KISAH-KISAH DALAM AL-QUR'AN
Penulis: Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
Sudah mafhum bahwa satu dari tiga bagian Al-Qur’an adalah kisah-kisah. Tentunya ada hikmah yang besar di baliknya; agar umat Islam bisa mengambil pelajaran atau bahkan kesimpulan hukum darinya. Karenanya, Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir, ulama dari Mesir, mendedikasikan diri untuk menyajikan karya berupa buku lengkap yang sarat makna tentang kisah-kisah di dalam Al-Qur’an.
Kisah-kisah di dalam Al-Qur’an tentu sudah pasti kebenarannya. Namun, penulis bukan hanya merujuk ayat-ayat, tetapi juga riwayat-riwayat penguat, seperti dari kitab-kitab tafsir dan kitab-kitab hadits. Hanya saja, tidak semua riwayat yang merinci cerita-cerita yang di-nash-kan di dalam Al-Qur’an adalah sahih. Sebagiannya ada yang berupa cerita-cerita israiliyah (riwayat Ahli Kitab) yang perlu ditimbang ulang dan dipilah-pilah. Adapun sebagian terkait ada yang lemah, bahkan palsu dan tidak layak disematkan kepada orang-orang saleh seperti para nabi.
Dengan demikian, buku ini oleh penulisnya diberi tajuk Shahih Qasash Al-Qur’an sebagai penegasan bahwa buku ini adalah buku yang sahih.
Penulis telah melakukan proses sterilisasi (tashfiyyah) atas kisah-kisah qur’ani dari sumber-sumber yang tidak valid, dan inilah yang menjadi kelebihan utama buku ini. Di samping itu, buku ini masih memiliki sejumlah kelebihan lainnya seperti:
Kelengkapan kisah-kisah; meliputi bukan hanya kisah para nabi, tetapi juga kisah-kisah lain dari umat-umat terdahulu,
Buku ini disusun dengan merujuk kepada sekitar 50 buku sumber referensi lainnya.
Penulis menggunakan bahasa kekinian yang lebih mudah dipahami tanpa meninggalkan kedalaman ekplorasi makna hikmah, dan pelajaran di balik kisah-kisah.
Riwayat-riwayat penunjang yang dicantumkan sudah melalui verifikasi penulis buku ini.
Penulis melakukan tarjih (pemilihan pendapat yang kuat) atas hal-hal yang menjadi kontroversi di balik kisah-kisah. Namun, pada saat yang sama juga meinggalkan hal-hal kecil yang tidak esensial untuk didebatkan.
---------------------------------
Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an
Penulis: Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
Ukuran: 17×24 cm
Isi: 995 halaman
Berat: 1,5 kg
ISBN: 978-602-6579-07-2
Harga: Rp 185.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Penulis: Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
Sudah mafhum bahwa satu dari tiga bagian Al-Qur’an adalah kisah-kisah. Tentunya ada hikmah yang besar di baliknya; agar umat Islam bisa mengambil pelajaran atau bahkan kesimpulan hukum darinya. Karenanya, Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir, ulama dari Mesir, mendedikasikan diri untuk menyajikan karya berupa buku lengkap yang sarat makna tentang kisah-kisah di dalam Al-Qur’an.
Kisah-kisah di dalam Al-Qur’an tentu sudah pasti kebenarannya. Namun, penulis bukan hanya merujuk ayat-ayat, tetapi juga riwayat-riwayat penguat, seperti dari kitab-kitab tafsir dan kitab-kitab hadits. Hanya saja, tidak semua riwayat yang merinci cerita-cerita yang di-nash-kan di dalam Al-Qur’an adalah sahih. Sebagiannya ada yang berupa cerita-cerita israiliyah (riwayat Ahli Kitab) yang perlu ditimbang ulang dan dipilah-pilah. Adapun sebagian terkait ada yang lemah, bahkan palsu dan tidak layak disematkan kepada orang-orang saleh seperti para nabi.
Dengan demikian, buku ini oleh penulisnya diberi tajuk Shahih Qasash Al-Qur’an sebagai penegasan bahwa buku ini adalah buku yang sahih.
Penulis telah melakukan proses sterilisasi (tashfiyyah) atas kisah-kisah qur’ani dari sumber-sumber yang tidak valid, dan inilah yang menjadi kelebihan utama buku ini. Di samping itu, buku ini masih memiliki sejumlah kelebihan lainnya seperti:
Kelengkapan kisah-kisah; meliputi bukan hanya kisah para nabi, tetapi juga kisah-kisah lain dari umat-umat terdahulu,
Buku ini disusun dengan merujuk kepada sekitar 50 buku sumber referensi lainnya.
Penulis menggunakan bahasa kekinian yang lebih mudah dipahami tanpa meninggalkan kedalaman ekplorasi makna hikmah, dan pelajaran di balik kisah-kisah.
Riwayat-riwayat penunjang yang dicantumkan sudah melalui verifikasi penulis buku ini.
Penulis melakukan tarjih (pemilihan pendapat yang kuat) atas hal-hal yang menjadi kontroversi di balik kisah-kisah. Namun, pada saat yang sama juga meinggalkan hal-hal kecil yang tidak esensial untuk didebatkan.
---------------------------------
Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an
Penulis: Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
Ukuran: 17×24 cm
Isi: 995 halaman
Berat: 1,5 kg
ISBN: 978-602-6579-07-2
Harga: Rp 185.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
RESEP BAHAGIA IMAM AL-GHAZALI
8 Risalah Pilihan Sang Hujjatul Islam
Penulis: Imam al-Ghazali
Siapa yang tidak ingin bahagia? Pasti tidak ada. Semua orang ingin merasakan kebahagiaan. Namun mengapa banyak orang yang mencari kebahagiaan, tapi tidak kunjung memperolehnya? Bagi sebagian orang yang sudah bergelimang harta, jabatan, dan kesenangan dunia, tidak juga serta merta merasa bahagia. Bahkan bagi yang meyakini kebahagiaan akan dicapai dengan menikah dengan orang yang dicintai, bisa juga berakhir dalam kubangan kepedihan.
Imam al-Ghazali (1058-1111 H), seorang ulama tasawuf legendaris menjabarkan pada kita semua dalam kumpulan risalah (kitab tipis) ini, mengenai makna kebahagiaan sejati. Karena bagaimana pun juga, bahagia seperti apa yang hendak diperoleh, sangat menentukan cara kita untuk menggapainya. Kerangka utama mengenai kebahagiaan sejati bagi seorang hamba, secara khusus dibahas dalam Kimiyâ’ as-Sa’âdah (Proses Kebahagiaan). Imam al-Ghazali dalam risalah ini menegaskan bahwa kebahagiaan manusia tidak cukup hanya yang bersifat jasmani saja. Jauh lebih mulia dari itu, menurut beliau, kebahagiaan hakiki manusia justru bisa dicari lewat jalan mengenal dirinya sendiri, lalu mengenal Tuhannya (makrifatullah).
Berbekal resep bahagia yang diterangkan dalam Kimiyâ’ as-Sa’âdah, yaitu dengan mengenali diri dan kemudian mengenal Allah swt., kita bisa menelusuri resep kebahagiaan dari berbagai sudut pandang dalam 7 risalah lainnya. Yaitu, Ar-Risâlah al-Wa’dziyyah (Untaian Nasihat Keimanan), Ayyuhâ al-Walâd (Wahai Anakku, Amalkan Apa yang Kau Ketahui), Mi‘râj as-Sâlikîn (Tangga-tangga Para Salik), Misykât al-Anwâr (Cahaya di Atas Cahaya), Minhâj al-‘Ârifîn (Jalan Para Pencari Tuhan), Al-Adab fi ad-Dîn (Etika dalam Beragama), dan Risâlah at-Thair.
---------------------------------
RESEP BAHAGIA IMAM AL-GHAZALI
8 Risalah Pilihan Sang Hujjatul Islam
Penulis: Imam al-Ghazali
Isi: 388 halaman
Ukuran: 15 x 23 cm
Sampul: Hard Cover
ISBN: 978-623-732-759-2
Harga: Rp. 149.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
8 Risalah Pilihan Sang Hujjatul Islam
Penulis: Imam al-Ghazali
Siapa yang tidak ingin bahagia? Pasti tidak ada. Semua orang ingin merasakan kebahagiaan. Namun mengapa banyak orang yang mencari kebahagiaan, tapi tidak kunjung memperolehnya? Bagi sebagian orang yang sudah bergelimang harta, jabatan, dan kesenangan dunia, tidak juga serta merta merasa bahagia. Bahkan bagi yang meyakini kebahagiaan akan dicapai dengan menikah dengan orang yang dicintai, bisa juga berakhir dalam kubangan kepedihan.
Imam al-Ghazali (1058-1111 H), seorang ulama tasawuf legendaris menjabarkan pada kita semua dalam kumpulan risalah (kitab tipis) ini, mengenai makna kebahagiaan sejati. Karena bagaimana pun juga, bahagia seperti apa yang hendak diperoleh, sangat menentukan cara kita untuk menggapainya. Kerangka utama mengenai kebahagiaan sejati bagi seorang hamba, secara khusus dibahas dalam Kimiyâ’ as-Sa’âdah (Proses Kebahagiaan). Imam al-Ghazali dalam risalah ini menegaskan bahwa kebahagiaan manusia tidak cukup hanya yang bersifat jasmani saja. Jauh lebih mulia dari itu, menurut beliau, kebahagiaan hakiki manusia justru bisa dicari lewat jalan mengenal dirinya sendiri, lalu mengenal Tuhannya (makrifatullah).
Berbekal resep bahagia yang diterangkan dalam Kimiyâ’ as-Sa’âdah, yaitu dengan mengenali diri dan kemudian mengenal Allah swt., kita bisa menelusuri resep kebahagiaan dari berbagai sudut pandang dalam 7 risalah lainnya. Yaitu, Ar-Risâlah al-Wa’dziyyah (Untaian Nasihat Keimanan), Ayyuhâ al-Walâd (Wahai Anakku, Amalkan Apa yang Kau Ketahui), Mi‘râj as-Sâlikîn (Tangga-tangga Para Salik), Misykât al-Anwâr (Cahaya di Atas Cahaya), Minhâj al-‘Ârifîn (Jalan Para Pencari Tuhan), Al-Adab fi ad-Dîn (Etika dalam Beragama), dan Risâlah at-Thair.
---------------------------------
RESEP BAHAGIA IMAM AL-GHAZALI
8 Risalah Pilihan Sang Hujjatul Islam
Penulis: Imam al-Ghazali
Isi: 388 halaman
Ukuran: 15 x 23 cm
Sampul: Hard Cover
ISBN: 978-623-732-759-2
Harga: Rp. 149.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
BEGINI SEHARUSNYA MENJADI GURU
Penulis: Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub
Profesi sebagai pendidik adalah posisi sosial yang paling strategis dalam sebuah sistem, memiliki kedudukan yang tinggi dan utama dalam Islam. Guru adalah ujung tombak gerakan perubahan. Di pundak seorang guru terpikul tanggung jawab yang agung yaitu membentuk generasi dan mengarahkannya kepada jalan Allah.
Yang penting untuk digarisbawahi, salah satu kewajiban asasi seorang pendidik adalah membersihkan nilai-nilai negatif dan virus-virus jahiliyah dari materi yang diajarkannya.
Sebagai seorang guru, Anda harus senantiasa ingat bahwa apa yang Anda ajarkan akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah, dan jangan sampai predikat sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dengan imbalan kecil, akan ditambah dengan azab di akhirat.
Umat ini menggantungkan harapan yang besar akan masa depan generasi muda kepada Allah melalui sentuhan lembut didikan dan pengajaran Anda.
Umat telah menyerahkan miliknya yang paling berharga dan tambatan jiwa mereka yang tak ternilai kepada Anda. Maka takutlah kepada Allah dalam mendidik putra putri kaum Muslimin, jangan sekali-kali Anda mengajarkan mereka sesuatu yang tidak diridhai Allah, karena itu akan membuahkan keterlanjuran negatif yang menakutkan. Didiklah mereka dengan Agama Allah dan tempuhlah metode yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dalam buku ini, Anda bisa dapatkan metodologi mendidik yang penuh teladan, selamat, dan lurus yang diambil dari contoh-contoh sikap dan tindakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam mendidik para sahabat Radhiallahu’anhuma. Ingat, bahwa metode yang baik, bisa jadi lebih berpengaruh daripada kuatnya materi. Dan kedua komponen ini tampil padu dalam buku yang ada di tangan Anda, kami persembahkan untuk setiap orang tua dan khususnya para pendidik serta akademisi. Selamat membaca!
-------------------------------
Begini Seharusnya Menjadi Guru
Penulis: Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub
Isi: 209 hal.
Sampul: Soft Cover
Berat: 300 gr.
Harga: Rp 60.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Penulis: Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub
Profesi sebagai pendidik adalah posisi sosial yang paling strategis dalam sebuah sistem, memiliki kedudukan yang tinggi dan utama dalam Islam. Guru adalah ujung tombak gerakan perubahan. Di pundak seorang guru terpikul tanggung jawab yang agung yaitu membentuk generasi dan mengarahkannya kepada jalan Allah.
Yang penting untuk digarisbawahi, salah satu kewajiban asasi seorang pendidik adalah membersihkan nilai-nilai negatif dan virus-virus jahiliyah dari materi yang diajarkannya.
Sebagai seorang guru, Anda harus senantiasa ingat bahwa apa yang Anda ajarkan akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah, dan jangan sampai predikat sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dengan imbalan kecil, akan ditambah dengan azab di akhirat.
Umat ini menggantungkan harapan yang besar akan masa depan generasi muda kepada Allah melalui sentuhan lembut didikan dan pengajaran Anda.
Umat telah menyerahkan miliknya yang paling berharga dan tambatan jiwa mereka yang tak ternilai kepada Anda. Maka takutlah kepada Allah dalam mendidik putra putri kaum Muslimin, jangan sekali-kali Anda mengajarkan mereka sesuatu yang tidak diridhai Allah, karena itu akan membuahkan keterlanjuran negatif yang menakutkan. Didiklah mereka dengan Agama Allah dan tempuhlah metode yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dalam buku ini, Anda bisa dapatkan metodologi mendidik yang penuh teladan, selamat, dan lurus yang diambil dari contoh-contoh sikap dan tindakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam mendidik para sahabat Radhiallahu’anhuma. Ingat, bahwa metode yang baik, bisa jadi lebih berpengaruh daripada kuatnya materi. Dan kedua komponen ini tampil padu dalam buku yang ada di tangan Anda, kami persembahkan untuk setiap orang tua dan khususnya para pendidik serta akademisi. Selamat membaca!
-------------------------------
Begini Seharusnya Menjadi Guru
Penulis: Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub
Isi: 209 hal.
Sampul: Soft Cover
Berat: 300 gr.
Harga: Rp 60.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
PANDUAN BELAJAR ILMU RETORIKA OTODIDAK
Dilengkapi dengan penjelasan dan contoh penerapan ilmu ma'ani, ilmu bayan, ilmu badi'
Buku Panduan Belajar Ilmu Retorika Otodidak ini merupakan buku ajar terpercaya yang dipakai di sekolah-sekolah Mesir dan kawasan Timur Tengah untuk lebih mengerti bahasa Arab dengan baik dan benar. Praktis, sistematis dan mudah dipahami.
Buku ini terdiri dari tiga disiplin ilmu yang membentuk ilmu Balagah, yaitu ilmu Bayan, ilmu Ma’ani dan ilmu Badi’. Dengan ketiga ilmu tersebut kita bisa mempelajari secara lebih mendalam cara berkomunikasi orang Arab secara benar.
Sebagai contoh, dalam bahasa Arab dikenal istilah kinâyah (kiasan), yang artinya lafal yang diucapkan menyimpan maksud berbeda. Jika tidak mengerti, pasti kesulitan memahami bahasa Arab. Apalagi, dalam bahasa Arab, salah huruf atau harakat dapat berakibat salah makna.
Kitab Ilmu Balagah ini mutlak dibutuhkan dan dimiliki untuk siapa pun yang ingin mempelajari bahasa Arab lebih baik dan lebih sempurna lagi.
----------------------------------
PANDUAN BELAJAR ILMU RETORIKA OTODIDAK
Dilengkapi dengan penjelasan dan contoh penerapan ilmu ma'ani, ilmu bayan, ilmu badi'
Penulis: HIFNI NASHIF dkk
Ukuran: 15 x 23 cm
Isi: 236 halaman
ISBN: 978-602-50226-3-0
Harga: Rp. 85.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Dilengkapi dengan penjelasan dan contoh penerapan ilmu ma'ani, ilmu bayan, ilmu badi'
Buku Panduan Belajar Ilmu Retorika Otodidak ini merupakan buku ajar terpercaya yang dipakai di sekolah-sekolah Mesir dan kawasan Timur Tengah untuk lebih mengerti bahasa Arab dengan baik dan benar. Praktis, sistematis dan mudah dipahami.
Buku ini terdiri dari tiga disiplin ilmu yang membentuk ilmu Balagah, yaitu ilmu Bayan, ilmu Ma’ani dan ilmu Badi’. Dengan ketiga ilmu tersebut kita bisa mempelajari secara lebih mendalam cara berkomunikasi orang Arab secara benar.
Sebagai contoh, dalam bahasa Arab dikenal istilah kinâyah (kiasan), yang artinya lafal yang diucapkan menyimpan maksud berbeda. Jika tidak mengerti, pasti kesulitan memahami bahasa Arab. Apalagi, dalam bahasa Arab, salah huruf atau harakat dapat berakibat salah makna.
Kitab Ilmu Balagah ini mutlak dibutuhkan dan dimiliki untuk siapa pun yang ingin mempelajari bahasa Arab lebih baik dan lebih sempurna lagi.
----------------------------------
PANDUAN BELAJAR ILMU RETORIKA OTODIDAK
Dilengkapi dengan penjelasan dan contoh penerapan ilmu ma'ani, ilmu bayan, ilmu badi'
Penulis: HIFNI NASHIF dkk
Ukuran: 15 x 23 cm
Isi: 236 halaman
ISBN: 978-602-50226-3-0
Harga: Rp. 85.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
BULUGHUL MARAM
Penulis: Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
Bulughul Maram adalah salah satu kitab hadist yang paling banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia; paling banyak disyarah (dijelaskan). dan ditahqiq (dikomentari) oleh para ulama ahli hadist; dan metode penulisan bab-bab dan pasal pasalnya paling banyak diikuti oleh para penulis kitab kitab fikih dan hadist.
Kitab ini adalah salah satu karya fenomenal dari Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani. Siapa yang tidak mengenal Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani? Beliau adalah seorang ulama besar. Karyanya dibaca, dikaji, dan dipuji oleh para ulama semua Mahzab. Karya beliau tidak pernah berhenti "dilahap" lembar demi lembar oleh para penuntut ilmu. Semangat belajar beliau pun dijadikan cerminan oleh generasi setelahnya.
Kitab ini telah ditahqiq dan ditakhrij oleh ulama' ahli hadits dunia; Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Penjelasan beliau tentang tingkatan hadits yang dicantumkan oleh Ibnu Hajar semakin melengkapi khazanah pengetahuan bagi kita. Terlebih kitab ini disusun berdasarkan bab Fikih. Sehingga lebih mengayakan pembaca akan dasar dari setiap amalan yang ada; yang bersumber dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
--------------------------------------
BULUGHUL MARAM
Penulis : Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
Penerbit: Insan Kamil
Ukuran: 17,5 x 24,5 cm
ISI: 628 Halaman
Berat: 1.1 Kg.
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 125.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
Bulughul Maram adalah salah satu kitab hadist yang paling banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia; paling banyak disyarah (dijelaskan). dan ditahqiq (dikomentari) oleh para ulama ahli hadist; dan metode penulisan bab-bab dan pasal pasalnya paling banyak diikuti oleh para penulis kitab kitab fikih dan hadist.
Kitab ini adalah salah satu karya fenomenal dari Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani. Siapa yang tidak mengenal Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani? Beliau adalah seorang ulama besar. Karyanya dibaca, dikaji, dan dipuji oleh para ulama semua Mahzab. Karya beliau tidak pernah berhenti "dilahap" lembar demi lembar oleh para penuntut ilmu. Semangat belajar beliau pun dijadikan cerminan oleh generasi setelahnya.
Kitab ini telah ditahqiq dan ditakhrij oleh ulama' ahli hadits dunia; Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Penjelasan beliau tentang tingkatan hadits yang dicantumkan oleh Ibnu Hajar semakin melengkapi khazanah pengetahuan bagi kita. Terlebih kitab ini disusun berdasarkan bab Fikih. Sehingga lebih mengayakan pembaca akan dasar dari setiap amalan yang ada; yang bersumber dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
--------------------------------------
BULUGHUL MARAM
Penulis : Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
Penerbit: Insan Kamil
Ukuran: 17,5 x 24,5 cm
ISI: 628 Halaman
Berat: 1.1 Kg.
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 125.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Orang yang Ilmunya Tidak Bermanfaat
Memperdebatkan suatu topik dg tujuan mencari kemenangan dan pamor merupakan akhlak yang tercela. Orang yang bersangkutan tidak akan selamat dari kesombongan karena kekalahan lawan debatnya. Dia menjadi ujub terhadap diri sendiri karena merasa unggul dari lawan-lawannya. Dia tidak akan selamat dari riya' karena tujuan pokok dari debat itu agar semua orang tahu kemenangannya lalu orang-orang melontarkan pujian kepadanya.
Umurnya berlalu dengan sia-sia karena mencari ilmu hanya untuk mendapatkan kemenangan saat berdebat. Ilmunya, seperti kemahiran menguasai kata-kata yang manis dan tepat, atau penggunaan kata-kata yang jarang digunakan orang, tidak akan bermanfaat di akhirat.
Inilah gambaran ilmu yang tidak bermanfaat, sebagaimana hadits Nabi saw, "Orang yang paling keras adzabnya pada hari kiamat adalah orang berilmu yang tidak bermanfaat ilmunya." (HR Thabtani, Ibn Ady dan Baihaqi)
Disadur dari:
Minhajul Qashidin, Ibn Qudamah.
----------------------------------
Mukhtashar Minhajul Qashidin
Penulis: al-Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi
Sampul: Hardcover
Halaman: 788 hal.
Ukuran: 16 x 24,5 Cm.
Berat: 1,3 Kg
Harga Rp. 150.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Memperdebatkan suatu topik dg tujuan mencari kemenangan dan pamor merupakan akhlak yang tercela. Orang yang bersangkutan tidak akan selamat dari kesombongan karena kekalahan lawan debatnya. Dia menjadi ujub terhadap diri sendiri karena merasa unggul dari lawan-lawannya. Dia tidak akan selamat dari riya' karena tujuan pokok dari debat itu agar semua orang tahu kemenangannya lalu orang-orang melontarkan pujian kepadanya.
Umurnya berlalu dengan sia-sia karena mencari ilmu hanya untuk mendapatkan kemenangan saat berdebat. Ilmunya, seperti kemahiran menguasai kata-kata yang manis dan tepat, atau penggunaan kata-kata yang jarang digunakan orang, tidak akan bermanfaat di akhirat.
Inilah gambaran ilmu yang tidak bermanfaat, sebagaimana hadits Nabi saw, "Orang yang paling keras adzabnya pada hari kiamat adalah orang berilmu yang tidak bermanfaat ilmunya." (HR Thabtani, Ibn Ady dan Baihaqi)
Disadur dari:
Minhajul Qashidin, Ibn Qudamah.
----------------------------------
Mukhtashar Minhajul Qashidin
Penulis: al-Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi
Sampul: Hardcover
Halaman: 788 hal.
Ukuran: 16 x 24,5 Cm.
Berat: 1,3 Kg
Harga Rp. 150.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Tafsir Tarbawi Tafsir Tematik Pendidikan Karakter
Penulis: Fakhruddin Nursyam Lc
Pengantar: Dr. Atabik Luthfi MA
Pendidikan karakter adalah tema yang sangat menarik untuk dikaji dan terus didalami, terlebih lagi masih ada kesenjangan yang lebar antara konsepsi dan implementasi di lapangan. Karakter tidak hanya dibutuhkan oleh individu agar menjadi baik, namun keberadaannya juga menjadi indikator kebesaran dan kemajuan suatu bangsa. Banyak pakar dan ahli pendidikan telah berbicara tentang pendidikan karakter, namun kebutuhan untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat masih jauh dari kecukupan. Pendidikan karakter dalam buku "Tafsir Tarbawi" ini adalah nuansa baru yang berbeda dengan kajian yang sudah ada sebelumnya.
Penulis menyajikan konsep dan implementasi pendidikan karakter yang dirangkai dan disarikan dari ayat-ayat Al-Quran, beliau menemukan 10 karakter utama yang apabila dimiliki oleh setiap individu, akan dapat menjadi komponen yang kuat untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dan bangsa.
Buku ini akan mengantarkan para pembaca pada pemahaman konsep pendidikan karakter sekaligus cara efektif menerapkannya. Oleh karena itu, buku ini sangat berguna bagi para pendidik, orang tua, dosen, mahasiswa dan siapa saja yang menekuni bidang pendidikan dan perbaikan masyarakat secara umum.
-------------------------------------
Tafsir Tarbawi Tafsir Tematik Pendidikan Karakter
Penulis: Fakhruddin Nursyam Lc
Pengantar: Dr. Atabik Luthfi MA
Ukuran: 16 x 24,5 cm
Isi: 714 Halaman
Berat: 1.1 Kg.
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 185.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Fakhruddin Nursyam Lc
Pengantar: Dr. Atabik Luthfi MA
Pendidikan karakter adalah tema yang sangat menarik untuk dikaji dan terus didalami, terlebih lagi masih ada kesenjangan yang lebar antara konsepsi dan implementasi di lapangan. Karakter tidak hanya dibutuhkan oleh individu agar menjadi baik, namun keberadaannya juga menjadi indikator kebesaran dan kemajuan suatu bangsa. Banyak pakar dan ahli pendidikan telah berbicara tentang pendidikan karakter, namun kebutuhan untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat masih jauh dari kecukupan. Pendidikan karakter dalam buku "Tafsir Tarbawi" ini adalah nuansa baru yang berbeda dengan kajian yang sudah ada sebelumnya.
Penulis menyajikan konsep dan implementasi pendidikan karakter yang dirangkai dan disarikan dari ayat-ayat Al-Quran, beliau menemukan 10 karakter utama yang apabila dimiliki oleh setiap individu, akan dapat menjadi komponen yang kuat untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dan bangsa.
Buku ini akan mengantarkan para pembaca pada pemahaman konsep pendidikan karakter sekaligus cara efektif menerapkannya. Oleh karena itu, buku ini sangat berguna bagi para pendidik, orang tua, dosen, mahasiswa dan siapa saja yang menekuni bidang pendidikan dan perbaikan masyarakat secara umum.
-------------------------------------
Tafsir Tarbawi Tafsir Tematik Pendidikan Karakter
Penulis: Fakhruddin Nursyam Lc
Pengantar: Dr. Atabik Luthfi MA
Ukuran: 16 x 24,5 cm
Isi: 714 Halaman
Berat: 1.1 Kg.
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 185.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
THE DAY AFTER YOU DIE
Penulis: Abu Bassam Oemar Mita
Rasa Takut Memberikan Rasa Aman.
Mendengar kata takut, stigma yang muncul kebanyakan adalah hal negatif, keadaan yang tidak menentu dan membahayakan. Padahal tahukah Anda bahwa rasa takut dapat memberikan rasa aman? Kok bisa sih?
Karena rasa takut merupakan bagian ibadah dan bukti ketaatan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mampu menjadikan kita semakin mendekatkan diri dengan ketaatan dan menjauhkan diri dari kemaksiatan. Dengan begitu hati akan terasa tenang dan terasa aman.
Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid: “Barang siapa yang merasa takut pada hari ini (dalam kehidupan dunia), niscaya akan merasa aman pada hari esoknya (hari Kiamat); dan barang siapa yang merasa aman pada hari ini, niscaya akan merasa takut pada hari esoknya”. (Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid, Kitabu Al-Khauf, hlm. 9).
Ketakutan seorang hamba kepada Allah selama di dunia, akan memberikan ketenangan dan keamanan kepada pelakunya di akherat kelak.
Buku The Day After You Die, karya Ustadz Abu Bassam Oemar Mita, akan mengingatkan kita bahwa setiap kehidupan akan berakhir dengan datangnya kematian. Buku ini dapat menumbuhkan rasa takut, menjadikan kita menjalani hidup dalam ketaatan, dan mencegah diri melakukan kemaksiatan.
-----------------------------------------
THE DAY AFTER YOU DIE
Penulis: Abu Bassam Oemar Mita
Ukuran: 14 x 20.5 cm
Sampul: Soft Cover
Tebal: book paper 350 halaman
Berat : 470 gr
Harga: Rp. 150.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Penulis: Abu Bassam Oemar Mita
Rasa Takut Memberikan Rasa Aman.
Mendengar kata takut, stigma yang muncul kebanyakan adalah hal negatif, keadaan yang tidak menentu dan membahayakan. Padahal tahukah Anda bahwa rasa takut dapat memberikan rasa aman? Kok bisa sih?
Karena rasa takut merupakan bagian ibadah dan bukti ketaatan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mampu menjadikan kita semakin mendekatkan diri dengan ketaatan dan menjauhkan diri dari kemaksiatan. Dengan begitu hati akan terasa tenang dan terasa aman.
Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid: “Barang siapa yang merasa takut pada hari ini (dalam kehidupan dunia), niscaya akan merasa aman pada hari esoknya (hari Kiamat); dan barang siapa yang merasa aman pada hari ini, niscaya akan merasa takut pada hari esoknya”. (Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid, Kitabu Al-Khauf, hlm. 9).
Ketakutan seorang hamba kepada Allah selama di dunia, akan memberikan ketenangan dan keamanan kepada pelakunya di akherat kelak.
Buku The Day After You Die, karya Ustadz Abu Bassam Oemar Mita, akan mengingatkan kita bahwa setiap kehidupan akan berakhir dengan datangnya kematian. Buku ini dapat menumbuhkan rasa takut, menjadikan kita menjalani hidup dalam ketaatan, dan mencegah diri melakukan kemaksiatan.
-----------------------------------------
THE DAY AFTER YOU DIE
Penulis: Abu Bassam Oemar Mita
Ukuran: 14 x 20.5 cm
Sampul: Soft Cover
Tebal: book paper 350 halaman
Berat : 470 gr
Harga: Rp. 150.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
WhatsApp.com
Eko Heru Prayitno
Business Account
TOKOH-TOKOH ORIENTALIS DI INDONESIA
Oleh: Tiar Anwar Bachtiar
I. Thomas Stamford Raffles
(1781-1826)
Terlahir dengan nama Thomas Raffles, sosok yang sangat dihormati di Inggris dan Singapura ini tidak lahir di lingkungan istana. Ia lahir di lepas pantai Jamaika 6 Juli 1781 dari orang tua yang hanya berprofesi sebagai juru masak di sebuah kapal. Ia pun lahir saat orang tuanya bekerja di geladak Kapal Ann. Namun, sebuat Sir (sebutan bagi bangsawan Inggris) selalu dilekatkan padanya karena jasa-jasanya yang besar bagi pemerintahan Inggris.
Tidak seperti orientalis pada umumnya, Raffles bukanlah seorang ilmuwan an sich. Ia hanya menyelesaikan sekolah biasa di Inggris. Namun, karena keuletan dan kemauan belajarnya yang sangat tinggi, Raffles diterima bekerja sebagai juru tulis di East Indian Company (EIC) pada tahun 1795. Beberapa saat kemudian ia dipromosikan sebagai asisten sekretaris untuk wilayah kepulauan Melayu di perusahaan yang sama. Sejak dipekerjakan di sana, kemampuan bahasa Melayunya terasah.
Sejak tahun 1804, Raffles bertugas di Pulau Penang, Malaysia. Kemudian tahun 1811 ia dikirim pemerintah Inggris pada suatu ekspedisi ke Tanah Jawa sebagai Letnan Gubernur. Karena kecerdikan, keterampilan, dan kemampuannya berbahasa Melayu, Pemerintah Inggris mempercayai Raffles menjadi Gubernur Jendral Hindia-Belanda, pada tahun yang sama setelah wilayah kepulauan Indonesia resmi jatuh ke tangan Inggris dari Prancis. Raffles pun menggantikan Gubernur Jendral William Daendels (1808-1811) utusan Prancis.
Walaupun datang sebagai pejabat, Raffles ternyata sangat senang dengan dunia ilmu pengetahuan. Kegemarannya pada biologi membuat namanya telah dijadikan nama ilmiah bagi sederet tumbuhan dan binatang. Yang paling masyhur adalah rafflesia arnoldi (bunga bangkai). Selain itu, ia pun menaruh perhatian besar pada kebudayaan Melayu dan Jawa. Sepanjang masa tugasnya di kepulauan Melayu dan Jawa, ia mengumpulkan berbagai data tentang sejarah dan kebudayaan di wilayah ini; juga mengenai flora dan fauna yang tidak akan pernah ia lewatkan.
The History of Java adalah magnum opus-nya mengenai segala sesuatu tentang Pulau Jawa, temasuk sejarah dan budayanya. Sekalipun lebih terlihat sebagai laporan atas apa yang ia temukan selama bertugas di Jawa, namun karya ini dianggap sebagai tonggak penting kajian-kajian sejarah dan kebudayaan Jawa dan Indonesia yang dilakukan oleh orientalis-orientalis sesudahnya.
Karya inilah yang mula-mula menganggap kebudayaan Hindu-Budha sebagai fondasi dasar kebudayaan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa. Karya ini pula yang menginspirasi sarjana-sarjana asing, terutama Belanda, pada masa-masa berikutnya untuk turut menguatkan kesimpulan Raffles tentang posisi kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Bagi Raffles, Islam yang disebarluaskan pada masa Walisongo dianggap sebagai ajaran asing. Sekalipun ia mengakui bahwa saat ia bertugas di kepulauan Melayu dan Jawa, Islam merupakan agama yang dianut mayoritas rakyat di kawasan ini, namun Raffles tidak melihatnya sebagai fenomena kultural yang harus digali. Ia justru semakin yakin dengan pengaruh mistik Hindu-Budha pada penguasa-penguasa Muslim. Ia menafsirkan berbagai praktik kultural yang dilakukan oleh penguasa-penguasa Muslim sama seperti penguasa-penguasa Hindu sebelumnya.
Penggambaran kekuasaan raja-raja Islam yang penuh mistik seperti keris bertuah, benda-benda pusaka, dan semisalnya melekat sepanjang tulisannya di The History of Java. Penggambarannya ini mengukuhkan kesan tidak berpangaruhnya ajaran-ajaran Islam yang ia sebut sebagai Mohamedanism ini kepada perilaku kultural masyarakat dan penguasa-penguasa Muslim.
Selain itu, ia pun mengukuhkan kesan perluasan Islam yang dilakukan dengan cara-cara kekerasan oleh penguasa Islam. Dalam kasus Raden Fatah, misalnya, The History of Java-lah yang mula-mula menceritakan bahwa Demak mendapatkan kekuasaan setelah menghancurkan Majapahit.
Oleh: Tiar Anwar Bachtiar
I. Thomas Stamford Raffles
(1781-1826)
Terlahir dengan nama Thomas Raffles, sosok yang sangat dihormati di Inggris dan Singapura ini tidak lahir di lingkungan istana. Ia lahir di lepas pantai Jamaika 6 Juli 1781 dari orang tua yang hanya berprofesi sebagai juru masak di sebuah kapal. Ia pun lahir saat orang tuanya bekerja di geladak Kapal Ann. Namun, sebuat Sir (sebutan bagi bangsawan Inggris) selalu dilekatkan padanya karena jasa-jasanya yang besar bagi pemerintahan Inggris.
Tidak seperti orientalis pada umumnya, Raffles bukanlah seorang ilmuwan an sich. Ia hanya menyelesaikan sekolah biasa di Inggris. Namun, karena keuletan dan kemauan belajarnya yang sangat tinggi, Raffles diterima bekerja sebagai juru tulis di East Indian Company (EIC) pada tahun 1795. Beberapa saat kemudian ia dipromosikan sebagai asisten sekretaris untuk wilayah kepulauan Melayu di perusahaan yang sama. Sejak dipekerjakan di sana, kemampuan bahasa Melayunya terasah.
Sejak tahun 1804, Raffles bertugas di Pulau Penang, Malaysia. Kemudian tahun 1811 ia dikirim pemerintah Inggris pada suatu ekspedisi ke Tanah Jawa sebagai Letnan Gubernur. Karena kecerdikan, keterampilan, dan kemampuannya berbahasa Melayu, Pemerintah Inggris mempercayai Raffles menjadi Gubernur Jendral Hindia-Belanda, pada tahun yang sama setelah wilayah kepulauan Indonesia resmi jatuh ke tangan Inggris dari Prancis. Raffles pun menggantikan Gubernur Jendral William Daendels (1808-1811) utusan Prancis.
Walaupun datang sebagai pejabat, Raffles ternyata sangat senang dengan dunia ilmu pengetahuan. Kegemarannya pada biologi membuat namanya telah dijadikan nama ilmiah bagi sederet tumbuhan dan binatang. Yang paling masyhur adalah rafflesia arnoldi (bunga bangkai). Selain itu, ia pun menaruh perhatian besar pada kebudayaan Melayu dan Jawa. Sepanjang masa tugasnya di kepulauan Melayu dan Jawa, ia mengumpulkan berbagai data tentang sejarah dan kebudayaan di wilayah ini; juga mengenai flora dan fauna yang tidak akan pernah ia lewatkan.
The History of Java adalah magnum opus-nya mengenai segala sesuatu tentang Pulau Jawa, temasuk sejarah dan budayanya. Sekalipun lebih terlihat sebagai laporan atas apa yang ia temukan selama bertugas di Jawa, namun karya ini dianggap sebagai tonggak penting kajian-kajian sejarah dan kebudayaan Jawa dan Indonesia yang dilakukan oleh orientalis-orientalis sesudahnya.
Karya inilah yang mula-mula menganggap kebudayaan Hindu-Budha sebagai fondasi dasar kebudayaan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa. Karya ini pula yang menginspirasi sarjana-sarjana asing, terutama Belanda, pada masa-masa berikutnya untuk turut menguatkan kesimpulan Raffles tentang posisi kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Bagi Raffles, Islam yang disebarluaskan pada masa Walisongo dianggap sebagai ajaran asing. Sekalipun ia mengakui bahwa saat ia bertugas di kepulauan Melayu dan Jawa, Islam merupakan agama yang dianut mayoritas rakyat di kawasan ini, namun Raffles tidak melihatnya sebagai fenomena kultural yang harus digali. Ia justru semakin yakin dengan pengaruh mistik Hindu-Budha pada penguasa-penguasa Muslim. Ia menafsirkan berbagai praktik kultural yang dilakukan oleh penguasa-penguasa Muslim sama seperti penguasa-penguasa Hindu sebelumnya.
Penggambaran kekuasaan raja-raja Islam yang penuh mistik seperti keris bertuah, benda-benda pusaka, dan semisalnya melekat sepanjang tulisannya di The History of Java. Penggambarannya ini mengukuhkan kesan tidak berpangaruhnya ajaran-ajaran Islam yang ia sebut sebagai Mohamedanism ini kepada perilaku kultural masyarakat dan penguasa-penguasa Muslim.
Selain itu, ia pun mengukuhkan kesan perluasan Islam yang dilakukan dengan cara-cara kekerasan oleh penguasa Islam. Dalam kasus Raden Fatah, misalnya, The History of Java-lah yang mula-mula menceritakan bahwa Demak mendapatkan kekuasaan setelah menghancurkan Majapahit.
Dalam cerita itu digambarkan toleransi dan sikap damai Majapahit justru dibalas dengan serangan Raden Fatah yang haus kekuasaan hingga Majapahit benar-benar luluh lantak tak bersisa.
Simpatinya pada kebudayaan Hindu-Budha ini juga diwujudkan dengan usaha-usahanya mengeskavasi candi-candi di pulau Jawa yang semula sudah hancur. Atas perintahnya-lah candi Borobudur yang sudah terkubur debu letusan gunung Merapi dibangun kembali dan dijadikan icon Jawa. Sejak saat itulah, tergambar seolah-olah pembangun utama kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan Hindu-Budha. (***)
II. William Marsden
(1754 1836)
Bagi para Indonesianis, Raffles adalah inspirator sedangkan Marsden adalah peletak dasar kajian ilmiah tentang Indonesia. Karyanya yang paling popular tentang wilayah di kepulauan ini adalah The History of Sumatra (1783). Sama seperti Raffles, Marsden memokuskan karyanya ini pada kebudayaan orang-orang Sumatra seperti Minangkabau, Batak, Aceh, Rejang, Lebong, dan sebaginya.
Jika Raffles meletakkan penelitian sebagai kerja sampingan dari pekerjaan utamanya sebagai pejabat, maka Marsden datang ke Asia Tenggara sebagai seorang Orientalis yang ditugaskan pemerintah Inggris untuk meneliti wilayah ini. Marsden bersahabat baik dengan Raffles dan sama-sama pernah dikirim ke Bengkulu untuk tugas yang berbeda. Saat bertemu di Inggris, Marsden sempat menghadiahkan 5 buah koin gobog wayang yang menjadi salah satu koleksi penting Raffles.
Marsden lahir di Dublin 16 November 1754. Orang tuanya adalah pedagang di kota itu. Sejak usia 16 tahun ia sudah bekerja di sebuah perusahaan multinasional Inggris Eeast Indian Company (EIC) sebagai juru tulis. Ia bekerja di sana sebelum Raffles dan kemudian di kirim ke Bengkulu tahun 1771. Setelah itu, ia dipromosikan sebagai sekretaris utama negara untuk urusan Hinda-Timur yang ditempatkan di Sumatra. Sepanjang berada di Sana, ia melakukan penelitian tentang berbagai hal menyangkut kehidupan masyarakat Sumatra, dari mulai kekayaan alam, kehidupan sehari-hari, kebudayaan, sampai masalah keyakinan. Ia menguasai bahasa Melayu dengan sangat baik.
Sekembalinya dari Sumatra tahun 1779, ia mulai menulis The History of Sumatra dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 1783. Karya ini lebih dahulu dibuat daripada The History of Java. Namun, popularitas Raffles membuat The History of Java lebih dahulu dipublikasikan dan dikenal orang sebelum karya Marsden ini. Walaupun demikian, karya Marsden ini sangat penting bagi kajian-kajian keindonesiaan pada masa-masa berikutnya, terutama menyangkut Sumatra. Pada tahun 1834, dua tahun menjelang kematiannya, Marsden diangkat sebagai ketua the Royal Society, sebuah kumpulan kaum intelektual Inggris saat itu. Posisinya ini memberikan pengakuan akan otoritasnya di dunia ilmu pengetahuan.
Sama seperti karya-karya oreintalis pada umumnya, kelemahan mendasar karya Marsden tentang Sumatra ini adalah mengenai framework (kerangka kajian). Marsden terjebak dengan framework kultural Eropa yang telah tersekularisasi saat melakukan eksplanasi menyangkut fenomena-fenomena kultural masyarakat Sumatra yang mayoritas Muslim
.
Sepanjang eksplanasinya dalam The History of Sumatra, tulisan Marsden mengesankan bahwa kebudayaan dan kebiasaan sehari-hari yang dipraktikkan masyarakat Sumatra adalah indeginiuos (asli) hasil kreativitas masyarakat Sumatra. Saat menjelaskan mengenai hukum yang berlaku di beberapa kerajaan seperti Minangkabau. Melayu, dan Aceh, Marsden gagal mengungkapkan bahwa hukum-hukum yang berlaku itu merupakan hukum yang diadopsi masyarakat dari syariat Islam. Bahkan sampai hari ini di masyarakat Minang terkenal ungkapan adat basandi syara dan syara basandi kitabullah. Marsden sama sekali luput menjelaskan keterkaitan syariat Islam dengan hukum adat yang berlaku di sebagian besar wilayah Sumatra ini. Alhasil, karya Marsden ini berkontribusi besar dalam memisahkan pengaruh Islam dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia, terutama wilayah Sumatra. (***)
Cristiaan Snouck Horgonje
(1857-1936)
Simpatinya pada kebudayaan Hindu-Budha ini juga diwujudkan dengan usaha-usahanya mengeskavasi candi-candi di pulau Jawa yang semula sudah hancur. Atas perintahnya-lah candi Borobudur yang sudah terkubur debu letusan gunung Merapi dibangun kembali dan dijadikan icon Jawa. Sejak saat itulah, tergambar seolah-olah pembangun utama kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan Hindu-Budha. (***)
II. William Marsden
(1754 1836)
Bagi para Indonesianis, Raffles adalah inspirator sedangkan Marsden adalah peletak dasar kajian ilmiah tentang Indonesia. Karyanya yang paling popular tentang wilayah di kepulauan ini adalah The History of Sumatra (1783). Sama seperti Raffles, Marsden memokuskan karyanya ini pada kebudayaan orang-orang Sumatra seperti Minangkabau, Batak, Aceh, Rejang, Lebong, dan sebaginya.
Jika Raffles meletakkan penelitian sebagai kerja sampingan dari pekerjaan utamanya sebagai pejabat, maka Marsden datang ke Asia Tenggara sebagai seorang Orientalis yang ditugaskan pemerintah Inggris untuk meneliti wilayah ini. Marsden bersahabat baik dengan Raffles dan sama-sama pernah dikirim ke Bengkulu untuk tugas yang berbeda. Saat bertemu di Inggris, Marsden sempat menghadiahkan 5 buah koin gobog wayang yang menjadi salah satu koleksi penting Raffles.
Marsden lahir di Dublin 16 November 1754. Orang tuanya adalah pedagang di kota itu. Sejak usia 16 tahun ia sudah bekerja di sebuah perusahaan multinasional Inggris Eeast Indian Company (EIC) sebagai juru tulis. Ia bekerja di sana sebelum Raffles dan kemudian di kirim ke Bengkulu tahun 1771. Setelah itu, ia dipromosikan sebagai sekretaris utama negara untuk urusan Hinda-Timur yang ditempatkan di Sumatra. Sepanjang berada di Sana, ia melakukan penelitian tentang berbagai hal menyangkut kehidupan masyarakat Sumatra, dari mulai kekayaan alam, kehidupan sehari-hari, kebudayaan, sampai masalah keyakinan. Ia menguasai bahasa Melayu dengan sangat baik.
Sekembalinya dari Sumatra tahun 1779, ia mulai menulis The History of Sumatra dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 1783. Karya ini lebih dahulu dibuat daripada The History of Java. Namun, popularitas Raffles membuat The History of Java lebih dahulu dipublikasikan dan dikenal orang sebelum karya Marsden ini. Walaupun demikian, karya Marsden ini sangat penting bagi kajian-kajian keindonesiaan pada masa-masa berikutnya, terutama menyangkut Sumatra. Pada tahun 1834, dua tahun menjelang kematiannya, Marsden diangkat sebagai ketua the Royal Society, sebuah kumpulan kaum intelektual Inggris saat itu. Posisinya ini memberikan pengakuan akan otoritasnya di dunia ilmu pengetahuan.
Sama seperti karya-karya oreintalis pada umumnya, kelemahan mendasar karya Marsden tentang Sumatra ini adalah mengenai framework (kerangka kajian). Marsden terjebak dengan framework kultural Eropa yang telah tersekularisasi saat melakukan eksplanasi menyangkut fenomena-fenomena kultural masyarakat Sumatra yang mayoritas Muslim
.
Sepanjang eksplanasinya dalam The History of Sumatra, tulisan Marsden mengesankan bahwa kebudayaan dan kebiasaan sehari-hari yang dipraktikkan masyarakat Sumatra adalah indeginiuos (asli) hasil kreativitas masyarakat Sumatra. Saat menjelaskan mengenai hukum yang berlaku di beberapa kerajaan seperti Minangkabau. Melayu, dan Aceh, Marsden gagal mengungkapkan bahwa hukum-hukum yang berlaku itu merupakan hukum yang diadopsi masyarakat dari syariat Islam. Bahkan sampai hari ini di masyarakat Minang terkenal ungkapan adat basandi syara dan syara basandi kitabullah. Marsden sama sekali luput menjelaskan keterkaitan syariat Islam dengan hukum adat yang berlaku di sebagian besar wilayah Sumatra ini. Alhasil, karya Marsden ini berkontribusi besar dalam memisahkan pengaruh Islam dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia, terutama wilayah Sumatra. (***)
Cristiaan Snouck Horgonje
(1857-1936)