Banyak orang saat kesulitan, itu mencari keluar untuk solusinya, padahal solusi-solusi itu sudah ada didalam
Saya banyak melihat kehidupan pribadi, dan bisnis seseorang berubah setelah ia bertaubat, banyak sedekah, dan menjalankan sunnah
tapi ya lagi seperti yang saya katakan, saya tidak akan ajarkan disini, karena niatnya harus tetap kembali ke Allah, bukan agar bisnisnya profit
Dari kitab Riyaadush Shalihiin 030117
Bab 1
Berkata Sa'ad bin Abi Waqaash radhiallahu'anhu salah seorang sahabat Nabi yang mulia:
جَاءَنِي رسولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَعُودُنِي عَامَ حَجَّة الْوَداعِ مِنْ وَجعٍ اشْتدَّ بِي فَقُلْتُ يا رسُول اللَّهِ إِنِّي قَدْ بلغَ بِي مِن الْوجعِ مَا تَرى، وَأَنَا ذُو مَالٍ وَلاَ يَرثُنِي إِلاَّ ابْنةٌ لِي، أَفأَتصَدَّق بثُلُثَىْ مالِي؟ قَالَ لا، قُلْتُ فالشَّطُر يَارسوُلَ الله؟ فقالَ لا، قُلْتُ فالثُّلُثُ يا رسول اللَّه؟ قال الثُّلثُ. والثُّلُثُ كثِيرٌ أَوْ كَبِيرٌ. إِنَّكَ إِنْ تَذرَ وَرثتك أغنِياءَ خَيْرٌ مِن أَنْ تذرهُمْ عالَةً يَتكفَّفُونَ النَّاس، وَإِنَّكَ لَنْ تُنفِق نَفَقةً تبْتغِي بِهَا وجْهَ الله إِلاَّ أُجرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى ما تَجْعلُ في امْرَأَتكَ
"Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam datang kepadaku untuk menjengukku karena penyakit yang menimpa diriku ketika beliau melaksanakan haji wada' (haji terakhir Rasulullah). Akupun berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya sakitku ini telah mencapai sebagaimana keadaan yang engkau ketahui, sedangkan aku adalah orang yang memiliki harta dan tidak ada yang mewarisi hartaku melainkan seorang anak perempuanku saja. Bolehkah aku bersedekah sebanyak dua pertiga (2/3) dari hartaku?"
Beliau menjawab: "Tidak boleh!"
Aku bertanya: "Bolehkah dengan setengah (1/2) hartaku?"
Beliau bersabda: "Tidak boleh!"
Aku bertanya lagi: "Bagaimana kalau sepertiga (1/3)?"
Beliau bersabda: "Sepertiga boleh. Dan sepertiga itu sudah cukup banyak jumlahnya. Sesungguhnya jika engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, maka itu lebih baik bagi mereka daripada engkau meninggalkannya dalam keadaan miskin dan meminta-minta pada manusia.
Dan sesungguhnya, tidaklah engkau menafkahkan sesuatu dengan niat mengharap wajah Allah, melainkan engkau akan diberi pahala dengannya, termasuk apa yang engkau suapkan ke mulut istrimu.."
(HR. Bukhari-Muslim)
Niatnya harus ikhlas karena Allah. Mengharapkan balasan dari Allah semata. Maka mencari nafkah dan memburu rezeki akan bernilai pahala. Makanan hasil dari mencari nafkah yang kita suapkan ke anak-istri kita menjadi pahala. Niat lah yang menentukan apakah nafkah itu bisa menjadi pahala atau hanya sekedar penghasilan biasa.
Bab 1
Berkata Sa'ad bin Abi Waqaash radhiallahu'anhu salah seorang sahabat Nabi yang mulia:
جَاءَنِي رسولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَعُودُنِي عَامَ حَجَّة الْوَداعِ مِنْ وَجعٍ اشْتدَّ بِي فَقُلْتُ يا رسُول اللَّهِ إِنِّي قَدْ بلغَ بِي مِن الْوجعِ مَا تَرى، وَأَنَا ذُو مَالٍ وَلاَ يَرثُنِي إِلاَّ ابْنةٌ لِي، أَفأَتصَدَّق بثُلُثَىْ مالِي؟ قَالَ لا، قُلْتُ فالشَّطُر يَارسوُلَ الله؟ فقالَ لا، قُلْتُ فالثُّلُثُ يا رسول اللَّه؟ قال الثُّلثُ. والثُّلُثُ كثِيرٌ أَوْ كَبِيرٌ. إِنَّكَ إِنْ تَذرَ وَرثتك أغنِياءَ خَيْرٌ مِن أَنْ تذرهُمْ عالَةً يَتكفَّفُونَ النَّاس، وَإِنَّكَ لَنْ تُنفِق نَفَقةً تبْتغِي بِهَا وجْهَ الله إِلاَّ أُجرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى ما تَجْعلُ في امْرَأَتكَ
"Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam datang kepadaku untuk menjengukku karena penyakit yang menimpa diriku ketika beliau melaksanakan haji wada' (haji terakhir Rasulullah). Akupun berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya sakitku ini telah mencapai sebagaimana keadaan yang engkau ketahui, sedangkan aku adalah orang yang memiliki harta dan tidak ada yang mewarisi hartaku melainkan seorang anak perempuanku saja. Bolehkah aku bersedekah sebanyak dua pertiga (2/3) dari hartaku?"
Beliau menjawab: "Tidak boleh!"
Aku bertanya: "Bolehkah dengan setengah (1/2) hartaku?"
Beliau bersabda: "Tidak boleh!"
Aku bertanya lagi: "Bagaimana kalau sepertiga (1/3)?"
Beliau bersabda: "Sepertiga boleh. Dan sepertiga itu sudah cukup banyak jumlahnya. Sesungguhnya jika engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, maka itu lebih baik bagi mereka daripada engkau meninggalkannya dalam keadaan miskin dan meminta-minta pada manusia.
Dan sesungguhnya, tidaklah engkau menafkahkan sesuatu dengan niat mengharap wajah Allah, melainkan engkau akan diberi pahala dengannya, termasuk apa yang engkau suapkan ke mulut istrimu.."
(HR. Bukhari-Muslim)
Niatnya harus ikhlas karena Allah. Mengharapkan balasan dari Allah semata. Maka mencari nafkah dan memburu rezeki akan bernilai pahala. Makanan hasil dari mencari nafkah yang kita suapkan ke anak-istri kita menjadi pahala. Niat lah yang menentukan apakah nafkah itu bisa menjadi pahala atau hanya sekedar penghasilan biasa.
Mari luruskan niat kita agar penghasilan kita bisa jadi pahala, dan bernilai ibadah, insayAllah
Jangan berjualan karena ingin membuktikan ke orang lain kalau kita bisa, nanti jadi riya.
Jangan juga malu berjualan karena takut dikatakan orang ini itu, nanti jadi riya juga
Itu nasihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassallam kepada Abdullah Ibnu Abbas Rahiallahu 'anhu saat beliau masih kecil
Banyak orang bilang, investasi terbaik adalah ke diri sendiri, namun sedikit yang mengingatkan siapa Investor terbaiknya
jangan lupa daftar ke http://kirim.email (^^^)
KIRIM.EMAIL - Hati ke hati dengan pelanggan Anda
Email Infrastructure Untuk Bisnis Di Internet
Email Infrastructure Untuk Bisnis Di Internet Lebih dari 31.000 perusahaan dari 20 negara di dunia telah menggunakan KIRIM.EMAIL sebagai email infrastructure untuk menghasilkan lebih banyak penjualan, membuat aplikasi, dan membangun sumber traffic sendiri…
“Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah sebaik-baik yang memberikan rezeki.” (Saba’: 39)
Yg udah kembali ke pekerjaannya hari ini yang semangat ya, luruskan niat biar jadi ibadah, insyaAllah... Aamiin