🌴Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Zaid bin Muhammad Hadi Al Madkhali rahimahullah berkata :
"Sebenarnya setiap muslim membutuhkan perpustakaan pribadi di rumah baik ia membaca atau tidak membacanya, jika ia memahami dan gemar dalam membaca maka alhamdulilah, dan jika dia memang bukan orang yang (memahami dan gemar) membaca maka orang yang (mengerti dan gemar) membaca itu banyak, jika seorang (yang mengerti dan gemar) membaca datang mengunjunginya maka ia bisa memintanya untuk membacakan kepadanya sebuah kitab atau jika tumbuh dari keluarganya itu seorang yang (memahami dan gemar) membaca baik laki-laki maupun wanita sehingga mereka akan mengambil manfaat (dari perpustakaan tersebut) dan juga mereka bisa memberikan manfaat (dengan ilmu mereka)."
📚Nuzhatul Qari fiy Syarh Kitab al-Ilmi min Shahih al-Bukhariy hal. 36-37.
http://telegram.me/dinulqoyyim
"Sebenarnya setiap muslim membutuhkan perpustakaan pribadi di rumah baik ia membaca atau tidak membacanya, jika ia memahami dan gemar dalam membaca maka alhamdulilah, dan jika dia memang bukan orang yang (memahami dan gemar) membaca maka orang yang (mengerti dan gemar) membaca itu banyak, jika seorang (yang mengerti dan gemar) membaca datang mengunjunginya maka ia bisa memintanya untuk membacakan kepadanya sebuah kitab atau jika tumbuh dari keluarganya itu seorang yang (memahami dan gemar) membaca baik laki-laki maupun wanita sehingga mereka akan mengambil manfaat (dari perpustakaan tersebut) dan juga mereka bisa memberikan manfaat (dengan ilmu mereka)."
📚Nuzhatul Qari fiy Syarh Kitab al-Ilmi min Shahih al-Bukhariy hal. 36-37.
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
📍🔹SILSILAH FIQHIYYAT AL IMAM IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH (35)
📋Apakah termasuk sunnah mengulang-ngulang surat Az Zalzalah dalam dua rakaat dalam shalat fajar ❓
💠Pertanyaan : apakah membaca surat Az Zalzalah dalam shalat Fajar (Shubuh) dalam dua rakaat ketika beliau safar merupakan hal yang disunnahkan?
🍃Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
➖Hal ini bukan termasuk sunnah; dikarenakan dilakukan oleh beliau shallallahu alaihi wasallam secara kebetulan, dan sesuatu yang terjadi secara kebetulan tidak bisa disebut sunnah; dikarenakan jikalau termasuk sunnah niscaya beliau akan terus-menerus melakukannya, sebagaimana beliau terus membaca surat Sabbih (Al A'la) dan Al Ghasyiyah dalam shalat Jumat atau surat Al Jumuah dan surat Al Munafiqun, demikian pula beliau terus membaca surat Al A'la dan Al Ghasyiyah dalam shalat ied atau membaca dalam shalat ied surat Qaaf dan surat Iqtarabat (Al Qamar), adapun sesuatu yang terjadi sekali maka ini tidak termasuk sunnah; dikarenakan terjadi secara kebetulan.
📚Durus wa Fatawa minal Haramainisy Syarifain 13/186.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📋Apakah termasuk sunnah mengulang-ngulang surat Az Zalzalah dalam dua rakaat dalam shalat fajar ❓
💠Pertanyaan : apakah membaca surat Az Zalzalah dalam shalat Fajar (Shubuh) dalam dua rakaat ketika beliau safar merupakan hal yang disunnahkan?
🍃Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
➖Hal ini bukan termasuk sunnah; dikarenakan dilakukan oleh beliau shallallahu alaihi wasallam secara kebetulan, dan sesuatu yang terjadi secara kebetulan tidak bisa disebut sunnah; dikarenakan jikalau termasuk sunnah niscaya beliau akan terus-menerus melakukannya, sebagaimana beliau terus membaca surat Sabbih (Al A'la) dan Al Ghasyiyah dalam shalat Jumat atau surat Al Jumuah dan surat Al Munafiqun, demikian pula beliau terus membaca surat Al A'la dan Al Ghasyiyah dalam shalat ied atau membaca dalam shalat ied surat Qaaf dan surat Iqtarabat (Al Qamar), adapun sesuatu yang terjadi sekali maka ini tidak termasuk sunnah; dikarenakan terjadi secara kebetulan.
📚Durus wa Fatawa minal Haramainisy Syarifain 13/186.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Audio
♦️ تلاوة مِن سورة إبراهيم
لـ الشَّيخ علي بن يحيى الحدَّادي
-حفظه الله-
════ ¤❁✿❁¤ ════
⠀
لـ الشَّيخ علي بن يحيى الحدَّادي
-حفظه الله-
════ ¤❁✿❁¤ ════
⠀
الدين القيم
Photo
📋SILSILAH PENJELASAN RINGKAS TERHADAP MATAN KITABUT TAUHID KARYA SYAIKHUL ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB RAHIMAHULLAH (13)
🍂Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah.
🔹Bab firman Allah Ta'ala :
حَتّٰىٓ اِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوْبِهِمْ قَالُوْا مَاذَاۙ قَالَ رَبُّكُمْۗ قَالُوا الْحَقَّۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ.
"Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata, “Apakah yang telah difirmankan oleh Rabb kalian?” Mereka menjawab, “(Perkataan) yang benar,” dan Dialah Yang Maha tinggi lagi Maha besar". (Saba' : 23).
✔️Apabila para malaikat mendengar ucapan Allah yang diwahyukan kepada Jibril maka mereka takut karena menghormati dan memuliakan (Allah) hingga mereka tertimpa seperti jatuh pingsan padahal bentuk mereka begitu besar dan kekuatan mereka begitu besar; lantas bagaimana bisa seseorang beribadah/menyembah kepada mereka dari selain Allah, dan selain para malaikat dari makhluk yang lebih lemah dari mereka lebih tidak berhak untuk diibadahi. Maka dalam hal ini terdapat bantahan atas semua kelompok kaum musyrikin yang mereka beribadah kepada sesuatu yang tidak mendekati bentuk, kekuatan dan sifat dari sifat-sifat para malaikat.
📚Tsimarut Taghrid hal. 31.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🍂Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah.
🔹Bab firman Allah Ta'ala :
حَتّٰىٓ اِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوْبِهِمْ قَالُوْا مَاذَاۙ قَالَ رَبُّكُمْۗ قَالُوا الْحَقَّۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ.
"Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata, “Apakah yang telah difirmankan oleh Rabb kalian?” Mereka menjawab, “(Perkataan) yang benar,” dan Dialah Yang Maha tinggi lagi Maha besar". (Saba' : 23).
✔️Apabila para malaikat mendengar ucapan Allah yang diwahyukan kepada Jibril maka mereka takut karena menghormati dan memuliakan (Allah) hingga mereka tertimpa seperti jatuh pingsan padahal bentuk mereka begitu besar dan kekuatan mereka begitu besar; lantas bagaimana bisa seseorang beribadah/menyembah kepada mereka dari selain Allah, dan selain para malaikat dari makhluk yang lebih lemah dari mereka lebih tidak berhak untuk diibadahi. Maka dalam hal ini terdapat bantahan atas semua kelompok kaum musyrikin yang mereka beribadah kepada sesuatu yang tidak mendekati bentuk, kekuatan dan sifat dari sifat-sifat para malaikat.
📚Tsimarut Taghrid hal. 31.
http://telegram.me/dinulqoyyim
"Wahai engkau yang dimuliakan dengan keyakinan Ahlussunnah wal Jamaah kokohlah dan bersabarlah ! Dan janganlah engkau takut dari sedikitnya penolong di zamanmu dan dari sedikitnya orang-orang yang berjalan bersamamu; dikarenakan engkau termasuk golongan yang selamat dan termasuk kelompok yang tertolong dengan pasti, dan engkau termasuk Ahlussunnah wal Jamaah, dan barangsiapa yang termasuk dari bagian mereka maka dialah imam walaupun ia sendirian, dan dialah Al jamaah walaupun ia sendirian".
✒️Fadhilatusy Syaikh Sulaiman bin Salimullah Ar Ruhaili hafizhahullah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
✒️Fadhilatusy Syaikh Sulaiman bin Salimullah Ar Ruhaili hafizhahullah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
📋SILSILAH PENJELASAN RINGKAS TERHADAP MATAN KITABUT TAUHID KARYA SYAIKHUL ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB RAHIMAHULLAH (14)
🍂Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah.
🔸Bab Syafaat.
➖Penulis (Syeikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah, pen) membantah orang-orang yang membenarkan kesyirikan dengan berdoa kepada para malaikat, para nabi dan para wali, dan mereka mereka mengatakan : kita mengetahui bahwasanya mereka adalah makhluk namun mereka memiliki kedudukan di sisi Allah, maka kita menginginkan dari mereka agar mereka memberi syafaat kepada kami di sisi Allah.
Maka beliau menegakkan dalil-dalil bahwa perbuatan tersebut merupakan kesyirikan yang dilarang oleh Allah dan Allah menilai batil atas setiap wasilah yang menghantarkan kepadaNya, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman :
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰٓؤُلَآءِ شُفَعَٰٓؤُنَا عِندَ ٱللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّـُٔونَ ٱللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُون.
"Dan orang-orang musyrik itu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan mudarat kepada mereka sedikitpun dan tidak dapat memberikan manfaat bagi mereka di dunia dan akhirat. Dan mereka berkata, ”kami menyembah mereka agar mereka memberikan syafaat bagi kami di sisi Allah.” katakanlah kepada mereka (wahai rasul), ”apakah kalian mau memberitahukan kepada Allah sesuatu yang tidak diketahuiNya tentang perkara para pemberi syafaat di langit dan di bumi? Karena sesungguhnya kalaulah pada keduanya ada yang akan memberikan syafaat bagi kalian di sisiNya, maka pastilah Dia lebih tahu tentang mereka daripada kalian.” Allah maha suci dari apa yang diperbuat kaum musyrikin berupa tindakan kesyirikan mereka dalam beribadah kepadaNya dengan menyembah apa yang tidak dapat menimpakan mudarat maupun mendatangkan manfaat". (Yunus :18).
💢Maka Allah mengabarkan bahwa mereka yang menjadikan mereka (para nabi dan para wali) sebagai perantara antara manusia dan antara Allah dimana mereka berdoa kepada perantara-perantara tersebut, menjadikan mereka sebagai para pemberi syafaat bahwasanya Allah menghukumi mereka sebagai orang-orang yang berbuat syirik, maka barangsiapa yang mengatakan kepada penghuni kubur : "wahai Fulan, berilah syafaat untukku", maka sungguh ia telah berbuat syirik akbar (besar).
📚Tsimarut Taghrid hal. 33.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🍂Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah.
🔸Bab Syafaat.
➖Penulis (Syeikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah, pen) membantah orang-orang yang membenarkan kesyirikan dengan berdoa kepada para malaikat, para nabi dan para wali, dan mereka mereka mengatakan : kita mengetahui bahwasanya mereka adalah makhluk namun mereka memiliki kedudukan di sisi Allah, maka kita menginginkan dari mereka agar mereka memberi syafaat kepada kami di sisi Allah.
Maka beliau menegakkan dalil-dalil bahwa perbuatan tersebut merupakan kesyirikan yang dilarang oleh Allah dan Allah menilai batil atas setiap wasilah yang menghantarkan kepadaNya, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman :
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰٓؤُلَآءِ شُفَعَٰٓؤُنَا عِندَ ٱللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّـُٔونَ ٱللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُون.
"Dan orang-orang musyrik itu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan mudarat kepada mereka sedikitpun dan tidak dapat memberikan manfaat bagi mereka di dunia dan akhirat. Dan mereka berkata, ”kami menyembah mereka agar mereka memberikan syafaat bagi kami di sisi Allah.” katakanlah kepada mereka (wahai rasul), ”apakah kalian mau memberitahukan kepada Allah sesuatu yang tidak diketahuiNya tentang perkara para pemberi syafaat di langit dan di bumi? Karena sesungguhnya kalaulah pada keduanya ada yang akan memberikan syafaat bagi kalian di sisiNya, maka pastilah Dia lebih tahu tentang mereka daripada kalian.” Allah maha suci dari apa yang diperbuat kaum musyrikin berupa tindakan kesyirikan mereka dalam beribadah kepadaNya dengan menyembah apa yang tidak dapat menimpakan mudarat maupun mendatangkan manfaat". (Yunus :18).
💢Maka Allah mengabarkan bahwa mereka yang menjadikan mereka (para nabi dan para wali) sebagai perantara antara manusia dan antara Allah dimana mereka berdoa kepada perantara-perantara tersebut, menjadikan mereka sebagai para pemberi syafaat bahwasanya Allah menghukumi mereka sebagai orang-orang yang berbuat syirik, maka barangsiapa yang mengatakan kepada penghuni kubur : "wahai Fulan, berilah syafaat untukku", maka sungguh ia telah berbuat syirik akbar (besar).
📚Tsimarut Taghrid hal. 33.
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
📍📂SILSILAH FIQHIYYAT AL IMAM IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH (36)
📋Pertanyaan : apakah diperbolehkan bagi seseorang untuk memberikan zakatnya kepada orang yang ingin berhaji ?
✔️Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
🍃Adapun apabila haji yang dilakukan adalah haji sunnah maka tidak boleh ia diberi zakat, adapun jika haji yang dilakukan adalah haji fardhu maka sebagian ulama berpendapat bolehnya hal itu, yaitu kita memberinya zakat agar ia bisa berhaji dengan haji fardhu, dan dalam jiwaku tentang pendapat ini ada sesuatu (yang tidak benar, pen); dikarenakan tidak ada kewajiban haji baginya selama dia miskin atau tidak mampu, dan apabila tidak ada kewajiban haji atasnya maka tidak diperbolehkan untuk diberikan zakat kepadanya.
📚Fatawa Nur alad Darb no. 2762.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📋Pertanyaan : apakah diperbolehkan bagi seseorang untuk memberikan zakatnya kepada orang yang ingin berhaji ?
✔️Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
🍃Adapun apabila haji yang dilakukan adalah haji sunnah maka tidak boleh ia diberi zakat, adapun jika haji yang dilakukan adalah haji fardhu maka sebagian ulama berpendapat bolehnya hal itu, yaitu kita memberinya zakat agar ia bisa berhaji dengan haji fardhu, dan dalam jiwaku tentang pendapat ini ada sesuatu (yang tidak benar, pen); dikarenakan tidak ada kewajiban haji baginya selama dia miskin atau tidak mampu, dan apabila tidak ada kewajiban haji atasnya maka tidak diperbolehkan untuk diberikan zakat kepadanya.
📚Fatawa Nur alad Darb no. 2762.
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
📋SILSILAH PENJELASAN RINGKAS TERHADAP MATAN KITABUT TAUHID KARYA SYAIKHUL ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB RAHIMAHULLAH (15)
🍂Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah.
🔸Bab firman Allah Ta'ala :
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ.
"Sesungguhnya kamu (wahai Rasul) tidak bisa memberikan hidayah taufik kepada orang yang kamu inginkan memperoleh hidayah. Akan tetapi, urusan itu berada di tangan Allah, Dia memberikan hidayah kepada orang yang dikehendakiNya untuk Dia beri hidayah menuju keimanan dan memberikan taufik kepadanya menuju hidayah itu. Dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang pantas menerima hidayah dan kemudian Dia menunjukkannya kepadanya". (Al Qashash : 56).
Tatkala nabi shallallahu alaihi wasallam tidak mampu untuk memberikan hidayah (taufik) kepada orang-orang yang beliau cintai dan beliau inginkan untuk mendapatkan hidayah yakni paman beliau Abu Thalib; maka menjadi jelas bahwa beliau tidak mampu kecuali atas apa yang Allah izinkan atasnya; sehingga batillah peribadatan kepada beliau selain Allah; maka peribadatan kepada selainnya lebih batil dan lebih batil, seperti berdoa kepada orang-orang yang telah mati, orang-orang shalih dan beristighatsah kepada mereka serta meminta kepada mereka agar dirinya dilepaskan dari kesulitan dan meminta syafaat kepada mereka; maka semua itu merupakan syirik akbar yang bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.
📚Tsimarut Taghrid hal. 34.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🍂Oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Falih Ar Roba' hafizhahullah.
🔸Bab firman Allah Ta'ala :
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ.
"Sesungguhnya kamu (wahai Rasul) tidak bisa memberikan hidayah taufik kepada orang yang kamu inginkan memperoleh hidayah. Akan tetapi, urusan itu berada di tangan Allah, Dia memberikan hidayah kepada orang yang dikehendakiNya untuk Dia beri hidayah menuju keimanan dan memberikan taufik kepadanya menuju hidayah itu. Dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang pantas menerima hidayah dan kemudian Dia menunjukkannya kepadanya". (Al Qashash : 56).
Tatkala nabi shallallahu alaihi wasallam tidak mampu untuk memberikan hidayah (taufik) kepada orang-orang yang beliau cintai dan beliau inginkan untuk mendapatkan hidayah yakni paman beliau Abu Thalib; maka menjadi jelas bahwa beliau tidak mampu kecuali atas apa yang Allah izinkan atasnya; sehingga batillah peribadatan kepada beliau selain Allah; maka peribadatan kepada selainnya lebih batil dan lebih batil, seperti berdoa kepada orang-orang yang telah mati, orang-orang shalih dan beristighatsah kepada mereka serta meminta kepada mereka agar dirinya dilepaskan dari kesulitan dan meminta syafaat kepada mereka; maka semua itu merupakan syirik akbar yang bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.
📚Tsimarut Taghrid hal. 34.
http://telegram.me/dinulqoyyim
ستبث اليوم - إن شاء الله - دروس الشيخ صالح الفوزان مباشر على قناة الشيخ في اليوتيوب (حفظه الله)
https://youtube.com/user/salihalfawzan
https://youtube.com/user/salihalfawzan
BREAKING NEWS
🇸🇦MENTERI URUSAN AGAMA ISLAM KERAJAAN SAUDI ARABIA : "KEPUTUSAN TENTANG (PEMBATASAN) IBADAH HAJI SEBAGAI BENTUK PENEKANAN AKAN KESUNGGUH-SUNGGUHAN PEMERINTAH SAUDI UNTUK MENYELENGGARAKAN IBADAH HAJI SESUAI STANDAR-STANDAR KESELAMATAN
📍Menteri urusan agama Islam, dakwah dan bimbingan Kerajaan Saudi Arabia Ma'alisy Syaikh Dr. Abdul Lathif bin Abdul Aziz Alus Syeikh menekankan bahwa keputusan pembatasan ibadah haji atas jamaah haji dalam negeri menggambarkan akan kesungguh-sungguhan pemerintah Saudi untuk menyelenggarakan ibadah haji sesuai dengan standar-standar keselamatan bagi jamaah haji di tengah berlangsungnya pandemi skala dunia dan varian-variannya.
✔️Pernyataan tersebut dikutip dari cuitan beliau melalui akun twitter beliau dimana beliau mengatakan :
"Pengumuman tentang pembatasan ibadah haji tahun ini 1442 H atas penduduk asli dan penduduk asing yang tinggal di dalam Kerajaan Saudi Arabia dengan jumlah sekitar 60 ribu calon jamaah haji menekankan akan kesungguh-sungguhan pemimpin saya Khadimul Haramain asy Syarifain (Raja Salman) dan putra mahkota beliau untuk menegakkan syiar haji sesuai dengan standar keselamatan tertinggi bagi jamaah haji".
➖Dan beliau menambahkan : "Keputusan ini diambil dengan pertimbangan masih berlangsungnya pandemi virus korona dan varian-variannya yang menjadi bencana skala dunia".
Sumber : https://twitter.com/KNews2030_KSA/status/1403756208381698049?s=20
http://telegram.me/dinulqoyyim
🇸🇦MENTERI URUSAN AGAMA ISLAM KERAJAAN SAUDI ARABIA : "KEPUTUSAN TENTANG (PEMBATASAN) IBADAH HAJI SEBAGAI BENTUK PENEKANAN AKAN KESUNGGUH-SUNGGUHAN PEMERINTAH SAUDI UNTUK MENYELENGGARAKAN IBADAH HAJI SESUAI STANDAR-STANDAR KESELAMATAN
📍Menteri urusan agama Islam, dakwah dan bimbingan Kerajaan Saudi Arabia Ma'alisy Syaikh Dr. Abdul Lathif bin Abdul Aziz Alus Syeikh menekankan bahwa keputusan pembatasan ibadah haji atas jamaah haji dalam negeri menggambarkan akan kesungguh-sungguhan pemerintah Saudi untuk menyelenggarakan ibadah haji sesuai dengan standar-standar keselamatan bagi jamaah haji di tengah berlangsungnya pandemi skala dunia dan varian-variannya.
✔️Pernyataan tersebut dikutip dari cuitan beliau melalui akun twitter beliau dimana beliau mengatakan :
"Pengumuman tentang pembatasan ibadah haji tahun ini 1442 H atas penduduk asli dan penduduk asing yang tinggal di dalam Kerajaan Saudi Arabia dengan jumlah sekitar 60 ribu calon jamaah haji menekankan akan kesungguh-sungguhan pemimpin saya Khadimul Haramain asy Syarifain (Raja Salman) dan putra mahkota beliau untuk menegakkan syiar haji sesuai dengan standar keselamatan tertinggi bagi jamaah haji".
➖Dan beliau menambahkan : "Keputusan ini diambil dengan pertimbangan masih berlangsungnya pandemi virus korona dan varian-variannya yang menjadi bencana skala dunia".
Sumber : https://twitter.com/KNews2030_KSA/status/1403756208381698049?s=20
http://telegram.me/dinulqoyyim
Twitter
خبر الريــــــاض الإلكترونية 🇸🇦
وزير الشؤون الإسلامية : قرار الحج تأكيد لحرص القيادة على إقامة الشعيرة وفق معايير السلامة #خبر_الرياض_الالكترونيه #الرياض
الدين القيم
Photo
📍🔹SILSILAH FIQHIYYAT AL IMAM IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH (37)
✔️Apakah wafat di hari jumat memiliki keistimewaan?
Pertanyaan : apakah meninggal di hari Jumat termasuk tanda-tanda husnul khatimah?
🍃Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
Tidak, meninggal dunia di semua hari sama saja, seandainya hari-hari tertentu memiliki keistimewaan niscaya hari Senin lebih berhak dengan keistimewaan tersebut; dikarenakan hari Senin merupakan hari dimana Nabi shallallahu alaihi wasallam wafat padanya, namun aku tidak mengetahui hari tertentu dari hari-hari yang ada memiliki keistimewaan dalam hal kematian seseorang.
📚Fatawa Nur alad Darb 6/43.
http://telegram.me/dinulqoyyim
✔️Apakah wafat di hari jumat memiliki keistimewaan?
Pertanyaan : apakah meninggal di hari Jumat termasuk tanda-tanda husnul khatimah?
🍃Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
Tidak, meninggal dunia di semua hari sama saja, seandainya hari-hari tertentu memiliki keistimewaan niscaya hari Senin lebih berhak dengan keistimewaan tersebut; dikarenakan hari Senin merupakan hari dimana Nabi shallallahu alaihi wasallam wafat padanya, namun aku tidak mengetahui hari tertentu dari hari-hari yang ada memiliki keistimewaan dalam hal kematian seseorang.
📚Fatawa Nur alad Darb 6/43.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📍📂SILSILAH FIQHIYYAT AL IMAM IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH (38)
➖Tentang bekas sujud yang ada di dahi.
✔️Pertanyaan : apakah ada dalil yang menunjukkan bahwa tanda yang disebabkan oleh sujud di dahi termasuk tanda-tanda orang shalih ?
🍃Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
Ini bukanlah termasuk tanda-tanda orang-orang shalih, namun tanda-tanda orang shalih adalah cahaya yang ada di wajah, lapangnya dada, akhlak yang baik, dan semisal itu.
Adapun bekas yang disebabkan oleh sujud di wajah maka bisa saja nampak di wajah-wajah orang yang tidak melakukan shalat kecuali shalat fardhu saja dikarenakan tipisnya kulit mereka dan area sensitif yang ada pada mereka, dan bisa jadi tidak nampak bekas tersebut di wajah orang sering melakukan shalat dan memperpanjang sujudnya.
📚Fatawa Islamiyyah 1/484.
من فتاوى فضيلة الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله
هل ورد أن العلامة التي يحدثها السجود في الجبهة من علامات الصالحين؟
ليس هذا من علامات الصالحين، ولكن العلامة هي النور الذي يكون في الوجه، و انشراح الصدر وحسن الخلق وما أشبه ذلك، أما الأثر الذي يسببه السجود في الوجه فقد يظهر في وجوه من لا يصلون إلا الفرائض لرقة الجلد وحساسية عندهم، وقد لا تظهر في وجه من يصلي كثيرا ويطيل السجود.
فتاوى إسلامية ١/٤٨٤.
http://telegram.me/dinulqoyyim
➖Tentang bekas sujud yang ada di dahi.
✔️Pertanyaan : apakah ada dalil yang menunjukkan bahwa tanda yang disebabkan oleh sujud di dahi termasuk tanda-tanda orang shalih ?
🍃Jawaban Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
Ini bukanlah termasuk tanda-tanda orang-orang shalih, namun tanda-tanda orang shalih adalah cahaya yang ada di wajah, lapangnya dada, akhlak yang baik, dan semisal itu.
Adapun bekas yang disebabkan oleh sujud di wajah maka bisa saja nampak di wajah-wajah orang yang tidak melakukan shalat kecuali shalat fardhu saja dikarenakan tipisnya kulit mereka dan area sensitif yang ada pada mereka, dan bisa jadi tidak nampak bekas tersebut di wajah orang sering melakukan shalat dan memperpanjang sujudnya.
📚Fatawa Islamiyyah 1/484.
من فتاوى فضيلة الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله
هل ورد أن العلامة التي يحدثها السجود في الجبهة من علامات الصالحين؟
ليس هذا من علامات الصالحين، ولكن العلامة هي النور الذي يكون في الوجه، و انشراح الصدر وحسن الخلق وما أشبه ذلك، أما الأثر الذي يسببه السجود في الوجه فقد يظهر في وجوه من لا يصلون إلا الفرائض لرقة الجلد وحساسية عندهم، وقد لا تظهر في وجه من يصلي كثيرا ويطيل السجود.
فتاوى إسلامية ١/٤٨٤.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Forwarded from المكتبة العلمية اليمنية
من_المجالس_الأدبية_لمحدث_الديار_اليمنية_العلامة_الألمعي_مقبل_بن.pdf
5.3 MB
من المجالس الأدبية لمحدث الديار اليمنية العلامة الألمعي مقبل بن هادي الوادعي - محمد الصغير قايد المقطري