*Ramuan jamu Meningkatkan Daya Tahan tubuh ( Imunitas).*
Berdasarkan Penelitian serta anjuran Prof Dr.drh.Chaerul Anwar Nidom,MS Peneliti di Universitas Airlangga Surabaya yakni meningkatkan Imunitas Tubuh agar siap dan mampu menangkal Infeksi Virus Covid-19 maka kami buat Sebuah Ramuan yang mudah dan Segar terdiri dari 3 bahan Utama yang menghasilkan Curcuminoid,Turmeric dan Zingiberol dengan beberapa tambahan rempah agar menghasilkan Jamu yang Aman Nikmat dan mudah dalam pembuatan serta menghasilkan Efek yang bermanfaat kesehatan..
*Bahan - bahan :*
🍃 Temulawak basah/segar 80 gr
🍃 Kunyit Basah/Segar 60 gr
🍃 Jahe merah Basah /Segar.60 gr
🍃 Sereh
🍃 Kayu manis
🍃 Ketumbar secukupnya
untuk membuat jamu rasanya lebih nikmat
🍃 Air 2 liter.
*Cara memasak :*
Masukkan semua bahan kedalam air lalu dimasak,
waktu mendidih selama 10 menit.
Lalu di saring.
Minum setiap kali minum 200 ml bisa di tambahkan madu sebagai penambah rasa Jamu.
Hasil rebusan jamu bisa disimpan dalam botol di kulkas. Jamunya di panasin tiap 12 jam yakni tiap mau minum pagi dan sore.
Penulis :
*Thobib Abu Hafidh Muhammad,D.Sh.T Sorong*
Turut Publikasi:
Wa Salafy Purwakarta
https://t.me/salafypurwakarta
_Semoga bermanfaat_
Berdasarkan Penelitian serta anjuran Prof Dr.drh.Chaerul Anwar Nidom,MS Peneliti di Universitas Airlangga Surabaya yakni meningkatkan Imunitas Tubuh agar siap dan mampu menangkal Infeksi Virus Covid-19 maka kami buat Sebuah Ramuan yang mudah dan Segar terdiri dari 3 bahan Utama yang menghasilkan Curcuminoid,Turmeric dan Zingiberol dengan beberapa tambahan rempah agar menghasilkan Jamu yang Aman Nikmat dan mudah dalam pembuatan serta menghasilkan Efek yang bermanfaat kesehatan..
*Bahan - bahan :*
🍃 Temulawak basah/segar 80 gr
🍃 Kunyit Basah/Segar 60 gr
🍃 Jahe merah Basah /Segar.60 gr
🍃 Sereh
🍃 Kayu manis
🍃 Ketumbar secukupnya
untuk membuat jamu rasanya lebih nikmat
🍃 Air 2 liter.
*Cara memasak :*
Masukkan semua bahan kedalam air lalu dimasak,
waktu mendidih selama 10 menit.
Lalu di saring.
Minum setiap kali minum 200 ml bisa di tambahkan madu sebagai penambah rasa Jamu.
Hasil rebusan jamu bisa disimpan dalam botol di kulkas. Jamunya di panasin tiap 12 jam yakni tiap mau minum pagi dan sore.
Penulis :
*Thobib Abu Hafidh Muhammad,D.Sh.T Sorong*
Turut Publikasi:
Wa Salafy Purwakarta
https://t.me/salafypurwakarta
_Semoga bermanfaat_
Telegram
Salafy Purwakarta
Info Ma'had Purwakarta
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
💐📝UWAIS AL-QORONIY: TABIIN TERBAIK (Bag ke-2)
✅Pemberi Syafaat Manusia dalam Jumlah Besar
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَكْثَرُ مِنْ بَنِي تَمِيمٍ
Akan masuk surga sejumlah orang yang lebih banyak dari Bani Tamim dengan syafaat seorang laki-laki dari umatku (H.R atTirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan Syaikh al-Albaniy)
Bani Tamim adalah suatu kabilah yang sangat besar. Hadits Nabi itu menunjukkan bahwa ada seorang laki-laki dari umat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam yang dengan izin Allah memberikan syafaat kepada banyak orang. Saking banyaknya, jumlah orang yang mendapat syafaat dari laki-laki tersebut lebih banyak dibandingkan orang-orang pada Bani Tamim, suatu kabilah yang sangat besar.
Sebagian Ulama ada yang menyatakan bahwa laki-laki pemberi syafaat itu adalah Utsman bin Affan. Sedangkan sebagian Ulama lain ada yang menyatakan bahwa itu adalah Uwais al-Qoroniy. Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berpendapat bahwa orang yang dimaksud Nabi tersebut adalah Uwais al-Qoroniy (al-Mustadrak karya al-Hakim no riwayat 5729 (3/461)).
Para Nabi bisa memberikan syafaat, demikian juga para Malaikat maupun orang sholih. Namun semuanya hanya bisa memberikan syafaat dengan izin Allah Ta’ala.
...مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ...
...dan siapakah yang bisa memberikan syafaat di sisi-Nya kecuali atas izin-Nya?! (Tidak ada)...(Q.S al-Baqoroh ayat 255)
Pemberian syafaat juga tidak bisa diperoleh jika Allah tidak meridhai:
وَلَا يَشْفَعُوْنَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى
Mereka tidaklah memberikan syafaat kecuali kepada orang yang diridhai (oleh Allah) (Q.S al-Anbiyaa’ ayat 28)
وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئاً إِلَّا مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَى
Betapa banyak Malaikat di langit tidaklah syafaatnya bermanfaat untuk mereka sedikitpun kecuali setelah diizinkan Allah bagi siapa yang dikehendaki dan diridhai-Nya (Q.S anNajm ayat 26)
Salah satu syarat utama untuk mendapatkan syafaat itu adalah orang tersebut mentauhidkan Allah, tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun, tidak berbuat kesyirikan. Karena Allah tidaklah meridhai kecuali tauhid. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
لِكُلِّ نَبِىٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِىٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّى اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِى شَفَاعَةً لأُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِىَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِى لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
Setiap Nabi memiliki doa mustajabah. Setiap Nabi telah menyegerakan doanya. Sedangkan aku menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat. Syafaat itu akan diperoleh InsyaAllah bagi orang yang meninggal dari kalangan umatku yang tidak mensekutukan Allah dengan suatu apapun (H.R Muslim dalam Kitabul Iman, dari Abu Hurairah)
✅Nasihat Uwais untuk Membangkitkan Perasaan Takut Kepada Allah
Tidak jarang seseorang merasa aman dari adzab Allah. Meski ia telah banyak berbuat dosa, namun seakan-akan itu tidak berbekas dalam hatinya. Tak ada penyesalan sama sekali. Tidak ada perasaan khawatir sedikitpun bahwa Allah akan mengadzabnya. Lalai, larut dalam menikmati kehidupan dunia.
Salah satu nasihat Uwais al-Qoroniy adalah hendaknya kita merasa sangat takut kepada Allah, seakan-akan kita telah membunuh manusia seluruhnya.
Uwais al-Qoroniy rahimahullah menyatakan:
كُنْ فِي أَمْرِ اللَّهِ كَأَنَّكَ قَتَلْتَ النَّاسَ كُلَّهُمْ
Jadilah engkau dalam urusan Allah, seakan-akan engkau telah membunuh manusia seluruhnya (riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak, al-Baihaqiy dalam Syuabul Iman, dan Ibnu Asaakir dalam tarikh Dimasyq)
Bisa dibayangkan jika kita membunuh semua orang, akan terbayang besarnya dosa itu sehingga kita akan berusaha untuk bertaubat dan memperbanyak amal sholih. Kita benar-benar takut Allah akan mengadzab kita akan besarnya dosa tersebut. Hal utama yang mendominasi pikiran kita adalah bagaimana caranya agar Allah mengampuni dosa kita yang sangat besar dan banyak itu.
Seringkali orang meremehkan suatu dosa. Dianggapnya kecil. Padaha
✅Pemberi Syafaat Manusia dalam Jumlah Besar
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَكْثَرُ مِنْ بَنِي تَمِيمٍ
Akan masuk surga sejumlah orang yang lebih banyak dari Bani Tamim dengan syafaat seorang laki-laki dari umatku (H.R atTirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan Syaikh al-Albaniy)
Bani Tamim adalah suatu kabilah yang sangat besar. Hadits Nabi itu menunjukkan bahwa ada seorang laki-laki dari umat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam yang dengan izin Allah memberikan syafaat kepada banyak orang. Saking banyaknya, jumlah orang yang mendapat syafaat dari laki-laki tersebut lebih banyak dibandingkan orang-orang pada Bani Tamim, suatu kabilah yang sangat besar.
Sebagian Ulama ada yang menyatakan bahwa laki-laki pemberi syafaat itu adalah Utsman bin Affan. Sedangkan sebagian Ulama lain ada yang menyatakan bahwa itu adalah Uwais al-Qoroniy. Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berpendapat bahwa orang yang dimaksud Nabi tersebut adalah Uwais al-Qoroniy (al-Mustadrak karya al-Hakim no riwayat 5729 (3/461)).
Para Nabi bisa memberikan syafaat, demikian juga para Malaikat maupun orang sholih. Namun semuanya hanya bisa memberikan syafaat dengan izin Allah Ta’ala.
...مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ...
...dan siapakah yang bisa memberikan syafaat di sisi-Nya kecuali atas izin-Nya?! (Tidak ada)...(Q.S al-Baqoroh ayat 255)
Pemberian syafaat juga tidak bisa diperoleh jika Allah tidak meridhai:
وَلَا يَشْفَعُوْنَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى
Mereka tidaklah memberikan syafaat kecuali kepada orang yang diridhai (oleh Allah) (Q.S al-Anbiyaa’ ayat 28)
وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئاً إِلَّا مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَى
Betapa banyak Malaikat di langit tidaklah syafaatnya bermanfaat untuk mereka sedikitpun kecuali setelah diizinkan Allah bagi siapa yang dikehendaki dan diridhai-Nya (Q.S anNajm ayat 26)
Salah satu syarat utama untuk mendapatkan syafaat itu adalah orang tersebut mentauhidkan Allah, tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun, tidak berbuat kesyirikan. Karena Allah tidaklah meridhai kecuali tauhid. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
لِكُلِّ نَبِىٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِىٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّى اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِى شَفَاعَةً لأُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِىَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِى لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
Setiap Nabi memiliki doa mustajabah. Setiap Nabi telah menyegerakan doanya. Sedangkan aku menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat. Syafaat itu akan diperoleh InsyaAllah bagi orang yang meninggal dari kalangan umatku yang tidak mensekutukan Allah dengan suatu apapun (H.R Muslim dalam Kitabul Iman, dari Abu Hurairah)
✅Nasihat Uwais untuk Membangkitkan Perasaan Takut Kepada Allah
Tidak jarang seseorang merasa aman dari adzab Allah. Meski ia telah banyak berbuat dosa, namun seakan-akan itu tidak berbekas dalam hatinya. Tak ada penyesalan sama sekali. Tidak ada perasaan khawatir sedikitpun bahwa Allah akan mengadzabnya. Lalai, larut dalam menikmati kehidupan dunia.
Salah satu nasihat Uwais al-Qoroniy adalah hendaknya kita merasa sangat takut kepada Allah, seakan-akan kita telah membunuh manusia seluruhnya.
Uwais al-Qoroniy rahimahullah menyatakan:
كُنْ فِي أَمْرِ اللَّهِ كَأَنَّكَ قَتَلْتَ النَّاسَ كُلَّهُمْ
Jadilah engkau dalam urusan Allah, seakan-akan engkau telah membunuh manusia seluruhnya (riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak, al-Baihaqiy dalam Syuabul Iman, dan Ibnu Asaakir dalam tarikh Dimasyq)
Bisa dibayangkan jika kita membunuh semua orang, akan terbayang besarnya dosa itu sehingga kita akan berusaha untuk bertaubat dan memperbanyak amal sholih. Kita benar-benar takut Allah akan mengadzab kita akan besarnya dosa tersebut. Hal utama yang mendominasi pikiran kita adalah bagaimana caranya agar Allah mengampuni dosa kita yang sangat besar dan banyak itu.
Seringkali orang meremehkan suatu dosa. Dianggapnya kecil. Padaha
l bisa jadi dosa-dosa itu akan membinasakannya.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَرَبَ لَهُنَّ مَثَلًا كَمَثَلِ قَوْمٍ نَزَلُوا أَرْضَ فَلَاةٍ فَحَضَرَ صَنِيعُ الْقَوْمِ فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَنْطَلِقُ فَيَجِيءُ بِالْعُودِ وَالرَّجُلُ يَجِيءُ بِالْعُودِ حَتَّى جَمَعُوا سَوَادًا فَأَجَّجُوا نَارًا وَأَنْضَجُوا مَا قَذَفُوا فِيهَا
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Hati-hatilah kalian dari dosa-dosa yang dianggap remeh. Karena sesungguhnya dosa-dosa itu akan berkumpul pada seseorang hingga membinasakannya. Dan sesungguhnya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam membuat permisalan, seperti suatu kaum yang singgah di padang luas. Kemudian seorang laki-laki datang dengan membawa ranting (untuk kayu bakar), seorang lagi datang dengan satu ranting, hingga terkumpul banyak. Mereka pun bisa membuat api dan api tersebut bisa memanggang semua yang dilemparkan ke dalamnya (H.R Ahmad, dinyatakan shahih li ghoirihi oleh Syaikh al-Albaniy dalam Shahih atTarghib)
✅Wafat dalam Perang Shiffin
Yahya bin Ma’in rahimahullah menyatakan:
قُتِلَ أُوَيْسُ الْقَرَنِي بَيْنَ يَدَيِ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلِي بْنِ أَبِي طَالِبٍ يَوْمَ صِفِّيْن
Uwais al-Qoroniy terbunuh di hadapan Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib pada hari Shiffin (al-Mustadrak alas Shohihayn karya al-Hakim (3/455)).
Semoga Allah Ta’ala merahmati Uwais...sang Tabi’i terbaik.
(Abu Utsman Kharisman)
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
Turut Publikasi:
WA Salafy Purwakarta
https://t.me/salafypurwakarta
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَرَبَ لَهُنَّ مَثَلًا كَمَثَلِ قَوْمٍ نَزَلُوا أَرْضَ فَلَاةٍ فَحَضَرَ صَنِيعُ الْقَوْمِ فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَنْطَلِقُ فَيَجِيءُ بِالْعُودِ وَالرَّجُلُ يَجِيءُ بِالْعُودِ حَتَّى جَمَعُوا سَوَادًا فَأَجَّجُوا نَارًا وَأَنْضَجُوا مَا قَذَفُوا فِيهَا
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Hati-hatilah kalian dari dosa-dosa yang dianggap remeh. Karena sesungguhnya dosa-dosa itu akan berkumpul pada seseorang hingga membinasakannya. Dan sesungguhnya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam membuat permisalan, seperti suatu kaum yang singgah di padang luas. Kemudian seorang laki-laki datang dengan membawa ranting (untuk kayu bakar), seorang lagi datang dengan satu ranting, hingga terkumpul banyak. Mereka pun bisa membuat api dan api tersebut bisa memanggang semua yang dilemparkan ke dalamnya (H.R Ahmad, dinyatakan shahih li ghoirihi oleh Syaikh al-Albaniy dalam Shahih atTarghib)
✅Wafat dalam Perang Shiffin
Yahya bin Ma’in rahimahullah menyatakan:
قُتِلَ أُوَيْسُ الْقَرَنِي بَيْنَ يَدَيِ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلِي بْنِ أَبِي طَالِبٍ يَوْمَ صِفِّيْن
Uwais al-Qoroniy terbunuh di hadapan Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib pada hari Shiffin (al-Mustadrak alas Shohihayn karya al-Hakim (3/455)).
Semoga Allah Ta’ala merahmati Uwais...sang Tabi’i terbaik.
(Abu Utsman Kharisman)
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
Turut Publikasi:
WA Salafy Purwakarta
https://t.me/salafypurwakarta
Telegram
Salafy Purwakarta
Info Ma'had Purwakarta
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
💐📝SALAT DI PEKUBURAN SETELAH JENAZAH DIMAKAMKAN
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - -فِي قِصَّةِ اَلْمَرْأَةِ اَلَّتِي كَانَتْ تَقُمُّ اَلْمَسْجِدَ- قَالَ: - فَسَأَلَ عَنْهَا اَلنَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالُوا: مَاتَتْ, فَقَالَ: "أَفَلَا كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي"فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا فَقَالَ: دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهَا", فَدَلُّوهُ, فَصَلَّى عَلَيْهَا - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَزَادَ مُسْلِمٌ, ثُمَّ قَالَ: - إِنَّ هَذِهِ اَلْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا, وَإِنَّ اَللَّهَ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ -
dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu tentang kisah wanita yang sebelumnya menyapu masjid, Nabi pernah menanyakannya. Para Sahabat menyatakan: ia sudah meninggal. Nabi bersabda: Mengapa kalian tidak memberi tahu aku (saat ia meninggal)? Seakan-akan para Sahabat meremehkan urusan dia. Kemudian Nabi menyatakan: tunjukkan aku pada kuburannya. Kemudian para Sahabat menunjukkan, dan Nabi menyalatkannya (di kuburan)(Muttafaqun 'alaih. Muslim menambahkan: Nabi bersabda: Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi dengan kegelapan terhadap penghuninya. Sesungguhnya Allah menyinarinya dengan sebab salatku untuk mereka)
💡PENJELASAN:
Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini:
1. Keutamaan membersihkan masjid. Tokoh yang disebutkan dalam hadits ini adalah seorang Sahabat wanita yang biasa menyapu masjid. Terdapat juga perintah Nabi untuk membersihkan masjid.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبِنَاءِ الْمَسَاجِدِ فِي الدُّورِ وَأَنْ تُنَظَّفَ وَتُطَيَّبَ
Dari Aisyah radhiyallahu anha beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk membangun masjid-masjid di kampung dan supaya dibersihkan dan diberi wewangian (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan al-Albany)
2. Baiknya akhlak Nabi dan perhatian beliau pada kaum muslimin, selalu menanyakan keadaan mereka. Termasuk wanita yang kebiasaannya membersihkan masjid.
3. Nabi shollallaahu alaihi wasallam tidak mengetahui hal yang ghaib. Beliau tidak tahu bahwa wanita yang biasa menyapu di masjid sudah meninggal. Setelah tahu bahwa ia meninggal, beliau tidak mengetahui di mana kuburnya. Nabi meminta ditunjukkan kuburnya kepada para Sahabat Nabi.
4. Disunnahkannya salat jenazah di pekuburan bagi orang yang ketinggalan salat jenazah sebelum dimakamkan. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah dalam hadits ini. Beliau tidak mengetahui kematian wanita yang biasa menyapu masjid sehingga tidak mensalatkan jenazahnya ketika masih belum dimakamkan. Beliau meminta ditunjukkan kubur wanita itu, kemudian salat jenazah di kubur tersebut.
5. Larangan salat di pekuburan adalah salat yang mengandung ruku’ dan sujud. Adapun salat jenazah bagi yang tidak sempat menyalatkan ketika jenazah belum dikuburkan, tidak termasuk dalam larangan tersebut.
📝CATATAN:
Sampai kapan batas waktu untuk menyalatkan seseorang yang sudah meninggal di kuburnya. Apakah setelah sebulan, atau lebih dari itu?
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin menjelaskan bahwa tidak ada pembatasan waktu. Yang jelas, pada saat seseorang itu meninggal dunia, kita sudah baligh dan menjadi mukallaf terbebani menjalankan syariat. Pendapat ini adalah pendapat yang rajih (lebih kuat) menurut al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqolaany dinisbatkan pada Ulama’ Syafiiyyah (Fathul Baari juz 3 halaman 205).
Contoh: Jika ada teman kita yang meninggal dunia pada saat kita telah berusia 20 tahun, kemudian kita baru tahu setelah 2 tahun kemudian, jika suatu saat kita berkunjung ke kuburnya, kita bisa menyalatkannya di kuburnya. Hal itu karena kita tidak menyalatkan jenazahnya ketika ia belum dimakamkan.
Namun, jika misalkan kakek kita meninggal saat kita berusia 2 tahun, kita tidak bisa menyalatkan jenazah beliau di kuburnya karena pada saat beliau meninggal kita masih belum baligh atau belum berlakunya syariat salat pada kita. Nabi tidak menyalatkan jenazah Khadijah, istri beliau yang meninggal sebelum disyariatkannya salat.
(dikutip dari buku “Mengurus Jenazah Sesuai dengan Sunnah”, Abu Utsman Kharisman, Pene
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - -فِي قِصَّةِ اَلْمَرْأَةِ اَلَّتِي كَانَتْ تَقُمُّ اَلْمَسْجِدَ- قَالَ: - فَسَأَلَ عَنْهَا اَلنَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالُوا: مَاتَتْ, فَقَالَ: "أَفَلَا كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي"فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا فَقَالَ: دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهَا", فَدَلُّوهُ, فَصَلَّى عَلَيْهَا - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَزَادَ مُسْلِمٌ, ثُمَّ قَالَ: - إِنَّ هَذِهِ اَلْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا, وَإِنَّ اَللَّهَ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ -
dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu tentang kisah wanita yang sebelumnya menyapu masjid, Nabi pernah menanyakannya. Para Sahabat menyatakan: ia sudah meninggal. Nabi bersabda: Mengapa kalian tidak memberi tahu aku (saat ia meninggal)? Seakan-akan para Sahabat meremehkan urusan dia. Kemudian Nabi menyatakan: tunjukkan aku pada kuburannya. Kemudian para Sahabat menunjukkan, dan Nabi menyalatkannya (di kuburan)(Muttafaqun 'alaih. Muslim menambahkan: Nabi bersabda: Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi dengan kegelapan terhadap penghuninya. Sesungguhnya Allah menyinarinya dengan sebab salatku untuk mereka)
💡PENJELASAN:
Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini:
1. Keutamaan membersihkan masjid. Tokoh yang disebutkan dalam hadits ini adalah seorang Sahabat wanita yang biasa menyapu masjid. Terdapat juga perintah Nabi untuk membersihkan masjid.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبِنَاءِ الْمَسَاجِدِ فِي الدُّورِ وَأَنْ تُنَظَّفَ وَتُطَيَّبَ
Dari Aisyah radhiyallahu anha beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk membangun masjid-masjid di kampung dan supaya dibersihkan dan diberi wewangian (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan al-Albany)
2. Baiknya akhlak Nabi dan perhatian beliau pada kaum muslimin, selalu menanyakan keadaan mereka. Termasuk wanita yang kebiasaannya membersihkan masjid.
3. Nabi shollallaahu alaihi wasallam tidak mengetahui hal yang ghaib. Beliau tidak tahu bahwa wanita yang biasa menyapu di masjid sudah meninggal. Setelah tahu bahwa ia meninggal, beliau tidak mengetahui di mana kuburnya. Nabi meminta ditunjukkan kuburnya kepada para Sahabat Nabi.
4. Disunnahkannya salat jenazah di pekuburan bagi orang yang ketinggalan salat jenazah sebelum dimakamkan. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah dalam hadits ini. Beliau tidak mengetahui kematian wanita yang biasa menyapu masjid sehingga tidak mensalatkan jenazahnya ketika masih belum dimakamkan. Beliau meminta ditunjukkan kubur wanita itu, kemudian salat jenazah di kubur tersebut.
5. Larangan salat di pekuburan adalah salat yang mengandung ruku’ dan sujud. Adapun salat jenazah bagi yang tidak sempat menyalatkan ketika jenazah belum dikuburkan, tidak termasuk dalam larangan tersebut.
📝CATATAN:
Sampai kapan batas waktu untuk menyalatkan seseorang yang sudah meninggal di kuburnya. Apakah setelah sebulan, atau lebih dari itu?
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin menjelaskan bahwa tidak ada pembatasan waktu. Yang jelas, pada saat seseorang itu meninggal dunia, kita sudah baligh dan menjadi mukallaf terbebani menjalankan syariat. Pendapat ini adalah pendapat yang rajih (lebih kuat) menurut al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqolaany dinisbatkan pada Ulama’ Syafiiyyah (Fathul Baari juz 3 halaman 205).
Contoh: Jika ada teman kita yang meninggal dunia pada saat kita telah berusia 20 tahun, kemudian kita baru tahu setelah 2 tahun kemudian, jika suatu saat kita berkunjung ke kuburnya, kita bisa menyalatkannya di kuburnya. Hal itu karena kita tidak menyalatkan jenazahnya ketika ia belum dimakamkan.
Namun, jika misalkan kakek kita meninggal saat kita berusia 2 tahun, kita tidak bisa menyalatkan jenazah beliau di kuburnya karena pada saat beliau meninggal kita masih belum baligh atau belum berlakunya syariat salat pada kita. Nabi tidak menyalatkan jenazah Khadijah, istri beliau yang meninggal sebelum disyariatkannya salat.
(dikutip dari buku “Mengurus Jenazah Sesuai dengan Sunnah”, Abu Utsman Kharisman, Pene
rbit Pena Hikmah Yogya)
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
Turut Publikasi:
WA Salafy Purwakarta
https://t.me/salafypurwakarta
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
Turut Publikasi:
WA Salafy Purwakarta
https://t.me/salafypurwakarta
Telegram
Salafy Purwakarta
Info Ma'had Purwakarta
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
📝APAKAH MENGELUARKAN HARTA UNTUK BERTAMASYA/ REKREASI TERMASUK MENYIA NYIAKAN HARTA?
▪︎▪︎▪︎▪︎
💎Asy Syeikh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin:
📋 Apabila dikatakan: orang ini telah melapaui batas yaitu dengan mengeluarkan uang yang tidak ada faidahnya, tetapi sekedar hanya untuk menghibur diri dan untuk melapangkan dada, dan apa yang dia lakukan BUKANLAH HAL YANG HAROM, seperti seseorang terkadang merasa jenuh dengan terus fokus dengan amalan amalannya, sehingga dia ingin untuk memberi kelonggaran terhadap dirinya dengan sesuatu (yang bisa menghibur dirinya) apakah ini termasuk menyia nyiakan harta?
🔎📛 Jawabannya adalah TIDAK, memang benar semua ini secara asalnya tidak bermanfaat, tetapi ada maksud lain yaitu agar seseorang hilang dari dirinya kebosanan dan kejenuhan.
💨💧Karena diri ini terkadang bosan dan lelah dan butuh kepada sesuatu yang bisa mengembalikan dirinya untuk semangat.
⛺ Diantaranya adalah dengan rekreasi, yaitu kebanyakan manusia keluar ketempat-tempat rekreasi.
💰 Yang mana sudah maklum bahwasannya mengeluarkan uang untuk rekreasi butuh kepada dana tambahan, tetapi dengan yang demikian seseorang bisa istirahat, menghibur dirinya, dan melepaskan dirinya dari kebosanan.
📵 Sehingga yang dimaksudkan disini ada hal yang lain, dan disini TIDAK DIANGGAP MENYIA NYIAKAN HARTA walaupun secara asal tidak bermanfaat tapi ada hal yang lain yang disana ada manfaatnya.
••••••••••••••••••••
📃 Sumber: Syarah Bulughul Marom 6/281
💾 @Berbagiilmuagama
------------💎------------
🔑 Arsip Fawaid Ilmiyah:
https://telegram.me/fawaidsolo
🌏 Kunjungi:
www.fawaidsolo.com
☆☆☆☆☆☆☆☆
▪︎▪︎▪︎▪︎
💎Asy Syeikh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin:
📋 Apabila dikatakan: orang ini telah melapaui batas yaitu dengan mengeluarkan uang yang tidak ada faidahnya, tetapi sekedar hanya untuk menghibur diri dan untuk melapangkan dada, dan apa yang dia lakukan BUKANLAH HAL YANG HAROM, seperti seseorang terkadang merasa jenuh dengan terus fokus dengan amalan amalannya, sehingga dia ingin untuk memberi kelonggaran terhadap dirinya dengan sesuatu (yang bisa menghibur dirinya) apakah ini termasuk menyia nyiakan harta?
🔎📛 Jawabannya adalah TIDAK, memang benar semua ini secara asalnya tidak bermanfaat, tetapi ada maksud lain yaitu agar seseorang hilang dari dirinya kebosanan dan kejenuhan.
💨💧Karena diri ini terkadang bosan dan lelah dan butuh kepada sesuatu yang bisa mengembalikan dirinya untuk semangat.
⛺ Diantaranya adalah dengan rekreasi, yaitu kebanyakan manusia keluar ketempat-tempat rekreasi.
💰 Yang mana sudah maklum bahwasannya mengeluarkan uang untuk rekreasi butuh kepada dana tambahan, tetapi dengan yang demikian seseorang bisa istirahat, menghibur dirinya, dan melepaskan dirinya dari kebosanan.
📵 Sehingga yang dimaksudkan disini ada hal yang lain, dan disini TIDAK DIANGGAP MENYIA NYIAKAN HARTA walaupun secara asal tidak bermanfaat tapi ada hal yang lain yang disana ada manfaatnya.
••••••••••••••••••••
📃 Sumber: Syarah Bulughul Marom 6/281
💾 @Berbagiilmuagama
------------💎------------
🔑 Arsip Fawaid Ilmiyah:
https://telegram.me/fawaidsolo
🌏 Kunjungi:
www.fawaidsolo.com
☆☆☆☆☆☆☆☆
Telegram
FAWAID SOLO
📚📡Menebar Fawaid Ilmiah Diatas Pemahaman Salaful Ummah
https://t.me/fawaidsolo
Pembina: al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
📮Email: abufarras125@gmail.com
https://t.me/fawaidsolo
Pembina: al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
📮Email: abufarras125@gmail.com
Salafy Purwakarta:
🎖|| *Kajian Islam Ilmiah Purwakarta*
Insya Allah ﷻ.....
📆 *Ahad,*
*13 Rajab 1441 H*
*8 Maret 2020 M*
*Tema :*
📚 Hadits-hadits Seputar Ramadhan
💺Bersama Al-Ustadz 🎙
*Abu Mu'awiyah Idris حفظــه الله*
⏰ Waktu : 11.00 - dzuhur
Tempat
🕌 *Masjid Baitul Arqom*
Masjid Stasiun Purwakarta
_Ayo ngaji yaa ikhwanna fillah_,
Semoga kita dimudahkan untuk bisa mendatangi majlis ilmu...
*UNTUK UMUM*
(IKHWAN & AKHWAT)
Barakallahufikum
➖➖➖➖➖➖➖➖
🌎 WA Salafy Purwakarta
◀ https://t.me/salafypurwakarta
🎖|| *Kajian Islam Ilmiah Purwakarta*
Insya Allah ﷻ.....
📆 *Ahad,*
*13 Rajab 1441 H*
*8 Maret 2020 M*
*Tema :*
📚 Hadits-hadits Seputar Ramadhan
💺Bersama Al-Ustadz 🎙
*Abu Mu'awiyah Idris حفظــه الله*
⏰ Waktu : 11.00 - dzuhur
Tempat
🕌 *Masjid Baitul Arqom*
Masjid Stasiun Purwakarta
_Ayo ngaji yaa ikhwanna fillah_,
Semoga kita dimudahkan untuk bisa mendatangi majlis ilmu...
*UNTUK UMUM*
(IKHWAN & AKHWAT)
Barakallahufikum
➖➖➖➖➖➖➖➖
🌎 WA Salafy Purwakarta
◀ https://t.me/salafypurwakarta
Telegram
Salafy Purwakarta
Info Ma'had Purwakarta
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
*بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم*
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
*_HADIRILAH KAJIAN RUTIN SELASA MALAM_*
__________
Insya Allah
📆 *Hari* : Selasa Malam Rabu,
15 Rojab 1441 H
(10 Maret 2020 )
⏰ *Waktu* : Ba'da Maghrib - isya
🕌🕌🕌
Tempat:
*Gg.Banteng 1 Pasarebo - Purwakarta*
💺Pemateri :
*_Al-Ustadz Mahmud Barjib_*
حفظه الله
(Alumnus Daarul Hadits Dammaj - Yaman dan Pengajar Pondok Pesantren Daarul Atsaar Purwakarta )
💥💥📖 *Tema :*
Tafsir Juz Amma
Semoga Allah ta'ala memudahkan langkah kita menuju majlis ilmu,
Barakallahu fiikum
✨✨✨
*KHUSUS IKHWAN*
📲 info:
0823 2207 0000
Dipublikasikan Oleh:
📚 WA Salafy Purwakarta
🌏 Joint Channel: https://t.me/salafypurwakarta
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
*_HADIRILAH KAJIAN RUTIN SELASA MALAM_*
__________
Insya Allah
📆 *Hari* : Selasa Malam Rabu,
15 Rojab 1441 H
(10 Maret 2020 )
⏰ *Waktu* : Ba'da Maghrib - isya
🕌🕌🕌
Tempat:
*Gg.Banteng 1 Pasarebo - Purwakarta*
💺Pemateri :
*_Al-Ustadz Mahmud Barjib_*
حفظه الله
(Alumnus Daarul Hadits Dammaj - Yaman dan Pengajar Pondok Pesantren Daarul Atsaar Purwakarta )
💥💥📖 *Tema :*
Tafsir Juz Amma
Semoga Allah ta'ala memudahkan langkah kita menuju majlis ilmu,
Barakallahu fiikum
✨✨✨
*KHUSUS IKHWAN*
📲 info:
0823 2207 0000
Dipublikasikan Oleh:
📚 WA Salafy Purwakarta
🌏 Joint Channel: https://t.me/salafypurwakarta
Telegram
Salafy Purwakarta
Info Ma'had Purwakarta
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
🌏 SERI TUNTUNAN MENGHADAPI WABAH VIRUS CORONA DAN LAINNYA
Alhamdulillah, segala pujian yang sempurna hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan semua orang yang meneladani mereka.
Dengan memohon taufik dan pertolongan-Nya, insya Allah asysyariah.com akan menerbitkan artikel berseri tentang tuntunan syariat Islam dalam menghadapi wabah virus Corona dan selainnya.
Alhamdulillah, artikel ke-1 dari Seri Tuntunan Islam Menghadapi Wabah Virus Corona dan Lainnya telah terbit.
Silakan simak pada tautan berikut:
https://asysyariah.com/hanya-kepada-allah-kita-berserah-diri/
Alhamdulillah, segala pujian yang sempurna hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan semua orang yang meneladani mereka.
Dengan memohon taufik dan pertolongan-Nya, insya Allah asysyariah.com akan menerbitkan artikel berseri tentang tuntunan syariat Islam dalam menghadapi wabah virus Corona dan selainnya.
Alhamdulillah, artikel ke-1 dari Seri Tuntunan Islam Menghadapi Wabah Virus Corona dan Lainnya telah terbit.
Silakan simak pada tautan berikut:
https://asysyariah.com/hanya-kepada-allah-kita-berserah-diri/
🔥 *DUHAI KIRANYA KETAKUTAN MANUSIA TERHADAP PENYAKIT HATI SEPERTI KETAKUTAN MEREKA TERHADAP PENYAKIT BADAN* 🔥
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"Penyakit-penyakit hati lebih sulit (ditangani) dibandingkan penyakit-penyakit badan. Puncak penyakit badan adalah menyeret penderitanya kepada kematian. Sedangkan penyakit hati akan menyeret penderitanya kepada kesengsaraan abadi. Dan tidak ada obat bagi penyakit jenis ini kecuali dengan ilmu."
📖 Miftah Daaris Sa'adah, 1/370
Saya katakan:
Mayoritas manusia hanya takut terhadap penyakit-penyakit badan. Adapun penyakit-penyakit hati maka mereka tidak mempedulikannya, kecuali orang yang dirahmati oleh Allah.
Oleh karena inilah seandainya dikatakan kepada mereka, "Sesungguhnya negeri yang kalian tuju untuk wisata telah tersebar di sana sebuah penyakit badan yang menular dan membahayakan," niscaya mereka tidak akan pergi ke sana dan mereka benar-benar akan melarang anak-anak mereka agar tidak pergi ke sana.
Padahal mereka tidak peduli dengan berbagai macam penyakit hati berupa berbagai kerusakan keyakinan dan akhlak seperti telanjang dan kebobrokan moral yang ada di sana, dalam keadaan mereka meyakini adanya penyakit-penyakit hati tersebut.
Semoga Allah merahmati Ibnu Syubrumah yang mengatakan:
"Saya heran dengan keadaan manusia yang mereka berhati-hati dari makanan tertentu karena takut penyakit, namun anehnya mereka tidak berhati-hati dari dosa agar tidak masuk neraka."
📖 Siyar A'lamin Nubala', 6/348
Semoga Allah memperbaiki keadaan kita dan keadaan kaum muslimin.
✒ Ditulis oleh saudara kalian: Ibrahim at-Tamimi –semoga Allah mengampuninya–
https://t.me/jujurlahselamanya/2283
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"Penyakit-penyakit hati lebih sulit (ditangani) dibandingkan penyakit-penyakit badan. Puncak penyakit badan adalah menyeret penderitanya kepada kematian. Sedangkan penyakit hati akan menyeret penderitanya kepada kesengsaraan abadi. Dan tidak ada obat bagi penyakit jenis ini kecuali dengan ilmu."
📖 Miftah Daaris Sa'adah, 1/370
Saya katakan:
Mayoritas manusia hanya takut terhadap penyakit-penyakit badan. Adapun penyakit-penyakit hati maka mereka tidak mempedulikannya, kecuali orang yang dirahmati oleh Allah.
Oleh karena inilah seandainya dikatakan kepada mereka, "Sesungguhnya negeri yang kalian tuju untuk wisata telah tersebar di sana sebuah penyakit badan yang menular dan membahayakan," niscaya mereka tidak akan pergi ke sana dan mereka benar-benar akan melarang anak-anak mereka agar tidak pergi ke sana.
Padahal mereka tidak peduli dengan berbagai macam penyakit hati berupa berbagai kerusakan keyakinan dan akhlak seperti telanjang dan kebobrokan moral yang ada di sana, dalam keadaan mereka meyakini adanya penyakit-penyakit hati tersebut.
Semoga Allah merahmati Ibnu Syubrumah yang mengatakan:
"Saya heran dengan keadaan manusia yang mereka berhati-hati dari makanan tertentu karena takut penyakit, namun anehnya mereka tidak berhati-hati dari dosa agar tidak masuk neraka."
📖 Siyar A'lamin Nubala', 6/348
Semoga Allah memperbaiki keadaan kita dan keadaan kaum muslimin.
✒ Ditulis oleh saudara kalian: Ibrahim at-Tamimi –semoga Allah mengampuninya–
https://t.me/jujurlahselamanya/2283
Telegram
JUJURLAH DALAM MENCARI KEBENARAN
[ليت خشية الناس من أمراض القلوبِ كخشيتهم من أمراض الأبدان!]
قال الإمام ابنُ القيِّم رحمه ﷲ:
«فأمراضُ القلوبِ أصعبُ من أمراضِ الأبدانِ لأن غايةَ مرض البدن أن يُفضِيَ بصاحبه إلى الموت، وأما مرضُ القلبِ فيُفضي بصاحبه إلى الشقاءِ الأبدي، ولا شفاء لهذا المرض…
قال الإمام ابنُ القيِّم رحمه ﷲ:
«فأمراضُ القلوبِ أصعبُ من أمراضِ الأبدانِ لأن غايةَ مرض البدن أن يُفضِيَ بصاحبه إلى الموت، وأما مرضُ القلبِ فيُفضي بصاحبه إلى الشقاءِ الأبدي، ولا شفاء لهذا المرض…
Bismillah....
Assalamu'alaikum
*Pembatalan Kajian*
Al afu minkum jami'an....
Kami mohon maaf yang besar-besarnya.
Mencermati perkembangan info terupdate _VIRUS CORONA (Covid-19)_, sebagai upaya memaksimalkan Ikhtiar/usaha dalam mencegah penyebarannya, maka kami *Panitia Penyelenggara*, memutuskan :
*_Membatalkan Kajian Rutin Ahad Siang di Masjid Baitul Arqom (Masjid Stasiun) hari ini ahad 15 Maret 2020_*
Dan insyallah nanti akan ada pemberitahuan selanjutnya.
Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla menolong kita agar bencana ini bisa berhenti.
Insya Allah ini tidak berlebihan, karena ada himbauan dari beberapa Asatidz yang menyampaikan hal ini.
Dan kita juga jangan menganggap remeh akan wabah ini, sehingga menjadi musibah bagi diri, keluarga, maupun bagi orang lain.
Patuhi anjuran dari Pemerintah,
Kita Ahlisunnah yang taat kepada Pemerintah.
_Semoga Allah Azza wa Jalla, senantiasa melindungi kita semua,_
Nas'alullah assalamah
Barakallahufikum
Assalamu'alaikum
*Pembatalan Kajian*
Al afu minkum jami'an....
Kami mohon maaf yang besar-besarnya.
Mencermati perkembangan info terupdate _VIRUS CORONA (Covid-19)_, sebagai upaya memaksimalkan Ikhtiar/usaha dalam mencegah penyebarannya, maka kami *Panitia Penyelenggara*, memutuskan :
*_Membatalkan Kajian Rutin Ahad Siang di Masjid Baitul Arqom (Masjid Stasiun) hari ini ahad 15 Maret 2020_*
Dan insyallah nanti akan ada pemberitahuan selanjutnya.
Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla menolong kita agar bencana ini bisa berhenti.
Insya Allah ini tidak berlebihan, karena ada himbauan dari beberapa Asatidz yang menyampaikan hal ini.
Dan kita juga jangan menganggap remeh akan wabah ini, sehingga menjadi musibah bagi diri, keluarga, maupun bagi orang lain.
Patuhi anjuran dari Pemerintah,
Kita Ahlisunnah yang taat kepada Pemerintah.
_Semoga Allah Azza wa Jalla, senantiasa melindungi kita semua,_
Nas'alullah assalamah
Barakallahufikum
*Jangan Lemah Berdoa Dalam Menghadapi Corona*
Ditengah-tengah mewabahnya virus corona (Covid-19) yang terjadi dinegeri kita ini, menuntut kita untuk lebih banyak berdoa, memohon kepada Allah agar Allah melindungi kita dari wabah virus corona ini. Bersemangat dalam hal itu dan jangan lemah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ
“Bersemangatlah engkau terhadap sesuatu yang bermanfaat bagimu, dan mintalah bantuan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, janganlah melemah.” (HR. Muslim)
Jangan kita lemah dalam berdoa, jangan kita malas dalam berdoa. Apalagi di saat-saat seperti ini
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَعْجَزُ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاءِ
“Manusia yang paling lemah adalah yang lemah dalam berdoa.” (HR. Abu Ya’la dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)
Tentu dalam hal ini bukan berarti kita melalaikan atau meninggalkan sebab yang boleh/syar'i lainnya agar kita terhindar dari wabah virus corona ini, tidak. Namun sudah seyogyanya kita lebih bersemangat dalam berdoa kepada Allah. Semoga Allah mengabulkan doa-doa kebaikan kita.
Allah Ta'aala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Rabb mu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Ghafir: 60)
Ya Allah lindungilah kami dan kaum muslimin dari wabah virus corona dan penyakit berbahaya lainnya.
Abdullah al Jakarty
(YBI-AJ/03/20)
https://www.yukbelajarislam.com/2020/03/16/ayo-jangan-lemah-untuk-berdoa/
Ditengah-tengah mewabahnya virus corona (Covid-19) yang terjadi dinegeri kita ini, menuntut kita untuk lebih banyak berdoa, memohon kepada Allah agar Allah melindungi kita dari wabah virus corona ini. Bersemangat dalam hal itu dan jangan lemah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ
“Bersemangatlah engkau terhadap sesuatu yang bermanfaat bagimu, dan mintalah bantuan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, janganlah melemah.” (HR. Muslim)
Jangan kita lemah dalam berdoa, jangan kita malas dalam berdoa. Apalagi di saat-saat seperti ini
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَعْجَزُ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاءِ
“Manusia yang paling lemah adalah yang lemah dalam berdoa.” (HR. Abu Ya’la dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)
Tentu dalam hal ini bukan berarti kita melalaikan atau meninggalkan sebab yang boleh/syar'i lainnya agar kita terhindar dari wabah virus corona ini, tidak. Namun sudah seyogyanya kita lebih bersemangat dalam berdoa kepada Allah. Semoga Allah mengabulkan doa-doa kebaikan kita.
Allah Ta'aala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Rabb mu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Ghafir: 60)
Ya Allah lindungilah kami dan kaum muslimin dari wabah virus corona dan penyakit berbahaya lainnya.
Abdullah al Jakarty
(YBI-AJ/03/20)
https://www.yukbelajarislam.com/2020/03/16/ayo-jangan-lemah-untuk-berdoa/
YBI
Jangan Lemah Berdoa Dalam Menghadapi Corona | YukBelajarIslam
Ditengah-tengah mewabahnya virus corona (Covid-19) yang terjadi dinegeri kita ini, menuntut kita untuk lebih banyak berdoa, memohon kepada Allah agar
Forwarded from GALLERIku Art
🎤 Rekaman Audio
📒 MUHADHARAH
Penjelasan Tentang Virus Corona ( COVID - 19 )
✒Pemateri:
AL USTADZ USAMAH MAHRI حفظه الله
Dan
Abu Irfan Agus
🕌 *Masjid Al Istiqomah*
📒 MUHADHARAH
Penjelasan Tentang Virus Corona ( COVID - 19 )
✒Pemateri:
AL USTADZ USAMAH MAHRI حفظه الله
Dan
Abu Irfan Agus
🕌 *Masjid Al Istiqomah*
Forwarded from Ma'had As Salafy Jember
💽 AUDIO MUHADHARAH
🌟 "Mendulang Faidah dari al-'Allamah Rabi' al-Madkhali dalam Menyambut Himbauan Pemerintah RI pada Ahad Sore 15 Maret 2020"
🎙️Bersama al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah
💡Di Masjid Mahad As Salafy Jember 20 Rajab 1441 / 15 Maret 2020
⏬ Unduh Audio
Durasi (42:06) = 10 MB
Link https://bit.ly/2xAnWV3
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://telegram.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
~~~~~~~~~~~~~
🌟 "Mendulang Faidah dari al-'Allamah Rabi' al-Madkhali dalam Menyambut Himbauan Pemerintah RI pada Ahad Sore 15 Maret 2020"
🎙️Bersama al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah
💡Di Masjid Mahad As Salafy Jember 20 Rajab 1441 / 15 Maret 2020
⏬ Unduh Audio
Durasi (42:06) = 10 MB
Link https://bit.ly/2xAnWV3
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://telegram.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
Telegram
Manhajul Anbiya
الدعوة إلى الله على بصيرة
Dakwah ke Jalan Allah di atas Bashirah
Admin:
Ustadz Muhammad Baraja,
Abu Sumayyah Firman
Pembina:
Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc,
Ustadz Ahmad Alfian
Dakwah ke Jalan Allah di atas Bashirah
Admin:
Ustadz Muhammad Baraja,
Abu Sumayyah Firman
Pembina:
Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc,
Ustadz Ahmad Alfian
Forwarded from Manhajul Anbiya
🌟 "Mendulang Faidah dari al-'Allamah Rabi' al-Madkhali hafizhahullah dalam Menyambut Himbauan Pemerintah RI pada Ahad Sore 15 Maret 2020"
✔ Pertemuan ke 2
🎙Bersama al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah
💡Di Masjid Mahad As Salafy Jember 21 Rajab 1441 / 16 Maret 2020
⏬ Unduh Audio
Durasi (42:11) = 9,7 MB
Link https://bit.ly/2Ud3ktA
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://telegram.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
~~~~~~~~~~~~~
✔ Pertemuan ke 2
🎙Bersama al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah
💡Di Masjid Mahad As Salafy Jember 21 Rajab 1441 / 16 Maret 2020
⏬ Unduh Audio
Durasi (42:11) = 9,7 MB
Link https://bit.ly/2Ud3ktA
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://telegram.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
Telegram
Manhajul Anbiya
الدعوة إلى الله على بصيرة
Dakwah ke Jalan Allah di atas Bashirah
Admin:
Ustadz Muhammad Baraja,
Abu Sumayyah Firman
Pembina:
Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc,
Ustadz Ahmad Alfian
Dakwah ke Jalan Allah di atas Bashirah
Admin:
Ustadz Muhammad Baraja,
Abu Sumayyah Firman
Pembina:
Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc,
Ustadz Ahmad Alfian
*بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم*
*PEMBERITAHUAN*
Al afu minkum jami'an...
Karena satu dan lain hal,
Maka, Kajian Selasa Malam hari ini,
22 Rajab 1441
(17 Maret 2020)
💫💫 *DILIBURKAN* 💫💫
Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga bermanfaat dan atas perhatian antum semua, kami ucapkan terimakasih, Jazakumullahu khoir.
Barakallahufikum
Ttd
Panitia Penyelenggara Kajian Ilmiah Purwakarta
*PEMBERITAHUAN*
Al afu minkum jami'an...
Karena satu dan lain hal,
Maka, Kajian Selasa Malam hari ini,
22 Rajab 1441
(17 Maret 2020)
💫💫 *DILIBURKAN* 💫💫
Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga bermanfaat dan atas perhatian antum semua, kami ucapkan terimakasih, Jazakumullahu khoir.
Barakallahufikum
Ttd
Panitia Penyelenggara Kajian Ilmiah Purwakarta