🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (2)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
2⃣Tauhid merupakan fitrah manusia sejak dilahirkan dan keberadaannya mendahului kesyirikan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَثَلِ الْبَهِيْمَةِ تَنْتِجُ الْبَهِيْمَةَ، هَلْ تَرَى فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟
“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani, atau Majusi sebagaimana permisalan hewan yang melahirkan hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya?, Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata : bacalah jika kalian berkehendak firman Allah Ta'ala :
فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ
"Tetaplah di atas agama islam yang Allah telah memfitrahkan manusia di atasnya, tidak ada perubahan pada ciptaan Allah". Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : sesuatu yang tetap di hati-hati orang-orang awam adalah sesuatu yang Allah memfitrahkan makhluk di atasnya berupa menghadapnya mereka kepada RabbNya ketika terjadi kesulitan-kesulitan dan berdoa serta berharap kepadaNya ke arah atas mereka dimana ia tidak menoleh ke kanan dan ke kiri dengan tanpa sikap yang Allah berikan mereka taufik di atasnya namun ini merupakan fitrah yang Allah memfitrahkan manusia di atasnya dan tidak ada bayipun yang dilahirkan melainkan di atas fitrah ini hingga datang Jahm bin Shafwan lalu merubah manusia kepada sikap ta'thil (menolak sifat ketinggian Allah, pent).
📚Ijtima'ul Juyusyil Islamiyyah hal. 213.
Maka tauhid keberadaannya mendahului kesyirikan; sebab ia merupakan asal muasal manusia, maka sungguh datang dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu ia berkata :
كان بين نوح وآدم عشرة قرون كلهم على شريعة من الحق فاختلفوا فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين.
Antara Nabi Adam dan Nabi Nuh ada sepuluh abad mereka semua berada di atas syari’at kebenaran, kemudian mereka saling berselisih maka setelah itu Allah mengutus para rasul sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan”.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
2⃣Tauhid merupakan fitrah manusia sejak dilahirkan dan keberadaannya mendahului kesyirikan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَثَلِ الْبَهِيْمَةِ تَنْتِجُ الْبَهِيْمَةَ، هَلْ تَرَى فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟
“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani, atau Majusi sebagaimana permisalan hewan yang melahirkan hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya?, Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata : bacalah jika kalian berkehendak firman Allah Ta'ala :
فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ
"Tetaplah di atas agama islam yang Allah telah memfitrahkan manusia di atasnya, tidak ada perubahan pada ciptaan Allah". Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : sesuatu yang tetap di hati-hati orang-orang awam adalah sesuatu yang Allah memfitrahkan makhluk di atasnya berupa menghadapnya mereka kepada RabbNya ketika terjadi kesulitan-kesulitan dan berdoa serta berharap kepadaNya ke arah atas mereka dimana ia tidak menoleh ke kanan dan ke kiri dengan tanpa sikap yang Allah berikan mereka taufik di atasnya namun ini merupakan fitrah yang Allah memfitrahkan manusia di atasnya dan tidak ada bayipun yang dilahirkan melainkan di atas fitrah ini hingga datang Jahm bin Shafwan lalu merubah manusia kepada sikap ta'thil (menolak sifat ketinggian Allah, pent).
📚Ijtima'ul Juyusyil Islamiyyah hal. 213.
Maka tauhid keberadaannya mendahului kesyirikan; sebab ia merupakan asal muasal manusia, maka sungguh datang dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu ia berkata :
كان بين نوح وآدم عشرة قرون كلهم على شريعة من الحق فاختلفوا فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين.
Antara Nabi Adam dan Nabi Nuh ada sepuluh abad mereka semua berada di atas syari’at kebenaran, kemudian mereka saling berselisih maka setelah itu Allah mengutus para rasul sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan”.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
المجموع_المفيد_في_بيان_أهمية_التوحيد_100_فائدة_لأهمية_التوحيد_.pdf
6.6 MB
المجموع المفيد في بيان أهمية التوحيد 100 فائدة لأهمية التوحيد
المؤلف : د.عبد الرحمن بن محمد العميسان
تقديم و تقريظ : العلامة الشيخ عبد الله بن عبد العزيز العقيل
وفضيلة الشيخ د.عبد الرزاق البدر
المؤلف : د.عبد الرحمن بن محمد العميسان
تقديم و تقريظ : العلامة الشيخ عبد الله بن عبد العزيز العقيل
وفضيلة الشيخ د.عبد الرزاق البدر
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (3)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
3⃣Tauhid merupakan nikmat pertama yang Allah sebutkan kepada kita dalam surat An Ni'am* maka ia merupakan nikmat terbesar dan paling mulia.
Allah Ta'ala berfirman :
أَتَىٰٓ أَمْرُ ٱللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ. يُنَزِّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ بِٱلرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦٓ أَنْ أَنذِرُوٓا۟ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱتَّقُونِ
"Azab yang Allah putuskan untuk kalian - wahai orang-orang kafir- sudah dekat, maka janganlah meminta disegerakan sebelum waktunya. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan.
Allah menurunkan para Malaikat membawa wahyu sesuai dengan keputusannya kepada siapa yang Dia kehendaki dari para Rasul-Nya, Allah berpesan kepada para Rasul, “Wahai para Rasul, peringatkanlah manusia dari kesyirikan terhadap Allah, karena tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Aku, maka bertakwalah kalian -wahai manusia- kepadaKu dengan melaksanakan perintah-perintah-Ku dan menjauhi larangan-larangan-Ku". (An Nahl : 1-2).
Al Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata :
"Ayat ini merupakan awal penyebutan nikmat-nikmat yang Allah sebutkan atas hamba-hambaNya dalam surat An Ni'am yang biasa disebut dengan surat An Nahl, oleh karena inilah Ibnu Uyainah rahimahullah berkata : tidaklah Allah memberikan nikmat kepada hamba-hambaNya dengan suatu nikmat yang lebih besar daripada nikmat berupa Allah mengenalkan mereka Laa Ilaaha illallah, dan sesungguhnya kalimat Laa Ilaaha illallah bagi penduduk Surga seperti air dingin bagi penduduk dunia, dan oleh karenanya diciptakan negeri pahala dan negeri hukuman di akhirat (yakni barangsiapa yang menerima kalimat ini dan konsekuensinya dan mati di atasnya maka ia termasuk penduduk Surga yang merupakan negeri pahala dan barangsiapa yang menolaknya maka ia termasuk penduduk Neraka yang merupakan negeri hukuman)".
📚Risalah Kalimatul Ikhlash.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
____
*Datang penamaan surat An An Nahl dengan nama surat An Ni'am dari beberapa ulama salaf dikarenakan banyaknya penyebutan nikmat-nikmat Allah Ta'ala di dalamnya, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
3⃣Tauhid merupakan nikmat pertama yang Allah sebutkan kepada kita dalam surat An Ni'am* maka ia merupakan nikmat terbesar dan paling mulia.
Allah Ta'ala berfirman :
أَتَىٰٓ أَمْرُ ٱللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ. يُنَزِّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ بِٱلرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦٓ أَنْ أَنذِرُوٓا۟ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱتَّقُونِ
"Azab yang Allah putuskan untuk kalian - wahai orang-orang kafir- sudah dekat, maka janganlah meminta disegerakan sebelum waktunya. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan.
Allah menurunkan para Malaikat membawa wahyu sesuai dengan keputusannya kepada siapa yang Dia kehendaki dari para Rasul-Nya, Allah berpesan kepada para Rasul, “Wahai para Rasul, peringatkanlah manusia dari kesyirikan terhadap Allah, karena tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Aku, maka bertakwalah kalian -wahai manusia- kepadaKu dengan melaksanakan perintah-perintah-Ku dan menjauhi larangan-larangan-Ku". (An Nahl : 1-2).
Al Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata :
"Ayat ini merupakan awal penyebutan nikmat-nikmat yang Allah sebutkan atas hamba-hambaNya dalam surat An Ni'am yang biasa disebut dengan surat An Nahl, oleh karena inilah Ibnu Uyainah rahimahullah berkata : tidaklah Allah memberikan nikmat kepada hamba-hambaNya dengan suatu nikmat yang lebih besar daripada nikmat berupa Allah mengenalkan mereka Laa Ilaaha illallah, dan sesungguhnya kalimat Laa Ilaaha illallah bagi penduduk Surga seperti air dingin bagi penduduk dunia, dan oleh karenanya diciptakan negeri pahala dan negeri hukuman di akhirat (yakni barangsiapa yang menerima kalimat ini dan konsekuensinya dan mati di atasnya maka ia termasuk penduduk Surga yang merupakan negeri pahala dan barangsiapa yang menolaknya maka ia termasuk penduduk Neraka yang merupakan negeri hukuman)".
📚Risalah Kalimatul Ikhlash.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
____
*Datang penamaan surat An An Nahl dengan nama surat An Ni'am dari beberapa ulama salaf dikarenakan banyaknya penyebutan nikmat-nikmat Allah Ta'ala di dalamnya, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (4)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
4⃣Tauhid merupakan rukun (tiang) pertama dari rukun-rukun islam dimana agama islam tegak di atas tiang-tiang penopang agama yang agung tersebut.
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.
"Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.” Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Dan ini menunjukkan bahwa tauhid merupakan rukun pertama agama islam, dan keadaan tauhid berada di urutan pertama itu jelas dengan dalil Al Quran dan Sunnah; hal itu dikarenakan tauhid merupakan pondasi semua kebaikan dan dengannya amalan-amalan ditimbang lalu ditentukan apakah diterima amalan tersebut ataukah ditolak, maka tauhid merupakan pintu gerbang islam dan barangsiapa yang berpegang teguh dengannya maka ia akan diberi petunjuk kepada negeri keselamatan.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
4⃣Tauhid merupakan rukun (tiang) pertama dari rukun-rukun islam dimana agama islam tegak di atas tiang-tiang penopang agama yang agung tersebut.
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.
"Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.” Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Dan ini menunjukkan bahwa tauhid merupakan rukun pertama agama islam, dan keadaan tauhid berada di urutan pertama itu jelas dengan dalil Al Quran dan Sunnah; hal itu dikarenakan tauhid merupakan pondasi semua kebaikan dan dengannya amalan-amalan ditimbang lalu ditentukan apakah diterima amalan tersebut ataukah ditolak, maka tauhid merupakan pintu gerbang islam dan barangsiapa yang berpegang teguh dengannya maka ia akan diberi petunjuk kepada negeri keselamatan.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (5)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
5⃣Tauhid merupakan perkara pertama yang dimulai oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam dakwahnya dan segenap Rasul sebelumnya bahkan itu merupakan tujuan utama diutusnya mereka.
Allah Ta'ala berfirman :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ ٱلضَّلَٰلَةُ ۚ
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan: “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu yaitu segala yang disembah selain Allah, maka di antara umat manusia ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang telah ditetapkan menjadi sesat". (An Nahl : 36).
Dan dalam hadits Abu Sufyan radhiallahu anhu dan kisahnya bersama Hiraklius raja Romawi datang di dalamnya :
Hiraklius berkata : apa yang diperintahkan Muhammad kepada kalian ? aku katakan : ia menyerukan untuk beribadah hanya kepada Allah dan jangan menyekutukanNya dengan sesuatu apapun dan tinggalkanlah apa yang diperbuat nenek moyang kalian". Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
"Para Rasul memulai dakwah mereka dengan memerintahkan peribadatan kepada Allah semata tanpa selainNya sebagaimana yang Allah kabarkan tentang Nuh, Hud, Shalih dan Syu'aib, dalam keadaan kaum mereka mengakui bahwa Allah adalah pencipta namun mereka dihukumi sebagai kaum musyrikin disebabkan mereka beribadah kepada selainNya, sebagaimana keadaan orang Arab yang diutus pada mereka Muhammad shallallahu alaihi wasallam".
📚Majmu'ul Fatawa 16/332.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
5⃣Tauhid merupakan perkara pertama yang dimulai oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam dakwahnya dan segenap Rasul sebelumnya bahkan itu merupakan tujuan utama diutusnya mereka.
Allah Ta'ala berfirman :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ ٱلضَّلَٰلَةُ ۚ
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan: “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu yaitu segala yang disembah selain Allah, maka di antara umat manusia ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang telah ditetapkan menjadi sesat". (An Nahl : 36).
Dan dalam hadits Abu Sufyan radhiallahu anhu dan kisahnya bersama Hiraklius raja Romawi datang di dalamnya :
Hiraklius berkata : apa yang diperintahkan Muhammad kepada kalian ? aku katakan : ia menyerukan untuk beribadah hanya kepada Allah dan jangan menyekutukanNya dengan sesuatu apapun dan tinggalkanlah apa yang diperbuat nenek moyang kalian". Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
"Para Rasul memulai dakwah mereka dengan memerintahkan peribadatan kepada Allah semata tanpa selainNya sebagaimana yang Allah kabarkan tentang Nuh, Hud, Shalih dan Syu'aib, dalam keadaan kaum mereka mengakui bahwa Allah adalah pencipta namun mereka dihukumi sebagai kaum musyrikin disebabkan mereka beribadah kepada selainNya, sebagaimana keadaan orang Arab yang diutus pada mereka Muhammad shallallahu alaihi wasallam".
📚Majmu'ul Fatawa 16/332.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (6)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
6⃣Tauhid merupakan kewajiban pertama bagi hamba yang mukallaf.
Datang dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam mengabarkan Mu'adz tatkala beliau mengutusnya ke negeri Yaman :
«إنك تقدم على قوم من أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم إلى أن يوحدوا الله تعالى...».
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari Ahlul Kitab maka hendaknya perkara pertama yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah Ta'ala...".Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Oleh karena inilah Al Hafizh Ibnu Mandah rahimahullah membuat bab untuk hadits ini dengan ucapannya : penyebutan perkara pertama yang seorang hamba diserukan kepadanya yaitu Tauhid.
Asy Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh rahimahullah berkata :
Tauhid bisa mencukupi dalam sahnya keislaman seorang hamba dan masuknya hamba tersebut ke dalam Surga, maka jika ia mengucapkan kalimat tauhid kemudian ia wafat sebelum mendapati kewajiban perkara-perkara cabang agama atasnya maka cukuplah tauhid tersebut; maka tauhid tidaklah butuh kepada syariat-syariat cabang agama tersebut namun syariat-syariat cabang agama tersebut yang butuh kepada tauhid agar bisa dihukumi sah atau benar.
📚Syarh Kasyfusy Syubuhat hal. 95.
Dan datang dalam hadits Abul Hayyaj Al Asadi ia berkata : berkata kepadaku Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu :
أَلاَّ أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم– أَنْ لاَ تَدَعَ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ.
"Sungguh aku mengutusmu dengan sesuatu yang Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah mengutusku dengan perintah tersebut yaitu jangan engkau biarkan patung melainkan engkau musnahkan dan jangan biarkan kuburan tinggi dari tanah melainkan engkau ratakan.” (HR. Muslim no. 969).
Dan dalam hadits ini terdapat penjelasan yang gamblang bahwa memulai dengan tauhid dalam berdakwah ilallah tidaklah khusus bagi Nabi shallallahu alaihi wasallam bahkan perintah ini ditujukan bagi beliau shallallahu alaihi wasallam dan bagi umatnya yang meneladani beliau dan mengambil petunjuk beliau, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman dalam Al Quran :
قُلْ هَٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى ۖ وَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
Katakanlah kepada mereka (wahai Rasul), “ Inilah jalanku aku menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah semata, berdasarkan hujjah dari Allah dan keyakinan, aku dan orang-orang yang meneladaniku. Dan aku menyucikan Allah dari sekutu-sekutu, dan aku bukanlah termasuk kaum musyrikin. (Yusuf : 108).
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
6⃣Tauhid merupakan kewajiban pertama bagi hamba yang mukallaf.
Datang dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam mengabarkan Mu'adz tatkala beliau mengutusnya ke negeri Yaman :
«إنك تقدم على قوم من أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم إلى أن يوحدوا الله تعالى...».
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari Ahlul Kitab maka hendaknya perkara pertama yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah Ta'ala...".Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Oleh karena inilah Al Hafizh Ibnu Mandah rahimahullah membuat bab untuk hadits ini dengan ucapannya : penyebutan perkara pertama yang seorang hamba diserukan kepadanya yaitu Tauhid.
Asy Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh rahimahullah berkata :
Tauhid bisa mencukupi dalam sahnya keislaman seorang hamba dan masuknya hamba tersebut ke dalam Surga, maka jika ia mengucapkan kalimat tauhid kemudian ia wafat sebelum mendapati kewajiban perkara-perkara cabang agama atasnya maka cukuplah tauhid tersebut; maka tauhid tidaklah butuh kepada syariat-syariat cabang agama tersebut namun syariat-syariat cabang agama tersebut yang butuh kepada tauhid agar bisa dihukumi sah atau benar.
📚Syarh Kasyfusy Syubuhat hal. 95.
Dan datang dalam hadits Abul Hayyaj Al Asadi ia berkata : berkata kepadaku Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu :
أَلاَّ أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم– أَنْ لاَ تَدَعَ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ.
"Sungguh aku mengutusmu dengan sesuatu yang Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah mengutusku dengan perintah tersebut yaitu jangan engkau biarkan patung melainkan engkau musnahkan dan jangan biarkan kuburan tinggi dari tanah melainkan engkau ratakan.” (HR. Muslim no. 969).
Dan dalam hadits ini terdapat penjelasan yang gamblang bahwa memulai dengan tauhid dalam berdakwah ilallah tidaklah khusus bagi Nabi shallallahu alaihi wasallam bahkan perintah ini ditujukan bagi beliau shallallahu alaihi wasallam dan bagi umatnya yang meneladani beliau dan mengambil petunjuk beliau, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman dalam Al Quran :
قُلْ هَٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى ۖ وَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
Katakanlah kepada mereka (wahai Rasul), “ Inilah jalanku aku menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah semata, berdasarkan hujjah dari Allah dan keyakinan, aku dan orang-orang yang meneladaniku. Dan aku menyucikan Allah dari sekutu-sekutu, dan aku bukanlah termasuk kaum musyrikin. (Yusuf : 108).
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (7)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
7⃣Tauhid merupakan ilmu pertama yang harus diketahui bagi seorang hamba dan tidak boleh baginya jahil tentangnya.
Allah Ta'ala berfirman :
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ
"Ketahuilah (wahai Nabi) bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah maka mohonlah ampunan kepada Allah atas dosamu". (Muhammad : 19).
Al Allamah Abdurrahman bin Nashir As Si'di rahimahullah berkata dalam tafsirnya terhadap ayat ini :
"Ilmu yang Allah perintahkan untuk mempelajarinya ini yaitu ilmu tauhidullah hukumnya fardhu ain bagi setiap orang, tidak bisa gugur dari seorangpun siapapun dia, bahkan semuanya butuh kepada ilmu ini, dan jalan untuk mendapatkan pengetahuan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah ada beberapa cara :
Yang pertama : mentadabburi nama-nama dan sifat-sifatNya serta perbuatan-perbuatanNya yang menunjukkan kesempurnaan, keagungan dan kemuliaanNya maka hal itu mengharuskan seseorang untuk mencurahkan usaha dalam beribadah kepada Rabb yang sempurna yang memiliki segala pujian, kemuliaan dan kebagusan.
Yang kedua : mengilmui bahwa Allah Ta'ala bersendiri dalam menciptakan dan mengatur makhluk, sehingga seorang hamba mengetahui dengan sebab itu bahwa Dialah yang bersendiri dengan uluhiyyah (tidak ada sekutu bagiNya dalam ibadah).
Yang ketiga : mengilmui bahwa Allah bersendiri dalam memberikan nikmat-nikmat yang nampak dan tidak nampak, nikmat keagamaan maupun nikmat duniawi, sehingga hal itu mengharuskan seseorang untuk menggantungkan hatinya kepadaNya dan mencintaiNya serta beribadah kepadaNya semata tidak ada sekutu bagiNya.
Yang keempat : apa yang kita lihat dan kita dengar berupa balasan bagi para wali-waliNya yang mentauhidkanNya berupa pertolongan dan nikmat-nikmat yang disegerakan, dan hukuman bagi musuh-musuhNya yang berbuat kesyirikan terhadapNya, sehingga ini mendorong seseorang untuk mengetahui bahwa Dialah satu-satunya yang berhak untuk diibadahi dengan semua jenis ibadah.
Yang kelima : mengetahui sifat-sifat berhala-berhala dan tandingan-tandingan yang diibadahi bersama Allah, dan dijadikan sebagai sesembahan-sesembahan dimana mereka memiliki kekurangan dari semua sisi, faqir secara dzat, tidak mampu memberi manfaat dan mudharat bagi dirinya dan bagi orang-orang yang menyembah mereka, dan mereka tidak bisa menolong orang-orang yang beribadah kepada mereka, dan tidak bisa memberi mereka manfaat walaupun sebesar biji dzarrah baik dalam hal mendatangkan manfaat ataupun menolak kejelekan, sehingga mengilmui hal ini mengharuskan seseorang untuk mengetahui bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan batilnya peribadatan kepada selainNya.....".
📚Taisirul Karimir Rahman hal. 787.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
7⃣Tauhid merupakan ilmu pertama yang harus diketahui bagi seorang hamba dan tidak boleh baginya jahil tentangnya.
Allah Ta'ala berfirman :
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ
"Ketahuilah (wahai Nabi) bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah maka mohonlah ampunan kepada Allah atas dosamu". (Muhammad : 19).
Al Allamah Abdurrahman bin Nashir As Si'di rahimahullah berkata dalam tafsirnya terhadap ayat ini :
"Ilmu yang Allah perintahkan untuk mempelajarinya ini yaitu ilmu tauhidullah hukumnya fardhu ain bagi setiap orang, tidak bisa gugur dari seorangpun siapapun dia, bahkan semuanya butuh kepada ilmu ini, dan jalan untuk mendapatkan pengetahuan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah ada beberapa cara :
Yang pertama : mentadabburi nama-nama dan sifat-sifatNya serta perbuatan-perbuatanNya yang menunjukkan kesempurnaan, keagungan dan kemuliaanNya maka hal itu mengharuskan seseorang untuk mencurahkan usaha dalam beribadah kepada Rabb yang sempurna yang memiliki segala pujian, kemuliaan dan kebagusan.
Yang kedua : mengilmui bahwa Allah Ta'ala bersendiri dalam menciptakan dan mengatur makhluk, sehingga seorang hamba mengetahui dengan sebab itu bahwa Dialah yang bersendiri dengan uluhiyyah (tidak ada sekutu bagiNya dalam ibadah).
Yang ketiga : mengilmui bahwa Allah bersendiri dalam memberikan nikmat-nikmat yang nampak dan tidak nampak, nikmat keagamaan maupun nikmat duniawi, sehingga hal itu mengharuskan seseorang untuk menggantungkan hatinya kepadaNya dan mencintaiNya serta beribadah kepadaNya semata tidak ada sekutu bagiNya.
Yang keempat : apa yang kita lihat dan kita dengar berupa balasan bagi para wali-waliNya yang mentauhidkanNya berupa pertolongan dan nikmat-nikmat yang disegerakan, dan hukuman bagi musuh-musuhNya yang berbuat kesyirikan terhadapNya, sehingga ini mendorong seseorang untuk mengetahui bahwa Dialah satu-satunya yang berhak untuk diibadahi dengan semua jenis ibadah.
Yang kelima : mengetahui sifat-sifat berhala-berhala dan tandingan-tandingan yang diibadahi bersama Allah, dan dijadikan sebagai sesembahan-sesembahan dimana mereka memiliki kekurangan dari semua sisi, faqir secara dzat, tidak mampu memberi manfaat dan mudharat bagi dirinya dan bagi orang-orang yang menyembah mereka, dan mereka tidak bisa menolong orang-orang yang beribadah kepada mereka, dan tidak bisa memberi mereka manfaat walaupun sebesar biji dzarrah baik dalam hal mendatangkan manfaat ataupun menolak kejelekan, sehingga mengilmui hal ini mengharuskan seseorang untuk mengetahui bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan batilnya peribadatan kepada selainNya.....".
📚Taisirul Karimir Rahman hal. 787.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (8)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
8⃣Tauhid merupakan perintah pertama yang datang dalam Al Quran dan larangan dari kesyirikan merupakan larangan pertama yang datang dalam Al Quran.
Allah Ta'ala berfirman :
{ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ( ٢١ ) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ ( ٢٢ ) } [سورة البقرة)
"Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.
Dialah yang telah menjadikan bumi terhampar sebagai tempat berpijak bagimu dan menciptakan langit di atasnya dengan yang kokoh. Dan Dia lah yang memberi kenikmatan dengan menurunkan air hujan, sehingga bisa menumbuhkan beragam buah-buahan di muka bumi sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian menyekutukan Allah dengan apapun, sedangkan kalian mengetahui bahwasanya tidak ada sang pencipta selain Allah -'Azza wa Jalla-. (Al Baqarah : 21-22).*
Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ
"Yakni tauhidkanlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian".
📚Tafsirul Quranil Azhim 1/190.
Dan Al Imam Al Baghawi rahimahullah menukil dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma ia berkata :
كل ما ورد في القرآن من العبادة فمعناها التوحيد.
"Setiap yang datang dalam Al Quran berupa penyebutan ibadah (kepada Allah) maka maknanya adalah tauhid".
📚Ma'alimut Tanzil 1/25.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
____
*Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah berkata :
"هاتان الآيتان الكريمتان هما أول موضع في المصحف جاء فيه الأمر والنهي، وقد اشتملتا على أعظم مأمور به وهو عبادة الله عز وجل في قوله:{اعْبُدُوا رَبَّكُمْ}،
وأعظم منهي عنه وهو الشرك في قوله: {فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ}".
"Dua ayat ini merupakan tempat pertama dalam Al Quran yang di dalamnya terdapat perintah dan larangan, dan kedua ayat ini mengandung perintah paling agung yaitu perintah untuk beribadah kepada Allah dalam firmanNya :
{اعْبُدُوا رَبَّكُمْ}،
"Beribadahlah kepada Rabb kalian".
Dan mengandung larangan terbesar yaitu larangan dari kesyirikan dalam firmanNya :
فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُون.
"Maka janganlah kalian menyekutukan dan menyamakan Allah dengan apapun, sedangkan kalian tahu bahwasanya tidak ada sang pencipta selain Allah -'Azza wa Jalla-. (Al Baqarah : 21-22).
📚Risalah berjudul "Ahammiyyatu Tauhidil Ibadah" hal. 23, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
8⃣Tauhid merupakan perintah pertama yang datang dalam Al Quran dan larangan dari kesyirikan merupakan larangan pertama yang datang dalam Al Quran.
Allah Ta'ala berfirman :
{ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ( ٢١ ) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ ( ٢٢ ) } [سورة البقرة)
"Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.
Dialah yang telah menjadikan bumi terhampar sebagai tempat berpijak bagimu dan menciptakan langit di atasnya dengan yang kokoh. Dan Dia lah yang memberi kenikmatan dengan menurunkan air hujan, sehingga bisa menumbuhkan beragam buah-buahan di muka bumi sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian menyekutukan Allah dengan apapun, sedangkan kalian mengetahui bahwasanya tidak ada sang pencipta selain Allah -'Azza wa Jalla-. (Al Baqarah : 21-22).*
Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ
"Yakni tauhidkanlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian".
📚Tafsirul Quranil Azhim 1/190.
Dan Al Imam Al Baghawi rahimahullah menukil dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma ia berkata :
كل ما ورد في القرآن من العبادة فمعناها التوحيد.
"Setiap yang datang dalam Al Quran berupa penyebutan ibadah (kepada Allah) maka maknanya adalah tauhid".
📚Ma'alimut Tanzil 1/25.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit Tauhid.
____
*Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah berkata :
"هاتان الآيتان الكريمتان هما أول موضع في المصحف جاء فيه الأمر والنهي، وقد اشتملتا على أعظم مأمور به وهو عبادة الله عز وجل في قوله:{اعْبُدُوا رَبَّكُمْ}،
وأعظم منهي عنه وهو الشرك في قوله: {فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ}".
"Dua ayat ini merupakan tempat pertama dalam Al Quran yang di dalamnya terdapat perintah dan larangan, dan kedua ayat ini mengandung perintah paling agung yaitu perintah untuk beribadah kepada Allah dalam firmanNya :
{اعْبُدُوا رَبَّكُمْ}،
"Beribadahlah kepada Rabb kalian".
Dan mengandung larangan terbesar yaitu larangan dari kesyirikan dalam firmanNya :
فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُون.
"Maka janganlah kalian menyekutukan dan menyamakan Allah dengan apapun, sedangkan kalian tahu bahwasanya tidak ada sang pencipta selain Allah -'Azza wa Jalla-. (Al Baqarah : 21-22).
📚Risalah berjudul "Ahammiyyatu Tauhidil Ibadah" hal. 23, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (9)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
9⃣Surat pertama dalam Al Quran dan surat paling afdhal (yaitu Al Fatihah) mengandung tiga jenis tauhid*.
Al Allamah Ibnu Abil Izz Al Hanafi rahimahullah berkata :
"Maka Al Quran seluruhnya tentang tauhid, hak-hak tauhid dan balasan atas tauhid dan tentang kesyirikan, para pelakunya dan balasan bagi mereka, maka الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ adalah tauhid, الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ adalah tauhid, مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ adalah tauhid, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ adalah tauhid, اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ merupakan tauhid yang mengandung permohonan hidayah kepada jalan orang-orang yang bertauhid yang Allah anugerahkan atas mereka nikmat, غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ bukan jalannya orang-orang yang dimurkai dan orang-orang sesat dimana mereka menyelisihi tauhid".
📚Syarhul Aqidatit Thahawiyyah 1/43.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit tauhid.
__
*🏷Fadhilatusy Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah berkata :
"ولعظم شأن سورة الفاتحة واشتمالها على توحيد الله في ربوبيته وألوهيته وأسمائه وصفاته، وعلى طلب الهداية إلى الصراط المستقيم الذي حاجة المسلم إليه فوق كل حاجة، وضرورته إليه فوق كل ضرورة، شرعت قراءتها في كل ركعة من ركعات الصلاة".
"Dan dikarenakan agungnya kedudukan surat Al Fatihah dan apa yang terkandung di dalamnya berupa penjelasan tauhid kepada Allah dalam rububiyyahNya, uluhiyyahNya, dan nama-nama serta sifat-sifatNya dan surat ini mengandung permintaan hidayah kepada jalan yang lurus dimana kebutuhan seorang muslim terhadapnya melebihi semua kebutuhan maka disyariatkan membaca surat ini di setiap rakaat dari rakaat-rakaat shalat".
📚Lihat : Kutub wa Rasail 1/154, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
9⃣Surat pertama dalam Al Quran dan surat paling afdhal (yaitu Al Fatihah) mengandung tiga jenis tauhid*.
Al Allamah Ibnu Abil Izz Al Hanafi rahimahullah berkata :
"Maka Al Quran seluruhnya tentang tauhid, hak-hak tauhid dan balasan atas tauhid dan tentang kesyirikan, para pelakunya dan balasan bagi mereka, maka الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ adalah tauhid, الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ adalah tauhid, مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ adalah tauhid, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ adalah tauhid, اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ merupakan tauhid yang mengandung permohonan hidayah kepada jalan orang-orang yang bertauhid yang Allah anugerahkan atas mereka nikmat, غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ bukan jalannya orang-orang yang dimurkai dan orang-orang sesat dimana mereka menyelisihi tauhid".
📚Syarhul Aqidatit Thahawiyyah 1/43.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit tauhid.
__
*🏷Fadhilatusy Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah berkata :
"ولعظم شأن سورة الفاتحة واشتمالها على توحيد الله في ربوبيته وألوهيته وأسمائه وصفاته، وعلى طلب الهداية إلى الصراط المستقيم الذي حاجة المسلم إليه فوق كل حاجة، وضرورته إليه فوق كل ضرورة، شرعت قراءتها في كل ركعة من ركعات الصلاة".
"Dan dikarenakan agungnya kedudukan surat Al Fatihah dan apa yang terkandung di dalamnya berupa penjelasan tauhid kepada Allah dalam rububiyyahNya, uluhiyyahNya, dan nama-nama serta sifat-sifatNya dan surat ini mengandung permintaan hidayah kepada jalan yang lurus dimana kebutuhan seorang muslim terhadapnya melebihi semua kebutuhan maka disyariatkan membaca surat ini di setiap rakaat dari rakaat-rakaat shalat".
📚Lihat : Kutub wa Rasail 1/154, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (10)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
🔟Tauhid merupakan perkara pertama dimana seorang hamba memulai harinya dan menutup harinya dengannya
Diantara yang menunjukkan hal ini adalah hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu,
أَنَّ رسولَ اللَّهِ ﷺ قرَأَ في رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ: قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ و قُلْ هُوَ اللَّه أَحَدٌ. رواه مسلم.
"Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membaca di dua rakaat (sunnah) Fajar : { قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ } dan { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ }". Hadits riwayat Muslim.
Dan dari Naufal Al Asyja'i radhiallahu anhu ia berkata : Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata kepada Naufal :
اقْرَأْ عِنْدَ مَنَامِكَ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنْ الشِّرْكِ.
"Bacalah (ketika kau hendak tidur) : 'Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun', kemudian tidurlah setelah membaca penutupnya karena yang demikian itu adalah pembebasan diri dari kesyirikan." Hadits riwayat Abu Dawud.
Al Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
Maka surat 'Qul Huwallahu Ahad' (Al Ikhlas) di dalamnya terdapat penjelasan apa yang wajib bagi Allah Ta'ala berupa sifat-sifat kesempurnaan dan penjelasan apa yang wajib Allah disucikan dengannya berupa sifat-sifat kekurangan dan tandingan-tandingan, dan surat 'Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun' (Al Kafirun) di dalamnya terdapat sesuatu yang Allah wajibkan bagi hamba-hambaNya berupa ibadah kepadaNya semata, tidak ada sekutu bagiNya dan berlepas diri dari peribadatan kepada selainNya, dan tidak sempurna salah satu dari dua macam tauhid* kecuali dengan yang lainnya, oleh karena inilah Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca dua surat ini dalam shalat sunnah Fajar dan sunnah witir dimana dua amalan ini merupakan pembuka amalan dan penutup amalan seorang hamba; supaya siangnya dimulai dengan tauhid dan ditutup dengan tauhid.
📚Ijtima'ul Juyusy Al Islamiyyah hal. 94.
Dan yang lebih menunjukkan hal ini adalah apa yang datang dalam hadits-hadits yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang dzikir pagi dan sore dan selainnya maka dzikir-dzikir tersebut mengandung nash-nash yang banyak yang mengingatkan seseorang terhadap tauhidullah di setiap waktu.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit tauhid.
_
*Tauhid terbagi menjadi dua macam berdasarkan penelitian terhadap nash-nash Al Quran :
Macam yang pertama : tauhidul ma'rifah wal itsbat.
Macam yang kedua : tauhidul qashdi wath thalab.
Maka yang dimaukan dengan macam yang pertama adalah tauhid rububiyyah dan tauhid asma' wash shifat.
Dan yang dimaukan dengan macam yang kedua adalah tauhid uluhiyyah wal ibadah, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
🔟Tauhid merupakan perkara pertama dimana seorang hamba memulai harinya dan menutup harinya dengannya
Diantara yang menunjukkan hal ini adalah hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu,
أَنَّ رسولَ اللَّهِ ﷺ قرَأَ في رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ: قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ و قُلْ هُوَ اللَّه أَحَدٌ. رواه مسلم.
"Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membaca di dua rakaat (sunnah) Fajar : { قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ } dan { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ }". Hadits riwayat Muslim.
Dan dari Naufal Al Asyja'i radhiallahu anhu ia berkata : Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata kepada Naufal :
اقْرَأْ عِنْدَ مَنَامِكَ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنْ الشِّرْكِ.
"Bacalah (ketika kau hendak tidur) : 'Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun', kemudian tidurlah setelah membaca penutupnya karena yang demikian itu adalah pembebasan diri dari kesyirikan." Hadits riwayat Abu Dawud.
Al Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
Maka surat 'Qul Huwallahu Ahad' (Al Ikhlas) di dalamnya terdapat penjelasan apa yang wajib bagi Allah Ta'ala berupa sifat-sifat kesempurnaan dan penjelasan apa yang wajib Allah disucikan dengannya berupa sifat-sifat kekurangan dan tandingan-tandingan, dan surat 'Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun' (Al Kafirun) di dalamnya terdapat sesuatu yang Allah wajibkan bagi hamba-hambaNya berupa ibadah kepadaNya semata, tidak ada sekutu bagiNya dan berlepas diri dari peribadatan kepada selainNya, dan tidak sempurna salah satu dari dua macam tauhid* kecuali dengan yang lainnya, oleh karena inilah Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca dua surat ini dalam shalat sunnah Fajar dan sunnah witir dimana dua amalan ini merupakan pembuka amalan dan penutup amalan seorang hamba; supaya siangnya dimulai dengan tauhid dan ditutup dengan tauhid.
📚Ijtima'ul Juyusy Al Islamiyyah hal. 94.
Dan yang lebih menunjukkan hal ini adalah apa yang datang dalam hadits-hadits yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang dzikir pagi dan sore dan selainnya maka dzikir-dzikir tersebut mengandung nash-nash yang banyak yang mengingatkan seseorang terhadap tauhidullah di setiap waktu.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit tauhid.
_
*Tauhid terbagi menjadi dua macam berdasarkan penelitian terhadap nash-nash Al Quran :
Macam yang pertama : tauhidul ma'rifah wal itsbat.
Macam yang kedua : tauhidul qashdi wath thalab.
Maka yang dimaukan dengan macam yang pertama adalah tauhid rububiyyah dan tauhid asma' wash shifat.
Dan yang dimaukan dengan macam yang kedua adalah tauhid uluhiyyah wal ibadah, pent.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (11)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣1⃣Tauhid merupakan pertanyaan pertama yang ditanyakan kepada seorang hamba di kuburnya.
Maka dalam hadits Al Barra' bin Azib radhiallahu anhu yang panjang, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
فتعاد روحه في جسده -أي المؤمن- فيأتيه ملكان، فيجلسانه، فيقولان له : من ربك فيقول: ربي الله، فيقولان له: ما دينك فيقول: ديني الإسلام، فيقولان له : ما هذا الرجل الذي بعث فيكم فيقول: هو رسول الله صلى الله عليه و سلم، فيقولان له: وما علمك فيقول: قرأت كتاب الله فآمنت به وصدقت، فينادى مناد في السماء أن صدق عبدي فأفرشوه من الجنة، وألبسوه من الجنة وافتحوا له بابا إلى الجنة، قال: فيأتيه من روحها وطيبها، ويفسح له في قبره مد بصره، قال ويأتيه رجل حسن الوجه حسن الثياب طيب الريح....."
"Maka dikembalikanlah ruhnya pada jasadnya. Lalu datanglah kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya. Mereka berdua pun mengatakan : siapa Rabbmu? Dia menjawab : Rabbku adalah Allah. Lalu mereka bertanya lagi : apa agamamu? Agamaku adalah islam, jawabnya. Mereka kembali bertanya : siapa orang ini yang diutus pada kalian? Dia mengatakan : dia adalah Rasulullah. Dari mana kamu tahu? Tanya mereka. Dia pun menjelaskan: aku membaca kitabullah (Al Quran), lalu aku beriman dengannya dan aku membenarkannya. Setelah itu, menyerulah sebuah seruan di langit bahwasanya telah benar hambaKu, maka bentangkanlah untuknya (bentangan) dari surga, dan pakaikanlah (pakaian) dari surga, serta bukakanlah untuknya pintu menuju surga.
Bersabda beliau: maka datanglah kepadanya baunya dan kebagusannya, dan diluaskan untuknya di kuburannya sejauh mata memandang. Lalu datanglah kepadanya seorang yang bagus wajahnya, bagus bajunya, serta wangi baunya....".Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud.*
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit tauhid.
__
*Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah berkata :
"Dan tiga perkara yang ditanyakan tentangnya di kubur datang penyebutannya secara bersamaan dalam hadits Al Abbas bin Abdil Muththalib dalam Shahih Muslim bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu alaih wasallam bersabda :
"ذاق طعمَ الإيمان من رضي بالله ربًّا، وبالإسلام دينًا، وبمحمد رسولًا".
"Akan merasakan manisnya iman orang yang ridha dengan Allah sebagai Rabbnya, dan dengan islam sebagai agamanya dan dengan Muhammad sebagai Rasulnya".
Dan datang penyebutannya pula di doa-doa pagi dan petang serta doa ketika mendengar adzan, dan sungguh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah membangun di atasnya risalahnya yang berharga yang dibutuhkan oleh semua orang baik orang awam maupun penuntut ilmu yaitu Al Ushuluts Tsalatsah wa Adillatuha, maka yang beliau maukan dengan Al Ushuluts Tsalatsah (tiga landasan) adalah pengenalan hamba terhadap Rabbnya, agamanya dan nabinya shallallahu alaihi wasallam".
📚Syarah Hadits Jibril fi Ta'limid Din hal. 44.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣1⃣Tauhid merupakan pertanyaan pertama yang ditanyakan kepada seorang hamba di kuburnya.
Maka dalam hadits Al Barra' bin Azib radhiallahu anhu yang panjang, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
فتعاد روحه في جسده -أي المؤمن- فيأتيه ملكان، فيجلسانه، فيقولان له : من ربك فيقول: ربي الله، فيقولان له: ما دينك فيقول: ديني الإسلام، فيقولان له : ما هذا الرجل الذي بعث فيكم فيقول: هو رسول الله صلى الله عليه و سلم، فيقولان له: وما علمك فيقول: قرأت كتاب الله فآمنت به وصدقت، فينادى مناد في السماء أن صدق عبدي فأفرشوه من الجنة، وألبسوه من الجنة وافتحوا له بابا إلى الجنة، قال: فيأتيه من روحها وطيبها، ويفسح له في قبره مد بصره، قال ويأتيه رجل حسن الوجه حسن الثياب طيب الريح....."
"Maka dikembalikanlah ruhnya pada jasadnya. Lalu datanglah kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya. Mereka berdua pun mengatakan : siapa Rabbmu? Dia menjawab : Rabbku adalah Allah. Lalu mereka bertanya lagi : apa agamamu? Agamaku adalah islam, jawabnya. Mereka kembali bertanya : siapa orang ini yang diutus pada kalian? Dia mengatakan : dia adalah Rasulullah. Dari mana kamu tahu? Tanya mereka. Dia pun menjelaskan: aku membaca kitabullah (Al Quran), lalu aku beriman dengannya dan aku membenarkannya. Setelah itu, menyerulah sebuah seruan di langit bahwasanya telah benar hambaKu, maka bentangkanlah untuknya (bentangan) dari surga, dan pakaikanlah (pakaian) dari surga, serta bukakanlah untuknya pintu menuju surga.
Bersabda beliau: maka datanglah kepadanya baunya dan kebagusannya, dan diluaskan untuknya di kuburannya sejauh mata memandang. Lalu datanglah kepadanya seorang yang bagus wajahnya, bagus bajunya, serta wangi baunya....".Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud.*
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit tauhid.
__
*Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah berkata :
"Dan tiga perkara yang ditanyakan tentangnya di kubur datang penyebutannya secara bersamaan dalam hadits Al Abbas bin Abdil Muththalib dalam Shahih Muslim bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu alaih wasallam bersabda :
"ذاق طعمَ الإيمان من رضي بالله ربًّا، وبالإسلام دينًا، وبمحمد رسولًا".
"Akan merasakan manisnya iman orang yang ridha dengan Allah sebagai Rabbnya, dan dengan islam sebagai agamanya dan dengan Muhammad sebagai Rasulnya".
Dan datang penyebutannya pula di doa-doa pagi dan petang serta doa ketika mendengar adzan, dan sungguh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah membangun di atasnya risalahnya yang berharga yang dibutuhkan oleh semua orang baik orang awam maupun penuntut ilmu yaitu Al Ushuluts Tsalatsah wa Adillatuha, maka yang beliau maukan dengan Al Ushuluts Tsalatsah (tiga landasan) adalah pengenalan hamba terhadap Rabbnya, agamanya dan nabinya shallallahu alaihi wasallam".
📚Syarah Hadits Jibril fi Ta'limid Din hal. 44.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Forwarded from 🌱 مشروع ابن معروف الدعوي 🌱
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
ثناء الشيخ: صالح السحيمي | على الجامعة الإسلامية في عدن : اليمن
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (12)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣2⃣Tauhid merupakan tujuan dari penciptaan makhluk.
Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ.
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk tujuan luhur, yaitu beribadah hanya kepadaKu semata". (Adz Dzariyat : 56).
Maka tujuan dari penciptaan makhluk adalah mentauhidkan Allah Subhanah, maka apakah berhak bagi seorang hamba untuk melewati waktu-waktunya dan menjalani hari-harinya tanpa menoleh kepada tujuan yang luhur ini, maka tidak diragukan lagi bahwa hal itu merupakan kerugian yang sebenarnya, dan yang seharusnya adalah memperhatikan tujuan ini dengan serius dan beramal untuk merealisasikannya, maka keberhasilan bergantung kepadanya, sedangkan kerugian disebabkan berpaling darinya.
1⃣3⃣Tauhid merupakan hak Allah atas hamba-hambanya.
Dalam hadits Mu'adz bin Jabal radhiallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam memanggilnya sebanyak tiga kali lalu beliau berkata : "Apakah engkau mengetahui apa hak Allah atas hamba-hambaNya?"
Mu'adz menjawab : "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui".
Lalu beliau bersabda :
حقّ الله على عباده أن يعبدوه ولا يشركوا به شيئاً.
"Hak Allah atas hamba-hambaNya adalah hendaknya mereka beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun, lalu apakah engkau tahu apa hak hamba-hambNya atasNya jika mereka menunaikan hakNya ?".
Mu'adz menjawab : "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui".
Beliau bersabda :
حقّ العباد على الله أن لا يعذّبهم.
"Hak hamba-hambaNya atas Allah adalah Allah tidak akan mengazab mereka". Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.*
Dan dalam hadits ini terdapat faedah berupa wajibnya mengetahui hak Allah atas kita dan ia tanpa diragukan lagi adalah hak terbesar secara mutlak, dan yang seharusnya adalah menunaikan hak-hak kepada ahlinya dengan tanpa tambahan dan pengurangan.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit tauhid.
____
*Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah berkata :
فقد اشتمل هذا الحديث على بيان حق الله على عباده، وهو إفراده بالعبادة وترك الإشراك به، واشتمل على اهتمامه صلى الله عليه وسلم وعنايته ببيان هذا التوحيد، وذلك بندائه معاذاً رضي الله عنه ثلاث مرات متفرقات، ثم قوله صلى الله عليه وسلم بعد ذلك: «هل تدري ما حق الله على عباده؟»، والمراد من هذا التمهيد بهذا النداء والسؤال أن يتهيّأ معاذ رضي الله عنه لمعرفة واستيعاب ما يقوله له رسول الله صلى الله عليه وسلم، وذلك دال على كمال بيانه صلى الله عليه وسلم وكمال نصحه صلوات الله وسلامه وبركاته عليه، وقد أورد شيخ الإسلام محمد بن عبد الوهاب رحمه الله هذا الحديث في مطلع كتابه «كتاب التوحيد الذي هو حق الله على العبيد» وأخذ تسميته منه.
"Maka sungguh hadits ini mengandung penjelasan hak Allah atas hamba-hambaNya, yaitu mengesakannya dengan ibadah dan meninggalkan perbuatan kesyirikan terhadapNya, dan hadits ini mengandung sikap perhatian beliau shallallahu alaihi wasallam dalam menjelaskan tauhid ini, hal itu nampak dari tindakan beliau yang memanggil Mu'adz sebanyak tiga kali dalam tiga waktu yang berbeda-beda, kemudian pertanyaan beliau setelahnya : "apakah engkau tahu apa hak Allah atas hamba-hambaNya?", dan maksud dari tindakan beliau ini adalah agar Mu'adz radhiallahu anhu bersiap untuk mengetahui dan memahami apa yang akan beliau sampaikan, dan ini menunjukkan kesempurnaan penjelasan beliau dan kesempurnaan nasehat serta ketulusan beliau shallallahu alaihi wasallam, dan sungguh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan hadits ini di awal kitabnya "Kitabut Tauhid Alladzi Huwa Haqqullah alal Abid" (kitab tauhid yang merupakan hak Allah atas hamba-hambaNya) dan beliau mengambil penamaan kitab beliau ini dari hadits tersebut".
📚Risalah Ahammiyyatu Tauhidil Ibadah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣2⃣Tauhid merupakan tujuan dari penciptaan makhluk.
Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ.
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk tujuan luhur, yaitu beribadah hanya kepadaKu semata". (Adz Dzariyat : 56).
Maka tujuan dari penciptaan makhluk adalah mentauhidkan Allah Subhanah, maka apakah berhak bagi seorang hamba untuk melewati waktu-waktunya dan menjalani hari-harinya tanpa menoleh kepada tujuan yang luhur ini, maka tidak diragukan lagi bahwa hal itu merupakan kerugian yang sebenarnya, dan yang seharusnya adalah memperhatikan tujuan ini dengan serius dan beramal untuk merealisasikannya, maka keberhasilan bergantung kepadanya, sedangkan kerugian disebabkan berpaling darinya.
1⃣3⃣Tauhid merupakan hak Allah atas hamba-hambanya.
Dalam hadits Mu'adz bin Jabal radhiallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam memanggilnya sebanyak tiga kali lalu beliau berkata : "Apakah engkau mengetahui apa hak Allah atas hamba-hambaNya?"
Mu'adz menjawab : "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui".
Lalu beliau bersabda :
حقّ الله على عباده أن يعبدوه ولا يشركوا به شيئاً.
"Hak Allah atas hamba-hambaNya adalah hendaknya mereka beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun, lalu apakah engkau tahu apa hak hamba-hambNya atasNya jika mereka menunaikan hakNya ?".
Mu'adz menjawab : "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui".
Beliau bersabda :
حقّ العباد على الله أن لا يعذّبهم.
"Hak hamba-hambaNya atas Allah adalah Allah tidak akan mengazab mereka". Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.*
Dan dalam hadits ini terdapat faedah berupa wajibnya mengetahui hak Allah atas kita dan ia tanpa diragukan lagi adalah hak terbesar secara mutlak, dan yang seharusnya adalah menunaikan hak-hak kepada ahlinya dengan tanpa tambahan dan pengurangan.
Sumber : Al Majmu'ul Mufid fi Bayani Ahammiyyatit tauhid.
____
*Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah berkata :
فقد اشتمل هذا الحديث على بيان حق الله على عباده، وهو إفراده بالعبادة وترك الإشراك به، واشتمل على اهتمامه صلى الله عليه وسلم وعنايته ببيان هذا التوحيد، وذلك بندائه معاذاً رضي الله عنه ثلاث مرات متفرقات، ثم قوله صلى الله عليه وسلم بعد ذلك: «هل تدري ما حق الله على عباده؟»، والمراد من هذا التمهيد بهذا النداء والسؤال أن يتهيّأ معاذ رضي الله عنه لمعرفة واستيعاب ما يقوله له رسول الله صلى الله عليه وسلم، وذلك دال على كمال بيانه صلى الله عليه وسلم وكمال نصحه صلوات الله وسلامه وبركاته عليه، وقد أورد شيخ الإسلام محمد بن عبد الوهاب رحمه الله هذا الحديث في مطلع كتابه «كتاب التوحيد الذي هو حق الله على العبيد» وأخذ تسميته منه.
"Maka sungguh hadits ini mengandung penjelasan hak Allah atas hamba-hambaNya, yaitu mengesakannya dengan ibadah dan meninggalkan perbuatan kesyirikan terhadapNya, dan hadits ini mengandung sikap perhatian beliau shallallahu alaihi wasallam dalam menjelaskan tauhid ini, hal itu nampak dari tindakan beliau yang memanggil Mu'adz sebanyak tiga kali dalam tiga waktu yang berbeda-beda, kemudian pertanyaan beliau setelahnya : "apakah engkau tahu apa hak Allah atas hamba-hambaNya?", dan maksud dari tindakan beliau ini adalah agar Mu'adz radhiallahu anhu bersiap untuk mengetahui dan memahami apa yang akan beliau sampaikan, dan ini menunjukkan kesempurnaan penjelasan beliau dan kesempurnaan nasehat serta ketulusan beliau shallallahu alaihi wasallam, dan sungguh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan hadits ini di awal kitabnya "Kitabut Tauhid Alladzi Huwa Haqqullah alal Abid" (kitab tauhid yang merupakan hak Allah atas hamba-hambaNya) dan beliau mengambil penamaan kitab beliau ini dari hadits tersebut".
📚Risalah Ahammiyyatu Tauhidil Ibadah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (13)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣4⃣Tauhid merupakan ilmu yang paling mulia secara mutlak.
Allah Ta'ala berfirman :
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ.
Allah bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga bersaksi yang demikian itu). Tak ada Tuhan yang berhak diibadahi melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali Imran : 18).
Al Allamah As Si'di rahimahullah berkata dalam tafsirnya :
وفي هذا دليل على أن أشرف الأمور علم التوحيد لأن الله شهد بنفسه، وأشهد عليه خواص خلقه.
"Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa perkara yang paling mulia adalah ilmu tauhid; dikarenakan Allah bersaksi dengan diriNya, dan menjadikan makhlukNya yang khusus bersaksi atas tauhid tersebut".
📚Taisirul Karimir Rahman.
1⃣5⃣70.000 dari kalangan ahlu tauhid mereka masuk surga dengan tanpa hisab dan tanpa azab.
Datang dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma ia berkata : Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
عرضت علي الأمم فرأيت النبي ومعه الرهط والنبي ومعه الرجل والرجلان والنبي وليس معه أحد إذ رفع لي سواد عظيم فظننت أنهم أمتي فقيل لي هذا موسى وقومه فنظرت فإذا سواد عظيم فقيل لي هذه أمتك ومعهم سبعون ألفاً يدخلون الجنة بغير حسان ولا عذاب. قلت : ولم ؟ فقال : كانوا لا يسترقون ولا يكتوون ولا يتطيرون وعلى ربهم يتوكلون.
"Telah dipertunjukkan kepadaku umat-umat. Aku melihat seorang nabi, bersamanya beberapa orang; dan seorang nabi, bersamanya satu dan dua orang; serta seorang nabi dalam keadaan tak ada seorangpun bersamanya. Tiba-tiba ditampakkan kepadaku suatu jumlah yang banyak; akupun mengira bahwa mereka itu adalah umatku, tetapi dikatakan kepadaku: Ini adalah Musa bersama kaumnya. Lalu tiba-tiba aku melihat lagi suatu jumlah besar pula, maka dikatakan kepadaku: ini adalah umatmu, dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang yang mereka itu masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Aku bertanya : kenapa (mereka bisa mendapatkan keutamaan demikian) ? Maka beliau bersabda: “Mereka itu adalah orang-orang yang tidak meminta ruqyah, tidak menggunakan kay (pengobatan dengan besi panas), tidak melakukan tathayyur dan mereka pun bertawakkal kepada Tuhan mereka”. Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Dan tidak diragukan lagi bahwa keutamaan yang mereka dapatkan ini disebabkan mereka merealisasikan tauhid kepada Allah Rabbul Alamin sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama*.
____
*Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :
أما كونهم يرقون أنفسهم أو يرقى عليهم بغير طلب فهذا لا مانع منه، وليس فيه قدح في كمال التوحيد، ولكن يتمحض القدح في كمال التوحيد فيما إذا طاب الرقية من غيره.
قوله : ولا يكتوون، قد ورد فعل الكي من النبي صلى الله عليه وسلم فقد كوى أسعد بن زرارة رضي الله عنه...إذن ففعل الكي جائز، وتركه من كمال التوحيد....
وقد تبين من هذا الحديث أن السبعين ألفا الذين يدخلون الجنة بغير حساب ولا عذاب إنما نالوا هذه الدرجة بكمال توحيدهم.
"Adapun keadaan mereka meruqyah diri-diri mereka sendiri atau mereka diruqyah dengan tanpa meminta maka ini tidak mengapa dan tidak merusak kesempurnaan tauhid, namun yang bisa merusak kesempurnaan tauhid apabila ia meminta ruqyah kepada orang lain.
Dan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : "dan mereka tidak menggunakan pengobatan kay", sungguh telah datang dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau melakukannya dimana beliau melakukan kay terhadap As'ad bin Zurarah radhiallahu anhu...; kalau demikian maka melakukan kay diperbolehkan (jika dibutuhkan), dan meninggalkannya termasuk kesempurnaan tauhid.
Dan sungguh telah jelas dari hadits ini bahwa 70.000 orang yang masuk surga dengan tanpa hisab dan tanpa azab sesungguhnya mereka meraih kedudukan ini disebabkan sempurnanya tauhid mereka".
📚Asy Syarhul Mujazul Mumahhad li Tauhidil Khaliqil Mumajjad hal. 24-25.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣4⃣Tauhid merupakan ilmu yang paling mulia secara mutlak.
Allah Ta'ala berfirman :
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ.
Allah bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga bersaksi yang demikian itu). Tak ada Tuhan yang berhak diibadahi melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali Imran : 18).
Al Allamah As Si'di rahimahullah berkata dalam tafsirnya :
وفي هذا دليل على أن أشرف الأمور علم التوحيد لأن الله شهد بنفسه، وأشهد عليه خواص خلقه.
"Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa perkara yang paling mulia adalah ilmu tauhid; dikarenakan Allah bersaksi dengan diriNya, dan menjadikan makhlukNya yang khusus bersaksi atas tauhid tersebut".
📚Taisirul Karimir Rahman.
1⃣5⃣70.000 dari kalangan ahlu tauhid mereka masuk surga dengan tanpa hisab dan tanpa azab.
Datang dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma ia berkata : Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
عرضت علي الأمم فرأيت النبي ومعه الرهط والنبي ومعه الرجل والرجلان والنبي وليس معه أحد إذ رفع لي سواد عظيم فظننت أنهم أمتي فقيل لي هذا موسى وقومه فنظرت فإذا سواد عظيم فقيل لي هذه أمتك ومعهم سبعون ألفاً يدخلون الجنة بغير حسان ولا عذاب. قلت : ولم ؟ فقال : كانوا لا يسترقون ولا يكتوون ولا يتطيرون وعلى ربهم يتوكلون.
"Telah dipertunjukkan kepadaku umat-umat. Aku melihat seorang nabi, bersamanya beberapa orang; dan seorang nabi, bersamanya satu dan dua orang; serta seorang nabi dalam keadaan tak ada seorangpun bersamanya. Tiba-tiba ditampakkan kepadaku suatu jumlah yang banyak; akupun mengira bahwa mereka itu adalah umatku, tetapi dikatakan kepadaku: Ini adalah Musa bersama kaumnya. Lalu tiba-tiba aku melihat lagi suatu jumlah besar pula, maka dikatakan kepadaku: ini adalah umatmu, dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang yang mereka itu masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Aku bertanya : kenapa (mereka bisa mendapatkan keutamaan demikian) ? Maka beliau bersabda: “Mereka itu adalah orang-orang yang tidak meminta ruqyah, tidak menggunakan kay (pengobatan dengan besi panas), tidak melakukan tathayyur dan mereka pun bertawakkal kepada Tuhan mereka”. Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Dan tidak diragukan lagi bahwa keutamaan yang mereka dapatkan ini disebabkan mereka merealisasikan tauhid kepada Allah Rabbul Alamin sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama*.
____
*Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :
أما كونهم يرقون أنفسهم أو يرقى عليهم بغير طلب فهذا لا مانع منه، وليس فيه قدح في كمال التوحيد، ولكن يتمحض القدح في كمال التوحيد فيما إذا طاب الرقية من غيره.
قوله : ولا يكتوون، قد ورد فعل الكي من النبي صلى الله عليه وسلم فقد كوى أسعد بن زرارة رضي الله عنه...إذن ففعل الكي جائز، وتركه من كمال التوحيد....
وقد تبين من هذا الحديث أن السبعين ألفا الذين يدخلون الجنة بغير حساب ولا عذاب إنما نالوا هذه الدرجة بكمال توحيدهم.
"Adapun keadaan mereka meruqyah diri-diri mereka sendiri atau mereka diruqyah dengan tanpa meminta maka ini tidak mengapa dan tidak merusak kesempurnaan tauhid, namun yang bisa merusak kesempurnaan tauhid apabila ia meminta ruqyah kepada orang lain.
Dan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : "dan mereka tidak menggunakan pengobatan kay", sungguh telah datang dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau melakukannya dimana beliau melakukan kay terhadap As'ad bin Zurarah radhiallahu anhu...; kalau demikian maka melakukan kay diperbolehkan (jika dibutuhkan), dan meninggalkannya termasuk kesempurnaan tauhid.
Dan sungguh telah jelas dari hadits ini bahwa 70.000 orang yang masuk surga dengan tanpa hisab dan tanpa azab sesungguhnya mereka meraih kedudukan ini disebabkan sempurnanya tauhid mereka".
📚Asy Syarhul Mujazul Mumahhad li Tauhidil Khaliqil Mumajjad hal. 24-25.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🏷Perbedaan antara Nabi dan Rasul.
🔹📍Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ubaid bin Abdillah Al Jabiri rahimahullah :
Ketahuilah bahwa para Rasul ada dua macam :
Yang pertama adalah orang yang menjadi Nabi sekaligus Rasul yaitu orang yang membawa syariat tersendiri.
Macam yang kedua : orang yang menjadi Nabi saja yaitu orang yang diutus oleh Allah dengan membawa syariat sebelumnya.
📚Al Bayanul Mufid hal. 17.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔹📍Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ubaid bin Abdillah Al Jabiri rahimahullah :
Ketahuilah bahwa para Rasul ada dua macam :
Yang pertama adalah orang yang menjadi Nabi sekaligus Rasul yaitu orang yang membawa syariat tersendiri.
Macam yang kedua : orang yang menjadi Nabi saja yaitu orang yang diutus oleh Allah dengan membawa syariat sebelumnya.
📚Al Bayanul Mufid hal. 17.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📍🏷Pembagian tauhid tegak di atas dalil baik secara nash maupun ijma'.
🎙Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ubaid bin Abdillah Al Jabiri rahimahullah berkata :
Telah tetap berdasarkan penelitian (terhadap nash-nash Al Quran) bahwa Ahlus Sunnah sepakat atas pembagian tauhid ini, dan orang pertama yang menetapkan hal ini sesuai dengan yang sampai kepada kita adalah Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit rahimahullah, kemudian diikuti oleh muridnya yaitu Abu Yusuf Ya'qub seorang pemimpin para qadhi di masanya kemudian para aimmah secara berturut-turut mereka berada di atas kesepakatan ini.
📚Al Bayanul Mufid fi Syarhi Kitabit Tauhid hal. 10.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🎙Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ubaid bin Abdillah Al Jabiri rahimahullah berkata :
Telah tetap berdasarkan penelitian (terhadap nash-nash Al Quran) bahwa Ahlus Sunnah sepakat atas pembagian tauhid ini, dan orang pertama yang menetapkan hal ini sesuai dengan yang sampai kepada kita adalah Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit rahimahullah, kemudian diikuti oleh muridnya yaitu Abu Yusuf Ya'qub seorang pemimpin para qadhi di masanya kemudian para aimmah secara berturut-turut mereka berada di atas kesepakatan ini.
📚Al Bayanul Mufid fi Syarhi Kitabit Tauhid hal. 10.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Agama para Nabi itu satu.
📍Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ubaid bin Abdillah Al Jabiri rahimahullah :
Agama para Nabi itu satu yaitu islam bukan yang lainnya, sehingga agama para Nabi itu satu, maka walaupun syariat-syariat yang mereka bawa itu berbeda-beda; maka sesungguhnya pokok agama mereka itu satu....
Maka jika ada seseorang yang berfalsafah kepada kita dan ia mengatakan : agama-agama yang diturunkan dari atas langit ada tiga yaitu islam, yahudiyyah dan nashraniyyah; maka kita katakan : engkau telah salah. Adapun islam maka na'am (ya benar), dan engkau salah dalam menyebutkan dua sisanya, sehingga Yahudiyyah bukan agama samawi, dan Nashraniyyah bukan pula agama samawi.
📚Al Bayanul Mufid fi Syarhi Kitabit Tauhid hal. 20-21.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📍Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ubaid bin Abdillah Al Jabiri rahimahullah :
Agama para Nabi itu satu yaitu islam bukan yang lainnya, sehingga agama para Nabi itu satu, maka walaupun syariat-syariat yang mereka bawa itu berbeda-beda; maka sesungguhnya pokok agama mereka itu satu....
Maka jika ada seseorang yang berfalsafah kepada kita dan ia mengatakan : agama-agama yang diturunkan dari atas langit ada tiga yaitu islam, yahudiyyah dan nashraniyyah; maka kita katakan : engkau telah salah. Adapun islam maka na'am (ya benar), dan engkau salah dalam menyebutkan dua sisanya, sehingga Yahudiyyah bukan agama samawi, dan Nashraniyyah bukan pula agama samawi.
📚Al Bayanul Mufid fi Syarhi Kitabit Tauhid hal. 20-21.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (14)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣6⃣Tauhid merupakan pondasi dasar seseorang bisa masuk surga.
Dalam hadits Ubadah ibnus Shamith radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda :
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ ، أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ.
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya (yaitu Allah menciptakan Isa dengan kalimat ‘kun’, -pen) yang disampaikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya; juga bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka Allah akan memasukkan-Nya ke dalam surga apa pun amalnya.” (HR. Bukhari, no. 3435 dan Muslim, no. 29).*
___
*🔹Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :
معنى قوله صلى الله عليه وسلم : أدخله الله الجنة على ما كان من العمل أي : أنه سيكون مآله إلى الجنة سواء كان قبل عذاب أو بعد عذاب، المهم أن نهايته أي نهاية من يموت على التوحيد والإيمان تكون إلى الجنة، وهو تحت المشيئة، فإن مات مصرا على الكبائر فأمره إلى الله إن شاء عفا عنه وإن شاء عذبه بقدر ما يستحق من العذاب ثم أخرجه من النار وأدخله الجنة؛ أما إذا مات ولم يكن عنده كبائر مصرا عليها حتى ولو كان قد تعاطى شيئا من الكبائر، ثم تاب، ومات على التوبة، فإنه يرجى له أن يدخله الله الجنة بدون عذاب؛ لقوله تعالى :
إِن تَجْتَنِبُوا۟ كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا.
"Makna sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : "...maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga apapun amalannya", yaitu tempat kembalinya adalah surga baik tanpa azab atau setelah diazab, yang penting akhir orang yang mati di atas tauhid dan iman adalah surga, maka jika ia mati dalam keadaan terus-menerus berbuat dosa besar maka urusannya diserahkan kepada Allah/di bawah kehendak Allah; jika Allah berkehendak maka Allah akan mengampuninya dan jika Dia berkehendak maka Dia akan mengazabnya sesuai kadar azab yang berhak baginya kemudian Allah akan mengeluarkannya dari neraka dan memasukkannya ke dalam surga, adapun jika ia mati dan tidak memiliki dosa besar yang terus-menerus ia kerjakan atau ia melakukan dosa besar tertentu kemudian ia bertaubat darinya dan mati di atas taubat tersebut maka diharapkan Allah akan memasukkannya ke dalam surga tanpa azab; berdasarkan firman Allah Ta'ala :
إِن تَجْتَنِبُوا۟ كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا.
"Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- menjauhi dosa-dosa besar, seperti menyekutukan Allah dalam ibadah, durhaka kepada orangtua, membunuh manusia, dan memakan riba, maka Kami akan mengampuni dosa-dosa kecil yang kalian lakukan dengan meleburnya dan menghapusnya, dan Kami akan memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu Surga".
📚Asy Syarhul Mujazul Mumahhad litauhidil Khaliqil Mumajjad hal.19.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣6⃣Tauhid merupakan pondasi dasar seseorang bisa masuk surga.
Dalam hadits Ubadah ibnus Shamith radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda :
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ ، أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ.
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya (yaitu Allah menciptakan Isa dengan kalimat ‘kun’, -pen) yang disampaikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya; juga bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka Allah akan memasukkan-Nya ke dalam surga apa pun amalnya.” (HR. Bukhari, no. 3435 dan Muslim, no. 29).*
___
*🔹Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :
معنى قوله صلى الله عليه وسلم : أدخله الله الجنة على ما كان من العمل أي : أنه سيكون مآله إلى الجنة سواء كان قبل عذاب أو بعد عذاب، المهم أن نهايته أي نهاية من يموت على التوحيد والإيمان تكون إلى الجنة، وهو تحت المشيئة، فإن مات مصرا على الكبائر فأمره إلى الله إن شاء عفا عنه وإن شاء عذبه بقدر ما يستحق من العذاب ثم أخرجه من النار وأدخله الجنة؛ أما إذا مات ولم يكن عنده كبائر مصرا عليها حتى ولو كان قد تعاطى شيئا من الكبائر، ثم تاب، ومات على التوبة، فإنه يرجى له أن يدخله الله الجنة بدون عذاب؛ لقوله تعالى :
إِن تَجْتَنِبُوا۟ كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا.
"Makna sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : "...maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga apapun amalannya", yaitu tempat kembalinya adalah surga baik tanpa azab atau setelah diazab, yang penting akhir orang yang mati di atas tauhid dan iman adalah surga, maka jika ia mati dalam keadaan terus-menerus berbuat dosa besar maka urusannya diserahkan kepada Allah/di bawah kehendak Allah; jika Allah berkehendak maka Allah akan mengampuninya dan jika Dia berkehendak maka Dia akan mengazabnya sesuai kadar azab yang berhak baginya kemudian Allah akan mengeluarkannya dari neraka dan memasukkannya ke dalam surga, adapun jika ia mati dan tidak memiliki dosa besar yang terus-menerus ia kerjakan atau ia melakukan dosa besar tertentu kemudian ia bertaubat darinya dan mati di atas taubat tersebut maka diharapkan Allah akan memasukkannya ke dalam surga tanpa azab; berdasarkan firman Allah Ta'ala :
إِن تَجْتَنِبُوا۟ كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا.
"Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- menjauhi dosa-dosa besar, seperti menyekutukan Allah dalam ibadah, durhaka kepada orangtua, membunuh manusia, dan memakan riba, maka Kami akan mengampuni dosa-dosa kecil yang kalian lakukan dengan meleburnya dan menghapusnya, dan Kami akan memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu Surga".
📚Asy Syarhul Mujazul Mumahhad litauhidil Khaliqil Mumajjad hal.19.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🌖☝️SILSILAH 100 FAEDAH YANG MENJELASKAN PENTINGNYA TAUHID (15)
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣7⃣Orang yang bertauhid diharamkan atasnya neraka.
Datang dalam hadits Itban bin Malik radhiallahu anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إن الله حرم علي النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله.
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas Neraka bagi orang yang mengucapkan Laa illaha illallah karena mengharapkan wajah Allah". Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.*
_
📍Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :
على أن المراد هنا نار الكفار التي يخلد من دخلها فلا يخرج منها أبدا، وإما أن يحمل قوله : حرم على النار أي حرم على قائل ذلك الخلود في النار وأن كل موحد نهايته الجنة.
"Yang dimaksud dengan neraka dalam hadits ini adalah nerakanya orang-orang kafir dimana neraka ini penghuninya kekal di dalamnya dan tidak bisa keluar darinya selama-lamanya, dan bisa jadi sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka.." yakni diharamkan kekekalan di dalam neraka atas orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dan bahwasanya setiap orang yang bertauhid akhirnya adalah surga (dikarenakan pelaku dosa besar dari kalangan ahlu tauhid jika Allah berkehendak untuk mengazabnya di neraka maka ia tidak kekal di dalam neraka seperti kekalnya orang kafir, pent)".
📚Asy Syarhul Mujazul Mumahhad hal. 19.
http://telegram.me/dinulqoyyim
Oleh Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdur Rahman Al Umaisan hafizhahullah.
1⃣7⃣Orang yang bertauhid diharamkan atasnya neraka.
Datang dalam hadits Itban bin Malik radhiallahu anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إن الله حرم علي النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله.
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas Neraka bagi orang yang mengucapkan Laa illaha illallah karena mengharapkan wajah Allah". Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.*
_
📍Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah berkata :
على أن المراد هنا نار الكفار التي يخلد من دخلها فلا يخرج منها أبدا، وإما أن يحمل قوله : حرم على النار أي حرم على قائل ذلك الخلود في النار وأن كل موحد نهايته الجنة.
"Yang dimaksud dengan neraka dalam hadits ini adalah nerakanya orang-orang kafir dimana neraka ini penghuninya kekal di dalamnya dan tidak bisa keluar darinya selama-lamanya, dan bisa jadi sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka.." yakni diharamkan kekekalan di dalam neraka atas orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dan bahwasanya setiap orang yang bertauhid akhirnya adalah surga (dikarenakan pelaku dosa besar dari kalangan ahlu tauhid jika Allah berkehendak untuk mengazabnya di neraka maka ia tidak kekal di dalam neraka seperti kekalnya orang kafir, pent)".
📚Asy Syarhul Mujazul Mumahhad hal. 19.
http://telegram.me/dinulqoyyim