SAHABAT ASWAJA
3.1K subscribers
64 photos
162 videos
2 files
464 links
Download Telegram
MELAWAN SIFAT PELIT DAN KIKIR

Sudah merupakan sifat dan watak manusia memiliki sifat pelit dan kikir serta takut akan kemiskinan, sehingga di dalam Al-Qur'an di sebutkan:

وَكَانَ الْاِنْسَانُ قَتُوْرًا

" Dan manusia itu memang sangat kikir."
[QS. Al-Isra': Ayat 100]

Pada ayat lain juga di sebutkan ;

اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًا ۙ
Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.
[QS. Al-Ma'arij: Ayat 19]

Sifat kikir juga merupakan bisikan Syaitan yang selalu menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan agar kikir dengan harta yang di milikinya dan tidak menginfaqkannya di jalan yang diridhoi oleh Allah ﷻ, Seperti yang di jelaskan pada ayat ;

اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْـفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَآءِ ۚ

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir),
[QS. Al-Baqarah: Ayat 268]

Oleh sebab itu kita di tuntut untuk melawan sifat kirir dan takut akan kemiskinan, sebab sifat kikir ini bagaikan penyakit yang selalu mengrogoti hati setiap Insan.

Salah satu bentuk perlawanan terhadap sifat kikir yaitu dengan rajin-rajin dan membiasakan diri selalu bersedekah dan berinfaq.

Orang-orang yang kikir dan tidak mau berinfaq dan sedekah seolah-olah mereka mengetahui tentang hal yang ghaib, bahwa kelak harta benda yang di milikinya akan habis jika di gunakan untuk sedekah dan infaq.

Rasulullah ﷺ menganjurkan kita untuk rajin bersedakah sebagai mana di sebutkan didalam kitab Sahihain bahwa Rasulullah ﷺ bersabda tentang Keutamaan Bersedekah;

"ما من يوم يصبح العباد فيه إلا ملكان ينزلان من السماء يقول أحدهما: اللهم أعط منفقا خلفا، ويقول الآخر: اللهم أعط ممسكا تلفا"

Tiada suatu hari pun yang padanya hamba-hamba Allah di pagi hari melainkan terdapat dua malaikat yang turun dari langit. Malaikat mengatakan, "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfaq." Sedangkan malaikat yang lain­nya mengatakan, "Ya Allah, berikanlah kehancuran bagi orang yang kikir.”

Di dalam hadis lain di sebutkan Nabi ﷺ bersabda;

"مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّه"

"Sedekah itu tidak akan mengurangi harta.Tidaklah seorang memberikan maaf, kecuali ia akan semakin bertambah mulia. Dan tidaklah seorang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." [HR. muslim]

Nabi ﷺ juga mengganjurkan kita selalu rajin bersedekah dalam keadan apapun;
Seorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ dan berkata,: "Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?". Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu".[HR. Bukhari]

Ingatlah bahwa harta yang kita miliki adalah perberian dari Allah ﷻ , dan janganlah kita jadikan harta tersebut akan menjauhkan kita dari agama Allah ﷻ , bisa jadi harta yang kita miliki adalah ujian dan cobaan untuk kita.

Di dalam sebuah hadis Qudsi disebutkan:

"إن من عبادي لمن لا يصلحه إلا الفقر ، ولو أغنيته لأفسدت عليه دينه، وإن من عبادي لمن لا يصلحه إلا الغنى ، ولو أفقرته لأفسدت عليه دينه."

Sesungguhnya di antara hamba-hambaKu terdapat orang yang tidak layak baginya kecuali hanya miskin. Seandainya Aku jadikan dia kaya, niscaya kekayaannya itu akan merusak agamanya.
Dan sesungguhnya di antara hamba-hambaKu terdapat orang yang tidak pantas baginya kecuali hanya kaya. Seandainya Aku jadikan dia miskin, tentulah kemiskinan itu akan merusak agamanya.

Adakalanya kekayaan itu pada sebagian manusia merupakan suatu istidraj (pembinasaan secara berangsur-angsur), dan adakalanya kemiskinan itu merupakan suatu hukuman dari Allah ﷻ .

Insyaallah semoga kita selalu dalam lindungan Allah ﷻ dan di jauhkan dari sifat kikir dan semoga Allah ﷻ merahmati kita agar kita termasuk sebagai hamba-hambanya yang dermawan .

والله أعلم.......

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
*FATWA ANEH BAGIAN KELIMA*

_~ALBANI MEMBID'AHKAN BIN BAZ DAN UTSAIMIN~_

*ABU HASAN~313*

Keberadaan MIHRAB di masjid adalah sesuatu yang baik dan bukan bid'ah karena telah dilakukan oleh para salaf dari generasi pertama hingga sekarang, dengan mihrab akan mempermudah seseorang mengetahui arah qiblat.

Begitu menurut Ibnu Baz dalam kitab
*فتاوى نور على الدرب 2/716*

Utsaimin berpendapat bahwa mihrab sunnah, adapun adanya larangan menbuat mihrab jika menyerupai mihrab nashara.
Baca kitab
*الشرح الممتع 2/333*

Namun al-bani menyanggah dua pendapat syekh tersebut, bahwa membuat mihrab didalam masjid adalah bid'ah,
*(كل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار)*

*Baca kitab الثمر الستطاب 12/1/94*
*سلسلة الاحاديث الضعيفة والموضوعة 1/641/647*

Siapa yang ahlul bid'ah dan siapa yang salah?, lalu siapa yang masuk neraka ?

*اللهم اهدنا فيمن هديتَ يارب*

BERSAMBUNG...

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Forwarded from SUARA ASWAJA
APAKAH INI IJMA' ULAMA ATAS KEYAKINAN "WAHHABI"?

@suara_nahdliyyin

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, dosa-dosa kedua orang tua kita, dan memudahkan segala urusan kita.

1. Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam asy-Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal sepakat (ijma’) untuk menghukumi kafir terhadap orang-orang yang meyakini bahwa Allah menempati suatu arah, dan orang-orang yang meyakini bahwa Allah adalah jism (benda), yang tersusun dari bagian-bagian. (Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Minhaj al-Qawim, juz 1, hlm 144, as-suyuthi dalam al-Asybah wa an-Nazha-ir, hlm 488, Mulla Ali al-Qari dalam Mirqatul Mafatih, juz 3, hlm 924, Badruddin az-Zarkasyi dalam Tasynif al-Masami’, juz 4, hlm 648).

2. Imam asy-Syafi’i mengkafirkan seseorang yang meyakini bahwa Allah duduk di atas ‘arsy. (Ibn ar-Rif’ah dalam Kifayah an-Nabih fi Syarh at-Tanbih, juz 4, hlm 24, Ibn al-Mu’allim al-Qurasyi dalam Najm al-Muhtadi wa Rajm al-Mu’tadi, hlm 551).

3. Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari dan al-Baqillani menghukumi kafir terhadap orang yang meyakini bahwa Allah adalah jism. Begitu juga orang yang meyakini bahwa Allah menempati suatu arah. (Ahmad al-Bayadli dalam Isyarat al-Maram min ‘Ibarat al-Imam, hlm 168 mengutip dari kitab an-Nawadir, Muhammad Zahid al-Kautsari dalam Maqalat al-Kautsari, hlm 352, Mulla Ali al-Qari dalam Mirqatul Mafatih, juz 3).

4. Umat Islam, baik salaf maupun khalaf sepakat atas kekufuran orang yang meyakini bahwa Allah adalah jism (benda yang tersusun dari bagian-bagian). Karena seseorang yang meyakini bahwa Allah adalah jism, maka hukumnya sama dengan penyembah berhala. Hal itu dikarenakan setiap jism adalah makhluk, dan menyembah makhluk adalah kufur. Menyembah berhala dinyatakan kufur tiada lain adalah karena ia makhluk. Dan berhala disebut makhluk karena ia berupa jism. Oleh karena itu, barangsiapa menyembah jism, maka ia kafir dengan kesepakatan umat Islam, salaf maupun khalaf. (lihat Iljam al-‘Awamm karya al-Ghazali, manuskrip).

5. Para ulama madzhab Syafi’i (Syafi’iyyah) menyatakan kekufuran Mujassimah. (an-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, juz 4, hlm 253, Taqiyyuddin al-Hushni dalam Kifayah al-Akhyar, juz 1, hlm 495, as-Sayyid al-Bakri ad-Dimyathi dalam Hasyiyah I’anah ath-Thalibin, juz 2, hlm 47, Muhammad Arsyad al-Banjari dalam Sabil al-Muhtadin, juz 2, hlm 39).

6. Apabila ditemukan dalam ungkapan para ulama di kitab-kitab mereka bahwa Mujassimah tidak kafir, maka yang dimaksud adalah mereka yang beranggapan bahwa jism bermakna maujud (ada), atau bermakna al-Qa’im bi nafsihi. Mereka tidak memahami makna jism yang sebenarnya, yaitu suatu benda yang tersusun dari bagian-bagian. (lihat Ithaf as-Sadah al-Muttaqin karya az-Zabidi, juz 2, hlm. 100).

🌷 Diedit dari tulisan KH. Nur Rohmad, ASWAJA NU CENTER MOJOKERTO 🌷
________________

📢 Ikuti dan Share Channel Telegram:

SUARA NAHDLIYYIN

Menyajikan khazanah ilmu para ulama-habaib Ahlussunnah Wal Jama'ah, dengan lebih spesial dan update. 😊

Klik di sini:

♻️ https://goo.gl/txmVxQ
HUBUNGAN BAIK ANTARA AHLULBAIT DAN SAHABAT

ABU HASAN~313

Seperti yang kita tahu, banyak sekali tokoh-tokoh sahabat berbesan dan menikah dengan keluarga Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, juga sebaliknya, khususnya Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar, seperti yang disepakati oleh para ahli sejarah.

Nabi SAW menikahi Sayyidatina Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, dan menikahkan kedua putri beliau (Ruqayyah kemudian Ummu Kultsum) dengan khalifah ketiga yang sangat murah hati dan pemalu, Sayyidina Utsman bin Affan ra., karena itu ia dijuluki Dzun Nurain.

Selanjutnya, Aban putra Sayyidina Utsman bin Affan menikah dengan Ummu Kultsum binti Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib.
Marwan bin Aban bin Utsman bin Affan menikahi Ummu Qasim putri Hasan bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Zaid bin Amr bin Utsman bin Affan menikahi Fathimah binti Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Cukup kami sebut tiga khalifah saja dan tidak perlu menyebut sahabat lain yang juga berbesan dengan keluarga Rasulullah SAW sebagai bukti bahwa keluarga Rasulullah SAW mencintai para sahabat.

Sayyidina Ali ra., seperti disebutkan dalam berbagai referensi memberi nama salah satu anaknya dari istrinya, Laila binti Mas’ud Al-Handzaliyah dengan nama Abu Bakar. Sayyidina Ali ra. adalah kalangan Bani Hasyim pertama yang memberi nama anaknya dengan nama Abu Bakar.

Seperti itu pula Sayyidina Hasan bin Ali, ia memberi nama anak-anaknya dengan nama Abu Bakar, Abdurrahman, Thalhah dan Ubaidullah.

Demikian juga Hasan bin Hasan bin Ali.
Imam Musa Al-Kadzim memberi nama putrinya dengan nama Aisyah.
Ada juga kalangan ahlul bait yang disebut dengan kuniah Abu Bakar dan ia tidak memiliki nama, seperti Zainal Abidin bin Ali, dan Ali bin Musa Ridha.

Di antara yang memberi nama anaknya dengan nama Umar adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib, ia memberi nama anaknya Umar si sulung dari ibu bernama Ummu Habib binti Rabi’ah, ia terbunuh di Thaif bersama saudaranya, Husain ra., dan Umar si bungsu dari ibu bernama Shahba` Ath-Taghlibiyah. Umar bungsu ini panjang umur setelah semua saudaranya meninggal, akhirnya ia mewarisi mereka.
Seperti itu juga Imam Hasan bin Ali yang memberi nama anaknya dengan nama Abu Bakar dan Umar.

Hal yang sama juga dilakukan Imam Zainal Abidin, Musa Al-Kadzim, Husain bin Zaid bin Ali, Ishaq bin Hasan bin Ali bin Husain, Hasan bin Ali bin Hasan bin Husain bin Hasan, dan masih banyak lagi lainnya, cukup nama-nama dari kalangan ahlul bait generasi pertama saja.
Di antara yang memberi nama putrinya dengan nama Aisyah adalah Musa Al-Kadzim dan Ali Al-Hadi.

Jika ada dongeng tentang permusuhan antara sahabat dan Ahlulbait itu hanya usaha pemecah belah persatuan umat Islam.

Referensi sengaja tidak kami sebut agar lebih rajin membaca dan mencari😊

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
BANTAHAN TERHADAP TUDUHAN BAHWA IMAM BUKHARI MENTAHRIF AL-QUR'AN.

Bagian: 1

1⃣ Tuduhan Pertama: di katakan bahwa Imam Bukhari mentahrif Ayat 214 Surah asy Syu’ara.

Mari kita lihat hadits-nya secara lengkap berikut :

عن ابن عباس قال : لما أنزل الله ، عز وجل : ( وأنذر عشيرتك الأقربين ) ، أتى النبي - صلى الله عليه وسلم - الصفا فصعد عليه ، ثم نادى : " يا صباحاه " . فاجتمع الناس إليه بين رجل يجيء إليه ، وبين رجل يبعث رسوله ، فقال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " يا بني عبد المطلب ، يا بني فهر ، يا بني لؤي ، أرأيتم لو أخبرتكم أن خيلا بسفح هذا الجبل ، تريد أن تغير عليكم ، صدقتموني ؟ " . قالوا : نعم . قال : " فإني نذير لكم بين يدي عذاب شديد " . فقال أبو لهب : تبا لك سائر اليوم ، أما دعوتنا إلا لهذا ؟ وأنزل الله : ( تبت يدا أبي لهب وتب ) .

Dari Ibnu Abbas yang telah mengatakan bahwa ketika diturunkan, ayat "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat". (Asy-Syu'ara': 214) Maka Nabi ﷺ mendatangi Bukit Safa, lalu menaikinya dan berseru, "Hai orang-orang yang ada di pagi hari ini!" Maka orang-orang berkumpul di hadapannya, ada yang datang langsung dan ada yang hanya mengirimkan orang suruhan-nya. Lalu Rasulullah ﷺ berseru: "Hai Bani Abdul Muttalib, hai Bani Fihr, hai Bani Luay, bagaimanakah menurut kalian jika aku katakan kepada kalian bahwa ada pasukan berkuda musuh di bukit ini akan menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?" Mereka menjawab, "Iya, kami percaya." Nabi ﷺ bersabda, "Sesungguhnya aku memperingatkan kalian sebelum datangnya azab yang keras." Maka Abu Lahab berkata, "Celakalah kamu sepanjang hari ini, apakah engkau memanggil kami untuk tujuan ini?" Kemudian Allah menurunkan ayat, "Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan binasa" (Al-Lahab: 1).
[Hadits riwayat Imam Bukhari]

Sagat jelas dan terang bahwa tidak ada indikasi bahwa imam Bukhari mentahrif ayat 214 Surah asy Syu’ara, jadi tuduhan tahrif terbantahkan dengan sendirinya oleh teks komplit hadits-nya.

Bahkan hadits ini juga di riwayatkan oleh Imam Muslim, imam Ahmad dan Imam Tirmidzi serta Imam Nasa'i.

2⃣ Tuduhan Kedua: di katakan bahwa Imam Bukhari mentahrif Ayat 79 Surah Al Kahfi

Dikatakan bahwa Kata ﻭَﺭﺍﺀَﻫُﻢ diganti oleh imam bukhari dengan kata ﺃَﻣﺎﻣَﻬُُﻢْ sementara kata ﺳَﻔِﻴْﻨَﺔٍ disifati dengan kata ﺻﺎﻟِﺤَﺔٍ .

Sungguh lucu dan menggelikan sekali jika hal ini dikatakan tahrif, bacaan seperti ini merupakan Qiraat Ahad Ibnu Abbas, periwayatan-nya Sahih namun secara ahad, qiraat seperti ini berbeda dengan ijma' dan tidak mutawatir, jadi tidak bisa dan sangat salah jika disebut tahrif.

Bersambung...
وربنا الرحمن المستعان ...

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
BANTAHAN TERHADAP TUDUHAN BAHWA IMAM BUKHARI MENTAHRIF AL-QUR'AN.

Bagian: 2

3⃣ Tuduhan ketiga : di katakan bahwa Imam Bukhari mentahrif Ayat 80 Surat Al Kahfi.
Dikatakan bahwa dlm periwayatan imam bukhari ada tambahan kalimat: "وأما الغلام فكان كافرا"

Perlu untuk diketahui ini bukanlah tahrif tapi ini adalah takwil dari ayat :

وَاَمَّا الْغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوٰهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَاۤ اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَّكُفْرًا ۚ

Dan adapun anak muda itu, kedua orang tuanya mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran.
[QS. Al-Kahf: Ayat 80]

Dan hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas dari Ubai bin Ka'b, dari Nabi ﷺ bersabda:

"الْغُلَامُ الَّذِي قَتَلَهُ الْخَضِرُ طُبِعَ يَوْمَ طُبِعَ كَافِرًا".

"Anak yang dibunuh oleh Khidir telah ditetapkan sejak diciptakan sabagai orang kafir".

Oleh sebab itu imam bukhari meriwayatkan-nya di dalam kitab Tafsir, Surah al Kahfi

4⃣ Tuduhan ke-empat: di katakan bahwa Imam Bukhari mentahrif Ayat 198 surah Al Baqarah.
Dikatakan bahwa dlm periwayatan imam bukhari ada tambahan kalimat "في مواسم الحج"

Tentunya sudah dapat di pastikan hal ini merupakan tafsir yang menjelaskan ayat 198 surat Al Baqarah oleh sebab itu pula imam bukhari meriwayatkan-nya di dalam kitab Tafsir, Surah Al Baqarah.

Perhatikan keterangan imam Bukhari mengenai hal ini .
قال البخاري : حدثنا محمد ، أخبرني ابن عيينة ، عن عمرو ، عن ابن عباس ، قال : كانت عكاظ ومجنة ، وذو المجاز أسواق الجاهلية ، فتأثموا أن يتجروا في المواسم فنزلت : ( ليس عليكم جناح أن تبتغوا فضلا من ربكم ) في مواسم الحج

Berkata Al Bukhari : telah menceritakan kepada kami Muhammad, telah menceritakan kepadaku Ibnu Uyainah, dari Amr, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa di masa Jahilyah, Ukaz, Majinnah, dan Zul-Majaz merupakan pasar-pasar musiman setiap tahun; mereka merasa berdosa bila melakukan jual beli diwaktu musim haji. Maka turunlah ayat: Tidak ada dosa bagi kalian untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhan kalian. [Al-Baqarah: 198] Yaitu di saat musim haji.

Masih mau nekad mengutip teks hadits secara tidak lengkap kemudian di simpulkan bahwa itu tahrif Al-Qur'an ??

وربنا الرحمن المستعان ...

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
RASULULLAH ﷺ SENANTIASA MEMBACA DOA QUNUT SAAT SHALAT SUBUH

Imam An-Nawaw menjelaskan di dalam kitab Al-Adzkar, Bab Qunut Subuh :

ketahuilah bahwasanya membaca doa Qunut pada shalat subuh merupakan sunnah Rasulullah ﷺ. Berdasarkan hadits sahih yang di riwayatkan dari sahabat Anas رضي الله عنه :

" أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يزل
يقنت في الصبح حتى فارق الدنيا "

"Bahwasannya Rasulullah ﷺ senantiasa membaca doa Qunut pada shalat subuh sampai beliau meninggal dunia."

Hadits diriwayatkan Imam al-Hakim/Abu Abdillah dalam kitabnya "al-Arbain" ia mengatakan hadits sahih.

ketahuilah bahwasanya membaca doa Qunut pada shalat subuh disyariatkan dalam madzhab kami(madzhab Syafi’i) dan hukumnya sunnah muakad (ditekankan/ab'adh), seandainya meninggalkan membacanya maka tidak batal shalatnya, tetapi diganti dengan sujud sahwi, baik meninggalkan-nya itu sengaja atau lupa.

والله أعلم....

👇DOWNLOAD scan kitab Al-Adzkar:

📥 https://goo.gl/WUgp8R

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

http://bit.ly/sahabataswaja
*FATWA ANEH WAHABI (BAG KEENAM)*

Menurut Abu Ishaq Al Haweney (murid Albani) membaca rutin surat Al Kahfi pada setiap hari jum'at bid'ah...!!

ذكر الشيخ المحدث أبو إسحاق الحويني حفظه الله تعالى في إحدى القنوات الفضائية فضل قراءة سورة الكهف فقال إنه لم يرد حديث مرفوع إلى النبي صلى الله عليه وسلم فيه ذكر لفظ يوم الجمعة، وأن حديث أبي سعيد الخدري ليس حديثا مرفوعا إلى النبي صلى الله عليه وسلم بل هو موقوف على الصحابي، بينما شيخه الألباني رحمه الله تعالى قال إن حديث أبي سعيد الخدري الذي فيه لفظ يوم الجمعة له حكم الرفع، *وقال الشيخ أبو إسحاق الحويني إن قراءة سورة الكهف كل يوم جمعة بدعة

Dalam salah satu acara di channel televisi Syekh Abu Ishaq Al Haweney - menjelaskan keutamaan membaca surat Al Kahfi. Berkata: tidak pernah disebut dalam hadits yang marfu' kepada Nabi yang menyebutkan redaksi hari jum'at, Hadits Abu Sa'id Al Khudry bukan hadist marfu' akan tetapi cuman mauquf kepada sahabat. Sedangkan Albani mengatakan bahwa hadits Abu Sa'id Al Khudry itu marfu'. Oleh karena itu Abu Ishaq Al Haweney mengatakan:
*MEMBACA SURAT AL KAHFI PADA SETIAP HARI JUM'AT ITU BID'AH.....!!!!*

Link: http://goo.gl/F4U8co

Jika itu bid'ah maka sesuai dengan tradisi vonis wahabi, maka akan sesat dan pelakunya akan masuk neraka.

Wallahul Musta'an.

*BERSAMBUNG* DGN FATWA YG LEBIH ANEH LAGI..

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Kontradiktif Albani dalam memberi penilaian dhaif dan shahih suatu hadits.

#Bagian: 9

Hadits riwayat imam Daraquthni

من أدرك ركعة من الجمعة فليصل إليها أخرى ومن لم يدرك الركوع فليصل أربعا . او قال ؛ الظهر

"Barangsiapa ketinggalan satu rakaat shalat jum'at, maka shalatlah dengan satu rakaat lagi, dan barangsiapa yang ketinggalan dua rakaat maka shalatlah empat rakaat, atau beliau bersabda; shalat dhuhur."

Albani mengatakan hadits ini sahih dalam kitabnya sahih Aljami'.
Namun uniknya Albani mengatakan dalam kitabnya yang lain yaitu Al-Misykat bahwa sanad hadits ini dhaif sebab ada perawi yang bernama Yasin Zayyat seorang perawi yang sangat dhaif dan juga banyak terdapat perawi-perawi lain yang dhaif dalam periwayatan Imam Daraquthni.

Disinilah letak pertentang yang sangat sering terjadi yang di alami oleh Albani yaitu menjarh dan menta'dil orang yang sama dengan penilaian yang berbeda, sehingga yang terjadi mensahihkan disatu keterangan kemudian di lain keterangan mendhaifkan-nya .

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
DZIKIR KETIKA BEPERGIAN

Imam An-Nawawi di dalam kitab Al-Adzkar, tentang dzikir ketika bepergian, Beliau menjelaskan :

Dan di sunnahkan untuk membaca surat Li ilafi qurasy (Quraisy) ketika berpergian, Imam As-sayyid al-Jalil Abul Hasan al-Qozwayni -salah seorang pakar fiqih madzhab syafi'i-, orang yang mempunyai karomah dhohiroh, dan ahwal-ahwal (keadaan) yang menakjubkan dan makrifat yang menonjol dan tampak, telah mengatakan : "sesungguhnya ia (pembaca surat tersebut ) aman dari segala keburukan"

Telah berkata Abu Thohir bin Jahsyaweih : "suatu ketika ketika aku hendak bepergian (safar) kemudian aku merasa takut di dalam safar itu, maka kudatangi al-Qozwayni menanyakan kepadanya perihal doa, maka ia menjawab kepadaku dengan seketika : "barang siapa yang hendak bepergian lalu ia takut terhadap musuh atau sesuatu yang buas... Maka hendaklah membaca surat "li ilafi quraisy", karena sesungguhnya ia dapat memberikan keamanan dari segala keburukan, kemudian aku membacanya dan tak terjadi sesuatu apapun kepadaku hingga saat ini.

والله أعلم ......

👇 DOWNLOAD scan kitab Al-Adzkar:

📥 https://goo.gl/s6MuCR

📢 Catatan Sahabat :
Imam An-Nawawi salah satu ulama besar madzhab syafi'i, beliau mengutip perkataan dan kisah salah seorang wali Allah, ulama ahli fiqih madzhab syafi'i yang memiliki karomah dan makrifat.

Tidak ada seorang muslimpun yang mengingkari dan Tidak ada seorang mukmin yang membantah kebenaran tentang karomah/ keramat sebab kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan inzin dari Allah ﷻ.
Seperti apa yang di jelaskan oleh Imam Ibnu Katsir, pada postingan kami yang lalu 👇

👉 https://goo.gl/lszEuN

Bahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Jarir dan Imam Abu Daud disebutkan bahwa para nabi dan para syuhada' merasa iri melihat para wali-wali Allah.
Yang telah kami kutip pada posting kami yang lalu 👇

👉 https://goo.gl/tZwUpy

🔥 Masihkah kita percaya kepada orang-orang yang kurang akal-nya yang mengingkari adanya karomah dan wali-wali Allah !!

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
"Aku berdiri di pintu surga. Ternyata kebanyakan para penghuninya adalah orang-orang miskin. Sedangkan orang-orang kaya, mereka ditahan, lalu yang harus masuk neraka dibawa ke neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang-orang kaya di dunia tidak akan masuk surga kecuali setelah melalui proses audit kekayaan yang sangat ketat dan detail.

Sedangkan orang-orang fakir dan miskin, mereka tidak punya apa-apa untuk diaudit. Kalaupun punya hanya sedikit saja sehingga prosesnya lebih cepat.

Rasulullah SAW bersabda:

"Orang-orang fakir akan masuk surga sebelum orang-orang kaya sejarak 500 tahun." (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, sebaiknya setiap orang berdoa memohon kesehatan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.

Al Abbas, paman Nabi, pernah mendatangi Nabi lalu berkata, "Wahai Rasulullah, tolong ajari saya berdoa kepada Allah."

Rasulullah menjawab, "Mintalah kesehatan dan keselamatan."

Beberapa hari kemudian, Al Abbas kembali lagi dan berkata, "Wahai Rasulullah, tolong ajari saya berdoa kepada Allah."

Rasulullah menjawab, "Mintalah kesehatan dan keselamatan di dunia dan di akhirat." (HR. Tirmidzi)

Di antara doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah adalah:

اللهم إني أسألك العافية في الدنيا والآخرة، اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي

"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kemaafan dan keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku." (HR. Abu Daud)

Semoga Allah memberi kita kesehatan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Aamiin.

🌏 Ikuti channel di Telegram: @NasehatUlama.
ADZAN DAN IQAMAH DI TELINGA BAYI YANG BARU LAHIR

Didalam kitab Al-Adzkar, Imam An-Nawawi, menjelaskan tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir :

باب الأذان في أذن المولود
روينا في سنن أبي داود والترمذي وغيرهما
عن أبي رافع رضي الله عنه مولى رسول الله صلى الله عليه وسلم قال رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم أذن في أذن الحسين بن علي حين ولدته فاطمة بالصلاة رضي الله عنهم قال الترمذي : حديث حسن صحيح

Telah di riwayatkan di kitab Sunan Abu Daud dan kitab Sunan at-Tirmidzi dan yang lainya.
Dari Abu Raafi' رضي الله عنه bekas budak yang di merdekakan oleh Nabi ﷺ ia berkata :
Aku melihat Rasulullah ﷺ Mengumandangkan adzan shalat di telinga Husain bin Ali ketika Fatimah رضي الله عنهم melahirkan.

Imam at-Tirmidzi mengatakan hadits ini hadits hasan sahih

قال جماعة من أصحابنا : يستحب أن يؤذن في أذنه اليمنى ويقيم الصلاة في أذنه اليسرى

Mayoritas dari ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa sunnah mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir dan Iqamah di telinga kiri .

وقد روينا في كتاب ابن السني عن الحسين بن علي رضي الله عنهما قال :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " من ولد له مولود فأذن في أذنه اليمنى وأقام في أذنه اليسرى لم تضره أم الصبيان "

Telah di riwayatkan di kitab Ibnu Sunni, dari Husain bin Ali رضي الله عنهما ia berkata Rasulullah ﷺ bersabda ;
Setiap bayi yang baru lahir, lalu dikumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri, maka ummu shibyan(jin yang mengganggu anak kecil) tidak akan mengganggunya .

👇 DOWNLOAD scan kitab Al-Adzkar:

📥 http://goo.gl/AQM0F0

📢 Catatan Sahabat :
Sangat jelas dan tegas bahwasanya mayoritas dari ulama madzhab Syafi’i berpendapat bahwa sunnah mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir dan Iqamat di telinga kiri.

Jika ada yang mengatakan, "itu hanya pendapat ulama kami hanya mengikuti Al-Quran dan hadits".

Cukup kami katakan bahwasanya Imam Nawawi adalah ulama yang sangat memahami dalil dan hadits-hadits Nabi, dan sebagai bukti-nya adalah karya beliau yaitu Syarah Sahih Muslim yang menjadi sumber rujukan umat islam dunia dari masa kemasa, dan beliau juga menulis kitab Syarah Sahih Bukhari, namun kitab tersebut tidak sampai rampung dan beliau terlebih dahulu meninggal dunia. Semoga Allah senantiasa merahmati beliau.

والله أعلم ......

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

♻️ http://bit.ly/sahabataswaja
*FATWA ANEH WAHABI*
*BAG KETUJUH*

*M.A.V~313*

Membaca shalawat ketika disebut nama Rasulullah SAW adalah wajib hukumnya karena ancamannya sangat keras bagi org yg tidak bershalawat. Disebutkan dalam hadits,
dintaranya adalah,"

*رغم انف رجل ذُكرتُ عنده فلم يصل عليَّ*
*Celaka seseorang yg apabila disebut namaku dan dia tidak bershalawat padaku.*
Mayoritas Ahlusunnah mewajibkan bershalawat ketika disebut nama beliau SAW. Baik diwaktu tidak mendengar khutbah atau sedang mendengar khutbah. Dan sebagian ulama berpendapat sunnah.

Bahkan dua syekh wahabi Ibnu baz dan Utsaimin juga mewajibkan siapapun yg mendengar nama Rasulullah SAW agar bershalawat, sekalipun ketika khatib berkhutbah tidak menggugurkan kewajiban shalawat.

مجموع فتاوى و مقالات متنوعة 30/232
مجموع فتاوى و رسائل 16/166


Namun al-bani berfatwa membaca shalawat ketika mendengar khutbah hukumnya haram dan termasuk laghu yg dilarang walaupun secara pelan.

احكام الجمعة مع الاجوبة النافعة 104-108
التعليقات الرضية1/272

*Entah apa yg ada di benak albani ketika mengharamkan shalawat yang telah Allah wajibkan dalam Alquran*

*(إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)*
[Surat Al-Ahzab 56]

Ya Allah jangan putuskan hubungan kami dengan Rasulullah SAW hanya karena fatwa aneh orang-orang yang merasa paling benar dan paling mengerti tentang ilmu agama-Mu.

BERSAMBUNG..

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

♻️ http://bit.ly/sahabataswaja
Forwarded from Ustadz Muhammad Alhabsyi
Muhammad Alhabsyi110:
ISIS - Istri Sholihah Idaman Suami

Al Imam Adz Dzahabi Ra
Dan juga sebagai kewajiban seorang wanita :

Senantiasa punya rasa malu terhadap suaminya.

Menundukkan pandangan (sebagai penghormatan) terhadapnya.

Tunduk dan patuh terhadapnya.

Diam ketika suaminya berbicara.

Menyambut kedatangannya.

Menjauhkan diri dari segala sesuatu yang membuat suaminya marah.

Mengantarkannya ketika dia hendak keluar.

Menawarkan dirinya disaat hendak tidur.

Tidak berlaku khianat ketika tidak ada suaminya, pada: urusan ranjangnya, hartanya, dan rumahnya.

Wangi bau badannya.

Menggunakan siwak pada mulutnya.

Memakai wewangian dan misik.

Senantiasa berhias dihadapan suami.

Meninggalkan berhias disaat suaminya tidak ada.

Memuliakan keluarga suaminya dan kerabatnya.

Menganggap yang sedikit itu banyak.

Kitab : Al Kabair 1/66.

Tips untuk para suami, apabila ingin mendapatkan istri yang berkategori seperti diatas. Jadikanlah istri anda bagaikan ratu, maka kau akan diperlakukan seperti raja olehnya.

✒️ Ustadz Muhammad Husein Al Habsyi

👥 Facebook Page :
Fb.com/HabibMuhammadBinHuseinBinAnisAlHabsyi

📣 Telegram Channel :

bit.ly/UstMuhammad110
ISTIGHOSAH DENGAN MENYEBUT NAMA NABI MUHAMMAD ﷺ

Didalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, tentang apa yang perlu di ucapkan ketika kaki terasa letih dan kram, Beliau menjelaskan :

باب ما يقوله إذا خدرت رجله
روينا في كتاب ابن السني عن الهيثم بن حنش قال : " كنا عند عبد الله بن عمر رضي الله عنهما فخدرت رجله ، فقال له رجل : اذكر أحب الناس إليك ، فقال : يا محمد (صلى الله عليه وسلم) ، فكأنما نشط من عقال "

Bab apa yang perlu di ucapkan ketika kaki terasa letih dan kram

Diriwayatkan kepada kami didalam kitab Ibnu Sunni dari Haitsam bin Hansy telah berkata : "suatu saat ketika kami bersama Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma, tiba-tiba Abdullah bin Umar merasakan letih dan kram pada kakinya,maka seorang lelaki berkata kepadanya : ingatlah orang yang paling engkau cintai, maka Abdullah bin Umar berkata : ya Muhammad ﷺ , lalu seakan-akan ia kembali segar bugar dan sembuh dari pegal dan kram.

وروينا فيه عن مجاهد قال : " خدرت رجل رجل عند ابن عباس ، فقال ابن عباس رضي الله عنهما : اذكر أحب الناس إليك ، فقال : محمد (صلى الله عليه وسلم) فذهب خدره

Dan juga dikisahkan kepada kami di dalam kitab yang sama dari Mujahid, ia berkata : "seseorang merasakan letih dan kram pada kakinya ketika ia berada bersama Ibnu Abbas, maka Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata kepadanya : ingatlah manusia yang paling kau cintai, maka ia menjawab : Muhammad ﷺ , maka seketika itu hilang rasa sakitnya."

وروينا فيه عن إبراهيم بن المنذر الحزامي أحد شيوخ البخاري الذين روى عنهم في " صحيحه " قال : أهل المدينة يعجبون من حسن بيت أبي العتاهية :

Dan dikisahkan kepada kami juga dikitab yang sama, dari Ibrahim bin Mundzir al-Hizami, ia adalah salah seorang guru dari Imam Bukhari yang dimana ia meriwayatkan dari mereka didalam kitab "Shahihnya", ia berkata : penduduk kota Madinah mengagumi keindahan penggalan bait-bait syair Abi Atahiyyah :

وتخدر في بعض الأحايين رجله * فإن لم يقل يا عتب لم يذهب الخدر

وتخدر في بعض الأحايين رجله * فإن لم يقل يا عتب لم يذهب الخدر

Dan ketika kakinya merasakan letih dan kram dibeberapa waktu * bila ia tidak memanggil "ya Utb(kekasihnya)", maka tidak akan sirna sakit tersebut.

👇 DOWNLOAD scan kitab Al-Adzkar:

📥 http://goo.gl/MfGFS4

📢 Catatan Sahabat :
Hal ini merupakan dalil bolehnya dan dianjurkan Istighosah dengan menyebut nama Nabi ﷺ seperti apa yang telah dikutip oleh imam Nawawi di dalam kitab Al-Adzkar, dan jika istighosah merupakan suatu perbuat yang mungkar dan syirik sudah pasti Imam Nawawi akan mengingkari hal tersebut bukan malah mengutip dan menganjurkanya.

مدد يا رسول الله ......

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

♻️ http://bit.ly/sahabataswaja
Aqidah Imam Syafi'i (w 204 H); Allah Ada Tanpa Tempat Dan Tanpa Arah. Anda Jangan Terkecoh Oleh Ajaran Wahhabi...!!!

Imam asy-Syafi’i Muhammad ibn Idris (w 204 H), seorang ulama Salaf terkemuka perintis madzhab Syafi’i, berkata:

إنه تعالى كان ولا مكان فخلق المكان وهو على صفة الأزلية كما كان قبل خلقه المكان ولا يجوز عليه التغير في ذاته ولا التبديل في صفاته (إتحاف السادة المتقين بشرح إحياء علوم الدين, ج 2، ص 24)
“Sesungguhnya Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat. Kemudian Dia menciptakan tempat, dan Dia tetap dengan sifat-sifat-Nya yang Azali sebelum Dia menciptakan tempat tanpa tempat. Tidak boleh bagi-Nya berubah, baik pada Dzat maupun pada sifat-sifat-Nya” (LIhat az-Zabidi, Ithâf as-Sâdah al-Muttaqîn…, j. 2, h. 24).

Dalam salah satu kitab karnya; al-Fiqh al-Akbar[selain Imam Abu Hanifah; Imam asy-Syafi'i juga menuliskan Risalah Aqidah Ahlussunnah dengan judul al-Fiqh al-Akbar], Imam asy-Syafi’i berkata:

واعلموا أن الله تعالى لا مكان له، والدليل عليه هو أن الله تعالى كان ولا مكان له فخلق المكان وهو على صفته الأزلية كما كان قبل خلقه المكان، إذ لا يجوز عليه التغير في ذاته ولا التبديل في صفاته، ولأن من له مكان فله تحت، ومن له تحت يكون متناهي الذات محدودا والحدود مخلوق، تعالى الله عن ذلك علوا كبيرا، ولهذا المعنى استحال عليه الزوجة والولد لأن ذلك لا يتم إلا بالمباشرة والاتصال والانفصال (الفقه الأكبر، ص13)

“Ketahuilah bahwa Allah tidak bertempat. Dalil atas ini adalah bahwa Dia ada tanpa permulaan dan tanpa tempat. Setelah menciptakan tempat Dia tetap pada sifat-Nya yang Azali sebelum menciptakan tempat, ada tanpa tempat. Tidak boleh pada hak Allah adanya perubahan, baik pada Dzat-Nya maupun pada sifat-sifat-Nya. Karena sesuatu yang memiliki tempat maka ia pasti memiliki arah bawah, dan bila demikian maka mesti ia memiliki bentuk tubuh dan batasan, dan sesuatu yang memiliki batasan mestilah ia merupakan makhluk, Allah Maha Suci dari pada itu semua. Karena itu pula mustahil atas-Nya memiliki istri dan anak, sebab perkara seperti itu tidak terjadi kecuali dengan adanya sentuhan, menempel, dan terpisah, dan Allah mustahil bagi-Nya terbagi-bagi dan terpisah-pisah. Karenanya tidak boleh dibayangkan dari Allah adanya sifat menempel dan berpisah. Oleh sebab itu adanya suami, istri, dan anak pada hak Allah adalah sesuatu yang mustahil” (al-Fiqh al-Akbar, h. 13).

Pada bagian lain dalam kitab yang sama tentang firman Allah QS. Thaha: 5 (ar-Rahman ‘Ala al-‘Arsy Istawa), Imam asy-Syafi’i berkata:

إن هذه الآية من المتشابهات، والذي نختار من الجواب عنها وعن أمثالها لمن لا يريد التبحر في العلم أن يمر بها كما جاءت ولا يبحث عنها ولا يتكلم فيها لأنه لا يأمن من الوقوع في ورطة التشبيه إذا لم يكن راسخا في العلم، ويجب أن يعتقد في صفات الباري تعالى ما ذكرناه، وأنه لا يحويه مكان ولا يجري عليه زمان، منزه عن الحدود والنهايات مستغن عن المكان والجهات، ويتخلص من المهالك والشبهات (الفقه الأكبر، ص 13)

“Ini termasuk ayat mutasyâbihât. Jawaban yang kita pilih tentang hal ini dan ayat-ayat yang semacam dengannya bagi orang yang tidak memiliki kompetensi di dalamnya adalah agar mengimaninya dan tidak --secara mendetail-- membahasnya dan membicarakannya. Sebab bagi orang yang tidak kompeten dalam ilmu ini ia tidak akan aman untuk jatuh dalam kesesatan tasybîh. Kewajiban atas orang ini --dan semua orang Islam-- adalah meyakini bahwa Allah seperti yang telah kami sebutkan di atas, Dia tidak diliputi oleh tempat, tidak berlaku bagi-Nya waktu, Dia Maha Suci dari batasan-batasan (bentuk) dan segala penghabisan, dan Dia tidak membutuhkan kepada segala tempat dan arah, Dia Maha suci dari kepunahan dan segala keserupaan” (al-Fiqh al-Akbar, h. 13).

Baca selengkapnya di http://goo.gl/D4MEbk

والله أعلم....

📝 Di kutib dari tulisan Ustadz khalil Abou Fateh حفظه الله 

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
SERUAN UNTUK MENOLAK ALIRAN ALIRAN TAKFIRI

💥🔥🔥💥

Jika sebelumnya ada aliran yang mengkafirkan sahabat Nabi ﷺ dan aliran ini sudah ditolak dengan tegas.

Sekarang ada aliran yang semisal dengan aliran sebelumnya namun yang mereka kafirkan adalah ayah bunda Nabi ﷺ.

Umat Islam di Nusantara tidak boleh diam dan harus tegas terhadap setiap penghinaan dan penistaan terhadap agama Islam, terlebih terhadap aliran Takfiri dan terlebih lagi yang mereka kafirkan adalah sahabat Nabi ﷺ dan kedua orang tua Nabi.

Kami serukan untuk menolak dengan tegas aliran aliran yang mengkafirkan kedua orang tua Nabi dan mengkafirkan sahabat Nabi ﷺ dimana saja di belahan bumi Nusantara ini.

Aliran takfiri yang mengkafirkan ayah bunda Nabi dan sahabat Nabi, mereka menipu umat dengan menggunakan hadits-hadits nabi yang di fahami secara radikal dan di fahami sesuai pemikiran takfirnya. Hal ini merupakan pemahaman jahiliyah dalam kemasan seolah-olah ilmiah.

Cukuplah bagi kita Al Quran dengan tegas menyatakan bahwasanya Ayah bunda nabi termasuk golongan Ahlil fatrah yang selamat seperti disebutkan dalam Al-Quran.

وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى نَبْعَثَ رَسُوْلًا

Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul.
[QS. Al-Isra': Ayat 15]

Dan juga pada surat Al-Mā'idah:19 dan surat Fāţir: 37 dan juga surat Al-Mulk: 8-9

Dan masih banyak ayat-ayat yang lain menunjukkan bahwa Allah ﷻ tidak memasuk­kan seorang manusia ke dalam neraka kecuali setelah Allah ﷻ mengutus rasul-Nya kepada mereka.

Dan Al Quran dengan tegas pula menyatakan bahwasanya sahabat Nabi termasuk orang-orang yang di jamin masuk surga, seperti disebutkan dalam surat At-Taubah: Ayat 100, dan lainya.

Dan perlu untuk diketahui bahwa Tidak ada dari 4 imam Madzhab yang mengkafirkan ayah bunda dan sahabat Nabi ﷺ

Maka jelaslah sudah mengapa aliran-aliran takfiri yang mengkafirkan ayah bunda Nabi dan sahabat Nabi harus di tolak dengan tegas.

Aliran-aliran yang dengan lantang dan berani mengkafirkan sahabat dan kedua orang tua Nabi ﷺ , mereka adalah:
*MUSUH UMAT ISLAM *

والله المستعان ....

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
Kontradiktif Albani dalam memberi penilaian dhaif dan shahih suatu hadits.

#Bagian: 10

عن أنس رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " إذا مررتم برياض الجنة فارتعوا " قالوا : وما رياض الجن ؟ قال : " حلق الذكر " . رواه الترمذي

Diriwayatakan dari Anas bin Malik radliyallaahu, Rasulullah ﷺ bersabda:
" jika kalian melewati kebun-kebun surga maka singgahlah", sahabat bertanya, "Apakah kebun-kebun Surga itu ?". Rasulullah ﷺ bersabda: " Majelis-majelis (Halaqah) Dzikir" [HR. Tirmidzi]

Menurut Albani dalam kitabNya Dhaif Aljami' hadits ini dhaif . Namun dikitab Albani yang lain yaitu kitab Sahih At-Tirmidzi, dicantumkan sebagai Hadits shahih.

Ini contoh kecil dari pententangan demi pertentangan yang sangat banyak sekali yang dialami oleh Albani, kami tuliskan ini bukan bertujuan untuk menghina atau melecehkan, namun agar Sahabat-sahabat wahabi tidak terlalu fanatik dan taqlid hanya berdasar penilaian Albani semata dan menganggapNya sebagai penilaian yang Qath'i.

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
HIDUP SEHAT TERHINDAR DARI STROKE & SEGALA PENYAKIT BERKAH DOA NABI SAW

M.A.V~313

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Aban dari ayahnya Dzinnurain (Utsman) RA: Aku mendengar Rasulullah bersabda barang siapa membaca

بِسمِ اللّٰهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم

Tiga kali di waktu sore maka ia tidak akan terkena musibah yang mendadak hingga pagi hari, dan barang siapa membacanya pada pagi hari ia tidak akan terkena musibah hingga malam hari.

Sayyidina Qabishah seorang sahabat yg sudah berusia lanjut berkata, aku mendatangi Rasulullah, lalu beliau berkata," wahai Qabishah, ada apa gerangan engkau mendatangiku?, aku jawab, usiaku sudah tua, tulangku rapuh, aku mendatangimu agar kau ajarkan padaku sesuatu yg bermanfaat untukku."

Nabi SAW bersabda," wahai Qabishah untuk urusan duniamu, setelah shalat subuh maka bacalah tiga kali,"

سُبْحَانَ اللّٰه العَظِيم ولا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إلاَّ بالله

Maka engkau akan diselamatkan dari penyakit lepra, buta dan lumpuh(stroke)."

Dan utk akhiratmu bacalah,"

اللهمَّ اهْدِنِي مِنْ عِنْدِك وَاَفِضْ عَليَّ مِنْ فَضْلِكَ، وَانْشُرْ عَلَيَّ مِن رَحْمتِكَ، واَنْزِلْ عَليَّ مِنْ بَرَكاتِكَ

Ya Allah beri aku petuntuk dari sisi-Mu, curahkan padaku anugerah-Mu, dan limpahkan rahmat-Mu padaku, turunkan keberkahan-Mu untukku.

Mencegah lebih baik daripada berobat, apalagi doa2 ini diajarkan oleh baginda Rasulullah SAW, pembacanya terhitung ibadah.

والله أعلم....

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja
PERINGATAN BAGI ALIRAN YANG MENGKAFIRKAN AYAH BUNDA NABI ﷺ

Disebutkan didalam hadist yang diriwayatkan oleh Al-Hafidh Abu Ya'la dalam kitab Musnad-nya dengan sanad jayyid.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " إن مما أتخوف عليكم رجل قرأ القرآن ، حتى إذا رؤيت بهجته عليه وكان ردء الإسلام اعتراه إلى ما شاء الله ، انسلخ منه ، ونبذه وراء ظهره ، وسعى على جاره بالسيف ، ورماه بالشرك "

Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya diantara hal yang saya takutkan terhadap kalian adalah seorang lelaki yang pandai membaca Al-Qur’an, sehingga kecintaan terhadap Al-Qur’an telah dapat diresapinya dalam sikap dan perbuatan, kemudian dia ditimpa sesuatu yang dikehendaki oleh Allah, maka dia menanggalkan Al-Qur’an. Dan Al-Qur'an ia lemparkan dibelakang punggungnya, kemudian dia menyerang tetangganya dengan senjata dan menuduhnya telah berbuat syirik.

Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-bazzar juga meriwayatkan hadits yang semisal.

📢 Catatan Sahabat :

Pada hadits diatas sangat jelas disebutkan bahwasanya Rasulullah ﷺ khawatir terhadap munculnya orang-orang yang pandai membaca Al-Qur’an, sehingga kecintaan terhadap Al-Qur’an telah dapat diresapinya dalam sikap dan perbuatan-nya kemudian orang tersebut ditimpa sesuatu yang dikehendaki oleh Allah ﷻ , maka dia melepaskan diri dari Al-Qur’an, dan Al-Qur'an ia lemparkan di belakang punggungnya"

Coba kita perhatikan secara detail hadits ini dan coba kita renungi apa yang terjadi pada zaman sekarang ini, berapa banyak bermunculan orang-orang dengan semboyan Al-Qur’an, dakwahnya Al Qur’an, radio nya Al Qur’an , telivisinya Al Qur’an, kajianya Al-Qur’an, segala sesuatu baik sikap dan perbuatannya selalu dikaitkan dengan Al-Qur’an , namun mereka menanggalkan Al-Qur’an dan mereka lemparkan Al-Qur'an kebelakang punggung mereka.

Contoh dan bukti nyata yang sedang ramai terjadi sehingga menimbukan gelombang penolakan demi penolakan secara masif disetiap daerah dan wilayah di seluruh Indonesia, yaitu munculnya aliran yang mengkafirkan ayah bunda Nabi Muhammad ﷺ.

Aliran yang mengkafirkan ayah bunda Nabi Muhammad ﷺ sangat jelas sekali mereka melemparkan Al-Qur'an kebelakang punggung mereka, sebab di dalam Al-Qur'an sangat jelas adanya masa fatrah(masa kekosongan dari utusan/nabi/rasul) seperi di sebutkan pada ayat:

Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul/masa fatrah agar kamu tidak mengatakan: "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan". Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.(Qs: Al-Mā'idah:19)

Pada ayat lain di jelaskan betapa pentingnya seorang utusan/nabi/rasul agar Allah ﷻ tidak menurunkan adzabnya.

"Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri, kecuali setelah ada orang-orang yang memberi peringatan kepadanya, untuk (menjadi) peringatan. Dan Kami tidak berlaku zalim."
[QS. Asy-Syu'ara': Ayat 208-209]

Ayat ini semakna dengan ayat:

"Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul". (Qs. Al-Isra: 15)

Allah ﷻ yang Maha Rahman, Maha Rahim, Maha Adil, Maha bijaksana tidak mungkin menyiksa hambanya tanpa alasan. Maha tinggi dan maha suci Allah ﷻ dari sifat kedzaliman dan aniaya.

Jadi Sangat jelas dan terang bahwa definisi masa Fatrah bersumber dari Al-Quran.

Dalam hadits riwayat imam Bukhari disebutkan bahwa "Masa fatrah (tidak ada risalah/wahyu dari Allah) antara Nabi 'Isa 'alaihis salam dan Nabi Muhammad ﷺ adalah enam ratus tahun". (HR. Bukhari: 3654)

Jadi telah jelas bahwasanya aliran takfiri yang mengkafirkan Ayah bunda nabi Muhammad ﷺ kongkrit seperti apa yang di khawatirkan oleh nabi Muhammad ﷺ yaitu munculnya orang-orang yang pandai dan cinta terhadap Al-Qur'an namun mereka lemparkan Al-Qur'an di belakang punggung mereka.

وربنا الرحمن المستعان ....

📌 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

👇🏼Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA

📥 http://bit.ly/sahabataswaja