منتدى نشر الفـــــــوائد
8.64K subscribers
4.09K photos
246 videos
272 files
5.27K links
📝 Menggali Faidah Ilmu dan Menyebarkannya

Pembimbing :
- Al Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc حفظه الله
- Al Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله

Kritik dan Saran:
📧 ForumBerbagiFaidah@gmail.com
Download Telegram
🕰🐚🚠
----------
🚇 SIKAP ASY-SYAIKH RABI’ AL-MADKHALI TERHADAP AL-HAJURI DAN PARA PENGIKUTNYA

🖨 Direkam pada malam Rabu 1 Jumadal Ula 1434 H (12 Maret 2013 M)



Dalam kesempatan  jalsah  antara Maghrib dan ‘Isya’ tersebut Asy-Syaikh Rabi’ benar-benar telah menyampaikan penjelasan yang berisi pembelaan terhadap Al-Haq dan orang-orangnya, sekaligusU mentahdzir Al-Hajuri dan para pengikutnya para haddadiyah.

Berikut cuplikan-cuplikannya :

1⃣Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali hafizhahullah tentang cara pandang Al-Hajuri dan para pengikutnya, “Seluruh Salafiyyin sekarang adalah mubtadi’ah … mereka semua adalah mubtadi’ah. Para da’i, ‘ulama, semuanya di bawah telapak kakinya!!

2⃣Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali hafizhahullah tentang para pengikut Al-Hajuri, “Datang banyak keluhan dari seluruh penjuru dunia,  … berangkat belajar (ke Dammaj) dua-tiga hari, dua-tiga bulan, kemudian pergi ke tempat yang jauh, ke Rusia … “‘Ubaid, ‘Ubaid … ” Yahya disanjung setinggi langit, ‘Ubaid mubtadi’ … ini dakwah mereka (di semua penjuru) di Inggris, Sudan, Mesir, Turki, Kenya, Libia, di semua negara penuh dengan orang-orang yang bertentangan dengan Salafiyyin dan Salafiyyat. Perang yang tiada bandingannya.

3⃣Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali hafizhahullah berkata, “Kami bersabar sejak tujuh tahun yang lalu. Surat-surat dan keluhan-keluhan banyak berdatangan kepadaku.”

4⃣Tatkala ada dari hadirin yang meminta kepada Syaikh untuk menasehati Al-Hajuri dan menulis surat kepadanya, makaAsy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali hafizhahullah berkata, “Sungguh aku telah menasehatinya, aku telah menasehatinya, aku telah menasehatinya, aku telah menasehatinya antara aku dan dia (yakni nasehat langsung). Dan terkadang proses nasehat tersebut berlangsung 2,5 jam!Namun tidak mau mendengarnya dan mengulanginya lagi, dan tidak mau menepati janjinya. Barakallahu fikum. Dan muridnya-muridnya ghulat (ekstrimis), dengan  ghuluw yang tiada bandingannya. Yakni (mengatakan) Imamuts Tsaqalain, Imamuts Tsaqalain, dan An-Nashihul Amin, … ghuluw, ghuluw, ghuluw.“

5⃣Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali hafizhahullah mengatakan kepada hadirin, “Silakan nasehati dia, jangan menabuh genderangnya, jangan menutup-nutupi kesalahannya, bersikaplah terhadapnya dengan sikap jantan.”

6⃣Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali hafizhahullah berkata, “Orang paling berbahaya terhadap dakwah salafiyah. Tidak ada seorang pun yang lebih berbahaya daripada Yahya!“

7⃣Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali hafizhahullah berkata, “Ya akhi, kita memiliki banyak madrasah, dengan ribuan karya tulis. Semuanya di atas manhaj salafy, berdakwah kepada salafiyyah dan membelanya. Namun (bagi Al-Hajuri dan pengikutnya) itu semua di bawah telapak kaki, di Saudi, di Yaman, di Aljazair, dan di semua negeri. Segala sesuatu di bawah telapak kaki.”

8⃣Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali hafizhahullah berkata, “Cara seperti itu bukanlah dakwah salafiyah, bukan manhaj salafy.”

* * *

Beliau juga berpesan, “Sampaikan ucapan ini kepada Al-Hajuri, dia tahu bahwa aku tidak setuju dengan sepak terjang dia.”

Beliau juga mengatakan, “Para pengikut Al-Hajuri telah mencabik-cabik dakwah di seantero alam!!”

Jalsah tersebut dihadiri sejumlah Hajuriyin, di antaranya Mahyab Adh-Dhali’i.

Dari fatwa dan tahdzir Asy-Syaikh Rabi’ di atas, kita bisa mengambil kesimpulan tentang siapa Al-Hajuri dan manhajnya :

Melecehkan dan merendahkan semua ‘ulama dan da’i Ahlus Sunnah, secara khusus adalah menjatuhkan kredibilitas Asy-Syaikh ‘Ubaid. Sebaliknya, doktrin yang senantiasa ditanamkan, bahwa Yahya Al-Hajuri adalah yang tertinggi. Memerangi dakwah Salafiyyah di setiap penjuru dunia...


Selengkapnya baca di http://bit.ly/1TUV6m6

•••••
#hajury #yahya_alhajuri #hajuri #haddadiyah #hajuriyyah
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇

💾 JOIN bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]
🏀 www.alfawaaid.net
📫🌳🎒
—------—
🚇 (ARSIP) MENGENAL SYUBHAT DAN KESESATAN YAHYA BIN ALI ALHAJURY

🔬 Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Qomar Su'adi, Lc. hafizhahullah

📅 Kajian Ilmiyyah “SIKAP YANG BENAR TERHADAP YAHYA AL-HAJURY & PARA PENDUKUNGNYA” | Selasa, 21 Shafar 1435 H ~ 24 Desember 2013 di Pondok Ta’zhimus Sunnah, Wonosobo JATENG




--------------------
🅾 BAGIAN 1 Durasi 32:02 (7,38 MB)

▪️ Kapan seseorang bisa dinilai telah keluar dari Manhaj Ahlussunnah
▪️Sikap Ahlussunnah terhadap para Shohabat Nabi


🅾 BAGIAN 2 Durasi 1:10:58 (16,29 MB)

▪️Contoh poin-poin kesesatan Yahya Alhajuri
▪️Celaannya terhadap Rosululloh : "bahwa betapa banyak muridnya yang munafik..''
▪️Celaannya terhadap para shohabat : Menisbatkan bid'ah kepada Utsman bin Affan
▪️Menyebutkan kesalahan-kesalahan para shohabat
▪️Tentang shohabat ikut andil dalam penbunuhan Utsman
▪️Tentang Bait Sya'ir Assafariny : Boleh bagi Allah Ta'ala menyiksa manusia walaupun tidak melakukan dosa apapun
▪️Tentang Ahlul Bid'ah semuanya penyeru/da'i kebid'ahan secara mutlak
▪️Tentang pelaku maksiat (pezina, pencuri, dll) teranggap sebagai Mubtadi' semua


🅾 BAGIAN 3 Durasi 1:00:38 (13,93 MB)

▪️Fatwa ulama terhadap Hajury
▪️Hajury adalah Haddadiyah
▪️Imam tsaqolain?
▪️Sikap Ahlussunnah terhadap Ahlul Bid'ah
▪️Larangan duduk dan bermajlis dengan Mubtadi'
▪️Faidah Hajr bukan hanya ditujukan untuk pelaku kebid'ahan saja


•••••••
🌐 Sumber:
http://bit.ly/1QM9PvC

#syubhat #rudud #alhajury #hajuri #haddadiyah #hajuriyyah #yahya_alhajury
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد

قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇

💾 JOIN http://bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]
🏀 www.alfawaaid.net
::
📬 SIKAP KERAS ITUPUN SEKARANG TELAH DIARAHKAN KEPADA DA'I-DA'I SUNNAH

Rubrik: #rudud #haddadiyah #manhaj


NASEHAT BERHARGA AL-'ALLAMAH RABI' BIN HADI AL-MADKHALI HAFIZHAHULLAH

Nasehat ini pada awalnya beliau tujukan secara tertutup kepada Falih al-Harby, salah satu tokoh senior kelompok al-Haddadiyah yang dikenal dengan sifat keras dalam mentahdzir da'i-da'i Ahlussunnah dan kerap menimbulkan kegaduhan dan perpecahan di tengah-tengah Salafiyin, serta diperparah oleh keberadaan pendukungnya melalui situs-situs majhul menebarkan adu domba dan pencemaran nama baik da'i-da'i sunnah.

Ketika nasehat tertutup ini tidak dihiraukannya, sementara tahdzir dan perpecahan terus dilakukan, maka al-'Allamah Rabi' bin Hadi hafizhahullah menyebarluaskannya melalui beberapa karya tulis beliau agar dapat diambil manfaat dan pelajaran oleh salafiyyin di berbagai negeri. Semoga bermanfaat juga untuk salafiyin di negeri ini.
Berikut ini nasehat berharga beliau:

ولنحذر ما حذر الله ورسوله منه من العنف والشدة والتنفير ولا نجعل ذلك منهجاً

Dan hendaknya kita waspada dari sifat kasar dan keras serta membuat orang lari (dari kebenaran) yang diperingatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan hendaknya tidak menjadikan sifat-sifat tercela tersebut sebagai manhaj (pola bersikap dalam berdakwah).

وقد يلجأ العاقل الحكيم إلى الشدة المشروعة إذا انسدت في وجهه سبل الحكمة والرفق وسبل التيسير فحينها يستعمل الشدة التي يسمح بها الشرع الحكيم ولا يتجاوز ذلك إلى ما يوقعه في الإثم فيكون حكيما في هذا التصرف محموداً عليه عند الله وعند العقلاء.

Mungkin saja seorang yang berakal dan bijak terpaksa menggunakan sikap keras yang dibenarkan dalam syariat jika telah tertutup baginya berbagai cara hikmah dan lembut serta berbagai langkah pemberian kemudahan. Pada saat itulah orang bijak tersebut terpaksa menggunakan sikap keras yang diizinkan oleh syariat (Islam) yang bijak ini dengan tidak melampaui batas yang dapat menyeretnya berbuat dosa. Maka dengan cara yang ditempuhnya itu dia akan menjadi seorang yang bijak dan seorang yang terpuji di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang berakal jernih.

ولكل شيء موضعه وما أوسع مواضع الرفق والحكمة والتيسير فهي الأصل في دعوة الرسل عليهم الصلاة والسلام.

Untuk setiap perkara ada tempatnya. Betapa luasnya penempatan sikap lembut, hikmah dan pemberian kemudahan dalam prinsip dasar  dakwah para Rasul 'alaihimush shalatu was salam.

أخي إن الشدة التي نشأت هذه الأيام ليست من السلفية في شيء. والدليل أنها صارت سهاماً مسددة إلى نحور دعاة السنة بحق ويسعى أهلها إلى إسقاط هؤلاء الدعاة وإبعادهم عن ساحة الدعوة بحجة أنهم مميعون وهي حجة إبليسية كاذبة ظالمة ، فصاروا بهذا الأسلوب أكبر عون لخصوم السنة وأهلها على السلفية وأهلها فانتبه للألاعيب والمكايد والدسائس التي يستخدمها خصوم السنة ولاسيما في هذا العصر

Wahai saudaraku, sikap keras yang muncul di hari-hari ini, sungguh bukan bagian dari (dakwah) salafiyah sedikitpun. 

Indikasi sikap keras tersebut sebagai anak panah yang dibidikkan ke leher para da'i sunnah yang sejati, yang para pelakunya benar-benar berupaya menjatuhkan nama baik da'i-da'i sunnah tersebut serta berupaya menjauhkan mereka dari medan dakwah, dengan alasan mereka adalah orang-orang yang mumayyi’un (lemah manhajnya). Sungguh itu adalah hujjah iblisiyyah yang dusta dan zalim. 

Akhirnya mereka (orang-orang yang bersikap keras) dengan cara seperti ini menjadi penolong terbesar untuk musuh-musuh sunnah dan ahlus sunnah dalam menghadapi (dakwah) salafiyyah dan salafiyyin.

Hendaknya engkau (Falih Al-Harby) waspada dari segala permainan dan tipu daya serta cara-cara yang disusupkan oleh musuh-musuh sunnah khususnya di masa ini.

Sumber: 
مجموع كتب ورسائل و فتاوى فضيلة الشيخ العلامة ربيع بن هادي عمير المدخلي ج ٩ ص ١٦٢ - ١٦٣

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 منتدى نشر الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للاشتراك : افتح الرابط واضغط على اشتراك👇

💾 https://t.me/ForumBerbagiFaidah/9714

◽️◽️◽️◽️◽️◽️
::
📬 ADA APA DENGAN “MAYORITAS”?
Bagian Pertama

Rubrik: #manhaj #rudud #haddadiyah #mushofiqoh


Sudah menjadi sebuah manhaj dan keyakinan yang terpatri dalam sanubari Ahlussunnah bahwa "Jumlah Mayoritas" bukanlah tolok ukur sebuah kebenaran.

Betapa banyak dalil yang menegaskan manhaj dan keyakinan ini di dalam al-Qur'an dan as-Sunnah serta perkataan para ulama rabbani.

Namun tak jarang ketika sebuah fitnah terjadi, manhaj dan keyakinan yang sudah terpatri ini menjadi terlupakan, bahkan ditinggalkan.

Bukan karena kejahilan, namun hawa nafsu dan berbagai kepentingan ternyata menjadikan banyak pihak melupakannya, bahkan mendorong mereka untuk bersikap tidak adil dan tidak ilmiah.

Tak luput orang yang pernah dianggap dan diposisikan sebagai orang yang berilmu ‘sekaliber’ Muhammad bin Hadi yang telah menyimpang dan jatuh dalam jerat-jerat manhaj al-Haddadiyah yang ekstrim.

Demikian pula Abul Hasan al-Ma’riby yang kemudian menjadi seorang yang bermanhaj Ikhwanul muslimin, tak urung berhujjah dengan "Jumlah Mayoritas" dalam membela kesalahan dan penyimpangannya.

Demi mengingatkan saudara-saudara kami yang lupa terhadap prinsip penting ini terkhusus di masa fitnah yang sedang berkecamuk, maka berikut ini kami sajikan sebuah ilmu dan nasehat dari salah satu ulama kibar umat yaitu asy-Syaikh al-’Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, dari kitab karya beliau yang berjudul, “al-Qaulul Mufid ‘Ala Kitabit Tauhid”, pada bab “Man Haqqaqat Tauhid...”

Beliau rahimahullah berkata,

الخامسة عشرة: ثمرة هذا العلم، وهو عدم الاغترار بالكثرة.. إلخ، فإن الكثرة قد تكون ضُلالاً

"Permasalahan ke Lima Belas :

Buah dari ilmu (hadits) ini adalah tidak tertipu oleh jumlah (pengikut) yang banyak (mayoritas)… dst karena jumlah (pengikut) yang banyak (mayoritas) bisa jadi justru mereka adalah orang-orang yang sesat.

قال الله تعالى: { وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ  } [الأنعام: 116]

Allah berfirman yang artinya,
"Dan jika kamu menuruti mayoritas orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah." [al-An’am : 116]

وأيضاً الكثرة من جهة أخرى إذا اغتر الإنسان بكثرة وظن لن يغلب أو أنّه منصور، فهذا أيضاً سبب للخذلان. فالكثرة إن نظرنا إلى أن أكثر أهل الأرض ضلال لا تغتر بهم، فلا تقل: إن الناس على هذا، كيف أنفرد عنهم؟

Juga jumlah yang banyak (mayoritas) -dari sisi lain- jika seseorang tertipu dengannya dan menyangka bahwa dirinya tidak akan terkalahkan atau akan menang (karena merasa mayoritas), maka sungguh ini juga merupakan sebab tertelantarkannya dari pertolongan (Allah).

Maka jumlah (pengikut) yang banyak, jika kita melihat bahwa mayoritas penduduk bumi di atas kesesatan, janganlah Anda tertipu dengan mereka. Maka jangan anda mengatakan “(Mayoritas) manusia berada di atas prinsip ini, bagaimana mungkin saya bersendirian berbeda dengan mereka?!”

كذلك أيضاً لا تغتر بالكثرة إذا كان معك أتباع كثيرون على الحق، فكلام المؤلف له وجهان:
الوجه الأول: أن لا نغتر بكثرة الهالكين فنهلك معهم.
الوجه الثاني: أن لا نغتر بكثرة الناجين فيلحقنا الإعجاب بالنفس وعدم الزهد في القلة، أي أن لا نزهد بالقلة فقد تكون القلة خيراً من الكثرة. اهـــ

Demikian pula, janganlah Anda tertipu dengan jumlah yang banyak ketika bersama Anda ada pengikut yang banyak di atas kebenaran. Maka pernyataan penulis (al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah) ada dua sisi:

⬜️ Sisi Pertama: Janganlah kita tertipu dengan banyaknya jumlah orang-orang yang binasa (pengikut kebatilan), sehingga kita pun ikut binasa bersama mereka.

⬜️ Sisi Kedua: Janganlah kita tertipu dengan banyaknya orang-orang yang selamat (pengikut kebenaran), kemudian sifat ‘Ujub (berbangga diri) menimpa kita, dan janganlah mengabaikan (tidak mempedulikan) jumlah yang sedikit, yakni janganlah kita mengabaikan jumlah (pengikut kebenaran) yang sedikit, karena bisa jadi yang sedikit itu ternyata lebih baik dibanding yang banyak."


ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 منتدى نشر الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]

https://t.me/ForumBerbagiFaidah/9715

◽️◽️◽️◽️◽️◽️
::
📬 ADA APA DENGAN “MAYORITAS”?
Bagian Kedua

Rubrik: #manhaj #rudud #haddadiyah #mushofiqoh


Pada bab dan hadits yang sama, di dalam kitab “I’anatul Mustafid bi Syarhi Kitabit Tauhid” salah satu ulama terkemuka zaman ini al-’Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah juga mengingatkan kita semua dari bahaya sikap menjadikan “Mayoritas” sebagai pedoman dalam bersikap dan mencari kebenaran.

Mari kita simak bersama penjelasan beliau dengan penuh harapan hidayah dan taufiq dari Allah untuk bisa mengamalkannya.

Beliau hafizhahullah berkata :

فهذا فيه دليل على أنه لا يُحتج بالكثرة، وإنما يُحتج بمن كان على الحق، ومعه الدليل، ولو كانوا قليلين، ولو كان شخصاً واحداً. فمن كان على الحق، ومعه دليل من كتاب الله وسنّة رسوله، فهذا هو الذي يُؤخذ بقوله ويُقتدى به. أما من خالف الدليل فلا عبرة به حتى ولو كانوا كثرة.

"Maka dalam hadits ini terdapat dalil bahwa jumlah (pengikut) yang banyak (mayoritas) tidak boleh dijadikan hujjah (untuk menentukan kebenaran), tetapi yang dijadikan hujjah adalah orang yang berada di atas al-haq, dan yang memiliki dalil walaupun jumlah mereka sedikit, bahkan walaupun seorang diri.

Barang siapa di atas al-haq dan memiliki dalil dari al-Quran dan sunnah Rasul-Nya, maka dialah yang boleh diambil pendapatnya dan diteladani. Adapun orang yang menyelisihi dalil maka tidak boleh diperhitungkan walaupun jumlah mereka banyak.

والله تعالى يقول في نوح: {وَأَهْلَكَ إِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ آَمَنَ وَمَا آَمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ } [هود: 40]

Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh ‘alaihis salam (yang artinya):
“Kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.” [Hud : 40]

ويقول: { وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ } [يوسف: 103]

Allah juga berfirman (yang artinya):
”Dan sebahagian besar (mayoritas) manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya.” [Yusuf: 103]

ويقول جل وعلا: {وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ} [الأنعام: 116]

Dan Allah Jalla wa ‘Ala berfirman (yang artinya):
”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” [al-An’am: 116]

فالكثرة ليست هي الضابط في إصابة الحق، ولا يُغتر بها، فربما تكون الكثرة على الباطل. إنما إذا اجتمع الكثرة مع إصابة الحق، فهذا طيّب، أما إذا كانت كثرة بدون حق فلا،

Maka jumlah (pengikut) yang banyak bukanlah pedoman untuk memperoleh kebenaran, dan jangan teperdaya dengannya, bisa saja jumlah yang banyak (mayoritas) ternyata berada di atas kebatilan.
Hanya saja jika jumlah yang banyak tersebut bersamaan dengan perolehan kebenaran maka hal itu baik, namun apabila jumlah (pengikut) yang banyak tanpa disertai al-Haq (dalil atau hujjah) maka sungguh tidak (bukan kebaikan).

ولا يُزَهِّدُنا في الحق قلّة أتباعه، لأن بعض الناس اليوم إذا نُبّه على خطأ يقول: هذا عليه أكثر الناس…

Dan janganlah kita mengabaikan al-haq karena sedikit (minoritas)nya jumlah pengikut al-haq tersebut, karena sebagian manusia pada masa ini jika diperingatkan dari sebuah kesalahan (penyimpangan) dia (menolak dengan) menjawab: “Perkara ini adalah (keyakinan) mayoritas orang..."

ويجب على المسلم أنه يتبع الحق، ولا يكابر بكثرة من خالفه أو جانبه، نبي من أنبياء الله ليس معه إلاَّ دون عشرة، ونبي من أنبياء الله ليس معه إلَّا رجل أو رجلان، ونبي من أنبياء الله ليس معه أحد.

Wajib atas seorang muslim untuk mengikuti al-haq dan tidak menolaknya disebabkan banyaknya orang yang menyelisihi atau menjauhi al- haq tersebut. Ada seorang nabi dari nabi-nabi Allah tidak memiliki pengikut kecuali kurang dari sepuluh orang pengikut, ada pula seorang nabi dari nabi-nabi Allah tidak memiliki pengikut kecuali satu atau dua orang, bahkan seorang nabi dari nabi-nabi Allah tidak memiliki seorang pengikut pun.

نسأل الله أن يوفقنا وإيّاكم لقول الحق والعمل به، ومخالفة الهوى والنفس والشيطان. اهـــــ

Kami memohon kepada Allah agar memberikan taufiq kepada kami dan kalian untuk (berkata) dengan perkataan yang haq (benar) dan beramal dengannya, serta (diberi taufiq) untuk menyelisihi hawa nafsu dan Syaithan." -selesai-
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 منتدى نشر الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للاشتراك : افتح الرابط واضغط على اشتراك👇

💾 https://t.me/ForumBerbagiFaidah/9737

◽️◽️◽️◽️◽️◽️
::
📬 MENAKAR KEBENARAN SIKAP AL-WALA' (LOYALITAS) DAN AL-BARA' (BERLEPAS DIRI) KITA

Rubrik: #manhaj #haddadiyah

Asy-Syaikh Fawwaz bin Ali al-Madkhali hafizhahullah berkata,

"Ahlussunnah wal Jamaah dalam bab al-Wala' wal Bara' bersikap pertengahan di antara dua poros; ghulah (ekstremis) dan mumayyi'ah (lembek) sebagaimana yang dijelaskan oleh Yang mulia asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah dalam perkataan beliau sebagai berikut,

الولاء والبراء أمر انقسم الناس فيه إلى ثلاثة أقسام:

"Al-Wala wal Bara (loyalitas dan berlepas diri) merupakan perkara yang umat ini (di dalam menyikapinya, pen.) terbagi menjadi 3 kelompok:

الأول: قسم تشدد فيه فصاروا يوالون ويعادون بأدنى شيء، حتى لو يرى الإنسان أخاه متمسكا بالسنة أبغضه وكرهه، حتى ولو يراه مخالفا له في رأيه -وإن كان الصواب مع هذا المخالف- كرهه وأبغضه، وهذا لا شك أنه تفرق في الولاء والبراء، وهذا معناه أنه لا يبقى أحد يواليه أو يحبه إلا من كان على نهجه فقط.

1⃣ Kelompok yang ekstrem dalam menyikapinya. Sehingga mereka bersikap loyal atau berlepas diri disebabkan perkara yang sepele. Walaupun sekiranya seseorang itu melihat saudaranya berpegang teguh dengan as-Sunnah, dia tetap membencinya dan tidak menyukainya.

Walaupun sekiranya si saudara itu menyelisihi pendapatnya dan kebenaran bersama saudara yang menyelisihinya tersebut, dia pun tetap tidak menyukainya dan membencinya.
Dan ini tidak diragukan lagi merupakan perpecahan dalam hal al-wala' wal bara'.

Ini maknanya bahwa tidak ada seorang pun yang akan dia beri sikap loyal atau dia cintai kecuali orang yang sejalan dengannya saja.

الثاني: قسم ماعوا فيه ميوعة تامة أمام الواقع، وصاروا لا يوالون ولا يعادون، ولا يحبون ولا يكرهون، وهذا أيضًا خطأٌ.

2⃣ Kelompok yang lembek pada bab ini dengan kelembekan yang sempurna (fatal) di hadapan fakta yang ada. Sehingga mereka tidak mempunyai sikap al-wala' dan tidak pula sikap al-bara'. Tidak mencintai dan tidak membenci (karena Allah). Ini juga merupakan (sikap yang) salah.

الثالث: قسم جعل ميزان الولاء والبراء ما جاءت به الشريعة، وهذا له موازين معروفة.

3⃣ Kelompok yang menjadikan timbangan al-wala' wal bara' adalah ajaran yang dibawa oleh syariat (Islam). Maka kelompok ini memiliki timbangan- timbangan yang dikenal (dalam agama ini, pen).

(Fatawa 'Ala ath-Thariq, hlm. 26-27)

[Dikutip dari Makalah Fathul 'Ali lil Kasyfi 'an Akhta' wa Mughalathat Muhammad bin Hadi al-Madkhali, Bagian Kesebelas, hlm. 4-5] 

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 منتدى نشر الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للاشتراك : افتح الرابط واضغط على اشتراك👇

💾 https://t.me/ForumBerbagiFaidah/9758

◽️◽️◽️◽️◽️◽️
::
📬 PELAJARAN BERHARGA DARI AL-’ALLAMAH RABI’ BIN HADI AL-MADKHALI HAFIZHAHULLAH TENTANG FITNAH AL-HADDADIYAH VERSI FALIH AL-HARBY DAN KELOMPOKNYA

Rubrik: #manhaj #rudud #haddadiyah


Diantara pelajaran penting yang bisa dipetik dari fitnah al-Haddadiyah versi Falih al-Harby dan kelompoknya adalah kewajiban memproteksi diri dari sebuah kondisi yang sangat berbahaya bagi manhaj dan prinsip beragama, yaitu ketika mereka mulai menentang dan menolak nasehat ulama serta semakin kukuh dalam mengobarkan api permusuhan dan perpecahan di tengah-tengah salafiyyin. Nas'alullah as-salamah wal afiyah.

Saat ulama menyampaikan nasehat bahwa alasan dan dasar yang dia kemukakan tidak pantas untuk menjadi sebab dan bahan tahdzir serta perpecahan, dan semua itu harus berdiri di atas hujjah yang ilmiah, ternyata dia tidak bersegera menyambut nasehat itu dengan lapang dada dan penuh kejujuran.

Akibatnya, Allah taqdirkan baginya kemunculan Qurana’ Suu’ (teman-teman jahat) yang mendukungnya dalam dosa dan permusuhan. Qurana’ Suu’ tersebut senatiasa setia mengelilinginya dengan berbagai cara dan media seraya membisikkan kepadanya bisikan-bisikan yang penuh tipu daya, sehingga meyakini dosa dan kesesatan yang dilakukannya sebagai kebenaran yang harus dipertahankan dan diperjuangkan.

Tak ayal, api permusuhan dan perpecahan pun terus menerus mereka kobarkan di tengah-tengah salafiyyin tanpa mau mempedulikan nasehat-nasehat ulama yang sangat berharga kepada mereka.

Berikut ini salah satu pemaparan asy-Syaikh al-’Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah tentang kondisi Falih al-Harby, yang kami kutip dari Majmu' Kutub wa Rasail wa Fatawa beliau hafizhahullah jilid 4 hlm. 70, pada makalah yang berjudul “Hal Yajuzu at-Tanazul 'anil Wajibat Mura'atan Lil Mashalih wal Mafasid wa 'Inda al-Hajat wa adh-Dharurat.” Semoga kita yang berada di Indonesia ini khususnya dapat mengambil pelajaran berharga darinya. Amiin...

Beliau hafizhahullah berkata:

وقد كان من ورائه عصابة تتظاهر بتعظيمه وتقديسه وتقديس أصوله وأحكامه الباطلة فتطعن أشد الطعن فيمن طعن فيهم فالح وحكم عليهم بأحكامه البهلوانية.

Dan ternyata di belakangnya (Falih al-Harby) ada ‘Ishabah (sekelompok orang) yang menampakkan pengagungan dan pengultusan terhadapnya serta pengultusan terhadap prinsip-prinsip dan berbagai vonisnya yang batil.
‘Ishabah tersebut dengan sangat keras mencela (menjatuhkan) siapa saja (para da’i sunnah) yang dicela oleh Falih dan divonis dengan vonis-vonisnya yang arogan.

فلما أدار ظهره لأولئك العلماء المنوَّه عنهم أسقطهم وأسقط أحكامهم تابعوه ونسوا التضليل والتكفير بمخالفتهم فأصبحوا يحاربونهم بعد أن كانوا يتظاهرون بتعظيمهم، ويطعنون فيهم أشد ما يطعن صاحب هوى في أهل السنة.

Ketika dia (Falih) membelakangi (meninggalkan) para ulama yang telah disebutkan, mulailah dia menjatuhkan kehormatan para ulama tersebut dan mencela fatwa-fatwa mereka, para pengagung Falih pun segera mengikutinya (dalam hal tersebut) dan mereka lupa terhadap sikap penyesatan dan pengkafiran (yang sebelumnya mereka lakukan) dengan sebab menyelisihi para ulama yang disebutkan itu.

Maka menjadilah mereka (Falih dan kelompoknya) orang-orang yang memerangi para ulama tersebut, padahal sebelumnya menampakkan sikap pengagungan terhadap mereka, bahkan mencela para ulama tersebut dengan celaan yang paling keras (layaknya) yang dilakukan oleh ahlul bid’ah terhadap Ahlussunnah.

لأنَّ هذا من أهدافهم التي جندوا لها وحتى هذا المتعالم الذي يتظاهرون بتقديسه لو خالفهم وخالف أهدافهم لأسقطوه.

Karena hal ini (penjatuhan kehormatan ulama) termasuk bagian dari target-target utama mereka (teman-teman jahat Falih), yang demi target-target tersebut mereka kerahkan segala kemampuan.

Bahkan orang yang sok pintar ini (Falih), yang mana saat ini mereka (teman-teman jahatnya) masih menampakkan pengultusan kepadanya, jika (suatu saat) si Falih ini menyelisihi mereka dan menyelisihi target-target yang mereka canangkan, niscaya mereka pun akan menjatuhkan kehormatannya.
ولما استفحل شره، وبلغ السيل الزبى؛ نصحته بنصيحتين بينت فيهما فساد أصوله وأحكامه، وأيد ما تضمنتهما العلماء الذين كان يوجب تقليدهم، ويرى أن من لا يقلدهم قد كذب الإسلام، وكذب القرآن والسنة إلخ.

Ketika kejahatannya (Falih) telah merebak dan telah sampai pada titik terparahnya, maka aku sampaikan kepadanya dua nasehat yang aku jelaskan pada keduanya kerusakan prinsip-prinsip dan vonis-vonisnya. Kedua nasehat itu pun didukung oleh para ulama yang dahulu Falih mewajibkan bertaqlid kepada mereka dan berpandangan bahwa orang yang tidak bertaqlid kepada mereka berarti telah mendustakan Islam serta mendustakan al-Quran dan as-Sunnah dst.

فنسي هو وعصابته تلك المنزلة لهؤلاء العلماء، ونسوا الحماس للتضليل من أجلهم، فأصبحوا حربا عليهم؛ مما يدل دلالة واضحة أن هذه العصابة ليست من أهل السنة، وإنما هم من أعدائها، جندوا لبث الفتن والصراعات بين السلفيين وواقعهم الذي يسيرون عليه من حرب السلفيين المستعرة أكبر شاهد عليهم ؛

Rupanya Falih dan kelompoknya lupa terhadap kedudukan para ulama tersebut dan lupa pula akan semangat berlebihan yang mereka lakukan terkait vonis sesat (terhadap pihak tertentu) demi memuliakan para ulama tersebut. Sekarang ini Falih dan kelompoknya justru malah memerangi para ulama tersebut. Ini membuktikan dengan bukti yang jelas bahwa kelompok ini bukan Ahlussunnah, bahkan mereka termasuk dari musuh-musuhnya. Mereka benar-benar mengerahkan segala kemampuannya dalam melanggengkan fitnah dan permusuhan antar salafiyyin.

Kenyataan (praktik) yang mereka lakukan dalam memerangi salafiyyin dengan peperangan yang dahsyat ini sebagai bukti terbesar atas (kejahatan) mereka.

فهنيئاً لفالح بالتفاف هذه العصابة حوله ومحاربتها لأهل السنة السلفيين حقاً فلقد تبوأ هو وعصابته عند أعداء السنة منزلة عظيمة حيث فاقوا في حربهم لأهل السنة والكذب عليهم وتأليب الأعداء عليهم فاقوا كل أهل الباطل والأهواء.

Maka "selamat berbahagia" bagi Falih dengan berkumpulnya ‘Ishabah (sekelompok orang jahat) tersebut disekitar dirinya dan (selamat pula baginya) dengan penyerangan mereka terhadap Ahlussunnah dan Salafiyyin yang sebenarnya. Sungguh benar-benar dia dan kelompoknya telah menempati posisi yang agung di sisi musuh-musuh as-Sunnah, dimana mereka dalam memerangi dan berdusta atas Ahlussunnah serta dalam hal membangkitkan kebencian (provokasi) musuh-musuh terhadap Ahlussunnah telah melebihi (permusuhan dan kedustaan) seluruh pengikut kebatilan dan hawa nafsu." 

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 منتدى نشر الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للاشتراك : افتح الرابط واضغط على اشتراك👇

💾 https://t.me/ForumBerbagiFaidah/9778

◽️◽️◽️◽️◽️◽️