Media Tashfiyah
5.69K subscribers
263 photos
5 videos
4 files
548 links
Ini adalah saluran telegram resmi Media Tashfiyah. Silakan menyebarkan isi dari saluran ini tanpa mengubah isinya.

Admin: @red_tashfiyah
Download Telegram
SAUDARA, BIDAH ITU TERCELA
(bag. 4 [akhir] Logika Juga Sepakat)

✍️ [oleh Abu Yusuf Abdurrahman]

Bid’ah Tercela Secara Logika

1️⃣ Logika pertama, syariat Islam merupakan syariat yang telah sempurna. Semenjak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masih hidup, Allah subhanahu wata’ala telah menegaskan bahwa Islam telah sempurna. Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, “Pada hari ini telah Aku lengkapi untuk kalian agama kalian dan telah Aku sempurnakan untuk kalian nikmat-Ku dan Aku ridha Islam sebagai agama kalian.” [Q.S. Al Maidah:3]

Ayat yang turun saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan Hajjatul Wada’ ini menjadi pertanda bahwa Islam telah sempurna dan paripurna. Tidak diturunkan ayat mengenai hukum halal dan haram setelahnya. Sesuatu yang sempurna tidak memerlukan penambahan maupun pengurangan. Apabila ditambah, maka yang tadinya sempurna tidak menjadi lebih sempurna, namun justru menjadi cacat.

Sebagai contoh untuk memudahkan pemahaman, Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia memiliki dua tangan. Dua tangan ini merupakan sifat kesempurnaan pada manusia. Jika salah satu anggota tubuh manusia ini berkurang, maka dikatakan bahwa dia tidak sempurna. Demikian pula, jika dia diciptakan memiliki satu tangan yang lebih. Meskipun anggota tubuh tersebut mampu berfungsi sebagaimana mestinya, tetap dikatakan tidak normal (cacat) dan tidak dikatakan sempurna. Maka, orang yang menambahi syariat ini, dia tidak menambahi kesempurnaan agama ini, justru menjadikan agamanya tidak sempurna. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa orang yang berbuat bid’ah telah melakukan hal yang tercela.

2️⃣ Logika kedua, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyebutkan segala hal yang bisa mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka. Sehingga, tidak ada lagi suatu amalan yang perlu ditambahkan. Siapa yang menambahi syariat ini, sadar atau tidak, dia menuduh bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengkhianati risalah. Secara tersirat, dia telah menuduh bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam belum menyampaikan semua syariat. Meskipun secara lisan dia mengingkarinya, namun inilah konsekuensi dari perbuatannya. Jadi, dipandang dari segi ini pun, orang yang berbuat bid’ah telah melakukan hal yang tercela.

Imam Malik rahimahullah sampai mengatakan, “Siapa yang mengadakan bid’ah dan dia anggap baik, maka dia telah menganggap bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhianati risalah (yakni beliau tidak menyampaikan seluruhnya). Sebab, Allah subhanahu wata’ala telah berfirman yang artinya, ‘Di hari ini telah Aku lengkapi agama kalian.’ [Q.S. Al Maidah:3] Maka segala hal yang bukan termasuk agama di hari turunnya ayat itu, bukan termasuk agama pula pada hari ini.”

3️⃣ Logika ketiga, asalnya, manusia diciptakan sebagai makhluk yang tidak mengetahui. Dia terlahir ke dunia ini tanpa memiliki pengetahuan sedikit pun. Lalu, dia pun sedikit demi sedikit bertambah ilmunya baik dari pengalaman maupun dari pengajaran yang dia dapatkan. Ilmunya yang dimilikinya pun sangat terbatas sekali karena berasal dari sumber yang terbatas.

Adapun pada perkara gaib, manusia sama sekali tidak memiliki jalan untuk mengetahuinya. Misalnya, surga serta cara untuk sampai kepadanya; dan neraka serta cara untuk menjauhinya. Oleh sebab itu, Allah subhanahu wata’ala mengaruniakan kepada manusia dengan diutusnya para rasul untuk menunjukkan jalan yang terbaik bagi manusia. Jalan terbaik tersebut adalah jalan syariat. Maka, ketika seseorang tidak mau meniti jalan rasul dalam urusan agama, namun malah membuat jalan lain, dia telah berbuat lancang. Orang itu telah melakukan hal yang tanpa didasari ilmu. Karena, hanya melalui rasul ini, ilmu agama didapatkan.

Pembaca Tashfiyah yang kami muliakan, demikianlah dalil-dalil dan alasan kenapa bid’ah dalam agama adalah sesuatu yang tercela. Maka, sebagai muslim yang beriman, tentunya sudah sepantasnya bagi kita untuk menjauhi perkara-perkara bid’ah dalam agama ini. Wallahu a’lam bish shawab.

🌎 dari Saudara, bidah itu tercela
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #akal #nalar #logika