BBG Al-ilmu
883 subscribers
27 photos
5 videos
3 files
405 links
Menebar cahaya sunnah, group medsos berawal dari grup bbm Al-ilmu
Download Telegram
بشرى لكم
Kabar Gembira

*من جلس في بيته في وقت وقوع الطاعون فله أجر الشهيد وإن لم يمت..*

*Barangsiapa yang tinggal di rumahnya ketika terjadi wabah, maka dia mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia.*
___

عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا-، أَنَّهَا قَالَتْ : سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ، فَأَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، *فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا* يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ ".

Dari Aisyah radhiallahu 'anha, bahwasanya dia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang wabah (tha'un), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan kepadaku:

"Bahwasannya wabah (tha'un) itu adalah adzab yang Allah kirim kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah jadikan sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Tidaklah seseorang yang ketika terjadi wabah (tha'un) *dia tinggal di rumahnya, bersabar dan berharap pahala (di sisi Allah)* dia yakin bahwasanya tidak akan menimpanya kecuali apa yang ditetapkan Allah untuknya, maka dia akan mendapatkan seperti pahala syahid".

📚إسناده صحيح على شرط البخاري • أخرجه البخاري (٣٤٧٤)، والنسائي في «السنن الكبرى» (٧٥٢٧)، وأحمد (٢٦١٣٩) واللفظ له.

Sanadnya shahih sesuai dengan syarat Al-Bukhari. Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (3474), An-Nasa'i dalam As-Sunan Al-Kubra (7527), Ahmad (26139) dan lafadz ini adalah lafadz riwayat Ahmad.

📗🖌قال ابن حجر رحمه الله : *"اقتضى منطوقه أن من اتصف بالصفات المذكورة يحصل له أجر الشهيد وإن لم يمت ".*
📚[فتح الباري (194/10)]📚

Ibnu Hajar rahimahullah berkata: konsekuensi manthuq ( makna eksplisit) hadits ini adalah, orang yang memiliki sifat yang disebut pada hadits tersebut akan mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia. (Fathul Bari: 10:194).

Dialihbahasakan oleh: Fuad Hamzah Baraba
*PELUANG EMAS PAHALA SYAHID*

Oleh: Abdullah Zaen, Lc., MA

Seburuk apapun kondisi saat ini, seorang mukmin akan tetap berbesar hati. Sebab dia memiliki panduan hidup dari Rabbul alamin. Hanya orang yang tidak punya pegangan, yang akan terjangkiti kepanikan.

Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ bertutur,

“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ tentang tha’un (wabah)”.

Beliau menjawab,

أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ يُصِيبُهُ إِلاَّ مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ.

_“Sesungguhnya wabah adalah azab yang ditimpakan Allah kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Namun Dia menjadikan wabah sebagai rahmat untuk kaum mukminin._

_Saat terjadi wabah, siapapun yang berdiam di rumahnya. Dengan penuh kesabaran dan berharap pahala. Sambil meyakini bahwa dia tidak akan terkena sesuatu, kecuali yang telah ditakdirkan Allah. Orang yang seperti itu, pasti akan mendapatkan pahala orang yang syahid”._ HR. Ahmad dan _sanad_nya dinilai sahih oleh al-Arna’uth.

Hadits di atas menjelaskan empat kriteria yang bila dipenuhi, maka seseorang akan mendapat pahala syahid.

*Pertama:* Berdiam di rumah. Sebagai salah satu upaya agar tidak tertular wabah atau menulari orang lain. Ini tentu sangat selaras dengan himbauan pemerintah supaya kita melakukan _social distancing._

*Kedua:* Sabar dan ridha. Tidak banyak mengeluh. Sebab ini adalah ujian dari Allah.

*Ketiga:* Berharap pahala. Pahala menjalankan perintah Allah dan Nabi _shalallahu ‘alaihi wasallam._ Pahala berdiam di rumah, walaupun terasa jenuh dan bosan.

*Keempat:* Beriman dengan takdir. Bahwa apapun yang terjadi, itu adalah dengan kehendak Allah. Sehingga bila Allah menakdirkan tidak kena wabah, maka tidak mungkin kena. Namun bila terkena, maka itulah yang memang telah ditakdirkan oleh-Nya.

Siapapun yang memenuhi empat kriteria di atas, dia akan mendapatkan pahala orang yang syahid. Walaupun ia tidak terjangkiti wabah. Apalagi bila terjangkit dan meninggal. Atau terjangkiti dan bisa sembuh. Semuanya dijanjikan Nabi _shallallahu ‘alaihi wasallam_ pahala syahid. Demikian keterangan yang dibawakan Imam Ibn Hajar _rahimahullah_ dalam kitab beliau _Fath al-Bariy_ (X/204).

Wajarlah bila Rasul _shallallahu ‘alaihi wasallam_ menyatakan bahwa wabah adalah rahmat bagi kaum mukminin.

Namun tentu tetap harus dihadapi dengan upaya lahiriah maksimal dan tawakal total kepada Allah _ta’ala._

_Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Senin, 28 Rajab 1441 / 23 Maret 2020_

T.me/alilmu
Tidaklah seseorang yang ketika terjadi wabah (tha'un) ia tinggal di rumahnya, bersabar dan berharap pahala dan yakin bahwasanya tidak akan menimpanya kecuali apa yang ditetapkan Allah untuknya, maka ia akan mendapat seperti pahala syahid. HR Ahmad

Ust. Badrussalam LC
8 AMALAN PADA HARI JUMAT WALAU SHALAT JUMAT DITIADAKAN

Walau shalat Jumat ditiadakan karena wabah corona (diganti shalat Zhuhur di rumah), tetap ada amalan-amalan yang bisa dilakukan pada hari Jumat. Di antaranya sebagai berikut disertai dalil.

Pertama: Membaca surah Al-Kahfi pada malam Jumat dan hari Jumat

Kedua: Membaca Surah As-Sajdah dan Surah Al-Insan pada shalat Shubuh hari Jumat

Ketiga: Bersih-bersih diri pada hari Jumat seperti memotong kuku, memotong rambut, dan bersiwak

Keempat: Bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Kelima: Melakukan shalat Dhuha

Keenam: Melakukan shalat sunnah qabliyah dan bakdiyah Zhuhur

Ketujuh: Berdoa pada hari Jumat

Kedelapan: Mencurahkan waktu untuk ibadah pada hari Jumat

Baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:

https://rumaysho.com/23699-8-amalan-pada-hari-jumat-walau-shalat-jumat-ditiadakan.html

Semoga hari Jumat kita penuh berkah, walau hanya mengganti dengan shalat Zhuhur di rumah, tidak Jumatan di masjid karena sebab wabah yang semakin menyebar.

Jangan lupakan doa-doa baik pada Allah pada hari Jumat, kita terus memohon semoga bala dan musibah ini segera terangkat.



Muhammad Abduh Tuasikal
Pengasuh Rumaysho
Membicarakan tentang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu sama dengan membicarakan tentang agama.

Karena mereka (para sahabat radhiallahu 'anhum) adalah orang-orang yang membawa dan menyampaikan agama kepada umat.

Setiap hadits yang sampai kepada kita dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu melalui perantaraan salah seorang sahabat.

Sehingga membicarakan tentang mereka itu merupakan bagian dari membicarakan agama ini.

Maka berhati-hatilah dalam membicarakan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, jangan sampai kita mencela mereka, karena mencela mereka sama dengan mencela agama kita.

(Faedah dari pembahasan tentang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syeikh Prof. DR. Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahumallah Ta'ala).

Join Telegram Channel Ar-Raudhoh: https://t.me/fuadhbaraba79
Hari Jumat Setelah Ashar

Mari kita gunakan waktu mustajab ini dengan *berdoa kepada Allah Ta'ala*, agar wabah yang semakin merajalela ini segera diangkat oleh Allah Tabaraka wa Ta'ala.

Seraya memperbanyak *istighfar* dan merendahkan diri kepada-Nya.

*اللّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْوَبَاءَ وَالْبَلَاءَ وَاحْفَظِ الْبِلَادَ وَالْعِبَادَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ* 🤲🏻

*"Ya Allah angkatlah wabah dan ujian ini dari kami. Jagalah negeri kami dan hamba²Mu ini. Wahai Dzat Yang Maha Penyayang".* 🤲🏻
Aamiin

Ust. Fuad Hamzah baraba' LC
*Pribadi Чαπg Bermanfaat*

@fuadhbaraba

Siapakah orang yang paling bermanfaat itu?

قال رَسُولُ اللهِ صَلى الله عَلَيه وسَلم: خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

*_"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia"._* (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no:3289).

Saudaraku, menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Karena setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

Ketika kita memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah Jalla wa 'Alaa berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ

*_"Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri"._* (QS. Al-Isra:7)

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:

مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي حَاجَتِهِ

*_"Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya"._* (HR. Muttafaq 'alaih)

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ, وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

*_"Barang siapa yang memudah kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat"._* (HR. Muslim).

Saudaraku, agar kita benar-benar mendapatkan manfaat yang kita berikan kepada orang lain, makan kita harus ikhlas, karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita.

Dan hanya amalan yang diterima Allah Jalla fii 'Ulaah yang akan memberikan manfaat kepada kita baik ϑi dunia maupun ϑi akhirat kelak.

Mudah²an kita semua dijadikan orang-orang yang bermanfaat bagi orang lain, dan Allah Ta'ala menerima amal baik kita semua...

Aamiin...

Join Telegram Channel Ar-Raudhoh: https://t.me/fuadhbaraba79

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1756162224526499&id=100003982154800
*Tips Mengusir Kebosanan di Musim Corona*

Saat ini mayoritas manusia berada di rumahnya. Tidak hanya di Indonesia, tapi bahkan di hampir seluruh dunia.

Beraktivitas di rumah tentu tidak sama dengan beraktivitas di luar rumah yang banyak variasinya. Jika tidak pandai menyiasati, beraktivitas di rumah akan cepat menimbulkan kejenuhan dan kemalasan.

Beberapa tips berikut ini bisa menjadi alternatif solusi untuk tetap bersemangat meski kita beraktivitas di dalam rumah.

1. Ketika membaca Al-Quran atau buku dan anda mulai dihinggapi kejenuhan, sebaiknya anda mengubah posisi duduk anda. Misalnya ketika membaca Al-Quran dengan posisi duduk seperti duduk takhiyat maka anda bisa mengubah dengan posisi bersila, di atas kursi atau membaca sambil berdiri.

2. Ketika anda mulai malas, baik pada saat kerja di hadapan laptop atau mengerjakan sesuatu yang lain anda bisa membasuh muka dengan air dingin atau sekalian berwudhu dilanjutkan dengan salat sunnah setelah wudhu dua rakaat.

3. Mengubah jenis ibadah yang anda lakukan. Bila anda shalat selama setengah jam dan mulai malas, gantilah dengan ibadah yang lain, seperti berdzikir, istighfar, membaca Al-Quran atau membaca buku agama. Insya Allah anda akan kembali bersemangat, baik untuk ibadah shalat kembali atau ibadah lainnya.

4. Bila anda berada di ruangan tertentu saat beraktivitas dan kejenuhan mulai merayap pindahlah ke ruang lain, sehingga anda merasakan suasana yang berbeda dan pikiran anda menjadi segar kembali.

5. Setelah banyak beraktivitas dan pikiran cukup terforsir, hiruplah udara segar. Anda bisa berdiri di samping jendela atau dengan membuka pintu. Anda akan fresh kembali insya Allah.

6. Ketika membaca sebuah buku dan anda malas melanjutkan, anda bisa berjalan dan berkeliling di sekitar rumah anda beberapa saat. Hal ini insya Allah akan mengembalikan semangat dan memicu gairah membaca anda.

7. Di antara cara mengusir kemalasan yaitu berbicara dengan orang lain. Bisa dengan orang tua atau saudara di rumah atau menelepon teman. Tapi dengan syarat pembicaraannya dijaga dari kemaksiatan dan tidak asyik ngobrol di telepon, sehingga malah memecah konsentrasi dan melemahkan semangat.

8. Istirahatlah sejenak bila anda merasa jenuh. Tetapi harus hati-hati! Jangan sampai istirahat sejenak itu berubah menjadi tidur panjang yang akhirnya membuat malas beraktivitas.

9. Mengubah anggota badan atau indra yang digunakan untuk aktivitas. Misalnya ketika anda membaca yang menggunakan indra mata maka ubahlah ketika mulai bosan dengan mendengarkan kajian ilmiah. Bila anda mulai tidak konsentrasi, gunakan tangan anda untuk mencatat atau menulis dan begitu seterusnya. Berganti-ganti menggunakan indra kita sehingga menghilangkan kebosanan.

10. Jika kejenuhan menghinggapi aktivitas anda, coba siapkan secangkir teh atau kopi atau minimal air putih dengan sedikit camilan maka hal ini akan memperbaharui motivasi dan semangat anda beraktivitas.

11. Jika anda tidak mengidap penyakit rematik ada baiknya sesekali mandi dengan air dingin untuk mengusir rasa malas. Tapi mungkin ada yang lebih merasa nyaman dengan mandi air panas. Semua tergantung kondisi kesehatan masing-masing. Yang terpenting badan kembali bugar.

12. Melakukan aktivitas ringan yang tidak melelahkan dan tidak memerlukan waktu lama. Seperti menata buku di perpustakaan, merapikan baju di lemari atau merapikan kamar. Aktivitas ringan ini bisa menjadi variasi kegiatan yang mengembalikan energi dan semangat beraktivitas.

Semoga tips sederhana ini membuat kita semakin semangat dan produktif, meskipun banyak tinggal di rumah. Amin

Sukolilo, 16 Sya'ban 1441H/ 10 April 2020
*Ainul Haris*, semoga Allah mengampuninya dan kedua orang tuanya.
Referensi: Abul Qa'qa' Muhammad bin Shalih, *Produktif 24 Jam*, Pustaka Elba Surabaya.

Join Telegram Channel Ar-Raudhoh: https://t.me/fuadhbaraba79
*Tegar Istiqomah*

Istiqomah artinya lurus dan konsisten. Secara istilah berarti senantiasa konsisten mentaati Allah dan RasulNya.

Sehari minimal 17 kali, dalam shalat kita memohon kepada Allah agar tegar di atas jalan istiqomah, tidak bengkok ke kanan atau ke kiri. Selalu produktif berbuat kebaikan dan ketaatan.

Menurut Syaqiq al-Balkhi, ada 4 jalan menuju istiqomah.

Pertama, tidak meninggalkan perintah Allah karena kesulitan. Jika kesulitan hidup membelit, ada orang yang putus asa. Ia meninggalkan salat, puasa, makan barang haram, doyan maksiat dan dosa. Ia lupa kepada Allah.

Jika seseorang tetap taat kepada Allah, meskipun di masa sulit maka dia termasuk orang yang istiqomah.

Kedua, tidak meninggalkan perintah Allah karena merasa kaya. Ada orang yang diberi kekayaan bukannya bersyukur kepada Allah, tetapi justru malah melupakan Allah. Berfoya-foya, sombong dan menggunakan kekayaannya untuk bermaksiat dan durhaka kepadaNya.

Orang yang istiqomah menjadikan kekayaannya sebagai sarana ketaatan kepada Allah. Seperti untuk bersedekah, pergi umroh atau haji, membantu fakir miskin, yatim, sarana pendidikan, dakwah, sosial dan sebagainya.

Ketiga, tidak beramal berdasarkan keinginan orang lain. Dalam beramal hendaknya seseorang meniatkan semata-mata karena Allah. Bukan karena malu atau karena disuruh oleh orang lain. Sebab hal itu bisa menjadikan amalnya tidak ikhlas karena Allah.

Seorang yang istiqomah beramal bukan karena manusia, tetapi untuk mencari ridho Allah Ta'ala.

Keempat, tidak beramal karena hawa nafsu. Seseorang yang disetir oleh hawa nafsunya pasti akan terjerumus pada kemaksiatan dan dosa. Sebab hawa nafsu selalu memerintahkan kepada keburukan.

Seorang yang istiqomah akan menahan diri agar tidak menuruti hawa nafsunya. Meski berat, dia selalu beramal sesuai dengan tuntunan Allah dan RasulNya.

Semoga kita senantiasa bisa taat kepada Allah dan RasulNya, terus berada di jalur istiqomah sampai khusnul khotimah. Amin

Sukolilo, 17 Sya'ban 1441H/ 11 April 2020M.
*Ainul Haris*, semoga Allah mengampuninya dan kedua orang tuanya.
Referensi: Shalih bin Abdul Aziz al-Muhaimid *1000 Hikmah Ulama Salaf*, Pustaka Elba Surabaya.

Join Telegram Channel Ar-Raudhoh: https://t.me/fuadhbaraba79
Imam Ibnul Qayyim berkata:

"Hati2 dan waspadalah terhadap dua hal yang akibatnya buruk sekali:

- PERTAMA: Menolak kebenaran karena bertentangan dengan hawa nafsumu. Akibatnya adalah berpalingnya hati, menolak sama sekali kebenaran yang datang dan tidak akan menerimanya kecuali kalau terlihat sesuai dengan hawa nafsu.
Allah berfirman (QS al An'aam: 110) yang artinya:
"Kami akan membolak-balikkan (memalingkan) hati dan penglihatan mereka sebagaimana mereka tidak mau mengimani kebenaran ketika pertama kali (datang kepada mereka)"
Maka Allah menghukum mereka karena menolak kebenaran ketika pertama kali datang kepada mereka, dengan Allah memalingkan hati dan pandangan mereka setelah itu

KEDUA:
Meremehkan perintah Allah ketika tiba waktunya.
Sesungguhnya jika kamu meremehkan perintah-Nya ketika tiba waktunya maka Dia akan mejadikanmu selau terlambat dan terhalangi untuk mencapai keridhaan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya, sebagai hukuman bagimu.
Allah berfirman (QS at Taubah: 83) yang artinya:
"Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka (orang-orang munafik) minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), maka katakanlah: Kalian tidak boleh keluar bersamaku selamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kalian telah rela untuk tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang".

Maka barangsiapa yang selamat dari dua keburukan dan bencana besar ini, niscaya keselamatan selalu menyertai dirinya".

Kitab "Bada-i'ul fawaa-id" (3/139)

Ust. Abdullah Taslim MA
Umar bin Khatab berkata: “Jangan kagum kepada kepandaian berbicara seseorang. Tetapi siapa yang melaksanakan amanah dan menahan dari merusak kehormatan manusia maka itulah orang dikagumi.

Ust. Badrussalam LC
*Kiamat "Dimajukan"?*

Kiamat sebentar lagi! Begitu kesimpulan sebagian orang.

Tidak dalam hitungan ribuan atau ratusan tahun, tetapi dalam hitungan beberapa tahun lagi.

Anehnya, banyak yang menggunakan ilmu cocokologi.

Ada yang dengan cara menunggu wafatnya raja Salman dan bagaimana suksesi setelahnya.

Ada yang memastikan bahwa Imam Mahdi sudah lahir 20 tahun yang lalu dan sekarang sudah berada di Masjidil Haram.

Paling up date yaitu dentuman keras yang didengar oleh sebagian penduduk Jakarta baru-baru ini. Ia dikaitkan dengan akhir zaman.

Kita tidak tahu berapa banyak orang -karena percaya dengan soal akhir zaman tersebut- yang meninggalkan pekerjaannya. Ia jual aset-asetnya yang berharga. Tidak lagi mengurusi dunia. Sibuk beribadah dan menghitung hari. Karena Kiamat akan datang sebentar lagi!

Ini sungguh gawat! Mereka akan stres dan frustrasi! Sebab yang ditunggu tunggu pasti tidak kunjung datang seperti yang mereka yakini.

Diutusnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam itu menunjukkan dekatnya Kiamat. Padahal sudah lebih dari 1400 tahun yang lalu Nabi diutus. Itulah arti implementatif Kiamat sudah "dekat" seperti disebutkan ayat pertama surat al-Qalam.

Kiamat tidak mungkin terjadi sebelum semua tanda-tanda kecil Kiamat yang diberitakan Nabi telah terjadi. Lalu disusul terjadinya tanda-tanda besar Kiamat. Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam tidak mungkin berdusta.

Jika merujuk hadis-hadis shahih, masih banyak tanda-tanda kecil Kiamat yang belum terjadi.

Di antaranya yaitu, di akhir zaman harta akan melimpah, sehingga tidak ada orang Islam yang berhak menerima zakat, karena semua kaya (Lihat, HR. Muslim)

Saat ini kemiskinan masih menjadi fenomena di berbagai dunia Islam. Pembagian sembako selalu padat peminat. Apalagi di musim corona ini.

Di akhir zaman, populasi kaum wanita mendominasi populasi dunia, sehingga perbandingannya, seorang laki-laki berbanding 50 wanita (Lihat, HR. Bukhari Muslim)

Saat ini jumlah populasi wanita-pria di Indonesia maupun di dunia hanya beda tipis. Masih jauh dari perbandingan 50:1 dengan laki-laki.

Sebelum datangnya Kiamat, umat Islam akan memerangi dan menumpas orang-orang Yahudi. Bebatuan dan pepohonan ikut membantu menunjukkan orang-orang Yahudi yang bersembunyi, kecuali pohon ghorqod, sebab ia memang pohon Yahudi (Lihat, HR. Bukhari)

Penyerangan terhadap orang-orang Yahudi yang dibantu pepohonan dan bebatuan yang bisa berbicara belum terjadi. Yahudi masih menggenggam dunia.

Termasuk tanda kecil Kiamat yaitu hilal akan muncul dan langsung tampak besar seperti tanggal dua atau tiga (Lihat, HR. Thabrani, shahih)

Hilal masih muncul dengan normal, kecil dan hampir tidak terlihat. Karenanya sering menjadi perdebatan sudah muncul atau belum, khususnya untuk penentuan awal Ramadhan dan Idul Fithri.

Sebelum Kiamat datang binatang buas dan benda-benda padat, bahkan tali sendal berbicara kepada manusia (Lihat, HR. Ahmad, shahih)

Saat ini, pepohonan dan bebatuan masih bisu. Singa, ular, buaya masih belum bisa bicara. Tali sendal atau sepatu kita juga anteng-anteng saja.

Di akhir zaman, sungai Eufrat akan kering, sehingga menampakkan gunung emas yang diperebutkan manusia (Lihat, HR. Muslim)

Konon air sungai Eufrat saat ini mulai surut dan berkurang, tetapi belum kering. Gunung emasnya juga belum nongol.

Kelak, tanah jazirah Arab yang gersang sepanjang mata memandang, akan menjadi hijau royo-royo dan akan mengalir sungai-sungai yang menyejukkan (Lihat, HR. Muslim)

Jazirah Arab mayoritasnya masih tetap gersang, seperti di Saudi Arabia. Belum ada sungai-sungai. Yang ada baru air mancur buatan atau pepohonan di tempat-tempat tertentu.

Selama tanda-tanda kecil Kiamat di atas dan yang lainnya belum terjadi maka tidak mungkin tiba-tiba Dajjal muncul. Atau tiba-tiba Ya'juj Ma'juj berbondong bondong menyerbu manusia. Atau sekonyong-konyong matahari terbit dari Barat.

Artinya, kita wajib mempercayai semua yang diberitakan secara shahih dari Nabi Shallallahu Alaihi wa sallam tentang tanda tanda kecil Kiamat itu pasti terjadi.

Hal ini termasuk masalah aqidah
yang prinsip dan mendasar. Kalau ada orang Islam yang tidak percaya terhadap apa yang diberitakan oleh Nabi karena menganggap mustahil terjadi atau tidak masuk akal maka dia berarti mengingkari kerasulan Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Sudahlah, tidak usah "mengusulkan" agar Kiamat dimajukan. Semua sudah ada dalam ilmu Allah dan ketentuan (qadha)Nya.

Tugas kita adalah mengajak manusia mentaati Allah, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam.

Jangan agar manusia taat kepada Allah ditakut-takuti soal datangnya Kiamat yang sebentar lagi.

Jangan pula meramal kedatangan Kiamat dengan jurus cocokologi.

Tidak ada yang tahu kapan datangnya Kiamat kecuali Allah. Kita hanya diberi tahu tanda-tandanya saja.

Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiknya kepada kita semua.

Surabaya, 20 Sya'ban 1441H/14 April 2020
*Ainul Haris*, semoga Allah mengampuninya dan kedua orang tuanya.

Join Telegram Channel Ar-Raudhoh: https://t.me/fuadhbaraba79
Cara Jalan Yang Sehat

Dahulu para sahabat mengadukan kepada nabi shallallahu alaihi wasallam lelahnya berjalan maka nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Hendaklah kalian melakukan naslan (berjalan cepat dengan langkah yang pendek)."
Lalu kamipun melakukannya dan ternyata itu lebih ringan untuk kami.
(HR AlHakim dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam silsilah shahihah no 465)

Ust. Badrussalam LC
*Akhlak Yang Buruk*

@fuadhbaraba

Semua orang pasti membenci akhlak yang buruk. Dan berusaha untuk menjauhinya. Karena akhlak yang buruk akan membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Dari manakah akhlak buruk ini muncul?

@Dr_almosleh menjelaskan:

الأخلاق الرديئة تنتج عن واحد من ثلاثة أخلاق:

١- الكذب.

٢- البخل.

٣- الجبن.

فإذا اجتمعت في شخص فقد كمل له سوء الخلق!

"Akhlak Чαπƍ buruk itu hasil dari salah satu dari tiga perangai (akhlak) :

1. Dusta.

2. Pelit.

3. Pengecut.

Apabila ketiga perangai ini berkumpul pada diri seseorang, sungguh telah sempurna baginya Akhlak Чαπƍ buruk.

Semoga Allah Ta'ala menjauhkan kita semua dari akhlak yang buruk ini...

Aamiin
Terbiasa dengan kenikmatan dunia membuat kita tidak siap menghadapi ujian dan kesabaran pun menjadi pendek...
Padahal jangan berkhayal bisa masuk surga sementara kita maunya enak terus..

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
(Al Baqarah: 214)

Allahumma aatina fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah waqina adzabannar

Ust. Badrussalam LC
# PERAN IBU
Ungkapkan seorang penyair dalam bait syairnya:
الأم مدرسة إذا أعددتَها
أعددتَ شَعْباً طَيِّبَ الأعراق
Ibu adalah sebuah madrasah (tempat pendidikan) yang jika kamu menyiapkannya
Berarti kamu menyiapkan (lahirnya) sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya.
Dinukil oleh syaikh Shaleh al-Fauzan dalam kitab “Makaanatul mar-ati fil Islam” (hal. 5).
muslim.or.id
MENDAPAT KESUCIAN DARI HAID ATAU NIFAS SEBELUM FAJAR DAN TIDAK MANDI KECUALI SETELAH FAJAR Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Pertanyaan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Jika seorang wanita mendapat kesucian dari haid atau dari nifas sebelum fajar dan tidak mandi kecuali setelah fajar, apakah puasanya sah atau tidak ? Jawaban Ya, sah puasa wanita itu yang mendapat kesucian dari haidh sebelum fajar dan belum mandi kecuali setelah terbitnya fajar, begitu pula wanita yang mendapat kesuciannya dari nifas, karena pada saat itu ia telah termasuk pada golongan orang yang wajib puasa, dan dia sama halnya dengan orang yang junub di waktu fajar, orang yang junub di waktu fajar puasanya sah berdasarkan firman Allah. “Artinya : Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar” [Al-Baqarah : 187] Maka jika Allah mengizinkan bersetubuh hingga tiba waktu fajar maka dibolehkan mandi junub setelah terbitnya fajar. Juga berdasarkan hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha : “Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di waktu Shubuh dalam keadaan junub karena mencampuri istrinya dan beliau tetap berpuasa” maksudnya bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mandi junub kecuali setelah waktu Shubuh.

Referensi: https://almanhaj.or.id/1102-mendapatkan-kesucian-dari-haid-atau-nifas-sebelum-fajar-dan-mandi-setelah-fajar-apakah-puasanya-sah.html