di dahsyatnya arus syubhat seperti di atas. Bukan masalah bisa memberi makan orang tua dengan sebab hasil keringat sendiri, tapi hadirnya seorang akhwat di barisan kantor atau tempat-tempat kerja yang terjadi ikhtilat itulah yang aku maksudkan.
οο»Maka, dengan sebab terus belajar dan meminta kekokohan hati di atas sunnah-lah yang akan menyelamatkan kita dari fitnah syubhat-syubhat di atas.
βο»Saudariku fillah, ketahuilah bahwasanya hidayah itu adalah hak mutlak bagi Allah. Allah-lah -dengan segala hikmah-Nya yang adil- yang akan memberikan hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki.
ββSekarang, jawablah pertanyaan ini:
-Apakah setelah engkau lulus sarjana, engkau dapati orang tuamu dengan serta-merta menyatakan dengan yakin, "anakku, kami ingin belajar manhaj salaf."
-Apakah setelah engkau kerja menghasilkan uang sekian rupiah, orang tuamu dengan senyuman tulus mendatangimu dan berkata, "dimana ayah bisa mendapatkan sirwal?" atau "Ibu ingin berhijab sepertimu".
-Benarkah setelah engkau menjadi sarjanawati dan "sukses", orang tuamu dengan mantap menghentikan ritual tahlilan?
ο΅Alhamdulillah, jika ternyata ada yang benar-benar mengalami hal seperti itu. Meski yang ku ketahui adalah kenyataan hidup beberapa akhwat sarjana yang keadaan orang tuanya masih sama seperti ketika dia berada di bangku kuliah. Namun, yang ingin ku yakinkan kepada diri dan saudariku adalah hidayah itu bukan kuasa kita dan Allah Maha Melihat usaha/ikhtiar kita, wahai saudariku. Allah melihat jalan-jalan yang kita tempuh. Haruskah terburu-buru mengambil "jalan pintas" dengan mengorbankan agama? Allahumma sallimna minal fitan.
οBukankah tidak sedikit akhwat yang berhasil melepaskan masa pendidikan umumnya meski dengan ujian berikutnya, namun kemudian Allah condongkan hati orang tuanya kepada manhaj salaf ini?! Tanpa gelar sarjana, tanpa duduk di ruang kerja dengan yang bukan mahram. Bahkan ada yang kemudian orang tuanyalah yang justru mengingatkan anaknya untuk tetap istiqamah setelah sebelumnya membenci manhaj al-haq ini.
"Maka nikmat Rabbmu manakah yang engkau dustakan?"
ο΅βͺοΈβͺοΈ(Bersambung, in syaa Allah)
οDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°οΈοΈοΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Bagian 2 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7724
ββββββ β£ββ ββββββ
οο»Maka, dengan sebab terus belajar dan meminta kekokohan hati di atas sunnah-lah yang akan menyelamatkan kita dari fitnah syubhat-syubhat di atas.
βο»Saudariku fillah, ketahuilah bahwasanya hidayah itu adalah hak mutlak bagi Allah. Allah-lah -dengan segala hikmah-Nya yang adil- yang akan memberikan hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki.
ββSekarang, jawablah pertanyaan ini:
-Apakah setelah engkau lulus sarjana, engkau dapati orang tuamu dengan serta-merta menyatakan dengan yakin, "anakku, kami ingin belajar manhaj salaf."
-Apakah setelah engkau kerja menghasilkan uang sekian rupiah, orang tuamu dengan senyuman tulus mendatangimu dan berkata, "dimana ayah bisa mendapatkan sirwal?" atau "Ibu ingin berhijab sepertimu".
-Benarkah setelah engkau menjadi sarjanawati dan "sukses", orang tuamu dengan mantap menghentikan ritual tahlilan?
ο΅Alhamdulillah, jika ternyata ada yang benar-benar mengalami hal seperti itu. Meski yang ku ketahui adalah kenyataan hidup beberapa akhwat sarjana yang keadaan orang tuanya masih sama seperti ketika dia berada di bangku kuliah. Namun, yang ingin ku yakinkan kepada diri dan saudariku adalah hidayah itu bukan kuasa kita dan Allah Maha Melihat usaha/ikhtiar kita, wahai saudariku. Allah melihat jalan-jalan yang kita tempuh. Haruskah terburu-buru mengambil "jalan pintas" dengan mengorbankan agama? Allahumma sallimna minal fitan.
οBukankah tidak sedikit akhwat yang berhasil melepaskan masa pendidikan umumnya meski dengan ujian berikutnya, namun kemudian Allah condongkan hati orang tuanya kepada manhaj salaf ini?! Tanpa gelar sarjana, tanpa duduk di ruang kerja dengan yang bukan mahram. Bahkan ada yang kemudian orang tuanyalah yang justru mengingatkan anaknya untuk tetap istiqamah setelah sebelumnya membenci manhaj al-haq ini.
"Maka nikmat Rabbmu manakah yang engkau dustakan?"
ο΅βͺοΈβͺοΈ(Bersambung, in syaa Allah)
οDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°οΈοΈοΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Bagian 2 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7724
ββββββ β£ββ ββββββ
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
π Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
, justru ada ummahat yang menceritakan kisahnya yang berhenti justru di semester tujuh artinya tinggal satu semester lagi yang hanya menghitung bulan. Padahal, beliau juga kuliah di kampus favorit negeri ini yang katanya "kampus bergengsi".
ππ»Demikianlah jika iman telah kokoh di hati, harta maupun jabatan duniawi menjadi tidak berarti. Apapun akan dilakukan demi ridha ilahi.
πSabar dan do'a. Tidak mudah namun harus terus diperjuangkan!
β«β°Akhir semester empat, dengan modal "keyakinan" ku putuskan untuk kembali bicara kepada orang tua. Kali ini, bukan lagi dengan modal "coba-coba", namun dengan langkah sepenuh yakin, ku tempuh segala usaha untuk meluluhkan hati kedua orang tua. Mulai dari sms, telepon, hingga lembaran surat dengan sebingkai kado.
π£Yang namanya usaha, tak mengenal batas waktu, kecuali menjumpai kematian!
πGagal satu atau dua cara, masih banyak cara yang lain. Yang terpenting adalah tetap semangat menempa iman dan pantang menyerah untuk terus berusaha di batas-batas syari'at.
βπ»Hapus putus asamu dengan do'a dan keyakinan penuh pada janji Allah.
πDan saksikanlah, bahwa janji-Nya adalah nyata!
ππ»"Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik."
πSebuah pesan mendalam dari lisan seorang yang mulia, shallallahu 'alaihi wasallam inilah yang menjadi motivasi kuat yang mengiringi langkah untuk berhenti.
βπ»Bukan tanpa kegagalan dan ujian, saudariku. Hampir-hampir semua usahaku untuk meluluhkan hati orang tua itu tidak ada yang berhasil saat itu. Alih-alih tersentuh oleh rangkaian kata yang susah payah ku rangkai, ayah malah marah besar dan bersikap acuh dengan permintaanku berhenti kuliah. Ah, lagi-lagi sabar itu mesti beraksi dan terus tanpa henti!
βSaat beliau datang dari Maluku ke kota tempatku kuliah untuk sebuah tugas kerjanya, ku gunakan kesempatan ini untuk mengambil hatinya.
π Dalam keadaan sakit yang semestinya beristirahat, di sebuah kamar kecil bersama seorang saudari yang tiada jenuh menyabarkan dan menguatkan. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu, saudariku.
π"pergi ga ya? ana takut kesasar?"
"Ini kesempatan baik, dek. Pergilah, insya Allah engkau aman dalam lindungan Allah. Semoga ayah akan tersentuh hatinya melihat perjuanganmu untuk bertemunya"
πDengan modal tawakkal, ku tempuh perjalanan pagi itu sendiri sambil mencari alamat hotel tempat beliau bersinggah. Dengan segenap niat, tekad dan tak lupa sebungkus kado yang malu untuk dirupiahkan karena hanya sebatas itulah yang mampu ku belanjakan dari hasil tabungan kecilku.
ππ"Semoga ayah suka, semoga ayah tersentuh hatinya"
π¦Namun, harapan tinggal harapan dan perjuangan belum usai! Dalam pertemuan singkat beberapa menit, kami hanya berdiri berdua bagai patung di depan hotel. Tanpa banyak kata. Teriknya matahari seakan berubah menjadi dingin. Suasana begitu beku. Ayah tak mau memandangku. Hanya menoleh ke kiri dan ke kanan seakan tak ada orang yang berdiri di depannya. Aku pun tak kuasa memulai pembicaraan. Hanya air mata yang berusaha tertahan di balik niqob dan sesekali menguat-nguatkan hati untuk menyakatan keinginanku,
π¦"Aku ga betah lagi dengan dunia kampus, pah"
"Sulit menjaga pandangan.."
β«Hingga tak lama kemudian, ayah memberi sinyal untuk mengakhiri pertemuan karena harus segera balik ke ibu kota.
βπ»"Ya Allah, sabarkanlah hamba."
π΅βͺβͺ(Bersambung, in syaa Allah)
πDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°πΈπΈπΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Baca dari bagian 1 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7722
ββββββ β£ββ ββββββ
ππ»Demikianlah jika iman telah kokoh di hati, harta maupun jabatan duniawi menjadi tidak berarti. Apapun akan dilakukan demi ridha ilahi.
πSabar dan do'a. Tidak mudah namun harus terus diperjuangkan!
β«β°Akhir semester empat, dengan modal "keyakinan" ku putuskan untuk kembali bicara kepada orang tua. Kali ini, bukan lagi dengan modal "coba-coba", namun dengan langkah sepenuh yakin, ku tempuh segala usaha untuk meluluhkan hati kedua orang tua. Mulai dari sms, telepon, hingga lembaran surat dengan sebingkai kado.
π£Yang namanya usaha, tak mengenal batas waktu, kecuali menjumpai kematian!
πGagal satu atau dua cara, masih banyak cara yang lain. Yang terpenting adalah tetap semangat menempa iman dan pantang menyerah untuk terus berusaha di batas-batas syari'at.
βπ»Hapus putus asamu dengan do'a dan keyakinan penuh pada janji Allah.
πDan saksikanlah, bahwa janji-Nya adalah nyata!
ππ»"Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik."
πSebuah pesan mendalam dari lisan seorang yang mulia, shallallahu 'alaihi wasallam inilah yang menjadi motivasi kuat yang mengiringi langkah untuk berhenti.
βπ»Bukan tanpa kegagalan dan ujian, saudariku. Hampir-hampir semua usahaku untuk meluluhkan hati orang tua itu tidak ada yang berhasil saat itu. Alih-alih tersentuh oleh rangkaian kata yang susah payah ku rangkai, ayah malah marah besar dan bersikap acuh dengan permintaanku berhenti kuliah. Ah, lagi-lagi sabar itu mesti beraksi dan terus tanpa henti!
βSaat beliau datang dari Maluku ke kota tempatku kuliah untuk sebuah tugas kerjanya, ku gunakan kesempatan ini untuk mengambil hatinya.
π Dalam keadaan sakit yang semestinya beristirahat, di sebuah kamar kecil bersama seorang saudari yang tiada jenuh menyabarkan dan menguatkan. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu, saudariku.
π"pergi ga ya? ana takut kesasar?"
"Ini kesempatan baik, dek. Pergilah, insya Allah engkau aman dalam lindungan Allah. Semoga ayah akan tersentuh hatinya melihat perjuanganmu untuk bertemunya"
πDengan modal tawakkal, ku tempuh perjalanan pagi itu sendiri sambil mencari alamat hotel tempat beliau bersinggah. Dengan segenap niat, tekad dan tak lupa sebungkus kado yang malu untuk dirupiahkan karena hanya sebatas itulah yang mampu ku belanjakan dari hasil tabungan kecilku.
ππ"Semoga ayah suka, semoga ayah tersentuh hatinya"
π¦Namun, harapan tinggal harapan dan perjuangan belum usai! Dalam pertemuan singkat beberapa menit, kami hanya berdiri berdua bagai patung di depan hotel. Tanpa banyak kata. Teriknya matahari seakan berubah menjadi dingin. Suasana begitu beku. Ayah tak mau memandangku. Hanya menoleh ke kiri dan ke kanan seakan tak ada orang yang berdiri di depannya. Aku pun tak kuasa memulai pembicaraan. Hanya air mata yang berusaha tertahan di balik niqob dan sesekali menguat-nguatkan hati untuk menyakatan keinginanku,
π¦"Aku ga betah lagi dengan dunia kampus, pah"
"Sulit menjaga pandangan.."
β«Hingga tak lama kemudian, ayah memberi sinyal untuk mengakhiri pertemuan karena harus segera balik ke ibu kota.
βπ»"Ya Allah, sabarkanlah hamba."
π΅βͺβͺ(Bersambung, in syaa Allah)
πDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°πΈπΈπΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Baca dari bagian 1 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7722
ββββββ β£ββ ββββββ
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
π Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Meski manusia murka. Meski keadaan kan berubah. Iman mesti tetap kokoh diperjuangkan, tak goyah oleh keadaan!β
π΅βͺβͺ(Bersambung, in syaa Allah)
πDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°πΈπΈπΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Baca dari bagian 1 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7722
ββββββ β£ββ ββββββ
π΅βͺβͺ(Bersambung, in syaa Allah)
πDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°πΈπΈπΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Baca dari bagian 1 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7722
ββββββ β£ββ ββββββ
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
π Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Hadiah kesukaan dari orang tuanya, segera ku raih hp kecil ma'had dari tangan musyrifah,
(Setelah salam), dengan nada setengah berteriak, ku panggil dia yang ku rindukan, "Papaaa...."
βπ»Allahu akbar! "Segala puji bagi-Mu ya Allah yang tidak menjadikan ujian menimpa agamaku", seperti perkataan seorang pendahulu shalih yang beliau -rahimahullah- memuji Allah karena ujian yang beliau alami bukanlah pada perkara agama.
πHilanglah kesedihan, hilanglah keresahan, ternyata ujian dunia ini hanyalah sebentar. Alhamdulillah, meski belum seratus persen melapangkan pilihan hidupku. Tapi, kini ayah sudah kembali seperti dulu. Kembali hangat, kembali menyapa dengan kasih sayangnya. Sakit parahnya waktu itu ternyata hanya sebentar dan Alhamdulillah hingga saat ini beliau dalam keadaan sehat fisiknya. Bahkan seringkali meminta pendapatku dalam perkara agama dan sekarang beliau sendiri yang memberiku amanah untuk mengajarkan iqro* kepada adik kecil di rumah setelah pulang dari ma'had.
βͺβ«Demikianlah apa yang bisa ana bagikan kepada kalian, wahai saudari-saudariku yang semoga Allah memuliakanmu.
Sedikit tips untuk saudariku yang ingin meninggalkan dunia ikhtilat namun terkendala orang tua:
1. Teruslah menuntut 'ilmu dengan ikhlas karena-Nya sesibuk apapun agenda harianmu. Dan kumpulkan hujjah yang memantapkan hati untuk keluar dari kampus.
2. Lawan syubhat-syubhat dengan cara bertanya kepada yang 'alim. Seringlah berkonsultasi dengan ustadzah.
3. Pelajari karakter orang tuamu, ibu dan ayah. Ada yang bisa menerima kebenaran jika diskusi dengan serius dan dengan dalil, ada yang lebih mudah jika dibawa dengan logika -namun tetap menjunjung tinggi dalil dari alquran dan sunnah-, ada yang justru mesti diajak berbincang ringan dengan sedikit bercanda yang jujur, dst.
4. Sampaikan kepada orang tua secara berkala
5. Sabar, perbanyak do'a, dan YAKIN pada janji Allah. Maka, saksikanlah bahwa pertolongan Allah itu sungguh dekat. Setelah kesulitan ada kemudahan dan itu pasti!
6. Bertakwalah kepada Allah semampu kita, tempuhlah sebab-sebab istiqamah semampu kita.
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah jadikan jalan keluar baginya." (QS. ATH-THALAQ)
β«β«Demikinlah, besar harapan ana bahwa tidak ada lagi gelar "akhwat kampus", tidak ada gelar "akhwat kantoran". Namun jika bukan "akhwat tahfidz", "akhwat TN", maka betapa mulianya gelar "akhwat rumahan".
βAkhirul kalam, jika ada tulisan ana yang benar maka itu semua semata-mata datangnya dari Allah dan jika ada yang salah, maka tidak lain dari ana pribadi dan syaithon. Ana meminta maaf kepada antunna dan memohon ampun kepada Allah. Semoga surat kecil dari seorang yang kecil ini memberikan manfaat kepada diri ana dan juga saudari- saudariku dimanapun berada, akhwat salafiyyah -hafidzakunnallahu-.
*Sebutan umum di kalangan awwam untuk pelajaran membaca alquran. Adapun bagi Ahlussunnah diantara Kitab yang dipelajari dalam bidang Tajwid adalah AISAR.
ΩΨ§ΩΩΩ Ψ£ΨΉΩΩ Ψ¨Ψ§ΩΨ΅ΩΨ§Ψ¨.
ΩΨ§ΩΩΩ Ψ£ΨΉΩΩ . Ω Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩ Ω ΨΩ Ψ― Ω ΨΉΩΩ Ψ’ΩΩ Ω Ψ΅ΨΨ¨Ω Ω Ψ³ΩΩ .
πDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°πΈπΈπΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Baca dari bagian 1 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7722
ββββββ β£ββ ββββββ
(Setelah salam), dengan nada setengah berteriak, ku panggil dia yang ku rindukan, "Papaaa...."
βπ»Allahu akbar! "Segala puji bagi-Mu ya Allah yang tidak menjadikan ujian menimpa agamaku", seperti perkataan seorang pendahulu shalih yang beliau -rahimahullah- memuji Allah karena ujian yang beliau alami bukanlah pada perkara agama.
πHilanglah kesedihan, hilanglah keresahan, ternyata ujian dunia ini hanyalah sebentar. Alhamdulillah, meski belum seratus persen melapangkan pilihan hidupku. Tapi, kini ayah sudah kembali seperti dulu. Kembali hangat, kembali menyapa dengan kasih sayangnya. Sakit parahnya waktu itu ternyata hanya sebentar dan Alhamdulillah hingga saat ini beliau dalam keadaan sehat fisiknya. Bahkan seringkali meminta pendapatku dalam perkara agama dan sekarang beliau sendiri yang memberiku amanah untuk mengajarkan iqro* kepada adik kecil di rumah setelah pulang dari ma'had.
βͺβ«Demikianlah apa yang bisa ana bagikan kepada kalian, wahai saudari-saudariku yang semoga Allah memuliakanmu.
Sedikit tips untuk saudariku yang ingin meninggalkan dunia ikhtilat namun terkendala orang tua:
1. Teruslah menuntut 'ilmu dengan ikhlas karena-Nya sesibuk apapun agenda harianmu. Dan kumpulkan hujjah yang memantapkan hati untuk keluar dari kampus.
2. Lawan syubhat-syubhat dengan cara bertanya kepada yang 'alim. Seringlah berkonsultasi dengan ustadzah.
3. Pelajari karakter orang tuamu, ibu dan ayah. Ada yang bisa menerima kebenaran jika diskusi dengan serius dan dengan dalil, ada yang lebih mudah jika dibawa dengan logika -namun tetap menjunjung tinggi dalil dari alquran dan sunnah-, ada yang justru mesti diajak berbincang ringan dengan sedikit bercanda yang jujur, dst.
4. Sampaikan kepada orang tua secara berkala
5. Sabar, perbanyak do'a, dan YAKIN pada janji Allah. Maka, saksikanlah bahwa pertolongan Allah itu sungguh dekat. Setelah kesulitan ada kemudahan dan itu pasti!
6. Bertakwalah kepada Allah semampu kita, tempuhlah sebab-sebab istiqamah semampu kita.
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah jadikan jalan keluar baginya." (QS. ATH-THALAQ)
β«β«Demikinlah, besar harapan ana bahwa tidak ada lagi gelar "akhwat kampus", tidak ada gelar "akhwat kantoran". Namun jika bukan "akhwat tahfidz", "akhwat TN", maka betapa mulianya gelar "akhwat rumahan".
βAkhirul kalam, jika ada tulisan ana yang benar maka itu semua semata-mata datangnya dari Allah dan jika ada yang salah, maka tidak lain dari ana pribadi dan syaithon. Ana meminta maaf kepada antunna dan memohon ampun kepada Allah. Semoga surat kecil dari seorang yang kecil ini memberikan manfaat kepada diri ana dan juga saudari- saudariku dimanapun berada, akhwat salafiyyah -hafidzakunnallahu-.
*Sebutan umum di kalangan awwam untuk pelajaran membaca alquran. Adapun bagi Ahlussunnah diantara Kitab yang dipelajari dalam bidang Tajwid adalah AISAR.
ΩΨ§ΩΩΩ Ψ£ΨΉΩΩ Ψ¨Ψ§ΩΨ΅ΩΨ§Ψ¨.
ΩΨ§ΩΩΩ Ψ£ΨΉΩΩ . Ω Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩ Ω ΨΩ Ψ― Ω ΨΉΩΩ Ψ’ΩΩ Ω Ψ΅ΨΨ¨Ω Ω Ψ³ΩΩ .
πDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°πΈπΈπΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Baca dari bagian 1 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7722
ββββββ β£ββ ββββββ
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
π Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
Beliau lah, dengan penuh kasih dan sayang, yang telah mengarahkan jalan-jalan mudah menuju keabadian surga.
*Kawanβ¦*
Lama sudah rasanya kita tidak berjumpa. Ada rindu yang mengejar sebenarnya, jika sekian waktu berpisah. Sebab, engkau adalah kawan dekatku. Karena, kita pernah berjalan dan hidup bersahabat.
*Namun, itu dahulu kalaβ¦*
Saat kita masih disatukan oleh majelis ilmu. Saat semangatku dan semangatmu dalam thalabul ilmi bagai banjir bandang yang tak terbendung. Ya, momen-momen indah kita dalam suka duka belajar agama.
*Kawanβ¦*
Masihkah teringat olehmu ? Saat orangtua kita telihat marah karena cara berpakaian kita yang berubah. Apalagi ketika kita mulai senang dan gemar menilai segala sesuatu dengan pandangan agama ?
Dan, orangtua kita pun akhirnya memaklumi. Sebab, kita masih berdarah muda. Suka dengan hal-hal baru dan menantang.
Masihkah pula engkau teringat ? Saat nama-nama kita dipanggil dalam sebuah dewan guru. Karena kita terlambat masuk kelas demi menegakkan shalat dzuhur berjamaβah ?
Dan, akhirnya kita pun menang. Sebab, sebagian guru pun mendukung. Sekali lagi, sebab kita masih muda. Semangat dan sikap idealis kita begitu tinggi.
*Kawanβ¦*
Masihkah engkau seperti yang dulu ? Bersemangat membara untuk fokus belajar ilmu-ilmu agama ?
*Kawanβ¦*
Engkau begitu cerdas. Daripada menghafal rumus dan aksioma dalam ilmu matematika, apakah tidak sebaiknya engkau menghafal ayat-ayat suci Al-Qurβan ? Aku yakin engkau pasti mampu menjadi seorang penghafal Al-Qurβan.
Engkau sungguh pintar. Daripada menghafal nama-nama latin tumbuhan lengkap dengan ordo dan familinya, apakah tidak sebaiknya engkau menghafal hadits-hadits Nabi lengkap dengan sanadnya ? Aku yakin engkau pasti bisa menjadi seorang penghafal hadits.
Engkau benar-benar pandai. Daripada engkau menghafal vocabulary dan rumus-rumus tense dalam Bahasa Inggris, apakah tidak sebaiknya engkau menghafal mufradat Bahasa Arab dan menguasai tata Bahasa Arab ? Aku yakin engkau dapat menjadi seorang ahli nahwu dan sharaf.
Engkau memiliki kekuatan mengingat yang tinggi. Daripada engkau menghafal tahun dan peristiwa yang terjadi dalam lintasan sejarah romawi dan daratan eropa, apakah tidak sebaiknya engkau menghafal tahun dan peristiwa yang terjadi dalam sejarah kehidupan Nabi ? Aku yakin engkau mampu menjadi seorang ahli tentang sejarah islam.
*Kawanβ¦*
Dengan kemampuan, kecerdasan, dan kemauan juga tentu dengan pertolongan dari Allah, aku yakin engkau bisa menjadi seorang pembimbing agama.
*Namunβ¦*
*Di mana engkau sekarang ?*
*Kemana engkau pergi ?*
*Apalagi yang sedang engkau kejar ?*
*Kawanβ¦*
Sedih rasanya saat mendengar tentangmu kini. Cahaya ilmu di wajahmu telah tertukar dengan gelapnya dosa. Sujud dan rukukmu yang lalu telah berubah menjadi langkah-langkah cela. Doβa dan dzikirmu telah berganti nada dan lagu.
*Engkau bukan yang dahulu lagi.*
*Kawanβ¦*
Sekuntum surat ini aku rangkaikan untukmu. Moga-moga engkau teringat kembali akan tekad dan cita-citamu untuk menjadi seorang ulamaβ, penerang umat manusia.
Sungguh, doβaku selalu ada untukmu.
Ditulis ulang dari buku βPEMUDA DI WARNA WARNI THALABUL βILMIβ Penerbit Toobagus Publishing
Karya Al Ustadz Abu Nashim Mukhtar βIbenβ Rifai La Firlaz
www.darussalaf.or.id/nasehat/sekuntum-surat-buat-kawanku
ββββ’β’β’β’β’
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#surat #kawan #sahabat
*Kawanβ¦*
Lama sudah rasanya kita tidak berjumpa. Ada rindu yang mengejar sebenarnya, jika sekian waktu berpisah. Sebab, engkau adalah kawan dekatku. Karena, kita pernah berjalan dan hidup bersahabat.
*Namun, itu dahulu kalaβ¦*
Saat kita masih disatukan oleh majelis ilmu. Saat semangatku dan semangatmu dalam thalabul ilmi bagai banjir bandang yang tak terbendung. Ya, momen-momen indah kita dalam suka duka belajar agama.
*Kawanβ¦*
Masihkah teringat olehmu ? Saat orangtua kita telihat marah karena cara berpakaian kita yang berubah. Apalagi ketika kita mulai senang dan gemar menilai segala sesuatu dengan pandangan agama ?
Dan, orangtua kita pun akhirnya memaklumi. Sebab, kita masih berdarah muda. Suka dengan hal-hal baru dan menantang.
Masihkah pula engkau teringat ? Saat nama-nama kita dipanggil dalam sebuah dewan guru. Karena kita terlambat masuk kelas demi menegakkan shalat dzuhur berjamaβah ?
Dan, akhirnya kita pun menang. Sebab, sebagian guru pun mendukung. Sekali lagi, sebab kita masih muda. Semangat dan sikap idealis kita begitu tinggi.
*Kawanβ¦*
Masihkah engkau seperti yang dulu ? Bersemangat membara untuk fokus belajar ilmu-ilmu agama ?
*Kawanβ¦*
Engkau begitu cerdas. Daripada menghafal rumus dan aksioma dalam ilmu matematika, apakah tidak sebaiknya engkau menghafal ayat-ayat suci Al-Qurβan ? Aku yakin engkau pasti mampu menjadi seorang penghafal Al-Qurβan.
Engkau sungguh pintar. Daripada menghafal nama-nama latin tumbuhan lengkap dengan ordo dan familinya, apakah tidak sebaiknya engkau menghafal hadits-hadits Nabi lengkap dengan sanadnya ? Aku yakin engkau pasti bisa menjadi seorang penghafal hadits.
Engkau benar-benar pandai. Daripada engkau menghafal vocabulary dan rumus-rumus tense dalam Bahasa Inggris, apakah tidak sebaiknya engkau menghafal mufradat Bahasa Arab dan menguasai tata Bahasa Arab ? Aku yakin engkau dapat menjadi seorang ahli nahwu dan sharaf.
Engkau memiliki kekuatan mengingat yang tinggi. Daripada engkau menghafal tahun dan peristiwa yang terjadi dalam lintasan sejarah romawi dan daratan eropa, apakah tidak sebaiknya engkau menghafal tahun dan peristiwa yang terjadi dalam sejarah kehidupan Nabi ? Aku yakin engkau mampu menjadi seorang ahli tentang sejarah islam.
*Kawanβ¦*
Dengan kemampuan, kecerdasan, dan kemauan juga tentu dengan pertolongan dari Allah, aku yakin engkau bisa menjadi seorang pembimbing agama.
*Namunβ¦*
*Di mana engkau sekarang ?*
*Kemana engkau pergi ?*
*Apalagi yang sedang engkau kejar ?*
*Kawanβ¦*
Sedih rasanya saat mendengar tentangmu kini. Cahaya ilmu di wajahmu telah tertukar dengan gelapnya dosa. Sujud dan rukukmu yang lalu telah berubah menjadi langkah-langkah cela. Doβa dan dzikirmu telah berganti nada dan lagu.
*Engkau bukan yang dahulu lagi.*
*Kawanβ¦*
Sekuntum surat ini aku rangkaikan untukmu. Moga-moga engkau teringat kembali akan tekad dan cita-citamu untuk menjadi seorang ulamaβ, penerang umat manusia.
Sungguh, doβaku selalu ada untukmu.
Ditulis ulang dari buku βPEMUDA DI WARNA WARNI THALABUL βILMIβ Penerbit Toobagus Publishing
Karya Al Ustadz Abu Nashim Mukhtar βIbenβ Rifai La Firlaz
www.darussalaf.or.id/nasehat/sekuntum-surat-buat-kawanku
ββββ’β’β’β’β’
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#surat #kawan #sahabat
Darus Salaf : Kajian Islam Berdasarkan Al-Qur'an dan Assunnah
Sekuntum Surat Buat Kawanku - Darus Salaf : Kajian Islam Berdasarkan Al-Qur'an dan Assunnah
Syukur dan tahmid terbingkai indah dalam sanjungan hamba untuk Dzat Yang Maha Pemurah. Dia-lah, dengan taufik dan hikmah-Nya, yang memilihkan derajat tinggi untuk hamba atau...
βπ»βπ»π₯π’ KLARIFIKASI SALAFI ATAS SURAT TERBUKA KEPADA PRESIDEN JOKO WIDODO YANG MENGATASNAMAKAN SALAFI INDONESIA
π Bersama: Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah
π Tempat: Masjid Ma'had as-Salafy Jember || Rabu malam Kamis 02 Dzulhijjah 1438H/23 Agustus 2017M
β³ Durasi 46:28
π₯ Unduh di link https://drive.google.com/file/d/0By37s-7RO_8HSEd5QTRfalRCNnc/view?usp=drivesdk
β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’
π Dikutip dari channel @ManhajulAnbiya
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
02 Dzulhijjah 1438 H / 24 Agustus 2017 M
#klarifikasi #surat #terbuka
π Bersama: Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah
π Tempat: Masjid Ma'had as-Salafy Jember || Rabu malam Kamis 02 Dzulhijjah 1438H/23 Agustus 2017M
β³ Durasi 46:28
π₯ Unduh di link https://drive.google.com/file/d/0By37s-7RO_8HSEd5QTRfalRCNnc/view?usp=drivesdk
β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’
π Dikutip dari channel @ManhajulAnbiya
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
02 Dzulhijjah 1438 H / 24 Agustus 2017 M
#klarifikasi #surat #terbuka