4. Action
Mengajak mereka untuk mengambil tindakan.
Membeli produk, mendaftar, membuat akun, mendownload, mengirim email, menelepon. Ungkapkan di bagian ini.
Bagian ini sering disebut call to action (CTA).
Jangan dilupakan, karena kamu akan sering menemukan istilah tersebut mulai dari sekarang. Sesuai fungsinya tadi, CTA bisa berupa tombol, nomor telepon, atau alamat email. Dan disertai harga jika kamu menjual sesuatu.
Terakhir, gabungkan keempat bagian dalam formula AIDA tadi secara berurutan mulai dari Attention, Interest, Desire, Action.
Selamat Anda telah memiliki struktur copywriting yang menjual!
Mengajak mereka untuk mengambil tindakan.
Membeli produk, mendaftar, membuat akun, mendownload, mengirim email, menelepon. Ungkapkan di bagian ini.
Bagian ini sering disebut call to action (CTA).
Jangan dilupakan, karena kamu akan sering menemukan istilah tersebut mulai dari sekarang. Sesuai fungsinya tadi, CTA bisa berupa tombol, nomor telepon, atau alamat email. Dan disertai harga jika kamu menjual sesuatu.
Terakhir, gabungkan keempat bagian dalam formula AIDA tadi secara berurutan mulai dari Attention, Interest, Desire, Action.
Selamat Anda telah memiliki struktur copywriting yang menjual!
Memang ada banyak cara untuk ningkatin penjualan online kita, salah satunya mengandalkan traffic dari marketplace.
Kali ini saya berkesempatan sharing step-by-step 4 cara sukses banjir orderan di Marketplace.
Bakal ada hadiah menarik juga buat kamu yang nonton video saya kali ini.
Tonton sampai habis video nya klik link https://youtu.be/qth4_pCdz2M
Kali ini saya berkesempatan sharing step-by-step 4 cara sukses banjir orderan di Marketplace.
Bakal ada hadiah menarik juga buat kamu yang nonton video saya kali ini.
Tonton sampai habis video nya klik link https://youtu.be/qth4_pCdz2M
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Sebuah pesan untuk kamu...
Sejujurnya, saya ga bisa jadi seseorang yang bisa menyenangkan semua orang, karena hal itu akan membuat diri ini tidak menjadi yang saya inginkan.
Sama seperti ketika ada orang yang berkata bahwa "bisnisku lah yang terbaik, mari bergabung" dan kemudian saya tertarik hanya karna alasan ' uang '
Di tengah perjalanan bisnis, saya merasakan bahwa ternyata semua tak seindah ceritanya, dan memulai semuanya dari 0 lagi.
Ya.. begitulah pengalaman, semua orang belajar dari kegagalan agar bisa mengevaluasi diri dan kemudian bangkit kembali
Tanggung jawab sebagai seorang entrepreneur terlalu besar.
Kesalahan yang telah diperbuat membuat saya menjadi lebih berhati - hati dalam bertindak.
Mungkin memang tak semua mengetahuinya, tapi biarkan ini menjadi sebuah lembaran pengalaman dalam hidup. Mungkin kamu juga merasakannya?
Sama seperti ketika ada orang yang berkata bahwa "bisnisku lah yang terbaik, mari bergabung" dan kemudian saya tertarik hanya karna alasan ' uang '
Di tengah perjalanan bisnis, saya merasakan bahwa ternyata semua tak seindah ceritanya, dan memulai semuanya dari 0 lagi.
Ya.. begitulah pengalaman, semua orang belajar dari kegagalan agar bisa mengevaluasi diri dan kemudian bangkit kembali
Tanggung jawab sebagai seorang entrepreneur terlalu besar.
Kesalahan yang telah diperbuat membuat saya menjadi lebih berhati - hati dalam bertindak.
Mungkin memang tak semua mengetahuinya, tapi biarkan ini menjadi sebuah lembaran pengalaman dalam hidup. Mungkin kamu juga merasakannya?
Saat rumah kebakaran & uang pas - pasan tetapi saya harus terus mencari rezeki untuk keluarga.
Saat terus menghemat pengeluaran, tetapi ada beberapa teman yang asik membuang uang untuk ini dan hura-hura dan kamu harus menahan diri.
Saat hampir 50% karyawan resign dan ternyata mencuri barang
Atau saat kondisi uang di rekening benar - benar 0.
Bagi saya ada hal yang lebih penting dalam berbisnis ketimbang uang, yaitu kerendahan hati dan kedewasaan.
Oleh karna itu biarkan semua pengalaman ini menjadi sebuah tempat belajar & mendewasakan diri. Tugas kita hanya perlu IKHLAS
“Rumput tetangga bisa hijau, tapi kita tidak tahu bahwa itu sintetis atau bukan ".
Bisnis orang bisa saja lebih baik, tetapi mau sampai kapan terus - terusan mengejar dan iri pada bisnis orang sampai lupa pada pencapaian diri sendiri ?
....dan bisnis kita pun akan BISA tumbuh dengan sangat besar jika pemiliknya mempunyai hati yang besar, fokus, dan belajar dengan benar.
Sering kali juga orang tak mengetahui, sebenarnya ia berjuang itu untuk siapa sih?
Konyolnya banyak orang yang tak sadar. Ternyata ia berjuang untuk orang yang ia tak kenal dekat, untuk orang yang tak berjuang saat jatuh bangun bersamanya, untuk orang yang alih - alih menyayanginya sepanjang hidup.
Tetapi kok masih diperjuangin? Untuk apa?!
Ya, beberapa orang SALAH ! Karena berjuang untuk mendapatkan pujian & pengakuan orang lain dan ternyata itu benar adanya, benar - benar membuang waktu.
Melihat rumput tetangga dan berjuang untuk mendapat pengakuan dari orang adalah kesalahan fatal yang membuat hidup kita sia - sia
Berjuanglah untuk orang - orang yang kita cintai, diri kita, orang tua, Sang Pencipta, dan lain - lain.
Ingatlah,
Hidup hanya sekali
Uang bisa dicari
Ilmu bisa digali
Tapi kesempatan untuk membahagiakan kedua orang tua tak akan terulang kembali.
Salam,
Rico Huang.
Saat terus menghemat pengeluaran, tetapi ada beberapa teman yang asik membuang uang untuk ini dan hura-hura dan kamu harus menahan diri.
Saat hampir 50% karyawan resign dan ternyata mencuri barang
Atau saat kondisi uang di rekening benar - benar 0.
Bagi saya ada hal yang lebih penting dalam berbisnis ketimbang uang, yaitu kerendahan hati dan kedewasaan.
Oleh karna itu biarkan semua pengalaman ini menjadi sebuah tempat belajar & mendewasakan diri. Tugas kita hanya perlu IKHLAS
“Rumput tetangga bisa hijau, tapi kita tidak tahu bahwa itu sintetis atau bukan ".
Bisnis orang bisa saja lebih baik, tetapi mau sampai kapan terus - terusan mengejar dan iri pada bisnis orang sampai lupa pada pencapaian diri sendiri ?
....dan bisnis kita pun akan BISA tumbuh dengan sangat besar jika pemiliknya mempunyai hati yang besar, fokus, dan belajar dengan benar.
Sering kali juga orang tak mengetahui, sebenarnya ia berjuang itu untuk siapa sih?
Konyolnya banyak orang yang tak sadar. Ternyata ia berjuang untuk orang yang ia tak kenal dekat, untuk orang yang tak berjuang saat jatuh bangun bersamanya, untuk orang yang alih - alih menyayanginya sepanjang hidup.
Tetapi kok masih diperjuangin? Untuk apa?!
Ya, beberapa orang SALAH ! Karena berjuang untuk mendapatkan pujian & pengakuan orang lain dan ternyata itu benar adanya, benar - benar membuang waktu.
Melihat rumput tetangga dan berjuang untuk mendapat pengakuan dari orang adalah kesalahan fatal yang membuat hidup kita sia - sia
Berjuanglah untuk orang - orang yang kita cintai, diri kita, orang tua, Sang Pencipta, dan lain - lain.
Ingatlah,
Hidup hanya sekali
Uang bisa dicari
Ilmu bisa digali
Tapi kesempatan untuk membahagiakan kedua orang tua tak akan terulang kembali.
Salam,
Rico Huang.
Butuh Proses...
Waktu awal coca cola mulai jualan, itu cuma terjual 25 botol, sekarang sudah menjadi sebuah perusahaan raksasa.
Di hampir semua restoran minuman ini ada ! Saluran distribusinya komplit bin ajaib.
Inovasi produk terus dilakukan,
Padahal dulunya biasa aja..
Apa bedanya mereka dengan saya atau kamu?
Waktu awal coca cola mulai jualan, itu cuma terjual 25 botol, sekarang sudah menjadi sebuah perusahaan raksasa.
Di hampir semua restoran minuman ini ada ! Saluran distribusinya komplit bin ajaib.
Inovasi produk terus dilakukan,
Padahal dulunya biasa aja..
Apa bedanya mereka dengan saya atau kamu?
Di masa sulit kaya gini saya perhatiin banyak orang yang tadinya ga pernah jualan mendadak buat status jualan di WA atau IG storynya. Sangat bagus karena lebih baik jualan daripada minta-minta.
Tapi saya Cuma pesen satu hal yaitu “JANGAN PERNAH BAPER!”
Waktu kita berniat membuka usaha, akan selalu ada orang yang memberikan komentar negatif seperti :
“Emang bisa?”
“Kamu bisa jualan emangnya?”
“Orang introvert mana bisa jadi pengusaha sukses?”
“Networking aja nggak punya, kok berani-beraninya buka usaha.”
“Awas ntar gagal malah rugi loh.”
Tapi saya Cuma pesen satu hal yaitu “JANGAN PERNAH BAPER!”
Waktu kita berniat membuka usaha, akan selalu ada orang yang memberikan komentar negatif seperti :
“Emang bisa?”
“Kamu bisa jualan emangnya?”
“Orang introvert mana bisa jadi pengusaha sukses?”
“Networking aja nggak punya, kok berani-beraninya buka usaha.”
“Awas ntar gagal malah rugi loh.”
Waktu kita sedang menjalankan bisnis, juga pasti ada orang yang berkomentar negatif seperti ini :
“Kerja siang malam, mana duitnya?”
“Bisnisan terus sampai nggak punya waktu buat keluarga/teman.”
Waktu kita lagi bangkrut, juga pasti ada yang komentar negatif. Malah bisa jadi makin banyak. Contohnya :
“Tuh kan, dibilang bisnis itu susah. Jadinya rugi kan?”
Tapi lucunya ketika sudah sukses tetap saja ada yang nyinyir :
”Enak amat, kerja dari rumah terima duit banyak.”
“Enak banget nggak perlu panas-panasan di jalan, duit ngalir ke rekening tiap bulan.”
Dan sederet “enak banget” lainnya akan muncul.
Intinya, dalam keadaan apapun akan selalu ada orang yang memberikan tanggapan negatif.
Baik saat kita lagi membangun bisnis, saat sedang jatuh, atau saat sedang berada di puncak kesuksesan, komentar negatif pasti tidak akan pernah ketinggalan.
Kuncinya, abaikan tanggapan-tanggapan negatif yang bisa mengganggu langkahmu untuk maju, terutama dari mereka yang ngga paham sama bidang yang lagi kamu geluti.
Tetaplah fokus terhadap apa yang menjadi tujuan akhir. Jika kamu terus-menerus menanggapi komentar negatif tersebut bakal jadi buang - buang waktu & energi !
Kita bakal jadi cape sendiri dan waktu akan habis untuk memikirkan dan berdebat dengan mereka.
Lebih baik jadikan komentar-komentar tersebut latihan untuk memperkuat mentalmu.
Semakin tinggi level kesuksesan seseorang, semakin banyak ujian dan tanggapan yang menghampiri.
Tapi semakin kuat mental, semakin mudah pula memanage komentar & tanggapan yang datang.
Tetap semangat ya!!
“Kerja siang malam, mana duitnya?”
“Bisnisan terus sampai nggak punya waktu buat keluarga/teman.”
Waktu kita lagi bangkrut, juga pasti ada yang komentar negatif. Malah bisa jadi makin banyak. Contohnya :
“Tuh kan, dibilang bisnis itu susah. Jadinya rugi kan?”
Tapi lucunya ketika sudah sukses tetap saja ada yang nyinyir :
”Enak amat, kerja dari rumah terima duit banyak.”
“Enak banget nggak perlu panas-panasan di jalan, duit ngalir ke rekening tiap bulan.”
Dan sederet “enak banget” lainnya akan muncul.
Intinya, dalam keadaan apapun akan selalu ada orang yang memberikan tanggapan negatif.
Baik saat kita lagi membangun bisnis, saat sedang jatuh, atau saat sedang berada di puncak kesuksesan, komentar negatif pasti tidak akan pernah ketinggalan.
Kuncinya, abaikan tanggapan-tanggapan negatif yang bisa mengganggu langkahmu untuk maju, terutama dari mereka yang ngga paham sama bidang yang lagi kamu geluti.
Tetaplah fokus terhadap apa yang menjadi tujuan akhir. Jika kamu terus-menerus menanggapi komentar negatif tersebut bakal jadi buang - buang waktu & energi !
Kita bakal jadi cape sendiri dan waktu akan habis untuk memikirkan dan berdebat dengan mereka.
Lebih baik jadikan komentar-komentar tersebut latihan untuk memperkuat mentalmu.
Semakin tinggi level kesuksesan seseorang, semakin banyak ujian dan tanggapan yang menghampiri.
Tapi semakin kuat mental, semakin mudah pula memanage komentar & tanggapan yang datang.
Tetap semangat ya!!
Jangan (cuma) Belajar Dari YOUTUBE!
Iya...
Kamu ga salah baca judul kok...
Jadi gini,
Pernah denger ga sih orang ngeyel sok tau padahal pendapatnya salah, pas diatanyain sumber ilmunya darimana. Dia jawab dari youtube!
Banyak banget ilmu yang bertebaran di internet, salah satu sumber orang belajar adalah dari youtube.
Tapi sayangnya, di youtube itu banyak juga informasi dan ilmu yang udah gak valid atau udah ga relevan. Bahkan banyak banget orang yang tersesat karena belajar cuma dari youtube.
Mereka belajar dari satu chanel dan menganggap ilmu tersebut paling benar dan yang lainnya salah tanpa mendalami lebih dalam lagi ilmu yang dipelajari itu.
Dalam ilmu bisnis online juga di youtube banyak bertebaran, tapi biasanya ilmu yang dishare itu ga TOTAL karena keterbatasan waktu. Sharing saya pun di youtube biasanya singkat, padat, jelas tapi kurang menyeluruh.
Iya...
Kamu ga salah baca judul kok...
Jadi gini,
Pernah denger ga sih orang ngeyel sok tau padahal pendapatnya salah, pas diatanyain sumber ilmunya darimana. Dia jawab dari youtube!
Banyak banget ilmu yang bertebaran di internet, salah satu sumber orang belajar adalah dari youtube.
Tapi sayangnya, di youtube itu banyak juga informasi dan ilmu yang udah gak valid atau udah ga relevan. Bahkan banyak banget orang yang tersesat karena belajar cuma dari youtube.
Mereka belajar dari satu chanel dan menganggap ilmu tersebut paling benar dan yang lainnya salah tanpa mendalami lebih dalam lagi ilmu yang dipelajari itu.
Dalam ilmu bisnis online juga di youtube banyak bertebaran, tapi biasanya ilmu yang dishare itu ga TOTAL karena keterbatasan waktu. Sharing saya pun di youtube biasanya singkat, padat, jelas tapi kurang menyeluruh.
Seberapa penting sih opini orang dalam hidup kamu?
Mungkin kamu bisa bilang “GA PENTING” tapi sebenarnya alam bawah sadar kamu berkata sangat penting sehingga selama ini hidup berdasarkan opini orang lain.
Gimana tuh contoh hidup berdasarkan opini orang?
Mau jualan takut dibilang miskin
Mau buat karya takut dibilang jelek
Mau jadi musisi takut sama masa depan
Mau pilih jalan yang beda, takut dibilang aneh
Dll...
Yang tanpa sadar mengubur dalam-dalam keinginan dalam hati untuk menjadi sesuatu yang kamu inginkan. Semua hal yang mau kamu lakukan berubah jadi kekhawatiran...
Mungkin kamu bisa bilang “GA PENTING” tapi sebenarnya alam bawah sadar kamu berkata sangat penting sehingga selama ini hidup berdasarkan opini orang lain.
Gimana tuh contoh hidup berdasarkan opini orang?
Mau jualan takut dibilang miskin
Mau buat karya takut dibilang jelek
Mau jadi musisi takut sama masa depan
Mau pilih jalan yang beda, takut dibilang aneh
Dll...
Yang tanpa sadar mengubur dalam-dalam keinginan dalam hati untuk menjadi sesuatu yang kamu inginkan. Semua hal yang mau kamu lakukan berubah jadi kekhawatiran...
Takut ga bisa hidup dari impianmu karena opini orang membentuk ilusi dalam dirimu.
Dalam pikiran muncul pertanyaan:
“Ngikutin kata hati belum tentu bisa sukses kan?”
Saya bisa jawab dengan lantang kaya gini:
“Iya, tapi setidaknya kita udah sukses ngikutin kata hati!”
Se-engga-nya itulah jawaban saya pada pikiran saya sendiri di masa lalu yang mengantarkan saya pada titik saat ini. Saya coba lawan arus, saya ambil jalan yang ga banyak diambil orang, dan mengabaikan pendapat banyak orang karena saya percaya sama mimpi saya.
Nyinyiran orang ga pernah saya anggep, saya memblein aja kaya gituh!
Kalo kamu gimana?
Dalam pikiran muncul pertanyaan:
“Ngikutin kata hati belum tentu bisa sukses kan?”
Saya bisa jawab dengan lantang kaya gini:
“Iya, tapi setidaknya kita udah sukses ngikutin kata hati!”
Se-engga-nya itulah jawaban saya pada pikiran saya sendiri di masa lalu yang mengantarkan saya pada titik saat ini. Saya coba lawan arus, saya ambil jalan yang ga banyak diambil orang, dan mengabaikan pendapat banyak orang karena saya percaya sama mimpi saya.
Nyinyiran orang ga pernah saya anggep, saya memblein aja kaya gituh!
Kalo kamu gimana?
Kalau ngeluh masih sesekali sih normal ya, sayapun terkadang masih mengeluh. Tapi kalau setiap waktu, itu menunjukan dirimu tidak bisa mengontrol diri sendiri.
Dan hal itu menunjukan belum adanya kedewasaan.
Hal ini bisa juga tercermin dari seringnya ngeluh di sosmed, terus menanggapi gosip-gosip atau berita negatif seolah hal itu penting banget.
Hey guys wake up! Ada yang lebih penting dari ngomentarin orang yaitu masa depan kita sendiri!
Kalau punya habit negatif suka ngeluh dan ngegosip, lebih baik buru-buru diubah deh sebelum lebih parah.
Tapi kalau teman-temanmu punya kebiasaan itu, maka buru-buru pindah lingkungan agar kamu tidak tertular.
Ga mau kan masa depan hilang cuma karena waktu kebuang untuk hal-hal toxic?
Dan hal itu menunjukan belum adanya kedewasaan.
Hal ini bisa juga tercermin dari seringnya ngeluh di sosmed, terus menanggapi gosip-gosip atau berita negatif seolah hal itu penting banget.
Hey guys wake up! Ada yang lebih penting dari ngomentarin orang yaitu masa depan kita sendiri!
Kalau punya habit negatif suka ngeluh dan ngegosip, lebih baik buru-buru diubah deh sebelum lebih parah.
Tapi kalau teman-temanmu punya kebiasaan itu, maka buru-buru pindah lingkungan agar kamu tidak tertular.
Ga mau kan masa depan hilang cuma karena waktu kebuang untuk hal-hal toxic?
Saya mau sedikit bercerita...
Cerita kali ini bukan tentang diri saya, karena saya udah sering share cerita kalo saya berasal dari keluarga sederhana yang pernah mengalami kebakaran rumah sehingga harus struggling sejak kecil.
Saat kamu terlahir bukan dari keluarga kaya, bukan berarti kamu mengamini bahwa kamu akan selalu miskin sampai mati. Karena kehidupan itu bisa diubah asalkan kita ga males-malesan.
Cerita kali ini bukan tentang diri saya, karena saya udah sering share cerita kalo saya berasal dari keluarga sederhana yang pernah mengalami kebakaran rumah sehingga harus struggling sejak kecil.
Saat kamu terlahir bukan dari keluarga kaya, bukan berarti kamu mengamini bahwa kamu akan selalu miskin sampai mati. Karena kehidupan itu bisa diubah asalkan kita ga males-malesan.
Saya pernah terharu ketika baca testimoni dari reseller dropshipaja yang berhasil mengumrohkan orangtuanya dari hasil jualan online nya. Kalo dipikir gajinya sebagai guru ngaji ga seberapa, tapi dia punya keinginan mulia dan berusaha.
Dengan modal gadget dan koneksi internet dia memulai bisnis online nya yang ternyata menjadi aliran rezeki untuk membahagiakan orangtuanya.
Ada lagi cerita kawan saya yang hanya lulusan SMA, demi mendapatkan uang dia rela mengamen bahkan menjadi kuli angkut barang dengan bayaran yang hanya 30ribu rupiah per hari.
Perlahan hasilnya tersebut dia jadikan modal untuk jualan pulsa yang keuntungannya hanya 500 – 5.000 rupiah. Kecil banget? Emang buat kita, tapi buat dia saat itu adalah perjuangan.
Perlahan tapi pasti dia mulai mengenal dunia online dan forum kaskus, mulailah dia mencari reseller bisnis pulsanya dan modalnyapun diputar lagi untuk jual beli handphone.
Singkat cerita, dengan kegighan dan kerja kerasnya dia bisa menghasilkan uang dari bisnis online dan dari sana bisa membeli rumah, membelikan mobil untuk orangtuanya dan juga membahagiakan orangtuanya.
Jadi, bukan masalah jika kamu terlahir bukan dari orang kaya karena setiap manusia punya hal yang sama untuk menikmati kehidupan yang lebih baik.
Jangan jadikan kemiskinan sebagai alasan pembenaran untuk males-malesan.
BANGUN dan KERJA LEBIH GIAT WOII!!!
Dengan modal gadget dan koneksi internet dia memulai bisnis online nya yang ternyata menjadi aliran rezeki untuk membahagiakan orangtuanya.
Ada lagi cerita kawan saya yang hanya lulusan SMA, demi mendapatkan uang dia rela mengamen bahkan menjadi kuli angkut barang dengan bayaran yang hanya 30ribu rupiah per hari.
Perlahan hasilnya tersebut dia jadikan modal untuk jualan pulsa yang keuntungannya hanya 500 – 5.000 rupiah. Kecil banget? Emang buat kita, tapi buat dia saat itu adalah perjuangan.
Perlahan tapi pasti dia mulai mengenal dunia online dan forum kaskus, mulailah dia mencari reseller bisnis pulsanya dan modalnyapun diputar lagi untuk jual beli handphone.
Singkat cerita, dengan kegighan dan kerja kerasnya dia bisa menghasilkan uang dari bisnis online dan dari sana bisa membeli rumah, membelikan mobil untuk orangtuanya dan juga membahagiakan orangtuanya.
Jadi, bukan masalah jika kamu terlahir bukan dari orang kaya karena setiap manusia punya hal yang sama untuk menikmati kehidupan yang lebih baik.
Jangan jadikan kemiskinan sebagai alasan pembenaran untuk males-malesan.
BANGUN dan KERJA LEBIH GIAT WOII!!!
Udah seberapa sering kamu menunda sebuah pekerjaan yang kamu anggap penting?
Udah berapa kali kamu alasan sibuk, padahal ga pernah jelas apa yang lagi disibukan?
Mau mulai bisnis tapi senengnya alasan...
Mau mengembangkan bisnis, tapi sibuk santai dan berleha-leha aja...
Mau sukses kaya si dia, tapi kamunya ga produktif...
Sering banget orang jadi sibuk bukan karena pekerjaan yang benar-benar banyak!
Melainkan karena ia mengizinkan dirinya untuk menunda pekerjaan.
Pernah baca buku “4 hours work week” karya Tim Ferris?
Udah berapa kali kamu alasan sibuk, padahal ga pernah jelas apa yang lagi disibukan?
Mau mulai bisnis tapi senengnya alasan...
Mau mengembangkan bisnis, tapi sibuk santai dan berleha-leha aja...
Mau sukses kaya si dia, tapi kamunya ga produktif...
Sering banget orang jadi sibuk bukan karena pekerjaan yang benar-benar banyak!
Melainkan karena ia mengizinkan dirinya untuk menunda pekerjaan.
Pernah baca buku “4 hours work week” karya Tim Ferris?
Di buku itu dijelasin bahwa untuk menjadi lebih sukses & produktif kamu ga perlu kerja lembur, bahkan sampe 18 jam sehari. CAPEK!!
Semua kerjaan sebenernya bisa selesai dalam 4jam setiap harinya, asalkan bener-bener fokus dan buat list prioritas.
Orang terlalu banyak beralasan, terlalu banyak buang waktu utk Facebookan, kepoin IG story orang, bahkan scroll TikTok ga habis-habis tanpa ada manfaat apapun.
Karna itu orang juga sudah mendesain dirinya gagal, karena terlalu banyak menunda & mengeluh!
Hati - hati!
Orang yang suka menunda adalah orang yang secara tidak langsung mengizinkan dirinya untuk gagal!
Semoga itu bukan kamu ya...
Semua kerjaan sebenernya bisa selesai dalam 4jam setiap harinya, asalkan bener-bener fokus dan buat list prioritas.
Orang terlalu banyak beralasan, terlalu banyak buang waktu utk Facebookan, kepoin IG story orang, bahkan scroll TikTok ga habis-habis tanpa ada manfaat apapun.
Karna itu orang juga sudah mendesain dirinya gagal, karena terlalu banyak menunda & mengeluh!
Hati - hati!
Orang yang suka menunda adalah orang yang secara tidak langsung mengizinkan dirinya untuk gagal!
Semoga itu bukan kamu ya...
CAPER Lu Ah!
Pernah dikatain gitu ga sih?
Yang jelas saya pernah merasakannya, tapi bukan karena sering caper ke kaum hawa x))
Tau lah ya istilah Caper alias “Cari Perhatian”
Kebetulan waktu jaman twitter, saya suka banget sharing lewat tulisan di akun @/BisnisAnakMuda yang masih eksis sampe sekarang.
Waktu itu jelas lah sharingnya tentang bisnis, jiwa muda baru mulai bisnis dan masih membara. Jadi seneng banget sharing lewat tulisan.
Tau ga apa yang dibilang beberapa temen saya waktu itu?
“Sok tau banget lu”
“Caper banget lu co”
“Yaelah baru juga mulai bisnis udah sotoy”
Kira-kira begitulah nyinyiran beberapa kawan waktu saya rajin sharing di twitter.
Lalu datanglah masa-masa Instagram, saya sharing juga deh disana, dan sama juga banyak orang yang nyinyirin dikatain “CAPER”
Tapi kalo dulu saya nyerah dan nurutin apa kata mereka mungkin tulisan ini ga akan bisa kamu baca sekarang.
Mungkin sekarang kamu juga ada di posisi saya dulu?
Dikatain caper, sotoy, dan lain sebagainya?
Bahkan saat kamu membangun akun OLshop, dinyinyirin jualan mulu?
Tenang aja, mereka ga tau kalo banyak orang rela bayar mahal untuk dapet perhatian di sosial media.
Kalo om Gary Vee pernah bilang gini:
“ATTENTION IS MONEY”
Atau dalam artian sesuatu yang dapet banyak attention atau “perhatian” akan punya potensi memiliki banyak uang.
Pernah dikatain gitu ga sih?
Yang jelas saya pernah merasakannya, tapi bukan karena sering caper ke kaum hawa x))
Tau lah ya istilah Caper alias “Cari Perhatian”
Kebetulan waktu jaman twitter, saya suka banget sharing lewat tulisan di akun @/BisnisAnakMuda yang masih eksis sampe sekarang.
Waktu itu jelas lah sharingnya tentang bisnis, jiwa muda baru mulai bisnis dan masih membara. Jadi seneng banget sharing lewat tulisan.
Tau ga apa yang dibilang beberapa temen saya waktu itu?
“Sok tau banget lu”
“Caper banget lu co”
“Yaelah baru juga mulai bisnis udah sotoy”
Kira-kira begitulah nyinyiran beberapa kawan waktu saya rajin sharing di twitter.
Lalu datanglah masa-masa Instagram, saya sharing juga deh disana, dan sama juga banyak orang yang nyinyirin dikatain “CAPER”
Tapi kalo dulu saya nyerah dan nurutin apa kata mereka mungkin tulisan ini ga akan bisa kamu baca sekarang.
Mungkin sekarang kamu juga ada di posisi saya dulu?
Dikatain caper, sotoy, dan lain sebagainya?
Bahkan saat kamu membangun akun OLshop, dinyinyirin jualan mulu?
Tenang aja, mereka ga tau kalo banyak orang rela bayar mahal untuk dapet perhatian di sosial media.
Kalo om Gary Vee pernah bilang gini:
“ATTENTION IS MONEY”
Atau dalam artian sesuatu yang dapet banyak attention atau “perhatian” akan punya potensi memiliki banyak uang.
Saya udah merasakan efek dari “caper” di sosmed itu sehingga menghasilkan:
>> Total Followers Instagram 1jutaan
>> Followers Twitter hampir 90ribu
>> Subsribers youtube 600ribuan
>> Fanpages FB 450ribu followers
Jumlah tersebut sangat berefek ke dalam bisnis saya sehingga bisa seperti sekarang ini.
Setelah keliatan hasilnya, baru deh kawan yang dulu pernah “nyinyir” nanyain gimana caranya, ajarin gue dong...?
Kadang hidup emang gitu ya, ada kalanya yang dulu diketawain jadi bisa bermanfaat untuk yang menertawakan hehehe...
>> Total Followers Instagram 1jutaan
>> Followers Twitter hampir 90ribu
>> Subsribers youtube 600ribuan
>> Fanpages FB 450ribu followers
Jumlah tersebut sangat berefek ke dalam bisnis saya sehingga bisa seperti sekarang ini.
Setelah keliatan hasilnya, baru deh kawan yang dulu pernah “nyinyir” nanyain gimana caranya, ajarin gue dong...?
Kadang hidup emang gitu ya, ada kalanya yang dulu diketawain jadi bisa bermanfaat untuk yang menertawakan hehehe...