الدين القيم
فصول_في_الصيام_والتراويح_والزكاة_ابن_عثيمين.pdf
SILSILAH HUKUM-HUKUM SEPUTAR PUASA, TARAWIH DAN ZAKAT (11)
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
Dan jikalau ia makan dalam keadaan lupa bahwa ia berpuasa maka tidak batal puasanya berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
مَنْ نَسِيَ وَهُوَ صَائِمٌ فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اَللَّهُ وَسَقَاهُ. متفق عليه.
“Barangsiapa yang lupa dalam keadaan ia berpuasa lalu ia makan atau minum, maka hendaklah ia sempurnakan puasanya karena kala itu Allah yang memberi ia makan dan minum.” Muttafaqun ‘alaih.
Dan seandainya ia dipaksa untuk makan atau ia berkumur-kumur lalu air masuk ke dalam perutnya atau ia meneteskan obat tetes mata ke matanya lalu obat tetes mata tersebut masuk ke kerongkongannya atau ia mengalami ihtilam (mimpi basah) lalu keluar air mani maka puasanya sah pada semua kejadian tersebut dikarenakan itu terjadi tanpa kemauannya sendiri.
Dan orang yang berpuasa tidaklah batal puasanya disebabkan bersiwak bahkan bersiwak hukumnya sunnah baginya dan bagi selain orang yang berpuasa di setiap waktu baik di awal siang maupun di akhir siang, dan diperbolehkan bagi orang yang berpuasa melakukan hal-hal yang meringankan darinya cuaca panas dan kondisi haus seperti mendinginkan badan dengan air dan semisalnya, dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam menuangkan air ke kepalanya dalam keadaan beliau berpuasa dikarenakan kondisi haus*. Dan Ibnu Umar radhiallahu anhuma membasahi bajunya lalu memakaikannya kepada dirinya ketika beliau sedang berpuasa**, dan ini termasuk kemudahan yang Allah inginkan pada kita dan segala puji bagi Allah atas nikmat dan kemudahan dariNya.
__
*Hadits riwayat Abu Dawud, dan hadits ini tidak shahih, bahkan An Nasai berkata tentangnya : ini hadits munkar, pent.
**Diriwayatkan oleh Al Bukhari secara mu'allaq.
http://telegram.me/dinulqoyyim
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
Dan jikalau ia makan dalam keadaan lupa bahwa ia berpuasa maka tidak batal puasanya berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
مَنْ نَسِيَ وَهُوَ صَائِمٌ فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اَللَّهُ وَسَقَاهُ. متفق عليه.
“Barangsiapa yang lupa dalam keadaan ia berpuasa lalu ia makan atau minum, maka hendaklah ia sempurnakan puasanya karena kala itu Allah yang memberi ia makan dan minum.” Muttafaqun ‘alaih.
Dan seandainya ia dipaksa untuk makan atau ia berkumur-kumur lalu air masuk ke dalam perutnya atau ia meneteskan obat tetes mata ke matanya lalu obat tetes mata tersebut masuk ke kerongkongannya atau ia mengalami ihtilam (mimpi basah) lalu keluar air mani maka puasanya sah pada semua kejadian tersebut dikarenakan itu terjadi tanpa kemauannya sendiri.
Dan orang yang berpuasa tidaklah batal puasanya disebabkan bersiwak bahkan bersiwak hukumnya sunnah baginya dan bagi selain orang yang berpuasa di setiap waktu baik di awal siang maupun di akhir siang, dan diperbolehkan bagi orang yang berpuasa melakukan hal-hal yang meringankan darinya cuaca panas dan kondisi haus seperti mendinginkan badan dengan air dan semisalnya, dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam menuangkan air ke kepalanya dalam keadaan beliau berpuasa dikarenakan kondisi haus*. Dan Ibnu Umar radhiallahu anhuma membasahi bajunya lalu memakaikannya kepada dirinya ketika beliau sedang berpuasa**, dan ini termasuk kemudahan yang Allah inginkan pada kita dan segala puji bagi Allah atas nikmat dan kemudahan dariNya.
__
*Hadits riwayat Abu Dawud, dan hadits ini tidak shahih, bahkan An Nasai berkata tentangnya : ini hadits munkar, pent.
**Diriwayatkan oleh Al Bukhari secara mu'allaq.
http://telegram.me/dinulqoyyim
SILSILAH HADITS-HADITS LEMAH YANG TERSEBAR SEPUTAR PUASA (1)
(Diambil dari kitab Mudzakkirah fi Ahkamish Shiyam karya Al Allamah Abu Ibrahim Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah).
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
صوموا تصحوا.
"Berpuasalah kalian niscaya kalian akan sehat".
Dikeluarkan oleh Ibnus Sunni, Abu Nu'am dalam Ath Thibb, Ath Thabarani dalam Al Ausath, dan diriwayatkan oleh Ibnu Adi dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, dan hadits ini didha'ifkan oleh Al Albani dalam Dha'iful Jami' nomer (3504) dan dalam As Silsilah Adh Dha'ifah nomer (253) dan Al Lajnatud Daimah (6/9) kumpulan yang kedua.
Abu Ibrahim rahimahullah berkata : "Dan makna hadits ini benar".
http://telegram.me/dinulqoyyim
(Diambil dari kitab Mudzakkirah fi Ahkamish Shiyam karya Al Allamah Abu Ibrahim Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah).
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
صوموا تصحوا.
"Berpuasalah kalian niscaya kalian akan sehat".
Dikeluarkan oleh Ibnus Sunni, Abu Nu'am dalam Ath Thibb, Ath Thabarani dalam Al Ausath, dan diriwayatkan oleh Ibnu Adi dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, dan hadits ini didha'ifkan oleh Al Albani dalam Dha'iful Jami' nomer (3504) dan dalam As Silsilah Adh Dha'ifah nomer (253) dan Al Lajnatud Daimah (6/9) kumpulan yang kedua.
Abu Ibrahim rahimahullah berkata : "Dan makna hadits ini benar".
http://telegram.me/dinulqoyyim
SILSILAH HADITS-HADITS LEMAH YANG TERSEBAR SEPUTAR PUASA (2)
(Diambil dari kitab Mudzakkirah fi Ahkamish Shiyam karya Al Allamah Abu Ibrahim Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah).
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
أول شهر رمضان رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار.
"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya merupakan ampunan, dan akhir bulan Ramadhan merupakan pembebasan dari api neraka".
Dikeluarkan oleh Al Uqaili, Ibnu Adi, Ad Dailami, Al Khathib dalam Al Muwadhdhih dan Ibnu Asakir. Al Albani berkata dalam As Silsilah Adh Dha'ifah nomer hadits (1569) : munkar.
Abu Ibrahim rahimahullah berkata : "Ramadhan seluruhnya merupakan rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka".
http://telegram.me/dinulqoyyim
(Diambil dari kitab Mudzakkirah fi Ahkamish Shiyam karya Al Allamah Abu Ibrahim Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushabi rahimahullah).
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
أول شهر رمضان رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار.
"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya merupakan ampunan, dan akhir bulan Ramadhan merupakan pembebasan dari api neraka".
Dikeluarkan oleh Al Uqaili, Ibnu Adi, Ad Dailami, Al Khathib dalam Al Muwadhdhih dan Ibnu Asakir. Al Albani berkata dalam As Silsilah Adh Dha'ifah nomer hadits (1569) : munkar.
Abu Ibrahim rahimahullah berkata : "Ramadhan seluruhnya merupakan rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka".
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
فصول_في_الصيام_والتراويح_والزكاة_ابن_عثيمين.pdf
SILSILAH HUKUM-HUKUM SEPUTAR PUASA, TARAWIH DAN ZAKAT (12)
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
Pasal Kelima : Tentang Shalat Tarawih.
Tarawih adalah qiyamul lail yang dilakukan secara berjamaah di bulan Ramadhan, dan waktunya dimulai sejak setelah Isya' hingga terbitnya fajar, dan sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam menganjurkan untuk melakukan qiyamu Ramadhan dimana beliau bersabda :
منْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa melakukan qiyamu Ramadhan dalam keadaan beriman kepada Allah dan mengharap balasan dari Allah, niscaya diampuni dosa yang telah lalu.”
Dan dalam Shahih Bukhari dari Aisyah radhiallahu anha bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam melakukan shalat pada suatu malam di masjid maka orang-orang mengikuti shalat beliau dari belakang, kemudian beliau melakukan qiyamul lail pada malam berikutnya sehingga banyak manusia berkumpul kemudian mereka berkumpul di malam ketiga atau keempat maka beliau tidak keluar menemui mereka, maka tatkala pagi harinya beliau bersabda :
قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ.
"Saya tahu apa yang kalian lakukan, tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan saya khawatir hal itu menjadi diwajibkan atas kalian." Dan hal itu terjadi pada bulan Ramadhan."
Dan yang disunnahkan (serta yang lebih utama, pent) adalah membatasi/mencukupkan pada sebelas rakaat, dimana ia salam di setiap dua rakaat; dikarenakan Aisyah radhiallah anha ditanya : bagaimana shalat Nabi shallallahu alaihi wasallam di bulan Ramadhan ? maka beliau menjawab :
مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً.
"Beliau tidak melakukan qiyamul lail di Ramadhan dan bulan-bulan lainnya melebihi sebelas rakaat". Muttafaqun alaih.
Dan dalam Al Muwaththa' dari Muhammad bin Yusuf -dan beliau seorang tsiqah tsabt- dari As Saib bin Yazid -beliau seorang shahabi- bahwasanya Umar bin Al Khaththab radhiallahu anhu memerintahkan Ubay bin Ka'ab dan Tamim Ad Dari agar keduanya mengimami manusia dengan sebelas rakaat.
Dan jika ia melakukan qiyamul lebih dari sebelas rakaat maka tidak mengapa; dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam ditanya tentang qiyamul lail maka beliau menjawab :
مَثْنَى مثنَى، فإذا خشِيَ أحدُكم الصبحَ صلَّى ركعةً واحدةً، تُوتِر له ما قدْ صلَّى.
"Dua rakaat-dua rakaat, jika salah seorang di antara kalian khawatir masuk waktu subuh maka shalatlah satu rakaat untuk membuat rakaat shalatnya menjadi ganjil”. Dikeluarkan oleh Al Bukhari dan Muslim, namun menetapi jumlah yang datang dalam sunnah disertai dengan sikap taanni (pelan-pelan) dan memanjangkan bacaan yang tidak memberatkan para makmum itu lebih utama dan lebih sempurna.
http://telegram.me/dinulqoyyim
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
Pasal Kelima : Tentang Shalat Tarawih.
Tarawih adalah qiyamul lail yang dilakukan secara berjamaah di bulan Ramadhan, dan waktunya dimulai sejak setelah Isya' hingga terbitnya fajar, dan sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam menganjurkan untuk melakukan qiyamu Ramadhan dimana beliau bersabda :
منْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa melakukan qiyamu Ramadhan dalam keadaan beriman kepada Allah dan mengharap balasan dari Allah, niscaya diampuni dosa yang telah lalu.”
Dan dalam Shahih Bukhari dari Aisyah radhiallahu anha bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam melakukan shalat pada suatu malam di masjid maka orang-orang mengikuti shalat beliau dari belakang, kemudian beliau melakukan qiyamul lail pada malam berikutnya sehingga banyak manusia berkumpul kemudian mereka berkumpul di malam ketiga atau keempat maka beliau tidak keluar menemui mereka, maka tatkala pagi harinya beliau bersabda :
قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ.
"Saya tahu apa yang kalian lakukan, tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan saya khawatir hal itu menjadi diwajibkan atas kalian." Dan hal itu terjadi pada bulan Ramadhan."
Dan yang disunnahkan (serta yang lebih utama, pent) adalah membatasi/mencukupkan pada sebelas rakaat, dimana ia salam di setiap dua rakaat; dikarenakan Aisyah radhiallah anha ditanya : bagaimana shalat Nabi shallallahu alaihi wasallam di bulan Ramadhan ? maka beliau menjawab :
مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً.
"Beliau tidak melakukan qiyamul lail di Ramadhan dan bulan-bulan lainnya melebihi sebelas rakaat". Muttafaqun alaih.
Dan dalam Al Muwaththa' dari Muhammad bin Yusuf -dan beliau seorang tsiqah tsabt- dari As Saib bin Yazid -beliau seorang shahabi- bahwasanya Umar bin Al Khaththab radhiallahu anhu memerintahkan Ubay bin Ka'ab dan Tamim Ad Dari agar keduanya mengimami manusia dengan sebelas rakaat.
Dan jika ia melakukan qiyamul lebih dari sebelas rakaat maka tidak mengapa; dikarenakan Nabi shallallahu alaihi wasallam ditanya tentang qiyamul lail maka beliau menjawab :
مَثْنَى مثنَى، فإذا خشِيَ أحدُكم الصبحَ صلَّى ركعةً واحدةً، تُوتِر له ما قدْ صلَّى.
"Dua rakaat-dua rakaat, jika salah seorang di antara kalian khawatir masuk waktu subuh maka shalatlah satu rakaat untuk membuat rakaat shalatnya menjadi ganjil”. Dikeluarkan oleh Al Bukhari dan Muslim, namun menetapi jumlah yang datang dalam sunnah disertai dengan sikap taanni (pelan-pelan) dan memanjangkan bacaan yang tidak memberatkan para makmum itu lebih utama dan lebih sempurna.
http://telegram.me/dinulqoyyim
SILSILAH HUKUM-HUKUM SEPUTAR PUASA, TARAWIH DAN ZAKAT (13)
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
•Adapun yang dilakukan oleh sebagian orang berupa melakukan tarawih secara cepat yang berlebihan maka ini menyelisihi syariat, maka jika menyebabkan seseorang meninggalkan kewajiban atau rukun shalat maka hal itu bisa membatalkan shalat.
•Dan banyak dari para imam-imam shalat tarawih tidak pelan-pelan dalam melakukan shalat tarawih dan ini kesalahan dari mereka, dikarenakan seorang imam tidaklah melakukan shalat bagi dirinya saja, namun ia melakukan shalat bagi dirinya dan orang lain, maka ia seperti seorang pemimpin yang wajib baginya melakukan yang paling bermaslahat, dan sungguh para ulama menyebutkan bahwasanya dimakruhkan bagi imam melakukan shalat dengan cepat yang menghalangi para makmum untuk melakukan kewajiban dalam shalat.
•Dan sepantasnya bagi manusia untuk bersemangat untuk melakukan shalat tarawih ini, dan hendaknya mereka tidak menyia-nyiakannya dengan pergi dari masjid ke masjid*, dikarenakan barangsiapa yang melakukan shalat tarawih bersama imam hingga selesai maka akan dicatat baginya shalat sepanjang malam walaupun ia tidur setelahnya di atas kasurnya.
•Dan tidak mengapa kaum wanita menghadiri shalat tarawih apabila aman dari fitnah, dengan syarat mereka keluar dengan penuh rasa malu dan tidak bertabarruj dengan perhiasan dan tidak memakai wewangian.
____
*Yakni hendaknya ia melakukan shalat tarawih di masjid yang dekat dengan tempat tinggalnya, dikarenakan hal itu lebih bisa mendorong seseorang untuk menjaga shalat tarawih secara kontinyu, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
•Adapun yang dilakukan oleh sebagian orang berupa melakukan tarawih secara cepat yang berlebihan maka ini menyelisihi syariat, maka jika menyebabkan seseorang meninggalkan kewajiban atau rukun shalat maka hal itu bisa membatalkan shalat.
•Dan banyak dari para imam-imam shalat tarawih tidak pelan-pelan dalam melakukan shalat tarawih dan ini kesalahan dari mereka, dikarenakan seorang imam tidaklah melakukan shalat bagi dirinya saja, namun ia melakukan shalat bagi dirinya dan orang lain, maka ia seperti seorang pemimpin yang wajib baginya melakukan yang paling bermaslahat, dan sungguh para ulama menyebutkan bahwasanya dimakruhkan bagi imam melakukan shalat dengan cepat yang menghalangi para makmum untuk melakukan kewajiban dalam shalat.
•Dan sepantasnya bagi manusia untuk bersemangat untuk melakukan shalat tarawih ini, dan hendaknya mereka tidak menyia-nyiakannya dengan pergi dari masjid ke masjid*, dikarenakan barangsiapa yang melakukan shalat tarawih bersama imam hingga selesai maka akan dicatat baginya shalat sepanjang malam walaupun ia tidur setelahnya di atas kasurnya.
•Dan tidak mengapa kaum wanita menghadiri shalat tarawih apabila aman dari fitnah, dengan syarat mereka keluar dengan penuh rasa malu dan tidak bertabarruj dengan perhiasan dan tidak memakai wewangian.
____
*Yakni hendaknya ia melakukan shalat tarawih di masjid yang dekat dengan tempat tinggalnya, dikarenakan hal itu lebih bisa mendorong seseorang untuk menjaga shalat tarawih secara kontinyu, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🌕MEMBIASAKAN ANAK KECIL UNTUK BERPUASA
🏷Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata :
Saya akan memperingatkan sebuah permasalahan yang dilakukan oleh sebagian bapak-bapak atau ibu-ibu yaitu melarang anak-anak mereka dari berpuasa dimana ini menyelisihi apa yang dilakukan oleh para shahabat radhiallahu anhum, dan mereka mengaku bahwa mereka melarang anak-anak mereka sebagai bentuk kasih sayang terhadap mereka, padahal pada hakikatnya adalah bahwasanya mengasihi anak kecil itu dengan cara memerintahkan mereka untuk untuk melakukan syariat-syariat islam dan membiasakan mereka di atasnya, dikarenakan hal ini dengan tanpa keraguan termasuk bagusnya tarbiyyah dan sempurnanya penjagaan, dan sungguh telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda :
"إن الرجل راع في أهل بيته ومسؤول عن رعيته".
"Sesungguhnya seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya dan bertanggung jawab terhadap mereka".
📚48 Sualan fis Shiyam hal. 36.
*قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله*
أنبه على مسألة يفعلها بعض الآباء أو الأمهات؛ وهي منع صبيانهم من الصيام -على خلاف ما كان الصحابة رضي الله عنهم يفعلونه- ويدَّعون أنهم يمنعون هؤلاء الصبيان رحمة بهم، والحقيقة أن رحمة الصبيان؛ بأمرهم بشرائع الإسلام وتعويدهم عليها، فإن هذا بلا شك من حسن التربية وتمام الرعاية، وقد ثبت عن النبي ﷺ قوله: "إن الرجل راع في أهل بيته ومسؤول عن رعيته".
( 48 سؤالا في الصيام / ص36 ).
http://telegram.me/dinulqoyyim
🏷Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata :
Saya akan memperingatkan sebuah permasalahan yang dilakukan oleh sebagian bapak-bapak atau ibu-ibu yaitu melarang anak-anak mereka dari berpuasa dimana ini menyelisihi apa yang dilakukan oleh para shahabat radhiallahu anhum, dan mereka mengaku bahwa mereka melarang anak-anak mereka sebagai bentuk kasih sayang terhadap mereka, padahal pada hakikatnya adalah bahwasanya mengasihi anak kecil itu dengan cara memerintahkan mereka untuk untuk melakukan syariat-syariat islam dan membiasakan mereka di atasnya, dikarenakan hal ini dengan tanpa keraguan termasuk bagusnya tarbiyyah dan sempurnanya penjagaan, dan sungguh telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda :
"إن الرجل راع في أهل بيته ومسؤول عن رعيته".
"Sesungguhnya seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya dan bertanggung jawab terhadap mereka".
📚48 Sualan fis Shiyam hal. 36.
*قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله*
أنبه على مسألة يفعلها بعض الآباء أو الأمهات؛ وهي منع صبيانهم من الصيام -على خلاف ما كان الصحابة رضي الله عنهم يفعلونه- ويدَّعون أنهم يمنعون هؤلاء الصبيان رحمة بهم، والحقيقة أن رحمة الصبيان؛ بأمرهم بشرائع الإسلام وتعويدهم عليها، فإن هذا بلا شك من حسن التربية وتمام الرعاية، وقد ثبت عن النبي ﷺ قوله: "إن الرجل راع في أهل بيته ومسؤول عن رعيته".
( 48 سؤالا في الصيام / ص36 ).
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
📒📍PERTANYAAN YANG SERING DITANYAKAN TENTANG SHALAT WITIR
🏷Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar Ruhaili hafizhahullah berkata dalam akun X beliau :
Banyak orang yang bertanya bagaimana cara aku melakukan shalat witir di bulan Ramadhan ? apakah aku melakukan shalat witir bersama imam ? dan jika aku melakukannya bersama imam kemudian aku bangun di akhir malam lantas apa yang aku lakukan? ataukah aku menjadikan shalat witirku di akhir malam ?
Dan jawabannya adalah hendaknya engkau melakukan shalat witir bersama imammu supaya engkau masuk dalam hadits :
من قام مع الإمام حتى ينصرف كتب له أجر قيام ليلة).
"Barangsiapa yang melakukan shalat tarawih bersama imam hingga selesai maka akan dicatat baginya pahala shalat sepanjang malam".
Kemudian jika engkau bangun di akhir malam maka engkau memiliki pilihan antara engkau melakukan shalat satu rakaat sebagai penggenap apa yang telah lewat kemudian engkau melakukan shalat apa yang Allah kehendaki bagimu kemudian engkau menutupnya dengan shalat witir, atau (sebagai pilihan kedua) engkau shalat dua rakaat dua rakaat dan engkau mencukupkan dengan witir yang telah lewat, dan ini lebih aku cintai.
Asy Syafi'i dalam Al Umm meriwayatkan dari Ali radhiallahu anhu ia berkata :
"الوتر ثلاثة أنواع: فمن شاء أن يوتر من أول الليل أوتر ثم إن استيقظ فشاء أن يشفعها بركعة ويصلي ركعتين ركعتين حتى يصبح ثم يوتر فعل. وإن شاء صلى ركعتين ركعتين حتى يصبح. وإن شاء أوتر آخر الليل."
"Witir ada tiga macam :
•Maka barangsiapa yang berkehendak untuk melakukan shalat witir di awal malam maka lakukanlah kemudian jika ia bangun lalu ia hendak menggenapkannya dengan satu rakaat dan kemudian ia melakukan shalat dua rakaat-dua rakaat hingga shubuh kemudian ia menutupnya dengan melakukan shalat witir maka lakukanlah.
•Dan jika ia berkehendak maka ia melakukan shalat dua rakaat dua rakaat hingga shubuh.
•Dan jika ia berkehendak maka ia melakukan shalat witir di akhir malam".
http://telegram.me/dinulqoyyim
🏷Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar Ruhaili hafizhahullah berkata dalam akun X beliau :
Banyak orang yang bertanya bagaimana cara aku melakukan shalat witir di bulan Ramadhan ? apakah aku melakukan shalat witir bersama imam ? dan jika aku melakukannya bersama imam kemudian aku bangun di akhir malam lantas apa yang aku lakukan? ataukah aku menjadikan shalat witirku di akhir malam ?
Dan jawabannya adalah hendaknya engkau melakukan shalat witir bersama imammu supaya engkau masuk dalam hadits :
من قام مع الإمام حتى ينصرف كتب له أجر قيام ليلة).
"Barangsiapa yang melakukan shalat tarawih bersama imam hingga selesai maka akan dicatat baginya pahala shalat sepanjang malam".
Kemudian jika engkau bangun di akhir malam maka engkau memiliki pilihan antara engkau melakukan shalat satu rakaat sebagai penggenap apa yang telah lewat kemudian engkau melakukan shalat apa yang Allah kehendaki bagimu kemudian engkau menutupnya dengan shalat witir, atau (sebagai pilihan kedua) engkau shalat dua rakaat dua rakaat dan engkau mencukupkan dengan witir yang telah lewat, dan ini lebih aku cintai.
Asy Syafi'i dalam Al Umm meriwayatkan dari Ali radhiallahu anhu ia berkata :
"الوتر ثلاثة أنواع: فمن شاء أن يوتر من أول الليل أوتر ثم إن استيقظ فشاء أن يشفعها بركعة ويصلي ركعتين ركعتين حتى يصبح ثم يوتر فعل. وإن شاء صلى ركعتين ركعتين حتى يصبح. وإن شاء أوتر آخر الليل."
"Witir ada tiga macam :
•Maka barangsiapa yang berkehendak untuk melakukan shalat witir di awal malam maka lakukanlah kemudian jika ia bangun lalu ia hendak menggenapkannya dengan satu rakaat dan kemudian ia melakukan shalat dua rakaat-dua rakaat hingga shubuh kemudian ia menutupnya dengan melakukan shalat witir maka lakukanlah.
•Dan jika ia berkehendak maka ia melakukan shalat dua rakaat dua rakaat hingga shubuh.
•Dan jika ia berkehendak maka ia melakukan shalat witir di akhir malam".
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹Al Allamah Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah rahimahullah ditanya terkait doa :
ذهب الظَّمأُ وابتلت العروق وثَبَتَ الأجرُ - إن شاءَ الله -.
"Dahaga telah hilang, urat-urat menjadi basah dan pahala didapatkan insyaAllah".
Apakah diucapkan di pertengahan ifthar (berbuka) ataukah setelah selesai ifthar ?
📒Beliau menjawab : apabila ia telah selesai berbuka maka ia mengucapkan :
ذهب الظَّمأُ وابتلت العروق وثَبَتَ الأجرُ - إن شاءَ الله -.
"Dahaga telah hilang, urat-urat menjadi basah dan pahala didapatkan insyaAllah".
Hal ini agar ia jujur (ucapannya mencocoki perbuatannya, pent).
📚Syarh Wazhaifu Ramadhan hal. 80.
Aku katakan :
Perhatikan ucapan Samahatusy Syaikh -semoga Allah mengangkat derajat beliau- : "supaya ia jujur", maka ini merupakan bimbingan yang penting.
Maka yang wajib bagi seorang mukmin untuk berusaha jujur secara terus-menerus dan selamanya hingga dalam hal semisal masalah-masalah kecil ini dan hendaknya ia menjauhi dusta besarnya maupun kecilnya.
Ditulis oleh
Fadhilatusy Syaikh Usamah bin Su'ud Al Amri hafizhahullah.
*حتى يكون صادقا*
سئل العلامة ابن باز-رحمه الله- بالنسبة للدعاء "ذهب الظمأ وابتلت العروق، وثبت الأجر إن شاء الله" يقال في أثناء الإفطار أو بعد نهاية الإفطار".
الجواب:( إذا أفطر يقول: "ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله" *حتى يكون صادقاً*)
شرح وظائف رمضان ص٨٠.
تأمل قول سماحة الشيخ-رفع الله درجته-حتى يكون صادقا، فهو توجيه مهم.
فالواجب على المؤمن أن يتحرى الصدق دائما وأبدا حتى في مثل هذه المسائل الدقيقة، وأن يجانب الكذب جليله ودقيقه.
والله المستعان.
كتبه/أبو الحارث أسامة بن سعود العمري
http://telegram.me/dinulqoyyim
ذهب الظَّمأُ وابتلت العروق وثَبَتَ الأجرُ - إن شاءَ الله -.
"Dahaga telah hilang, urat-urat menjadi basah dan pahala didapatkan insyaAllah".
Apakah diucapkan di pertengahan ifthar (berbuka) ataukah setelah selesai ifthar ?
📒Beliau menjawab : apabila ia telah selesai berbuka maka ia mengucapkan :
ذهب الظَّمأُ وابتلت العروق وثَبَتَ الأجرُ - إن شاءَ الله -.
"Dahaga telah hilang, urat-urat menjadi basah dan pahala didapatkan insyaAllah".
Hal ini agar ia jujur (ucapannya mencocoki perbuatannya, pent).
📚Syarh Wazhaifu Ramadhan hal. 80.
Aku katakan :
Perhatikan ucapan Samahatusy Syaikh -semoga Allah mengangkat derajat beliau- : "supaya ia jujur", maka ini merupakan bimbingan yang penting.
Maka yang wajib bagi seorang mukmin untuk berusaha jujur secara terus-menerus dan selamanya hingga dalam hal semisal masalah-masalah kecil ini dan hendaknya ia menjauhi dusta besarnya maupun kecilnya.
Ditulis oleh
Fadhilatusy Syaikh Usamah bin Su'ud Al Amri hafizhahullah.
*حتى يكون صادقا*
سئل العلامة ابن باز-رحمه الله- بالنسبة للدعاء "ذهب الظمأ وابتلت العروق، وثبت الأجر إن شاء الله" يقال في أثناء الإفطار أو بعد نهاية الإفطار".
الجواب:( إذا أفطر يقول: "ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله" *حتى يكون صادقاً*)
شرح وظائف رمضان ص٨٠.
تأمل قول سماحة الشيخ-رفع الله درجته-حتى يكون صادقا، فهو توجيه مهم.
فالواجب على المؤمن أن يتحرى الصدق دائما وأبدا حتى في مثل هذه المسائل الدقيقة، وأن يجانب الكذب جليله ودقيقه.
والله المستعان.
كتبه/أبو الحارث أسامة بن سعود العمري
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
فصول_في_الصيام_والتراويح_والزكاة_ابن_عثيمين.pdf
SILSILAH HUKUM-HUKUM SEPUTAR PUASA, TARAWIH DAN ZAKAT (14)
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
Pasal Keenam : Tentang Zakat dan Faedah-Faedahnya.
Zakat adalah kewajiban diantara kewajiban-kewajiban islam, dan ia merupakan salah satu rukun islam dan yang terpenting setelah dua kalimat syahadat dan shalat, dan yang menunjukkan kewajibannya adalah Al Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam serta ijma' kaum muslimin, maka barangsiapa yang mengingkari kewajibannya maka ia kafir dan murtad dari islam dimana ia dituntut untuk bertaubat, maka jika ia mau bertaubat maka itu yang diharapkan dan jika tidak mau bertaubat maka ia dibunuh, dan barangsiapa yang bakhil dengannya (menahan zakatnya) atau mengurangi sesuatu darinya maka ia termasuk orang-orang yang zhalim yang berhak mendapatkan hukuman Allah Ta'ala, Allah berfirman :
وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ.
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dan dalam Shahih Al Bukhari dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
مَن آتاه اللهُ مالًا، فلم يؤَدِّ زكاتَه، مُثِّلَ له ماله شُجاعًا أقرَعَ ، له زبيبتانِ ، يُطوِّقه يومَ القيامة، يأخُذُ بلِهْزِمَتَيهِ- يعني شِدْقَيه، ثم يقول: أنا مالُكَ، أنا كَنْزُك.
“Barangsiapa yang diberikan harta oleh Allah, namun tidak mengeluarkan zakatnya, niscaya pada hari kiamat harta itu akan berubah wujud menjadi seekor ular jantan yang plontos dan memiliki dua titik (di atas matanya yang dipenuhi racun, pent) lalu melilit orang itu pada hari kiamat. Lalu ular itu akan mematuk kedua rahangnya seraya berkata, ‘Aku inilah hartamu, akulah harta simpananmu”.
Asy Syuja' (الشجاع) adalah ular jantan, dan Al Aqra' yaitu yang rontok kulit kepalanya dan bulunya disebabkan banyaknya racun pada kepalanya.
Allah Ta'ala berfirman :
وَٱلَّذِينَ يَكْنِزُونَ ٱلذَّهَبَ وَٱلْفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَهَا فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ. يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ.
"Dan orang-orang yang mengumpulkan emas dan perak tanpa mengeluarkan zakatnya, maka kabarkanlah kepada mereka wahai Rasulullah bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih di hari kiamat. Pada hari kiamat akan diletakkan lempengen-lempengan emas dan perak di dalam neraka. Apabila panasnya sudah membara, maka dibakarlah dengannya dahi-dahi, lambung-lambung, dan punggung-punggung mereka, dan dikatakan kepada mereka sebagai celaan bagi mereka, ”ini adalah harta yang dulu kalian tahan dan kalian menolak mengeluarkan hak-hak Allah darinya, maka rasakanlah siksaan pedih ini dikarenakan kalian menimbun dan menahannya".
http://telegram.me/dinulqoyyim
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
Pasal Keenam : Tentang Zakat dan Faedah-Faedahnya.
Zakat adalah kewajiban diantara kewajiban-kewajiban islam, dan ia merupakan salah satu rukun islam dan yang terpenting setelah dua kalimat syahadat dan shalat, dan yang menunjukkan kewajibannya adalah Al Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam serta ijma' kaum muslimin, maka barangsiapa yang mengingkari kewajibannya maka ia kafir dan murtad dari islam dimana ia dituntut untuk bertaubat, maka jika ia mau bertaubat maka itu yang diharapkan dan jika tidak mau bertaubat maka ia dibunuh, dan barangsiapa yang bakhil dengannya (menahan zakatnya) atau mengurangi sesuatu darinya maka ia termasuk orang-orang yang zhalim yang berhak mendapatkan hukuman Allah Ta'ala, Allah berfirman :
وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ.
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dan dalam Shahih Al Bukhari dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
مَن آتاه اللهُ مالًا، فلم يؤَدِّ زكاتَه، مُثِّلَ له ماله شُجاعًا أقرَعَ ، له زبيبتانِ ، يُطوِّقه يومَ القيامة، يأخُذُ بلِهْزِمَتَيهِ- يعني شِدْقَيه، ثم يقول: أنا مالُكَ، أنا كَنْزُك.
“Barangsiapa yang diberikan harta oleh Allah, namun tidak mengeluarkan zakatnya, niscaya pada hari kiamat harta itu akan berubah wujud menjadi seekor ular jantan yang plontos dan memiliki dua titik (di atas matanya yang dipenuhi racun, pent) lalu melilit orang itu pada hari kiamat. Lalu ular itu akan mematuk kedua rahangnya seraya berkata, ‘Aku inilah hartamu, akulah harta simpananmu”.
Asy Syuja' (الشجاع) adalah ular jantan, dan Al Aqra' yaitu yang rontok kulit kepalanya dan bulunya disebabkan banyaknya racun pada kepalanya.
Allah Ta'ala berfirman :
وَٱلَّذِينَ يَكْنِزُونَ ٱلذَّهَبَ وَٱلْفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَهَا فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ. يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ.
"Dan orang-orang yang mengumpulkan emas dan perak tanpa mengeluarkan zakatnya, maka kabarkanlah kepada mereka wahai Rasulullah bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih di hari kiamat. Pada hari kiamat akan diletakkan lempengen-lempengan emas dan perak di dalam neraka. Apabila panasnya sudah membara, maka dibakarlah dengannya dahi-dahi, lambung-lambung, dan punggung-punggung mereka, dan dikatakan kepada mereka sebagai celaan bagi mereka, ”ini adalah harta yang dulu kalian tahan dan kalian menolak mengeluarkan hak-hak Allah darinya, maka rasakanlah siksaan pedih ini dikarenakan kalian menimbun dan menahannya".
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
فصول_في_الصيام_والتراويح_والزكاة_ابن_عثيمين.pdf
SILSILAH HUKUM-HUKUM SEPUTAR PUASA, TARAWIH DAN ZAKAT (15)
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
Dan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam :
مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ.
"Tidaklah ada orang yang mempunyai emas dan perak dimana ia tidak mau membayar zakatnya kecuali pada hari kiamat akan dibuatkan untuknya lempengan-lempengan yang dipanaskan di dalam neraka, lalu diseterikakan ke perut, dahi dan punggungnya. Setiap kali dingin, maka akan dipanaskan kembali lalu diseterikakan pula kepadanya setiap hari -dimana sehari setara lima puluh ribu tahun (di dunia) - hingga perkaranya diputuskan".
Dan zakat memiliki faedah-faedah yang banyak dari sisi agama, dari sisi akhlak dan dari sisi sosial, kita akan sebutkan diantaranya sebagai berikut :
Maka diantara faedah-faedah zakat dari sisi agama :
1- Bahwasanya ia merupakan pengamalan terhadap salah satu rukun islam yang merupakan poros kebahagiaan seorang hamba di dunia dan akhirat.
2- Bahwasanya zakat bisa mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya dan menambah keimanannya, keadaannya dalam hal ini seperti keadaan semua ketaatan.
3- Bahwasanya dengan menunaikannya seseorang akan memperoleh pahala yang besar, Allah Ta'ala berfirman :
يَمْحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَيُرْبِى ٱلصَّدَقَٰتِ ۗ
"Allah akan membinasakan dan melenyapkan harta yang diperoleh dari riba, dan Allah akan menambah dan mengembangkan sedekah-sedekah dengan melipatgandakan pahalanya".
Dan Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ ۖ وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُضْعِفُونَ
"Apa yang kalian berikan berupa pinjaman harta kepada manusia dengan tujuan riba agar bertambah maka tidak akan bertambah di sisi Allah, dan apa yang kalian berikan berupa zakat dan sedekah bagi orang-orang yang berhak dengan mengharap ridha Allah dan pahalaNya maka inilah yang akan Allah terima dan Allah akan melipatgandakannya bagi kalian".
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ فَإِنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ.
“Barangsiapa yang bersedekah dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir kurma dari usaha yang halal, dalam keadaan Allah tidaklah menerima kecuali yang thayyib (yang baik), maka Allah akan menerima sedekahnya dengan tangan kananNya kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian membesarkan kuda kecilnya hingga menjadi besar seperti gunung.”
4- Bahwasanya Allah akan menghapus dengannya dosa-dosa sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
والصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار.
"Dan sedekah akan memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api". Dan yang dimaksud dengan sedekah disini adalah zakat dan sedekah sunnah secara keseluruhan.
http://telegram.me/dinulqoyyim
(Diambil dari kitab "Fushul fis Shiyam wat Tarawih waz Zakah" karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)
Dan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam :
مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ.
"Tidaklah ada orang yang mempunyai emas dan perak dimana ia tidak mau membayar zakatnya kecuali pada hari kiamat akan dibuatkan untuknya lempengan-lempengan yang dipanaskan di dalam neraka, lalu diseterikakan ke perut, dahi dan punggungnya. Setiap kali dingin, maka akan dipanaskan kembali lalu diseterikakan pula kepadanya setiap hari -dimana sehari setara lima puluh ribu tahun (di dunia) - hingga perkaranya diputuskan".
Dan zakat memiliki faedah-faedah yang banyak dari sisi agama, dari sisi akhlak dan dari sisi sosial, kita akan sebutkan diantaranya sebagai berikut :
Maka diantara faedah-faedah zakat dari sisi agama :
1- Bahwasanya ia merupakan pengamalan terhadap salah satu rukun islam yang merupakan poros kebahagiaan seorang hamba di dunia dan akhirat.
2- Bahwasanya zakat bisa mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya dan menambah keimanannya, keadaannya dalam hal ini seperti keadaan semua ketaatan.
3- Bahwasanya dengan menunaikannya seseorang akan memperoleh pahala yang besar, Allah Ta'ala berfirman :
يَمْحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَيُرْبِى ٱلصَّدَقَٰتِ ۗ
"Allah akan membinasakan dan melenyapkan harta yang diperoleh dari riba, dan Allah akan menambah dan mengembangkan sedekah-sedekah dengan melipatgandakan pahalanya".
Dan Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ ۖ وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُضْعِفُونَ
"Apa yang kalian berikan berupa pinjaman harta kepada manusia dengan tujuan riba agar bertambah maka tidak akan bertambah di sisi Allah, dan apa yang kalian berikan berupa zakat dan sedekah bagi orang-orang yang berhak dengan mengharap ridha Allah dan pahalaNya maka inilah yang akan Allah terima dan Allah akan melipatgandakannya bagi kalian".
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ فَإِنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ.
“Barangsiapa yang bersedekah dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir kurma dari usaha yang halal, dalam keadaan Allah tidaklah menerima kecuali yang thayyib (yang baik), maka Allah akan menerima sedekahnya dengan tangan kananNya kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian membesarkan kuda kecilnya hingga menjadi besar seperti gunung.”
4- Bahwasanya Allah akan menghapus dengannya dosa-dosa sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
والصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار.
"Dan sedekah akan memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api". Dan yang dimaksud dengan sedekah disini adalah zakat dan sedekah sunnah secara keseluruhan.
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
Photo
📍📒WAFATNYA FADHILATUSY SYAIKH ABDULLAH BIN SHALIH AL QUSHAYYIR RAHIMAHULLAH
Inna lillahi wainna ilaihi raji'un, telah wafat pada hari Rabu lalu tanggal 3 Ramadhan 1445 H Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdullah bin Shalih Al Qushayyir semoga Allah merahmatinya, beliau lahir pada tahun 1370 H dan wafat dalam keadaan umur beliau 75 tahun..
📒Fadhilatusy Syaikh Dr. Daghsy bin Syabib Al Ajmi hafizhahullah berkata dalam akun X beliau :
رحم الله فضيلة الشيخ العلامة #عبدالله_بن_صالح_القصير وغفر له وجعل ما أصابه كفارة له ، عزاؤنا لأهله ومحبيه وطلابه ، أذكره إبان حضوري عند شيخنا الإمام عبدالعزيز بن باز قبل أكثر من ٢٥ سنة يقرأ شرح السنة للإمام البغوي كل خميس في جامع الإمام تركي وكان يجلس عن يمين الشيخ رحمهم الله
Semoga Allah merahmati Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdullah bin Shalih Al Qushayyir dan mengampuni beliau serta menjadikan apa yang menimpa beliau sebagai kaffarah baginya, ucapan belasungkawa kami terhadap keluarga beliau, orang-orang yang mencintai beliau dan murid-murid beliau, aku mengingat beliau ketika aku menghadiri majelis guru kami Al Imam Abdul Aziz bin Baaz 30 tahun yang lalu dimana waktu itu Syaikh Ibnu Baaz membaca (mengajarkan) Syarhus Sunnah karya Al Imam Al Baghawi di setiap hari Kamis di Jami' Al Imam Turki dan pada waktu itu beliau duduk di samping kanan Syeikh Ibnu Bazz rahimahumullah.
📍Fadhilatusy Syaikh Dr. Aziz bin Farhan Al Anazi hafizhahullah berkata dalam akun X beliau :
Semoga Allah merahmati guru kami Al Allamah Asy Syaikh Abdullah Al Qushayyir dan mengampuni beliau serta menempatkan beliau di surgaNya yang luas, dan menganugerahkan kepada keluarganya dan murid-murid beliau kesabaran dan kesenangan, aku mengenal beliau semenjak tahun 1408 H, beliau rahimahullah mencurahkan jiwanya untuk ilmu, pengajaran, dakwah kepada Allah di dalam negeri dan luar negeri, dan beliau adalah seorang singa dari singa-singa sunnah dalam pembelaannya terhadap tauhid dan pembelaannya terhadap negeri tauhid (Kerajaan Saudi Arabia) dengan ilmu dan keadilan, dan para masyayikh kita mereka mengenali kadar dan kedudukan beliau, terutama Samahatu Syaikhina Ibnu Baaz rahimahullah dimana beliau menugaskannya pada banyak dari tugas-tugas beliau sebagai pengganti dari beliau.
Dan Asy Syaikh Abdullah Al Qushayyir memiliki pengetahuan yang luas terkait sekte-sekte dan kelompok-kelompok (yang menyimpang), dan memiliki pengetahuan yang besar terhadap peristiwa-peristiwa sejarah yang lama maupun baru, maka beliau adalah ensiklopedi sejarah, dan tempat penyimpanan ilmu-ilmuku, dan beliau adalah seorang ahli fiqih yang berfatwa berdasarkan dalil, beliau dikaruniai akal yang besar dan pengetahuan yang mendalam dimana tidak pernah salah pada keumumannya, tidaklah engkau keluar dari majelis beliau melainkan dengan membawa faedah-faedah yang banyak dan manfaat-manfaat yang besar, semoga Allah merahmati beliau dan mengumpulkan beliau dengan para Nabi dan semoga Allah mengganti bagi kaum muslimin dengan kebaikan.
Sumber : https://x.com/azizfrhaan/status/1767939349176340770?s=20
http://telegram.me/dinulqoyyim
Inna lillahi wainna ilaihi raji'un, telah wafat pada hari Rabu lalu tanggal 3 Ramadhan 1445 H Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdullah bin Shalih Al Qushayyir semoga Allah merahmatinya, beliau lahir pada tahun 1370 H dan wafat dalam keadaan umur beliau 75 tahun..
📒Fadhilatusy Syaikh Dr. Daghsy bin Syabib Al Ajmi hafizhahullah berkata dalam akun X beliau :
رحم الله فضيلة الشيخ العلامة #عبدالله_بن_صالح_القصير وغفر له وجعل ما أصابه كفارة له ، عزاؤنا لأهله ومحبيه وطلابه ، أذكره إبان حضوري عند شيخنا الإمام عبدالعزيز بن باز قبل أكثر من ٢٥ سنة يقرأ شرح السنة للإمام البغوي كل خميس في جامع الإمام تركي وكان يجلس عن يمين الشيخ رحمهم الله
Semoga Allah merahmati Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdullah bin Shalih Al Qushayyir dan mengampuni beliau serta menjadikan apa yang menimpa beliau sebagai kaffarah baginya, ucapan belasungkawa kami terhadap keluarga beliau, orang-orang yang mencintai beliau dan murid-murid beliau, aku mengingat beliau ketika aku menghadiri majelis guru kami Al Imam Abdul Aziz bin Baaz 30 tahun yang lalu dimana waktu itu Syaikh Ibnu Baaz membaca (mengajarkan) Syarhus Sunnah karya Al Imam Al Baghawi di setiap hari Kamis di Jami' Al Imam Turki dan pada waktu itu beliau duduk di samping kanan Syeikh Ibnu Bazz rahimahumullah.
📍Fadhilatusy Syaikh Dr. Aziz bin Farhan Al Anazi hafizhahullah berkata dalam akun X beliau :
Semoga Allah merahmati guru kami Al Allamah Asy Syaikh Abdullah Al Qushayyir dan mengampuni beliau serta menempatkan beliau di surgaNya yang luas, dan menganugerahkan kepada keluarganya dan murid-murid beliau kesabaran dan kesenangan, aku mengenal beliau semenjak tahun 1408 H, beliau rahimahullah mencurahkan jiwanya untuk ilmu, pengajaran, dakwah kepada Allah di dalam negeri dan luar negeri, dan beliau adalah seorang singa dari singa-singa sunnah dalam pembelaannya terhadap tauhid dan pembelaannya terhadap negeri tauhid (Kerajaan Saudi Arabia) dengan ilmu dan keadilan, dan para masyayikh kita mereka mengenali kadar dan kedudukan beliau, terutama Samahatu Syaikhina Ibnu Baaz rahimahullah dimana beliau menugaskannya pada banyak dari tugas-tugas beliau sebagai pengganti dari beliau.
Dan Asy Syaikh Abdullah Al Qushayyir memiliki pengetahuan yang luas terkait sekte-sekte dan kelompok-kelompok (yang menyimpang), dan memiliki pengetahuan yang besar terhadap peristiwa-peristiwa sejarah yang lama maupun baru, maka beliau adalah ensiklopedi sejarah, dan tempat penyimpanan ilmu-ilmuku, dan beliau adalah seorang ahli fiqih yang berfatwa berdasarkan dalil, beliau dikaruniai akal yang besar dan pengetahuan yang mendalam dimana tidak pernah salah pada keumumannya, tidaklah engkau keluar dari majelis beliau melainkan dengan membawa faedah-faedah yang banyak dan manfaat-manfaat yang besar, semoga Allah merahmati beliau dan mengumpulkan beliau dengan para Nabi dan semoga Allah mengganti bagi kaum muslimin dengan kebaikan.
Sumber : https://x.com/azizfrhaan/status/1767939349176340770?s=20
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌕🕌LAILATUL JUHANI
Al Imam Malik dalam Al Muwaththa' meriwayatkan dari Abun Nadhr maula Umar bin Ubaidillah bahwasanya Abdullah bin Unais Al Juhani radhiallahu anhu berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam : wahai Rasulullah sesungguhnya aku seorang yang jauh rumahnya (dari masjid) maka perintahkanlah aku dengan suatu malam yang aku bisa turun pada malam tersebut (ke masjid ini, pent).
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadanya : "turunlah di malam 23 Ramadhan".
Ibnu Abdil Barr berkata : hadits ini munqathi', Abun Nadhr tidak pernah bertemu dengan Abdullah bin Unais dan tidak pula melihatnya, namun hadits ini muttashil dari jalan-jalan yang lain yang shahih serta tsabit.
Ibnu Abdil Barr berkata : malam ini dikenal dengan sebutan lailatul Juhani di Madinah.
📙ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻣﺎﻟﻚ ﻓﻲ "ﺍﻟﻤﻮﻃﺄ" (332) ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﻨﻀﺮ ﻣﻮﻟﻰ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﻴﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﻧﻴﺲ ﺍﻟﺠﻬﻨﻲ ﻗﺎﻝ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ. ﺇﻧﻲ ﺭﺟﻞ ﺷﺎﺳﻊ ﺍﻟﺪﺍﺭ ﻓﻤﺮﻧﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺃﻧﺰﻝ ﻟﻬﺎ. ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﺍﻧﺰﻝ ﻟﻴﻠﺔ ﺛﻼﺙ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ»
🔸ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺒﺮ: ﻫﺬﺍ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﻨﻘﻄﻊ، ﻟﻢ ﻳﻠﻖ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻨﻀﺮ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﻧﻴﺲ ﻭﻻ ﺭﺁﻩ، ﻭﻟﻜﻨﻪ ﻳﺘﺼﻞ ﻣﻦ ﻭﺟﻮﻩ ﺷﺘﻰ ﺻﺤﺎﺡ ﺛﺎﺑﺘﺔ.
🔴 ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺒﺮ: ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺗﻌﺮﻑ ﺑﻠﻴﻠﺔ ﺍﻟﺠﻬﻨﻲ ﺑﺎﻟﻤﺪﻳﻨﺔ.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Al Imam Malik dalam Al Muwaththa' meriwayatkan dari Abun Nadhr maula Umar bin Ubaidillah bahwasanya Abdullah bin Unais Al Juhani radhiallahu anhu berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam : wahai Rasulullah sesungguhnya aku seorang yang jauh rumahnya (dari masjid) maka perintahkanlah aku dengan suatu malam yang aku bisa turun pada malam tersebut (ke masjid ini, pent).
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadanya : "turunlah di malam 23 Ramadhan".
Ibnu Abdil Barr berkata : hadits ini munqathi', Abun Nadhr tidak pernah bertemu dengan Abdullah bin Unais dan tidak pula melihatnya, namun hadits ini muttashil dari jalan-jalan yang lain yang shahih serta tsabit.
Ibnu Abdil Barr berkata : malam ini dikenal dengan sebutan lailatul Juhani di Madinah.
📙ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻣﺎﻟﻚ ﻓﻲ "ﺍﻟﻤﻮﻃﺄ" (332) ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﻨﻀﺮ ﻣﻮﻟﻰ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﻴﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﻧﻴﺲ ﺍﻟﺠﻬﻨﻲ ﻗﺎﻝ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ. ﺇﻧﻲ ﺭﺟﻞ ﺷﺎﺳﻊ ﺍﻟﺪﺍﺭ ﻓﻤﺮﻧﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺃﻧﺰﻝ ﻟﻬﺎ. ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﺍﻧﺰﻝ ﻟﻴﻠﺔ ﺛﻼﺙ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ»
🔸ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺒﺮ: ﻫﺬﺍ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﻨﻘﻄﻊ، ﻟﻢ ﻳﻠﻖ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻨﻀﺮ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﻧﻴﺲ ﻭﻻ ﺭﺁﻩ، ﻭﻟﻜﻨﻪ ﻳﺘﺼﻞ ﻣﻦ ﻭﺟﻮﻩ ﺷﺘﻰ ﺻﺤﺎﺡ ﺛﺎﺑﺘﺔ.
🔴 ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺒﺮ: ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺗﻌﺮﻑ ﺑﻠﻴﻠﺔ ﺍﻟﺠﻬﻨﻲ ﺑﺎﻟﻤﺪﻳﻨﺔ.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🕌🌙MENGENAL BEBERAPA KESALAHAN SEPUTAR LAILATUL QADAR (1)
Oleh : Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah
بسم الله الرحمن الرحيم
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
ألا وإن أصدق الكلام كلام الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار .
أما بعد :
Maka disana ada sejumlah kesalahan yang terjatuh padanya sebagian orang yang berpuasa yang berkaitan dengan lailatul qadar, aku ingin mengingatkan tentangnya agar kita mewaspadainya dan memperingatkan orang lain dengannya :
•Maka diantara kesalahan-kesalahan tersebut adalah :
Bahwasanya sebagian orang yang berpuasa mereka lalai dari mencari lailatul qadar, dan lailatul qadar itu berada di malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang Ramadhan :
( فيه ليلة هي خير من ألف شهر من حرم خيرها فقد حرم ))
"Padanya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan barangsiapa yang dihalangi dari kebaikan malam tersebut maka ia telah dihalangi".
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( اطلبوا ليلة القدر في العشر الأواخر فإن غلبتم فلا تغلبوا في السبع البواقي))
"Carilah lailatul qadar di sepuluh terakhir maka jika kalian terkalahkan maka jangan kalian terkalahkan di tujuh malam terakhir".
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
( التمسوا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان في وتر ))
"Carilah lailatul qadar di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan pada malam-malam ganjilnya".
Dan diantara perkara-perkara yang membuat seorang muslim terluput dari pahala yang banyak adalah :
Bahwasanya ia tidak mengucapkan doa yang datang tentang lailatul qadar, maka dari Aisyah radhiallahu anha ia berkata : aku berkata : "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku apa doa yang aku pinta jika aku diberi taufik menemui malam Lailatul Qadr?"
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab, "Kamu katakan:
اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah sungguh Engkau Maha Pengampun mencintai ampunan maka ampunilah aku".
•Dan diantara kesalahan-kesalahan adalah :
Tambahan kalimat (كريم) dalam doa ini maka kita mendengar sebagian mereka mengucapkan :
اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني !!
Dan ia merupakan tambahan yang tidak tsabit dalam hadits tersebut.
Dan sungguh aku telah menjelaskan secara terperinci dalam pembahasan khusus yang berkaitan dengan hadits ini dengan judul "Hadits Aisyah fi Du'a Lailatil Qadr riwayatan wa dirayah", dan tidak bisa dikatakan bahwa tambahan tersebut merupakan tambahan yang bagus ! hal ini dikarenakan kita menyatakan bahwa ia termasuk dalam bab dzikir-dzikir nabawiyyah yang wajib padanya terikat dengan dzikir yang datang dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.
•Dan diantara kesalahan-kesalahan yang terjatuh padanya sebagian orang yang berpuasa adalah :
Keyakinan mereka bahwa lailatul qadar pasti turun hujan padanya !
Ibnul Munayyir berkata : "kita melihat kebanyakan dari tahun yang berlalu padanya Ramadhan dengan tanpa adanya hujan padahal kita meyakini bahwa Ramadhan tidaklah kosong dari lailatul qadar".
Ubaidullah Al Mubarakfuri berkata : sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : "Aku bermimpi pada waktu paginya aku bersujud pada air dan tanah", hal ini merupakan tanda yang dijadikan untuknya yang bisa dijadikan dalil atasnya".
Maka ini menunjukkan bahwa turunnya hujan bukanlah syarat bagi lailatul qadar.
📍Bersambung....
Sumber artikel :
http://www.radiosunna.com/articles_71.html
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh : Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah
بسم الله الرحمن الرحيم
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
ألا وإن أصدق الكلام كلام الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار .
أما بعد :
Maka disana ada sejumlah kesalahan yang terjatuh padanya sebagian orang yang berpuasa yang berkaitan dengan lailatul qadar, aku ingin mengingatkan tentangnya agar kita mewaspadainya dan memperingatkan orang lain dengannya :
•Maka diantara kesalahan-kesalahan tersebut adalah :
Bahwasanya sebagian orang yang berpuasa mereka lalai dari mencari lailatul qadar, dan lailatul qadar itu berada di malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang Ramadhan :
( فيه ليلة هي خير من ألف شهر من حرم خيرها فقد حرم ))
"Padanya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan barangsiapa yang dihalangi dari kebaikan malam tersebut maka ia telah dihalangi".
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( اطلبوا ليلة القدر في العشر الأواخر فإن غلبتم فلا تغلبوا في السبع البواقي))
"Carilah lailatul qadar di sepuluh terakhir maka jika kalian terkalahkan maka jangan kalian terkalahkan di tujuh malam terakhir".
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
( التمسوا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان في وتر ))
"Carilah lailatul qadar di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan pada malam-malam ganjilnya".
Dan diantara perkara-perkara yang membuat seorang muslim terluput dari pahala yang banyak adalah :
Bahwasanya ia tidak mengucapkan doa yang datang tentang lailatul qadar, maka dari Aisyah radhiallahu anha ia berkata : aku berkata : "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku apa doa yang aku pinta jika aku diberi taufik menemui malam Lailatul Qadr?"
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab, "Kamu katakan:
اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah sungguh Engkau Maha Pengampun mencintai ampunan maka ampunilah aku".
•Dan diantara kesalahan-kesalahan adalah :
Tambahan kalimat (كريم) dalam doa ini maka kita mendengar sebagian mereka mengucapkan :
اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني !!
Dan ia merupakan tambahan yang tidak tsabit dalam hadits tersebut.
Dan sungguh aku telah menjelaskan secara terperinci dalam pembahasan khusus yang berkaitan dengan hadits ini dengan judul "Hadits Aisyah fi Du'a Lailatil Qadr riwayatan wa dirayah", dan tidak bisa dikatakan bahwa tambahan tersebut merupakan tambahan yang bagus ! hal ini dikarenakan kita menyatakan bahwa ia termasuk dalam bab dzikir-dzikir nabawiyyah yang wajib padanya terikat dengan dzikir yang datang dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.
•Dan diantara kesalahan-kesalahan yang terjatuh padanya sebagian orang yang berpuasa adalah :
Keyakinan mereka bahwa lailatul qadar pasti turun hujan padanya !
Ibnul Munayyir berkata : "kita melihat kebanyakan dari tahun yang berlalu padanya Ramadhan dengan tanpa adanya hujan padahal kita meyakini bahwa Ramadhan tidaklah kosong dari lailatul qadar".
Ubaidullah Al Mubarakfuri berkata : sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : "Aku bermimpi pada waktu paginya aku bersujud pada air dan tanah", hal ini merupakan tanda yang dijadikan untuknya yang bisa dijadikan dalil atasnya".
Maka ini menunjukkan bahwa turunnya hujan bukanlah syarat bagi lailatul qadar.
📍Bersambung....
Sumber artikel :
http://www.radiosunna.com/articles_71.html
http://telegram.me/dinulqoyyim
🕌🌙MENGENAL BEBERAPA KESALAHAN SEPUTAR LAILATUL QADAR (2)
Oleh : Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah
•Dan diantara kesalahan-kesalahan yang terjatuh padanya sebagian orang yang berpuasa adalah :
Dugaan mereka bahwa diantara tanda-tanda lailatul qadar dan pagi harinya adalah :
-bahwa air laut menjadi tawar.
-dugaan mereka bahwa anjing-anjing tidak menggonggong di malam itu.
-bahwasanya keledai tidak bersuara pada malam itu.
-bahwasanya pohon-pohon menurunkan ranting-rantingnya ke bumi.
-bahwasanya seseorang melihat cahaya pada malam itu bersinar hingga di tempat-tempat yang gelap.
-bahwasanya para malaikat mengucapkan salam kepada orang-orang yang memakmurkan masjid.
-bahwasanya mereka melihat lentera-lentera dan lampu-lampu yang turun dari langit dan bahwasanya langit menjadi terbelah.
Maka tanda-tanda yang disebutkan ini tidak tsabit dalam sunnah nabawiyyah sehingga tidak boleh menetapkannya termasuk tanda-tanda kecuali dengan dalil syar'i; dikarenakan ia merupakan perkara-perkara ghaib dan tauqifiyyah.
Dan sungguh sunnah yang shahih telah menjelaskan tanda-tanda malam lailatul qadar tersebut :
1- Bahwasanya ia berada di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( التمسوا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان في وتر))
"Carilah lailatul qadar di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan pada malam ganjilnya".
2- Bahwasanya matahari terbit di pagi harinya dengan tanpa sinar, melemah dan memerah hingga naik kemudian datang sinarnya setelah matahari mulai naik.
Ubay bin Ka'ab berkata : sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberitahukan kepada mereka tanda-tanda malam tersebut :
(( فأمارتها أن تطلع الشمس في صبيحة يومها بيضاء لا شعاع لها كأنها طست حتى ترتفع))
"Maka tandanya adalah matahari terbit di pagi harinya dalam keadaan putih tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik".
Dan dalam riwayat lain dengan lafazh :
(( تصبح الشمس صبيحتها ضعيفة حمراء))
"Matahari di pagi harinya lemah dan kemerah-merahan".
3- Bahwasanya para malaikat pada malam itu lebih banyak dari jumlah kerikil.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( ليلة القدر سابعة أو تاسعة و عشرين إن الملائكة تلك الليلة في الأرض أكثر من عدد الحصى ))
"Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh para malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil."
4- Bahwasanya malam tersebut cerah, penuh kelembutan, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin dan tidak muncul padanya bintang.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( ليلة القدر ليلة سمحة طلقة ؛ - أي سهلة طيبة - لا حارة ولا باردة تصبح الشمس صبيحتها ضعيفة حمراء))
"Lailatul qadar adalah malam yang mudah lagi bagus, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, matahari di pagi harinya melemah dan kemerah-merahan".
🏷Bersambung...
Sumber artikel : http://www.radiosunna.com/articles_71.html
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh : Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah
•Dan diantara kesalahan-kesalahan yang terjatuh padanya sebagian orang yang berpuasa adalah :
Dugaan mereka bahwa diantara tanda-tanda lailatul qadar dan pagi harinya adalah :
-bahwa air laut menjadi tawar.
-dugaan mereka bahwa anjing-anjing tidak menggonggong di malam itu.
-bahwasanya keledai tidak bersuara pada malam itu.
-bahwasanya pohon-pohon menurunkan ranting-rantingnya ke bumi.
-bahwasanya seseorang melihat cahaya pada malam itu bersinar hingga di tempat-tempat yang gelap.
-bahwasanya para malaikat mengucapkan salam kepada orang-orang yang memakmurkan masjid.
-bahwasanya mereka melihat lentera-lentera dan lampu-lampu yang turun dari langit dan bahwasanya langit menjadi terbelah.
Maka tanda-tanda yang disebutkan ini tidak tsabit dalam sunnah nabawiyyah sehingga tidak boleh menetapkannya termasuk tanda-tanda kecuali dengan dalil syar'i; dikarenakan ia merupakan perkara-perkara ghaib dan tauqifiyyah.
Dan sungguh sunnah yang shahih telah menjelaskan tanda-tanda malam lailatul qadar tersebut :
1- Bahwasanya ia berada di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( التمسوا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان في وتر))
"Carilah lailatul qadar di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan pada malam ganjilnya".
2- Bahwasanya matahari terbit di pagi harinya dengan tanpa sinar, melemah dan memerah hingga naik kemudian datang sinarnya setelah matahari mulai naik.
Ubay bin Ka'ab berkata : sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberitahukan kepada mereka tanda-tanda malam tersebut :
(( فأمارتها أن تطلع الشمس في صبيحة يومها بيضاء لا شعاع لها كأنها طست حتى ترتفع))
"Maka tandanya adalah matahari terbit di pagi harinya dalam keadaan putih tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik".
Dan dalam riwayat lain dengan lafazh :
(( تصبح الشمس صبيحتها ضعيفة حمراء))
"Matahari di pagi harinya lemah dan kemerah-merahan".
3- Bahwasanya para malaikat pada malam itu lebih banyak dari jumlah kerikil.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( ليلة القدر سابعة أو تاسعة و عشرين إن الملائكة تلك الليلة في الأرض أكثر من عدد الحصى ))
"Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh para malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil."
4- Bahwasanya malam tersebut cerah, penuh kelembutan, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin dan tidak muncul padanya bintang.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( ليلة القدر ليلة سمحة طلقة ؛ - أي سهلة طيبة - لا حارة ولا باردة تصبح الشمس صبيحتها ضعيفة حمراء))
"Lailatul qadar adalah malam yang mudah lagi bagus, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, matahari di pagi harinya melemah dan kemerah-merahan".
🏷Bersambung...
Sumber artikel : http://www.radiosunna.com/articles_71.html
http://telegram.me/dinulqoyyim
🕌🌙MENGENAL BEBERAPA KESALAHAN SEPUTAR LAILATUL QADAR (3)
Oleh : Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah
•Diantara kesalahan-kesalahan yang terjatuh padanya sebagian orang yang berpuasa adalah :
Keyakinan mereka bahwa lailatul qadar adalah malam ke-27 !
Dan ini menyelisihi sunnah !!
Dan yang benar adalah bahwa lailatul qadar disembunyikan oleh Allah dikarenakan adanya hikmah yang Allah inginkan agar seorang muslim bersungguh-sungguh di sepuluh malam terakhir dari malam-malam Ramadhan dalam rangka mencari malam ini sehingga banyak amalannya dan ia mengumpulkan antara banyaknya amalan di malam-malam sepuluh hari terakhir dari Ramadhan disertai mendapati lailatul qadar dengan keutamaan-keutamaannya, kemulian-kemuliannya serta pahalanya sehingga ia mengumpulkan antara dua kebaikan.
Maka jika ada yang bertanya : bukankah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
التمسوا ليلة القدر ليلة سبع وعشرين ؟
"Carilah lailatul qadar di malam ke-27".
Maka jawabannya adalah :
Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda pula :
إني أريت ليلة القدر ثم أنسيتها فالتمسوها في العشر الأواخر في الوتر
"Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qadar kemudian aku dibuat lupa tentangnya maka carilah di sepuluh hari terakhir di malam ganjil".
Dan beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( تحروا ليلة القدر في السبع الأواخر ))
"Carilah lailatul qadar di tujuh hari terakhir".
Dan beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :
( تحروا ليلة القدر ليلة ثلاث وعشرين ))
"Carilah lailatul qadar di malam ke-23".
Dan beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :
( اطلبوا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان))
"Carilah lailatul qadar di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan".
Maka hadits-hadits ini mengandung faedah bahwa lailatul qadar berpindah-pindah di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir.
Maka inilah sejumlah kesalahan-kesalahan yang ingin aku mengingatkan tentangnya.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين .
🖊Saudara yang mencintai kalian
Ahmad bin Umar bin Salim Baazmul
Ahad 22 Ramadhan 1435 H.
Sumber : http://www.radiosunna.com/articles_71.html
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh : Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah
•Diantara kesalahan-kesalahan yang terjatuh padanya sebagian orang yang berpuasa adalah :
Keyakinan mereka bahwa lailatul qadar adalah malam ke-27 !
Dan ini menyelisihi sunnah !!
Dan yang benar adalah bahwa lailatul qadar disembunyikan oleh Allah dikarenakan adanya hikmah yang Allah inginkan agar seorang muslim bersungguh-sungguh di sepuluh malam terakhir dari malam-malam Ramadhan dalam rangka mencari malam ini sehingga banyak amalannya dan ia mengumpulkan antara banyaknya amalan di malam-malam sepuluh hari terakhir dari Ramadhan disertai mendapati lailatul qadar dengan keutamaan-keutamaannya, kemulian-kemuliannya serta pahalanya sehingga ia mengumpulkan antara dua kebaikan.
Maka jika ada yang bertanya : bukankah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
التمسوا ليلة القدر ليلة سبع وعشرين ؟
"Carilah lailatul qadar di malam ke-27".
Maka jawabannya adalah :
Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda pula :
إني أريت ليلة القدر ثم أنسيتها فالتمسوها في العشر الأواخر في الوتر
"Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qadar kemudian aku dibuat lupa tentangnya maka carilah di sepuluh hari terakhir di malam ganjil".
Dan beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :
(( تحروا ليلة القدر في السبع الأواخر ))
"Carilah lailatul qadar di tujuh hari terakhir".
Dan beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :
( تحروا ليلة القدر ليلة ثلاث وعشرين ))
"Carilah lailatul qadar di malam ke-23".
Dan beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :
( اطلبوا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان))
"Carilah lailatul qadar di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan".
Maka hadits-hadits ini mengandung faedah bahwa lailatul qadar berpindah-pindah di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir.
Maka inilah sejumlah kesalahan-kesalahan yang ingin aku mengingatkan tentangnya.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين .
🖊Saudara yang mencintai kalian
Ahmad bin Umar bin Salim Baazmul
Ahad 22 Ramadhan 1435 H.
Sumber : http://www.radiosunna.com/articles_71.html
http://telegram.me/dinulqoyyim
إذاعـة السـنة
إتحاف أهل النظر بمعرفة بعض الأخطاء
إتحاف أهل النظر بمعرفة بعض الأخطاء المتعلقة بليلة القدر
لفضيلة د الشيخ أحمد بازمول حفظه الله
لفضيلة د الشيخ أحمد بازمول حفظه الله