الدين القيم
Photo
FATAWA RAMADHAN (10)
Oleh: Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alusy Syaikh
Mufti Aam Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Haiah Kibaril Ulama
🔖Pertanyaan: apa hikmah dari keterkaitan bulan Ramadhan dengan kesabaran?
📒Jawaban:
Datang dalam hadits bahwa Ramadhan merupakan bulan kesabaran, dan tidak diragukan lagi bahwa ia merupakan bulan kesabaran dikarenakan sabar ada tiga yaitu sabar di atas ketaatan kepada Allah, sabar dari berbuat maksiat kepada Allah dan sabar dalam menghadapi takdir Allah yang menyakitkan, dan jika seorang muslim memperhatikan hal itu niscaya ia akan mendapati bahwa macam-macam sabar terpenuhi pada puasa, maka seorang yang berpuasa ia berpuasa di atas ketaatan kepada Allah dari sisi ia menahan dari makan, minum dan menggauli istri dikarenakan taat kepada Allah yang Allah perintahkan dengan firmanNya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa."
Dan firman Allah:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu".
Sehingga orang yang berpuasa bersabar di atas ketaatan kepada Allah.
Yang kedua: puasa merupakan sabar dari berbuat maksiat kepada Allah dikarenakan orang yang berpuasa wajib meninggalkan ghibah, namimah, dusta dan ucapan bohong, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ، وَالْجَهْلَ، فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, melakukan amalan batil dan kebodohan, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak perlu terhadap (urusan) ia meninggalkan makan dan minumnya (puasanya).” Dikeluarkan oleh Al Bukhari.
Yang ketiga: puasa merupakan sabar menghadapi takdir Allah yang menyakitkan dikarenakan orang yang berpuasa merasakan lapar dan haus terutama ketika siang menjadi panjang, namun ia tetap bersabar atas hal itu dan menanggung itu semua di jalan Allah dan untuk mendekatkan diri kepada Allah sehingga ia bersabar di atas sakitnya rasa lapar dan haus karena taat kepada Allah, sehingga Allah yang mensyariatkan puasa telah mentakdirkan baginya rasa lapar dan haus, maka orang yang berpuasa bersabar atas takdir yang menyakitkan ini dalam keadaan ridha dengannya dan mengharapkan dengannya ampunan Allah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh: Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alusy Syaikh
Mufti Aam Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Haiah Kibaril Ulama
🔖Pertanyaan: apa hikmah dari keterkaitan bulan Ramadhan dengan kesabaran?
📒Jawaban:
Datang dalam hadits bahwa Ramadhan merupakan bulan kesabaran, dan tidak diragukan lagi bahwa ia merupakan bulan kesabaran dikarenakan sabar ada tiga yaitu sabar di atas ketaatan kepada Allah, sabar dari berbuat maksiat kepada Allah dan sabar dalam menghadapi takdir Allah yang menyakitkan, dan jika seorang muslim memperhatikan hal itu niscaya ia akan mendapati bahwa macam-macam sabar terpenuhi pada puasa, maka seorang yang berpuasa ia berpuasa di atas ketaatan kepada Allah dari sisi ia menahan dari makan, minum dan menggauli istri dikarenakan taat kepada Allah yang Allah perintahkan dengan firmanNya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa."
Dan firman Allah:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu".
Sehingga orang yang berpuasa bersabar di atas ketaatan kepada Allah.
Yang kedua: puasa merupakan sabar dari berbuat maksiat kepada Allah dikarenakan orang yang berpuasa wajib meninggalkan ghibah, namimah, dusta dan ucapan bohong, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ، وَالْجَهْلَ، فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, melakukan amalan batil dan kebodohan, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak perlu terhadap (urusan) ia meninggalkan makan dan minumnya (puasanya).” Dikeluarkan oleh Al Bukhari.
Yang ketiga: puasa merupakan sabar menghadapi takdir Allah yang menyakitkan dikarenakan orang yang berpuasa merasakan lapar dan haus terutama ketika siang menjadi panjang, namun ia tetap bersabar atas hal itu dan menanggung itu semua di jalan Allah dan untuk mendekatkan diri kepada Allah sehingga ia bersabar di atas sakitnya rasa lapar dan haus karena taat kepada Allah, sehingga Allah yang mensyariatkan puasa telah mentakdirkan baginya rasa lapar dan haus, maka orang yang berpuasa bersabar atas takdir yang menyakitkan ini dalam keadaan ridha dengannya dan mengharapkan dengannya ampunan Allah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
ما هو وضع كل من محمد المغراوي وأبو إسحاق الحويني و[محمد] حسين يعقوب؟
ج/ العلامة أحمد النجمي
حال أبو إسحاق الحويني [2]
📌 س/ ما هو وضع كل من محمد المغراوي وأبو إسحاق الحويني و[محمد] حسين يعقوب؟
🎙جـ / الشيخ العلامة:
أحمد بن يحيى النجمي
رحمه اللّٰه تعالى
✿ الجواب مفرغا ✿
«الذي أعرفه عن محمد المغراوي أنه تكفيري وأبو إسحاق الحويني كذلك وهو من أصدقاء أبي الحسن ومناصريه، وأما حسين يعقوب فأنا لا أعرف حاله»اهـ
🖇 https://t.me/daririhasan/5250
📌 س/ ما هو وضع كل من محمد المغراوي وأبو إسحاق الحويني و[محمد] حسين يعقوب؟
🎙جـ / الشيخ العلامة:
أحمد بن يحيى النجمي
رحمه اللّٰه تعالى
✿ الجواب مفرغا ✿
«الذي أعرفه عن محمد المغراوي أنه تكفيري وأبو إسحاق الحويني كذلك وهو من أصدقاء أبي الحسن ومناصريه، وأما حسين يعقوب فأنا لا أعرف حاله»اهـ
🖇 https://t.me/daririhasan/5250
الدين القيم
Photo
FATAWA RAMADHAN (11)
Oleh: Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alusy Syaikh
Mufti Aam Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Haiah Kibaril Ulama
📒Pertanyaan: apa kekhususan-kekhususan sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, dan apa bimbingan Rasul shallallahu alaihi wasallam padanya?
🔖Jawaban: sesungguhnya sepuluh hari terakhir dari Ramadhan merupakan malam-malam paling utama pada bulan Ramadhan, dan keutamaan ini kembali kepada Allah yang telah memberikan padanya berupa keutamaan; dikarenakan pada salah satu malam-malamnya terdapat Lailatul Qadar yang Allah berfirman tentangnya:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ.
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar".
Dan juga Al Quran turun pada malam tersebut dikarenakan permulaan turunnya Al Quran kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam terjadi pada malam Lailatul Qadar, Allah berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِين.
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi".
Ini semua menunjukkan besarnya keutamaannya dan kekhususannya, kemudian juga diantara kekhususannya adalah Nabi shallallahu alaihi wasallam menghidupkan malam-malamnya secara penuh, maka beliau di dua puluh hari pertama Ramadhan mencampurkan shalat dan tidur, sehingga jika sudah masuk sepuluh hari terakhir beliau mengencangkan ikat pinggang dan membangunkan keluarganya dan menghidupkan malamnya lalu bersungguh-sungguh beribadah padanya apa yang tidak beliau lakukan di selainnya sebagaimana yang dikatakan oleh Aisyah, dan diantara kekhususan-kekhususannya adalah bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam beri'tikaf padanya dalam rangka mencari malam Lailatul Qadar, maka beliau beri'tikaf di awal bulan Ramadhan, dan di pertengahannya, maka tatkala dijelaskan kepada beliau bahwa Lailatul Qadar berada di 10 malam terakhir dari Ramadhan maka beliau mengkhususkan i'tikafnya padanya dimana pada malam Lailatul Qadar amalan shalih padanya lebih utama daripada amalan di seribu bulan yang tidak ada padanya Lailatul Qadar sebagaimana Allah berfirman:
﴿لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴾
"Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan."
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابًا غفر له ما تقدم من ذنبه.
"Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qodar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu." Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Maka seorang muslim menghidupkan malam Lailatul Qadar sesuai dengan kemampuannya dengan shalat, dzikir, membaca Al Quran dan sedekah, demikian seorang muslim meneladani Nabi shallallahu alaihi wasallam sesuai dengan kemampuannya dan kita memohon kepada Allah pertolongan dan taufiq.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh: Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alusy Syaikh
Mufti Aam Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Haiah Kibaril Ulama
📒Pertanyaan: apa kekhususan-kekhususan sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, dan apa bimbingan Rasul shallallahu alaihi wasallam padanya?
🔖Jawaban: sesungguhnya sepuluh hari terakhir dari Ramadhan merupakan malam-malam paling utama pada bulan Ramadhan, dan keutamaan ini kembali kepada Allah yang telah memberikan padanya berupa keutamaan; dikarenakan pada salah satu malam-malamnya terdapat Lailatul Qadar yang Allah berfirman tentangnya:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ.
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar".
Dan juga Al Quran turun pada malam tersebut dikarenakan permulaan turunnya Al Quran kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam terjadi pada malam Lailatul Qadar, Allah berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِين.
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi".
Ini semua menunjukkan besarnya keutamaannya dan kekhususannya, kemudian juga diantara kekhususannya adalah Nabi shallallahu alaihi wasallam menghidupkan malam-malamnya secara penuh, maka beliau di dua puluh hari pertama Ramadhan mencampurkan shalat dan tidur, sehingga jika sudah masuk sepuluh hari terakhir beliau mengencangkan ikat pinggang dan membangunkan keluarganya dan menghidupkan malamnya lalu bersungguh-sungguh beribadah padanya apa yang tidak beliau lakukan di selainnya sebagaimana yang dikatakan oleh Aisyah, dan diantara kekhususan-kekhususannya adalah bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam beri'tikaf padanya dalam rangka mencari malam Lailatul Qadar, maka beliau beri'tikaf di awal bulan Ramadhan, dan di pertengahannya, maka tatkala dijelaskan kepada beliau bahwa Lailatul Qadar berada di 10 malam terakhir dari Ramadhan maka beliau mengkhususkan i'tikafnya padanya dimana pada malam Lailatul Qadar amalan shalih padanya lebih utama daripada amalan di seribu bulan yang tidak ada padanya Lailatul Qadar sebagaimana Allah berfirman:
﴿لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴾
"Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan."
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابًا غفر له ما تقدم من ذنبه.
"Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qodar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu." Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Maka seorang muslim menghidupkan malam Lailatul Qadar sesuai dengan kemampuannya dengan shalat, dzikir, membaca Al Quran dan sedekah, demikian seorang muslim meneladani Nabi shallallahu alaihi wasallam sesuai dengan kemampuannya dan kita memohon kepada Allah pertolongan dan taufiq.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Forwarded from الفوائد المكية
٢٠٢٥م
لأول مرة منذ ٢٢ عاما
البيت الحرام بدون رافعات بعد اكتمال توسعات الحرم المكي الشريف
جزى الله آل سعود عن الإسلام والمسلمين خيرا
لأول مرة منذ ٢٢ عاما
البيت الحرام بدون رافعات بعد اكتمال توسعات الحرم المكي الشريف
جزى الله آل سعود عن الإسلام والمسلمين خيرا
الدين القيم
Photo
Doa yang disyariatkan di malam Lailatul Qadar disertai tanbih tentang tidak benarnya tambahan kalimat ((كريم)) dalam doa tersebut.
Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anha, ia berkata: aku bertanya: wahai Rasulullah apa pendapat engkau bila saya melihat lailatul qadr, apa yang harus saya ucapkan? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Ucapkanlah:
اللَّهُمّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu 'annii
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan. Maka, maafkanlah diriku."
Dikeluarkan oleh At Tirmidzi dalam As Sunan (7/no. 3337).
Tanbih tentang tambahan yang tidak shahih dalam hadits:
Sebagian mereka menambahkan dalam doa tersebut ((كريم)) dan tidak diperbolehkan untuk ditambahkan dikarenakan hadits tersebut tidak ada padanya tambahan kalimat tersebut namun terjadi kesalahan penambahan tersebut dari sebagian pencatat naskah hadits atau dari sebagian percetakan sebagaimana hal ini disampaikan oleh Al Albani dalam As Silsilah As Shahihah (7/1011).
Jika ada yang mengatakan: sesungguhnya tambahan ini maknanya benar?
Maka jawabannya adalah: sesungguhnya doa yang tsabit dalam sunnah sifatnya tauqifi yang tidak boleh ditambahkan padanya lafazh tertentu namun harus ditetapi lafazh-lafazh doa yang datang apa adanya.
Dan aku memiliki risalah khusus tentang keshahihan hadits ini dan penjelasan tentang pendapat Al Imam Nashiruddin Al Albani rahimahullah yang menyatakan tidak benarnya tambahan lafazh "كريم".
Ditulis oleh
Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad Baazmul hafizhahullah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anha, ia berkata: aku bertanya: wahai Rasulullah apa pendapat engkau bila saya melihat lailatul qadr, apa yang harus saya ucapkan? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Ucapkanlah:
اللَّهُمّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu 'annii
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan. Maka, maafkanlah diriku."
Dikeluarkan oleh At Tirmidzi dalam As Sunan (7/no. 3337).
Tanbih tentang tambahan yang tidak shahih dalam hadits:
Sebagian mereka menambahkan dalam doa tersebut ((كريم)) dan tidak diperbolehkan untuk ditambahkan dikarenakan hadits tersebut tidak ada padanya tambahan kalimat tersebut namun terjadi kesalahan penambahan tersebut dari sebagian pencatat naskah hadits atau dari sebagian percetakan sebagaimana hal ini disampaikan oleh Al Albani dalam As Silsilah As Shahihah (7/1011).
Jika ada yang mengatakan: sesungguhnya tambahan ini maknanya benar?
Maka jawabannya adalah: sesungguhnya doa yang tsabit dalam sunnah sifatnya tauqifi yang tidak boleh ditambahkan padanya lafazh tertentu namun harus ditetapi lafazh-lafazh doa yang datang apa adanya.
Dan aku memiliki risalah khusus tentang keshahihan hadits ini dan penjelasan tentang pendapat Al Imam Nashiruddin Al Albani rahimahullah yang menyatakan tidak benarnya tambahan lafazh "كريم".
Ditulis oleh
Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad Baazmul hafizhahullah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
AQMtNHSyqI8QR2dlui39R3xt2CnPKOO6k38-3m1DsosPPOXHl8BJcUuVmqTsAHI…
يحاربون الجرح والتعديل وهم في نفس الوقت يجرحون أهله
لفضيلة الشيخ الدكتور
محمد بن هادي المدخلي حفظه الله تعالى
Forwarded from دروس الشيخ خالد بن عبد الرحمن المصري (khaled m srorr)
تحقيق_القول_في_تعيين_ليلة_القدر_للشيخ_خالد_بن_عبد_الرحمن_المصري.pdf
2.3 MB
📑 رسالة بعنوان :
( تحقيق القول في تعيين ليلة القدر )
✍ تأليف الشيخ/
أبو محمد خالد بن عبد الرحمن المصري
-حفظه الله ونفع به-
( تحقيق القول في تعيين ليلة القدر )
✍ تأليف الشيخ/
أبو محمد خالد بن عبد الرحمن المصري
-حفظه الله ونفع به-
الدين القيم
Photo
🔖Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar Ruhaili hafizhahullah berkata dalam akun X beliau:
Apakah zakat fitri dikeluarkan dalam bentuk uang?
•Nabi shallallahu alaihi wasallam mefardhukannya dalam bentuk makanan.
•Nabi shallallahu alaihi wasallam mengeluarkannya dalam bentuk makanan hingga beliau wafat bersamaan dengan butuhnya para shahabat terhadap uang.
•Para shahabat mengeluarkannya dalam bentuk makanan.
•Para ulama sepakat bahwa zakat fitrah sah dalam bentuk makanan dan mereka berselisih pendapat tentang keabsahannya dalam bentuk uang dan kebanyakan dari mereka berpendapat tidak sah.
•Zakat fitrah dikeluarkan seukuran satu sha' dari jenis makanan pokok bersamaan dengan harga jenis-jenis makanan pokok berbeda-beda sehingga harga tidak ada pintu masuk baginya (sebagai patokan).
Tanbihat:
•Fatwa yang menyatakan dikeluarkannya zakat fitri dalam bentuk uang tidak boleh dijadikan jalan untuk mencela penguasa atau lembaga-lembaga fatwa di negeri-negeri islam.
•Barangsiapa yang ingin berbuat ihsan kepada orang-orang fakir dengan uang maka hendaknya ia mengumpulkan antara mengeluarkan zakat fitri dalam bentuk makanan dan membantu orang-orang fakir dari hartanya sebagai sedekah.
•Barangsiapa yang mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang dengan sengaja karena bersandar pada fatwa yang ia tidak meyakini bahwa pendapat yang benar menyelisihi fatwa tersebut maka sah untuknya.
Sumber: https://twitter.com/solyman24/status/1520365231440080897?t=DXZ9LLBkTMoTPe4hilgFkw&s=19
http://telegram.me/dinulqoyyim
Apakah zakat fitri dikeluarkan dalam bentuk uang?
•Nabi shallallahu alaihi wasallam mefardhukannya dalam bentuk makanan.
•Nabi shallallahu alaihi wasallam mengeluarkannya dalam bentuk makanan hingga beliau wafat bersamaan dengan butuhnya para shahabat terhadap uang.
•Para shahabat mengeluarkannya dalam bentuk makanan.
•Para ulama sepakat bahwa zakat fitrah sah dalam bentuk makanan dan mereka berselisih pendapat tentang keabsahannya dalam bentuk uang dan kebanyakan dari mereka berpendapat tidak sah.
•Zakat fitrah dikeluarkan seukuran satu sha' dari jenis makanan pokok bersamaan dengan harga jenis-jenis makanan pokok berbeda-beda sehingga harga tidak ada pintu masuk baginya (sebagai patokan).
Tanbihat:
•Fatwa yang menyatakan dikeluarkannya zakat fitri dalam bentuk uang tidak boleh dijadikan jalan untuk mencela penguasa atau lembaga-lembaga fatwa di negeri-negeri islam.
•Barangsiapa yang ingin berbuat ihsan kepada orang-orang fakir dengan uang maka hendaknya ia mengumpulkan antara mengeluarkan zakat fitri dalam bentuk makanan dan membantu orang-orang fakir dari hartanya sebagai sedekah.
•Barangsiapa yang mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang dengan sengaja karena bersandar pada fatwa yang ia tidak meyakini bahwa pendapat yang benar menyelisihi fatwa tersebut maka sah untuknya.
Sumber: https://twitter.com/solyman24/status/1520365231440080897?t=DXZ9LLBkTMoTPe4hilgFkw&s=19
http://telegram.me/dinulqoyyim
Twitter
سليمان الرحيلي (سليمان بن سليم الله)
هل تخرج زكاة الفطر نقدا؟ *النبي صلى الله عليه وسلم فرضها طعاما *النبي أخرجها طعاما حتى مات مع حاجة الصحابة للنقود *الصحابة أخرجوها طعاما *اتفق العلماء على صحتها طعاما واختلفوا في صحتها نقدا وأكثرهم على عدم الصحة * تخرج صاعا من أي طعام مع أن قيمة الأطعمة تختلف…
الدين القيم
Photo
FATAWA RAMADHAN (12)
Oleh: Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alusy Syaikh
Mufti Aam Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Haiah Kibaril Ulama
📒Pertanyaan: apa kaffarah makan dan minum secara sengaja di siang hari Ramadhan?
🔖Jawaban: tidak ada kaffarah padanya bahkan ia mendapatkan dosa yang besar hingga diriwayatkan:
"مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ فِي متعمدا لَمْ يَقْضِهِ صِيَامُ الدَّهْر".
"Barangsiapa yang tidak berpuasa sehari dari bulan Ramadhan secara sengaja maka tidaklah puasa sepanjang tahun bisa menggantikannya".
Dikarenakan seorang muslim yang merusak kehormatan bulan Ramadhan berarti ia telah berbuat keburukan dan menzhalimi dirinya sendiri hingga Al Imam Malik berpendapat bahwa orang yang menyengaja tidak berpuasa (dengan tanpa udzur) maka wajib baginya kaffarah jima', beliau berkata: "..dikarenakan ia telah merusak kehormatan bulan Ramadhan, aku tidak menyangka seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir ia tidak berpuasa dengan sengaja padahal ia diberikan kesehatan dan afiyah dari Allah, kemudian ia menyengaja tidak berpuasa ini tidak sepantasnya dilakukan seorang muslim.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh: Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alusy Syaikh
Mufti Aam Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Haiah Kibaril Ulama
📒Pertanyaan: apa kaffarah makan dan minum secara sengaja di siang hari Ramadhan?
🔖Jawaban: tidak ada kaffarah padanya bahkan ia mendapatkan dosa yang besar hingga diriwayatkan:
"مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ فِي متعمدا لَمْ يَقْضِهِ صِيَامُ الدَّهْر".
"Barangsiapa yang tidak berpuasa sehari dari bulan Ramadhan secara sengaja maka tidaklah puasa sepanjang tahun bisa menggantikannya".
Dikarenakan seorang muslim yang merusak kehormatan bulan Ramadhan berarti ia telah berbuat keburukan dan menzhalimi dirinya sendiri hingga Al Imam Malik berpendapat bahwa orang yang menyengaja tidak berpuasa (dengan tanpa udzur) maka wajib baginya kaffarah jima', beliau berkata: "..dikarenakan ia telah merusak kehormatan bulan Ramadhan, aku tidak menyangka seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir ia tidak berpuasa dengan sengaja padahal ia diberikan kesehatan dan afiyah dari Allah, kemudian ia menyengaja tidak berpuasa ini tidak sepantasnya dilakukan seorang muslim.
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
FATAWA RAMADHAN (13)
Oleh: Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alusy Syaikh
Mufti Aam Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Haiah Kibaril Ulama
🔖Pertanyaan: apakah mengkhatamkan Al Quran dinilai sebagai keharusan di akhir bulan Ramadhan ataukah membacanya saja?
📚Jawaban: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
Sesungguhnya imam memperdengarkan Al Quran secara lengkap kepada para makmum itu lebih utama sehingga petunjuk salaf adalah mereka membaca Al Quran dalam shalat tarawih di bulan ramadhan dan mengkhatamkan bacaan Al Quran tersebut di akhir Ramadhan, dan diantara mereka ada yang mengkhatamkannya sebelumnya, sehingga sepantasnya bagi imam mengatur bacaannya hingga ia mengkhatamkan bacaan Al Quran di akhir bulan dengan syarat tidak memberatkan para makmum dan memperhatikan keadaan mereka dan kelemahan mereka disertai tetap melakukan kewajiban-kewajiban dan sunnah-sunnah shalat.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh: Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alusy Syaikh
Mufti Aam Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Haiah Kibaril Ulama
🔖Pertanyaan: apakah mengkhatamkan Al Quran dinilai sebagai keharusan di akhir bulan Ramadhan ataukah membacanya saja?
📚Jawaban: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
Sesungguhnya imam memperdengarkan Al Quran secara lengkap kepada para makmum itu lebih utama sehingga petunjuk salaf adalah mereka membaca Al Quran dalam shalat tarawih di bulan ramadhan dan mengkhatamkan bacaan Al Quran tersebut di akhir Ramadhan, dan diantara mereka ada yang mengkhatamkannya sebelumnya, sehingga sepantasnya bagi imam mengatur bacaannya hingga ia mengkhatamkan bacaan Al Quran di akhir bulan dengan syarat tidak memberatkan para makmum dan memperhatikan keadaan mereka dan kelemahan mereka disertai tetap melakukan kewajiban-kewajiban dan sunnah-sunnah shalat.
http://telegram.me/dinulqoyyim
FATAWA RAMADHAN (14)
Oleh: Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah.
📒Pertanyaan: apakah shahih hadits yang berbunyi:
«من أحيا ليلة العيد أحيا الله قلبه يوم تموت القلوب»
"Barangsiapa yang menghidupkan malam ied niscaya Allah menghidupkan hatinya pada hari dimana hati-hati manusia mati".
🔖Jawaban: ia merupakan hadits dha'if, menghidupkan kedua malam ied (iedul fitri dan iedul adha) hadits tentangnya dha'if.
Oleh karena inilah orang-orang yang beri'tikaf di sepuluh malam terakhir dari Ramadhan maka orang-orang yang masih beri'tikaf di antara mereka di masjid di malam ied mereka tidak melakukan shalat tarawih dikarenakan pada malam itu termasuk malam-malam syawwal dan tidak termasuk malam-malam Ramadhan, hanya saja mereka melakukan shalat witir secara sendiri-sendiri, satu rakaat, atau 3 rakaat atau 5 rakaat atau 7 rakaat atau 9 rakaat atau 11 rakaat atau 13 rakaat atau lebih dari itu dengan dikerjakan secara sendiri-sendiri, wallahul muwaffiq.
رقم الفتوى (44)
السؤال:ما صحة الحديث القائل: «من أحيا ليلة العيد أحيا الله قلبه يوم تموت القلوب»؟
✒️ *الجواب*✒️
📜 الجواب: هو حديثٌ ضعيف، إحياء ليلتي العيدين الحديث في ذلك ضعيف.
لهذا المعتكفون في العشر الأواخر من رمضان ليلة العيد من بقي منهم في المسجد لا يصلون التراويح لأنها ليلة من ليالي شوال، وليست من ليالي رمضان، وإنما يصلون الوتر فُرادى، ركعة أو ثلاث أو خمس أو سبع أو تسع أو إحدى عشرة أو ثلاث عشرة أو أكثر من ذلك، فُرادى، كل واحد لوحده، والله الموفِّق!
#فتاوى_الوصابي
#أحكام_العيدين
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
أسئلة أصحاب مسجد الخير - المحويت 6 شعبان 1435هـ
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh: Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah.
📒Pertanyaan: apakah shahih hadits yang berbunyi:
«من أحيا ليلة العيد أحيا الله قلبه يوم تموت القلوب»
"Barangsiapa yang menghidupkan malam ied niscaya Allah menghidupkan hatinya pada hari dimana hati-hati manusia mati".
🔖Jawaban: ia merupakan hadits dha'if, menghidupkan kedua malam ied (iedul fitri dan iedul adha) hadits tentangnya dha'if.
Oleh karena inilah orang-orang yang beri'tikaf di sepuluh malam terakhir dari Ramadhan maka orang-orang yang masih beri'tikaf di antara mereka di masjid di malam ied mereka tidak melakukan shalat tarawih dikarenakan pada malam itu termasuk malam-malam syawwal dan tidak termasuk malam-malam Ramadhan, hanya saja mereka melakukan shalat witir secara sendiri-sendiri, satu rakaat, atau 3 rakaat atau 5 rakaat atau 7 rakaat atau 9 rakaat atau 11 rakaat atau 13 rakaat atau lebih dari itu dengan dikerjakan secara sendiri-sendiri, wallahul muwaffiq.
سلسلة فتاوى العلامة محمد بن عبد الوهاب الوصابي رحمه الله
رقم الفتوى (44)
السؤال:ما صحة الحديث القائل: «من أحيا ليلة العيد أحيا الله قلبه يوم تموت القلوب»؟
✒️ *الجواب*✒️
📜 الجواب: هو حديثٌ ضعيف، إحياء ليلتي العيدين الحديث في ذلك ضعيف.
لهذا المعتكفون في العشر الأواخر من رمضان ليلة العيد من بقي منهم في المسجد لا يصلون التراويح لأنها ليلة من ليالي شوال، وليست من ليالي رمضان، وإنما يصلون الوتر فُرادى، ركعة أو ثلاث أو خمس أو سبع أو تسع أو إحدى عشرة أو ثلاث عشرة أو أكثر من ذلك، فُرادى، كل واحد لوحده، والله الموفِّق!
#فتاوى_الوصابي
#أحكام_العيدين
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
أسئلة أصحاب مسجد الخير - المحويت 6 شعبان 1435هـ
http://telegram.me/dinulqoyyim