WarisanSalaf.Com
9.66K subscribers
429 photos
14 videos
43 files
1.9K links
Warisan Salaf
Menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Download Telegram
๐Ÿƒ๐ŸŒ™ WAHAI AHLI IBADAH MENDEKATLAH, BULAN SYA'BAN TELAH TIBA !! 3๏ธโƒฃ

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ”ต MEMBIASAKAN DIRI SEBELUM RAMADHAN
Di antara tujuan puasa di bulan Sya'ban untuk melatih dan membiasakan diri dengan puasa, agar ketika memasuki bulan Ramadhan tidak merasa berat dengan puasa selama sebulan penuh.

๐Ÿ’ช๐Ÿป Di saat jiwa terbiasa dengan puasa di bulan Sya'ban, maka bila tiba Ramadhan, ia dalam keadaan kuat dan bersemangat, sehingga ia benar-benar merasakan manisnya ibadah Ramadhan.

Oleh karena itu, bulan Sya'ban ini seperti pendahuluan (muqoddimah) bagi Ramadhan. Akan Tetapi tidak disukai berpuasa satu atau dua hari menjelang Ramadhan bagi orang yang tidak biasa berpuasa sebelumnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ยซู„ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ููˆุง ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุจูุตูŽูˆู’ู…ู ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŽูŠู’ู†ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุตููˆู…ู ุตูŽูˆู’ู…ู‹ุงุŒ ููŽู„ู’ูŠูŽุตูู…ู’ู‡ูยป

"Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan puasa satu hari atau dua hari (sebelumnya), kecuali seseorang yang berpuasa sebelum itu, maka hendaknya ia melanjutkan puasanya."

โ–ถ๏ธ (HR. al-Bukhari no. 1914 dan Muslim no.1082)


๐Ÿ”ต BULAN MEMBACA AL-QUR'AN
Sebagian salaf, sebagaimana disebutkan Ibnu Rajab rahimahullah, menyebut bulan Sya'ban sebagai bulannya para pembaca al-Qur'an. Karena di bulan ini, selain berpuasa, mereka juga menyibukkan diri dengan membaca al-Qur'anul karim.

โ˜‘๏ธ Salamah bin Kuhail (wafat 121H) rahimahullah berkata,

ูƒุงู† ูŠู‚ุงู„ ุดู‡ุฑ ุดุนุจุงู† ุดู‡ุฑ ุงู„ู‚ุฑุงุก

"Dahulu dikatakan, bulan Sya'ban adalah bulannya Qurro' (para pembaca al-Qur'an)."

โ˜‘๏ธ dan Habib bin Abi Tsabit (wafat tahun 119H) rahimahullah, apabila memasuki bulan Sya'ban beliau mengatakan, "Ini adalah bulannya para pembaca al-Qur'an."

โ˜‘๏ธ Disebutkan bahwasanya Qois bin Amr al-Mula'i (wafat tahun 146 H) rahimahullah apabila memasuki bulan Sya'ban, beliau mengunci tokonya dan menyibukkan diri dengan membaca al-Qur'an.


Maka di bulan Sya'ban yang mulia ini sudah sepatutnya kita menyibukkan diri dengan ibadah. Dunia adalah tempat bagi seorang mukmin untuk menanam benih-benih ibadah. Jika seseorang berhasil dalam cocok tanam ini maka ia akan memanennya di akhirat dengan laba yang berlipat ganda, akan tetapi jika gagal, dia akan celaka dan merugi. Wallahul musta'an

wallahu a'lam bish showab...



bersambung insya Allah

๐ŸŒ Sumber Panduan: Khutbah Syaikh Khalid azh-Zhafiri yang berjudul ุดุนุจุงู† ุฃู‚ุจู„ ูุฃูŠู† ุงู„ุนุงุจุฏูˆู†ุŸ
๐Ÿ“ Oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #syaban #musimkebaikan
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿƒ๐ŸŒ™ WAHAI AHLI IBADAH MENDEKATLAH, BULAN SYA'BAN TELAH TIBA !! 4๏ธโƒฃ

-selesai-
โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ”ต MENGQADHA' PUASA RAMADHAN
๐Ÿƒ Perkara yang juga wajib diperhatikan di bulan Sya'ban ini adalah melunasi hutang puasa Ramadhan sebelumnya.

๐Ÿ’ข Bagi kaum muslimin dan muslimat yang masih memiliki tanggungan puasa hendaknya bersegera melunasi hutangnya sebelum bulan Ramadhan tiba.

โš ๏ธ Karena banyak dari kaum muslimin yang bermudah-mudahan dalam perkara ini, dimana mereka tidak bersegera melunasi hutang puasanya hingga masuk Ramadhan berikutnya.

โœ… Abu Salamah berkata,

ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุงุŒ ุชูŽู‚ููˆู„ู: ยซูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽูƒููˆู†ู ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽูˆู’ู…ู ู…ูู†ู’ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽุŒ ููŽู…ูŽุง ุฃูŽุณู’ุชูŽุทููŠุนู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽู‚ู’ุถููŠูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ูููŠ ุดูŽุนู’ุจูŽุงู†ูŽยป

"Aku mendengar 'Aisyah radhiallahu 'anha berkata, 'dahulu aku memiliki hutang puasa Ramadhan, dan aku tidak mampu melunasinya melainkan di bulan Sya'ban."

โ–ถ๏ธ (HR. al-Bukhari no.1950 dan Muslim no.1146)

โœ… Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan,

ูˆูŽูŠูุคู’ุฎูŽุฐู ู…ูู†ู’ ุญูุฑู’ุตูู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฐูŽู„ููƒูŽ ูููŠ ุดูŽุนู’ุจูŽุงู†ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽุง ูŠูŽุฌููˆุฒู ุชูŽุฃู’ุฎููŠุฑู ุงู„ู’ู‚ูŽุถูŽุงุกู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ู ุขุฎูŽุฑู

"Diambil faedah dari semangat beliau yang mengqodho' puasanya di bulan Sya'ban, yaitu tidak bolehnya menunda qodho' (melunasi hutang puasa) hingga memasuki Ramadhan berikutnya."

โ–ถ๏ธ (Fathul Baari 4/191)


Sebagai penutup...
๐Ÿƒ Kaum muslimin rahimakumullah.... Kesempatan hidup hanya sesaat, sedangkan hari berlalu begitu cepat. Setiap kali berlalu satu hari maka bertambah dekat ajal menyapa.

๐ŸŒป Orang yang beruntung adalah orang yang mampu memanfaatkan waktu dengan melakukan kebaikan...

โš ๏ธ Sedangkan orang yang lalai adalah yang melupakan dzikrullah dan menyibukkan diri dengan perkara yang sia-sia..

๐ŸŒด Usia adalah tempat bercocok tanam, jika yang ditanam adalah kebaikan maka yang dipanen juga kebaikan...

๐Ÿ”ฅ Namun jika yang ditanam adalah kejelekan maka jangan menyalahkan melainkan dirimu sendiri...

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-Mu yang taat dan bersyukur, dan bantulah kami untuk selalu berdzikir mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik..

Ya Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka..

Ya Allah, pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan, dan jadikanlah kami pada bulan tersebut termasuk hamba-Mu yang diterima amalannya....


Amin ya Rabbal 'alamin

Wallahu a'lam bish showab..

-SELESAI-

โ€”------------โ€”
Baca Juga Bagian Sebelumnya di bawah ini:
Bagian 1 : Baca di sini
Bagian 2 : Baca di sini
Bagian 3 : Baca di sini

โ€”------------โ€”

๐ŸŒ Sumber Panduan: Khutbah Syaikh Khalid azh-Zhafiri yang berjudul ุดุนุจุงู† ุฃู‚ุจู„ ูุฃูŠู† ุงู„ุนุงุจุฏูˆู†ุŸ
๐Ÿ“ Oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #syaban #musimkebaikan
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
โœ…๐Ÿ’ข HUKUM MERAYAKAN MALAM NISHFU SYA'BAN

โ–ถ๏ธ Asy syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah ditanya:

๐ŸŒธ "Apakah boleh merayakan malam nishfu (pertengahan) sya'ban dan menghidupkan malam tersebut (dengan ibadah, pen) ? "

โœณ๏ธ Beliau menjawab, "Tidak boleh merayakan malam nishfu sya'ban, ia tdk ada asalnya (dalam agama,pen), dan tidak pula (merayakan) malam 27 rajab yg mereka namakan malam isra' mi'raj, semua itu adalah bid'ah.

โ€ผ๏ธ Tidak dilakukan perayaan malam nishfu sya'ban, tidak pula malam 27 rajab, ini semua termasuk bid'ah yang diada-adakan oleh manusia.

โ›”๏ธ Demikian pula perayaan maulid Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah bid'ah, tidak boleh merayakan maulid nabi, tidak pula malam nishfu sya'ban, dan tidak pula malam 27 rajab yg mereka namakan dgn malam isra' mi'raj, INI SEMUA ADALAH BID'AH.

โ˜‘๏ธ (amalan tersebut,pen) tidak diamalkan oleh Rasulullah dan khulafa ar rasyidun, serta para sahabat nabi (yang lainnya). dan tidak pula diamalkan oleh salafus sholih pada tiga generasi utama. Bahkan ini adalah sesuatu yg diada-adakan oleh manusia. Kita memohon kepada Allah keselamatan."


๐ŸŒ Sumber: http://cutt.us/TFdC
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh Al-Ustadz Abu Ja'far Jember hafizhahullah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ

๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿ•‹๐Ÿƒ FIQIH SHALAT SUNNAH SEBELUM DAN SESUDAH SHALAT FARDHU 5๏ธโƒฃ

โž–โž–โž–โž–

โœ… DUA RAKAโ€™AT SEBELUM MAGHRIB DAN ISYAโ€™

๐Ÿƒ Para Ulamaโ€™ sepakat disunnahkannya shalat nafilah di antara adzan dan iqomat. Berdasarkan Sabda Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam,
ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูƒูู„ู‘ู ุฃูŽุฐูŽุงู†ูŽูŠู’ู†ู ุตูŽู„ุงูŽุฉูŒุŒ ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง ู„ูู…ูŽู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ
โ€œDi antara dua adzan itu ada shalat,โ€ beliau mengulanginya sebanyak tiga kali, โ€œBagi yang mau melakukannya.โ€ Lanjut beliau.โ€ (HR. al-Bukhari no.624 dan Muslim no.838)

โบ Kecuali shalat sunnah sebelum maghrib, maka ada perbedaan pendapat di antara Ulama. Berkata al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Baari (2/106) menukil ucapan Ibnu Bathol rahimahumallah,

โ€œPara ulama tidak berbeda pendapat tentang shalat sunnah di antara adzan dan iqomat kecuali pada shalat maghrib.โ€

โ˜‘๏ธ Maka dalam permasalahan ini ada dua pendapat:

1๏ธโƒฃ Pendapat Pertama: tidak disunnahkan shalat nafilah sebelum maghrib. Pendapat ini dinukil dari khalifah yang empat; Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin โ€˜Affan, dan Ali bin Abi Thalib, dan juga sebagian sahabat yang lainnya.

โ–ถ๏ธ Ibrahim an-Nakhai berkata,

โ€œAbu Bakar, Umar, dan Utsman, tidak melakukan shalat dua rakaโ€™at sebelum maghrib.โ€ (Mushannaf Abdurrazaq no.3985)

โ–ถ๏ธ Saโ€™id bin al-Musayyib berkata,
โ€œDahulu sahabat muhajirin tidak melakukan shalat dua rakaโ€™at sebelum maghrib, sedangkan sahabat anshor melakukannya.โ€ (Diriwayatkan Abdurrazaq dalam al-Mushonnaf no.3984)

๐Ÿ’ข Ini adalah pendapat Imam Malik, sebagian besar madzhab Syafiโ€™i, dan mayoritas Ahli Fikih (fuqoha).

โš ๏ธ Bahkan Ibrahim an-Nakhoโ€™i dengan tegas mengatakan, โ€œShalat nafilah sebelum maghrib adalah bidโ€™ah.โ€ (Lihat Syarhu an-Nawawi โ€˜ala Muslim 6/124)

๐Ÿ”ฐ Di antara alasan pendapat ini adalah, shalat maghrib diperintahkan untuk dikerjakan di awal waktu, sementara melakukan shalat sunnah sebelumnya akan menundanya dari awal waktu.

๐Ÿ”ฐ Pendapat ini juga menyatakan bahwa hadits-hadits yang menerangkan tentang shalat sunnah sebelum maghrib telah dimansukh (dihapus hukumnya).

2๏ธโƒฃ Pendapat Kedua: Disunnahkan shalat dua rakaโ€™at sebelum maghrib. Ini adalah pendapat sebagian sahabat Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam, sebagian tabiโ€™in, Imam Ahmad bin Hanbal, dan Ishaq bin Ibrahim bin Rahawaih.

๐Ÿƒ Dan pendapat ini yang dipilih oleh Imam an-Nawawi rahimahullah.

๐Ÿ”ต Dalil yang menguatkan pendapat ini adalah:

๐Ÿ“Œ Dalil Pertama: Keumuman hadits Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam,
ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูƒูู„ู‘ู ุฃูŽุฐูŽุงู†ูŽูŠู’ู†ู ุตูŽู„ุงูŽุฉูŒุŒ ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง ู„ูู…ูŽู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ
"Di antara dua adzan itu ada shalat,โ€™ beliau mengulanginya sebanyak tiga kali, โ€˜Bagi yang mau melakukannya.โ€™ Lanjut beliau.โ€ (HR. al-Bukhari no.624 dan Muslim no.838)

๐Ÿ“Œ Dalil Kedua: Persetujuan Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam. Anas bin Malik radhiallahu โ€˜anhu menuturkan:
ูˆูŽูƒูู†ู‘ูŽุง ู†ูุตูŽู„ู‘ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู‡ู’ุฏู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุบูุฑููˆุจู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุฑูุจูยปุŒ ููŽู‚ูู„ู’ุชู ู„ูŽู‡ู: ุฃูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽุงู‡ูู…ูŽุงุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุฑูŽุงู†ูŽุง ู†ูุตูŽู„ู‘ููŠู‡ูู…ูŽุง ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู’ู†ูŽุงุŒ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู†ูŽุงยป

"Dahulu kami melakukan shalat dua rakaโ€™at setelah matahari terbenam, sebelum shalat maghrib.โ€™

Aku (Mukhtar bin Fulful murid Anas bin Malik) bertanya, โ€˜apakah Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam juga melakukannya?โ€™

Ia menjawab, โ€˜Beliau melihat kami melakukannya, beliau tidak memerintahkan kami dan juga tidak melarang.โ€ (HR. Muslim no.836)

Bersambung insyaallah....

๐Ÿ“ Dirangkum oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #fikihshalat #sholatsunnah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://t.me/warisansalaf
โ˜€๏ธ Twitter: https://twitter.com/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
๐Ÿ•‹๐Ÿƒ FIQIH SHALAT SUNNAH SEBELUM DAN SESUDAH SHALAT FARDHU 6๏ธโƒฃ

โž–โž–โž–โž–
๐Ÿ”บ Sambungan bagian ke 5 tentang Shalat Sunnah sebelum Maghrib

โœ… Dalam lafazh lain,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู…ูุคูŽุฐู‘ูู†ู ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฐู‘ูŽู†ูŽ ู‚ูŽุงู…ูŽ ู†ูŽุงุณูŒ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุจู’ุชูŽุฏูุฑููˆู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽูˆูŽุงุฑููŠูŽุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฎู’ุฑูุฌูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตู„ู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูˆูŽู‡ูู…ู’ ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽุŒ ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ู…ูŽุบู’ุฑูุจูุŒ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุฐูŽุงู†ู ูˆูŽุงู„ุฅูู‚ูŽุงู…ูŽุฉู ุดูŽูŠู’ุกูŒยปุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูุซู’ู…ูŽุงู†ู ุจู’ู†ู ุฌูŽุจูŽู„ูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุจููˆ ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ: ุนูŽู†ู’ ุดูุนู’ุจูŽุฉูŽุŒ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ุฅูู„ู‘ูŽุง ู‚ูŽู„ููŠู„ูŒ.

โ€œDahulu apabila seorang muadzin telah mengundangkan adzannya, maka banyak dari sahabat Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wasallam yang bersegera menuju tiang-tiang (masjid) untuk melakukan shalat dua rakaโ€™at sebelum maghrib, hingga Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wasallam datang. Dan ketika itu jarak antara adzan dan iqomat hanya sebentar saja.โ€ (HR. al-Bukhari no.625)

๐Ÿ”ต Adapun dalam riwayat Muslim (no.837) dan Ibnu Majah (no.1163) dengan lafazh:

โ€œDahulu kami di Madinah apabila seorang muadzin telah mengundangkan adzannya, maka (para sahabat) bersegera menuju tiang-tiang masjid, mereka pun shalat dua rakaโ€™at (dibalik tiang tersebut). Hingga seseorang yang asing bila masuk masjid akan mengira bahwa shalat sudah selesai dikerjakan, disebabkan banyaknya sahabat yang melakukan shalat tersebut.โ€

๐Ÿ“Œ Dalil Ketiga: Perintah Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wasallam. Dari Abdullah al-Muzani radhiallahu โ€˜anhu, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ยซุตูŽู„ู‘ููˆุง ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู…ูŽุบู’ุฑูุจูยปุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซูููŠ ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซูŽุฉู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ูƒูŽุฑูŽุงู‡ููŠูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชู‘ูŽุฎูุฐูŽู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹ยป
โ€œShalatlah sebelum maghrib, shalatlah sebelum maghrib, shalatlah sebelum maghrib, bagi yang ingin melakukannya.โ€™ Beliau tidak suka manusia menjadikannya sebagai sunnah (kebiasaan terus menerus dan mengingkari orang yang meninggalkannya, pen).โ€ (HR. Al-Bukhari no.1183, Abu Daud no.1281, dan Ahmad no.20552)

โœ… ATSAR SAHABAT
๐Ÿƒ Berikut beberapa atsar dari Sahabat Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Abdurrazaq ash-Shanโ€™ani rahimahullah dalam Mushonnafnya,

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณูุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุณูุฆูู„ูŽ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุฑูุจู ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุงู„ู„ู‘ูุจูŽุงุจูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู†ูŽู‡ูู…ูŽุงยป

๐Ÿ“Œ Anas bin Malik ditanya tentang shalat dua rakaโ€™at sebelum maghrib, maka beliau menjawab, โ€œAku melihat para Penggawa dari sahabat Muhammad Shallallahu โ€˜alaihi wasallam melakukannya.โ€ (No.3980)

ุนูŽู†ู’ ุฒูุฑู‘ู ุจู’ู†ู ุญูุจูŽูŠู’ุดู ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุจู’ู†ู ุนูŽูˆู’ููุŒ ูˆูŽุฃูุจูŽูŠู‘ู ุจู’ู†ู ูƒูŽุนู’ุจู ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุฑูุจูยป

๐Ÿ“Œ Dari Zir bin Hubaisy ia berkata, โ€œDahulu Abdurrahman bin โ€˜Auf dan Ubay bin Kaโ€™ab melakukan shalat dua rakaโ€™at sebelum maghrib.โ€ (No.3981)

๐Ÿ“Œ Saโ€™id bin al-Musayyib berkata,
โ€œDahulu sahabat anshor melakukannya (yaitu dua raka'at sebelum maghrib).โ€ (No.3984)

Bersambung insya Allah...

๐Ÿ“ Dirangkum oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #fikihshalat #sholatsunnah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://t.me/warisansalaf
โ˜€๏ธ Twitter: https://twitter.com/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
๐Ÿ”Šโš ๏ธ BERSABARLAH KETIKA KAMU DIOLOK-OLOK

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“ Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah berkata,

ูˆุงุตุจุฑ ุนู„ู‰ ู…ุง ูŠู‚ุงู„ ููŠูƒ ู…ู† ุงุณุชู‡ุฒุงุก ูˆุณุฎุฑูŠุฉุ› ู„ุฃู† ุฃุนุฏุงุก ุงู„ุฏูŠู† ูƒุซูŠุฑูˆู†

๐Ÿ”ต "Bersabarlah atas ejekan dan penghinaan yang diarahkan kepadamu, karena sesungguhnya musuh-musuh agama itu banyak."


๐ŸŒ Sumber: Syarah al 'Aqidah al Wasithiyyah 2/377
๐Ÿ“ Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #nasehat #ilmu
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
๐Ÿ‚๐ŸŒป ANUGERAH TERBESAR SEORANG MUKMIN

โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“ Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

{ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุญูŽุจู‘ูŽุจูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู ุงู„ู’ุฅููŠู…ูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุฒูŽูŠู‘ูŽู†ูŽู‡ู ูููŠ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ ูˆูŽูƒูŽุฑู‘ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู ุงู„ู’ูƒููู’ุฑูŽ ูˆูŽุงู„ู’ููุณููˆู‚ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุนูุตู’ูŠูŽุงู†ูŽ ุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููˆู†ูŽ ููŽุถู’ู„ู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽู†ูุนู’ู…ูŽุฉู‹ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ููŠู…ูŒ ุญูŽูƒููŠู…ูŒ} [ุณูˆุฑุฉ ุงู„ุญุฌุฑุงุช: 7 - 8] .

๐Ÿƒ "Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.

Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,

Sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
(QS. Al Hujurot:7-8)


โœ… Syaikh Abdurrahman as Sa'di rahimahullah berkata,

ูู‡ุฐู‡ ุฃูƒุจุฑ ุงู„ู…ู†ู†: ุฃู† ูŠุญุจุจ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฅูŠู…ุงู† ู„ู„ุนุจุฏุŒ ูˆูŠุฒูŠู†ู‡ ููŠ ู‚ู„ุจู‡ุŒ ูˆูŠุฐูŠู‚ู‡ ุญู„ุงูˆุชู‡ุŒ ูˆุชู†ู‚ุงุฏ ุฌูˆุงุฑุญู‡ ู„ู„ุนู…ู„ ุจุดุฑุงุฆุน ุงู„ุฅุณู„ุงู…ุŒ ูˆูŠุจุบุถ ุงู„ู„ู‡ ุฅู„ูŠู‡ ุฃุตู†ุงู ุงู„ู…ุญุฑู…ุงุช.

๐Ÿ‚ "Ini merupakan anugerah terbesar, yaitu disaat Allah menjadikan seorang hamba cinta kepada keimanan, dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatinya, serta merasakan kepadanya manisnya keimanan tersebut.

๐ŸŒฑ Begitu juga anggota tubuhnya tunduk melaksanakan syari'at-syari'at Islam, dan Allah menjadikannya benci melakukan perbuatan yang diharamkan."



๐ŸŒŽ Sumber: At-Taudhihu wal Bayan li Syajarotil Iman, hal.55
๐Ÿ“ Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #akhlak #tafsir #alquran
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
โœ…๐Ÿ“ก MENGINGKARI BID'AH DI MAJLIS

โ˜‘๏ธ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Ar-Rajihi hafizhahullah berkata,

๐Ÿ’ข Apabila seseorang duduk di suatu majlis yang di situ ada MUBTADI' (pelaku bid'ah) dan ia menampakkan kebid'ahannya, sementara orang yg duduk tersebut diam tdk mengingkari, tidak pula berdiri (meninggalkannya) padahal ia sanggup, maka dia (digolongkan sebagai) MUBTADI' (pelaku bid'ah) sepertinya. Maka yg wajib atasnya adalah:
โญ•๏ธ dia mengingkari bid'ah
โญ•๏ธ atau ia berdiri (meninggalkannya).

โ–ถ๏ธ (Al-I'anah ala Taqribis Syarhi wal Ibanah, hal 258)

ุฅู†ูƒุงุฑ ุงู„ุจุฏุน ููŠ ุงู„ู…ุฌุงู„ุณ )
ุฅุฐุง ุฌู„ุณ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ููŠ ู…ุฌู„ุณ ููŠู‡ ุตุงุญุจ ุจุฏุนุฉุŒ ูˆู‡ูˆ ูŠุธู‡ุฑ ุจุฏุนุชู‡ุŒ ูˆุณูƒุช ุงู„ุฌุงู„ุณ ูˆู„ู… ูŠู†ูƒุฑุŒ ูˆู„ู… ูŠู‚ู… ูˆู‡ูˆ ูŠุณุชุทูŠุนุŒ ูู‡ูˆ ู…ุจุชุฏุน ู…ุซู„ู‡ุŒ ูุงู„ูˆุงุฌุจ ุนู„ูŠู‡ุŒ ุฅู…ุง ูŠู†ูƒุฑ ุงู„ุจุฏุนุฉ ุฃูˆ ูŠู‚ูˆู….

( ุงู„ุฅุนุงู†ุฉ ุนู„ู‰ ุชู‚ุฑูŠุจ ุงู„ุดุฑุญ ูˆุงู„ุฅุจุงู†ุฉ )ุต258


๐Ÿ“ Diterjemahkan Oleh: al-Ustadz Abu Ja'far Hafizhahullah
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
๐Ÿ“š RANGKAIAN FATWA PUASA (1โƒฃ): DEFENISI SHIYAM (PUASA)

ใ€ฐใ€ฐโšช๏ธใ€ฐใ€ฐ

โ–ถ๏ธ Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah ditanya tentang defenisi shiyam (puasa)?

โœณ๏ธ Maka beliau menjawab, โ€œShiyam secara bahasa artinya โ€œmenahan diriโ€, di antaranya (yang menunjukkan makna ini) adalah firman Allah Taโ€™ala,

๐Ÿ”— โ€œJika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Rabb yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (QS. Maryam:26)

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Yakni โ€œaku bernadzar untuk menahan diri dari berbicara.โ€

๐Ÿ”˜ Dan di antaranya pula ucapan seorang penyair,

"Ada kuda yang berpuasa (tidak bekerja) dan ada pula kuda yang tidak berpuasa"
"Di bawah debu ia meringik dan yang lainnya mengunyah tali kekangnya.โ€

โœณ๏ธ Adapun (makna shiyam) secara syariโ€™at adalah, โ€œBeribadah kepada Allah dengan cara menahan diri dari pembatal-pembatal (puasa) dimulai terbitnya fajar dan berakhir hingga terbenamnya matahari.โ€


๐ŸŒ Sumber: Majmu' Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin (19/11)
๐Ÿ“– Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf

#silsilahfatawashiyam #shiyam #puasa
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
๐Ÿ“š RANGKAIAN FATWA PUASA (2โƒฃ): HUKUM PUASA RAMADHAN

ใ€ฐใ€ฐโšช๏ธใ€ฐใ€ฐ

โ–ถ๏ธ Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah ditanya tentang hukum berpuasa pada bulan ramadhan?

โœณ๏ธ Maka beliau menjawab, "Berpuasa di bulan ramadhan hukumnya wajib dengan ketetapan Al-Qur'an, As Sunnah, dan kesepakatan kaum muslimin.

๐Ÿ“– Allah ta'ala berfirman:
โ€œHai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.โ€ (QS. Al-Baqarah:183)

Sampai firman Allah, โ€œbulan ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.โ€ (QS. Al-Baqarah:185)

๐Ÿ“ก Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda,
โ€œIslam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwasanya tidak ada sesembahan yang hak diibadahi selain Allah dan Muhammad utusan Allah, menegakan sholat, menunaikan zakat, shaum di bulan ramadhan dan haji ke baitullah al harom.โ€

๐Ÿ“ก Beliau Shalallahu alaihi wa Sallam juga bersabda, โ€œJika kalian melihat (hilal ramadhan) maka berpuasalah.โ€

๐Ÿ’ข Dan kaum muslimin bersepakat bahwasanya puasa ramadhan hukumnya wajib, dan merupakan salah satu dari rukun Islam.

โ˜‘๏ธ Maka barangsiapa mengingkari kewajiban puasa ramadhan, dia kafir. Kecuali jika dia hidup di negeri terpencil, sehingga tidak mengenal hukum-hukum Islam, maka ia harus dikenalkan terlebih dahulu, tapi bila ia terus (mengingkarinya) setelah ditegakkan hujah atasnya maka ia kafir.

๐Ÿ”˜ Dan barangsiapa meninggalkan puasa ramadhan karena meremehkan kewajibannya maka dia di atas sesuatu yang membahayakan, karena sebagian ulama menganggapnya telah kafir keluar dari Islam. Tetapi pendapat yang kuat dia tidak kafir keluar dari Islam, hanyasaja digolongkan sebagai orang-orang yang fasik. Akan tetapi dia berada dalam bahaya yang sangat besar


๐ŸŒ Sumber: Majmu' Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin (19/11)
๐Ÿ“– Diterjemahkan Oleh: al-Ustadz Abdulloh Majalengka hafizhahullahu Ta'ala

#silsilahfatawashiyam #shiyam #puasa
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
๐Ÿ“š RANGKAIAN FATWA PUASA (3โƒฃ): KEDUDUKAN PUASA DALAM ISLAM

ใ€ฐใ€ฐโšช๏ธใ€ฐใ€ฐ

โ–ถ๏ธ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-โ€˜Utsaimin rahimahullah ditanya tentang kedudukan puasa dalam Islam ?

โœณ๏ธ Maka beliau menjawab: "Kedudukan puasa di dalam Islam ialah puasa termasuk salah satu rukunnya yang agung, yang mana Islam tidak akan tegak kecuali dengannya dan tidak akan sempurna kecuali dengannya.

๐ŸŒป Adapun keutamaannya dalam Islam, maka telah shahih bahwasanya Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa Sallam bersabda,

ู…ู† ุตุงู… ุฑู…ุถุงู† ุฅูŠู…ุงู†ุงู‹ ูˆุงุญุชุณุงุจุงู‹ ุบูุฑ ุงู„ู„ู‡ ู„ู‡ ู…ุง ุชู‚ุฏู… ู…ู† ุฐู†ุจู‡

โ€œBarangsiapa berpuasa ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala Allah, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.โ€

๐ŸŒ Sumber: Majmu' Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin (19/12)
๐Ÿ“– Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf

#silsilahfatawashiyam #shiyam #puasa
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
๐Ÿ“š RANGKAIAN FATWA PUASA (4โƒฃ): RUKUN-RUKUN PUASA

ใ€ฐใ€ฐโšช๏ธใ€ฐใ€ฐ

โ–ถ๏ธ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-โ€˜Utsaimin rahimahullah ditanya tentang rukun-rukun puasa?

โœณ๏ธ Maka beliau menjawab: "Puasa memiliki satu rukun, yaitu beribadah kepada Allah dengan cara menahan diri dari pembatal-pembatal puasa, dimulai sejak terbitnya fajar dan berakhir hingga terbenamnya matahari.

๐Ÿ“ก Fajar yang dimaksud adalah fajar yang kedua, bukan pertama.

๐Ÿ”Ž Ada 3 ciri pembeda antara fajar pertama dan kedua, yaitu;

1โƒฃ Pertama: Fajar kedua bentuknya melebar di ufuk, terbentang dari arah utara hingga ke selatan. Sedangkan fajar pertama mencuat vertikal dari arah timur hingga ke barat.

2โƒฃ Kedua: (Cahaya yang muncul) pada fajar kedua tidak akan kembali gelap, namun cahaya tersebut akan terus bertambah terang hingga terbit matahari. Adapun fajar pertama, cahaya yang muncul akan kembali gelap.

3โƒฃ Ketiga: cahaya putih yang muncul pada fajar kedua menyatu dengan ufuk. Sementara pada fajar pertama, antara cahaya dan ufuk terpisah oleh warna gelap langit.

๐Ÿ’ข Pada fajar pertama, tidak ada hukum syariat (yang wajib dilakukan),
๐Ÿ‘‰โ€‹ belum dibolehkan melaksanakan shalat subuh,
๐Ÿ‘‰โ€‹ dan tidak dilarang bagi seorang yang hendak berpuasa untuk makan, berbeda dengan fajar kedua.

๐ŸŒ Sumber: Majmu' Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin (19/13)
๐Ÿ“– Diterjemahkan Oleh: al-ustadz Abdul Wahid bin Faiz at-Tamimi

#silsilahfatawashiyam #shiyam #puasa
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
๐Ÿ“š RANGKAIAN FATWA PUASA (5โƒฃ): HIKMAH DIWAJIBKANNYA PUASA

ใ€ฐใ€ฐโšช๏ธใ€ฐใ€ฐ

โ–ถ๏ธ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah Taโ€™ala ditanya tentang hikmah diwajibkannya puasa?

โœณ๏ธ Maka beliau menjawab: Apabila kita membaca firman Allah Azza wa Jalla,

๐Ÿ“– โ€œHai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.โ€ (QS. Al-Baqarah:183)

๐Ÿ’ข Kita akan mengetahui apa hikmah diwajibkannya puasa,

๐Ÿ“ก yaitu takwa dan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala.

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Takwa adalah meninggalkan keharaman-keharaman, istilah itu secara mutlak mengandung makna melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan, Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู…ู† ู„ู… ูŠุฏุน ู‚ูˆู„ ุงู„ุฒูˆุฑ ูˆุงู„ุนู…ู„ ุจู‡ ูˆุงู„ุฌู‡ู„ ูู„ูŠุณ ู„ู„ู‡ ุญุงุฌุฉ ุฃู† ูŠุฏุน ุทุนุงู…ู‡ ูˆุดุฑุงุจู‡

โ€œBarangsiapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan mengerjakan kedustaan itu, maka Allah tidak butuh pada upayanya dalam meninggalkan makan dan minumnya.โ€

๐ŸŒด Berdasarkan dalil ini, akan lebih menegaskan bagi orang yang berpuasa agar mengerjakan kewajiban-kewajiban, dan juga menjauhi hal-hal yang haram baik berupa perkataan maupun perbuatan.

โœ”๏ธ Hendaknya dia tidak menggunjing orang lain,
โœ”๏ธ tidak berdusta,
โœ”๏ธ tidak mengadu domba antara mereka,
โœ”๏ธ tidak menjual barang jualan yang haram,
โœ”๏ธ dan menjauhi segala bentuk keharaman.

๐ŸŒป Apabila seseorang mengerjakan itu semua selama satu bulan penuh maka itu akan memudahkannya kelak untuk berprilaku baik (istiqomah) di bulan-bulan yg tersisa dalam setahun.

โ€ผ๏ธ Akan tetapi sangat disayangkan, banyak orang yang berpuasa tidak membedakan antara hari puasa dengan hari biasa,

๐Ÿšซ mereka tetap menjalani kebiasaan yang biasa dijalaninya yakni meninggalkan kewajiban,
๐Ÿ“› mengerjakan pebuatan haram,
๐Ÿ“› dan tidak merasakan keagungan puasa;

๐Ÿ’ข perbuatan ini tidak membatalkan puasa tetapi mengurangi pahalanya,
โŒ seringkali kesalahan yang seperti itu merusak pahala puasa sehingga menjadi sia-sialah pahalanya.


๐ŸŒ Sumber: Majmu' Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin (19/14)
๐Ÿ“– Diterjemahkan Oleh: al-Ustadz Muhammad Nur (Jember) Hafizhahullah

#silsilahfatawashiyam #shiyam #puasa
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Forwarded from WarisanSalaf.Com
๐Ÿ“š RANGKAIAN FATWA PUASA (6โƒฃ): TIGA TAHAPAN KEWAJIBAN PUASA

ใ€ฐใ€ฐโšช๏ธใ€ฐใ€ฐ

โ–ถ๏ธ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah Taโ€™ala ditanya,

๐Ÿ“ก "Apakah ada tahapan-tahapan pada (kewajiban) puasa ramadhan sebagaimana terjadi (tahapan) pada pengharaman khamr?

โœณ๏ธ Maka beliau menjawab,

๐Ÿ‘‰๐Ÿป "Ya, terdapat beberapa tahapan.
1โƒฃ Awal kali turunnya (syariโ€™at) puasa, (ada kebebasan) siapa yang mau boleh berpuasa dan siapa yang mau boleh memberi makan (orang miskin).

3โƒฃ Kemudian setelah itu puasa (ramadhan) menjadi wajib, berdasarkan firman Allah Taโ€™ala,

๐Ÿ“– โ€œBulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.โ€ (QS. Al-Baqarah:185)

2โƒฃ Bentuk tahapan lainnya adalah, mereka dahulu apabila tertidur di waktu berbuka atau (terbangun ketika) shalat isyaโ€™, maka tidak boleh lagi makan, minum, dan jimaโ€™ kecuali setelah matahari terbenam di hari berikutnya. Kemudian diringankan bagi mereka, Allah Taโ€™ala berfirman,

๐Ÿ“– โ€œDihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.โ€ (QS. Al-Baqarah:187)

โ€ผ๏ธ Dahulu (makan, minum, dan jimaโ€™) termasuk perkara yang dilarang bagi orang yang berpuasa bila ia tidur (saat berbuka) atau (terbangun saat) shalat isyaโ€™,

๐Ÿ’ฏ kemudian hukum itu dihapus sehingga boleh (makan, minum, dan jimaโ€™) hingga munculnya waktu fajr.


๐ŸŒ Sumber: Majmu' Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin (19/16)
๐Ÿ“– Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf

#silsilahfatawashiyam #shiyam #puasa
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com