💐📝TERJEMAHAN TAFSIR AL-MUYASSAR SURAH AL-FATIHAH
🗒Pendahuluan
Surah ini dinamakan surah al-Fatihah (pembuka) karena alQuran yang agung dibuka dengannya. Disebut juga al-Matsaaniy, karena dibaca pada setiap rakaat (salat). Al-Fatihah juga memiliki nama-nama yang lain
✅Ayat ke-1 Surah al-Fatihah
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ١
Aku memulai membaca alQuran dengan nama Allah, memohon pertolongan kepada-Nya. Allah adalah nama (penanda) terhadap Rabb – Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi – satu-satunya yang berhak diibadahi. Ini adalah Nama Allah Ta’ala yang paling khusus. Pihak lain tidaklah boleh dinamakan dengannya. Maha Suci Dia. arRahmaan adalah yang memiliki kasih sayang yang umum, meliputi semua makhluk. arRahiim (adalah kasih sayang) untuk orang-orang beriman. Keduanya (arRahmaan dan arRahiim) adalah 2 Nama-Nya yang mengandung penetapan sifat rahmat (kasih sayang) untuk Allah Ta’ala sesuai dengan kemuliaan-Nya
✅Ayat ke-2 Surah al-Fatihah
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢
Pujian kepada Allah karena sifat-sifat-Nya yang seluruhnya adalah sifat kesempurnaan. Juga karena nikmat (dari)Nya baik lahir maupun batin, nikmat dalam Dien maupun duniawi. Di dalamnya terkandung perintah kepada para hamba-Nya untuk memuji-Nya. Dialah satu-satunya yang layak mendapatkan (pujian itu). Dialah Yang Maha Suci yang menciptakan makhluk, mengurusi perkara-perkara mereka, yang memelihara seluruh makhluk dengan nikmat-nikmat (dari)Nya, dan Dia yang memelihara para wali-Nya dengan iman dan amal saleh
✅Ayat ke-3 Surah al-Fatihah
ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٣
arRahmaan adalah yang kasih sayang-Nya meliputi seluruh makhluk. arRahiim (yang memiliki kasih sayang) terhadap kaum beriman. Keduanya (arRahmaan dan arRahiim) adalah termasuk Nama Allah Ta’ala
✅Ayat ke-4 Surah al-Fatihah
مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ ٤
Dialah (Allah) Yang Maha Suci satu-satunya pemilik hari kiamat. (Hari kiamat itu) adalah hari pembalasan amal. Jika seorang muslim membaca ayat ini pada setiap rakaat dari salatnya itu akan mengingatkan dia akan hari akhir, memberikan motivasi kepadanya untuk berbekal dengan amal saleh, menahan diri untuk tidak melakukan kemaksiatan-kemaksiatan dan (berbagai) keburukan
✅Ayat ke-5 Surah al-Fatihah
إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ ٥
Sesungguhnya kami mengkhususkan (persembahan) ibadah hanya untuk-Mu semata, dan meminta tolong kepada-Mu semata dalam seluruh urusan kami. Segala urusan di Tangan-Mu. Tidak ada pihak manapun yang memilikinya, meski seberat semut. Di dalam ayat ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa seorang hamba tidaklah boleh memalingkan ibadah apapun macamnya, seperti doa, istighotsah, menyembelih (hewan), dan tawaf kecuali hanya untuk Allah semata. Di dalamnya juga terdapat pengobatan hati dari penyakit (sikap) bergantung kepada selain Allah. Demikian juga (pengobatan) terhadap penyakit riya’, ujub (bangga diri), dan sombong
✅Ayat ke-6 Surah al-Fatihah
ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ٦
Tunjukkanlah, berikan bimbingan, dan taufiq kepada kami menuju jalan yang lurus. Kokohkanlah kami di atasnya hingga kami berjumpa dengan-Mu (nanti). (Jalan yang lurus itu adalah) Islam, yang merupakan jalan yang jelas menghantarkan kepada keridhaan Allah dan surga-Nya. (Jalan itulah) yang ditunjukkan oleh penutup Rasul dan Nabi-Nya Muhammad –semoga shalawat dan keselamatan dari Allah tercurah kepada beliau -. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan hamba melainkan dengan istiqomah di atasnya
✅Ayat ke-7 Surah al-Fatihah
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ ٧
yaitu jalan orang-orang yang Engkau (Ya Allah) beri nikmat dari kalangan para Nabi, shiddiq, syuhadaa’, dan orang-orang saleh. Mereka adalah orang-orang yang mendapat hidayah dan istiqomah. Janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang yang menempuh jalan yang dimurkai. Yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran, tapi tidak mengamalkannya. Mereka itu adalah Yahudi dan yang seperti mereka. (Bukan pula jalan) orang-orang yang sesat, yang tidak mendapat petunjuk, sehingga salah jalan. Mereka itu adal
🗒Pendahuluan
Surah ini dinamakan surah al-Fatihah (pembuka) karena alQuran yang agung dibuka dengannya. Disebut juga al-Matsaaniy, karena dibaca pada setiap rakaat (salat). Al-Fatihah juga memiliki nama-nama yang lain
✅Ayat ke-1 Surah al-Fatihah
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ١
Aku memulai membaca alQuran dengan nama Allah, memohon pertolongan kepada-Nya. Allah adalah nama (penanda) terhadap Rabb – Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi – satu-satunya yang berhak diibadahi. Ini adalah Nama Allah Ta’ala yang paling khusus. Pihak lain tidaklah boleh dinamakan dengannya. Maha Suci Dia. arRahmaan adalah yang memiliki kasih sayang yang umum, meliputi semua makhluk. arRahiim (adalah kasih sayang) untuk orang-orang beriman. Keduanya (arRahmaan dan arRahiim) adalah 2 Nama-Nya yang mengandung penetapan sifat rahmat (kasih sayang) untuk Allah Ta’ala sesuai dengan kemuliaan-Nya
✅Ayat ke-2 Surah al-Fatihah
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢
Pujian kepada Allah karena sifat-sifat-Nya yang seluruhnya adalah sifat kesempurnaan. Juga karena nikmat (dari)Nya baik lahir maupun batin, nikmat dalam Dien maupun duniawi. Di dalamnya terkandung perintah kepada para hamba-Nya untuk memuji-Nya. Dialah satu-satunya yang layak mendapatkan (pujian itu). Dialah Yang Maha Suci yang menciptakan makhluk, mengurusi perkara-perkara mereka, yang memelihara seluruh makhluk dengan nikmat-nikmat (dari)Nya, dan Dia yang memelihara para wali-Nya dengan iman dan amal saleh
✅Ayat ke-3 Surah al-Fatihah
ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٣
arRahmaan adalah yang kasih sayang-Nya meliputi seluruh makhluk. arRahiim (yang memiliki kasih sayang) terhadap kaum beriman. Keduanya (arRahmaan dan arRahiim) adalah termasuk Nama Allah Ta’ala
✅Ayat ke-4 Surah al-Fatihah
مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ ٤
Dialah (Allah) Yang Maha Suci satu-satunya pemilik hari kiamat. (Hari kiamat itu) adalah hari pembalasan amal. Jika seorang muslim membaca ayat ini pada setiap rakaat dari salatnya itu akan mengingatkan dia akan hari akhir, memberikan motivasi kepadanya untuk berbekal dengan amal saleh, menahan diri untuk tidak melakukan kemaksiatan-kemaksiatan dan (berbagai) keburukan
✅Ayat ke-5 Surah al-Fatihah
إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ ٥
Sesungguhnya kami mengkhususkan (persembahan) ibadah hanya untuk-Mu semata, dan meminta tolong kepada-Mu semata dalam seluruh urusan kami. Segala urusan di Tangan-Mu. Tidak ada pihak manapun yang memilikinya, meski seberat semut. Di dalam ayat ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa seorang hamba tidaklah boleh memalingkan ibadah apapun macamnya, seperti doa, istighotsah, menyembelih (hewan), dan tawaf kecuali hanya untuk Allah semata. Di dalamnya juga terdapat pengobatan hati dari penyakit (sikap) bergantung kepada selain Allah. Demikian juga (pengobatan) terhadap penyakit riya’, ujub (bangga diri), dan sombong
✅Ayat ke-6 Surah al-Fatihah
ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ٦
Tunjukkanlah, berikan bimbingan, dan taufiq kepada kami menuju jalan yang lurus. Kokohkanlah kami di atasnya hingga kami berjumpa dengan-Mu (nanti). (Jalan yang lurus itu adalah) Islam, yang merupakan jalan yang jelas menghantarkan kepada keridhaan Allah dan surga-Nya. (Jalan itulah) yang ditunjukkan oleh penutup Rasul dan Nabi-Nya Muhammad –semoga shalawat dan keselamatan dari Allah tercurah kepada beliau -. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan hamba melainkan dengan istiqomah di atasnya
✅Ayat ke-7 Surah al-Fatihah
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ ٧
yaitu jalan orang-orang yang Engkau (Ya Allah) beri nikmat dari kalangan para Nabi, shiddiq, syuhadaa’, dan orang-orang saleh. Mereka adalah orang-orang yang mendapat hidayah dan istiqomah. Janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang yang menempuh jalan yang dimurkai. Yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran, tapi tidak mengamalkannya. Mereka itu adalah Yahudi dan yang seperti mereka. (Bukan pula jalan) orang-orang yang sesat, yang tidak mendapat petunjuk, sehingga salah jalan. Mereka itu adal
ah Nashara dan yang mengikuti jalan mereka. Di dalam doa ini terdapat penyembuhan terhadap hati seorang muslim dari penyakit penentangan, kebodohan, dan kesesatan. Ayat ini juga menunjukkan bahwasanya nikmat terbesar secara mutlak adalah nikmat Islam. Barangsiapa yang paling mengetahui kebenaran dan paling mengikutinya, dialah yang paling berhal mendapatkan jalan yang lurus. Tidak diragukan lagi bahwasanya para Sahabat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam adalah orang-orang yang paling layak terhadapnya setelah para Nabi –semoga keselamatan untuk mereka-. Maka ayat ini juga menunjukkan keutamaan mereka dan agungnya kedudukan mereka (para Sahabat Nabi) -semoga Allah meridhai mereka-. Disunnahkan juga di dalam salat, setelah seseorang membaca al-Fatihah hendaknya membaca Aamiin. Maknanya adalah: Ya Allah, kabulkanlah. (Namun bacaan Aamiin itu) bukanlah ayat dari surah al-Fatihah menurut kesepakatan para Ulama. Karena itu, mereka bersepakat untuk tidak menuliskan (bacaan Aamiin tersebut) dalam mushaf-mushaf.
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
Turut Publikasi:
🌏 WA Salafy Purwakarta
▶ https://t.me/salafypurwakarta
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
Turut Publikasi:
🌏 WA Salafy Purwakarta
▶ https://t.me/salafypurwakarta
Telegram
Salafy Purwakarta
Info Ma'had Purwakarta
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
Menyajikan Artikel, Poster dan Audio Kajian Salafy di Purwakarta - Jawa Barat
Pembina :
al-Ustadz Hamzah Bajry
al-Ustadz Mahmud Barjib
al-Ustadz Idris
Hafidzahumullah Jami'an
♲
Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama RI
PENCEGAHAN
PENYEBARAN COVID-19
PADA LAYANAN NIKAH
DI KUA
A. AKAD NIKAH
DILAKSANAKAN DI KUA
Membatasi jumlah orang yang mengikuti
prosesi akad nikah dalam satu ruangan tidak
lebih dari 10 orang
► Catin dan anggota keluarga yang mengikuti prosesi
harus telah membasuh tangan dengan sabun/hand sanitizer
dan menggunakan masker
Petugas, Wali Nikah dan Catin laki-laki menggunakan
sarung tangan dan masker pada saat ijab kabul
Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama RI
B. AKAD NIKAH
DILAKSANAKAN DI LUAR KUA
Ruangan prosesi akad nikah di tempat terbuka
atau di ruangan yang berventilasi sehat
Membatasi jumlah orang yang mengikuti
prosesi akad nikah dalam satu ruangan tidak
lebih dari 10 orang
► Catin dan anggota keluarga yang
mengikuti prosesi harus telah membasuh
tangan dengan sabun/hand sanitizer dan
menggunakan masker
Petugas, Wali Nikah dan
Catin laki-laki menggunakan
sarung tangan dan masker
pada saat ijab kabul.
C. Untuk sementara waktu meniadakan semua jenis pelayanan
selain pelayanan administrasi dan pencatatan nikah di KUA, yang
berpotensi menjalin kontak jarak dekat serta menciptakan
kerumunan seperti: bimbingan perkawinan bagi catin, konsultasi
perkawinan, bimbingan klasikal dan sebagainya
D. Selalu melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dalam rangka
pencegahan Covid-19, termasuk memberi rujukan yang diperlukan bilamana
terdapat tanda-tanda dan gejala sakit baik pada petugas maupun masyarakat
pada saat pelayanan berlangsung.
Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama RI
PENCEGAHAN
PENYEBARAN COVID-19
PADA LAYANAN NIKAH
DI KUA
A. AKAD NIKAH
DILAKSANAKAN DI KUA
Membatasi jumlah orang yang mengikuti
prosesi akad nikah dalam satu ruangan tidak
lebih dari 10 orang
► Catin dan anggota keluarga yang mengikuti prosesi
harus telah membasuh tangan dengan sabun/hand sanitizer
dan menggunakan masker
Petugas, Wali Nikah dan Catin laki-laki menggunakan
sarung tangan dan masker pada saat ijab kabul
Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama RI
B. AKAD NIKAH
DILAKSANAKAN DI LUAR KUA
Ruangan prosesi akad nikah di tempat terbuka
atau di ruangan yang berventilasi sehat
Membatasi jumlah orang yang mengikuti
prosesi akad nikah dalam satu ruangan tidak
lebih dari 10 orang
► Catin dan anggota keluarga yang
mengikuti prosesi harus telah membasuh
tangan dengan sabun/hand sanitizer dan
menggunakan masker
Petugas, Wali Nikah dan
Catin laki-laki menggunakan
sarung tangan dan masker
pada saat ijab kabul.
C. Untuk sementara waktu meniadakan semua jenis pelayanan
selain pelayanan administrasi dan pencatatan nikah di KUA, yang
berpotensi menjalin kontak jarak dekat serta menciptakan
kerumunan seperti: bimbingan perkawinan bagi catin, konsultasi
perkawinan, bimbingan klasikal dan sebagainya
D. Selalu melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dalam rangka
pencegahan Covid-19, termasuk memberi rujukan yang diperlukan bilamana
terdapat tanda-tanda dan gejala sakit baik pada petugas maupun masyarakat
pada saat pelayanan berlangsung.
=========================
*3 Doa yang Bermanfaat Untuk Menghadapi Wabah Virus Corona*
Berikut ini beberapa doa untuk menghadapi wabah virus corona (covid-19)
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah,
"Doa diantara obat yang paling bermanfaat, doa adalah lawan (musuhnya) dari bala', menolaknya, mengobatinya dan mencegah terjadi bala', mengankatnya (menghilangkannya) meringankan apabila turun. Doa adalah senjata orang beriman" (Jawabul Kahfi, hlm 10 - twiter Syaikh DR Khalid Adh Dhafiri)
*Doa Pertama:*
Abdullah bin Umar _radhiyallahu 'anhu_ berkata,
"Di antara doa yang pernah dipanjatkan oleh Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa salllam,_
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بكَ مِن زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
"Ya Allah, sungguh aku memohon perlindungan kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau limpahkan, berubahnya _al-'aafiyah_ yang telah Engkau karuniakan, hukuman-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala hal yang bisa menyebabkan kemurkaan-Mu."
(HR. Muslim: 2739)
Keterangan:
Makna berlindung dari
تَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ
Maksudnya adalah berlindung dari bergantinya kondisi sehat menjadi sakit dan kondisi kaya (kecukupan) menjadi fakir/miskin. Oleh karena itu, seseorang yang memanjatkan doa ini, maka dia telah meminta kelanggengan _al-'aafiyah,_ yakni keselamatan dari setiap keburukan dan semua penyakit.
(Lihat _al-Bahru al-Muhiith ats-Tsajjaaj fii Syarhi Shahiihi al-Imam Muslim bin al-Hajjaj_ jilid 42 halaman 482-489)
*Doa Kedua:*
Berikut ini doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, agar terhindar dari penyakit,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari segala penyakit buruk lainnya.”
(HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani )
*Doa Ketiga:*
Dalam sebuah hadits Rosulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda:
مَنْ رَأَى صَاحِبَ بَلاءٍ فَقَالَ : الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا إِلَّا عُوفِيَ مِنْ ذَلِكَ الْبَلَاءِ كَائِنًا مَا كَانَ مَا عَاشَ
Barangsiapa melihat seorang tertimpa bala’ (penyakit dan -pent), kemudian dia berdoa:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا
“Segala puji bagi Alloh yang telah menyelamatkan aku dari apa yang Engkau timpakan kepadanya (berupa penyakit), dan (segala puji baginya) yang telah melebihkan aku atas hamba-hambanya”
Siapa membaca doa ini, niscaya dia akan diselamatkan dari bala itu selama dia hidup.
Hadits ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi no. 3431 dan dihasankan oleh Sheikh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi.
Wallahu a'lam bish shawwab
Admin yukbelajarislam.com
(YBI-AJ/03/20)
Sumber Bacaan:
http://telegram.me/forumsalafy
https://problematikaumat.com/obat-virus-corona/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*3 Doa yang Bermanfaat Untuk Menghadapi Wabah Virus Corona*
Berikut ini beberapa doa untuk menghadapi wabah virus corona (covid-19)
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah,
"Doa diantara obat yang paling bermanfaat, doa adalah lawan (musuhnya) dari bala', menolaknya, mengobatinya dan mencegah terjadi bala', mengankatnya (menghilangkannya) meringankan apabila turun. Doa adalah senjata orang beriman" (Jawabul Kahfi, hlm 10 - twiter Syaikh DR Khalid Adh Dhafiri)
*Doa Pertama:*
Abdullah bin Umar _radhiyallahu 'anhu_ berkata,
"Di antara doa yang pernah dipanjatkan oleh Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa salllam,_
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بكَ مِن زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
"Ya Allah, sungguh aku memohon perlindungan kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau limpahkan, berubahnya _al-'aafiyah_ yang telah Engkau karuniakan, hukuman-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala hal yang bisa menyebabkan kemurkaan-Mu."
(HR. Muslim: 2739)
Keterangan:
Makna berlindung dari
تَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ
Maksudnya adalah berlindung dari bergantinya kondisi sehat menjadi sakit dan kondisi kaya (kecukupan) menjadi fakir/miskin. Oleh karena itu, seseorang yang memanjatkan doa ini, maka dia telah meminta kelanggengan _al-'aafiyah,_ yakni keselamatan dari setiap keburukan dan semua penyakit.
(Lihat _al-Bahru al-Muhiith ats-Tsajjaaj fii Syarhi Shahiihi al-Imam Muslim bin al-Hajjaj_ jilid 42 halaman 482-489)
*Doa Kedua:*
Berikut ini doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, agar terhindar dari penyakit,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari segala penyakit buruk lainnya.”
(HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani )
*Doa Ketiga:*
Dalam sebuah hadits Rosulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda:
مَنْ رَأَى صَاحِبَ بَلاءٍ فَقَالَ : الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا إِلَّا عُوفِيَ مِنْ ذَلِكَ الْبَلَاءِ كَائِنًا مَا كَانَ مَا عَاشَ
Barangsiapa melihat seorang tertimpa bala’ (penyakit dan -pent), kemudian dia berdoa:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا
“Segala puji bagi Alloh yang telah menyelamatkan aku dari apa yang Engkau timpakan kepadanya (berupa penyakit), dan (segala puji baginya) yang telah melebihkan aku atas hamba-hambanya”
Siapa membaca doa ini, niscaya dia akan diselamatkan dari bala itu selama dia hidup.
Hadits ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi no. 3431 dan dihasankan oleh Sheikh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi.
Wallahu a'lam bish shawwab
Admin yukbelajarislam.com
(YBI-AJ/03/20)
Sumber Bacaan:
http://telegram.me/forumsalafy
https://problematikaumat.com/obat-virus-corona/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Telegram
Salafy Indonesia
💎 Menjalin Ukhuwwah di Atas Minhaj Nubuwwah
📝 Silakan menyebarkan tanpa mengubah materi dan tetap mencantumkan sumber.
💻 Media resmi: t.me/forumsalafy, forumsalafy.net, dan Grup WSI
📲 Admin: Muhammad (Cileungsi, Bogor) salafyindonesia001@gmail.com
📝 Silakan menyebarkan tanpa mengubah materi dan tetap mencantumkan sumber.
💻 Media resmi: t.me/forumsalafy, forumsalafy.net, dan Grup WSI
📲 Admin: Muhammad (Cileungsi, Bogor) salafyindonesia001@gmail.com