Salafy Indonesia
65.3K subscribers
3.73K photos
283 videos
37 files
9.09K links
๐Ÿ’Ž Menjalin Ukhuwwah di Atas Minhaj Nubuwwah

๐Ÿ“ Silakan menyebarkan tanpa mengubah materi dan tetap mencantumkan sumber.

๐Ÿ’ป Media resmi: t.me/forumsalafy, forumsalafy.net, dan Grup WSI

๐Ÿ“ฒ Admin: Muhammad (Cileungsi, Bogor) salafyindonesia001@gmail.com
Download Telegram
๐Ÿ“ƒ๐Ÿš๐ŸŒบ๐ŸŒ… PENJELASAN RINGKAS SEPUTAR ZAKAT FITRAH (Bagian 07)

โœ๐Ÿผ Ditulis Oleh: Al-Ustadz Qomar Su'aidi, Lc

โ–ช Waktu Mengeluarkannya?

Menurut sebagian ulama bahwa jatuhnya kewajiban fitrah itu dengan selesainya bulan Ramadhan. Namun Nabi shalallahu โ€˜alaihi wa sallam menerangkan bahwa waktu pengeluaran zakat fitrah itu sebelum shalat sebagaimana dalam hadits yang lalu.

โ€œDan Nabi memerintahkan agar dilaksanakan sebelum orang-orang keluar menuju shalat.โ€

Dengan demikian, zakat tersebut harus tersalurkan kepada yang berhak sebelum shalat. Sehingga maksud dari zakat fitrah tersebut terwujud, yaitu untuk mencukupi mereka di hari itu. Namun demikian, syariat memberikan kelonggaran kepada kita dalam penunaian zakat, di mana pelaksanaannya kepada amil zakat dapat dimajukan 2 atau 3 hari sebelum Id berdasarkan riwayat berikut ini:

Dulu Abdullah bin Umar memberikan zakat fitrah kepada yang menerimanya. Dan dahulu mereka menunaikannya 1 atau 2 hari sebelum hari Id.โ€ (Shahih, HR. Al-Bukhari Kitabuz Zakat Bab 77 no. 1511 Al-Fath, 3/375).

Dalam riwayat Malik dari Nafiโ€™: โ€œBahwasanya Abdullah bin Umar menyerahkan zakat fitrahnya kepada petugas yang zakat dikumpulkan kepadanya, 2 atau 3 hari sebelum Idul Fitri.โ€ (Al-Muwaththa, Kitabuz Zakat Bab Waqtu Irsal Zakatil Fithri, 1/285. Lihat pula Al-Irwa no. 846)
Sehingga tidak boleh mendahulukan lebih cepat daripada itu, walaupun ada juga yang berpendapat itu boleh. Pendapat pertama itulah yang benar, karena demikian-lah praktek para shahabat.

โ–ช Bolehkan Mengeluarkan Zakat Fitrah Setelah Shalat Id?

Hal ini telah dijelaskan oleh hadits Rasulullah shalallahu โ€˜alaihi wasallam berikut ini:

Dari Ibnu Abbas ia mengatakan: โ€œRasulullah shalallahu โ€˜alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa menunaikannya sebelum shalat (Id) maka itu zakat yang diterima. Dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat, maka itu hanya sekedar sedekah dari sedekah-sedekah yang ada.โ€ (Hasan, HR. Abu Dawud Kitabuz Zakat Bab Zakatul Fithr, 17 no. 1609, Ibnu Majah, 2/395 Kitabuz Zakat Bab Shadaqah Fithri, 21 no. 1827, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud)

Ibnul Qayyim mengatakan: โ€œKonsekuensi dari dua 2 hadits tersebut adalah tidak boleh menunda penunaian zakat sampai setelah Shalat Id; dan bahwa kewajiban zakat itu gugur dengan selesainya shalat. Inilah pendapat yang benar karena tiada yang menentang dua hadits ini dan tidak ada pula yang menghapus serta tidak ada ijmaโ€™ yang menghalangi untuk berpendapat dengan kandungan 2 hadits itu. Dan dahulu guru kami (Ibnu Taimiyyah) menguatkan pendapat ini serta membelanya.โ€ (Zadul Maโ€™ad, 2/21).

Atas dasar itu, maka jangan sampai zakat fitrah diserahkan ke tangan fakir setelah Shalat Id, kecuali bila si fakir mewakil-kan kepada yang lain untuk menerimanya.

Bersambung ke bagian 8

๐Ÿ“š Sumber Majalah Asy Syariah http://asysyariah.com

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ C
hannel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
#GAMBAR_FAWAID# Sembunyikan Amalmu
โœ‹๐Ÿป๐Ÿ“ข๐ŸŒน๐Ÿƒ PRINSIP PENTING UNTUK MEWUJUDKAN KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA

โœ๐Ÿป Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah berkata,

‏ุงู„ุณุนุงุฏุฉ ู„ุง ุชูƒูˆู† ุจูŠู† ุงู„ุฒูˆุฌูŠู† ุฅู„ุง ุจุตุจุฑู‡ู…ุง ุนู„ู‰ ุจุนุถู‡ู…ุง ุงู„ุจุนุถุŒ ูˆุจุชุนุงูˆู†ู‡ู…ุง ุนู„ู‰ ุงู„ุฎูŠุฑุŒ ูˆุนู„ู‰ ุชุฑุจูŠุฉ ุฃุจู†ุงุฆู‡ู…ุงุŒ ูˆุงู„ู„ู‡ ุงู„ู…ุณุชุนุงู†.

"Kebahagiaan antara suami dan istri tidak akan terwujud, kecuali dengan keduanya saling bersabar terhadap yang lainnya, saling membantu dalam melakukan kebaikan dan mendidik anak-anak mereka. Wallahul Musta'an."

๐Ÿ” Sumber || https://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=299

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
โœ‹๐Ÿป๐ŸŒ–๐Ÿ•Œ๐Ÿ’ BERPENAMPILAN INDAH DI MALAM DIHARAPKANNYA LAILATUL QADAR

โœ๐Ÿป Hammad bin Salamah rahimahullah berkata,

ูƒุงู† ุซุงุจุช ุงู„ุจู†ุงู†ูŠ ูˆุญู…ูŠุฏ ุงู„ุทูˆูŠู„ ูŠู„ุจุณุงู† ุฃุญุณู† ุซูŠุงุจู‡ู…ุง ูˆูŠุชุทูŠุจุงู† ูˆูŠุทูŠุจูˆู† ุงู„ู…ุณุฌุฏ ุจุงู„ู†ุถูˆุญ ูˆุงู„ุฏุฎู†ุฉ ููŠ ุงู„ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ุชูŠ ุชุฑุฌู‰ ููŠู‡ุง ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ู‚ุฏุฑ

"Dahulu Tsabit Al-Bunany dan Humaid At-Thawil mengenakan pakaian yang terbaik, menggunakan wewangian, dan mengasapi masjid dengan wewangian bukhur pada malam yang diharapkan padanya Lailatul Qadar."

๐Ÿ“š Lathaiful Ma'arif hlm. 189

๐ŸŒ Sumber || http://forumsalafy.net/berpenampilan-indah-di-malam-diharapkannya-lailatul-qadar/

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ C
hannel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
๐Ÿ“ƒ๐Ÿš๐ŸŒบ๐ŸŒ… PENJELASAN RINGKAS SEPUTAR ZAKAT FITRAH (Bagian 08)

โœ๐Ÿผ Ditulis Oleh: Al-Ustadz Qomar Su'aidy, Lc

โ–ช Sasaran Zakat Fitrah?

Yang kami maksud di sini adalah mashraf atau sasaran penyaluran zakat. Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam hal ini. Sebagian ulama mengatakan sasaran penyalurannya adalah orang fakir miskin secara khusus.
Sebagian lagi mengatakan, sasaran penyalurannya adalah sebagaimana zakat yang lain, yaitu 8 golongan sebagaimana tertera dalam surat At-Taubah 60. Ini merupakan pendapat Asy-Syafiโ€™i, satu riwayat dari Ahmad, dan yang dipilih oleh Ibnu Qudamah (Al-Mughni, 4/314).

Dari dua pendapat yang ada, nampaknya yang kuat adalah pendapat yang pertama. Dengan dasar hadits Nabi yang lalu dari Ibnu Abbas ia mengatakan:

โ€œRasulullah shalallahu โ€˜alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan bagi orang-orang miskin.โ€

Ini merupakan pendapat yang dipilih oleh Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Asy-Syaukani dalam bukunya As-Sailul Jarrar dan di zaman ini Asy Syaikh Al-Albani, dan difatwakan Asy-Syaikh Ibnu Baz, Ibnu Utsaimin, dan lain-lain.

Ibnul Qayyim mengatakan:

Di antara petunjuk beliau shalallahu ''alaihi wasallam, zakat ini dikhususkan bagi orang-orang miskin dan tidak membagi-kannya kepada 8 golongan secomot-secomot. Beliau tidak pula memerintahkan untuk itu serta tidak seorangpun dari kalangan shahabat yang melakukannya. Demikian pula orang-orang yang setelah mereka.โ€ (Zadul Maโ€™ad, 2/21, lihat pula Majmuโ€™ Fatawa, 25/75, Tamamul Minnah, hal. 387, As-Sailul Jarrar, 2/86, Fatawa Ramadhan, 2/936)

Atas dasar itu, tidak diperkenankan menyalurkan zakat fitrah untuk pemba-ngunan masjid, sekolah, atau sejenisnya. Demikian difatwakan oleh Al-Lajnah Ad-Da`imah (9/369).

โ–ช Definisi Fakir

Para ulama banyak membicarakan hal ini. Terlebih, kata fakir ini sering bersanding dengan kata miskin, yang berarti masing-masing punya pengertian tersendiri. Pemba-hasan masalah ini cukup panjang dan mem-butuhkan pembahasan khusus. Namun di sini kami akan sebutkan secara ringkas pendapat yang nampaknya lebih kuat:

Al-Qurthubi dalam Tafsir-nya (8/168) menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat dalam hal perbedaan antara fakir dan miskin sampai 9 pendapat.

Di antaranya, bahwa fakir lebih membutuhkan daripada miskin. Ini adalah pendapat Asy-Syafiโ€™i dan jumhur sebagai-mana dalam Fathul Bari. (Dinukil dari Imdadul Qari, 1/236-237).
Di antara alasannya adalah karena Allah subhanahu wa taโ€™ala  lebih dahulu menyebut fakir daripada miskin dalam surat At-Taubah: 60.

โ€œSesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakatโ€ฆโ€

Tentu Allah subhanahu wa taโ€™ala menyebutkan dari yang terpenting. Juga dalam surat Al-Kahfi: 79, Allah subhanahu wa taโ€™ala berfirman:

โ€œAdapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusak bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahteraโ€ฆโ€.

Allah subhanahu wa taโ€™ala menyebut mereka miskin padahal mereka memiliki kapal. Jadi baik fakir maupun miskin sama-sama tidak punya kecukupan, walaupun fakir lebih kekurangan dari miskin.

โœ๐Ÿผ Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Saโ€™di menjelaskan dalam Tafsir-nya (341):

โ€œFakir adalah orang yang tidak punya apa-apa atau punya sedikit kecukupan tapi kurang dari setengahnya. Sedangkan miskin adalah yang mendapatkan setengah kecukupan atau lebih tapi tidak memadai.โ€

Bersambung ke bagian 9

๐Ÿ“š Sumber Majalah Asy Syariah http://asysyariah.com

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ C
hannel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
โœ‹๐Ÿปโš ๏ธ๐Ÿ“ขโ›” PENTINGNYA MENJAGA LISAN

โœ๐Ÿป Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,

‏ูู…ูŽู† ุญูุธูŽ ู„ุณุงู†ู‡ู ู„ุฃุฌู„ู ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ูฐ ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง ุŒ ุฃุทู„ู‚ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ุณุงู†ู‡ู ุจุงู„ุดู‡ุงุฏุฉ ุนู†ุฏูŽ ุงู„ู…ูˆุชู ูˆู„ู‚ุงุกู ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ูฐ .

‏ูˆู…ูŽู† ุณูŽุฑูŽู‘ุญ ู„ุณุงู†ู‡ู ููŠ ุฃุนุฑุงุถู ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ุŒ ูˆุงุชุจุนูŽ ุนูŽูˆุฑุงุชู‡ู… ุŒ ุฃู…ุณูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ุณุงู†ู‡ู ุนู† ุงู„ุดู‡ุงุฏุฉู ุนู†ุฏ ุงู„ู…ูˆุช .

Barang siapa menjaga lisannya karena Allah di dunia, Allah akan memudahkan lisannya mengucapkan syahadat ketika dia meninggal dan bertemu dengan-Nya.

Sebaliknya, barang siapa tidak bisa menjaga lisannya dari membicarakan kehormatan kaum muslimin dan mencari-cari aib mereka, Allah akan membuatnya sulit mengucapkan syahadat ketika meninggal dunia.

๐Ÿ“š Bahrud Dumu', hlm. 124

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ C
hannel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
#GAMBAR_FAWAID# Bersegera Beramal
๐Ÿ“ƒ๐Ÿš๐ŸŒบ๐ŸŒ… PENJELASAN RINGKAS SEPUTAR ZAKAT FITRAH (Bagian 09)

โœ๐Ÿผ Ditulis Oleh: Al-Ustadz Qomar Su'aidyi, Lc

โ–ช Berapakah yang Diberikan kepada Mereka?

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Saโ€™di mengatakan (hal. 341):

โ€œMaka mereka diberi seukuran yang membuat hilangnya kefakiran dan kemiskinan mereka.โ€

Maka diupayakan jangan sampai setiap orang miskin diberi kurang dari ukuran zakat fitrah itu sendiri.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan:

โ€œPendapat yang paling lemah adalah pendapat yang mengatakan wajib atas setiap muslim untuk membayarkan zakat fitrahnya kepada 12, 18, 24, 32, atau 28 orang, atau semacam itu. Karena ini menyelisihi apa yang dilakukan kaum muslimin dahulu di zaman Rasulullah shalallahu ''alaihi wa sallam, para khalifahnya, serta seluruh shahabatnya. Tidak seorang muslimpun melakukan yang demikian di masa mereka. Bahkan dahulu setiap muslim membayar fitrahnya sendiri dan fitrah keluarganya kepada satu orang muslim.

Seandainya mereka melihat ada yang membagi satu shaโ€™ untuk sekian belas jiwa di mana setiap orang diberi satu genggam, tentu mereka mengingkari itu dengan sekeras-kerasnya. Karena Nabi shalallahu alaihi wasallam menentukan kadar yang diperintahkan yaitu satu shaโ€™ kurma, gandum, atau dari bur ยฝ atau 1 shaโ€™, sesuai kadar yang cukup untuk satu orang miskin. Dan beliau jadikan ini sebagai makanan mereka di hari raya, yang mereka tercukupi dengan itu. Jika satu orang hanya memperoleh satu genggam, maka ia tidak mendapatkan manfaat dan tidak selaras dengan tujuannya.โ€ (Majmuโ€™ Fatawa, 25/73-74)

Be
rsambung ke bagian 10

๐Ÿ“š
Sumber Majalah Asy Syariah http://asysyariah.com

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ Chann
el Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
๐Ÿ’๐ŸŒท๐ŸŒน๐ŸŒป DI ANTARA TANDA LAILATUL QADAR

โœ๐Ÿผ Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu berkata,

ุฅู† ุงู„ุดู…ุณ ุชุทู„ุน ูƒู„ ูŠูˆู… ุจูŠู† ู‚ุฑู†ูŠ ุดูŠุทุงู† ุฅู„ุง ุตุจูŠุญุฉ ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ู‚ุฏุฑ ูุฅู†ู‡ุง ุชุทู„ุน ู„ุง ุดุนุงุน ู„ู‡ุง

"Sesungguhnya matahari terbit setiap hari di antara dua tanduk setan, kecuali pada pagi setelah malam Lailatul Qadar. Ketika itu matahari terbit dalam keadaan tidak memiliki cahaya yang menyilaukan mata."

๐Ÿ“š Mu'jam Ibnul `A'raabi 2/476 no. 923

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ C
hannel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
๐Ÿ“ƒ๐Ÿš๐ŸŒบ๐ŸŒ… PENJELASAN RINGKAS SEPUTAR ZAKAT FITRAH (Bagian 10)

โœ๐Ÿป Ditulis Oleh: Al-Ustadz Qomar Su'aidy, Lc

โ–ช Bagaimana Hukum Mendirikan Semacam Badan Amil Zakat?

Telah diajukan sebuah pertanyaan kepada Al-Lajnah Ad-Daimah tentang sebuah organisasi yang bernama Jumโ€™iyyatul Bir di Jeddah, Saudi Arabia yang mengelola anak yatim dan bantuan kepada keluarga yang membutuhkan, menerima zakat dan menyalurkannya kepada orang-orang yang membutuhkan.
Al-Lajnah Ad-Daimah menjawab:

โ€œOrganisasi tersebut wajib untuk menyalurkan zakat fitrah kepada orang-orang yang berhak sebelum diselenggarakan Shalat Id, tidak boleh menundanya dari waktu itu. Karena Nabi memerintahkan untuk disampaikan kepada orang-orang fakir sebelum Shalat Id. Organisasi itu kedudukannya sebagai wakil dari muzakki (pemberi zakat), dan organisasi tersebut tidak diperkenankan untuk menerima zakat fitrah kecuali seukuran yang ia mampu untuk menyalurkannya kepada orang-orang fakir sebelum Shalat Id. Dan tidak boleh pula membayar zakat fitrah dalam bentuk uang karena dalil-dalil syarโ€™i menunjukkan wajibnya mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk makanan, juga tidak boleh berpaling dari dalil syarโ€™i kepada pendapat seseorang manusia.
Apabila muzakki membayarkan kepada organisasi itu dalam bentuk uang untuk dibelikan makanan untuk orang-orang fakir, maka itu wajib dilaksanakan sebelum Shalat Id dan tidak boleh bagi organisasi itu untuk mengeluarkannya dalam bentuk uang.โ€ (Fatawa Al-Lajnah, 9/379, ditandatangani Asy-Syaikh Ibnu Baz, Asy-Syaikh Abdurrazzaq Afifi, dan Asy-Syaikh Abdullah Ghudayyan. Lihat pula 9/389)

Akan tetapi pada asalnya zakat fitrah langsung diberikan oleh muzakki kepada yang berhak. (Fatawa Lajnah, 9/389)

Bila ia memberikannya kepada badan amil zakat maka harus diperhatikan minimalnya dua hal:

โ— 1. Mereka benar-benar orang yang mengetahui hukum sehingga tahu seluk-beluk hukum zakat dan yang berhak menerimanya.

โ— 2. Mereka adalah orang yang amanah, benar-benar menyampaikannya kepada yang berhak, sesuai dengan aturan syarโ€™i.

Hal ini kami tegaskan karena di masa ini banyak orang yang tidak tahu hukum, lebih-lebih tidak sedikit yang tidak amanah. Ada yang mengambilnya tanpa hak dan ada yang menyalurkannya tidak tepat sasaran. Justru zakat itu dikembangkan atau untuk kesejahteraan organisasi/partainya. Atau terkadang dia menundanya, yang berarti menunda pemberian kepada orang yang sangat membutuhkan, walaupun terkadang melegitimasi perbuatan mereka dengan alasan-alasan โ€˜syarโ€™iโ€™ yang dibuat-buat.

Bersambung ke Bagian 11

๐Ÿ“š Sumber Majalah Asysyariah http://asysyariah.com

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ C
hannel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
#GAMBAR_FAWAID# Keutamaan Malam Lailatul Qadar
๐Ÿ“ขโœ‹๐Ÿปโœ…๐ŸŒ… KEUTAMAAN LAILATUL QADAR BISA DIRAIH, WALAUPUN SESEORANG TIDAK MELIHATNYA

โœ๐Ÿป Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata:

‏ู‚ุฏ ุชุฑู‰ ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ู‚ุฏุฑ ุจุฑุคูŠุฉ ุฃู…ุงุฑุงุชู‡ุงุŒ ูˆูƒุงู† ุงู„ุตุญุงุจุฉ ูŠุณุชุฏู„ูˆู† ุนู„ูŠู‡ุง ุจุนู„ุงู…ุงุชุŒ ูˆู„ูƒู† ุนุฏู… ุฑุคูŠุชู‡ุง ู„ุง ูŠู…ู†ุน ุญุตูˆู„ ูุถู„ู‡ุง ู„ู…ู† ู‚ุงู…ู‡ุง ุฅูŠู…ุงู†ุง ูˆุงุญุชุณุงุจุง

โ€œMalam Lailatul Qadar bisa saja diketahui dengan melihat tanda-tandanya. Dahulu para sahabat biasa mengenali kemunculannya dengan tanda-tanda tertentu. Namun, tidak melihatnya (tanda-tandanya) tidaklah menghalangi seseorang untuk meraih keutamaannya bagi siapa saja yang mengerjakan shalat pada malam tersebut karena iman dan mengharapkan pahala.โ€

๐Ÿ“š Majmuโ€™ Fatawa Ibn Baz 6/398

๐ŸŒ Kunjungi || https://forumsalafy.net/keutamaan-lailatul-qadar-bisa-diraih-walaupun-seseorang-tidak-melihatnya

โšช๏ธ WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ C
hannel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
โ˜๐Ÿป๐ŸŒ–๐Ÿ“ข๐Ÿ•Œ BERSUNGGUH-SUNGGUH MENCARI LAILATUL QADAR

โœ๐Ÿป Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

ููŠู†ุจุบูŠ ๏บƒ๏ปฅ ๏ปณ๏บ˜๏บค๏บฎุง๏ปซ๏บŽ ุง๏ปŸ๏ปค๏บ†๏ปฃ๏ปฆ ๏ป“๏ปฒ ุง๏ปŸ๏ปŒ๏บธ๏บฎ ุง๏ปท๏ปญุง๏บง๏บฎ ๏บŸ๏ปค๏ปด๏ปŒ๏ปช

Oleh karena itu, hendaknya seorang mukmin bersungguh-sungguh mencari malam Lailatul Qadar pada keseluruhan sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan).

๏ป›๏ปค๏บŽ ๏ป—๏บŽ๏ป ุง๏ปŸ๏ปจ๏บ’๏ปฒ ๏บป๏ป ๏ปฐ ุง๏ปŸ๏ป ๏ปช ๏ป‹๏ป ๏ปด๏ปช ๏ปญ๏บณ๏ป ๏ปข {๏บ—๏บค๏บฎ๏ปญ๏ปซ๏บŽ ๏ป“๏ปฒ ุง๏ปŸ๏ปŒ๏บธ๏บฎ ุง๏ปท๏ปญุง๏บง๏บฎ}

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Carilah oleh kalian malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)."

๏ปญ๏บ—๏ปœ๏ปฎ๏ปฅ ๏ป“๏ปฒ ุง๏ปŸ๏บด๏บ’๏ปŠ ุง๏ปท๏ปญุง๏บง๏บฎ ๏บƒ๏ป›๏บœ๏บฎ.

Malam Lailatul Qadar banyak terjadi pada tujuh hari terakhir (bulan Ramadhan)

๏ปญ๏บƒ๏ป›๏บœ๏บฎ ๏ปฃ๏บŽ ๏บ—๏ปœ๏ปฎ๏ปฅ ๏ปŸ๏ปด๏ป ๏บ” ๏บณ๏บ’๏ปŠ ๏ปญ๏ป‹๏บธ๏บฎ๏ปณ๏ปฆ

Malam Lailatul Qadar mayoritasnya terjadi pada malam dua puluh tujuh.

๏ป›๏ปค๏บŽ ๏ป›๏บŽ๏ปฅ ๏บƒ๏บ‘๏ปฒ ๏บ‘๏ปฆ ๏ป›๏ปŒ๏บ ๏ปณ๏บค๏ป ๏ป’ ๏บƒ๏ปง๏ปฌ๏บŽ ๏ปŸ๏ปด๏ป ๏บ” ๏บณ๏บ’๏ปŠ ๏ปญ๏ป‹๏บธ๏บฎ๏ปณ๏ปฆ

Hal ini sebagaimana sahabat Ubai bin Ka'b radhiallahu 'anhu pernah bersumpah bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam kedua puluh tujuh.

๏ป“๏ป˜๏ปด๏ปž ๏ปŸ๏ปช: ๏บ‘๏บ„๏ปฑ ๏บท๏ปฒุก ๏ป‹๏ป ๏ปค๏บ– ๏บซ๏ปŸ๏ปšุŸ

Ubai bin Ka'b radhiallahu anhu ditanya, "Berdasarkan apa engkau mengetahui hal itu?"

ุจูุงู„ู’ุขูŠูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ุชูŽุทู’ู„ูุนู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ู„ูŽุง ุดูุนูŽุงุนูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง

Ubai bin Ka'b radhiallahu anhu menjawab, "Berdasarkan tanda yang telah diberitakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam kepada kami, bahwa matahari terbit ketika itu tanpa sinar yang menyilaukan." (HR. Muslim no. 762)

๐Ÿ“š Lihat Majmu' al-Fataawa  25/285

๐ŸŒŽ Kunjungi || https://forumsalafy.net/bersungguh-sungguh-mencari-lailatul-qadar/

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ Channel Telegram ||
http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
๐Ÿ“ข๐ŸŒ–๐Ÿ•Œ๐Ÿ’Ž BERSUNGGUH-SUNGGUH PADA MALAM KEDUA PULUH TUJUH

โœ๐Ÿป Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhumaa berkata,

ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ู‹ุง ุฃูŽุชูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ

Ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu'alaihi wa sallam seraya berkata,

ูŠูŽุง ู†ูŽุจููŠู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ููŠ ุดูŽูŠู’ุฎูŒ ูƒูŽุจููŠุฑูŒ ุนูŽู„ููŠู„ูŒ ูŠูŽุดูู‚ู‘ู ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ููŽุฃู’ู…ูุฑู’ู†ููŠ ุจูู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠููˆูŽูู‘ูู‚ูู†ููŠ ูููŠู‡ูŽุง ู„ูู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูŽุฏู’ุฑู

Wahai Nabiyullah, sungguh, aku adalah seorang yang tua renta dan memiliki penyakit. Berat bagiku untuk melakukan shalat malam. Oleh karena itu, perintahkanlah kepadaku dengan satu malam, yang mudah-mudahan pada malam tersebut, Allah memberiku taufik untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุจูุงู„ุณู‘ูŽุงุจูุนูŽุฉู

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, "Bersungguh-sungguhlah (beribadah) pada malam yang kedua puluh tujuh (malam ketujuh dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan)."

๐Ÿ“š HR. Ahmad no. 2149. Hadits ini dinilai, "Shahih sesuai syarat Imam al-Bukhari," oleh Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi'i rahimahullah dalam ash-Shahih al-Musnad mimmaa Laisa fi ash-Shahihain no. 663 jilid 1 hlm. 547

๐ŸŒŽ Kunjungi || https://forumsalafy.net/bersungguh-sungguh-pada-malam-kedua-puluh-tujuh/

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ Channel T
elegram || http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
๐Ÿ“ฒ๐Ÿ“ข [VIDEO] : Keutamaan Lailatul Qadar

๐Ÿ“ข Pemateri: Al-Ustadz Muhammad Rijal Lc hafizhahullah

๐ŸŒŽ Sumber: https://forumsalafy.net/video-keutamaan-lailatul-qadar/
๐Ÿ“ƒ๐Ÿš๐ŸŒบ๐ŸŒ… PENJELASAN RINGKAS SEPUTAR ZAKAT FITRAH (Bagian 11/Selesai)

โœ๐Ÿป Ditulis Oleh: Al-Ustadz Qomar Su'aidy, Lc

โ–ช Bolehkah Zakat (Secara Umum) Dikembangkan oleh Badan Amil Zakat?

Pertanyaan tentang ini telah diajukan kepada Al-Lajnah Ad-Daimah, jawabnya:

"Tidak boleh bagi wakil dari organisasi tersebut untuk mengembangkan harta zakat. Yang wajib dilakukan adalah menyalurkannya ke tempat-tempat yang syarโ€™i yang telah disebut dalam nash (Al-Qurโ€™an atau Hadits, -pent.) setelah mengecek (tempat) penyalurannya kepada orang-orang yang berhak. Karena tujuan zakat adalah memenuhi kebutuhan orang-orang fakir dan melunasi hutang orang-orang yang berhutang. Sementara pengembangan harta zakat bisa jadi justru menyebabkan hilangnya maslahat ini, atau menundanya dalam waktu yang lama dari orang-orang yang berhak (sangat membutuhkannya segera, ed.)

(Fatawa Al-Lajnah, 9/454 ditandatangani oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz, Asy-Syaikh Abdurrazzaq Afifi, Asy-Syaikh Abdullah Ghudayyan, dan Asy-Syaikh Abdullah bin Quโ€™ud)

โ–ช Tempat Ditunaikannya Zakat Fitrah?

Sebuah pertanyaan ditujukan kepada Al-Lajnah Ad-Daimah:

๐Ÿ“ช โ€œApakah saya boleh menunaikan zakat untuk keluarga saya di mana saya puasa Ramadhan di (Saudi Arabia) bagian timur sementara keluarga saya di (Saudi Arabia) bagian utara?โ€

๐Ÿ”“ Jawab:
Zakat fitrah itu dikeluarkan di tempat seseorang berada. Namun jika wakil atau walinya mengeluarkannya di daerah tempat yang bersangkutan tidak ada di sana, maka diperbolehkan.

(Fatawa Al-Lajnah, 9/384, ditandatangani oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz, Asy-Syaikh Abdurrazzaq Afifi, Asy-Syaikh Abdullah Ghudayyan, dan Asy-Syaikh Abdullah bin Quโ€™ud. Lihat Fatawa Ramadhan, 2/943). Wallahu aโ€™lam

๐Ÿ“š Sumber Majalah AsySyariah asysyariah.com

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ C
hannel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
๐ŸŽง AUDIO TANYA JAWAB

Ukuran Zakat Fitrah Sesuai Ukuran Sha' di Zaman Nabi?

โ“Telah beredar luas sebuah potongan video yang berisi penjelasan ukuran zakat fitrah sesuai ukuran shaโ€™ di zaman Nabi, menurut seorang ulama Madinah.

Kesimpulannya bahwa ketika dikonversikan dengan timbangan zaman sekarang ukurannya adalah 2,8 kg, yakni digenapkan menjadi 3 kg. Jadi, seolah-olah ukuran yang sudah memasyarakat yaitu 2,5 kg adalah salah.

Benarkah penjelasan tersebut? Mohon pencerahan.

๐ŸŽ™ Dijawab oleh: al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc. hafizhahullah

๐ŸŒŽ Simak selengkapnya pada tautan berikut: https://asysyariah.com/ukuran-zakat-fitrah-sesuai-ukuran-sho-di-zaman-nabi/

๐Ÿ“ฒ https://t.me/asysyariah
#GAMBAR_FAWAID# Lebih Bersemangat di Akhir Ramadhan
๐ŸŒ…๐ŸŒบโœ…๐ŸŒ” MENELADANI NABI DALAM BERIEDUL FITRI (Bagian 1)

โœ๐Ÿป Ditulis Oleh: Al Ustadz Qamar Su'aidy Lc hafizhahullah

Idul Fitri bisa memiliki banyak makna bagi tiap-tiap orang. Ada yang memaknai Idul Fitri sebagai hari yang menyenangkan karena tersedianya banyak makanan enak, baju baru, banyaknya hadiah, dan lainnya. Ada lagi yang memaknai Idul Fitri sebagai saat yang paling tepat untuk pulang kampung dan berkumpul bersama handai tolan. Sebagian lagi rela melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, dan berbagai aktivitas lain yang bisa kita saksikan.

Namun barangkali hanya sedikit yang mau untuk memaknai Idul Fitri sebagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam โ€œmemaknainyaโ€.

Idul Fitri memang hari istimewa. Secara syarโ€™i pun dijelaskan bahwa Idul Fitri merupakan salah satu hari besar umat Islam selain Hari Raya Idul Adha. Karenanya, agama ini membolehkan umatnya untuk mengungkapkan perasaan bahagia dan bersenang-senang pada hari itu. Sebagai bagian dari ritual agama, prosesi perayaan Idul Fitri sebenarnya tak bisa lepas dari aturan syariat. Ia harus didudukkan sebagaimana keinginan syariat.

Bagaimana masyarakat kita selama ini menjalani perayaan Idul Fitri yang datang menjumpai? Secara lahir, kita menyaksikan perayaan Hari Raya Idul Fitri masih sebatas sebagai rutinitas tahunan yang memakan biaya besar dan juga melelahkan. Kita sepertinya belum menemukan esensi yang sebenarnya dari Hari Raya Idul Fitri sebagaimana yang dimaukan syariat.

Bila Ramadhan sudah berjalan 3 minggu atau sepekan lagi ibadah puasa usai, โ€œaromaโ€ Idul Fitri seolah mulai tercium. Ibu-ibu pun sibuk menyusun menu makanan dan kue-kue, baju-baju baru ramai diburu, transportasi mulai padat karena banyak yang bepergian atau karena arus mudik mulai menidngkat, serta berbagai aktivitas lainya. Semua itu seolah sudah menjadi aktivitas โ€œwajibโ€ menjelang Idul Fitri, belum ada tanda-tanda menurun atau berkurang.

Untuk mengerjakan sebuah amal ibadah, bekal ilmu syarโ€™i memang mutlak diperlukan. Bila tidak, ibadah hanya dikerjakan berdasar apa yang dia lihat dari para orang tua. Tak ayal, bentuk amalannya pun menjadi demikian jauh dari yang dimaukan syariat.
Demikian pula dengan Idul Fitri. Bila kita paham bagaimana bimbingan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam masalah ini, tentu berbagai aktivitas yang selama ini kita saksikan bisa diminimalkan.

Beridul Fitri tidak harus menyiapkan makanan enak dalam jumlah banyak, tidak harus beli baju baru karena baju yang bersih dan dalam kondisi baik pun sudah mencukupi, tidak harus mudik karena bersilaturahim dengan para saudara yang sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, dan sebagainya. Dengan tahu bimbingan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, beridul Fitri tidak lagi butuh biaya besar dan semuanya terasa lebih mudah

Bersambung Ke bagian 2

๐Ÿ“š Sumber Majalah Asy Syariah http://asysyariah.com

โšช WhatsApp Salafy Indonesia
โฉ C
hannel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž