Aaron Blenda
4.96K subscribers
5 photos
1 file
62 links
Download Telegram
“Sudah tahu mau bisnis coaching apa, tapi masih nggak pede harus ngajarin orang.”
Let me tell you something ….

Saat saya memulai karir di bisnis informasi, saya tidak seketika langsung lancar ngajar dan jago mendapatkan klien.

Di awal launching program, bahkan tidak banyak yang mendaftar.

Tapi saya percaya, good things take time.

Saya tidak menyerah, terus belajar dari orang-orang yang sudah sukses duluan di industri ini …

… hingga akhirnya orang-orang yang mendaftar di program saya tumbuh dengan baik.
Itu kenapa saya selalu bilang tidak ada orang yang terlahir dengan bakat marketing, menulis, list building dan langsung banyak pengalaman.

Semuanya bisa dipelajari, termasuk saat Anda ingin bisa menjadi Expert untuk membagikan apa yang Anda kuasai ke orang lain.

Nah, coba ikuti beberapa langkah yang juga saya gunakan ini untuk bisa menjadi seorang Expert:
1. Keep Sharing

Anda bisa memulainya dengan melakukan 1on1 coaching, supaya punya pengalaman mengajar.

Yang perlu Anda tahu, jago melakukan sesautu belum tentu jago mengajar/coaching.

For an example, Cristiano Ronaldo jago main sepak bola, tetapi dia belum tentu bisa coaching.

Begitu pun Coach-nya Cristiano Ronaldo, belum tentu bisa main sebagus Cristiano Ronaldo.
2. Perkaya pengalaman

Dengan melakukan 1on1 coaching, Anda akan mengetahui banyak hal:

Pain point mereka, sesuatu yang ingin mereka capai, apa saja mental block mereka, cara mengatasi false belief mereka, metode coaching atau framework yang bisa Anda ajarkan untuk membantu mereka, dan lain-lain.
3. Mendapatkan result

Salah satu goal dari 1on1 coaching tentunya untuk membantu klien Anda mendapatkan hasil yang mereka harapkan.

Masalahnya, banyak yang masih bingung “bagaimana jika saya tidak bisa memberikan result yang klien saya inginkan? Bisa-bisa saya dicap tidak kredibel dan mengumbar janji?”
Jawabannya: sejak awal, jangan ngumbar janji. Kuncinya ada di transparansi.

Misal, Anda seorang diet coach pemula yang belum pede membawa klien Anda untuk turun 10 kg …

… maka jangan menjanjikan Anda bisa membantu mereka turun 10kg.
Berusahalah untuk under promise, over deliver.

So, tidak ada alasan buat Anda untuk takut tidak bisa mendeliver result ke klien Anda selama Anda transparan di awal.
Good Luck!
“Gimana menyikapi orang yang suka jiplak pekerjaan kita?”

Kalau jawaban saya: Kasih semuanya! 😄
Logikanya simpel, jika Anda adalah seorang pakar dalam suatu bidang, maka dijiplak adalah salah satu resikonya.

Artinya apa?

Pekerjaan Anda diakui, apa yang Anda kerjakan proven, dan Anda berhasil memimpin sebuah gerakan: movement.

Coba kalau pekerjaan Anda sucks, mana ada yang mau menjiplak? 🤣
Dulu, saya juga suka kesal jika ada yang menjiplak produk, materi, dan tulisan saya.

Tapi sekarang justru saya senang (sambil ngetawain tuh orang).
Karena mereka yang menjiplak, tidak tahu alasan sebenarnya Anda dan saya melakukan X,Y,Z.

Bisa saja pada saat itu saya sedang split test, lalu mereka menjiplak yang tidak berhasil.

Zonk 😄
Nah, supaya Anda tidak merasa kesal, saya beritahu bagaimana caranya menyikapi ‘dengan benar’ orang-orang yang suka menjiplak.
Sempat menjadi Ebook Collector dan akhirnya overload information syndrome.
Itulah yang dulu dialami oleh Coach Dee (salah satu Coachee saya) saat ingin belajar banyak tentang Internet Marketing, terutama bisnis coaching.

Sekarang, ia merupakan seorang B2B Digital Strategy Coach.
Namun, sebelum terjun di bisnis coaching, ia pernah menjadi sales marketing, entertainment agency, event perusahaan-perusahaan besar, dan lain-lain.