LD-PCNU Kab KEDIRI
1.62K subscribers
429 photos
24 videos
30 files
2.02K links
LD-PCNU KAB KEDIRI
Download Telegram
Do'a nabi Yusuf
(رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ)
[Surat Yusuf 101]
101. Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh."
Channel photo updated
Channel photo updated
Ringkasan Materi Pengajian Muslimat:
"RIDDAH"

👉Riddah artinya merusak dan membatalkan Islam dengan keyakinan, perbuatan dan perkataan kufur.

👉 Wajib bagi setiap muslim untuk menjaga Islam nya dr riddah

👉 Riddah ada tiga macam:
1. Riddah keyakinan, letaknya di dalam hati
(إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُواَ)
[Surat Al-Hujurat 15]

2. Riddah perbuatan, letaknya ada pada anggota badan
(وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرَِ)
[Surat Fushilat 37]

3. Riddah perkataan, letaknya ada pada lisan.
(يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمٍ)
[Surat At-Taubah 74]
Nasihat As Syaikh Abdullah Harariyy (w 1429 H)

Harta, engkau yang menjaganya // Sedangkan ilmu agama, dialah yang menjagamu // Sebanyak apapun engkau menghimpun makanan yang lezat, engkau pasti tidak akan bisa memakan lebih dari yang engkau mampu // Sebanyak apapun pakaian mahal yang engkau koleksi, engkau tidaklah bisa mengenakan semuanya dalam satu waktu // Maka carilah bekal dari kehidupan dunia yang sementara ini untuk kehidupan akhirat yang kekal // Kematian pasti menjemput kita // Tuhan senantiasa mengawasi kita // Ingatlah! // Umur manusia tidak bisa menampung segala hal // Maka hendaklah ia memulai dengan perkara paling penting yang bermanfaat baginya di kehidupan akhirat dan menjadi simpanan kebaikan baginya // Berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan meninggalkan dunia ini esok hari (jangan tunda perbuatan yang berkaitan dengan akhirat) // Berbuatlah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya (nomor duakan urusan dunia dan utamakan urusan akhirat) // Kehidupan dunia hanya sesaat // Manfaatkanlah untuk berbuat taat // Nafsu punya banyak angan-angan dan keinginan // Ajarilah ia ridla dengan yang Allah anugerahkan

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Muhasabah Pergantian Tahun 1439/1440 H

1. Iman adalah modal utama meraih kebahagiaan di akhirat. Tanpa iman, seseorang tidak akan selamat di akhirat. Iman juga merupakan syarat utama diterimanya setiap amal kebaikan. Sudahkah kita mempelajari dan memahami dengan baik ilmu dasar tentang aqidah yang dengannya kita dapat beriman dengan benar?

2. Iman dan Islam bisa batal, putus dan rusak dengan sebab riddah/kufur. Sudahkah kita mempelajari dan memahami dengan baik ilmu terkait riddah yang dengannya kita dapat menjaga iman dan islam kita sampai menghembuskan nafas yang terakhir?

3. Amal shalih yang paling utama setelah iman adalah shalat. Shalat merupakan perkara pertama yang dimintai pertanggungjawaban pada seorang hamba di hari kiamat kelak. Jika shalat baik, maka baik pula seluruh perbuatannya. Jika ia rusak, maka kerusakan (ketidaksempurnaan pahala) akan menimpa seluruh perbuatannya. Sudahkah kita mempelajari dan memahami dengan baik ilmu tentang shalat dan menerapkannya?
Rasululllah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
«أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ» (رَوَاهُ الطَّبَرَانِي في المُعْجَم الأوْسَلاط)

4. Ilmu agama ada dua: ilmu agama yang hukum mempelajarinya fardlu ‘ain dan ilmu agama yang hukum mempelajarinya fardlu kifayah. Sudahkah kita mempelajari dan memahami dengan baik ilmu agama yang fardlu ‘ain dan menerapkannya?

5. Dosa ada dua: dosa besar dan dosa kecil. Dosa yang paling besar adalah kufur (baik kufur yang mengandung syirik ataupun tidak). Setelah kufur, dosa yang paling besar adalah membunuh dan zina. Di antara yang masuk kategori dosa besar adalah memakan harta riba, memakan daging babi, meminum minuman yang memabukkan, meninggalkan shalat lima waktu dan lain sebagainya. Pengertian dosa besar adalah setiap dosa yang dinyatakan sebagai dosa besar oleh al-Qur’an, hadits atau ijma’, atau dosa yang dikabarkan bahwa pelakunya menerima siksaan yang pedih, atau dosa yang digantungkan dengan hukuman hadd dan diingkari dengan sangat, atau setiap dosa yang disebutkan dalam al-Qur’an atau hadits bahwa pelakunya terlaknat atau diserupakan pelakunya dengan orang kafir. Sudahkah kita mempelajari dan memahami itu semua dengan baik, sehingga kita bisa menjaga diri kita dari perbuatan dosa?

6. Taubat dari semua dosa hukumnya wajib, baik kecil ataupun besar. Supaya taubat diterima, seseorang harus memenuhi rukun-rukunnya. Sudahkah kita mempelajari itu semua?. Sudahkah kita bertaubat dari semua dosa?

7. Pada hari kiamat kelak, kita akan ditanya, dihisab dan dimintai pertanggungjawaban mengenai empat hal: tentang umur kita, untuk apa kita habiskan; tentang jasad kita, untuk apa kita gunakan; tentang harta kita, dari mana kita memperolehnya dan untuk apa kita belanjakan; dan tentang ilmu, apakah kita sudah mempelajari ilmu agama yang Allah wajibkan untuk kita pelajari dan sudahkah kita menerapkannya?

Selamat tahun baru hijriyyah. Semoga di tahun 1440 H, keadaan kita lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

LDNU KAB KEDIRI
Channel photo updated
Channel photo updated
Channel photo updated
*Disunnahkan berpuasa pada tgl 9, 10 dan 11 Muharram*

1. Disunnahkan berpuasa ‘Asyura’ atau puasa pada tgl 10 Muharram. Keutamaannya adalah menghapus dosa setahun yang telah berlalu (H.R. Muslim).

2. Disunnahkan pula berpuasa pada tgl 9 Muharram (tasu’a’) (H.R. Muslim). Hikmah dan sebab disunnahkannya adalah supaya tidak menyerupai orang-orang Yahudi yang hanya berpuasa pada tgl 10 Muharram, dan kehati-hatian karena ada kemungkinan salah dalam penentuan awal bulan Muharram, yang berimbas pada kesalahan dalam menentukan tgl 10 Muharram.

3. Bagi yang hanya berpuasa pada tgl 10 Muharram (‘asyura’) dan tidak berpuasa pada tgl 9 Muharram (tasu’a’), maka disunnahkan baginya untuk berpuasa pada tgl 11 Muharram.

4. Imam asy-Syafi’iyy dalam kitab al Umm menyatakan kesunnahan berpuasa tiga hari sekaligus: 9, 10 dan 11 Muharram.

5. Tgl 9 Muharram (tasu’a’) jatuh pada hari rabu besok. 10 Muharram (‘asyura’) bertepatan dengan hari kamis. Dan hari jum’at adalah 11 Muharram.

_Semoga Allah senantiasa melindungi dan memberkahi penulis serta penyebarnya_
Ringkasan Materi KISWAH RANTING Tulungrejo:
Perbedaan Rasul dan Nabi

Rasul adalah nabi yang menerima wahyu berisi suatu syari'at yang mengandung hukum baru, yang belum pernah ada pada syari'at rasul sebelumnya. Rasul adalah seperti Nabi Muhammad, Nabi Musa dan Nabi Isa, masing-masing dari mereka adalah rasul karena diturunkan kepada mereka hukum yang baru.
Sebagai contoh misalnya dalam kasus pembunuhan yang disengaja, hukum yang diturunkan kepada Nabi Musa adalah bahwa pembunuh harus dibunuh tanpa ada pilihan lain. Pada syari'at Nabi Isa, diturunkan hukum baru, yaitu harus diampuni dengan konsekwensi sang pembunuh membayar diyat (denda), tanpa ada pilihan lain. Sedangkan dalam syari'at Nabi Muhammad, ada tiga alternatif hukuman bagi pembunuh. Dibunuh (Qishash) atau jika keluarga terbunuh berkehendak mereka bisa memaafkan pembunuh dengan cuma-cuma atau dengan tuntutan membayar diyat (denda) kepada pembunuh.
Contoh lain, sholat yang diwajibkan atas umat-umat sebelum ummat Muhammad, dalam syari'at mereka shalat hanya sah jika dikerjakan di tempat yang khusus dibangun untuk tempat ibadah. Sedangkan dalam syari'at yang Allah turunkan kepada nabi Muhammad, bumi seluruhnya dijadikan masjid; artinya shalat sah dilakukan di tempat yang khusus dibangun untuk itu dan di tempat-tempat lainnya; di rumah, di kantor, di toko dan lain sebagainya.

Nabi yang bukan rasul adalah seseorang yang menerima wahyu berisi perintah untuk mengikuti syari'at rasul sebelumnya dan diperintahkan untuk menyampaikan wahyu dan syari'at tersebut. Ia tidak menerima syari'at baru. Jadi setiap rasul pasti adalah seorang nabi, tetapi tidak setiap nabi adalah rasul.
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
TIDAK SEMUA ULAMA BESAR, MENJALANKAN IBADAH HAJI

Pada akhir bulan ini, para jemaah haji Indonesia sudah akan pulang semua dari tanah suci setelah sekitar 40 hari berada disana. Mereka itu adalah tamu2 Allah swt. dan ketika kembali ketanah air, mereka dlm keadaan bersih dari dosa2 (selalin dosa2 dg sesamanya/hak Adam). Dri berkah ibadah yg istimewa itu, doa2 merekapun akan terkabulkan, bahkan sampai kedatangan mereka dirumah.
Ibadah haji memang memiliki keistimewaan tersendiri, Krn merupakan satu2nya rukun Islam, dimana orang yg melaksanakannya menggunakan tenaga jasmani, sekaligus juga harta, termasuk buat biaya keluarga dirumah yg ditinggalkan selama ia pergi ketanah haram, sehingga ibadah ini memiliki keutamaan ganda. Namun lantaran ini pula, ibadah haji menjadi tdk wajib bagi seluruh umat Islam, krn orang yg memiliki jasmani yg sehat utk bisa melaksanakan rukun2 dan kewajiban2 haji, belum tentu ia memiliki harta yg cukup utk membiayai keperluan ibadah yg menjadi rukun Islam ke 5 ini.
Dimasa sekarang ini, yg tdk mempunyai kendala dlm melaksanakan ibadah haji, hanya orang yg memiliki kesehatan jasmani sekaligus mampu membayar biaya haji lebih dari 100 juta rupiah, Krn ia bisa mendaftar haji lewat biro haji plus, yg tdk begitu panjang antreannya. Adapun bagi mereka yg hanya mampu membayar dana haji dibawah 50 jt, maka tak ada jalan lain kecuali harus mendaftar lewat haji reguler, yg kini harus menunggu lebih dari 20 tahun, sehingga orang yg ketika mendaftar sudah berusia 55 tahun, jika ia dikaruniai umur panjang, kemungkinan memiliki jasmani yg sehat pada waktu tahun giliran antreannya telah tiba, prosentasenya kecil.
Disebabkan dlm ibadah haji orang harus memiliki kesehatan jasmani dan harta yg memadai, maka dikalangan para ulama terkenal dizaman dahulu, ada beberapa diantaranya yg belum pernah menunaikan ibadah haji selama hidupnya, lantaran Krn jarak tempuh ke Makkah yg berbulan-bulan lamanya.
Diantara mereka itu ialah Abu Ishaq, Ibrahim bin Ali As Shirazi (393--476 H) Iran, ulama besar pengarang kitab Fiqih "Al Muhadzab" yg kemudian diberi Syarah oleh imam Muhyiddin An Nawawi dg nama kitabnya "Al Majmu'" yg berjumlah belasan jilid. Kekurangan materillah yg menjadi penyebab As Shirazi tdk bisa pergi haji, krn ahli fiqih madzhab Syafi'i ini tergolong orang yg tdk mampu/faqir.
Diantaranya lagi ialah Abul Fadhli 'Iyadh bin Musa Al Yahshabi /Ibnu 'Iyadh (476--544 H) yg diantara kitab karyanya ialah "At Tanbihat". Ia adalah seorang ahli hadis yg pernah menjabat sbg Hakim Agung di Maroko. Sebelum sempat berhaji, ia wafat secara tragis krn terbunuh lantaran dituduh sbg orang Yahudi hanya krn ia tdk pernah keluar pada hari Sabtu, yg sebenarnya ia mengkhususkan hari itu utk mengarang kitab.
Demikian pula Imam Ali bin Sa'ad Ibnu Hazm yg dikenal dgn sebutan Ibnu Hazm (384-456 H), pengarang kitab "Al Muhalla bil Atsar". Tokoh pelopor dan pelestari madzhab Dawud Al Dhahiri ini juga seorang tokoh ulama yg tdk pernah melakukan ibadah haji. Meski pada awalnya berasal dari keluarga berkecukupan, tetapi setelah ayahnya wafat, ia tinggal disebuah perkebunan dg membuat gubuk sederhana utk mengajar murid2 beliau. Ditambah lagi kondisi geografis yg jauh, membuat ia tdk mampu pergi haji. Sebab dari tempat tinggalnya di Andalusia (Spanyol), dimasa itu membutuhkan waktu tujuh bulan perjalanan menuju Makkah, sehingga banyak ulama ketika itu yg memfatwakan tdk wajib berhaji bagi orang2 Maghribi yg mencakup Maroko, Spanyol, Portugal dan sekitarnya.
Tokoh ulama terkenal lainnya yg selama hidupnya tdk pernah berhaji ialah Imam Abu Muhamad Husain bin Mas'ud Al Baghowi (433--516 H), dari Khurasani Iran, anak seorang tukang dan penjual kulit yg menjadi ahli tafsir, hadis dan fiqih madzhab Syafi'i. Bahkan juga Sultan Salahudin Al Ayubi, tokoh besar perang Salib kelahiran Irak 532 H dan wafat di Damaskus 589 H. Panglima perang Salib yg dg pasukannya pada th 583 H berhasil membebaskan Baitul Maqdis, setelah 88 tahun dikuasai oleh orang Nasrani ini, juga tdk pernah melakukan haji selama hidupnya.

Oleh: K
LD-PCNU Kab KEDIRI
Photo
Dapatkan buku khutbah "Rahmatan lil alamin" LDNU Kab Kediri. Harga 25 K/buku, dapat di dapatkan di acara launching buku khutbah LDNU tgl 23 September di Masjid Agung an Nuur Pare jam 7 pagi.
Ringkasan materi pengajian di Jombangan Pare:
*Masuk Surga Tanpa Adzab
- Kunci surga adalah iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah bersabda:
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Barangsiapa yang akhir perkataannya *Laa Ilaaha illa Allah* (memahami dan meyakininya) maka ia akan masuk surga."
- Kunci masuk surga tanpa adzab adalah taqwa yaitu melaksanakan yang diwajibkan dan menjauhi semua yg diharamkan. Allah ta'ala berfirman :
(وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا)
[Surat An-Nisa' 124]
- Kunci iman dan taqwa adalah ilmu agama. Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda :
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
"Siapa yang Allah kehendaki baik pada dirinya maka Allah akan pahamkan orang itu dalam urusan agama"
- Karena itu belajar ilmu agama yg pokok fardlu ain hukumnya. Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut ilmu agama yg pokok itu wajib bagi setiap muslim "
Semoga bermanfaat

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
LD-PCNU Kab KEDIRI
Photo
Alhamdulillah launching buku khutbah Rahmatan lil alamin, RMNU (Rabithotul Muballighin NU) telah sukses terlaksana.
Ikuti siaran tundanya di *MADU TV* hari Kamis pukul 08.00.
Bagi yg belum mendapatkan buku khutbah LDNU bisa didapatkan Sabtu 29 September 2018 dalam kegiatan *Sabtu Pahing PCNU Kab Kediri*.
Terimakasih
Channel photo updated
BAGIMANA ASWAJA MENYIKAPI PENGUASA

Kelompok Ahlis Sunnah Wal Jama'ah adalah golongan kaum muslimin yg dikenal sangat moderat dan sangat menghindari tindak kekerasan dalam menghadapi berbagai persoalan, karena tindak kekerasan senantiasa menimbulkan kemadaratan, termasuk juga dalam sikap mereka terhadap penguasa. Mereka menggunakan dua Qaidah:
الضرورات تبيح المحظورات--درءالمفاسد مقدم على جلب المصالح.

Dalam hubungan dengan penguasa, kadangkala memang hubungan antara ulama Ahlus Sunnah ada kerenggangan jarak, dan kadang juga bisa begitu dekat yg bahkan terkesan mereka hanya menjadi legitimasi bagi pemerintah, sehingga kaum Ahlis Sunnah dalam hal ini sering diberi label "bunglon".
Memang kalau dilihat dari latarbelakang sejarah Islam, sikap akomodatif antara Islam dan penguasa itu merupakan sikap politik dasar madzhab Ahlis Sunnah. Kalau dilihat dari perjalanan sejarah umat Islam, sikap dasar politik Ahlis Sunnah itu lahir atas realitas politik umat Islam pada masa² sesudah masa kepemimpinan para Khulafaur Rasyidin yg diwarnai berbagai konflik politik dan cara² kekerasan yg oleh para ahli sejarah disebut "Minhah", yakni cobaan atau bencana. Tragedi Minhah itu sendiri mulai terjadi sejak kekuasaan sahabat Usman dan Ali r.a. Misalnya ketika sahabat Ibnu Mas'ud dan Amar bin Yasir terlibat sengketa politik dengan Usman, konflik ini kemudian dimanfaatkan oleh kaum kafir memperalat kaum muslimin untuk menyerang khalifah Usman hingga akhirnya khalifah ketiga ini terbunuh. Kemudian terjadi perang Siffin dan perang Jamal untuk menentang kepemimpinan sahabat Ali r.a. yg akhirnya menantu Nabi ini pun terbunuh dalam suasana sengketa politik dengan Muawiyah.
Akumulasi Mihnah terus berlanjut hingga tampuk kekuasaan berada di tangan dinasti Umayyah dengan bentuk pemerintahan monarki, kemudian beralih ke dinasti Abbasiyah dgn bentuk pemerintahan yg sama pula.
Lantaran karena pemerintahan berbentuk meonarki, maka pada masa kedua dinasti tersebut, mengakibatkan adanya perbedaan pendapat antara rakyat khususnya para tokoh² nya dengan penguasa, sangat tidak ditolerir dan besar resikonya. Penguasa ketika itu selalu menggunakan kekuasaannya untuk menumpas pihak oposisi.
Realitas politik yg terus menerus melahirkan Mihnah inilah yg kemudian menimbulkan trauma historis dan melahirkan "Politik Ahlus Sunnah". Stabilitas politik menjadi idaman pada saat itu, baik bagi elit penguasa maupun bagi masyarakat luas. Maka muncullah idiom² kelompok Ahlus Sunnah sbb:
"Ulama harus bekerjasama dengan Umaro, lebih baik diam daripada hidup dalam suasana anarkhi. Jangan memberontak terhadap pemimpin, meskipun ia dzalim" dan sebagainya
Oleh sebab itu, ketika sebuah kekuasaan sudah dianggap durhaka atau dzalim, Ahlus Sunnah tetap tidak mentolerir rakyat utk berusaha menentang dan mengangkat senjata. Dimata ulama Ahlussunah, keberadaan seorang pemimpin/imam yg tirani dan dzalim, selama tidak memperlihatkan kekufuran yg nyata, tetap harus ditaati. Nabi saw bersabda:
من كره من اميره شيئا فليصبر. فإنه من خرج من السلطان شبرا، مات ميتة جاهلية.
"Barang siapa melihat sesuatu yg tidak disenangi dari pemimpinnya, hendaklah ia bersabar. Karena tiada seorangpun yg keluar sejengkal saja dari penguasa, lalu ia mati, maka kematiannya seperti kematian Jahiliyah" (HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas)
Dalam sejarah kepemimpinan Islam, menurut Ulama Ahlis Sunnah, ada beberapa pola untuk menegakkan keadilan kepada penguasa, yaitu dg cara:
-- Memberi nasihat atau kritik.
-- Konsisten dengan kebenaran yg diyakini, tetapi tidak menentang dalam bentuk apapun.
-- Jika melakukan perlawanan, maka melakukannya secara pasif.
-- Pernyataan sikap bersama dalam bentuk petisi.
-- Bekerjasama dengan sistem pemetintah yg dzalim atau tidak adil, tetapi dengan syarat antara lain dapat melakukan kritik dari dalam dan bisa memberikan manfaat bagi umat.

Oleh: KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kab Kediri

#DakwahNusantara
fb.me/ldnupckediri