Ayahku Bukan Teroris
Oleh: Ibrahim Okbah
Bismillahirahmannirrahim
Sebagai anak Ustad Farid Okbah, ijinkan saya bercerita tentang aktivitas beliau. Dalam kesehariannya, aktivitas dakwah beliau sangat padat, dimulai dari mengisi kuliah subuh di masjid dan dilanjutkan dengan kajian untuk para ibu-ibu di waktu dhuha. Beliau juga seringkali harus menghadiri pertemuan organisasi Parmusi dan rapat-rapat PDRI.
Padatnya aktivitas dakwah beliau terkadangmembuat kami, keluarganya, tidak memiliki cukup waktu untuk bersama-sama. Bahkan, beliau sering berpergian berhari-hari untuk safari dakwah.
Misi beliau semata untuk memberikan ilmunya dengan mengajarkan orang lain, memakmurkan orang yang kurang mampu, dan mensejahterakan orang disekitarnya.
Akhlak beliau sangatlah mulia, beliau sangat penyayang kepada anak-anaknya, istrinya dan bahkan tidak pernah memarahi anak-anaknya.
Beliau selalu berpesan untuk tidak pernah berbuat zhalim kepada orang lain, tidak boleh menipu, dan bahkan selalu berprasangka kepada orang lain dengan prasangka yang baik, sehingga jika ada pihak-pihak yang mengatakan hal-hal yang buruk tentang karakter beliau, itu sungguh sangat jauh dari pengalaman kami hidup bersama beliau bertahun-tahun.
Beliau tidak segan-segan untuk selalu memberikan bantuan uang kepada seseorang yang selalu datang kerumah, dimana saya rasanya ingin mengusirnya saja. Tapi beliau melarang saya dan mengatakan, " _Dia datang kerumah kita karena berharap kita akan memberi, maka jangan kita kecewakan harapannya_"
Beliau pernah membeli bumbu pecel saat penjualnya datang ke rumah, meski di rumah stock bumbu pecel masih banyak. Bahkan banyak orang dibantu oleh ustad Farid dan cerita kepada kami keluarganya yang tidak tahu menahu tentang bantuan-bantuan beliau.
Saat beliau ditangkap, salah seorang asisten rumah tangga kami-yang telah bekerja selama 16 tahun, langsung menangis karenanya.
Inilah sebagian kesaksian saya sebagai anak atas pribadi Ustad Farid, sungguh beliau adalah orang yang sangat baik kepada keluarga dan masyarakat. Kami mendoakan kesehatan beliau dan berharap sangat akan kebebasan beliau.
Senin , 22 November 2021
Oleh: Ibrahim Okbah
Bismillahirahmannirrahim
Sebagai anak Ustad Farid Okbah, ijinkan saya bercerita tentang aktivitas beliau. Dalam kesehariannya, aktivitas dakwah beliau sangat padat, dimulai dari mengisi kuliah subuh di masjid dan dilanjutkan dengan kajian untuk para ibu-ibu di waktu dhuha. Beliau juga seringkali harus menghadiri pertemuan organisasi Parmusi dan rapat-rapat PDRI.
Padatnya aktivitas dakwah beliau terkadangmembuat kami, keluarganya, tidak memiliki cukup waktu untuk bersama-sama. Bahkan, beliau sering berpergian berhari-hari untuk safari dakwah.
Misi beliau semata untuk memberikan ilmunya dengan mengajarkan orang lain, memakmurkan orang yang kurang mampu, dan mensejahterakan orang disekitarnya.
Akhlak beliau sangatlah mulia, beliau sangat penyayang kepada anak-anaknya, istrinya dan bahkan tidak pernah memarahi anak-anaknya.
Beliau selalu berpesan untuk tidak pernah berbuat zhalim kepada orang lain, tidak boleh menipu, dan bahkan selalu berprasangka kepada orang lain dengan prasangka yang baik, sehingga jika ada pihak-pihak yang mengatakan hal-hal yang buruk tentang karakter beliau, itu sungguh sangat jauh dari pengalaman kami hidup bersama beliau bertahun-tahun.
Beliau tidak segan-segan untuk selalu memberikan bantuan uang kepada seseorang yang selalu datang kerumah, dimana saya rasanya ingin mengusirnya saja. Tapi beliau melarang saya dan mengatakan, " _Dia datang kerumah kita karena berharap kita akan memberi, maka jangan kita kecewakan harapannya_"
Beliau pernah membeli bumbu pecel saat penjualnya datang ke rumah, meski di rumah stock bumbu pecel masih banyak. Bahkan banyak orang dibantu oleh ustad Farid dan cerita kepada kami keluarganya yang tidak tahu menahu tentang bantuan-bantuan beliau.
Saat beliau ditangkap, salah seorang asisten rumah tangga kami-yang telah bekerja selama 16 tahun, langsung menangis karenanya.
Inilah sebagian kesaksian saya sebagai anak atas pribadi Ustad Farid, sungguh beliau adalah orang yang sangat baik kepada keluarga dan masyarakat. Kami mendoakan kesehatan beliau dan berharap sangat akan kebebasan beliau.
Senin , 22 November 2021
ADA PEMURTADAN DI IAIN
Penulis: Hartono Ahmad Jaiz
IAIN (Institut Agama Islam Negeri) ataupun yang sudah berganti nama menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) adalah lembaga pendidikan Islam yang diharapkan melahirkan insan-insan muslim yang cerdas, istiqamah dengan ajaran agamanya, dan berakhlak mulia. Tetapi kini, lembaga-lembaga ini dari tahun ke tahun bukannya melahirkan insan-insan sebagaimana diharapkan, namun justru semakin jauh dari Islam.
Semenjak IAIN berpindah kiblat dari Timur Tengah sebagai pusat Islam dan beralih ke Barat dan menjejali para mahasiswanya dengan berbagai macam filsafat, pesan-pesan pemikiran yang nyeleneh, liberal, dan sebagainya, maka hasilnya bisa ditebak ; IAIN sudah kehilangan spirit Islamnya. Sebaliknya, justru yang muncul adalah mahluk-mahluk liberal, bahkan sekuler. Tak heran, jika ada yang memelesatkan bahwa IAIN adalah Ingkar Allah Ingkar Nabi!
----------------------------------
ADA PEMURTADAN DI IAIN
Penulis: Hartono Ahmad Jaiz
Ukuran: 15 x 24 cm
Sampul: Soft Cover
Jenis Kertas : HVS
Isi: 250 hal
Berat: 400 gr
ISBN: 9789795922807
Harga: Rp. 78.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Hartono Ahmad Jaiz
IAIN (Institut Agama Islam Negeri) ataupun yang sudah berganti nama menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) adalah lembaga pendidikan Islam yang diharapkan melahirkan insan-insan muslim yang cerdas, istiqamah dengan ajaran agamanya, dan berakhlak mulia. Tetapi kini, lembaga-lembaga ini dari tahun ke tahun bukannya melahirkan insan-insan sebagaimana diharapkan, namun justru semakin jauh dari Islam.
Semenjak IAIN berpindah kiblat dari Timur Tengah sebagai pusat Islam dan beralih ke Barat dan menjejali para mahasiswanya dengan berbagai macam filsafat, pesan-pesan pemikiran yang nyeleneh, liberal, dan sebagainya, maka hasilnya bisa ditebak ; IAIN sudah kehilangan spirit Islamnya. Sebaliknya, justru yang muncul adalah mahluk-mahluk liberal, bahkan sekuler. Tak heran, jika ada yang memelesatkan bahwa IAIN adalah Ingkar Allah Ingkar Nabi!
----------------------------------
ADA PEMURTADAN DI IAIN
Penulis: Hartono Ahmad Jaiz
Ukuran: 15 x 24 cm
Sampul: Soft Cover
Jenis Kertas : HVS
Isi: 250 hal
Berat: 400 gr
ISBN: 9789795922807
Harga: Rp. 78.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Belajar di luar negeri jangan Sekedar pamer foto. Bagaimana seharusnya belajar di luar negeri? Apa kiat-kiatnya agar berhasil? Ikuti arahan Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi dalam video berikut.
https://www.facebook.com/153825841424041/posts/2205418949598043/
https://www.facebook.com/153825841424041/posts/2205418949598043/
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Peradaban & Diin.
Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2206287732844498&id=153825841424041
Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2206287732844498&id=153825841424041
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Rektor Unida Gontor: Kalau anda berpikir salah... Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi.
https://www.facebook.com/153825841424041/posts/2206997946106810/
https://www.facebook.com/153825841424041/posts/2206997946106810/
SEJARAH NABI IBRAHIM
Tinjuan Agama Samawi hingga Jejak Arkeologi
Penulis: Abbas Mahmud al-Aqqad
Kisah Nabi Ibrahim sering kali dianggap fiktif, meragukan, bahkan imajinatif oleh sebagian manusia modern. Salah satunya, selain karena rentang waktu yang sangat jauh (sekitar 4000 tahun lalu), juga karena anggapan tidak adanya bukti ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Buku ini hadir menjawab keragu-raguan itu dengan sangat meyakinkan dan lengkap.
Karya sejarawan sekaligus sastrawan terkemuka Mesir ini adalah tanda bukti ilmiah yang tak terbantahkan tentang eksistensi Nabi Ibrahim dalam sejarah peradaban manusia. Ditulis berdasarkan referensi yang kaya, mulai dari sumber-sumber sejarah kitab suci, hingga jejak-jejak arkeologi. Risalah tauhid atau monoteismenya harus diakui merupakan “penemuan” terbesar manusia yang telah mengubah dan meluruskan arah spiritualitas manusia hingga zaman sekarang.
Nabi Ibrahim merupakan sosok pencari Kebenaran Hakiki, Bapak Para Nabi, yang ajarannya menjadi sumber dari agama-agama Samawi (Islam, Kristen, dan Yahudi) saat ini. Pun perjuangannya dalam menegakkan kalimat tauhid hingga harus dibakar oleh para penyembah berhala kala itu, adalah fakta sejarah yang nyata yang bisa dijelaskan secara komprehensif di buku ini.
Membaca buku ini seakan mengajak kita berkelana menelusuri fosil-fosil purbakala, jejak-jejak kuno perjuangan dan perjalanan panjang Khalilullah Nabi Ibrahim dalam mencari hakikat Allah, Tuhan yang Maha Esa. Mungkin, inilah salah satu buku yang termasuk dalam daftar buku yang wajib Anda baca sebelum mati.
-----------------------------------
SEJARAH NABI IBRAHIM
Tinjuan Agama Samawi hingga Jejak Arkeologi
Penulis: Abbas Mahmud al-Aqqad
Halaman : 364 halaman
Ukuran: 15 x 23 cm
Sampul: Hard Cover
ISBN: 978-623-6083-09-3
Harga: Rp 165.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Tinjuan Agama Samawi hingga Jejak Arkeologi
Penulis: Abbas Mahmud al-Aqqad
Kisah Nabi Ibrahim sering kali dianggap fiktif, meragukan, bahkan imajinatif oleh sebagian manusia modern. Salah satunya, selain karena rentang waktu yang sangat jauh (sekitar 4000 tahun lalu), juga karena anggapan tidak adanya bukti ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Buku ini hadir menjawab keragu-raguan itu dengan sangat meyakinkan dan lengkap.
Karya sejarawan sekaligus sastrawan terkemuka Mesir ini adalah tanda bukti ilmiah yang tak terbantahkan tentang eksistensi Nabi Ibrahim dalam sejarah peradaban manusia. Ditulis berdasarkan referensi yang kaya, mulai dari sumber-sumber sejarah kitab suci, hingga jejak-jejak arkeologi. Risalah tauhid atau monoteismenya harus diakui merupakan “penemuan” terbesar manusia yang telah mengubah dan meluruskan arah spiritualitas manusia hingga zaman sekarang.
Nabi Ibrahim merupakan sosok pencari Kebenaran Hakiki, Bapak Para Nabi, yang ajarannya menjadi sumber dari agama-agama Samawi (Islam, Kristen, dan Yahudi) saat ini. Pun perjuangannya dalam menegakkan kalimat tauhid hingga harus dibakar oleh para penyembah berhala kala itu, adalah fakta sejarah yang nyata yang bisa dijelaskan secara komprehensif di buku ini.
Membaca buku ini seakan mengajak kita berkelana menelusuri fosil-fosil purbakala, jejak-jejak kuno perjuangan dan perjalanan panjang Khalilullah Nabi Ibrahim dalam mencari hakikat Allah, Tuhan yang Maha Esa. Mungkin, inilah salah satu buku yang termasuk dalam daftar buku yang wajib Anda baca sebelum mati.
-----------------------------------
SEJARAH NABI IBRAHIM
Tinjuan Agama Samawi hingga Jejak Arkeologi
Penulis: Abbas Mahmud al-Aqqad
Halaman : 364 halaman
Ukuran: 15 x 23 cm
Sampul: Hard Cover
ISBN: 978-623-6083-09-3
Harga: Rp 165.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
POLITIK KAUM SANTRI dan ABANGAN: Refleksi Historis Perseteruan NU-PKI
Perseteruan ideologis antara kaum Santri dan Abangan mewarnai perjalanan sejarah bangsa ini. Bahkan, perseteruan itu pernah berujung pada konflik fisik yang menimbulkan banyak korban. Mengapa hal itu bisa terjadi, dan apa sebabnya? Buku ini memaparkan data-data dan analisa dengan sangat runtut dan menarik.
"Islam memainkan peran penting dalam noktah maupun arus sejarah bangsa. Perannya telah membentuk raut prototype eksistensi keindonesiaan, jauh sebelum republik ini diproklamirkan. Peran yang dimainkan itu tidak terkecuali dalam bidang politik, mengalami pasang surut yang mengharu biru. Persaingan politik kalangan Islam dengan kalangan non-Islam tak terelakan. Salah satu episode yang sangat penting adalah perseteruan antara kelompok Islam (dalam hal ini NU) dan Komunis (yang diwakili PKI). Perseteruan itu terasakan hingga level akar rumput dan relung-relung budaya, yang kemudian berujung pada pembelahan anak bangsa dan sejatinya sesama kalangan muslim itu sendiri. Buku yang dituliskan saudara Dhurorudin Mashad ini sangat baik memotret episode-episode awal berdirinya republik yang juga momen krusial bagi bangsa kita. Bahasanya yang mengalir, disertai kekayaan data dan kekuatan analisis membuat buku ini menarik dan patut dibaca oleh siapa saja. Sebuah proyek pencerahan dalam meninjau masa lalu yang saya yakin akan membuat kita makin bijak dalam memahami dan melihat situasi kehidupan politik bangsa saat ini maupun di masa-masa yang akan datang."
-Prof. Dr. Firman Noor, MA, Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Dosen Luar Biasa, Departemen Ilmu Politik FISIP-UI, Penulis Buku Perpecahan dan Soliditas Partai Islam di Indonesia."
--------------------------------------
POLITIK KAUM SANTRI dan ABANGAN: Refleksi Historis Perseteruan NU-PKI
Penulus: Dhurorudin Mashad (Peneliti Senior LIPI)
Sampul: Soft Cover
Isi: 272 Halaman
Berat: 300 Gram
Ukuran: 15,5 x 24,5 cm
Harga: Rp 85.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Perseteruan ideologis antara kaum Santri dan Abangan mewarnai perjalanan sejarah bangsa ini. Bahkan, perseteruan itu pernah berujung pada konflik fisik yang menimbulkan banyak korban. Mengapa hal itu bisa terjadi, dan apa sebabnya? Buku ini memaparkan data-data dan analisa dengan sangat runtut dan menarik.
"Islam memainkan peran penting dalam noktah maupun arus sejarah bangsa. Perannya telah membentuk raut prototype eksistensi keindonesiaan, jauh sebelum republik ini diproklamirkan. Peran yang dimainkan itu tidak terkecuali dalam bidang politik, mengalami pasang surut yang mengharu biru. Persaingan politik kalangan Islam dengan kalangan non-Islam tak terelakan. Salah satu episode yang sangat penting adalah perseteruan antara kelompok Islam (dalam hal ini NU) dan Komunis (yang diwakili PKI). Perseteruan itu terasakan hingga level akar rumput dan relung-relung budaya, yang kemudian berujung pada pembelahan anak bangsa dan sejatinya sesama kalangan muslim itu sendiri. Buku yang dituliskan saudara Dhurorudin Mashad ini sangat baik memotret episode-episode awal berdirinya republik yang juga momen krusial bagi bangsa kita. Bahasanya yang mengalir, disertai kekayaan data dan kekuatan analisis membuat buku ini menarik dan patut dibaca oleh siapa saja. Sebuah proyek pencerahan dalam meninjau masa lalu yang saya yakin akan membuat kita makin bijak dalam memahami dan melihat situasi kehidupan politik bangsa saat ini maupun di masa-masa yang akan datang."
-Prof. Dr. Firman Noor, MA, Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Dosen Luar Biasa, Departemen Ilmu Politik FISIP-UI, Penulis Buku Perpecahan dan Soliditas Partai Islam di Indonesia."
--------------------------------------
POLITIK KAUM SANTRI dan ABANGAN: Refleksi Historis Perseteruan NU-PKI
Penulus: Dhurorudin Mashad (Peneliti Senior LIPI)
Sampul: Soft Cover
Isi: 272 Halaman
Berat: 300 Gram
Ukuran: 15,5 x 24,5 cm
Harga: Rp 85.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
PRINSIP DAN KEBIJAKSANAAN DAKWAH ISLAM
Penulis: Buya Hamka
Melalui buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam ini, Hamka, seorang mubaligh terkemuka pada masanya hingga sekarang, mengajak kita untuk memahami hakikat dakwah sesungguhnya.
Di dalamnya kita akan menyelami beberapa hal penting dalam menyerukan dan mengajak orang dalam kebaikan:
1. Bagaimana meneladani dakwah Rasulullah dan para sahabat.
2. Apa saja yang perlu disiapkan oleh seorang Muslim sebagai bekal berdakwah.
3. Sejarah perjalanan dakwah para sahabat dan perjalanan dakwah Islam di Indonesia dengan ringkas, padat, dan jelas.
Semoga melalui perantara buku ini, semakin terang dan bijak jalan yang kita tempuh untuk berdakwah, menyerukan kebaikan, mengajak dalam kebaikan. Karena sesungguhnya Islam adalah Rahmat bagi semesta alam.
---------------------------
PRINSIP DAN KEBIJAKSANAAN DAKWAH ISLAM
Penulis: Buya Hamka
Isi: 336 halaman
ISBN: 978-602-250-526-6
Ukuran: 14,5 x 20,5 Cm
Berat: 400 gr.
Sampul: Soft cover
Harga: Rp. 87.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Penulis: Buya Hamka
Melalui buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam ini, Hamka, seorang mubaligh terkemuka pada masanya hingga sekarang, mengajak kita untuk memahami hakikat dakwah sesungguhnya.
Di dalamnya kita akan menyelami beberapa hal penting dalam menyerukan dan mengajak orang dalam kebaikan:
1. Bagaimana meneladani dakwah Rasulullah dan para sahabat.
2. Apa saja yang perlu disiapkan oleh seorang Muslim sebagai bekal berdakwah.
3. Sejarah perjalanan dakwah para sahabat dan perjalanan dakwah Islam di Indonesia dengan ringkas, padat, dan jelas.
Semoga melalui perantara buku ini, semakin terang dan bijak jalan yang kita tempuh untuk berdakwah, menyerukan kebaikan, mengajak dalam kebaikan. Karena sesungguhnya Islam adalah Rahmat bagi semesta alam.
---------------------------
PRINSIP DAN KEBIJAKSANAAN DAKWAH ISLAM
Penulis: Buya Hamka
Isi: 336 halaman
ISBN: 978-602-250-526-6
Ukuran: 14,5 x 20,5 Cm
Berat: 400 gr.
Sampul: Soft cover
Harga: Rp. 87.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Kita semua tentu berduka atas meninggalnya seorang mahasiswi NWR yang meninggal karena bunuh diri di makam ayahnya. Sungguh tragis. NWR bunuh diri karena dipaksa pacarnya menggugurkan kandungannya. Pacar NWR yaitu RB yang merupakan polisi aktif sudah ditangkap dan dipecat dengan tidak hormat oleh instansinya.
Pihak kepolisian mengungkap hubungan NWR dengan RB. Dari proses pemeriksaan dan pendalaman terhadap anggotanya, NWR dan RB telah menjalin hubungan sejak 2019. "Keduanya kerap berhubungan layaknya suami isteri di tempat kost NWR di Malang dan di sejumlah hotel," demikian keterangan polisi (kompas.com Minggu, 5 Desember 2021 | 07:00 WIB)
Inilah mengapa kita menolak apa yg disebut dg sexual consent (hubungan seksual berdasar kesepakatan, bukan tali pernikahan yg sah). Bukankah awalnya kejadian ini karena sexual consent? Bukankah awalnya kejadian ini karena "persetujuan" keduanya? Bukankah ketika pacaran mereka melakukannya dg suka sama suka, tanpa paksaan?
Yg saya heran, mengapa organisasi perempuan yang selama ini menyerukan sexual consent ikut mengutuk kejadian ini? Bukankah kejadian ini akibat dari kampanye mereka selama ini soal sexual consent di masyarakat terutama di perguruan tinggi? Inilah akibat dari kampanye kalian.
Maka, terhadap permendikbud 30/2021 tentang penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi, yang melarang tindakan pelecehan seksual kecuali "dengan persetujuan korban", inilah hasilnya. Inilah akibat nyatanya. Jika hubungan seksual dibolehkan dg dalih persetujuan korban, suatu saat perempuanlah yg akan dirugikan. Dialah yang stres dan depresi karena mereka yg mengandung jabang bayi. Ketika pacarnya minta kandungan itu digugurkan, tentu mereka stres, depresi.
Civitas akademika itu tiap hari kerjanya berpikir. Harusnya kalau dipakai otaknya untuk mikir sedikit saja, mereka nggak akan mau menerapkan permendikbud tersebut. Bukti tragisnya sudah ada di depan mata. Kata Cak Lontong, "Mikir..."
- Budi Handrianto -
Pihak kepolisian mengungkap hubungan NWR dengan RB. Dari proses pemeriksaan dan pendalaman terhadap anggotanya, NWR dan RB telah menjalin hubungan sejak 2019. "Keduanya kerap berhubungan layaknya suami isteri di tempat kost NWR di Malang dan di sejumlah hotel," demikian keterangan polisi (kompas.com Minggu, 5 Desember 2021 | 07:00 WIB)
Inilah mengapa kita menolak apa yg disebut dg sexual consent (hubungan seksual berdasar kesepakatan, bukan tali pernikahan yg sah). Bukankah awalnya kejadian ini karena sexual consent? Bukankah awalnya kejadian ini karena "persetujuan" keduanya? Bukankah ketika pacaran mereka melakukannya dg suka sama suka, tanpa paksaan?
Yg saya heran, mengapa organisasi perempuan yang selama ini menyerukan sexual consent ikut mengutuk kejadian ini? Bukankah kejadian ini akibat dari kampanye mereka selama ini soal sexual consent di masyarakat terutama di perguruan tinggi? Inilah akibat dari kampanye kalian.
Maka, terhadap permendikbud 30/2021 tentang penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi, yang melarang tindakan pelecehan seksual kecuali "dengan persetujuan korban", inilah hasilnya. Inilah akibat nyatanya. Jika hubungan seksual dibolehkan dg dalih persetujuan korban, suatu saat perempuanlah yg akan dirugikan. Dialah yang stres dan depresi karena mereka yg mengandung jabang bayi. Ketika pacarnya minta kandungan itu digugurkan, tentu mereka stres, depresi.
Civitas akademika itu tiap hari kerjanya berpikir. Harusnya kalau dipakai otaknya untuk mikir sedikit saja, mereka nggak akan mau menerapkan permendikbud tersebut. Bukti tragisnya sudah ada di depan mata. Kata Cak Lontong, "Mikir..."
- Budi Handrianto -
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Senang melihat saudara sesama muslim susah hanya karena beda kelompok? Cintailah saudaramu!
Dr. Adian Husaini
Dr. Adian Husaini
TRILOGI NOVEL KEMI
Novel Unik, penuh hikmah, best seller, karya Dr. Adian Husaini. Telah berulang kali cetak ulang dan sukses terjual ribuan eksemplar sampai manca negara.
Kemi 1: Cinta Kebebasan yang Tersesat
Novel “unik” karya adian Husaini ini mengungkap liku-liku pemikiran dan kondisi kejiwaan sejumlah aktivis liberal di negri antah berantah yg belum pernah terungkap dalam karya-karyapara penulis fiksi sebelum ini. Novel ini wajib di baca oleh para santri dan keluarga muslim yg mencintai keimanan dan berkeinginan selamat dari jeratan angan-angan dan gurita liberalism, yg tiap detik menyerbu pikiran mereka.
--------------
Kemi 2: Menyelusuri Jejak Konspirasi
Alkisah dalam KEMI, santri cerdas (Ahmad Sukaimi) terjebak dalam kubangan liberalisme dan terjerat sindikat kriminal pembobol dana-dana asing untuk proyek liberalisasi di Indonesia. Nasib Kemi berujung tragis. Ia disiksa donaturnya sendiri karena dianggap gagal menjalankan misi.
Kini, KEMI berkisah tentang perebutan Kemi oleh sesama aktivis liberal. Kemi diculik dari Rumah sakit dan dikirim ke pusat pengobatan canggih. Pergulatan Islam dan Liberalis memasuki babak yang semakin seru melibatkan aktor penting bernama Doktor Rajil, pengamat politik terkenal, dan Habib Marzuki, pegiat Islam yang dicap garis keras. Kecanggihan Doktor Rajil merekayasa proyek liberalisme harus berbenturan dengan suara hati putri kecilnya sendiri yang suatu ketika merajuk pada sang Ayah, "Pokoknya Papa jangan Liberal. ya... Putri takut, Pa.. Nanti Papa masuk neraka! janji ya, Pa! Papa enggak Liberal!"
--------------
Kemi 3: Tumbal Liberalisme
Inilah akhir perjalanan Kemi.
Setelah "bermain-main", kemudian "terjebak" serta "tersesat" dalam kubangan liberalisme, santri cerdas bernama kemi akhirnya menemui nasib teragis : diperas, dihinakan, disiksa, kemudian diakhiri hidupnya.
Melalui Kemi 1 dan Kemi 2, Adian Husaini berhasil menyajikan kisah pergulatan batin dan pemikiran para aktivis Liberal. satu persatu para aktivis liberal ditelanjangi dan dipatahkan logika-logikanya oleh santri kampung.
Jaringan penyebaran paham liberalisme dalam dan luar negeri pun terbongkar, sekenario perusakan pemikiran terungkap jelas.
Akhirnya Kemi 3 menutup kisah pergulatan Islam Versus Liberalisme dengan babak akhir yang teragis, meski telah sadar dan berusaha kembali ke jalan yang benar, Kemi harus jadi tumbal liberalisme.
Sebagai akhir sebuah TRILOGI, Kemi 3 menyajikan keteladanan tinggi beberapa tokohnya dalam dunia pendidikan, yang sangat jarang terjadi di dunia nyata.
meski sebuah fiksi, semoga novel ini bisa menjadi hikmah bagi yang ikhlas membacanya. Selamat menghayati dan merenungi!
----------------
Harga Trilogi KEMI (berisi 3 jilid terdiri dari Kemi 1, Kemi 2, dan Kemi 3) Rp. 205.000.-
Belum termasuk ongkos kirim.
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Novel Unik, penuh hikmah, best seller, karya Dr. Adian Husaini. Telah berulang kali cetak ulang dan sukses terjual ribuan eksemplar sampai manca negara.
Kemi 1: Cinta Kebebasan yang Tersesat
Novel “unik” karya adian Husaini ini mengungkap liku-liku pemikiran dan kondisi kejiwaan sejumlah aktivis liberal di negri antah berantah yg belum pernah terungkap dalam karya-karyapara penulis fiksi sebelum ini. Novel ini wajib di baca oleh para santri dan keluarga muslim yg mencintai keimanan dan berkeinginan selamat dari jeratan angan-angan dan gurita liberalism, yg tiap detik menyerbu pikiran mereka.
--------------
Kemi 2: Menyelusuri Jejak Konspirasi
Alkisah dalam KEMI, santri cerdas (Ahmad Sukaimi) terjebak dalam kubangan liberalisme dan terjerat sindikat kriminal pembobol dana-dana asing untuk proyek liberalisasi di Indonesia. Nasib Kemi berujung tragis. Ia disiksa donaturnya sendiri karena dianggap gagal menjalankan misi.
Kini, KEMI berkisah tentang perebutan Kemi oleh sesama aktivis liberal. Kemi diculik dari Rumah sakit dan dikirim ke pusat pengobatan canggih. Pergulatan Islam dan Liberalis memasuki babak yang semakin seru melibatkan aktor penting bernama Doktor Rajil, pengamat politik terkenal, dan Habib Marzuki, pegiat Islam yang dicap garis keras. Kecanggihan Doktor Rajil merekayasa proyek liberalisme harus berbenturan dengan suara hati putri kecilnya sendiri yang suatu ketika merajuk pada sang Ayah, "Pokoknya Papa jangan Liberal. ya... Putri takut, Pa.. Nanti Papa masuk neraka! janji ya, Pa! Papa enggak Liberal!"
--------------
Kemi 3: Tumbal Liberalisme
Inilah akhir perjalanan Kemi.
Setelah "bermain-main", kemudian "terjebak" serta "tersesat" dalam kubangan liberalisme, santri cerdas bernama kemi akhirnya menemui nasib teragis : diperas, dihinakan, disiksa, kemudian diakhiri hidupnya.
Melalui Kemi 1 dan Kemi 2, Adian Husaini berhasil menyajikan kisah pergulatan batin dan pemikiran para aktivis Liberal. satu persatu para aktivis liberal ditelanjangi dan dipatahkan logika-logikanya oleh santri kampung.
Jaringan penyebaran paham liberalisme dalam dan luar negeri pun terbongkar, sekenario perusakan pemikiran terungkap jelas.
Akhirnya Kemi 3 menutup kisah pergulatan Islam Versus Liberalisme dengan babak akhir yang teragis, meski telah sadar dan berusaha kembali ke jalan yang benar, Kemi harus jadi tumbal liberalisme.
Sebagai akhir sebuah TRILOGI, Kemi 3 menyajikan keteladanan tinggi beberapa tokohnya dalam dunia pendidikan, yang sangat jarang terjadi di dunia nyata.
meski sebuah fiksi, semoga novel ini bisa menjadi hikmah bagi yang ikhlas membacanya. Selamat menghayati dan merenungi!
----------------
Harga Trilogi KEMI (berisi 3 jilid terdiri dari Kemi 1, Kemi 2, dan Kemi 3) Rp. 205.000.-
Belum termasuk ongkos kirim.
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.