Forwarded from Tafsir Ayat Aqidah
TAFSIR AYAT AQIDAH (112)
وَهُوَ ٱلَّذِی فِی ٱلسَّمَاۤءِ إِلَـٰهࣱ وَفِی ٱلۡأَرۡضِ إِلَـٰهࣱۚ وَهُوَ ٱلۡحَكِیمُ ٱلۡعَلِیمُ
[Surat Az-Zukhruf 84]
"Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui"
Penjelasan
✅ Ayat ini menjelaskan bahwa Allah itu disembah di bumi dan juga langit.
👍 Para malaikat (penduduk langit), mereka seluruhnya beribadah kepada Allah di atas langit
🍒Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa di langit yang tujuh tidak ada tempat sejengkal pun kecuali di situ ada malaikat yang beribadah kepada Allah.
👍 Manusia dan jin (penduduk bumi) seperti para Nabi, para wali, orang-orang yang shalih dan orang-orang yang beriman secara umum, mereka beribadah kepada Allah di bumi.
⛔ Waspadalah terhadap pemahaman rusak yang mengatakan bahwa Allah bertempat di bumi dan di langit, berdasarkan ayat di atas.
🍒 Orang yang mengatakan bahwa Allah bertempat tinggal di langit berarti telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, yaitu para malaikat.
🍒Orang yang mengatakan bahwa Allah bertempat tinggal di bumi berarti telah menyerupakan Allah dengan manusia, jin dan lainnya.
✅ Pada akhir ayat, Allah menyebutkan dua Asmaul Husna, yaitu:
ٱلۡحَكِیمُ ٱلۡعَلِیمُ
Al Hakim artinya Dzat yang tepat dalam menciptakan segala sesuatu sebagaimana yang Ia kehendaki, karena Dia mengetahui akibat dari segala sesuatu
♦️Sedangkan العليم artinya Dzat yang maha sempurna pengetahuannya, tidak ada sesuatupun yang diciptakan oleh-Nya kecuali ada hikmahnya.
والله أعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
Https://t.me/TafsirAyatAqidah
Https://t.me/ldnupckediri
وَهُوَ ٱلَّذِی فِی ٱلسَّمَاۤءِ إِلَـٰهࣱ وَفِی ٱلۡأَرۡضِ إِلَـٰهࣱۚ وَهُوَ ٱلۡحَكِیمُ ٱلۡعَلِیمُ
[Surat Az-Zukhruf 84]
"Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui"
Penjelasan
✅ Ayat ini menjelaskan bahwa Allah itu disembah di bumi dan juga langit.
👍 Para malaikat (penduduk langit), mereka seluruhnya beribadah kepada Allah di atas langit
🍒Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa di langit yang tujuh tidak ada tempat sejengkal pun kecuali di situ ada malaikat yang beribadah kepada Allah.
👍 Manusia dan jin (penduduk bumi) seperti para Nabi, para wali, orang-orang yang shalih dan orang-orang yang beriman secara umum, mereka beribadah kepada Allah di bumi.
⛔ Waspadalah terhadap pemahaman rusak yang mengatakan bahwa Allah bertempat di bumi dan di langit, berdasarkan ayat di atas.
🍒 Orang yang mengatakan bahwa Allah bertempat tinggal di langit berarti telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, yaitu para malaikat.
🍒Orang yang mengatakan bahwa Allah bertempat tinggal di bumi berarti telah menyerupakan Allah dengan manusia, jin dan lainnya.
✅ Pada akhir ayat, Allah menyebutkan dua Asmaul Husna, yaitu:
ٱلۡحَكِیمُ ٱلۡعَلِیمُ
Al Hakim artinya Dzat yang tepat dalam menciptakan segala sesuatu sebagaimana yang Ia kehendaki, karena Dia mengetahui akibat dari segala sesuatu
♦️Sedangkan العليم artinya Dzat yang maha sempurna pengetahuannya, tidak ada sesuatupun yang diciptakan oleh-Nya kecuali ada hikmahnya.
والله أعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
Https://t.me/TafsirAyatAqidah
Https://t.me/ldnupckediri
Telegram
Tafsir Ayat Aqidah
Kajian Islam
#NusantaraBertauhid
#NusantaraBertauhid
Faidah Dzul Hijjah 14
Rasulullah bersabda:
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
🍅 Hadits ini menjelaskan tentang keistimewaan ibadah haji.
🍒 Bahwa ibadah haji dapat menghapus semua dosa orang yg menunaikannya, baik dosa-dosa kecil maupun dosa-dosa besar.
☝️Sehingga digambarkan seperti seorang bayi yg dilahirkan ibunya, dalam hal bersihnya dari dosa.
🍅 Meskipun demikian, ibadah haji bukan ibadah yg paling mulia. Karena ibadah yg paling mulia adalah shalat kemudian puasa.
🍅 Ibadah haji yg dapat menghapus seluruh dosa, selain harus memenuhi kriteria hadits mabrur sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, secara khusus keistimewaan ini dapat diperoleh jika orang yg menunaikan haji:
1⃣ Mampu menahan diri untuk tidak melakukan jima' (hubungan suami istri) selama dalam ihram haji.
2⃣ Mampu menahan diri untuk tidak melakukan kefasikan, yakni dari dosa-dosa besar
☝️Dosa kecil tidak mempengaruhi untuk memperoleh keistimewaan ibadah haji di atas.
Rasulullah bersabda:
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
🍅 Hadits ini menjelaskan tentang keistimewaan ibadah haji.
🍒 Bahwa ibadah haji dapat menghapus semua dosa orang yg menunaikannya, baik dosa-dosa kecil maupun dosa-dosa besar.
☝️Sehingga digambarkan seperti seorang bayi yg dilahirkan ibunya, dalam hal bersihnya dari dosa.
🍅 Meskipun demikian, ibadah haji bukan ibadah yg paling mulia. Karena ibadah yg paling mulia adalah shalat kemudian puasa.
🍅 Ibadah haji yg dapat menghapus seluruh dosa, selain harus memenuhi kriteria hadits mabrur sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, secara khusus keistimewaan ini dapat diperoleh jika orang yg menunaikan haji:
1⃣ Mampu menahan diri untuk tidak melakukan jima' (hubungan suami istri) selama dalam ihram haji.
2⃣ Mampu menahan diri untuk tidak melakukan kefasikan, yakni dari dosa-dosa besar
☝️Dosa kecil tidak mempengaruhi untuk memperoleh keistimewaan ibadah haji di atas.
Faidah Dzul Hijjah 15
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
🍅 Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan air zamzam.
☝️Bahwa air zamzam (berkhasiat) sesuai dengan niat meminumnya.
🍒 Air zamzam adalah air berokah. Artinya dengan sebab air zamzam, Allah memberikan kebaikan-kebaikan dalam kehidupan orang yang menggunakannya.
👍 Orang yang meminum air zamzam untuk kesembuhan penyakitnya, insya Allah akan diberi kesembuhan oleh Allah.
👍Orang yang meminum air zamzam untuk mendapatkan keberkahan hidup, insya Allah akan diberi keberkahan hidup.
🍒 Air Zamzam keluar dari sumur zamzam yang ada di Masjidil haram.
🍒 Air zamzam tidak pernah habis, meskipun tidak pernah berhenti diambil.
🍒Air zamzam adalah air barokah yang pada awalnya dianugerahkan pada Hajar dan putranya Ismail.
http://t.me/ldnupckediri
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
🍅 Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan air zamzam.
☝️Bahwa air zamzam (berkhasiat) sesuai dengan niat meminumnya.
🍒 Air zamzam adalah air berokah. Artinya dengan sebab air zamzam, Allah memberikan kebaikan-kebaikan dalam kehidupan orang yang menggunakannya.
👍 Orang yang meminum air zamzam untuk kesembuhan penyakitnya, insya Allah akan diberi kesembuhan oleh Allah.
👍Orang yang meminum air zamzam untuk mendapatkan keberkahan hidup, insya Allah akan diberi keberkahan hidup.
🍒 Air Zamzam keluar dari sumur zamzam yang ada di Masjidil haram.
🍒 Air zamzam tidak pernah habis, meskipun tidak pernah berhenti diambil.
🍒Air zamzam adalah air barokah yang pada awalnya dianugerahkan pada Hajar dan putranya Ismail.
http://t.me/ldnupckediri
Forwarded from Tafsir Ayat Aqidah
TAFSIR AYAT AQIDAH (113)
وَمَن كَانَ فِی هَـٰذِهِۦۤ أَعۡمَىٰ فَهُوَ فِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ أَعۡمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِیلࣰا
[Surat Al-Isra' 72]
"Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)"
Penjelasan
✅ Para ulama mentakwilkan ayat ini dengan makna bahwa orang yang di dunia ini buta terhadap perkara yang haq, sehingga dia tidak mau memeluk Islam maka nanti di akhirat dia akan buta terhadap jalan keselamatan, jalan menuju surga, dia akan masuk neraka.
☝️Jadi buta dalam ayat di atas adalah buta hati bukan buta mata.
🍅 Ayat ini adalah dalil tentang pentingnya takwil terhadap ayat-ayat mutasyabihat.
☝️Jika ayat di atas tidak ditakwilkan maka makna dzahirnya adalah orang yang di dunia matanya buta maka di akhirat matanya juga buta dan akan masuk neraka.
☝️Karena tidak mungkin seseorang menjadi celaka dan masuk neraka di akhirat hanya karena dia buta matanya di dunia.
⛔ Ayat ini adalah bantahan terhadap kelompok Wahhabi yang anti terhadap takwil.
☝️Katakan kepada Wahhabi, jika kalian tidak mau mentakwil ayat mutasyabihat, apa makna ayat di atas?!
☝️Di sini tidak ada jalan lain bagi Wahhabi kecuali mentakwil ayat di atas dan mengakui bolehnya mentakwil ayat mutasyabihat.
والله أعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
Https://t.me/TafsirAyatAqidah
Https://t.me/ldnupckediri
وَمَن كَانَ فِی هَـٰذِهِۦۤ أَعۡمَىٰ فَهُوَ فِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ أَعۡمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِیلࣰا
[Surat Al-Isra' 72]
"Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)"
Penjelasan
✅ Para ulama mentakwilkan ayat ini dengan makna bahwa orang yang di dunia ini buta terhadap perkara yang haq, sehingga dia tidak mau memeluk Islam maka nanti di akhirat dia akan buta terhadap jalan keselamatan, jalan menuju surga, dia akan masuk neraka.
☝️Jadi buta dalam ayat di atas adalah buta hati bukan buta mata.
🍅 Ayat ini adalah dalil tentang pentingnya takwil terhadap ayat-ayat mutasyabihat.
☝️Jika ayat di atas tidak ditakwilkan maka makna dzahirnya adalah orang yang di dunia matanya buta maka di akhirat matanya juga buta dan akan masuk neraka.
☝️Karena tidak mungkin seseorang menjadi celaka dan masuk neraka di akhirat hanya karena dia buta matanya di dunia.
⛔ Ayat ini adalah bantahan terhadap kelompok Wahhabi yang anti terhadap takwil.
☝️Katakan kepada Wahhabi, jika kalian tidak mau mentakwil ayat mutasyabihat, apa makna ayat di atas?!
☝️Di sini tidak ada jalan lain bagi Wahhabi kecuali mentakwil ayat di atas dan mengakui bolehnya mentakwil ayat mutasyabihat.
والله أعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
Https://t.me/TafsirAyatAqidah
Https://t.me/ldnupckediri
Telegram
Tafsir Ayat Aqidah
Kajian Islam
#NusantaraBertauhid
#NusantaraBertauhid
Faidah Dzul Hijjah 16
Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْر
🍅 Di antara oleh-oleh haji adalah kurma. Kurma memiliki jenis yang sangat banyak, di antaranya bernama kurma Ajwah.
🍒 Hadits di atas menjelaskan tentang khasiat dari kurma Ajwah
☝️Bahwa orang yang mengkonsumsi tujuh butir kurma 'Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia akan terhindar dari racun dan sihir.
🍅 Kurma Ajwah sering disebut dengan kurma Nabi. Karena Rasulullah shallallahu alayhi wasallam sendiri telah menjelaskan khasiatnya.
🍒 Di bulan Ramadhan, umat Islam disunnahkan untuk berbuka puasa dengan buah kurma.
🍒 Umat Islam yang berhaji hendaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengkonsumsi kurma ini dan membawanya sebagai oleh-oleh keluarga di rumah, untuk mendapatkan keberkahannya.
http://t.me/ldnupckediri
Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْر
🍅 Di antara oleh-oleh haji adalah kurma. Kurma memiliki jenis yang sangat banyak, di antaranya bernama kurma Ajwah.
🍒 Hadits di atas menjelaskan tentang khasiat dari kurma Ajwah
☝️Bahwa orang yang mengkonsumsi tujuh butir kurma 'Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia akan terhindar dari racun dan sihir.
🍅 Kurma Ajwah sering disebut dengan kurma Nabi. Karena Rasulullah shallallahu alayhi wasallam sendiri telah menjelaskan khasiatnya.
🍒 Di bulan Ramadhan, umat Islam disunnahkan untuk berbuka puasa dengan buah kurma.
🍒 Umat Islam yang berhaji hendaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengkonsumsi kurma ini dan membawanya sebagai oleh-oleh keluarga di rumah, untuk mendapatkan keberkahannya.
http://t.me/ldnupckediri
Forwarded from Tafsir Ayat Aqidah
TAFSIR AYAT AQIDAH (114)
وَلِلَّهِ ٱلۡمَثَلُ ٱلۡأَعۡلَىٰۚ
[Surat An-Nahl 60]
"Allah memiliki sifat yang tidak serupa dengan sifat makhluk-Nya"
Penjelasan
✅ Para ulama menafsirkan ayat ini dengan bahwa Allah memiliki sifat yang tidak serupa dengan sifat makhluk-Nya.
🍅 Sifat Allah azaliah (tidak berpermulaan) dan abadiyah (tidak berpenghabisan), sedangkan sifat makhluk haaditsah (berpermulaan dan berubah-ubah)
🍒 Ilmu Allah berbeda dengan ilmu makhluk.
☝️Ilmu Allah tidak berpermulaan dan tidak berpenghabisan, tidak didahului oleh kebodohan, tidak bertambah dan tidak berkurang.
☝️Sedangkan ilmu makhluk adalah ilmu yang haadits (berpermulaan), didahului oleh kebodohan, bertambah dan berkurang
🍒 Penglihatan dan pendengaran Allah itu berbeda dengan penglihatan dan pendengaran makhluk.
☝️Penglihatan dan pendengaran Allah itu azaliah dan abadiyah, tidak membutuhkan pada alat seperti mata atau telinga.
☝️Sedangkan penglihatan dan pendengaran makhluk adalah haadits, memerlukan alat seperti mata dan telinga
👍Kalam Allah berbeda dengan kalam makhluk
☝️Kalam Allah azali dan abadi, bukan bahasa, huruf dan suara
☝️Sedangkan kalam makhluk itu haadits, berupa bahasa, huruf dan suara.
👍Demikian juga, seluruh sifat Allah lainnya tidak serupa dengan sifat makhluk-Nya.
والله اعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
Https://t.me/TafsirAyatAqidah
Https://t.me/ldnupckediri
وَلِلَّهِ ٱلۡمَثَلُ ٱلۡأَعۡلَىٰۚ
[Surat An-Nahl 60]
"Allah memiliki sifat yang tidak serupa dengan sifat makhluk-Nya"
Penjelasan
✅ Para ulama menafsirkan ayat ini dengan bahwa Allah memiliki sifat yang tidak serupa dengan sifat makhluk-Nya.
🍅 Sifat Allah azaliah (tidak berpermulaan) dan abadiyah (tidak berpenghabisan), sedangkan sifat makhluk haaditsah (berpermulaan dan berubah-ubah)
🍒 Ilmu Allah berbeda dengan ilmu makhluk.
☝️Ilmu Allah tidak berpermulaan dan tidak berpenghabisan, tidak didahului oleh kebodohan, tidak bertambah dan tidak berkurang.
☝️Sedangkan ilmu makhluk adalah ilmu yang haadits (berpermulaan), didahului oleh kebodohan, bertambah dan berkurang
🍒 Penglihatan dan pendengaran Allah itu berbeda dengan penglihatan dan pendengaran makhluk.
☝️Penglihatan dan pendengaran Allah itu azaliah dan abadiyah, tidak membutuhkan pada alat seperti mata atau telinga.
☝️Sedangkan penglihatan dan pendengaran makhluk adalah haadits, memerlukan alat seperti mata dan telinga
👍Kalam Allah berbeda dengan kalam makhluk
☝️Kalam Allah azali dan abadi, bukan bahasa, huruf dan suara
☝️Sedangkan kalam makhluk itu haadits, berupa bahasa, huruf dan suara.
👍Demikian juga, seluruh sifat Allah lainnya tidak serupa dengan sifat makhluk-Nya.
والله اعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
Https://t.me/TafsirAyatAqidah
Https://t.me/ldnupckediri
Telegram
Tafsir Ayat Aqidah
Kajian Islam
#NusantaraBertauhid
#NusantaraBertauhid
Forwarded from Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
MENELADANI PERBEDAAAN DARI NABI SAW DAN ULAMA TERDAHULU
(KH Busyro Karim Rois Syuriyah PCNU Kab Kediri)
Agama Islam yang seharusnya dapat menjadi keyakinan seseorang dan memberikan ketenangan jiwa serta petunjuk² yang baik dan benar, kini oleh sebagian pemeluknya telah ditafsiri sendiri² dan dijadikan sarana klaim bahwa dirinya yang paling benar sendiri.
Padahal Nabi ﷺ sebagai panutan umat Islam telah menyeru dan sekaligus memberikan contoh dan teladan bagaimana kita harus bertoleransi kepada pihak² yang masih berbeda pendapat, budaya, etnis dll. Toleransi yang dalam bahasa Arab "As Samahah" artinya ialah konsep untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling kerjasama diantara kelompok² masyarakat yang berbeda. Toleransi juga berarti menerima kenyataan bahwa manusia secara alami beragam.Toleransi dapat terwujud jika didirong oleh pengetahuan, komunikasi dan keterbukaan.
Perbedaan diantara umat Islam dalam berbagai bentuk dan skala, mempunyai akar historis yang panjang, selain hal itu memang dimungkinkan oleh berbagai muatan ajaran Islam itu sendiri yang lebih terbuka. Dengan begitu, perbedaan² itu memang harus diakui sebagai sebuah keniscayaan atau sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari.
Dalam sejarah umat Islam, perbedaan² itu umumnya terjadi dalam tiga aspek, yakni Aqidah, fiqih dan poltik. Sebagian dari perbedaan itu, berujung pada konflik dan sebagian dari konflik berujung pada pertikaian.
Manusia memang tidak mungkin untuk menghindarkan diri dari perbedaan. Meniadakan perbedaan sama halnya dengan mementang sunnatullah, menentang fitrah kemanusiaan dan juga menentang diri kita sendiri. Karena itulah perbedaan dalam hal² tersebut diatas, dikalangan umat Islam, sudah ada sejak Nabi ﷺ masih hidup.
Dalam praktek politik maupun hukum² keagamaan antara kaum muslimin sehari-hari, pada masa kehidupan Nabi ﷺ telah sering terjadi, baik diantara sesama para sahabat, bahkan antara sahabat dan Nabi sendiri. Dalam menyikapi perbedaan pandangan dikalangan sahabat, diantaranya ada yang diluruskan oleh Nabi, ada yang dibenarkan salah satunya, ada yang dibenarkan dua-duanya dan ada pula yang dibiarkan bahkan diikuti oleh beliau.
Pada waktu Nabi ﷺ mengajak para sahabat membicarakan nasib 70 orang ditawan perang Badar misalnya, Abu Bakar r.a. mengusulkan agar para tawanan itu dibebaskan dengan tebusan harta, dengan alasan antara lain dana itu bisa digunakan untuk memperkuat kaum muslimin. Sementara itu Umar bin Khathab r.a. menyarankan kepada Nabi ﷺ agar para tawanan itu dibunuh saja karena mereka telah mendustakan dan mengusir Nabi dari kota kelahiran beliau, Mekah. Nabi ﷺ akhirnya memilih gagasan yang dikemukakan Abu Bakar r.a. yang oleh Nabi ﷺ kemudian sebagian besar dari tawanan² itu dibebaskan dengan syarat maupun tanpa syarat.
Kemudian ketika menjelang terjadinya perang Uhud pada tahun ketiga H. sewaktu pasukan Quraisy Mekkah tengah dalam perjalanan menuju kota Madinah hendak menyerbu kaum muslimin untuk membalas dendam atas kekalahan mereka pada perang Badar setahun sebelumnya, maka setelah mendengar kabar tersebut, para sahabat terkemuka oleh Nani ﷺ diminta berkumpul untuk bermusyawarah. Di forum itu, Nabi ﷺ berpendapat, kaum muslimin tetap bertahan saja dalam kota. Apabila pasukan quraisy nanti mencoba menyerbu masuk kota, kita hadapi mereka.
Strategi ini akan lebih mampu untuk memukul mundur pasukan lawan daripada menyongsong musuh diluar kota dan meladeni pertempuran ditempat terbuka. Pendapat ini didukung oleh para sahabat, namun para sahabat dari kalangan muda yang bersemangat, khususnya mereka yang pada tahun sebelumnya tidak ikut dalam perang pertama dalam Islam, yakni perang Badar, memilih untuk menyyongsong kedatangan pasukan Qiraisy diluar kota Madinah dengan alasan antara lain agar tidak terkesan bahwa kaum muslimin telah dikepung oleh pasukan quraisy. Tanpa banyak bicara, Nabi pun menyetujui usulan ini.
Kaum muslimin kemudian menyongsong pasukan dari Mekkah itu dikawasan bukit Uhud dan terjadilah disana peperangan sangat dahsy
(KH Busyro Karim Rois Syuriyah PCNU Kab Kediri)
Agama Islam yang seharusnya dapat menjadi keyakinan seseorang dan memberikan ketenangan jiwa serta petunjuk² yang baik dan benar, kini oleh sebagian pemeluknya telah ditafsiri sendiri² dan dijadikan sarana klaim bahwa dirinya yang paling benar sendiri.
Padahal Nabi ﷺ sebagai panutan umat Islam telah menyeru dan sekaligus memberikan contoh dan teladan bagaimana kita harus bertoleransi kepada pihak² yang masih berbeda pendapat, budaya, etnis dll. Toleransi yang dalam bahasa Arab "As Samahah" artinya ialah konsep untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling kerjasama diantara kelompok² masyarakat yang berbeda. Toleransi juga berarti menerima kenyataan bahwa manusia secara alami beragam.Toleransi dapat terwujud jika didirong oleh pengetahuan, komunikasi dan keterbukaan.
Perbedaan diantara umat Islam dalam berbagai bentuk dan skala, mempunyai akar historis yang panjang, selain hal itu memang dimungkinkan oleh berbagai muatan ajaran Islam itu sendiri yang lebih terbuka. Dengan begitu, perbedaan² itu memang harus diakui sebagai sebuah keniscayaan atau sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari.
Dalam sejarah umat Islam, perbedaan² itu umumnya terjadi dalam tiga aspek, yakni Aqidah, fiqih dan poltik. Sebagian dari perbedaan itu, berujung pada konflik dan sebagian dari konflik berujung pada pertikaian.
Manusia memang tidak mungkin untuk menghindarkan diri dari perbedaan. Meniadakan perbedaan sama halnya dengan mementang sunnatullah, menentang fitrah kemanusiaan dan juga menentang diri kita sendiri. Karena itulah perbedaan dalam hal² tersebut diatas, dikalangan umat Islam, sudah ada sejak Nabi ﷺ masih hidup.
Dalam praktek politik maupun hukum² keagamaan antara kaum muslimin sehari-hari, pada masa kehidupan Nabi ﷺ telah sering terjadi, baik diantara sesama para sahabat, bahkan antara sahabat dan Nabi sendiri. Dalam menyikapi perbedaan pandangan dikalangan sahabat, diantaranya ada yang diluruskan oleh Nabi, ada yang dibenarkan salah satunya, ada yang dibenarkan dua-duanya dan ada pula yang dibiarkan bahkan diikuti oleh beliau.
Pada waktu Nabi ﷺ mengajak para sahabat membicarakan nasib 70 orang ditawan perang Badar misalnya, Abu Bakar r.a. mengusulkan agar para tawanan itu dibebaskan dengan tebusan harta, dengan alasan antara lain dana itu bisa digunakan untuk memperkuat kaum muslimin. Sementara itu Umar bin Khathab r.a. menyarankan kepada Nabi ﷺ agar para tawanan itu dibunuh saja karena mereka telah mendustakan dan mengusir Nabi dari kota kelahiran beliau, Mekah. Nabi ﷺ akhirnya memilih gagasan yang dikemukakan Abu Bakar r.a. yang oleh Nabi ﷺ kemudian sebagian besar dari tawanan² itu dibebaskan dengan syarat maupun tanpa syarat.
Kemudian ketika menjelang terjadinya perang Uhud pada tahun ketiga H. sewaktu pasukan Quraisy Mekkah tengah dalam perjalanan menuju kota Madinah hendak menyerbu kaum muslimin untuk membalas dendam atas kekalahan mereka pada perang Badar setahun sebelumnya, maka setelah mendengar kabar tersebut, para sahabat terkemuka oleh Nani ﷺ diminta berkumpul untuk bermusyawarah. Di forum itu, Nabi ﷺ berpendapat, kaum muslimin tetap bertahan saja dalam kota. Apabila pasukan quraisy nanti mencoba menyerbu masuk kota, kita hadapi mereka.
Strategi ini akan lebih mampu untuk memukul mundur pasukan lawan daripada menyongsong musuh diluar kota dan meladeni pertempuran ditempat terbuka. Pendapat ini didukung oleh para sahabat, namun para sahabat dari kalangan muda yang bersemangat, khususnya mereka yang pada tahun sebelumnya tidak ikut dalam perang pertama dalam Islam, yakni perang Badar, memilih untuk menyyongsong kedatangan pasukan Qiraisy diluar kota Madinah dengan alasan antara lain agar tidak terkesan bahwa kaum muslimin telah dikepung oleh pasukan quraisy. Tanpa banyak bicara, Nabi pun menyetujui usulan ini.
Kaum muslimin kemudian menyongsong pasukan dari Mekkah itu dikawasan bukit Uhud dan terjadilah disana peperangan sangat dahsy
Forwarded from Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
at yang berakhir dengan kekalahan dipihak kaum muslimin.
Betapapun besar perbedaan dan dalamnya perselisihan diantara para sahabat, namun semuanya dapat diselesaikan bahkan perbedaan itu telah membawa berbagai kemajuan Islam. Dalam perbedaan itulah para sahabat bersaing dan berlomba untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas dan mengembangkan segenap potensi. Berbagai perbedaan itu juga tidak menyebabkan terganggunya program dakwah yang tengah diemban Nabi ﷺ sehingga menjadi berantakan karena hilangnya kesatupaduan.
Dizaman sahabat sepeninggal Nabi ﷺ, perbedaan pendapat semakin mentradisi. Bahkan ketika Nabi ﷺ baru saja wafat, sebelum jenazah beliau dimakamkan, terjadi perbedaan pendapat antara golongan Muhajirin dan golongan Ansor mengenai siapakah yang hendak diangkat menjadi khalifah sebagai pengganti beliau dalam memimpin umat Islam. Masing² pihak menganggap orang dari golongannyalah yang berhak diangkat sebagai khalifah. Suasana perdebatan di tempat pertemuan balairung "Saqifah Bani Sa'idah" begitu tegang, hampir² meruntuhkan persatuan mereka. Namun karena mereka mendasarkan perbedaan pendapat dari niat yang ikhlas, maka mereka pun berhasil menemukan satu kesepakatan. Akhirnya diputuskan Abu Bakar dari golongan Muhajirin yang menjadi khalifah. Umar bin Khathab r.a. dari golongan Muhajirin pun langsung membaiat Abu Bakar yang diikuti oleh para sahabat lainnya dari kedua golongan.
Kemudian ketika baru dilantik menjadi khalifah, Abu Bakar r.a. bertekad memerangi golongan orang² Islam yang berbalik menjadi murtad dan juga orang² Islam yang enggan mengeluarkan zakat sewaktu Nabi ﷺ baru saja wafat. Akan tetapi Umar bin Khathab dan beberapa sahabat lainnya tidak sependapat dengan tindakan kalifah memerangi mereka yang enggan membayar zakat, dengan alasan bahwa mereka itu adalah masih berstatus muslim karena mereka telah mengucapkan syahadat dan melakukan kewajibab² Islam lainnya seperti shalat dan puasa. Padahal orang² seperti ini, sebagaimana dulu telah disabdakan Nabi ﷺ, harus dilindungi darah dan harta mereka. Tetap Abu Bakar tetap bersikukuh. Mertua Nabi ini bersumpah akan memerangi mereka yang memisahkan/membedakan antara shalat dan zakat. Akhirnya Umar r.a pun diam dan tidak lagi membantahnya, bahkan kemudian ia menyadari bahwa pendapat khalifah pertama itulah yang benar.
Pada generasi berikutnya, diera ulama² besar, perbedaan pendapat malah semakin membudaya. Imam Malik bin Anas (w. 179 H.) misalnya, bagi pendiri madzhab Maliki yang mengusung semangat toleransi ini, perbedaan itu harus dihargai dan tak boleh diberangus dengan upaya unifikasi melalui kebijakan penguasa. Pembelaan imam Malik terhadap kebebasan berpendapat tampak dalam sikapnya ketika khalifah Harun Al Rasyid (w. 193 H.) meminta kepadanya untuk menjadikan kitab karyanya berjudul "Al Muwatha" sebagai satu-satunya ketetapan hukum yang akan diberlakukan untuk seluruh wilayah negara. Namun imam Malik menolaknya. Pendiri salah satu dari empat Madzhab terkenal itu mengatakan kepada khalifah, bahwa para sahabat Nabi ﷺ telah berselisih pendapat dalam masalah² furu'/bukan prinsip, dan mereka telah berpencar-pencar dibanyak wilayah serta setiap Sunnah telah didengar dan diamalkan orang.
Sedangkan imam Syafii, murid kesayangan imam Malik yang juga menjadi imam Madzhab, bahkan berselisih pendapat dengan gurunya itu dalam ratusan masalah dengan tanpa melontarkan kecaman terhadap satu pendapat pun yang ia tak sejalan dengan pendapat gurunya tersebut. Dalam menyikapi perbedaan pendapat, imam Syafi'i bahkan berkata: "Pendapatku benar, tetapi berpotensi salah, sedangkan pendapat orang lain itu salah, tetapi juga berpotensi benar".
Maka dari itu, dalam sebuah masyarakat yang tradisi ilmiahnya berkembang, perbedaan merupakan suatu hal yang biasa selama pendapat yang berbeda itu masih dalam koridor tidak menyimpang dari persoalan² prinsip.
Ditangan ulama² besar yang ikhlas dan memiliki kedalaman ilmu, kita menyaksikan bagaimana perbedaan pendapat dalam fiqih telah menjadi sumber kekayaan ilmiah kita dan keraga
Betapapun besar perbedaan dan dalamnya perselisihan diantara para sahabat, namun semuanya dapat diselesaikan bahkan perbedaan itu telah membawa berbagai kemajuan Islam. Dalam perbedaan itulah para sahabat bersaing dan berlomba untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas dan mengembangkan segenap potensi. Berbagai perbedaan itu juga tidak menyebabkan terganggunya program dakwah yang tengah diemban Nabi ﷺ sehingga menjadi berantakan karena hilangnya kesatupaduan.
Dizaman sahabat sepeninggal Nabi ﷺ, perbedaan pendapat semakin mentradisi. Bahkan ketika Nabi ﷺ baru saja wafat, sebelum jenazah beliau dimakamkan, terjadi perbedaan pendapat antara golongan Muhajirin dan golongan Ansor mengenai siapakah yang hendak diangkat menjadi khalifah sebagai pengganti beliau dalam memimpin umat Islam. Masing² pihak menganggap orang dari golongannyalah yang berhak diangkat sebagai khalifah. Suasana perdebatan di tempat pertemuan balairung "Saqifah Bani Sa'idah" begitu tegang, hampir² meruntuhkan persatuan mereka. Namun karena mereka mendasarkan perbedaan pendapat dari niat yang ikhlas, maka mereka pun berhasil menemukan satu kesepakatan. Akhirnya diputuskan Abu Bakar dari golongan Muhajirin yang menjadi khalifah. Umar bin Khathab r.a. dari golongan Muhajirin pun langsung membaiat Abu Bakar yang diikuti oleh para sahabat lainnya dari kedua golongan.
Kemudian ketika baru dilantik menjadi khalifah, Abu Bakar r.a. bertekad memerangi golongan orang² Islam yang berbalik menjadi murtad dan juga orang² Islam yang enggan mengeluarkan zakat sewaktu Nabi ﷺ baru saja wafat. Akan tetapi Umar bin Khathab dan beberapa sahabat lainnya tidak sependapat dengan tindakan kalifah memerangi mereka yang enggan membayar zakat, dengan alasan bahwa mereka itu adalah masih berstatus muslim karena mereka telah mengucapkan syahadat dan melakukan kewajibab² Islam lainnya seperti shalat dan puasa. Padahal orang² seperti ini, sebagaimana dulu telah disabdakan Nabi ﷺ, harus dilindungi darah dan harta mereka. Tetap Abu Bakar tetap bersikukuh. Mertua Nabi ini bersumpah akan memerangi mereka yang memisahkan/membedakan antara shalat dan zakat. Akhirnya Umar r.a pun diam dan tidak lagi membantahnya, bahkan kemudian ia menyadari bahwa pendapat khalifah pertama itulah yang benar.
Pada generasi berikutnya, diera ulama² besar, perbedaan pendapat malah semakin membudaya. Imam Malik bin Anas (w. 179 H.) misalnya, bagi pendiri madzhab Maliki yang mengusung semangat toleransi ini, perbedaan itu harus dihargai dan tak boleh diberangus dengan upaya unifikasi melalui kebijakan penguasa. Pembelaan imam Malik terhadap kebebasan berpendapat tampak dalam sikapnya ketika khalifah Harun Al Rasyid (w. 193 H.) meminta kepadanya untuk menjadikan kitab karyanya berjudul "Al Muwatha" sebagai satu-satunya ketetapan hukum yang akan diberlakukan untuk seluruh wilayah negara. Namun imam Malik menolaknya. Pendiri salah satu dari empat Madzhab terkenal itu mengatakan kepada khalifah, bahwa para sahabat Nabi ﷺ telah berselisih pendapat dalam masalah² furu'/bukan prinsip, dan mereka telah berpencar-pencar dibanyak wilayah serta setiap Sunnah telah didengar dan diamalkan orang.
Sedangkan imam Syafii, murid kesayangan imam Malik yang juga menjadi imam Madzhab, bahkan berselisih pendapat dengan gurunya itu dalam ratusan masalah dengan tanpa melontarkan kecaman terhadap satu pendapat pun yang ia tak sejalan dengan pendapat gurunya tersebut. Dalam menyikapi perbedaan pendapat, imam Syafi'i bahkan berkata: "Pendapatku benar, tetapi berpotensi salah, sedangkan pendapat orang lain itu salah, tetapi juga berpotensi benar".
Maka dari itu, dalam sebuah masyarakat yang tradisi ilmiahnya berkembang, perbedaan merupakan suatu hal yang biasa selama pendapat yang berbeda itu masih dalam koridor tidak menyimpang dari persoalan² prinsip.
Ditangan ulama² besar yang ikhlas dan memiliki kedalaman ilmu, kita menyaksikan bagaimana perbedaan pendapat dalam fiqih telah menjadi sumber kekayaan ilmiah kita dan keraga
Forwarded from Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
man-keragaman itu berubah menjadi faktor produktivitas yang memicu laju pertumbuhan peradaban Islam.
Akan tapi fanatisme kelompok mulai tumbuh setelah ulama² besar terdahulu itu wafat dan bermunculanlah orang² yang keilmuannya jauh dibawah kaliber mereka tetapi justru bersikap melebihi ulama² terdahulu itu. Diantara orang² tersebut banyak juga yang menguasai mimbar² fatwa. Perbedaan² yang terjadi dengan orang² ini yang paling kecil dan sepele sekalipun telah dijadikan sebagai pangkal pertikaian yang berkepanjangan. Sedangkan perbedaan² yang besar tidak pernah terjembatani oleh dialog dan saling pengertian.
Banyak dari kelompok ini yang dengan ringannya mengkafirkan sesama muslim atau kata "Bid'ah" dengan mudah digunaka untuk memojokkan kelompok lain yang berbeda pendapat. Hal ini telah menyebabkan terkuburnya potensi kesatuan yang sesungguhnya bisa dibangun diatas berbagai kelompok yang berbeda.
Fanatisme buta telah membelenggu mereka sehingga ada kecenderungan untuk menolak apa saja, termasuk kebenaran dari kelompok lain. Inilah penyakit yang mestinya harus dihindari oleh generasi muslim saat ini.
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/refleksikenuan
t.me/ldnupckediri
Akan tapi fanatisme kelompok mulai tumbuh setelah ulama² besar terdahulu itu wafat dan bermunculanlah orang² yang keilmuannya jauh dibawah kaliber mereka tetapi justru bersikap melebihi ulama² terdahulu itu. Diantara orang² tersebut banyak juga yang menguasai mimbar² fatwa. Perbedaan² yang terjadi dengan orang² ini yang paling kecil dan sepele sekalipun telah dijadikan sebagai pangkal pertikaian yang berkepanjangan. Sedangkan perbedaan² yang besar tidak pernah terjembatani oleh dialog dan saling pengertian.
Banyak dari kelompok ini yang dengan ringannya mengkafirkan sesama muslim atau kata "Bid'ah" dengan mudah digunaka untuk memojokkan kelompok lain yang berbeda pendapat. Hal ini telah menyebabkan terkuburnya potensi kesatuan yang sesungguhnya bisa dibangun diatas berbagai kelompok yang berbeda.
Fanatisme buta telah membelenggu mereka sehingga ada kecenderungan untuk menolak apa saja, termasuk kebenaran dari kelompok lain. Inilah penyakit yang mestinya harus dihindari oleh generasi muslim saat ini.
#LDNU KAB KEDIRI
t.me/refleksikenuan
t.me/ldnupckediri
Telegram
Refleksi ke-NU-an KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Kumpulan literasi KH Busyrol Karim Abdul Mughni
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri
Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Abi Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 51
قال المؤلف رحمه الله
وقراءةُ الفاتحةِ وبسمِ اللهِ الرحمن الرحيم ءايةٌ منها
"Dan membaca al Fatihah, Bismillahirrahmanirrahim adalah ayat dari al Fatihah"
Penjelasan
✅ Rukun shalat yang ke empat adalah membaca surat al Fatihah.
☝️Membaca al Fatihah bisa dengan hafalan atau dengan membaca mushhaf, atau dituntun oleh seseorang yang ada didekatnya.
🍎Dalam membaca al Fatihah wajib memperhatikan huruf-huruf dan tasydid-tasydidnya.
☝️Apabila seseorang menggugurkan satu huruf saja dalam membaca al Fatihah maka bacaan al Fatihahnya tidak sah.
☝️Demikian juga apabila seseorang mengganti huruf, misalnya mengganti dzal pada الذين dengan za' sehingga menjadi الزين
🍎Apabila seseorang salah dalam membaca al Fatihah tanpa sengaja maka dia harus langsung kembali pada bagian yang salah dan meralatnya.
☝️Apabila seseorang melakukan kesalahan membaca secara sengaja, padahal dia tahu bahwa dia salah (tidak sabqullisan) maka bacaan dan shalatnya rusak.
🍎Apabila seseorang menyangka bahwa bacaannya itu sudah benar, tetapi sebenarnya bacaannya itu salah, maka dirinci:
👍 Jika kesalahan tersebut merubah makna maka batal shalatnya.
☝️Seperti orang yang menghilangkan tasydid pada lafadz إياك نعبد. Lafadz الاياك tanpa tasydid dalam bahasa Arab artinya cahaya matahari. Bahkan jika seseorang mengetahui maknanya kemudian tetap membacanya tanpa tasydid maka dia jatuh pada kekufuran, karena seakan-akan dia mengakatakan: "kepada cahaya matahari kami menyembah".
👍 Apabila tidak merubah makna maka tidak batal shalatnya.
🍎 Dalam membaca al Fatihah seseorang juga harus tidak memisahkan antara kalimat-kalimatnya dengan pemisah yang lama, karena jika lakukan berarti dia tidak menjaga muwalah.
☝️Jika memisahnya sekitar waktu untuk bernafas, atau misalnya seseorang menguap maka bacaannya tidak rusak.
🍎Basmalah adalah ayat pertama dalam surat Al Fatihah, ini dalam madzhab Syafi'i.
🍎Apabila seseorang tidak mampu membaca surat al Fatihah maka dia boleh menggantinya dengan tujuh ayat dalam Al Qur'an, jika tidak mampu maka membaca dzikir, sekira huruf-hurufnya tidak kurang dari huruf-huruf al Fatihah.
☝️Jumlah huruf dalam Al Fatihah adalah 156 huruf.
🍒 Apabila seseorang bisa membaca separo al Fatihah maka dia harus membaca yang dia mampu untuk membacanya dan selebihnya diganti dengan ketentuan di atas
🍒Apabila tidak mampu membaca alfatihah dan penggantinya sebagaimana disebutkan di atas maka dia diam selama cukup untuk membaca al Fatihah.
☝️Tidak boleh menerjemahkan al Fatihah
والله أعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja
t.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله
وقراءةُ الفاتحةِ وبسمِ اللهِ الرحمن الرحيم ءايةٌ منها
"Dan membaca al Fatihah, Bismillahirrahmanirrahim adalah ayat dari al Fatihah"
Penjelasan
✅ Rukun shalat yang ke empat adalah membaca surat al Fatihah.
☝️Membaca al Fatihah bisa dengan hafalan atau dengan membaca mushhaf, atau dituntun oleh seseorang yang ada didekatnya.
🍎Dalam membaca al Fatihah wajib memperhatikan huruf-huruf dan tasydid-tasydidnya.
☝️Apabila seseorang menggugurkan satu huruf saja dalam membaca al Fatihah maka bacaan al Fatihahnya tidak sah.
☝️Demikian juga apabila seseorang mengganti huruf, misalnya mengganti dzal pada الذين dengan za' sehingga menjadi الزين
🍎Apabila seseorang salah dalam membaca al Fatihah tanpa sengaja maka dia harus langsung kembali pada bagian yang salah dan meralatnya.
☝️Apabila seseorang melakukan kesalahan membaca secara sengaja, padahal dia tahu bahwa dia salah (tidak sabqullisan) maka bacaan dan shalatnya rusak.
🍎Apabila seseorang menyangka bahwa bacaannya itu sudah benar, tetapi sebenarnya bacaannya itu salah, maka dirinci:
👍 Jika kesalahan tersebut merubah makna maka batal shalatnya.
☝️Seperti orang yang menghilangkan tasydid pada lafadz إياك نعبد. Lafadz الاياك tanpa tasydid dalam bahasa Arab artinya cahaya matahari. Bahkan jika seseorang mengetahui maknanya kemudian tetap membacanya tanpa tasydid maka dia jatuh pada kekufuran, karena seakan-akan dia mengakatakan: "kepada cahaya matahari kami menyembah".
👍 Apabila tidak merubah makna maka tidak batal shalatnya.
🍎 Dalam membaca al Fatihah seseorang juga harus tidak memisahkan antara kalimat-kalimatnya dengan pemisah yang lama, karena jika lakukan berarti dia tidak menjaga muwalah.
☝️Jika memisahnya sekitar waktu untuk bernafas, atau misalnya seseorang menguap maka bacaannya tidak rusak.
🍎Basmalah adalah ayat pertama dalam surat Al Fatihah, ini dalam madzhab Syafi'i.
🍎Apabila seseorang tidak mampu membaca surat al Fatihah maka dia boleh menggantinya dengan tujuh ayat dalam Al Qur'an, jika tidak mampu maka membaca dzikir, sekira huruf-hurufnya tidak kurang dari huruf-huruf al Fatihah.
☝️Jumlah huruf dalam Al Fatihah adalah 156 huruf.
🍒 Apabila seseorang bisa membaca separo al Fatihah maka dia harus membaca yang dia mampu untuk membacanya dan selebihnya diganti dengan ketentuan di atas
🍒Apabila tidak mampu membaca alfatihah dan penggantinya sebagaimana disebutkan di atas maka dia diam selama cukup untuk membaca al Fatihah.
☝️Tidak boleh menerjemahkan al Fatihah
والله أعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja
t.me/ldnupckediri
Faidah Dzul Hijjah 09
Rasulullah ﷺ:
أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَأَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لَا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
🍅 Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan berdo'a di hari Arafah.
🍒 Bahwa do'a yang paling utama adalah do'a yang dipanjatkan pada hari Arafah.
☝️Allah akan mengabulkan do'a hamba-Nya yang dipanjatkan pada hari ini.
🍅Bagi kita yang sakit mintalah pada hari ini kesembuhan kepada Allah
🍅 Bagi kita yang dililit hutang mintalah pada hari ini untuk dapat melunasinya kepada Allah
🍅Bagi kita yang ditimpa musibah, mintalah pada hari ini kepada Allah untuk mengangkat mushibah itu.
🍅 Bagi kita yang memiliki hajat apapun, baik hajat dunia maupun akhirat berdoalah kepada Allah pada hari ini, insya Allah, Allah akan mengabulkannya.
http://t.me/ldnupckediri
Rasulullah ﷺ:
أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَأَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لَا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
🍅 Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan berdo'a di hari Arafah.
🍒 Bahwa do'a yang paling utama adalah do'a yang dipanjatkan pada hari Arafah.
☝️Allah akan mengabulkan do'a hamba-Nya yang dipanjatkan pada hari ini.
🍅Bagi kita yang sakit mintalah pada hari ini kesembuhan kepada Allah
🍅 Bagi kita yang dililit hutang mintalah pada hari ini untuk dapat melunasinya kepada Allah
🍅Bagi kita yang ditimpa musibah, mintalah pada hari ini kepada Allah untuk mengangkat mushibah itu.
🍅 Bagi kita yang memiliki hajat apapun, baik hajat dunia maupun akhirat berdoalah kepada Allah pada hari ini, insya Allah, Allah akan mengabulkannya.
http://t.me/ldnupckediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Abi Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 53
قال المؤلف رحمه الله
والسجود والطمأنينة فيه والجلوس بين السجدتين والطمأنينة فيه والجلوس الأخير والتشهد فيه
"Sujud dan thuma'ninah di dalamnya, duduk di antara dua sujud, thuma'ninah di dalamnya, duduk untuk tasyahhud akhir dan membaca tasyahhud dalam duduk"
Penjelasan
✅ Rukun yang ke sembilan dan kesepuluh adalah sujud dan thuma'ninah dalam sujud.
🍎Sujud secara syara' adalah ketika orang yang shalat menempelkan keningnya ke tanah.
☝️Sujud dilakukan dua kali pada setiap rekaat.
🍎Disyaratkan dalam sujud beberapa hal, yaitu:
1⃣ Dilakukan dengan tujuh anggota badan, yaitu kening, bagian dalam kedua telapak tangan, dua lutut dan bagian dalam jari-jari dua telapak kaki
☝️Meletakkan hidung bersamaan dengan kening adalah sunnah, bukan wajib.
2⃣ Tankis, yaitu bagian bawah badannya harus lebih tinggi dari bagian atas badannya.
3⃣ Membiarkan beban berat kepalanya pada tanah.
☝️Sekira apabila di bawahnya diletakkan kapas maka akan mengempes dan terlihat bekasnya pada sesuatu yang berada di bawahnya pada tangan
✅ Rukun shalat yang kesebelas dan dua belas adalah duduk di antara dua sujud dan thuma'ninah dalam dua sujud.
☝️Apabila seseorang mengangkat kepalanya dari sujud, dia tidak duduk kemudian sujud kembali untuk yang kedua maka jika dia sengaja maka batal shalatnya.
✅ Rukun shalat yang ketiga belas adalah duduk untuk tasyahhud akhir
☝️Tidak cukup misalnya membaca tasyahhud akhir sambil berdiri
✅ Rukun shalat yang keempat belas adalah membaca tasyahhud akhir
☝️Disebut tasyahhud karena di dalamnya terdapat bacaan dua kalimah syahadat.
☝️Bacaan tasyahhud adalah sebagai berikut:
التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله السلام عليك أيها النبى ورحمة الله وبركاته السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً رسول الله
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja
t.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله
والسجود والطمأنينة فيه والجلوس بين السجدتين والطمأنينة فيه والجلوس الأخير والتشهد فيه
"Sujud dan thuma'ninah di dalamnya, duduk di antara dua sujud, thuma'ninah di dalamnya, duduk untuk tasyahhud akhir dan membaca tasyahhud dalam duduk"
Penjelasan
✅ Rukun yang ke sembilan dan kesepuluh adalah sujud dan thuma'ninah dalam sujud.
🍎Sujud secara syara' adalah ketika orang yang shalat menempelkan keningnya ke tanah.
☝️Sujud dilakukan dua kali pada setiap rekaat.
🍎Disyaratkan dalam sujud beberapa hal, yaitu:
1⃣ Dilakukan dengan tujuh anggota badan, yaitu kening, bagian dalam kedua telapak tangan, dua lutut dan bagian dalam jari-jari dua telapak kaki
☝️Meletakkan hidung bersamaan dengan kening adalah sunnah, bukan wajib.
2⃣ Tankis, yaitu bagian bawah badannya harus lebih tinggi dari bagian atas badannya.
3⃣ Membiarkan beban berat kepalanya pada tanah.
☝️Sekira apabila di bawahnya diletakkan kapas maka akan mengempes dan terlihat bekasnya pada sesuatu yang berada di bawahnya pada tangan
✅ Rukun shalat yang kesebelas dan dua belas adalah duduk di antara dua sujud dan thuma'ninah dalam dua sujud.
☝️Apabila seseorang mengangkat kepalanya dari sujud, dia tidak duduk kemudian sujud kembali untuk yang kedua maka jika dia sengaja maka batal shalatnya.
✅ Rukun shalat yang ketiga belas adalah duduk untuk tasyahhud akhir
☝️Tidak cukup misalnya membaca tasyahhud akhir sambil berdiri
✅ Rukun shalat yang keempat belas adalah membaca tasyahhud akhir
☝️Disebut tasyahhud karena di dalamnya terdapat bacaan dua kalimah syahadat.
☝️Bacaan tasyahhud adalah sebagai berikut:
التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله السلام عليك أيها النبى ورحمة الله وبركاته السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً رسول الله
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Abi Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 54
قال المؤلف رحمه الله
والصلاة على النبى فيه والتسليمة الأولى
"Membaca shalawat pada Nabi dalam duduk dan membaca salam yang pertama"
Penjelasan
✅ Rukun shalat yang ke lima belas adalah membaca shalawat
☝️Letaknya ketika duduk setelah membaca tasyahhud akhir.
☝️ Dalil wajibnya membaca shalawat adalah firman Allah ta'ala:
يا أيها الذين ءامنوا صلوا عليه وسلموا تسليماً
"Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kalian pada Nabi"
🍒 Membaca shalawat pada keluarga nabi tidak wajib, tetapi sunnah.
🍒 Diperbolehkan menambahkan lafadz Sayyidina dalam membaca shalawat
اللهم صل على سيدنا محمد
⛔ Waspadalah terhadap kelompok Wahhabi yang mengharamkan menambah lafadz Sayyidina dalam membaca shalawat dalam shalat. Alasan mereka bahwa lafadz seperti itu tidak warid dari Nabi.
🙏 Hujjah Ahlussunnah wal Jama'ah tentang kebolehan menambah lafadz Sayyidina dalam shalat, adalah karena lafadz ini tidak bertentangan dengan yang asal.
☝️Sebagaimana penambahan yang dilakukan oleh sahabat Abdullah bin Umar terhadap tasyahhud.
وحده لا شريك له
beliau mengatakan: aku telah menambahkannya.
☝️Artinya beliau tidak mengetahui bahwa Rasulullah memerintahkan untuk menambahkannya, tetapi beliau menambahnya sendiri, hal itu tidak membatalkan shalat dan tidak haram.
☝️Karena ketika seseorang berkata:
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له
maka tetap disebut dia membaca syahadat, tidak menambah dengan sesuatu yang bertentangan dengan yang asal
🍅 Sebagian ulama mengatakan, tidak menambahkan lafadz Sayyidina itu lebih baik, untuk menjaga yang asal.
☝️Sedangkan membaca tasyahhud awal hukumnya sunnah, bukan rukun shalat.
✅ Rukun shalat yang ke enam belas adalah membaca salam pertama
☝️Ini berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh at Tirmidzi:
وتحليلُها التسليم
🍅 Beberapa ketentuan salam:
1⃣ Wajib meletakkan salam pada keadaan duduk juga, tidak sah meletakkannya ketika berdiri.
2⃣ Dalam membaca salam juga harus dimakrifatkan dengan alif dan lam.
السلام
bukan
سلام
3⃣ Diharuskan juga muwalah antara dua kata
☝️Diam sebentar jika diniatkan untuk memutuskan muwalah maka dianggap telah terputus muwalahnya.
4⃣ Diharuskan menghadap kiblat ketika mengucapkan salam.
5⃣Diharuskan dengan menggunakan bahasa Arab
🍅 Membaca salam yang wajib adalah satu kali salam, sedangkan yang kedua hukumnya sunnah.
☝️Disunnahkan melihat ke arah kanan pada salam yang pertama dan melihat ke arah kiri pada salam yang kedua.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
Https://t.me/KitabMatanAbuSyuja
Https://t.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله
والصلاة على النبى فيه والتسليمة الأولى
"Membaca shalawat pada Nabi dalam duduk dan membaca salam yang pertama"
Penjelasan
✅ Rukun shalat yang ke lima belas adalah membaca shalawat
☝️Letaknya ketika duduk setelah membaca tasyahhud akhir.
☝️ Dalil wajibnya membaca shalawat adalah firman Allah ta'ala:
يا أيها الذين ءامنوا صلوا عليه وسلموا تسليماً
"Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kalian pada Nabi"
🍒 Membaca shalawat pada keluarga nabi tidak wajib, tetapi sunnah.
🍒 Diperbolehkan menambahkan lafadz Sayyidina dalam membaca shalawat
اللهم صل على سيدنا محمد
⛔ Waspadalah terhadap kelompok Wahhabi yang mengharamkan menambah lafadz Sayyidina dalam membaca shalawat dalam shalat. Alasan mereka bahwa lafadz seperti itu tidak warid dari Nabi.
🙏 Hujjah Ahlussunnah wal Jama'ah tentang kebolehan menambah lafadz Sayyidina dalam shalat, adalah karena lafadz ini tidak bertentangan dengan yang asal.
☝️Sebagaimana penambahan yang dilakukan oleh sahabat Abdullah bin Umar terhadap tasyahhud.
وحده لا شريك له
beliau mengatakan: aku telah menambahkannya.
☝️Artinya beliau tidak mengetahui bahwa Rasulullah memerintahkan untuk menambahkannya, tetapi beliau menambahnya sendiri, hal itu tidak membatalkan shalat dan tidak haram.
☝️Karena ketika seseorang berkata:
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له
maka tetap disebut dia membaca syahadat, tidak menambah dengan sesuatu yang bertentangan dengan yang asal
🍅 Sebagian ulama mengatakan, tidak menambahkan lafadz Sayyidina itu lebih baik, untuk menjaga yang asal.
☝️Sedangkan membaca tasyahhud awal hukumnya sunnah, bukan rukun shalat.
✅ Rukun shalat yang ke enam belas adalah membaca salam pertama
☝️Ini berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh at Tirmidzi:
وتحليلُها التسليم
🍅 Beberapa ketentuan salam:
1⃣ Wajib meletakkan salam pada keadaan duduk juga, tidak sah meletakkannya ketika berdiri.
2⃣ Dalam membaca salam juga harus dimakrifatkan dengan alif dan lam.
السلام
bukan
سلام
3⃣ Diharuskan juga muwalah antara dua kata
☝️Diam sebentar jika diniatkan untuk memutuskan muwalah maka dianggap telah terputus muwalahnya.
4⃣ Diharuskan menghadap kiblat ketika mengucapkan salam.
5⃣Diharuskan dengan menggunakan bahasa Arab
🍅 Membaca salam yang wajib adalah satu kali salam, sedangkan yang kedua hukumnya sunnah.
☝️Disunnahkan melihat ke arah kanan pada salam yang pertama dan melihat ke arah kiri pada salam yang kedua.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
Https://t.me/KitabMatanAbuSyuja
Https://t.me/ldnupckediri
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Abi Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 55
قال المؤلف رحمه الله
ونيةُ الخروج من الصلاة وترتيبُها على ما ذكرناه
"Niat keluar dari shalat dan mengurutkan rukun-rukunnya sesuai dengan yang telah kami sebutkan"
Penjelasan
✅ Rukun shalat yang ke tujuh belas sesuai dengan yang disebutkan oleh al Qodli Abu Syuja' adalah niat untuk keluar dari shalat.
☝️Namun pendapat ini adalah pendapat yang dloif (lemah). Pendapat yang mu'tamad berniat keluar dari shalat bersamaan dengan mengucapkan salam adalah sunnah, bukan fardlu.
☝️Namun jika seseorang mendahulukan niat keluar dari shalat sebelum mengucapkan salam maka batal shalatnya.
✅ Rukun shalat yang ke delapan belas adalah adalah tartib (mengurutkan rukun-rukunnya sebagaimana telah disebutkan)
☝️Apabila seseorang meninggalkan tartib secara sengaja, yaitu dengan mendahulukan rukun fi'li (rukun perbuatan) dari rukun perbuatan yang lain maka batal shalatnya.
☝️Demikian juga apabila seseorang mendahulukan membaca salam dari rukun yang lain maka batal shalatnya.
🍅 Apabila seseorang lupa melakukan rukun sehingga menjadi tidak berurut, maka rinciannya sebagai berikut:
1⃣ jika dia belum sampai pada rukun yang sama dengan rukun yang dia tinggalkan maka dia harus kembali pada rukun yang telah dia tinggalkan.
☝️Misalnya, seseorang membaca surat al Fatihah kemudian dia langsung turun untuk sujud, dia lupa tidak ruku'. Ketika dia sujud dia ingat bahwa dia belum ruku' maka dia harus kembali berdiri kemudian ruku', i'tidal, kemudian sujud dan seterusnya.
2⃣ Jika dia sudah sampai pada rukun yang sama dengan rukun yang telah ditinggalkan atau setelahnya, dia baru ingat maka dia melanjutkan shalatnya dan menambah satu rekaat setelahnya.
☝️Misalnya, dia lupa rukuk dan baru ingat bahwa dia belum ruku' pada ruku' di rekaat berikutnya atau pada waktu sujud di rekaat berikutnya, maka dia melanjutkan shalatnya kemudian menambah satu rekaat lagi
☝️Dan perbuatan shalat diantara rukun yang dia lupakan sampai pada rukun yang dia ingat dianggap tidak ada sehingga dia harus menambahi 1 rekaat.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
Https://t.me/KitabMatanAbuSyuja
Https://t.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله
ونيةُ الخروج من الصلاة وترتيبُها على ما ذكرناه
"Niat keluar dari shalat dan mengurutkan rukun-rukunnya sesuai dengan yang telah kami sebutkan"
Penjelasan
✅ Rukun shalat yang ke tujuh belas sesuai dengan yang disebutkan oleh al Qodli Abu Syuja' adalah niat untuk keluar dari shalat.
☝️Namun pendapat ini adalah pendapat yang dloif (lemah). Pendapat yang mu'tamad berniat keluar dari shalat bersamaan dengan mengucapkan salam adalah sunnah, bukan fardlu.
☝️Namun jika seseorang mendahulukan niat keluar dari shalat sebelum mengucapkan salam maka batal shalatnya.
✅ Rukun shalat yang ke delapan belas adalah adalah tartib (mengurutkan rukun-rukunnya sebagaimana telah disebutkan)
☝️Apabila seseorang meninggalkan tartib secara sengaja, yaitu dengan mendahulukan rukun fi'li (rukun perbuatan) dari rukun perbuatan yang lain maka batal shalatnya.
☝️Demikian juga apabila seseorang mendahulukan membaca salam dari rukun yang lain maka batal shalatnya.
🍅 Apabila seseorang lupa melakukan rukun sehingga menjadi tidak berurut, maka rinciannya sebagai berikut:
1⃣ jika dia belum sampai pada rukun yang sama dengan rukun yang dia tinggalkan maka dia harus kembali pada rukun yang telah dia tinggalkan.
☝️Misalnya, seseorang membaca surat al Fatihah kemudian dia langsung turun untuk sujud, dia lupa tidak ruku'. Ketika dia sujud dia ingat bahwa dia belum ruku' maka dia harus kembali berdiri kemudian ruku', i'tidal, kemudian sujud dan seterusnya.
2⃣ Jika dia sudah sampai pada rukun yang sama dengan rukun yang telah ditinggalkan atau setelahnya, dia baru ingat maka dia melanjutkan shalatnya dan menambah satu rekaat setelahnya.
☝️Misalnya, dia lupa rukuk dan baru ingat bahwa dia belum ruku' pada ruku' di rekaat berikutnya atau pada waktu sujud di rekaat berikutnya, maka dia melanjutkan shalatnya kemudian menambah satu rekaat lagi
☝️Dan perbuatan shalat diantara rukun yang dia lupakan sampai pada rukun yang dia ingat dianggap tidak ada sehingga dia harus menambahi 1 rekaat.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
Https://t.me/KitabMatanAbuSyuja
Https://t.me/ldnupckediri
Forwarded from Kitab Hadits Arba'in Nawawi
🍅 Rasulullah ﷺ bersabda:
من حفظ على أمتي أربعين حديثا من أمر دينها بعثه الله يوم القيامة من زمرة الفقهاء والعلماء
“Barang siapa menjaga/menghafal atas umatku empat puluh hadits dari urusan agamanya maka Allah membangkitkannya pada hari kiamat berada
pada kumpulan para ahli fiqih dan Ulama"
☝️Sebagai pengamalan dari Hadits ini LDNU Kab Kediri mengajak kaum muslimin untuk mempelajari, menghafal dan mengajarkan kitab al Arba'in an Nawawiyah karya al Imam an Nawawi yang berisi 42 Hadits.
Dapatkan bukunya dengan pesan pada:
Azka wa.me/6285865625397
Harga 30K.
من حفظ على أمتي أربعين حديثا من أمر دينها بعثه الله يوم القيامة من زمرة الفقهاء والعلماء
“Barang siapa menjaga/menghafal atas umatku empat puluh hadits dari urusan agamanya maka Allah membangkitkannya pada hari kiamat berada
pada kumpulan para ahli fiqih dan Ulama"
☝️Sebagai pengamalan dari Hadits ini LDNU Kab Kediri mengajak kaum muslimin untuk mempelajari, menghafal dan mengajarkan kitab al Arba'in an Nawawiyah karya al Imam an Nawawi yang berisi 42 Hadits.
Dapatkan bukunya dengan pesan pada:
Azka wa.me/6285865625397
Harga 30K.
Forwarded from Matan Aby Syuja'
Ngaji Matan Abi Syuja' (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 56
قال المؤلف رحمه الله
وسنَنُها قبل الدخول بها شيئان الأذان والإقامة
"Dan sunnah Shalat sebelum masuk dalam shalat adalah dua yaitu adzan dan iqamah"
Penjelasan
✅ Sunnah shalat yang dilakukan sebelum shalat ada dua, yaitu Adzan dan iqamah
1⃣ Adzan
🍅Adzab adakah dzikir tertentu yang disyariatkan untuk shalat maktubah.
👆Dan terkadang adzan disunnahkan untuk selain shalat.
🍅 Lafadz adzan adalah:
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
أشهد أن لا إله إلا الله أشهد أن لا إله إلا الله
أشهد أن محمداً رسول الله أشهد أن محمداً رسول الله
حىّ على الصلاة حىّ على الصلاة
حىّ على الفلاح حىّ على الفلاح
الله أكبر الله أكبر
لا إله إلا الله
☝️Lafadz adzan di atas adalah lafadz adzan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
☝️Diriwayatkan bahwa Sayyidina Umar dan lainnya bermimpi tentang lafadz adzan ini, setelah disampaikan kepada Nabi, beliau menyetujuinya dan memerintahkan untuk adzan dengan lafadz tersebut.
♦️Dalam adzan disunnahkan untuk tarjii', yaitu membaca dua kalimah syahadat dengan suara lirih sebelum mengucapkannya dengan suara keras.
♦️Disunnahkan juga taswib dalam adzan shubuh, yaitu:
الصلاةُ خير من النوم
👆Taswib ini dibaca sebanyak dua kali setelah membaca
حىّ على الفلاح حىّ على الفلاح
♦️Disunnahkan juga bagi muadzdzin untuk bershalawat kepada nabi setelah adzan, baik dibaca dengan suara lirih maupun dengan suara keras.
☝️Membaca shalawat meskipun dengan suara keras sekeras suara adzan diperbolehkan, dan berpahala. Karena tambahan ini tidak bertentangan dengan yang asal, meskipun hal itu tidak dilakukan pada masa Nabi.
⛔ Waspadalah terhadap Wahhabi yang mengharamkan membaca shalawat setelah adzan dengan suara keras.
🍒Al Hakim meriwayatkan dalam kitab Mustadrok nya bahwa Nabi shallallahu alayhi wasallam bersabda:
من ذكرنى فليصلِّ علىّ
"Barangsiapa yang menyebutku maka hendaknya dia bershalawat".
☝️Dalam Hadits ini, Nabi tidak bersabda "hendaknya dia bershalawat dengan suara keras" dan juga tidak bersabda "hendaknya dia bershalawat dengan suara lirih"
☝️Orang yang adzan menyebut nama Nabi dalam adzannya, dia mengatakan:
أشهد أن محمداً رسول الله
☝️Maka jika muadzdzin bershalawat setelah adzan maka dia telah melakukan perintah nabi dalam hadits di atas.
2⃣ Iqamah
♦️Iqamah adakah dzikir tertentu yang disyariatkan sebelum melaksanakan shalat.
♦️Lafadz iqamah adalah:
الله أكبر الله أكبر
أشهد أن لا إله إلا الله أشهد أن محمداً رسول الله
حىَّ على الصلاة حىَّ على الفلاح
قد قامت الصلاةُ قد قامتِ الصلاةُ
الله أكبر الله أكبر
لا إله إلا الله
♦️Makna قد قامت الصلاة adalah telah dekat pelaksanaan shalat.
🍎Adzan dan iqamah tidak disyariatkan untuk selain shalat lima waktu dan shalat jum'at. Karena shalat jumat adalah pengganti shalat Dzuhur.
♦️Shalat lain yang disyariatkan untuk dikerjakan dengan berjama'ah maka diseru dengan bacaan:
الصلاة جامعة
bukan dengan adzan dan iqamah.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja
t.me/ldnupckediri
قال المؤلف رحمه الله
وسنَنُها قبل الدخول بها شيئان الأذان والإقامة
"Dan sunnah Shalat sebelum masuk dalam shalat adalah dua yaitu adzan dan iqamah"
Penjelasan
✅ Sunnah shalat yang dilakukan sebelum shalat ada dua, yaitu Adzan dan iqamah
1⃣ Adzan
🍅Adzab adakah dzikir tertentu yang disyariatkan untuk shalat maktubah.
👆Dan terkadang adzan disunnahkan untuk selain shalat.
🍅 Lafadz adzan adalah:
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
أشهد أن لا إله إلا الله أشهد أن لا إله إلا الله
أشهد أن محمداً رسول الله أشهد أن محمداً رسول الله
حىّ على الصلاة حىّ على الصلاة
حىّ على الفلاح حىّ على الفلاح
الله أكبر الله أكبر
لا إله إلا الله
☝️Lafadz adzan di atas adalah lafadz adzan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
☝️Diriwayatkan bahwa Sayyidina Umar dan lainnya bermimpi tentang lafadz adzan ini, setelah disampaikan kepada Nabi, beliau menyetujuinya dan memerintahkan untuk adzan dengan lafadz tersebut.
♦️Dalam adzan disunnahkan untuk tarjii', yaitu membaca dua kalimah syahadat dengan suara lirih sebelum mengucapkannya dengan suara keras.
♦️Disunnahkan juga taswib dalam adzan shubuh, yaitu:
الصلاةُ خير من النوم
👆Taswib ini dibaca sebanyak dua kali setelah membaca
حىّ على الفلاح حىّ على الفلاح
♦️Disunnahkan juga bagi muadzdzin untuk bershalawat kepada nabi setelah adzan, baik dibaca dengan suara lirih maupun dengan suara keras.
☝️Membaca shalawat meskipun dengan suara keras sekeras suara adzan diperbolehkan, dan berpahala. Karena tambahan ini tidak bertentangan dengan yang asal, meskipun hal itu tidak dilakukan pada masa Nabi.
⛔ Waspadalah terhadap Wahhabi yang mengharamkan membaca shalawat setelah adzan dengan suara keras.
🍒Al Hakim meriwayatkan dalam kitab Mustadrok nya bahwa Nabi shallallahu alayhi wasallam bersabda:
من ذكرنى فليصلِّ علىّ
"Barangsiapa yang menyebutku maka hendaknya dia bershalawat".
☝️Dalam Hadits ini, Nabi tidak bersabda "hendaknya dia bershalawat dengan suara keras" dan juga tidak bersabda "hendaknya dia bershalawat dengan suara lirih"
☝️Orang yang adzan menyebut nama Nabi dalam adzannya, dia mengatakan:
أشهد أن محمداً رسول الله
☝️Maka jika muadzdzin bershalawat setelah adzan maka dia telah melakukan perintah nabi dalam hadits di atas.
2⃣ Iqamah
♦️Iqamah adakah dzikir tertentu yang disyariatkan sebelum melaksanakan shalat.
♦️Lafadz iqamah adalah:
الله أكبر الله أكبر
أشهد أن لا إله إلا الله أشهد أن محمداً رسول الله
حىَّ على الصلاة حىَّ على الفلاح
قد قامت الصلاةُ قد قامتِ الصلاةُ
الله أكبر الله أكبر
لا إله إلا الله
♦️Makna قد قامت الصلاة adalah telah dekat pelaksanaan shalat.
🍎Adzan dan iqamah tidak disyariatkan untuk selain shalat lima waktu dan shalat jum'at. Karena shalat jumat adalah pengganti shalat Dzuhur.
♦️Shalat lain yang disyariatkan untuk dikerjakan dengan berjama'ah maka diseru dengan bacaan:
الصلاة جامعة
bukan dengan adzan dan iqamah.
والله اعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja
t.me/ldnupckediri
Forwarded from Tafsir Ayat Aqidah
TAFSIR AYAT AQIDAH (115)
وَإِذۡ جَعَلۡنَا ٱلۡبَیۡتَ مَثَابَةࣰ لِّلنَّاسِ وَأَمۡنࣰا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبۡرَ ٰهِـۧمَ مُصَلࣰّىۖ وَعَهِدۡنَاۤ إِلَىٰۤ إِبۡرَ ٰهِـۧمَ وَإِسۡمَـٰعِیلَ أَن طَهِّرَا بَیۡتِیَ لِلطَّاۤىِٕفِینَ وَٱلۡعَـٰكِفِینَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ
[Surat Al-Baqarah 125]
"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Sucikanlah rumah yang Aku muliakan (Ka'bah) untuk orang-orang yang thawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”
Penjelasan
✅ Ayat ini adalah ayat mutasyabihat yang makna dzahirnya mengindikasikan seolah-olah Allah memiliki tempat tinggal, yaitu Ka'bah.
☝️Makna seperti ini adalah makna yang tidak benar, karena bertentangan dengan prinsip aqidah Islam yang didasarkan pada ayat muhkamat dan dalil aqliy yang qothi' (tidak terbantahkan) bahwa Allah tidak serupa dan tidak membutuhkan pada makhluk-Nya.
🍅 Para ulama mentakwilkan ayat:
أن طهرا بيتي
dengan bahwa Ka'bah adalah rumah yang dimuliakan oleh Allah, bukan rumah yang menjadi tempat tinggal Allah.
☝️Idlofah (penyandaran) lafadz bait pada Allah pada lafadz بيتي adalah Idlofah at Tasyrif, bahwa Allah memuliakan Ka'bah.
🍅 Dalam ayat ini, Allah ta'ala memerintahkan kepada nabi Ibrahim dan nabi Ismail untuk mensucikan Ka'bah dan al Masjid al Haram.
⛔ Perintah ini bukan berarti bahwa nabi Ibrahim dan nabi Ismail telah lalai atau tidak peduli dengan kesucian Ka'bah dan al Masjid al Haram, sehingga Allah memerintahkan keduanya untuk mensucikannya.
☝️Tetapi maknanya, perintah untuk menjaga kesucian Ka'bah dan al Masjid al Haram dan perintah untuk lebih lagi dalam mensucikan keduanya.
☝️Karena seorang Nabi tidak ada yang lalai dalam mensucikan Ka'bah dan al Masjid al Haram.
*Perhatian*
✔️ Al Masjid al Haram disebut dengan al Haram karena masjid ini memiliki kemuliaan.
☝️Masjid ini memiliki keistimewaan-keistimewaan dan hukum-hukum khusus yang tidak dimiliki oleh masjid-masjid yang lain.
☝️Di antaranya shalat di masjid ini pahalanya dilipat gandakan sampai seratus ribu kali lipat.
☝️Di antara yang menunjukkan kemuliaan tersebut, bahwa Allah mengidlofahkan lafadz bait pada-Nya.
والله اعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
t.me/TafsirAyatAqidah
t.me/ldnupckediri
وَإِذۡ جَعَلۡنَا ٱلۡبَیۡتَ مَثَابَةࣰ لِّلنَّاسِ وَأَمۡنࣰا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبۡرَ ٰهِـۧمَ مُصَلࣰّىۖ وَعَهِدۡنَاۤ إِلَىٰۤ إِبۡرَ ٰهِـۧمَ وَإِسۡمَـٰعِیلَ أَن طَهِّرَا بَیۡتِیَ لِلطَّاۤىِٕفِینَ وَٱلۡعَـٰكِفِینَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ
[Surat Al-Baqarah 125]
"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Sucikanlah rumah yang Aku muliakan (Ka'bah) untuk orang-orang yang thawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”
Penjelasan
✅ Ayat ini adalah ayat mutasyabihat yang makna dzahirnya mengindikasikan seolah-olah Allah memiliki tempat tinggal, yaitu Ka'bah.
☝️Makna seperti ini adalah makna yang tidak benar, karena bertentangan dengan prinsip aqidah Islam yang didasarkan pada ayat muhkamat dan dalil aqliy yang qothi' (tidak terbantahkan) bahwa Allah tidak serupa dan tidak membutuhkan pada makhluk-Nya.
🍅 Para ulama mentakwilkan ayat:
أن طهرا بيتي
dengan bahwa Ka'bah adalah rumah yang dimuliakan oleh Allah, bukan rumah yang menjadi tempat tinggal Allah.
☝️Idlofah (penyandaran) lafadz bait pada Allah pada lafadz بيتي adalah Idlofah at Tasyrif, bahwa Allah memuliakan Ka'bah.
🍅 Dalam ayat ini, Allah ta'ala memerintahkan kepada nabi Ibrahim dan nabi Ismail untuk mensucikan Ka'bah dan al Masjid al Haram.
⛔ Perintah ini bukan berarti bahwa nabi Ibrahim dan nabi Ismail telah lalai atau tidak peduli dengan kesucian Ka'bah dan al Masjid al Haram, sehingga Allah memerintahkan keduanya untuk mensucikannya.
☝️Tetapi maknanya, perintah untuk menjaga kesucian Ka'bah dan al Masjid al Haram dan perintah untuk lebih lagi dalam mensucikan keduanya.
☝️Karena seorang Nabi tidak ada yang lalai dalam mensucikan Ka'bah dan al Masjid al Haram.
*Perhatian*
✔️ Al Masjid al Haram disebut dengan al Haram karena masjid ini memiliki kemuliaan.
☝️Masjid ini memiliki keistimewaan-keistimewaan dan hukum-hukum khusus yang tidak dimiliki oleh masjid-masjid yang lain.
☝️Di antaranya shalat di masjid ini pahalanya dilipat gandakan sampai seratus ribu kali lipat.
☝️Di antara yang menunjukkan kemuliaan tersebut, bahwa Allah mengidlofahkan lafadz bait pada-Nya.
والله اعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
t.me/TafsirAyatAqidah
t.me/ldnupckediri
Telegram
Tafsir Ayat Aqidah
Kajian Islam
#NusantaraBertauhid
#NusantaraBertauhid
Forwarded from Tafsir Ayat Aqidah
TAFSIR AYAT AQIDAH (116)
وَمَا یَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰۤ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡیࣱ یُوحَىٰ
[Surat An-Najm 3 - 4]
"Dan tidaklah (Muhammad) itu berbicara berdasarkan hawa nafsu, tidaklah dia kecuali wahyu yang diwahyukan kepada beliau".
Penjelasan
✅ Ayat ini menegaskan bahwa semua yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam adalah wahyu dari Allah ta'ala.
👆Karena itu, semua yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam adalah kebenaran, tidak ada yang salah.
👆Sehingga wajib bagi setiap muslim untuk membenarkan semua yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
🍅Secara umum perkara yang disampaikan oleh Rasulullah ada tiga, yaitu:
1⃣ Sesuatu yang telah terjadi pada masa yang lalu, seperti awal mula penciptaan makhluk, kisah para nabi dan umat-umat terdahulu.
2⃣ Sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang, baik di dunia, alam kubur dan di akhirat.
🍒Sesuatu yang akan terjadi di dunia seperti tanda-tanda kiamat, baik tanda kecil maupun tanda besar.
🍒 Sesuatu yang akan terjadi di alam kubur seperti adanya adzab dan nikmat kubur, adanya pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur.
🍒Sesuatu yang akan terjadi di akhirat seperti ba'ts (kebangkitan dari kubur), al hasyr (dikumpulkan di mahsyar), mizan, hisab, neraka, surga, syafaat dan lainnya.
3⃣ At Tahlil wa at Tahrim (penghalalan terhadap sebagian perbuatan dan pengharaman terhadap sebagian perbuatan yang lain).
⛔Mustahil bagi seorang nabi sabqul lisan, yakni mengucapkan kata-kata yang tidak dikehendaki oleh orang yang mengucapkannya.
⛔Mustahil juga syetan bisa masuk dan menguasai lisan seorang Nabi, sehingga syetan berbicara dengan lisan seorang nabi.
☝️Karena hal itu bertentangan dengan ayat di atas.
والله اعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
t.me/TafsirAyatAqidah
t.me/ldnupckediri
وَمَا یَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰۤ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡیࣱ یُوحَىٰ
[Surat An-Najm 3 - 4]
"Dan tidaklah (Muhammad) itu berbicara berdasarkan hawa nafsu, tidaklah dia kecuali wahyu yang diwahyukan kepada beliau".
Penjelasan
✅ Ayat ini menegaskan bahwa semua yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam adalah wahyu dari Allah ta'ala.
👆Karena itu, semua yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam adalah kebenaran, tidak ada yang salah.
👆Sehingga wajib bagi setiap muslim untuk membenarkan semua yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
🍅Secara umum perkara yang disampaikan oleh Rasulullah ada tiga, yaitu:
1⃣ Sesuatu yang telah terjadi pada masa yang lalu, seperti awal mula penciptaan makhluk, kisah para nabi dan umat-umat terdahulu.
2⃣ Sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang, baik di dunia, alam kubur dan di akhirat.
🍒Sesuatu yang akan terjadi di dunia seperti tanda-tanda kiamat, baik tanda kecil maupun tanda besar.
🍒 Sesuatu yang akan terjadi di alam kubur seperti adanya adzab dan nikmat kubur, adanya pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur.
🍒Sesuatu yang akan terjadi di akhirat seperti ba'ts (kebangkitan dari kubur), al hasyr (dikumpulkan di mahsyar), mizan, hisab, neraka, surga, syafaat dan lainnya.
3⃣ At Tahlil wa at Tahrim (penghalalan terhadap sebagian perbuatan dan pengharaman terhadap sebagian perbuatan yang lain).
⛔Mustahil bagi seorang nabi sabqul lisan, yakni mengucapkan kata-kata yang tidak dikehendaki oleh orang yang mengucapkannya.
⛔Mustahil juga syetan bisa masuk dan menguasai lisan seorang Nabi, sehingga syetan berbicara dengan lisan seorang nabi.
☝️Karena hal itu bertentangan dengan ayat di atas.
والله اعلم بالصواب
#Asnuter Jatim
t.me/TafsirAyatAqidah
t.me/ldnupckediri
Telegram
Tafsir Ayat Aqidah
Kajian Islam
#NusantaraBertauhid
#NusantaraBertauhid
*Faidah Dzul Hijjah 17*
Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
مَنْ زَارَ قَبْرِي وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِي
✅ Salah satu hal yang dirindukan oleh seorang muslim adalah berziarah ke makam Rasulullah shallallahu alayhi wasallam di al Madinah al Munawwarah, di dalam Al Masjid an Nabawi.
☝️Hadits di atas menunjukkan keutamaan berziarah ke makam Nabi. Bahwa orang yang berziarah ke makam nabi akan mendapatkan syafaat beliau.
🍇 Artinya Rasulullah shallallahu alayhi wasallam meminta kepada Allah digugurkannya adzab neraka dari seorang pelaku dosa besar dari umat Islam.
☝️Orang yang berhak mendapatkan syafaat adalah seorang muslim, orang kafir tidak bisa mendapatkan syafaat
☝️Orang Islam yang mendapatkan syafaat adalah para pelaku dosa besar, karena orang yang sholih tanpa syafaat dapat masuk surga, bahkan mereka bisa memberi syafaat pada orang lain.
http://t.me/ldnupckediri
Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
مَنْ زَارَ قَبْرِي وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِي
✅ Salah satu hal yang dirindukan oleh seorang muslim adalah berziarah ke makam Rasulullah shallallahu alayhi wasallam di al Madinah al Munawwarah, di dalam Al Masjid an Nabawi.
☝️Hadits di atas menunjukkan keutamaan berziarah ke makam Nabi. Bahwa orang yang berziarah ke makam nabi akan mendapatkan syafaat beliau.
🍇 Artinya Rasulullah shallallahu alayhi wasallam meminta kepada Allah digugurkannya adzab neraka dari seorang pelaku dosa besar dari umat Islam.
☝️Orang yang berhak mendapatkan syafaat adalah seorang muslim, orang kafir tidak bisa mendapatkan syafaat
☝️Orang Islam yang mendapatkan syafaat adalah para pelaku dosa besar, karena orang yang sholih tanpa syafaat dapat masuk surga, bahkan mereka bisa memberi syafaat pada orang lain.
http://t.me/ldnupckediri
Faidah Dzul Hijjah 18
Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ مِنْ الْمَسَاجِدِ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
🍅Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan shalat di al Masjid an Nabawi
♦️al Masjid an Nabawi adalah masjid yang dibangun oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam setelah beliau tiba di kota al Madinah al Munawwaroh, yg ketika itu bernama Yatsrib dan Thoybah.
♦️Di masjid ini terdapat tempat yg diberkahi, yaitu makam Rasulullah shallallahu alayhi wasallam dan dua sahabatnya, Abu Bakr as Shiddiq dan Umar ibn al Khaththab.
🍅 Shalat di al Masjid an Nabawi lebih utama dari seribu shalat di masjid lain, selain al Masjid al Haram.
☝️Mengingat Keutamaan shalat di masjid ini yg begitu besar, maka hendaknya setiap muslim berusaha untuk bisa melakukan bepergian ke al Madinah al Munawwaroh untuk melakukan shalat di sana dan untuk berziarah ke makam Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
http://t.me/ldnupckediri
Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ مِنْ الْمَسَاجِدِ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
🍅Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan shalat di al Masjid an Nabawi
♦️al Masjid an Nabawi adalah masjid yang dibangun oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam setelah beliau tiba di kota al Madinah al Munawwaroh, yg ketika itu bernama Yatsrib dan Thoybah.
♦️Di masjid ini terdapat tempat yg diberkahi, yaitu makam Rasulullah shallallahu alayhi wasallam dan dua sahabatnya, Abu Bakr as Shiddiq dan Umar ibn al Khaththab.
🍅 Shalat di al Masjid an Nabawi lebih utama dari seribu shalat di masjid lain, selain al Masjid al Haram.
☝️Mengingat Keutamaan shalat di masjid ini yg begitu besar, maka hendaknya setiap muslim berusaha untuk bisa melakukan bepergian ke al Madinah al Munawwaroh untuk melakukan shalat di sana dan untuk berziarah ke makam Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.
http://t.me/ldnupckediri