Rico Huang
28K subscribers
1.27K photos
7 videos
1 file
940 links
Building Cuerpo with gratitude & grit
Download Telegram
Kepastian dalam hidup adalah “ketidakpastian”


Dulu waktu masih sekolah dan saya masih jualan nasi uduk selalu ada aja yang bilang gini:
“Jangan jadi pebisnis co, hidupnya mah ga pasti...”

Saat itu saya cuma angguk-angguk aja, karena saya termasuk orang yang bodo amatan, jadi omongan orang yang ga satu frekuensi cuma lewat kuping kanan, keluar kuping kiri.

Tapi belum lama ini saya ketemu dia yang dulu pernah ngomong gitu, dan dia curhat habis di PHK sama perusahaannya karena pandemi.

Sesuatu yang kita anggap pasti sebenernya juga ga pasti, termasuk bekerja di bidang apapun, termasuk menjadi seorang karyawan seperti kawan saya.
Karena banyak orang yang timbul rasa takutnya waktu ingin jalanin sesuatu yang dia suka & sebenernya bisa “menghasilkan”. Ketakutan itu muncul karena terlalu mendengarkan opini orang lain dan akhirnya mengikuti jalan kebanyakan orang dan menyesal di hari tua nantinya...

Padahal selagi muda, cobalah ikuti kata hati yang bisa jadi menuntun kamu ke masa depan yang bahagia & pekerjaan yang kamu sukai.

Kaya partner bisnis saya Aaron Blenda yang bisa mendatangkan income dari passionnya, kamu bisa follow Instagramnya di https://instagram.com/heyaaronblenda

Jangan salahin saya kalo pola pikirmu berubah karena konten-konten dia di Instagram 😝
Ada hal yang benar - benar harus kamu tau dan hal ini akan mengubah cara pandangmu...


Rata - rata manusia di ibukota sudah sekolah selama 18 tahun.
TK 2 tahun
SD 6 tahun
SMP 3 tahun
SMA 3 tahun
Kuliah 4 tahun
Total 18 tahun.

Dan semua itu dilakukan dan dipersiapkan semata-mata untuk “bekerja”

Tapi kenapa banyak orang yang belum sukses juga karena sekolah, padahal 18 tahun lamanya kita sekolah?
Karena sekolah tidak menjamin seseorang menjadi lebih sukses.

Dan sekolah hanya salah 1 jalan agar bisa lebih sukses. Tapi itu cuma 1 loh, cara lainnya banyak...

Nah kalau sekolah aja butuh belajar 18 tahun untuk bekerja. Kenapa saat jalani bisnis sekarang kamu ga mau belajar?
Saya aja sampai sekarang terus belajar. Saat saya ditinggalkan karyawan, saya belajar ikhlas dan bercerita sama teman saya tentang masalah karyawan. Akhirnya saya diberikan solusi, disitu saya belajar dan sempat juga mengikuti pelatihan HRD.

Saat saya bodoh dalam laporan keuangan, saya menghire konsultan untuk membantu saya. Bayar konsultan dan urusan keuangan jadi rapih.

Saat legal & perpajakan saya berantakan, saya belajar ngurusin itu.

Sampe saat ini saya pun terus belajar karena saya tahu bisnis itu butuh belajar.

Semua tim saya juga saya ajak untuk mengikuti berbagai pelatihan baik jutaan sampai puluhan juta. Terakhir tim saya ikut pelatihan 30 juta.

Apa kamu ikhlas bayarin 1 timmu untuk mengikuti pelatihan 30jt?

Bagi saya, semua orang harus berkembang, dan saya ga mau jadi single fighter kerja sendirian, hidup ga seimbang, kesehatan terganggu.
Ga enak banget! Saya ga mau jadi superman,makanya saya bangun superteam.

Kalau mau income 100jt ya harus belajar bagaimana cara dapat income 100jt

Untuk capai 1 milyar harus upgrade diri lagi !
Bahkan sekelas perusahaan besar yang iklannya muncul di TV TV itu saja masih ikut pelatihan bareng karyawan saya waktu itu tentang ilmu pergudangan.

Masih ga mau belajar?
Jangan menyesal kalau nanti bisnismu tenggelam~
Sering ngerasain ga sih, pengen banget ikutin kata hati untuk jadi sesuatu yang kita inginkan tapi terbentur ketakutan akan masa depan?

Atau pernah ga ngerasa pikiran terkuras, tiap pagi terasa malas, karena terpenjara dalam kerjaan yang kita ga pernah enjoy mengerjakannya?

Punya banyak ketakutan untuk mulai sesuatu karena ga seperti jalan kebanyakan orang?

Kalo beberapa hal itu yang kamu rasain sekarang, berarti waktunya kamu patahkan semua “false belief” kamu yang udah terinstall dan mengendap lama dalam pikiran.

Saya pribadi emang jarang bahas hal itu, tapi kawan dan partner bisnis saya Aaron Blenda sering banget bahas hal itu di Instagramnya, kamu bisa langsung follow dia di https://instagram.com/heyaaronblenda

Karena dia pernah menjalani hidup yang sangat mengekang dan semuanya berubah saat dia menjalani apa yang dia sukai.

Tapi jangan salahin saya kalo mindsetmu berubah drastis setelah follow akun Instagram dia ya...
Ketika dia turun gunung...

Hari ini saya seneng banget akhirnya partner saya Aaron Blenda yang biasanya ada di balik layar mau berbagi banyak ilmu tentang gimana menggabungkan SKILL & PASSION sehingga bisa datengin income.

Dulu... Aaron Blenda adalah seorang pekerja keras yang bekerja 9 to 5 yang menurut dia sangat mengekang dan tidak membuat hatinya bahagia.

Sekarang dia bisa bebas dari belenggu itu...

Bebas dari rutinitas yang membosankan
Bebas dari jebakan rat race Bebas dari jebakan rat race, gajian, duit habis, nunggu gajian lagi, dan begitu lagi tiap bulannya.

Dia juga akhirnya bisa bebas untuk bekerja dari mana saja, libur kapan saja, menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman kapanpun saya mau.

Saya yakin sebagian dari kamu menginginkan kehidupan seperti itu kan?
Tapi memang prosesnya tidak semanis itu, ada fase sulit di awal-awal dia merintis passionnya tersebut. Tapi terbayarkan sekarang, dan dia bisa mendatangkan income 10 digit ke dalam perusahaan kami.

Saya yakin banyak orang yang merasakan keresahan yang sama, ingin mengikuti kata hatinya tapi bingung gimana cara menghasilkan uang dari hal yang disukai.

Banyak juga orang yang hatinya sebenarnya terpenjara oleh kebutuhan hidup, sehingga takut melakukan sesuatu yang membuatnya bahagia karena tidak berani keluar dari zona aman nya.

Tapi tenang...
Ga perlu takut & bingung lagi, karena Aaron Blenda akan membuat training GRATIS buat kamu via webinar.

Kamu bisa langsung join di
https://fpro.live/Trainingcoach_tele

Ini pertama kalinya Aaron sharing tentang hal ini, jadi buruan amankan seatnya sebelum full yah ^^
Selamat, kamu dapet akses training GRATIS!

Kalau kamu adalah seorang:

… coach, atau baru mau jadi coach
… content creator
… consultant
… spesialis
... trainer
… karyawan yang ingin keluar dari pekerjaan 9 to 5

Maka saya sangat antusias kasih akses training (webinar) GRATIS ke kamu.

Untuk pertama kalinya di training ini Aaron akan sharing sesuatu yang belum pernah dia share dimanapun, yaitu tentang:

⁃ Cara mengatasi false belief mu yang mengatakan bahwa kamu bukan seorang expert/pakar
⁃ Cara menemukan golden niche yang profitnya tebel
⁃ Cara menyusun offer yang sulit ditolak oleh calon klien
⁃ Cara membuat konten di Instagram yang banyak engagement
⁃ Cara mendapatkan klien pertamamu. Close your first sale!

Jadi kalo kamu mau:
✔️ Melihat transformasi di bisnismu
✔️ Mengubah hidupmu selamanya
✔️ Kejar passion dan bangun bisnis yang kamu cintai

Langsung daftar training (webinar) GRATIS ini sekarang juga sebelum seatnya full
👉 https://fpro.live/Trainingcoach_tele

Selamat menyantap & menikmati
Jika diperhatikan, perbedaan jurang pemisah antara si miskin dan si kaya terlihat makin besar.

Terlihat jelas di kota Jakarta, dimana ada komplek perumahan elit nan mahal tapi didekatnya banyak juga orang yang rumahnya masih terbuat dari seng dan kumuh.

Dan kebanyakan orang kaya akan semakin kaya, karena sudah otomatis mereka memiliki pendidikan dan pandangan lebih luas karena mereka sadar pentingnya investasi ilmu untuk anak-anaknya yang jarang disadari oleh orang dengan kondisi ekonomi lemah.

Sangat wajar jika mengingat banyak orang ekonomi lemah untuk makan pun masih sulit.

Tapi yang saya sedihkan adalah banyaknya orang menengah yang tidak menyadari hal ini dan cenderung terjebak dalam kenyamanan yang menjatuhkan.
Saya dulu pernah pesimis tentang bisnis saya karena keterbatasan modal. Sampai akhirnya saya menemukan jalan sendiri yang dibangun sedikit demi sedikit hingga ada di titik ini.

Saya merasakan apa yang kamu rasakan. Mau mulai bisnis tapi muncul banyak pertanyaan:

Mulai dari mana kalo minim modal?
Apakah bisa jadi kaya?
Apakah akan sukses nantinya?
Produk apa yang laku dijual ya?

Jika kamu berpikir seperti itu, berarti kita memiliki rasa yang sama. Dan jangan pesimis, karena orang dengan keterbatasan tapi memiliki mindset dan keinginan yang kuat bisa menjadi orang kaya dan berdaya untuk banyak orang.
Pernah Denger Nama “Ariana Renee?”

Ariana Renee adalah seorang selebgram yang pernah viral di tahun 2019.
Dia bukan viral karena skandal atau kelakuan yang negatif,
Tapi bukan juga karena pencapaian akan sesuatu yang mengagetkan,

Melainkan karena tidak bisa menjual 36 baju di Instagram padahal followersnya berjumlah 2jutaan!

Goks ya?
Ternyata followers banyak ga menjamin bisa gampang jualan.

Saya pernah baca buku “The End of Business as Usual” karya Brian Sulis, dia menulis seperti begini “influence is not popularity & popularity is not influence” kalau diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya adalah:

“Populer belum tentu berpengaruh, dan orang yang berpengaruh belum tentu populer”

Makanya jangan pernah minder punya followers kecil di sosial media, karena berapapun followersnya kamu bisa kok memberikan “pengaruh”
Sosial media sering kali memecah fokus banyak orang.

Terlihat dari munculnya orang-orang yang suka "nyinyir" kehidupan orang lain, seolah hidupnya menjadi tidak bahagia karena postingan orang lain. Padahal sosial media memang dibuat untuk berbagi apapun itu bukan?

Melihat orang upload orderan atau penghasilan, tiba-tiba diri ini nyinyir "yaelah orderan banyak & income membludak aja pamer"

Padahal bisa jadi ia melakukan itu untuk mendapatkan trust dari para calon customer & membuktikan OLshop yang dikelolanya terpercaya.
Kemudian melihat orang upload kebaikan yang dilakukan, diri ini nyinyir "yaelah riya banget berbuat baik aja di upload"

Padahal bisa jadi dia telah melakukan 1000 kebaikan yang tidak diketahui orang lain, dan menampilkan satu kebaikan di sosial media dengan tujuan mengajak kita berbuat baik dan menginspirasi.

Terlalu banyak fokus teralihkan dalam kenegatifan, padahal kita bisa memilih ingin fokus ke hal positif atau negatif.

Ubah cara pandang jangan terpaku pada masalah, tapi pada hal positif yang bisa dihasilkan, jadikan sosial media untuk hal yang produktif.

Jangan sampai waktu kita terjebak dalam ke sia-sia an di sosial media...
Pernah denger keluhan keluhan begini ga:

- Gw mau jualan jilbab, tapi yang jualan jilbab udah banyak ya ga jadi deh
- Sebenernya gw mo jual biji kopi, tapi biji kopi kemasan udah banyak, males ah
- Mo jual produk cream muka tapi harganya di marketplace ancur ancuran gitu ya? Ga jadi deh

Dan segudang keluhan yang serupa. Saya heran kenapa orang mikir sempit banget begini ya? Padahal di Indonesia itu ada 265juta jiwa lho. Jualan hijab kek, biji kopi kek, produk cream kek semua pasti ada marketnya walaupun udah banyak yang jualan woii!

Sama halnya beberapa waktu lalu ada yang bilang ke saya begini:

“produk yang dijual di dropshipaja kaya custom case, kaos custom kan udah banyak co, emang bisa laku?”

Saya ketawa baca komen kaya gitu, karena faktanya masih banyak reseller yang punya income dari jutaan sampe ratusan juta. Berarti marketnya kan ada? Tinggal gimana pinternya kita “ngulik”
Disamping itu jadi reseller “dropshipaja” kamu bisa mendapat banyak benefit berupa:

- Customer service fast respon setia melayani dari jam 9 sampai jam 5 sore di hari kerja
- 1 day service sehingga ga perlu nunggu lama untuk jadi case customnya
- Komunitas di setiap kota
- Edukasi tutorial cara jualan dengan digital marketing yang udah terbukti berhasil
- Produk udah terbukti laris manis di pasaran.


Dalam berbisnis jangan pernah bermain di perang harga karena ga akan ada yang menang dengan pola itu, semuanya akan kalah.

Ubah deh pola pikir jadi lebih besar...

Kamu tau air mineral Aqua per botol bisa didapatkan cuma dengan 5ribu perak, tapi di beberapa tempat ada air mineral Equil dengan harga perbotolnya 50ribu yang artinya 10x lipat lebih mahal dan tetap laku.

Contoh lainnya, kita tau kalo baju di Tanah Abang jauh lebih murah daripada di ITC. Tapi kenapa semua orang ga beli produk fashion di tanah abang semua?

Bahkan banyak juga orang beli di online dengan harga yang jauh lebih mahal?

Karena mereka yang berjualan tau mana target market yang dituju dan juga pola menjualnya.

Waktunya kita buka mata & melihatlah lebih luas, masih ada 265juta orang Indonesia yang memiliki daya beli kuat.

Yang perlu kita pelajari adalah “cara menjual” bukan dengan mindset sempit banting-bantingan harga.
Belajar Baik Sama Diri Sendiri

Hati-hati saat ngeluh bisnis sepi, nanti bisa sepi beneran & terus-terusan.

Hati-hati kalo suka bilang bisnis pasti gagal, ujung - ujungnya akan gagal beneran.

Sering kali apa yang kita ucapkan akan berbuah manis sesuai dengan apa yang akan terjadi.
Karena bawah sadar kita mengasosiasikan hal itu akan terjadi.

Maka ga jarang, orang ngebayangin dirinya bakal punya bisnis dengan puluhan karyawan, keluarga yang bahagia, sahabat yang saling mendukung, semakin dekat dengan agama, orang tua bangga.. eh itu beneran kejadian.

Jadi, kurang - kurangin deh ngeluh biar ga jadi kebiasaan, kurangin nonton berita kriminal biar ga ikut - ikutan kriminal, kurangin nonton tentang cinta - cintaan galau kalau ga mau galau & baperan 🙂

Belajar baik sama diri sendiri, dengan konsumsi sesuatu yang positif agar alam bawah sadarmu juga berpikiran positif dan terjadi realita yang positif dan menyenangkan...
Terkadang menjadi "bodoh" itu menyenangkan, untuk memulai bisnis misalnya...
Orang bodoh ga kebanyakan mikir, apa yang mereka miliki saat itu langsung dipakai untuk jualan.

Karena kebanyakan orang terlalu pintar, jadi mau mulai bisnis pun banyak yang dipikirin & akhirnya ga mulai-mulai.

Padahal mulai bisnis bisa start dari jadi dropshipper & reseller, jual ke teman2 dekat dulu, lalu bertumbuh dari situ.

Saat SMA pun Saya memulai jualan nasi uduk ke teman2, karena Saya melihat peluang disitu, mikirnya ga ribet & very very simple!
Dream big, Start small, Start Now!

Ada yang sering curhat kepada saya bahwa kendala berbisnis adalah ga punya modal uang, what?!!, Serius?!!
Kawan,
Uang itu modal yang ke 100 mungkin didalam bisnis, di era serba online kaya gini, modal gadget & kuota kita udah bisa mulai kok.

Pikiran dan dengkul itu modal utama, bukan uang! Walaupun uang juga bisa menunjang.

Udahlah, akui aja malas mikir & modal uang dijadikan tumbal kemalasan,
Orang besar akan memanfaatkan apa yang ada untuk menghasilkan, orang kerdil lebih banyak mengeluh daripada bergerak.

Kamu ga perlu tahu bagaimana bisnis secara keseluruhan saat memulai, karena seiring perjalanannya, kamu akan paham dengan sendirinya.
"When the time comes, u will know what u do"

Saya banyak menemukan pebisnis pemula dalam DropshipAja yang benar-benar buta akan bisnis online.
Tapi setelah join jadi reseller, join grup eksklusif dan banyak belajar dari para mentor & reseller senior mereka berhasil dapet income yang besar.

Mulailah bisnis dari sekarang, dari yang kamu bisa, agar tidak menyesal di hari tua~
"gw nitip oleh oleh dong"
"Mah... Minta uang ya buat jalan-jalan"
"Bro traktir kita lah..."
"Gratis kan produk lu, sama teman masih ambil untung aja lu"

Sering denger kata-kata itu?
Atau malah kamu sendiri yang sering begitu?

Hati-hati kalo kamu sering melakukan hal itu saat usia beranjak dewasa. Karena disadari atau tidak kamu memasuki vibrasi "ketidakmampuan" yang menyebabkan alam semesta mengijabah vibrasi itu sehingga hidup kamu sulit dan rezeki sempit.
Perlu dipahami "mindset" orang kaya itu senang memberi, bukan suka meminta sehingga yang datang padanya adalah keberlimpahan karena alam semesta menangkan vibrasi tersebut.

Yang sering dilakukan orang kaya:
- berbagi rezeki baik kepada teman, keluarga, atau orangtua.
- berbagi ilmu dengan teman-teman.
- berbagi pengalaman.
- berbagi apapun yang dimiliki.


Karena saya percaya hal itu yang akan mengundang keberlimpahan 😁