Forwarded from Salafy Palembang 🇮🇩
📣 ⬆️ 📡 SUDAH MULAI..
📶 🏠 KAJIAN RUTIN KOTA PALEMBANG
🎙 Bersama
Al-Ustadz Abul Abbas Harits hafizhahullah (Mudir Tahfidzul Qur'an Al Ibanah)
📗 Pembahasan Aqidah:
ENAM PONDASI POKOK DALAM BERAGAMA
📚 Dari Kitab "USHUL SITTAH"
✍🏻 Karya Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah
🕌 Langsung dari Masjid Baitul Mi'raj PT Telkom Palembang
📻 LIVE Radio Al Ibanah Palembang, radionyo wong kito
⚠️ JANGAN TERLEWATKAN..!
🏘️ Penyelenggara:
Majelis Ta'lim Al Ibanah Palembang
🏠 Berdiam diri #diRumahAja bukan berarti tidak ta'lim
🎧 Rekaman bisa di unduh di:
📲 t.me/RadioIbanah
📲 t.me/salafypalembang
▫▫▫▫▫▫▫️▫️▫️
📶 🏠 KAJIAN RUTIN KOTA PALEMBANG
🎙 Bersama
Al-Ustadz Abul Abbas Harits hafizhahullah (Mudir Tahfidzul Qur'an Al Ibanah)
📗 Pembahasan Aqidah:
ENAM PONDASI POKOK DALAM BERAGAMA
📚 Dari Kitab "USHUL SITTAH"
✍🏻 Karya Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah
🕌 Langsung dari Masjid Baitul Mi'raj PT Telkom Palembang
📻 LIVE Radio Al Ibanah Palembang, radionyo wong kito
⚠️ JANGAN TERLEWATKAN..!
🏘️ Penyelenggara:
Majelis Ta'lim Al Ibanah Palembang
🏠 Berdiam diri #diRumahAja bukan berarti tidak ta'lim
🎧 Rekaman bisa di unduh di:
📲 t.me/RadioIbanah
📲 t.me/salafypalembang
▫▫▫▫▫▫▫️▫️▫️
Telegram
Radio AL IBANAH Palembang
Arsip Rekaman Audio Kajian Radio Al Ibanah Palembang.
🔊HUKUM BERQURBAN UNTUK SI MAYIT
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, ditanya:
ما حكم الأضحية عن الميت؟
Apa hukumnya berkurban untuk orang yang telah meninggal?
JAWABAN :
الأضحية عن الميت إذا كان قد أوصى بها، فإنه يضحى بها عنه، وإذا كان لم يوص بها ،فالدعاء له أفضل من أن يضحى له، فالمشروع أن الأضحية عن الأحياء ،فقد كان النبي -صلى الله عليه وسلم- يضحي بالشاة عنه وعن أهل بيته، وأنت إذا ضحيت بالشاة عنك وعن أهل بيتك ونويت بها كل أهل بيتك، وأقاربك الذين ماتوا فلا بأس؛ لأنهم يدخلون في العموم، وأما تخصيص الميت بأضحية تبرعاً من عندك، فإن هذا ليس من هدي النبي -صلى الله عليه وسلم- إذ لم يضح النبي -صلى الله عليه وسلم- عن زوجته خديجة -رضي الله عنها- مع أنها من أحب النساء إليه، ولم يضح عن عمه حمزة -رضي الله عنه- مع أنه من أحب الناس إليه، ولم يضح عمن مات من أقاربه وبناته، فدل ذلك على أن هذا ليس بمشروع، ولكن لو أن إنساناً فعل فإننا لا نعيبه، بل نرشده إلى ما هو أفضل، وهو الدعاء للميت.
Apabila mayit telah berwasiat agar berkurban untuknya (atas namanya), maka hal tersebut boleh dilakukan. Namun jika dia tidak pernah berwasiat supaya melakukan hal tersebut, maka mendoakannya lebih utama daripada berkurban untuknya. Karena yang disyariatkan adalah berkurban untuk orang yang masih hidup.
Dahulu Nabi shallallahu alaihi wasallam berkurban untuk beliau dan keluarganya. Sehingga jika anda berkurban dengan seekor kambing untuk dirimu dan keluargamu dengan meniatkan untuk seluruh keluargamu serta kerabat yang telah meninggal maka tidak mengapa. Karena mereka masuk dalam keumuman (niat tersebut).
Adapun mengkhususkan kurban untuk mayit sebagai bentuk sedekah darimu, maka ini bukanlah petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Karena beliau tidak pernah berkurban untuk istrinya Khadijah (secara khusus) padahal khadijah termasuk wanita yang paling beliau cintai. Tidak pula beliau berkurban untuk pamannya Hamzah sementara ia termasuk orang yang paling beliau cintai atau untuk kerabat dan putrinya yang telah meninggal.
Semua ini menunjukkan bahwa perbuatan di atas tidaklah disyariatkan. Namun apabila ada seseorang yang melakukannya, maka kita tidak akan mencelanya. Namun kita mengarahkannya kepada ibadah yang lebih utama, yaitu mendoakan kebaikan untuk mayit.
📚Liqa al-Bab al-Maftuh 52
📝 Sumber:
@Salafy_Ponorogo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, ditanya:
ما حكم الأضحية عن الميت؟
Apa hukumnya berkurban untuk orang yang telah meninggal?
JAWABAN :
الأضحية عن الميت إذا كان قد أوصى بها، فإنه يضحى بها عنه، وإذا كان لم يوص بها ،فالدعاء له أفضل من أن يضحى له، فالمشروع أن الأضحية عن الأحياء ،فقد كان النبي -صلى الله عليه وسلم- يضحي بالشاة عنه وعن أهل بيته، وأنت إذا ضحيت بالشاة عنك وعن أهل بيتك ونويت بها كل أهل بيتك، وأقاربك الذين ماتوا فلا بأس؛ لأنهم يدخلون في العموم، وأما تخصيص الميت بأضحية تبرعاً من عندك، فإن هذا ليس من هدي النبي -صلى الله عليه وسلم- إذ لم يضح النبي -صلى الله عليه وسلم- عن زوجته خديجة -رضي الله عنها- مع أنها من أحب النساء إليه، ولم يضح عن عمه حمزة -رضي الله عنه- مع أنه من أحب الناس إليه، ولم يضح عمن مات من أقاربه وبناته، فدل ذلك على أن هذا ليس بمشروع، ولكن لو أن إنساناً فعل فإننا لا نعيبه، بل نرشده إلى ما هو أفضل، وهو الدعاء للميت.
Apabila mayit telah berwasiat agar berkurban untuknya (atas namanya), maka hal tersebut boleh dilakukan. Namun jika dia tidak pernah berwasiat supaya melakukan hal tersebut, maka mendoakannya lebih utama daripada berkurban untuknya. Karena yang disyariatkan adalah berkurban untuk orang yang masih hidup.
Dahulu Nabi shallallahu alaihi wasallam berkurban untuk beliau dan keluarganya. Sehingga jika anda berkurban dengan seekor kambing untuk dirimu dan keluargamu dengan meniatkan untuk seluruh keluargamu serta kerabat yang telah meninggal maka tidak mengapa. Karena mereka masuk dalam keumuman (niat tersebut).
Adapun mengkhususkan kurban untuk mayit sebagai bentuk sedekah darimu, maka ini bukanlah petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Karena beliau tidak pernah berkurban untuk istrinya Khadijah (secara khusus) padahal khadijah termasuk wanita yang paling beliau cintai. Tidak pula beliau berkurban untuk pamannya Hamzah sementara ia termasuk orang yang paling beliau cintai atau untuk kerabat dan putrinya yang telah meninggal.
Semua ini menunjukkan bahwa perbuatan di atas tidaklah disyariatkan. Namun apabila ada seseorang yang melakukannya, maka kita tidak akan mencelanya. Namun kita mengarahkannya kepada ibadah yang lebih utama, yaitu mendoakan kebaikan untuk mayit.
📚Liqa al-Bab al-Maftuh 52
📝 Sumber:
@Salafy_Ponorogo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔊TAHUKAH ANDA AMALAN YANG PALING BERMANFAAT UNTUK MAYIT
Terus tunaikan baktimu untuk orang tuamu dengan bimbingan ilmu
🎙Fadhilatu asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Manakah yang lebih utama bagi seorang mayit, apakah doa atau sedekah?
Jawaban :
Yang lebih utama bagi seseorang adalah MENDOAKAN mayit bukan dengan bersedekah atas namanya.
Seandainya ada orang yang bertanya,
Manakah yang lebih utama antara aku mendoakan ayahku (yang telah meninggal) agar ia mendapatkan ampunan dan rahmat, ataukah aku bersedekah atas nama dia dengan uang senilai 1000 riyal?
Maka kita katakan :
"Yang lebih utama ialah engkau mendoakan ayahmu agar ia mendapatkan ampunan dan rahmat. Namun apabila seseorang ingin bersedekah atas nama si mayit maka jangan dilarang."
📕Fatawa Nur alad Darb
أيهما أفضل للميت الدعاء أم الصدقة ؟
قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله:
الأفضل للإنسان أن يدعو للميت دون أن يتصدق عنه ولو جاءنا سائل يقول هل الأفضل أن أدعو لأبي بالمغفرة والرحمة أو أن أتصدق له بألف ريال؟ قلنا: الأفضل أن تدعو له بالمغفرة والرحمة ولكن إذا أراد الإنسان أن يتصدق عن الميت فلا يمنع.
فتاوى نور على الدرب.
📝 Sumber :
@KajianIslamTemanggung/1598
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Terus tunaikan baktimu untuk orang tuamu dengan bimbingan ilmu
🎙Fadhilatu asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Manakah yang lebih utama bagi seorang mayit, apakah doa atau sedekah?
Jawaban :
Yang lebih utama bagi seseorang adalah MENDOAKAN mayit bukan dengan bersedekah atas namanya.
Seandainya ada orang yang bertanya,
Manakah yang lebih utama antara aku mendoakan ayahku (yang telah meninggal) agar ia mendapatkan ampunan dan rahmat, ataukah aku bersedekah atas nama dia dengan uang senilai 1000 riyal?
Maka kita katakan :
"Yang lebih utama ialah engkau mendoakan ayahmu agar ia mendapatkan ampunan dan rahmat. Namun apabila seseorang ingin bersedekah atas nama si mayit maka jangan dilarang."
📕Fatawa Nur alad Darb
أيهما أفضل للميت الدعاء أم الصدقة ؟
قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله:
الأفضل للإنسان أن يدعو للميت دون أن يتصدق عنه ولو جاءنا سائل يقول هل الأفضل أن أدعو لأبي بالمغفرة والرحمة أو أن أتصدق له بألف ريال؟ قلنا: الأفضل أن تدعو له بالمغفرة والرحمة ولكن إذا أراد الإنسان أن يتصدق عن الميت فلا يمنع.
فتاوى نور على الدرب.
📝 Sumber :
@KajianIslamTemanggung/1598
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
SELASA, 05 DZULHIJAH 1443H
05 JULI 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
05 JULI 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
✈️🕋 WANITA BERHAJI TANPA MAHRAM
Pertanyaan:
Ada seorang ibu dari Saba yang dikenal salihah. Usianya sudah pertengahan, bahkan mendekati usia lanjut. Dia ingin melaksanakan ibadah haji, namun tidak memiliki mahram. Dari negerinya ada seorang lelaki yang juga dikenal saleh akan berhaji bersama para wanita dari kalangan mahramnya. Apakah dibolehkan ibu tersebut berhaji bersama lelaki tersebut karena si ibu tidak punya mahram yang bisa menemaninya berhaji, padahal dia memiliki kemampuan dari sisi harta? Berilah fatwa kepada kami.
🎙Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjawab,
“Tidak halal bagi ibu tersebut untuk berangkat haji tanpa mahram walaupun dia berangkat bersama rombongan wanita dan seorang lelaki yang tepercaya. Sebab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah dengan menyatakan,
لَا تُسَافِرُ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِيْ مَحْرَمٍ. فَقَامَ رَجُلٌ وَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّ امْرَأَتِي خَرَجَتْ حَاجَّةً وَإِنِّي اكْتُتِبْتُ فِي غَزْوَةِ كَذَا وَكَذَا. فَقَال النَّبِيُّ: انْطَلِقْ فَحُجَّ مَعَ امْرَأَتِكَ
“Wanita tidak boleh safar kecuali bersama mahramnya.”
Lalu seorang lelaki berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah, istri saya sungguh akan berangkat haji, sementara saya telah tercatat untuk mengikuti perang ini dan itu.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pergilah engkau, berhajilah bersama istrimu.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dalam kejadian di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak meminta perincian, apakah istrinya aman (dalam perjalanan nanti) ataukah tidak? Apakah bersamanya ada rombongan wanita dan lelaki yang bisa dipercaya, ataukah tidak? Karena tuntutan keadaan, sementara si suami telah tercatat untuk mengikuti peperangan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah si suami untuk meninggalkan peperangan dan keluar berhaji menemani istrinya.
Para ulama menyebutkan bahwa apabila wanita tidak memiliki mahram, ibadah haji tidaklah wajib baginya.
Sampai pun dia meninggal dunia, dia tidak dihajikan dari harta yang ditinggalkannya. Sebab, semasa hidupnya dia tidak mampu (ada syarat yang tidak terpenuhi sehingga dia tidak memiliki kemampuan untuk berhaji, -pen.), sedangkan Allah ‘azza wa jalla mewajibkan haji bagi orang yang mampu.”
(Fatawa asy-Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin, 2/592)
📝 Sumber:
https://asysyariah.com/hajinya-wanita/
@syarhussunnahlinnisa
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Pertanyaan:
Ada seorang ibu dari Saba yang dikenal salihah. Usianya sudah pertengahan, bahkan mendekati usia lanjut. Dia ingin melaksanakan ibadah haji, namun tidak memiliki mahram. Dari negerinya ada seorang lelaki yang juga dikenal saleh akan berhaji bersama para wanita dari kalangan mahramnya. Apakah dibolehkan ibu tersebut berhaji bersama lelaki tersebut karena si ibu tidak punya mahram yang bisa menemaninya berhaji, padahal dia memiliki kemampuan dari sisi harta? Berilah fatwa kepada kami.
🎙Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjawab,
“Tidak halal bagi ibu tersebut untuk berangkat haji tanpa mahram walaupun dia berangkat bersama rombongan wanita dan seorang lelaki yang tepercaya. Sebab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah dengan menyatakan,
لَا تُسَافِرُ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِيْ مَحْرَمٍ. فَقَامَ رَجُلٌ وَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّ امْرَأَتِي خَرَجَتْ حَاجَّةً وَإِنِّي اكْتُتِبْتُ فِي غَزْوَةِ كَذَا وَكَذَا. فَقَال النَّبِيُّ: انْطَلِقْ فَحُجَّ مَعَ امْرَأَتِكَ
“Wanita tidak boleh safar kecuali bersama mahramnya.”
Lalu seorang lelaki berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah, istri saya sungguh akan berangkat haji, sementara saya telah tercatat untuk mengikuti perang ini dan itu.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pergilah engkau, berhajilah bersama istrimu.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dalam kejadian di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak meminta perincian, apakah istrinya aman (dalam perjalanan nanti) ataukah tidak? Apakah bersamanya ada rombongan wanita dan lelaki yang bisa dipercaya, ataukah tidak? Karena tuntutan keadaan, sementara si suami telah tercatat untuk mengikuti peperangan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah si suami untuk meninggalkan peperangan dan keluar berhaji menemani istrinya.
Para ulama menyebutkan bahwa apabila wanita tidak memiliki mahram, ibadah haji tidaklah wajib baginya.
Sampai pun dia meninggal dunia, dia tidak dihajikan dari harta yang ditinggalkannya. Sebab, semasa hidupnya dia tidak mampu (ada syarat yang tidak terpenuhi sehingga dia tidak memiliki kemampuan untuk berhaji, -pen.), sedangkan Allah ‘azza wa jalla mewajibkan haji bagi orang yang mampu.”
(Fatawa asy-Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin, 2/592)
📝 Sumber:
https://asysyariah.com/hajinya-wanita/
@syarhussunnahlinnisa
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✍🏻❌💦 DI ANTARA PENGHILANG KESABARAN
🔊 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan,
ومما يقدح في الصبر : إظهار المصيبة والتحدث بها ، وكتمانها رأس الصبر .
"Di antara perkara yang dapat mencacat kesabaran adalah menampakkan musibah dan membicarakannya.
Sedangkan menyembunyikan musibah adalah pangkal kesabaran."
📚 Uddatus Shabirin 529
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔊 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan,
ومما يقدح في الصبر : إظهار المصيبة والتحدث بها ، وكتمانها رأس الصبر .
"Di antara perkara yang dapat mencacat kesabaran adalah menampakkan musibah dan membicarakannya.
Sedangkan menyembunyikan musibah adalah pangkal kesabaran."
📚 Uddatus Shabirin 529
📝 Sumber:
@KajianIslamTemanggung
www.salafytemanggung.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
↪↩ BELI HEWAN KURBAN YANG JANTAN ATAU BETINA
Pada dasarnya tentu saja, disesuaikan dengan kemampuan. Dalam masalah ini ulama sepakat bahwa boleh berkurban dengan hewan yang jantan ataupun betina (baca : Al-Majmu' VIII/369). Namun terjadi silang pendapat di kalangan ahli ilmu tentang mana yang lebih utamanya; antara jantan dan betina.
Dan yang nampak, hewan jantan lebih utama dari pada betina. Tidak ada dalil tegas yang berkenaan dengan masalah kurban secara khusus.
Namun di sana ada sabda Nabi Muhammad ﷺ yang bersifat umum tentang hewan tunggangan yang paling utama,
أَغْلَاهَا ثَمَنًا، وَأَنْفَسُهَا عِنْدَ أَهْلِهَا
"Yang paling mahal harganya dan paling berharga bagi pemiliknya." HR. Al-Bukhari (2518)
Dan ini ialah karakteristik hewan jantan. Dari hadits inilah sejumlah ulama mengambil kesimpulan akan lebih afdalnya berkurban dengan hewan jantan.
▫ Imam Abu Bakr Ibnul 'Arabi rahimahullah menyatakan,
الأصح أفضلية الذكور على الاناث في الضحايا
"Pendapat yang paling tepat ialah berkurban dengan hewan jantan lebih utama daripada betina." (Dinukil oleh Al-Hafizh dalam Al-Fath, X/13)
▫ Imam Nawawi rahimahullah berkata,
التضحية بالذكر أفضل من الأنثى على المذهب
"Berkurban dengan yang jantan lebih utama daripada betina dalam madzhab Syafi'i." (Raudhah Ath-Thalibin, II/466)
Dalam Fathul Bari (X/13), Al-H*afizh menyatakan bahwa hal ini juga merupakan pendapat Imam Ahmad.
📝 Sumber:
@nasehatetam
www.nasehatetam.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Pada dasarnya tentu saja, disesuaikan dengan kemampuan. Dalam masalah ini ulama sepakat bahwa boleh berkurban dengan hewan yang jantan ataupun betina (baca : Al-Majmu' VIII/369). Namun terjadi silang pendapat di kalangan ahli ilmu tentang mana yang lebih utamanya; antara jantan dan betina.
Dan yang nampak, hewan jantan lebih utama dari pada betina. Tidak ada dalil tegas yang berkenaan dengan masalah kurban secara khusus.
Namun di sana ada sabda Nabi Muhammad ﷺ yang bersifat umum tentang hewan tunggangan yang paling utama,
أَغْلَاهَا ثَمَنًا، وَأَنْفَسُهَا عِنْدَ أَهْلِهَا
"Yang paling mahal harganya dan paling berharga bagi pemiliknya." HR. Al-Bukhari (2518)
Dan ini ialah karakteristik hewan jantan. Dari hadits inilah sejumlah ulama mengambil kesimpulan akan lebih afdalnya berkurban dengan hewan jantan.
▫ Imam Abu Bakr Ibnul 'Arabi rahimahullah menyatakan,
الأصح أفضلية الذكور على الاناث في الضحايا
"Pendapat yang paling tepat ialah berkurban dengan hewan jantan lebih utama daripada betina." (Dinukil oleh Al-Hafizh dalam Al-Fath, X/13)
▫ Imam Nawawi rahimahullah berkata,
التضحية بالذكر أفضل من الأنثى على المذهب
"Berkurban dengan yang jantan lebih utama daripada betina dalam madzhab Syafi'i." (Raudhah Ath-Thalibin, II/466)
Dalam Fathul Bari (X/13), Al-H*afizh menyatakan bahwa hal ini juga merupakan pendapat Imam Ahmad.
📝 Sumber:
@nasehatetam
www.nasehatetam.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
📚 APABILA TELAH DITAKYIN SEBAGAI HEWAN KURBAN
Berikut ini akan disebutkan beberapa hukum apabila hewan tersebut telah ditetapkan sebagai hewan kurban.
1️⃣ Diperbolehkan menunggangi hewan tersebut baik ketika diperlukan atau tanpa keperluan, selama tidak memudaratkannya.
💡Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat seseorang menuntun unta (kurban/hadyu). Beliau bersabda,
اِرْكَبْهَا
“Tunggangi unta itu.” (HR. al-Bukhari no. 1689 dan Muslim no. 1322/3717)
2️⃣ Diperbolehkan mengambil manfaat dari hewan tersebut sebelum/setelah disembelih, selain menungganginya.
Di antara manfaat dari hewan tersebut ialah:
a. Mencukur bulu hewan tersebut apabila hal itu lebih bermanfaat bagi sang hewan.
Misalnya, bulunya terlalu tebal atau pada badannya terdapat luka.
b. Meminum susunya. Hal ini dengan ketentuan tidak memudaratkan hewan tersebut dan susu itu adalah kelebihan dari kebutuhan anak sang hewan.
c. Memanfaatkan segala sesuatu yang ada di badan sang hewan, seperti tali kekang dan pelana.
d. Memanfaatkan kulitnya untuk alas duduk atau alas shalat, setelah disamak.
3️⃣ Hewan tersebut tidak boleh dijual atau dihibahkan, kecuali jika ingin diganti dengan hewan yang lebih baik. Tidak boleh pula disedekahkah kecuali setelah disembelih pada waktunya lantas dagingnya disedekahkan.
4️⃣ Tidak diperbolehkan menjual kulit hewan tersebut atau apa pun yang ada padanya. Namun, dia boleh menyedekahkannya atau memanfaatkannya.
5️⃣ Tidak diperbolehkan memberikan upah dari bagian tubuh hewan tersebut, apa pun bentuknya, kepada tukang sembelih. Namun, apabila diberikan dalam bentuk uang atau bagian tubuh hewan tersebut sebagai sedekah atau hadiah—bukan sebagai upah, hal itu diperbolehkan.
6️⃣ Apabila terjadi cacat pada hewan tersebut setelah ditakyin (ditetapkan sebagai hewan kurban), hal ini dirinci:
✔️ Apabila cacatnya membuat hewan tersebut tidak sah, ia disembelih sebagai sedekah, bukan sebagai kurban yang sesuai dengan syariat.
✔️ Apabila cacatnya ringan, hal ini tidak masalah.
✔️ Apabila cacatnya akibat (perbuatan) sang pemilik, dia harus menggantinya dengan yang semisal atau yang lebih baik.
✔️ Apabila cacatnya bukan karena kesalahan sang pemilik, ia tidak memiliki kewajiban untuk mengganti. Sebab, hukum asal berkurban adalah sunnah.
7️⃣ Apabila hewan tersebut hilang, lari dan tidak ditemukan, atau dicuri; sang pemilik tidak terkena kewajiban apa pun, kecuali jika hal itu terjadi karena kesalahannya, dia harus menggantinya.
8️⃣ Apabila hewan yang lari atau hilang tersebut ditemukan, padahal sang pemilik sudah membeli gantinya dan menyembelihnya, hewan pengganti tersebut sudah mencukupinya sebagai kurban. Adapun hewan yang telah ditemukan tersebut tidak boleh dijual, tetapi disembelih karena ia telah ditakyin.
9️⃣ Apabila hewan tersebut mengandung janin, cukup disembelih induknya untuk menghalalkannya dan janinnya. Namun, jika hewan tersebut telah melahirkan sebelum disembelih, dia menyembelih ibu dan janinnya sebagai kurban.
🔟 Jika hewan tersebut belum ditakyin, boleh dijual, dihibahkan, disedekahkan, atau disembelih untuk diambil dagingnya, dll., layaknya hewan biasa.
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/hukum-hukum-seputar-hewan-kurban/
📝 Sumber:
@asysyariah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Berikut ini akan disebutkan beberapa hukum apabila hewan tersebut telah ditetapkan sebagai hewan kurban.
1️⃣ Diperbolehkan menunggangi hewan tersebut baik ketika diperlukan atau tanpa keperluan, selama tidak memudaratkannya.
💡Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat seseorang menuntun unta (kurban/hadyu). Beliau bersabda,
اِرْكَبْهَا
“Tunggangi unta itu.” (HR. al-Bukhari no. 1689 dan Muslim no. 1322/3717)
2️⃣ Diperbolehkan mengambil manfaat dari hewan tersebut sebelum/setelah disembelih, selain menungganginya.
Di antara manfaat dari hewan tersebut ialah:
a. Mencukur bulu hewan tersebut apabila hal itu lebih bermanfaat bagi sang hewan.
Misalnya, bulunya terlalu tebal atau pada badannya terdapat luka.
b. Meminum susunya. Hal ini dengan ketentuan tidak memudaratkan hewan tersebut dan susu itu adalah kelebihan dari kebutuhan anak sang hewan.
c. Memanfaatkan segala sesuatu yang ada di badan sang hewan, seperti tali kekang dan pelana.
d. Memanfaatkan kulitnya untuk alas duduk atau alas shalat, setelah disamak.
3️⃣ Hewan tersebut tidak boleh dijual atau dihibahkan, kecuali jika ingin diganti dengan hewan yang lebih baik. Tidak boleh pula disedekahkah kecuali setelah disembelih pada waktunya lantas dagingnya disedekahkan.
4️⃣ Tidak diperbolehkan menjual kulit hewan tersebut atau apa pun yang ada padanya. Namun, dia boleh menyedekahkannya atau memanfaatkannya.
5️⃣ Tidak diperbolehkan memberikan upah dari bagian tubuh hewan tersebut, apa pun bentuknya, kepada tukang sembelih. Namun, apabila diberikan dalam bentuk uang atau bagian tubuh hewan tersebut sebagai sedekah atau hadiah—bukan sebagai upah, hal itu diperbolehkan.
6️⃣ Apabila terjadi cacat pada hewan tersebut setelah ditakyin (ditetapkan sebagai hewan kurban), hal ini dirinci:
✔️ Apabila cacatnya membuat hewan tersebut tidak sah, ia disembelih sebagai sedekah, bukan sebagai kurban yang sesuai dengan syariat.
✔️ Apabila cacatnya ringan, hal ini tidak masalah.
✔️ Apabila cacatnya akibat (perbuatan) sang pemilik, dia harus menggantinya dengan yang semisal atau yang lebih baik.
✔️ Apabila cacatnya bukan karena kesalahan sang pemilik, ia tidak memiliki kewajiban untuk mengganti. Sebab, hukum asal berkurban adalah sunnah.
7️⃣ Apabila hewan tersebut hilang, lari dan tidak ditemukan, atau dicuri; sang pemilik tidak terkena kewajiban apa pun, kecuali jika hal itu terjadi karena kesalahannya, dia harus menggantinya.
8️⃣ Apabila hewan yang lari atau hilang tersebut ditemukan, padahal sang pemilik sudah membeli gantinya dan menyembelihnya, hewan pengganti tersebut sudah mencukupinya sebagai kurban. Adapun hewan yang telah ditemukan tersebut tidak boleh dijual, tetapi disembelih karena ia telah ditakyin.
9️⃣ Apabila hewan tersebut mengandung janin, cukup disembelih induknya untuk menghalalkannya dan janinnya. Namun, jika hewan tersebut telah melahirkan sebelum disembelih, dia menyembelih ibu dan janinnya sebagai kurban.
🔟 Jika hewan tersebut belum ditakyin, boleh dijual, dihibahkan, disedekahkan, atau disembelih untuk diambil dagingnya, dll., layaknya hewan biasa.
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/hukum-hukum-seputar-hewan-kurban/
📝 Sumber:
@asysyariah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🔰 KEUTAMAAN BERTAUHID DAN BAHAYA SYIRIK DAN KEKUFURAN
🎙Al-Imam An-Nawawi rahimahullah ta'ala mengatakan :
"Tidak akan kekal di neraka seseorang yang mati di atas tauhid walaupun dia melakukan kemaksiatan apapun ,
Sebagaimana tidak akan masuk surga seseorang yang mati diatas kekufuran walaupun dia beramal amalan kebaikan sebanyak apapun".
📚 (Syarh Shahih Muslim 1/176)
( من فضائل التوحيد )
قال النووي - رحمه الله :
لا يُخلد في النار أحدٌ مات على التوحيد ولو عمل من المعاصي ما عمل، كما أنه لا يدخل الجنةَ أحدٌ مات على الكفر ولو عمل من أعمال البر ما عمل .
📚شرح صحيح مسلم ( ١٧٦/١)
📝 Sumber
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Al-Imam An-Nawawi rahimahullah ta'ala mengatakan :
"Tidak akan kekal di neraka seseorang yang mati di atas tauhid walaupun dia melakukan kemaksiatan apapun ,
Sebagaimana tidak akan masuk surga seseorang yang mati diatas kekufuran walaupun dia beramal amalan kebaikan sebanyak apapun".
📚 (Syarh Shahih Muslim 1/176)
( من فضائل التوحيد )
قال النووي - رحمه الله :
لا يُخلد في النار أحدٌ مات على التوحيد ولو عمل من المعاصي ما عمل، كما أنه لا يدخل الجنةَ أحدٌ مات على الكفر ولو عمل من أعمال البر ما عمل .
📚شرح صحيح مسلم ( ١٧٦/١)
📝 Sumber
@salafy_cirebon
www.salafycirebon.com
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🔥🏘🌎 BANGSA JIN ITU TIDAK MENGETAHUI PERKARA GHAIB
🎙Syaikh Muhammad bin ShalihAl-Utsaimin rahimahullah :
Pertanyaan:
Apakah jin itu bisa mengetahui perkara ghaib?
Jawaban :
Jin itu mereka tidaklah tahu perkara ghaib,
لَّا يَعۡلَمُ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ
“Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.”
[QS. An-Naml: 65]
Dan bacalah firman Allah
فَلَمَّا قَضَيۡنَا عَلَيۡهِ ٱلۡمَوۡتَ مَا دَلَّهُمۡ عَلَىٰ مَوۡتِهِۦٓ إِلَّا دَآبَّةُ ٱلۡأَرۡضِ تَأۡكُلُ مِنسَأَتَهُۥۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ ٱلۡجِنُّ أَن لَّوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ ٱلۡغَيۡبَ مَا لَبِثُواْ فِي ٱلۡعَذَابِ ٱلۡمُهِينِ.
“Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.”
[QS Saba’: 14]
Dan barang siapa yang mengaku-ngaku mengetahui hal ghaib, maka dia kafir, dan barang siapa yang mempercayai orang yang mengaku-ngaku tahu hal ghaib maka dia juga kafir, berdasarkan firman Allah :
قل لَّا يَعۡلَمُ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ
“Katakanlah wahai Muhammad : Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.”
[QS. An-Naml: 65]
Maka tidak ada yang tahu hal ghaib di langit dan bumi kecuali Allah semata.
Dan mereka yang mengaku-ngaku kalau mereka tahu hal ghaib yang akan terjadi di waktu yang akan datang, ini semua termasuk perdukunan.
Dan telah tetap dari Nabi ﷺ :
Barang siapa mendatangi dukun lalu dia bertanya kepadanya, maka tidak akan diterima shalatnya empat puluh hari.
Maka jika dia mempercayai dukun, maka dia menjadi kafir karena jika dia mempercayainya dalam pengakuannya hal ghaib, berarti dia telah mendustakan firman Allah :
قل لَّا يَعۡلَمُ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ
“Katakanlah wahai Muhammad : Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.”
[QS. An-Naml: 65]
📑 Majmu Al-fatawa 1/292
هل الجن يعلمون الغيب؟
الشيخ محمد صالح العثيمين رحمه الله تعالى
السؤال: هل الجن يعلمون الغيب؟
الجواب : الجن لا يعلمون الغيب، و {لا يعلم من في السماوات والأرض الغيب إلا الله}، واقرأ قوله تعالى: {فلما قضينا عليه الموت ما دلهم على موته إلا دابة الأرض تأكل منسأته فلما خر تبينت الجن أن لو كانوا يعلمون الغيب ما لبثوا في العذاب المهين}، ومن ادعى علم الغيب فهو كافر. ومن صدَّق من يدعي علم الغيب فإنه كافر أيضاً لقوله تعالى: {قل لا يعلم من في السماوات والأرض الغيب إلا الله}، فلا يعلم غيب السماوات والأرض إلا الله وحده، وهؤلاء الذين يدَّعون أنهم يعلمون الغيب في المستقبل كل هذا من الكهانة وقد ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم: “أن من أتى عرافاً فسأله لم تقبل له صلاة أربعين يوماً”، فإن صدَّقه فإنه يكون كافراً لأنه إذا صدقه بعلم الغيب فقد كذَّب قوله تعالى: {قل لا يعلم من في السماوات والأرض الغيب إلا الله}.
مجموع فتاوى و رسائل 1/292
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Syaikh Muhammad bin ShalihAl-Utsaimin rahimahullah :
Pertanyaan:
Apakah jin itu bisa mengetahui perkara ghaib?
Jawaban :
Jin itu mereka tidaklah tahu perkara ghaib,
لَّا يَعۡلَمُ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ
“Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.”
[QS. An-Naml: 65]
Dan bacalah firman Allah
فَلَمَّا قَضَيۡنَا عَلَيۡهِ ٱلۡمَوۡتَ مَا دَلَّهُمۡ عَلَىٰ مَوۡتِهِۦٓ إِلَّا دَآبَّةُ ٱلۡأَرۡضِ تَأۡكُلُ مِنسَأَتَهُۥۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ ٱلۡجِنُّ أَن لَّوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ ٱلۡغَيۡبَ مَا لَبِثُواْ فِي ٱلۡعَذَابِ ٱلۡمُهِينِ.
“Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.”
[QS Saba’: 14]
Dan barang siapa yang mengaku-ngaku mengetahui hal ghaib, maka dia kafir, dan barang siapa yang mempercayai orang yang mengaku-ngaku tahu hal ghaib maka dia juga kafir, berdasarkan firman Allah :
قل لَّا يَعۡلَمُ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ
“Katakanlah wahai Muhammad : Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.”
[QS. An-Naml: 65]
Maka tidak ada yang tahu hal ghaib di langit dan bumi kecuali Allah semata.
Dan mereka yang mengaku-ngaku kalau mereka tahu hal ghaib yang akan terjadi di waktu yang akan datang, ini semua termasuk perdukunan.
Dan telah tetap dari Nabi ﷺ :
Barang siapa mendatangi dukun lalu dia bertanya kepadanya, maka tidak akan diterima shalatnya empat puluh hari.
Maka jika dia mempercayai dukun, maka dia menjadi kafir karena jika dia mempercayainya dalam pengakuannya hal ghaib, berarti dia telah mendustakan firman Allah :
قل لَّا يَعۡلَمُ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ
“Katakanlah wahai Muhammad : Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.”
[QS. An-Naml: 65]
📑 Majmu Al-fatawa 1/292
هل الجن يعلمون الغيب؟
الشيخ محمد صالح العثيمين رحمه الله تعالى
السؤال: هل الجن يعلمون الغيب؟
الجواب : الجن لا يعلمون الغيب، و {لا يعلم من في السماوات والأرض الغيب إلا الله}، واقرأ قوله تعالى: {فلما قضينا عليه الموت ما دلهم على موته إلا دابة الأرض تأكل منسأته فلما خر تبينت الجن أن لو كانوا يعلمون الغيب ما لبثوا في العذاب المهين}، ومن ادعى علم الغيب فهو كافر. ومن صدَّق من يدعي علم الغيب فإنه كافر أيضاً لقوله تعالى: {قل لا يعلم من في السماوات والأرض الغيب إلا الله}، فلا يعلم غيب السماوات والأرض إلا الله وحده، وهؤلاء الذين يدَّعون أنهم يعلمون الغيب في المستقبل كل هذا من الكهانة وقد ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم: “أن من أتى عرافاً فسأله لم تقبل له صلاة أربعين يوماً”، فإن صدَّقه فإنه يكون كافراً لأنه إذا صدقه بعلم الغيب فقد كذَّب قوله تعالى: {قل لا يعلم من في السماوات والأرض الغيب إلا الله}.
مجموع فتاوى و رسائل 1/292
📝 Sumber:
@ahlussunnahposo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
✈🕋 NASIHAT UNTUK YANG PERNAH ATAU SEDANG NAIK HAJI
🎙Al-Allamah Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah menyatakan,
بعض الناس يحج ويعتمر لكنه يتهاون بالصلاة، والصلاة هي الركن الثاني من أركان الإسلام والحج هو الركن الخامس، فالصلاة آكد من الحج، بعض الناس يحج ولكنه لا يُصلي، هذا ليس له حَج.. فالحَج إنما هو نوع من أنواع العبادة، فمن اقتصر عليه وترك أنواع العبادة الأخرى لم يقبل حجه
"Sebagian orang ada yang berhaji dan juga umrah, tapi meremehkan ibadah shalat. Padahal shalat rukun Islam kedua sedangkan haji rukun Islam kelima.
🕌 Shalat lebih ditekankan daripada haji.
Sejumlah pihak ada yang mengerjakan haji tapi tidak shalat; orang seperti itu tidak sah hajinya... Haji hanyalah salah satu dari ibadah-ibadah yang ada.
Jadi siapa yang hanya menunaikan haji tapi meninggalkan ibadah-ibadah lain maka hajinya tidak diterima."
📕 Durus wa Fatawa Al-Hajj, I/225-226
📝 Sumber:
@nasehatetam www.nasehatetam.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙Al-Allamah Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah menyatakan,
بعض الناس يحج ويعتمر لكنه يتهاون بالصلاة، والصلاة هي الركن الثاني من أركان الإسلام والحج هو الركن الخامس، فالصلاة آكد من الحج، بعض الناس يحج ولكنه لا يُصلي، هذا ليس له حَج.. فالحَج إنما هو نوع من أنواع العبادة، فمن اقتصر عليه وترك أنواع العبادة الأخرى لم يقبل حجه
"Sebagian orang ada yang berhaji dan juga umrah, tapi meremehkan ibadah shalat. Padahal shalat rukun Islam kedua sedangkan haji rukun Islam kelima.
🕌 Shalat lebih ditekankan daripada haji.
Sejumlah pihak ada yang mengerjakan haji tapi tidak shalat; orang seperti itu tidak sah hajinya... Haji hanyalah salah satu dari ibadah-ibadah yang ada.
Jadi siapa yang hanya menunaikan haji tapi meninggalkan ibadah-ibadah lain maka hajinya tidak diterima."
📕 Durus wa Fatawa Al-Hajj, I/225-226
📝 Sumber:
@nasehatetam www.nasehatetam.net
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
✋❌ DIANTARA KESALAHAN SEBAGIAN ORANG YANG SHALAT, MEMBACA AL-QURAN DAN DZIKIR DALAM HATI, TIDAK MENGGERAKKAN LISAN UNTUK ITU
🎙 Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah rahimahullah mengatakan:
Wajib menggerakkan lisannya dalam berdzikir yang wajib dibaca dalam shalat, berupa membaca (al-fatihah) dan semisalnya tatkala mampu. Dan disunnahkan hal itu ketika membaca dzikir-dzikir yang sunnah. Yang yang terkenal dalam madzhab Syafii dan Ahmad, dengan cara tatkala dirinya bisa mendengar jika di sana tidak ada penghalang.
📖 (Mukhtashar al-fatwa al-mishriyah h.43)
🎙 Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan:
Membaca (dalam shalat) mesti dengan lisan, maka jika seorang insan cuma membaca dalam hati saja dalam shalat, maka sesungguhnya hal itu tidak sah.
📖 (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimun 13/156)
📌 Faedah lain :
🔍 Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah pernah ditanya:
Apa hukum membaca Al-Quran dalam hati, yakni dengan pelan tanpa menggerakkan dua bibir, dalam keadaan orang tersebut mengalami junub juga?
Beliau menjawab:
Ini bukan bacaan namanya, ini cuma menghadirkan (ingatan). Membaca itu harus dengan lisan dan dua bibir, mesti dengan sesuatu yang terdengar, didengar seorang insan. Membaca dengan hati tidak tergolong membaca, akan itu hanyalah sekedar menghayati dan meresapi saja. Oleh karena itu tidak mengapa bagi orang yang junub dan selainnya menghayati dan meresapi (Al-Quran ) dengan hatinya.
Dinukil dari situs Syaikh Bin Baaz rahimahullah.
📝 Peringatan : Yang dimaksud di sini bukan berarti dengan mengeraskan suara sampai mengganggu orang yang shalat di sebelahnya. Maka hal ini dilarang.
من الخطأ عند بعض المصلين أن يقرأ بقلبه القرآن والأذكار ولا يحرك لسانه بذلك
قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله:
يجب أن يحرك لسانه بالذكر الواجب في الصلاة من القراءة ونحوها مع القدرة، ويستحب ذلك في الذكر المستحب، والمشهور من مذهب الشافعي وأحمد أن يكون بحيث يسمع نفسه إذا لم يكن ثم مانع. (مختصر الفتاوى المصرية ص43)
وقال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله:
(القراءة لابد أن تكون باللسان، فإذا قرأ الإنسان بقلبه في الصلاة فإن ذلك لا يجزئه).
(مجموع فتاوى ابن عثيمين 13/156).
فائدة أخرى:
سئل الشيخ ابن باز رحمه الله:
ما حكم قراءة القرآن بالقلب -أي: بالسر- دون تحريك الشفتين والإنسان أيضاً على جنابة؟
فأجاب:
(ليس هذه قراءة، هذا استحضار، القراءة لا بد أن تكون باللسان والشفتين، لا بد من شيء يسمع، يسمعه الإنسان، فالقراءة بالقلب ليست قراءة إنما هي تدبر وتأمل فقط، ولهذا لا بأس للجنب وغيره أن يتأمل ويتدبر بالقلب) منقول من موقع الشيخ.
تنبيه: وليس المقصود من ذلك أن يرفع صوته بقدر يشوش به على من يصلي بجواره فهذا منهي عنه.
ــــــ ✵✵ ــــــ ✵✵ــــــ
? أُنشرُوهَا فَنشّرُ العِلمِ مِنْ أَعْظَمِ القُرُبَات
 تَــابِـعـُونَا عَبـرَ الـتـَلـِيـقَــ☟ـــرَام
📝 Sumber
http.soo.gd/Cq04
@Ittiba_uRasulillah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🎙 Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah rahimahullah mengatakan:
Wajib menggerakkan lisannya dalam berdzikir yang wajib dibaca dalam shalat, berupa membaca (al-fatihah) dan semisalnya tatkala mampu. Dan disunnahkan hal itu ketika membaca dzikir-dzikir yang sunnah. Yang yang terkenal dalam madzhab Syafii dan Ahmad, dengan cara tatkala dirinya bisa mendengar jika di sana tidak ada penghalang.
📖 (Mukhtashar al-fatwa al-mishriyah h.43)
🎙 Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan:
Membaca (dalam shalat) mesti dengan lisan, maka jika seorang insan cuma membaca dalam hati saja dalam shalat, maka sesungguhnya hal itu tidak sah.
📖 (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimun 13/156)
📌 Faedah lain :
🔍 Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah pernah ditanya:
Apa hukum membaca Al-Quran dalam hati, yakni dengan pelan tanpa menggerakkan dua bibir, dalam keadaan orang tersebut mengalami junub juga?
Beliau menjawab:
Ini bukan bacaan namanya, ini cuma menghadirkan (ingatan). Membaca itu harus dengan lisan dan dua bibir, mesti dengan sesuatu yang terdengar, didengar seorang insan. Membaca dengan hati tidak tergolong membaca, akan itu hanyalah sekedar menghayati dan meresapi saja. Oleh karena itu tidak mengapa bagi orang yang junub dan selainnya menghayati dan meresapi (Al-Quran ) dengan hatinya.
Dinukil dari situs Syaikh Bin Baaz rahimahullah.
📝 Peringatan : Yang dimaksud di sini bukan berarti dengan mengeraskan suara sampai mengganggu orang yang shalat di sebelahnya. Maka hal ini dilarang.
من الخطأ عند بعض المصلين أن يقرأ بقلبه القرآن والأذكار ولا يحرك لسانه بذلك
قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله:
يجب أن يحرك لسانه بالذكر الواجب في الصلاة من القراءة ونحوها مع القدرة، ويستحب ذلك في الذكر المستحب، والمشهور من مذهب الشافعي وأحمد أن يكون بحيث يسمع نفسه إذا لم يكن ثم مانع. (مختصر الفتاوى المصرية ص43)
وقال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله:
(القراءة لابد أن تكون باللسان، فإذا قرأ الإنسان بقلبه في الصلاة فإن ذلك لا يجزئه).
(مجموع فتاوى ابن عثيمين 13/156).
فائدة أخرى:
سئل الشيخ ابن باز رحمه الله:
ما حكم قراءة القرآن بالقلب -أي: بالسر- دون تحريك الشفتين والإنسان أيضاً على جنابة؟
فأجاب:
(ليس هذه قراءة، هذا استحضار، القراءة لا بد أن تكون باللسان والشفتين، لا بد من شيء يسمع، يسمعه الإنسان، فالقراءة بالقلب ليست قراءة إنما هي تدبر وتأمل فقط، ولهذا لا بأس للجنب وغيره أن يتأمل ويتدبر بالقلب) منقول من موقع الشيخ.
تنبيه: وليس المقصود من ذلك أن يرفع صوته بقدر يشوش به على من يصلي بجواره فهذا منهي عنه.
ــــــ ✵✵ ــــــ ✵✵ــــــ
? أُنشرُوهَا فَنشّرُ العِلمِ مِنْ أَعْظَمِ القُرُبَات
 تَــابِـعـُونَا عَبـرَ الـتـَلـِيـقَــ☟ـــرَام
📝 Sumber
http.soo.gd/Cq04
@Ittiba_uRasulillah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
◻GUNAKAN TANGAN KANAN UNTUK MAKAN, MINUM, MENGAMBIL, DAN MEMBERI SESUATU
💬 Asy-Syaikh Al-Allamah Muhammad Shalih ibnul Utsaimin rahimahullah berkata:
▪️Makan dengan tangan kanan,
▪️minum dengan tangan kanan,
▪️mengambil sesuatu dari seseorang dengan tangan kanan, dan
▪️memberi sesuatu kepada orang lain dengan tangan kanan,
INILAH AJARAN SUNNAH.
📼 Kaset Fatawa Nur alad Darbi no. 260
📝 Sumber:
@nisaaassunnah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
💬 Asy-Syaikh Al-Allamah Muhammad Shalih ibnul Utsaimin rahimahullah berkata:
▪️Makan dengan tangan kanan,
▪️minum dengan tangan kanan,
▪️mengambil sesuatu dari seseorang dengan tangan kanan, dan
▪️memberi sesuatu kepada orang lain dengan tangan kanan,
INILAH AJARAN SUNNAH.
📼 Kaset Fatawa Nur alad Darbi no. 260
📝 Sumber:
@nisaaassunnah
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
RABU, 06 DZULHIJAH 1443H
06 JULI 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
06 JULI 2022 M
🔄 Gabung • Simpan • Bagikan
➡️ https://t.me/galeri_pip
➡️ https://t.me/salafypalembang
🚫✋🏻 HATI-HATI BERGAUL DENGAN AHLUL BID'AH
✍🏻 Al-Allamah Rabi bin Hadi al-Umairi al-Madkhali hafizhahullah berkata,
"Kami menasihati pemuda-pemuda salafi agar (senantiasa) menuntut ilmu, bersemangat dalam bergaul dengan orang-orang yang saleh, dan betul-betul berhati-hati dari bergaul dengan para pelaku bid'ah, pembawa syubhat dan tukang fitnah."
📼 Rekaman yang berjudul bahaya bergaul dengan pelaku bid'ah
العلامة ربيع بن هادي عمير المدخل حفظه الله تعالى
ننصح الشباب السلفي أن يقبلوا على طلب العلم، ويحرصوا على معاشرة الصالحين، وأن يحذروا كل الحذر من المخالطة أهل البدع، وأهل الشبه والفتن.
شريط خطر مخالطة أهل البدع
📝 Sumber:
@fawaz_almadkali/2845
@salafyjeneponto
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✍🏻 Al-Allamah Rabi bin Hadi al-Umairi al-Madkhali hafizhahullah berkata,
"Kami menasihati pemuda-pemuda salafi agar (senantiasa) menuntut ilmu, bersemangat dalam bergaul dengan orang-orang yang saleh, dan betul-betul berhati-hati dari bergaul dengan para pelaku bid'ah, pembawa syubhat dan tukang fitnah."
📼 Rekaman yang berjudul bahaya bergaul dengan pelaku bid'ah
العلامة ربيع بن هادي عمير المدخل حفظه الله تعالى
ننصح الشباب السلفي أن يقبلوا على طلب العلم، ويحرصوا على معاشرة الصالحين، وأن يحذروا كل الحذر من المخالطة أهل البدع، وأهل الشبه والفتن.
شريط خطر مخالطة أهل البدع
📝 Sumber:
@fawaz_almadkali/2845
@salafyjeneponto
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
🌴💧🍃 RIYA: BERAMAL INGIN DILIHAT MANUSIA
عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ الرِّيَاءُ يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً
Dari Mahmud bin Labid, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sungguh yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah syirik kecil."
Mereka bertanya, "Apa syirik kecil itu, wahai Rasulullah?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Riya."
Allah 'Azza wa Jalla berfirman kepada mereka pada hari kiamat saat orang-orang diberi balasan atas amal-amal mereka:
'Pergilah kepada orang-orang yang dulu kalian bersikap riya (memperlihat-lihatkan amal saat) di dunia lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan disisi mereka?"
(📚 HR. Ahmad, no. 22523)
••••
Penting memancangkan niat saat akan beramal atau melakukan sesuatu. Niatkanlah karena Allah Ta'ala. Bukan karena ingin meraih popularitas, pujian, gengsi dihadapan manusia.
Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberi taufiq dan menjaga kita semua dari amal yang tiada bermanfaat.
📝 Sumber:
al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ الرِّيَاءُ يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً
Dari Mahmud bin Labid, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sungguh yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah syirik kecil."
Mereka bertanya, "Apa syirik kecil itu, wahai Rasulullah?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Riya."
Allah 'Azza wa Jalla berfirman kepada mereka pada hari kiamat saat orang-orang diberi balasan atas amal-amal mereka:
'Pergilah kepada orang-orang yang dulu kalian bersikap riya (memperlihat-lihatkan amal saat) di dunia lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan disisi mereka?"
(📚 HR. Ahmad, no. 22523)
••••
Penting memancangkan niat saat akan beramal atau melakukan sesuatu. Niatkanlah karena Allah Ta'ala. Bukan karena ingin meraih popularitas, pujian, gengsi dihadapan manusia.
Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberi taufiq dan menjaga kita semua dari amal yang tiada bermanfaat.
📝 Sumber:
al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
@fawaidsolo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
🌏🔥💥 KERUSAKAN YANG PALING BESAR DI MUKA BUMI
✍🏻 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah,
ﻭﺑﺎﻟﺠﻤﻠﺔ ﻓﺎﻟﺸﺮﻙ ﻭﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺇﻟﻰ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺇﻗﺎﻣﺔ ﻣﻌﺒﻮﺩ ﻏﻴﺮﻩ ﺃﻭ ﻣﻄﺎﻉ ﻣﺘﺒﻮﻉ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﻫﻮ ﺃﻋﻈﻢ ﺍﻟﻔﺴﺎﺩ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ
"Secara umum, maka (bisa disimpulkan) bahwa syirik, menyeru (berdo'a) kepada selain Allah, menjalankan peribadahan kepada selain-Nya atau mentaati orang yang diikuti (yang dijadikan panutan) selain Rasul, itu semua adalah kerusakan yang paling besar yang ada di muka bumi.
ﻭﻻ ﺻﻼﺡ ﻟﻬﺎ ﻭﻷﻫﻠﻬﺎ ﺇﻻ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻌﺒﻮﺩ ﻭﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﻟﻪ ﻻ ﻟﻐﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﻄﺎﻋﺔ ﻭﺍﻻﺗﺒﺎﻉ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
Dan tidak ada kebaikan dalam perbuatan semacam ini, juga tidak ada kebaikan bagi orang yang melakukannya kecuali menjadikan Allah satu satunya yang disembah (yang diibadahi) dan hanya kepada-Nya berdo'a bukan kepada selain-Nya. Serta menjadikan ketaatan dan ittiba'/sikap mengikuti (yang mutlak) untuk Rasulullah saja."
📚 (Majmu'ul Fatawa 15/25)
📝 Sumber:
@salafymajalengka
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
✍🏻 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah,
ﻭﺑﺎﻟﺠﻤﻠﺔ ﻓﺎﻟﺸﺮﻙ ﻭﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺇﻟﻰ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺇﻗﺎﻣﺔ ﻣﻌﺒﻮﺩ ﻏﻴﺮﻩ ﺃﻭ ﻣﻄﺎﻉ ﻣﺘﺒﻮﻉ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﻫﻮ ﺃﻋﻈﻢ ﺍﻟﻔﺴﺎﺩ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ
"Secara umum, maka (bisa disimpulkan) bahwa syirik, menyeru (berdo'a) kepada selain Allah, menjalankan peribadahan kepada selain-Nya atau mentaati orang yang diikuti (yang dijadikan panutan) selain Rasul, itu semua adalah kerusakan yang paling besar yang ada di muka bumi.
ﻭﻻ ﺻﻼﺡ ﻟﻬﺎ ﻭﻷﻫﻠﻬﺎ ﺇﻻ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻌﺒﻮﺩ ﻭﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﻟﻪ ﻻ ﻟﻐﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﻄﺎﻋﺔ ﻭﺍﻻﺗﺒﺎﻉ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
Dan tidak ada kebaikan dalam perbuatan semacam ini, juga tidak ada kebaikan bagi orang yang melakukannya kecuali menjadikan Allah satu satunya yang disembah (yang diibadahi) dan hanya kepada-Nya berdo'a bukan kepada selain-Nya. Serta menjadikan ketaatan dan ittiba'/sikap mengikuti (yang mutlak) untuk Rasulullah saja."
📚 (Majmu'ul Fatawa 15/25)
📝 Sumber:
@salafymajalengka
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
Telegram
Salafy Palembang 🇮🇩
Menebar Hikmah dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah, Meniti Jalan Salaful Ummah.
Website: www.salafypalembang.com
Website: www.salafypalembang.com
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
SALAH SATU ANCAMAN BAGI PENGGUNA AZIMAT (JIMAT)
📝 Sumber:
@syababsitubondo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip
📝 Sumber:
@syababsitubondo
🌎https://t.me/SalafyPalembang
🎧https://t.me/RadioIbanah
🔘https://t.me/galeri_pip