KAEDAH PENTING DALAM ILMU JARH WA TA'DIL
Pertanyaan : apa yang kita lakukan terhadap orang yang ditazkiyyah (direkomendasi) oleh sebagian ulama karena berprasangka baik kepadanya atau karena ia menulis makalah bantahan terhadap salah seorang ahlul bida' namun perbuatan-perbuatannya bertentangan dengan tazkiyyah tersebut berupa perbuatan dusta, mencela salafiyyin dan menuduh mereka dengan ungkapan-ungkapan buruk bahkan berdusta atas nama sebagian ulama dan selain itu, lantas bagaimana kita berbuat terhadap orang yang demikian keadaannya ?
Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Ubaid bin Abdillah Al Jabiri hafizhahullah :
Aku katakan :
Ulama sunnah dan para aimmah sunnah tidak turun atas mereka wahyu dari langit, namun mereka mentazkiyyah orang yang mereka rekomendasikan dikarenakan apa yang ia tampakkan berupa sikap membela sunnah dan Ahlussunnah dan menyebarkan kitab-kitab sunnah serta membantah orang-orang menyimpang sehingga dibangun atas dasar ini mereka mentazkiyyahnya sesuai yang ia tampakkan.
Apabila ia menyimpang dari jalan tersebut dan berbuat jelek terhadap Ahlussunnah dan berloyalitas terhadap ahlul bida' serta membela mereka maka para ulama akan menyikapinya sesuai dengan yang pantas baginya.
Maka apa yang aku sebutkan ini berupa tazkiyyah tidaklah aneh, Asy Syafi'i rahimahullah dulu mentazkiyyah Ibrahim bin Muhammad bin Abi Yahya dan beliau mengatakan : "telah menceritakan kepadaku seorang yang tsiqah", padahal ulama yang lain menjarhnya.
Al Imam Malik ditanya tentang Ibrahim ini : apakah ia tsiqah ?
Beliau menjawab : "tidak, tidak pada agamanya".
Maka tazkiyyah Asy Syafi'i rahimahullah tidak memudharatkan, Asy Syafi'i seorang imam di sisi kita dan di sisi semua orang yang mengenal kedudukannya dari kaum muslimin dan Ahlussunnah namun tazkiyyah tersebut tidak bermanfaat bagi Ibrahim bin Abi Yahya dikarenakan para ulama yang lain menjarhnya.
Dan kaedahnya : orang yang mengetahui merupakan hujjah bagi yang tidak mengetahui.
📚Majmu'atur Rasail Al Jabiriyyah hal. 62.
#طرح سؤال على العلامة عبيد الجابري حفظه الله نصه:
كيف نصنع مع من قام بتزكيته بعض العلماء لحسن الظن به أو لكتابته مقالاً في أحد من أهل البدع، ولكن أفعاله تناقض هذه التزكية من كذب وطعن في السلفيين ورميهم بالألفاظ القبيحة، بل وكذب على بعض العلماء إلى غير ذلك، فماذا نفعل مع من كان هذا حاله؟؟
✅فأجاب حفظه الله:
أقول:
علماء أهل السنة وأئمتها لا ينزل عليهم وحي من السماء، بل يزكون من يزكون لما أظهره من السنة والذب عنها وعن أهلها، ونشرَ كتباً فيها والرد على المخالفين بناءً على هذا يزكونه:
حسب ما أظهر،،
🔺فإذا انحرف عن ذلك وتنكر لأهل السنة ووالى أهل البدع ونافح عنهم فإنهم يعاملونه بما يستحقه في ذلك،،
فما ذكرته من تزكية ليس غريباً،،
الشافعي رحمه الله كان يزكي إبراهيم بن محمد ابن أبي يحيى ويقول:
حدثني الثقة،،
والعلماء غيره جرحوه،،
سئل الإمام مالك رحمه الله عن إبراهيم هذا، قيل:
أثقة هو؟
قال:
لا، ولا في دينه،،
فتزكية الشافعي رحمه الله لم تضر، الشافعي إمام عندنا وعند جميع من عرف قدره من أهل الاسلام والسنة، ولكنها لم تنفع إبراهيم بن أبي يحيى؛ لأن:
العلماء جرحوه،،
والقاعدة:
من علم حجة على من لم يعلم.
✅من كتاب: مجموعة الرسائل الجابرية من ص62 إلى 63
══════❁✿❁ ═════
telegram.me/dinulqoyyim
Pertanyaan : apa yang kita lakukan terhadap orang yang ditazkiyyah (direkomendasi) oleh sebagian ulama karena berprasangka baik kepadanya atau karena ia menulis makalah bantahan terhadap salah seorang ahlul bida' namun perbuatan-perbuatannya bertentangan dengan tazkiyyah tersebut berupa perbuatan dusta, mencela salafiyyin dan menuduh mereka dengan ungkapan-ungkapan buruk bahkan berdusta atas nama sebagian ulama dan selain itu, lantas bagaimana kita berbuat terhadap orang yang demikian keadaannya ?
Jawaban Asy Syaikh Al Allamah Ubaid bin Abdillah Al Jabiri hafizhahullah :
Aku katakan :
Ulama sunnah dan para aimmah sunnah tidak turun atas mereka wahyu dari langit, namun mereka mentazkiyyah orang yang mereka rekomendasikan dikarenakan apa yang ia tampakkan berupa sikap membela sunnah dan Ahlussunnah dan menyebarkan kitab-kitab sunnah serta membantah orang-orang menyimpang sehingga dibangun atas dasar ini mereka mentazkiyyahnya sesuai yang ia tampakkan.
Apabila ia menyimpang dari jalan tersebut dan berbuat jelek terhadap Ahlussunnah dan berloyalitas terhadap ahlul bida' serta membela mereka maka para ulama akan menyikapinya sesuai dengan yang pantas baginya.
Maka apa yang aku sebutkan ini berupa tazkiyyah tidaklah aneh, Asy Syafi'i rahimahullah dulu mentazkiyyah Ibrahim bin Muhammad bin Abi Yahya dan beliau mengatakan : "telah menceritakan kepadaku seorang yang tsiqah", padahal ulama yang lain menjarhnya.
Al Imam Malik ditanya tentang Ibrahim ini : apakah ia tsiqah ?
Beliau menjawab : "tidak, tidak pada agamanya".
Maka tazkiyyah Asy Syafi'i rahimahullah tidak memudharatkan, Asy Syafi'i seorang imam di sisi kita dan di sisi semua orang yang mengenal kedudukannya dari kaum muslimin dan Ahlussunnah namun tazkiyyah tersebut tidak bermanfaat bagi Ibrahim bin Abi Yahya dikarenakan para ulama yang lain menjarhnya.
Dan kaedahnya : orang yang mengetahui merupakan hujjah bagi yang tidak mengetahui.
📚Majmu'atur Rasail Al Jabiriyyah hal. 62.
#طرح سؤال على العلامة عبيد الجابري حفظه الله نصه:
كيف نصنع مع من قام بتزكيته بعض العلماء لحسن الظن به أو لكتابته مقالاً في أحد من أهل البدع، ولكن أفعاله تناقض هذه التزكية من كذب وطعن في السلفيين ورميهم بالألفاظ القبيحة، بل وكذب على بعض العلماء إلى غير ذلك، فماذا نفعل مع من كان هذا حاله؟؟
✅فأجاب حفظه الله:
أقول:
علماء أهل السنة وأئمتها لا ينزل عليهم وحي من السماء، بل يزكون من يزكون لما أظهره من السنة والذب عنها وعن أهلها، ونشرَ كتباً فيها والرد على المخالفين بناءً على هذا يزكونه:
حسب ما أظهر،،
🔺فإذا انحرف عن ذلك وتنكر لأهل السنة ووالى أهل البدع ونافح عنهم فإنهم يعاملونه بما يستحقه في ذلك،،
فما ذكرته من تزكية ليس غريباً،،
الشافعي رحمه الله كان يزكي إبراهيم بن محمد ابن أبي يحيى ويقول:
حدثني الثقة،،
والعلماء غيره جرحوه،،
سئل الإمام مالك رحمه الله عن إبراهيم هذا، قيل:
أثقة هو؟
قال:
لا، ولا في دينه،،
فتزكية الشافعي رحمه الله لم تضر، الشافعي إمام عندنا وعند جميع من عرف قدره من أهل الاسلام والسنة، ولكنها لم تنفع إبراهيم بن أبي يحيى؛ لأن:
العلماء جرحوه،،
والقاعدة:
من علم حجة على من لم يعلم.
✅من كتاب: مجموعة الرسائل الجابرية من ص62 إلى 63
══════❁✿❁ ═════
telegram.me/dinulqoyyim