Adha dua rokaat, sholat Iedul Fithri dua rokaat, sholat Jumat dua rokaat, secara sempurna bukan diringkas. Sesuai berdasarkan lisan Muhammad shollallahu alaihi wasallam (H.R anNasaai, Ibnu Majah, Ahmad, dishahihkan Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
*Sholat Ied dilaksanakan sebelum khutbah*
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يُصَلُّونَ الْعِيدَيْنِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ
dari Ibnu Umar -radhiyallahu anhuma- beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, Abu Bakr, dan Umar radhiyallahu anhuma sholat dua Ied sebelum khutbah (H.R alBukhari dan Muslim)
Setelah takbiratul ihram membaca 6 takbir di rokaat pertama dan 5 takbir di rokaat kedua. Hukum takbir tambahan tersebut adalah sunnah, bukan rukun atau kewajiban dalam sholat (Fataawa Nuurun alad Darb libni Utsaimin (189/1)).
Ada banyak riwayat dari para Sahabat Nabi yang menunjukkan bermacam-macam jumlah takbir tambahan tersebut pada tiap rokaatnya.
1. Total takbir tambahan : 11 takbir. Rokaat pertama: 6, rokaat kedua:5.
عَن
Forwarded from TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
ِ ابْنِ عَبَّاسٍ ؛ أَنَّهُ كَانَ يُكَبِّرُ فِي الْعِيدِ ، فِي الأُولَى سَبْعَ تَكْبِيرَاتٍ بِتَكْبِيرَةِ الافْتِتَاحِ ، وَفِي الآخِرَةِ سِتًّا بِتَكْبِيرَةِ الرَّكْعَةِ ، كُلُّهُنَّ قَبْلَ الْقِرَاءَةِ
Dari Ibnu Abbas bahwasanya beliau bertakbir dalam (sholat) Ied pada rokaat pertama 7 takbir termasuk takbir permulaan dan di rokaat terakhir 6 takbir dengan takbir rokaat. Semuanya sebelum membaca (al-Fatihah)(riwayat Ibnu Abi Syaibah, dinyatakan oleh Syaikh al-Albany sanadnya shahih sesuai syarat al-Bukhari dan Muslim).
Ini sama dengan yang dijelaskan Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Fataawa Nuurun alad Darb di atas.
2. Total takbir tambahan: 12 takbir. Rokaat pertama: 7, rokaat kedua:5.
>عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُكَبِّرُ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى فِي الْأُولَى سَبْعَ تَكْبِيرَاتٍ وَفِي الثَّانِيَةِخَمْسًا
Dari Aisyah radhiyallahu anha bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bertakbir di Iedul Fithri dan Iedul Adha, pada rokaat pertama 7 takbir dan rokaat kedua 5 takbir (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad)
Di sini hanya disebutkan 2 jenis (jumlah takbir tambahan) yang masyhur dan shahih. Al-Imam asy-Syaukany menyebutkan 10 pendapat tentang jumlah takbir tambahan itu dalam Nailul Authar (3/366)).
*Tiap takbir tambahan itu diikuti dengan mengangkat tangan, sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu Umar*. Antara takbir yang satu dengan takbir berikutnya terdapat masa jeda. Masa jeda tersebut digunakan untuk membaca pujian kepada Allah dan sholawat kepada Nabishollallahu alaihi wasallam.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ مَسْعُوْدٍ عَمَّا يَقُوْلُهُ بَعْدَ تَكْبِيْرَاتِ اْلعِيْدِ قَالَ ” يَحْمَدُ اللهَ وَيُثْنِي عَلَيْهِ وَيُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu anhu beliau berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud tentang apa yang dibaca di antara takbir Ied. Beliau (Ibnu Mas’ud) berkata: memuji dan memuja Allah dan bersholawat atas Nabi shollallahu alaihi wasallam (riwayat al-Atsram dan dijadikan hujjah oleh Imam Ahmad, dishahihkan al-Albany dalam Irwaul Ghalil).
Kemudian setelah itu membaca al-Fatihah dan surat-surat lain dalam al-Quran. Disunnahkan bagi Imam untuk membaca di rokaat pertama surat Qoof dan pada rokaat kedua surat al-Qomar (H.R Muslim no 1478) atau di rokaat pertama membaca surat al-A’laa (Sabbihisma robbikal a’la) dan di rokaat kedua membaca surat al-Ghosyiyah (H.R Muslim). Jika tidak membaca surat-surat tersebut dan memilih surat yang lain juga tidak mengapa.
*Khutbah Ied*
Setelah sholat Ied disyariatkan khutbah Ied sekali (tidak dua kali seperti dalam khutbah Jumat).
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ فَإِنْ كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ أَوْ يَأْمُرَ بِشَيْءٍ أَمَرَ بِهِ ثُمَّ يَنْصَرِفُ
Dari Abu Said al-Khudry -radhiyallahu anhu- beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam keluar pada hari Iedul Fithri dan Iedul Adha ke musholla (tanah lapang Ied). Pertama kali yang dilakukan adalah sholat kemudian berbalik berdiri menghadap manusia, sedangkan para manusia duduk di shaf-shaf mereka. Nabi memberikan nasehat, wasiat, dan perintah. Jika beliau mau untuk mengutus pasukan atau memerintahkan sesuatu, beliau akan lakukan, kemudian beliau berpaling (selesai dari khutbah)(H.R al-Bukhari)
Sebaiknya Imam juga menyelipkan dalam khutbah Ied-nya nasehat khusus bagi wanita. Sebagaimana yang dilakukan Nabi shollallahu alaihi wasallam (Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin dan Syaikh Sholih al-Fauzan).
*Hukum mendengarkan khutbah Ied adalah tidak wajib*
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ حَضَرْتُ الْعِيدَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى بِنَا الْعِيدَ ثُمَّ قَالَ قَدْ قَضَيْنَا الصَّلَاةَ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجْلِسَ لِلْخُطْبَةِ فَلْيَجْلِسْ وَمَنْ أَحَبَّ أَ
Dari Ibnu Abbas bahwasanya beliau bertakbir dalam (sholat) Ied pada rokaat pertama 7 takbir termasuk takbir permulaan dan di rokaat terakhir 6 takbir dengan takbir rokaat. Semuanya sebelum membaca (al-Fatihah)(riwayat Ibnu Abi Syaibah, dinyatakan oleh Syaikh al-Albany sanadnya shahih sesuai syarat al-Bukhari dan Muslim).
Ini sama dengan yang dijelaskan Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Fataawa Nuurun alad Darb di atas.
2. Total takbir tambahan: 12 takbir. Rokaat pertama: 7, rokaat kedua:5.
>عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُكَبِّرُ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى فِي الْأُولَى سَبْعَ تَكْبِيرَاتٍ وَفِي الثَّانِيَةِخَمْسًا
Dari Aisyah radhiyallahu anha bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bertakbir di Iedul Fithri dan Iedul Adha, pada rokaat pertama 7 takbir dan rokaat kedua 5 takbir (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad)
Di sini hanya disebutkan 2 jenis (jumlah takbir tambahan) yang masyhur dan shahih. Al-Imam asy-Syaukany menyebutkan 10 pendapat tentang jumlah takbir tambahan itu dalam Nailul Authar (3/366)).
*Tiap takbir tambahan itu diikuti dengan mengangkat tangan, sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu Umar*. Antara takbir yang satu dengan takbir berikutnya terdapat masa jeda. Masa jeda tersebut digunakan untuk membaca pujian kepada Allah dan sholawat kepada Nabishollallahu alaihi wasallam.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ مَسْعُوْدٍ عَمَّا يَقُوْلُهُ بَعْدَ تَكْبِيْرَاتِ اْلعِيْدِ قَالَ ” يَحْمَدُ اللهَ وَيُثْنِي عَلَيْهِ وَيُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu anhu beliau berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud tentang apa yang dibaca di antara takbir Ied. Beliau (Ibnu Mas’ud) berkata: memuji dan memuja Allah dan bersholawat atas Nabi shollallahu alaihi wasallam (riwayat al-Atsram dan dijadikan hujjah oleh Imam Ahmad, dishahihkan al-Albany dalam Irwaul Ghalil).
Kemudian setelah itu membaca al-Fatihah dan surat-surat lain dalam al-Quran. Disunnahkan bagi Imam untuk membaca di rokaat pertama surat Qoof dan pada rokaat kedua surat al-Qomar (H.R Muslim no 1478) atau di rokaat pertama membaca surat al-A’laa (Sabbihisma robbikal a’la) dan di rokaat kedua membaca surat al-Ghosyiyah (H.R Muslim). Jika tidak membaca surat-surat tersebut dan memilih surat yang lain juga tidak mengapa.
*Khutbah Ied*
Setelah sholat Ied disyariatkan khutbah Ied sekali (tidak dua kali seperti dalam khutbah Jumat).
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ فَإِنْ كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ أَوْ يَأْمُرَ بِشَيْءٍ أَمَرَ بِهِ ثُمَّ يَنْصَرِفُ
Dari Abu Said al-Khudry -radhiyallahu anhu- beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam keluar pada hari Iedul Fithri dan Iedul Adha ke musholla (tanah lapang Ied). Pertama kali yang dilakukan adalah sholat kemudian berbalik berdiri menghadap manusia, sedangkan para manusia duduk di shaf-shaf mereka. Nabi memberikan nasehat, wasiat, dan perintah. Jika beliau mau untuk mengutus pasukan atau memerintahkan sesuatu, beliau akan lakukan, kemudian beliau berpaling (selesai dari khutbah)(H.R al-Bukhari)
Sebaiknya Imam juga menyelipkan dalam khutbah Ied-nya nasehat khusus bagi wanita. Sebagaimana yang dilakukan Nabi shollallahu alaihi wasallam (Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin dan Syaikh Sholih al-Fauzan).
*Hukum mendengarkan khutbah Ied adalah tidak wajib*
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ حَضَرْتُ الْعِيدَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى بِنَا الْعِيدَ ثُمَّ قَالَ قَدْ قَضَيْنَا الصَّلَاةَ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجْلِسَ لِلْخُطْبَةِ فَلْيَجْلِسْ وَمَنْ أَحَبَّ أَ
Forwarded from TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
نْ يَذْهَبَ فَلْيَذْهَبْ
Dari Abdullah bin as-Saaib beliau berkata: Saya menghadiri Ied bersama Rasulullah shollallahu alaihi wsaallam kemudian beliau sholat Ied bersama kami, kemudian beliau bersabda: Kita telah selesai sholat (Ied). Barangsiapa yang mau duduk mendengarkan khutbah, silakan duduk dan barangsiapa yang mau pergi silakan pergi (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahaby)
www.darussalaf.or.id/fiqih/sholat-ied-hukum-sunnah-sunnah-dan-tata-caranya
🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
—————— ⓣⓘⓒ ——————
Dari Abdullah bin as-Saaib beliau berkata: Saya menghadiri Ied bersama Rasulullah shollallahu alaihi wsaallam kemudian beliau sholat Ied bersama kami, kemudian beliau bersabda: Kita telah selesai sholat (Ied). Barangsiapa yang mau duduk mendengarkan khutbah, silakan duduk dan barangsiapa yang mau pergi silakan pergi (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahaby)
www.darussalaf.or.id/fiqih/sholat-ied-hukum-sunnah-sunnah-dan-tata-caranya
🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
—————— ⓣⓘⓒ ——————
Forwarded from TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
*Faidah tambahan dari ustadz Kharisman*
[12/9 05.40] , ustadz abu utsman kharisman:
alMubaarokfuriy dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan:
وقد خصص أحمد بن حنبل استحباب تأخير الأكل في عيد الأضحى بمن له ذبح
*Ahmad bin Hanbal mengkhususkan disunnahkannya mengakhirkan makan pada Iedul Adha hanya utk orang yg punya binatang kurban (yang akan dikurbankan)*
[12/9 05.44] Abu Fadhilah Cikarang: Jazakumullahukhoiron
[12/9 05.45] , ustadz abu utsman kharisman: Wa jazaakumullaahu khayran.
Sekaligus ralat thd tulisan ana sebelumnya
[12/9 05.46] Abu Fadhilah Cikarang: Na'am
[12/9 05.40] , ustadz abu utsman kharisman:
alMubaarokfuriy dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan:
وقد خصص أحمد بن حنبل استحباب تأخير الأكل في عيد الأضحى بمن له ذبح
*Ahmad bin Hanbal mengkhususkan disunnahkannya mengakhirkan makan pada Iedul Adha hanya utk orang yg punya binatang kurban (yang akan dikurbankan)*
[12/9 05.44] Abu Fadhilah Cikarang: Jazakumullahukhoiron
[12/9 05.45] , ustadz abu utsman kharisman: Wa jazaakumullaahu khayran.
Sekaligus ralat thd tulisan ana sebelumnya
[12/9 05.46] Abu Fadhilah Cikarang: Na'am
💣☄🕋 KHAWARIJ MENTARGETKAN SERANGAN KE MASJIDIL HARAM
🇸🇦 Jum'at sore, 28 Ramadhan 1438 H (23/6/2017) Kementrian Dalam Negeri mengumumkan berhasil menggagalkan serangan teror yang membidik Masjidil Haram dan para pengunjungnya, yaitu para jama'ah shalat dan para jama'ah umroh.
👉🏻 Lahaula wa la quwwata illa billah
Sungguh para teroris itu jiwanya dipenuhi dengan kejelekan dan kejahatan.
🌙 Mereka memilih bulan Ramadhan. Bahkan pada 10 terakhir Ramadhan. Kejadian yang sama juga terjadi pada setahun lalu.
💨 Yang mereka pilih untuk mereka bunuh adalah kaum muslimin jamaah shalat dan jamaah umroh di Masjidil Haram. Setahun yang lalu di Masjid Nabawi. Bahkan ada di antara teroris itu yang tega membunuh ayah dan ibunya sendiri!
🇸🇦 Negeri yang mereka pilih untuk mereka serang adalah Negeri Tauhid.
🕋 Tempat yang mereka pilih sebagai sasaran adalah Masjidil Haram, setelah pada tahun lalu menargetkan Masjid Nabawi.
🌿 Jihad apakah yang sedang mereka lakukan?!
Surga apakah yang mereka inginkan?!
#teror #terorisme
#masjidil_haram
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://telegram.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
~~~~~~~~~~~~~~~~~
🇸🇦 Jum'at sore, 28 Ramadhan 1438 H (23/6/2017) Kementrian Dalam Negeri mengumumkan berhasil menggagalkan serangan teror yang membidik Masjidil Haram dan para pengunjungnya, yaitu para jama'ah shalat dan para jama'ah umroh.
👉🏻 Lahaula wa la quwwata illa billah
Sungguh para teroris itu jiwanya dipenuhi dengan kejelekan dan kejahatan.
🌙 Mereka memilih bulan Ramadhan. Bahkan pada 10 terakhir Ramadhan. Kejadian yang sama juga terjadi pada setahun lalu.
💨 Yang mereka pilih untuk mereka bunuh adalah kaum muslimin jamaah shalat dan jamaah umroh di Masjidil Haram. Setahun yang lalu di Masjid Nabawi. Bahkan ada di antara teroris itu yang tega membunuh ayah dan ibunya sendiri!
🇸🇦 Negeri yang mereka pilih untuk mereka serang adalah Negeri Tauhid.
🕋 Tempat yang mereka pilih sebagai sasaran adalah Masjidil Haram, setelah pada tahun lalu menargetkan Masjid Nabawi.
🌿 Jihad apakah yang sedang mereka lakukan?!
Surga apakah yang mereka inginkan?!
#teror #terorisme
#masjidil_haram
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://telegram.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Telegram
Manhajul Anbiya
الدعوة إلى الله على بصيرة
Dakwah ke Jalan Allah di atas Bashirah
Admin:
Ustadz Muhammad Baraja,
Abu Sumayyah Firman
Pembina:
Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc,
Ustadz Ahmad Alfian
Dakwah ke Jalan Allah di atas Bashirah
Admin:
Ustadz Muhammad Baraja,
Abu Sumayyah Firman
Pembina:
Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc,
Ustadz Ahmad Alfian
🌿🌏. LAILATUL QODAR
ADALAH KAROMAH
HENDAKLAH
DIRAHASIAKAN
Imam An-Nawawiy -rohimahulloh- berkata :
"Disukai bagi orang yang melihatnya agar menyembunyikannya"
🍃. (Al-Majmu' 6/453)
Yang demikian itu karena :
✔️1. Karena lailatul qodar adalah karomah, dan karomah hendaknya disembunyikan tidak
diumumkan.
✔️2. Agar tidak muncul perasaan bangga diri dan riya'. Dan agar dia tidak mengganggap -ketika telah mendapatkannya- hal itu disebabkan karena dirinya termasuk orang yang memiliki martabat yang tinggi dan derajat yang mulia.
✔️3. Agar tidak menghalangi dan menjadikan orang lain lemah semangat.
✔️4. Agar dirinya terhindar dari kedengkian orang lain.
Dinukil dari :
Majmu'ah Al-Jarh Wat-ta'dil
يقول النووي رحمه الله:
(( ويستحب لمن رآها كتمها ))
المجموع 6/453
وذلك لأسباب:
1- لأنها كرامة والكرامات تخفى لا تعلن
2- لئلا يدخله العجب والرياء ويحسب أنه رآها لأنه من أهل المراتب العالية والدرجات السامية
3- لئلا يثبط الناس ويكسلهم عن الاجتهاد
4- حفظا لنفسه من حسد الناس
🏅مجموة الجرح والتعديل
📠 Dikutip dari channel @KEUTAMAANILMU
Lihat poster https://t.me/galeriTIC/386
🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#lailatulqodar #karomah
ADALAH KAROMAH
HENDAKLAH
DIRAHASIAKAN
Imam An-Nawawiy -rohimahulloh- berkata :
"Disukai bagi orang yang melihatnya agar menyembunyikannya"
🍃. (Al-Majmu' 6/453)
Yang demikian itu karena :
✔️1. Karena lailatul qodar adalah karomah, dan karomah hendaknya disembunyikan tidak
diumumkan.
✔️2. Agar tidak muncul perasaan bangga diri dan riya'. Dan agar dia tidak mengganggap -ketika telah mendapatkannya- hal itu disebabkan karena dirinya termasuk orang yang memiliki martabat yang tinggi dan derajat yang mulia.
✔️3. Agar tidak menghalangi dan menjadikan orang lain lemah semangat.
✔️4. Agar dirinya terhindar dari kedengkian orang lain.
Dinukil dari :
Majmu'ah Al-Jarh Wat-ta'dil
يقول النووي رحمه الله:
(( ويستحب لمن رآها كتمها ))
المجموع 6/453
وذلك لأسباب:
1- لأنها كرامة والكرامات تخفى لا تعلن
2- لئلا يدخله العجب والرياء ويحسب أنه رآها لأنه من أهل المراتب العالية والدرجات السامية
3- لئلا يثبط الناس ويكسلهم عن الاجتهاد
4- حفظا لنفسه من حسد الناس
🏅مجموة الجرح والتعديل
📠 Dikutip dari channel @KEUTAMAANILMU
Lihat poster https://t.me/galeriTIC/386
🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC
📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#lailatulqodar #karomah
Telegram
GALERI TIC
HENDAKNYA YANG MELIHAT LAILATUL QODR UNTUK MENYEMBUNYIKANYA
—————————————————
#lailatulqodar #karomah
—————————————————
#lailatulqodar #karomah
Forwarded from TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
📢 Lafadz takbiran
https://t.me/tholibulilmicikarang/7738
••——————————————————••
Klik untuk mendengarkan 🔽🔽
#takbiran
https://t.me/tholibulilmicikarang/7738
••——————————————————••
Klik untuk mendengarkan 🔽🔽
#takbiran
Telegram
T I C 👉 https://is.gd/TIConline 🌎