BBG Al-ilmu
883 subscribers
27 photos
5 videos
3 files
405 links
Menebar cahaya sunnah, group medsos berawal dari grup bbm Al-ilmu
Download Telegram
# Berjalanlah terus menuju Allah!#
Ust. Djazuli LC

Saudaraku seiman!

Allah menyuruh kita selama hidup di dunia untuk terus berjalan menuju kpd-Nya dgn hati kita tanpa dihalangi oleh apapun..
kalaupun harus singgah untuk mengembalikan stamina & semangat safar menuju Allah, singgahlah sejenak & jgn terlalu lama..

Untuk memudahkan perjalanan seorang hamba kpd rabbnya, lalu Allah memberi banyak fasilitas yaitu seluruh nikmat yg kita rasakan..harta, anak, suami, istri, usaha yg mapan dll untuk lbh mempercepat & melancarkan perjalanan hati menuju kpd-Nya

Makanya Dia melarang kita mencintai apa yg kita miliki secara berlebihan hingga mengagungkan & memalingkannya dr tujuan hidupnya..

Ingat! Syaitan tdk akan pernah tidur sampai berhasil mencegat kita dr berjalan menuju Allah, krn ia sangat mengerti bila seorang hamba sll mengarahkan jiwa & raganya kpd Allah , maka ia akan merasakan kebahagiaan & memetik bnyk manfaat yg menyempurnakan dirinya sebagai seorang hamba..

Saudaraku! Allah telah berfirman," Dan sesungguhnya kalian hrs menjadikan Allah sebagai tujuan".

Juga berfirman,"Bergegaslah kalian menuju Allah".

Apa arti semua ini?

Artinya, kita akan mendptkan semua keutamaan dunia akhirat yg Allah janjikan jika kita mampu membuat semua yg kita miliki sebagai kendaraan terbaik yg kita pakai menuju Allah Rabbul 'alamin..

Simak pernyataan Ibnul Qoyyim," Seorang hamba jika konsisten dlm hidupnya dgn menjadikan Allah sebagai tujuan, maka Allah akan menyempurnakan imannya, menguatkan keyakinannya, menyehatkan akalnya, menghiasi lahir batinnya, senantiasa membimbingnya kpd Akhlak yg baik & amal yg saleh, menjauhkannya dr akhlak yg buruk & maksiat dan menyiapkan pasukan khusus yg siap menjaga hati hambanya sari setiap hal yg menghalanginya dr rabbnya..".
Madarijusaalikin (3/223)

Semoga bermanfaat!

Ya Allah! Jagalah jiwa & raga kami dr segala yg menghalangi kami dari-Mu, agar kami dpt menggapai kebahagiaan dunia akhirat!
Syaikhul Islam ibnu Taimiyah berkata:

السعادة فى معاملة الخلق‏:‏ أن تعاملهم لله، فترجو الله فيهم ولا ترجوهم فى الله، وتخافه فيهم ولا تخافهم فى الله، وتحسن إليهم رجاء ثواب الله لا لمكافأتهم، وتكف عن ظلمهم خوفًا من الله لا منهم

Kebahagiaan dalam bergaul dengan manusia adalah bergaul dengan mereka karena Allah. Kamu berharap keridhoan Allah pada mereka. Bukan berharap keridhoan mereka dalam beribadah kepada Allah.
Kamu takut kepada Allah ketika bergaul dengan mereka. Bukan takut kepada mereka dalam meniti jalan Allah. Kamu berbuat baik kepada mereka karena berharap pahala dari Allah. Bukan karena ingin membalas kebaikan mereka semata. Kamu tidak menzalimi mereka karena takut kepada Allah bukan karena takut dari mereka.
(Majmu Fatawa 1/51)

Ust. Badrussalam LC
Suatu ketika Al Hasan Al Bashri menjenguk temannya yang sakit dan menanyakan keadaannya.
Temannya berkata, “Aku ingin makan tapi tak mampu menelan. Dan ingin minum tapi tak mampu menelannya juga.”
Al Hasan menangis dan berkata:

على الاسقام والأمراض أسست هذه الدار وهبك تصح من الأسقام وتبرأ من الأمراض هل تقدر أن تنجو من الموت؟

Dunia ini memang dibangun di atas kesakitan dan penyakit. Kalaupun kamu selamat dan sehat dari penyakit, akankah kamu selamat dari kematian ?
Mendengar itu orang orangpun menangis... (Az Zuhd karya Ibnu Abidunya hal. 257)

Maka janganlah merasa tenang dari kematian..
Karena semua kita pasti akan meninggal..
Dan kembali kepada Allah..
Lantas dimanakah amal ?

Ust. Badrussalam LC
Ada seorang ibu bertanya: ustadz di bulan ramadhan ini kan sangat dianjurkan sedekah. Tapi ana mau sedekah dilarang suami katanya kita nggak tahu kedepannya bagaimana pandemi ini... apakah ana tetap sedekah.

Ana jawab, "Seorang istri tidak boleh menggunakan harta suami kecuali dengan izinnya. Tapi jika itu harta ibu pribadi maka silahkan atas pendapat yg kuat.
Cuma nasehat saya buat suami ibu bahwa justru di zaman seperti ini pahala sedekah lebih besar lagi.
Disebutkan dalam hadits:
ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab:

« أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ : لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ » .

“Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga ruh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, “ (andai) Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian. (Andai itu) telah menjadi milik si fulan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits ini disebutkan bahwa sedekah yang paling utama adalah saat kita pelit takut kemiskinan.
Yakinlah bahwa sedekah itu tidak akan mengurangi harta sebagaimana dikabarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Adapun kekhawatiran suami ibu tentang masa depan yang tidak jelas adalah berasal dari ketakutan yang ditimbulkan oleh setan.
Barangkali dengan sedekah Allah mengangkat pandemi ini dan menghindarkan kita dari segala macam keburukan. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits:
صنائع المعروف تقي مصارع السوء
Perbuatan kebaikan itu mencegah kejadian yang buruk. (Dihasankan oleh syaikh Albani)

Ust. Badrussalam LC
Qowaid hisan
Karya Syaikh Abdurrahman Assa'diy

Kaidah 1
Tentang tata cara mengambil tafsir.

Beliau berkata, "Kewajiban manusia adalah mengambil makna makna firman Allah sebagaimana yang dilakukan oleh para shahabat.
Yaitu mereka apabila telah menghafal 10 ayat atau kurang atau lebih dari itu, mereka tidak menambah dahulu sampai benar benar memahami 10 ayat tsb.
Memahami iman, ilmu dan amal yang ditunjukkan oleh ayat ayat tersebut. Dan merealisasikannya pada kenyataan yang ada dan meyakini kabar kabar yang ada padanya.
Tunduk kepada perintah dan larangannya.
Menimbang semua kejadian yang mereka saksikan dengannya.
Dan berintropeksi diri apakah mereka telah melaksanakannya atau tidak.
Bagaimana caranya agar kokoh di atas perkara perkara yang bermanfaat dan bagaimana menutupi kekurangan pada dirinya.
Bagaimana ia bisa selamat dari perkara perkata yang bermudharat.
Sehingga ia mendapat hidayah dari ilmu ilmu alquran.
Ia berakhlak dengan akhlak dan adab alquran.
Dan ia yakin bahwa itu adalah firman Allah yang ditujukan kepada dirinya dan ia diminta untuk memahami maknanya dan mengamalkan apa yang terkandung padanya.

Siapa yang meniti jalan ini dan berusaha bersungguh sungguh untuk mentadaburi firman Allah, maka akan terbuka kepadanya pintu terbesar dalam ilmu tafsir....

Ust. Badrussalam LC
Dahulu ada seorang lelaki penduduk syam yang selalu berkunjung kepada Umar bin Khathab. Suatu ketika Umar kehilangan lelaki tsb. Umar bertanya kepada teman temannya. Mereka menjawab bahwa ia sudah berubah.
Maka Umarpun menulis surat kepadanya memberi nasehat.
Ketika orang itu membaca surat Umar, ia menangis dan kembali bertaubat dengan taubat yang nasuha.
Umar berkata:

هكذا فاصنعوا، إذا رأيتم أخا لكم زل فسددوه، وادعوا الله أن يتوب عليه، ولا تكونوا عونا للشيطان عليه “Demikianlah hendaknya kalian lakukan. Bila kamu melihat saudaramu tergelincir maka luruskanlah ia dan doakan agar Allah memberinya taubat. Dan jangan menjadi pembantu setan untuk menyesatkan sadaramu.”
(Hilyatul Auliya 4/97)

Namun..
Banyak diantara kita saat melihat saudaranya tergelincir..
Ia bertepuk tangan karena mendapat celah untuk memburukkannya...
Allahul musta’an...

Ust. Badrussalam LC
Kemaren ada orang berkata, "Jika tidak melakukan begini dan begitu kamu pasti kena covid19."

Subhanallah... sudah rapuhkah aqidah kita gara gara covid19.. Lupa bahwa penyakit tidak akan menular kecuali dengan izin Allah..

قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal". (Attaubah: 51)

Inilah aqidah yang wajib diyakini bahwa penyakit tidak akan menular kecuali dengan izin Allah.
Pake masker dan lainnya itu hanya sekedar usaha, bukan karena meyakini penyakit menular dengan sendirinya.
Namun terlalu ketakutanpun tidak baik karena meniadakan tawakal kepada sang pencipta..
Karena tawakal itu seharusnya menimbulkan ketenangan di hati dan menambah keimanan.
Cobalah simak firman Allah ini:

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (Ali Imran: 173)

Ust. Badrussalam LC
Pertanyaan:
Apakah disunnahkan berpindah tempat untuk sholat sunnah setelah selesai sholat fardlu ?

Jawab:
Dalam hadits Mu'awiyah ia berkata:
إِذَا صَلَّيْتَ الْجُمُعَةَ فَلَا تَصِلْهَا بِصَلَاةٍ حَتَّى تَكَلَّمَ أَوْ تَخْرُجَ ، فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَنَا بِذَلِكَ ، أَنْ لَا تُوصَلَ صَلَاةٌ بِصَلَاةٍ حَتَّى نَتَكَلَّمَ أَوْ نَخْرُجَ
"Apabila kamu telah selesai sholat jumat maka janganlah menyambung dengan sholat (sunnah) sampai kamu berbicara atau keluar. Karena Rasulullah memerintahkan demikian yaitu agar jangan menyambung sholat dengan sholat sampai ia berbicara atau keluar." (HR Muslim).

Imam An Nawawi rahimahullah berkata, "Dalam hadits ini terdapat dalil untuk fuqoha syafiiyah yaitu bahwa sholat sunnah rowatib dan lainnya disunnahkan untuk berpindah dari tempat sholat fardlu ke tempat lainnya dan yang paling utama adalah berpindah ke rumah." (Syarah shahih muslim).

Dan disebutkan dalam sunan Abu Dawud, Nabi shallallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ إِذَا صَلَّى أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ أَوْ عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ شِمَالِهِ
"Apakah seseorang merasa lemah apabila hendak sholat (sunnah) ia maju atau mundur atau pindah ke kanan atau ke kiri?" (Dishahihkan oleh Syaikh AlBani).

Ust. Badrussalam LC
Syaikh Abdurrahman Assa’diy rohimahullah berkata,

: ‏من الأمورالنافعةأن تعرف أن أذيةالناس لك وخصوصاًفي الأقوال السيئة،لا تضرك بل تضرهم،إلا إن أشغلت نفسك في الاهتمام بها،وسوغت لها أن تملك مشاعرك،فعند ذلك تضرك كماضرتهم ، فإن أنت لم تضع لها بالاً لم تضرك شيئا “

“Diantara perkara yang bermanfaat adalah kamu mengetahui bahwa ejekan manusia kepadamu dengan kata-kata yang buruk tidak akan membahayakanmu. Justru membahayakan mereka.

Kecuali jika kamu sibuk menanggapinya dan hatimu terbawa emosi. Maka di saat itu membahayakanmu sebagaimana membahayakan mereka. Tapi jika kamu tidak memperdulikannya maka tidak akan membahayakanmu.”

[al Wasaailul Mufiidatu Lil Hayaatis Sa’iidah hal 16]

Ust. Badrussalam LC
Tauhid dan Keimanan kepada Allah menyebabkan kelapangan hati. Dan hati yang luas dan lapang menimbulkan kesabaran, ketabahan, kedermawanan, keikhlasan, ketaatan dan ketaqwaan.

Sedangkan kekufuran menyebabkan kesempitan dada. Dan kesempitan dada menimbulkan berbagai penyakit hati.

Allah menyifati surga itu luas dan lapang.

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yangvdisediakan untuk orang orang yang bertaqwa." (Ali Imran: 133)

Dan menyifati kesempitan untuk penduduk neraka

اِنَّهَا عَلَيۡهِمۡ مُّؤۡصَدَةٌ
"Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,

فِىۡ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang." (Surat Al Humazah)

Demikianlah.. balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan...

Ust. Badrussalam LC
Dalam alqur'an kata sa'id yang artinya bahagia hanya untuk penduduk surga..
Baca surat Hud: 108

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ سُعِدُوا۟ فَفِى ٱلْجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۖ عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ

"Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya."

Adapun di dunia Allah tidak menggunakan kata sa'id (bahagia). Namun Allah menggunakan kata farah (bergembira). Allah berfirman:

وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ

"Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)".

Dan bergembira dengan dunia yang menyebabkan kelalaian itu dicela oleh Allah.

Itu menunjukkan bahwa kebahagiaan yang hakiki itu adalah dengan iman dan ketaatan.
Adapun para pemilik kekayaan yang tak beriman, hati mereka tak akan pernah bahagia. Selalu dirundung dengan kekuatiran, kesempitan, dan penyakit penyakit hati lainnya...

Ust. Badrussalam LC
Benci Ahli Ilmu karena Adabnya

Imam Asy Syafii rahimahullah berkata, "Siapa yang ingin hatinya diberikan cahaya oleh Allah hendaklah ia banyak menyendiri (untuk ibadah), dan sedikit makan, dan tidak bergaul dengan orang orang yang safih (kurang akalnya), dan membenci ahli ilmu yang tidak memiliki adab."
(Mukadimah Al Majmu syarh muhadzab 1/31)

Membenci ahli ilmu yang tidak punya adab bisa membuka cahaya di hati...
Bagaimana jika membenci penuntut ilmu yang tidak punya adab...

Ust. Badrussalam LC
Udah berapa lama ngaji ?

وَلَا يَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلُ فَطَالَ عَلَيۡهِمُ الۡاَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ‌ؕ وَكَثِيۡرٌ مِّنۡهُمۡ فٰسِقُوۡنَ

"...dan janganlah mereka seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik".
(Al Hadid: 16)

Abdullah bin Mas'ud berkata:
ولا يتطالن عليكم الأمد فتقسو قلوبكم ولا يلهينكم الأمل
"Janganlah panjangnya waktu membuat hati kalian menjadi keras dan jangan dilalaikan oleh angan angan."
(Shahih jami bayan hal. 472)

Di awal ngaji hati amat khusyu dan terkadang menangis saat sholat dan membaca al qur'an...
Setelah bertahun tahun mengaji ternyata hati menjadi keras...
Lidah semakin tajam...
Pertanda apakah itu ???

Ust. Badrussalam LC
3 Perbuatan Indah

Dalam Al Qur'an, Allah menyebutkan tiga perbuatan yang disifati indah.
Shobrun jamil artinya Sabar yang indah.
Hajrun jamil artinya meninggalkan yang indah.
Shofhun jamil artinya memaafkan yang indah.

Sabar yang indah adalah sabar yang tidak disertai keluh kesah.

Hajr yang indah adalah meninggalkan gangguan orang lain kepada kita tanpa menyakiti hati.

Dan maaf yang indah adalah memaafkan orang lain tanpa disertai kesal dan caci maki.

(Bada'iul Fawaid karya ibnu Qayim)

Ust. Badrussalam LC
Amru bin Qais berkata, “Dahulu (salaf) tidak suka memberi anaknya sesuatu lalu ia keluar. Saat dilihat si miskin, ia bersedih pada keluarganya. Saat dilihat si yatim, ia pun bersedih pada keluarganya.” (Mushonnaf ibnu Abi Syaibah no 35669)

Ust. Badrussalam LC
*Penyakit dan Obatnya*

@AkwalAlsalaf:

قال قتادة رحمه الله:

"القرآن يدلكم على دائكم ودوائكم أما داؤكم فالذنوب وأما دواؤكم فالاستغفار"

Qotadah rahimahullah berkata:

"Al-Qur'an menunjukan kalian atas penyakit kalian dan obatnya. Adapun penyakit kalian adalah perbuatan dosa-dosa. Adapun obatnya adalah ISTIGFAR (memohon ampun kepada Allah)".

اللهم اشف مرضانا ومرضى المسلمين

ٱمين

@fuadhbaraba


Join Telegram Channel Ar-Raudhoh: https://t.me/fuadhbaraba79
Doa masuk pasar...
Ben ra cepet entek duwite tur sing penting melu pitunjukipun Nabi Shallallahu alaihi wasallam

لا إِلَه إِلَّا اللَّه وَحْده لا شَرِيك لَهُ، لَهُ الْمُلْك وَلَهُ الْحَمْد،
يُحْيِي وَيُمِيتُ،
وَهُوَ حَيّ لا يَمُوت،
بِيَدِهِ الْخَيْرُ،
وَهُوَ عَلَى كُلّ شَيْء قَدِير

"Tiada sembahan yang benar kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, Dialah yang menghidupkan dan mematikan, Dialah yang maha hidup dan tidak pernah mati, ditangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia maha mampu atas segala sesuatu"

HR at-Tirmidzi (no. 3428 dan 3429), Ibnu Majah (no. 2235), ad-Daarimi (no. 2692) dan al-Hakim (no. 1974) dihasakan oleh syaikh al-Albani dalam kitab “Shahihul jaami’” (no. 6231).

(redaksi doa copas saking tulisan Ust. Nurcholis LC)
Pembagian Sepertiga dari Hasil Qurban

Hasil sembelihan qurban dianjurkan dimakan oleh shohibul qurban. Sebagian lainnya diberikan kepada faqir miskin untuk memenuhi kebutuhan mereka pada hari itu. Sebagian lagi diberikan kepada kerabat agar lebih mempererat tali silaturahmi. Sebagian lagi diberikan pada tetangga dalam rangka berbuat baik. Juga sebagian lagi diberikan pada saudara muslim lainnya agar semakin memperkuat ukhuwah.” (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah no. 5612, 11: 423-424)

Adapun daging hasil sembelihan qurban, maka lebih utama sepertiganya dimakan oleh shohibul qurban; sepertiganya lagi dihadiahkan pada kerabat, tetangga, dan sahabat dekat; serta sepertiganya lagi disedekahkan kepada fakir miskin. Namun jika lebih/ kurang dari sepertiga atau diserahkan pada sebagian orang tanpa lainnya (misalnya hanya diberikan pada orang miskin saja tanpa yang lainnya, pen), maka itu juga tetap diperbolehkan. Dalam masalah ini ada kelonggaran.” (Fatawa Al Lajnah Ad Da-imah no. 1997, 11: 424-425)


Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/2814-panduan-qurban.html
*JANGAN LEWATKAN MEMBACA SURAT AL KAHFI*

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)

📩
Facebook, Instagram, YouTube, Telegram, SoundCloud, Spotify:
@muhammadnuzuldzikri
www.muhammadnuzuldzikri.com