الدين القيم
2.6K subscribers
868 photos
45 videos
88 files
2.54K links
Download Telegram
📋📍SILSILAH FAWAID MANHAJIYYAH (10)

💠Sebagian akibat yang ditimbulkan dari sikap meninggalkan pemahaman salaf.

🔹Fadhilatusy Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili hafizhahullah berkata :

🔸Tidaklah kaum Qadariyyah menyimpang melainkan disebabkan sikap meninggalkan pemahaman shahabat radhiallahu anhum, dan tidaklah kaum Khawarij menjadi sesat melainkan disebabkan sikap meninggalkan pemahaman shahabat radhiallahu anhum, dan tidaklah terjadi kesesatan dalam hal aqidah dan selainnya melainkan dikarenakan meninggalkan pemahaman salaful ummah terhadap nash-nash syariat.

📂Dan menjauh dari pemahaman salaf wahai saudara-saudaraku merupakan sebab terjadinya penyimpangan dan perselisihan yang tercela yang bisa melemahkan hati dan merusak persatuan serta memutus jasad ummat.

📚Inhirafusy Syabab hal. 55-56.

📍 بعض الآثار المترتبة على ترك فهم السلف ..

🔸 قال الشيخ/ سليمان الرحيلي وفقه الله:

ما انحرفت القدرية إلا بترك فَهْم الصحابة رضي الله عنهم، وما ضلت الخوارج إلا بترك فَهْم الصحابة رضي الله عنهم، وما حصل الضلال في العقائد وغيرها إلا بترك فَهْم سلف الأمة للنصوص. والبعد عن فَهْم السلف - أيها الإخوة - سبب للانحراف والاختلاف المذموم الذي يضعف القلوب ويفسد الاجتماع، ويقطع جسد الأمة.

📚 انحراف الشباب صـ ٥٥ - ٥٦

📌قناة فوائد الشيخ أ.د. سليمان الرحيلي

t.me/Drsuleiman

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (3)

💠Hukum madhmadhah dan istinsyaq.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔹Kesimpulannya bahwa pendapat yang benar adalah pendapat yang menyatakan wajibnya madhmadhah (berkumur-kumur), istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung) dan istintsar (mengeluarkan air dari hidung) dalam wudhu dan mandi; dikarenakan datangnya perintah untuk melakukan semua itu sebagaimana dalam hadits Laqith bin Shabirah radhiallahu anhu tentang perintah untuk melakukan madhmadhah dan istinsyaq dan hadits Abu Hurairah secara marfu' :

"إذا توضأ أحدكم فليجعل في أنفه ماءً، ثم لينتثر"، متّفقٌ عليه.

"Apabila salah seorang dari kalian berwudhu maka hendaklah ia memasukkan air dalam hidungnya kemudian hendaklah ia mengeluarkannya". Muttafaqun alaih.
Dan At Tirmidzi dan An Nasa-i mengeluarkan hadits dari Salamah bin Qais radhiallahu anhu secara marfu' :

"إذا توضّأتَ فانتثر".

"Apabila engkau berwudhu hendaklah engkau memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya". Dan ini merupakan hadits yang shahih.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/101.

🔹حكم المضمضة، والاستنشاق:

والحاصل أن المذهب الصحيح مذهب من قال بوجوب المضمضمة، والاستنشاق، والاستنثار، في الوضوء والغسل جميعًا؛ لورود الأمر بكلّ ذلك، كما في حديث لقيط بن صبرة في المضمضة والاستنشاق، وحديث أبي هريرة - رضي الله عنه - مرفوعًا:
"إذا توضأ أحدكم فليجعل في أنفه ماءً، ثم لينتثر"، متّفقٌ عليه،
وأخرج الترمذيّ، والنسائيّ عن سلمة بن قيس - رضي الله عنه - مرفوعًا: "إذا توضّأتَ فانتثر"، وهو حديث صحيح

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/101
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (4)

💠Membasuh kedua tangan hingga kedua siku.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔹Dan sungguh jelas dengan apa yang disebutkan bahwa pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang menyatakan wajibnya membasuh kedua siku-siku dalam wudhu'; dikarenakan pendapat yang rajih bahwasanya ayat tentang hal ini* mujmal (global/mengandung dua kemungkinan makna atau lebih), dan perbuatan Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagai penjelas terhadap ayat tersebut, maka apa yang dilakukan oleh beliau (dalam wudhu) hukumnya wajib kecuali ada dalil yang memalingkan dari hukum tersebut seperti tidak wajibnya membasuh anggota-anggota wudhu sebanyak tiga kali dan semisalnya.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/103.
______
*Yaitu firman Allah Ta'ala :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ

"Wahai orang-orang yang beriman, bila kalian hendak mendirikan shalat, sedang kalian sedang tidak dalam keadaan suci, maka basuhlah wajah kalian, tangan kalian hingga siku, dan usaplah kepala kalian, dan basuhlah kaki kalian hingga mata kaki". (pent).

🔹غسل اليدين إلى المرفقين:

قال الجامع عفا الله عنه: قد تبيّن بما ذُكر أن الأرجح القول بوجوب دخول المرفقين في الغسل؛ لأن الراجح أن الآية مجملة، وفعله - صلى الله عليه وسلم - بيان لها، فيكون ما فعله واجبًا إلا لدليل، كعدم وجوب التثليث، ونحوه.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/103
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍📂SILSILAH FAWAID MANHAJIYYAH (11)

🔹Mendapatkan pahala 50 orang.

📋Fadhilatusy Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili hafizhahullah berkata :

🔸Apabila engkau ingin mengetahui keshalihan dirimu sendiri maka timbanglah dirimu dengan apa yang dipegangi oleh para shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, maka seorang yang berpegang teguh dengan manhaj salafus shalih ridhwanullah alaihim di zaman keterasingan akan mendapatkan semisal pahala 50 orang, maka sebagai contoh jika seseorang memerintahkan istrinya atau putrinya untuk berhijab sebagaimana yang ada di zaman para shahabat dan apabila ia berpegang teguh dengan sunnah dan menjauhi kebid'ahan sebagaimana keadaan di zaman para shahabat ridhwanullah alaihim maka ia akan mendapatkan pahala 50 orang yang mengamalkan semisal amalannya tersebut di waktu yang berbeda, dan satu kebaikan akan dicatat untuknya 10 kebaikan hingga 700 kali lipat.

📚Syarh Fadhlul Islam 383-384.

📍 له أجر خمسين رجل!!

🔸 قال الشيخ/ سليمان الرحيلي وفقه الله:

إذا أردت أن تعرف صلاح نفسك؛ فانظر وزنك بما كان عليه صحابة رسول الله ﷺ، فالمتمسّك بطريقة السلف الصالح رضوان الله عليهم في زمن الغربة؛ له مثل أجر خمسين رجلا، فإذا أمر الرجل - مثلا - امرأته أو ابنته بالحجاب كما كان في زمن الصحابة، وإذا تمسّك بالسنة وجانب البدعة كما في زمن الصحابة رضوان الله عليهم؛ له أجر خمسين رجلا يعملون مثل عمله في غير زمنه، والحسنة بعشر أمثالها إلى سبع مئة ضعف.

📚 شرح فضل الإسلام ٣٨٣ - ٣٨٤

📌قناة فوائد الشيخ أ.د. سليمان الرحيلي

t.me/Drsuleiman

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (5)

🔹Hukum mengusap kepala.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔸Kesimpulannya bahwa pendapat yang paling rajih adalah wajibnya mengusap seluruh bagian kepala.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/104.

🔹حكم مسح الرأس:

والحاصل أن الأرجح وجوب استيعاب الرأس بالمسح.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/104
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

💠Hukum mengulang-ulang dalam mengusap kepala.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔸Pendapat yang paling rajih adalah bahwa pendapat yang menyatakan tidak disyariatkannya mengulangi untuk mengusap kepala merupakan pendapat yang benar; berdasarkan hadits-hadits yang banyak lagi shahih tentangnya seperti hadits Utsman bin Affan dan hadits Abdullah bin Zaid radhiallahu anhuma dan kedua hadits tersebut dalam shahihain, dan dalam sebagian riwayat kedua hadits tersebut terdapat penegasan bahwa beliau mengusap kepalanya satu kali, adapun hadits-hadits yang datang tentang mengusap kepala tiga kali maka semuanya memiliki illah (penyakit) dan tidak bisa menandingi hadits-hadits yang shahih.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/104.

🔹حكم تكرار مسح الرأس:

قال الجامع عفا الله عنه:
الأرجح أن القول بعدم مشروعيّة تكرار مسح الرأس هو الصواب؛ للأحاديث الكثيرة الصحيحة بذلك، كحديث عثمان بن عفان، وحديث عبد الله بن زيد - رضي الله عنهما -، وكلاهما في "الصحيحين"، وفي بعض رواياتهما التصريح بأنه مسح مرّة واحدةً، وأما الأحاديث الواردة في التثليث فكلها معلولة، لا تقاوم هذه الأحاديث الصحيحة.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/104
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (6)

💠Hukum mengambil air yang baru dalam mengusap kepala.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔹Pendapat yang menyatakan untuk mengambil air yang baru untuk mengusap kepala adalah pendapat yang benar; dikarenakan hal ini telah datang dari Nabi shallallahu alaihi wasallam maka Al Imam Muslim rahimahullah akan menyebutkan hadits Abdullah bin Zaid yang di dalamnya : "dan beliau mengusap kepalanya dengan air yang (baru) bukan sisa dari membasuh tangannya".

🔸Adapun dalil yang dikemukakan oleh Ibnul Mundzir berupa hadits Ar Rubayyi' binti Mu'awwidz bin Afra' radhiallahu anhu ia berkata : "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah mendatangi kami lalu ia berwudhu dan beliau mengusap kepalanya dengan air yang tersisa dari wudhunya", maka hadits ini dha'if; dikarenakan termasuk riwayat Abdullah bin Muhammad bin Aqil dari Ar Rubayyi' dan ia rawi yang lemah, maka perhatikanlah.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/107.

🔹حكم أخذ الماء الجديد في مسح الرأس:

قال الجامع عفا الله عنه:
القول بأخذ الماء الجديد للرأس هو الحقّ؛ لثبوته عن النبيّ - صلى الله عليه وسلم - فسيأتي للمصنّف رَحِمَهُ اللهُ حديث عبد الله بن زيد، وفيه: "ومسح برأسه بماءٍ غير فضل يده"، وأما ما استدلّ به ابن المنذر من حديث الرُّبَيِّع بنت مُعَوِّذ بن عَفْراء - رضي الله عنه - قالت: "أتانا رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، فتوضأ، ومسح رأسه بماءٍ بَقِي من وضوئه"، فحديث ضعيف؛ لأنه من رواية عبد الله بن محمد بن عقيل عنها، وهو ضعيف، فتنبّه، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/107
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📂📍SILSILAH FAWAID MANHAJIYYAH (12)

📋Hijrah dari tempat Ahlul Bida' menuju tempat Ahlussunnah...

💠Fadhilatusy Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili hafizhahullah berkata :

🔹Maka jika seseorang hidup di suatu desa yang padanya terdapat kebid'ahan-kebid'ahan dan ia tidak mampu menampakkan sunnah, dan ia mendapati tempat Ahlussunnah yang ia mampu untuk pindah ke tempat tersebut maka ia berpindah dari tempat Ahlul Bida' menuju tempat Ahlussunnah merupakan hijrah yang syar'i.

📚Syarh Fadhlul Islam hal. 189.

📍 الهجرة من موطن أهل البدع إلى موطن أهل السنة ..

🔸 قال الشيخ/ سليمان الرحيلي وفقه الله:

فلو كان الإنسان يعيش في قرية فيها بدع، ولا يستطيع أن يظهر السنة، ووجد مكانا لأهل السنة يستطيع أن ينتقل إليه؛ فإن انتقاله من مكان أهل البدع إلى مكان أهل السنة هجرة شرعية.

📚 شرح فضل الإسلام صـ ١٨٩

📌قناة فوائد الشيخ أ.د. سليمان الرحيلي

t.me/Drsuleiman

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (7)

📂Hukum mengusap kedua telinga.

🔹Al Imam Ibnul Mundzir rahimahullah berkata : para ulama berselisih tentang orang yang meninggalkan perbuatan mengusap kedua telinga, maka sekelompok ulama menyatakan : tidak ada kewajiban mengulangi wudhu atasnya, ini pendapat Malik, Ats Tsauri, Al Auza'i, Asy Syafi'i dan Abu Tsaur serta ashhabur ra'yi.
Dan Ishaq bin Rahawaih berkata : jika engkau mengusap kepalamu dan engkau tidak mengusap telingamu secara sengaja maka tidak sah bagimu.
Dan Ahmad berkata : jika ia meninggalkannya dengan sengaja maka aku mengkhawatirkan untuk mengulangi wudhunya.
Ibnul Mundzir rahimahullah berkata : tidak ada kewajiban apapun atasnya; sebab tidak ada hujjah bersama pihak yang mewajibkan untuk mengulangi wudhunya.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔸Menurutku apa yang dikatakan oleh Ishaq dan Ahmad adalah pendapat yang paling rajih; dikarenakan telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau mengusap kedua telinganya dalam wudhu, dan telah lewat bahwa pendapat yang rajih adalah bahwasanya perbuatan beliau merupakan penjelas terhadap ayat yang mujmal/global (tentang perintah wudhu', pent), maka perhatikanlah.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/107.

🔹حكم مسح الأذنين:

قال الإمام ابن المنذر رحمه الله: اختَلَف أهل العلم فيمن ترك مسح الأذنين، فقالت طائفة: لا إعادة عليه، كذلك قال مالك، والثوريّ، والأوزاعيّ، والشافعيّ، وأبو ثور، وأصحاب الرأي.
وقال إسحاق بن راهويه: وإن مسحت رأسك، ولم تمسح أذنيك عمدًا لم يجزك، وقال أحمد: إذا تركه متعمدًا أخشى أن يعيد.
قال ابن المنذر رحمه الله: لا شيء عليه؛ إذ لا حجة مع من يوجب ذلك. انتهى .

قال الجامع عفا الله عنه: عندي أن ما قاله إسحاق، وأحمد هو الأرجح؛ لثبوته عن النبيّ - صلى الله عليه وسلم - وقد قدّمنا أن الأرجح أن فعله - صلى الله عليه وسلم - بيان لمجمل الآية، فليُتَنَبَّهْ، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/107
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (8)

🔹Hukum membasuh kedua kaki hingga kedua mata kaki.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔻Ibnul Mundzir rahimahullah berkata : Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membasuh kedua kakinya, dan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : "celakakah tumit-tumit yang tidak terbasuh air wudhu' dengan api neraka" hadits ini cukup bagi orang yang diberi taufiq oleh Allah untuk mencocoki kebenaran dan merupakan dalil bahwasanya yang wajib adalah membasuh kedua kaki bukan mengusap keduanya; dikarenakan beliau shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang menjelaskan makna apa yang Allah inginkan dari apa-apa yang Allah wajibkan dalam kitabNya. Selesai ucapan Ibnul Mundzir rahimahullah dan ucapan beliau ini merupakan tahqiq yang sangat bagus, wallahu a'lam.
.............

🔸Sungguh telah jelas dari penukilan-penukilan yang telah lewat bahwa pendapat yang benar adalah pendapat jumhur yang menyatakan bahwa yang wajib bagi orang yang tidak memakai dua khuf (sepatu) adalah membasuh kedua kakinya dan tidak sah mengusap kedua kakinya tersebut, maka pahamilah.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/108-114.

🔹غسل الرجلين إلى الكعبين:

قال ابن المنذر رحمه الله : وغسل رسول الله صلى الله عليه وسلم رجليه، وقوله : "ويل للأعقاب من النار" كفاية لمن وفقه الله للصواب، ودليل أن الذي يجب غسل القدمين، لا المسح عليهما؛ لأنه المبين عن الله تعالى معنى ما أراد مما فرض في كتابه. انتهى كلام ابن المنذر رحمه الله، وهو تحقيق حسن جدا، والله تعالى أعلم.

قال الجامع عفا الله عنه: قد تبيّن بما سبق أن الحقّ، والصواب هو مذهب الجمهور القائلين بأن فرض الرجلين لمن لم يلبس الخفّين الغَسْلُ، ولا يُجزئ المسح، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/114
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
______________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (9)

🔹Hukum membaca bismillah dalam wudhu'.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔸Ibnul Mundzir rahimahullah berkata : tidak ada hadits yang bisa dijadikan hujjah dalam bab ini yang menunjukkan batalnya wudhu seorang yang tidak menyebut nama Allah atasnya, maka sebagai kehati-hatian hendaknya seseorang yang ingin berwudhu dan mandi untuk membaca basmalah dan tidak ada kewajiban apapun bagi yang meninggalkannya. Selesai ucapan beliau, dan ini merupakan tahqiq yang berharga, wallahu a'lam.

💠Al Jami' (yakni Syaikh Muhammad Ali Adam Al Ityubi) 'afallahu anhu berkata : hadits-hadits tentang membaca basmalah ketika berwudhu semuanya dha'if sebagaimana yang telah lewat dalam ucapan Ahmad dan selainnya, namun sebagian ulama memandang bahwa hadits-hadits tersebut menjadi kuat dengan terkumpulnya jalan-jalannya.

📍Dan Al Baihaqi rahimahullah berdalil atas tidak wajibnya membaca basmalah dengan hadits Rifa'ah bin Rafi' radhiallahu anhu secara marfu' : "tidaklah sempurna shalat salah seorang dari kalian hingga ia menyempurnakan wudhunya sebagaimana yang Allah perintahkan, maka ia membasuh wajahnya....", Al Baihaqi berkata : maka hadits ini tidak terdapat di dalamnya penyebutan tasmiyyah (anjuran untuk membaca basmalah), seandainya itu hukumnya wajib niscaya akan dijelaskan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. Selesai ucapan beliau.

🔸Dan kesimpulannya bahwa hadits-hadits tentang membaca basmalah kalau dianggap shahih maka dibawa kepada makna mustahab (hukum sunnah) dengan dalil hadits (Rifa'ah bin Rafi' radhiallahu anhu) ini.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/116-117.

🔹التسمية في الوضوء:

قال ابن المنذر رحمه الله : ليس في هذا الباب خبر ثابت يوجب إبطال وضوء من لم يذكر اسم الله عليه، فالإحتياط أن يسمي الله من أراد الوضوء والإغتسال، ولا شيء على من ترك ذلك. انتهى، وهو تحقيق نفيس، والله أعلم.

قال الجامع عفا الله عنه: أحاديث التسمية على الوضوء كلّها ضعاف، كما سبق عن أحمد، وغيره، ولكن بعض العلماء يرى لها قوّة بمجموع طرقها، قال الحافظ في "التلخيص الحبير":
والظاهر أن مجموع الأحاديث يَحدُث منها قوّة، تدلّ على أن له أصلًا، وقال أبو بكر بن أبي شيبة: ثبت لنا أن النبيّ - صلى الله عليه وسلم - قاله، وقال البزّار: لكنه مؤوّلٌ، ومعناه أنه لا فضل لوضوء من لم يذكر اسم الله، لا على أنه لا يجوز وضوء من لم يسمّ. انتهى.

واستدلّ البيهقيّ رحمه الله على عدم وجوب التسمية بحديث رفاعة بن رافع - رضي الله عنه -، مرفوعًا: "لا تتمّ صلاة أحدكم حتى يُسبغ الوضوء، كما أمر الله، فيغسل وجهه ... " الحديث، قال البيهقيّ: فهذا الحديث ليس فيه ذكر التسمية، فلو كان واجبًا لبيّنه - صلى الله عليه وسلم -. انتهى.

والحاصل أن أحاديث التسمية على فرض صحّتها محمولة على الاستحباب بدليل هذا الحديث، ولا يرد عليه القول بوجوب المضمضة، والاستنشاق، والاستنثار؛ لأنها داخلة في غسل الوجه، وقد أشبعت الكلام في هذا الموضوع في شرح النسائيّ، فراجعه تستفد، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/116
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (10)

🔹Wajibnya niat dalam wudhu'.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔹Apa yang dijelaskan oleh Al Imam Ibnul Mundzir rahimahullah berupa wajibnya niat dalam wudhu', mandi dan tayammum dan bahwasanya apabila seseorang bersuci dengan niat shalat atau mengangkat hadats maka ia melakukan shalat yang ia kehendaki baik shalat fardhu maupun nafilah ini merupakan pendapat yang benar dikarenakan nampaknya hujjah beliau, wallahu a'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/116.

🔹وجوب النيّة في الوضوء:

قال الجامع عفا الله عنه: هذا الذي حقّقه الإمام ابن المنذر رحمه الله من وجوب النيّة في الوضوء والغسل، والتيمّم، وأنه إذا تطهّر بنية صلاة، أو رفع حدث، يصلّي ما يشاء فرضًا ونفلًا هو الحقّ؛ لظهور حجّته، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/116
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (11)

🔸Hukum menyela-nyela jenggot.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔹Dan aku dulu merajihkan dalam Syarh An Nasa-i pendapat tidak wajibnya menyela-nyela jenggot sebagaimana yang dipegangi oleh Ibnul Mundzir dan selainnya, namun sekarang menjadi kuat menurutku pendapat yang menyatakan wajibnya menyela-nyela jenggot; dikarenakan hadits-hadits tentangnya bisa dijadikan hujjah dengan terkumpulnya jalan-jalannya sebagaimana yang aku jelaskan di sana, dan perbuatan beliau shallallahu alaihi wasallam merupakan penjelasan terhadap ayat wudhu'; dikarenakan pendapat yang rajih adalah bahwa ayat tersebut mujmal (bermakna global/mengandung dua kemungkinan makna atau lebih), dan begitu jelas apa yang ditunjukkan oleh ayat tersebut berupa hukum wajib, sehingga perbuatan beliau shallallahu alaihi wasallam dihukumi wajib; dikarenakan ia sebagai penjelasan terhadap ayat tersebut, dan tidaklah keluar dari kaedah ini kecuali apabila datang nash yang shahih atau ijma' yang menunjukkan hukum mustahab (sunnah) seperti membasuh anggota-anggota wudhu sebanyak tiga kali, adapun masalah ini (menyela-nyela jenggot) tidak ada ijma' tentangnya sebagaimana yang telah lewat dalam ucapan Ibnul Mundzir dimana sebagian salaf ada yang mewajibkan menyela-nyela jenggot, maka pendapat merekalah yang lebih rajih; disebabkan kuatnya hujjah mereka, maka pahamilah, wallahu a'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/119.

🔹حكم تخليل اللحية:

قال الجامع عفا الله عنه:
قد كنت رجّحت في شرح النسائيّ عدم وجوب تخليل اللحية كما يراه ابن المنذر وغيره، لكن الآن ترجّح عندي وجوبه؛ لثبوت الأحاديث بمجموع طرقها، كما بينت ذلك هناك، وفعله - صلى الله عليه وسلم - بيان لآية الوضوء؛ لأن الراجح أنها مجملة، ودلالة الآية على الوجوب واضح، فيكون فعله - صلى الله عليه وسلم - واجبًا؛ لكونه بيانًا لها، ولا يُخْرَج عن هذه القاعدة إلا إذا ثبتٌ نصّ، أو إجماع يدلّ على الاستحباب، كتثليث الغَسَلات، وهذه المسألة ليس فيها إجماع، كما سبق في كلام ابن المنذر، فقد أوجب التخليل بعض السلف، فيكون قولهم أرجحَ؛ لرجحان حجتهم، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/119
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📍📂SILSILAH FAWAID MANHAJIYYAH (13)

📋Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah berkata :

🔹Sekarang didapati sekelompok orang yang menuntut untuk berhukum dengan syariat yang Allah turunkan dalam bidang politik saja, dalam keadaan mereka sendiri tidaklah berhukum dengan hukum Allah dan RasulNya dalam bab-bab yang besar dari agama yakni yang lebih besar dari bidang politik.

🔸Maka engkau akan mendapatinya dalam aqidahnya tidak berhukum dengan hukum Allah, dan tidak menuntut orang-orang yang sesat untuk berhukum dengan hukum Allah dalam hal aqidah-aqidah mereka, dan ia menyetujui mereka atas kebatilan dan kesesatan mereka sehingga ia menganggap kaum Rafidhah sebagai saudaranya...dan ia menganggap kaum Quburiyyin sebagai saudaranya dan ia menyetujui mereka atas ritual yang mereka lakukan dalam mengagungkan kuburan dan kesyirikan serta kesesatan mereka.

💠Maka orang semisal ini tidaklah mengenal hakimiyyah Allah walaupun ia menyerukan dakwah kepada al hakimiyyah di sepanjang siang dan malam dan mengkafirkan manusia dengan sebab itu, maka sesungguhnya ia adalah orang pertama yang keluar dari hakimiyyah Allah.

📚Adz Dzari'ah ilaa Maqaashidi Kitabisy Syari'ah 1/265.

‏«الآن يوجد ناسٌ يُطالبون بالحكم بما أنزل الله في الجانب السياسي فقط، وهم أنفسهم لا يُحكِّمون الله ورسوله في أبواب عظيمة من الدين، أعظم من الجانب السياسي.

فتجده في عقيدته لا يُحِّكم الله، ولا يُطالب الضالين بتحكيم الله في عقائدهم، ويُقرُّهم على أباطيلهم وضلالاتهم فهو يُؤاخي الروافض..ويُؤاخي القبوريين ويُقرهم على قبوريتهم وشركهم وضلالهم..

فهذا لا يعرف حاكمية الله ولو نعق بالدعوة إلى الحاكمية ليل نهار وكفَّر الناس بذلك، فإنه من أول الخارجين على حاكمية الله».

[الذريعة إلى مقاصد كتاب الشريعة(265/1) للشيخ ربيع المدخلي حفظه الله].

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (12)

🔹Hukum menyela-nyela jari-jemari kedua tangan dan kedua kaki.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔸Demikian pula wajib menyela-nyela jari-jemari kedua tangan dan kedua kaki; berdasarkan hadits Laqith bin Shabirah radhiallahu anhu ia berkata : aku berkata : wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku tentang wudhu, maka beliau bersabda : "sempurnakanlah wudhu dan selai-selailah antara jari-jemari".* Wallahu a'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/119.

*Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Dawud dan selainnya dengan sanad yang shahih (hasyiyah).

🔹حكم تخليل أصابع اليدين والرجلين:

وكذلك يجب تخليل أصابع اليدين والرجلين؛ لحديث لقيط بن صبرة - رضي الله عنه -، قال: "قلت: يا رسول الله أخبرني عن الوضوء؛ قال: أسبغ الوضوء، وخَلِّل بين الأصابع"، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/119
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (13)

🔹Hukum memisah dalam membasuh satu anggota wudhu dengan anggota wudhu lainnya.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔸Ibnul Mundzir rahimahullah berkata : demikianlah kita juga berpendapat bolehnya hal itu; dikarenakan Allah mewajibkan dalam kitabNya membasuh anggota-anggota wudhu, maka barangsiapa yang membasuh anggota-anggota wudhu tersebut maka ia telah melakukan apa yang wajib atasnya, baik ia melakukannya secara terpisah-pisah maupun secara berkesinambungan dan bersambung, dan tidak ada hujjah bagi pihak yang menjadikan keringnya anggota wudhu sebelumnya sebagai batasan atas hal itu (artinya ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa tidak diperbolehkan satu anggota wudhu itu kering sebelum membasuh anggota berikutnya, pent), dan itu berbeda-beda pada musim dingin dan musim panas. Selesai ucapan Ibnul Mundzir rahimahullah, dan ini merupakan tahqiq yang bagus.

📍Kesimpulannya diperbolehkan memisah antara anggota-anggota wudhu dalam pembasuhan; sebab tidak ada hujjah untuk mewajibkannya, maka perhatikanlah, wallahu a'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/120.

🔹حكم تفريق غسل الأعضاء:

قال ابن المنذر:
وكذلك نقول؛ لأن الله جل ذكره أوجب في كتابه غسل أعضاء، فمن أَتى بغسلها، فقد أتى بالذي عليه، فَرّقها، أو أتى بها نَسَقًا متتابعًا، وليس على من جعل حدَّ ذلك الجفوف حجة، وذلك يختلف في الشتاء والصيف. انتهى كلام ابن المنذر رحمه الله، وهو تحقيقٌ حسنٌ.

وحاصله أنه يجوز التفريق بين أعضاء الوضوء في الغسل؛ إذ ليس لإيجابه حجة، فتنبّه، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/120
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (14)

🔹Hukum berurutan dalam membasuh anggota-anggota wudhu.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔸Menurutku apa yang dikatakan oleh Al Imam Asy Syafi'i dan yang bersama beliau adalah pendapat yang paling rajih; berdasarkan zhahir sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : hendaknya kita memulai dengan apa yang Allah dahulukan", bahkan diriwayatkan dengan lafazh perintah : "mulailah dengan apa yang Allah dahulukan".
Dan juga Nabi shallallahu alaihi wasallam senantiasa melakukannya, maka semua hadits-hadits shahih menyifati wudhu beliau secara berurutan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat wudhu.

📍Imamul Haramain (Abul Ma'ali Al Juwaini rahimahullah) berkata : tidak ada seorangpun menukilkan bahwa beliau shallallahu alaihi wasallam meninggalkan tartib (berurutan) dalam wudhu beliau, maka Al Kitab dan sunnah menunjukkan wajibnya berurutan dalam berwudhu. Selesai ucapan beliau. Wallahu a'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/121.

🔹حكم الترتيب في غسل الأعضاء:

قال الجامع عفا الله عنه:
عندي أن ما قاله الإمام الشافعيّ ومن معه أرجح؛ لظاهر قوله - صلى الله عليه وسلم -: "نبدأ بما بدأ الله به"،
بل روي بصيغة الأمر: "ابدءوا بما بدأ الله"، وأيضًا فإن النبيّ - صلى الله عليه وسلم - واظب عليه، فكل الأحاديث الصحيحة وصفت وضوءه مرتّبًا كما في الآية.
قال إمام الحرمين: لم ينقل أحدٌ قطّ أنه - صلى الله عليه وسلم - نكّس وضوءه، فاطّرد الكتاب والسنّة على وجوب الترتيب. انتهى
والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/121
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (15)

🔹Hukum memulai dengan anggota wudhu yang kanan.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔸Yang nampak adalah wajibnya mendahulukan anggota tubuh yang kanan dalam berwudhu dan mandi; berdasarkan perintah beliau shallallahu alaihi wasallam dan perintah beliau menunjukkan hukum wajib, dan dikarenakan beliau terus-menerus melakukannya, namun jika ijma' (kesepakatan ulama tentang tidak wajibnya mengulangi wudhu bagi yang memulai dengan anggota wudhu yang kiri sebelum yang kanan, pent) itu shahih sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Mundzir maka pendapat (Ibnul Mundzir) inilah yang kuat, dan jika tidak shahih ijma' tersebut maka sebagaimana yang aku katakan, maka pahamilah, wallahu Ta'ala a'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/123.

🔹البدء بالميامن في الوضوء:

قال الجامع عفا الله عنه:
الظاهر وجوب التيامن في الوضوء والغسل؛ لأمره - صلى الله عليه وسلم - به، وهو للوجوب، ولمداومته عليه، لكن إن صحّ الإجماع، كما زعمه ابن المنذر، فذاك، وإلا فالأمر كما قلتُ، فتبصّر، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/123
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📋📍SILSILAH TARJIHAT AL MUHADDITS MUHAMMAD ALI ADAM AL ITYUBI RAHIMAHULLAH -Kitabut Thaharah (16)

🔹Hukum memanjangkan ghurrah dan tahjil*.

📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi rahimahullah berkata :

🔸Sungguh telah jelas dengan apa yang telah disebutkan bahwa pendapat yang benar adalah disunnahkannya memanjangkan ghurrah dan tahjil dengan cara memperluas area yang terkena basuhan air melebihi area yang seharusnya dibasuh, sehingga ia membasuh bagian depan kepala (tempat tumbuhnya rambut, pent) dan membasuh area yang melebihi dari area wajah yang wajib dibasuh (seperti leher), dan memanjangkan tahjil dengan membasuh area di atas kedua siku-siku tangan dan di atas kedua mata kaki (yakni lengan atas dan betis, pent), dan inilah yang ditunjukkan oleh zhahir nash (dimana Abu Hurairah radhiallahu anhu selaku perawi hadits ini mengatakan : demikianlah aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berwudhu, pent), dan Abu Hurairah radhiallahu anhu selaku perawi hadits ini menjelaskan hadits ini dengan perbuatan beliau (dimana beliau membasuh tangannya yang kanan dan kiri hingga lengan atas dan membasuh kedua kakinya hingga kedua betisnya, pent), maka barangsiapa yang menyelisihi pendapat ini dan ia berpendapat dengan tidak disyariatkannya melebihi batasan yang diwajibkan untuk dibasuh maka sungguh ia telah berbuat kejelekan dan kezhaliman, yakni berbuat kejelekan dalam memahami makna hadits dan menzhalimi sunnah dimana ia mentakwilnya dengan menyelisihi apa yang ditunjukkannya, wallahu a'lam bish shawab.

📚Al Bahrul Muhith Ats Tsajaj 6/319.

*Al Imam An Nawawi rahimahullah berkata : ahli bahasa arab berkata : ghurrah adalah tanda putih pada dahi kuda, dan tahjil adalah tanda putih pada kedua tangan dan kedua kaki kuda, para ulama berkata : cahaya yang ada di anggota-anggota wudhu pada hari kiamat disebut ghurrah dan tahjil karena diserupakan dengan ghurrah yang dimiliki kuda. Syarh Muslim lin Nawawi 3/135.

🔹حكم تطويل الغرّة والتحجيل:

قال الجامع عفا الله تعالى عنه:
قد تبيّن بما ذُكر أن الحقّ استحباب إطالة الغرّة والتحجيل بمجاوزة محل الفرض، فيغسل شيئًا من مقدّم رأسه، وما يجاوز الوجه زائدًا على الجزء الذي يجب غسله، وفي التحجيل يغسل ما فوق المرفقين والكعبين، وهذا هو الذي عليه ظاهر النصّ، وبيّنه الراوي أبو هريرة - رضي الله عنه - بفعله، فمن خالف هذا، وقال بعدم مشروعيّة مجاوزة محلّ الفرض، فقد أساء وظلم، أساء في فهم المراد، وظلم السنّة حيث أوّلها على خلاف ما تقتضيه، والله تعالى أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب.

📚المصدر:#البحر_المحيط_الثجاج 6/319
🗂⁩التصنيف: #الطهارة | #الوضوء
__________________________________
aletioupi.com
t.me/aletioupi

http://telegram.me/dinulqoyyim
📚KITAB ULAMA (PDF)

عون الباري ببيان ما تضمنه شرح السنة للإمام البربهاري

لفضيلة الشيخ العلامة المحدث
د. ربيع بن هادي عمير المدخلي
-حفظه الله-

رابط مباشر لتحميل الكتاب :
https://top4top.io/downloadf-18156ccxk1-pdf.html

ومن هنا رابط لتحميل الكتاب في ملف مضغوط :
https://t.me/Jame3_kotob/64250

http://telegram.me/dinulqoyyim