SHALAWAT GUBAHAN SAHABAT ABDULLAH BIN MAS'UD رضي الله عنه
ﻭَﻋَﻦِ ﺃَﺑِﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍ ﺭَﺿِِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗﺎَﻝَ : ﺍِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﻴْﺘُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﺎَﺣْﺴِﻨُﻮْﺍ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﺎِﻧَّﻜُﻢْ ﻻَﺗَﺪْﺭُﻭْﻥَ ﻟَﻌَﻞَّ ﺫَﻟِﻚَ ﻳُﻌْﺮَﺽُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﻘَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟَﻪُ : ﻓَﻌَﻠِّﻤْﻨَﺎ , ﻗَﺎﻝَ : ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺟْﻌَﻞْ ﺻَﻠَﻮَﺍﺗِﻚَ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺘَﻚَ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﺍِﻣَﺎﻡِ ﺍﻟْﻤُﺘَّﻘِﻴْﻦَ ﻭَﺧَﺎﺗَﻢِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻴِّﻴْﻦَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻋَﺒْﺪِﻙَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻚَ ﺍِﻣَﺎﻡِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻗَﺎﺋِﺪِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔِ , ﺍﻟَّﻬُﻢَّ ﺍﺑْﻌَﺜْﻪُ ﻣَﻘَﺎﻣًﺎ ﻣَﺤْﻤُﻮْﺩًﺍ ﻳَﻐْﺒِﻄُﻪُ ﺑِﻪِ ﺍْﻻَﻭَّﻟُﻮْﻥَ ﻭَﺍْﻻَﺧِﺮُﻭْﻥَ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ
“Abdullah bin Mas’ud berkata: “Apabila kalian bershalawat kepada Rasulullah ﷺ , maka perbaguslah redaksi shalawat yang baik kepada beliau, barangkali shalawat kalian itu diberitahukan kepada beliau.” Mereka bertanya: “Ajari kami cara shalawat yang bagus kepada beliau.” Beliau menjawab: “Katakan, ya Allah jadikanlah segala shalawat, rahmat dan berkah-Mu kepada pemimpin para rasul, pemimpin orang-orang yang bertakwa, penghulu para nabi, yaitu Muhammad hamba dan rasul-Mu, pemimpin dan pengarah kebaikan dan rasul yang membawa rahmat. Ya Allah anugerahilah beliau kedudukan yang terpuji yang menjadi harapan orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian.” Hadits shahih diriwayatkan oleh Ibn Majah (906), Abdurrazzaq (3109), Abu Ya’la (5267), al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir (9/115) dan Ismail al-Qadhi dalam Fadhl al-Shalat (hal. 59). Hadits ini juga disebutkan oleh Ibn al-Qayyim dalam kitabnya Jala’ al-Afham (hal. 36 dan hal 72).
والله أعلم....
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
ﻭَﻋَﻦِ ﺃَﺑِﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍ ﺭَﺿِِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗﺎَﻝَ : ﺍِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﻴْﺘُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﺎَﺣْﺴِﻨُﻮْﺍ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﺎِﻧَّﻜُﻢْ ﻻَﺗَﺪْﺭُﻭْﻥَ ﻟَﻌَﻞَّ ﺫَﻟِﻚَ ﻳُﻌْﺮَﺽُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﻘَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟَﻪُ : ﻓَﻌَﻠِّﻤْﻨَﺎ , ﻗَﺎﻝَ : ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺟْﻌَﻞْ ﺻَﻠَﻮَﺍﺗِﻚَ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺘَﻚَ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﺍِﻣَﺎﻡِ ﺍﻟْﻤُﺘَّﻘِﻴْﻦَ ﻭَﺧَﺎﺗَﻢِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻴِّﻴْﻦَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻋَﺒْﺪِﻙَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻚَ ﺍِﻣَﺎﻡِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻗَﺎﺋِﺪِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔِ , ﺍﻟَّﻬُﻢَّ ﺍﺑْﻌَﺜْﻪُ ﻣَﻘَﺎﻣًﺎ ﻣَﺤْﻤُﻮْﺩًﺍ ﻳَﻐْﺒِﻄُﻪُ ﺑِﻪِ ﺍْﻻَﻭَّﻟُﻮْﻥَ ﻭَﺍْﻻَﺧِﺮُﻭْﻥَ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ
“Abdullah bin Mas’ud berkata: “Apabila kalian bershalawat kepada Rasulullah ﷺ , maka perbaguslah redaksi shalawat yang baik kepada beliau, barangkali shalawat kalian itu diberitahukan kepada beliau.” Mereka bertanya: “Ajari kami cara shalawat yang bagus kepada beliau.” Beliau menjawab: “Katakan, ya Allah jadikanlah segala shalawat, rahmat dan berkah-Mu kepada pemimpin para rasul, pemimpin orang-orang yang bertakwa, penghulu para nabi, yaitu Muhammad hamba dan rasul-Mu, pemimpin dan pengarah kebaikan dan rasul yang membawa rahmat. Ya Allah anugerahilah beliau kedudukan yang terpuji yang menjadi harapan orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian.” Hadits shahih diriwayatkan oleh Ibn Majah (906), Abdurrazzaq (3109), Abu Ya’la (5267), al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir (9/115) dan Ismail al-Qadhi dalam Fadhl al-Shalat (hal. 59). Hadits ini juga disebutkan oleh Ibn al-Qayyim dalam kitabnya Jala’ al-Afham (hal. 36 dan hal 72).
والله أعلم....
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
ZIARAH TAHUNAN ATAU BIASA DISEBUT HAUL
Haul adalah ritual ziarah tahunan yang di kemas sebagai metode dakwah yang di himpun dari As-Sunnah.
Di dalam acara ziarah tahunan atau Haul, kita di ajak untuk menziarahi ulama/wali/syuhada yang telah meninggal, agar kita bisa mencontoh dan meneladani perjuangan dakwah mereka serta mendoakan mereka.
Ritual ziarah tahunan seperti ini pernah di lakukan oleh Rasullullah ﷺ dan diikuti oleh para sahabat beliau seperti dalam hadits yang di abadikan oleh Al-hafidz Ibnu Katsir dalam kitab tafsir beliau sewaktu menafsirkan surat Ar-Ra'd: 24 beliau berkata :
وقد جاء في الحديث : أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - كان يزور قبور الشهداء في رأس كل حول ، فيقول لهم : ( سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار ) وكذا أبو بكر ، وعمر وعثمان .
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ menziarahi kuburan para syuhada setiap Haul (tahunnya) dan mengucapkan ayat berikut kepada mereka: Salam (keselamatan) untuk kalian berkat kesabaran kalian dan sebaik baiknya nikmat/balasan adalah balasan akhirat (Qs. Ar-Ra'd: 24 ).
Begitupun Abu bakar, Umar dan Ustman melakukan hal yang sama.
Dan disebutkan juga di dalam Tarikh Madinah oleh Ibnu Syabbah
قال أبو غسان : حدثني عبد العزيز بن عمران ، عن موسى بن يعقوب الزمعي ، عن عباد بن أبي صالح ، " أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يأتي قبور الشهداء بأحد على رأس كل حول ، فيقول : سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار (سورة الرعد آية 24) ، قال : وجاءها أبو بكر ، ثم عمر ، ثم عثمان رضي الله عنهم ...
Telah berkata Abu Ghassan : telah berkata kepadaku Abdul Aziz bin Imran daripada Musa bin Yaqub Alzam'i daripada Abbad bin Abi Shaleh, bahwa Rasulullah ﷺ mendatangi makam para Syuhada yang berada di Uhud setiap Haul (tahunya), kemudian Rasulullah ﷺ membaca ayat : Salam (keselamatan) untuk kalian berkat kesabaran kalian dan sebaik baiknya nikmat/balasan adalah nikmat/balasan akhirat (Qs. Ar-Ra'd: 24 ).
Perawi (Abbad bin Abi Shaleh) berkata: begitupun Abubakar melakukan hal yang sama (yaitu mendatangi kuburan para syuhada),dan Umar, dan juga Ustman رضي الله عنهم .
Al-Imam Al-Baihaqi dalam kitab Dalaailu An-nubuwah, juga meriwayatkan dengan lafadz yang semisal.
والله أعلم....
✒_____
Di tulis oleh: Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Haul adalah ritual ziarah tahunan yang di kemas sebagai metode dakwah yang di himpun dari As-Sunnah.
Di dalam acara ziarah tahunan atau Haul, kita di ajak untuk menziarahi ulama/wali/syuhada yang telah meninggal, agar kita bisa mencontoh dan meneladani perjuangan dakwah mereka serta mendoakan mereka.
Ritual ziarah tahunan seperti ini pernah di lakukan oleh Rasullullah ﷺ dan diikuti oleh para sahabat beliau seperti dalam hadits yang di abadikan oleh Al-hafidz Ibnu Katsir dalam kitab tafsir beliau sewaktu menafsirkan surat Ar-Ra'd: 24 beliau berkata :
وقد جاء في الحديث : أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - كان يزور قبور الشهداء في رأس كل حول ، فيقول لهم : ( سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار ) وكذا أبو بكر ، وعمر وعثمان .
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ menziarahi kuburan para syuhada setiap Haul (tahunnya) dan mengucapkan ayat berikut kepada mereka: Salam (keselamatan) untuk kalian berkat kesabaran kalian dan sebaik baiknya nikmat/balasan adalah balasan akhirat (Qs. Ar-Ra'd: 24 ).
Begitupun Abu bakar, Umar dan Ustman melakukan hal yang sama.
Dan disebutkan juga di dalam Tarikh Madinah oleh Ibnu Syabbah
قال أبو غسان : حدثني عبد العزيز بن عمران ، عن موسى بن يعقوب الزمعي ، عن عباد بن أبي صالح ، " أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يأتي قبور الشهداء بأحد على رأس كل حول ، فيقول : سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار (سورة الرعد آية 24) ، قال : وجاءها أبو بكر ، ثم عمر ، ثم عثمان رضي الله عنهم ...
Telah berkata Abu Ghassan : telah berkata kepadaku Abdul Aziz bin Imran daripada Musa bin Yaqub Alzam'i daripada Abbad bin Abi Shaleh, bahwa Rasulullah ﷺ mendatangi makam para Syuhada yang berada di Uhud setiap Haul (tahunya), kemudian Rasulullah ﷺ membaca ayat : Salam (keselamatan) untuk kalian berkat kesabaran kalian dan sebaik baiknya nikmat/balasan adalah nikmat/balasan akhirat (Qs. Ar-Ra'd: 24 ).
Perawi (Abbad bin Abi Shaleh) berkata: begitupun Abubakar melakukan hal yang sama (yaitu mendatangi kuburan para syuhada),dan Umar, dan juga Ustman رضي الله عنهم .
Al-Imam Al-Baihaqi dalam kitab Dalaailu An-nubuwah, juga meriwayatkan dengan lafadz yang semisal.
والله أعلم....
✒_____
Di tulis oleh: Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
KETEGASAN DAN KELEMBUTAN AMIRUL MUKMININ SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB رضي الله عنه
Sayyidina Umar bin Khattab adalah orang yang pertama kali di juluki dengan gelar amirul mukminin, dan juga diberi Kun-yah(julukan yang bagus) oleh Nabi Muhammad ﷺ yaitu Abu-hafsin/singa, sebab Nabi ﷺ Melihat sifat tegas dan berani didalam diri sayyidina Umar, Nabi juga memberi julukan Al-Faruq kepada sayyidina Umar karena beliau bisa memisahkan antara yang haq dan bathil, sayyidina Umar adalah sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang pertama kali berani secara terang-terangan dengan keislamannya
Sebab-sebab masuk islamnya sayyidina Umar adalah berkat doa Nabi Muhammad ﷺ : ya Allah muliakan islam dengan salah satu laki-laki yang engkau cintai di antara kedua hambamu: yaitu Umar bin Khattab atau Amr bin Hisyam/Abu jahal.
Keesokan harinya datanglah sayyidina Umar kepada Nabi Muhammad ﷺ dan saat itu Nabi ﷺ bersama para sahabat-sahabatnya lalu sayyidina Umar mengucapkan dua kalimat syahadat, maka bertakbir orang-orang muslim yang mendengar syahadatnya sayyidina Umar karena senang dengan kejadian tersebut.
Sayyidina Umar adalah termasuk sahabat yang dijamin Masuk surga oleh Nabi Muhammad ﷺ
Sayyidina Umar adalah paling utama dan paling mulianya sahabat setelah Sayyidina Abu bakar, para sahabat sepakat atas luasnya ilmu beliau, atas kezuhudan dan ketawadhuan sayyidina Umar, beliau sangat sayang, rahmat kepada orang-orang muslim, beliau sangat perhatian dengan kebutuhan, kemaslahatan umat islam.
Diantara bentuk perhatian sayyidina Umar kepada rakyatnya beliau selalu membawakan air dan kebutuhan rumah tangga pada waktu malam hari kepada rakyatnya yang sedang sakit berkepanjangan, kepada orang-orang yang sudah lanjut usia, dan beliau perhatian juga kepada wanita-wanita yang ditinggal oleh suaminya sebab menjalankan tugas jihad, beliau selalu bertanya kepada mereka "apakah kalian butuhkan ?" Maka wanita-wanita tersebut mengutus budak-budaknya untuk pergi bersama sayyidina Umar, kemudian beliau membelikan apa yang dibutuhkan oleh wanita-wanita tersebut, sedangkan wanita yang tidak mempunyai budak maka sayyidina Umar sendiri yang membeli dan membawakanNya ke rumah mereka yang membutuhkan.
Sayyidina Umar sangatlah tegas dan berani, tapi ketegasan dan keberaniannya tidak melupakan beliau dari bergurau, bercanda dengan keluarganya, dikisahkan bahwasannya salah satu staf beliau masuk kedalam rumah sayyidina Umar dan dia mendapatkan sayyidina Umar sedang terlentang sedangkan anak-anak sayyidina Umar sedang asyik bermain diatas perut sayyidina Umar, maka staf tersebut mengingkari dan tidak senang dengan kejadian tersebut, lalu sayyidina Umar bertanya kepada stafnya : "bagaimana perilaku kamu dengan keluarga kamu ?" Staf menjawab : "oh , kalau aku berbeda dengan kamu wahai amirul-mukminin, jika aku masuk rumah maka yang asalnya berbicara langsung diam karena takut melihat aku." sayyidina Umar berkata: "jika demikian mulai sekarang kamu saya pecat, sebab kamu tidak memiliki belas kasih kepada keluarga kamu, lantas bagaimana mungkin kamu akan berbelas kasih kepada umat Nabi Muhammad ﷺ ."
والله أعلم....
Di kutib dari kitab Al-jawahir Al-lu'luiyyah.
✒___ Ja'fu Haddar
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Sayyidina Umar bin Khattab adalah orang yang pertama kali di juluki dengan gelar amirul mukminin, dan juga diberi Kun-yah(julukan yang bagus) oleh Nabi Muhammad ﷺ yaitu Abu-hafsin/singa, sebab Nabi ﷺ Melihat sifat tegas dan berani didalam diri sayyidina Umar, Nabi juga memberi julukan Al-Faruq kepada sayyidina Umar karena beliau bisa memisahkan antara yang haq dan bathil, sayyidina Umar adalah sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang pertama kali berani secara terang-terangan dengan keislamannya
Sebab-sebab masuk islamnya sayyidina Umar adalah berkat doa Nabi Muhammad ﷺ : ya Allah muliakan islam dengan salah satu laki-laki yang engkau cintai di antara kedua hambamu: yaitu Umar bin Khattab atau Amr bin Hisyam/Abu jahal.
Keesokan harinya datanglah sayyidina Umar kepada Nabi Muhammad ﷺ dan saat itu Nabi ﷺ bersama para sahabat-sahabatnya lalu sayyidina Umar mengucapkan dua kalimat syahadat, maka bertakbir orang-orang muslim yang mendengar syahadatnya sayyidina Umar karena senang dengan kejadian tersebut.
Sayyidina Umar adalah termasuk sahabat yang dijamin Masuk surga oleh Nabi Muhammad ﷺ
Sayyidina Umar adalah paling utama dan paling mulianya sahabat setelah Sayyidina Abu bakar, para sahabat sepakat atas luasnya ilmu beliau, atas kezuhudan dan ketawadhuan sayyidina Umar, beliau sangat sayang, rahmat kepada orang-orang muslim, beliau sangat perhatian dengan kebutuhan, kemaslahatan umat islam.
Diantara bentuk perhatian sayyidina Umar kepada rakyatnya beliau selalu membawakan air dan kebutuhan rumah tangga pada waktu malam hari kepada rakyatnya yang sedang sakit berkepanjangan, kepada orang-orang yang sudah lanjut usia, dan beliau perhatian juga kepada wanita-wanita yang ditinggal oleh suaminya sebab menjalankan tugas jihad, beliau selalu bertanya kepada mereka "apakah kalian butuhkan ?" Maka wanita-wanita tersebut mengutus budak-budaknya untuk pergi bersama sayyidina Umar, kemudian beliau membelikan apa yang dibutuhkan oleh wanita-wanita tersebut, sedangkan wanita yang tidak mempunyai budak maka sayyidina Umar sendiri yang membeli dan membawakanNya ke rumah mereka yang membutuhkan.
Sayyidina Umar sangatlah tegas dan berani, tapi ketegasan dan keberaniannya tidak melupakan beliau dari bergurau, bercanda dengan keluarganya, dikisahkan bahwasannya salah satu staf beliau masuk kedalam rumah sayyidina Umar dan dia mendapatkan sayyidina Umar sedang terlentang sedangkan anak-anak sayyidina Umar sedang asyik bermain diatas perut sayyidina Umar, maka staf tersebut mengingkari dan tidak senang dengan kejadian tersebut, lalu sayyidina Umar bertanya kepada stafnya : "bagaimana perilaku kamu dengan keluarga kamu ?" Staf menjawab : "oh , kalau aku berbeda dengan kamu wahai amirul-mukminin, jika aku masuk rumah maka yang asalnya berbicara langsung diam karena takut melihat aku." sayyidina Umar berkata: "jika demikian mulai sekarang kamu saya pecat, sebab kamu tidak memiliki belas kasih kepada keluarga kamu, lantas bagaimana mungkin kamu akan berbelas kasih kepada umat Nabi Muhammad ﷺ ."
والله أعلم....
Di kutib dari kitab Al-jawahir Al-lu'luiyyah.
✒___ Ja'fu Haddar
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
🌴 DZIKIR YANG BIASA DI BACA DI ACARA TAHLILAN MERUPAKAN PERBENDAHARAAN SURGA
وقال عبد الرزاق : أخبرنا عمر بن راشد ، عن يحيى بن أبي كثير ، عن أبي سلمة بن عبد الرحمن قال : جلس رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم ، فأخذ عودا يابسا فحط ورقه ثم قال : " إن قول : لا إله إلا الله ، والله أكبر ، والحمد لله ، وسبحان الله ، تحط الخطايا كما تحط ورق هذه الشجرة الريح ، خذهن يا أبا الدرداء قبل أن يحال بينك وبينهن ، هن الباقيات الصالحات ، وهن من كنوز الجنة "
ٌ
🌾 Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma'mar bin Rasyid, dari Yahya bin Abi Kastir, dari Abu Salamah bin Abdur Rahman mengatakan bahwa pada suatu hari Rasulullah ﷺ duduk, lalu mengambil sebatang kayu yang telah kering dan membuang daunnya, kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya ucapan,
لا إله إلا الله ، والله أكبر ، والحمد لله ، وسبحان الله
🍃 "Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, Mahasuci Allah, dan segala puji bagi Allah, "
🌹 Dapat menggugurkan dosa-dosa sebagaimana angin menggugurkan dedaunan pohon (yang telah kering) ini.
Ambillah hai Abu Darda, sebelum kamu dihalang-halangi untuk dapat mengucapkannya.dan Kalimat-kalimat ini merupakan amal-amal shaleh yang kekal, dan merupakan perbendaharaan surga.
قال أبو سلمة : فكان أبو الدرداء إذا ذكر هذا الحديث قال : لأهللن الله ، ولأكبرن الله ، ولأسبحن الله ، حتى إذا رآني الجاهل حسب أني مجنون
🍒 Abu Salamah mengatakan bahwa Abu Darda apabila teringat akan hadits ini, ia mengatakan, "Sungguh aku akan membaca tahlil, takbir, dan tasbih kepadal Allah ﷻ hingga orang jahil/bodoh akan menganggap aku gila."
والله أعلم....
📚 Dikutib dari Tafsir Ibnu Katsir Surat Maryam: 76
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
وقال عبد الرزاق : أخبرنا عمر بن راشد ، عن يحيى بن أبي كثير ، عن أبي سلمة بن عبد الرحمن قال : جلس رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم ، فأخذ عودا يابسا فحط ورقه ثم قال : " إن قول : لا إله إلا الله ، والله أكبر ، والحمد لله ، وسبحان الله ، تحط الخطايا كما تحط ورق هذه الشجرة الريح ، خذهن يا أبا الدرداء قبل أن يحال بينك وبينهن ، هن الباقيات الصالحات ، وهن من كنوز الجنة "
ٌ
🌾 Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma'mar bin Rasyid, dari Yahya bin Abi Kastir, dari Abu Salamah bin Abdur Rahman mengatakan bahwa pada suatu hari Rasulullah ﷺ duduk, lalu mengambil sebatang kayu yang telah kering dan membuang daunnya, kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya ucapan,
لا إله إلا الله ، والله أكبر ، والحمد لله ، وسبحان الله
🍃 "Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, Mahasuci Allah, dan segala puji bagi Allah, "
🌹 Dapat menggugurkan dosa-dosa sebagaimana angin menggugurkan dedaunan pohon (yang telah kering) ini.
Ambillah hai Abu Darda, sebelum kamu dihalang-halangi untuk dapat mengucapkannya.dan Kalimat-kalimat ini merupakan amal-amal shaleh yang kekal, dan merupakan perbendaharaan surga.
قال أبو سلمة : فكان أبو الدرداء إذا ذكر هذا الحديث قال : لأهللن الله ، ولأكبرن الله ، ولأسبحن الله ، حتى إذا رآني الجاهل حسب أني مجنون
🍒 Abu Salamah mengatakan bahwa Abu Darda apabila teringat akan hadits ini, ia mengatakan, "Sungguh aku akan membaca tahlil, takbir, dan tasbih kepadal Allah ﷻ hingga orang jahil/bodoh akan menganggap aku gila."
والله أعلم....
📚 Dikutib dari Tafsir Ibnu Katsir Surat Maryam: 76
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
MENCARI BERKAH DIMAKAM PARA WALI, SYIRIK KAH?
ABU HASAN 313
Ketika Amirul Mukminin Umar bin Al-Khatthab RA akan meninggal dunia, ia berkata kepada putranya Abdullah, “Pergilah datangi Ummul Mukminin Aisyah RA, lalu katakanlah kepadanya, ‘Umar menyampaikan salam kepadamu’ dan jangan kau katakan Amirul Mukminin, sebab aku pada hari ini bukan lagi Amirul Mukminin.
Katakanlah kepadanya, ‘Umar bin Al-Khatthab meminta izin dikuburkan bersama kedua sahabatnya.’” Lalu Abdullah mendatangi Aisyah dan meminta izin menemuinya sambil mengucap salam. Kemudian Abdullah masuk menemui Aisyah, sementara saat itu Aisyah sedang menangis. Lalu Abdullah berkata, “Umar menyampaikan salam kepadamu dan meminta izin dikuburkan bersama kedua sahabatnya.”
Maka Aisyah menjawab, “Tadinya aku menginginkannya untuk diriku. Tapi hari ini aku lebih mendahulukannya (Umar) dari diriku.” Saat kembali, ada yang mengatakan kepada Umar, “Ini Abdullah telah datang.” Lantas Umar berkata, “Angkatlah aku.” Lalu seorang lelaki menyandarkannya kepadanya (Abdullah). Setelah itu Umar berkata, “Apa yang kau bawa?.” Abdullah menjawab, “Yang kau inginkan hai Amirul Mukminin, kau diizinkan.”
Lalu Umar berkata, “Al-Hamdulillah, tak ada sesuatu yang paling penting bagiku selain dari itu. Jika aku telah meninggal dunia, maka bawalah aku ke sana. Kemudian ucapkanlah salam dan katakan Umar meminta izin. Jika dia (Aisyah) mengizinkanku, maka bawalah aku masuk. Jika dia menolakku, maka bawalah aku ke perkuburan kaum muslimin.”
HR Bukhari (1392)
Sayyida Umar melakun hal ini untuk mengais berkah dari Rasulullah SAW padahal beliau telah wafat. Ini bertentangan dengan pernyataan orang yg mengatakan bahwa orang mati tidak ada manfaat.
Imam Syafi'i RA berkata," Sungguh aku mengambil berkah dari Abi Hanifah, aku mendatangi kuburannya setiap hari, jika aku mempunyai hajat maka aku shalat dua rakaat, lalu aku meminta pada Allah agar dikabulkan hajatku di kuburannya, maka tak lama dari itu Allah mengabulkan hajatku.
Tarikh Baghdad karya Imam al-Hafidh al-Baghdadi 1/123.
Al-Hasan bin Ibrahim al-Khallal salah seorang imam Madzhab Hanbali berkata," Tak pernah aku menginginkan sesuatu lalu aku mendatangi makam Musa al-Kadhim lalu aku bertawasul padanya, kecuali Allah telah permudah segala keinginanku.
Lihat Tarikh Baghdad (1/120)
Ibnu Jauzi dalam kitab al-Hishn al-hashin berkata," Telah aku coba betapa doa itu mustajab di kuburan orang2 shalih.
Asy-Syaukani juga menyetujui dalam kitab Tuhfatudz dzakirin, hal 46.
Adz-dzahabi dalam kitab siyar a'lam annubala 9/34 menjelaskan tentang keberkahan kuburan Ma'ruf al-Karkhi.
Jika para sahabat dan muhadditsin melakukan hal itu, dan mereka bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, mengapa masih banyak orang bodoh yang menganggap pencari berkah sebagai penyembah kubur?
Padahal jauh lebih bijak jika mereka bisa menghargai pendapat para ulama yang karyanya dipakai oleh muslimin di seluruh dunia. Cobalah menghargai para hafidh yang sudah meghafal 100.000 hadits sekalipun mereka tidak bergelar LC dan tidak mudah mengkafirkan orang lain...
والله أعلم....
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
ABU HASAN 313
Ketika Amirul Mukminin Umar bin Al-Khatthab RA akan meninggal dunia, ia berkata kepada putranya Abdullah, “Pergilah datangi Ummul Mukminin Aisyah RA, lalu katakanlah kepadanya, ‘Umar menyampaikan salam kepadamu’ dan jangan kau katakan Amirul Mukminin, sebab aku pada hari ini bukan lagi Amirul Mukminin.
Katakanlah kepadanya, ‘Umar bin Al-Khatthab meminta izin dikuburkan bersama kedua sahabatnya.’” Lalu Abdullah mendatangi Aisyah dan meminta izin menemuinya sambil mengucap salam. Kemudian Abdullah masuk menemui Aisyah, sementara saat itu Aisyah sedang menangis. Lalu Abdullah berkata, “Umar menyampaikan salam kepadamu dan meminta izin dikuburkan bersama kedua sahabatnya.”
Maka Aisyah menjawab, “Tadinya aku menginginkannya untuk diriku. Tapi hari ini aku lebih mendahulukannya (Umar) dari diriku.” Saat kembali, ada yang mengatakan kepada Umar, “Ini Abdullah telah datang.” Lantas Umar berkata, “Angkatlah aku.” Lalu seorang lelaki menyandarkannya kepadanya (Abdullah). Setelah itu Umar berkata, “Apa yang kau bawa?.” Abdullah menjawab, “Yang kau inginkan hai Amirul Mukminin, kau diizinkan.”
Lalu Umar berkata, “Al-Hamdulillah, tak ada sesuatu yang paling penting bagiku selain dari itu. Jika aku telah meninggal dunia, maka bawalah aku ke sana. Kemudian ucapkanlah salam dan katakan Umar meminta izin. Jika dia (Aisyah) mengizinkanku, maka bawalah aku masuk. Jika dia menolakku, maka bawalah aku ke perkuburan kaum muslimin.”
HR Bukhari (1392)
Sayyida Umar melakun hal ini untuk mengais berkah dari Rasulullah SAW padahal beliau telah wafat. Ini bertentangan dengan pernyataan orang yg mengatakan bahwa orang mati tidak ada manfaat.
Imam Syafi'i RA berkata," Sungguh aku mengambil berkah dari Abi Hanifah, aku mendatangi kuburannya setiap hari, jika aku mempunyai hajat maka aku shalat dua rakaat, lalu aku meminta pada Allah agar dikabulkan hajatku di kuburannya, maka tak lama dari itu Allah mengabulkan hajatku.
Tarikh Baghdad karya Imam al-Hafidh al-Baghdadi 1/123.
Al-Hasan bin Ibrahim al-Khallal salah seorang imam Madzhab Hanbali berkata," Tak pernah aku menginginkan sesuatu lalu aku mendatangi makam Musa al-Kadhim lalu aku bertawasul padanya, kecuali Allah telah permudah segala keinginanku.
Lihat Tarikh Baghdad (1/120)
Ibnu Jauzi dalam kitab al-Hishn al-hashin berkata," Telah aku coba betapa doa itu mustajab di kuburan orang2 shalih.
Asy-Syaukani juga menyetujui dalam kitab Tuhfatudz dzakirin, hal 46.
Adz-dzahabi dalam kitab siyar a'lam annubala 9/34 menjelaskan tentang keberkahan kuburan Ma'ruf al-Karkhi.
Jika para sahabat dan muhadditsin melakukan hal itu, dan mereka bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, mengapa masih banyak orang bodoh yang menganggap pencari berkah sebagai penyembah kubur?
Padahal jauh lebih bijak jika mereka bisa menghargai pendapat para ulama yang karyanya dipakai oleh muslimin di seluruh dunia. Cobalah menghargai para hafidh yang sudah meghafal 100.000 hadits sekalipun mereka tidak bergelar LC dan tidak mudah mengkafirkan orang lain...
والله أعلم....
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
🌴 TABARRUK KEPADA ULAMA YANG TELAH MENINGGAL
Abu Ishaq Ibrahim bin Ishaq al-Harbi (198-285 H/813-898 M), seorang hafizh, faqih dan mujtahid, oleh para ulama disejajarkan dengan al-Imam Ahmad bin Hanbal dalam ilmunya. Ia juga salah satu tokoh mazhab Hanbali pada masanya. Ia membolehkan ber-tabarruk dengan orang yang sudah meninggal. Hal ini dapat dilihat dengan memperhatikan perkataan beliau:
قَالَ إِبْرَاهِيْمُ الْحَرْبِيُّ: قَبْرُ مَعْرُوْفٍ يَعْنِي الْكَرَخِيَّ التِّرْيَاقُ الْمُجَرَّبُ. رواه الخطيب البغدادي في تاريخ بغداد (1/122)، والحافظ الذهبي في تاريخ الإسلام (ص/1494).
“Ibrahim al-Harbi berkata: “Makam Ma’ruf al-Karakhi adalah obat penawar yang mujarab (Maksudnya, datangilah makam Ma’ruf al-Karakhi, karena berdoa di sisinya banyak manfaatnya dan dikabulkan)”.
📜 Perkataan Ibrahim al-Harbi ini diriwayatkan oleh al-Hafizh al-Khathib al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad (1/122), al-Hafizh al-Dzahabi dalam Tarikh al-Islam (hal. 1494) dan disebutkan di beberapa kitab fiqih Hanbali yang mu’tabar.
والله أعلم.....
📝 Di kutib dari tulisan Ustadz Idrus Ramli حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Abu Ishaq Ibrahim bin Ishaq al-Harbi (198-285 H/813-898 M), seorang hafizh, faqih dan mujtahid, oleh para ulama disejajarkan dengan al-Imam Ahmad bin Hanbal dalam ilmunya. Ia juga salah satu tokoh mazhab Hanbali pada masanya. Ia membolehkan ber-tabarruk dengan orang yang sudah meninggal. Hal ini dapat dilihat dengan memperhatikan perkataan beliau:
قَالَ إِبْرَاهِيْمُ الْحَرْبِيُّ: قَبْرُ مَعْرُوْفٍ يَعْنِي الْكَرَخِيَّ التِّرْيَاقُ الْمُجَرَّبُ. رواه الخطيب البغدادي في تاريخ بغداد (1/122)، والحافظ الذهبي في تاريخ الإسلام (ص/1494).
“Ibrahim al-Harbi berkata: “Makam Ma’ruf al-Karakhi adalah obat penawar yang mujarab (Maksudnya, datangilah makam Ma’ruf al-Karakhi, karena berdoa di sisinya banyak manfaatnya dan dikabulkan)”.
📜 Perkataan Ibrahim al-Harbi ini diriwayatkan oleh al-Hafizh al-Khathib al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad (1/122), al-Hafizh al-Dzahabi dalam Tarikh al-Islam (hal. 1494) dan disebutkan di beberapa kitab fiqih Hanbali yang mu’tabar.
والله أعلم.....
📝 Di kutib dari tulisan Ustadz Idrus Ramli حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Kontradiktif Al-Bani dalam memberi penilaian dhaif dan sahih suatu hadits.
#Bagian:4
حديث مالك بن الحويرث قال : سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول : من زار قوما فلا يؤمهم، وليؤمهم رجل منهم .
Hadits Malik bin Al-Huwairits yang mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda;
Barang siapa mendatangi suatu kaum, maka janganlah ia mengimami (menjadi imam bagi kaum tersebut), dan hendaklah yang menjadi imam adalah seorang laki laki di antara mereka sendiri.(Hr. Abu Daud, At-Tirmidzi dan Nasa'i)
Albani dalam kitabnya Sahih Al-Jami' mengatakan hadits ini sahih.
Namun dalam kitab yang lain yaitu kitab Al-Misykah Albani mengatakan hadits ini cacat sebab ada perawi yaitu Abu Athiyah yang majhul(misterius).
Untuk kesekian kalinya kami himbau tujuan tulisan ini bukan untuk melecehkan atau menghina tokoh tertentu dan sudah kami jelaskan pada tulisan #Bagian:1
jadi tidak perlu kami jelaskan kembali.
الله المستعان....
📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
#Bagian:4
حديث مالك بن الحويرث قال : سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول : من زار قوما فلا يؤمهم، وليؤمهم رجل منهم .
Hadits Malik bin Al-Huwairits yang mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda;
Barang siapa mendatangi suatu kaum, maka janganlah ia mengimami (menjadi imam bagi kaum tersebut), dan hendaklah yang menjadi imam adalah seorang laki laki di antara mereka sendiri.(Hr. Abu Daud, At-Tirmidzi dan Nasa'i)
Albani dalam kitabnya Sahih Al-Jami' mengatakan hadits ini sahih.
Namun dalam kitab yang lain yaitu kitab Al-Misykah Albani mengatakan hadits ini cacat sebab ada perawi yaitu Abu Athiyah yang majhul(misterius).
Untuk kesekian kalinya kami himbau tujuan tulisan ini bukan untuk melecehkan atau menghina tokoh tertentu dan sudah kami jelaskan pada tulisan #Bagian:1
jadi tidak perlu kami jelaskan kembali.
الله المستعان....
📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
PERSAMAAN ANTARA WAHHABI DENGAN KHAWARIJ
Hadits-hadits shahih yang menerangkan tentang Khawarij dan keluarnya mereka dari agama, sebagiannya sesuai dengan aliran Wahhabi.
Dalam Shahih al-Bukhari, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Akan ada sekelompok manusia keluar dari arah timur. Mereka membaca al-Qur’an, namun apa yang mereka baca tidak melewati tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah keluar dari sasarannya. Tanda-tanda mereka mencukur rambut.”
Al-Imam al-Qasthalani berkata dalam mengomentari hadits ini, bahwa yang dimaksud dari arah timur adalah arah timur kota Madinah seperti Najd dan sesudahnya. Demikian pula Wahhabi, lahir di Najd dan kemudian menyebar ke mana-mana. Di samping mencukur rambut juga menjadi ciri khas mereka. Kaum Wahhabi memerintahkan orang-orang yang mengikuti mereka agar mencukur rambut, meskipun kaum wanita. Oleh karena itu, sebagian ulama yang semasa dengan lahirnya ajaran Wahhabi berkata, “Tidak perlu menulis bantahan terhadap Ibn Abdil Wahhab. Karena sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam cukup sebagai bantahan terhadapnya, yaitu “Tanda-tanda mereka (Khawarij) adalah mencukur rambut (maksudnya orang yang masuk dalam ajaran Wahhabi, harus mencukur rambutnya)”. Dalam hadits lain tentang Khawarij, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Mereka akan membunuh umat Islam, akan tetapi membiarkan penyembah berhala”. Hadits ini persis dengan aliran Wahhabi. Mereka belum pernah mengarahkan peperangan terhadap selain umat Islam. Dalam sejarah mereka belum pernah dikenal bahwa mereka mendatangi atau bermaksud memerangi penyembah berhala, karena hal tersebut tidak masuk dalam prinsip dan buku-buku mereka yang isinya penuh dengan kecaman dan pengkafiran terhadap umat Islam. Al-Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dari Ibn Umar dalam menjelaskan ciri-ciri kaum Khawarij, “Mereka mengambil ayat-ayat al-Qur’an yang turun mengenai orang-orang kafir, lalu mereka tuangkan kepada orang-orang beriman”. Ibn Abbas juga berkata: “Janganlah kalian seperti Khawarij, memaksakan penafsiran ayat-ayat al-Qur’an untuk umat Islam (ahlil qiblah). Padahal ayat-ayat tersebut turun mengenai ahlul-kitab dan orang-orang musyrik. Mereka tidak mengetahui ilmunya, lalu mereka mengalirkan darah dan merampas harta benda orang-orang Muslim”. Demikian pula kaum Wahhabi, mengambil ayat-ayat yang turun mengenai pemuja berhala, lalu mereka terapkan pada orang-orang yang beriman. Hal tersebut memenuhi buku-buku dan menjadi dasar ajaran mereka.
والله أعلم....
📚Dikutib dari Buku Pintar Berdebat Dengan Wahhabi
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Hadits-hadits shahih yang menerangkan tentang Khawarij dan keluarnya mereka dari agama, sebagiannya sesuai dengan aliran Wahhabi.
Dalam Shahih al-Bukhari, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Akan ada sekelompok manusia keluar dari arah timur. Mereka membaca al-Qur’an, namun apa yang mereka baca tidak melewati tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah keluar dari sasarannya. Tanda-tanda mereka mencukur rambut.”
Al-Imam al-Qasthalani berkata dalam mengomentari hadits ini, bahwa yang dimaksud dari arah timur adalah arah timur kota Madinah seperti Najd dan sesudahnya. Demikian pula Wahhabi, lahir di Najd dan kemudian menyebar ke mana-mana. Di samping mencukur rambut juga menjadi ciri khas mereka. Kaum Wahhabi memerintahkan orang-orang yang mengikuti mereka agar mencukur rambut, meskipun kaum wanita. Oleh karena itu, sebagian ulama yang semasa dengan lahirnya ajaran Wahhabi berkata, “Tidak perlu menulis bantahan terhadap Ibn Abdil Wahhab. Karena sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam cukup sebagai bantahan terhadapnya, yaitu “Tanda-tanda mereka (Khawarij) adalah mencukur rambut (maksudnya orang yang masuk dalam ajaran Wahhabi, harus mencukur rambutnya)”. Dalam hadits lain tentang Khawarij, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Mereka akan membunuh umat Islam, akan tetapi membiarkan penyembah berhala”. Hadits ini persis dengan aliran Wahhabi. Mereka belum pernah mengarahkan peperangan terhadap selain umat Islam. Dalam sejarah mereka belum pernah dikenal bahwa mereka mendatangi atau bermaksud memerangi penyembah berhala, karena hal tersebut tidak masuk dalam prinsip dan buku-buku mereka yang isinya penuh dengan kecaman dan pengkafiran terhadap umat Islam. Al-Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dari Ibn Umar dalam menjelaskan ciri-ciri kaum Khawarij, “Mereka mengambil ayat-ayat al-Qur’an yang turun mengenai orang-orang kafir, lalu mereka tuangkan kepada orang-orang beriman”. Ibn Abbas juga berkata: “Janganlah kalian seperti Khawarij, memaksakan penafsiran ayat-ayat al-Qur’an untuk umat Islam (ahlil qiblah). Padahal ayat-ayat tersebut turun mengenai ahlul-kitab dan orang-orang musyrik. Mereka tidak mengetahui ilmunya, lalu mereka mengalirkan darah dan merampas harta benda orang-orang Muslim”. Demikian pula kaum Wahhabi, mengambil ayat-ayat yang turun mengenai pemuja berhala, lalu mereka terapkan pada orang-orang yang beriman. Hal tersebut memenuhi buku-buku dan menjadi dasar ajaran mereka.
والله أعلم....
📚Dikutib dari Buku Pintar Berdebat Dengan Wahhabi
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
MENCIUM DAN MENYENTUH KUBURAN
As-Samhudi dalam Wafa’ al-Wafa mengutip dari al-Imam al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalani, bahwa beliau berkata:
اِسْتَنْبَطَ بَعْضُهُمْ مِنْ مَشْرُوْعِيَّةِ تَقْبِيْلِ الْحَجَرِ الأَسْوَدِ جَوَازَ تَقْبِيْلِ كُلِّ مَنْ يَسْتَحِقُّ التَّعْظِيْمَ مِنْ ءَادَمِيٍّ وَغَيْرِهِ، فَأَمَّا تَقْبِيْلُ يَدِ الآدَمِيِّ فَسَبَقَ فِيْ الأَدَبِ، وَأَمَّا غَيْرُهُ فَنُقِلَ عَنْ أَحْمَدَ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ تَقْبِيْلِ مِنْبَرِ النَّبِيِّ وَقَبْرِهِ فَلَمْ يَرَ بِهِ بَأْسًا، وَاسْتَبْعَدَ بَعْضُ أَتْبَاعِهِ صِحَّتَهُ عَنْهُ وَنُقِلَ عَنْ ابْنِ أَبِيْ الصَّيْفِ اليَمَانِيِّ أَحَدِ عُلَمَاءِ مَكَّةَ مِنَ الشَّافِعِيَّةِ جَوَازُ تَقْبِيْلِ الْمُصْحَفِ وَأَجْزَاءِ الْحَدِيْثِ وَقُبُوْرِ الصَّالِحِيْنَ، وَنَقَلَ الطَّيِّبُِ النَّاشِرِيُّ عَنْ الْمُحِبِّ الطَّبَرِيِّ أَنَّهُ يَجُوْزُ تَقْبِيْلُ الْقَبْرِ وَمسُّهُ قَالَ: وَعَلَيْهِ عَمَلُ العُلَمَاءِ الصَّالِحِيْنَ.
“-Al-Hafizh Ibn Hajar mengatakan- bahwa sebagian ulama mengambil dalil dari disyari'atkannya mencium hajar aswad, kebolehan mencium setiap yang berhak untuk diagungkan; baik manusia atau lainnya, -dalil- tentang mencium tangan manusia telah dibahas dalam bab Adab, sedangkan tentang mencium selain manusia, telah dinukil dari Ahmad ibn Hanbal bahwa beliau ditanya tentang mencium mimbar Rasulullah dan kuburan Rasulullah, lalu beliau membolehkannya, walaupun sebagian pengikutnya meragukan kebenaran nukilan dari Ahmad ini. Dinukil pula dari Ibn Abi ash-Shaif al-Yamani, -salah seorang ulama madzhab Syafi'i di Makkah-, tentang kebolehan mencium Mushaf, buku-buku hadits dan makam orang saleh. Kemudian pula Ath-Thayyib an-Nasyiri menukil dari al-Muhibb ath-Thabari bahwa boleh mencium kuburan dan menyentuhnya, dan dia berkata: Ini adalah amaliah para ulama saleh” .
والله أعلم....
📝 Di kutib dari tulisan Ustadz khalil Abou Fateh حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
As-Samhudi dalam Wafa’ al-Wafa mengutip dari al-Imam al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalani, bahwa beliau berkata:
اِسْتَنْبَطَ بَعْضُهُمْ مِنْ مَشْرُوْعِيَّةِ تَقْبِيْلِ الْحَجَرِ الأَسْوَدِ جَوَازَ تَقْبِيْلِ كُلِّ مَنْ يَسْتَحِقُّ التَّعْظِيْمَ مِنْ ءَادَمِيٍّ وَغَيْرِهِ، فَأَمَّا تَقْبِيْلُ يَدِ الآدَمِيِّ فَسَبَقَ فِيْ الأَدَبِ، وَأَمَّا غَيْرُهُ فَنُقِلَ عَنْ أَحْمَدَ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ تَقْبِيْلِ مِنْبَرِ النَّبِيِّ وَقَبْرِهِ فَلَمْ يَرَ بِهِ بَأْسًا، وَاسْتَبْعَدَ بَعْضُ أَتْبَاعِهِ صِحَّتَهُ عَنْهُ وَنُقِلَ عَنْ ابْنِ أَبِيْ الصَّيْفِ اليَمَانِيِّ أَحَدِ عُلَمَاءِ مَكَّةَ مِنَ الشَّافِعِيَّةِ جَوَازُ تَقْبِيْلِ الْمُصْحَفِ وَأَجْزَاءِ الْحَدِيْثِ وَقُبُوْرِ الصَّالِحِيْنَ، وَنَقَلَ الطَّيِّبُِ النَّاشِرِيُّ عَنْ الْمُحِبِّ الطَّبَرِيِّ أَنَّهُ يَجُوْزُ تَقْبِيْلُ الْقَبْرِ وَمسُّهُ قَالَ: وَعَلَيْهِ عَمَلُ العُلَمَاءِ الصَّالِحِيْنَ.
“-Al-Hafizh Ibn Hajar mengatakan- bahwa sebagian ulama mengambil dalil dari disyari'atkannya mencium hajar aswad, kebolehan mencium setiap yang berhak untuk diagungkan; baik manusia atau lainnya, -dalil- tentang mencium tangan manusia telah dibahas dalam bab Adab, sedangkan tentang mencium selain manusia, telah dinukil dari Ahmad ibn Hanbal bahwa beliau ditanya tentang mencium mimbar Rasulullah dan kuburan Rasulullah, lalu beliau membolehkannya, walaupun sebagian pengikutnya meragukan kebenaran nukilan dari Ahmad ini. Dinukil pula dari Ibn Abi ash-Shaif al-Yamani, -salah seorang ulama madzhab Syafi'i di Makkah-, tentang kebolehan mencium Mushaf, buku-buku hadits dan makam orang saleh. Kemudian pula Ath-Thayyib an-Nasyiri menukil dari al-Muhibb ath-Thabari bahwa boleh mencium kuburan dan menyentuhnya, dan dia berkata: Ini adalah amaliah para ulama saleh” .
والله أعلم....
📝 Di kutib dari tulisan Ustadz khalil Abou Fateh حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
HIDUP BERMANFAAT WALAU TIDAK POPULER
Abu Hasan~313
Hiduplah seperti akar...
yang rela memberikan segalanya
meski kadang sang pohon tak pernah melihat nya
Hiduplah seperti akar
yang memberi tanpa tapi, dan tak pernah meminta kembali,
Hiduplah seperti akar
yang menjadi peran utama
meskipun tak pernah ada yang memuji nya
Hiduplah seperti akar
yang menjadi penyebab setiap kebaikan
meskipun tak pernah ada yang memberikan penghargaan.
beliau Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
خير الناس أنفعهم للناس
"Sebaik-baiknya Seseorang diantara kalian adalah yang paling bermanfaat terhadap yang lainnya"
Duhai saudaraku. Siapapun engkau, dimanapun engkau.
Jadilah manfaat bagi sesama
yang rela berbagi, dan ikhlas memberi.
yang hadirnya menggembirakan
dan ketiadaanya dirindukan.
Sayyidina Ali RA berkata:
خالِطُوا الناسَ مخالطةً إن عِشْتُمْ معها حَنَّوا إليكم وإن متُّم مَعَها بَكوا عليْكم
Pergaulilah manusia dgn pergaulan, jika kau hidup dengannya engkau akan menjadi kerinduan mereka, jika kau mati akan menjadi tangisan mereka.
jika engkau tak mampu menjadi akar yang pohonnya menghasilkan banyak buah
Maka jadilah akar yang menopang pohon yang memberi keteduhan bagi yang lelah.
jika tak mampu menjadi akar bunga yang memberikan keharuman bagi dunia
maka jadilah akar rumput yang mengenyangkan hewan—hewan peternak.
إن لمْ تكُن وَرْدا فلاَ تكُن شوْكا
Jika kau tak mampu menjadi bunga, maka jangan lah menjadi duri.
Semoga bermanfaat.
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Abu Hasan~313
Hiduplah seperti akar...
yang rela memberikan segalanya
meski kadang sang pohon tak pernah melihat nya
Hiduplah seperti akar
yang memberi tanpa tapi, dan tak pernah meminta kembali,
Hiduplah seperti akar
yang menjadi peran utama
meskipun tak pernah ada yang memuji nya
Hiduplah seperti akar
yang menjadi penyebab setiap kebaikan
meskipun tak pernah ada yang memberikan penghargaan.
beliau Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
خير الناس أنفعهم للناس
"Sebaik-baiknya Seseorang diantara kalian adalah yang paling bermanfaat terhadap yang lainnya"
Duhai saudaraku. Siapapun engkau, dimanapun engkau.
Jadilah manfaat bagi sesama
yang rela berbagi, dan ikhlas memberi.
yang hadirnya menggembirakan
dan ketiadaanya dirindukan.
Sayyidina Ali RA berkata:
خالِطُوا الناسَ مخالطةً إن عِشْتُمْ معها حَنَّوا إليكم وإن متُّم مَعَها بَكوا عليْكم
Pergaulilah manusia dgn pergaulan, jika kau hidup dengannya engkau akan menjadi kerinduan mereka, jika kau mati akan menjadi tangisan mereka.
jika engkau tak mampu menjadi akar yang pohonnya menghasilkan banyak buah
Maka jadilah akar yang menopang pohon yang memberi keteduhan bagi yang lelah.
jika tak mampu menjadi akar bunga yang memberikan keharuman bagi dunia
maka jadilah akar rumput yang mengenyangkan hewan—hewan peternak.
إن لمْ تكُن وَرْدا فلاَ تكُن شوْكا
Jika kau tak mampu menjadi bunga, maka jangan lah menjadi duri.
Semoga bermanfaat.
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
🌴 Tabarruk Dengan Rambut Nabi ﷺ Untuk Kesembuhan
Utsman Ibn Abdillah Ibn Mauhab bercerita :
أَرْسَلَنِي أَهْلِي إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَدَحٍ مِنْ مَاءٍ وَقَبَضَ إِسْرَائِيلُ ثَلَاثَ أَصَابِعَ مِنْ قُصَّةٍ فِيهِ شَعَرٌ مِنْ شَعَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ إِذَا أَصَابَ الْإِنْسَانَ عَيْنٌ أَوْ شَيْءٌ بَعَثَ إِلَيْهَا مِخْضَبَهُ فَاطَّلَعْتُ فِي الْجُلْجُلِ فَرَأَيْتُ شَعَرَاتٍ حُمْرًا
“Aku pernah diutus keluargaku untuk menemui Ummu Salamah –istri Nabi ﷺ- dengan membawa wadah berisi air. Lalu Ummu Salamah datang dengan membawa sebuah wadah dari perak yang berisi rambut Nabi ﷺ. Jika seseorang terkena penyakit ‘ain atau sesuatu hal maka ia datang kepada Ummu Salamah membawakan bejana untuk mencuci pakaian. “Saya amati wadah itu dan ternyata saya melihat ada beberapa helai rambut berwarna merah,” kata ‘Utsman. (HR. Al Bukhari)
🌾 Al Hafidh Ibnu Hajar, ketika menjelaskan hadits diatas beliau berkata :
وَالْمُرَادُ أَنَّهُ كَانَ مَنْ اِشْتَكَى أَرْسَلَ إِنَاءً إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ فَتَجْعَلُ فِيْهِ تِلْكَ الشَّعَرَاتِ وَتَغْسِلُهَا فِيْهِ وَتُعِيْدُهُ فَيَشْرَبُهُ صَاحِبُ الْإِنَاءِ أَوْ يَغْتَسِلُ بِهِ اِسْتِشْفَاءً بِهَا فَتَحْصُلُ لَهُ بَرَكَتُهَا
Maksud hadits adalah : Bahwasannya jika seseorang mengeluh (karena penyakit) maka ia mengirim wadah kepada Ummu Salamah, kemudian Ummu Salamah meletakkan rambut-rambut Nabi dan membasuhnya di dalam wadah tersebut, kemudian wadah tersebut dikembalikan kepada pemiliknya. Selanjutnya sang pemilik wadah tersebut meminum atau membasuh badannya dengan air (bekas basuhan rambut Nabi) dengan tujuan mengharap kesembuhan, maka ia mendapat barokah dari rambut tersebut. (Fathul Bari, vol. 10 hlm. 353).
والله أعلم....
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Utsman Ibn Abdillah Ibn Mauhab bercerita :
أَرْسَلَنِي أَهْلِي إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَدَحٍ مِنْ مَاءٍ وَقَبَضَ إِسْرَائِيلُ ثَلَاثَ أَصَابِعَ مِنْ قُصَّةٍ فِيهِ شَعَرٌ مِنْ شَعَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ إِذَا أَصَابَ الْإِنْسَانَ عَيْنٌ أَوْ شَيْءٌ بَعَثَ إِلَيْهَا مِخْضَبَهُ فَاطَّلَعْتُ فِي الْجُلْجُلِ فَرَأَيْتُ شَعَرَاتٍ حُمْرًا
“Aku pernah diutus keluargaku untuk menemui Ummu Salamah –istri Nabi ﷺ- dengan membawa wadah berisi air. Lalu Ummu Salamah datang dengan membawa sebuah wadah dari perak yang berisi rambut Nabi ﷺ. Jika seseorang terkena penyakit ‘ain atau sesuatu hal maka ia datang kepada Ummu Salamah membawakan bejana untuk mencuci pakaian. “Saya amati wadah itu dan ternyata saya melihat ada beberapa helai rambut berwarna merah,” kata ‘Utsman. (HR. Al Bukhari)
🌾 Al Hafidh Ibnu Hajar, ketika menjelaskan hadits diatas beliau berkata :
وَالْمُرَادُ أَنَّهُ كَانَ مَنْ اِشْتَكَى أَرْسَلَ إِنَاءً إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ فَتَجْعَلُ فِيْهِ تِلْكَ الشَّعَرَاتِ وَتَغْسِلُهَا فِيْهِ وَتُعِيْدُهُ فَيَشْرَبُهُ صَاحِبُ الْإِنَاءِ أَوْ يَغْتَسِلُ بِهِ اِسْتِشْفَاءً بِهَا فَتَحْصُلُ لَهُ بَرَكَتُهَا
Maksud hadits adalah : Bahwasannya jika seseorang mengeluh (karena penyakit) maka ia mengirim wadah kepada Ummu Salamah, kemudian Ummu Salamah meletakkan rambut-rambut Nabi dan membasuhnya di dalam wadah tersebut, kemudian wadah tersebut dikembalikan kepada pemiliknya. Selanjutnya sang pemilik wadah tersebut meminum atau membasuh badannya dengan air (bekas basuhan rambut Nabi) dengan tujuan mengharap kesembuhan, maka ia mendapat barokah dari rambut tersebut. (Fathul Bari, vol. 10 hlm. 353).
والله أعلم....
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
🌾 MENGAGUNGKAN BULAN RAJAB
قال [قتادة] : إن الله اصطفى صفايا من خلقه ، اصطفى من الملائكة رسلا ومن الناس رسلا واصطفى من الكلام ذكره ، واصطفى من الأرض المساجد ، واصطفى من الشهور رمضان والأشهر الحرم ، [ ص: 149 ] واصطفى من الأيام يوم الجمعة ، واصطفى من الليالي ليلة القدر ، فعظموا ما عظم الله ، فإنما تعظم الأمور بما عظمها الله به عند أهل الفهم وأهل العقل .
🍃 Qatadah mengatakan; "Sesungguhnya Allah ﷻ telah memilih (untuk diagungkan), banyak pilihan dari kalangan makhluk-Nya.
Allah ﷻ memilih dari para malaikat yang dijadikan-Nya sebagai utusan-utusan-Nya, Allah ﷻ juga memilih dari kalangan manusia orang-orang yang dijadikan-Nya sebagai nabi-nabi-Nya. Allah ﷻ memilih dari Kalam-Nya adalah Al-Qur'an, dari bumi ini Allah ﷻ memilih masjid-masjid, dari himpunan bulan-bulan Allah memilih bulan Ramadhan dan bulan-bulan Haram(Dzul Qa 'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan RAJAB), dari himpunan hari-hari Allah ﷻ memilih hari Jum'at, dan dari waktu-waktu malam, Allah ﷻ memilih malam Lailatul Qadar.
Oleh sebab itu, agungkanlah apa yang diagungkan oleh Allah ﷻ , karena sesungguhnya pengagungan itu hanyalah kepada apa yang diagungkan oleh Allah ﷻ Demikianlah menurut orang yang memiliki pemahaman dan berakal."
والله أعلم....
📚Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir Surat At-Taubah: 36
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
قال [قتادة] : إن الله اصطفى صفايا من خلقه ، اصطفى من الملائكة رسلا ومن الناس رسلا واصطفى من الكلام ذكره ، واصطفى من الأرض المساجد ، واصطفى من الشهور رمضان والأشهر الحرم ، [ ص: 149 ] واصطفى من الأيام يوم الجمعة ، واصطفى من الليالي ليلة القدر ، فعظموا ما عظم الله ، فإنما تعظم الأمور بما عظمها الله به عند أهل الفهم وأهل العقل .
🍃 Qatadah mengatakan; "Sesungguhnya Allah ﷻ telah memilih (untuk diagungkan), banyak pilihan dari kalangan makhluk-Nya.
Allah ﷻ memilih dari para malaikat yang dijadikan-Nya sebagai utusan-utusan-Nya, Allah ﷻ juga memilih dari kalangan manusia orang-orang yang dijadikan-Nya sebagai nabi-nabi-Nya. Allah ﷻ memilih dari Kalam-Nya adalah Al-Qur'an, dari bumi ini Allah ﷻ memilih masjid-masjid, dari himpunan bulan-bulan Allah memilih bulan Ramadhan dan bulan-bulan Haram(Dzul Qa 'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan RAJAB), dari himpunan hari-hari Allah ﷻ memilih hari Jum'at, dan dari waktu-waktu malam, Allah ﷻ memilih malam Lailatul Qadar.
Oleh sebab itu, agungkanlah apa yang diagungkan oleh Allah ﷻ , karena sesungguhnya pengagungan itu hanyalah kepada apa yang diagungkan oleh Allah ﷻ Demikianlah menurut orang yang memiliki pemahaman dan berakal."
والله أعلم....
📚Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir Surat At-Taubah: 36
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
TINGKATKAN AMAL IBADAH DI BULAN RAJAB
Bulan rajab adalah termasuk dari 4 bulan haram (bulan yang di sucikan)
Jika memasuki bulan rajab kita di anjurkan untuk meningkatkan kualitas amal ibadah, namum setiap kali memasuki bulan rajab, wahabi selalu menggoda kita dengan berbagai tipu daya untuk menghalangi dan melemahkan semangat ibadah kita.
Pada Tafsir Ibnu katsir dijelaskan saat menafsirkan ayat:
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu. (Qs. At-Taubah: 36)
Maksud ayat ini adalah di dalam bulan-bulan Haram janganlah berbuat aniaya terhadap diri sendiri, karena dalam bulan-bulan Haram itu sanksi berbuat dosa jauh lebih berat daripada dalam hari-hari biasanya.
Namum wahabi justru terjerumus kedalam-Nya dan menganiaya diri mereka sendiri dengan menghasut dan menghalang-halangi umat islam agar tidak meningkatkan kualitas amal ibadah di bulan rajab.
والله المستعان.....
Semoga kita tetap semangat meningkatkan kualitas ibdadah kita di bulan rajab dan dijauhkan dari fitnah dan godaan wahabi.
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان...
📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Bulan rajab adalah termasuk dari 4 bulan haram (bulan yang di sucikan)
Jika memasuki bulan rajab kita di anjurkan untuk meningkatkan kualitas amal ibadah, namum setiap kali memasuki bulan rajab, wahabi selalu menggoda kita dengan berbagai tipu daya untuk menghalangi dan melemahkan semangat ibadah kita.
Pada Tafsir Ibnu katsir dijelaskan saat menafsirkan ayat:
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu. (Qs. At-Taubah: 36)
Maksud ayat ini adalah di dalam bulan-bulan Haram janganlah berbuat aniaya terhadap diri sendiri, karena dalam bulan-bulan Haram itu sanksi berbuat dosa jauh lebih berat daripada dalam hari-hari biasanya.
Namum wahabi justru terjerumus kedalam-Nya dan menganiaya diri mereka sendiri dengan menghasut dan menghalang-halangi umat islam agar tidak meningkatkan kualitas amal ibadah di bulan rajab.
والله المستعان.....
Semoga kita tetap semangat meningkatkan kualitas ibdadah kita di bulan rajab dan dijauhkan dari fitnah dan godaan wahabi.
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان...
📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Pendapat para ulama empat madzhab tentang puasa Rajab.
✅ Madzhab Hanafi
Dalam al-Fatawa al-Hindiyyah (1/202) disebutkan:
في الفتاوي الهندية 1/202 : ( المرغوبات من الصيام أنواع ) أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء ) اه
“Macam-macam puasa yang disunnahkan adalah banyak macamnya. Pertama, puasa bulan Muharram, kedua puasa bulan Rajab, ketiga, puasa bulan Sya’ban dan hari Asyura.”
✅ Madzhab Maliki
Dalam kitab Syarh al-Kharsyi ‘ala Mukhtashar Khalil (2/241), ketika menjelaskan puasa yang disunnahkan, al-Kharsyi berkata:
(والمحرم ورجب وشعبان ) يعني : أنه يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم , ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم ) اه وفي الحاشية عليه : ( قوله : ورجب ) , بل يندب صوم بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذو القعدة فالحجة ) اه
“Muharram, Rajab dan Sya’ban. Yakni, disunnahkan berpuasa pada bulan Muharram – bulan haram pertama -, dan Rajab – bulan haram yang menyendiri.” Dalam catatan pinggirnya: “Maksud perkataan pengaram, bulan Rajab, bahkan disunnahkan berpuasa pada semua bulan-bulan haram yang empat, yang paling utama bulan Muharram, lalu Rajab, lalu Dzul Qa’dah, lalu Dzul Hijjah.”
Pernyataan serupa bisa dilihat pula dalam kitab al-Fawakih al-Dawani (2/272), Kifayah al-Thalib al-Rabbani (2/407), Syarh al-Dardir ‘ala Khalil (1/513) dan al-Taj wa al-Iklil (3/220).
✅ Madzhab Syafi’i
Imam al-Nawawi berkata dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (6/439),
قال الإمام النووي في المجموع 6/439 : ( قال أصحابنا : ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم , وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب , وأفضلها المحرم , قال الروياني في البحر : أفضلها رجب , وهذا غلط ; لحديث أبي هريرة الذي سنذكره إن شاء الله تعالى { أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ) اه
“Teman-teman kami (para ulama madzhab Syafi’i) berkata: “Di antara puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab, dan yang paling utama adalah Muharram. Al-Ruyani berkata dalam al-Bahr: “Yang paling utama adalah bulan Rajab”. Pendapat al-Ruyani ini keliru, karena hadits Abu Hurairah yang akan kami sebutkan berikut ini insya Allah (“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram.”)”.
Pernyataan serupa dapat dilihat pula dalam Asna al-Mathalib (1/433), Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah (2/53), Mughni al-Muhtaj (2/187), Nihayah al-Muhtaj (3/211) dan lain-lain.
✅ Madzhab Hanbali
Ibnu Qudamah al-Maqdisi berkata dalam kitab al-Mughni (3/53):
قال ابن قدامة في المغني 3/53 :( فصل : ويكره إفراد رجب بالصوم . قال أحمد : وإن صامه رجل , أفطر فيه يوما أو أياما , بقدر ما لا يصومه كله … قال أحمد : من كان يصوم السنة صامه , وإلا فلا يصومه متواليا , يفطر فيه ولا يشبهه برمضان ) اه
“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan ibadah puasa. Ahmad bin Hanbal berkata: “Apabila seseorang berpuasa Rajab, maka berbukalah dalam satu hari atau beberapa hari, sekiranya tidak berpuasa penuh satu bulan.” Ahmad bin Hanbal juga berkata: “Orang yang berpuasa satu tahun penuh, maka berpuasalah pula di bulan Rajab. Kalau tidak berpuasa penuh, maka janganlah berpuasa Rajab terus menerus, ia berbuka di dalamnya dan jangan menyerupakannya dengan bulan Ramadhan.”
Ibnu Muflih berkata dalam kitab al-Furu’ (3/118):
وفي الفروع لابن مفلح 3/118 : ( فصل : يكره إفراد رجب بالصوم نقل حنبل : يكره , ورواه عن عمر وابنه وأبي بكرة , قال أحمد : يروى فيه عن عمر أنه كان يضرب على صومه , وابن عباس قال : يصومه إلا يوما أو أياما … وتزول الكراهة بالفطر أو بصوم شهر آخر من السنة , قال صاحب المحرر : وإن لم يله .
“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa. Hanbal mengutip: “Makruh, dan meriwayatkan dari Umar, Ibnu Umar dan Abu Bakrah.” Ahmad berkata: “Memuku seseorang karena berpuasa Rajab”. Ibnu Abbas berkata: “Sunnah berpuasa Rajab, kecuali satu hari atau beberapa hari yang tidak berpuasa.” Kemakruhan puasa Rajab bisa hilang dengan berbuka (satu hari atau beberapa hari), atau dengan berpuasa pada bulan yang lain dalam tahun yang sama. Pengarang al-Muharrar berkata: “Meskipun bulan tersebut tidak bergandengan.”
والله أعلم....
📝 Di kutib dari tulisan Ustadz Idrus Ramli حفظه الله
✅ Madzhab Hanafi
Dalam al-Fatawa al-Hindiyyah (1/202) disebutkan:
في الفتاوي الهندية 1/202 : ( المرغوبات من الصيام أنواع ) أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء ) اه
“Macam-macam puasa yang disunnahkan adalah banyak macamnya. Pertama, puasa bulan Muharram, kedua puasa bulan Rajab, ketiga, puasa bulan Sya’ban dan hari Asyura.”
✅ Madzhab Maliki
Dalam kitab Syarh al-Kharsyi ‘ala Mukhtashar Khalil (2/241), ketika menjelaskan puasa yang disunnahkan, al-Kharsyi berkata:
(والمحرم ورجب وشعبان ) يعني : أنه يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم , ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم ) اه وفي الحاشية عليه : ( قوله : ورجب ) , بل يندب صوم بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذو القعدة فالحجة ) اه
“Muharram, Rajab dan Sya’ban. Yakni, disunnahkan berpuasa pada bulan Muharram – bulan haram pertama -, dan Rajab – bulan haram yang menyendiri.” Dalam catatan pinggirnya: “Maksud perkataan pengaram, bulan Rajab, bahkan disunnahkan berpuasa pada semua bulan-bulan haram yang empat, yang paling utama bulan Muharram, lalu Rajab, lalu Dzul Qa’dah, lalu Dzul Hijjah.”
Pernyataan serupa bisa dilihat pula dalam kitab al-Fawakih al-Dawani (2/272), Kifayah al-Thalib al-Rabbani (2/407), Syarh al-Dardir ‘ala Khalil (1/513) dan al-Taj wa al-Iklil (3/220).
✅ Madzhab Syafi’i
Imam al-Nawawi berkata dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (6/439),
قال الإمام النووي في المجموع 6/439 : ( قال أصحابنا : ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم , وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب , وأفضلها المحرم , قال الروياني في البحر : أفضلها رجب , وهذا غلط ; لحديث أبي هريرة الذي سنذكره إن شاء الله تعالى { أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ) اه
“Teman-teman kami (para ulama madzhab Syafi’i) berkata: “Di antara puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab, dan yang paling utama adalah Muharram. Al-Ruyani berkata dalam al-Bahr: “Yang paling utama adalah bulan Rajab”. Pendapat al-Ruyani ini keliru, karena hadits Abu Hurairah yang akan kami sebutkan berikut ini insya Allah (“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram.”)”.
Pernyataan serupa dapat dilihat pula dalam Asna al-Mathalib (1/433), Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah (2/53), Mughni al-Muhtaj (2/187), Nihayah al-Muhtaj (3/211) dan lain-lain.
✅ Madzhab Hanbali
Ibnu Qudamah al-Maqdisi berkata dalam kitab al-Mughni (3/53):
قال ابن قدامة في المغني 3/53 :( فصل : ويكره إفراد رجب بالصوم . قال أحمد : وإن صامه رجل , أفطر فيه يوما أو أياما , بقدر ما لا يصومه كله … قال أحمد : من كان يصوم السنة صامه , وإلا فلا يصومه متواليا , يفطر فيه ولا يشبهه برمضان ) اه
“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan ibadah puasa. Ahmad bin Hanbal berkata: “Apabila seseorang berpuasa Rajab, maka berbukalah dalam satu hari atau beberapa hari, sekiranya tidak berpuasa penuh satu bulan.” Ahmad bin Hanbal juga berkata: “Orang yang berpuasa satu tahun penuh, maka berpuasalah pula di bulan Rajab. Kalau tidak berpuasa penuh, maka janganlah berpuasa Rajab terus menerus, ia berbuka di dalamnya dan jangan menyerupakannya dengan bulan Ramadhan.”
Ibnu Muflih berkata dalam kitab al-Furu’ (3/118):
وفي الفروع لابن مفلح 3/118 : ( فصل : يكره إفراد رجب بالصوم نقل حنبل : يكره , ورواه عن عمر وابنه وأبي بكرة , قال أحمد : يروى فيه عن عمر أنه كان يضرب على صومه , وابن عباس قال : يصومه إلا يوما أو أياما … وتزول الكراهة بالفطر أو بصوم شهر آخر من السنة , قال صاحب المحرر : وإن لم يله .
“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa. Hanbal mengutip: “Makruh, dan meriwayatkan dari Umar, Ibnu Umar dan Abu Bakrah.” Ahmad berkata: “Memuku seseorang karena berpuasa Rajab”. Ibnu Abbas berkata: “Sunnah berpuasa Rajab, kecuali satu hari atau beberapa hari yang tidak berpuasa.” Kemakruhan puasa Rajab bisa hilang dengan berbuka (satu hari atau beberapa hari), atau dengan berpuasa pada bulan yang lain dalam tahun yang sama. Pengarang al-Muharrar berkata: “Meskipun bulan tersebut tidak bergandengan.”
والله أعلم....
📝 Di kutib dari tulisan Ustadz Idrus Ramli حفظه الله
🌴 TERKABULNYA DOA ORANG YANG TERANIAYA
🌾 Al-Hafizh ibnu Asakir dalam biografi seorang yang menjadi guru Abu Bakar Muhammad ibnu Daud Ad-Dainuri yang dikenal dengan nama Ad-Duqqi seorang sufi.
Muhammad bin Daud menceritakan bahwa lelaki sufi tersebut pernah menyewa hewan tunggangnya untuk suatu perjalanan dari Damaskus ke Zabdani. Dan pada suatu hari di tengah perjalananya ada seorang lelaki yang ikut menumpang. Mereka berdua melewati jalan yang biasa di lewati, namun ketika sampai di tengah perjalanan, ada jalan yang sudah tidak terpakai lagi. Lalu lelaki yang menumpang berkata kepadanya; "Ambillah jalan ini, karena sesungguhnya ini adalah jalan pintas." Lelaki sufi berkata, "Apakah tidak ada pilihan jalan lain bagiku?" Lelaki yang menumpang berkata, "Tidak, bahkan jalan inilah yang terdekat ke tujuan." Akhirnya kami terpaksa menempuhnya dan sampailah kami di suatu tempat jurang yang terjal, sedangkan di dalam jurang tersebut terdapat banyak mayat. Kemudian lelaki yang menumpang berkata kepadaku , "Tolong tahanlah laju hewan ini, karena aku akan turun." Lelaki itu turun dan menyingsingkan lengan bajunya, lalu mencabut pisau dengan tujuan akan membunuhku, maka aku lari, tetapi ia mengejarku. Lalu aku meminta belas kasihan kepadanya dengan menyebut nama Allah ﷻ , dan aku katakan kepadanya, "Ambillah hewan ini berikut semua isinya biarkanlah aku selamat, jangan kau bunuh." Lelaki itu menjawab, "Sesungguhnya aku hanya menginginkan nyawamu." Aku takuti dia dengan siksaan Allah ﷻ jika membunuhku, tetapi ia tetap ingin membunuhku dan tidak mau menerima nasihatku, akhirnya aku menyerahkan diri dan aku berkata kepadanya, "Aku mau menyerah namun berikan sedikit waktu bagiku untuk shalat dua rakaat." Ia menjawab, "Segeralah kamu lakukan." Aku berdiri dan melakukan shalat, tetapi Al-Qur'an yang telah kuhafal tidak ada yang bisa kuingat lagi, tiada satu huruf pun darinya yang terlintas dalam pikiranku (karena dalam keadaan takut) sehingga aku hanya berdiri kebingungan, sedangkan orang yang akan membunuhku mengatakan "Cepat." Namun kemudian Allah ﷻ menggerakkan lisanku untuk membaca ayat:
أمن يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء
🌿 Siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan. (Qs: An-Naml: 62).
🍃 Tiba-tiba aku melihat seorang pengendara kuda datang dari pintu lembah tempat kami berada, seraya memegang sebuah tombak, lalu ia lemparkan tombak itu ke arah lelaki yang akan membunuhku, dan tombak tersebut tepat mengenai dada lelaki itu. Akhirnya dia terjungkal mati seketika itu juga. Lalu aku bergantung pada penunggang kuda itu seraya bertanya, "Demi Allah, siapakah engkau ini?" Penunggang kuda menjawab, "Aku adalah utusan Tuhan yang menggabulkan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya". Kemudian aku mengambil hewan tungganganku berikut semua muatannya dan pulang dengan selamat.
والله أعلم....
📚Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir Surat An-Naml: 62
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
🌾 Al-Hafizh ibnu Asakir dalam biografi seorang yang menjadi guru Abu Bakar Muhammad ibnu Daud Ad-Dainuri yang dikenal dengan nama Ad-Duqqi seorang sufi.
Muhammad bin Daud menceritakan bahwa lelaki sufi tersebut pernah menyewa hewan tunggangnya untuk suatu perjalanan dari Damaskus ke Zabdani. Dan pada suatu hari di tengah perjalananya ada seorang lelaki yang ikut menumpang. Mereka berdua melewati jalan yang biasa di lewati, namun ketika sampai di tengah perjalanan, ada jalan yang sudah tidak terpakai lagi. Lalu lelaki yang menumpang berkata kepadanya; "Ambillah jalan ini, karena sesungguhnya ini adalah jalan pintas." Lelaki sufi berkata, "Apakah tidak ada pilihan jalan lain bagiku?" Lelaki yang menumpang berkata, "Tidak, bahkan jalan inilah yang terdekat ke tujuan." Akhirnya kami terpaksa menempuhnya dan sampailah kami di suatu tempat jurang yang terjal, sedangkan di dalam jurang tersebut terdapat banyak mayat. Kemudian lelaki yang menumpang berkata kepadaku , "Tolong tahanlah laju hewan ini, karena aku akan turun." Lelaki itu turun dan menyingsingkan lengan bajunya, lalu mencabut pisau dengan tujuan akan membunuhku, maka aku lari, tetapi ia mengejarku. Lalu aku meminta belas kasihan kepadanya dengan menyebut nama Allah ﷻ , dan aku katakan kepadanya, "Ambillah hewan ini berikut semua isinya biarkanlah aku selamat, jangan kau bunuh." Lelaki itu menjawab, "Sesungguhnya aku hanya menginginkan nyawamu." Aku takuti dia dengan siksaan Allah ﷻ jika membunuhku, tetapi ia tetap ingin membunuhku dan tidak mau menerima nasihatku, akhirnya aku menyerahkan diri dan aku berkata kepadanya, "Aku mau menyerah namun berikan sedikit waktu bagiku untuk shalat dua rakaat." Ia menjawab, "Segeralah kamu lakukan." Aku berdiri dan melakukan shalat, tetapi Al-Qur'an yang telah kuhafal tidak ada yang bisa kuingat lagi, tiada satu huruf pun darinya yang terlintas dalam pikiranku (karena dalam keadaan takut) sehingga aku hanya berdiri kebingungan, sedangkan orang yang akan membunuhku mengatakan "Cepat." Namun kemudian Allah ﷻ menggerakkan lisanku untuk membaca ayat:
أمن يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء
🌿 Siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan. (Qs: An-Naml: 62).
🍃 Tiba-tiba aku melihat seorang pengendara kuda datang dari pintu lembah tempat kami berada, seraya memegang sebuah tombak, lalu ia lemparkan tombak itu ke arah lelaki yang akan membunuhku, dan tombak tersebut tepat mengenai dada lelaki itu. Akhirnya dia terjungkal mati seketika itu juga. Lalu aku bergantung pada penunggang kuda itu seraya bertanya, "Demi Allah, siapakah engkau ini?" Penunggang kuda menjawab, "Aku adalah utusan Tuhan yang menggabulkan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya". Kemudian aku mengambil hewan tungganganku berikut semua muatannya dan pulang dengan selamat.
والله أعلم....
📚Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir Surat An-Naml: 62
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
🌾 JANGAN MEMBALAS CACIAN DENGAN CACIAN
🍃 Dari Jabir bin Salim Al-Hujaimi yang menceritakan bahwa ia datang kepada Rasulullah ﷺ dengan memakai selimut yang menutupi tubuhnya, sedangkan ujung kain selimut itu menyentuh kedua telapak kakinya, lalu ia bertanya, "Siapakah di antara kamu yang bernama Muhammad?" Maka Rasulullah ﷺ memberi isyarat menunjuk ke arah dirinya, dan ia bertanya, "Wahai Rasulullah ﷺ , sesungguhnya saya berasal dari daerah pedalaman, dan di kalangan kami banyak orang yang berwatak kasar, maka berilah saya nasihat." Rasulullah ﷺ bersabda: Jangat, sekali-kali kamu meremehkan kebaikan barang sedikit-pun, walaupun berupa senyuman yang kamu layangkan kepada saudaramu saat bersua dengannya, dan sekalipun berupa air yang kamu tuangkan dari timbamu ke dalam wadah orang yang meminta minum. Dan jika ada seseorang mencacimu dengan kekurangan yang diketahuinya ada pada dirimu, maka janganlah kamu balas mencacinya dengan kekurangan yang kamu ketahui ada pada dirinya. Maka sesungguhnya kamu akan beroleh pahala, sedangkan dia akan beroleh dosa. Dan janganlah kamu menjulurkan kainmu ke tanah, karena sesungguhnya perbuatan itu termasuk kesombongan, dan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang bersifat sombong. Dan jangan sekali-kali kamu mencaci seseorang.
Ia mengatakan sejak saat itu ia tidak berani lagi mencaci seorang pun, bahkan kambing dan untanya pun tidak berani ia caci.
📜 Hadits Riwayat Imam Abu Daud, Imam Nasaidan Imam Ahmad.
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
🍃 Dari Jabir bin Salim Al-Hujaimi yang menceritakan bahwa ia datang kepada Rasulullah ﷺ dengan memakai selimut yang menutupi tubuhnya, sedangkan ujung kain selimut itu menyentuh kedua telapak kakinya, lalu ia bertanya, "Siapakah di antara kamu yang bernama Muhammad?" Maka Rasulullah ﷺ memberi isyarat menunjuk ke arah dirinya, dan ia bertanya, "Wahai Rasulullah ﷺ , sesungguhnya saya berasal dari daerah pedalaman, dan di kalangan kami banyak orang yang berwatak kasar, maka berilah saya nasihat." Rasulullah ﷺ bersabda: Jangat, sekali-kali kamu meremehkan kebaikan barang sedikit-pun, walaupun berupa senyuman yang kamu layangkan kepada saudaramu saat bersua dengannya, dan sekalipun berupa air yang kamu tuangkan dari timbamu ke dalam wadah orang yang meminta minum. Dan jika ada seseorang mencacimu dengan kekurangan yang diketahuinya ada pada dirimu, maka janganlah kamu balas mencacinya dengan kekurangan yang kamu ketahui ada pada dirinya. Maka sesungguhnya kamu akan beroleh pahala, sedangkan dia akan beroleh dosa. Dan janganlah kamu menjulurkan kainmu ke tanah, karena sesungguhnya perbuatan itu termasuk kesombongan, dan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang bersifat sombong. Dan jangan sekali-kali kamu mencaci seseorang.
Ia mengatakan sejak saat itu ia tidak berani lagi mencaci seorang pun, bahkan kambing dan untanya pun tidak berani ia caci.
📜 Hadits Riwayat Imam Abu Daud, Imam Nasaidan Imam Ahmad.
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
TAUHID RUBUBIYYAH DAN ULUHIYYAH PEMICU TAKFIRI DAN TERORIS
Abu Hasan~313
Seperti jamur dimusim hujan yang selalu tumbuh sehingga membuat seluruh umat Islam dan para pemimpin bingung mengahadapi teroris takfiri. Sebagian kelompok mengambil kesempatan dengan adanya teroris untuk mendiskreditkan Islam, sebagian yang lain menawarkan pemahaman Islam yang moderat bahkan sampai melanggar norma agamanya sendiri.
Seorang pakar ilmu hadits yang keilmuannya sangat dikenal oleh para ulama diseluruh dunia, karyanya sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam ilmu hadits, beliau adalah as-Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki mengatakan dalam buku yang berjudul al-Ghuluw, bahwa penyebab terbesar keberadaan teroris takfiri ini adalah metode pendidikan yang salah.
Materi ilmu aqidah TRILOGI tauhid dengan membagi menjadi tiga, yaitu tauhid RUBUBIYYAH, ULUHIYYAH SERTA ASMA WA SHIFAT adalah pemicu terbesar menjadikan orang2 bodoh sebagai ekstrimis takfiri. Pembagian tauhid ini adalah alat paling jitu untuk mengkafirkan siapapun yang tidak sesuai dengan aqidah mereka.
Sesungguhnya trilogy tauhid wahabi ini tidak pernah ada pada zaman Rasulullah SAW, sahabat, tabi'in dan generasi setelahnya.
Tauhid bid'ah made in Ibnu Taimiyah ini di patenkan oleh wahabi sebagai panduan tunggal, seolah2 Allah lah yang menurunkan bid'ah trilogy tauhid ini, oleh karenanya setempel kafir dan musyrik serta halal darah bagi siapapun yang menentang pembagian tauhid bid'ah ala wahabi. Hasilnya kita bisa saksikan sekarang, betapa nyawa seorang muslim tidak berharga lagi, pembantaian muslimin oleh ISIS dan sekte sempalannya adalah hasil dari pelajaran tauhid yg salah itu.
Dengan ini kita harus berhati2 mengontrol buku pelajaran anak2 kita, perhatikan buku aqidahnya, jangan sampai orang2 yang kita sayangi menjadi takfiri yang akan menghalalkan darah saudaranya sesama muslimin seperti yang kita saksikan di Iraq, Suria bahkan sudah merambah ke Indonesia. Jika kita dapati materi buku aqidah adalah RUBUBIYYAH, ULUHIYYAH maka cepat selamatkan anak kita dan segera keluar dari pendidikan semacam itu sebelum terlambat.
Ketegasan pemerintah untuk melarang pemahaman ini membesarkan dirinya adalah langkah paling efektif dalam menanggulangi penyebaran teroris, menutup media2 mereka seperti radio dan tv, dll akan sangat menekan pemahaman radical takfiri.
Semoga Allah menjaga kita dan keluarga kita semua dari kehancuran aqidah, jgn sampi mereka menjadi mesin pembunuh saudara sendiri lalu menganggap kejahatan itu sebagai jihad utk meraih tiket ke surga.
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Abu Hasan~313
Seperti jamur dimusim hujan yang selalu tumbuh sehingga membuat seluruh umat Islam dan para pemimpin bingung mengahadapi teroris takfiri. Sebagian kelompok mengambil kesempatan dengan adanya teroris untuk mendiskreditkan Islam, sebagian yang lain menawarkan pemahaman Islam yang moderat bahkan sampai melanggar norma agamanya sendiri.
Seorang pakar ilmu hadits yang keilmuannya sangat dikenal oleh para ulama diseluruh dunia, karyanya sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam ilmu hadits, beliau adalah as-Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki mengatakan dalam buku yang berjudul al-Ghuluw, bahwa penyebab terbesar keberadaan teroris takfiri ini adalah metode pendidikan yang salah.
Materi ilmu aqidah TRILOGI tauhid dengan membagi menjadi tiga, yaitu tauhid RUBUBIYYAH, ULUHIYYAH SERTA ASMA WA SHIFAT adalah pemicu terbesar menjadikan orang2 bodoh sebagai ekstrimis takfiri. Pembagian tauhid ini adalah alat paling jitu untuk mengkafirkan siapapun yang tidak sesuai dengan aqidah mereka.
Sesungguhnya trilogy tauhid wahabi ini tidak pernah ada pada zaman Rasulullah SAW, sahabat, tabi'in dan generasi setelahnya.
Tauhid bid'ah made in Ibnu Taimiyah ini di patenkan oleh wahabi sebagai panduan tunggal, seolah2 Allah lah yang menurunkan bid'ah trilogy tauhid ini, oleh karenanya setempel kafir dan musyrik serta halal darah bagi siapapun yang menentang pembagian tauhid bid'ah ala wahabi. Hasilnya kita bisa saksikan sekarang, betapa nyawa seorang muslim tidak berharga lagi, pembantaian muslimin oleh ISIS dan sekte sempalannya adalah hasil dari pelajaran tauhid yg salah itu.
Dengan ini kita harus berhati2 mengontrol buku pelajaran anak2 kita, perhatikan buku aqidahnya, jangan sampai orang2 yang kita sayangi menjadi takfiri yang akan menghalalkan darah saudaranya sesama muslimin seperti yang kita saksikan di Iraq, Suria bahkan sudah merambah ke Indonesia. Jika kita dapati materi buku aqidah adalah RUBUBIYYAH, ULUHIYYAH maka cepat selamatkan anak kita dan segera keluar dari pendidikan semacam itu sebelum terlambat.
Ketegasan pemerintah untuk melarang pemahaman ini membesarkan dirinya adalah langkah paling efektif dalam menanggulangi penyebaran teroris, menutup media2 mereka seperti radio dan tv, dll akan sangat menekan pemahaman radical takfiri.
Semoga Allah menjaga kita dan keluarga kita semua dari kehancuran aqidah, jgn sampi mereka menjadi mesin pembunuh saudara sendiri lalu menganggap kejahatan itu sebagai jihad utk meraih tiket ke surga.
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Kontradiktif Albani dalam memberi penilaian dhaif dan sahih suatu hadits.
#Bagian: 5
حديث أبو هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا أفضى أحدكم بيده إلى ذكره ليس بينه بينهما شيء فليتوضأ .
Hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه Rasulullah ﷺ bersabda:
Jika salah seorang di antara kalian menyentuh kemaluanya dengan tanganya sedangkan tidak ada penghalang di antara keduanya, maka hendaklah ia berwudhu'
Albani mensahihkan hadits ini di dalam Silsilah Al-Hadits Ash-Sahihah
Namun di dalam Al-Misykah Albani mengatakan hadits tersebut dhaif sebab terdapat seorang perawi yaitu Yazid bin Abdul Malik seorang yang dhaif .
Dan anehnya Albani juga mensahihkan hadits tersebut di dalam Shahihul Jami’
Dari 5 episode yang telah kami lampirkan, dan Insyaallah bersambung secara bertahap, mengenai pertentangan demi pertentangan yang di alami oleh Albani dan semoga hal ini membuka wawasan ikhwan salafiyin (wahabi) agar tidak fanatik dan taqlid hanya terhadap penilaian Albani semata sehingga menolak penilaian Ahli hadits yang mu'tabar.
الله المستعان...
📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
#Bagian: 5
حديث أبو هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا أفضى أحدكم بيده إلى ذكره ليس بينه بينهما شيء فليتوضأ .
Hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه Rasulullah ﷺ bersabda:
Jika salah seorang di antara kalian menyentuh kemaluanya dengan tanganya sedangkan tidak ada penghalang di antara keduanya, maka hendaklah ia berwudhu'
Albani mensahihkan hadits ini di dalam Silsilah Al-Hadits Ash-Sahihah
Namun di dalam Al-Misykah Albani mengatakan hadits tersebut dhaif sebab terdapat seorang perawi yaitu Yazid bin Abdul Malik seorang yang dhaif .
Dan anehnya Albani juga mensahihkan hadits tersebut di dalam Shahihul Jami’
Dari 5 episode yang telah kami lampirkan, dan Insyaallah bersambung secara bertahap, mengenai pertentangan demi pertentangan yang di alami oleh Albani dan semoga hal ini membuka wawasan ikhwan salafiyin (wahabi) agar tidak fanatik dan taqlid hanya terhadap penilaian Albani semata sehingga menolak penilaian Ahli hadits yang mu'tabar.
الله المستعان...
📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
🔟 SEPULUH TANDA-TANDA KIAMAT
💎 Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Furat, dari Abut Tufail, dari Huzaifah bin Usaid Al-Gifari yang menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ keluar dari kamarnya menemui kami ketika kami sedang memperbincangkan tentang hari kiamat, lalu Rasulullah ﷺ bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh pertandanya, yaitu terbitnya matahari dari arah barat, munculnya asap (di langit), munculnya binatang (dari bumi), keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, munculnya Isa ibnu Maryam, munculnya Dajjal, dan tiga gerhana (yaitu gerhana di belahan barat, gerhana di belahan timur, dan gerhana di Jazirah Arabia) serta munculnya api dari pedalaman negeri Adn yang menggiring atau menghimpun semua manusia, api itu ikut menginap di mana mereka menginap, dan ikut istirahat di siang hari di mana mereka istirahat di siang hari.
📜 Hr. Imam Ahmad dan juga di riwayatkan oleh Imam Muslim dan Ashabus-Sunan melalui berbagai jalur.
والله أعلم....
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
💎 Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Furat, dari Abut Tufail, dari Huzaifah bin Usaid Al-Gifari yang menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ keluar dari kamarnya menemui kami ketika kami sedang memperbincangkan tentang hari kiamat, lalu Rasulullah ﷺ bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh pertandanya, yaitu terbitnya matahari dari arah barat, munculnya asap (di langit), munculnya binatang (dari bumi), keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, munculnya Isa ibnu Maryam, munculnya Dajjal, dan tiga gerhana (yaitu gerhana di belahan barat, gerhana di belahan timur, dan gerhana di Jazirah Arabia) serta munculnya api dari pedalaman negeri Adn yang menggiring atau menghimpun semua manusia, api itu ikut menginap di mana mereka menginap, dan ikut istirahat di siang hari di mana mereka istirahat di siang hari.
📜 Hr. Imam Ahmad dan juga di riwayatkan oleh Imam Muslim dan Ashabus-Sunan melalui berbagai jalur.
والله أعلم....
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Imam al-Ghazali (w 505 H) dalam al-Arba’în Fî Ushuliddîn; Allah Tidak Boleh Dikatakan Ada Di Semua Tempat Atau Ada Di Mana-Mana
Ketahuilah, tidak boleh dikatakan
“Allah ada di setiap tempat”, (atau
“ada di mana-mana”), walaupun
tujuannya untuk mengungkapkan
bahwa Allah mengetahui atau
menguasai segala sesuatu dari
makhluk-makhluk-Nya.
al-Imâm al-Mutakallim Abu Hamid
Muhammad ibn Muhammad al-
Ghazali (w 505 H) dalam bantahan
atas keyakinan Jahm ibn Shafwan dan
para mengikutnya; yaitu kaum
Jahmiyyah, menuliskan sebagai
berikut:
" ﻭﻻ ﺗﺮﺗﺒﻚ ﻓﻲ ﻣﻮﺍﻗﻊ ﻏﻠﻄﻪ، ﻓﻤﻨﻪ ﻏﻠﻂ ﻣﻦ
ﻗﺎﻝ: ﺇﻧﻪ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻣﻜﺎﻥ. ﻭﻛﻞ ﻣﻦ ﻧﺴﺒﻪ ﺇﻟﻰ
ﻣﻜﺎﻥ ﺃﻭ ﺟﻬﺔ ﻓﻘﺪ ﺯﻝّ ﻓﻀﻞّ، ﻭﺭﺟﻊ ﻏﺎﻳﺔ
ﻧﻈﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺘﺼﺮﻑ ﻓﻲ ﻣﺤﺴﻮﺳﺎﺕ ﺍﻟﺒﻬﺎﺋﻢ،
ﻭﻟﻢ ﻳﺠﺎﻭﺯ ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﻭﻋﻼﺋﻘﻬﺎ. ﻭﺃﻭﻝ ﺩﺭﺟﺎﺕ
ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻣﺠﺎﻭﺯﺗﻬﺎ، ﻓﺒﻪ ﻳﺼﻴﺮ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺇﻧﺴﺎﻧًﺎ
ﻓﻀﻼً ﻋﻦ ﺃﻥ ﻳﺼﻴﺮ ﻣﺆﻣﻨًﺎ ".
“Janganlah engkau ragu dalam
banyak kesesatannya (Jahm ibn
Shafwan). Di antara
kesesatannya; ia mengatakan
bahwa Allah berada di semua
tempat. Sesungguhnya orang
yang menetapkan adanya
tempat atau arah bagi Allah
adalah orang yang sesat.
Seorang yang bekeyakinan
semacam itu maka yang ada di
dalam pikirannya tidak lain
adalah penyerupaan Allah
dengan binatang-binatang yang
dapat diindra. Ia dengan
keyakian sesatnya tersebut
tidak akan terlepas dari
memikirkan benda-benda dan
sifat-sifat benda belaka.
Padahal tingkatan paling
pertama dalam keimanan yang
benar (kepada Allah) adalah
melepaskan dan menjauhkan
diri dari keyakinan-keyakinan
indarwi. Dengan keyakinan yang
benar inilah seorang manusia
menjadi benar-benar manusia
(yang sehat akalnya), dan
tentunya yang utama darinya
adalah bahwa ia menjadi
seorang mukmin”[1].
Anda perhatikan tulisan al-Imâm
al-Ghazali di atas, sangat jelas berisi
bantahan terhadap orang
berkeyakinan bahwa Allah berada di
semua tempat. Dengan demikian
pernyataan sebagian orang “sok tahu”
yang mengatakan bahwa al-Ghazali
berkeyakinan Allah berada di semua
tempat adalah dusta besar atasnya.....
Baca selengkapnya di...
👇
https://goo.gl/nXMbzH
📝 Di kutib dari tulisan Ustadz khalil Abou Fateh حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Ketahuilah, tidak boleh dikatakan
“Allah ada di setiap tempat”, (atau
“ada di mana-mana”), walaupun
tujuannya untuk mengungkapkan
bahwa Allah mengetahui atau
menguasai segala sesuatu dari
makhluk-makhluk-Nya.
al-Imâm al-Mutakallim Abu Hamid
Muhammad ibn Muhammad al-
Ghazali (w 505 H) dalam bantahan
atas keyakinan Jahm ibn Shafwan dan
para mengikutnya; yaitu kaum
Jahmiyyah, menuliskan sebagai
berikut:
" ﻭﻻ ﺗﺮﺗﺒﻚ ﻓﻲ ﻣﻮﺍﻗﻊ ﻏﻠﻄﻪ، ﻓﻤﻨﻪ ﻏﻠﻂ ﻣﻦ
ﻗﺎﻝ: ﺇﻧﻪ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻣﻜﺎﻥ. ﻭﻛﻞ ﻣﻦ ﻧﺴﺒﻪ ﺇﻟﻰ
ﻣﻜﺎﻥ ﺃﻭ ﺟﻬﺔ ﻓﻘﺪ ﺯﻝّ ﻓﻀﻞّ، ﻭﺭﺟﻊ ﻏﺎﻳﺔ
ﻧﻈﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺘﺼﺮﻑ ﻓﻲ ﻣﺤﺴﻮﺳﺎﺕ ﺍﻟﺒﻬﺎﺋﻢ،
ﻭﻟﻢ ﻳﺠﺎﻭﺯ ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﻭﻋﻼﺋﻘﻬﺎ. ﻭﺃﻭﻝ ﺩﺭﺟﺎﺕ
ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻣﺠﺎﻭﺯﺗﻬﺎ، ﻓﺒﻪ ﻳﺼﻴﺮ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺇﻧﺴﺎﻧًﺎ
ﻓﻀﻼً ﻋﻦ ﺃﻥ ﻳﺼﻴﺮ ﻣﺆﻣﻨًﺎ ".
“Janganlah engkau ragu dalam
banyak kesesatannya (Jahm ibn
Shafwan). Di antara
kesesatannya; ia mengatakan
bahwa Allah berada di semua
tempat. Sesungguhnya orang
yang menetapkan adanya
tempat atau arah bagi Allah
adalah orang yang sesat.
Seorang yang bekeyakinan
semacam itu maka yang ada di
dalam pikirannya tidak lain
adalah penyerupaan Allah
dengan binatang-binatang yang
dapat diindra. Ia dengan
keyakian sesatnya tersebut
tidak akan terlepas dari
memikirkan benda-benda dan
sifat-sifat benda belaka.
Padahal tingkatan paling
pertama dalam keimanan yang
benar (kepada Allah) adalah
melepaskan dan menjauhkan
diri dari keyakinan-keyakinan
indarwi. Dengan keyakinan yang
benar inilah seorang manusia
menjadi benar-benar manusia
(yang sehat akalnya), dan
tentunya yang utama darinya
adalah bahwa ia menjadi
seorang mukmin”[1].
Anda perhatikan tulisan al-Imâm
al-Ghazali di atas, sangat jelas berisi
bantahan terhadap orang
berkeyakinan bahwa Allah berada di
semua tempat. Dengan demikian
pernyataan sebagian orang “sok tahu”
yang mengatakan bahwa al-Ghazali
berkeyakinan Allah berada di semua
tempat adalah dusta besar atasnya.....
Baca selengkapnya di...
👇
https://goo.gl/nXMbzH
📝 Di kutib dari tulisan Ustadz khalil Abou Fateh حفظه الله
👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA
📥 http://bit.ly/sahabataswaja