LD-PCNU Kab KEDIRI
1.62K subscribers
429 photos
24 videos
30 files
2.02K links
LD-PCNU KAB KEDIRI
Download Telegram
Ringkasan Materi BINTAL Pemkab Kab Kediri:

Kriteria Akhlak Mulia

- Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
"Aku menjamin dengan sebuah rumah di surga yg paling tinggi bagi orang yg mau memperbaiki akhlaknya" HR Abu Dawud
- Rasulullah juga bersabda:
أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا.
"Orang mukmin yg paling sempurna imannya adalah orang yg paling baik akhlaknya" (HR at Tirmidzi)
- Kriteria Akhlak Mulia :
1. Berbuat baik kepada siapa saja tanpa pandang bulu, baik kepada orang dikenalnya atau tidak, orang yg baik kepadanya atau jahat kepadanya. Karena dia berbuat baik krn Allah bukan krn manusia
2. Bersabar ketika disakiti orang lain
3. Menahan anggota badan seperti lisan dan tangan dari menyakiti orang lain
- Kunci akhlak mulia
1. Senantiasa menahan emosi. Rasulullah bersabda:
لا تغضب
"Janganlah kamu marah".
2. Memperbanyak diam. Asy Syaikh Abdullah berkata:
عليك بطول الصمت يا صاحب الحجا. لتسلم في الدنيا ويوم القيامة
Wahai orang yg berakal perbanyaklah diam, agar kamu selamat di dunia dan hari kiamat.
طريقنا علم وعمل وتعليم

Ust. Asy'ari Masduki, SHI, MA
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
TAUHID

Tauhid adalah meyakini bahwa Allah Maha Esa pada Dzat, sifat dan perbuatan-Nya.

Yang dimaksud “Allah Maha Esa pada Dzat-Nya” adalah bahwa Dzat Allah tidak tersusun dari bagian-bagian, mustahil dapat dibagi, karena Dia Maha Suci dari ukuran dan bentuk.

“Allah Maha Esa pada sifat-Nya” artinya bahwa sifat-sifat Allah tidak menyerupai sifat-sifat segala sesuatu selain-Nya.

Sedangkan “Allah Maha Esa pada perbuatannya” maknanya adalah bahwa Allahlah yang telah berbuat (menciptakan/mengadakan) seluruh makhluk dari tiada menjadi ada. Tidak ada pencipta selain Allah.
fb.me/ldnupckediri
( لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىءٌ ) (سورة الشورى: 11)

“Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya, dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya”. (QS. as-Syura: 11)

Ayat ini adalah ayat yang paling jelas dalam al-Qur'an yang menjelaskan bahwa Allah sama sekali tidak menyerupai makhluk-Nya. Ulama Ahlussunnah menyatakan bahwa alam (makhluk Allah) terbagi kepada dua bagian; yaitu benda dan sifat benda. Kemudian benda terbagi menjadi dua, yaitu benda yang tidak dapat terbagi lagi karena telah mencapai batas terkecil (para ulama menyebutnya dengan al-Jawhar al-Fard), dan benda yang dapat terbagi menjadi bagian-bagian (jism). Benda yang terakhir ini terbagi menjadi dua macam;

1. Benda Lathif; benda yang tidak dapat dipegang oleh tangan, seperti cahaya, kegelapan, ruh, angin dan sebagainya.

2. Benda Katsif; benda yang dapat dipegang oleh tangan seperti manusia, tanah, benda-benda padat dan lain sebagainya.

Sedangkan sifat-sifat benda adalah seperti bergerak, diam, berubah, bersemayam, berada di tempat dan arah, duduk, turun, naik dan sebagainya. Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa Allah ta'ala tidak menyerupai makhluk-Nya, bukan merupakan al-Jawhar al-Fard, juga bukan benda Lathif atau benda Katsif. Dan Dia tidak boleh disifati dengan apapun dari sifat-sifat benda. Ayat tersebut cukup untuk dijadikan sebagai dalil bahwa Allah ada tanpa tempat dan arah. Karena seandainya Allah mempunyai tempat dan arah, maka akan banyak yang serupa dengan-Nya. Karena dengan demikian berarti ia memiliki dimensi (panjang, lebar dan kedalaman). Sedangkan sesuatu yang demikian, maka ia adalah makhluk yang membutuhkan kepada yang menjadikannya dalam dimensi tersebut.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: "كَانَ اللهُ وَلَمْ يَكُنْ شَىءٌ غَيْـرُهُ" (رواه البخاري والبيهقي وابن الجارود)

Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wa Sallam bersabda: “Allah ada pada azal (Ada tanpa permulaan) dan belum ada sesuatupun selain-Nya”. (H.R. al-Bukhari, al-Bayhaqi dan Ibn al-Jarud)

Makna hadits ini bahwa Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan), tidak ada sesuatu (selain-Nya) bersama-Nya. Pada azal belum ada angin, cahaya, kegelapan, 'arsy, langit, manusia, jin, malaikat, waktu, tempat dan arah. Maka berarti Allah ada sebelum terciptanya tempat dan arah, maka Ia tidak membutuhkan kepada keduanya dan Ia tidak berubah dari semula, yakni tetap ada tanpa tempat dan arah, karena berubah adalah ciri dari sesuatu yang baru (makhluk).

Maka sebagaimana dapat diterima oleh akal, adanya Allah tanpa tempat dan arah sebelum terciptanya tempat dan arah, begitu pula akal akan menerima wujud-Nya tanpa tempat dan arah setelah terciptanya tempat dan arah. Hal ini bukanlah penafian atas adanya Allah. Sebagaimana ditegaskan juga oleh sayyidina ‘Ali ibn Abi Thalib -semoga Allah meridlainya-:

"كَانَ اللهُ وَلاَ مَكَانَ وَهُوَ اْلآنَ عَلَى مَا عَلَيْهِ كَانَ"

"Allah ada (pada azal) dan belum ada tempat dan Dia (Allah) sekarang (setelah menciptakan tempat) tetap seperti semula, ada tanpa tempat" (Dituturkan oleh al-Imam Abu Manshur al-Baghdadi dalam kitabnya al-Farq Bayn al-Firaq, h. 333).

LDNU KAB. KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
 ALLAH ADA TANPA TEMPAT

Konsensus Para Sahabat dan Imam : “Allah Ada Tanpa Tempat”

Berikut ini adalah pernyataan para sahabat Rasulullah dan para ulama dari empat madzhab, serta ulama lainya dari kalangan Ahlussunnah dalam penjelasan kesucian Allah dari menyerupai makhluk-Nya dan penjelasan bahwa Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Kutipan berikut ini hanya sebagian kecil saja, karena bila kita hendak mengutip seluruh perkataan mereka maka akan membutuhkan kepada ratusan lebar halaman. Namun setidaknya berikut ini sebagai bukti untuk memperkuat akidah kita, sekaligus sebagai bantahan terhadap keyakinan-keyakinan yang menyalahinya.

1. Al-Imam ‘Ali ibn Abi Thalib (w 40 H) berkata:

كَانَ اللهُ وَلاَ مَكَان وَهُوَ الآنَ عَلَى مَا عَليْه كَانَ

“Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, dan Dia Allah sekarang -setelah menciptakan tempat- tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang azali; ada tanpa tempat” (Diriwayatkan oleh al-Imam Abu Manshur al-Baghdadi dalam al-Farq Bain al-Firaq, h. 333).

Beliau juga berkata:

إنّ اللهَ خَلَقَ العَرْشَ إْظهَارًا لِقُدْرَتهِ وَلَمْ يَتّخِذْهُ مَكَانًا لِذَاتِهِ

“Sesungguhnya Allah menciptakan ‘arsy (makhluk Allah yang paling besar bentuknya) untuk menampakan kekuasaan-Nya, bukan untuk menjadikan tempat bagi Dzat-Nya” (Diriwayatkan oleh al-Imam Abu Manshur al-Baghdadi dalam al-Farq Bain al-Firaq, h. 333).

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Prioritas Dalam Beramal

👉 Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda, Allah berfirman:
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ
"Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yg lebih Aku cintai dari sesuatu yg telah Aku fardlukan kepadanya" (HR al Bukhari)
- Hadits qudsi ini menjelaskan bahwa perbuatan yg paling utama adalah perbuatan wajib.
- Seorang mukmin hendaknya mengutamakan dan mendahulukan perkara yg wajib dari perkara sunnah.
- Dalam kitab Fath al Bari, Ibnu Hajar al Asqalani menuturkan perkataan para ulama:
مَنْ شَغَلَهُ الْفَرْضُ عَنِ النَّفْلِ فَهُوَ مَعْذُورٌ وَمَنْ شَغَلَهُ النَّفْلُ عَنِ الْفَرْضِ فَهُوَ مَغْرُورٌ
"Barang siapa tersibukkan melakukan yg wajib, sehingga tidak melakukan yg sunnah maka dia dimaafkan, sedangkan orang yg tersibukkan melakukan yg sunnah, sehingga tdk melakukan yg wajib maka dia tertipu"
👉 Kewajiban yg paling utama adalah iman kepada Allah dan rasul-Nya. Ketika ditanya ttg perbuatan yg paling utama, Rasulullah bersabda:
إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
"Iman kepada Allah dan rasul-Nya"
karena iman adalah kunci surga
karena iman adalah syarat diterimanya amal sholeh.

طريقنا علم وعمل وتعليم

Ust. Asy'ari Masduki, MA
LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
*NASEHAT"

Sudah menjadi kesepakatan Ulama Salaf dan Khalaf bahwa *ilmu agama tidak diperoleh dengan membaca beberapa literatur agama, melainkan dengan belajar langsung (talaqqi) kepada seorang alim yang terpercaya (tsiqah ) yang pernah berguru kepada seorang alim terpercaya, dan demikian seterusnya hingga berujung kepada Sahabat Nabi.

Al Hafizh Abu Bakr al Khatib al Baghdadi
berkata:
" لا يؤخذ العلم إلا من أفواه العلماء"
*“ilmu agama tidak dapat diambil kecuali dari lisan Ulama".

Sebagian ulama Salaf mengatakan :

" الذى يأخذ الحديث من الكتب يسمى صحفيا والذى يأخذ القرآن من المصحف يسمى مصحفيا
ولا يسمى قارئا "
*“Orang yang mempelajari hadits dari kitab dinamakan shahafi, sedangkan orang yang mempelajari al Qur'an dari mushaf dinamakan mushafi, tidak disebut qari' ”.

Dan ini sesungguhnya dipahami dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi
wasallam :

" من يرد الله به خيرا يفقهه فى الدين إنما العلم با لتعلم والفقه بالتفقه" رواه الطبراني
Maknanya: *“Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah baginya suatu kebaikan, maka Allah mudahkan baginya seorang guru yang mengajarinya Ilmu-Ilmu Agama, Sesungguhnya ilmu agama (diperoleh) dengan cara belajar kepada seorang alim, begitu pula fiqih" . (H.R. ath-Thabarani)

LDNU KAB. KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Hal-hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah

1. Memperbanyak amal shalih (perbuatan baik).
Dari sahabat Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
"ما مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أحبُّ إِلى الله مِنْ هذه الأَيَّامِ العشْر. قالوا يا رسولَ الله: ولا الجِهادُ في سبيلِ الله!. قال: ولا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ الله، إِلا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ ومَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذلكَ بِشَيْء". رواه أبو دود والترمذي وغيرهما
Maknanya: _“Tidak ada hari di mana amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah"_. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, tidak pula berjihad di jalan Allah?. Beliau bersabda: _"Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak kembali membawa sesuatupun”_ (H.R. Abu Dawud, at Tirmidzi dan lain-lain).

2. Senantiasa shalat shubuh berjama’ah dan berdzikir setelahnya sampai terbitnya matahari, kemudian shalat dluha.
Dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"من صلى الغَدَاةَ في جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حتى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صلى رَكْعَتَيْنِ كانت له كَأَجْرِ حَجَّةٍ وعُمْرَة. قال قال رسول الله ﷺ: تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ. أخرجه الترمذي وحسَّنه
Maknanya: _"Barangsiapa yang shalat shubuh berjama’ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit, lalu shalat dua raka’at (shalat dluha), maka ia memperoleh pahala seperti pahala haji dan umrah"_. Anas berkata: Rasulullah bersabda: _"Sempurna, sempurna, sempurna"_ (H.R. at Tirmidzi dan ia menilai hadits ini hasan)
[Bersambung]

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
PERAN ULAMA DALAM KEMERDEKAAN RI

Oleh: KH BUSYROL KARIM (Rois Syuriyah PCNU Kab Kediri)

Diantara fakta menarik seputar Proklamasi Kemerdekaan RI, ialah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 dijatuhkan pada hari Jum'at tgl 9 bulan Ramadhan dan bertepatan dengan 17 Agustus. Menurut sejarah, pemilihan hari dan tanggal Proklamasi tersebut tidak lepas dari permintaan saran Bung Karno kepada para ulama diantaranya ialah KH Hasyim Asy'ari dari NU dan KH Abdul Mukti dari Muhammadiyah.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah, bangsa Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah umat Islam, peran para ulama dalam hal ini memang tidak bisa dilupakan. Pada masa kebangkitan nasional Indonesia diabad 19--20, hampir seluruh bentuk perjuangan, yang menggerakkan
adalah ulama. Bahkan pada masa kebangkitan nasional Indonesia diawal 1920 an, hampir seluruh bentuk perjuangan yang menggerakkan adalah ulama, sehingga tidak sedikit nama para ulama yang menghiasi lembaran sejarah. Para ulama itu berjuang mempertahankan tanah air dari serangan musuh yang menjajah bangsa dan negara kita.
Para ulama adalah tokoh dan pimpinan yang menjadi pusat perhatian masyarakat dan mampu menggerakkan semangat jihad fisabilillah terhadap penjajahan yang pada masa itu merupakan motor dan dinamisator masyarakat, sehingga mereka punya daya tarik tersendiri dan selalu dicontoh oleh masyarakat pada waktu itu.
Dalam perjuangan selanjutnya, bangsa Indonesia persatuannya digunakan untuk menggalang perjuangan kebangkitan nasional. Dimulai dari didirikannya beberapa organisasi untuk maksud mencapai Indonesia merdeka, antara lain dengan berdirinya Budi Utomo th 1908 oleh dr Sutomo.
Munculnya beberapa perkumpulan yang tujuan utamanya mencapai Indonesia merdeka, sangat mendukung jalan bagi tercapainya Indonesia merdeka yang di cita-citakan. Dan para ulama pun tidak tinggal diam dengan menggerakkan para santri dan masyarakatnya yang senantiasa mematuhi segala perintah dan wejangan sang kiyai. Kemudian muncul pula beberapa organisasi Islam seperti Syarikat Islam oleh HOS Cokroaminoto pada 1912, Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912 dan NU oleh KH Hasyim Asy'ari pada 1926.
Peran serta ulama dalam masa² kebangkitan dan perjuangan Nasional tidaklah bisa di kesampingkan begitu saja. Dimasa itu ulama selain merupakan sentral dalam masyarakat, juga menjadi pusat untuk meminta petunjuk dan strategi perjuangan, baik pada masa kebangkitan Nasional dalam masa² perjuangan kemerdekaan maupun dalam masa mempertahankan negara Indonesia ketika Belanda kembali lagi kenegeri ini beberapa waktu sesudah diproklamirkannya sebagai negara merdeka. Misalnya tokoh KH Abbas Buntet Cirebon yang ditakuti oleh pihak Belanda karena Kehebatannya dalam mengatur disaat pertempuran dengan dukung oleh riyadhahnya dan KH Subki Parakan Temanggung. Tidak sedikit laskar² pejuang pribumi yang datang berbondong-bondong membawa bambu runcing untuk meminta berkah kepada para beliau itu.

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
PERKARA WAJIB LEBIH BAIK DARI PERKARA SUNNAH

"من شغلَه الْفَرض عنِ النفْلِ فَهو معذُور ومن شغلَه
النفْلُ عنِ الفَرضِ فَهو مغرور".

*"Orang yang disibukkan dengan amalan
fardlu (wajib) sehingga tidak sempat mengamalkan yang sunnah maka ia dimaafkan, dan orang yang disibukkan'dengan amalan sunnah dan mengabaikan amalan fardhu maka ia tertipu.

Umar ibn Abdul Aziz mengatakan: *"Amalan
yang tidak didasarkan atas ilmu, maka kerusakan yang ia timbulkan lebih banyak dari kebaikan".

LDNU KAB. KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Hal-hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah
(Bag. Kedua)

3. Sangat dianjurkan berpuasa pada sepuluh hari pertama, kecuali hari kesepuluh (hari raya).
Dalam beberapa hadits dijelaskan bahwa Nabi ﷺ tidak pernah meninggalkan puasa ‘asyura’, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah (kecuali hari kesepuluh) dan puasa tiga hari setiap bulan (H.R Ahmad dan lainnya).
4. Puasa ‘Arafah (hari kesembilan Dzulhijjah) bagi yang tidak berhaji. Keutamaannya adalah menghapus dosa setahun yang telah berlalu dan dosa setahun yang akan datang (H.R. Muslim).

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
PERAN ULAMA DALAM KEMERDEKAAN RI (II)

Dalam perang 10 Nopember 1945 ketika Belanda kembali ke Indonesia dengan membonceng tentara sekutu (Inggris) seperti yang telah dituturkan, disitu para ulama dan orang² pesantrenpun ikut terjun langsung kembali dalam perang fisik. Di daerah Surabaya Utara, telah turun langsung ke medan perang, KH Ghofron, ayah KH Zakky Gofron, KH Ridwan, pencipta lambang NU, K Ali dan K Mohamad Sedayu dan K Maksum yang kemudian bergabung dengan Laskar Bung Tomo dan di Surabaya Timur pasukan sekutu dihadang oleh Saiban Abbas dan Mustakim. Difront selatan telah datang bala bantuan Hizbullah Malang sebanyak lebih dari 150 orang, Hizbullah Jember sekitar150 orang dan KH As'ad Syamsul Arifin Situbondo, turun langsung ke gelanggang perang dengan membawa sekitar 100 pasukan dari Situbondo. Mereka bergabung bersama-sama dengan pasukan BKR (Badan Keamanan Rakyat), BPRI (Barisan Pemberontak Republik Indonesia) dll.
Dalam perang 10 Nopember 1945 inilah terurai fakta historis yang membuka tabir turun ke gelanggangnya para ulama dan pengasuh pondok pesantren. Mereka mengambil markas dirumah K.Yasin Blauran Surabaya atau dikenal sebagai Markas kiyai. Dirumahnya inilah para kiyai mebekali para pejuang semangat jihad. Bekal suwuk agar kebal peluru dan bekal bambu runcing yang sudah di asma oleh para kiyai. Sedangkan markas utamanya adalah di pondok pesantren Tebuireng yang dipimpin langsung oleh KH Hasyim Asy'ari.
Kemufian perjalanan republik yang belum berumur dua tahun, diguncang kembali dengan peristiwa agresi Belanda ke 1 pada ,21 Juli 1947, dimana seluruh pertahanan Republik digaris perbatasan, dijebol Belanda dari segala penjuru. Ini semua akibat urusan intern dalam negeri yang baru merdeka, luka oleh konflik dalam pertemuan Linggarjati dan Renville antara sesama kaum Republika sendiri. Perang pun pecah lagi. Korbanpun berjatuhan. Salah satu diantaranya adalah wafatnya KH Hasyim Asy'ari pada 25 Juli 1947 disaat Al marhum menerima berita jatuhnya kota Malang ketangan Belanda.
Kobaran perang terbuka kembali disaat timbulnya agresi Belanda ke II pada 19 Desember 1948, sehingga semua kekuatan Laskar pejuang, bergerak kembali mempertahankan kemerdekaan yang sudah mereka miliki.
Pada saat inilah peran pondok pesantren lebih transparan lagi dalam perjuangan melawan Belanda sekitar th 1947--1949. Diantaranya adalah pondok pesantren Raudlatul Ulum Sumber Beringin Jember yang dipakai markas gerilyawan yang dipimpin oleh Mayor Mahendra dan Mayor Imam Sukarto. Mereka diberi bekal batin dll. Demikian pula pesantren Sabilul Muttaqin Mojokerto yang diasuh oleh KH Achyat Chalimi.
Peran yang sama juga dilakukan oleh pondok pesantren Babagan Ciwaringin, Buntet Cirebon, Krapyak yogya, Kebarongan Clilacap, Denanyar, Tbakberas, Rejoso Jombang, Lirboyo Kediri. Semuanya telah turut mengorbankan ruh jihad melawan penjajah.

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Hal-hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah
(Bag. Ketiga)

5. Senantiasa mendirikan shalat malam pada sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah.

6. Memperbanyak istighfar. Rasulullah ﷺ bersabda:
ما أصبحتُ غداة قط إلا استغفرتُ الله تعالى فيها مائة مرة (رواه الطبراني وغيره)

_“Tidaklah aku berada di pagi hari kecuali aku beristigfar kepada Allah sebanyak 100 kali.”_ (H.R. ath-Thabarani dan lainnya).
Rasulullah ﷺ juga bersabda:

وإني لأستغفر الله في اليوم مائة مرة (رواه مسلم)
_”...dan sungguh, aku beristighfar kepada Allah dalam sehari seratus kali”_ (H.R. Muslim)

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Hari Arafah (9 Dzulhijjah)

1. Hari Arafah adalah hari yg paling utama dalam satu tahun (HR. Ibn Hibban)

2. Hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari api neraka (HR. Muslim)

3. Hari Arafah adalah hari turunnya berbagai rahmat Allah, sehingga membuat syetan merasa sengsara dan hina (HR. Malik)

4. Puasa di Hari Arafah berfadlilah menghapus dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang (HR. Muslim)

5. Barangsiapa yang menjaga pendengaran, penglihatan dan lisannya dari sesuatu yang haram di Hari Arafah, maka dosa-dosanya diampuni (HR Ahmad)

6. Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah (HR. at-Tirmidzi dan Malik)

Pada Hari Arafah, kita perbanyak membaca doa berikut ini:
*اللهم أعتق رقبتي من النار وأوسع لي من الرزق الحلال واصرف عني فسقة الجن والإنس
_"Ya Allah, bebaskanlah aku dari siksa api neraka, lapangkanlah untukku rizki yg halal dan jauhkanlah diriku dari golongan jin dan manusia yang fasiq"._

[Dialihbahasakan dari pelajaran yang disampaikan oleh guru kami, al-Habib Dr Salim Alwan al-Husaini]

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
قال الإمام الشافعي -رحمه الله-:
Imam asy-Syafi'i -semoga Allah merahmatinya- berkata:

"طلب العلم أفضل من صلاة النافلة".
Maknanya: "Mempelajari ilmu agama itu lebih utama [yakni lebih besar manfaat & pahalanya] dari pada melakukan shalat sunnah".

📘 إتحاف السادة المتقين ( ١/ ١٠٣)

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Ringkasan Materi Pengajian PKK Kec Kepung:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya." HR Abu Dawud
- Prinsip pendidikan anak:
1. Pembiasaan
- Pembiasaan ibadah dg benar
- Pembiasaan akhlak yg mulia.
2. Pengawasan
- Pengawasan pelaksanaan ibadah
- Pengawasan akhlak anak
- Pengawasan pergaulan anak
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
"Seorang laki-laki itu bergantung dengan perilaku teman gaulnya, maka hendaklah salah seorang melihat siapa yang menjadi teman gaulnya."

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
TURBA PCNU DIAKHIR AGUSTUS

Jauh sebelum Jam'iyah NU didirikan pada 1926. dinusantara sudah banyak kelompok² kaum muslimin dibawah binaan kiyai/ulama yang biasa disebut "Jama'ah warga". Antar kelompok ini, independen dengan kiyai panutan masing². Walaupun begitu, diantara mereka memiliki banyak kesamaan yakni faham keagamaan Ahlis Sunnah wal Jama'ah dan kepatuhan yang tinggi kepada kiyai panutannya. Kesamaan² ini tumbuh dan berkembang karena para kiyai panutan ini adalah merupakan alumni dari jalur lembaga² pesantren yang ajaran² nya tidak berbeda.
Komunikasi antara para kiyai panutan ini berlangsung melalui jalur tradisional, seperti pertemuan haul, haflah akhirussanah, walimah dll. tanpa ada ikatan organisatoris struktural dikalangan mereka.
Ketika organisasi NU dibentuk pada 1926, dengan spontan beberapa kiyai dibeberapa daerah ada yang membentuk cabang NU didaerah masing² tanpa menunggu instruksi dan perunjuk dari pengurus pusat, selain ada juga sebagian kiyai yang bersikap hati² untuk menerima sesuatu yang baru, sehingga menganggap adanya jam'iyah yang baru itu sebagai bid'ah, setidak-tidaknya sebagai sesuatu yang tidak perlu.
Menurut teori, kalau para kiyai pembina jama'ah sudah dapat dihimpun sebagai anggota jam'iyah NU, maka seluruh kelompok akan menjadi umat NU yang mudah diatur, digerakkan dan diarahkam menurut program NU. Tetapi ternyata, teori itu tidak sepenuhnya terwujud dalam praktek. Banyak hal yang menjadi kendala, antara lain:
--Tidak mudah mengatur dan mendisiplinkan para kiyai pembina jama'ah yang menjadi anggota atau pengurus organisasi.
-- Kepatuhan para jama'ah masih lebih ditujukan kepada kiyai senior panutan mereka, daripada kepada organisasi.
-- Jumlah warga didalam organidasi yang sangat besar, diluar kemampuan pengurus
-- Budaya berorganisasi masih sangat rendah.
Karena itu, NU dalam keadaan seperti sekarang ini masih perlu penataan yang sangat serius, terutama ditingkat Ranting. Masih banyak PCNU yang belum memiliki ranting di desa² diwilayahnya, apalagi yang daftar pengurusnya dipilih dalam rapat anggota sesuai AD ART NU. Akibat kelemahan semacam ini ialah seretnya komuniksi antara pimpinan dengan umat NU. Seretnya komunikasi, akhirnya menyebabkan berangsur-angsurnya kader NU, generasi muda NU, ada yang terpisah dari NU. Dan karena itu pula, kepatuhan umat NU tetap lebih kepada pribadi pribadi kiyai² pembina jama'ah, tidak kepada organisasi. Tetapi Inipun ada keuntungnya, yaitu mereka mudah dihimpun melalui tokoh yang dipatuhi. Namun kerugiannya juga banyak, yaitu wawasan NU, program² NU dan sebagainya tidak mendapat perhatian secara wajar.
Utuk itulah, dalam Turba diakhir Agustus ini, PCNU meminta menyelenggarakan kegiatan Lailatul Ijtima' kepada semua ranting yang belum mempunyai kegiatan tsb yg dianta materi kumpul² bersama setiap 5 mingguan sekali itu, selain tentang ke NU an dan membentengi keaswajaan, juga digunakan untuk menyampaikan berbagai hal penting seperti informasi dari PC yang perlu disampaikan kepada warga Nahdliyin, usulan² atau masukan² dari warga kepada MWC maupun Cabang dan lain sebagainya, agar komunikasi antar semua tingkatan, keatas maupun kebawah, tidak akan mengendap terlalu lama sehingga bisa saling merespon dlm tempo yang tidak lama pula.

Oleh: KH. Busyrol Karim Abdul Mughni
(Rois Syuriah PCNU Kab. Kediri)

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Empat Karakteristik Ajaran Islam

1. Islam adalah jalan tengah antara _Tasybih_ [1] dan _Ta’thil_ [2]
2. Islam adalah jalan tengah antara _Jabr_ [3] dan _Qadar_ [4]
3. Islam adalah jalan tengah antara _Amn_ [5] dan _Iyas_ [6]
4. Islam adalah jalan tengah antara _Ghuluw_ [7] dan _Taqshir_ [8]

[1] Keyakinan sesat yang menyatakan bahwa Allah menyerupai makhluk-Nya.
[2] Paham ateis: keyakinan yang menafikan adanya Allah.
[3] Keyakinan batil bahwa hamba tidak memiliki kehendak sama sekali, ia bagaikan kapas yang diterpa oleh angin ke manapun angin bertiup.
[4] Keyakinan batil bahwa hamba memiliki kehendak yang terlepas dari kehendak Allah.
[5] Keyakinan batil bahwa selama hamba beriman, maksiat apa-pun yang dilakukannya tidak akan mengakibatkannya disiksa di akhirat sama sekali.
[6] Keyakinan batil bahwa semua pelaku dosa besar yang meninggal sebelum bertaubat, maka semuanya pasti akan disiksa oleh Allah tanpa terkecuali.
[7] Sikap berlebih-lebihan: Melebihi batas yang telah Allah tentukan dalam beragama.
[8] Sikap Teledor/ceroboh: Tidak sampai pada batas yang diperintahkan oleh Allah dalam beragama.

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Nasihat Mbah Hasyim Kepada Santri Pemula

Bagi seorang penuntut ilmu, hendaklah yang ia pelajari pertama kali adalah ilmu yang fardlu 'ain (lmu agama dasar yang hukumnya fardlu 'ain untuk dipelajari), yang meliputi 4 pengetahuan:

1. Pengetahuan tentang Dzat Allah.
Cukup baginya meyakini bahwa Dzat Allah ada, tidak bermula, tidak berakhir, Maha Suci dari seluruh kekurangan, dan bersifat dengan segala kesempurnaan (yang layak bagi-Nya).

2. Pengetahuan tentang Sifat Allah.
Cukup baginya meyakini bahwa Dzat Allah bersifat dengan sifat Maha Kuasa, Maha Berkehendak, Maha Mengetahui, Maha Hidup, Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha berfirman. Apabila ditambahkan dengan mempelajari dalil-dalilnya dari al-Qur'an dan as-Sunnah, maka hal itu adalah kesempurnaan pengetahuan.

3. Pengetahuan tentang ilmu fiqh.
Yang ia pelajari adalah hal-hal yang dengannya, ia dapat menjalankan ketaatan dengan baik. Meliputi ilmu tentang tata cara bersuci, shalat dan puasa. Jika ia memiliki harta, maka hendaklah ia pelajari apa yang Allah wajibkan atasnya terhadap harta tersebut. Dan hendaklah ia tidak mulai melakukan suatu perkara sehingga ia mengetahui hukum Allah padanya.

4. Pengetahuan tentang bagaimana menjaga diri dari dosa-dosa (maksiat-maksiat hati dan anggota badan) yang diakibatkan godaan nafsu dan semacamnya.

[KH Muhammad Hasyim Asy'ari, Adab al-'Alim wa al-Muta'allim, hlm. 43]

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Mutiara Kalam KH M. Hasyim Asy’ari
(Tentang Wahhabi)

Mengutip perkataan Syekh Muhammad Bakhit al-Hanafi al-Muthi’i, beliau berkata:
“Mereka (pengikut Muhammad bin Abdul Wahab An-Najdi) adalah aib bagi Islam. Mereka adalah organ rusak yang harus segera diamputasi supaya tidak menjalar kepada organ yang lain. Mereka ibarat orang yang terserang penyakit lepra (judzam) yang harus dijauhi. Mereka adalah kelompok yang mempermainkan agama, menghina ulama baik salaf maupun khalaf. Mereka berkata, sesungguhnya ulama itu bukanlah orang yang ma’sum (terjaga) sehingga tidak sepatutnya taklid kepada mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati..... Orang-orang wahabi mengira bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar, menyeru manusia untuk mengikuti syara’ dan menjauhi bid’ah. Padahal Allah menyaksikan bahwa mereka adalah para pendusta...”
(KH M. Hasyim Asy’ari, Risalah Ahlissunnah wal Jama’ah fi Hadits al-Mauta wa Asyrath as-Sa’ah wa Bayan Mafhum as-Sunnah wa al-Bid’ah, hlm 10).

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri
Ringkasan Materi Pengajian Majlis Ta'lim Baitul Iman:

Kondisi manusia di akhirat:
1. Orang kafir; mereka abadi di dalam neraka
2. Orang mukmin kaamil/sholih/taqiy; mereka masuk surga tanpa adzab
3. Orang mukmin naaqish/faasiq; tergantung pada kehendak Allah.
👉Jika Allah berkehendak mengampuni dosa-dosanya, maka mereka masuk surga tanpa adzab.
👉Jika Allah tdk berkehendak mengampuni dosa-dosanya, maka mereka akan masuk neraka, kemudian Allah mengeluarkannya dr neraka dan memasukkannya ke dalam surga.
اللهم توفني مسلما والحقني من الصالحين

LDNU KAB KEDIRI
fb.me/ldnupckediri