SAHABAT ASWAJA
3.1K subscribers
64 photos
162 videos
2 files
464 links
Download Telegram
PERINGATAN BAGI ALIRAN YANG MENGKAFIRKAN AYAH BUNDA NABI ﷺ

Disebutkan didalam hadist yang diriwayatkan oleh Al-Hafidh Abu Ya'la dalam kitab Musnad-nya dengan sanad jayyid.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " إن مما أتخوف عليكم رجل قرأ القرآن ، حتى إذا رؤيت بهجته عليه وكان ردء الإسلام اعتراه إلى ما شاء الله ، انسلخ منه ، ونبذه وراء ظهره ، وسعى على جاره بالسيف ، ورماه بالشرك "

Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya diantara hal yang saya takutkan terhadap kalian adalah seorang lelaki yang pandai membaca Al-Qur’an, sehingga kecintaan terhadap Al-Qur’an telah dapat diresapinya dalam sikap dan perbuatan, kemudian dia ditimpa sesuatu yang dikehendaki oleh Allah, maka dia menanggalkan Al-Qur’an. Dan Al-Qur'an ia lemparkan dibelakang punggungnya, kemudian dia menyerang tetangganya dengan senjata dan menuduhnya telah berbuat syirik.

Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-bazzar juga meriwayatkan hadits yang semisal.

📢 Catatan Sahabat :

Pada hadits diatas sangat jelas disebutkan bahwasanya Rasulullah ﷺ khawatir terhadap munculnya orang-orang yang pandai membaca Al-Qur’an, sehingga kecintaan terhadap Al-Qur’an telah dapat diresapinya dalam sikap dan perbuatan-nya kemudian orang tersebut ditimpa sesuatu yang dikehendaki oleh Allah ﷻ , maka dia melepaskan diri dari Al-Qur’an, dan Al-Qur'an ia lemparkan di belakang punggungnya"

Coba kita perhatikan secara detail hadits ini dan coba kita renungi apa yang terjadi pada zaman sekarang ini, berapa banyak bermunculan orang-orang dengan semboyan Al-Qur’an, dakwahnya Al Qur’an, radio nya Al Qur’an , telivisinya Al Qur’an, kajianya Al-Qur’an, segala sesuatu baik sikap dan perbuatannya selalu dikaitkan dengan Al-Qur’an , namun mereka menanggalkan Al-Qur’an dan mereka lemparkan Al-Qur'an kebelakang punggung mereka.

Contoh dan bukti nyata yang sedang ramai terjadi sehingga menimbukan gelombang penolakan demi penolakan secara masif disetiap daerah dan wilayah di seluruh Indonesia, yaitu munculnya aliran yang mengkafirkan ayah bunda Nabi Muhammad ﷺ.

Aliran yang mengkafirkan ayah bunda Nabi Muhammad ﷺ sangat jelas sekali mereka melemparkan Al-Qur'an kebelakang punggung mereka, sebab di dalam Al-Qur'an sangat jelas adanya masa fatrah(masa kekosongan dari utusan/nabi/rasul) seperi di sebutkan pada ayat:

Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul/masa fatrah agar kamu tidak mengatakan: "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan". Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.(Qs: Al-Mā'idah:19)

Pada ayat lain di jelaskan betapa pentingnya seorang utusan/nabi/rasul agar Allah ﷻ tidak menurunkan adzabnya.

"Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri, kecuali setelah ada orang-orang yang memberi peringatan kepadanya, untuk (menjadi) peringatan. Dan Kami tidak berlaku zalim."
[QS. Asy-Syu'ara': Ayat 208-209]

Ayat ini semakna dengan ayat:

"Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul". (Qs. Al-Isra: 15)

Allah ﷻ yang Maha Rahman, Maha Rahim, Maha Adil, Maha bijaksana tidak mungkin menyiksa hambanya tanpa alasan. Maha tinggi dan maha suci Allah ﷻ dari sifat kedzaliman dan aniaya.

Jadi Sangat jelas dan terang bahwa definisi masa Fatrah bersumber dari Al-Quran.

Dalam hadits riwayat imam Bukhari disebutkan bahwa "Masa fatrah (tidak ada risalah/wahyu dari Allah) antara Nabi 'Isa 'alaihis salam dan Nabi Muhammad ﷺ adalah enam ratus tahun". (HR. Bukhari: 3654)

Jadi telah jelas bahwasanya aliran takfiri yang mengkafirkan Ayah bunda nabi Muhammad ﷺ kongkrit seperti apa yang di khawatirkan oleh nabi Muhammad ﷺ yaitu munculnya orang-orang yang pandai dan cinta terhadap Al-Qur'an namun mereka lemparkan Al-Qur'an di belakang punggung mereka.

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
APAKAH MUSLIMIN MAYORITAS ITU SESAT ?

Ayat yang sering dipakai sahabat-sahabat wahabi sebagai dalil untuk menyesatkan muslimin mayoritas adalah:

وَاِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ؕ اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْن
َ
Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.
[QS. Al-An'am: Ayat 116]

Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan ayat:

وَلَـقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ اَكْثَرُ الْاَوَّلِيْنَ
"Dan sungguh, sebelum mereka (suku Quraisy), telah sesat sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,"
(QS. As-Saffat: Ayat 71)

Al-Hafidh Ibnu Katsir dalam tafsir surat As-Saffat: Ayat 71, menjelaskan:

يخبر تعالى عن الأمم الماضية أن أكثرهم كانوا ضالين يجعلون مع الله آلهة أخرى . وذكر تعالى أنه أرسل فيهم منذرين ، ينذرون بأس الله ، ويحذرونهم سطوته ونقمته ، ممن كفر به وعبد غيره ، وأنهم تمادوا على مخالفة رسلهم وتكذيبهم . فأهلك المكذبين ودمرهم ، ونجى المؤمنين ونصرهم وظفرهم ،

Allah ﷻ menceritakan tentang umat-umat terdahulu, bahwasanya kebanyakan dari mereka sesat sebab menjadikan tuhan sesembahan selain Allah ﷻ . Dan Allah ﷻ menyebutkan bahwa Dia telah mengutus kepada mereka rasul-rasul untuk memberi peringatan, yang memperingatkan mereka akan azab dan pembalasan Allah ﷻ terhadap orang yang kafir kepada-Nya dan menyembah selain Allah ﷻ, Namun mereka terus menerus menentang rasul-rasul dan mendustakan-nya. Maka Allah ﷻ membinasakan dan menghancurkan orang-orang yang mendustakan para rasul itu, sedangkan orang-orang mukmin diberi pertolongan dan diberi kemenangan.

Sangat jelas apa yang di jelaskan oleh Al-Hafidh Ibnu Katsir bahwasanya yang di maksud dengan kebanyakan orang yang sesat itu adalah mereka yang kafir dan menjadikan sesembahan selain Allah ﷻ dan mendustakan Rasul utusan Allah ﷻ.

Jika mereka memaksakan ayat ini untuk menyesatkan mayoritas umat islam berarti mereka menggunakan ayat-ayat yang berkenaan dengan orang kafir untuk menyerang umat islam dan hal ini merupakan sifat dari kaum khawarij.

Dan jika minoritas dan keterasingan itu merupakan tolak ukur kebenaran tentu kaum khawarij akan menjadi golongan yang benar sebab mereka minoritas dan terasing dari golongan mayoritas Sahabat-sahabat Nabi radliyallaahu anhumum.

Dan yang menarik untuk diamati bahwasanya kaum khawarij juga menganngap mayoritas muslimim saat itu sesat dan jahiliyah
Seperti yang dinukil Imam Al-Bukhari dari Ibnu Umar dan lainnya dalam bab; khawarij.
"Mereka(khawarij) menyatakan bahwa kita(khawarij) saat ini hidup di masa jahiliyah yang lebih sesat dari jahiliyah sebelumnya" (Silahkan membaca buku Ahlul Qiblat).

Apa yang dikatakan kaum khawarij saat itu, kongkrit semisal dengan apa yang di katakan baik lewat lisan maupun tulisan oleh orang-orang yang ingin menyesatkan kelompok muslimin terbanyak saat ini.

Rasulullah ﷺ sangat jelas menganjurkan untuk mengikuti muslimin terbanyak, seperti yang telah kami jelaskan pada postingan kami sebelumnya,

👉🏻 http://goo.gl/1nr4Ho

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
*RAJIN IBADAH NAMUN BERWAJAH SEPERTI SETAN*

*M.A.V~313*

Sewajarnya seorang yg rajin beribadah akan terlihat bercahaya, khusu', damai, tenang dan enak dipandang. Namun terkadang kita jumpai seorang yg rajin ibadah tetapi sifat2 baik itu tak tampak pada wajahnya. Alih-alih wajah yang bercahaya yang ada, malah raut wajah penuh dengan sifat masam, tidak bersahabat, angkuh, kotor dan bahkan sinis ketika melihat saudaranya sesama muslimin.

Raut wajah seperti ini juga pernah ada pada zaman Rasulullah SAW, padahal orang ini rajin beribadah.

*عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ : ذَكَرُوا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلا ، فَذَكَرُوا قُوَّتَهُ فِي الْجِهَادِ ، وَاجْتِهَادَهُ فِي الْعِبَادَةِ ، ثُمَّ إِنَّ الرَّجُلَ طَلَعَ عَلَيْهِمْ ، فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي كُنَّا نَذْكُرُ ، قَالَ : " وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لأَرَى فِي وَجْهِهِ سَفْعَةً مِنَ الشَّيْطَانِ " . ثُمَّ أَقْبَلَ فَسَلَّمَ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ : " هَلْ حَدَّثْتَ نَفْسَكَ حِينَ أَشْرَفْتَ عَلَيْنَا أَنَّهُ لَيْسَ فِي الْقَوْمِ أَحْدٌ خَيْرٌ مِنْكَ " ؟ قَالَ : نَعَمْ*

*Dari sahabat Anas RA berkata," para sahabat menceritakan tentang kehebatan seseorang, kekuatan dalam berjihad dan kesungguhannya dalam ibadah, tiba2 datanglah orang yg dimaksud tersebut, maka para sahabat berkata," ya Rasulullah, inilah orang yg kami sebut2 kebaikannya, Beliau SAW berkata," Demi yang jiwaku di tangan-Nya sungguh aku melihat diwajah orang itu guratan/karakter setan. Orang itu pun menghadap dan mengucapkan salam, Rasulullah berkata padanya," tidak kah hatimu berkata ketika engkau mendatangi kami, bahwasanya tak ada orang diantara para sahabat yang lebih baik darimu? dia benjawab," iya.*

Rasia dibalik wajah yang suram bagi yang rajin ibadah adalah ketika ia merasa lebih baik, lebih mengerti agama, lebih takut dosa, lebih takut syirik &bid'ah dari pada orang lain, maka wajah yg tak sedap dipandang itu akan tanpak jelas pada pelakunya.

*وصلى اللّٰه على سيدنا ومولانا وحبيبنا وشفيعنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم*

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
KARAMAH SYEKH ABDULQADIR AL-JAILANI DARI REFERENSI YG AKURAT

M.A.V -313

Imam Muhammad Ibnu Qudamah ditanya tentang Syekh AbdulQadir Jailani beliau mengatakan, " tidak pernah aku mendengar karamah seseorang, yg banyak diceritakan org melebihi syekh AbdulQadir, dan tak pernah aku melihat seorang diagungkan oleh orang krn agamanya melebihi beliau.

Syekh Abubakar al-Ammad berkata," ketika aku membaca kitab ushuluddin, aku mendapati masalah dlm teks yg aku baca, aku pun mendatangi Syekh AbdulQadir utk bertanya, santer terdengar bahwa Syekh sering berbicara tentang lintasan hati. Syekh AbdulQadir berkata," Aqidah kita adalah aqidah salaf shalih dan para sahabat.

Aku berbicara dalam hati, omongan ini adalah benar dan sudah disepakati, maka beliau menoleh ke arahku dan mengulang omongannya, aku pun berkata dlm hati, penceramah ini terkadang menoleh, maka beliau menoleh lagi ketiga kali, dan berkata, wahai Aba bakar, bangun lah sesungguhnya ayahmu telah datang, padahal ayahku telah pergi lama, akupun bangun dan aku dapati ayahku telah datang.

Abu al-Baqa' seorang ulama ahli nahwu berkata," aku hadir majlis Syekh AbdulQadir, para hadirin membaca dengan bacaan yg salah, aku berbicara dlm hati, mengapa syekh tidak menegur bacaan org yg salah?
Syekh AbdulQadir berkata," datang seorang baru baca sedikit tentang fiqih dan menyalahkan org lain, akupun berkata dlm hati: mungkin omongan syekh ditujukan pada org lain,
tiba-tiba beliau berkata, omongan kami ini tujuannya adalah kamu.
Akupun taubat pada Allah atas pengingkaranku padanya dan sekali lagi aku ucapkan itu dlm hatiku.
Syekh AbdulQadir berkata padaku," Allah telah menerima taubat mu.

Sumber cerita kitab Siyar a'lam an-Nubala.
Karya Imam Muhammad bin Ahmad Adz-Dzahabi RA.

Menceritakan karamah/kramat para wali adalah senjata muslim agar kokoh iman kita.

Ketakutan sebagian org bodoh dan melarang menceritakan kramat para wali agar tidak dikultuskan dan disembah, adalah penyakit paranoid dan dominasi prasangka buruk pada akalnya terhadap keyakinan org lain.

Bacalah kitab Imam Adz-Dzahabi, Ibnu Rajab, Abi Ya'la dan Ibnu Katsir mereka semua para Imam dan Hafidz dan merekalah yg menukil cerita semacam ini pada kita.

Ya Allah tanamkan pada kami, Anak-anak kami utk mencintai auliya-Mu dan tidak bergeser sedikit pun dari ajaran mereka hingga kematian menjemput kita.

آمين يارب العالمين ...

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
*FIRASAT MUKMIN BUKAN RAMALAN*

*M.A.V~313*

*عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا * إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ*

Dia mengetahui yg gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan pada siapa pun, kecuali pada rasul diridai-Nya. [QS. Al-Jin 26-27].

Ayat diatas menunjukkan bahwa Allah mengabarkan pada orang-orang yang dikehendaki tentang masalah gaib.

Hadis-hadis berikut cukup jelas dalam mengukuhkan adanya ilham dan pengabaran perkara-perkara gaib. Dalam Sunan At-Tirmidzi danlainnya dari Abu Said RA bahwa ia mengatakan; Rasulullah SAW bersabda:

*اتَّقُوْا فِرَاسَةَ اْلمُؤْمِنِ، فَإِنَّهُ يَنْظُرُ بِنُوْرِ اللهِ*.

"Waspadalah terhadap firasat mukmin, karena ia memandang dengan cahaya Allah." Kemudian beliau membaca, "Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda." (Al-Hijr: 75)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Tsauban secara marfu':

*احْذَرُوْا فِرَاسَةَ اْلمُؤْمِنِ، فَإِنَّهُ يَنْظُرُ بِنُوْرِ اللهِ، وَبِتَوْفِيْقِ اللهِ.*

"Waspadalah terhadap firasat mukmin, karena sesungguhnya memandang dengan cahaya Allah dan dengan taufik Allah."
Al-Bazzar meriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda:

*إِنَّ لِلهِ عِبَادًا يَعْرِفُوْنَ النَّاسَ بِالتَّوَسُّمِ*.

"Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang mengenali manusia dengan tawasum (memperhatikan tanda-tanda)."

Contohnya adalah kisah Utsman bin Affan RA saat ditemui oleh orang yang sebelumnya telah memandang perempuan yang bukan mahramnya. Utsman berkata kepadanya; *seseorang dari kalian menemui kami sementara di kedua matanya ada bekas zina!*

Orang itu bertanya; apakah ada wahyu setelah Rasulullah wahai Amirul Mukminin? Utsman menjawabnya; *tidak, akan tetapi firasat mukmin itu benar.*

Sebagaimana kita dilarang untuk mengingkari keberadaan kekuatan firasat mukmin, tidak lah boleh seseorang mengklaim dirinya sebagai org yg selalu mendapat ilham, lalu meramal dan menebak2 hati orang lain. Mengingat pemberian kekuatan firasat bukan sesuatu yang bisa diandalkan setiap saat, tetapi itu semua pemberian Allah SAW. Sebagaimana perkataan para ulama tentang hal-hal seperti ini

*(من الغيب لا مِن الجَيْب)*

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Forwarded from Ustadz Muhammad Alhabsyi
Muhammad Alhabsyi110:
Cinta Terlarang - Takhbib

Berawal dari komunikasi sederhana, dilanjut dengan saling curhat, hingga tertanam cinta karena syahwat.

Lebih parah lagi, ketika kejadian itu dialami oleh mereka yang telah berkeluarga. Karena interaksi lawan jenis yang tidak halal, Allah cabut rasa cintanya terhadap keluarganya, digantikan dengan kehadiran orang baru dalam hatinya.

Disadari maupun tidak, sejatinya itu merupakan hukuman bagi orang yang telah bisa menikmati segala yang haram, Allah hilangkan dari dirinya untuk bisa menikmati sesuatu yang halal.

Diantara dosa besar yang mungkin jarang diketahui oleh kaum muslimin adalah dosa takhbib.

Menjadi penyebab perceraian dan kerusakan rumah tangga. Karena kehadirannya, membuat seorang wanita menjadi benci suaminya dan meminta untuk berpisah dari suaminya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadis, memberikan ancaman keras untuk pelanggaran semacam ini. Diantaranya adalah riwayat berikut ini :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امرَأَةً عَلَى زَوجِهَا

”Bukan bagian dariku seseorang yang melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” (HR. Abu Daud)

Juga riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ أَفْسَدَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا فَلَيْسَ مِنَّا

”Siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dariku.” (HR. Ahmad 9157).

Dalam kitab Aunul Ma'bud Syarah Sunan Abu Daud dijelaskan, istilah takhbib secara bahasa artinya menipu dan merusak. Dengan menyebut-nyebut kejelekan suami di hadapan istrinya atau kebaikan lelaki lain di depan wanita itu.

Di bagian lain, beliau juga disebutkan :

مَنْ خَبَّب زوجة امرئ أي خدعها وأفسدها أو حسن إليها الطلاق ليتزوجها أو يزوجها لغيره أو غير ذلك

‘Siapa yang melakukan takhbib terhadap istri seseorang’ maknanya adalah siapa yang menipu wanita itu, merusak keluarganya atau memotivasinya agar cerai dengan suaminya, agar dia bisa menikah dengannya atau menikah dengan lelaki lain atau cara yang lainnya. (Aunul Ma’bud).

Ad-Dzahabi mendefinisikan takhbib,

إفساد قلب المرأة على زوجها

”Merusak hati wanita terhadap suaminya.” (al-Kabair, hal. 209).

Yang juga termasuk takhbib adalah ketika seseorang memberikan perhatian, empati, menjadi teman curhat terhadap wanita yang sedang ada masalah dengan keluarganya.

Memahami hal ini, berhati-hatilah dalam bergaul dengan lawan jenis siapapun dia.

Bisa jadi pada awalnya seseorang memiliki niat baik, niat saling menolong, niat merasa kasihan, perlu ada teman untuk berbagi rasa.

Seakan tidak masalah kalo cuma jadi teman curhat, yang penting tidak ada perasaan apa-apa. Apalagi niatnya baik, saling mengingatkan dan menasehati.

Kemudian juga ada yang merasa dekat dengan Allah semenjak kenal dia, kita saling mengingatkan untuk tahajud, untuk puasa sunah, saya menjadi rajin ibadah karena nasehatnya, hatiku merasa nyaman dan tentram bersamanya, semoga dia menjadi pasanganku di surga, dan segudang khayalan lainnya.

Waspada bagi para lelaki, jangan sampai menerima curhat wanita tentang keluarganya. Bisa jadi ini langkah pembuka setan untuk semakin menjerumuskan anda. Begitu juga wahai wanita , jangan mudah mencurahkan isi hati kepada lelaki yang tidak halal bagimu.

Terkecuali jika anda seorang ulama, tokoh agama, yang berhak memberikan fatwa dan nasehat sesuai dengan syariat. Anda bisa menjelaskan halal-haram satu masalah. Akan tetapi lebih baiknya serahkan kepada para Ustadzah atau Ibu Nyai yang memang mereka lebih mengerti keadaan wanita.

Semoga Allah menyelamatkan kita dan keluarga kita dari fitnah akhir zaman.

Amiinnn Yaa Robbal 'Alamin.

✒️ Ustadz Muhammad Husein Al Habsyi

👥 Facebook Page :
Fb.com/HabibMuhammadBinHuseinBinAnisAlHabsyi

📣 Telegram Channel :

bit.ly/UstMuhammad110
MENJAWAB DUSTA DAN FITNAH WAHABI TERHADAP ADAT MELAYU (MALAYSIA)

Jawaban atas tuduhan dan fitnah Adat Melayu Yang di anggap Bertentangan dengan syariat oleh Wahabi

1. *Mendengar berita kematian:*

Wahabi berdusta mengatakan adat melayu hanya membaca Alfatihah saja.

*Jawab* :
Yang di baca adalah tahniah Innalillahi wa inna ilaihi dan Alfatihah

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Jika salah seorang diantara kalian meninggal dunia maka jangan tahan jenazahnya,segera bawa dia ke kuburnya dan bacakanlah surat Al-Fatihah didekat kepalanya dan surat Al-Baqarah didekat kakinya di kuburnya.'(HR. Thabrani dan Baihaqi)

2. *Tanam jenazah*

– Jirus air dengan jug yang diikat kain putih
– Tabur bunga
– Tabur batu

*Jawab* :
– Jirus air
Dalam kitab Al-Um karya Imam Syafii dan Sunanul Kubra karya Imam Baihaqi disebutkan:

أن النبي رش على قبر إبراهيم ابنه
"Sesungguhnya Nabi ﷺ memercikkan air ke kubur putra beliau yang bernama Ibrahim."

– Tabur bunga adalah anjuran dari hadits tentang pelepah kurma diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

– Tabur batu/tanah yang di genggam

Dalam hadits di kitab-kitab sunan disebutkan:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم حضر جنازة ، فلما دفن الميت أخذ قبضة من التراب فألقاها في القبر ثم قال ( منها خلقناكم ) ثم أخذ أخرى وقال : ( وفيها نعيدكم ) . ثم أخذ أخرى وقال : ( ومنها نخرجكم تارة أخرى ) .
Rasulullah ﷺ menghadiri jenazah. Ketika jenazah di tanam, beliau mengambil segenggam tanah, kemudian melemparkannya ke dalam kubur.

3. *Kubur jenazah*

Wahabi berdusta dan mengatakan:
– Kubur dijadikan masjid tempat beribadah dan meminta

*Jawab* :
Tidak ada satu pun kuburan yang di jadikan masjid yang ada adalah masjid yang ada kuburanya.

Ibnu Syabbah meriwayatkan dalam Tarikh al-Madinah:

عَنْ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يَدْخُلُوْنَ حُجَرَ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلُّوْنَ فِيْهَا يَوْمَ الْجُمْعَةِ بَعْدَ وَفَاةِ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ الْمَسْجِدُ يَضِيْقُ بِأَهْلِهِ.

“Imam Malik berkata: “Orang-orang memasuki kamar-kamar istri-istri Nabi ﷺ , mengerjakan shalat di dalamnya, setelah wafatnya Nabi ﷺ , dan Masjid sesak dengan orang yang menghadirinya.”

4. *Kenduri arwah*

Wahabi mengatakan :
Keluarga si mati buat upacara ritual kenduri bagi arwah dengan bacaan tertentu, doa tertentu, surah Yasin sambil dihadiri tekong tahlilan arwah bagi mengisi perut tetamu dengan juadah makanan walau keadaan susah dan terpaksa. Bersedekah tidak salah dengan meluruskan niat.

Dilakukan selama 7 hari, 40 hari dan 100 hari atas kepercayaan agar mayat tidak diseksa dan tidak disoal di dalam kubur.

Ritual seperti ini adalah milik agama *HINDU*

*Jawab* :

Rasullullah ﷺ menganjurkan membaca surah Yasin untuk mayyit
"اقرءوها على موتاكم" يعني يس

Bacakanlah surat tersebut terhadap orang-orang yang mati di antara kalian." Yaitu surat yasin" (HR. Abu Daud, Ahmad, Nasa'i dan Ibnu Majah )

Hadis ini Sahih menurut Imam ibnu Hibban dan imam Al-Hakim.

Jawaban mengenai 7 hari, 40 hari dan sedekah makanan

ﺍﻟﺤﺎﻭﻱ ﻟﻠﻔﺘﺎﻭﻱ ﻟﻠﺴﻴﻮﻃﻲ - ‏( ﺝ 3 / ﺹ 266 )
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﺰﻫﺪ ﻟﻪ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻫﺎﺷﻢ ﺑﻦ ﺍﻟﻘﺎﺳﻢ ﻗﺎﻝ ﺛﻨﺎ ﺍﻻﺷﺠﻌﻲ ﻋﻦ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﻃﺎﻭﻭﺱ ﺇﻥ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﻳﻔﺘﻨﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ ﺳﺒﻌﺎ ﻓﻜﺎﻧﻮﺍ ﻳﺴﺘﺤﺒﻮﻥ ﺃﻥ ﻳﻄﻌﻤﻮﺍ ﻋﻨﻬﻢ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﻳﺎﻡ
“ Thowus berkata “ Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah dalam kuburan mereka selama tujuh hari, maka mereka (para sahabat nabi) gemar (bersedekah) menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut “.

Fitnah dan dusta yang nyata jika di katakan ritual seperti ini adalah cara hindu sebab di dalam ritual tahlilan ada ucapan kalimat tauhid. Sejak kapan agama hindu membaca kalimat tauhid ??

Banyak adat melayu yang masih ada sampai saat ini adalah adat yang di himpun dari as-sunnah dengan dalil-dalil dan hadits, hanya saja Wahabi menolaknya sebab dalil-dalil dan hadits-nya dianggap tidak sahih oleh tokoh-tokoh Wahabi.

BERSAMBUNG ..

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
TRADISI TABUR BUNGA DIMAKAM

Tradisi tabur bunga di makam bukanlah tradisi yang tanpa dasar hukum, namun tradisi ini di himpun berdasarkan dari Al-Quran dan as-sunnah.

Di dalam Al-Quran di sebutkan :
"Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,"
(QS. Al-Isra': Ayat 44)

Di dalam Tafsir Ibnu Katsir di jelaskan bahwa :
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna ayat tersebut adalah setiap sesuatu yang memiliki Ruh (jiwa/nyawa) senantiasa bertasbih, dari jenis tumbuh-tumbuhan dan segala sesuatu yang hidup

Al-Hasan dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa yang dimaksud adalah segala sesuatu yang memiliki Ruh (bernyawa).

Dikisahkan bahwasanya Jarir Abul Khattab ketika sedang bersama Yazid Ar-Raqasyi yang saat itu bersama Al-Hasan dalam suatu hidangan makan, kemudian mereka makan di piring besar yang terbuat dari kayu. Maka Yazid Ar-Raqasyi berkata, "Hai Abu Sa'id, apakah piring kayu ini bertasbih?" Maka Al-Hasan menjawab, "Ia pernah bertasbih." Seakan-akan Al-Hasan berpendapat bahwa ketika kayu itu masih berbentuk sebatang pohon dan hidup, ia bertasbih. Tetapi setelah menjadi piring kayu dan mati, maka berhentilah tasbihnya .

Pendapat ini merujuk kepada suatu hadits yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah ﷺ . melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda:
Sesungguhnya keduanya sedang disiksa dan bukanlah kedua­nya disiksa karena dosa besar. Salah seorang di antara kedua­nya tidak pernah membersihkan diri setelah buang air kecil, sedangkan yang satunya suka mengadu domba. Setelah itu Nabi ﷺ mengambil pelepah kurma, kemudian membelah­nya menjadi dua, dan menanamkannya pada masing-masing kuburan tersebut.
Dan setelah itu Nabi ﷺ bersabda: semoga di ringankan siksa dari keduanya selama kedua pelepah kurma ini belum kering. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama yang membahas hadits ini mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi ﷺ . mengatakan, "selama kedua pelepah kurma ini belum kering," karena keduanya tetap bertasbih selama masih hijau warnanya, dan apabila telah kering, maka berhentilah tasbih­nya.

والله أعلم...

👇 DOWNLOAD scan kitabNya

📥 https://goo.gl/Ct3V2A

Jadi sangatlah jelas dan tegas bahwasanya tradisi tabur bunga di makam bukanlah tradisi yang tanpa dasar dan tanpa dalil apalagi sampai disebut bid'ah.

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

http://bit.ly/sahabataswaja
MENJADI MUSYRIK TANPA DISADARI

Tidak dipungkiri bahwasanya riya adalah urusan hati dan kita tidak mungkin dapat mengetahui isi hati seseorang, namun riya dapat diketahui dari ciri-cirinya diantara cirinya yaitu gemar pamer dan membanggakan amal ibadah di hadapan orang lain.

Berapa banyak di zaman sekarang ini sahabat-sahabat kita yang dengan terang-terangan memamerkan dan membanggakan amal ibadah mereka dan meremehkan amal ibadah orang lain diantaranya yang sedang masif di pamerkan dan di banggakan yaitu berlomba-lomba menghitamkan dahi, shalat berjamaah di masjid dengan shof yang rapat dan suara yang merdu, celana tidak isbal, jenggot lebat, hafal Al-Quran dan banyak lainya lagi. Namun sangat disayangkan jika amal baik hanya semata-mata dilakukan untuk dipamerkan dan di banggakan yang hanya akan menjerumuskan para pelakunya terhadap riya, dan menjadi musyrik tanpa disadari.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

عن شداد بن أوس : قلت يارسول الله! أتشرك امتُك من بعدِك ؟، قال: نعم، انهم لا يعبدون شمسا ولا قمرا ولا وَثنًا ولا حجراٌ، ولكنَّهم يُراءون باعمالِهم.

Dari sahabat Syaddad bin Aus: Aku bertanya, akan kah umatmu menjadi musyrik sepeninggalmu kelak? Nabi menjawab," iya, namun mereka tidak menyembah matahari, bulan, berhala, dan batu, tetapi mereka riya (ingin dilihat orang lain) dalam amal mereka.

HR.Ahmad, Al-Hakim, Ibnu Majah.

Semoga kita senantiasa beramal shalih semata hanya untuk Allah ﷻ dan dijauhkan dari sifat riya.

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

http://bit.ly/sahabataswaja
TERSENYUMLAH WAHAI SAUDARAKU

Ada sebagian kecil sahabat-sahabat kita yang katanya selalu kembali kepada Al-Qur’an dan hadits serta mengikuti salaf yang shalih, namun uniknya golongan garis tegang ini anti-pati untuk tersenyum bahkan selalu berwajah mujrim(bengis) dan bringas jika bertemu saudaranya sesama muslim yang diluar kelompoknya.

Sedangkan di dalam hadits - hadits banyak sekali disebutkan bahwasanya Rasulullah ﷺ senantiasa tersenyum, diantaranya ;

Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, di sebutkan bahwasanya Jarir bin Abdullah radliyallaahu anhu mengatakan, "Rasulullah ﷺ tidak pernah menolak bertemu denganku sejak aku masuk Islam tidak pula beliau melihatku melainkan beliau tersenyum."

Sayyidina Abu Ad-Darda senantiasa tersenyum disaat berbicara karena meneladani Rasulullah ﷺ.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ummu Ad-Darda radliyallaahu anha bahwa ia mengatakan, "Jika Abu Ad-Darda mengucapkan suatu pembicaraan maka ia tersenyum." Aku (ummu Ad-Darda) katakan, "Jangan, orang-orang akan mengatakan bahwa kamu orang bodoh!" Yakni disebabkan senyummu saat berbicara. Abu Ad-Darda pun menjawab, "Aku tidak pernah melihat atau mendengar Rasulullah ﷺ mengucapkan pembicaraan melainkan beliau tersenyum."

Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling ceria wajahnya, paling banyak senyumnya, dan paling bagus raut wajahnya.

Al-Bazzar meriayatkan dengan isnad hasan dari Jabir radliyallaahu anhu bahwa ia mengatakan, "Jika Rasulullah ﷺ mendapat wahyu atau menyampaikan nasihat, maka kamu katakan; beliau pemberi peringatan kepada kaum akan datangnya azab kepada mereka. Jika itu telah hilang dari beliau, maka kamu akan melihatnya sebagai orang yang paling ceria wajahnya, paling banyak tawanya, dan paling bagus rautnya."

Sayyidah Aisyah radliyallaahu anha ditanya; bagaimana Rasulullah ﷺ saat berada di rumah beliau?

Sayyidah Aisyah menjawab, "Beliau adalah orang yang paling lembut, suka tersenyum, tertawa, dan tidak pernah terlihat sama sekali beliau menjulurkan kedua kaki beliau di antara sahabat-sahabat beliau.".

صلوا على النبي.......

Semoga kita bisa selalu meneladani Rasulullah ﷺ untuk selalu tersenyum kepada sesama umat islam.

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

http://bit.ly/sahabataswaja
👍1
JUMHUR ULAMA MENGATAKAN SAMPAINYA PAHALA BACAAN AL-QUR’AN BAGI MAYYIT

Imam An-Nawawi berkata di dalam kitab al-Adzkar," Para ulama berselisih tentang sampainya pahala bacaan Al-Qur’an terhadap orang mati, pendapat yang masyhur dalam madzhab Syafi'i tidak sampai, adapun imam Ahmad bin Hanbal dan banyak pengikut Syafi'i yang sependapat dengan Imam Ahmad tentang sampainya pahala bacaan Al-Qur’an
Solusinya adalah jika seorang membaca Al-Qur’an untuk orang yang telah meninggal, hendaknya dia membaca

اللهم أوصل ثواب ما قرانا لفلان

"Ya Allah sampaikan pahala yang kami baca kepada fulan"
(seperti umumnya doa yang yang banyak dibaca muslimin dalam doa tahlil).
Dengan doa ini maka tidak ada khilaf menurut semua ulama.

Imam Nawawi adalah pengikut setia Imam Syafi'i berpendapat bahwa bacaan Al-Qur’an sampai pahalanya kepada mayit mengikuti pendapat jumhur ulama.

Ibnu Qayyim berkata," bahwa madzhab Imam Ahmad dan jumhur ulama salaf menyatakan pahala bacaan Al-Qur’an pada mayit itu sampai.
Dia menceritakan bahwa Imam Ahmad menganjurkan untuk membaca ayat kursi dan surat al-ikhlas tiga kali lalu bacalah doa agar Allah ﷻ menyampaikan pahala bacaan tersebut untuk ahli kubur.

Ibnul Qayyim berkata," Sebagian ahli bid'ah menyatakan bahwa pahala bacaan itu tidak sampai."
Ibnul Qayyim mengatakan bahwa ahlul bid'ah adalah yang mengatakan doa dan bacaan Al-Qur’an tidak sampai, bukan yang meyakini bahwa doa itu sampai.!!

Begitu di jelaskan oleh Alhafidh dalam kitab Aljawab Alkafi terkait sampainya pahala bacaan Al-Qur’an, Ibnu Rusyd dalam Al-bidayah, Ibnu Hilal dalam An-Nawazil, silahkan baca kitab ar-Ruh karya Ibnul Qayyim.

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulallah ﷺ memberi izin pada wali si mayit untuk menghajikan dan menunaikan umrah untuk mayit, di dalam haji dan umroh ada shalat dan bacaan Al-Qur’an, oleh sebab itu ditetapkan secara Qiyas kebolehan membaca Al-Qur’an pada orang telah meninggal.

Segala ibadah yang sah maka ia mempunyai pahala, dan pahala adalah milik pelakunya, maka jika pemilik pahala tersebut menghadiahkan kepada orang lain dengan niat atau ucapan, niscaya Allah ﷻ akan menyampaikan.

Jika mati anak adam maka terputus amalnya kecuali tiga hal, begitu disebut dalam hadits. Sebagian dari sahabat-sahabat wahabi menafikan bacaan untuk orang mati, karena terputus amalnya.
Tanggapan pendapat ini adalah yang terputus amal si mayit bukan amal orang yang hidup, oleh karenanya kita di anjurkan shalat pada mayit yang didalam nya ada bacaan Al-Qur’an (al-fatihah), shalawat dan doa.
Dan bukankah kita melakukan shalat tersebut setelah kematian si mayit ?
Silahkan direnungkan masalah ini dengan akal sehat.

والله أعلم....

📌 Abu Hasan حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

http://bit.ly/sahabataswaja
Kontradiktif Albani dalam memberi penilaian dhaif dan shahih suatu hadits.

#Bagian: 11

حديث جابر رضي الله عنه قال : سألت النبي ﷺ عن مسح الحصى في الصلاة ، فقال : "واحدة ولو تمسك عنها خير لك من مائة ناقة كلها سود الحدق" ، رواه إبن خزيمة في صحيحه

Hadits Jabir radliyallaahu anhu; "Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang tayammum (mengusap debu)", Beliau ﷺ bersabda: "satu kali dan bila kamu berpegang padanya niscaya itu lebih baik bagimu dari seratus ekor unta yang bermata hitam".

Albani di dalam kitabnya shahih At-targhib wa At-tarhib mengatakan hadits ini shahih.

Namun didalam ta'liq albani atas shahih Ibnu Khuzaimah, Albani mengatakan bahwa hadits ini dhaif sebab ada salah seorang perawi yaitu Syurahbil bin Sa'ad yang tidak jelas dalam periwayatan.

Disinilah letak pertentangan yang sering terjadi pada penilaian Albani yaitu menjarh dan menta'dil orang yang sama dengan penilaian yang berbeda, sehingga yang terjadi mensahihkan disatu keterangan kemudian di lain keterangan mendhaifkan-nya .

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
DAI-DAI MUDA YANG PANDAI BERMAIN KATA-KATA

Akan bermunculan di zaman yang penuh dengan fitnah, yaitu Dai-dai muda yang piawai dalam bermain kata-kata dan mereka berbicara dengan meniru perkataan generasi terbaik, yaitu generasi Rasulullah ﷺ dan para sahabat-nya radliyallaahu anhum.

Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Suwaid bin Ghafalah, ia berkata, “Ali radliallahu 'anhu berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah ﷺ Bersabda:

يَأْتِي فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ حُدَثَاءُ الْأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ يَقُولُونَ مِنْ قَوْلِ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ لَا يُجَاوِزُ إِيمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ

"Di akhir zaman nanti, muncul suatu kaum, mereka berusia muda, akal mereka bodoh, menirukan kata-kata manusia terbaik, mereka terlepas dari islam seperti anak panah terlepas dari busurnya. Iman mereka tidak malampaui tenggorokan".

Rasulullah ﷺ sudah jauh-jauh memperingatkan kita akan munculnya pemuda-pemuda yang kurang akalnya dan pandai berkata kata dengan meniru perkataan manusia terbaik .
Maka kita harus waspada terhadap pemuda-pemuda bodoh tersebut, bisa jadi mereka selalu berbicara dengan gaya bahasa Al-Qur'an dan hadits dan meniru perkataan generasi terbaik umat ini, namun Rasulullah ﷺ mengatakan dengan tegas bahwasanya mereka terlepas dari islam seperti anak panah terlepas dari busurnya dan Iman mereka tidak malampaui tenggorokan.

Semoga kita senantiasa dijauhkan dari fitnah Dai-dai muda yang bodoh dan kurang akalnya .

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

http://bit.ly/sahabataswaja
MEMBACA DAN MENGHATAMKAN AL-QUR'AN DI KUBURAN

Imam an-Nawawi didalam kitab al-Adzkar pada bab..
باب ما يقوله بعد الدفن

Apa yang di ucapkan setelah pemakaman, beliau menjelaskan :

قال الشافعي والأصحاب : يستحب أن يقرؤوا عنده شيئا من القرآن ، قالوا : فإن ختموا القرآن كله كان حسنا.
- وروينا في " سنن البيهقي " بإسناد حسن ، أن ابن عمر استحب أن يقرأ على القبر بعد الدفن أول سورة البقرة وخاتمتها.

Imam as-Syafi'i dan Ashab(ulama-ulama madzhab Syafi'i) mengatakan:
"Disunnahkah untuk membaca disisinya(makam) sebagian dari Al-Qur'an", mereka juga mengatakan: "Apabila mereka mampu mengkhatamkan Al-Qur'an maka itu lebih baik".

Dan telah diriwayatkan kepada kami didalam kitab sunan al-Baihaqi dengan sanad yang hasan, bahwasanya Ibnu Umar Radhiallahu anhuma menyukai bacaan al-Qur’an di sisi kubur/makam setelah selesai pemakaman, awal dari surat al-Baqarah juga akhir dari surat tersebut.

👇DOWNLOAD scan kitab Al-Adzkar:

📥 https://goo.gl/I6eIf9

📢 Catatan Sahabat :
Imam an-Nawawi yang keluasan ilmunya sudah tidak diragukan lagi, terlebih lagi pengetahuanya akan dalil-dalil dan ilmu hadits serta ilmu fiqih dan lainya, salah satu karya beliau yaitu syarah shahih muslim yang menjadi sumber rujukan umat islam diseluruh belahan dunia dari generasi ke generasi, sangat jelas dan tegas mengatakan didalam kitab al-Adzkar bahwasannya imam syafi'i dan ulama-ulama madzhab Syafi’i menganjurkan untuk membaca dan menghatam al-Qur’an dikuburan.
Jika hal ini merupakan suatu perbuatan yang tercela tentulah imam Nawawi akan mengingkarinya bukan justru malah menganjurkan-nya.

وربنا الرحمن المستعان ...

📌 Abu Muhammad al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

http://bit.ly/sahabataswaja
DALIL DOA AKHIR TAHUN DAN AWAL TAHUN

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (60)

“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghafir : 60).

Ayat di atas memberikan pesan agar kita selalu berdoa kepada Allah, dan Allah menjanjikan akan mengabulkan doa kita. Sedangkan orang yang sombong dari menyembah-Nya seperti tidak mau berdoa kepada-Nya, diancam dimasukkan ke neraka Jahanam.

Perintah berdoa dalam ayat di atas bersifat mutlak dan umum. Karena itu berdoa pada akhir tahun dan awal tahun, masuk dalam keumuman perintah ayat tersebut.

DOA AWAL BULAN

عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ: " اَللهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ " رواه الدارمي والترمذي وقال: حديث حسن

Dari Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat hilal (bulan pada tanggal 1, 2 dan 3), maka beliau berdoa: “Ya Allah, perlihatlah bulan ini kepada kami dengan kebahagiaan, keimanan, keselamatan dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR. al-Darimi [1730] dan al-Tirmidzi [3451]. Al-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan”.).

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ : " اَللهُ أَكْبَرْ ، اَللّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى ، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ ". رواه الدارمي

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat hilal, maka berdoa: “Allah Maha Besar. Ya Allah, perlihatkanlah bulan ini kepada kami dengan keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman dan pertolongan pada apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR. al-Darimi [1729]).

عَنْ قَتَادَةَ ، أَنَّهُ بَلَغَهُ ، أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ : " هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ ، هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ ، هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ ، آَمَنْتُ بِاللهِ الَّذِيْ خَلَقَكَ " ، ثلاث مرات ، ثم يقول : " اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا ". رواه ابو داود

Dari Qatadah, bahwa telah sampai kepadanya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat hilal, maka berdoa: “Semoga bulan ini membawa kebaikan dan petunjuk. Semoga bulan ini membawa kebaikan dan petunjuk. Semoga bulan ini membawa kebaikan dan petunjuk. Aku beriman kepada Allah yang telah menciptakanmu.” Sebanyak tiga kali, kemudian berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah membawa pergi bulan ini, dan datang dengan bulan ini.” (HR. Abu Dawud [5092]).

Hadits-hadits di atas menunjukkan anjuran membaca doa pada awal bulan, setelah perginya bulan sebelumnya. Doa akhir tahun dan awal tahun, dianjurkan juga, dengan diqiyaskan pada doa awal bulan di atas. Di sisi lain, dalam kitab-kitab hadits juga disebutkan doa-doa yang dianjurkan pada awal terbitnya Matahari dan setelah terbenamnya Matahari, sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab tentang doa dan dzikir, seperti kitab al-Adzkar karya al-Imam an-Nawawi dan semacamnya.

والله أعلم.......

📝 Di kutib dari tulisan Ustadz Idrus Ramli حفظه الله 

👇🏼Ikutin channel telegram
SAHABAT ASWAJA

http://bit.ly/sahabataswaja
Doa awal tahun dan doa akhir tahun yang di tulis oleh Habib Alwi bin Salim al-Aydrus rahimahullah dari kota malang jawa timur
RENUNGAN UNTUK WAHABI YANG MENGINGKARI TABARRUK (MENCARI BERKAH)

Imam Adz-Dzahabi menyebutkan dalam kitabnya siar a'lam an-nubala juz 11/212 tentang adab Imam Ahmad, bahwa Abdullah putra Imam Ahmad Hanbal berkata; "aku melihat ayahku mengambil sehelai rambut Nabi ﷺ, kemudian diletakkan pada mulutnya dan menciumnya, dan akupun melihat ayahku meletakkan rambut tersebut pada matanya, dan mencelupkan pada air kemudian meminum dengan harapan meminta kesembuhan".

Imam Dzahabi juga mengatakan: "Dimana orang-orang berlebihan (lebay) pengingkar Imam Ahmad itu?, telah diriwayatkan dengan benar bahwa Abdullah bertanya pada ayahnya tentang hukum mengusap mimbar Nabi ﷺ dan hujrah (kamar) beliau", Imam Ahmad menjawab; "aku tidak menganggap ada masalah".

Imam Adz-Dzahabi berkata; "Semoga Allah ﷻ melindungi kita dan kalian semua dari pendapat khawarij dan bid'ah"

Jadi jelaslah bahwasanya ahlul bid'ah sejati itu adalah pengingkar pencari berkah bukanlah yang mencari berkah.

وربنا الرحمن المستعان ...

📌 Faidah dari guru kami Sammahatus Syaikh Abu Hasan حفظه الله 

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

♻️ http://bit.ly/sahabataswaja
TALQIN MAYYIT

Imam an-Nawawi menjelaskan didalam kitab al-Adzkar pada bab "Apa yang di ucapkan setelah pemakaman" :

فصل في حكم التلقين بعد الدفن :
وأما تلقين الميت بعد الدفن ، فقد قال جماعة كثيرون من أصحابنا باستحبابه ، وممن نص على استحبابه : القاضي حسين في تعليقه ، وصاحبه أبو سعد المتولي في كتابه " التتمة " ، والشيخ الإمام الزاهد أبو الفتح نصر بن إبراهيم بن نصر المقدسي ، والإمام أبو القاسم الرافعي وغيرهم ، ونقله القاضي حسين عن الأصحاب.

Pasal mengenai hukum talqin setelah pemakaman :
"Dan adapun Talqin setelah mayyit dikebumikan, maka telah berkata mayoritas Ashab kami (ulama-ulama madzhab Syafi'i) bahwasanya talqin adalah Sunnah, dan dari pada sebagian (ulama) yang menyatakan secara jelas akan kesunnahannya yaitu al-Qodhi Husain didalam Ta'liq (komentar/catatan kaki), Abu sa'ad al-Mutawalli di dalam kitabnya "At-tatimmah", Al-imam Az-Zahid Abul Fath Nasr bin Ibrahim bin Nasr al-Maqdisi, al-Imam Abul Qosim ar-Rofi'i dan yang lainya, dan al-Qodhi Husain mengutip juga dari Ashab (orang-orang yang tadi disebutkan)".

وسئل الشيخ الإمام أبو عمر بن الصلاح رحمه الله عن هذا التلقين ، فقال في فتاويه : التلقين هو الذي نختاره ونعمل به ، وذكره جماعة من أصحابنا الخراسانيين قال : - وقد روينا فيه حديثا من حديث أبي أمامة ليس بالقائم إسناده ، ولكن اعتضد بشواهد ، وبعمل أهل الشام به قديما. (*١)

قال : وأما تلقين الطفل الرضيع ، فما له مستند يعتمد ، ولا نراه ، والله أعلم.

(*١) حديث أبي أمامة أخرخه الطبراني في "الكبير"

As-Syeikh al-Iman Abu Umar bin Solah rahimahullah ditanyakan perihal talqin tersebut, maka ia menjawab di dalam kumpulan Fatwa-fatwanya : "Men-Talqin (menggunakannya) adalah apa yang kami pilih dan beramal dengannya, dan ia (talqin) juga telah disinggung oleh ashab kami (kalangan ulama syafiiyyah) yang berasal dari kota Khurosan, mereka berkata : " dan telah kami riwayatkan mengenai talqin sebuah hadits yang berasal dari Abi Umamah hadits yang berasal dari Abi Umamah dengan sanad yang tidak kuat , akan tetapi ia menjadi kuat dengan didukung hadits-hadits yang semisal (didalam maknanya), dan juga dengan Amal penduduk negeri Syam sejak dahulu kala.(*1)

Abu Umar bin Solah juga mengatakan : " dan adapun talqin bagi seorang bayi yang masih menyusui, maka ia tidak mempunyai sandaran yang kokoh, dan kami juga tidak melihat adanya kebolehan, wallahu a'lam.

(*1) Hadits Abi Umamah di keluarkan oleh at-Thabrani di dalam kitab "al-Kabir".

👇DOWNLOAD scan kitab Al-Adzkar:

📥 https://goo.gl/KvpPy0

📢 Catatan Sahabat :
Telah jelaslah hukum talqin menurut apa yang di jabarkan oleh Imam an-Nawawi didalam kitab al-Adzkar dan semoga sahabat-sahabat wahabi yang masih beranggapan bahwa talqin adalah bid'ah, insyaallah segera dibuka hatinya dan mendapat hidayah dari Allah ﷻ.

وربنا الرحمن المستعان ...

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

http://bit.ly/sahabataswaja