❌⛔️ 3⃣ JENIS MANUSIA YANG TIDAK DIAJAK BICARA OLEH ALLAH PADA HARI KIAMAT, BAGIAN 2⃣
➖➖➖➖
📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
ثلاث لا يكلمهم الله يوم القيامة، ولا ينظر إليهم، ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم: رجل على فضل ماء بالفلاة يمنعه من ابن السبيل، ورجل بايع رجلا بسلعة بعد العصر فحلف له بالله لأخذها بكذا وكذا فصدقه وهو على غير ذلك، ورجل بايع إماما لا يبايعه إلا لدنيا فإن أعطاه منها وفى، وإن لم يعطه منها لم يف
🔥 'Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dilihat, tidak dibersihkan (dari dosa), dan mereka akan mendapat adzab yang pedih. (Mereka adalah)
1⃣ Seorang yang memiliki kelebihan air di padang pasir (dalam riwayat al-Bukhari: di suatu jalan), tetapi ia mencegahnya dari ibnus sabil (musafir) yang membutuhkannya,
2⃣ seorang yang menjual barangnya kepada orang lain di waktu ashar, lalu ia bersumpah dengan nama Allah bahwa ia mengambil barang itu dengan harga segini dan segini, lalu orang itu mempercayainya, padahal kenyataannya tidak demikian,
3⃣ dan seorang yang membai'at pemimping karena dunia, bila ia diberi (sesuatu seperti harta atau jabatan) maka ia menunaikan bai'atnya (yakni menaati pemimpinnya,pen), namun bila pemimpin itu tidak memberinya sesuatu maka ia tidak menunaikan bai'atnya."
🌍 Sumber: Shahih Al Bukhari no.2672, dan Shahih Muslim no.108
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum #3golongan
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
ثلاث لا يكلمهم الله يوم القيامة، ولا ينظر إليهم، ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم: رجل على فضل ماء بالفلاة يمنعه من ابن السبيل، ورجل بايع رجلا بسلعة بعد العصر فحلف له بالله لأخذها بكذا وكذا فصدقه وهو على غير ذلك، ورجل بايع إماما لا يبايعه إلا لدنيا فإن أعطاه منها وفى، وإن لم يعطه منها لم يف
🔥 'Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dilihat, tidak dibersihkan (dari dosa), dan mereka akan mendapat adzab yang pedih. (Mereka adalah)
1⃣ Seorang yang memiliki kelebihan air di padang pasir (dalam riwayat al-Bukhari: di suatu jalan), tetapi ia mencegahnya dari ibnus sabil (musafir) yang membutuhkannya,
2⃣ seorang yang menjual barangnya kepada orang lain di waktu ashar, lalu ia bersumpah dengan nama Allah bahwa ia mengambil barang itu dengan harga segini dan segini, lalu orang itu mempercayainya, padahal kenyataannya tidak demikian,
3⃣ dan seorang yang membai'at pemimping karena dunia, bila ia diberi (sesuatu seperti harta atau jabatan) maka ia menunaikan bai'atnya (yakni menaati pemimpinnya,pen), namun bila pemimpin itu tidak memberinya sesuatu maka ia tidak menunaikan bai'atnya."
🌍 Sumber: Shahih Al Bukhari no.2672, dan Shahih Muslim no.108
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum #3golongan
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔴⛔️ 3⃣ JENIS MANUSIA YANG TIDAK DIAJAK BICARA OLEH ALLAH PADA HARI KIAMAT, BAGIAN 3⃣
➖➖➖➖
📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا يزكيهم - قال أبو معاوية: ولا ينظر إليهم - ولهم عذاب أليم: شيخ زان، وملك كذاب، وعائل مستكبر
🔥 'Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dibersihkan (dari dosa), tidak dilihat, dan mereka akan mendapat adzab yang pedih. (mereka adalah)
1⃣ Orang tua yang berzina,
2⃣ raja yang pendusta
3⃣ dan orang miskin yang sombong.
—------—
🔴 Sebenarnya mereka tidak memiliki alasan yang kuat untuk berbuat maksiat, disebabkan dorongan pada diri mereka sangat lemah. Seperti orang tua yang syahwatnya telah melemah, raja yang memiliki segalanya sehingga tidak perlu berdusta, dan si miskin yang tidak memiliki apa pun untuk dibanggakan. Tapi ternyata mereka tetap melakukan kemaksiatan itu. Tidak lain ini menunjukkan buruknya hati mereka. Maka mereka pun mendapatkan adzab yang lebih dahsyat dari pelaku lainnya. wallahul musta'an.
—-------
🌍 Sumber: Shahih Muslim no.107
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum #3golongan
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا يزكيهم - قال أبو معاوية: ولا ينظر إليهم - ولهم عذاب أليم: شيخ زان، وملك كذاب، وعائل مستكبر
🔥 'Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dibersihkan (dari dosa), tidak dilihat, dan mereka akan mendapat adzab yang pedih. (mereka adalah)
1⃣ Orang tua yang berzina,
2⃣ raja yang pendusta
3⃣ dan orang miskin yang sombong.
—------—
🔴 Sebenarnya mereka tidak memiliki alasan yang kuat untuk berbuat maksiat, disebabkan dorongan pada diri mereka sangat lemah. Seperti orang tua yang syahwatnya telah melemah, raja yang memiliki segalanya sehingga tidak perlu berdusta, dan si miskin yang tidak memiliki apa pun untuk dibanggakan. Tapi ternyata mereka tetap melakukan kemaksiatan itu. Tidak lain ini menunjukkan buruknya hati mereka. Maka mereka pun mendapatkan adzab yang lebih dahsyat dari pelaku lainnya. wallahul musta'an.
—-------
🌍 Sumber: Shahih Muslim no.107
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum #3golongan
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃📕 SEORANG MUKMIN TIDAK BOLEH HIDUP BEBAS DI DUNIA 📒🍃
🔵 Dia harus Jalani perintah Allah Ta’ala dan meninggalkan larangan-Nya.
➖➖➖➖
📝 Dari Shahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ، وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia itu (ibarat) penjara bagi seorang Mukmin, dan Surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2956)
✅ MAKNANYA
👉🏻 Imam An-Nawawi rohimahullah menjelaskan, "Setiap orang yang beriman kehidupannya seperti dipenjara, Karena dia dilarang untuk memenuhi hawa nafsu yang diharamkan dan dibenci. Dibebani untuk menjalankan ketaatan yang kadang dirasa berat.
🍃 Namun setelah itu, dia akan beristirahat dari itu semua; Tatkala dia meninggalkan dunia ini. Menuju nikmat abadi yang telah disediakan Allah Ta’al, keadaan yang menyenangkan bebas dari kekurangan.
🔴 Adapun orang kafir, terkadang dia mendapatkan kenikmatan yang diinginkan di dunia. Dengan jumlah yang kadang sedikit, atau kemungkinan terhalangi untuk mendapatkannya.
🔥 Adapun setelah kematian, kehidupannya akan berubah menjadi adzab (siksa) yang tidak pernah berhenti, kesengsaraan yang abadi." (Syarah Shohih Muslim: 18/93)
—------—
🕋 Ya Allah, berikanlah kepada kami; kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Aamiin yaa Robbal-‘Aalaamiin.
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum #
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔵 Dia harus Jalani perintah Allah Ta’ala dan meninggalkan larangan-Nya.
➖➖➖➖
📝 Dari Shahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ، وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia itu (ibarat) penjara bagi seorang Mukmin, dan Surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2956)
✅ MAKNANYA
👉🏻 Imam An-Nawawi rohimahullah menjelaskan, "Setiap orang yang beriman kehidupannya seperti dipenjara, Karena dia dilarang untuk memenuhi hawa nafsu yang diharamkan dan dibenci. Dibebani untuk menjalankan ketaatan yang kadang dirasa berat.
🍃 Namun setelah itu, dia akan beristirahat dari itu semua; Tatkala dia meninggalkan dunia ini. Menuju nikmat abadi yang telah disediakan Allah Ta’al, keadaan yang menyenangkan bebas dari kekurangan.
🔴 Adapun orang kafir, terkadang dia mendapatkan kenikmatan yang diinginkan di dunia. Dengan jumlah yang kadang sedikit, atau kemungkinan terhalangi untuk mendapatkannya.
🔥 Adapun setelah kematian, kehidupannya akan berubah menjadi adzab (siksa) yang tidak pernah berhenti, kesengsaraan yang abadi." (Syarah Shohih Muslim: 18/93)
—------—
🕋 Ya Allah, berikanlah kepada kami; kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Aamiin yaa Robbal-‘Aalaamiin.
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum #
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔵▶️ MEMBANTU KEBATILAN UNTUK MENOLAK KEBENARAN
➖➖➖➖
☑️ Abdullah bin 'Abbas radhiallahu 'anhuma mengatakan, "Rasulullah Shallalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من أعان ظالما بباطل ليدحض بباطله حقا فقد برئ من ذمة الله عز وجل وذمة رسوله
🔘 "Barangsiapa membantu orang yang zhalim dengan kebatilan untuk tujuan menolak kebenaran, maka sungguh ia telah lepas dari jaminan Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya." (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Kabir, lihat Ash-Shahihah no.1020)
🔹 "jaminan Allah" ialah janji dan amanah Allah untuk melindunginya, sehingga kejelekan tidak menimpanya. "
🌱 Dalam hadits lain beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من أعان على خصومة بظلم، أو يعين على ظلم، لم يزل في سخط الله حتى ينزع
"Barangsiapa membantu perseteruan/sengketa dengan cara zhalim, atau membantu kezhaliman, maka senantiasa ia berada dalam kemurkaan Allah hingga ia melepas (kezhaliman) itu." (HR. Ibnu Majah, lihat Ash-Shahihah no.1021)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
☑️ Abdullah bin 'Abbas radhiallahu 'anhuma mengatakan, "Rasulullah Shallalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من أعان ظالما بباطل ليدحض بباطله حقا فقد برئ من ذمة الله عز وجل وذمة رسوله
🔘 "Barangsiapa membantu orang yang zhalim dengan kebatilan untuk tujuan menolak kebenaran, maka sungguh ia telah lepas dari jaminan Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya." (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Kabir, lihat Ash-Shahihah no.1020)
🔹 "jaminan Allah" ialah janji dan amanah Allah untuk melindunginya, sehingga kejelekan tidak menimpanya. "
🌱 Dalam hadits lain beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من أعان على خصومة بظلم، أو يعين على ظلم، لم يزل في سخط الله حتى ينزع
"Barangsiapa membantu perseteruan/sengketa dengan cara zhalim, atau membantu kezhaliman, maka senantiasa ia berada dalam kemurkaan Allah hingga ia melepas (kezhaliman) itu." (HR. Ibnu Majah, lihat Ash-Shahihah no.1021)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃📕 KEUTAMAAN BERSIWAK 📒🍃
➖➖➖➖
📝 Dari Shahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ
“Jikalau tidak memberatkan umatku; Niscaya akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak disetiap hendak sholat.” (HR. Al-Bukhori no.7240, dan Muslim no.252)
🔵 Di dalam riwayat lain disebutkan, "Bersamaan dengan wudhu." (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrok no.516)
🍃🍃
📝 Bersiwak ialah menggunakan kayu atau semisalnya untuk menyikat gigi atau gusi, dalam rangka menghilangkan sisa-sisa makanan. (Lihat Al-Fiqhul Muyassar hal.13)
✅KEUTAMAAN BERSIWAK
☑️ Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Siwak adalah sebagai pembersih mulut dan sebab mendapatkan ridho Allah Ta’ala.” (HR. Ahmad no.7, 62, dan Shohih Al-Jami’ no. 3695, Dari Shahabat Abu Bakr rodhiyallahu ‘anhu)
—------—
🌱 Semoga Allah Ta’ala memberikan keridhoan Nya kepada kita semua. Aamiin
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum #fiqih #wudhu
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Dari Shahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ
“Jikalau tidak memberatkan umatku; Niscaya akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak disetiap hendak sholat.” (HR. Al-Bukhori no.7240, dan Muslim no.252)
🔵 Di dalam riwayat lain disebutkan, "Bersamaan dengan wudhu." (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrok no.516)
🍃🍃
📝 Bersiwak ialah menggunakan kayu atau semisalnya untuk menyikat gigi atau gusi, dalam rangka menghilangkan sisa-sisa makanan. (Lihat Al-Fiqhul Muyassar hal.13)
✅KEUTAMAAN BERSIWAK
☑️ Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Siwak adalah sebagai pembersih mulut dan sebab mendapatkan ridho Allah Ta’ala.” (HR. Ahmad no.7, 62, dan Shohih Al-Jami’ no. 3695, Dari Shahabat Abu Bakr rodhiyallahu ‘anhu)
—------—
🌱 Semoga Allah Ta’ala memberikan keridhoan Nya kepada kita semua. Aamiin
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum #fiqih #wudhu
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
☑️▶️ HUKUM MENGKLAIM ORANG LAIN SEBAGAI BAPAKNYA
➖➖➖➖
📝 Sa'ad bin Abi Waqqash radhiallahu 'anhu berkata, "Kedua telingaku mendengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau bersabda,
مَنِ ادَّعَى أَبًا فِي الْإِسْلَامِ غَيْرَ أَبِيهِ، يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ، فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ» فَقَالَ أَبُو بَكْرَةَ: أَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
'Barangsiapa di dalam Islam mengklaim orang lain sebagai bapaknya, dan ia tahu bahwa orang itu bukan bapaknya, maka Jannah (surga,pen) haram atasnya."
🍃 Shahabat Abu Bakroh radhiallahu 'anhu menimpali, "Aku juga mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam."
🌍 Sumber: Shahih Muslim no.114
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Sa'ad bin Abi Waqqash radhiallahu 'anhu berkata, "Kedua telingaku mendengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau bersabda,
مَنِ ادَّعَى أَبًا فِي الْإِسْلَامِ غَيْرَ أَبِيهِ، يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ، فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ» فَقَالَ أَبُو بَكْرَةَ: أَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
'Barangsiapa di dalam Islam mengklaim orang lain sebagai bapaknya, dan ia tahu bahwa orang itu bukan bapaknya, maka Jannah (surga,pen) haram atasnya."
🍃 Shahabat Abu Bakroh radhiallahu 'anhu menimpali, "Aku juga mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam."
🌍 Sumber: Shahih Muslim no.114
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🔴☑️ SIAPAKAH YANG BOLEH MELAKSANAKAN AMAR MA'RUF DAN NAHI MUNKAR DENGAN TANGAN??
➖➖➖➖
🔵 Fatwa Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan hafizhahullah
📝 Pertanyaan: Apakah amar ma’ruf dan nahi munkar, yang lebih spesifiknya adalah merubah kemungkaran dengan tangan adalah hak semua kalangan? Atau apakah tahapan ini adalah hak yang disyaratkan untuk waliyul amr atau pihak yang ditunjuk oleh waliyul amr?
☑️ Beliau menjawab:
🍃 "Merubah kemunkaran adalah hak semua pihak sesuai dengan kemampuannya. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah merubahnya dengan tangan. Jika tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak mampu, dengan hatinya, dan ini adalah tingkatan iman yang paling lemah.”
▶️ Akan tetapi merubah kemunkaran dengan tangan harus disertai adanya kemampuan dan tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar atau keburukan yang lebih banyak. Maka seorang kepala rumah tangga bisa merubah kemungkaran dengan tangannya di rumahnya. Ia terapkan terhadap anak-anaknya, terhadap isterinya, terhadap pembantunya.
🔘 Demikian pula petugas dalam suatu badan yang diberi wewenang khusus untuk melakukan perbaikan, ia melakukan tahapan ini (merubah kemunkaran dengan tangan-pen) sesuai dengan juklak (ta’limat/keterangan tugas) yang diberikan kepadanya. Jika tidak masuk dalam juklak, ia tidak boleh merubah suatu (kemunkaran) yang tidak ada dalam bagiannya. Karena apabila ia merubahnya dengan tangan dan perkara yang dirubahnya itu tidak masuk dalam kewenangannya, akan menimbulkan keburukan yang lebih banyak. Juga akan menimbulkan efek bencana yang lebih banyak dan keburukan yang lebih besar antara dirinya dan orang-orang. Juga antara dirinya dengan negara.
🌱 Akan tetapi ia memiliki kewajiban untuk merubahnya dengan lisan, seperti mengatakan “Wahai Fulan, takutlah kepada Allah, perbuatan seperti ini tidak boleh”, “Perbuatan ini haram bagimu”, “Kebaikan ini wajib kamu laksanakan”. Ia menjelaskannya disertai dengan dalil-dalil syar’i langsung dengan lisannya.
☑️ Adapun (merubah) dengan tangan dilakukan di tempat-tempat yang mampu untuk ia lakukan, di rumahnya sendiri, atau di tempat pihak yang berada di bawah tanggung jawabnya. Atau di tempat atau pihak yang diizinkan oleh penguasa untuk ia melakukan amar ma’ruf, seperti badan/dinas yang didiperintah oleh penguasa dan diberi kewenangan untuk melaksanakannya. Mereka bisa merubah kemungkaran sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada mereka mengikuti aturan syari’at yang telah Allah syari’atkan, tidak boleh melebihi aturan syari’at ini.
👉🏻 Demikian pula dengan pimpinan wilayah/daerah, ia bisa melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dengan tangan sesuai dengan juklak yang ada.
🌍 Sumber: Muhadharat fil Aqidah wa ad-Dakwah asy-Syaikh Shalih al-Fauzan Hafizhahullah, halaman 1001.
📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Fathul Mujib hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
🔵 Fatwa Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan hafizhahullah
📝 Pertanyaan: Apakah amar ma’ruf dan nahi munkar, yang lebih spesifiknya adalah merubah kemungkaran dengan tangan adalah hak semua kalangan? Atau apakah tahapan ini adalah hak yang disyaratkan untuk waliyul amr atau pihak yang ditunjuk oleh waliyul amr?
☑️ Beliau menjawab:
🍃 "Merubah kemunkaran adalah hak semua pihak sesuai dengan kemampuannya. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah merubahnya dengan tangan. Jika tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak mampu, dengan hatinya, dan ini adalah tingkatan iman yang paling lemah.”
▶️ Akan tetapi merubah kemunkaran dengan tangan harus disertai adanya kemampuan dan tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar atau keburukan yang lebih banyak. Maka seorang kepala rumah tangga bisa merubah kemungkaran dengan tangannya di rumahnya. Ia terapkan terhadap anak-anaknya, terhadap isterinya, terhadap pembantunya.
🔘 Demikian pula petugas dalam suatu badan yang diberi wewenang khusus untuk melakukan perbaikan, ia melakukan tahapan ini (merubah kemunkaran dengan tangan-pen) sesuai dengan juklak (ta’limat/keterangan tugas) yang diberikan kepadanya. Jika tidak masuk dalam juklak, ia tidak boleh merubah suatu (kemunkaran) yang tidak ada dalam bagiannya. Karena apabila ia merubahnya dengan tangan dan perkara yang dirubahnya itu tidak masuk dalam kewenangannya, akan menimbulkan keburukan yang lebih banyak. Juga akan menimbulkan efek bencana yang lebih banyak dan keburukan yang lebih besar antara dirinya dan orang-orang. Juga antara dirinya dengan negara.
🌱 Akan tetapi ia memiliki kewajiban untuk merubahnya dengan lisan, seperti mengatakan “Wahai Fulan, takutlah kepada Allah, perbuatan seperti ini tidak boleh”, “Perbuatan ini haram bagimu”, “Kebaikan ini wajib kamu laksanakan”. Ia menjelaskannya disertai dengan dalil-dalil syar’i langsung dengan lisannya.
☑️ Adapun (merubah) dengan tangan dilakukan di tempat-tempat yang mampu untuk ia lakukan, di rumahnya sendiri, atau di tempat pihak yang berada di bawah tanggung jawabnya. Atau di tempat atau pihak yang diizinkan oleh penguasa untuk ia melakukan amar ma’ruf, seperti badan/dinas yang didiperintah oleh penguasa dan diberi kewenangan untuk melaksanakannya. Mereka bisa merubah kemungkaran sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada mereka mengikuti aturan syari’at yang telah Allah syari’atkan, tidak boleh melebihi aturan syari’at ini.
👉🏻 Demikian pula dengan pimpinan wilayah/daerah, ia bisa melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dengan tangan sesuai dengan juklak yang ada.
🌍 Sumber: Muhadharat fil Aqidah wa ad-Dakwah asy-Syaikh Shalih al-Fauzan Hafizhahullah, halaman 1001.
📝 Diterjemahkan oleh: al Ustadz Fathul Mujib hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃📕 YANG PENTING KONTINU WALAUPUN SEDIKIT 📒🍃
➖➖➖➖
▶️ Berikut ini sebagian adab yang harus diperhatikan seorang muslim tatkala beramal sholeh
📝 Dari 'Aisyah rodhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا، وَإِنْ قَلَّ
“Amalan-amalan yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah yang berkesinambungan; walaupun sedikit.” (HR. Muslim no.(783)-218)
✅ Di dalam hadits ini (dan yang semakna, pent) terdapat anjuran untuk merutinkan suatu amalan walaupun sedikit. (Lihat kitab Syarah Shohih Muslim 6/71; Imam An-Nawawi)
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum #amal
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
▶️ Berikut ini sebagian adab yang harus diperhatikan seorang muslim tatkala beramal sholeh
📝 Dari 'Aisyah rodhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا، وَإِنْ قَلَّ
“Amalan-amalan yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah yang berkesinambungan; walaupun sedikit.” (HR. Muslim no.(783)-218)
✅ Di dalam hadits ini (dan yang semakna, pent) terdapat anjuran untuk merutinkan suatu amalan walaupun sedikit. (Lihat kitab Syarah Shohih Muslim 6/71; Imam An-Nawawi)
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum #amal
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 3⃣2⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
فإذا قيل لك ما هي الأصول الثلاثة التي تجب مَعْرِفَتُهَا؟ فَقُلْ: مَعْرِفَةُ الْعَبْدِ رَبَّهُ، وَدِينَهُ، وَنَبِيَّهُ محمد - صلى الله عليه وسلم –
Dan apabila engkau ditanya:
“Apa itu tiga perkara dasar yang wajib diketahui?”
Jawablah:
Seorang hamba wajib mengenal;
1⃣ (Yang Pertama); Robb-Nya (Tuhan-Nya),
2⃣ (Yang Kedua); Agamanya,
3⃣ (Yang Ketiga); Nabi Muhammad –shollallahu ‘alaihi wasallam-.
〰〰〰〰〰
💢PENJELASAN:
Para pembaca –yang dirahmati Allah-, Pembahasan kali ini telah masuk ke dalam inti kandungan kitab. Yaitu mengetahui “Al-Ushul Ats-Tsalatsah” artinya yang harus kita ketahui adalah tiga perkara dasar, tiga prinsip utama, atau tiga landasan utama, serta yang semakna dengannya.
.
❓ Barangkali di antara pembaca ada yang bertanya, Kenapa dikhususkan dengan tiga hal ini?
Jawabannya;
Karena tiga hal ini termasuk perkara yang sangat mendasar di dalam agama,
Dan juga merupakan tiga pertanyaan yang kelak akan ditanyakan di alam kubur tatkala seorang hamba baru saja diletakkan di dalam kuburnya.
✅ Sebagaimana hal itu diberitakan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya no.18534,18614, Abu Dawud dalam sunannya no.4753, dan At-Tirmidzi dalam sunannya no.3120 dari shahabat Al-Barro` bin ‘Azib rodhiyallahu ‘anhu. [ Lihat pula Shohih Al-Jami’ no.1676, Al-Misykah no.131, 1630 ]
✅🌻 Di dalam hadits itu dijelaskan bahwa orang-orang yang bisa menjawab di alam kubur dengan jawaban yang benar; maka dia akan mendapatkan kenikmatan di dalam kuburnya; seperti:
🔺Diberi alas dari Jannah,
🔺Dibukakan pintu menuju Jannah,
🔺Diperluas kuburannya sejauh mata memandang,
🔺Mendapatkan aroma wangi Jannah,
🔺Bisa melihat tempat tinggalnya di dalam Jannah,
🔺Sampai-sampai dia meminta agar kiamat disegerakan.
💢 Adapun orang-orang yang tidak bisa menjawab tiga pertanyaan itu; semisal orang-orang kafir dan munafik; maka mereka akan mendapatkan adzab kubur; dikabarkan dalam hadits itu;
🔻 Dia akan dipukul oleh malaikat yang mendatanginya,
🔻 Dia pun berteriak sangat keras sampai-sampai kalau saja teriakannya itu didengar oleh manusia, pasti manusia itu pingsan (karena saking kerasnya).
🔻 Kuburannya akan dipersempit sampai tulang-tulang rusuknya berhimpitan,
🔻 Dibukakan pintu menuju Neraka, Sehingga hawa panasnya terasa olehnya,
🔻 Dia pun mengatakan; "Ya Allah, Tundalah hari kiamat!,"
Wal-‘Iyadzubillah…
💯 Agar kita bisa menjawab pertanyaaan-pertanyaan itu , seyogyanya kita mempelajarinya, meyakininya dalam hati, serta mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Allah –Ta’ala- berfirman;
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” [ QS Ibrohim; 27 ]
—---—
👍 Semoga Alah Ta’ala memudahkan kita semua untuk menjawab tiga pertanyaan itu di dalam kubur dengan ucapan yang teguh dan mantap. Aamiin
Bersambung, insya Allah
📚 [Referensi: Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Asy-Syaikh Al-Fauzan]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 3⃣2⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
فإذا قيل لك ما هي الأصول الثلاثة التي تجب مَعْرِفَتُهَا؟ فَقُلْ: مَعْرِفَةُ الْعَبْدِ رَبَّهُ، وَدِينَهُ، وَنَبِيَّهُ محمد - صلى الله عليه وسلم –
Dan apabila engkau ditanya:
“Apa itu tiga perkara dasar yang wajib diketahui?”
Jawablah:
Seorang hamba wajib mengenal;
1⃣ (Yang Pertama); Robb-Nya (Tuhan-Nya),
2⃣ (Yang Kedua); Agamanya,
3⃣ (Yang Ketiga); Nabi Muhammad –shollallahu ‘alaihi wasallam-.
〰〰〰〰〰
💢PENJELASAN:
Para pembaca –yang dirahmati Allah-, Pembahasan kali ini telah masuk ke dalam inti kandungan kitab. Yaitu mengetahui “Al-Ushul Ats-Tsalatsah” artinya yang harus kita ketahui adalah tiga perkara dasar, tiga prinsip utama, atau tiga landasan utama, serta yang semakna dengannya.
.
❓ Barangkali di antara pembaca ada yang bertanya, Kenapa dikhususkan dengan tiga hal ini?
Jawabannya;
Karena tiga hal ini termasuk perkara yang sangat mendasar di dalam agama,
Dan juga merupakan tiga pertanyaan yang kelak akan ditanyakan di alam kubur tatkala seorang hamba baru saja diletakkan di dalam kuburnya.
✅ Sebagaimana hal itu diberitakan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya no.18534,18614, Abu Dawud dalam sunannya no.4753, dan At-Tirmidzi dalam sunannya no.3120 dari shahabat Al-Barro` bin ‘Azib rodhiyallahu ‘anhu. [ Lihat pula Shohih Al-Jami’ no.1676, Al-Misykah no.131, 1630 ]
✅🌻 Di dalam hadits itu dijelaskan bahwa orang-orang yang bisa menjawab di alam kubur dengan jawaban yang benar; maka dia akan mendapatkan kenikmatan di dalam kuburnya; seperti:
🔺Diberi alas dari Jannah,
🔺Dibukakan pintu menuju Jannah,
🔺Diperluas kuburannya sejauh mata memandang,
🔺Mendapatkan aroma wangi Jannah,
🔺Bisa melihat tempat tinggalnya di dalam Jannah,
🔺Sampai-sampai dia meminta agar kiamat disegerakan.
💢 Adapun orang-orang yang tidak bisa menjawab tiga pertanyaan itu; semisal orang-orang kafir dan munafik; maka mereka akan mendapatkan adzab kubur; dikabarkan dalam hadits itu;
🔻 Dia akan dipukul oleh malaikat yang mendatanginya,
🔻 Dia pun berteriak sangat keras sampai-sampai kalau saja teriakannya itu didengar oleh manusia, pasti manusia itu pingsan (karena saking kerasnya).
🔻 Kuburannya akan dipersempit sampai tulang-tulang rusuknya berhimpitan,
🔻 Dibukakan pintu menuju Neraka, Sehingga hawa panasnya terasa olehnya,
🔻 Dia pun mengatakan; "Ya Allah, Tundalah hari kiamat!,"
Wal-‘Iyadzubillah…
💯 Agar kita bisa menjawab pertanyaaan-pertanyaan itu , seyogyanya kita mempelajarinya, meyakininya dalam hati, serta mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Allah –Ta’ala- berfirman;
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” [ QS Ibrohim; 27 ]
—---—
👍 Semoga Alah Ta’ala memudahkan kita semua untuk menjawab tiga pertanyaan itu di dalam kubur dengan ucapan yang teguh dan mantap. Aamiin
Bersambung, insya Allah
📚 [Referensi: Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Asy-Syaikh Al-Fauzan]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃📕 SETIAP PENYAKIT PASTI ADA OBATNYA 📒🍃
➖➖➖➖
▶️ Namun terkadang belum diketahui atau belum ditemukan
📝 Dari Jabir bin Abdillah rodhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Setiap penyakit ada obatnya, Jika obat tersebut sesuai dengan penyakitnya; maka akan sembuh dengan izin Allah Azza waJalla ” (HR. Muslim no. 2204-69)
💯 Dalam riwayat Abu Sa’id Al-Khudri rodhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menambahkan;
عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ
”Orang yang tahu dialah yang mengetahui obat itu, sedangkan orang yang tidak tahu, dia tidak mengetahuinya.” (HR. Al-Hakim no.7424 & Shohih Al-Jami’ no. 1809)
⛔️ NAMUN JANGAN PAKAI YANG HARAM
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
إِنَّ اللهَ خَلَقَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ فَتَدَاوَوْا، وَلَا تَتَدَاووا بِحَرَامٍ
“Sesungguhnya, Allah menciptakan penyakit beserta obatnya; Oleh karena itu berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram (atau dilarang, pent).” (HR. Ath-Thobaroni di dalam Al-Mu’jamul Kabir no.649, Lihat pula Shohih Al-Jami’ no.1762)
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
▶️ Namun terkadang belum diketahui atau belum ditemukan
📝 Dari Jabir bin Abdillah rodhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Setiap penyakit ada obatnya, Jika obat tersebut sesuai dengan penyakitnya; maka akan sembuh dengan izin Allah Azza waJalla ” (HR. Muslim no. 2204-69)
💯 Dalam riwayat Abu Sa’id Al-Khudri rodhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menambahkan;
عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ
”Orang yang tahu dialah yang mengetahui obat itu, sedangkan orang yang tidak tahu, dia tidak mengetahuinya.” (HR. Al-Hakim no.7424 & Shohih Al-Jami’ no. 1809)
⛔️ NAMUN JANGAN PAKAI YANG HARAM
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
إِنَّ اللهَ خَلَقَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ فَتَدَاوَوْا، وَلَا تَتَدَاووا بِحَرَامٍ
“Sesungguhnya, Allah menciptakan penyakit beserta obatnya; Oleh karena itu berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram (atau dilarang, pent).” (HR. Ath-Thobaroni di dalam Al-Mu’jamul Kabir no.649, Lihat pula Shohih Al-Jami’ no.1762)
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃📕 TERNYATA BERDZIKIR ITU MUDAH 📒🍃
▶️ Berikut ini di antara contoh dzikir yang mudah kita kerjakan namun pahalanya besar di sisi Allah Ta’ala.
📝 Dari Shahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ: سُبْحَانَ الله: وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ العَظِيمِ
“Dua kalimat yang dicintai Ar-Rahman (Yakni; Allah Yang Maha Pengasih, pent), ringan diucapkan, (namun) berat ketika ditimbang (pada hari akhir nanti, pent);
سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللهِ العَظِيمِ
“Maha suci Allah dengan segala Pujiannya, Maha suci Allah Yang Maha Agung.”
(HR. Al-Bukhori no. 7563 & Muslim no. 2694-31)
—------—
📝 Ya Allah, Tolonglah kami agar senantiasa ingat kepada-Mu. _Aamiin
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum #dzikir
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
▶️ Berikut ini di antara contoh dzikir yang mudah kita kerjakan namun pahalanya besar di sisi Allah Ta’ala.
📝 Dari Shahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ: سُبْحَانَ الله: وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ العَظِيمِ
“Dua kalimat yang dicintai Ar-Rahman (Yakni; Allah Yang Maha Pengasih, pent), ringan diucapkan, (namun) berat ketika ditimbang (pada hari akhir nanti, pent);
سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللهِ العَظِيمِ
“Maha suci Allah dengan segala Pujiannya, Maha suci Allah Yang Maha Agung.”
(HR. Al-Bukhori no. 7563 & Muslim no. 2694-31)
—------—
📝 Ya Allah, Tolonglah kami agar senantiasa ingat kepada-Mu. _Aamiin
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum #dzikir
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
▶️🕋 MEMBERSIHKAN MASJID DAN MEMBERINYA WEWANGIAN
➖➖➖➖
🍃 Membersihkan masjid begitu pula memberinya wewangian adalah perbuatan mulia. Sebagai umat Islam, kita diperintah untuk membersihkan dan menjaga kelestariannya. Hal ini dikarenakan dua sebab:
1⃣ Sebab pertama: masjid adalah tempat yang paling mulia di muka bumi. Maka tentu saja membersihkan tempat mulia merupakan kemuliaan. Allah berfirman,
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang” (QS. An-Nuur: 36)
🔘 Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji hamba-Nya yang memuliakan rumah-Nya yaitu masjid. Dan di antara bentuk memuliakan rumah-Nya adalah dengan menyapu dan membersihkannya dari benda najis dan kotoran.” (Lihat Tafsir As-Sa’di hal.569)
👉🏻 Di ayat yang lain Allah berfirman,
وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
“Dan barangsiapa yang mengagungkan syi’ar kebesaran Allah maka hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj:32)
🔴 Bagaimana mungkin seseorang disebut memuliakan dan mengagungkan masjid ketika dia membiarkan kotoran dan sampah berserakan di masjid? Atau dengan sengaja dia melempar atau meletakkannya di masjid?
2⃣ Sebab kedua: masjid merupakan pusat pelaksanaan ibadah shalat, yang membutuhkan ketenangan dan kekhusyu’an.
🔵 Tentunya dua hal itu akan didapat dengan suasana yang tenang, aroma yang wangi, dan tempat yang bersih.
☑️ Lalu bagaimana kiranya bila masjid dalam keadaan kotor, sampah berserakan, tembok dan lantai penuh bercak noda, ditambah lagi aroma yang tidak sedap. Mungkinkah akan tercapai kekhusyu’an dan ketenangan? Tentu saja tidak.
🌱 Atas dasar inilah Islam memerintahkan setiap pemeluknya untuk turut andil dalam menjaga kelestarian masjid.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di dalam banyak haditsnya juga mengimbau dalam hal ini. ‘Aisyah menuturkan,
أمر رسول الله ببناء المساجد في الدور وأن تنظف وأن تطيب
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar membangun masjid-masjid di perkampungan, dan agar dibersihkan dan juga diberi wewangian.”
🔷 Wewangian yang dimaksud adalah yang memiliki aroma semerbak dan tidak meninggalkan bercak noda. Karena wewangian yang meninggalkan noda bisa mencemari keindahan masjid, dan memalingkan pandangan orang yang shalat, sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kekhusyu’annya.
📝 Al-Imam Asy-Syaukani berkata,
قَالَ ابْنُ رَسْلَانَ: بِطِيبِ الرِّجَالِ: وَهُوَ مَا خَفِيَ لَوْنُهُ وَظَهَرَ رِيحُهُ، فَإِنَّ اللَّوْنَ رُبَّمَا شَغَلَ بَصَرَ الْمُصَلِّي. وَالْأَوْلَى فِي تَطْيِيبِ الْمَسْجِدِ مَوَاضِعُ الْمُصَلِّينَ وَمَوَاضِعُ سُجُودِهِمْ أَوْلَى
“Ibnu Ruslan berkata, dengan wewangiannya para lelaki yaitu wewangian yang samar warnanya dan semerbak harumnya. Karena keberadaan warna seringkali menyibukkan pandangan orang yang shalat. Dan yang utama dalam mewangikan masjid adalah tempat-tempat orang shalat, dan tempat sujud mereka lebih utama lagi.” (Nailul Authar 2/179)
📝 Oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum #hukummasjid
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
🍃 Membersihkan masjid begitu pula memberinya wewangian adalah perbuatan mulia. Sebagai umat Islam, kita diperintah untuk membersihkan dan menjaga kelestariannya. Hal ini dikarenakan dua sebab:
1⃣ Sebab pertama: masjid adalah tempat yang paling mulia di muka bumi. Maka tentu saja membersihkan tempat mulia merupakan kemuliaan. Allah berfirman,
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang” (QS. An-Nuur: 36)
🔘 Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji hamba-Nya yang memuliakan rumah-Nya yaitu masjid. Dan di antara bentuk memuliakan rumah-Nya adalah dengan menyapu dan membersihkannya dari benda najis dan kotoran.” (Lihat Tafsir As-Sa’di hal.569)
👉🏻 Di ayat yang lain Allah berfirman,
وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
“Dan barangsiapa yang mengagungkan syi’ar kebesaran Allah maka hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj:32)
🔴 Bagaimana mungkin seseorang disebut memuliakan dan mengagungkan masjid ketika dia membiarkan kotoran dan sampah berserakan di masjid? Atau dengan sengaja dia melempar atau meletakkannya di masjid?
2⃣ Sebab kedua: masjid merupakan pusat pelaksanaan ibadah shalat, yang membutuhkan ketenangan dan kekhusyu’an.
🔵 Tentunya dua hal itu akan didapat dengan suasana yang tenang, aroma yang wangi, dan tempat yang bersih.
☑️ Lalu bagaimana kiranya bila masjid dalam keadaan kotor, sampah berserakan, tembok dan lantai penuh bercak noda, ditambah lagi aroma yang tidak sedap. Mungkinkah akan tercapai kekhusyu’an dan ketenangan? Tentu saja tidak.
🌱 Atas dasar inilah Islam memerintahkan setiap pemeluknya untuk turut andil dalam menjaga kelestarian masjid.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di dalam banyak haditsnya juga mengimbau dalam hal ini. ‘Aisyah menuturkan,
أمر رسول الله ببناء المساجد في الدور وأن تنظف وأن تطيب
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar membangun masjid-masjid di perkampungan, dan agar dibersihkan dan juga diberi wewangian.”
🔷 Wewangian yang dimaksud adalah yang memiliki aroma semerbak dan tidak meninggalkan bercak noda. Karena wewangian yang meninggalkan noda bisa mencemari keindahan masjid, dan memalingkan pandangan orang yang shalat, sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kekhusyu’annya.
📝 Al-Imam Asy-Syaukani berkata,
قَالَ ابْنُ رَسْلَانَ: بِطِيبِ الرِّجَالِ: وَهُوَ مَا خَفِيَ لَوْنُهُ وَظَهَرَ رِيحُهُ، فَإِنَّ اللَّوْنَ رُبَّمَا شَغَلَ بَصَرَ الْمُصَلِّي. وَالْأَوْلَى فِي تَطْيِيبِ الْمَسْجِدِ مَوَاضِعُ الْمُصَلِّينَ وَمَوَاضِعُ سُجُودِهِمْ أَوْلَى
“Ibnu Ruslan berkata, dengan wewangiannya para lelaki yaitu wewangian yang samar warnanya dan semerbak harumnya. Karena keberadaan warna seringkali menyibukkan pandangan orang yang shalat. Dan yang utama dalam mewangikan masjid adalah tempat-tempat orang shalat, dan tempat sujud mereka lebih utama lagi.” (Nailul Authar 2/179)
📝 Oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum #hukummasjid
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 3⃣3⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
فَإِذَا قِيلَ لَكَ: مَنْ رَبُّكَ؟ فَقُلْ: رَبِّيَ اللهُ الَّذِي رَبَّانِي وَرَبَّى جَمِيعَ الْعَالَمِينَ بِنِعَمِهِ وَهُوَ مَعْبُودِي لَيْسَ لِي مَعْبُودٌ سِوَاهُ
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} [الفاتحة: 1] .
وَكُلُّ مَا سِوَى اللهِ عَالَمٌ وَأَنَا وَاحِدٌ مِنْ ذَلِكَ العَالَمِ
Dan apabila engkau ditanya:
“Siapa Tuhanmu?”
Jawablah:
“Tuhanku Allah -Ta’ala- ; Yang telah memeliharaku dan memelihara alam semesta seluruhnya dengan (memberikan) nikmat-nikmat Nya.”
Dialah sesembahanku. Bagiku, tidak ada sesembahan lain (yang berhak disembah) kecuali Dia.
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala;
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” [ Al-Fatihah;1 ]
Segala sesuatu selain Allah dinamakan Alam. Dan aku termasuk bagian dari alam itu.
〰〰〰〰〰
💢PENJELASAN:
(1⃣) Para pembaca –yang dirahmati Allah-, Pada paragraf ini. Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- mulai menjelaskan pertanyaan pertama dari tiga pertanyaan kubur beserta jawabannya.
Dengan harapan; Kita bisa menjawabnya dengan penuh keyakinan yang dibangun di atas dalil ; dari Al-Qur`an maupun hadits.
➖➖➖
🔻🔰 Pertanyaan Pertama:
مَنْ رَبُّكَ؟
“Siapa Tuhanmu?”
🌻 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rohimahullah- menjelaskan maksud pertanyaan itu adalah;
“Siapakah yang menciptakanmu, menolongmu, menyediakan segala kebutuhanmu, dan memberikan rizki kepadamu? “
➖➖➖
🔻 Adapun jawaban dari pertanyaan itu adalah;
“Tuhanku adalah Allah, Yang telah memeliharaku beserta alam semesta seluruhnya dengan nikmat-nikmat Nya.”
✅ Kata “memelihara” adalah arti dari “Tarbiyyah”.
Sedangkan “Tarbiyyah” adalah ungkapan lain dari penjagaan, pengawasan, dan perlindungan.
Pada jawaban ini Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- seolah-olah mengisyaratkan bahwa kata “Robb” diambil dari kata “Tarbiyyah”.
➖➖➖
✅ Kata “Alam Semesta” merupakan arti dari “Al-‘Aalamiin”.
Sedangkan “Al-‘Aalamiin” adalah bentuk jamak (1) dari “Al-‘Aalam” (dibaca: alam).
(1) Bentuk Jamak maksudnya; bentuk kata yang menunjukkan jumlah lebih dari dua.
🌷 Asy-Syaikh Al-Fauzan –hafizhohullah- menjelaskan bahwa alam itu tidak hanya satu; di sana ada alam malaikat, alam benda-benda mati, alam burung, alam binatang buas, alam hewan-hewan yang lain, alam serangga, alam semut, serta alam-alam lain di darat dan lautan yang hanya diketahui dan bisa dihitung oleh Allah –Azza waJalla-.
🔘 Intinya; pengertian alam adalah seperti yang dijelaskan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- di dalam matan;
“Segala sesuatu selain Allah dinamakan Alam. Dan aku termasuk bagian dari alam itu.”
‼️ Dia-lah “Robbul ‘Aalamien” – Tuhan alam semesta. Dimana sebutan ini tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah –Ta’ala-.
➖➖➖
📌 Kemudian, Diantara keyakinan yang harus kita yakini adalah penjelasan;
"Dialah sesembahanku. Bagiku, tidak ada sesembahan lain (yang berhak disembah) kecuali Dia." . Kalimat ini merupakan penerapan dari kalimat syahadat yang pertama.
➖➖➖➖
👍 Semoga kita bisa semakin mengenal Robb kita; yaitu Allah –Ta’ala- dan mendekatkan diri kepada-Nya. Aamiin
Bersambung, insya Allah
📚 [Referensi: Syarah Tsalatsatul Ushul; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Asy-Syaikh Al-Fauzan]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 3⃣3⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
فَإِذَا قِيلَ لَكَ: مَنْ رَبُّكَ؟ فَقُلْ: رَبِّيَ اللهُ الَّذِي رَبَّانِي وَرَبَّى جَمِيعَ الْعَالَمِينَ بِنِعَمِهِ وَهُوَ مَعْبُودِي لَيْسَ لِي مَعْبُودٌ سِوَاهُ
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} [الفاتحة: 1] .
وَكُلُّ مَا سِوَى اللهِ عَالَمٌ وَأَنَا وَاحِدٌ مِنْ ذَلِكَ العَالَمِ
Dan apabila engkau ditanya:
“Siapa Tuhanmu?”
Jawablah:
“Tuhanku Allah -Ta’ala- ; Yang telah memeliharaku dan memelihara alam semesta seluruhnya dengan (memberikan) nikmat-nikmat Nya.”
Dialah sesembahanku. Bagiku, tidak ada sesembahan lain (yang berhak disembah) kecuali Dia.
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala;
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” [ Al-Fatihah;1 ]
Segala sesuatu selain Allah dinamakan Alam. Dan aku termasuk bagian dari alam itu.
〰〰〰〰〰
💢PENJELASAN:
(1⃣) Para pembaca –yang dirahmati Allah-, Pada paragraf ini. Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- mulai menjelaskan pertanyaan pertama dari tiga pertanyaan kubur beserta jawabannya.
Dengan harapan; Kita bisa menjawabnya dengan penuh keyakinan yang dibangun di atas dalil ; dari Al-Qur`an maupun hadits.
➖➖➖
🔻🔰 Pertanyaan Pertama:
مَنْ رَبُّكَ؟
“Siapa Tuhanmu?”
🌻 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rohimahullah- menjelaskan maksud pertanyaan itu adalah;
“Siapakah yang menciptakanmu, menolongmu, menyediakan segala kebutuhanmu, dan memberikan rizki kepadamu? “
➖➖➖
🔻 Adapun jawaban dari pertanyaan itu adalah;
“Tuhanku adalah Allah, Yang telah memeliharaku beserta alam semesta seluruhnya dengan nikmat-nikmat Nya.”
✅ Kata “memelihara” adalah arti dari “Tarbiyyah”.
Sedangkan “Tarbiyyah” adalah ungkapan lain dari penjagaan, pengawasan, dan perlindungan.
Pada jawaban ini Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- seolah-olah mengisyaratkan bahwa kata “Robb” diambil dari kata “Tarbiyyah”.
➖➖➖
✅ Kata “Alam Semesta” merupakan arti dari “Al-‘Aalamiin”.
Sedangkan “Al-‘Aalamiin” adalah bentuk jamak (1) dari “Al-‘Aalam” (dibaca: alam).
(1) Bentuk Jamak maksudnya; bentuk kata yang menunjukkan jumlah lebih dari dua.
🌷 Asy-Syaikh Al-Fauzan –hafizhohullah- menjelaskan bahwa alam itu tidak hanya satu; di sana ada alam malaikat, alam benda-benda mati, alam burung, alam binatang buas, alam hewan-hewan yang lain, alam serangga, alam semut, serta alam-alam lain di darat dan lautan yang hanya diketahui dan bisa dihitung oleh Allah –Azza waJalla-.
🔘 Intinya; pengertian alam adalah seperti yang dijelaskan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- di dalam matan;
“Segala sesuatu selain Allah dinamakan Alam. Dan aku termasuk bagian dari alam itu.”
‼️ Dia-lah “Robbul ‘Aalamien” – Tuhan alam semesta. Dimana sebutan ini tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah –Ta’ala-.
➖➖➖
📌 Kemudian, Diantara keyakinan yang harus kita yakini adalah penjelasan;
"Dialah sesembahanku. Bagiku, tidak ada sesembahan lain (yang berhak disembah) kecuali Dia." . Kalimat ini merupakan penerapan dari kalimat syahadat yang pertama.
➖➖➖➖
👍 Semoga kita bisa semakin mengenal Robb kita; yaitu Allah –Ta’ala- dan mendekatkan diri kepada-Nya. Aamiin
Bersambung, insya Allah
📚 [Referensi: Syarah Tsalatsatul Ushul; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Asy-Syaikh Al-Fauzan]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃📕 4 Sebab Kebahagiaan Hati di Dunia 📒🍃
📝 Dari Nafi’ ibnul Harits rodhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ فِي الدُّنْيَا الْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمُنْزِلُ الْوَاسِعُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ
“Di antara sebab kebahagiaan seorang muslim di dunia (adalah):
1⃣ Tetangga yang baik,
2⃣ Rumah yang luas,
3⃣ Tunggangan (Kendaraan) yang menyenangkan.”_
✅ (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrok no.7306, Al-Bukhori dalam Al-Adabul Mufrod no.116 dan 457. Lihat pula Shohih Al-Jami’ no.3029)
4⃣ Ditambahkan yang keempat dalam riwayat lain;
الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Wanita Sholihah”
(HR. Al-Hakim no.2640 dari shahabat Sa’ad bin Malik rodhiyallahu ‘anhu. Lihat Shohih Al-Jami’ no. 887 & 3629)
Wallahul Muyassir
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
📝 Dari Nafi’ ibnul Harits rodhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ فِي الدُّنْيَا الْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمُنْزِلُ الْوَاسِعُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ
“Di antara sebab kebahagiaan seorang muslim di dunia (adalah):
1⃣ Tetangga yang baik,
2⃣ Rumah yang luas,
3⃣ Tunggangan (Kendaraan) yang menyenangkan.”_
✅ (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrok no.7306, Al-Bukhori dalam Al-Adabul Mufrod no.116 dan 457. Lihat pula Shohih Al-Jami’ no.3029)
4⃣ Ditambahkan yang keempat dalam riwayat lain;
الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Wanita Sholihah”
(HR. Al-Hakim no.2640 dari shahabat Sa’ad bin Malik rodhiyallahu ‘anhu. Lihat Shohih Al-Jami’ no. 887 & 3629)
Wallahul Muyassir
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
☑️🔴 BAGAIMANA SEBENARNYA KIAMAT ITU TERJADI?
➖➖➖➖
📝 Abdullah Umar radhiallahu 'anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْيُ عَيْنٍ» فَلْيَقْرَأْ: إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ
"Barangsiapa ingin melihat bagaimana kiamat itu terjadi seperti (melihat) dengan mata kepala, hendaknya ia membaca:
1⃣ (surat at-takwir) 'Apabila matahari digulung,'
2⃣ (surat al-insyiqoq) 'Apabila langit terbelah,'
3⃣ (surat al-infithor) 'Apabila langit terbelah,'."
🌍 HR. At Tirmidzi no.3333, lihat Ash-Shahihah no.1082
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan salaf
#fawaidumum #harikiamat
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Abdullah Umar radhiallahu 'anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْيُ عَيْنٍ» فَلْيَقْرَأْ: إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ
"Barangsiapa ingin melihat bagaimana kiamat itu terjadi seperti (melihat) dengan mata kepala, hendaknya ia membaca:
1⃣ (surat at-takwir) 'Apabila matahari digulung,'
2⃣ (surat al-insyiqoq) 'Apabila langit terbelah,'
3⃣ (surat al-infithor) 'Apabila langit terbelah,'."
🌍 HR. At Tirmidzi no.3333, lihat Ash-Shahihah no.1082
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan salaf
#fawaidumum #harikiamat
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃📙 AMALAN YANG BANYAK MANFAATNYA 📕🍃
▶️ Memberi makan orang lain dan mengucapkan salam.
➖➖➖➖
📝 Dari Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu, beliau mengabarkan, "Dahulu pernah ada seorang shahabat yang bertanya kepada Rasul shollallahu ‘alaihi wasallam,
أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟
'Manakah amalan Islam yang paling baik 1⃣?'
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menjawab:
تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
'Engkau Memberikan makanan 2⃣, serta mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal maupun tidak 3⃣.'
(HR. Al-Bukhori no.12 dan Muslim no.39-63)
💢 Penjelasan:
1⃣ “Yang paling baik” maksudnya manfaatnya
👉🏻 (Sebagaimana dinukil oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahullah dari Al-Kirmany dalam Fathul Bari: 1/56, Lihat pula "Al-Kawakibud Darory" 1/92 ; Al-Kirmany (ada yang membaca Al-Karmany; Dan yang benar dengan fathah, namun lebih masyhur dibaca dengan kasroh; Al-Kirmany; Lihat "Al-Ansab" 11/85; As-Sam'any))
🍃 Para shahabat tatkala menanyakan pertanyaan seperti ini; Tidak dimaksudkan hanya sekedar menambah wawasan saja. Namun, tujuan mereka adalah untuk dilaksanakan. (Lihat Syarah Riyadhis Sholihin 4/388; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
2⃣ Memberikan makanan yang dimaksud adalah kepada yang membutuhkan.
🔻 Adapun daftar orang-orang yang seharusnya engkau beri makan pertama kali adalah familimu (keluarga, kerabat, ataupun sanak saudara). Karena memberikan makanan kepada mereka mengandung dua hal; Shodaqoh dan Silaturahmi. (Disadur dari kitab Syarah Riyadhis Sholihin 4/388; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
3⃣ Dalam permasalahan salam ada tiga jenis manusia yang berbeda-beda perlakuan kita dalam menyalaminya;
🔻 Yang Pertama: Orang Islam Fasiq (pelaku dosa) yang menampakkan kefasikannya; yang seperti ini tetap disalami.
Kecuali apabila tidak disalaminya mereka justru mendatangkan kebaikan.
🔻 Yang Kedua: Orang kafir; Mereka tidak usah disalami. Namun, jika mereka menyalami kita; Cukup kita jawab dengan kalimat: “Wa’alaikum”.
🔻 Yang Ketiga: Orang Islam yang tidak dikenal dengan kefasikannya, yang seperti ini kita harus bersemangat untuk memulai salam kepadanya. (Disadur dari kitab Syarah Riyadhis Sholihin 4/390 ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin)
➖➖➖➖
📌 Diantara manfaat kedua perkara itu adalah bisa melembutkan hati seseorang ketika menyampaikan kebenaran kepadanya, dengan izin Allah Ta'ala
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
▶️ Memberi makan orang lain dan mengucapkan salam.
➖➖➖➖
📝 Dari Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu, beliau mengabarkan, "Dahulu pernah ada seorang shahabat yang bertanya kepada Rasul shollallahu ‘alaihi wasallam,
أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟
'Manakah amalan Islam yang paling baik 1⃣?'
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menjawab:
تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
'Engkau Memberikan makanan 2⃣, serta mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal maupun tidak 3⃣.'
(HR. Al-Bukhori no.12 dan Muslim no.39-63)
💢 Penjelasan:
1⃣ “Yang paling baik” maksudnya manfaatnya
👉🏻 (Sebagaimana dinukil oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahullah dari Al-Kirmany dalam Fathul Bari: 1/56, Lihat pula "Al-Kawakibud Darory" 1/92 ; Al-Kirmany (ada yang membaca Al-Karmany; Dan yang benar dengan fathah, namun lebih masyhur dibaca dengan kasroh; Al-Kirmany; Lihat "Al-Ansab" 11/85; As-Sam'any))
🍃 Para shahabat tatkala menanyakan pertanyaan seperti ini; Tidak dimaksudkan hanya sekedar menambah wawasan saja. Namun, tujuan mereka adalah untuk dilaksanakan. (Lihat Syarah Riyadhis Sholihin 4/388; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
2⃣ Memberikan makanan yang dimaksud adalah kepada yang membutuhkan.
🔻 Adapun daftar orang-orang yang seharusnya engkau beri makan pertama kali adalah familimu (keluarga, kerabat, ataupun sanak saudara). Karena memberikan makanan kepada mereka mengandung dua hal; Shodaqoh dan Silaturahmi. (Disadur dari kitab Syarah Riyadhis Sholihin 4/388; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
3⃣ Dalam permasalahan salam ada tiga jenis manusia yang berbeda-beda perlakuan kita dalam menyalaminya;
🔻 Yang Pertama: Orang Islam Fasiq (pelaku dosa) yang menampakkan kefasikannya; yang seperti ini tetap disalami.
Kecuali apabila tidak disalaminya mereka justru mendatangkan kebaikan.
🔻 Yang Kedua: Orang kafir; Mereka tidak usah disalami. Namun, jika mereka menyalami kita; Cukup kita jawab dengan kalimat: “Wa’alaikum”.
🔻 Yang Ketiga: Orang Islam yang tidak dikenal dengan kefasikannya, yang seperti ini kita harus bersemangat untuk memulai salam kepadanya. (Disadur dari kitab Syarah Riyadhis Sholihin 4/390 ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin)
➖➖➖➖
📌 Diantara manfaat kedua perkara itu adalah bisa melembutkan hati seseorang ketika menyampaikan kebenaran kepadanya, dengan izin Allah Ta'ala
Wallahul Muwaffiq
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
☑️▶️ HAMBA YANG TIDAK BISA MENYAYANGI ORANG LAIN
➖➖➖
📝 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
خاب عبد وخسر لم يجعل الله تعالى في قلبه رحمة للبشر
🌱 "Celaka dan merugi seorang hamba yang tidak Allah jadikan pada hatinya rasa kasih sayang terhadap orang lain."
🌍 HR. Ad-Dulabi dalam Al-Kuna (1/173), Lihat Ash-Shahihah (no.456)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖
📝 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
خاب عبد وخسر لم يجعل الله تعالى في قلبه رحمة للبشر
🌱 "Celaka dan merugi seorang hamba yang tidak Allah jadikan pada hatinya rasa kasih sayang terhadap orang lain."
🌍 HR. Ad-Dulabi dalam Al-Kuna (1/173), Lihat Ash-Shahihah (no.456)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
✅🍃 PERINTAH UNTUK BERLAKU ADIL DAN BERBUAT BAIK
➖➖➖➖
📝 Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إذا حكمتم فاعدلوا وإذا قتلتم فأحسنوا، فإن الله محسن يحب المحسنين
'Apabila kalian memutuskan suatu hukum, maka berlaku adil-lah, dan bila kalian membunuh maka (bunuhlah) dengan cara yang baik. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang banyak berbuat baik dan mencintai pelaku kebaikan."
🌍 HR. Ibnu Abi 'Ashim dalam Ad-Diyat (hal.56), lihat Ash-Shahihah (no.469)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
➖➖➖➖
📝 Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إذا حكمتم فاعدلوا وإذا قتلتم فأحسنوا، فإن الله محسن يحب المحسنين
'Apabila kalian memutuskan suatu hukum, maka berlaku adil-lah, dan bila kalian membunuh maka (bunuhlah) dengan cara yang baik. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang banyak berbuat baik dan mencintai pelaku kebaikan."
🌍 HR. Ibnu Abi 'Ashim dalam Ad-Diyat (hal.56), lihat Ash-Shahihah (no.469)
📝 Diterjemahkan oleh: Tim Warisan salaf
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 3⃣4⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
فَإِذَا قِيلَ لَكَ بِمَ عَرَفْتَ رَبَّكَ (2) ؟ فَقُلْ بِآيَاتِهِ وَمَخْلُوقَاتِهِ (3) وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ، وَمِنْ مَخْلُوقَاتِهِ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرَضُونَ السَّبْعُ ومن فيهنّ وما بينهما (4) .
Dan apabila engkau ditanya:
“Dengan apa engkau mengenal Tuhanmu?”
Jawablah:
“Dengan tanda-tanda dan makhluk-makhluk-Nya;
Di antara tanda-tanda Nya adalah malam, siang, matahari, dan bulan.
Adapun makhluk-makhluk-Nya seperti langit-langit yang (berjumlah) tujuh, bumi-bumi yang (berjumlah) tujuh, semua yang di dalamnya dan di antara keduanya.”
〰〰〰〰〰
💢PENJELASAN:
(1⃣) Para pembaca –yang dirahmati Allah-, Pada pembahasan kali ini. Penulis –yakni; Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan kepada kita cara menjawab pertanyaan ; “Dengan apa kita mengenal Allah?”
Yaitu; Dengan tanda-tanda dan makhluk-makhluk Nya.
🔻 Dan di antara tanda-tanda tersebut adalah malam, siang, matahari, dan bulan.
🔻 Dan di antara makhluk-makhluk-Nya adalah langit-langit yang (berjumlah) tujuh, bumi-bumi yang (berjumlah) tujuh, semua yang di dalam dan di antara keduanya.
🌷 Pada penjelasan di atas; Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- memasukkan langit-langit dan bumi sebagai makhluk Allah –Ta’ala-.
➖ Padahal disebutkan dalam Al-Qur`an, bahwa langit dan bumi termasuk tanda-tanda kekuasaan Nya.
👉 Misalnya, firman Allah –Ta’ala-;
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah penciptaan langit dan bumi.” [ Ar-Ruum:22 ]
📌 Alasannya; Karena langit-langit dan bumi adalah tanda-tanda kekuasaan Allah –Ta’ala- yang tetap; tidak terlihat perubahannya.
👉 Berbeda halnya dengan malam, siang, matahari dan bulan yang silih berganti setiap hari, berpindah tempat, datang dan pergi secara teratur. Mereka tidak mungkin bergerak sendiri tanpa ada yang mengatur. Tanda-tanda yang seperti ini lah , yang jelas lebih tampak menunjukkan keberadaan pengaturnya; Yaitu Allah –Subhanahu wa Ta’ala-.
🔰 Tanda-tanda dan makhluk-makhluk Allah –Ta’ala- tersebut semuanya menunjukkan kekuasaan Allah –Ta’ala- yang maha sempurna, serta menunjukkan hikmah dan kasih sayang Nya yang juga maha sempurna. Sehingga, dengan itu kita bisa mengenal Allah –Subhanahu waTa’ala- yang Maha Agung lagi Maha Tinggi.
Bersambung, insya Allah
📚 [ Referensi: Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Asy-Syaikh Al-Fauzan, Syarah Tsalatsatul Ushul – Asy-Syaikh Sholih Alusy- Syaikh ]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 3⃣4⃣)
—---------------------------------------—
🌴Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
فَإِذَا قِيلَ لَكَ بِمَ عَرَفْتَ رَبَّكَ (2) ؟ فَقُلْ بِآيَاتِهِ وَمَخْلُوقَاتِهِ (3) وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ، وَمِنْ مَخْلُوقَاتِهِ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرَضُونَ السَّبْعُ ومن فيهنّ وما بينهما (4) .
Dan apabila engkau ditanya:
“Dengan apa engkau mengenal Tuhanmu?”
Jawablah:
“Dengan tanda-tanda dan makhluk-makhluk-Nya;
Di antara tanda-tanda Nya adalah malam, siang, matahari, dan bulan.
Adapun makhluk-makhluk-Nya seperti langit-langit yang (berjumlah) tujuh, bumi-bumi yang (berjumlah) tujuh, semua yang di dalamnya dan di antara keduanya.”
〰〰〰〰〰
💢PENJELASAN:
(1⃣) Para pembaca –yang dirahmati Allah-, Pada pembahasan kali ini. Penulis –yakni; Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan kepada kita cara menjawab pertanyaan ; “Dengan apa kita mengenal Allah?”
Yaitu; Dengan tanda-tanda dan makhluk-makhluk Nya.
🔻 Dan di antara tanda-tanda tersebut adalah malam, siang, matahari, dan bulan.
🔻 Dan di antara makhluk-makhluk-Nya adalah langit-langit yang (berjumlah) tujuh, bumi-bumi yang (berjumlah) tujuh, semua yang di dalam dan di antara keduanya.
🌷 Pada penjelasan di atas; Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- memasukkan langit-langit dan bumi sebagai makhluk Allah –Ta’ala-.
➖ Padahal disebutkan dalam Al-Qur`an, bahwa langit dan bumi termasuk tanda-tanda kekuasaan Nya.
👉 Misalnya, firman Allah –Ta’ala-;
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah penciptaan langit dan bumi.” [ Ar-Ruum:22 ]
📌 Alasannya; Karena langit-langit dan bumi adalah tanda-tanda kekuasaan Allah –Ta’ala- yang tetap; tidak terlihat perubahannya.
👉 Berbeda halnya dengan malam, siang, matahari dan bulan yang silih berganti setiap hari, berpindah tempat, datang dan pergi secara teratur. Mereka tidak mungkin bergerak sendiri tanpa ada yang mengatur. Tanda-tanda yang seperti ini lah , yang jelas lebih tampak menunjukkan keberadaan pengaturnya; Yaitu Allah –Subhanahu wa Ta’ala-.
🔰 Tanda-tanda dan makhluk-makhluk Allah –Ta’ala- tersebut semuanya menunjukkan kekuasaan Allah –Ta’ala- yang maha sempurna, serta menunjukkan hikmah dan kasih sayang Nya yang juga maha sempurna. Sehingga, dengan itu kita bisa mengenal Allah –Subhanahu waTa’ala- yang Maha Agung lagi Maha Tinggi.
Bersambung, insya Allah
📚 [ Referensi: Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Asy-Syaikh Al-Fauzan, Syarah Tsalatsatul Ushul – Asy-Syaikh Sholih Alusy- Syaikh ]
🌍 Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
📝 Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🍃💢 PILIHLAH TEMAN YANG BAIK DAN SHOLEH 💢🍃
▶️ Karena agama dan akhlak seseorang bisa dipengaruhi oleh temannya.
➖➖➖➖
🔰 Dari shahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu; Bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
« الْرَّجُل عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ »
”Seorang manusia itu di atas agama teman dekatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah oleh kalian, siapa yang akan dijadikan teman dekat!”
(HR. Abu Dawud no.4833, dan At-Tirmidzi no.2378. At-Tirmidzi mengatakan: “Hadits ini hasan ghorib.”, Lihat pula Shohih Al-Jami’ no.3545, Derajatnya: Hasan )
💢 Penjelasan:
🔰 Agama dan akhlak seseorang itu dipengaruhi teman dekatnya (atau sahabat karibnya).
👉 Oleh karena itu, hendaknya kalian memperhatikan siapa yang akan dijadikan teman dekat.
🔵 Jikalau dia bersahabat dengan ahlul-khoir (orang-orang yang baik, pent), dia akan menjadi bagian dari mereka.
🔴 Jika dia bersahabat dengan selain mereka, maka dia pun akan menjadi seperti mereka (orang-orang yang dijadikan sahabatnya, pent.).
✅ Pelajaran dari hadits ini dan yang semakna;
👉🏻 Hendaknya seorang manusia memilih teman dekat dari kalangan orang-orang baik (nan sholeh).
Kemudian, saling mengunjungi di antara mereka, karena pada kegiatan itu terdapat kebaikan.
(Lihat Syarah Riyadhis Sholihin 3/246; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rohimahullah)
Wallahul Muwaffiq
➖➖➖
👍 Semoga Allah Ta'ala senantiasa memudahkan kita untuk berteman dengan alim ulama dan orang-orang sholeh yang berjalan di atas kebenaran. Aamiin
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
▶️ Karena agama dan akhlak seseorang bisa dipengaruhi oleh temannya.
➖➖➖➖
🔰 Dari shahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu; Bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
« الْرَّجُل عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ »
”Seorang manusia itu di atas agama teman dekatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah oleh kalian, siapa yang akan dijadikan teman dekat!”
(HR. Abu Dawud no.4833, dan At-Tirmidzi no.2378. At-Tirmidzi mengatakan: “Hadits ini hasan ghorib.”, Lihat pula Shohih Al-Jami’ no.3545, Derajatnya: Hasan )
💢 Penjelasan:
🔰 Agama dan akhlak seseorang itu dipengaruhi teman dekatnya (atau sahabat karibnya).
👉 Oleh karena itu, hendaknya kalian memperhatikan siapa yang akan dijadikan teman dekat.
🔵 Jikalau dia bersahabat dengan ahlul-khoir (orang-orang yang baik, pent), dia akan menjadi bagian dari mereka.
🔴 Jika dia bersahabat dengan selain mereka, maka dia pun akan menjadi seperti mereka (orang-orang yang dijadikan sahabatnya, pent.).
✅ Pelajaran dari hadits ini dan yang semakna;
👉🏻 Hendaknya seorang manusia memilih teman dekat dari kalangan orang-orang baik (nan sholeh).
Kemudian, saling mengunjungi di antara mereka, karena pada kegiatan itu terdapat kebaikan.
(Lihat Syarah Riyadhis Sholihin 3/246; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rohimahullah)
Wallahul Muwaffiq
➖➖➖
👍 Semoga Allah Ta'ala senantiasa memudahkan kita untuk berteman dengan alim ulama dan orang-orang sholeh yang berjalan di atas kebenaran. Aamiin
📝 Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍊 Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com