الدين القيم
2.6K subscribers
868 photos
45 videos
88 files
2.54K links
Download Telegram
🔹Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :

📍Berjihad dengan ilmu dan lisan yaitu menuntut ilmu syar'i dan mempelajarinya kepada para masyayikh salafiyyin yang bersumber dari kitabullah dan sunnah RasulNya shallallahu alaihi wasallam serta apa yang dipegangi oleh salafus shalih, kemudian berjihad dalam menyebarkan ilmu tersebut dan mengajak manusia untuk istiqamah diatasnya dengan mengajarkan ilmu dan menyampaikan khutbah-khutbah dan muhadharah-muhadharah dan berjihad melawan orang-orang yang menyimpang dari kalangan Ahlul bida' yang mereka keluar dari dalil-dalil syar'i dan mereka memilih untuk berhizbiyyah, maka jihad melawan mereka dengan cara menjelaskan bahaya-bahaya mereka dan menampakkan rusaknya keyakinan-keyakinan mereka, ini semuanya termasuk jihad fi sabilillah.

📚Ta'sisul Ahkam 5/263.

http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
📋SILSILAH PENJELASAN RINGKAS TERHADAP MATAN KITABUT TAUHID KARYA SYAIKHUL ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB RAHIMAHULLAH (9)

Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah

Bab tentang hukum orang yang bertabarruk dengan pohon atau batu dan semisalnya.

Tabarruk ada yang disyariatkan dan ada yang dilarang.

✔️Tabarruk yang disyariatkan adalah tabarruk yang ditunjukkan oleh dalil Al Quran dan sunnah.
✖️Tabarruk yang dilarang ada dua :
1- Tabarruk dengan makhluk baik kuburan atau pohon dengan meyakini akan mendapatkan barakah darinya dan ia bisa mendekatkan dirinya kepada Allah atau memberi syafaat kepadanya di sisi Allah; maka ini syirik akbar (besar).
2- Adapun tabarruk dengan makhluk dengan meyakini bahwa tabarruk dengannya merupakan bentuk ibadah pendekatan diri kepada Allah yang akan dibalas dengan pahala, tanpa meyakini bahwa makhluk tersebut bisa memberikan kemudharatan atau kemanfaatan, seperti tabarruk dengan kain Ka'bah atau menyentuh dinding-dinding masjid Nabawi atau tiang-tiangnya; maka ini adalah kebid'ahan.

📚Tsimarut Taghrid hal. 21.

http://telegram.me/dinulqoyyim
Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :

💢Orang-orang jahiliyyah mereka dahulu memandang patuh kepada pemerintah sebagai kerendahan dan kehinaan; maka Nabi shallallahu alaihi wasallam menyelisihi mereka dan beliau memerintahkan untuk patuh kepada penguasa, dan melarang dari memberontak mereka, dan beliau betul-betul menekankan tentang hal tersebut, dan dalam larangan dari memberontak terhadap para penguasa terdapat hadits-hadits yang banyak dengan kedudukan yang berada di puncak keshahihan dan sangat begitu jelas menunjukkan hal tersebut, maka barangsiapa yang menyelisihi hadits-hadits ini maka dia adalah seorang yang berpemahaman khawarij yang wajib bagi pemerintah untuk mengawasinya dan menghukumnya, dan sungguh telah aku jelaskan hal ini di beberapa tempat yang dikumpulkan padanya dalil-dalil yang menunjukkan wajibnya mendengar dan mentaati penguasa, wabillahit taufiq.

📚Al Amalin Najmiyyah ala Masailil Jahiliyyah hal. 42-43.

http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
📋SILSILAH PENJELASAN RINGKAS TERHADAP MATAN KITABUT TAUHID KARYA SYAIKHUL ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB RAHIMAHULLAH (10)

Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah

🔹Bab dalil-dalil yang datang tentang menyembelih kepada selain Allah.

Menyembelih untuk Allah merupakan ibadah yang mulia yang disyariatkan dengan dalil-dalil Al Quran dan Sunnah, dan memalingkan ibadah ini kepada selain Allah adalah syirik akbar (besar) seperti menyembelih untuk jin atau untuk pohon atau batu atau untuk para penghuni kubur; maka hendaklah kita mewaspadainya.

📍Bab tidak boleh menyembelih untuk Allah di tempat yang dilakukan padanya penyembelihan kepada selain Allah.

Dalam bab ini terdapat larangan dari perantara yang bisa mengantarkan kepada perbuatan menyembelih kepada selain Allah; dan hal itu dengan cara melarang dari menyembelih untuk Allah di tempat yang dilakukan padanya penyembelihan untuk selain Allah, seperti tempat yang terdapat padanya berhala dari berhala-berhala jahiliyyah atau diadakan padanya perayaan hari raya kaum jahiliyyah.

📚Tsimarut Taghrid hal. 22-23.

http://telegram.me/dinulqoyyim
Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Zaid bin Muhammad Hadi Al Madkhali rahimahullah berkata :

📍Maka waspadalah dan waspadalah dari terjatuh pada kebid'ahan-kebid'ahan dan bergaul dengan ahli bid'ah, dan waspadalah dari mendengarkan syubhat-syubhat dan perdebatan mereka dikarenakan itu merupakan penyakit, sesungguhnya keselamatan yang sebenarnya ada pada sikap berpegang teguh dengan Al Quran dan Sunnah dengan pemahaman yang benar; yakni pemahaman para salafus shalih rahimahumullah yang tidaklah didapatkan melainkan dengan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan pemahaman dalam agama disertai niat yang baik dan sikap hikmah dalam meraih ilmu dan menyebarkannya.

📚Al Fawaidul Jaliyyah syarhu Masailil Jahiliyyah hal. 79.

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋SILSILAH PENJELASAN RINGKAS TERHADAP MATAN KITABUT TAUHID KARYA SYAIKHUL ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB RAHIMAHULLAH (11)

Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah

📍Bab termasuk kesyirikan bernadzar kepada selain Allah.

Nadzar merupakan ibadah dimana Allah memuji orang-orang yang menunaikan nadzarnya dan Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk menunaikan nadzar, maka memalingkannya kepada selain Allah merupakan syirik akbar seperti bernadzar kepada jin atau kepada orang-orang mati atau kepada kuburan-kuburan mereka.

🔸Bab termasuk kesyirikan meminta perlindungan kepada selain Allah.

Barangsiapa yang meminta perlindungan kepada selain Allah pada perkara-perkara yang tidak dimampui kecuali allah maka sungguh ia telah berbuat syirik akbar (besar), seperti meminta perlindungan kepada orang-orang mati atau jin. Adapun meminta perlindungan kepada orang-orang yang masih hidup dan ia berada di hadapan kita serta mampu untuk melakukannya maka hal ini diperbolehkan, seperti meminta perlindungan kepada petugas keamanan dari bahaya para penjahat.

📚Tsimarut Taghrid hal. 24-25.

🔹Bab termasuk kesyirikan adalah beristighatsah (meminta pertolongan) kepada selain Allah atau berdoa kepada selainNya.

Berdoa kepada selain Allah pada perkara-perkara yang tidak dimampui kecuali Allah, seperti berdoa kepada orang-orang mati atau jin atau beristighatsah kepada mereka dalam mengangkat kemudharatan atau mendatangkan kebaikan maka ini merupakan syirik akbar (besar). Adapun makhluk yang hidup dan mampu maka diperbolehkan engkau memanggilnya dan engkau meminta pertolongan kepadanya pada perkara-perkara yang ia mampui, seperti menyelamatkanmu dari tenggelam atau kebakaran dan semisalnya

📚Tsimarut Taghrid hl. 27.

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍SANGAT DISAYANGKAN... MULAI NAMPAK SEBAGIAN PENUNTUT ILMU MELUPAKAN JENGGOT !!

📋Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar Ruhaili hafizhahullah berkata :

Sangat disayangkan nampak sebagian laki-laki yang mereka melupakan jenggot, padahal kita hidup di Jami'ah (Universitas Islam Madinah) ini -dimana aku memasukinya ketika aku berada pada jenjang mutawassith- sampai hari ini, demi Allah sudah berlalu waktu dimana aku tidak pernah melihat pelajar Jami'ah yang mencukur jenggotnya, dan sekarang wallahul musta'an, kita melihat sebagian laki-laki menjadi lupa, dan sebagian penuntut ilmu terlebih khusus lupa bahwa mereka adalah para penuntut ilmu, dan para pelajar Jami'ah mereka memiliki keistimewaan dimana mereka tidak seperti selain mereka, mereka dipersiapkan untuk menjadi pelita ummat, maka tatkala datang kepadaku seorang pelajar di Jami'ah dalam keadaan ia mencukur jenggotnya dan ia memakai jeans maka engkau akan merasa aneh bagaimana bisa ia bergerak dengan keadaan seperti itu ?! Bagaimana bisa ia menjadi seorang da'i dan menjadi pelita bagi ummat ?!

📚Al Muqaddimat lil Baitil Fiqhi hal. 205.

📍 قال الشيخ سليمان الرحيلي وفقه الله:

للأسف بدأ بعض الرجال ينسون اللحية، وقد عشنا في هذه الجامعة - وأنا دخلتها في المتوسط - إلى اليوم، والله مرّ بها زمان لا نرى فيها حلّيقا أبدا، والآن الله المستعان، صرنا نرى الرجال ينسون، وبدأ طلاب العلم - وهذا أخص - ينسون أنهم طلاب علم، وطلاب الجامعة لهم خاصية ليسوا كغيرهم، يُعدّون لكي يكونوا سُرجا للأمة، فعندما يأتيني طالب في الجامعة، وقد حلق لحيته ولبس جِنزا، تستغرب كيف يتحرك فيه؟! كيف يكون هذا داعية وسراجا للأمة؟!

📚 المقدمات للبيت الفقهي صـ ٢٠٥



📌قناة فوائد الشيخ أ.د. سليمان الرحيلي

t.me/Drsuleiman

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋SILSILAH PENJELASAN RINGKAS TERHADAP MATAN KITABUT TAUHID KARYA SYAIKHUL ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB RAHIMAHULLAH (12)

Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah.

🔹Bab firman Allah Ta'ala :

أَيُشْرِكُونَ مَا لَا يَخْلُقُ شَيْـًٔا وَهُمْ يُخْلَقُونَ.
وَلَا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلَا أَنْفُسهمْ يَنْصُرُونَ.

"Apakah mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Bahkan mereka adalah makhluk-makhluk yang diciptakan. Dan mereka tidak mampu menolong orang-orang yang beribadah kepadanya dan tidak mampu mencegah kejelekan menimpa dirinya". (Al A'raf 191-192).

Dalam bab ini terdapat bantahan terhadap segala kesyirikan, dan penjelasan tentang keadaan orang-orang yang diibadahi selain Allah yakni bahwa mereka adalah makhluk Allah yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak bisa mendatangkan mudharat, dan mereka (yang diibadahi selain Allah) bisa jadi makhluk ghaib seperti para malaikat atau orang-orang mati seperti para nabi dan orang-orang shalih atau benda-benda mati.

Dan diantara yang menjelaskan batilnya perbuatan syirik kepada orang-orang shalih dan bergantung kepada mereka dari selain Allah; bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah dilukai wajah beliau dan patah gigi seri beliau dalam perang Uhud; maka beliau tidak bisa menolak mudharat yang menimpa diri beliau padahal beliau masih hidup; maka selain beliau dari orang-orang shalih lebih tidak mampu (lemah), dan tatkala beliau mendoakan kejelekan atas orang-orang kafir yang menyakiti beliau maka Allah tidak mengabulkan doa beliau tersebut bahkan turun firman Allah atas beliau tentangnya :

لَيْسَ لَكَ مِنَ ٱلْأَمْرِ شَىْءٌ.

"Engkau tidak berhak mengatur urusan mereka wahai Rasul". (Ali Imran : 128).
Maka apabila Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak memiliki wewenang sedikitpun terkait urusan makhluk maka selain beliau tentu terlebih lagi tidak berhak, demikian pula apa yang beliau tegaskan kepada ahlul bait (keluarga) beliau dengan sabdanya :

اشتروا أنفسكم لا أغني عنكم من الله شيئا.

"Belilah (selamatkanlah) diri-diri kalian karena aku tidak mampu menolong kalian sedikitpun".

📚Tsimarut Taghrid hal. 28-29.

http://telegram.me/dinulqoyyim
🌾Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Zaid bin Muhammad Hadi Al Madkhali rahimahullah berkata :

🍃Semoga Allah merahmati Syeikh Abdul Aziz bin Baaz maka sungguh beliau memperingatkan dari uslub (cara) ini yakni uslub menasehati dengan menyebutkan kejelekan-kejelekan para penguasa di atas mimbar-mimbar dan di majlis-majlis serta di kelas-kelas, semua ini dinilai sebagai ucapan yang mungkar dan merupakan tindakan membuka-buka aib bukan nasehat.

📚At Ta'liqatul Lathifah ala Ushulis Sunnatil Munifah hal. 121.

http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
🔹📍SILSILAH FIQHIYYAT AL IMAM IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH (34)

Shalat sunnah isyraq (syuruq) adalah shalat dhuha.

🔸Pertanyaan : apa perbedaan antara shalat syuruq dan shalat dhuha?

📂Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :

Shalat syuruq adalah shalat dhuha; namun jika engkau melakukannya dari semenjak tingginya matahari seukuran satu tombak maka shalat tersebut disebut shalat syuruq dan juga shalat dhuha, dan jika shalatnya diakhirkan maka ia disebut shalat dhuha bukan shalat syuruq.

✔️Pertanyaan : aku ingin mengetahui disyariatkannya shalat isyraq yaitu dua rakaat setelah terbitnya matahari yakni sekitar seperempat jam setelah terbitnya matahari, dimana shalat ini memiliki keutamaan pahala umrah dan haji yang sempurna?

🌱Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :

Shalat dhuha hukumnya sunnah, dan waktunya semenjak tingginya matahari seukuran satu tombak hingga mendekati waktu zawal (tergelincirnya matahari ke barat), dan jarak ini (matahari meninggi setinggi satu tombak) diperkirakan sekitar seperempat jam setelah terbitnya matahari, dan (ukuran) mendekati waktu zawal yakni sekitar 5 atau 10 menit sebelum matahari tergelincir ke barat sebagai pertanda masuknya waktu shalat Zhuhur.

📚Durus wa Fatawa minal Haramainisy Syarifain 14/325.

http://telegram.me/dinulqoyyim