LD-PCNU Kab KEDIRI
1.62K subscribers
429 photos
24 videos
30 files
2.02K links
LD-PCNU KAB KEDIRI
Download Telegram
Kewajiaban Menuntut Ilmu
Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Maknanya: Menuntut ilmu agama yang pokok adalh fardhu (wajib) bagi setiap muslim.
- Secara garis besar ilmu agama terbagi menjadi dua bagian, yaitu;
1. Ilmu agama yang pokok (ilm al-dîn al-dlarûri), hukum mempelajarinya adalah fardhu 'Ain. Di antara ilmu agama yang tergolong dalam ilmu ini adalah ma'rifatullah (mengenal Allah), ma'rifaturrasul (mengenal Rasul), hukum-hukum thaharah seperti wudhu dan mandi, hukum-hukum shalat, puasa, hajji, zakat, keterangan tentang maksiat hati, maksiat mata, maksiat telinga, maksiat perut, maksiat farji dan maksiat kaki.
2. ilmu agama yang apabila sudah dipelajari oleh sebagian mukallaf maka sebagian yang lain gugur kewajibannya, hukum mempelajarinya adalah fardlu kifayah seperti ilmu fara`idl (waris), ilmu mushthalah hadits, ilmu ushul fiqh, ilmu Qiro'ah, menghafal al-Qur'an (kecuali surat al-fatihah, sebab menghafal surat al-fatihah hukumnya fardhu 'ain).
- Selanjutnya pokok-pokok ilmu agama ('ilmu al-dîn al-dlarûri) terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu: Pertama, ilmu agama yang wajib diketahui oleh setiap mukallaf siapapun dia, kaya atau miskin, tua atau muda tanpa kecuali, misalnya pokok-pokok ilmu 'Aqidah (seperti ma'rifatullah dan ma'rifaturrasul), pokok-pokok ilmu 'ibadah (seperti thaharah, shalat dan puasa), mengetahui hal-hal yang wajib dan dilarang bagi lidah, telinga, hati dan anggota badan lainnya.
Kedua, ilmu Agama yang wajib diketahui ketika ada sebab, contohnya mengenai tata cara zakat, bagi yang sudah mampu membayarnya, tata cara haji bagi yang mampu melakukanya, tata cara jual beli bagi yang akan melakukannya, tata cara nikah bagi pasangan muda mudi yang akan melangsungkan akad pernikahan.

Ust. Asy'ari Masduki, MA
t.me/ldnupckediri
Lailatul Qadr [1]
Fadhilah Lailatil qadr

*1. Malam turunnya al Qur’an
Sesungguhnya Allah ta’ala telah menurunkan al Qur’an sekaligus ke langit dunia di suatu tembat bernama bait al ‘izzah. Dari sini kemudian malaikat Jibril menurunkannya kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berdasarkan perintah Allah ta’ala, sedikit demi sedikit sehingga turunnya menjadi sempurna pada Rasulullah dalam krun waktu 23 tahun.

*2. Para malaikat turun ke bumi dari tenggelamnya matahari hingga terbitnya fajar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ اْلقَدْرِ نَزَلَ جِبْرِيْلُ فِي كَبْكَةٍ مِنَ المَلاَئِكَةِ يُصَلُّوْنَ وَيُسَلِّمُوْنَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ قَائِمٍ أوْ قَاعِدٍ يَذْكُر اللهَ عز وجل
“Bila tiba lailatul qadr Jibril turun dalam jama’ah malaikat mereka mendo’akan dan memberi salam kepada setiap orang yang berdiri ataupun duduk dalam keadaan berdzikir kepda Allah mengingat dan menyebut namanya.
(HR as Suyuthi dalam al Jami’ al kabir)

*3.Pada malam itu Allah memberiitahukan secara detail kepada para malaikat peristiwa-peristiwa yang akan terjadi selama satu tahun ke depan hingga datangnya lailatul qadr pada tahun berikutnya, baik masalh lahir,mati, sehat, sakit, kaya, miskin dan sebagainya yang kesemuanya sudah diitentukan dan di taqdirkan oleh Allah ta’ala, tanpa bisa berubah. Penjelsan ini sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Abbas ketika menjelsakan firman Allah ta’ala:
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلِّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ
“Pada malam itu dijelelaskan segala urusan yang telah ditentukan dengan pasti” (Q.S ad Dukhan:4)

*4. Ampunan bagi mereka yang melakukan shalat pada malam itu. Rasulullah bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ اْلقَدْرِ إِيمْاَنًا واحْتِسَابًا غُفِرَ لَهٗ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa melakukan shalat pada malam lailatul qadr atas dasar iman Dan mengharap pahala Allah maka ia diampuni dari dasa yang telah ia lakukan”

Lailatul Qadr [2]
Waktu terjadi lailatul qadr

- Lailatul Qadr terjadi pada suatu malam dari malam-malam yang ada pada bulan Ramadhan, akan tetapi pada umumnya terjadi pada 10 terakhir dari bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
الْتِمِسُوهَا فِي اْلعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadr pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan” (HR al Bukhari)
- Hikmah dari dirahasiakannya waktu turunnya lailatul qadr adalah untuk memastikan kesungguhan manusia pada seluruh malam di bulan Ramadhan untuk selalu berharap memperoleh malam tersebut.
- Di antara tanda melihat lailatul qadr adalah sebagai berikut:
1. melihat cahaya yang diciptakan oleh Allah bukan cahaya matahari, bulan dan listrik
2. melihat pohon-pohon yang sedang bersujud
3. matahari terbit pada pagi harinya dengan cahaya yang lembut
4. mendengar suara malaikat dan berjabat tangan dengan mereka, melihat mereka dalam bentuknya yang asli yang memiliki sayap 2, 3 dan 4.
- Barang siapa yang melihat salah satu dari tanda-tanda lailatul qadr dalam keadaaan sadar maka benar-benar dia telah mendapatkan melihat lailatul qadr, dan barang siapa yang melihat tanda-tanda tersebut dalam keadaan tidur maka hal itu menunjukkan kebaikan akan tetapi lebih sedikit kebaikannaya dari pada melihatnya dalam keadaan sadar. Barang siap yang tidak melihat tanda-tanda tersebut dalam keadaan jaga juga tidak dalam keadaan tidur namun dia bersungguh-sungguh pada malam itu dalam menjalankan shalat dan ketaatan dan berketepatan malam itu adalah lailatul qadr maka dia akan mendapatkan keagungan barakah lailatul qadr.
- Aisyah telah bertanya kepada Nabi tentang doa yang hendaknya di baca ketika melihat lailatul qadr, beliau menjawab:
قُوْلِي "اللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ اْلعَفْوَ فَاعْفُ عَنيِّ"
“Katakanlah: Ya Allah sesungguhnya engkau dzat yang maha pengampun yang menciptai untuk memberi ampun maka ampunilah aku” HR at Tirmidzi
- Berikut do’a setelah shalat sunnah di malam lailatil qadr
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا محمد، اللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا، اللّٰهُمَّ إِ
نِّي أَسْأَلُكَ اْلعَفْوَ وَاْلعَافِيَةَ وَاْلمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سيّدِنَا محمَّدٍ وآلِهِ وصحْبِهِ وبارَكَ وَسَلَّمَ والحمد لله رب العالمين

Ust Asy'ari Masduki, MA
Fb.me/ldnupckediri
*I'tikaf*
*Rukun-Rukun I’tikaf*
1.Niat beri’tikaf untuk bertaqarrub kepada Allah
2. Dilakukan di Masjid, masjid adalah tempat yang diwakafkan untuk shalat, jadi selama tempat tersebut adalah masjid maka sah melakukan I’tikaf di dalamnya, meskipun bukan masjid jami’ masjid yang di wakafkan untuk shalat dan meksanakan jama’ah shalat lima waktu dan jama’ah shalat jum’at.

*Syarat-Syarat I’tikaf*
1. Beragama Islam
Tamyiz, yaitu ketika anak sudah mampu memahami pertanyaan yangs ederhana seperti berapa kali kita shalat dalam sehari semalam dan memberi jawaban dengan tepat
2. Berakal
3. Suci dari hadats besar, haidh dan nifas

*Hal-hal yang membatalakan I’tikaf*
1. Keluar masjid tanpa ‘udzur ‘udzur adalah seprti buang air atau rubahnya masjid tersebut
2. Murtad dengan terjatuh dalam saah satu di antara tiga macam kekufuran kufur keyakinan, kufur perkataan dan kufur perbuatan
3. Mabuk
4. Gila
5. Haidh dan nifas
6. Bersetubuh
*Adab I’tikaf*
Termasuk adab tata cara I’tikaf;
1. meyibukkan diri dengan perbuatan-perbuatan taat seperti membaca al Qur’an, hadits, berdzikir, belajar ilmu agama, melakukan shalat, menjauhi hal yang tidak diperlukan dan tidak bermanfaat, tidak berbicara kecuali tentang kebaikan saja.
2. Disunnahkan seseorang yang beri’tikaf berpuasa dan melakukan I’tikaf di masjid jami’. Dan sangat disunnahkan untuk beri’tikaf di masjid al haram, masjid nabawi dan masjid al Aqsha.
Diantara hal yang dimakruhkan ketika beri’tikaf adalah meakukan al hijamah wal fashad berbekam. Jika tidak ditakutkan akan mengotori masjid. Jika mengotori masjid hokum berbekam menjadi haram.
+62 822-4878-xxxx: Ustadz, sy mau bertanya.
Sy masih cupu sekali, Bertaqarrub itu maksunya apa ya ustdz?...

Ust Asy'ari Masduki, MA: Taqarrub (mendekatkan diri) bukan secara hissiy (fisik), karena Allah bukan jisim yg berada pada jarak tertentu.
Tetapi yg dimaksud disini mendekat maknawiy, yakni melakukan amalan yg menjadikan seseorang yg mempunyai derajat mulia menurut Allah. fb.me/Ldnupckediri
Materi Kultum Subuh
*Allah tidak serupa dengan makhluk*
- Allah berfirman:
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
"Tidak ada sesuatu yg serupa dengan Allah baik dari satu segi maupun segi dan Allah tidak menyerupai sesuatun dr makhluk-Nya baik dari satu segi maupun segi"
- Berdasarkan ayat di atas dipahami bahwa:
1. Allah bukan benda
2. Allah tidak disifati dg sifat benda seperti bertempat, berada pada arah, memiliki ukuran, memiliki warna, berubah, duduk dst.
*Allah ada tanpa tempat dan arah*
MERINDUKAN KEMBALINYA
KEJAYAAN ISLAM

Dlm sejarah negara2 barat, dituturkan bhw pada abad 11 M, masyarakat Eropa masih sangat primitif. Dlm berpakaian, mereka masih mengenakan baju dari kulit binatang yg tanpa diolah lebih dulu. Mereka yg tinggal di Jerman masih menggunakan jalan setapak yg berdebu, dan yg tinggal di Inggris masih makan dg cara langsung memotong binatang yg diburu. Sedangkan dlm sejarah Islam, disebutkan bhw pada abad tsb, umat Islam sudah begitu maju. Mereka yg tinggal di Baghdad misalnya, sudah memakai pakaian wool bertenun dan sutera halus. Umat Islam yg tinggal di Mesir dan juga di Andalusia (Spanyol) yg telah ditaklukkan umat Islam sejak awal abad 8 M, sudah memiliki land scape kota dan menata rapi jalan2 mereka, dan kaum muslimin yg tinggal di Isfahan (Iran) sudah asyik menghabiskan malam sambil menikmati makanan lengkap dg lauk pauk dan peralatan dapur cukup bagus yg tak dimiliki penduduk Eropa. Bahkan ketika Amerika belum ditemukan/sama sekali belum terdengar namanya, masyarakat muslim sudah menjalankan perputaran ekonomi dg sistem pos. Umat Islam ketika itu sudah mengalami kejayaan sampai beberapa abad lamanya dipentas dunia.
Bahkan pada abad 9 tokoh muslim bernama Muhamad bin Musa Al Khawarizmi (w. 850 M) menemukan angka yg sangat menakjubkan, yakni angka Arab 1 sampai 9 yg tersusun dlm desimal puluhan, ratusan dan seterusnya dimana nama tokoh penemu angka tsb dlm bahasa latin kemudian dikenal menjadi "Algoritma". Tak bisa dibayangkan bagaimana jadinya perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini seandainya sampai tdk ditemukan angka Arab tsb dan dunia masih menggunakan angka Romawi yg tak bisa dijumlah, dibagi maupun dikali dan tak ada simbol angka nol. Krn angka inilah yg kemudian menjadi embrio semua perkembangan teknologi masa kini krn semuamya diasarkan pada matematika yg disimbolkan dg angka2. Kemajuan umat Islam diabad2 itulah yg menjadi inspirasi bangkitnya peradaban Eropa yg dimulai sejak abad 18 M.
Namun sayang sekali, umat Islam yg menjadi inspirasi bangkitnya peradaban Eropa melalui revolusi industri Eropa, ketika memasuki abad 13 M, secara perlahan, roda kemajuannya mulai berhenti dan akhirnya wilayah mereka justru menjadi daerah kolonialisasi bangsa Eropa itu sendiri.
Mundurnya dunia Islam dimulai sejak masa2 akhir kekhalifahan Bani Abbas diawal abad 13 M. Ketika itu, dipusat pemerintahan, khalifah memang masih diakui menjadi pemimpin negara, namun secara de facto, para pemimpin daerah sudah menjadi raja2 kecil bagi komunitas masing2. Misalnya ada kerajaan Fatimiyah di Mesir, Umawiyah di Spanyol, Idrisiyah di Maroko serta kerajaan2 kecil lainnya diberbagai wilayah. Akibatnya, pengendalian negara tdk bisa dikontrol oleh satu komando. Lalu ditambah lagi dg kondisi politik umat Islam dilanda perpecahan antar sesama golongan, dan inilah faktor yg memberi kontribusi sangat besar dlm memicu kemunduran umat Islam selain berbagai faktor lainnya.
Puncaknya adalah kedatangan pasukan Mongol pada pertengahan abad 13 yg menyerang pusat pemerintahan hingga kedaerah kekuasaan Islam yg mengakibatkan kerusakan luar biasa besar. Ketika itu khalifah Al Mu'tasim tdk berdaya membendung pasukan Hulaghu Khan, sehingga kota Baghdad yg menjadi simbol peradaban dunia itupun dihancurkan rata
dg tanah, disusul lenyapnya kota yg menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam yg sangat kaya dg khazanah ilmu pengetahuan itu.
Kini kita hanya bisa berharap, kapan kejayaan umat Islam bisa bangkit kembali.

KH. Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri
al-ustázd Gus Indik Mukhtár (Secretaris LAZISNU Cab Kab Kdr, Anggota LBM NU Cab Kab Kdr.& mantan Ketua FBMPP Se Ex Kawedanan Pare
---------------------------

*AWAS JANGAN GEGABAH DALAM MEMBAYAR ZAKAT DENGAN UANG*

Zakat uang dengan mengikuti *_madzhab Hanafiy_* itu nanti rawan terjadi _talfíq_ yakni melakukan praktek ibadah dengan mencampuradukkan dua madzhab (atau lebih) yg akhirnya menjadikan kedua madzhab tidak mengesahkan praktek ibadah tsb.

Banyak tersebar petunjuk bayar zakat fitrah dg *uang*, yakni dg mengikuti madzhab _Imam Hanafi_ . Karena memang menurut madzhab _Hanafiy_ boleh membayar zakat fithrah dengan _*qímah*_ . Qímah adalah harga dari barang yg wajib dibayarkan untuk zakat.

Kemudian dari pendapat _Hanafiiyyah_ tsb langsung diaplikasikan dengan apa yg biasa kita lakukan ( _pengikut madzhab Syáfi'i_) dalam zakat fithrah, yakni dengan menggunakan makanan pokok sebanyak satu shó' (2,7 kg). Akhirnya dari situ disimpulkan bahwa ; membayar zakat dg uang ( _qimah_ ) itu boleh dengan mengikuti Ulama' _Hanafiyyah_ sebesar kurs/harga makanan pokok (beras) seberat 2,7 kg.

Dengan menggunakan estimasi harga umumnya beras Rp. 10.000,-/kg akhirnya muncullah angka Rp. 27.000,- untuk kurs/nilai satu zakat fitrah.

*Jadi besaran zakat fitrah yg wajib dibayar adalah Rp. 27.000,-*

_*DAN HAL INI ADALAH KESALAHAN FATAL.*_


Jika kita mau benar dalam urusan *bermadzhab* harusnya kita mengambil pendapat satu madzhab secara utuh dalam satu praktek ibadah tertentu, mulai dari syarat wajib, syarat sah, rukun/fardlu, dan mubthilát.

Artinya saat kita mau mengikuti pendapat Madzhab _Hanafiy_ dalam hal bolehnya membayar zakat fithrah dg uang ( _qímah_ ) maka kita harus mengikuti pendapat madzhab tsb *secara utuh*.

Dalam _madzhab hanafiy_ membayar zakat fithrah itu *hanya dengan makanan yg tertera dalam nash syarí'at,* yg hanya ada empat macam, yakni ;
1. _*Sya'ír*_ (gandum kualitas buruk, kotor) >> Zakatnya 1 sho'
2. _*Tamr*_ (kurma) >> zakatnya 1 sho'
3. _*Anggur*_ (zabíb) >> zakatnta 1 sho'
4. *_Hinthoh_* (gandum kualitas baik) >> zakatnya 1/2 sho'

Dan lagi perlu diketahui bahwa *konversi takaran 1 _shó'_ dalam madzhab Hanafiy itu kurang lebih 3,8 kg atau bahkan ada ulama' hanafiyyah yg berpendapat 4 kg*

◆ Jadi jika ingin membayar zakat dengan uang dg mengikuti pendapat madzhab _Hanafiy_ maka seharusnya cara penghitungannya adalah dg mengkalkulasi harga dari salah satu dari empat macam makanan di atas, kemudian dikalikan dg 3,8 kg atau 4 kg.

•Jadi 3,8 kg x harga _sya'ir_ / _tamr_ / _zabib_ = .Rp ............ (nominal zakat dg uang)

atau 1,9 kg X harga gandum hinthoh = Rp. ......... (nominal zakat dg uang)

• atau jika pakai ukuran 1 shó' =4 kg , berarti sbb;
4 kg x harga gandum sya'ír /kurma tamr/anggur zabíb = Rp.......(nominal zakat dg uang)
atau 2 kg x harga gandung hinthoh = Rp......(nominal zakat dg uang)

taruhlah harga korma yg agak lumayan bagus satu kilo adalah 50.000 rupiah , berarti tinggal dikalikan 4 kilo = Rp.200.000,-


Ref :
//حاشية رد المحتار لإبن عابدين الحنفي ج 2 ص 204 //وغيرها كالفقه الاسلامى وادلته
inilah yg yg putuskan oleh LBM NU Cab Kdr Pereode tahun lalu (Ketika di bawah ketuanya Gus Ma'mún) dalam musyawaroh Pengurus Harian LBM di Kantor NU.
Takbir pada hari raya ‘Id

Takbir pada hari raya ada dua macam,
yaitu:
1. Takbir Muqayyad, yaitu takbir yang
dibaca setelah melaksanakan shalat.
Pada hari raya ‘idul Adlha
disunnahkan untuk bertakbir di
setiap selesai shalat fardlu baik yang
ada` maupun qadla`. Demikian juga
disunnahkan untuk membacanya
setelah selesai shalat rawatib dan
shalat sunnah muthlaq serta shalat
janazah sejak dari Shubuh hari
‘Arafah sampai Ashar akhir hari
Tasyriq 13 Dzul Hijjah.
2. Takbir Mursal, yaitu takbir yang
tidak dibaca setelah shalat.
Disunnahkan membaca takbir bagi
semua umat Islam baik laki-laki,
perempuan, yang berada di rumah,
maupun dalam perjalanan, di
rumah-rumah, di jalan-jalan, di
pasar-pasar maupun di
masjid-masjid sejak tenggelamnya
matahari pada malam hari raya ‘idul
fitri sampai imam shalat ‘id memulai
shalatnya.
fb.me/ldnupckediri
Bagi 'Buku Khutbah Id 1439 H LDNU ok.pdf'
Hari Raya Pada Hari Jum'at
مسئلة:
إذا وافق يومُ العيد يومَ جمعة لا تسقط صلاة الجمعة بصلاة العيد، لأن صلاة العيد سنة مؤكدة، بينما صلاة الجمعة فريضة محتمة، والسنة لا تُسقط الفريضة ولا تجزئ عنها، وهو ما ذهب إليه جماهير فقهاء المسلمين من الحنفية والمالكية والشافعية ورواية عند الحنابلة.  
وذهب الحنابلة في الرواية الأخرى: أنَّ مَن صلى العيد مع الإمام لا يطالب بصلاة الجمعة مطلقا، وإنما يصلي الظهر.
ومن المعلوم عند الحنابلة أن صلاة الجمعة يصح أداؤها قبل الزوال.

وأما القول بسقوط صلاة الظهر، فلا يجوز العمل به، ولا تقليده، ولا الإفتاء به، والله تعالى أعلم.

Masalah :

Jika hari raya bertepatan dengan hari Jumat maka sholat Jumat tidak gugur sebab adanya sholat hari raya, karena salat Ied adalah sunnah muakkadah sementara salat Jumat adalah fardu dan sunnah tidak dapat menggugurkan perkara yang fardhu dan tidak mencukupkan dari yang fardhu, inilah pendapat jumhur ulama Fiqih kaum muslimin mulai dari mazhab Hanafi Maliki Syafi'i dan satu riwayat menurut mazhab Hambali. Dalam satu riwayat dalam mazhab Hambali bahwasanya barangsiapa yang salat Ied bersama Imam maka ia tidak diperintahkan untuk salat Jumat secara mutlak akan tetapi dia sholat dzuhur dan termasuk perkara yang sudah maklum bahwasanya menurut mazhab Hambali bahwa salat Jumat dikerjakan sebelum zawal (tergelincirnya matahari)
Adapun pendapat yang menggugurkan salat dzuhur maka tidak boleh diamalkan dan tidak boleh ditaqlidi atau di ikuti dan tidak boleh difatwakan. Wallahu a'lam fb.me/ldnupckediri
ANTARA HISAB DAN RU'YAT

Ilmu Hisab ialah perhitungan awal bulan qomariyah, khususnya yg menyangkut ibadah2 wajib yakni Ramadhan, Syawal dan Dzul Hijah dg tujuan memperkirakan kapan awal masuknya bulan, sehingga dapat menetapkan awal bulan jauh sebelumnya dan tdk tergantung/menunggu rukyat hilal pada saat matahari terbenam. Dg menggunakan ilmu Hisab, pelaksanaan Rukyat menjadi sangat mudah, krn dapat duprediksi berapa derajat ketinggian hilal nanti diatas ufuk, berapa jauhnya dari posisi matahari, berapa lamakah ia akan berada diatas ufuk setelah matahari terbenam, berapa besarkah bagian hilal yg dapat dilihat, menghadap kearah manakah hilal tsb. dan data2 lainnya. Dg imu Hisab, juga dapat ditentukan kriteria ketinghian hilal yg memungkinkan bisa dirukyat/dilihat.
Perbedaan pandangan antara ahli hisab dan ahli rukyat dapat menimbulkan perbedaan dlm penetapan jatuhnya awal dan akhir bulan. Sbg contoh, Ada suatu kejadian sbb: Pada malam ke 30 bulan Ramadhan nanti, menurut perhitungan ilmu hisab, hilal sudah berada diatas ufuk dan telah memungkinkan utk bisa dilihat. Akan tetapi pada saat dilakukan rukyat dilapangan pada malam tsb, ternyata hilal tdk berhasil dilihat.
Bagi lelompok yg berpegang pada rukyat, maka hari yg ke 30 pada keesokan harinya itu, masih dianggap sbg bagian dari bulan yg sedang berjalan (yakni menjadi tgl 30 Ramadhan), bukan sbg awal bulan Syawal. Sedangkan bagi ahli Hisab, keesokan harinya itu sudah dianggap sbg bulan baru (tgl 1 Syawal). Bahkan ada pula pihak yg beranggapan bhw rukyat sudah tdk perlu lagi dilakukan.
Sistem ilmu Falak/Hisab ada 3 macam:
1. Ilmu Hisab Taqribi. Hisab ini mempergunakan data bulan dan matahari berdasarkan data dan Tabel "Ulugh Bek" dg proses yg sederhana, yakni hanya dg cara tambah, kurang, kali dan bagi. Yg termasuk kelompok ini antara lain: Sulamun Nayiroin, Fathurroufil Manan, Risalatul Qomaroin dll.
2. Ilmu Hisab Tahqiqi, yg mempergunakan tabel2 yg sudah dikoreksi dan mempergunakan perhitungan yg relatif lebih panjang dan lebih rumit. Yg termasuk kelompok ini antara lain: Al Khulashotul Wafiyah, Badiatul Mitsal, Ittifaqu Dzatil Bain dll. Hisab kelompok ini disebut dg Hisab Qoth'i..
3. Ilmu Hisab Haqiqi Kontemporer, yg menggunakan tabel2 dan data2 mutakhir serta mempergunakan perhitungan yg panjang dan setiap data yg ditampilkannya melalui pemrosesan yg cukup cermat. Dlm memperoleh hitungan bujur bulan misalnya, diperlukan tdk kurang dari 51 baris koreksi sehingga hisab ini mempunyai tingkat akurasi yg cukup tinggu. Yg termasuk kelompok ini antara lain: New Comb, Astronomical Tables of Sun, Moon And Planet dll. Hisab kelompok ini juga disebut Hisab Qoth'i.
Krn penggunaan Hisab hanya berasal dari penafsiran dalil ya ujungnya didasarkan pada suatu keyakinan, maka penggunaannya hanya diperbolehkan bagi si penghisab sendiri dan orang2 yg meyakini hasil hisabnya.
Menurut perhitutugan ilmu Hisab Kontemporer yg diyakini paling akurat, pada Kamis malam Jum'at 14 Juni 2018 nanti, ketinggian hilal diatas 7 derajat yg menurut prediksi ahli Hisab sudah sangt memungkinkan utk bisa dirukyat. Krn menurut konferensi Internasional ttg penentuan awal bulan Qomariyah yg diselenggarakab di Turki 1978, hilal sudah memungkinkan utk dapat dilihat jika ketinggiannya diatas ufuk mencapai 5 derajat dg syatat: Sudut pandang antara hilal dan matahari:7-8 derajat. Bahkan Departemen Agama beberapa waktu sesudah keputusan sidang di Turki diatas, menentukan lebih rendah lagi, bhw ketinggian hilal dua derajat, sudah mungkin utk dirukyat.
Dg adanya ketinggian hilal nanti malam sudah berada diatas batas minimal utk dapat dirukyat, maka apakah bisa dipastikan bhw nanti malam hilal secara pasti akan bisa dirukyat ?
Jawabannya: Masih belum bisa dipastikan utk bisa dirukyat. Sebab sering terjadi, pada posisi ketinggian hilal tlh mencapai diatas 7 derajat, dlm praktek rukyat yg dilakukn tim Lembaga Falakiyah, seringkali mereka tdk bisa merukyatnya. Sebab masih ada faktor yg bisa mempengaruhi rukyat. diantaranya yg paling sering adalah faktor atmosferik yaitu
keadaan cuaca. Bahkan kabut yg tipis sekalipun bisa menghalangi keberhasilan rukyat. Jadi kepastiannya, kita masih harus menunggu mereka yg akan melakukan rukyat nanti malam. Jika dari mereka tdk ada yg berhasil melihat hilal, maka bulan Ramadhan harus digenapkan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal jatuh pada hari Sabtu. Krn kriteria yg dikehendaki dlm syari'at, adalah rukyat yg benar2 terlihat sbagaimana yg disabdakan Nabi saw yg antara lain:
لا تصومواحتى ترواالهلال ولاتفطروا حتى تروه فان غم عليكم فاقدروا له--رواه البخارى عن ابن عمر . وفى رواية له: فان غم عليكم فاكملوا عدة شعبان ثلاثين.
"Janganlah kalian berpuasa (Ramadhan) hingga merukyat hilal dan janganlah kalian mengakhiri puasa hingga merukyat hilal. Jika pandangan kalian dihalangi kabut/awan, maka perkirakanlah umur bulan-yakni perkirakanlah umur bulan hingga sempurna 30 hari". Dlm riwayat imam Bukhari yg lain:
"Jka kalian terhalang awan, maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya'ban 30 hari".
Akan tetapi lantaran lokasi rukyat yg dilakukan pemerintah tdk hanya pada satu titik, tetapi dibanyak tempat yg saling berjauhan yg meliputi berbagai wilayah, dan posisi hilal sudah setinggi itu menurut perhitungan sistem Hisab kontemporer yg hasilnya diyakini sangat akurat, maka hampir dipastikan bhw nanti malam hilal akan bisa dirukyat.

KH. Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri
Fb.me/ldnupckediri
Hikmah Shilaturrahim (Menyambung tali kekerabatan) [1]
- Rasulullah bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Barangsiapa ingin dibentangkan pintu rizki untuknya dan dipanjangkan usianya hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi." HR al Bukhari
Hikmah Shilaturrahim (2)
Rasulullah bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam." HR al Bukhari
Hikmah Shilaturrohim (3)
Rasulullah shallallahu 'alyhi wasallam:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
"Orang yang sempurna silaturrahimnya bukanlah orang yang membalas shilaturrahim orang lain, akan tetapi orang yang sempurna silaturrahminya adalah orang yang menyambung shilaturrahim kembali ketika tali silaturrahim itu telah terputus."
Fb.me/ldnupckediri
Hikmah Shilaturrohim (3)
Rasulullah shallallahu 'alyhi wasallam:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
"Orang yang sempurna silaturrahimnya bukanlah orang yang membalas shilaturrahim orang lain, akan tetapi orang yang sempurna silaturrahminya adalah orang yang menyambung shilaturrahim kembali ketika tali silaturrahim itu telah terputus."
Fb.me/ldnupckediri
Hikmah Shilaturrohim (4)
Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah tentang amalan yang bisa memasukkannya ke dalam surga, beliau bersabda:
أَفْشِ السَّلَامَ وَأَطْعِمْ الطَّعَامَ وَصِلْ الْأَرْحَامَ وَقُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ثُمَّ ادْخُلْ الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
"Tebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan kerjakanlah shalat malam ketika manusia sedang tidur, kemudian setelah itu masuklah syurga dalam keadaan selamat." (HR Ahmad) fb.me/ldnupckediri