Forwarded from Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari 23
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
قال السيد محمد في شرح الإحياء: وهذا كفر وزندقة وضلالة، ولكن الإباحيون موجودون من قديم الزمان، جهال ضلال ليس لهم رأس يعلم العلم الشرعي كما ينبغي
"As Sayyid Muhammad dalam syarah al Ihya' berkata: Ini adalah kekufuran, kezindikan dan kesesatan, tetapi al Ibahiyyun ada sejak masa yang lalu, orang-orang yang bodoh dan sesat, mereka tidak memiliki kepala yang mengetahui ilmu syara' sebagaimana yang seharusnya"
Catatan
🍓Keyakinan Ibahiyyah berupa menafikan kewajiban dhahir seperti shalat lima waktu dan puasa Ramadlon bagi orang yang telah mencapai derajat tertentu adalah sebuah keyakinan kufur, mengeluarkan orang yang meyakininya dari Islam.
☝️Karena ini tergolong sebagai takdzib (mendustakan syara', al Qur'an dan Hadits).
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
قال السيد محمد في شرح الإحياء: وهذا كفر وزندقة وضلالة، ولكن الإباحيون موجودون من قديم الزمان، جهال ضلال ليس لهم رأس يعلم العلم الشرعي كما ينبغي
"As Sayyid Muhammad dalam syarah al Ihya' berkata: Ini adalah kekufuran, kezindikan dan kesesatan, tetapi al Ibahiyyun ada sejak masa yang lalu, orang-orang yang bodoh dan sesat, mereka tidak memiliki kepala yang mengetahui ilmu syara' sebagaimana yang seharusnya"
Catatan
🍓Keyakinan Ibahiyyah berupa menafikan kewajiban dhahir seperti shalat lima waktu dan puasa Ramadlon bagi orang yang telah mencapai derajat tertentu adalah sebuah keyakinan kufur, mengeluarkan orang yang meyakininya dari Islam.
☝️Karena ini tergolong sebagai takdzib (mendustakan syara', al Qur'an dan Hadits).
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Telegram
Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari 24
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
ومنهم من قال بتناسخ الأرواح وانتقالها أبدا الآباد في الأشخاص تخرج من بدن الآخر من جنسه أو غيره، وزعم هؤلاء أن تعذيبها وتنعيمها فيها بحسب زكائها وخبثها، قال الشهاب الخفاجي في شرحه على الشفا: وقد كفرهم أهل الشرع لما فيه من تكذيب الله ورسوله وكتبه.
"Dan di antara ahli bid’ah adalah orang yang mengatakan tanaskhil al Arwah; menitis dan berpindah-pindahnya ruh dari satu badan ke badan yang lain baik sejenis maupun berlainan jenis selama-lamanya. Mereka menyangka bahwa siksaan dan kenikmatan yang dirasakan oleh Arwah tersebut didasarkan atas pertimbangan bersih dan kotornya arwah tersebut. Imam al-Syihab al-Khofaji di dalam syarahnya terhadap kitab Al-Syifa berkata: “Sungguh ahli syari’ah telah mengkafirkan mereka, karena di dalam akidah tersebut terdapat unsur pendustaan terhadap Allah, Rasul dan kitab-Nya”.
*Catatan*
🍓Dalam keyakinan Islam, jika seseorang telah mati maka ruhnya tidak akan menitis pada manusia lain. Tetapi dia akan berada di alam barzakh untuk mendapatkan nikmat atau Adzab Kubur.
☝️Setelah kiamat tiba, manusia dibangkitkan dari kuburnya dan akan hidup abadi di akhirat, mereka yang beriman akan masuk surga dan mereka yang kafir akan masuk ke dalam neraka.
⛔ Penganut paham ini dihukumi jatuh pada kufur, karena paham ini mengandung unsur takdzib (pendustaan) terhadap Allah, Rasulullah dan kitab Allah (al Qur'an).
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
ومنهم من قال بتناسخ الأرواح وانتقالها أبدا الآباد في الأشخاص تخرج من بدن الآخر من جنسه أو غيره، وزعم هؤلاء أن تعذيبها وتنعيمها فيها بحسب زكائها وخبثها، قال الشهاب الخفاجي في شرحه على الشفا: وقد كفرهم أهل الشرع لما فيه من تكذيب الله ورسوله وكتبه.
"Dan di antara ahli bid’ah adalah orang yang mengatakan tanaskhil al Arwah; menitis dan berpindah-pindahnya ruh dari satu badan ke badan yang lain baik sejenis maupun berlainan jenis selama-lamanya. Mereka menyangka bahwa siksaan dan kenikmatan yang dirasakan oleh Arwah tersebut didasarkan atas pertimbangan bersih dan kotornya arwah tersebut. Imam al-Syihab al-Khofaji di dalam syarahnya terhadap kitab Al-Syifa berkata: “Sungguh ahli syari’ah telah mengkafirkan mereka, karena di dalam akidah tersebut terdapat unsur pendustaan terhadap Allah, Rasul dan kitab-Nya”.
*Catatan*
🍓Dalam keyakinan Islam, jika seseorang telah mati maka ruhnya tidak akan menitis pada manusia lain. Tetapi dia akan berada di alam barzakh untuk mendapatkan nikmat atau Adzab Kubur.
☝️Setelah kiamat tiba, manusia dibangkitkan dari kuburnya dan akan hidup abadi di akhirat, mereka yang beriman akan masuk surga dan mereka yang kafir akan masuk ke dalam neraka.
⛔ Penganut paham ini dihukumi jatuh pada kufur, karena paham ini mengandung unsur takdzib (pendustaan) terhadap Allah, Rasulullah dan kitab Allah (al Qur'an).
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Telegram
Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Kitab Matn Aby Syuja' (Matn al Gjoyah wa at Taqrib) 109
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
ويحرُمُ على الرجالِ لُبسُ الحرير ويحلُّ للنساء
"Dan haram bagi laki-laki mengenakan sutra dan halal bagi kaum perempuan"
Penjelasan
🍎Haram bagi laki-laki mengenakan sutra
☝️Yaitu bagi laki-laki yang baligh dan berakal
❤️ Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari disebutkan:
أن رسولَ الله صلى الله عليه وسلم نهى عن لبسِ الحريرِ والديباج والتختُمُ بالذهب
"Bahwa Rasulullah shallallahu alayhi wasallam melarang mengenakan sutra dan dibaj (pakaian sutra tebal) dan memakai cincin yang terbuat dari emas"
🍎Yang haram bagi laki-laki bukan hanya mengenakannya sebagai pakaian, tetapi semua jenis penggunaan, misalnya untuk tempat duduk, tempat bersandar, untuk penutup, untuk selimut dan semacamnya.
🍓 Dikecualikan dalam beberapa keadaan:
1⃣ Ketika dalam keadaan sangat dingin, (yaitu dingin yang membahayakan seseorang) dan dia tidak mendapatkan penutup selain sutra.
2⃣ Dalam kondisi tiba-tiba dalam keadaan perang, karena sutra memiliki khasiat yaitu tidak mudah untuk dipotong.
3⃣ Seseorang tidak menemukan sesuatu yang bisa menutup auratnya untuk shalat kecuali hanya kain sutra
🍎Haram bagi laki-laki memakai cincin emas
☝️Sedangkan hidung, jika hidung seseorang terpotong kemudian membuat hidung dari emas sebagai gantinya maka itu dibolehkan. Demikian juga gigi dan ujung-ujung jari
🍎 Sedangkan cincin perak maka dibolehkan bagi laki-laki untuk mengenakannya, kecuali jika sampai pada batas isrof (berlebihan)
☝️Dalam memakai cincin, yang lebih utama mata cincin dihadapkan ke dalam dan cincin digunakan pada jari kelingking tangan kanan.
🍎 Halal bagi kaum perempuan untuk mempergunakan sutra, baik untuk dikenakan sebagai pakaian atau lainnya seperti untuk alas tidur, selimut dan semacamnya.
☝️Demikian juga boleh bagi kaum perempuan memakai cincin dari emas selama tidak berlebihan.
❤️Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
أُحِلَّ الذهبُ والحريرُ لنساءِ أمتى وحَرُم على ذكورِهم
" Emas dan sutra dihalalkan bagi kaum perempuan umatku dan diharamkan pada kaum laki-lakinya" HR an Nasa'i dan lainnya.
🍎 Anak kecil yang belum baligh, boleh bagi walinya untuk mengenakan perhiasan emas padanya, dan jika sudah baligh maka hal itu tidak diperbolehkan.
☝️Demikian juga dengan perak
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
http://t.me/KitabMatanAbuSyuja
قال المؤلف رحمه الله:
ويحرُمُ على الرجالِ لُبسُ الحرير ويحلُّ للنساء
"Dan haram bagi laki-laki mengenakan sutra dan halal bagi kaum perempuan"
Penjelasan
🍎Haram bagi laki-laki mengenakan sutra
☝️Yaitu bagi laki-laki yang baligh dan berakal
❤️ Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari disebutkan:
أن رسولَ الله صلى الله عليه وسلم نهى عن لبسِ الحريرِ والديباج والتختُمُ بالذهب
"Bahwa Rasulullah shallallahu alayhi wasallam melarang mengenakan sutra dan dibaj (pakaian sutra tebal) dan memakai cincin yang terbuat dari emas"
🍎Yang haram bagi laki-laki bukan hanya mengenakannya sebagai pakaian, tetapi semua jenis penggunaan, misalnya untuk tempat duduk, tempat bersandar, untuk penutup, untuk selimut dan semacamnya.
🍓 Dikecualikan dalam beberapa keadaan:
1⃣ Ketika dalam keadaan sangat dingin, (yaitu dingin yang membahayakan seseorang) dan dia tidak mendapatkan penutup selain sutra.
2⃣ Dalam kondisi tiba-tiba dalam keadaan perang, karena sutra memiliki khasiat yaitu tidak mudah untuk dipotong.
3⃣ Seseorang tidak menemukan sesuatu yang bisa menutup auratnya untuk shalat kecuali hanya kain sutra
🍎Haram bagi laki-laki memakai cincin emas
☝️Sedangkan hidung, jika hidung seseorang terpotong kemudian membuat hidung dari emas sebagai gantinya maka itu dibolehkan. Demikian juga gigi dan ujung-ujung jari
🍎 Sedangkan cincin perak maka dibolehkan bagi laki-laki untuk mengenakannya, kecuali jika sampai pada batas isrof (berlebihan)
☝️Dalam memakai cincin, yang lebih utama mata cincin dihadapkan ke dalam dan cincin digunakan pada jari kelingking tangan kanan.
🍎 Halal bagi kaum perempuan untuk mempergunakan sutra, baik untuk dikenakan sebagai pakaian atau lainnya seperti untuk alas tidur, selimut dan semacamnya.
☝️Demikian juga boleh bagi kaum perempuan memakai cincin dari emas selama tidak berlebihan.
❤️Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
أُحِلَّ الذهبُ والحريرُ لنساءِ أمتى وحَرُم على ذكورِهم
" Emas dan sutra dihalalkan bagi kaum perempuan umatku dan diharamkan pada kaum laki-lakinya" HR an Nasa'i dan lainnya.
🍎 Anak kecil yang belum baligh, boleh bagi walinya untuk mengenakan perhiasan emas padanya, dan jika sudah baligh maka hal itu tidak diperbolehkan.
☝️Demikian juga dengan perak
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Forwarded from Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari 25
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
ومنهم من قال بالحلول والاتحاد، وهم جهلة المتصوفة يقولون أنه تعالى الوجود المطلق، وإن غيره لا يتصف بالوجود أصلا، حتى إذا قالوا: الإنسان موجود فمعناه أن له تعلقا بالوجود المطلق وهو الله تعالى
“Di antara kelompok menyimpang adalah orang yang berkata dengan paham hulul dan ittihad. Mereka adalah orang-orang bodoh dari orang-orang yang mengaku sufi, mereka mengatakan bahwa Allah adalah wujud yang mutlak dan bahwa selain Allah tidak disifati sama sekali dengan ada, sehingga ketika mereka mengatakan: “Manusia itu ada”, maknanya adalah bahwa dia memiliki hubungan dengan wujud yang mutlak yaitu Allah ta’ala.
Catatan
⛔ Hulul adalah keyakinan yang mengatakan bahwa jika seseorang telah menjadi wali maka Allah akan bertempat pada badan orang tersebut.
☝️Paham ini dahulu pernah dianut oleh Abu Manshur al Hallaj yang divonis kufur oleh para qodli dari madzhab empat.
⛔ Al Ittihad adalah keyakinan yang mengatakan bahwa Allah adalah alam semesta ini, alam semesta ini adalah Allah, setiap bagian dari alam ini adalah bagian dari Allah. Penganut paham sesat ini mengatakan, saya adalah Allah, kamu adalah Allah, gunung adalah Allah, tembok adalah Allah dan seterusnya.
☝️Dua akidah tersebut bertentangan dengan Akidah Aswaja yang menegaskan bahwa Allah ada tanpa tempat, Allah tidak menempel atau berpisah dari makhluk-Nya, Allah bukan asal dari sesuatu atau cabang dari sesuatu.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
ومنهم من قال بالحلول والاتحاد، وهم جهلة المتصوفة يقولون أنه تعالى الوجود المطلق، وإن غيره لا يتصف بالوجود أصلا، حتى إذا قالوا: الإنسان موجود فمعناه أن له تعلقا بالوجود المطلق وهو الله تعالى
“Di antara kelompok menyimpang adalah orang yang berkata dengan paham hulul dan ittihad. Mereka adalah orang-orang bodoh dari orang-orang yang mengaku sufi, mereka mengatakan bahwa Allah adalah wujud yang mutlak dan bahwa selain Allah tidak disifati sama sekali dengan ada, sehingga ketika mereka mengatakan: “Manusia itu ada”, maknanya adalah bahwa dia memiliki hubungan dengan wujud yang mutlak yaitu Allah ta’ala.
Catatan
⛔ Hulul adalah keyakinan yang mengatakan bahwa jika seseorang telah menjadi wali maka Allah akan bertempat pada badan orang tersebut.
☝️Paham ini dahulu pernah dianut oleh Abu Manshur al Hallaj yang divonis kufur oleh para qodli dari madzhab empat.
⛔ Al Ittihad adalah keyakinan yang mengatakan bahwa Allah adalah alam semesta ini, alam semesta ini adalah Allah, setiap bagian dari alam ini adalah bagian dari Allah. Penganut paham sesat ini mengatakan, saya adalah Allah, kamu adalah Allah, gunung adalah Allah, tembok adalah Allah dan seterusnya.
☝️Dua akidah tersebut bertentangan dengan Akidah Aswaja yang menegaskan bahwa Allah ada tanpa tempat, Allah tidak menempel atau berpisah dari makhluk-Nya, Allah bukan asal dari sesuatu atau cabang dari sesuatu.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Telegram
Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
AJARAN ISLAM ASWAJA JAUH DARI RADIKALISME
(KH Busyro Karim, Rois Syuriyah PCNU Kab Kediri)
Sejak dahulu sampai pada masa sekarang ini, serangkaian ucapan dan tindak kekerasan sering terjadi dibelahan dunia, dan sejak awal abad 20, sampai sekarang ini mulai marak diberbagai daerah ditanah air kita, terlebih lagi pada akhir abad ke 20 sampai sekarang. Akar2 penyebab yang memicu terjadinya kasus2 ucapan dan tindkan kekerasan tampak bervariasi, sesuai dengan kompleksitas variabel sosial yang melalatar belakanginya. Ada yang berlatar belakang etnis, ada yang bersifat politis dan ada pula yang berlatar belakang perbedaan aliran, khususnya dalam agama Islam.
Padahal sebagaimana diketahui, menurut bahasa, "Islam" itu berarti tunduk, patuh, pasrah, berserah diri dan damai. Dengan demikian, pola dasar dan katakteristik doktrin Islam adalah perintah Tuhan untuk mewujudkan perdamaian dan kedamaian dalam seluruh aspek tatanan dan kehidupan manusia. Dengan kata lain, pada dasarnya, watak dan misi Islam adalah anti kekerasan, sebagaimana yang diajarkan olehbjunjungan kita Muhammad sebagai Nabi akhir zaman. Bertolak dari prinsip doktrin humanis ini, maka segala bentuk ucapan maupun tindak kekerasan yang dilakukan kelompok2 muslim yang mengatasnamakan Islam, sebenarnya bertentangan dengan makna hakiki dan watak dasar serta misi damai Islam itu sendiri.
Islam juga merupakan agama dakwah yang menurut watak dasar dan naluri kodratnya, harus berkembang dan dikembangkan oleh para pemeluknya. Dalam menyiarkan Islam, Al Quran sebagaimana disebuntukan dalam Surat An Nahl 125 dan Ali Imran 159, menggariskan prinsip2 etika dakwah yang wajib ditempuh oleh seluruh umat Islam.
Memang, sejauh menyangkut sejarah perkembangan Islam, banyak contoh peristiwa kekerasan antar sesama golongan umat Islam, seperti
pertentangan dalam perebutan kekuasaan politik antara Dinasti Umayah dan Dinasti Abbasiyah, yang sarat dengan tindakan2 kekerasan dari masing2 pihak.
Demikian pula hubungan antar umat beragama, kekerasan dan bahkan perang, juga terjadi, seperti perang Salib yang terjadi antara umat Kristen dan umat Islam dalam serangkaian gelombang yang panjang. Begitu pula umat Islam yang merupakan kelompok minoritas di India, pernah menjadi sasaran tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok mayoritas umat Hindu. Juga serangkaian perang dan kekerasan antara Israel dan Palestina sering muncul kepermukaan disebabkan oleh muatan sentimen politis, etnis dan nuansa keagamaan.
Setiap agama, pada prinsipnya merupakan kekuatan positif, yang mengajarkan perdamaian dan kedamaian, namun demikian, agama akan berubah menjadi kekuatan negatif, desintegratif dan destruktif apabila nilai2 posifif dari agama dikesampingkan karena lebih mengutamakan kepentingan2 diluar ajaran2 agama yang positif dan konstruktif.
Kita sering mendengar terjadinya serangkaian tindakan kekerasan yang diberi label suci agama atau atas nama misi suci yang dilakukan oleh sekelompok pemeluk agama tertentu. Mereka menggunakan agama hanya sebagai legitimasi atau pembenaran terhadap tindakan kekerasan dan serangan yang mereka lakukan. Padahal semestinya yang harus dilakukan oleh setiap kelompok pemeluk agama adalah melaksanakan secara konsisten nilai2 luhur dan positif ajaran2 agama yang mereka peluk dan menerapkan nilai2 luhur itu dalam hubungan intern mereka dan juga dalam hubungan dengan kelompok agama lain.
Itulah sebabnya, NU sebagai ormas Islam penganut setia ajaran Aswaja yang memiliki karakteristik moderat, senantiasa bersikap asih asah dan asuh, saling pengertian dan toleransi dikalangan intern umat beragama dan antar umat beragama agar tercipta tatanan kerukunan, perdamaian dan kedamaian bersama. NU dikenal sebagai sosok yang akomodatif. Sepanjang sejarahnya, Ormas Islam yang kini hampir berusia satu abad itu selalu menghindari perilaku2 yang mengarah kepada kekerasan.
Ketika pemberontakan DI/TII terhadap pemerintah meletus pada 1947, yang diwarnai dengan aksi2 kekerasan, NU sebagai organisasi, juga para pemimpin dan anggotan
(KH Busyro Karim, Rois Syuriyah PCNU Kab Kediri)
Sejak dahulu sampai pada masa sekarang ini, serangkaian ucapan dan tindak kekerasan sering terjadi dibelahan dunia, dan sejak awal abad 20, sampai sekarang ini mulai marak diberbagai daerah ditanah air kita, terlebih lagi pada akhir abad ke 20 sampai sekarang. Akar2 penyebab yang memicu terjadinya kasus2 ucapan dan tindkan kekerasan tampak bervariasi, sesuai dengan kompleksitas variabel sosial yang melalatar belakanginya. Ada yang berlatar belakang etnis, ada yang bersifat politis dan ada pula yang berlatar belakang perbedaan aliran, khususnya dalam agama Islam.
Padahal sebagaimana diketahui, menurut bahasa, "Islam" itu berarti tunduk, patuh, pasrah, berserah diri dan damai. Dengan demikian, pola dasar dan katakteristik doktrin Islam adalah perintah Tuhan untuk mewujudkan perdamaian dan kedamaian dalam seluruh aspek tatanan dan kehidupan manusia. Dengan kata lain, pada dasarnya, watak dan misi Islam adalah anti kekerasan, sebagaimana yang diajarkan olehbjunjungan kita Muhammad sebagai Nabi akhir zaman. Bertolak dari prinsip doktrin humanis ini, maka segala bentuk ucapan maupun tindak kekerasan yang dilakukan kelompok2 muslim yang mengatasnamakan Islam, sebenarnya bertentangan dengan makna hakiki dan watak dasar serta misi damai Islam itu sendiri.
Islam juga merupakan agama dakwah yang menurut watak dasar dan naluri kodratnya, harus berkembang dan dikembangkan oleh para pemeluknya. Dalam menyiarkan Islam, Al Quran sebagaimana disebuntukan dalam Surat An Nahl 125 dan Ali Imran 159, menggariskan prinsip2 etika dakwah yang wajib ditempuh oleh seluruh umat Islam.
Memang, sejauh menyangkut sejarah perkembangan Islam, banyak contoh peristiwa kekerasan antar sesama golongan umat Islam, seperti
pertentangan dalam perebutan kekuasaan politik antara Dinasti Umayah dan Dinasti Abbasiyah, yang sarat dengan tindakan2 kekerasan dari masing2 pihak.
Demikian pula hubungan antar umat beragama, kekerasan dan bahkan perang, juga terjadi, seperti perang Salib yang terjadi antara umat Kristen dan umat Islam dalam serangkaian gelombang yang panjang. Begitu pula umat Islam yang merupakan kelompok minoritas di India, pernah menjadi sasaran tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok mayoritas umat Hindu. Juga serangkaian perang dan kekerasan antara Israel dan Palestina sering muncul kepermukaan disebabkan oleh muatan sentimen politis, etnis dan nuansa keagamaan.
Setiap agama, pada prinsipnya merupakan kekuatan positif, yang mengajarkan perdamaian dan kedamaian, namun demikian, agama akan berubah menjadi kekuatan negatif, desintegratif dan destruktif apabila nilai2 posifif dari agama dikesampingkan karena lebih mengutamakan kepentingan2 diluar ajaran2 agama yang positif dan konstruktif.
Kita sering mendengar terjadinya serangkaian tindakan kekerasan yang diberi label suci agama atau atas nama misi suci yang dilakukan oleh sekelompok pemeluk agama tertentu. Mereka menggunakan agama hanya sebagai legitimasi atau pembenaran terhadap tindakan kekerasan dan serangan yang mereka lakukan. Padahal semestinya yang harus dilakukan oleh setiap kelompok pemeluk agama adalah melaksanakan secara konsisten nilai2 luhur dan positif ajaran2 agama yang mereka peluk dan menerapkan nilai2 luhur itu dalam hubungan intern mereka dan juga dalam hubungan dengan kelompok agama lain.
Itulah sebabnya, NU sebagai ormas Islam penganut setia ajaran Aswaja yang memiliki karakteristik moderat, senantiasa bersikap asih asah dan asuh, saling pengertian dan toleransi dikalangan intern umat beragama dan antar umat beragama agar tercipta tatanan kerukunan, perdamaian dan kedamaian bersama. NU dikenal sebagai sosok yang akomodatif. Sepanjang sejarahnya, Ormas Islam yang kini hampir berusia satu abad itu selalu menghindari perilaku2 yang mengarah kepada kekerasan.
Ketika pemberontakan DI/TII terhadap pemerintah meletus pada 1947, yang diwarnai dengan aksi2 kekerasan, NU sebagai organisasi, juga para pemimpin dan anggotan
Forwarded from Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
ya, tidak terlibat. NU terus mendukung dan mempertahankan secara konstitusional tegaknya eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonedia.
Bahkan pada Konferensi Alim Ulama di Cipanas 1954, yang kemudian dikukuhkan dalam Muktamar ke 20 ditahun yang sama di Surabaya, NU telah memutuskan bahwa Presiden Negara Republik Indonesia ini dan alat-alat Negara, adalah Penguasa Pemerintah yang sah secara dharuri bisy- syaukah (darurat, sebab kekuasaannya). Sedangkan sebelum itu, yakni pada Muktamarnya ke 11 di Banjarmasin 1936, NU sebagai penganut Islam Aswaja, menyatakan bahwa Negara Indonesia ini dinamakan "Negara Islam" karena telah pernah dikuasai sepenuhnya oleh orang Islam meski pernah direbut oleh kaum penjajah non muslim.
Itu sebabnya, sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk pada 1945 sampai sekarang ini, meski tak jarang pula melontarkan kritik, NU tak pernah terlibat melakukan pemberontakan terhadap penguasa Negara. Para ulama Aswaja sepakat bahwa barangsiapa menguasai sebuah negara, berarti ia adalah seorang pemimpin dalam hampir segala hal, sehingga dengan tidak adanya pemimpin disuatu negara, urusan kehidupan dunia tidak akan berjalan lancar. Pemimpin adalah orang yang mencurahkan waktunya untuk mengurus kepentingan rakyat dan kesejahteraan mereka serta menjauhkan marabahaya dari mereka.
Oleh karena itu, Negara harus dilindungi dan pemimpinnya harus dipatuhi oleh rakyatnya, kecuali jika pemimpin itu memerintahkan kemaksiatan, sebagaimana yang disabdakan Nabi ﷺ sbb:
"Wajib atas setiap muslim mendengar dan mematuhi (Penguasa Pemerintahan), baik dalam hal yang ia senangi maupun yang ia benci, kecuali kalau ia diperintah (oleh penguasa itu) untuk sesuatu kemaksiatan. Apabila ia diperintah dengan suatu kemaksiatan, maka tidak boleh ia mendengarkan dan mematuhinya" (HR Bukhari - Muslim dari Ibnu Umar r.a).
Jadi, bagi seorang muslim, terlebih lagi seorang tokoh yang menjadi panutan, tak dibenarkan menyeru pada khalayak untuk tidak mematuhi Pemimpin Negara ataupun jajaran dan aparatnya, kecuali jika pimimpin itu memerintahkan kemaksiatan. Dalam keadaan pemimpin seperti ini, maka kita hanya dapat patuh dan taat kepada Allah ta'ala, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Sang Pencipta.
Kemudian apabila dari rakyat ada yang tidak suka atas sebagian dari tindakan pemimpinnya, maka dalam salah satu hadisnya, Nabi ﷺ, memerintahkan mereka untuk bersabar. Apalagi masa jabatan Kepala Negara dalam sistem Demokrasi hanya beberapa tahun saja. Dalam hadisnya itu, Nabi melanjuntukan sabdanya: "Tidaklah seseorang keluar dari pemimpinnya (mencabut kepatuhannya) sejengkal saja, lalu ia meninggal, maka dia itu meninggal dalam keadaan jahiliyah" (HR Muslim dari Ibnu Abbas r.a.).
#LDNU Kab Kediri
Bahkan pada Konferensi Alim Ulama di Cipanas 1954, yang kemudian dikukuhkan dalam Muktamar ke 20 ditahun yang sama di Surabaya, NU telah memutuskan bahwa Presiden Negara Republik Indonesia ini dan alat-alat Negara, adalah Penguasa Pemerintah yang sah secara dharuri bisy- syaukah (darurat, sebab kekuasaannya). Sedangkan sebelum itu, yakni pada Muktamarnya ke 11 di Banjarmasin 1936, NU sebagai penganut Islam Aswaja, menyatakan bahwa Negara Indonesia ini dinamakan "Negara Islam" karena telah pernah dikuasai sepenuhnya oleh orang Islam meski pernah direbut oleh kaum penjajah non muslim.
Itu sebabnya, sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk pada 1945 sampai sekarang ini, meski tak jarang pula melontarkan kritik, NU tak pernah terlibat melakukan pemberontakan terhadap penguasa Negara. Para ulama Aswaja sepakat bahwa barangsiapa menguasai sebuah negara, berarti ia adalah seorang pemimpin dalam hampir segala hal, sehingga dengan tidak adanya pemimpin disuatu negara, urusan kehidupan dunia tidak akan berjalan lancar. Pemimpin adalah orang yang mencurahkan waktunya untuk mengurus kepentingan rakyat dan kesejahteraan mereka serta menjauhkan marabahaya dari mereka.
Oleh karena itu, Negara harus dilindungi dan pemimpinnya harus dipatuhi oleh rakyatnya, kecuali jika pemimpin itu memerintahkan kemaksiatan, sebagaimana yang disabdakan Nabi ﷺ sbb:
"Wajib atas setiap muslim mendengar dan mematuhi (Penguasa Pemerintahan), baik dalam hal yang ia senangi maupun yang ia benci, kecuali kalau ia diperintah (oleh penguasa itu) untuk sesuatu kemaksiatan. Apabila ia diperintah dengan suatu kemaksiatan, maka tidak boleh ia mendengarkan dan mematuhinya" (HR Bukhari - Muslim dari Ibnu Umar r.a).
Jadi, bagi seorang muslim, terlebih lagi seorang tokoh yang menjadi panutan, tak dibenarkan menyeru pada khalayak untuk tidak mematuhi Pemimpin Negara ataupun jajaran dan aparatnya, kecuali jika pimimpin itu memerintahkan kemaksiatan. Dalam keadaan pemimpin seperti ini, maka kita hanya dapat patuh dan taat kepada Allah ta'ala, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Sang Pencipta.
Kemudian apabila dari rakyat ada yang tidak suka atas sebagian dari tindakan pemimpinnya, maka dalam salah satu hadisnya, Nabi ﷺ, memerintahkan mereka untuk bersabar. Apalagi masa jabatan Kepala Negara dalam sistem Demokrasi hanya beberapa tahun saja. Dalam hadisnya itu, Nabi melanjuntukan sabdanya: "Tidaklah seseorang keluar dari pemimpinnya (mencabut kepatuhannya) sejengkal saja, lalu ia meninggal, maka dia itu meninggal dalam keadaan jahiliyah" (HR Muslim dari Ibnu Abbas r.a.).
#LDNU Kab Kediri
Forwarded from Risalah Thoharoh
Risalah Thoharoh 01
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
🍎 Pengertian Wudhu’
👍 Wudhu’ adalah menggunakan air pada anggota badan tertentu dimulai dengan niat tertentu.
🍎 *Syarat-syarat Wudhu’*
👍 Syarat sahnya wudhu’ ada lima, yaitu:
1⃣ Menggunakan air mutlak (thohir muthohhir).
2⃣ Mengalirnya air pada anggota yang dibasuh
☝️ Membenamkannya ke dalam air dianggap cukup sebab hal tersebut menurut syara’ dinamakan membasuh.
3⃣ Pada anggota tubuh tidak terdapat sesuatu yang dapat merubah sifat air dengan perubahan yang dapat menghilangkan kemutlakan air.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
🍎 Pengertian Wudhu’
👍 Wudhu’ adalah menggunakan air pada anggota badan tertentu dimulai dengan niat tertentu.
🍎 *Syarat-syarat Wudhu’*
👍 Syarat sahnya wudhu’ ada lima, yaitu:
1⃣ Menggunakan air mutlak (thohir muthohhir).
2⃣ Mengalirnya air pada anggota yang dibasuh
☝️ Membenamkannya ke dalam air dianggap cukup sebab hal tersebut menurut syara’ dinamakan membasuh.
3⃣ Pada anggota tubuh tidak terdapat sesuatu yang dapat merubah sifat air dengan perubahan yang dapat menghilangkan kemutlakan air.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Ngaji Sullamut Taufiq 01 (Kewajiban Hati: Iman Kepada Allah dan Rasul-Nya)
❤️ Amal yang paling mulia adalah iman kepada Allah dan Rasul-Nya?
✅ Apa alasannya?
✅ Apa makna iman kepada Allah?
✅ Apa makna iman kepada Rasul-Nya?
Temukan penjelasannya dari ust Dr. Asy'ari Masduki, SHI, MA
https://youtu.be/D2Q5iAH610c
Jangan lupa.. bantu dakwah LDNU dengan cara: Like, comment dan Subscribe Channel LDNU Kab Kediri
#LDNU Kab Kediri
❤️ Amal yang paling mulia adalah iman kepada Allah dan Rasul-Nya?
✅ Apa alasannya?
✅ Apa makna iman kepada Allah?
✅ Apa makna iman kepada Rasul-Nya?
Temukan penjelasannya dari ust Dr. Asy'ari Masduki, SHI, MA
https://youtu.be/D2Q5iAH610c
Jangan lupa.. bantu dakwah LDNU dengan cara: Like, comment dan Subscribe Channel LDNU Kab Kediri
#LDNU Kab Kediri
YouTube
🔴 Kajian Rutin Kitab Sullamut Taufiq | Kewajiban Hati ❤️ Iman Kepada Allah dan RasulNya
Ustadz Dr Asy'ari Masduki, .S.HI., MAKetua PC LDNU Kabupaten Kediri Live SETIAP HARIJam 05.00 - 06.00 Fans page LDNU KABUPATEN KEDIRIhttps://fb.me/ldnupck...
Forwarded from Sifat 50
Sifat Wajib Bagi Allah 01
AL WUJUD (الوجود)
☝️Artinya Allah itu ada, tidak ada keraguan tentang ada-Nya.
❤️ Dalil Naqli:
☝️Allah ta'ala berfirman:
أفي اللهِ شكٌّ
"Tidak ada keraguan akan adanya Allah"
❤️Dalil Aqli:
☝️Adanya alam semesta ini adalah bukti akan adanya Allah.
☝️Akal mengatakan:
✔️ Ada tulisan pasti ada penulisnya
✔️Ada bangunan pasti ada yang membangunnya
✔️ Ada pukulan pasti ada yang memukulnya
✔️ Ada perubahan pasti ada yang merubahnya
☝️Ada bumi dengan segala isinya, ada langit dengan segala isinya pasti ada Pencipta yang menciptakannya dari tidak ada menjadi ada
☝️Sang Pencipta itu adalah Allah ta'ala, berdasarkan berita dari para Nabi.
#LDNU KAB KEDIRI
AL WUJUD (الوجود)
☝️Artinya Allah itu ada, tidak ada keraguan tentang ada-Nya.
❤️ Dalil Naqli:
☝️Allah ta'ala berfirman:
أفي اللهِ شكٌّ
"Tidak ada keraguan akan adanya Allah"
❤️Dalil Aqli:
☝️Adanya alam semesta ini adalah bukti akan adanya Allah.
☝️Akal mengatakan:
✔️ Ada tulisan pasti ada penulisnya
✔️Ada bangunan pasti ada yang membangunnya
✔️ Ada pukulan pasti ada yang memukulnya
✔️ Ada perubahan pasti ada yang merubahnya
☝️Ada bumi dengan segala isinya, ada langit dengan segala isinya pasti ada Pencipta yang menciptakannya dari tidak ada menjadi ada
☝️Sang Pencipta itu adalah Allah ta'ala, berdasarkan berita dari para Nabi.
#LDNU KAB KEDIRI
Forwarded from Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari 26
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
قال العلامة الأمير في حاشية عبد السلام: وهو كفر صريح ولا حلول ولا اتحاد فإن وقع من أكابر الأولياء ما يوهم ذلك أول بما يناسبه كما يقع منهم في وحدة الوجود، كقول بعضهم ما في الجبة إلا الله، أراد أن ما في الجبة بل والكون كله لا وجود له إلا بالله
“Al ‘Allamah al Amir dalam Hasyiyah Abdissalam mengatakan: “dan dia adalah kekufuran yang sharih (nyata), tidak ada hulul dan ittihad. Apabila hal yang mengindikasikan hulul dan ittihad terjadi pada diri para pembesar wali, maka hal itu harus dita’wil dengan sesuatu yang cocok dengan kondisi dan derajat kewalian mereka, sebagaimana terjadi dari sebagian mereka dalam wahdatul wujud, seperti ucapan mereka:
ما في الجبة إلا الله
Mereka menghendaki dengan perkataan tersebut, bahwa apa saja yang ada di dalam jubah bahkan apapun yang wujud di dalam seluruh alam ini, tidaklah ia terwujud kecuali dengan kehendak Allah"
Catatan:
⛔ Dengan mengutip perkataan al Allamah al Amir, mbah Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa Aqidah al Ittihad (wahdatul wujud) dan hulul adalah aqidah kufur, menyebabkan orang yang meyakininya keluar dari Islam.
☝️Al Imam al Junaid al Baghdadi berkata kepada al Hallaj (penganut paham Hulul):
لقد فتحت ثغرة في إلا سلام لا يسده إلا رأسك
"Kamu benar-benar telah membuka lobang besar dalam Islam yang tidak ada yang bisa menutupnya kecuali kepalamu".
☝️As Syaikh al Akbar Muhyidin Ibnu Arabi berkata:
من قال بالحلول فدينه معلول وما قال بالاتحاد إلا أهل الإلحاد
"Barang siapa berkata dengan hulul maka agamanya cacat, dan tidaklah berkata dengan al ittihad kecuali ahl al ilhad (kafir)"
⛔ Perkataan ما في الجبة الا الله adalah perkataan kufur karena menunjukkan makna hulul. Namun jika orang yang mengatakannya memahami perkataan tersebut dengan pemahaman yang tidak sesuai dengan makna yang sebenarnya, misalnya dia memahaminya dengan bahwa segala yang ada adalah terjadi dengan kehendak Allah maka orang tersebut tidak kufur.
☝️Tetapi dia harus diberitahu makna yang sebenarnya dan bahwa perkataan itu adalah perkataan yang kufur.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
قال العلامة الأمير في حاشية عبد السلام: وهو كفر صريح ولا حلول ولا اتحاد فإن وقع من أكابر الأولياء ما يوهم ذلك أول بما يناسبه كما يقع منهم في وحدة الوجود، كقول بعضهم ما في الجبة إلا الله، أراد أن ما في الجبة بل والكون كله لا وجود له إلا بالله
“Al ‘Allamah al Amir dalam Hasyiyah Abdissalam mengatakan: “dan dia adalah kekufuran yang sharih (nyata), tidak ada hulul dan ittihad. Apabila hal yang mengindikasikan hulul dan ittihad terjadi pada diri para pembesar wali, maka hal itu harus dita’wil dengan sesuatu yang cocok dengan kondisi dan derajat kewalian mereka, sebagaimana terjadi dari sebagian mereka dalam wahdatul wujud, seperti ucapan mereka:
ما في الجبة إلا الله
Mereka menghendaki dengan perkataan tersebut, bahwa apa saja yang ada di dalam jubah bahkan apapun yang wujud di dalam seluruh alam ini, tidaklah ia terwujud kecuali dengan kehendak Allah"
Catatan:
⛔ Dengan mengutip perkataan al Allamah al Amir, mbah Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa Aqidah al Ittihad (wahdatul wujud) dan hulul adalah aqidah kufur, menyebabkan orang yang meyakininya keluar dari Islam.
☝️Al Imam al Junaid al Baghdadi berkata kepada al Hallaj (penganut paham Hulul):
لقد فتحت ثغرة في إلا سلام لا يسده إلا رأسك
"Kamu benar-benar telah membuka lobang besar dalam Islam yang tidak ada yang bisa menutupnya kecuali kepalamu".
☝️As Syaikh al Akbar Muhyidin Ibnu Arabi berkata:
من قال بالحلول فدينه معلول وما قال بالاتحاد إلا أهل الإلحاد
"Barang siapa berkata dengan hulul maka agamanya cacat, dan tidaklah berkata dengan al ittihad kecuali ahl al ilhad (kafir)"
⛔ Perkataan ما في الجبة الا الله adalah perkataan kufur karena menunjukkan makna hulul. Namun jika orang yang mengatakannya memahami perkataan tersebut dengan pemahaman yang tidak sesuai dengan makna yang sebenarnya, misalnya dia memahaminya dengan bahwa segala yang ada adalah terjadi dengan kehendak Allah maka orang tersebut tidak kufur.
☝️Tetapi dia harus diberitahu makna yang sebenarnya dan bahwa perkataan itu adalah perkataan yang kufur.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Telegram
Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Sifat 50
Sifat Wajib Bagi Allah 02
AL QIDAM (القدم)
☝️Artinya, Allah itu ada tanpa permulaan. Adanya Allah tidak didahului oleh ketiadaan.
❤️ Dalil naqli, Allah ta'ala berfirman:
هو الأول
"Hanya Dia (Allah) saja yang al Awwal (yang adanya tanpa permulaan)
❤️ Dalil aqli, akal berkata:
👍 Seandainya Allah tidak qodiim maka Dia haadits (adanya perpermulaan)
☝️Jika Allah adanya berpermualaan maka Dia membutuhkan pada yang lain yang mengadakanya dari tidak ada menjadi ada. Karena sesuatu tidak menciptakan dirinya sendiri.
☝️ Sesuatu yang membutuhkan pada yang lain adalah lemah, dan yang lemah bukanlah Tuhan.
☝️Karena alam semesta yang begitu besar, menakjubkan dan teratur tidak mungkin diciptakan oleh Dzat yang lemah.
👍 Akal juga mengatakan, bahwa sesuatu yang diadakan dari tidak ada menjadi ada adalah makhluk seperti halnya manusia, binatang dan lainnya.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Https://t.me/sifatlimapuluh
AL QIDAM (القدم)
☝️Artinya, Allah itu ada tanpa permulaan. Adanya Allah tidak didahului oleh ketiadaan.
❤️ Dalil naqli, Allah ta'ala berfirman:
هو الأول
"Hanya Dia (Allah) saja yang al Awwal (yang adanya tanpa permulaan)
❤️ Dalil aqli, akal berkata:
👍 Seandainya Allah tidak qodiim maka Dia haadits (adanya perpermulaan)
☝️Jika Allah adanya berpermualaan maka Dia membutuhkan pada yang lain yang mengadakanya dari tidak ada menjadi ada. Karena sesuatu tidak menciptakan dirinya sendiri.
☝️ Sesuatu yang membutuhkan pada yang lain adalah lemah, dan yang lemah bukanlah Tuhan.
☝️Karena alam semesta yang begitu besar, menakjubkan dan teratur tidak mungkin diciptakan oleh Dzat yang lemah.
👍 Akal juga mengatakan, bahwa sesuatu yang diadakan dari tidak ada menjadi ada adalah makhluk seperti halnya manusia, binatang dan lainnya.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Https://t.me/sifatlimapuluh
Forwarded from Risalah Thoharoh
Risalah Thoharoh 02
(Oleh K Hafidz Ghozali)
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
🍎 Syarat-syarat Wudlu
4⃣ Tidak ada perkara yang menghalangi sampainya air pada kulit. Misalnya: cat, tinta, minyak yang sudah mengeras kecuali minyak yang cair dan bekas tinta (goresan tinta) yang tinggal atsar (berupa warna) dan sudah tidak ada ‘ain (materi, tintanya). Tandanya apabila digosok sudah tidak ada tinta yang terkelupas.
5⃣ Sudah masuk waktu sholat, walaupun hanya berdasarkan dugaan (dzon) yang berawal dari ijtihad. Hal ini bagi orang yang hadatsnya terus menerus (da’imul hadats), misalnya orang yang beser dan wanita mustahadhoh.
Catatan:
♦️Bagi da’imul hadats (seperyi orang yang beser dan wanita yang istihadhoh) wajib berwudhu’ setiap akan melakukan ibadah fardhu, sebagaimana bertayammum, dan baginya wajib membasuh farji dari najis, kemudian menyumbatnya dengan semisal kapas, kecuali jika menimbulkan sakit atau sedang berpuasa, kemudian mengikat, menutupnya dengan kain jika belum cukup dengan kapas karena banyaknya darah yang keluar, kemudian baru berwudhu’ atau bertayammum dan cepat-cepat mendirikan sholat. Hal ini dilakukan setiap akan melakukan fardhu walaupun kain yang diikatkan tidak bergeser dari tempatnya.
♦️Setelah berwudhu’, bila ia menunda sholat karena kemashlahatan sholat, misalnya untuk berjalan ke masjid dan menunggu jama’ah (meskipun melebihi awal waktu) maka tidak masalah
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
(Oleh K Hafidz Ghozali)
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
🍎 Syarat-syarat Wudlu
4⃣ Tidak ada perkara yang menghalangi sampainya air pada kulit. Misalnya: cat, tinta, minyak yang sudah mengeras kecuali minyak yang cair dan bekas tinta (goresan tinta) yang tinggal atsar (berupa warna) dan sudah tidak ada ‘ain (materi, tintanya). Tandanya apabila digosok sudah tidak ada tinta yang terkelupas.
5⃣ Sudah masuk waktu sholat, walaupun hanya berdasarkan dugaan (dzon) yang berawal dari ijtihad. Hal ini bagi orang yang hadatsnya terus menerus (da’imul hadats), misalnya orang yang beser dan wanita mustahadhoh.
Catatan:
♦️Bagi da’imul hadats (seperyi orang yang beser dan wanita yang istihadhoh) wajib berwudhu’ setiap akan melakukan ibadah fardhu, sebagaimana bertayammum, dan baginya wajib membasuh farji dari najis, kemudian menyumbatnya dengan semisal kapas, kecuali jika menimbulkan sakit atau sedang berpuasa, kemudian mengikat, menutupnya dengan kain jika belum cukup dengan kapas karena banyaknya darah yang keluar, kemudian baru berwudhu’ atau bertayammum dan cepat-cepat mendirikan sholat. Hal ini dilakukan setiap akan melakukan fardhu walaupun kain yang diikatkan tidak bergeser dari tempatnya.
♦️Setelah berwudhu’, bila ia menunda sholat karena kemashlahatan sholat, misalnya untuk berjalan ke masjid dan menunggu jama’ah (meskipun melebihi awal waktu) maka tidak masalah
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Forwarded from Ngaji Kitab Aqidatul Awam
❤️LIVE
Ngaji Kitab Aqidatul Awam
Sifat Jaiz Bagi Para Nabi)
⛔ Jaiz bagi para Nabi seluruh sifat manusia yang tidak mengurangi derajat kenabian, seperti sakit yang ringan
⛔ Waspadalah kisah bohong seputar Nabi Ayyub 'alayhissalam
https://www.facebook.com/LDNUPCKEDIRI/videos/711009089604339/
☝️ikuti uraiannya dalam live
📺 LIVE MADUTV
CHANNEL 35 UHF FREQ 583.25 MHz
MADUTV network
📻 LIVE Radio MDS Fm 91.3MHz
https://madu.tv/live-streaming/
#LDNU KAB KEDIRI
Ngaji Kitab Aqidatul Awam
Sifat Jaiz Bagi Para Nabi)
⛔ Jaiz bagi para Nabi seluruh sifat manusia yang tidak mengurangi derajat kenabian, seperti sakit yang ringan
⛔ Waspadalah kisah bohong seputar Nabi Ayyub 'alayhissalam
https://www.facebook.com/LDNUPCKEDIRI/videos/711009089604339/
☝️ikuti uraiannya dalam live
📺 LIVE MADUTV
CHANNEL 35 UHF FREQ 583.25 MHz
MADUTV network
📻 LIVE Radio MDS Fm 91.3MHz
https://madu.tv/live-streaming/
#LDNU KAB KEDIRI
Facebook Watch
LDNU Kab. Kediri
LDNU Kab. Kediri is live now.
Forwarded from Risalah Thoharoh
Risalah Thoharoh 03
(Oleh K Hafidz Ghozali)
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
Fardhu (Rukun) Wudhu’
🍓 Fardhu wudhu’ ada enam, yaitu :
1⃣ Niat
☝️Niat wudhu’ wajib bersamaan dengan awal membasuh bagian dari wajah. Jika niat ini diletakkan di tengah pembasuhan wajah juga boleh, namun wajib mengulangi basuhan anggota yang sudah terbasuh sebelum niat tersebut.
🍓 Cara berniat dalam wudhu’ ada tiga :
1⃣ Niat berwudhu’ نَوَيْتُ الوُضُوْءَ
2⃣ Berniat menghilangkan hukum hadats نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ
3⃣ Berniat agar diperbolehkan melakukan sholat :
نَوَيْتُ اسْتِبَاحَةَ الصَّلَاةِ
☝️ Adapun menambahkan kalimat لله تعالى itu hukumnya sunnah.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
(Oleh K Hafidz Ghozali)
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
Fardhu (Rukun) Wudhu’
🍓 Fardhu wudhu’ ada enam, yaitu :
1⃣ Niat
☝️Niat wudhu’ wajib bersamaan dengan awal membasuh bagian dari wajah. Jika niat ini diletakkan di tengah pembasuhan wajah juga boleh, namun wajib mengulangi basuhan anggota yang sudah terbasuh sebelum niat tersebut.
🍓 Cara berniat dalam wudhu’ ada tiga :
1⃣ Niat berwudhu’ نَوَيْتُ الوُضُوْءَ
2⃣ Berniat menghilangkan hukum hadats نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ
3⃣ Berniat agar diperbolehkan melakukan sholat :
نَوَيْتُ اسْتِبَاحَةَ الصَّلَاةِ
☝️ Adapun menambahkan kalimat لله تعالى itu hukumnya sunnah.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari 27
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وقال في لوائح الأنوار: من كمال العرفان شهود عبد ورب، وكل عارف نفي شهود العبد في وقت ما فليس هو بعارف، و إنما هو في ذلك الوقت صاحب حال وصاحب الحال سكران لا تحقيق عنده، فظهر مما ذكر أن المراد بوحدة الوجود والاتحاد في مذهب القوم ليس على الظاهر المتوهم، وإذا كانت عبدة الأوثان يقولون ما نعبدهم إلا ليقربنا إلى الله زلفى ولم يقولوا هم الله كيف يظن ذلك بالعارفين وإنما المراد قول العارف:
وعلمك أن كل الأمر أمر
هو المعنى المسمى باتحاد
“Pengarang kitab Lawaaihu al-Anwar berkata: Sebagian dari tanda sempurnanya kema’rifatan adalah syuhudu ‘abdin wa rabb. Setiap Arif (orang yang ma’rifat) yang menafikan syuhudul abdi pada waktu tertentu, maka ia bukanlah dinamakan sebagai Arif, tetapi hanya disebut sebagai Shohibul haal. Shohibul haal adalah orang yang mabuk, yang tidak memiliki tahqiq.
Dari penjelasan yang telah disebutkan, menjadi jelaslah bahwa apa yang dimaksud dengan Wahdatul Wujud dan al Ittihad dalam madzhab tasawuf adalah bukanlah hanya sekedar menggunakan parameter apa yang dhohir yang dipersangkakan. Apabila para penyembah berhala mengatakan: kami tidak menyembah berhala ini kecuali hanya menjadikannya sebagai lantaran agar kami dapat mendekatkan diri kepada Allah, mereka tidak mengatakan bahwa berhala-berhala itu adalah Allah. Bagaimana mungkin orang yang meyakini hulul dan al-ittihad dianggap sebagai orang-orang yang ma’rifat (Arifin). Tetapi yang dimaksud adalah perkataan al-‘Arif:
وعلمك أن كل الأمر أمر
هو المعنى المسمى باتحاد
"Pengetahuan anda bahwa segala sesuatu adalah sesuatu itu, inilah makna yang dinamakan sebagai al-Ittihad".
Catatan
🍎 Paham al Ittihad bertentangan dengan firman Allah ta'ala:
الحمد لله رب العالمين
"Segala puji bagi Allah, tuhan alam semesta"
☝️Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Allah itu ada dan alam juga ada. Alam itu bukan Allah dan Allah itu bukan alam.
✔️ Allah adalah pencipta alam semesta
✔️ Allah adalah pemilik alam semesta
✔️ Allah adalah pengatur alam semesta
🍎Jika perkataan yang sharih menunjukkan makna hulul dan Ittihad diucapkan oleh seseorang maka:
✅ Jika yang mengucapkannya itu dalam keadaan berakal dan sadar maka dia jatuh pada kekufuran
✅ Jika yang mengucapkannya adalah seorang wali yang sedang dalam keadaan jadzab (hilang akal karena wijdan) maka dia tidak jatuh pada kekufuran.
☝️Tetapi kita harus melarangnya untuk mengucapkannya dan tidak membiarkannya bergumul dengan masyarakat, karena dikhawatirkan ucapan tersebut akan diikuti oleh orang-orang Awam.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وقال في لوائح الأنوار: من كمال العرفان شهود عبد ورب، وكل عارف نفي شهود العبد في وقت ما فليس هو بعارف، و إنما هو في ذلك الوقت صاحب حال وصاحب الحال سكران لا تحقيق عنده، فظهر مما ذكر أن المراد بوحدة الوجود والاتحاد في مذهب القوم ليس على الظاهر المتوهم، وإذا كانت عبدة الأوثان يقولون ما نعبدهم إلا ليقربنا إلى الله زلفى ولم يقولوا هم الله كيف يظن ذلك بالعارفين وإنما المراد قول العارف:
وعلمك أن كل الأمر أمر
هو المعنى المسمى باتحاد
“Pengarang kitab Lawaaihu al-Anwar berkata: Sebagian dari tanda sempurnanya kema’rifatan adalah syuhudu ‘abdin wa rabb. Setiap Arif (orang yang ma’rifat) yang menafikan syuhudul abdi pada waktu tertentu, maka ia bukanlah dinamakan sebagai Arif, tetapi hanya disebut sebagai Shohibul haal. Shohibul haal adalah orang yang mabuk, yang tidak memiliki tahqiq.
Dari penjelasan yang telah disebutkan, menjadi jelaslah bahwa apa yang dimaksud dengan Wahdatul Wujud dan al Ittihad dalam madzhab tasawuf adalah bukanlah hanya sekedar menggunakan parameter apa yang dhohir yang dipersangkakan. Apabila para penyembah berhala mengatakan: kami tidak menyembah berhala ini kecuali hanya menjadikannya sebagai lantaran agar kami dapat mendekatkan diri kepada Allah, mereka tidak mengatakan bahwa berhala-berhala itu adalah Allah. Bagaimana mungkin orang yang meyakini hulul dan al-ittihad dianggap sebagai orang-orang yang ma’rifat (Arifin). Tetapi yang dimaksud adalah perkataan al-‘Arif:
وعلمك أن كل الأمر أمر
هو المعنى المسمى باتحاد
"Pengetahuan anda bahwa segala sesuatu adalah sesuatu itu, inilah makna yang dinamakan sebagai al-Ittihad".
Catatan
🍎 Paham al Ittihad bertentangan dengan firman Allah ta'ala:
الحمد لله رب العالمين
"Segala puji bagi Allah, tuhan alam semesta"
☝️Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Allah itu ada dan alam juga ada. Alam itu bukan Allah dan Allah itu bukan alam.
✔️ Allah adalah pencipta alam semesta
✔️ Allah adalah pemilik alam semesta
✔️ Allah adalah pengatur alam semesta
🍎Jika perkataan yang sharih menunjukkan makna hulul dan Ittihad diucapkan oleh seseorang maka:
✅ Jika yang mengucapkannya itu dalam keadaan berakal dan sadar maka dia jatuh pada kekufuran
✅ Jika yang mengucapkannya adalah seorang wali yang sedang dalam keadaan jadzab (hilang akal karena wijdan) maka dia tidak jatuh pada kekufuran.
☝️Tetapi kita harus melarangnya untuk mengucapkannya dan tidak membiarkannya bergumul dengan masyarakat, karena dikhawatirkan ucapan tersebut akan diikuti oleh orang-orang Awam.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Telegram
Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Sifat 50
Sifat Wajib Bagi Allah 04
AL MUKHOLAFATU LIL HAWADITSI (المخالفة للحوادث)
☝️ Artinya, Allah itu berbeda (tidak serupa) dengan makhluk.
✔️ Allah yang menciptakan manusia, Dia tidak serupa dengan manusia
✔️ Allah yang menciptakan malaikat, Dia tidak serupa dengan malaikat
✔️ Allah yang menciptakan cahaya, Dia tidak serupa dengan cahaya
✔️ Allah yang menciptakan seluruh makhluk, Dia tidak serupa dengan seluruh makhluk
☝️Allah bukan benda, bukan jisim dan tidak boleh disifati dengan sifat benda.
☝️ Sifat benda itu seperti berubah, memiliki bentuk dan ukuran, memiliki warna, beranggotakan badan, bertempat, berada pada arah, duduk dan semacamnya.
❤️ Dalil naqli, Allah ta'ala berfirman:
ليس كمثله شيء
"Tidak ada sesuatupan yang menyerupai Allah, baik dari satu segi maupun semua segi".
❤️ Dalil aqli, al Iman Abu Hanifah berkata:
انَّى يشبه الخالق مخلوقه
"Tidak mungkin sang Pencipta menyerupai ciptaan-Nya"
☝️Akal berkata, yang membuat kursi tidak sama dengan kursi, yang membuat meja tidak sama dengan meja, yang membuat rumah tidak sama dengan rumah dan seterusnya.
☝️Maka Allah yang menciptakan makhluk pasti tidak sama dengan makhluk.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
AL MUKHOLAFATU LIL HAWADITSI (المخالفة للحوادث)
☝️ Artinya, Allah itu berbeda (tidak serupa) dengan makhluk.
✔️ Allah yang menciptakan manusia, Dia tidak serupa dengan manusia
✔️ Allah yang menciptakan malaikat, Dia tidak serupa dengan malaikat
✔️ Allah yang menciptakan cahaya, Dia tidak serupa dengan cahaya
✔️ Allah yang menciptakan seluruh makhluk, Dia tidak serupa dengan seluruh makhluk
☝️Allah bukan benda, bukan jisim dan tidak boleh disifati dengan sifat benda.
☝️ Sifat benda itu seperti berubah, memiliki bentuk dan ukuran, memiliki warna, beranggotakan badan, bertempat, berada pada arah, duduk dan semacamnya.
❤️ Dalil naqli, Allah ta'ala berfirman:
ليس كمثله شيء
"Tidak ada sesuatupan yang menyerupai Allah, baik dari satu segi maupun semua segi".
❤️ Dalil aqli, al Iman Abu Hanifah berkata:
انَّى يشبه الخالق مخلوقه
"Tidak mungkin sang Pencipta menyerupai ciptaan-Nya"
☝️Akal berkata, yang membuat kursi tidak sama dengan kursi, yang membuat meja tidak sama dengan meja, yang membuat rumah tidak sama dengan rumah dan seterusnya.
☝️Maka Allah yang menciptakan makhluk pasti tidak sama dengan makhluk.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Forwarded from Risalah Thoharoh
Risalah Thoharoh 04
(Oleh K Hafidz Ghozali)
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
🍓 Beberapa shighot niat wudhu’ antara lain :
1⃣ Bagi orang yang selamat (salim) dari beser dan sesamanya.
✔️ نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ عن الحَدَثِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ للحَدَثِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ للصّلاةِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ فرضَ الطَّهَارَةِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أَدَاءَ الطَّهَارَةِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أداءَ فرضِ الطَّهَارَةِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ اسْتِبَاحَةَ مُفْتَقِرٍ إلى وضوءٍ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ اسْتِبَاحَةَ الصَّلَاةِ لله تعالى (ونحوها)
✔️ نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ فرضَ الوضوءِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أَدَاءَ الوضوءِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أَدَاءَ فرضِ الوضوءِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الوضوءَ المَفْرُوْضَ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أَدَاءَ الوضوءِ المَفْرُوْضِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الوضوءَ الواجبَ لله تعالى
2⃣ Bagi da’imul hadats tidak boleh dan tidak sah berniat menghilangkan hadats atau bersuci dari hadats, karena wudhu’ orang seperti ini sifatnya adalah مُبِيْح (sebatas memperbolehkan melakukan ibadah yang memerlukan thoharoh). Tidak رافع (menghilangkan hadats).
☝️ Bagi mujaddid al-wudhu’ menurut al-Romli tidak boleh berniat menghilangkan hadats, bersuci dari hadats, istibahah sholat (agar diperbolehkan melakukan sholat).
☝️Sedangkan al-Isnawi menganggap cukup dan sah dengan menggunakan niat-niat tersebut.
Catatan:
✅ Jika orang yang berwudhu’ dalam berniat, ia berwudhu’ نَوَيْتُ الوُضُوْءَ maka harus menghadirkan di hati hakikat wudhu’ yang terdiri dari semua rukunnya serta harus menyengajanya. Lain halnya jika ia berniat menghilangkan hadats نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ maka wudhu’nya dianggap sah meskipun tidak menghadirkan hakikat wudhu’ di hati.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
(Oleh K Hafidz Ghozali)
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
🍓 Beberapa shighot niat wudhu’ antara lain :
1⃣ Bagi orang yang selamat (salim) dari beser dan sesamanya.
✔️ نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ عن الحَدَثِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ للحَدَثِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ للصّلاةِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ فرضَ الطَّهَارَةِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أَدَاءَ الطَّهَارَةِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أداءَ فرضِ الطَّهَارَةِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ اسْتِبَاحَةَ مُفْتَقِرٍ إلى وضوءٍ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ اسْتِبَاحَةَ الصَّلَاةِ لله تعالى (ونحوها)
✔️ نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ فرضَ الوضوءِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أَدَاءَ الوضوءِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أَدَاءَ فرضِ الوضوءِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الوضوءَ المَفْرُوْضَ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ أَدَاءَ الوضوءِ المَفْرُوْضِ لله تعالى
✔️ نَوَيْتُ الوضوءَ الواجبَ لله تعالى
2⃣ Bagi da’imul hadats tidak boleh dan tidak sah berniat menghilangkan hadats atau bersuci dari hadats, karena wudhu’ orang seperti ini sifatnya adalah مُبِيْح (sebatas memperbolehkan melakukan ibadah yang memerlukan thoharoh). Tidak رافع (menghilangkan hadats).
☝️ Bagi mujaddid al-wudhu’ menurut al-Romli tidak boleh berniat menghilangkan hadats, bersuci dari hadats, istibahah sholat (agar diperbolehkan melakukan sholat).
☝️Sedangkan al-Isnawi menganggap cukup dan sah dengan menggunakan niat-niat tersebut.
Catatan:
✅ Jika orang yang berwudhu’ dalam berniat, ia berwudhu’ نَوَيْتُ الوُضُوْءَ maka harus menghadirkan di hati hakikat wudhu’ yang terdiri dari semua rukunnya serta harus menyengajanya. Lain halnya jika ia berniat menghilangkan hadats نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ maka wudhu’nya dianggap sah meskipun tidak menghadirkan hakikat wudhu’ di hati.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Forwarded from Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari 28
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وإنما أطلت الكلام على هذه الطائفة لأن ضررهم على المسلمين أكثر من ضرر جميع الكفرة والمبتدعين، فإن كثيرا من الناس يعظمونهم ويسمعون كلامهم مع جهلهم بأساليب الكلام العربي، وقد روى الأصمعي عن الخليل عن أبي عمرو بن العلاء انه قال: أكثر من تزندق بالعراق لجهلهم بالعربية وهم باعتقادهم الحلول والاتحاد كفرة
“Aku memperpanjang pembicaraan pada kelompok ini (kelompok yang meyakini hulul dan ittihad) adalah karena bahaya mereka terhadap umat Islam lebih banyak dari bahaya seluruh orang kafir dan para ahli bid’ah. Sesungguhnya banyak orang yang mengagungkan mereka dan mendengar perkataan mereka disertai dengan kebodohan mereka terhadap struktur Bahasa Arab. Al Ashmu’iy telah meriwayatkan dari al Khalil dari Abi Amr ibn al Ala’ bahwa beliau berkata: kebanyakan orang zindiq di Irak adalah karena kebodohan mereka terhadap Bahasa Arab, dengan keyakinan mereka pada paham hulul dan ittihad maka mereka adalah orang-orang kafir”.
Catatan
🍎 Bahaya penganut paham hulul dan al-ittihad (wahdah al wujud) lebih besar dari bahaya ahli bid’ah lainnya.
☝️Karena biasanya, penganut dua paham sesat tersebut dihormati, diagungkan dan didengar kata-katanya oleh orang-orang awam. Sehingga mereka sangat mudah terperdaya oleh mereka.
⛔ Salah satu penyebab kesesatan penganut paham ini adalah kebodohan terhadap bahasa Arab. Sehingga mereka salah dalam memahami sebagian ayat dan hadits Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
☝️Misalnya, ketika mereka memahami ayat:
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
Berdasarkan ayat ini mereka beranggapan bahwa Allah berada pada diri manusia. Padahal ayat ini menjelaskan bahwa Allah lebih mengetahui tentang diri kita dari pada diri kita sendiri.
☝️Misalnya, ketika memahami hadits:
من عرف نفسه فقد عرف ربه
Berdasarkan hadits ini, mereka menganggap bahwa dirinya adalah Allah dan Allah adalah dirinya. Padahal hadits ini maknanya, seseorang yang mengenal dirinya bahwa ia adalah makhluk yang berupa benda dengan segala sifat-sifat bendanya, maka dia akan mengetahui bahwa Tuhannya (Allah) tidak serupa dengannya, Dia bukan benda dan tidak bersifatan dengan sifat benda.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
https://t.me/RisalahAswaja
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وإنما أطلت الكلام على هذه الطائفة لأن ضررهم على المسلمين أكثر من ضرر جميع الكفرة والمبتدعين، فإن كثيرا من الناس يعظمونهم ويسمعون كلامهم مع جهلهم بأساليب الكلام العربي، وقد روى الأصمعي عن الخليل عن أبي عمرو بن العلاء انه قال: أكثر من تزندق بالعراق لجهلهم بالعربية وهم باعتقادهم الحلول والاتحاد كفرة
“Aku memperpanjang pembicaraan pada kelompok ini (kelompok yang meyakini hulul dan ittihad) adalah karena bahaya mereka terhadap umat Islam lebih banyak dari bahaya seluruh orang kafir dan para ahli bid’ah. Sesungguhnya banyak orang yang mengagungkan mereka dan mendengar perkataan mereka disertai dengan kebodohan mereka terhadap struktur Bahasa Arab. Al Ashmu’iy telah meriwayatkan dari al Khalil dari Abi Amr ibn al Ala’ bahwa beliau berkata: kebanyakan orang zindiq di Irak adalah karena kebodohan mereka terhadap Bahasa Arab, dengan keyakinan mereka pada paham hulul dan ittihad maka mereka adalah orang-orang kafir”.
Catatan
🍎 Bahaya penganut paham hulul dan al-ittihad (wahdah al wujud) lebih besar dari bahaya ahli bid’ah lainnya.
☝️Karena biasanya, penganut dua paham sesat tersebut dihormati, diagungkan dan didengar kata-katanya oleh orang-orang awam. Sehingga mereka sangat mudah terperdaya oleh mereka.
⛔ Salah satu penyebab kesesatan penganut paham ini adalah kebodohan terhadap bahasa Arab. Sehingga mereka salah dalam memahami sebagian ayat dan hadits Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
☝️Misalnya, ketika mereka memahami ayat:
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
Berdasarkan ayat ini mereka beranggapan bahwa Allah berada pada diri manusia. Padahal ayat ini menjelaskan bahwa Allah lebih mengetahui tentang diri kita dari pada diri kita sendiri.
☝️Misalnya, ketika memahami hadits:
من عرف نفسه فقد عرف ربه
Berdasarkan hadits ini, mereka menganggap bahwa dirinya adalah Allah dan Allah adalah dirinya. Padahal hadits ini maknanya, seseorang yang mengenal dirinya bahwa ia adalah makhluk yang berupa benda dengan segala sifat-sifat bendanya, maka dia akan mengetahui bahwa Tuhannya (Allah) tidak serupa dengannya, Dia bukan benda dan tidak bersifatan dengan sifat benda.
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Telegram
Risalah Aswaja
Ngaji Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jam’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Oleh : Ustadz Dr Asy'ari Masduki, S.HI., MA
Pengasuh Majlis Ta'lim Baitul Iman - PP Syahamah Kediri
Ketua PC-LDNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Risalah Thoharoh
Risalah Thoharoh 05
(Oleh K Hafidz Ghozali)
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
Rukun Wudlu
2⃣ Membasuh wajah
☝️Panjang bujur wajah adalah permukaan wajah antara tempat tumbuhnya rambut kepala yang wajar dan bagian bawah akhir kedua rahang, sedangkan lebar lintangnya adalah permukaan wajah antara dua anak telinga. Bila di permukaan wajah terdapat rambut (baik tipis maupun tebal) maka rambut tersebut wajib terkena basuhan beserta kulit yang berada di bawahnya.
☝️ Sedangkan yang wajib di basuh pada bagian jenggot dan cabang (jawa : godek) orang laki-laki yang lebat hanyalah zhohir (luarnya) saja.
☝️Namun perlu di ingat, bahwa dalam membasuh wajah juga wajib membasuh sedikit dari bagian kepala, leher, bagian bawah dagu, dan sebagian dari dua telinga karena tanpa ini pembasuhan tidak dapat sempurna.
3⃣ Membasuh kedua tangan beserta kedua siku serta apa-apa yang ada pada bagian tangan yang wajib di basuh, misalnya rambut dan kuku meskipun panjang).
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
(Oleh K Hafidz Ghozali)
WUDLU
https://t.me/RisalahThoharoh
Rukun Wudlu
2⃣ Membasuh wajah
☝️Panjang bujur wajah adalah permukaan wajah antara tempat tumbuhnya rambut kepala yang wajar dan bagian bawah akhir kedua rahang, sedangkan lebar lintangnya adalah permukaan wajah antara dua anak telinga. Bila di permukaan wajah terdapat rambut (baik tipis maupun tebal) maka rambut tersebut wajib terkena basuhan beserta kulit yang berada di bawahnya.
☝️ Sedangkan yang wajib di basuh pada bagian jenggot dan cabang (jawa : godek) orang laki-laki yang lebat hanyalah zhohir (luarnya) saja.
☝️Namun perlu di ingat, bahwa dalam membasuh wajah juga wajib membasuh sedikit dari bagian kepala, leher, bagian bawah dagu, dan sebagian dari dua telinga karena tanpa ini pembasuhan tidak dapat sempurna.
3⃣ Membasuh kedua tangan beserta kedua siku serta apa-apa yang ada pada bagian tangan yang wajib di basuh, misalnya rambut dan kuku meskipun panjang).
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
Forwarded from Sifat 50
Sifat Wajib Bagi Allah 05
AL QIYAMU BIN NAFSI (القيام بالنفس)
☝️Artinya, Allah tidak membutuhkan kepada selain-Nya, dan segala sesuatu selain-Nya pasti membutuhkan kepada-Nya.
✅ Allah yang menciptakan manusia, Dia tidak membutuhkan manusia
✅ Allah yang menciptakan para nabi, Dia tidak membutuhkan pada para nabi
✅ Allah yang menciptakan malaikat, Dia tidak membutuhkan malaikat
✅ Allah yang menciptakan langit dan Arsy, Dia tidak membutuhkan pada langit dan Arsy
✅ Allah yang menciptakan tempat, Dia tidak membutuhkan pada tempat
❤️ Dalil naqli, Allah ta'ala berfirman:
وَاللّٰهُ الْغَنِيُّ وَاَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ ۗ
"Dan Allah maha kaya (tidak membutuhkan pada selain-Nya dan kalian fuqoro' (membutuhkan pada selainnya)".
❤️ Dalil Aqli, akal berkata:
👍 Jika Allah ta'ala itu tidak bersifatan dengan sifat al Qiyam bin nafsi berarti dia butuh kepada selain-Nya
☝️Jika dia butuh pada selainnya berarti dia lemah dan yang lemah itu bukan tuhan
☝️Jika dia butuh pada selainnya berarti dia haadits tidak qodiim, dan jika dia haadits berarti dia serupa dengan makhluk. Padahal telah terbukti, baik secara naql maupun aql bahwa Allah itu qodiim (adanya tanpa permulaan)
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI
AL QIYAMU BIN NAFSI (القيام بالنفس)
☝️Artinya, Allah tidak membutuhkan kepada selain-Nya, dan segala sesuatu selain-Nya pasti membutuhkan kepada-Nya.
✅ Allah yang menciptakan manusia, Dia tidak membutuhkan manusia
✅ Allah yang menciptakan para nabi, Dia tidak membutuhkan pada para nabi
✅ Allah yang menciptakan malaikat, Dia tidak membutuhkan malaikat
✅ Allah yang menciptakan langit dan Arsy, Dia tidak membutuhkan pada langit dan Arsy
✅ Allah yang menciptakan tempat, Dia tidak membutuhkan pada tempat
❤️ Dalil naqli, Allah ta'ala berfirman:
وَاللّٰهُ الْغَنِيُّ وَاَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ ۗ
"Dan Allah maha kaya (tidak membutuhkan pada selain-Nya dan kalian fuqoro' (membutuhkan pada selainnya)".
❤️ Dalil Aqli, akal berkata:
👍 Jika Allah ta'ala itu tidak bersifatan dengan sifat al Qiyam bin nafsi berarti dia butuh kepada selain-Nya
☝️Jika dia butuh pada selainnya berarti dia lemah dan yang lemah itu bukan tuhan
☝️Jika dia butuh pada selainnya berarti dia haadits tidak qodiim, dan jika dia haadits berarti dia serupa dengan makhluk. Padahal telah terbukti, baik secara naql maupun aql bahwa Allah itu qodiim (adanya tanpa permulaan)
والله اعلم بالصواب
#LDNU KAB KEDIRI