di dahsyatnya arus syubhat seperti di atas. Bukan masalah bisa memberi makan orang tua dengan sebab hasil keringat sendiri, tapi hadirnya seorang akhwat di barisan kantor atau tempat-tempat kerja yang terjadi ikhtilat itulah yang aku maksudkan.
οο»Maka, dengan sebab terus belajar dan meminta kekokohan hati di atas sunnah-lah yang akan menyelamatkan kita dari fitnah syubhat-syubhat di atas.
βο»Saudariku fillah, ketahuilah bahwasanya hidayah itu adalah hak mutlak bagi Allah. Allah-lah -dengan segala hikmah-Nya yang adil- yang akan memberikan hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki.
ββSekarang, jawablah pertanyaan ini:
-Apakah setelah engkau lulus sarjana, engkau dapati orang tuamu dengan serta-merta menyatakan dengan yakin, "anakku, kami ingin belajar manhaj salaf."
-Apakah setelah engkau kerja menghasilkan uang sekian rupiah, orang tuamu dengan senyuman tulus mendatangimu dan berkata, "dimana ayah bisa mendapatkan sirwal?" atau "Ibu ingin berhijab sepertimu".
-Benarkah setelah engkau menjadi sarjanawati dan "sukses", orang tuamu dengan mantap menghentikan ritual tahlilan?
ο΅Alhamdulillah, jika ternyata ada yang benar-benar mengalami hal seperti itu. Meski yang ku ketahui adalah kenyataan hidup beberapa akhwat sarjana yang keadaan orang tuanya masih sama seperti ketika dia berada di bangku kuliah. Namun, yang ingin ku yakinkan kepada diri dan saudariku adalah hidayah itu bukan kuasa kita dan Allah Maha Melihat usaha/ikhtiar kita, wahai saudariku. Allah melihat jalan-jalan yang kita tempuh. Haruskah terburu-buru mengambil "jalan pintas" dengan mengorbankan agama? Allahumma sallimna minal fitan.
οBukankah tidak sedikit akhwat yang berhasil melepaskan masa pendidikan umumnya meski dengan ujian berikutnya, namun kemudian Allah condongkan hati orang tuanya kepada manhaj salaf ini?! Tanpa gelar sarjana, tanpa duduk di ruang kerja dengan yang bukan mahram. Bahkan ada yang kemudian orang tuanyalah yang justru mengingatkan anaknya untuk tetap istiqamah setelah sebelumnya membenci manhaj al-haq ini.
"Maka nikmat Rabbmu manakah yang engkau dustakan?"
ο΅βͺοΈβͺοΈ(Bersambung, in syaa Allah)
οDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°οΈοΈοΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Bagian 2 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7724
ββββββ β£ββ ββββββ
οο»Maka, dengan sebab terus belajar dan meminta kekokohan hati di atas sunnah-lah yang akan menyelamatkan kita dari fitnah syubhat-syubhat di atas.
βο»Saudariku fillah, ketahuilah bahwasanya hidayah itu adalah hak mutlak bagi Allah. Allah-lah -dengan segala hikmah-Nya yang adil- yang akan memberikan hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki.
ββSekarang, jawablah pertanyaan ini:
-Apakah setelah engkau lulus sarjana, engkau dapati orang tuamu dengan serta-merta menyatakan dengan yakin, "anakku, kami ingin belajar manhaj salaf."
-Apakah setelah engkau kerja menghasilkan uang sekian rupiah, orang tuamu dengan senyuman tulus mendatangimu dan berkata, "dimana ayah bisa mendapatkan sirwal?" atau "Ibu ingin berhijab sepertimu".
-Benarkah setelah engkau menjadi sarjanawati dan "sukses", orang tuamu dengan mantap menghentikan ritual tahlilan?
ο΅Alhamdulillah, jika ternyata ada yang benar-benar mengalami hal seperti itu. Meski yang ku ketahui adalah kenyataan hidup beberapa akhwat sarjana yang keadaan orang tuanya masih sama seperti ketika dia berada di bangku kuliah. Namun, yang ingin ku yakinkan kepada diri dan saudariku adalah hidayah itu bukan kuasa kita dan Allah Maha Melihat usaha/ikhtiar kita, wahai saudariku. Allah melihat jalan-jalan yang kita tempuh. Haruskah terburu-buru mengambil "jalan pintas" dengan mengorbankan agama? Allahumma sallimna minal fitan.
οBukankah tidak sedikit akhwat yang berhasil melepaskan masa pendidikan umumnya meski dengan ujian berikutnya, namun kemudian Allah condongkan hati orang tuanya kepada manhaj salaf ini?! Tanpa gelar sarjana, tanpa duduk di ruang kerja dengan yang bukan mahram. Bahkan ada yang kemudian orang tuanyalah yang justru mengingatkan anaknya untuk tetap istiqamah setelah sebelumnya membenci manhaj al-haq ini.
"Maka nikmat Rabbmu manakah yang engkau dustakan?"
ο΅βͺοΈβͺοΈ(Bersambung, in syaa Allah)
οDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°οΈοΈοΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Bagian 2 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7724
ββββββ β£ββ ββββββ
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
π Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
, justru ada ummahat yang menceritakan kisahnya yang berhenti justru di semester tujuh artinya tinggal satu semester lagi yang hanya menghitung bulan. Padahal, beliau juga kuliah di kampus favorit negeri ini yang katanya "kampus bergengsi".
ππ»Demikianlah jika iman telah kokoh di hati, harta maupun jabatan duniawi menjadi tidak berarti. Apapun akan dilakukan demi ridha ilahi.
πSabar dan do'a. Tidak mudah namun harus terus diperjuangkan!
β«β°Akhir semester empat, dengan modal "keyakinan" ku putuskan untuk kembali bicara kepada orang tua. Kali ini, bukan lagi dengan modal "coba-coba", namun dengan langkah sepenuh yakin, ku tempuh segala usaha untuk meluluhkan hati kedua orang tua. Mulai dari sms, telepon, hingga lembaran surat dengan sebingkai kado.
π£Yang namanya usaha, tak mengenal batas waktu, kecuali menjumpai kematian!
πGagal satu atau dua cara, masih banyak cara yang lain. Yang terpenting adalah tetap semangat menempa iman dan pantang menyerah untuk terus berusaha di batas-batas syari'at.
βπ»Hapus putus asamu dengan do'a dan keyakinan penuh pada janji Allah.
πDan saksikanlah, bahwa janji-Nya adalah nyata!
ππ»"Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik."
πSebuah pesan mendalam dari lisan seorang yang mulia, shallallahu 'alaihi wasallam inilah yang menjadi motivasi kuat yang mengiringi langkah untuk berhenti.
βπ»Bukan tanpa kegagalan dan ujian, saudariku. Hampir-hampir semua usahaku untuk meluluhkan hati orang tua itu tidak ada yang berhasil saat itu. Alih-alih tersentuh oleh rangkaian kata yang susah payah ku rangkai, ayah malah marah besar dan bersikap acuh dengan permintaanku berhenti kuliah. Ah, lagi-lagi sabar itu mesti beraksi dan terus tanpa henti!
βSaat beliau datang dari Maluku ke kota tempatku kuliah untuk sebuah tugas kerjanya, ku gunakan kesempatan ini untuk mengambil hatinya.
π Dalam keadaan sakit yang semestinya beristirahat, di sebuah kamar kecil bersama seorang saudari yang tiada jenuh menyabarkan dan menguatkan. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu, saudariku.
π"pergi ga ya? ana takut kesasar?"
"Ini kesempatan baik, dek. Pergilah, insya Allah engkau aman dalam lindungan Allah. Semoga ayah akan tersentuh hatinya melihat perjuanganmu untuk bertemunya"
πDengan modal tawakkal, ku tempuh perjalanan pagi itu sendiri sambil mencari alamat hotel tempat beliau bersinggah. Dengan segenap niat, tekad dan tak lupa sebungkus kado yang malu untuk dirupiahkan karena hanya sebatas itulah yang mampu ku belanjakan dari hasil tabungan kecilku.
ππ"Semoga ayah suka, semoga ayah tersentuh hatinya"
π¦Namun, harapan tinggal harapan dan perjuangan belum usai! Dalam pertemuan singkat beberapa menit, kami hanya berdiri berdua bagai patung di depan hotel. Tanpa banyak kata. Teriknya matahari seakan berubah menjadi dingin. Suasana begitu beku. Ayah tak mau memandangku. Hanya menoleh ke kiri dan ke kanan seakan tak ada orang yang berdiri di depannya. Aku pun tak kuasa memulai pembicaraan. Hanya air mata yang berusaha tertahan di balik niqob dan sesekali menguat-nguatkan hati untuk menyakatan keinginanku,
π¦"Aku ga betah lagi dengan dunia kampus, pah"
"Sulit menjaga pandangan.."
β«Hingga tak lama kemudian, ayah memberi sinyal untuk mengakhiri pertemuan karena harus segera balik ke ibu kota.
βπ»"Ya Allah, sabarkanlah hamba."
π΅βͺβͺ(Bersambung, in syaa Allah)
πDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°πΈπΈπΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Baca dari bagian 1 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7722
ββββββ β£ββ ββββββ
ππ»Demikianlah jika iman telah kokoh di hati, harta maupun jabatan duniawi menjadi tidak berarti. Apapun akan dilakukan demi ridha ilahi.
πSabar dan do'a. Tidak mudah namun harus terus diperjuangkan!
β«β°Akhir semester empat, dengan modal "keyakinan" ku putuskan untuk kembali bicara kepada orang tua. Kali ini, bukan lagi dengan modal "coba-coba", namun dengan langkah sepenuh yakin, ku tempuh segala usaha untuk meluluhkan hati kedua orang tua. Mulai dari sms, telepon, hingga lembaran surat dengan sebingkai kado.
π£Yang namanya usaha, tak mengenal batas waktu, kecuali menjumpai kematian!
πGagal satu atau dua cara, masih banyak cara yang lain. Yang terpenting adalah tetap semangat menempa iman dan pantang menyerah untuk terus berusaha di batas-batas syari'at.
βπ»Hapus putus asamu dengan do'a dan keyakinan penuh pada janji Allah.
πDan saksikanlah, bahwa janji-Nya adalah nyata!
ππ»"Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik."
πSebuah pesan mendalam dari lisan seorang yang mulia, shallallahu 'alaihi wasallam inilah yang menjadi motivasi kuat yang mengiringi langkah untuk berhenti.
βπ»Bukan tanpa kegagalan dan ujian, saudariku. Hampir-hampir semua usahaku untuk meluluhkan hati orang tua itu tidak ada yang berhasil saat itu. Alih-alih tersentuh oleh rangkaian kata yang susah payah ku rangkai, ayah malah marah besar dan bersikap acuh dengan permintaanku berhenti kuliah. Ah, lagi-lagi sabar itu mesti beraksi dan terus tanpa henti!
βSaat beliau datang dari Maluku ke kota tempatku kuliah untuk sebuah tugas kerjanya, ku gunakan kesempatan ini untuk mengambil hatinya.
π Dalam keadaan sakit yang semestinya beristirahat, di sebuah kamar kecil bersama seorang saudari yang tiada jenuh menyabarkan dan menguatkan. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu, saudariku.
π"pergi ga ya? ana takut kesasar?"
"Ini kesempatan baik, dek. Pergilah, insya Allah engkau aman dalam lindungan Allah. Semoga ayah akan tersentuh hatinya melihat perjuanganmu untuk bertemunya"
πDengan modal tawakkal, ku tempuh perjalanan pagi itu sendiri sambil mencari alamat hotel tempat beliau bersinggah. Dengan segenap niat, tekad dan tak lupa sebungkus kado yang malu untuk dirupiahkan karena hanya sebatas itulah yang mampu ku belanjakan dari hasil tabungan kecilku.
ππ"Semoga ayah suka, semoga ayah tersentuh hatinya"
π¦Namun, harapan tinggal harapan dan perjuangan belum usai! Dalam pertemuan singkat beberapa menit, kami hanya berdiri berdua bagai patung di depan hotel. Tanpa banyak kata. Teriknya matahari seakan berubah menjadi dingin. Suasana begitu beku. Ayah tak mau memandangku. Hanya menoleh ke kiri dan ke kanan seakan tak ada orang yang berdiri di depannya. Aku pun tak kuasa memulai pembicaraan. Hanya air mata yang berusaha tertahan di balik niqob dan sesekali menguat-nguatkan hati untuk menyakatan keinginanku,
π¦"Aku ga betah lagi dengan dunia kampus, pah"
"Sulit menjaga pandangan.."
β«Hingga tak lama kemudian, ayah memberi sinyal untuk mengakhiri pertemuan karena harus segera balik ke ibu kota.
βπ»"Ya Allah, sabarkanlah hamba."
π΅βͺβͺ(Bersambung, in syaa Allah)
πDari Saudarimu di Jalan-Nya, Hamba Allah di Bumi Allah.
βοΈPenulis: Tim MiftahDaarSaadah
γ°πΈπΈπΈγ°
π Dikutip dari channel @MiftahDaarSaadah
π Dipublikasikan oleh:
ππΏ http://bit.ly/telegramTIC
ππΏ http://bit.ly/websiteTIC
π WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________
#akhwat #kuliah #orangtua #tholibulilm #manhaj #gelar #sarjana #jilbab #sukses #ibu #surat #dakwah #kampus #salaf #kerja #doa #mahram #ikhtilat #tabaruj #benci #istiqomah
Baca dari bagian 1 klik https://t.me/tholibulilmicikarang/7722
ββββββ β£ββ ββββββ
Telegram
TIC [ Tholibul Ilmi Cikarang ]
π Meraih ridho Allah dengan senantiasa mengikhlaskan niat.
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]
π Saran , kritik , masukan2 dll silahkan hubungi abu fadhillah di nomor 0857-7123-2111 [ phone , sms , wa/telegram ]