LD-PCNU Kab KEDIRI
1.62K subscribers
429 photos
24 videos
30 files
2.02K links
LD-PCNU KAB KEDIRI
Download Telegram
LD-PCNU Kab KEDIRI
Saya pikir Anda akan menyukai cerita ini: " Ramadlan oleh DakwahNUsantara di Wattpad https://my.w.tt/G1vswpQVlN
Kultum Subuh
Menemukan manisnya iman

Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
"Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman:
1. Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya.
2. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.
3. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka"
- Seseorang dikatakan lebih mencintai Allah dan rasul-Nya jika tidak mengorbankan iman dan ketaatannya kepada Allah dan Rasul Nya demi meraih keridloan dan kesenangan istri, anak orang tua dan manusia lain.
- Saling mencintai karena Allah menjadikan seseorang saling menasehati dalam kebaikan, tidak saling memuji, mencela, menghina, menjatuhkan dan mengghibah.
- Kekufuran adalah dosa terbesar yang tidak diampuni Allah bagi orang yang mati dalam keadaan tersebut, dan mengabadikan seseorang dalam dasar neraka.
LD-PCNU Kab KEDIRI
https://my.w.tt/tNW3HQOpnN
Kultum Tarawih
Berakhlak Mulia Dengan Menjauhi Marah

- Salah satu kunci berakhlak mulia adalah menjauhi marah
- Seorang pemarah sulit menjadi orang yang berakhlak mulia, karena orang yang sedang marah akalnya tidak mampu mengontrol anggota badannya, sehingga dalam kondisi marah lisan, tangan dan kakinya akan menyakiti orang lain.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Berilah aku wasiat?" beliau bersabda: "Janganlah kamu marah." Laki-laki itu mengulangi kata-katanya, beliau tetap bersabda: "Janganlah kamu marah." HR al Bukhari
- Betapa banyak suami yang menceraikan istrinya gara-gara marah, betapa banyak orang keluar dari Islam gara-gara marah.
- Untuk meredam kemarahan hendaknya ia merubah posisi badannya, atau berwudlu. fb.me/ldnupckediri
LD-PCNU Kab KEDIRI
https://my.w.tt/0PxQvI1KnN
Kultum Subuh
Berakhlak Mulia Dengan Memperbanyak Diam

- Kebanyakan kesalahan manusia berasal dr lisan, sebagian kesalahan itu terkait dengan sesama seperti mencaci, ghibah, ghibthah dan namimah.
- Karena berakhlak mulia artinya tidak menyakiti orang lain maka seseorang harus memperbanyak diam.
- Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata baik atau diam, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya." HR al Bukhari
- Orang yg ingin selamat di dunia dan akhirat memperbanyak diam. Sebagian ulama berkata:
عليك بطول الصمت يا صاحب الحجا¤ لتسلم في الدنيا ويوم القيامة
"Wahai orang yg berakal perbanyaklah diam agar kamu selamat di dunia dan pada hari kiamat" fb.me/ldnupckediri
PANCASILA IDEOLOGI NEGARA

Didunia ini ada berbagai macam bentuk negara, tetapi pada prinsipnya, ada tiga model negara.
Pertama: Integralistik, yakni urusan negara, sekalian juga agama. Jadi, seorang kepala negara, sekaligus juga ulama, seperti yg diterapkan di Iran dg sistem Wilayatul Faqih. Tokoh pemikiran seperti ini antara lain: Jamaludin Al Afgani (w 1897 M) dan Muhamad Abduh (w 1905 M).
Kedua: Sekularistik. Pemisahan antara agama dan negara, seperti Amerika.
Ketiga: Simbolik, yakni, negara yg disitu agama butuh negara dan negara juga butuh agama. Ini seperti model yg dimaksudkan oleh Imam Al Ghazali (w 505 H) dlm kitabnya "Al Iqtishad fil I'tiqad" yg dia katan sbb:
القران والسلطان توءمان لا يتم احدهما بدون الاخر. القران أس والسلطان حارس فمالاأس له ينهدم ومالاحارس له يضيع.
"Al Qur,an (agama) dan penguasa itu saudara kembar dimana yg satu tdk bisa sempurna tanpa yg lain. Al Qur,an adalah landasan (bagi kehidupan manusia) dan penguasa negara, adalah pelindungnya. Sesuru yg tdk ada landadannya, akan runtuh dan sesuatu yg tidak ada pelindungnya, akan sia2.
Jadi, negara butuh agama utk berpijak pada moral dan agama butuh negara utk pengembangan agama itu sendiri. Ini juga sesuai dg dasar pemikiran Imam Al Mawardi (w. 448 H)dlm kitabnya "Ahkam Al Sulthoniyah" sbg pola yg dianut oleh NU. Pola seperti itu berpandangan bhw kepemimpinan negara itu merupakan instrumen utk meneruskan misi kenabian, guna memelihara agama dan mengatur dunia, tetapi bukan berarti harus menjadi satu.
Ini mirip yg diterapkan wali songo yg proses islamisasinya tdk formal. Mereka tdk mementingkan kulit dulu tapi justru dari isi, yakni melakukan islamisasi secara kultural tdk lewat politik.
Islamisasi lewat jalur politik pernah diterapkan di Spanyol beberapa abad sebelum era wali songo di Indonesia. Islam pernah berjaya disana selama 700 tahun (711--1609 M) hingga negeri itu melahirkan banyak ulama besar yg terkenal diseantero dunia seperti Ibnu Malik Al Andalusi penyusun kitab "Alfiyah ibnu Malik", Imam Al Qurtubi, dari Cordoba, penyusun kitab "Tafsir Al Qurtubi" yg terkenal itu, Al Syatibi, penyusun kitab Usul Fiqih "Al Muwafaqat" dll. Tetapi Islam disana hanya lewat politik dimana keislaman difokuskan hanya pada kekuasaan pemerintahannya. Lalu ketika kalah dlm politik, maka umat Islam habis. Sedangkan wali songo di Indonesia dulu, dlm mengembangkan Islam, yg diutamakan adalah orang2 nya, adapun kekuasaan itu menempel pada orangnya.
Kalau kita baca sejarah, memang NU dahulu pernah berupaya dan berkeinginan utk mendirikan negara Islam, tetapi krn ternyata tdk memungkinkan, maka dlm muktamarnya di Banjarmasin 1936, disitu para kiyau menggagas NKRI dlm model Darus salam (negara damai), bukan Darul Islam (negara Islam). Negara damai dimasudkan bhw hukum Islam tdk harus menjadi hukum negara, yg penting, menerapkan ajaran agama disitu tdk ada larangan dari negara.
Kemudian pada th 1954, para kiyai NU dlm musyawarah alim ulama di Bogor, memutuskan bhw presiden Sukarno (Kepala negara Indonesia), sbg "waliyul amri al dharuri bil syaukah" yg artinya,
Presiden Sukarno diakui sbg Penguasa yg bersifat dharurat, demi legalitas proses pengangkatan Wali Hakim dlm pernikahan dan persoalan hukum Islam lainnya, krn Presiden Sukarno belum secara sempurna memenuhi persyaratan secara fiqih. Krn persyaratan Imam secara sempurna, sebagaimana yg disyaratkan oleh fiqih belum terpenuhi pada diri Presiden Sukarno, maka kekuasaannya bersifat dharuri. Sedangkan "bis syaukah", krn secara de facto, Presiden Sukarno adalah satu-satunya orang yg kuat pada waktu itu.
Tindakan seperti itu, bukan berarti NU telah menyimpang dari pedoman Ahlis sunnah wal jama'ah (Aswaja), krn dlm ajaran Aswaja, ada Qaidah Fiqih yg berbunyi:
مالايدرك كله لايترك كله
"Kewajiban yg tdk mungkin bisa dilaksanakan secara utuh/keseluruhan, maka juga tdk boleh ditinggalkan secara keseluruhan".
Kemudian ttg Pancasila sbg dasar Negara, pada Munas NU di Situbondo 1983 yg kemudian dikukuhkan dlm Muktamar NU 1984 ditempat yg sama, ormas Islam yg dlm Muktamar ke 27 tsb memutuskan kembali ke khithah 1926, menyatakan bhw Pancasila yg menjadi dasar Negara itu, bukanlah Agama dan tdk bisa menempati kedudukan Agama, tetapi sila pertama: "Ketuhanan yang maha esa", mencerminkan Tauhid menurut pengertian keimanan umat Islam. Pancasila dianggap merupakan perwujudan upaya umat Islam Indonesia utk menjalankan syari'at agamanya.
Dlm Mukadimah, butir2 Pancasila dijelaskan sbg asas organisasi NU. Ini dipertegas dlm pokok2 pikiran Khithah 1926 yg secara jelas mencantumkan Pancasila sbg asas organisasi.
Alasan diterimanya asas Pancasila itu, krn kaum muslimin melalui para pemimpinnya, ikut secara aktif dlm merumuskan dasar negara RI. Dan itu menurut hasil Munas, tdk bertentangan dan dapat dibenarkan menurut pandangan Islam. Sedangkan Identitas Islam, dicamtumkan dlm haluan NU yg berakidah Ahlis sunnah wal jama'ah.
*Pengajian Nuzulul Qur'an*
- Al Qur'an diturunkan pertama kali pada bulan Ramadhan pada lailatul qadr.
(شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ َۚ)
[Surat Al-Baqarah 185]
"Bulan Ramadhan yg di dalamnya diturunkan al Qur'an sebagai petunjuknya bagi manusia dan penjelas dr petunjuk serta pembeda antara yg haq dan batil"
- Allah ta'ala berfirman:
( إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ)
[Surat Al-Qadr 1]
Sesungguhnya kami (Allah) telah menurunkannya (Al Qur'an pada lailatul qadr".
- Al Qur'an diturunkan dalam dua tahap:
1. Turun dari lauh al Mahfudz ke langit dunia di suatu tempat bernama bait al Izzah. Al Qur'an diturunkan dalam bentuk tulisan langsung 30 juz (jumlatan)
2. Turun dari langit dunia ke bumi kepada Rasulullah shallallahu alayhi wasallam dalam bentuk bacaan Jibril, turun secara berangsur-angsur selama 23 tahun.
- Ayat yg pertama kali turun adalah al Alaq 1-5.
(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ * خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ * اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ * الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ * عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ)
[Surat Al-'Alaq 1 - 5]
- Rasulullah bersabda:
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَتْ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَ الْفُرْقَانُ لِأَرْبَعٍ, وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
"Suhuf (lembaran) Ibrahim alaihissalam diturunkan pada awal malam Ramadlan. Taurat diturunkan pada hari keenam dari Ramadlan. Injil pada tiga belas bulan Ramadlan. *Al Furqan pada hari ke dua puluh empat bulan Ramadlan*." HR Ahmad
- Di Indonesia umumnya mengikuti pendapat yang mengatakan bahwa al Qur'an diturunkan pada 17 Ramadhan.
Semoga bermanfaat
Materi Kultum Subuh
*Bersiap- bersiap Menghadapi Kematian*
- Setiap manusia pasti akan mengalami kematian.
- Allah berfirman:
(كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ )
[Surat Ali 'Imran 185]
"Setiap orang pasti merasakan kematian"
(قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ َ)
[Surat Al-Jumu'ah 8]
"Katakanlah sesungguhnya kematian yg kalian lari darinya pasti akan menemui kalian"
- Karena itu orang yg cerdas adalah orang segera berbekal utk kematian. Rasulullah bersabda:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
"Orang yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian, sedangkan orang yang bodoh adalah orang jiwanya mengikuti hawa nafsunya dan berangan angan kepada Allah." HR at Tirmidzi
- Bekal terbaik adalah taqwa, menjalankan yg wajib dan meninggalkan yg diharamkan berdasarkan keimanan yang benar.
- Allah berfirman:
(وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ ِ)
[Surat Al-Baqarah 197]
"Berbekallah kalian, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa"
ANTARA TAKDIR DAN IKHTIAR

Sebagaimana kita maklumi, bahwa rukun iman itu ada enam. Salah satu diantaranya ialah iman kpd Takdir: Takdir baik maupun takdir buruk. Namun meski manusia nasibnya digariskan oleh Takdir, mereka juga memiliki ikhtiyar. Untuk memudahkan memahami masalah Takdir dan Ikhtiyar, kita bisa menyimak apa yang telah dijelasan oleh para ulama, yakni bahwa Takdir itu ada dua macam. Ibnu Hajar Al Asqalani misalnya, dalam kitabnya "Fathul Bari, syarh Al Bukhari", menuturkan sbb:
المحو والاثبات بالنسبة لما فى علم الملك. وما فى ام الكتاب هو الذى فى علم الله تعالى فلا محو فيه البتة.
"Melebur dan menetapkan Takdir, itu kaitannya bersangkutan dengan yang ada dalam pengetahuan Malaikat (dalam catatan buku yang ada pada Malaikat). Adapun catatan yang ada pada induk Kitab, adalah sesuatu yang ada dalam pengetahuan Allah, maka yang disini, secara pasti tidak ada peleburan".
Penjabarannya, bahwa Takdir itu ada dua macam:"Takdir مبرم/ "Mubrom" dan "Takdir معلق/Mu'alaq".
"Takdir Mubrom" yaitu takdir yang tidak dapat diubah atau tidak dapat ditawar2 lagi yang sudah ditentukan Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Takdir Mubrom ini disabdakan Nabi Shallallahu'alaihi wasallam sbb:
ان ربى قال: يا محمد, انى اذا قضيت قضاء فانه لا يرد. رواه مسلم عن حذيفة.
"Sesungguhnya, Tuhanku telah berfirman kepadaku: Wahai Muhammad, jika aku telah menentukan suatu takdir atas suatu perkara, maka takdirku itu tidak bisa dihindari".
Sedangkan "Takdir Mu'alaq" ialah Takdir yang ada dicatatan Malaikat yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Misalnya, si A ditakdirkan oleh Allah diberi usia 50 tahun, tetapi dg catatan, jika ia dalam hidupnya tidak suka bersilaturahmi. Tapi jika dalam hidupnya ia suka bersilaturahmi, maka ia akan ditambah umurnya menjadi 70 tahun. Takdir Mu'alaq ini ditunjukkan dalam hadis Nabi Shallallhu'alaihi wasallam:
من سره ان يبسط له فى رزقه
وينسأله فى اثره فليصل رحمه--متفق عليه.
"Barangsiapa senang rezekinya dilapangkan, dan umurnya dipanjangkan, maka hendaknya ia senantiasa bersilaturrahim"
Contoh lagi misalnya si B, ditakdirkan masuk surga dengan catatan jika ia melakukan amal baik dan taat kepada Allah. Jika tidak, maka ia akan dimasukkan keneraka. Tetapi Takdir Mu'alak ini, adanya hanya dicatatan buku Malaikat. Sedangkan yang ada dihadapan Allah, Takdir si B tadi hanya Mubrom, yakni dia telah ditakdirkan untuk tidak mau beramal baik dan taat kepada Allah sehingga kemudian dia dimasukkan keneraka. Atau bisa juga si B tadi telah ditakdirkan untuk mau taat kepada Allah dan beramal baik sehingga kemudian ia dimasukkan surga. Hanya saja tidak ada seorangpun yang mengetahui bagaimana sesungguhnya takdir si B tadi dihadapan Allah itu, apakah takdir yang masuk surga atau yang masuk neraka.
Karena itulah, kita harus taat menjalankan perintah2 Allah dan meninggalkan larangan2 Nya, dengan harapan agar kita termasuk golongan orang2 yang dihadapan Allah ditakdirkan masuk surga.
Seperti itulah yang dimaksud oleh para ulama golongan Ahlissunnah wal jamaah bahwa manusia itu tidak terlepas dari takdir, tetapi mereka juga punya ihktiar. Berbeda dengan kelompok Qodariyah yang menyatakan bahwa manusia tidak terikat oleh Takdir dan berbeda pula dengan kelompok Jabariyah yang mengatakan bahwa manusia itu tidak punya ikhtiyar.
Diantara ayat Al Qur,an yang menjadi hujjah kelompok Ahlissunah, bahwa ada ikhtiyar dibalik Takdir, ialah ayat Surat Ar Ra'd: 11:
ان الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بانفسهم.
Dalam menafsirkan ayat tersebut. Al Baidhawi dalam kitab Tafsirnya mengatakan:
"Yakni: Allah tidak akan merubah sesuatu yang ada pada suatu kaum yang berupa kesehatan dan kenikmatan yang diberikanNya kepada mereka, kecuali jika kaum itu mengubah perilaku mereka, dari perilaku yang baik menjadi perilaku buruk, sehingga mereka mendurakai Allah, dan mengkufuri nikmat yang diberikan kepada mereka. Maka ketika dalam keadaan seperti itulah, mereka terkena murka Allah (Ar Ra'd: 11).

KH. Busyrol Karim Abdul Mughni
fb.me/ldnupckediri
Materi Kultum Tarawih
Meraih Manisnya Iman

- Rasulullah bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
"Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman:
1. Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya.
Artinya: Kecintaan kepada istri, anak, orang tua dan lainnya tidak boleh menjadikan kita bermaksiat kepada Allah, meninggalkan ketaatan kepada Allah.
2. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.
*Mencinta seseorang karena Allah artinya menginginkan kebaikan dunia akhirat terhadap seseorang yang dicintainya. Sehingga tidak segan dia untuk memberi nasehat kepadanya dan mencegahnya melakukan keburukan
3. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka"
Artinya: Seseorang wajib menjauhi hal-hal yang menyebabkan murtad, baik berupa keyakinan, perbuatan maupun perkataan yang kufur.

Ust. Asy'ari Masduki, MA
Fb.me/ldnupckediri
TANYA JAWAB GWA Dakwah LDNU Kab. Kediri
PERTANYAAN:
Nyuwon tulong yai amalan nopo kanggo malam 10terakhir bulan romadon niki?
JAWABAN :
Oleh K Hafidz Ghozali
Secara umum di dalam bulan Romadlón ,kita dianjurkan untuk memperbanyak aktifitas ibadah ,karna mengingat keutamaan yang ada pada perdetik, permenit dan perjam yang berjalan dalam siang maupun malam bulan yang penuh limpahan pahala ,barokah dan maghfiroh itu.
Sholat sunnah yang ditunaikan di bulan Romadlón pahalanya mengimbangi pahala sholat fardlu di luar Romadlón. Sholat fardlu di bulan Romadlón pahalanya sama dg 70 sholat fardlu di luar Romadlón.
Nah ,terkhusus untuk 10 hari di akhir bulan tsb. sebagaimana penjelasan kitaáb Fathil Mu'ín kita sangat dianjurkan ( _sunnah mu'kkadah_ ) untuk lebih memperbanyak 3 hal ;
1- Shodaqoh
2- Membaca al-Qur'án
3- dan I'tikáf.
Sementara al-Khothíb al-Syirbíní di dalam al-Iqná' menjelaskan bahwa dalam rangka menghidupkan 10 malam terakhir tersebut demi menggapai _lailatal-qodr_ kita hendaknya melakukan sholat ,membaca al-qur'án dan memperbanyak berdo'a. Di antara do'a yang disunnahkan untuk banyak dibaca terutama pada malam-malam ganjil dalam 10 akhir tersebut adalah sebagai berikut;
اللهمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي
Ya Allóh, Sungguh Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai pengampunan . Untuk itu ampunilah aku.
Semoga bermanfaat
fb.me/ldnupckediri
Urgensi Sanad Dalam Islam

- Sanad adalah mata rantai keilmuan yang tidak terputus sampai kepada Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam-.
- Syekh Sulaiman bin Yasar berkata: "Janganlah kalian belajar ilmu agama kepada seorang Shahafi (orang yg belajar hanya dg membaca) dan janganlah kalian belajar al-Qur'an kepada seorang Mushafi (orang yg belajar al Qur'an hanya dg membaca) betapa banyak sekarang ini seorang shahafi dan mushhafi.
-Pengambilan ilmu agama dengan ber-talaqqi kepada seorang guru dimaksudkan untuk menjaga kemurnian pemahaman pada al-Qur'an dan hadits. Karena dengan adanya sanad (mata rantai keilmuan) yang jelas dan bersambung sampai kepada Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam- maka tidak ada satu tanganpun yang bisa bengintervensi atau merubah pemahaman yang sebenarnya.
- Imam Abdullah ibn al-Mubarak berkata:
إِنَّ اْلِإسْنَادَ مِنَ الدِّيْنِ لَوْلاَ اْلإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ
"Sanad adalah bagian dari agama, kalaulah tidak ada sanad, maka semua orang akan berbicara dengan apa yang mereka kehendaki".
- Sanad adalah keistimewaan umat Muhammad, karena sanad tidak ada pada umat-umat sebelumnya. Karena itu masuknya taghyir (perubahan) dan tahrif (penyelewengan) pada ajaran nabi-nabi sebelum nabi Muhammad tidak dapat diantisipasi. Sehingga pada masa sekarang tidak ada ajaran para nabi yang masih terjaga keaslian, bahkan tidak lagi dapat ditemukan Taurat, Injil dan Zabur yang asli pada masa sekarang. Berbeda halnya dengan syari'at ummat Muhammad yang akan tetap terjaga sampai kiamat. Selain karena Allah telah menjaga al-Qur'an dari adanya perubahan, mekanisme sanad terbukti sangat ampuh sebagai hujjah terhadap tangan-tangan jahil, oknum atau kelompok yang sengaja ingin menyelewengkan ajaran Islam. Fb.me/ldnupckediri
Bahaya Fatwa Tanpa Ilmu

Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:
مَنْ أَفْتَى بِغَيْرِ عِلْمٍ لَعَنَتْهُ مَلاَئِكَةُ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ
"Barang siapa yang berfatwa tanpa ilmu maka malaikat langit dan bumi akan melaknatnya"
- Berfatwa dengan ilmu artinya adalah berfatwa sesuai dengan derajatnya dalam keilmuan. Apabila dia seorang mujtahid maka ia berfatwa berdasarkan hasil ijtihadnya, sedangkan apabila bukan seorang mujtahid maka ia berfatwa berdasarkan fatwa imam mujtahid yang manshush (tekstual) atau fatwa yang digali oleh para ulama madzhabnya dari nash mujtahid tersebut. Seseorang yang bukan mujtahid, apabila belum pernah mendengar fatwa dari seorang mujtahid, maka hendaknya ia mengatakan "la adri", dan bukan berijtihad sendiri berdasarkan akal dan hawa nafsunya.
- Suatu ketika sahabat Abu Bakar al-Shiddiq –radhiyallahu 'anhu- ditanya tentang tafsir ayat " wafakihataw wa abba", kemudian beliau mengatakan:
أَيُّ أَرْضٍ تُقِلُّنِي وَأَيُّ سَمَاءٍ تُظِلُّنِيْ إِنْ قُلْتُ فِي كِتَابِ اللهِ بِمَا لاَ أَعْلَمُ
"Bumi mana yang akan menjadi tempatku perpijak dan langit mana yang menaungiku apabila aku mengatakan tentang kitab Allah dengan sesuatu yang tidak aku ketahui".
Copas dari group LBM NU Cab Kab Kdr
~~~~~~~~~~~~~
Kitab: Masa'ilusshiyaam
Tema : LAILATUL QADAR
Oleh : *Zakka Yuzakki Tazkiyyan*
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي علم بالقلم. علم الإنسان ما لم يعلم. والصلاة والسلام على خير الأنام سيدنا ومولانا محمد سيد العرب والعجم وعلى آله وصحبه مصابيح الظلام. أما بعد

ليلة القدر
*LAILATUL QADAR*

س- هل ينال فضيلة ليلة القدر مخصوص على من أطلعه الله تعالى عليها ؟
Soal: Apakah keutamaan malam Lailatul Qadar itu hanya bisa diraih oleh orang yang diperlihatkan oleh Allah SWT pada malam lailatul qadar ?

ج- نعم هي مخصوصة لمن يشعر بها ولكن المتولي ينازعه كما في أسنى المطالب شرح روضة الطالب الجزء الخامس صحيفة ٣٢٩:
Jawab: Iya, khusus bagi orang yang diperlihatkan malam lailatul qadar oleh Allah SWT, Akan tetapi Imam Mutawalli menentang pendapat tersebut sebagaimana yg dijelaskan dalam kitab Asnal Matholib Syarah Roudlotut Tholib Juz V Halaman 329:
وَيُسَنُّ لِمَنْ رَآهَا كَتْمُهَا قَالَ النَّوَوِيُّ فِي شَرْحِ مُسْلِمٍ لَا يَنَالُ فَضْلَهَا إلَّا مَنْ أَطْلَعَهُ اللَّهُ عَلَيْهَا فَلَوْ قَامَهَا إنْسَانٌ وَلَمْ يَشْعُرْ بِهَا لَمْ يَنَلْ فَضْلَهَا وَقَدْ يُنَازِعُهُ فِيهِ قَوْلُ الْمُتَوَلِّي يُسْتَحَبُّ أَنْ يَقْصِدَ إلَى التَّعَبُّدِ فِي هَذِهِ اللَّيَالِي كُلِّهَا حَتَّى يَحُوزَ الْفَضِيلَةَ ..... فَقَدْ قَالَ الْمُتَوَلِّي يُسْتَحَبُّ التَّعَبُّدُ فِي كُلِّ لَيَالِي الْعَشْرِ حَتَّى يَحُوزَ الْفَضِيلَةَ بِيَقِينٍ وَيُعَضِّدُهُ قَوْلُ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَنْ يَقُمْ الْحَوْلَ يُصِبْهَا وَقَالَ أَبُو شُكَيْلٍ قَوْلُهُمْ يَدُلُّ عَلَى أَنَّ فَضِيلَتَهَا تَحْصُلُ لِمَنْ عَمِلَ فِيهَا وَإِنْ لَمْ يُشَاهِدْ تِلْكَ الْعَجَائِبَ فِيهَا وَيُؤَيِّدُ قَوْلُهُ { صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ }
Makna
" Disunahkan bagi orang yang melihat lailatul qadar untuk menyembunyikannya. Telah berkata Imam Nawawi dalam Syarah Muslim ; " Tidak bisa meraih lailatul qadar kecuali orang yang telah diperlihatkan oleh Allah SWT pada malam tersebut, Jika seseorang menghidupkan malam tersebut tapi ia tidak tau kalau malam itu malam lailatul qadar,,maka orang tsb tidak memperoleh keutamaannya ". Dan perkataan Imam Mutawalli menentang pendapat tsb yaitu " Disunahkan menyengaja/niat ibadah pada malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadlan hingga memperoleh keutamaannya.... Imam Mutawalli telah berkata " Disunahkan memperbanyak ibadah pada malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadlan hingga memperoleh keutamaannya dengan yaqin. Dan pendapat ini dikuatkan juga oleh perkataan sahabat Ibnu Mas'ud RA " Barangsiapa menghidupkan malam setahun maka akan memperoleh malam lailatul qadar " . Imam Abu Syukail berkata " Perkatan para Ulama menunjukkan bahwa keutamaan malam lailatul qadar dapat diraih oleh orang yang beramal pada malam tsb walaupun tidak menyaksikan keajaiban-keajaiban pada malam tersebut . Dan juga ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah SAW { Barangsiapa menghidupkan malam lailatul qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu } ".

س- ما المستحب لمن يرى ليلة القدر ؟
Soal: Apa yang disunahkan bagi orang yang menyaksikan malam lailatul qadar ?

ج- المستحب أن يكتمها ويدعو بإخلاص ونية وصحة يقين بما أحب من دين ودنيا كما في المجموع شرح المهذب الجزء السادس ٤٦١:
Jawab: Yang disunahkan adalah menyembunyikannya, berdoa dengan ikhlas, niat dan keyakinan yang benar terhadap apa yang disukai dari urusan akhirat ataupun dunia sebagaimana keterangan dalam kitab Al-Majmuk Syarah Muhadzab Juz VI Halaman 461:
قَالَ صَاحِبُ الْحَاوِي : يُسْتَحَبُّ لِمَنْ رَأَى لَيْلَةَ الْقَدْرِ أَنْ يَكْتُمَهَا وَيَدْعُوَا بِإِخْلَاصٍ وَنِيَّةٍ وَصِحَّةِ يَقِينٍ بِمَا أَحَبَّ مِنْ دِينٍ وَدُنْيَا ، وَيَكُونُ أَكْثَرُ دُعَائِهِ لِلدِّينِ وَالْآخِرَةِ .
Makna
" Pengarang Kitab Al-Haawi mengatakan: " Disunahkan bagi orang yang menyaksikan lailatul qadar untuk menyembunyikannya, berdoa dengan niat yang ikhlas dan keyakinan yang benar atas apa yang ia cintai, baik urusan akhirat atau dunia, dan hendaknya memperbanyak doa untuk agama dan akhiratnya " .

س- ليلة
القدر هل هي تكون عند كل قوم بحسب ليلهم أم تكون وقتا واحدا فبالنسبة لبعض القوم ليلا ولبعضهم نهارا ؟
Soal: Lailatul Qadar itu apakah bagi setiap daerah seseorang sesuai malamnya, ataukah satu waktu , yaitu jika dinisbatkan pada sebagian daerah seseorang adalah malam hari dan sebagian daerah yang lain adalah siang hari ?

ج- الظاهر تكون عند كل قوم بحسب ليلهم أخذا مما قيل في ساعة الإجابة في يوم الجمعة أنها تختلف باختلاف أوقات الخطب كما في حواشي الشرواني الجزء الثالث صحيفة ٤٦٢:
Jawab: Dhohirnya ; malam lailatul qadar itu waktunya sesuai malam hari dimasing-masing daerah seseorang , karena mengambil keterangan tentang waktu dikabulkannya doa pada hari jum'at, bahwa berbeda-beda sesuai waktu khutbah daerah setempat. sebagaimana keterangan dalam kitab Hawasyai Syarwani Juz III Halaman 462:
( قَوْلُهُ أَنَّهَا تَلْزَمُ لَيْلَةً بِعَيْنِهَا إلَخْ ) ثُمَّ يُحْتَمَلُ أَنَّهَا تَكُونُ عِنْدَ كُلِّ قَوْمٍ بِحَسَبِ لَيْلِهِمْ فَإِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ الْقَدْرِ عِنْدَنَا نَهَارًا لِغَيْرِنَا تَأَخَّرَتْ الْإِجَابَةُ وَالثَّوَابُ إلَى أَنْ يَدْخُلَ اللَّيْلُ عِنْدَهُمْ وَيُحْتَمَلُ لُزُومُهَا لِوَقْتٍ وَاحِدٍ وَإِنْ كَانَ نَهَارًا بِالنِّسْبَةِ لِقَوْمٍ وَلَيْلًا بِالنِّسْبَةِ لِآخَرِينَ وَالظَّاهِرُ الْأَوَّلُ لِيَنْطَبِقَ عَلَيْهِ مُسَمَّى اللَّيْلِ عِنْدَ كُلٍّ مِنْهُمَا أَخْذًا مِمَّا قِيلَ فِي سَاعَةِ الْإِجَابَةِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ إنَّهَا تَخْتَلِفُ بِاخْتِلَافِ أَوْقَاتِ الْخُطَبِ ع ش .
Makna
" Perkataan Imam Ibnu Hajar: [ Bahwa lailatul qadar itu tetap pada satu malam ] Ada kemungkinan bahwa malam lailatul qadar itu sesuai malam hari daerah masing-masing. Ketika malam lailatul qadar sedang didaerah kita, berarti waktu itu siang hari untuk daerah lain, maka dikanlbulakannya doa dan diberikannya pahala dipending sampai masuk waktu malam hari bagi daerah lain tersebut. Dan kemungkinan juga lailatul qadar itu tetap pada satu waktu walaupun siang hari jika dinisbatkan pada suatu daerah dan malam hari jika dinisbatkan pada daerah lain. Adapun pendapat yang Dhohir adalah yang pertama supaya serasi dinamakannya malam menurut daerah masing-masing karena mengambil keterangan tentang waktu dikabulkannya doa pada hari jum'at, bahwa berbeda-beda sesuai waktu khutbah daerah setempat " .

وفي فتح الوهاب الجزء الأول صحيفة ٢١٩: " وقال المزني وابن خزيمة وغيرهما إنها تنتقل كل سنة إلى ليلة جمعا بين الأخبار .
Dan didalam kitab Fathul Wahab Juz I Halaman 219: " Telah berkata Imam Muzani, Ibnu Khuzaimah dll bahwa malam lailatul qadar berpindah/bergeser setiap tahunnya karena mengompromikan beberapa riwayat Hadits.

س- على القول بأنها تنتقل فما ضبط ليلة القدر ؟
Soal: Menurut pendapat yang mengatakan bahwa malam lailatul qadar berpindah-pindah setiap tahunnya, lalu apa batasan waktu malam lailatul qadar ?

ج- ضبطها كما قال بعضهم الذي بين باعلوي في بغية المسترشدين صحيفة ١١٣ :
Jawab: Batasannya adalah sebagaimana dikatakan oleh sebagian Ulama yang dijelaskan oleh Imam Ba'alawi dalam Bughyatul Mustarsyidin Halaman 113:
[ فائدة ] ذكر بعضهم ضابطا لليلة القدر على القول بأنها تنتقل، ونظمها عبد المعطي أو ق ل فقال:
Makna
" [ Faidah ] Sebagian Ulama membatasi malam lailatul qadar (berdasarkan kebiasaannya) menurut pendapat bahwa lailatul qadar berpindah2. Syekh Abd. Mu'thi atau Imam Qolyubi menyusun nadzom :
يا سائلي عن ليلة القدر التي
في عشر رمضان الأخير حلتِ
فإنها في مفردات العشرِ
تعرف من يوم ابتداء الشهرِ
فبالأحدْ والأربعا فالتاسعةْ
وجمعة مع الثلاثا السابعهْ
وإن بدا الخميس فهْي الخامسةْ
وإن بدا بالسبت فهْي الثالثةْ
وإن بدا الاثنين فهي الحاديْ
هذا عن الصوفية الزهّادِ
Wahai orang yang bertanya padaku tentang "LAILATUL QODAR" yang ada pada sepuluh yang akhir dari bulan Romadlon maka sesungguhnya ia dapat diketahui dari awwal bulan :
Jika awwal Romadlon hari Ahad maka "LAILATUL QODAR" jatuh pada malam 29 ,
Jika awwal Romadlon hari Senen maka "LAILATUL9 QODAR" jatuh pada malam 21 ,
Jika awwal Romadlon hari Selasa maka "LAILATUL QODAR" jatuh pada malam 27 ,
Jika awwal Romadlon hari Rabo maka "LAILATUL QODAR" jatuh pada malam 29 ,
Jika awwal Romadlon hari Kamis maka "LAILATUL QODAR" jatuh pada malam 25 ,
Jika awwal Romadlon hari Jum'at maka "LAILAT
UL QODAR" jatuh pada malam 27 ,
Jika awwal Romadlon hari Sabtu maka "LAILATUL QODAR" jatuh pada malam 23 ,
Penjelasan ini adalah dari Para Ulama Tashawwuf yang zuhud.

Wallaahu A'lam