LD-PCNU Kab KEDIRI

penjajah dari negeri matahari terbit ini kendor. Pada 7 Agustus 1945, dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indosesia (PPKI) dengan 231 anggota yang diketuai oleh Ir Sukarno dan Moh. Hatta sebagai Wakilnya serta KH Wahid hasyim dan KH Masykur masuk pula sebagai anggotanya. dengan sendirinya bubarlah BPUPKI.
Pada sore hari 14 Agustus 1945, para pemuda berkumpul menyatakan keinginan mereka agar kemerdekaan Indonesia bukan sebagai hadiah dari Jepang, tetapi harus direbut dan diproklamasikan sendiri oleh rakyat Indonesia. Setelah mengalami berbagai perundingan diantara para tokoh kemerdekaan, akhirnya kemerdekaan Indonesia diproklamasikan 17 Agustus 1945, mendahului dua hari daripada yang direncanakan Jepang 19 Agustus 1945. Pada saat proklamasi dibacakan, KH Masykur sedang tidak ada di Jakarta, karena telah kembali ketempat tinggalnya di Singosari. Sedangkan KH Wahid Hasyim saat-saat menjelang proklamasi, dengan dibantu oleh KH Saifudin Zuhri, sibuk luar biasa menyiapkan macam-macam instruksi untuk daerah-daerah selain mengadakan berbagai pertemuan bersama-sama mereka yang kemudian disebut dengan angkatan 17 Agustus 1945.
Sementara itu, pada pertengahan bulan Agustus itu, di Jombang, KH Wahab Hasbullah meminta konsul² NU berkumpul. Ada sekitar 200 tokoh ulama dan aktivis NU berkumpul dikota itu selama seminggu dilatih dan digembleng ruhani dan jasmani oleh kiyai² senior pendiri NU guna menyongsong kemerdekaan. Suatu ketika saat sesi penggemblengan, KH Wahab Hasbullah bersama putranya, M Wahib Wahab datang ketempat itu. Putra kiyai Wahab yang menjadi serdadu PETA, organisasi yang nantinya menjadi salah satu unsur utama yang mbentuk TNI itu baru saja datang dari Surabaya dan menginformasikan bahwa proklamasi sudah dilakukan oleh Bung Karno dan Bung Hatta 17 Agustus di Jakarta.
Setelah kemerdekaan dipeoklamasikan, PPKI melanjuntukan sidangnya pada 18- 22 Agustus dengan tanpa persetujuan Jepang lagi setelah sidang pertama pada pelantikannya 7 Agustus dibawah pengawasan Jepang. Dalam sidang PPKI yang kedua ini, acara pada hari pertama,18 Agustus adalah pengesahan UUD dan hal² yang terkait, diantaranya ialah, mengganti kata "Mukadimah" dalam UUD dengan kata "Pembukaan" dan menghilangkan tujuh kata dalam piagam Jakarta yang telah disahkan oleh BPUPKI dalam sidang keduanya sebulan sebelumnya, lantaran karena orang² non muslim dari Indonesia Timur akan berdiri diluar Republik jika Piagam Jakarta tidak diubah, sehingga pada akhirnya, Sila pertama yang berbunyi: "1--Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya", diganti menjadi: "1--Ketuhanan Yang Maha Esa". Meski KH Wahid Hasyim dari NU ketika ikut didalam Panitia 9 berada dipihak yang mendukung diberlakukannya tujuh kalimat piagam Jakarta itu, namun dalam sidang PPKI yang kedua ini, ia tidak mempertahankan keinginannya tersebut. karena kalimat" Yang Maha Esa" sebagai ganti tujuh kalimat Piagam Jakarta tersebut. sudah merupakan konsep Tauhid dalam Islam.
Pada sidang 18 PPKI Agustus itu pula, disepakati pengangkatan Presiden dan Wapres serta pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) sebagai Lembaga pembantu Presiden yang merupakan cikal bakal Badan Legislatif di kemudian hari.
Setelah Indonesia merdeka dan dimana-mana ada pelucutan tentara Jepang, maka pada 15 September 1945 tentara Inggris dari anggota negara sekutu, mendarat di Jakarta. Mereka datang dengan mengatasnamakan Sukutu, karena Sekutu memenangkan perang dengan kekalahan Jerman, Jepang dan negara² aliansinya. Maksud kedatangan Inggris, selain untuk melucuti Tentara Jepang, membebaskan tawanan yang ditahan Jepang dan memulangkan Tentara Jepang kenegerinya, juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya, karena Belanda yang tidak rela Indonesia menyatakan kemerdekaan, memang menjadi salah satu aliansi Sekutu dalam perang Dunia II dan kemuduan Belanda memanfaatkan bantuan Sekutu untuk bisa kembali lagi ke Indonesia. Berita ini membuat semangat rakyat diberbagai daerah berkobar.
Untuk mempertahankan kemerdekaan Indo

339 views16:33