JAWABAN FADHILATUSY SYAIKH RUZAIQ AL QURASY TERKAIT MASALAH MUSYAWARAH YANG DILAKUKAN PARA ULAMA DALAM PERMASALAHAN JIHAD DAN PERANG DAN PADANYA TERDAPAT PERBANDINGAN ANTARA HAK ULAMA DAN HAK PENGUASA
🔖Fadhilatusy Syaikh Ruzaiq bin Hamid Al Qurasy hafizhahullah berkata :
"Saling musyawarah diantara para ulama terkait perkara dakwah, penjelasan kepada manusia dan pengajaran adalah sesuatu yang tidak mengapa khususnya jika perkaranya nampak diantara manusia.
Adapun masalah-masalah jihad, peperangan, mengadakan shulh (perdamaian), melancarkan peperangan dan masalah-masalah darah manusia maka duduknya para ulama harus bersama penguasa atau dengan perintah dari penguasa.
Ini pada lingkup satu negara dimana penguasanya satu.
Adapun terkait urusan negara-negara lain maka mereka tidak diperbolehkan sama sekali.
Dan sungguh kita mendapati fatwa-fatwa yang keluar dari sebagian ulama dimana mereka kemudian menyesal dan rujuk darinya, kenapa ? !
Dikarenakan hukum atas sesuatu merupakan cabang dari penggambaran sesuatu tersebut dalam keadaan fatwa-fatwa tersebut tidak didasari penggambaran sehingga oleh karena inilah mereka rujuk dari fatwa-fatwa tersebut.
Dan ambillah sebagai contoh perbandingan antara seorang penguasa dan seorang alim.
Sebagian manusia karena kejahilannya memberikan kepada para ulama kekhususan-kekhususan para penguasa.
Maka ambillah perbandingan ini :
Perbandingan antara hak ulama dan hak penguasa :
-Penguasa : memiliki hak baiat yang wajib dipenuhi.
Alim : tidak memiliki hak baiat.
-Penguasa : berhak membentuk pasukan dan mengadakan perang serta perdamaian.
Alim : tidak berhak melakukan hal tersebut.
-Penguasa : engkau wajib mendengar dan mentaatinya walaupun dipukul punggungmu dan diambil hartamu.
Alim : apabila ia memukulmu atau mengambil hartamu maka engkau berhak melaporkannya kepada penguasa.
-Penguasa : berhak menegakkan hukuman had, qishash dan ta'zir.
Alim : tidak berhak melakukan hal tersebut.
-Penguasa : diantara kekhususannya adalah ia berhak memerintahkan rakyatnya untuk mengadakan doa qunut nawazil dan memerintahkan untuk melakukan shalat istisqa', mengirim pasukan, melakukan shulh dengan negara lain dan menegakkan hukuman had.
Alim : tidak berhak melakukannya.
-Penguasa : dinasehati secara rahasia dan tidak boleh dinasehati secara terang-terangan.
Alim : tidak dipersyaratkan dinasehati secara sembunyi-sembunyi".
📅Hari Senin 13 Jumadal Akhirah 1440 H.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔖Fadhilatusy Syaikh Ruzaiq bin Hamid Al Qurasy hafizhahullah berkata :
"Saling musyawarah diantara para ulama terkait perkara dakwah, penjelasan kepada manusia dan pengajaran adalah sesuatu yang tidak mengapa khususnya jika perkaranya nampak diantara manusia.
Adapun masalah-masalah jihad, peperangan, mengadakan shulh (perdamaian), melancarkan peperangan dan masalah-masalah darah manusia maka duduknya para ulama harus bersama penguasa atau dengan perintah dari penguasa.
Ini pada lingkup satu negara dimana penguasanya satu.
Adapun terkait urusan negara-negara lain maka mereka tidak diperbolehkan sama sekali.
Dan sungguh kita mendapati fatwa-fatwa yang keluar dari sebagian ulama dimana mereka kemudian menyesal dan rujuk darinya, kenapa ? !
Dikarenakan hukum atas sesuatu merupakan cabang dari penggambaran sesuatu tersebut dalam keadaan fatwa-fatwa tersebut tidak didasari penggambaran sehingga oleh karena inilah mereka rujuk dari fatwa-fatwa tersebut.
Dan ambillah sebagai contoh perbandingan antara seorang penguasa dan seorang alim.
Sebagian manusia karena kejahilannya memberikan kepada para ulama kekhususan-kekhususan para penguasa.
Maka ambillah perbandingan ini :
Perbandingan antara hak ulama dan hak penguasa :
-Penguasa : memiliki hak baiat yang wajib dipenuhi.
Alim : tidak memiliki hak baiat.
-Penguasa : berhak membentuk pasukan dan mengadakan perang serta perdamaian.
Alim : tidak berhak melakukan hal tersebut.
-Penguasa : engkau wajib mendengar dan mentaatinya walaupun dipukul punggungmu dan diambil hartamu.
Alim : apabila ia memukulmu atau mengambil hartamu maka engkau berhak melaporkannya kepada penguasa.
-Penguasa : berhak menegakkan hukuman had, qishash dan ta'zir.
Alim : tidak berhak melakukan hal tersebut.
-Penguasa : diantara kekhususannya adalah ia berhak memerintahkan rakyatnya untuk mengadakan doa qunut nawazil dan memerintahkan untuk melakukan shalat istisqa', mengirim pasukan, melakukan shulh dengan negara lain dan menegakkan hukuman had.
Alim : tidak berhak melakukannya.
-Penguasa : dinasehati secara rahasia dan tidak boleh dinasehati secara terang-terangan.
Alim : tidak dipersyaratkan dinasehati secara sembunyi-sembunyi".
📅Hari Senin 13 Jumadal Akhirah 1440 H.
http://telegram.me/dinulqoyyim
#Silsilah_Fatawa_Ramadhan_17
🔻HUKUM BERPUASA DI PERTENGAHAN KEDUA DARI BULAN SYA'BAN
🗒Pertanyaan : apa hukum berpuasa di pertengahan yang kedua dari bulan Sya'ban (yakni tanggal 15 Sya'ban dan seterusnya, pen) dan tentang keshahihan hadits : "Apabila bulan Sya'ban memasuki pertengahan maka jangan kalian berpuasa".
🔖Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah :
"الحديث صحيح، قال عليه الصلاة والسلام : إذا انتصف شعبان فلا تصوموا، يستثنى من كان له عادة، أو كان عليه قضاء، ما عدا ذلك لا يصوم حتى ينتهي شعبان".
"Hadits tersebut shahih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"إذا انتصف شعبان فلا تصوموا".
"Apabila bulan Sya'ban memasuki pertengahan maka janganlah kalian berpuasa".
Dikecualikan dari hadits ini seseorang yang memiliki kebiasaan puasa (seperti puasa senin kamis atau puasa dawud dan semisalnya, pen) atau seseorang yang memiliki tanggungan qadha puasa Ramadhan, maka selain itu tidak diperbolehkan berpuasa hingga bulan Sya'ban berakhir".
📚Iqdul Juman min Fatawa Ramadhan hal. 16-17.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻HUKUM BERPUASA DI PERTENGAHAN KEDUA DARI BULAN SYA'BAN
🗒Pertanyaan : apa hukum berpuasa di pertengahan yang kedua dari bulan Sya'ban (yakni tanggal 15 Sya'ban dan seterusnya, pen) dan tentang keshahihan hadits : "Apabila bulan Sya'ban memasuki pertengahan maka jangan kalian berpuasa".
🔖Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah :
"الحديث صحيح، قال عليه الصلاة والسلام : إذا انتصف شعبان فلا تصوموا، يستثنى من كان له عادة، أو كان عليه قضاء، ما عدا ذلك لا يصوم حتى ينتهي شعبان".
"Hadits tersebut shahih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"إذا انتصف شعبان فلا تصوموا".
"Apabila bulan Sya'ban memasuki pertengahan maka janganlah kalian berpuasa".
Dikecualikan dari hadits ini seseorang yang memiliki kebiasaan puasa (seperti puasa senin kamis atau puasa dawud dan semisalnya, pen) atau seseorang yang memiliki tanggungan qadha puasa Ramadhan, maka selain itu tidak diperbolehkan berpuasa hingga bulan Sya'ban berakhir".
📚Iqdul Juman min Fatawa Ramadhan hal. 16-17.
http://telegram.me/dinulqoyyim
#Silsilah_Fawaid_Ramadhaniyyah_1
🔻DEFINISI SHIYAM
🔖Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Shiyam (puasa) sebagaimana yang telah diketahui adalah menahan dari makan dan minum serta syahwat dengan niat semenjak jelas terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagaimana dalam hadits qudsi Allah berfirman :
"يترك طعامه وشرابه وشهوته من أجلي".
"Ia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku".
Dan Allah berfirman :
"وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود من الفجر ثم أتموا الصيام إلى الليل".
"Dan makanlah dan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dan benang hitam yaitu terbitnya fajar kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam".
🔉Kalimah anish Shiyam.
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
═══ 🕋 ﷽ 🕋 ═══
📖الفوائد العظام فيما يتعلق بشهر الصيام
1️⃣
قال الشيخ العلامة أحمد بن عمر بازمول حفظه الله تعالى :
💎 الصيام - كما هو معلوم - هو الإمساك بنيةٍ عن الأكل والشرب والشهوة من تبيُّن طلوع الفجر إلى غروب الشمس لقوله - صلى الله عليه وسلم - كما في الحديث القدسي : ( يتْرُكُ طَعامَهُ وَشَرابَهُ وشَهْوتَهُ مِنْ أَجْلي ) ، وقوله - عز وجل - : { وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ } .
❖ ──『 🌟مـ؏ــﮪد ۖ ا̍ڶمۘـﯧْۧـڔٰا̍ٽ ּا̍ڵڼۨبﯣۑْۧ ۗ 🌟 』── ❖
https://t.me/Ahmedbazmool
https://bit.ly/2Rng69A
🚫 لا يسمح بحذف رابط القناة أو تغيير أي شيء في المنشور
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻DEFINISI SHIYAM
🔖Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Shiyam (puasa) sebagaimana yang telah diketahui adalah menahan dari makan dan minum serta syahwat dengan niat semenjak jelas terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagaimana dalam hadits qudsi Allah berfirman :
"يترك طعامه وشرابه وشهوته من أجلي".
"Ia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku".
Dan Allah berfirman :
"وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود من الفجر ثم أتموا الصيام إلى الليل".
"Dan makanlah dan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dan benang hitam yaitu terbitnya fajar kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam".
🔉Kalimah anish Shiyam.
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
═══ 🕋 ﷽ 🕋 ═══
📖الفوائد العظام فيما يتعلق بشهر الصيام
1️⃣
قال الشيخ العلامة أحمد بن عمر بازمول حفظه الله تعالى :
💎 الصيام - كما هو معلوم - هو الإمساك بنيةٍ عن الأكل والشرب والشهوة من تبيُّن طلوع الفجر إلى غروب الشمس لقوله - صلى الله عليه وسلم - كما في الحديث القدسي : ( يتْرُكُ طَعامَهُ وَشَرابَهُ وشَهْوتَهُ مِنْ أَجْلي ) ، وقوله - عز وجل - : { وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ } .
❖ ──『 🌟مـ؏ــﮪد ۖ ا̍ڶمۘـﯧْۧـڔٰا̍ٽ ּا̍ڵڼۨبﯣۑْۧ ۗ 🌟 』── ❖
https://t.me/Ahmedbazmool
https://bit.ly/2Rng69A
🚫 لا يسمح بحذف رابط القناة أو تغيير أي شيء في المنشور
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
http://telegram.me/dinulqoyyim
#Silsilah_Fawaid_Ramadhaniyyah_2
🔻HUKUM MENCICIPI MAKANAN SAAT BERPUASA
🔖Fadhilatusy Syaikh Abdullah bin Muhammad Husain An Najmi hafizhahullah berkata :
"Tidak mengapa mencicipi makanan karena adanya hajat (kebutuhan) dengan syarat makanan tersebut tidak masuk ke kerongkongan, adapun dengan tanpa adanya hajat (kebutuhan) maka dimakruhkan, berkata Ibnu Abbas radhiallahu anhuma : "Tidak mengapa mencicipi cuka atau sesuatu (makanan) selama tidak masuk ke kerongkongannya ketika sedang berpuasa". Diriwayatkan oleh Al Bukhari secara mu'allaq dan disambung sanadnya oleh Ibnu Abi Syaibah dan Al Baihaqi.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : "Mencicipi makanan dimakruhkan dengan tanpa adanya kebutuhan namun tidak membatalkan puasa, adapun kalau ada hajat (kebutuhan) maka ia seperti berkumur-kumur (yakni tidak membatalkan puasa, ket. Syaikh An Najmi rahimahullah)".
📚Sab'una Mas-alah Muhimmah fis Shiyam hal. 9.
لا بأس بذوق الطعام للحاجة بشرط عدم دخوله الحلق أما بلا حاجة فيكره، قال ابن عباس رضي الله عنهما : "لا بأس أن يذوق الخل أو الشيء ما لم يدخل حلقه وهو صائم". علقه البخاري ووصله ابن أبي شيبة والبيهقي.
قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى : "ذوق الطعام يكره لغير حاجة؛ لكن لا يفطره، وأما الحاجة فهو كالمضمضة". قال شيخنا أحمد بن يحيى النجمي رحمه الله : يعني أنه لا يفطره".
📚 سبعون مسألة مهمة في الصيام
✍️ جمع وإعداد الشيخ الفاضل عبدالله بن محمد النجمي حفظه الله
✍️ قدم له وعلق عليه فضيلة العلامة أحمد بن يحيى النجمي رحمه الله
📚 رابط تحميل كتاب:
🔗 https://t.co/RBkicOvZus?amp=1
🔁 أسهم في النشر فالدال على الخير كفاعله
📡 T.me/MajalissElHidab
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻HUKUM MENCICIPI MAKANAN SAAT BERPUASA
🔖Fadhilatusy Syaikh Abdullah bin Muhammad Husain An Najmi hafizhahullah berkata :
"Tidak mengapa mencicipi makanan karena adanya hajat (kebutuhan) dengan syarat makanan tersebut tidak masuk ke kerongkongan, adapun dengan tanpa adanya hajat (kebutuhan) maka dimakruhkan, berkata Ibnu Abbas radhiallahu anhuma : "Tidak mengapa mencicipi cuka atau sesuatu (makanan) selama tidak masuk ke kerongkongannya ketika sedang berpuasa". Diriwayatkan oleh Al Bukhari secara mu'allaq dan disambung sanadnya oleh Ibnu Abi Syaibah dan Al Baihaqi.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : "Mencicipi makanan dimakruhkan dengan tanpa adanya kebutuhan namun tidak membatalkan puasa, adapun kalau ada hajat (kebutuhan) maka ia seperti berkumur-kumur (yakni tidak membatalkan puasa, ket. Syaikh An Najmi rahimahullah)".
📚Sab'una Mas-alah Muhimmah fis Shiyam hal. 9.
لا بأس بذوق الطعام للحاجة بشرط عدم دخوله الحلق أما بلا حاجة فيكره، قال ابن عباس رضي الله عنهما : "لا بأس أن يذوق الخل أو الشيء ما لم يدخل حلقه وهو صائم". علقه البخاري ووصله ابن أبي شيبة والبيهقي.
قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى : "ذوق الطعام يكره لغير حاجة؛ لكن لا يفطره، وأما الحاجة فهو كالمضمضة". قال شيخنا أحمد بن يحيى النجمي رحمه الله : يعني أنه لا يفطره".
📚 سبعون مسألة مهمة في الصيام
✍️ جمع وإعداد الشيخ الفاضل عبدالله بن محمد النجمي حفظه الله
✍️ قدم له وعلق عليه فضيلة العلامة أحمد بن يحيى النجمي رحمه الله
📚 رابط تحميل كتاب:
🔗 https://t.co/RBkicOvZus?amp=1
🔁 أسهم في النشر فالدال على الخير كفاعله
📡 T.me/MajalissElHidab
http://telegram.me/dinulqoyyim
#Silsilah_Fawaid_Ramadhaniyyah_3
🔻HUKUM MENGAKHIRKAN MANDI JANABAH HINGGA SETELAH TERBIT FAJAR
🔖Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Diantara yang diperbolehkan untuk dilakukan bagi orang yang berpuasa adalah ia berada di waktu shubuh dalam keadaan junub yaitu masuk waktu fajar dalam keadaan ia junub karena berhubungan dengan istrinya (di malam harinya) maka itu diperbolehkan baginya kemudian ia mandi dan melakukan shalat fajar.
Dari Aisyah radhiallahu anha bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendapati waktu fajar dalam keadaan junub karena berhubungan dengan istrinya (pada malam harinya) kemudian beliau mandi dan berpuasa".
🔉Kalimah anish Shiyam.
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
═══ 🕋 ﷽ 🕋 ═══
📖 الفوائد العظام فيما يتعلق بشهر الصيام 📖
4️⃣
قالها الشيخ الهمام : أحمد بن عمر بازمول - حفظه الله على الدوام -
📃 ما يباح للصائم فعله أن يصبح جنبا ، أي أن يدخل عليه وقت الفجر وهو جنب من أهله فإنه له أن يفعل ذلك ثم يغتسل ويصلي الفجر ، فعن عائشة أم المؤمنين - رضي الله عنها وأرضاها - أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - كان يدركه الفجر وهو جنب من أهله ، ثم يغتسل ويصوم .
❖ ──『 🌟مـ؏ــﮪد ۖ ا̍ڶمۘـﯧْۧـڔٰا̍ٽ ּا̍ڵڼۨبﯣۑْۧ ۗ 🌟 』── ❖
https://t.me/Ahmedbazmool
https://bit.ly/2Rng69A
🚫 لا يسمح بحذف رابط القناة أو تغيير أي شيء في المنشور
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻HUKUM MENGAKHIRKAN MANDI JANABAH HINGGA SETELAH TERBIT FAJAR
🔖Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Diantara yang diperbolehkan untuk dilakukan bagi orang yang berpuasa adalah ia berada di waktu shubuh dalam keadaan junub yaitu masuk waktu fajar dalam keadaan ia junub karena berhubungan dengan istrinya (di malam harinya) maka itu diperbolehkan baginya kemudian ia mandi dan melakukan shalat fajar.
Dari Aisyah radhiallahu anha bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendapati waktu fajar dalam keadaan junub karena berhubungan dengan istrinya (pada malam harinya) kemudian beliau mandi dan berpuasa".
🔉Kalimah anish Shiyam.
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
═══ 🕋 ﷽ 🕋 ═══
📖 الفوائد العظام فيما يتعلق بشهر الصيام 📖
4️⃣
قالها الشيخ الهمام : أحمد بن عمر بازمول - حفظه الله على الدوام -
📃 ما يباح للصائم فعله أن يصبح جنبا ، أي أن يدخل عليه وقت الفجر وهو جنب من أهله فإنه له أن يفعل ذلك ثم يغتسل ويصلي الفجر ، فعن عائشة أم المؤمنين - رضي الله عنها وأرضاها - أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - كان يدركه الفجر وهو جنب من أهله ، ثم يغتسل ويصوم .
❖ ──『 🌟مـ؏ــﮪد ۖ ا̍ڶمۘـﯧْۧـڔٰا̍ٽ ּا̍ڵڼۨبﯣۑْۧ ۗ 🌟 』── ❖
https://t.me/Ahmedbazmool
https://bit.ly/2Rng69A
🚫 لا يسمح بحذف رابط القناة أو تغيير أي شيء في المنشور
•┈┈┈┈●✵۞✵●┈┈┈┈•
http://telegram.me/dinulqoyyim
Audio
#من_الأرشيف
🔊 فتاوى منوعة في الصيام.
🎙لفضيلة الشيخ العلامة:
#محمد_بن_هادي_المدخلي حفظه الله تعالى
🎧 للإستماع والتحميل على الرابط :
🔗 https://d.top4top.net/m_1204nlyff1.mp3
شاركنا النشر فالدال على الخير كفاعله
📮https://t.me/DrMMadkhali
🔊 فتاوى منوعة في الصيام.
🎙لفضيلة الشيخ العلامة:
#محمد_بن_هادي_المدخلي حفظه الله تعالى
🎧 للإستماع والتحميل على الرابط :
🔗 https://d.top4top.net/m_1204nlyff1.mp3
شاركنا النشر فالدال على الخير كفاعله
📮https://t.me/DrMMadkhali
#Silsilah_Fawaid_Ramadhaniyyah_4
🔻HIKMAH-HIKMAH PUASA
🔖Asy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :
"Puasa diwajibkan oleh Allah Azza wa Jalla terhadap hamba-hambaNya dari kaum muslimin di tahun kedua hijriyyah, dan Allah menjadikannya salah satu rukun islam, dan puasa mengandung hikmah-hikmah yang banyak :
Yang pertama : latihan bagi jiwa untuk menahannya dari syahwat-syahwatnya dan perkara-perkara yang disukainya.
Yang kedua : bahwasanya meninggalkan makan dan minum serta syahwat kelamin di waktu puasa ini dalam rangka beribadah kepada Allah Azza wa Jalla bisa mewariskan bagi seseorang tambahan iman dan kekuatan dalam menjauhi perkara-perkara yang diharamkan serta menahan diri dari syahwat-syahwat yang tidak diperbolehkan.
Yang ketiga : bahwasanya mempersedikit dari makan dan minum dengan menahan darinya di waktu yang ditentukan ini bisa melatih seseorang untuk memiliki sikap muraqabah (senantiasa merasa diawasi oleh Allah) dan sikap takut kepadaNya serta mengagungkanNya.
Yang keempat : bahwasanya diantara hikmah-hikmah puasa adalah agar seseorang terlatih untuk meninggalkan perkara-perkara yang disukainya padahal perkara-perkara tersebut ada dan ia membutuhkannya; hal itu dalam rangka mengharap apa yang di sisi Allah Azza wa Jalla; maka puasa memiliki pengaruh dalam menguatkan keimanan, dan Allah mengisyaratkan tentang hal ini dalam firmannya :
"لعلكم تتقون".
"Agar kalian bertakwa".
Yang kelima : bahwasanya jika seseorang merasakan lapar dan haus maka ia akan memikirkan orang-orang yang tidak mendapati makanan dan minuman, sehingga hal ini mendorongnya untuk mengasihi mereka dan menyantuni mereka.
Dan secara global puasa mengandung hikmah-hikmah yang diantaranya diketahui oleh manusia dan diantaranya tidak mereka ketahui".
📚Ta'sisul Ahkam Syarh Umdatul Ahkam 3/208-209.
الشيخ العلامة / أحمد بن يحيى النجمي - رحمه الله - :
" الصيام فرضه الله عز وجل على عباده المسلمين في السنة الثانية من الهجرة ، وجعله أحد أركان الإسلام ، وفيه حِكَمٌ كثيرة :-
*أولاً:* الرياضة للنفس على حبسها عن شهواتها ومحبوباتها .
*ثانياً:* أنَّ ترك الطعام والشراب والشهوة الجنسية في هذا الوقت تعبداً لله عز وجل ؛ يورث الإنسان زيادةً في إيمانه ، وقوةً في توقِّيه للمحرمات ، وامتناعه عن الشهوات غير المباحة.
*ثالثاً:* أنَّ التقليل من الطعام والشراب بالامتناع عنه في ذلك الوقت المحدد يمرِّن الإنسان على مراقبة الله ، والخوف منه وإجلاله سبحانه وتعالى.
*رابعاً:* أنَّ من الحِكَم أن يتمرَّن على ترك الشهوات مع وجودها ، وحاجته إليها ؛ رغبةً فيما عند الله عز وجل ؛ له أثرٌ في قوة الإيمان ، وإلى ذلك أشار بقوله ( لعلكم تتقون ) .
*خامساً:* أنَّه إذا ذاق الجوع والعطش يفكر بالناس الذين لا يجدون ما يأكلون ولا ما يشربون ، فيحمله ذلك على العطف عليهم ، والمواساة لهم ،
*وبالجملة فإنَّ الصوم يحوي حكماً منها ما عرفه الناس ، ومنها ما لم يعرفوه "*
انظر تأسيس الأحكام شرح عمدة الأحكام ج3 / 208-209.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻HIKMAH-HIKMAH PUASA
🔖Asy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :
"Puasa diwajibkan oleh Allah Azza wa Jalla terhadap hamba-hambaNya dari kaum muslimin di tahun kedua hijriyyah, dan Allah menjadikannya salah satu rukun islam, dan puasa mengandung hikmah-hikmah yang banyak :
Yang pertama : latihan bagi jiwa untuk menahannya dari syahwat-syahwatnya dan perkara-perkara yang disukainya.
Yang kedua : bahwasanya meninggalkan makan dan minum serta syahwat kelamin di waktu puasa ini dalam rangka beribadah kepada Allah Azza wa Jalla bisa mewariskan bagi seseorang tambahan iman dan kekuatan dalam menjauhi perkara-perkara yang diharamkan serta menahan diri dari syahwat-syahwat yang tidak diperbolehkan.
Yang ketiga : bahwasanya mempersedikit dari makan dan minum dengan menahan darinya di waktu yang ditentukan ini bisa melatih seseorang untuk memiliki sikap muraqabah (senantiasa merasa diawasi oleh Allah) dan sikap takut kepadaNya serta mengagungkanNya.
Yang keempat : bahwasanya diantara hikmah-hikmah puasa adalah agar seseorang terlatih untuk meninggalkan perkara-perkara yang disukainya padahal perkara-perkara tersebut ada dan ia membutuhkannya; hal itu dalam rangka mengharap apa yang di sisi Allah Azza wa Jalla; maka puasa memiliki pengaruh dalam menguatkan keimanan, dan Allah mengisyaratkan tentang hal ini dalam firmannya :
"لعلكم تتقون".
"Agar kalian bertakwa".
Yang kelima : bahwasanya jika seseorang merasakan lapar dan haus maka ia akan memikirkan orang-orang yang tidak mendapati makanan dan minuman, sehingga hal ini mendorongnya untuk mengasihi mereka dan menyantuni mereka.
Dan secara global puasa mengandung hikmah-hikmah yang diantaranya diketahui oleh manusia dan diantaranya tidak mereka ketahui".
📚Ta'sisul Ahkam Syarh Umdatul Ahkam 3/208-209.
الشيخ العلامة / أحمد بن يحيى النجمي - رحمه الله - :
" الصيام فرضه الله عز وجل على عباده المسلمين في السنة الثانية من الهجرة ، وجعله أحد أركان الإسلام ، وفيه حِكَمٌ كثيرة :-
*أولاً:* الرياضة للنفس على حبسها عن شهواتها ومحبوباتها .
*ثانياً:* أنَّ ترك الطعام والشراب والشهوة الجنسية في هذا الوقت تعبداً لله عز وجل ؛ يورث الإنسان زيادةً في إيمانه ، وقوةً في توقِّيه للمحرمات ، وامتناعه عن الشهوات غير المباحة.
*ثالثاً:* أنَّ التقليل من الطعام والشراب بالامتناع عنه في ذلك الوقت المحدد يمرِّن الإنسان على مراقبة الله ، والخوف منه وإجلاله سبحانه وتعالى.
*رابعاً:* أنَّ من الحِكَم أن يتمرَّن على ترك الشهوات مع وجودها ، وحاجته إليها ؛ رغبةً فيما عند الله عز وجل ؛ له أثرٌ في قوة الإيمان ، وإلى ذلك أشار بقوله ( لعلكم تتقون ) .
*خامساً:* أنَّه إذا ذاق الجوع والعطش يفكر بالناس الذين لا يجدون ما يأكلون ولا ما يشربون ، فيحمله ذلك على العطف عليهم ، والمواساة لهم ،
*وبالجملة فإنَّ الصوم يحوي حكماً منها ما عرفه الناس ، ومنها ما لم يعرفوه "*
انظر تأسيس الأحكام شرح عمدة الأحكام ج3 / 208-209.
http://telegram.me/dinulqoyyim
#Silsilah_Fawaid_Ramadhaniyyah_5
🔻APA SAJA YANG DIHARUSKAN BAGI ORANG YANG MELAKUKAN JIMA' DI SIANG HARI RAMADHAN ?
🔖Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah berkata :
"Perkara-perkara diharuskan bagi orang yang melakukan jima' di siang hari Ramadhan :
1⃣Bertaubat.
2⃣Menahan diri dari (makan, minum dan semisalnya) di sisa hari tersebut.
3⃣Mandi janabah.
4⃣Menqadha (mengganti puasa) di hari yang lain.
5⃣Menunaikan kaffarah yaitu :
A- Memerdekakan budak.
B- Jika tidak mendapatinya maka ia melakukan puasa dua bulan berturut-turut.
C- Jika ia tidak mampu maka ia memberi makan 60 orang miskin, setiap orang miskin mendapatkan satu setengah kilo beras, atau tepung atau jagung atau selain itu dari makanan pokok manusia.
Dan wajib bagi istri semisal itu kecuali jika ia dipaksa maka gugur darinya kaffarah dan tetap diharuskan baginya perkara-perkara selain kaffarah".
📚Mudzakkirah fi Ahkamis Shiyam hal. 128-129.
📝 من فوائد شيخنا العلامة محمد بن عبدالوهاب الوصابي ـ رحمه الله وغفر له ـ
*( فوائد الصيام - 12 )*
📌 *ما يترتب على من جامع في نهار رمضان :*
➖➖➖➖➖➖
1⃣ التوبة.
2⃣ إمساك بقية اليوم.
3⃣ غسل الجنابة.
4⃣ قضاء يوم آخر.
5⃣ الكفارة، وهي :
أ- عتق رقبة.
ب- فإن لم يجد؛ فصيام شهرين متتابعين.
ج- فإن لم يستطع؛ فإطعام ستين مسكينًا، لكل مسكين كيلو ونصف من الرز، أو الدقيق، أو الذرة، أو الدخن، أو غير ذلك مما يقتاته الناس.
♦وعلىٰ الزوجة مثل ذلك، إلا إذا كانت مكرهة؛ فتسقط عنها الكفارة، ويبقىٰ ما عداها.
📚 " مذكرة في أحكام الصيام " صــ ( 128 – 129)، ط. 1437 ( الطبعة الأخيرة ).
〰➖〰➖〰➖〰
🚫 يُمنع التعديل بالمنشور 🚫
✍ أعده :
قسم الصف والإخراج بمسجد السنة بالحديدة - اليمن .
للاطلاع على فوائد الصيام فمن الرابط :
https://alwasabi.al3ilm.com/12598
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻APA SAJA YANG DIHARUSKAN BAGI ORANG YANG MELAKUKAN JIMA' DI SIANG HARI RAMADHAN ?
🔖Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah berkata :
"Perkara-perkara diharuskan bagi orang yang melakukan jima' di siang hari Ramadhan :
1⃣Bertaubat.
2⃣Menahan diri dari (makan, minum dan semisalnya) di sisa hari tersebut.
3⃣Mandi janabah.
4⃣Menqadha (mengganti puasa) di hari yang lain.
5⃣Menunaikan kaffarah yaitu :
A- Memerdekakan budak.
B- Jika tidak mendapatinya maka ia melakukan puasa dua bulan berturut-turut.
C- Jika ia tidak mampu maka ia memberi makan 60 orang miskin, setiap orang miskin mendapatkan satu setengah kilo beras, atau tepung atau jagung atau selain itu dari makanan pokok manusia.
Dan wajib bagi istri semisal itu kecuali jika ia dipaksa maka gugur darinya kaffarah dan tetap diharuskan baginya perkara-perkara selain kaffarah".
📚Mudzakkirah fi Ahkamis Shiyam hal. 128-129.
📝 من فوائد شيخنا العلامة محمد بن عبدالوهاب الوصابي ـ رحمه الله وغفر له ـ
*( فوائد الصيام - 12 )*
📌 *ما يترتب على من جامع في نهار رمضان :*
➖➖➖➖➖➖
1⃣ التوبة.
2⃣ إمساك بقية اليوم.
3⃣ غسل الجنابة.
4⃣ قضاء يوم آخر.
5⃣ الكفارة، وهي :
أ- عتق رقبة.
ب- فإن لم يجد؛ فصيام شهرين متتابعين.
ج- فإن لم يستطع؛ فإطعام ستين مسكينًا، لكل مسكين كيلو ونصف من الرز، أو الدقيق، أو الذرة، أو الدخن، أو غير ذلك مما يقتاته الناس.
♦وعلىٰ الزوجة مثل ذلك، إلا إذا كانت مكرهة؛ فتسقط عنها الكفارة، ويبقىٰ ما عداها.
📚 " مذكرة في أحكام الصيام " صــ ( 128 – 129)، ط. 1437 ( الطبعة الأخيرة ).
〰➖〰➖〰➖〰
🚫 يُمنع التعديل بالمنشور 🚫
✍ أعده :
قسم الصف والإخراج بمسجد السنة بالحديدة - اليمن .
للاطلاع على فوائد الصيام فمن الرابط :
https://alwasabi.al3ilm.com/12598
http://telegram.me/dinulqoyyim
💎 الدرس الأول من : " سلسلة أحاديث الصيام " 💎
🔹 لفضيلة الشيخ الدكتور : أحمد بن عمر بازمول - حفظه الله تعالى - 🔹
💎 💎 بسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ 💎 💎
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وأَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، ألَا وإنَّ أَصْدَقَ الْكلامِ كَلامُ الله ، وَخَيْرَ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّد ، وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّار .
🔹 أمَّا بعد :
🖊 فمرحبا بكم أيها الإخوة في هذا اللقاء المتجدد - بإذن الله تعالى - في شهر رمضان ، والذي بعنوان : " من أحاديث الصيام " ، وحديثي إليكم اليوم عن النية في الصيام .
🔹 قال - صلى الله عليه وسلم - : ( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ )( )
🔹 فهذا الحديث العظيم الذي يدخل في جميع أبواب الفقه ، ويدخل في العبادات ؛ ومنها الصيام ، يبين لنا أهمية النية في الصيام ؛ فالأعمال مقبولة ، ومعتبرة شرعًا ومَجْزِيٌّ عليها بالنية ؛ ولذلك كان من شرط العمل ، والعبادة ؛ الإخلاص لله ، والمتابعة لسنة النبي - صلى الله عليه وسلم - .
🔹🔹 والنية تطلق بمعنيين عند العلماء :
1️⃣ المعنى الأول : تطلق النية عند أهل العقيدة بمعنى الاخلاص . -
🔹 وتطلق النية عند أهل الفقه بمعنى : تمييز العبادات بعضها عن بعض ، وبمعنى تمييز العادة عن العبادة .
🔹 وهنا في رمضان نحتاج إلى النيتين :
1️⃣ أولا : الإخلاص لله - عز وجل -
2️⃣ وثانيا : نحتاج إلى النية في تمييز العادة عن العبادة ؛ فبعض الناس ربما لا يأكل طول النهار ، ولا ينوي صومًا حتى يدخل عليه المغرب ؛ فمن عادته أنه لا يأكل إلا مساءً مثلًا .
🔹فكيف يميز بين عادته وعبادته بالنية ؟
👈🏻 لذلك صح عن النبي - صلى الله عليه وسلم - أنه قال :
( مَنْ لَمْ يَجْمَعْ الصِّيَامَ قَبْلَ الفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ )( ) .
👈🏻وقال - صلى الله عليه وسلم - : ( مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَلَا صِيَامَ لَهُ)( ) ؛ فدل هذان الحديثان على وجوب تبييت نية الصيام قبل طلوع الفجر ، وأن من لم يبيتها فلا يصح منه الصيام
👈🏻 قال الميموني - تلميذ الإمام أحمد بن حنبل - : " قلت لأحمد : نحن نحتاج في رمضان أن نبيت الصيام من الليل ؟ ، فقال الإمام أحمد - رحمه الله تعالى - : " ايه والله " ؛ أي ايه والله نحتاج أن نبيت الصيام من الليل .
🔹 وتحصل النية بعزم القلب على الصيام غدًا ، وكذا بالاستعداد بالسحور له مثلًا ، وأما الجهر بنية الصيام ؛ كأن يقول : " نويت أن أصوم شهر رمضان ، أو نويت أن أصوم غدا السبت لله " ؛ فهو بدعة مخالفة لهدي النبي - صلى الله عليه وسلم - ، وأصحابه الكرام ؛ فلا يجوز الجهر بالنية في الصيام ؛ بل لا يجوز الجهر بالنية في جميع العبادات ؛ إذ النية محلها القلب ، والتلفظ بها بدعة .
🔹 وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين .
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته .
🔹🔹 🔹🔹 🔹🔹 🔹🔹
https://t.me/Ahmedbazmool
🔹🔹 🔹🔹 🔹🔹 🔹🔹
🔹 لفضيلة الشيخ الدكتور : أحمد بن عمر بازمول - حفظه الله تعالى - 🔹
💎 💎 بسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ 💎 💎
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وأَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، ألَا وإنَّ أَصْدَقَ الْكلامِ كَلامُ الله ، وَخَيْرَ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّد ، وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّار .
🔹 أمَّا بعد :
🖊 فمرحبا بكم أيها الإخوة في هذا اللقاء المتجدد - بإذن الله تعالى - في شهر رمضان ، والذي بعنوان : " من أحاديث الصيام " ، وحديثي إليكم اليوم عن النية في الصيام .
🔹 قال - صلى الله عليه وسلم - : ( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ )( )
🔹 فهذا الحديث العظيم الذي يدخل في جميع أبواب الفقه ، ويدخل في العبادات ؛ ومنها الصيام ، يبين لنا أهمية النية في الصيام ؛ فالأعمال مقبولة ، ومعتبرة شرعًا ومَجْزِيٌّ عليها بالنية ؛ ولذلك كان من شرط العمل ، والعبادة ؛ الإخلاص لله ، والمتابعة لسنة النبي - صلى الله عليه وسلم - .
🔹🔹 والنية تطلق بمعنيين عند العلماء :
1️⃣ المعنى الأول : تطلق النية عند أهل العقيدة بمعنى الاخلاص . -
🔹 وتطلق النية عند أهل الفقه بمعنى : تمييز العبادات بعضها عن بعض ، وبمعنى تمييز العادة عن العبادة .
🔹 وهنا في رمضان نحتاج إلى النيتين :
1️⃣ أولا : الإخلاص لله - عز وجل -
2️⃣ وثانيا : نحتاج إلى النية في تمييز العادة عن العبادة ؛ فبعض الناس ربما لا يأكل طول النهار ، ولا ينوي صومًا حتى يدخل عليه المغرب ؛ فمن عادته أنه لا يأكل إلا مساءً مثلًا .
🔹فكيف يميز بين عادته وعبادته بالنية ؟
👈🏻 لذلك صح عن النبي - صلى الله عليه وسلم - أنه قال :
( مَنْ لَمْ يَجْمَعْ الصِّيَامَ قَبْلَ الفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ )( ) .
👈🏻وقال - صلى الله عليه وسلم - : ( مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَلَا صِيَامَ لَهُ)( ) ؛ فدل هذان الحديثان على وجوب تبييت نية الصيام قبل طلوع الفجر ، وأن من لم يبيتها فلا يصح منه الصيام
👈🏻 قال الميموني - تلميذ الإمام أحمد بن حنبل - : " قلت لأحمد : نحن نحتاج في رمضان أن نبيت الصيام من الليل ؟ ، فقال الإمام أحمد - رحمه الله تعالى - : " ايه والله " ؛ أي ايه والله نحتاج أن نبيت الصيام من الليل .
🔹 وتحصل النية بعزم القلب على الصيام غدًا ، وكذا بالاستعداد بالسحور له مثلًا ، وأما الجهر بنية الصيام ؛ كأن يقول : " نويت أن أصوم شهر رمضان ، أو نويت أن أصوم غدا السبت لله " ؛ فهو بدعة مخالفة لهدي النبي - صلى الله عليه وسلم - ، وأصحابه الكرام ؛ فلا يجوز الجهر بالنية في الصيام ؛ بل لا يجوز الجهر بالنية في جميع العبادات ؛ إذ النية محلها القلب ، والتلفظ بها بدعة .
🔹 وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين .
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته .
🔹🔹 🔹🔹 🔹🔹 🔹🔹
https://t.me/Ahmedbazmool
🔹🔹 🔹🔹 🔹🔹 🔹🔹
#Silsilah_Fawaid_Ramadhaniyyah_6
🔻NIAT BERPUASA RAMADHAN
✍_Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar bin Salim Baazmul hafizhahullah_
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله، ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه".
"Sesungguhnya amalan itu dinilai dengan niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang akan ia peroleh atau karena perempuan yang akan ia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang ia tuju".
Hadits yang agung ini masuk pada semua bab-bab fiqih dan masuk dalam semua ibadah diantaranya adalah ibadah puasa, hadits ini menunjukkan kepada kita pentingnya niat dalam puasa; maka amalan dinilai diterima dan dianggap dalam syariat serta dibalas atasnya dikarenakan adanya niat; oleh karena inilah diantara syarat diterimanya suatu amalan dan ibadah adalah ikhlas kepada Allah dan mengikuti sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Dan niat digunakan dengan dua makna menurut para ulama :
1⃣Makna yang pertama : niat digunakan oleh ahli aqidah dengan makna ikhlas.
2⃣Niat digunakan oleh ahli fiqih dengan makna : membedakan sebagian ibadah dari sebagian ibadah yang lainnya dan membedakan antara suatu kebiasaan dan suatu amalan ibadah.
Dan disini dalam puasa Ramadhan kita butuh kepada dua niat :
1⃣Yang pertama : ikhlas kepada Allah Azza wa Jalla.
2⃣Yang kedua : kita butuh kepada niat untuk membedakan antara kebiasaan dan suatu ibadah; maka sebagian manusia bisa jadi ia tidak makan di sepanjang hari dalam keadaan ia tidak berniat puasa hingga masuk waktu maghrib; dikarenakan diantara kebiasaannya adalah ia tidaklah makan kecuali di sore hari misalnya.
Maka bagaimana ia membedakan antara kebiasannya dan ibadahnya ? Dengan niat.
Oleh karena inilah telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda :
"من لم يجمع الصيام قبل الفجر فلا صيام له".
"Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya".
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersada :
"من لم يبيت الصيام من الليل فلا صيام له".
"Barangsiapa yang tidak berniat puasa dari semenjak malam maka tidak ada puasa baginya".
Maka dua hadits ini menunjukkan wajibnya berniat puasa sebelum terbitnya fajar dan bahwa barangsiapa yang tidak berniat puasa di malam harinya maka tidak sah puasanya.
Al Maimuni -murid Al Imam Ahmad- berkata kepada Al Imam Ahmad : "apakah kita butuh di bulan Ramadhan meniatkan puasa dari semenjak malam hari ? Al Imam Ahmad berkata : "ia demi Allah" ; yakni ia demi Allah kita butuh berniat puasa dari semenjak malam hari.
Dan niat terwujud dengan cara bermaksudnya hati untuk berpuasa di esok hari, demikian pula dengan mempersiapkan untuk makan sahur, adapun menjahrkan/mengeraskan niat puasa dengan mengucapkan :
نويت أن أصوم شهر رمضان أو نويت أن أصوم غدا السبت لله
"Aku berniat berpuasa di bulan Ramadhan atau aku berniat puasa besok hari Sabtu untuk Allah"; maka ini merupakan kebid'ahan yang menyelisihi petunjuk Nabi shallallahu alaihi wasallam dan para shahabatnya yang mulia; maka tidak diperbolehkan mengeraskan niat puasa bahkan tidak diperbolehkan mengeraskan niat pada semua ibadah; sebab niat tempatnya di hati dan melafalkannya adalah bid'ah.
🗒Dars 01 min Silsilah Ahadits Ash Shiyam.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻NIAT BERPUASA RAMADHAN
✍_Fadhilatusy Syaikh Dr. Ahmad bin Umar bin Salim Baazmul hafizhahullah_
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله، ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه".
"Sesungguhnya amalan itu dinilai dengan niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang akan ia peroleh atau karena perempuan yang akan ia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang ia tuju".
Hadits yang agung ini masuk pada semua bab-bab fiqih dan masuk dalam semua ibadah diantaranya adalah ibadah puasa, hadits ini menunjukkan kepada kita pentingnya niat dalam puasa; maka amalan dinilai diterima dan dianggap dalam syariat serta dibalas atasnya dikarenakan adanya niat; oleh karena inilah diantara syarat diterimanya suatu amalan dan ibadah adalah ikhlas kepada Allah dan mengikuti sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Dan niat digunakan dengan dua makna menurut para ulama :
1⃣Makna yang pertama : niat digunakan oleh ahli aqidah dengan makna ikhlas.
2⃣Niat digunakan oleh ahli fiqih dengan makna : membedakan sebagian ibadah dari sebagian ibadah yang lainnya dan membedakan antara suatu kebiasaan dan suatu amalan ibadah.
Dan disini dalam puasa Ramadhan kita butuh kepada dua niat :
1⃣Yang pertama : ikhlas kepada Allah Azza wa Jalla.
2⃣Yang kedua : kita butuh kepada niat untuk membedakan antara kebiasaan dan suatu ibadah; maka sebagian manusia bisa jadi ia tidak makan di sepanjang hari dalam keadaan ia tidak berniat puasa hingga masuk waktu maghrib; dikarenakan diantara kebiasaannya adalah ia tidaklah makan kecuali di sore hari misalnya.
Maka bagaimana ia membedakan antara kebiasannya dan ibadahnya ? Dengan niat.
Oleh karena inilah telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda :
"من لم يجمع الصيام قبل الفجر فلا صيام له".
"Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya".
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersada :
"من لم يبيت الصيام من الليل فلا صيام له".
"Barangsiapa yang tidak berniat puasa dari semenjak malam maka tidak ada puasa baginya".
Maka dua hadits ini menunjukkan wajibnya berniat puasa sebelum terbitnya fajar dan bahwa barangsiapa yang tidak berniat puasa di malam harinya maka tidak sah puasanya.
Al Maimuni -murid Al Imam Ahmad- berkata kepada Al Imam Ahmad : "apakah kita butuh di bulan Ramadhan meniatkan puasa dari semenjak malam hari ? Al Imam Ahmad berkata : "ia demi Allah" ; yakni ia demi Allah kita butuh berniat puasa dari semenjak malam hari.
Dan niat terwujud dengan cara bermaksudnya hati untuk berpuasa di esok hari, demikian pula dengan mempersiapkan untuk makan sahur, adapun menjahrkan/mengeraskan niat puasa dengan mengucapkan :
نويت أن أصوم شهر رمضان أو نويت أن أصوم غدا السبت لله
"Aku berniat berpuasa di bulan Ramadhan atau aku berniat puasa besok hari Sabtu untuk Allah"; maka ini merupakan kebid'ahan yang menyelisihi petunjuk Nabi shallallahu alaihi wasallam dan para shahabatnya yang mulia; maka tidak diperbolehkan mengeraskan niat puasa bahkan tidak diperbolehkan mengeraskan niat pada semua ibadah; sebab niat tempatnya di hati dan melafalkannya adalah bid'ah.
🗒Dars 01 min Silsilah Ahadits Ash Shiyam.
http://telegram.me/dinulqoyyim
#Silsilah_Fawaid_Ramadhaniyyah_7
🔻TAHAPAN-TAHAPAN DISYARIATKANNYA PUASA
🔖Asy Syaikh Al Allamah Prof. Dr. Muhammad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Puasa melewati tiga keadaan yaitu :
1⃣Keadaan pertama : (diperintahkannya) puasa tiga hari di setiap bulan dan puasa Asyura, dan sungguh datang dalam riwayat hadits Mu'adz :
"إنه صلى الله عليه وسلم لما قدم المدينة أمرهم بصيام ثلاثة أيام ثم أنزل رمضان".
"Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam tatkala tiba di Madinah maka beliau memerintahkan mereka (para shahabat) untuk berpuasa tiga hari kemudian diturunkan perintah untuk berpuasa Ramadhan".
Sebagaimana telah shahih bahwa beliau shallallahu alaihi wasallam memerintahkan mereka untuk berpuasa Asyura, kemudian tatkala turun perintah untuk berpuasa Ramadhan maka beliau tidak memerintahkan mereka dan tidak melarang mereka dari puasa Asyura.
2⃣Keadaan kedua : disyariatkannya puasa Ramadhan dengan adanya pilihan yakni barangsiapa yang mau maka ia berpuasa Ramadhan dan barangsiapa yang mau maka ia berbuka (tidak berpuasa) dan ia memberi makan orang miskin setiap harinya.
3⃣Keadaan ketiga : (diwajibkannya) puasa Ramadhan bagi yang menyaksikan bulan Ramadhan dengan tanpa adanya pilihan, dan bagi musafir wajib mengqadha serta diwajibkan bagi orang lanjut usia yang tidak mampu berpuasa untuk memberi makan orang miskin.
📚At Tarjih fi Masailis Shaum waz Zakah hal. 17-19.
قال فضيلة الشيخ أ.د. محمد بن عمر بازمول حفظه الله :
فالصيام مر بأحوال ثلاثة، هي التالية :
الحال الأولى : صيام ثلاثة أيام من كل شهر وصوم عاشوراء، وقد جاء في رواية لحديث معاذ : إنه صلى الله عليه وسلم لما قدم المدينة أمرهم بصيام ثلاثة أيام ثم أنزل رمضان، كما ثبت أنه صلى الله عليه وسلم كان يأمرهم بصيام عاشوراء، ثم لما نزل صيام رمضان لم يأمرهم ولم ينههم عن صيام عاشوراء.
الحال الثانية : صيام رمضان على التخيير، من شاء صامه ومن شاء أفطر وأطعم عن كل يوم مسكينا.
الحال الثالثة : ثبوت صيام رمضان على من شهد الشهر دون تخيير، وعلى المسافر أن يقضي، وثبت الإطعام للشيخ الكبير والعجوز اللذين لا يستطيعان الصوم.
الترجيح في مسائل الصوم والزكاة ص. ١٧-١٩.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻TAHAPAN-TAHAPAN DISYARIATKANNYA PUASA
🔖Asy Syaikh Al Allamah Prof. Dr. Muhammad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata :
"Puasa melewati tiga keadaan yaitu :
1⃣Keadaan pertama : (diperintahkannya) puasa tiga hari di setiap bulan dan puasa Asyura, dan sungguh datang dalam riwayat hadits Mu'adz :
"إنه صلى الله عليه وسلم لما قدم المدينة أمرهم بصيام ثلاثة أيام ثم أنزل رمضان".
"Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam tatkala tiba di Madinah maka beliau memerintahkan mereka (para shahabat) untuk berpuasa tiga hari kemudian diturunkan perintah untuk berpuasa Ramadhan".
Sebagaimana telah shahih bahwa beliau shallallahu alaihi wasallam memerintahkan mereka untuk berpuasa Asyura, kemudian tatkala turun perintah untuk berpuasa Ramadhan maka beliau tidak memerintahkan mereka dan tidak melarang mereka dari puasa Asyura.
2⃣Keadaan kedua : disyariatkannya puasa Ramadhan dengan adanya pilihan yakni barangsiapa yang mau maka ia berpuasa Ramadhan dan barangsiapa yang mau maka ia berbuka (tidak berpuasa) dan ia memberi makan orang miskin setiap harinya.
3⃣Keadaan ketiga : (diwajibkannya) puasa Ramadhan bagi yang menyaksikan bulan Ramadhan dengan tanpa adanya pilihan, dan bagi musafir wajib mengqadha serta diwajibkan bagi orang lanjut usia yang tidak mampu berpuasa untuk memberi makan orang miskin.
📚At Tarjih fi Masailis Shaum waz Zakah hal. 17-19.
قال فضيلة الشيخ أ.د. محمد بن عمر بازمول حفظه الله :
فالصيام مر بأحوال ثلاثة، هي التالية :
الحال الأولى : صيام ثلاثة أيام من كل شهر وصوم عاشوراء، وقد جاء في رواية لحديث معاذ : إنه صلى الله عليه وسلم لما قدم المدينة أمرهم بصيام ثلاثة أيام ثم أنزل رمضان، كما ثبت أنه صلى الله عليه وسلم كان يأمرهم بصيام عاشوراء، ثم لما نزل صيام رمضان لم يأمرهم ولم ينههم عن صيام عاشوراء.
الحال الثانية : صيام رمضان على التخيير، من شاء صامه ومن شاء أفطر وأطعم عن كل يوم مسكينا.
الحال الثالثة : ثبوت صيام رمضان على من شهد الشهر دون تخيير، وعلى المسافر أن يقضي، وثبت الإطعام للشيخ الكبير والعجوز اللذين لا يستطيعان الصوم.
الترجيح في مسائل الصوم والزكاة ص. ١٧-١٩.
http://telegram.me/dinulqoyyim
#Silsilah_Fatawa_Ramadhan_18
🔻TENTANG JADWAL IMSAK DI BULAN RAMADHAN
🗒Pertanyaan : Kita melihat sebagian kalender di bulan Ramadhan diletakkan padanya bagian yang disebut imsak yaitu dijadikan sekitar 10 menit atau seperempat jam sebelum shalat Shubuh (agar manusia menahan dari makan dan minum, pen) maka apakah ini memiliki dalil dari sunnah ataukah ini termasuk kebid'ahan ?
🔖Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
"Ini termasuk kebid'ahan dan ia tidak memiliki landasan dalil dari sunnah, bahkan sunnah menyelisihinya, dikarenakan Allah berfirman dalam kitabNya yang mulia :
"وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود من الفجر ثم أتموا الصيام إلى الليل ولا تباشروهن وأنتم عاكفون في المساجد تلك حدود الله فلا تقربوها كذلك يبين الله آياته للناس لعلهم يتقون".
"Dan makanlah serta minumlah hingga nampak bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu terbitnya fajar kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam hari...".
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"إن بلالا يؤذن بليل، فكلوا واشربوا حتى تسمعوا أذان ابن أم مكتوم، فإنه لا يؤذن حتى يطلع الفجر".
"Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di malam hari, maka makanlah dan minumlah hingga kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum, dikarenakan ia tidaklah mengumandangkan adzan sampai terbitnya fajar".
Dan (jadwal) imsak yang dibuat oleh sebagian manusia ini merupakan tambahan atas apa yang Alla Azza wa Jalla wajibkan sehingga dihukumi batil, dan hal itu termasuk bentuk sikap tanaththu' (berlebih-lebihan) dalam agama Allah, dan sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"هلك المتنطعون، هلك المتنطعون، هلك المتنطعون".
"Celakalah orang-orang yang berlebih-lebihan, celakalah orang-orang yang berlebih-lebihan, celakalah orang-orang yang berlebih-lebihan".
📚Majmu' Fatawa wa Rasail jilid ke-19.
Sumber : https://twitter.com/abdul4455_com/status/1123165629173903361?s=20
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻TENTANG JADWAL IMSAK DI BULAN RAMADHAN
🗒Pertanyaan : Kita melihat sebagian kalender di bulan Ramadhan diletakkan padanya bagian yang disebut imsak yaitu dijadikan sekitar 10 menit atau seperempat jam sebelum shalat Shubuh (agar manusia menahan dari makan dan minum, pen) maka apakah ini memiliki dalil dari sunnah ataukah ini termasuk kebid'ahan ?
🔖Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah :
"Ini termasuk kebid'ahan dan ia tidak memiliki landasan dalil dari sunnah, bahkan sunnah menyelisihinya, dikarenakan Allah berfirman dalam kitabNya yang mulia :
"وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود من الفجر ثم أتموا الصيام إلى الليل ولا تباشروهن وأنتم عاكفون في المساجد تلك حدود الله فلا تقربوها كذلك يبين الله آياته للناس لعلهم يتقون".
"Dan makanlah serta minumlah hingga nampak bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu terbitnya fajar kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam hari...".
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"إن بلالا يؤذن بليل، فكلوا واشربوا حتى تسمعوا أذان ابن أم مكتوم، فإنه لا يؤذن حتى يطلع الفجر".
"Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di malam hari, maka makanlah dan minumlah hingga kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum, dikarenakan ia tidaklah mengumandangkan adzan sampai terbitnya fajar".
Dan (jadwal) imsak yang dibuat oleh sebagian manusia ini merupakan tambahan atas apa yang Alla Azza wa Jalla wajibkan sehingga dihukumi batil, dan hal itu termasuk bentuk sikap tanaththu' (berlebih-lebihan) dalam agama Allah, dan sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"هلك المتنطعون، هلك المتنطعون، هلك المتنطعون".
"Celakalah orang-orang yang berlebih-lebihan, celakalah orang-orang yang berlebih-lebihan, celakalah orang-orang yang berlebih-lebihan".
📚Majmu' Fatawa wa Rasail jilid ke-19.
Sumber : https://twitter.com/abdul4455_com/status/1123165629173903361?s=20
http://telegram.me/dinulqoyyim
Twitter
د.عبدالرحمن العميسان
من #البدع ما يسمونه "الإمساك" في #رمضان وهو من التنطع في الدِين كلام العلامة #العثيمين رحمه الله تعالى:
BANTAHAN TERHADAP FADHILATUSY SYAIKH UBAID AL JABIRI HAFIZHAHULLAH YANG BERPENDAPAT BAHWA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM DICINTAI KARENA DZATNYA DAN BELIAU MENYALAHKAN SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH YANG MENJELASKAN BAHWA KECINTAAN TERHADAP NABI SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM KARENA DZATNYA ADALAH SYIRIK AKBAR
🔻Berikut pernyataan Syeikh Ubaid Al Jabiri hafizhahullah dalam kitabnya "Majmu'atur Rasailil Jabiriyyah" hal. 103 :
"وقد أجمع أهل الحق أنه لا حب لأحد من البشر لذاته سوى النبي صلى الله عليه وسلم؛ لأنه يبلغ عن الله، وهو معصوم فيما يبلغ به عن الله عز وجل، بلغ البلاغ المبين، لم يزد على ما أمر به، ولم ينقص عنه، وكذلك سائر النبيين والمرسلين عليهم جميعا الصلاة والسلام".
"Dan sungguh ahlul haq sepakat bahwa tidak boleh seorangpun dari manusia dicintai karena dzatnya melainkan Nabi shallallahu alaihi wasallam; dikarenakan beliau menyampaikan risalah dari Allah, dan beliau ma'shum (terjaga dari kesalahan) pada apa yang beliau sampaikan dari Allah Azza wa Jalla, beliau telah menyampaikan dengan penyampaian yang jelas, tidak menambah atas apa yang telah diperintahkan dan tidak mengurangi darinya, demikian pula para Nabi dan para Rasul yang lain semuanya alaihimus shalatu was salam".
🔉Dan berikut ini audio suara Syeikh Ubaid Al Jabiri hafizhahullah tertanggal 14 Jumadal Akhirah 1439 H yang menunjukkan beliau terus-menerus dalam kesalahan secara aqidah ini dan tidak rujuk dari kesalahan tersebut serta menunjukkan kedustaan Muhammad bin Ghalib yang mengklaim bahwa Syaikh Ubaid telah rujuk darinya :
https://youtu.be/YoVn5i6xnHk
Bantahan :
🔖Asy Syaikh Al Allamah Muhammad Aman Al Jami rahimahullah berkata :
"Yang dicintai karena dzatnya adalah Allah semata tidak ada yang lain, namun Nabi shallallahu alaihi wasallam dicintai karena Allah karena beliau adalah utusan Allah dan hamba Allah dimana Allah memilihnya untuk mengemban risalah yang bersifat universal.
Adapun mahabbah dzatiyyah (kecintaan terhadap sesuatu karena dzatnya) maka hanya untuk Allah semata.
Ini merupakan perbedaan yang samar yang wajib diketahui oleh para penuntut ilmu; setiap yang dicintai selain Allah maka sesungguhnya ia dicintai karena Allah namun Allahlah yang dicintai karena dzatNya, yang dicintai karena dzatnya adalah Allah semata, dan selainNya dimulai dari Rasulullah maka dicintai karena Allah.
Oleh karena inilah jika kecintaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak karena Allah seperti misalnya karena hubungan kekerabatan atau karena ia seorang nomor satu maka kecintaan ini tidak bermanfaat dan kecintaan tersebut tidak memberi manfaat terhadap Abu Thalib, dan tidak memberi manfaat terhadap kaum orientalis yang mereka memuliakan beliau dan mereka menuntut agar beliau dimuliakan karena beliau seorang yang nomer satu dalam sejarah bukan karena beliau seorang utusan Allah dan ini makna yang sepantasnya diperhatikan oleh para penuntut ilmu".
📚Syarh Al Ushuluts Tsalatsah.
وقال الشيخ محمد أمان الجامي رحمه الله في شرحه لأصول الثلاثة: "من معرفة النبي صلى الله عليه وسلم أن تحبه أكثر مما تحب نفسك وأهلك ومالك الذي يحب لذاته هو الله ليس الا ولكن النبي صلى الله عليه وسلم يحب لله لأنه رسول الله عبد الله الذي اصطفاه للرساله العامة ، أما المحبة الذاتية إنما هي لله وحده هذا فرق دقيق يجب أن يعلم طلاب العلم كل من يحب دون الله إنما يحب لله ولكن الله يحب لذاته الذي يحب لذاته هو الله وحده ، ومن دونه بدأ من رسوله صلى الله عليه وسلم يحب لله لذلك إذا لم تكن محبة الرسول صلى الله عليه وسلم لله كأن كانت للقرابة أو كونه عبقري لا تفيد ولم تفد تلك المحبة أبا طالب ، ولم تفد المستشرقين الذين يقدرونه ويطالبون في تقديره لكونه عبقرياً في التاريخ لالأنه رسول الله صلى الله عليه وسلم وهذا معنىً ينبغي أن يتفطن له طلاب العلم".
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻Berikut pernyataan Syeikh Ubaid Al Jabiri hafizhahullah dalam kitabnya "Majmu'atur Rasailil Jabiriyyah" hal. 103 :
"وقد أجمع أهل الحق أنه لا حب لأحد من البشر لذاته سوى النبي صلى الله عليه وسلم؛ لأنه يبلغ عن الله، وهو معصوم فيما يبلغ به عن الله عز وجل، بلغ البلاغ المبين، لم يزد على ما أمر به، ولم ينقص عنه، وكذلك سائر النبيين والمرسلين عليهم جميعا الصلاة والسلام".
"Dan sungguh ahlul haq sepakat bahwa tidak boleh seorangpun dari manusia dicintai karena dzatnya melainkan Nabi shallallahu alaihi wasallam; dikarenakan beliau menyampaikan risalah dari Allah, dan beliau ma'shum (terjaga dari kesalahan) pada apa yang beliau sampaikan dari Allah Azza wa Jalla, beliau telah menyampaikan dengan penyampaian yang jelas, tidak menambah atas apa yang telah diperintahkan dan tidak mengurangi darinya, demikian pula para Nabi dan para Rasul yang lain semuanya alaihimus shalatu was salam".
🔉Dan berikut ini audio suara Syeikh Ubaid Al Jabiri hafizhahullah tertanggal 14 Jumadal Akhirah 1439 H yang menunjukkan beliau terus-menerus dalam kesalahan secara aqidah ini dan tidak rujuk dari kesalahan tersebut serta menunjukkan kedustaan Muhammad bin Ghalib yang mengklaim bahwa Syaikh Ubaid telah rujuk darinya :
https://youtu.be/YoVn5i6xnHk
Bantahan :
🔖Asy Syaikh Al Allamah Muhammad Aman Al Jami rahimahullah berkata :
"Yang dicintai karena dzatnya adalah Allah semata tidak ada yang lain, namun Nabi shallallahu alaihi wasallam dicintai karena Allah karena beliau adalah utusan Allah dan hamba Allah dimana Allah memilihnya untuk mengemban risalah yang bersifat universal.
Adapun mahabbah dzatiyyah (kecintaan terhadap sesuatu karena dzatnya) maka hanya untuk Allah semata.
Ini merupakan perbedaan yang samar yang wajib diketahui oleh para penuntut ilmu; setiap yang dicintai selain Allah maka sesungguhnya ia dicintai karena Allah namun Allahlah yang dicintai karena dzatNya, yang dicintai karena dzatnya adalah Allah semata, dan selainNya dimulai dari Rasulullah maka dicintai karena Allah.
Oleh karena inilah jika kecintaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak karena Allah seperti misalnya karena hubungan kekerabatan atau karena ia seorang nomor satu maka kecintaan ini tidak bermanfaat dan kecintaan tersebut tidak memberi manfaat terhadap Abu Thalib, dan tidak memberi manfaat terhadap kaum orientalis yang mereka memuliakan beliau dan mereka menuntut agar beliau dimuliakan karena beliau seorang yang nomer satu dalam sejarah bukan karena beliau seorang utusan Allah dan ini makna yang sepantasnya diperhatikan oleh para penuntut ilmu".
📚Syarh Al Ushuluts Tsalatsah.
وقال الشيخ محمد أمان الجامي رحمه الله في شرحه لأصول الثلاثة: "من معرفة النبي صلى الله عليه وسلم أن تحبه أكثر مما تحب نفسك وأهلك ومالك الذي يحب لذاته هو الله ليس الا ولكن النبي صلى الله عليه وسلم يحب لله لأنه رسول الله عبد الله الذي اصطفاه للرساله العامة ، أما المحبة الذاتية إنما هي لله وحده هذا فرق دقيق يجب أن يعلم طلاب العلم كل من يحب دون الله إنما يحب لله ولكن الله يحب لذاته الذي يحب لذاته هو الله وحده ، ومن دونه بدأ من رسوله صلى الله عليه وسلم يحب لله لذلك إذا لم تكن محبة الرسول صلى الله عليه وسلم لله كأن كانت للقرابة أو كونه عبقري لا تفيد ولم تفد تلك المحبة أبا طالب ، ولم تفد المستشرقين الذين يقدرونه ويطالبون في تقديره لكونه عبقرياً في التاريخ لالأنه رسول الله صلى الله عليه وسلم وهذا معنىً ينبغي أن يتفطن له طلاب العلم".
http://telegram.me/dinulqoyyim
YouTube
عدم تراجع الشيخ عبيد في محبة النبي صلى الله عليه وسلم لذاته وبيان كذب محمد غالب الذي إدعى ذلك
Forwarded from درر د. محمد أمان الجامي
تنبيه مهم: هل يُحبُّ النبي صلى الله عليه وسلم لذاته؟ - الشيخ د. محمد أمان الجامي رحمه الله وأسكنه فسيح جناته.
#Silsilah_Fawaid_Ramadhaniyyah_8
🔻HUKUM PUASA ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT
🔖Asy Syaikh Al Allamah Muhammad Ali Farkus hafizhahullah berkata :
"Pendapat yang rajih (kuat) dalam masalah ini adalah pendapat yang memberikan tafshil (perincian), yaitu : bahwasanya barangsiapa yang meninggalkan shalat secara keseluruhan dan ia meninggal dunia dalam keadaan terus-menerus meninggalkannya maka ia tidak bisa dihukumi sebagai seorang mukmin dan tidak sah puasanya dan amalan-amalannya yang lain, dan keadaan ini disebut dengan at tarkul muthlaq (meninggalkan shalat secara sempurna).
Adapun seorang yang adakalanya melakukan shalat dan adakalanya meninggalkannya maka ia tidak menjaga shalatnya dan ia tidak dihukumi kafir, namun ia seorang muslim yang berada di bawah kehendak Allah dan mendapatkan ancaman karena meninggalkan shalat dan puasanya sah, dan keadaan ini disebut dengan mutlaqut tark (meninggalkan sebagian shalat).
Sumber : http://ferkous.com/home/?q=fatwa-314
06/ في حكم صوم تارك الصلاة:
الراجح في المسألة هو التفصيل، ووجهُه: أنَّ مَنْ تَرَكَ الصلاةَ كُلِّيَّةً ومات مُصِرًّا على الترك فلا يكون مؤمنًا ولا يصحُّ منه صومٌ ولا عَمَلٌ، وهو المعبَّرُ عنه بالترك المطلق، أمَّا مَنْ يصلِّي ويترك فهذا غيرُ مُحافِظٍ عليها وليس بكافرٍ، بل هو مسلمٌ يدخل تحت المشيئة والوعيد ويصحُّ صومُه، وهو المعبَّرُ عنه بمطلق الترك.
التفصيل من هنا:
http://ferkous.com/home/?q=fatwa-314
📜 #مقالات_أبناء_التصفية
🔹[ترجيحات الشيخ فركوس المتعلقة بأحكام الصيام -متجدد-]🔹
✍️ بقلم: إسماعيل جابر -وفقه الله-
🌐 رابط المقال : http://www.tasfia-tarbia.org/vb/showthread.php?t=23490
╭─═┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅═─╮
https://t.me/tasfiatarbiaa
╰─═┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅═─╯
↩️ أسهم في نشر هذه الرسالة
فالدال على الخير كفاعله
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻HUKUM PUASA ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT
🔖Asy Syaikh Al Allamah Muhammad Ali Farkus hafizhahullah berkata :
"Pendapat yang rajih (kuat) dalam masalah ini adalah pendapat yang memberikan tafshil (perincian), yaitu : bahwasanya barangsiapa yang meninggalkan shalat secara keseluruhan dan ia meninggal dunia dalam keadaan terus-menerus meninggalkannya maka ia tidak bisa dihukumi sebagai seorang mukmin dan tidak sah puasanya dan amalan-amalannya yang lain, dan keadaan ini disebut dengan at tarkul muthlaq (meninggalkan shalat secara sempurna).
Adapun seorang yang adakalanya melakukan shalat dan adakalanya meninggalkannya maka ia tidak menjaga shalatnya dan ia tidak dihukumi kafir, namun ia seorang muslim yang berada di bawah kehendak Allah dan mendapatkan ancaman karena meninggalkan shalat dan puasanya sah, dan keadaan ini disebut dengan mutlaqut tark (meninggalkan sebagian shalat).
Sumber : http://ferkous.com/home/?q=fatwa-314
06/ في حكم صوم تارك الصلاة:
الراجح في المسألة هو التفصيل، ووجهُه: أنَّ مَنْ تَرَكَ الصلاةَ كُلِّيَّةً ومات مُصِرًّا على الترك فلا يكون مؤمنًا ولا يصحُّ منه صومٌ ولا عَمَلٌ، وهو المعبَّرُ عنه بالترك المطلق، أمَّا مَنْ يصلِّي ويترك فهذا غيرُ مُحافِظٍ عليها وليس بكافرٍ، بل هو مسلمٌ يدخل تحت المشيئة والوعيد ويصحُّ صومُه، وهو المعبَّرُ عنه بمطلق الترك.
التفصيل من هنا:
http://ferkous.com/home/?q=fatwa-314
📜 #مقالات_أبناء_التصفية
🔹[ترجيحات الشيخ فركوس المتعلقة بأحكام الصيام -متجدد-]🔹
✍️ بقلم: إسماعيل جابر -وفقه الله-
🌐 رابط المقال : http://www.tasfia-tarbia.org/vb/showthread.php?t=23490
╭─═┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅═─╮
https://t.me/tasfiatarbiaa
╰─═┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅═─╯
↩️ أسهم في نشر هذه الرسالة
فالدال على الخير كفاعله
http://telegram.me/dinulqoyyim
tasfia-tarbia.org
Asmr Porn Videos
I don’t know about you, but for me personally, the most important part of the female body is still the ass. Well, you must admit, if a girl has a beautiful ass, it will be nice not only to see her, but also to touch, and even kiss. How do you like that. In…
KEDERMAWANAN NABI SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM DI BULAN RAMADHAN
🔻Dari Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah bahwasanya Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma berkata :
"كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس، وكان أجود ما يكون في رمضان، حين يلقاه جبريل، وكان جبريل يلقاه في كل ليلة، من شهر رمضان، فيدارسه القرآن، قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم حين يلقاه جبريل عليه السلام، أجود بالخير، من الريح المرسلة".
"Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam merupakan manusia yang paling dermawan, dan keadaan beliau paling dermawan terjadi di Ramadhan ketika Jibril menemui beliau, dan Jibril menemui beliau di setiap malam dari bulan Ramadhan, lalu ia membacakan Al Quran kepadanya, Abdullah bin Abbas berkata : Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika ditemui oleh Jibril aihissalam menjadi paling dermawan daripada angin yang berhembus".
Diriwayatkan oleh An Nasa-i dalam Al Mujtaba dan hadits ini muttafaqun alaih.
🔖Asy Syaikh Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
في فوائده :
-ما ترجم له المصنف رحمه الله تعالى، وهو بيان استحباب الفضل والجود في شهر رمضان؛ تأسيا برسول الله صلى الله عليه وسلم.
-الحث على الجود في كل وقت.
-الزيادة من الخير عند الإجتماع بأهل الصلاح.
-زيارة الصلحاء، وأهل الخير، وتكرار ذلك إذا كان المزور لا يكره ذلك.
-الإكثار من قراءة القرآن في رمضان، وكونها أفضل من سائر الأذكار، إذ لو كان الذكر أفضل أو مساويا لفعلاه....
-جواز أن يقال : رمضان من غير إضافة إلى شهر.
-أن فيه إشارة إلى أن ابتداء نزول القرآن كان في شهر رمضان؛ لأن نزوله إلى السماء الدنيا جملة واحدة كان في رمضان كما ثبت من حديث ابن عباس رضي الله عنهما.
"Diantara faedah hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma adalah :
-Bab yang dibuat oleh penyusun sunan (An Nasa-i rahimahullah) yaitu penjelasan tentang disunnahkannya bersifat dermawan di bulan Ramadhan dalam rangka meneladani Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
-Anjuran untuk bersifat dermawan di setiap waktu.
-Menambah dalam berbuat kebaikan ketika berkumpul dengan orang-orang shalih.
-Mengunjungi orang-orang shalih dan orang-orang baik serta mengulang-ngulangi kunjungan tersebut apabila pihak yang dikunjungi tidak membencinya.
-Memperbanyak membaca Al Quran di bulan Ramadhan dan menunjukkan bahwa membaca Al Quran lebih utama daripada dzikir-dzikir yang lain, sebab seandainya dzikir yang lain lebih utama atau setara dengan membaca Al Quran niscaya keduanya (Nabi shallallahu alaihi wasallam dan Jibril) akan melakukannya..
-Bolehnya mengatakan : Ramadhan dengan tanpa disandarkan kepada kalimat syahr (bulan).
-Dalam hadits ini terdapat isyarat bahwasanya permulaan diturunkannya Al Quran terjadi di bulan Ramadhan; dikarenakan turunnya Al Quran ke langit dunia secara keseluruhan terjadi di bulan Ramadhan sebagaimana yang datang dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, maka Jibril mendatangi beliau setiap tahun, lalu membacakan kepadanya dengan apa yang turun kepada beliau dari Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya, maka tatkala di tahun dimana beliau wafat maka Jibril membacakannya kepada beliau sebanyak dua kali sebagaimana datang dalam shahih (Bukhari dan Muslim) dari hadits Fathimah radhiallahu anha".
📚Dzakhiratul Uqba fi Syarhil Mujtaba jilid 20 hal. 239-242.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻Dari Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah bahwasanya Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma berkata :
"كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس، وكان أجود ما يكون في رمضان، حين يلقاه جبريل، وكان جبريل يلقاه في كل ليلة، من شهر رمضان، فيدارسه القرآن، قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم حين يلقاه جبريل عليه السلام، أجود بالخير، من الريح المرسلة".
"Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam merupakan manusia yang paling dermawan, dan keadaan beliau paling dermawan terjadi di Ramadhan ketika Jibril menemui beliau, dan Jibril menemui beliau di setiap malam dari bulan Ramadhan, lalu ia membacakan Al Quran kepadanya, Abdullah bin Abbas berkata : Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika ditemui oleh Jibril aihissalam menjadi paling dermawan daripada angin yang berhembus".
Diriwayatkan oleh An Nasa-i dalam Al Mujtaba dan hadits ini muttafaqun alaih.
🔖Asy Syaikh Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
في فوائده :
-ما ترجم له المصنف رحمه الله تعالى، وهو بيان استحباب الفضل والجود في شهر رمضان؛ تأسيا برسول الله صلى الله عليه وسلم.
-الحث على الجود في كل وقت.
-الزيادة من الخير عند الإجتماع بأهل الصلاح.
-زيارة الصلحاء، وأهل الخير، وتكرار ذلك إذا كان المزور لا يكره ذلك.
-الإكثار من قراءة القرآن في رمضان، وكونها أفضل من سائر الأذكار، إذ لو كان الذكر أفضل أو مساويا لفعلاه....
-جواز أن يقال : رمضان من غير إضافة إلى شهر.
-أن فيه إشارة إلى أن ابتداء نزول القرآن كان في شهر رمضان؛ لأن نزوله إلى السماء الدنيا جملة واحدة كان في رمضان كما ثبت من حديث ابن عباس رضي الله عنهما.
"Diantara faedah hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma adalah :
-Bab yang dibuat oleh penyusun sunan (An Nasa-i rahimahullah) yaitu penjelasan tentang disunnahkannya bersifat dermawan di bulan Ramadhan dalam rangka meneladani Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
-Anjuran untuk bersifat dermawan di setiap waktu.
-Menambah dalam berbuat kebaikan ketika berkumpul dengan orang-orang shalih.
-Mengunjungi orang-orang shalih dan orang-orang baik serta mengulang-ngulangi kunjungan tersebut apabila pihak yang dikunjungi tidak membencinya.
-Memperbanyak membaca Al Quran di bulan Ramadhan dan menunjukkan bahwa membaca Al Quran lebih utama daripada dzikir-dzikir yang lain, sebab seandainya dzikir yang lain lebih utama atau setara dengan membaca Al Quran niscaya keduanya (Nabi shallallahu alaihi wasallam dan Jibril) akan melakukannya..
-Bolehnya mengatakan : Ramadhan dengan tanpa disandarkan kepada kalimat syahr (bulan).
-Dalam hadits ini terdapat isyarat bahwasanya permulaan diturunkannya Al Quran terjadi di bulan Ramadhan; dikarenakan turunnya Al Quran ke langit dunia secara keseluruhan terjadi di bulan Ramadhan sebagaimana yang datang dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, maka Jibril mendatangi beliau setiap tahun, lalu membacakan kepadanya dengan apa yang turun kepada beliau dari Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya, maka tatkala di tahun dimana beliau wafat maka Jibril membacakannya kepada beliau sebanyak dua kali sebagaimana datang dalam shahih (Bukhari dan Muslim) dari hadits Fathimah radhiallahu anha".
📚Dzakhiratul Uqba fi Syarhil Mujtaba jilid 20 hal. 239-242.
http://telegram.me/dinulqoyyim
#Silsilah_Fawaid_Ramadhaniyyah_9
🔻TIDAK DIMAKRUHKAN MENGKHATAMKAN AL QURAN KURANG DARI TIGA HARI DI BULAN RAMADHAN
🔖Ma'alisy Syaikh Dr. Shalih bin Abdillah bin Hamd Al Ushaymi hafizhahullah (anggota Haiah Kibaril Ulama di Kerajaan Saudi Arabia) berkata :
ما رُوي مِن الأحاديث الصحاح عن كراهةِ ختم القرآن قبل ثلاث؛ إنما محله في غير الأوقات الفاضلة والأماكن المفضلة، كما ذهب إلى ذلك أحمدُ وإسحاق بن راهويه واختاره ابن رجب، فلا يُكره في الأوقات الفاضلة - كرمضان - ولا فِي الأماكن المفضلة - كمكة المكرمةِ - أن يستكثر الإنسان من الختمات.
"Apa yang diriwayatkan berupa hadits-hadits yang shahih tentang dimakruhkannya mengkhatamkan Al Quran kurang dari tiga hari maka sesungguhnya hal itu tempatnya pada selain waktu-waktu yang memiliki keutamaan dan pada selain tempat-tempat yang memiliki keutamaan sebagaimana ini merupakan pendapat Ahmad dan Ishaq bin Rahawaih serta yang dipilih oleh Ibnu Rajab, sehingga tidak dimakruhkan di waktu-waktu yang memiliki keutamaan -seperti bulan Ramadhan- dan tidak dimakruhkan pula di tempat-tempat yang memiliki keutamaan -seperti Makkah Al Mukarramah- untuk memperbanyak dari mengkhatamkan Al Quran".
Sumber : https://twitter.com/Osaimi0543/status/1124670803499540480?s=20
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻TIDAK DIMAKRUHKAN MENGKHATAMKAN AL QURAN KURANG DARI TIGA HARI DI BULAN RAMADHAN
🔖Ma'alisy Syaikh Dr. Shalih bin Abdillah bin Hamd Al Ushaymi hafizhahullah (anggota Haiah Kibaril Ulama di Kerajaan Saudi Arabia) berkata :
ما رُوي مِن الأحاديث الصحاح عن كراهةِ ختم القرآن قبل ثلاث؛ إنما محله في غير الأوقات الفاضلة والأماكن المفضلة، كما ذهب إلى ذلك أحمدُ وإسحاق بن راهويه واختاره ابن رجب، فلا يُكره في الأوقات الفاضلة - كرمضان - ولا فِي الأماكن المفضلة - كمكة المكرمةِ - أن يستكثر الإنسان من الختمات.
"Apa yang diriwayatkan berupa hadits-hadits yang shahih tentang dimakruhkannya mengkhatamkan Al Quran kurang dari tiga hari maka sesungguhnya hal itu tempatnya pada selain waktu-waktu yang memiliki keutamaan dan pada selain tempat-tempat yang memiliki keutamaan sebagaimana ini merupakan pendapat Ahmad dan Ishaq bin Rahawaih serta yang dipilih oleh Ibnu Rajab, sehingga tidak dimakruhkan di waktu-waktu yang memiliki keutamaan -seperti bulan Ramadhan- dan tidak dimakruhkan pula di tempat-tempat yang memiliki keutamaan -seperti Makkah Al Mukarramah- untuk memperbanyak dari mengkhatamkan Al Quran".
Sumber : https://twitter.com/Osaimi0543/status/1124670803499540480?s=20
http://telegram.me/dinulqoyyim
Twitter
صالح العصيمي
ما رُوي مِن الأحاديث الصحاح عن كراهةِ ختم القرآن قبل ثلاث؛ إنما محله في غير الأوقات الفاضلة والأماكن المفضلة، كما ذهب إلى ذلك أحمدُ وإسحاق بن راهويه واختاره ابن رجب، فلا يُكره في الأوقات الفاضلة - كرمضان - ولا فِي الأماكن المفضلة - كمكة المكرمةِ - أن يستكثر…
KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN
🔻Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"إذا دخل شهر رمضان، فتحت أبواب الجنة، وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين".
"Apabila masuk bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka dan dibelenggulah para syaithan".
Riwayat An Nasa-i dalam Al Mujtaba dan hadits ini muttafaqun alaih.
🔖Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
في فوائده :
-ما بوب له المصنف، وهو بيان فضل شهر رمضان.
-إثبات الجنة، والنار، وأنهما الآن موجودتان، وأن لهما أبوابا تفتح، وتغلق.
-إثبات وجود الشياطين، وأنهم أجسام يمكن شدها بالأغلال، وأن منهم مردة يغلون بالأغلال في شهر رمضان؛ لئلا يبطلوا أعمال الصائمين.
-بيان عظمة لطف الله تعالى، وكثرة كرمه وإحسانه على عباده، حيث يحفظ لهم صيامهم، ويدفع عنهم أذى المردة من الشياطين؛ لئلا يفسدوا عليهم عبادتهم في هذا الشهر المبارك الذي تضاعف فيه الحسنات، وتقال فيه العثرات.
Diantara faedah hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu adalah :
-Bab yang dibuat oleh penyusun Sunan (An Nasa-i) yaitu penjelasan tentang keutamaan bulan Ramadhan.
-Penetapan adanya surga dan neraka dan bahwasanya keduanya sekarang sudah ada dan bahwasanya keduanya memiliki pintu-pintu yang dibuka dan ditutup.
-Penetapan adanya para syaithan dan bahwasanya mereka merupakan sesuatu yang memiliki bentuk yang bisa diikat dan dibelenggu di bulan Ramadhan; supaya mereka tidak merusak amalan-amalan orang-orang yang sedang berpuasa.
-Penjelasan tentang besarnya kelembutan Allah Ta'ala dan banyaknya pemberian dan kebaikanNya terhadap hamba-hambaNya dimana Dia menjaga puasa mereka dan mencegah gangguan para syaithan yang jahat terhadap mereka supaya mereka tidak merusak ibadah mereka di bulan yang diberkahi ini dimana di dalamnya kebaikan-kebaikan dilipatgandakan dan kesalahan-kesalahan dimaafkan".
📚Dzakhiratul Uqba fi Syarhil Mujtaba jilid 20 hal. 251-255.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔻Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"إذا دخل شهر رمضان، فتحت أبواب الجنة، وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين".
"Apabila masuk bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka dan dibelenggulah para syaithan".
Riwayat An Nasa-i dalam Al Mujtaba dan hadits ini muttafaqun alaih.
🔖Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
في فوائده :
-ما بوب له المصنف، وهو بيان فضل شهر رمضان.
-إثبات الجنة، والنار، وأنهما الآن موجودتان، وأن لهما أبوابا تفتح، وتغلق.
-إثبات وجود الشياطين، وأنهم أجسام يمكن شدها بالأغلال، وأن منهم مردة يغلون بالأغلال في شهر رمضان؛ لئلا يبطلوا أعمال الصائمين.
-بيان عظمة لطف الله تعالى، وكثرة كرمه وإحسانه على عباده، حيث يحفظ لهم صيامهم، ويدفع عنهم أذى المردة من الشياطين؛ لئلا يفسدوا عليهم عبادتهم في هذا الشهر المبارك الذي تضاعف فيه الحسنات، وتقال فيه العثرات.
Diantara faedah hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu adalah :
-Bab yang dibuat oleh penyusun Sunan (An Nasa-i) yaitu penjelasan tentang keutamaan bulan Ramadhan.
-Penetapan adanya surga dan neraka dan bahwasanya keduanya sekarang sudah ada dan bahwasanya keduanya memiliki pintu-pintu yang dibuka dan ditutup.
-Penetapan adanya para syaithan dan bahwasanya mereka merupakan sesuatu yang memiliki bentuk yang bisa diikat dan dibelenggu di bulan Ramadhan; supaya mereka tidak merusak amalan-amalan orang-orang yang sedang berpuasa.
-Penjelasan tentang besarnya kelembutan Allah Ta'ala dan banyaknya pemberian dan kebaikanNya terhadap hamba-hambaNya dimana Dia menjaga puasa mereka dan mencegah gangguan para syaithan yang jahat terhadap mereka supaya mereka tidak merusak ibadah mereka di bulan yang diberkahi ini dimana di dalamnya kebaikan-kebaikan dilipatgandakan dan kesalahan-kesalahan dimaafkan".
📚Dzakhiratul Uqba fi Syarhil Mujtaba jilid 20 hal. 251-255.
http://telegram.me/dinulqoyyim