UNDANGAN
Nahdliyyin & Nahdliyyat dimanapun berada Mari Hadir & Syiarkan PENGAJIAN RUTIN SABTU PAHING PCNU Kab. KEDIRI
Tanggal : 29 September 2018
Waktu : 09.00 s.d 12.00
Tempat : GRAHA MUSLIMAT NU Jl. Puskesmas - Ngasem Kediri
MATERI
👉Tema Tanbihul Ghofilin (KH Halim Mukhtar)
*Menahan Amarah 👉Tema Aswaja (KH Ibrahim Hafidz
*Ahli Bid'ah Menurut Mbah Hasyim Asy'ari 👉Tema BM (Ust Saifudin Zuhri) *Alokasi Dana Santunan Anak Yatim ➡Alhamdulillah launching buku khutbah Rahmatan lil alamin, RMNU (Rabithotul Muballighin NU) telah berjalan lancar
➡Bagi yg belum mendapatkan buku *Khutbah LDNU maupun Buku *Mengurai Sejarah 3 Aliran Di Luar Ahlus Sunnah Wal Jama'ah : Wahhabi, Ikhwanul Muslimin & Hizbut Tahrir cetakan ke 2 (Aswaja NU Center Kab. Kediri), *edisi revisi. Silahkan hadir di Pengajian Sabtu Pahing 29 September 2018 di Graha Muslimat NU Kab.Kediri Pukul 09.00 tepat.
Harga :
Buku khutbah LDNU *25k
Buku Mengurai Sejarah 3 Aliran Di Luar Ahlus Sunnah Wal Jama'ah *20k
Terimakasih
@madutvkediri @madutelevisi @madutvblitar @redaksi.madutv @madutvtulungagung @ponpesgasek @gasekmultimedia @nu_kab.kediri @pwnujawatimur @pwnujatim @pbnu @pb_nahdlatululama @ldnukota @jokowi @aswajanucenter @aswaja.nu @aswajagram @mamanimanulhaq @ngaos_abah @kedirigrafi @explorekediriraya @explorekediri @instameetkediri @kedirikekinian @kedirikusukasuka @pehkediri
@ansorkepung @ansorkediri @ansor_satu @pac_ansor_badas @gp_ansorpare @ansor.pare @anfatnu_tulungrejo
Nahdliyyin & Nahdliyyat dimanapun berada Mari Hadir & Syiarkan PENGAJIAN RUTIN SABTU PAHING PCNU Kab. KEDIRI
Tanggal : 29 September 2018
Waktu : 09.00 s.d 12.00
Tempat : GRAHA MUSLIMAT NU Jl. Puskesmas - Ngasem Kediri
MATERI
👉Tema Tanbihul Ghofilin (KH Halim Mukhtar)
*Menahan Amarah 👉Tema Aswaja (KH Ibrahim Hafidz
*Ahli Bid'ah Menurut Mbah Hasyim Asy'ari 👉Tema BM (Ust Saifudin Zuhri) *Alokasi Dana Santunan Anak Yatim ➡Alhamdulillah launching buku khutbah Rahmatan lil alamin, RMNU (Rabithotul Muballighin NU) telah berjalan lancar
➡Bagi yg belum mendapatkan buku *Khutbah LDNU maupun Buku *Mengurai Sejarah 3 Aliran Di Luar Ahlus Sunnah Wal Jama'ah : Wahhabi, Ikhwanul Muslimin & Hizbut Tahrir cetakan ke 2 (Aswaja NU Center Kab. Kediri), *edisi revisi. Silahkan hadir di Pengajian Sabtu Pahing 29 September 2018 di Graha Muslimat NU Kab.Kediri Pukul 09.00 tepat.
Harga :
Buku khutbah LDNU *25k
Buku Mengurai Sejarah 3 Aliran Di Luar Ahlus Sunnah Wal Jama'ah *20k
Terimakasih
@madutvkediri @madutelevisi @madutvblitar @redaksi.madutv @madutvtulungagung @ponpesgasek @gasekmultimedia @nu_kab.kediri @pwnujawatimur @pwnujatim @pbnu @pb_nahdlatululama @ldnukota @jokowi @aswajanucenter @aswaja.nu @aswajagram @mamanimanulhaq @ngaos_abah @kedirigrafi @explorekediriraya @explorekediri @instameetkediri @kedirikekinian @kedirikusukasuka @pehkediri
@ansorkepung @ansorkediri @ansor_satu @pac_ansor_badas @gp_ansorpare @ansor.pare @anfatnu_tulungrejo
Materi Kitab Sullamut Taufiq I
قال المؤلف:
يجب على كافة المكلفين الدخول في دين الاسلام
"Wajib bagi seluruh mukallaf masuk ke dalam agama Islam"
Keterangan:
- Mukallaf adalah orang yg baligh, berakal dan telah sampai kepadanya dakwah Islam (telah mendengar dua kalimah syahadat).
👉Anak kecil dan orang gila bukan mukallaf
👉 Orang pedalaman seandainya belum pernah mendengar dua kalimah syahadat bukan mukallaf
- Kenapa setiap mukallaf wajib masuk Islam?
👉 Karena Islam adalah adalah satu-satunya agama yg benar dan diridloi oleh Allah :
(إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ)
[Surat Ali 'Imran 19]
👉 Islam adalah agama seluruh para nabi dan Rasul. Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ دِينُهُمْ وَاحِدٌ وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى
"Para nabi itu (ibarat) saudara satu bapak lain ibu, agama mereka satu (yaitu Islam) dan ibu2 mereka (syariat mereka) berbeda-beda". HR Ahmad
👉Islam adalah rahmat dan nikmat terbesar bagi manusia, karena orang yg mati dalam keadaan muslim maka akan masuk surga. Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda :
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Barang siapa akhir perkataannya Laa ilaaha illa Allah maka dia masuk surga". HR Abu Dawud
➡Artinya orang yg mati dalam keadaan muslim, dengan meyakini bahwa tidak ada yg disembah dg benar selain hanya Allah dan Muhammad bin Abdillah adalah hamba dan utusan Allah maka dia masuk surga.
#رابطة المبلغين النهضية كديري
fb.me/ldnupckediri
قال المؤلف:
يجب على كافة المكلفين الدخول في دين الاسلام
"Wajib bagi seluruh mukallaf masuk ke dalam agama Islam"
Keterangan:
- Mukallaf adalah orang yg baligh, berakal dan telah sampai kepadanya dakwah Islam (telah mendengar dua kalimah syahadat).
👉Anak kecil dan orang gila bukan mukallaf
👉 Orang pedalaman seandainya belum pernah mendengar dua kalimah syahadat bukan mukallaf
- Kenapa setiap mukallaf wajib masuk Islam?
👉 Karena Islam adalah adalah satu-satunya agama yg benar dan diridloi oleh Allah :
(إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ)
[Surat Ali 'Imran 19]
👉 Islam adalah agama seluruh para nabi dan Rasul. Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ دِينُهُمْ وَاحِدٌ وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى
"Para nabi itu (ibarat) saudara satu bapak lain ibu, agama mereka satu (yaitu Islam) dan ibu2 mereka (syariat mereka) berbeda-beda". HR Ahmad
👉Islam adalah rahmat dan nikmat terbesar bagi manusia, karena orang yg mati dalam keadaan muslim maka akan masuk surga. Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda :
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Barang siapa akhir perkataannya Laa ilaaha illa Allah maka dia masuk surga". HR Abu Dawud
➡Artinya orang yg mati dalam keadaan muslim, dengan meyakini bahwa tidak ada yg disembah dg benar selain hanya Allah dan Muhammad bin Abdillah adalah hamba dan utusan Allah maka dia masuk surga.
#رابطة المبلغين النهضية كديري
fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
Materi Kitab Sullamut taufiq 2
قال المؤلف رحمه الله :
والثبوت فيه على الدوام والتزام ما لزم عليه من الاحكام
"(Wajib bagi semua mukallaf) tetap dalam agama Islam selamanya dan menetapi hukum-hukum yg wajib baginya"
Keterangan:
👉 Tetap dalam agama Islam selamanya artinya tidak boleh ada di dalam hati niat untuk keluar dari Islam pada masa yg akan datang. Karena berniat untuk keluar dari Islam pada masa yg akan datang berarti telah keluar dari Islam seketika itu juga
من عزم على الكفر في المستقبل كفر في الحال
👉 Selamanya maksudnya sampai mati. Karena keselamatan seseorang ditentukan ketika dia mati. Jika mati dalam keadaan muslim (husnul khotimah) maka dia ahli surga, sebaliknya jika dia mati dalam keadaan kafir (su ul khotimah) maka dia ahli neraka. Allah berfirman:
(وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ)
[Surat Al-Hijr 99]
"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kematian kepadamu"
👉 Menetapi hukum yg wajib baginya adalah dengan menjalankan seluruh perkara-perkara yg diwajibkan dan meninggalkan seluruh perkara-perkara yg diharamkan (taqwa).
➡Orang mukallaf muslim wajib sholat lima waktu, puasa Romadlon, mengeluarkan zakat jika telah memiliki harta mencapai nishob, berangkat haji jika mampu, ikhlas dalam beramal, syukur, sabar, ridlo terhadap taqdir dan kewajiban lainnya, baik kewajiban dzahir maupun batin.
➡Orang mukallaf muslim wajib meninggalkan membunuh tanpa haq, zina, judi, minum khomr, riya', ujub, sombong, hasad dan perkara haram lainnya, baik keharaman dzohir maupun batin.
LDNU KAB KEDIRI
#رابطة المبلغين النهضية
#RMNU fb.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله :
والثبوت فيه على الدوام والتزام ما لزم عليه من الاحكام
"(Wajib bagi semua mukallaf) tetap dalam agama Islam selamanya dan menetapi hukum-hukum yg wajib baginya"
Keterangan:
👉 Tetap dalam agama Islam selamanya artinya tidak boleh ada di dalam hati niat untuk keluar dari Islam pada masa yg akan datang. Karena berniat untuk keluar dari Islam pada masa yg akan datang berarti telah keluar dari Islam seketika itu juga
من عزم على الكفر في المستقبل كفر في الحال
👉 Selamanya maksudnya sampai mati. Karena keselamatan seseorang ditentukan ketika dia mati. Jika mati dalam keadaan muslim (husnul khotimah) maka dia ahli surga, sebaliknya jika dia mati dalam keadaan kafir (su ul khotimah) maka dia ahli neraka. Allah berfirman:
(وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ)
[Surat Al-Hijr 99]
"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kematian kepadamu"
👉 Menetapi hukum yg wajib baginya adalah dengan menjalankan seluruh perkara-perkara yg diwajibkan dan meninggalkan seluruh perkara-perkara yg diharamkan (taqwa).
➡Orang mukallaf muslim wajib sholat lima waktu, puasa Romadlon, mengeluarkan zakat jika telah memiliki harta mencapai nishob, berangkat haji jika mampu, ikhlas dalam beramal, syukur, sabar, ridlo terhadap taqdir dan kewajiban lainnya, baik kewajiban dzahir maupun batin.
➡Orang mukallaf muslim wajib meninggalkan membunuh tanpa haq, zina, judi, minum khomr, riya', ujub, sombong, hasad dan perkara haram lainnya, baik keharaman dzohir maupun batin.
LDNU KAB KEDIRI
#رابطة المبلغين النهضية
#RMNU fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
ASAL MUASAL DAN MANFA'AT LAILATUL IJTIMA'
Sebagaimana diketahui, dikalangan jam'iyah NU ada suatu kegiatan terkenal yg disebut "Lailatul Ijtima", yaitu: Sebuah pertemuan diwaktu malam yg diselenggarakan pada setiap bulan. Kegiatan ini dilakukan usai shalat isya berjamaah. Beberapa kalangan menengarai, bahwa Lailatul Ijtima' itu, pada mulanya adalah kebiasaan para kiyai yg digunakan untuk membahas berbagai permasalahan penting diantara mereka, baik tentang masalah² keagamaan maupun berbagai persoalan sosial dan kemasyarakatan. Akhirnya pertemuan seperti itu menjadi kebiasaan orang² NU atau para pengurus NU. Acara seperti ini kemudian dimanfaatkan oleh para pengurus dan warga NU untuk membahas, memecahkan dan mencarikan solusi atas problematika organisasi, mulai dari masalah iuran, menghadapi bulan Ramadhan, menentukan awal Ramadhan sampai pada masalah² umat yg berat.
Pada masa dahulu, acara Lailatul Ijtima' dapat ditemui dari tingkat pengurus ranting, tingkat MWC, tingkat Cabang, tingkat Wilayah sampai tingkat PB. Namun seiring dengan tuntutan hidup manusia dan kesibukan mereka yg semakin tinggi serta berbagai rutinitas yg tidak mengenal waktu, maka praktis acara Lailatul Ijtiima ini mulai jarang dilakukan, meski diberbagai daerah masih banyak juga yg menyelenggarakannya pada setiap bulan.
Mengingat urusan Jam'iyah kini semakin banyak dan banyak pula diantara urusan2 itu yg begitu rumit pemecahannya, maka sebagaimana himbauan PCNU, PWNU maupun PBNU, diharapkan semua kepengurusan NU disemua tingkatan, agar senantiasa mengadakan acara pertemuan bulanan tsb.
karena pada setiap kegiatan Lailatul Ijtima, bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yg berkaitan dengan keorganisasian, mulai dari mensosialisasikan program kerja jam'iyah, menyampaikan hasil evaluasi atas kinerja kepengurusan, penyampaian informasi baru kepada warga jam'iyah, sampai pada pemaparan hasil Bahsul masail, atau problematika tergerusnya akidah warga, dan disaat² sekarang ini ketika kita sedang menghadapi pesta demokrasi 2019, para pengurus dapat memanfaatkan pertemuan tersebut sebagai media untuk sosialisasi makna politik bagi NU.
Pertemuan Lailatul Ijtima bisa juga diselenggarakan pada pagi atau siang hari (menjadi Naharul Ijtima) seperti yg dilakukan oleh sebagian kalangan pengurus Nahdliyin ditingkat PC, MWC dan lainnya yg selalu diselenggarakan di kantor masing2 maupun secara bergilir ditempat-tempat yg berbeda. Masing² desa yg menjadi tempat kegiatan tersebut mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah. Yg menggembirakan, tradisi Lailatul Ijtima juga rutin dilaksanakan diluar Jawa, yg antara satu tempat yg digunakan kegiatan dengan tempat lainnya berjarak sangat jauh. Karena acara seperti ini selain menjadi media untuk merekatkan konsolidasi organisasi, juga untuk mempererat silaturahmi sesama warga Nahdliyin, terutama antar ulama sepuh dengan pengurus dan antara generasi muda NU dengan para sesepuh NU, sehingga dua manfaat bisa diraih sekaligus.
Oleh : KH. Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kab Kediri
fb.me/ldnupckediri
Sebagaimana diketahui, dikalangan jam'iyah NU ada suatu kegiatan terkenal yg disebut "Lailatul Ijtima", yaitu: Sebuah pertemuan diwaktu malam yg diselenggarakan pada setiap bulan. Kegiatan ini dilakukan usai shalat isya berjamaah. Beberapa kalangan menengarai, bahwa Lailatul Ijtima' itu, pada mulanya adalah kebiasaan para kiyai yg digunakan untuk membahas berbagai permasalahan penting diantara mereka, baik tentang masalah² keagamaan maupun berbagai persoalan sosial dan kemasyarakatan. Akhirnya pertemuan seperti itu menjadi kebiasaan orang² NU atau para pengurus NU. Acara seperti ini kemudian dimanfaatkan oleh para pengurus dan warga NU untuk membahas, memecahkan dan mencarikan solusi atas problematika organisasi, mulai dari masalah iuran, menghadapi bulan Ramadhan, menentukan awal Ramadhan sampai pada masalah² umat yg berat.
Pada masa dahulu, acara Lailatul Ijtima' dapat ditemui dari tingkat pengurus ranting, tingkat MWC, tingkat Cabang, tingkat Wilayah sampai tingkat PB. Namun seiring dengan tuntutan hidup manusia dan kesibukan mereka yg semakin tinggi serta berbagai rutinitas yg tidak mengenal waktu, maka praktis acara Lailatul Ijtiima ini mulai jarang dilakukan, meski diberbagai daerah masih banyak juga yg menyelenggarakannya pada setiap bulan.
Mengingat urusan Jam'iyah kini semakin banyak dan banyak pula diantara urusan2 itu yg begitu rumit pemecahannya, maka sebagaimana himbauan PCNU, PWNU maupun PBNU, diharapkan semua kepengurusan NU disemua tingkatan, agar senantiasa mengadakan acara pertemuan bulanan tsb.
karena pada setiap kegiatan Lailatul Ijtima, bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yg berkaitan dengan keorganisasian, mulai dari mensosialisasikan program kerja jam'iyah, menyampaikan hasil evaluasi atas kinerja kepengurusan, penyampaian informasi baru kepada warga jam'iyah, sampai pada pemaparan hasil Bahsul masail, atau problematika tergerusnya akidah warga, dan disaat² sekarang ini ketika kita sedang menghadapi pesta demokrasi 2019, para pengurus dapat memanfaatkan pertemuan tersebut sebagai media untuk sosialisasi makna politik bagi NU.
Pertemuan Lailatul Ijtima bisa juga diselenggarakan pada pagi atau siang hari (menjadi Naharul Ijtima) seperti yg dilakukan oleh sebagian kalangan pengurus Nahdliyin ditingkat PC, MWC dan lainnya yg selalu diselenggarakan di kantor masing2 maupun secara bergilir ditempat-tempat yg berbeda. Masing² desa yg menjadi tempat kegiatan tersebut mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah. Yg menggembirakan, tradisi Lailatul Ijtima juga rutin dilaksanakan diluar Jawa, yg antara satu tempat yg digunakan kegiatan dengan tempat lainnya berjarak sangat jauh. Karena acara seperti ini selain menjadi media untuk merekatkan konsolidasi organisasi, juga untuk mempererat silaturahmi sesama warga Nahdliyin, terutama antar ulama sepuh dengan pengurus dan antara generasi muda NU dengan para sesepuh NU, sehingga dua manfaat bisa diraih sekaligus.
Oleh : KH. Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kab Kediri
fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
KITAB THAHARAH
*SHALAT LIHURMATILWAQTI
Deskripsi Masalah
Perjalanan kereta api adalah transportasi alternatif bagi orang-orang yang bepergian jauh. Di samping biayanya lebih murah dibanding dengan –semisal- bus, juga lebih efektif dan efesien waktu, karena langsung sampai kota tujuan tanpa gonta-ganti kendaraan.
Namun di balik alternatif di atas, ada banyak pertanyaan.
Sebagai contoh, Andi yang melakukan perjalanan kereta api dari kota Kediri yang berangkat pada jam 2 siang dan sampai Jawa Barat jam 8 pagi, sehingga waktu shalat Ashar, Maghrib, Isya’ dan Shubuh dihabiskan di atas kereta api. Ingin hati Andi melakukan shalat dengan sempurna. Akan tetapi sangat tidak mungkin. Sehingga Andi terpaksa melaksanakan shalat dengan cara hurmatilwaqti. Akan tetapi kebingungan Andi semakin menjadi jadi, pasalnya shalat lihurmatilwakti dilakukan dengan tidak maksimal. Misalnya ketika ruku’ dan sujud bisa ia lakukan dengan membungkukkan badan sambil duduk di kursi kereta api, namun karena malu pada penumpang yang duduk di kursi depannya, Andi hanya komat kamit melafalkan bacaan shalatnya tanpa disertai dengan gerakan semampunya yang sesuai dengan tuntutan rukun-rukun shalat. Di sisi lain jika Andi mau naik mobil, tentu ia bisa shalat dengan sempurna pada langkahnya dengan cara turun setiap hendak shalat. Namun hal itu menembus biaya yang lebih banyak dan semakin ribet.
Pertanyaan :
Bila Andi memilih naik kereta, sudah tepatkah melakukan shalat dengan lihurmatilwaqti? Atau Andi harus turun untuk shalat sempurna namun ia menanggung rugi karena ditinggal kereta?
Jawaban :
Andi harus shalat dengan menyempurnakan syarat dan rukunnya kalau mampu, jika tidak, maka wajib melakukan shalat lihurmatilwaqti dan harus i’adah (mengulangi shalatnya).
Catatan :
*Shalat lihurmatilwaqti itu kaifiyyahnya sebagaimana shalat biasa dengan arti harus melakukannya dengan semaksiamal mungkin sesuai kemampuan.
Referensi:
المجموع شرح المهذب [3 /242]
*SHALAT LIHURMATILWAQTI
Deskripsi Masalah
Perjalanan kereta api adalah transportasi alternatif bagi orang-orang yang bepergian jauh. Di samping biayanya lebih murah dibanding dengan –semisal- bus, juga lebih efektif dan efesien waktu, karena langsung sampai kota tujuan tanpa gonta-ganti kendaraan.
Namun di balik alternatif di atas, ada banyak pertanyaan.
Sebagai contoh, Andi yang melakukan perjalanan kereta api dari kota Kediri yang berangkat pada jam 2 siang dan sampai Jawa Barat jam 8 pagi, sehingga waktu shalat Ashar, Maghrib, Isya’ dan Shubuh dihabiskan di atas kereta api. Ingin hati Andi melakukan shalat dengan sempurna. Akan tetapi sangat tidak mungkin. Sehingga Andi terpaksa melaksanakan shalat dengan cara hurmatilwaqti. Akan tetapi kebingungan Andi semakin menjadi jadi, pasalnya shalat lihurmatilwakti dilakukan dengan tidak maksimal. Misalnya ketika ruku’ dan sujud bisa ia lakukan dengan membungkukkan badan sambil duduk di kursi kereta api, namun karena malu pada penumpang yang duduk di kursi depannya, Andi hanya komat kamit melafalkan bacaan shalatnya tanpa disertai dengan gerakan semampunya yang sesuai dengan tuntutan rukun-rukun shalat. Di sisi lain jika Andi mau naik mobil, tentu ia bisa shalat dengan sempurna pada langkahnya dengan cara turun setiap hendak shalat. Namun hal itu menembus biaya yang lebih banyak dan semakin ribet.
Pertanyaan :
Bila Andi memilih naik kereta, sudah tepatkah melakukan shalat dengan lihurmatilwaqti? Atau Andi harus turun untuk shalat sempurna namun ia menanggung rugi karena ditinggal kereta?
Jawaban :
Andi harus shalat dengan menyempurnakan syarat dan rukunnya kalau mampu, jika tidak, maka wajib melakukan shalat lihurmatilwaqti dan harus i’adah (mengulangi shalatnya).
Catatan :
*Shalat lihurmatilwaqti itu kaifiyyahnya sebagaimana shalat biasa dengan arti harus melakukannya dengan semaksiamal mungkin sesuai kemampuan.
Referensi:
المجموع شرح المهذب [3 /242]
KITAB THAHARAH
*SHALAT LIHURMATILWAQTI
Deskripsi Masalah
Perjalanan kereta api adalah transportasi alternatif bagi orang-orang yang bepergian jauh. Di samping biayanya lebih murah dibanding dengan –semisal- bus, juga lebih efektif dan efesien waktu, karena langsung sampai kota tujuan tanpa gonta-ganti kendaraan.
Namun di balik alternatif di atas, ada banyak pertanyaan.
Sebagai contoh, Andi yang melakukan perjalanan kereta api dari kota Kediri yang berangkat pada jam 2 siang dan sampai Jawa Barat jam 8 pagi, sehingga waktu shalat Ashar, Maghrib, Isya’ dan Shubuh dihabiskan di atas kereta api. Ingin hati Andi melakukan shalat dengan sempurna. Akan tetapi sangat tidak mungkin. Sehingga Andi terpaksa melaksanakan shalat dengan cara hurmatilwaqti. Akan tetapi kebingungan Andi semakin menjadi jadi, pasalnya shalat lihurmatilwakti dilakukan dengan tidak maksimal. Misalnya ketika ruku’ dan sujud bisa ia lakukan dengan membungkukkan badan sambil duduk di kursi kereta api, namun karena malu pada penumpang yang duduk di kursi depannya, Andi hanya komat kamit melafalkan bacaan shalatnya tanpa disertai dengan gerakan semampunya yang sesuai dengan tuntutan rukun-rukun shalat. Di sisi lain jika Andi mau naik mobil, tentu ia bisa shalat dengan sempurna pada langkahnya dengan cara turun setiap hendak shalat. Namun hal itu menembus biaya yang lebih banyak dan semakin ribet.
Pertanyaan :
Bila Andi memilih naik kereta, sudah tepatkah melakukan shalat dengan lihurmatilwaqti? Atau Andi harus turun untuk shalat sempurna namun ia menanggung rugi karena ditinggal kereta?
Jawaban :
Andi harus shalat dengan menyempurnakan syarat dan rukunnya kalau mampu, jika tidak, maka wajib melakukan shalat lihurmatilwaqti dan harus i’adah (mengulangi shalatnya).
Catatan :
*Shalat lihurmatilwaqti itu kaifiyyahnya sebagaimana shalat biasa dengan arti harus melakukannya dengan semaksiamal mungkin sesuai kemampuan.
Referensi:
المجموع شرح المهذب [3 /242]
*SHALAT LIHURMATILWAQTI
Deskripsi Masalah
Perjalanan kereta api adalah transportasi alternatif bagi orang-orang yang bepergian jauh. Di samping biayanya lebih murah dibanding dengan –semisal- bus, juga lebih efektif dan efesien waktu, karena langsung sampai kota tujuan tanpa gonta-ganti kendaraan.
Namun di balik alternatif di atas, ada banyak pertanyaan.
Sebagai contoh, Andi yang melakukan perjalanan kereta api dari kota Kediri yang berangkat pada jam 2 siang dan sampai Jawa Barat jam 8 pagi, sehingga waktu shalat Ashar, Maghrib, Isya’ dan Shubuh dihabiskan di atas kereta api. Ingin hati Andi melakukan shalat dengan sempurna. Akan tetapi sangat tidak mungkin. Sehingga Andi terpaksa melaksanakan shalat dengan cara hurmatilwaqti. Akan tetapi kebingungan Andi semakin menjadi jadi, pasalnya shalat lihurmatilwakti dilakukan dengan tidak maksimal. Misalnya ketika ruku’ dan sujud bisa ia lakukan dengan membungkukkan badan sambil duduk di kursi kereta api, namun karena malu pada penumpang yang duduk di kursi depannya, Andi hanya komat kamit melafalkan bacaan shalatnya tanpa disertai dengan gerakan semampunya yang sesuai dengan tuntutan rukun-rukun shalat. Di sisi lain jika Andi mau naik mobil, tentu ia bisa shalat dengan sempurna pada langkahnya dengan cara turun setiap hendak shalat. Namun hal itu menembus biaya yang lebih banyak dan semakin ribet.
Pertanyaan :
Bila Andi memilih naik kereta, sudah tepatkah melakukan shalat dengan lihurmatilwaqti? Atau Andi harus turun untuk shalat sempurna namun ia menanggung rugi karena ditinggal kereta?
Jawaban :
Andi harus shalat dengan menyempurnakan syarat dan rukunnya kalau mampu, jika tidak, maka wajib melakukan shalat lihurmatilwaqti dan harus i’adah (mengulangi shalatnya).
Catatan :
*Shalat lihurmatilwaqti itu kaifiyyahnya sebagaimana shalat biasa dengan arti harus melakukannya dengan semaksiamal mungkin sesuai kemampuan.
Referensi:
المجموع شرح المهذب [3 /242]
*Materi kitab Sullamut taufiq 3
قال المؤلف رحمه الله تعالى :
فمما يجب علمه واعتقاده مطلقا والنطق به في الحال ان كان كافرا والا ففي الصلاة الشهادتان وهما أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله (صلى الله عليه وسلم)
"Di antara hal yg wajib diketahui dan diyakini secara mutlak dan wajib diucapkan seketika jika seseorang kafir dan apabila tidak kafir maka wajib diucapkan dalam sholat adalah dua kalimah syahadat
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله"
*Penjelasan:
➡ Setiap mukallaf wajib mengetahui makna dua kalimah syahadat
➡ Setiap mukallaf wajib meyakini makna dua kalimah syahadat artinya ridlo dengan apa yg diketahuinya (yakni dua kalimah syahadat)
➡ Wajib bagi *mukallaf kafir untuk mengucapkan dua kalimah syahadat untuk masuk Islam seketika tanpa boleh ditunda-tunda.
👉 Apabila ada orang kafir datang kepada kita menyatakan diri mau masuk Islam maka wajib bagi kita *seketika menuntunnya membaca dua kalimah syahadat, tidak boleh kita menundanya meski hanya sesaat, bahkan meskipun kita sedang berkhutbah jum'at, harus kita hentikan khutbah dan menuntunnya membaca dua kalimah syahadat untuk masuk Islam.
👉Membaca dua kalimah syahadat boleh dengan bacaan yg telah umum atau dengan lafadz lain yg semakna misalnya:
لا خالق الا الله
لا رب الا الله
Juga boleh dengan terjemahannya dalam bahasa selain Arab.
👉 Bagi seseorang yg tidak bisa mengucapkan lafadz Muhammad dengan benar boleh menggantinya dengan Abul Qosim (nama kunyah Rasulullah)
👉 Tidak disyaratkan dengan menggunakan kata أشهد, tetapi menggunakan lafadz tersebut lebih utama karena mengandung tiga makna sekaligus yaitu aku mengetahui, aku meyakini dan aku mengakui.
➡ Bagi *mukallaf muslim wajib mengucapkan dua kalimah syahadat dalam shalat, karena tasyahhud akhir adalah rukun shalat yg apabila tidak dibaca dalam sholat maka sholat menjadi tidak sah.
➡ Dalam madzhab maliki wajib bagi seorang mukallaf muslim untuk membaca dua kalimah syahadat di luar sholat sekali seumur hidup setelah dia baligh.
#رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله تعالى :
فمما يجب علمه واعتقاده مطلقا والنطق به في الحال ان كان كافرا والا ففي الصلاة الشهادتان وهما أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله (صلى الله عليه وسلم)
"Di antara hal yg wajib diketahui dan diyakini secara mutlak dan wajib diucapkan seketika jika seseorang kafir dan apabila tidak kafir maka wajib diucapkan dalam sholat adalah dua kalimah syahadat
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله"
*Penjelasan:
➡ Setiap mukallaf wajib mengetahui makna dua kalimah syahadat
➡ Setiap mukallaf wajib meyakini makna dua kalimah syahadat artinya ridlo dengan apa yg diketahuinya (yakni dua kalimah syahadat)
➡ Wajib bagi *mukallaf kafir untuk mengucapkan dua kalimah syahadat untuk masuk Islam seketika tanpa boleh ditunda-tunda.
👉 Apabila ada orang kafir datang kepada kita menyatakan diri mau masuk Islam maka wajib bagi kita *seketika menuntunnya membaca dua kalimah syahadat, tidak boleh kita menundanya meski hanya sesaat, bahkan meskipun kita sedang berkhutbah jum'at, harus kita hentikan khutbah dan menuntunnya membaca dua kalimah syahadat untuk masuk Islam.
👉Membaca dua kalimah syahadat boleh dengan bacaan yg telah umum atau dengan lafadz lain yg semakna misalnya:
لا خالق الا الله
لا رب الا الله
Juga boleh dengan terjemahannya dalam bahasa selain Arab.
👉 Bagi seseorang yg tidak bisa mengucapkan lafadz Muhammad dengan benar boleh menggantinya dengan Abul Qosim (nama kunyah Rasulullah)
👉 Tidak disyaratkan dengan menggunakan kata أشهد, tetapi menggunakan lafadz tersebut lebih utama karena mengandung tiga makna sekaligus yaitu aku mengetahui, aku meyakini dan aku mengakui.
➡ Bagi *mukallaf muslim wajib mengucapkan dua kalimah syahadat dalam shalat, karena tasyahhud akhir adalah rukun shalat yg apabila tidak dibaca dalam sholat maka sholat menjadi tidak sah.
➡ Dalam madzhab maliki wajib bagi seorang mukallaf muslim untuk membaca dua kalimah syahadat di luar sholat sekali seumur hidup setelah dia baligh.
#رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
*Materi Kitab Sullamut Taufiq 4
قال المؤلف رحمه الله تعالى :
ومعنى أشهد أن لا إله إلا الله أن تعلم وتعتقد وتؤمن وتصدق أن لا معبود بحق في الوجود الا الله الواحد الاحد الاول القديم الحي القيوم الباقي الدائم الخالق الرازق العالم القدير...
Dan makna Asyhadu Allaa ilaaha illa Allah adalah kamu mengetahui, meyakini dan membenarkan dg lisan bahwa tdk ada yg disembah dg benar selain hanya Allah, al Waahid, al Ahad, al Awwal, al Qodiim, al Hayy, al Qoyyum, al Baaqi, ad Daaim, al Khaaliq, ar Rooziq, al 'Aalim, al Qoodir...
*Penjelasan:
- Makna syahadat pertama adalah mengakui dengan lisan dan meyakini dalam hati bahwa yg disembah dg benar itu hanya Allah saja.
- Maksud syahadat pertama adalah menafikan ketuhanan dr selain Allah dan menetapkannya hanya kepada Allah saja.
- Muallif selanjutnya menyebutkan nama-nama Allah :
👉 al Wahid artinya Dzat yg tdk ada sekutu bagi-Nya
👉 al Ahad sebagian ulama memaknainya sama dengan al Waahid, sebagian yg lain memaknainya dg Dzat yang tdk terbagi-bagi karena Ia bukan jisim
👉al Awwal al Qodiim artinya Dzat yg adanya tanpa permulaan
👉al Hayy artinya Dzat yg bersifatan hidup yg azaliyah abadiyah tidak seperti hidupnya makhluk, tanpa membutuhkan ruh, daging, tulang dan piranti lainnya
👉al Qoyyum artinya Dzat yg tdk membutuhkan kepada makhluk-Nya
👉 al Baaqi ad Daaim artinya Dzat yg tidak dikenai kerusakan, abadi tdk berpenghabisan
👉al Khooliq artinya Dzat yg mengadakan sesuatu dr tidak ada menjadi ada
👉ar Rooziq artinya Dzat yg menyampaikan rizki kepada para hamba-hamba-Nya
👉al Aalim artinya Dzat yg bersifatan dengan sifat ilmu yg azali abadi, tidak bertambah dan berkurang serta tidak berubah-rubah, dengan ilmu Nya Allah mengetahui segala sesuatu baik yg telah, sedang atau akan terjadi.
👉al Qaadir artinya Dzat yg bersifatan dg qudroh (kuasa) yg sempurna, dengan qudrohnya Allah mengadakan makhluk dan meniadakan makhluk
#رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله تعالى :
ومعنى أشهد أن لا إله إلا الله أن تعلم وتعتقد وتؤمن وتصدق أن لا معبود بحق في الوجود الا الله الواحد الاحد الاول القديم الحي القيوم الباقي الدائم الخالق الرازق العالم القدير...
Dan makna Asyhadu Allaa ilaaha illa Allah adalah kamu mengetahui, meyakini dan membenarkan dg lisan bahwa tdk ada yg disembah dg benar selain hanya Allah, al Waahid, al Ahad, al Awwal, al Qodiim, al Hayy, al Qoyyum, al Baaqi, ad Daaim, al Khaaliq, ar Rooziq, al 'Aalim, al Qoodir...
*Penjelasan:
- Makna syahadat pertama adalah mengakui dengan lisan dan meyakini dalam hati bahwa yg disembah dg benar itu hanya Allah saja.
- Maksud syahadat pertama adalah menafikan ketuhanan dr selain Allah dan menetapkannya hanya kepada Allah saja.
- Muallif selanjutnya menyebutkan nama-nama Allah :
👉 al Wahid artinya Dzat yg tdk ada sekutu bagi-Nya
👉 al Ahad sebagian ulama memaknainya sama dengan al Waahid, sebagian yg lain memaknainya dg Dzat yang tdk terbagi-bagi karena Ia bukan jisim
👉al Awwal al Qodiim artinya Dzat yg adanya tanpa permulaan
👉al Hayy artinya Dzat yg bersifatan hidup yg azaliyah abadiyah tidak seperti hidupnya makhluk, tanpa membutuhkan ruh, daging, tulang dan piranti lainnya
👉al Qoyyum artinya Dzat yg tdk membutuhkan kepada makhluk-Nya
👉 al Baaqi ad Daaim artinya Dzat yg tidak dikenai kerusakan, abadi tdk berpenghabisan
👉al Khooliq artinya Dzat yg mengadakan sesuatu dr tidak ada menjadi ada
👉ar Rooziq artinya Dzat yg menyampaikan rizki kepada para hamba-hamba-Nya
👉al Aalim artinya Dzat yg bersifatan dengan sifat ilmu yg azali abadi, tidak bertambah dan berkurang serta tidak berubah-rubah, dengan ilmu Nya Allah mengetahui segala sesuatu baik yg telah, sedang atau akan terjadi.
👉al Qaadir artinya Dzat yg bersifatan dg qudroh (kuasa) yg sempurna, dengan qudrohnya Allah mengadakan makhluk dan meniadakan makhluk
#رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
BAB SHALAT JAMA’AH
1. POLEMIK SHAF JAMA’AH
Sering kita temukan masjid atau mushalla yang bangunannya diatur dengan menyiapkan tempat khusus bagi wanita dan laki-laki. Dan mayoritasnya tempat jama’ah wanita berada di sebelah kanan atau kiri jama’ah laki-laki. Secara lazim saat menunaikan jama’ah shalat, shaf wanita berada di sebelah kanan atau kiri shaf laki-laki, baik shaf awal jama’ah laki-laki telah penuh atau belum.
Pertanyaan :
*Dimanakah tempat shaf wanita dalam jama’ah shalat saat berkumpul dengan laki-laki?
*Jawaban* :
Di belakang laki-laki. Adapun urut-urutan shaf secara detail adalah sebagai berikut: Shaf pertama adalah laki-laki dewasa, urutan berikutnya anak laki laki, kemudian khuntsa, kemudian anak perempuan, kemudian wanita dewasa.
Referensi:
حاشيتا قليوبي وعميرة (1/ 274)
(وَيَقِفُ خَلْفَهُ الرِّجَالُ ثُمَّ الصِّبْيَانُ ثُمَّ النِّسَاءُ)
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (2/ 31)
*Apakah penataan shaf dengan memposisikan jama’ah perempuan di sebelah kanan atau kiri jama’ah laki-laki tetap mendapatkan fadlilahnya jama’ah?
*Jawaban:
Khilaf. Menurut Imam Romli yang hilang adalah fadlilahnya shaf saja, sedangkan menurut Imam Ibnu Hajar yang hilang fadlilahnya jama'ah.
Referensi:
موهبة ذى الفضل ج:3 ص: 62
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (2/ 30)
.
نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج (2/ 192).
حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب (2/ 135).
Kalau ternyata tidak mendapat fadlilahnya jama’ah apakah berarti shalatnya sama dengan munfarid ?
*Jawaban :
Tidak sama dengan munfarid, walaupun menurut pendapat yang menyatakan hilangnya fadlilah jama'ah.
Referensi:
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (2/ 31)
تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي (2/ 301)
NB: Adapun penataan oleh para ulama' pendahulu kita dengan menempatkan jama'ah wanita di samping kanan atau kiri adalah sebuah sikap yang diambil untuk menghindari hal-hal yang haram, diantaranya nadhar/melihat laki laki atau perempuan yang tidak halal dan ijtima' yang mendatangkan fitnah.
fb.me/ldnupckediri
1. POLEMIK SHAF JAMA’AH
Sering kita temukan masjid atau mushalla yang bangunannya diatur dengan menyiapkan tempat khusus bagi wanita dan laki-laki. Dan mayoritasnya tempat jama’ah wanita berada di sebelah kanan atau kiri jama’ah laki-laki. Secara lazim saat menunaikan jama’ah shalat, shaf wanita berada di sebelah kanan atau kiri shaf laki-laki, baik shaf awal jama’ah laki-laki telah penuh atau belum.
Pertanyaan :
*Dimanakah tempat shaf wanita dalam jama’ah shalat saat berkumpul dengan laki-laki?
*Jawaban* :
Di belakang laki-laki. Adapun urut-urutan shaf secara detail adalah sebagai berikut: Shaf pertama adalah laki-laki dewasa, urutan berikutnya anak laki laki, kemudian khuntsa, kemudian anak perempuan, kemudian wanita dewasa.
Referensi:
حاشيتا قليوبي وعميرة (1/ 274)
(وَيَقِفُ خَلْفَهُ الرِّجَالُ ثُمَّ الصِّبْيَانُ ثُمَّ النِّسَاءُ)
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (2/ 31)
*Apakah penataan shaf dengan memposisikan jama’ah perempuan di sebelah kanan atau kiri jama’ah laki-laki tetap mendapatkan fadlilahnya jama’ah?
*Jawaban:
Khilaf. Menurut Imam Romli yang hilang adalah fadlilahnya shaf saja, sedangkan menurut Imam Ibnu Hajar yang hilang fadlilahnya jama'ah.
Referensi:
موهبة ذى الفضل ج:3 ص: 62
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (2/ 30)
.
نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج (2/ 192).
حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب (2/ 135).
Kalau ternyata tidak mendapat fadlilahnya jama’ah apakah berarti shalatnya sama dengan munfarid ?
*Jawaban :
Tidak sama dengan munfarid, walaupun menurut pendapat yang menyatakan hilangnya fadlilah jama'ah.
Referensi:
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (2/ 31)
تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي (2/ 301)
NB: Adapun penataan oleh para ulama' pendahulu kita dengan menempatkan jama'ah wanita di samping kanan atau kiri adalah sebuah sikap yang diambil untuk menghindari hal-hal yang haram, diantaranya nadhar/melihat laki laki atau perempuan yang tidak halal dan ijtima' yang mendatangkan fitnah.
fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
Mari SIMAK....!!!!!
Pengajian Akbar Muharram 1440 H
Launching *Rabitotul Muballighin Nahdlatul Ulama
Launching *Buku Khutbah Rahmatan Lil 'Alamin
Launching Buku Aswaja *Mengurai Tiga Aliran diluar Ahlussunnah wal Jama'ah - Wahabi - Ikhwanul Muslimin - HTI
Dalam Peringatan Tahun Baru 1440 H *Masjid Agung An-Nuur Pare Kediri,
_Bersama
*Bp. KH. MARZUKI MUSTAMAR, M.Ag
(Ketua PWNU Jawa Timur)
*DI MADUTV TULUNGAGUNG
CHANNEL 35 UHF
Kamis, 04 Oktober 2018
Jam 20:00 WIB
*VIA STREAMING :
www.madu.tv
*VIA FACEBOOK :
https://www.facebook.com/www.madu.tv/videos/2196549023926571/
*ATAU DOWNLOAD APLIKASI MADUTV TULUNGAGUNG DI GOOGLE PLAY ALAMAT :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.radioimzers.madutv
*PARABOLA
SATELIT CHINASAT 11
PARABOLA NINMEDIA
FREQUENSI 12560 SR 43200 VERTICAL KU BAND
*NINEMEDIA
Pengajian Akbar Muharram 1440 H
Launching *Rabitotul Muballighin Nahdlatul Ulama
Launching *Buku Khutbah Rahmatan Lil 'Alamin
Launching Buku Aswaja *Mengurai Tiga Aliran diluar Ahlussunnah wal Jama'ah - Wahabi - Ikhwanul Muslimin - HTI
Dalam Peringatan Tahun Baru 1440 H *Masjid Agung An-Nuur Pare Kediri,
_Bersama
*Bp. KH. MARZUKI MUSTAMAR, M.Ag
(Ketua PWNU Jawa Timur)
*DI MADUTV TULUNGAGUNG
CHANNEL 35 UHF
Kamis, 04 Oktober 2018
Jam 20:00 WIB
*VIA STREAMING :
www.madu.tv
*VIA FACEBOOK :
https://www.facebook.com/www.madu.tv/videos/2196549023926571/
*ATAU DOWNLOAD APLIKASI MADUTV TULUNGAGUNG DI GOOGLE PLAY ALAMAT :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.radioimzers.madutv
*PARABOLA
SATELIT CHINASAT 11
PARABOLA NINMEDIA
FREQUENSI 12560 SR 43200 VERTICAL KU BAND
*NINEMEDIA
Facebook
Keluarga Besar Madu Network Tulungagung
WARTA MADU SIANG 4 OKTOBER 2018 #JURNALISMADU #JURNALISMADUNETWORK #MADUTV #MADUNETWORK #MADUTVTULUNGAGUNG #MADUTVKEDIRI #MADUTVBLITAR #BERITATULUNGAGUNG #BERITABLITAR #BERITAKEDIRI #JURNALISBERITA...
Materi Sullamut Taufiq 5
قال المؤلف رحمه الله :
الفعال لما يريد ما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن و لا حول ولاقوة الا بالله العلي العظيم
"Dzat yg melakukan apa yg Ia kehendaki tanpa ada yg dapat menghalangi, apapun yg Allah kehendaki pada azal terjadinya pasti terjadi dan apapun yg tidak Allah kehendaki pada azal terjadinya pasti tidak terjadi, tidak ada daya untuk meninggalkan kemaksiatan kecuali dengan perlindungan Allah dan tidak ada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan-Nya yang maha tinggi dan agung kekuasaa-Nya".
Penjelasan:
➡ Allah maha kuasa untuk menciptakan sesuatu yg Ia kehendaki pada azal dengan mudah tanpa ada satupun makhluk yg bisa menghalangi terjadinya.
➡ Segala sesuatu yg terjadi di alam semesta ini (baik benda atau perbuatanya, baik berupa kebaikan atau keburukan, kemaksiatan atau ketaatan, keimanan atau kekufuran) adalah terjadi dengan kehendak (iradah/masyiah) Allah.
👉 Artinya Allah yg telah menentukan terjadinya baik sifat-sifatnya maupun waktu terjadinya.
➡ Ketika manusia berbuat ketaatan seperti sholat, puasa, membaca al Qur'an, sedekah dan lainya adalah karena taufiq Allah, artinya Allah menciptakan kekuatan pada diri manusia tersebut untuk melakukan ketaatan.
➡ Ketika manusia meninggalkan kemaksiatan seperti minum khomr, berjudi, berzina dst maka itu semua adalah karena Allah melindunginya dari perbuatan-perbuatan maksiat tersebut.
👉 Tidak layak bagi kita untuk sombong dan ujub atas ketaatan yg kita lakukan, karena itu tidak dapat kita lakukan tanpa taufiq Allah.
#رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله :
الفعال لما يريد ما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن و لا حول ولاقوة الا بالله العلي العظيم
"Dzat yg melakukan apa yg Ia kehendaki tanpa ada yg dapat menghalangi, apapun yg Allah kehendaki pada azal terjadinya pasti terjadi dan apapun yg tidak Allah kehendaki pada azal terjadinya pasti tidak terjadi, tidak ada daya untuk meninggalkan kemaksiatan kecuali dengan perlindungan Allah dan tidak ada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan-Nya yang maha tinggi dan agung kekuasaa-Nya".
Penjelasan:
➡ Allah maha kuasa untuk menciptakan sesuatu yg Ia kehendaki pada azal dengan mudah tanpa ada satupun makhluk yg bisa menghalangi terjadinya.
➡ Segala sesuatu yg terjadi di alam semesta ini (baik benda atau perbuatanya, baik berupa kebaikan atau keburukan, kemaksiatan atau ketaatan, keimanan atau kekufuran) adalah terjadi dengan kehendak (iradah/masyiah) Allah.
👉 Artinya Allah yg telah menentukan terjadinya baik sifat-sifatnya maupun waktu terjadinya.
➡ Ketika manusia berbuat ketaatan seperti sholat, puasa, membaca al Qur'an, sedekah dan lainya adalah karena taufiq Allah, artinya Allah menciptakan kekuatan pada diri manusia tersebut untuk melakukan ketaatan.
➡ Ketika manusia meninggalkan kemaksiatan seperti minum khomr, berjudi, berzina dst maka itu semua adalah karena Allah melindunginya dari perbuatan-perbuatan maksiat tersebut.
👉 Tidak layak bagi kita untuk sombong dan ujub atas ketaatan yg kita lakukan, karena itu tidak dapat kita lakukan tanpa taufiq Allah.
#رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
Materi Kitab Sullamut Taufiq 6
قال المؤلف رحمه الله :
موصوف بكل كمال منزه عن كل نقص {ليس كمثله شيء وهو السميع البصير}
"Allah disifati dengan setiap sifat sempurna (yang layak bagi-Nya), disucikan dari setiap sifat kurang (sifat yg tidak layak bagi-Nya), tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya baik dr satu segi maupun semua segi dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat"
Penjelasan:
➡ Ahlussunnah wal-Jama'ah meyakini bahwa Allah memiliki sifat tidak seperti Muktazilah yg menafikan sifat Allah (Mu'aththilah)
👉 Sifat Allah berbeda dengan sifat makhluk, sifat Allah azaliyah abadiyah (tidak berpermulaan dan berpenghabisan, tidak berubah-rubah), sedangkan sifat makhluk haaditsah (berpermulaan dan berubah-rubah)
👉 Sifat Allah seluruhnya merupakan sifat kesempurnaan *yg layak bagi Allah
👉 Sifat sempurna ada tiga:
1. Sifat sempurna yg layak untuk Allah dan makhluk-Nya misalnya sifat ilmu, sama', bashar
2. Sifat sempurna yg hanya layak untuk manusia tidak untuk Allah misalnya sifat dzaka' (cerdas)
3. Sifat sempurna yang hanya layak untk Allah tidak untuk makhluk seperti al Jabbar
👉 Seluruh sifat makhluk adalah sifat yg tidak layak bagi Allah, sehingga Allah disucikan dr semua sifat makhluk.
👉 Imam at Thohawi (227 H sd 321 H) berkata:
ومن وصف الله بمعنى من معاني البشر فقد كفر
Barang siapa mensifati Allah dengan salah satu dari sifat manusia maka dia telah kufur
➡ Para ulama mengatakan: Q.S as Syura:11 adalah ayat yg paling jelas dalam al Qur'an yg menegaskan tanzih/tauhid; pensucian Allah dari menyerupai makhluk-Nya secara total
👉Para ulama berkesimpulan dari ayat tersebut bahwa:
1. Allah bukan benda
2. Allah tidak disifati dengan sifat benda
# Allah tidak berubah
# Allah ada tanpa tempat dan arah
# Allah tidak berlaku baginya zaman
# Allah tidak berbentuk dan berukuran
👉 Allah bersifatan dengan sama' (mendengar) yg tidak sama dengan sifat pendengaran makhluk, pendengaran Allah azali dan abadi tanpa membutuhkan telinga dan alat yg lainya, denganya Allah mendengar segala sesuatu.
👉 Allah bersifatan dengan bashar (melihat) yg tidak sama dengan penglihatan makhluk, penglihatan Allah azali dan abadi tanpa membutuhkan mata dan alat lainya, dengannya Allah melihat segala sesuatu.
# رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله :
موصوف بكل كمال منزه عن كل نقص {ليس كمثله شيء وهو السميع البصير}
"Allah disifati dengan setiap sifat sempurna (yang layak bagi-Nya), disucikan dari setiap sifat kurang (sifat yg tidak layak bagi-Nya), tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya baik dr satu segi maupun semua segi dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat"
Penjelasan:
➡ Ahlussunnah wal-Jama'ah meyakini bahwa Allah memiliki sifat tidak seperti Muktazilah yg menafikan sifat Allah (Mu'aththilah)
👉 Sifat Allah berbeda dengan sifat makhluk, sifat Allah azaliyah abadiyah (tidak berpermulaan dan berpenghabisan, tidak berubah-rubah), sedangkan sifat makhluk haaditsah (berpermulaan dan berubah-rubah)
👉 Sifat Allah seluruhnya merupakan sifat kesempurnaan *yg layak bagi Allah
👉 Sifat sempurna ada tiga:
1. Sifat sempurna yg layak untuk Allah dan makhluk-Nya misalnya sifat ilmu, sama', bashar
2. Sifat sempurna yg hanya layak untuk manusia tidak untuk Allah misalnya sifat dzaka' (cerdas)
3. Sifat sempurna yang hanya layak untk Allah tidak untuk makhluk seperti al Jabbar
👉 Seluruh sifat makhluk adalah sifat yg tidak layak bagi Allah, sehingga Allah disucikan dr semua sifat makhluk.
👉 Imam at Thohawi (227 H sd 321 H) berkata:
ومن وصف الله بمعنى من معاني البشر فقد كفر
Barang siapa mensifati Allah dengan salah satu dari sifat manusia maka dia telah kufur
➡ Para ulama mengatakan: Q.S as Syura:11 adalah ayat yg paling jelas dalam al Qur'an yg menegaskan tanzih/tauhid; pensucian Allah dari menyerupai makhluk-Nya secara total
👉Para ulama berkesimpulan dari ayat tersebut bahwa:
1. Allah bukan benda
2. Allah tidak disifati dengan sifat benda
# Allah tidak berubah
# Allah ada tanpa tempat dan arah
# Allah tidak berlaku baginya zaman
# Allah tidak berbentuk dan berukuran
👉 Allah bersifatan dengan sama' (mendengar) yg tidak sama dengan sifat pendengaran makhluk, pendengaran Allah azali dan abadi tanpa membutuhkan telinga dan alat yg lainya, denganya Allah mendengar segala sesuatu.
👉 Allah bersifatan dengan bashar (melihat) yg tidak sama dengan penglihatan makhluk, penglihatan Allah azali dan abadi tanpa membutuhkan mata dan alat lainya, dengannya Allah melihat segala sesuatu.
# رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
Materi Kitab Sullamut Taufiq 7
قال المؤلف رحمه الله تعالى :
فهو القديم و ما سواه حادث وهو الخالق وما سواه مخلوق
"Maka hanya Dia (Allah) saja yg qodiim (tidak berpermulaan), sesuatu selain-Nya adalah haadits (berpermulaan), hanya Dia (Allah) saja yg al Khaaliq (pencipta), sesuatu selain-Nya adalah makhluk (diciptakan).
Penjelasan :
➡ Ahlussunnah wal-Jama'ah meyakini bahwa tidak ada yg qodiim (adanya tanpa permulaan) kecuali hanya Allah ta'ala saja.
👉 Hati-hati dengan keyakinan para Filosuf yg meyakini bahwa alam ini qodiim/azali.
🔵Para Filaosuf dalam masalah ini terbelah menjadi dua:
1. Filousuf generasi awal (mutaqoddimin) seperti Aristoteles meyakini bahwa jenis alam dan individu-individunya itu qodiim/azali.
2. Filousuf generasi akhir (muhdatsun) meyakini bahwa jenis alam itu qodiim/azali, sementara individu-individunya haadits. Di antara orang yg berpendapat seperti ini adalah Ibnu Taimiyah.
👉 al Imam Badruddin az Zarkasyi dalam kitab Jam'ul Jawami' mengutip ijma' tentang kukufuran dua golongan filousuf di atas, beliau mengatakan:
وضللهم المسلمون وكفروهم
"Umat Islam telah menyesatkan mereka dan telah mengkafirkan mereka"
➡ Ahlussunnah wal-Jama'ah meyakini bahwa tidak ada pencipta (Dzat yg mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada) kecuali hanya Allah.
👉 Segala sesuatu selain Allah dari dzarroh (benda terkecil) sampai dengan arsy (makhluk terbesar), bergerak dan diam yg dilakukan manusia, niat dan bersitan hati semua Allah yg telah menciptakannya.
👉 Allah ta'ala berfirman :
(وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ)
[Surat Al-Furqan 2]
"Dan Dia (Allah) yang telah menciptakan segala sesuatu"
👉 Allah pencipta manusia dan semua perbuatannya. Allah berfirman:
(وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ)
[Surat Ash-Shaffat 96]
"Dan Allah yg telah menciptakan kalian dan apa yg kalian kerjakan"
👉 Allah pencipta kebaikan dan keburukan. Allah ta'ala berfirman :
(مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ)
[Surat Al-Falaq 2]
"Aku berlindung dari keburukan sesuatu yg telah Allah ciptakan"
👉 Hati-hati dengan aqidah qodariyah yg dikembangkan HTI yg menyatakan manusia menciptakan perbuatannya yg ikhtiyariyah (terjadi dengan kehendak manusia), mereka juga meyakini Allah pencipta kebaikan saja.
👉 tabiat dan illah (semacam sebab) tidak menciptakan sesuatu. Tabiat api yg panas membakar tidak menciptakan terbakar.
👉 Allah pencipta sebab dan akibat
# رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله تعالى :
فهو القديم و ما سواه حادث وهو الخالق وما سواه مخلوق
"Maka hanya Dia (Allah) saja yg qodiim (tidak berpermulaan), sesuatu selain-Nya adalah haadits (berpermulaan), hanya Dia (Allah) saja yg al Khaaliq (pencipta), sesuatu selain-Nya adalah makhluk (diciptakan).
Penjelasan :
➡ Ahlussunnah wal-Jama'ah meyakini bahwa tidak ada yg qodiim (adanya tanpa permulaan) kecuali hanya Allah ta'ala saja.
👉 Hati-hati dengan keyakinan para Filosuf yg meyakini bahwa alam ini qodiim/azali.
🔵Para Filaosuf dalam masalah ini terbelah menjadi dua:
1. Filousuf generasi awal (mutaqoddimin) seperti Aristoteles meyakini bahwa jenis alam dan individu-individunya itu qodiim/azali.
2. Filousuf generasi akhir (muhdatsun) meyakini bahwa jenis alam itu qodiim/azali, sementara individu-individunya haadits. Di antara orang yg berpendapat seperti ini adalah Ibnu Taimiyah.
👉 al Imam Badruddin az Zarkasyi dalam kitab Jam'ul Jawami' mengutip ijma' tentang kukufuran dua golongan filousuf di atas, beliau mengatakan:
وضللهم المسلمون وكفروهم
"Umat Islam telah menyesatkan mereka dan telah mengkafirkan mereka"
➡ Ahlussunnah wal-Jama'ah meyakini bahwa tidak ada pencipta (Dzat yg mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada) kecuali hanya Allah.
👉 Segala sesuatu selain Allah dari dzarroh (benda terkecil) sampai dengan arsy (makhluk terbesar), bergerak dan diam yg dilakukan manusia, niat dan bersitan hati semua Allah yg telah menciptakannya.
👉 Allah ta'ala berfirman :
(وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ)
[Surat Al-Furqan 2]
"Dan Dia (Allah) yang telah menciptakan segala sesuatu"
👉 Allah pencipta manusia dan semua perbuatannya. Allah berfirman:
(وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ)
[Surat Ash-Shaffat 96]
"Dan Allah yg telah menciptakan kalian dan apa yg kalian kerjakan"
👉 Allah pencipta kebaikan dan keburukan. Allah ta'ala berfirman :
(مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ)
[Surat Al-Falaq 2]
"Aku berlindung dari keburukan sesuatu yg telah Allah ciptakan"
👉 Hati-hati dengan aqidah qodariyah yg dikembangkan HTI yg menyatakan manusia menciptakan perbuatannya yg ikhtiyariyah (terjadi dengan kehendak manusia), mereka juga meyakini Allah pencipta kebaikan saja.
👉 tabiat dan illah (semacam sebab) tidak menciptakan sesuatu. Tabiat api yg panas membakar tidak menciptakan terbakar.
👉 Allah pencipta sebab dan akibat
# رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
👍1
Ralat:
Tertulis: Jam'ul Jawami'
Benar: Tasyniiful masaami' syarah Jam'ul Jawaami'
Tertulis: Jam'ul Jawami'
Benar: Tasyniiful masaami' syarah Jam'ul Jawaami'
Materi Kitab Sullamut Taufiq 8
➡ Berdasarkan uraian makna syahadat pertama di atas, para ulama menjelaskan, wajib ain bagi setiap muslim mengetahui dan meyakini bahwa Allah memiliki 13 sifat wajib (menurut ulama Asy'ariyah mutaqoddimin) atau 20 sifat (menurut ulama Asy'ariyah mutaakhkhirin).
👉 Kenapa?
1. Karena 13/20 sifat tersifat disebutkan di dalam al Qur'an dan hadits secara berulang-ulang, baik secara lafadz maupun makna
2. Karena sifat-sifat tersebut dapat diketahui dengan akal.
👉 Penjelasan sifat wajib bagi Allah:
1) Al-Wujud
Artinya bahwa Allah itu (maujud) pasti ada, tanpa ada keraguan sama sekali akan ada-Nya). Allah ta’ala berfirman:
أَفِي اللهِ شَكٌّ
“Tiada keraguan akan adanya Allah” (Q.S.Ibrahim:10)
Bukti adanya Allah ta’ala secara akal adalah adanya alam semesta ini.
2) Al-Qidam
Artinya bahwa Allah itu qadim/azali yakni adanya Allah tanpa ada permulaannya. Allah ta’ala berfirman:
هُوَ اْلأَوَّلُ
“Hanya Dia (Allah) al Awwal (yang ada tanpa permulaan)”.(Q.S.al-Hadid:3)
Secara akal Allah pasti azali, sebab apabila dikatakan tidak azali berarti Allah hadits (adanya berpermulaan) dan itu berarti membutuhkan pada sesuatu yang menjadikan nya ada, dan itu berarti makhluk.
3) Al-Baqa’
Baqa’ artinya kekal, keberadaan tanpa akhir dan penghabisan. Allah ta’ala berfirman :
وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو اْلجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ
“Dan kekal dzat tuhanmu yang memiliki keagungan dan kemulyaan” (Q.S ar Rahman:27)
Secara akal seandainya Allah tidak bersifat baqa’ tentu alam ini tidak akan ada, tetapi faktanya alam ada, maka terbuktilah keabadian Allah ta’ala.
4) Al-Mukhalafatu lil hawaditsi
Al Mukhalafatu lil hawaditsi artinya Allah tidak menyerupai makhluk-Nya baik dari satu segi maupun semua segi. Allah ta’ala berfirman :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
“Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah (baik dari satu segi maupun semua segi)”. (Q.S. asy- Syura: 11).
Secara akal seandainya Allah menyerupai makhluk-Nya, tentu boleh bagi-Nya disifati dengan sifat makhluknya seperti: berubah, berkembang, dan binasa. Seandainya demikian tentu membutuhkan kepada sesuatu yang mengubah-Nya. Imam Abu Hanifah mengatakan:
أَنَّى يُشْبِهُ اْلخَالِقُ مَخْلُوْقَهُ
“Tidak mungkin al Khaliq (Dzat yang menciptakan) serupa dengan makhluk (yang diciptakannya)”.
5) Al-Qiyam binnafsi
Al Qiyam binnafsi artinya bahwa Allah tidak butuh kepada segala sesuatu selainnya. Adapun segala sesuatu selain Allah pasti membutuhkan kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman:
وَاللهُ اْلغَنِيُّ وَأَنْتُمُ اْلفُقَرَاءُ
”Dan Allah maha kaya dan kalianlah yang membutuhkan (kepada-Nya)”. (Q.S Muhammad: 38)
Secara akal apabila Allah tidak disifati dengan al qiyamu binafsihi maka berarti Allah membutuhkan kepada sesuatu yang lain. Apabila demikian berarti Ia lemah, padahal sesuatu yang lemah tidak sah dijadikan sebagai tuhan.
6) Al-Wahdaniyah
Al Wahdaniyah artinya bahwa Allah Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Imam Abu Hanifah mengatakan:
إِنَّ اللهَ وَاحِدٌ لَا مِنْ طَرِيْقِ اْلعَدَدِ وَلَكِنْ مِنْ طَرِيْقِ أَنَّهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
“Allah esa tidak dari segi bilangan tetapi dari segi bahwa Allah tidak ada sekutu bagiNya”
Allah berfirman:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ
“Katakanlah (wahai Muhammad) Allah maha Esa”. (Q.S. al-Ikhlas:1)
Secara akal seandainya Allah tidak bersifat wahdaniyah berarti Dia muta’addid (berbilang). Dan apabila Allah berbilang tentu alam ini tidak akan teratur, akan tetapi kenyataannya alam semesta ini teratur, maka Allah pasti bersifat wahdaniyah.
7. Al Qudrah
Artinya bahwa Allah ta’ala pasti memiliki sifat Qudrah (berkuasa terhadap segala sesuatu). Dengan sifat qudrah inilah Allah mengadakan makhluk-Nya dari tidak ada menjadi ada, dan meniadakan makhluk-Nya dari ada menjadi tidak ada. Allah ta’ala berfirman:
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dialah (Allah) yang maha kuasa atas seagala sesuatu”.(Q.S al Maidah 120)
Secara akal, kita katakan: bahwa seandainya Allah tidak berkuasa terhadap segala sesuatu, berarti Allah lemah. Apabila Allah lemah tentu tidak akan ada alam semesta, Namun kenyataannya alam semesta jelas-jelas ada, seperti yang k
➡ Berdasarkan uraian makna syahadat pertama di atas, para ulama menjelaskan, wajib ain bagi setiap muslim mengetahui dan meyakini bahwa Allah memiliki 13 sifat wajib (menurut ulama Asy'ariyah mutaqoddimin) atau 20 sifat (menurut ulama Asy'ariyah mutaakhkhirin).
👉 Kenapa?
1. Karena 13/20 sifat tersifat disebutkan di dalam al Qur'an dan hadits secara berulang-ulang, baik secara lafadz maupun makna
2. Karena sifat-sifat tersebut dapat diketahui dengan akal.
👉 Penjelasan sifat wajib bagi Allah:
1) Al-Wujud
Artinya bahwa Allah itu (maujud) pasti ada, tanpa ada keraguan sama sekali akan ada-Nya). Allah ta’ala berfirman:
أَفِي اللهِ شَكٌّ
“Tiada keraguan akan adanya Allah” (Q.S.Ibrahim:10)
Bukti adanya Allah ta’ala secara akal adalah adanya alam semesta ini.
2) Al-Qidam
Artinya bahwa Allah itu qadim/azali yakni adanya Allah tanpa ada permulaannya. Allah ta’ala berfirman:
هُوَ اْلأَوَّلُ
“Hanya Dia (Allah) al Awwal (yang ada tanpa permulaan)”.(Q.S.al-Hadid:3)
Secara akal Allah pasti azali, sebab apabila dikatakan tidak azali berarti Allah hadits (adanya berpermulaan) dan itu berarti membutuhkan pada sesuatu yang menjadikan nya ada, dan itu berarti makhluk.
3) Al-Baqa’
Baqa’ artinya kekal, keberadaan tanpa akhir dan penghabisan. Allah ta’ala berfirman :
وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو اْلجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ
“Dan kekal dzat tuhanmu yang memiliki keagungan dan kemulyaan” (Q.S ar Rahman:27)
Secara akal seandainya Allah tidak bersifat baqa’ tentu alam ini tidak akan ada, tetapi faktanya alam ada, maka terbuktilah keabadian Allah ta’ala.
4) Al-Mukhalafatu lil hawaditsi
Al Mukhalafatu lil hawaditsi artinya Allah tidak menyerupai makhluk-Nya baik dari satu segi maupun semua segi. Allah ta’ala berfirman :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
“Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah (baik dari satu segi maupun semua segi)”. (Q.S. asy- Syura: 11).
Secara akal seandainya Allah menyerupai makhluk-Nya, tentu boleh bagi-Nya disifati dengan sifat makhluknya seperti: berubah, berkembang, dan binasa. Seandainya demikian tentu membutuhkan kepada sesuatu yang mengubah-Nya. Imam Abu Hanifah mengatakan:
أَنَّى يُشْبِهُ اْلخَالِقُ مَخْلُوْقَهُ
“Tidak mungkin al Khaliq (Dzat yang menciptakan) serupa dengan makhluk (yang diciptakannya)”.
5) Al-Qiyam binnafsi
Al Qiyam binnafsi artinya bahwa Allah tidak butuh kepada segala sesuatu selainnya. Adapun segala sesuatu selain Allah pasti membutuhkan kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman:
وَاللهُ اْلغَنِيُّ وَأَنْتُمُ اْلفُقَرَاءُ
”Dan Allah maha kaya dan kalianlah yang membutuhkan (kepada-Nya)”. (Q.S Muhammad: 38)
Secara akal apabila Allah tidak disifati dengan al qiyamu binafsihi maka berarti Allah membutuhkan kepada sesuatu yang lain. Apabila demikian berarti Ia lemah, padahal sesuatu yang lemah tidak sah dijadikan sebagai tuhan.
6) Al-Wahdaniyah
Al Wahdaniyah artinya bahwa Allah Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Imam Abu Hanifah mengatakan:
إِنَّ اللهَ وَاحِدٌ لَا مِنْ طَرِيْقِ اْلعَدَدِ وَلَكِنْ مِنْ طَرِيْقِ أَنَّهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
“Allah esa tidak dari segi bilangan tetapi dari segi bahwa Allah tidak ada sekutu bagiNya”
Allah berfirman:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ
“Katakanlah (wahai Muhammad) Allah maha Esa”. (Q.S. al-Ikhlas:1)
Secara akal seandainya Allah tidak bersifat wahdaniyah berarti Dia muta’addid (berbilang). Dan apabila Allah berbilang tentu alam ini tidak akan teratur, akan tetapi kenyataannya alam semesta ini teratur, maka Allah pasti bersifat wahdaniyah.
7. Al Qudrah
Artinya bahwa Allah ta’ala pasti memiliki sifat Qudrah (berkuasa terhadap segala sesuatu). Dengan sifat qudrah inilah Allah mengadakan makhluk-Nya dari tidak ada menjadi ada, dan meniadakan makhluk-Nya dari ada menjadi tidak ada. Allah ta’ala berfirman:
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dialah (Allah) yang maha kuasa atas seagala sesuatu”.(Q.S al Maidah 120)
Secara akal, kita katakan: bahwa seandainya Allah tidak berkuasa terhadap segala sesuatu, berarti Allah lemah. Apabila Allah lemah tentu tidak akan ada alam semesta, Namun kenyataannya alam semesta jelas-jelas ada, seperti yang k
ita saksikan dengan mata kepala kita. Dengan demikian, terbuktilah secara akal bahwa Allah maha kuasa terhadap segala sesuatu.
👉 Bersambung
# رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
👉 Bersambung
# رابطة المبلغين النهضية كديري
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
Materi Kitab Sullamut Taufiq 9
➡ Ringkasan makna syahadat pertama bahwa Allah memiliki 13/20 sifat wajib (lanjutan)..
8. Al Iradah
Artinya bahwa Allah ta’ala pasti memiliki sifat al iradah (maha berkehendak). Dengan sifat iradah, Allah menentukan makhluk-makhluk Nya dengan sebagian sifat tidak dengan sifat yang lainnya (tinggi tidak pendek, gemuk tidak kurus, tampan tidak jelek dan seterusnya). Dengan sifat iradah Allah juga menentukan makhluk dengan waktu tertentu tidak dengan waktu yang lain (dahulu tidak sekarang, besok tidak sekarang, hari ini tidak kemarin dan seterusnya). Dengan demikian, apapun yang terjadi di alam semesta ini adalah terjadi dengan kehendak Allah. Segala sesuatu yang dikehendaki oleh Allah pada azal pasti terjadi dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah pada azal pasti tidak terjadi. Allah ta’ala berfirman:
مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ
“Apapun yang Allah kehendaki pada azal maka pasti terjadi dan sesuatu yang tidak Allah kehendaki pada azal pasti tidak terjadi.
Secara akal, seandainya Allah tidak memiliki sifat iradah maka pastilah alam semesta ini tidak akan ada. Karena adanya alam semesta dengan segala bentuk dan sifat-sifatnya pasti membutuhkan pada dzat yang menentukannya pada bentuk dan sifat-sifatnya tersebut. Dan kita tahu persis, bahwa kita bukan orang yang menentukan bentuk dan sifat-sifat yang ada pada diri kita sekarang. Dengan demikian terbukti bahwa yang menentukannya adalah Allah ta’ala yang memiliki sifat iradah.
9. Al ‘Ilm
Artinya Allah disifati dengan sifat ilmu. Ilmu Allah tidak serupa dengan ilmu makhluk Nya. Ilmu Allah azali abadi (tanpa permulaan dan tanpa akhiran), tidak bertambah dan juga tidak berkurang, tidak berubah-ubah, tidak didahului dengan kebodohan. Dengan sifat ilmunya Allah ta’ala mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, yang akan terjadi sampai tidak ada akhirnya dan mengetahui sesuatu yang tidak terjadi seandainya terjadi bagaimana terjadinya (Allah mengetahuinya). Allah ta’ala berfirman:
وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
“Dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.
Secara akal, seandainya Allah tidak disifati dengan sifat ilmu, berarti disifati dengan sifat sebaliknya yaitu bodoh. Padahal bodoh adalah sifat kurang yang tidak layak bagi Allah ta’ala.
10. Al Hayat
Allah memiliki sifat hayah (hidup), hidupnya Allah tidak seperti hidupnya makhluk, hidupnya Allah azaliyah abadiyah (tanpa permulaan dan tanpa akhiran), hidup Allah tidak membutuhkan ruh, daging, tulang, dan darah, berbeda dengan makhluk Nya yang tidak dapat hidup tanpa unsur-unsur tersebut. Allah ta’ala berfirman:
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ
”Allah tiada tuhan selain-Nya yang maha hidup.”(Q.S al Baqarah 255)
Secara akal, seandainya Allah tidak memiliki sifat Hayat tentu tidak akan bersifat al Qudrah (berkuasa), al Iradah (berkehendak), al Ilmu (mengetahui), sebab sifat-sifat ini tidak dimiliki oleh sesuatu yang mati. Dan apabila Allah tidak bersifat dengan sifat-sifat tersebut tentu akan disifati dengan lawan dari sifat-sifat tersebut, yaitu al Mamaat (mati), al‘ajz (lemah), al Karahah (terpaksa) dan al Jahl (bodoh), padahal seluruhnya merupakan sifat kurang yang tidak layak bagi tuhan. Dan seandainya Allah tidak bersifat al Hayat, tentu alam ini tidak akan ada, tetapi sebagaimana kita saksikan bersama, bahwa alam ini ada, ini membuktikan bahwa Allah Maha Hidup.
11. Al Sam’u
Artinya Allah maha mendengar dengan sifat pendengaran yang azali dan abadi (tanpa permulaan dan tanpa akhiran) tidak seperti pendengaran makhlukNya. Allah ta’ala mendengar tanpa membutuhkan pada telinga dan alat-alat yang lainnya. Dengan pendengarannya Allah mendengar segala sesuatu yang ada di alam ini dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari pendengaran-Nya.
Secara akal, apabila Allah tidak bersifat Maha Mendengar maka berarti Ia tuli, sementara tuli adalah sifat kurang yang tidak layak bagi tuhan, maka mustahil Allah tidak bersifat Mendengar dan terbuktilah bahwa Allah maha mendengar.
12. Al Basha
➡ Ringkasan makna syahadat pertama bahwa Allah memiliki 13/20 sifat wajib (lanjutan)..
8. Al Iradah
Artinya bahwa Allah ta’ala pasti memiliki sifat al iradah (maha berkehendak). Dengan sifat iradah, Allah menentukan makhluk-makhluk Nya dengan sebagian sifat tidak dengan sifat yang lainnya (tinggi tidak pendek, gemuk tidak kurus, tampan tidak jelek dan seterusnya). Dengan sifat iradah Allah juga menentukan makhluk dengan waktu tertentu tidak dengan waktu yang lain (dahulu tidak sekarang, besok tidak sekarang, hari ini tidak kemarin dan seterusnya). Dengan demikian, apapun yang terjadi di alam semesta ini adalah terjadi dengan kehendak Allah. Segala sesuatu yang dikehendaki oleh Allah pada azal pasti terjadi dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah pada azal pasti tidak terjadi. Allah ta’ala berfirman:
مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ
“Apapun yang Allah kehendaki pada azal maka pasti terjadi dan sesuatu yang tidak Allah kehendaki pada azal pasti tidak terjadi.
Secara akal, seandainya Allah tidak memiliki sifat iradah maka pastilah alam semesta ini tidak akan ada. Karena adanya alam semesta dengan segala bentuk dan sifat-sifatnya pasti membutuhkan pada dzat yang menentukannya pada bentuk dan sifat-sifatnya tersebut. Dan kita tahu persis, bahwa kita bukan orang yang menentukan bentuk dan sifat-sifat yang ada pada diri kita sekarang. Dengan demikian terbukti bahwa yang menentukannya adalah Allah ta’ala yang memiliki sifat iradah.
9. Al ‘Ilm
Artinya Allah disifati dengan sifat ilmu. Ilmu Allah tidak serupa dengan ilmu makhluk Nya. Ilmu Allah azali abadi (tanpa permulaan dan tanpa akhiran), tidak bertambah dan juga tidak berkurang, tidak berubah-ubah, tidak didahului dengan kebodohan. Dengan sifat ilmunya Allah ta’ala mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, yang akan terjadi sampai tidak ada akhirnya dan mengetahui sesuatu yang tidak terjadi seandainya terjadi bagaimana terjadinya (Allah mengetahuinya). Allah ta’ala berfirman:
وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
“Dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.
Secara akal, seandainya Allah tidak disifati dengan sifat ilmu, berarti disifati dengan sifat sebaliknya yaitu bodoh. Padahal bodoh adalah sifat kurang yang tidak layak bagi Allah ta’ala.
10. Al Hayat
Allah memiliki sifat hayah (hidup), hidupnya Allah tidak seperti hidupnya makhluk, hidupnya Allah azaliyah abadiyah (tanpa permulaan dan tanpa akhiran), hidup Allah tidak membutuhkan ruh, daging, tulang, dan darah, berbeda dengan makhluk Nya yang tidak dapat hidup tanpa unsur-unsur tersebut. Allah ta’ala berfirman:
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ
”Allah tiada tuhan selain-Nya yang maha hidup.”(Q.S al Baqarah 255)
Secara akal, seandainya Allah tidak memiliki sifat Hayat tentu tidak akan bersifat al Qudrah (berkuasa), al Iradah (berkehendak), al Ilmu (mengetahui), sebab sifat-sifat ini tidak dimiliki oleh sesuatu yang mati. Dan apabila Allah tidak bersifat dengan sifat-sifat tersebut tentu akan disifati dengan lawan dari sifat-sifat tersebut, yaitu al Mamaat (mati), al‘ajz (lemah), al Karahah (terpaksa) dan al Jahl (bodoh), padahal seluruhnya merupakan sifat kurang yang tidak layak bagi tuhan. Dan seandainya Allah tidak bersifat al Hayat, tentu alam ini tidak akan ada, tetapi sebagaimana kita saksikan bersama, bahwa alam ini ada, ini membuktikan bahwa Allah Maha Hidup.
11. Al Sam’u
Artinya Allah maha mendengar dengan sifat pendengaran yang azali dan abadi (tanpa permulaan dan tanpa akhiran) tidak seperti pendengaran makhlukNya. Allah ta’ala mendengar tanpa membutuhkan pada telinga dan alat-alat yang lainnya. Dengan pendengarannya Allah mendengar segala sesuatu yang ada di alam ini dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari pendengaran-Nya.
Secara akal, apabila Allah tidak bersifat Maha Mendengar maka berarti Ia tuli, sementara tuli adalah sifat kurang yang tidak layak bagi tuhan, maka mustahil Allah tidak bersifat Mendengar dan terbuktilah bahwa Allah maha mendengar.
12. Al Basha