PENJELASAN TERHADAP AQIDAH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH RAHIMAHULLAH (7)
وأقر بالميزان والحوض الذي....
أرجو بأني منه ريا أنهل
Dan aku meyakini adanya mizan dan haudh yang....
Aku berharap aku meminum darinya.
🔻Telah lewat di tulisan sebelumnya penjelasan tentang mizan, dan pada tulisan ini akan dibahas tentang haudh (telaga).
Dan haudh secara bahasa arab bermakna perkumpulan air.
✔️Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam memiliki telaga yang besar di padang mahsyar pada hari kiamat dimana lebarnya sebulan perjalanan dan panjangnya sebulan perjalanan dan jumlah bejana/gelas di dalamnya sebanyak jumlah bintang-bintang di langit.
💠Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : "sesungguhnya aku akan mendahului kalian di telaga dan aku akan menjadi saksi terhadap kalian dan sungguh demi Allah aku melihat kepada telagaku sekarang". Muttafaqun alaih.
💠Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman Surga, dan mimbarku di atas telagaku". Muttafaqun alaih.
💠Dan dari Abu Dzarr radhiallahu anhu ia berkata : aku berkata : wahai Rasulullah berapa jumlah bejana-bejana dalam telaga ? Beliau bersabda : "demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya sungguh bejana-bejananya lebih banyak dari jumlah bintang-bintang di langit di malam yang gelap dan tidak ada bulan, barangsiapa yang meminum darinya niscaya ia tidak akan haus selama-lamanya, ada dua saluran air dari Surga yang mengalir pada telaga tersebut, lebar telaga tersebut semisal panjangnya yakni seukuran jarak perjalanan antara Oman ke Ailah, airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu". Hadits riwayat Muslim.
⭕️Dan hadits di atas menjelaskan tentang banyaknya bejana-bejana di dalamnya hingga jumlahnya lebih banyak daripada jumlah bintang-bintang di malam yang gelap yang tidak ada bulan padanya dikarenakan bintang-bintang akan nampak lebih banyak di waktu itu daripada di malam yang nampak bulan padanya dan ini merupakan dalil bahwa orang yang mendatangi telaga tersebut maka ia akan meminum darinya dengan tangannya sendiri dan tidak didapati dalam hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam memberi minum umatnya dengan tangan beliau yang mulia sehingga atas dasar ini maka tidak disyariatkan berdoa dengan doa yang masyhur di kalangan manusia :
اللهم اسقنا من يده الشريفة شربة لا نظمأ بعدها أبدا.
"Ya Allah berilah kami minum melalui tangan Nabi yang mulia dengan minuman yang kami tidak akan haus setelahnya selama-lamanya". Hal ini dikarenakan tidak ada dalil atasnya.
⭕️Dan yang akan mendatangi haudh dan meminum darinya adalah setiap orang yang mengikuti Nabi shallallahu alaihi wasallam dan tidak berbuat perkara yang baru dalam agama Allah, adapun orang-orang yang mengganti syariat dan berbuat bid'ah maka para malaikat akan menghalangi mereka darinya sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
"Aku akan mendahului kalian di telaga dan sungguh ada sekelompok orang dari kalian yang diangkat bersamaku kemudian mereka ditarik (dijauhkan) dariku, maka aku katakan : wahai Rabbku mereka para shahabatku, lalu dikatakan : "sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang mereka perbuat sepeninggalmu".
Dan yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang murtad sepeninggal beliau kemudian ia dibunuh atau mati dalam keadaan murtad wal iyadzu billah.
👉🏻Dan diantara sebab-sebab yang bisa membuat seseorang bisa mencapai telaga tersebut adalah bersabar atas kezhaliman para penguasa dan tidak memberontak mereka dengan tanpa hak sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada kaum Anshar :
"Sesungguhnya kalian akan melihat sepeninggalku para penguasa yang lebih mementingkan dirinya sendiri, maka bersabarlah hingga kalian menjumpai aku di telaga". Muttafaqun alaih.
🔸Ya Allah kita memohon kepadamu keteguhan di atas sunnah dan kemudahan untuk mendatangi haudh NabiMu dan meminum darinya, Ya Allah dengan rahmatMu janganlah engkau mencegah kami dari meminum air telaga tersebut.
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
وأقر بالميزان والحوض الذي....
أرجو بأني منه ريا أنهل
Dan aku meyakini adanya mizan dan haudh yang....
Aku berharap aku meminum darinya.
🔻Telah lewat di tulisan sebelumnya penjelasan tentang mizan, dan pada tulisan ini akan dibahas tentang haudh (telaga).
Dan haudh secara bahasa arab bermakna perkumpulan air.
✔️Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam memiliki telaga yang besar di padang mahsyar pada hari kiamat dimana lebarnya sebulan perjalanan dan panjangnya sebulan perjalanan dan jumlah bejana/gelas di dalamnya sebanyak jumlah bintang-bintang di langit.
💠Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : "sesungguhnya aku akan mendahului kalian di telaga dan aku akan menjadi saksi terhadap kalian dan sungguh demi Allah aku melihat kepada telagaku sekarang". Muttafaqun alaih.
💠Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman Surga, dan mimbarku di atas telagaku". Muttafaqun alaih.
💠Dan dari Abu Dzarr radhiallahu anhu ia berkata : aku berkata : wahai Rasulullah berapa jumlah bejana-bejana dalam telaga ? Beliau bersabda : "demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya sungguh bejana-bejananya lebih banyak dari jumlah bintang-bintang di langit di malam yang gelap dan tidak ada bulan, barangsiapa yang meminum darinya niscaya ia tidak akan haus selama-lamanya, ada dua saluran air dari Surga yang mengalir pada telaga tersebut, lebar telaga tersebut semisal panjangnya yakni seukuran jarak perjalanan antara Oman ke Ailah, airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu". Hadits riwayat Muslim.
⭕️Dan hadits di atas menjelaskan tentang banyaknya bejana-bejana di dalamnya hingga jumlahnya lebih banyak daripada jumlah bintang-bintang di malam yang gelap yang tidak ada bulan padanya dikarenakan bintang-bintang akan nampak lebih banyak di waktu itu daripada di malam yang nampak bulan padanya dan ini merupakan dalil bahwa orang yang mendatangi telaga tersebut maka ia akan meminum darinya dengan tangannya sendiri dan tidak didapati dalam hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam memberi minum umatnya dengan tangan beliau yang mulia sehingga atas dasar ini maka tidak disyariatkan berdoa dengan doa yang masyhur di kalangan manusia :
اللهم اسقنا من يده الشريفة شربة لا نظمأ بعدها أبدا.
"Ya Allah berilah kami minum melalui tangan Nabi yang mulia dengan minuman yang kami tidak akan haus setelahnya selama-lamanya". Hal ini dikarenakan tidak ada dalil atasnya.
⭕️Dan yang akan mendatangi haudh dan meminum darinya adalah setiap orang yang mengikuti Nabi shallallahu alaihi wasallam dan tidak berbuat perkara yang baru dalam agama Allah, adapun orang-orang yang mengganti syariat dan berbuat bid'ah maka para malaikat akan menghalangi mereka darinya sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
"Aku akan mendahului kalian di telaga dan sungguh ada sekelompok orang dari kalian yang diangkat bersamaku kemudian mereka ditarik (dijauhkan) dariku, maka aku katakan : wahai Rabbku mereka para shahabatku, lalu dikatakan : "sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang mereka perbuat sepeninggalmu".
Dan yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang murtad sepeninggal beliau kemudian ia dibunuh atau mati dalam keadaan murtad wal iyadzu billah.
👉🏻Dan diantara sebab-sebab yang bisa membuat seseorang bisa mencapai telaga tersebut adalah bersabar atas kezhaliman para penguasa dan tidak memberontak mereka dengan tanpa hak sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada kaum Anshar :
"Sesungguhnya kalian akan melihat sepeninggalku para penguasa yang lebih mementingkan dirinya sendiri, maka bersabarlah hingga kalian menjumpai aku di telaga". Muttafaqun alaih.
🔸Ya Allah kita memohon kepadamu keteguhan di atas sunnah dan kemudahan untuk mendatangi haudh NabiMu dan meminum darinya, Ya Allah dengan rahmatMu janganlah engkau mencegah kami dari meminum air telaga tersebut.
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📂Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata :
"Engkau sekarang masih diberi kesempatan waktu, maka manfaatkanlah waktumu, jadikanlah bagi dirimu waktu untuk membaca kitabullah (Al Quran), dan jadikan bagi dirimu waktu untuk beramal shalih, bangunlah di akhir malam walaupun setengah jam sebelum terbit fajar, berdoalah kepada Rabbmu, dikarenakan Allah Taala turun ke langit dunia pada waktu itu seraya berfirman : siapa yang mau berdoa kepadaKu maka Aku akan mengabulkan doanya, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku akan memberikan permintaannya dan siapa yang beristighfar kepadaKu maka akan Aku ampuni baginya".
📚Syarhul Kafiyah Asy Syafiyah 4/380.
http://telegram.me/dinulqoyyim
"Engkau sekarang masih diberi kesempatan waktu, maka manfaatkanlah waktumu, jadikanlah bagi dirimu waktu untuk membaca kitabullah (Al Quran), dan jadikan bagi dirimu waktu untuk beramal shalih, bangunlah di akhir malam walaupun setengah jam sebelum terbit fajar, berdoalah kepada Rabbmu, dikarenakan Allah Taala turun ke langit dunia pada waktu itu seraya berfirman : siapa yang mau berdoa kepadaKu maka Aku akan mengabulkan doanya, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku akan memberikan permintaannya dan siapa yang beristighfar kepadaKu maka akan Aku ampuni baginya".
📚Syarhul Kafiyah Asy Syafiyah 4/380.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📓سلسلة التعليق على لامية ابن تيمية(٨)📓
•وكذا الصراط يمد فوق جهنم ….
فمسلّم ناج وآخر مهمل.
-الصراط : جسر ينصب يوم القيامة على متن جهنم ، كما في الصحيحين من حديث أبي هريرة :
«ويضرب الصراط بين ظهري جهنم»١.
وفي شأن الصراط يقول تعالى:
{وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا}
قال ابن مسعود -رضي الله عنه- :
“يَرِدُ الناس جميعا الصراط، وورودهم قيامهم حول النار، ثم يصدرون عن الصراط بأعمالهم”.
وهذا الصراط يمر الناس عليه على قدر أعمالهم.
فمنهم من يمر عليه كالبرق ، أي لا يبقى على الصراط الا بمقدار ما يلمع البرق في السماء، ومنهم من يمر عليه كالريح ومنهم من يمر كأجاويد الخيل ومنهم دون ذلك حتى إن منهم من يزحف ،
عن أبي سعيد الخدري عن النبي
-ﷺ- أنه قال :
«فيمر منهم مثل البرق، وبعضهم مثل الفرس المضمّر، وبعضهم يسعى، وبعضهم يمشي، وبعضهم يزحف» الحديث٢.
والسرعة في ذلك اليوم لا علاقة لها بالقوة الجسدية في الدنيا وإنما العبرة بالإيمان والعمل الصالح
قال:-ﷺ- «تجري بهم أعمالهم»٣
و دون الصراط ظلمة يكون الناس فيها فيعطهم الله نورا على قدر إيمانهم وأعمالهم الصالحة والصراط نفسه فيه ظلمة لذا لا يجوزه إلا من كان معه نور يهديه الله في طريقه ذلك ،
قال تعالى:
{يَسْعَىٰ نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ}
قال ابن مسعود-رضي الله عنه-
في تفسيرها : ” على قدر أعمالهم يمرون على الصراط منهم من نوره مثل الجبل ومنهم من نوره مثل النخلة ومنهم من نوره مثل الرجل القائم وأدناهم نورا من نوره في إبهامه يتقد مرة ويطفأ مرة”.
ومن مكر الله بالمنافقين وخداعه لهم _ والمكر والخداع بمن يستحقه محمود غير مذموم_ كما قال تعالى:
{وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ}
وقال تعالى:
{يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ}
أن المنافقين يعطون شيئاً من النور حتى إذا دنوا من الصراط وكان أشد شيء حاجة إلى النور انطفأ نورهم والعياذ بالله فيقولون للمؤمنين:
{انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا}
فيرجعون بحثاً عن النور فيضرب بينهم بسور يحول بينهم وبين الجنة فيهلكون في النار والعياذ بالله كما أخرج مسلم في صحيحه من حديث جابر عن النبي -ﷺ- أنه قال : «ويعطى كل إنسان منهم منافقا، أو مؤمنا نورا، ثم يتبعونه وعلى جسر جهنم كلاليب وحسك، تأخذ من شاء الله، ثم يطفأ نور المنافقين، ثم ينجو المؤمنون» الحديث.
وعلى جانبي الصراط تقوم الأمانة والرحم كما في صحيح مسلم ،
ومعنى ذلك أنهما يطالبان بحقهما فمن قام بهما سلم ومن ضيعهما أهلكتاه في جهنم والعياذ بالله.
وعلى حافتي الصراط كلاليب تخطف من أمرت بخطفه ممن عصى فترك المأمور أو فعل المحظور.
ويقوم على الصراط النبي الكريم الرحيم بأمته المشفق عليهم صلوات الله وسلامه عليه فيناشد ربه قائلاً : «رب سلم سلم».
ولله -ﷻ- صراطان صراط في الدنيا وهو دينه وشرعه وكتابه وسنة نبيه
-ﷺ- وصراط في الآخرة وهو الجسر المنصوب على متن جهنم .
فمن استقام على صراطه في الدنيا أعانه الله وثبته ويسر له المرور عليه والنجاة من أهواله ومن ضيع الصراط في الدنيا خذل في ذلك اليوم بقدر ما ضيع وفرّط.
فنسأل الله أن يثبتنا على الصراط المستقيم في الدنيا، وأن يثبتنا على الصراط في الآخرة وأن يرزقنا السلامة فيه إنه كريم رحيم مجيب الدعاء.
ـــــــ
١- متفق عليه.
٢- رواه أحمد والنسائي في السنن الكبرى.
٣- أخرجه مسلم.
كتبة/د.علي بن يحيي الحدادي
-حفظه الله-
🔗www.haddady.com
📲http://cutt.us/uf1Xq
•وكذا الصراط يمد فوق جهنم ….
فمسلّم ناج وآخر مهمل.
-الصراط : جسر ينصب يوم القيامة على متن جهنم ، كما في الصحيحين من حديث أبي هريرة :
«ويضرب الصراط بين ظهري جهنم»١.
وفي شأن الصراط يقول تعالى:
{وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا}
قال ابن مسعود -رضي الله عنه- :
“يَرِدُ الناس جميعا الصراط، وورودهم قيامهم حول النار، ثم يصدرون عن الصراط بأعمالهم”.
وهذا الصراط يمر الناس عليه على قدر أعمالهم.
فمنهم من يمر عليه كالبرق ، أي لا يبقى على الصراط الا بمقدار ما يلمع البرق في السماء، ومنهم من يمر عليه كالريح ومنهم من يمر كأجاويد الخيل ومنهم دون ذلك حتى إن منهم من يزحف ،
عن أبي سعيد الخدري عن النبي
-ﷺ- أنه قال :
«فيمر منهم مثل البرق، وبعضهم مثل الفرس المضمّر، وبعضهم يسعى، وبعضهم يمشي، وبعضهم يزحف» الحديث٢.
والسرعة في ذلك اليوم لا علاقة لها بالقوة الجسدية في الدنيا وإنما العبرة بالإيمان والعمل الصالح
قال:-ﷺ- «تجري بهم أعمالهم»٣
و دون الصراط ظلمة يكون الناس فيها فيعطهم الله نورا على قدر إيمانهم وأعمالهم الصالحة والصراط نفسه فيه ظلمة لذا لا يجوزه إلا من كان معه نور يهديه الله في طريقه ذلك ،
قال تعالى:
{يَسْعَىٰ نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ}
قال ابن مسعود-رضي الله عنه-
في تفسيرها : ” على قدر أعمالهم يمرون على الصراط منهم من نوره مثل الجبل ومنهم من نوره مثل النخلة ومنهم من نوره مثل الرجل القائم وأدناهم نورا من نوره في إبهامه يتقد مرة ويطفأ مرة”.
ومن مكر الله بالمنافقين وخداعه لهم _ والمكر والخداع بمن يستحقه محمود غير مذموم_ كما قال تعالى:
{وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ}
وقال تعالى:
{يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ}
أن المنافقين يعطون شيئاً من النور حتى إذا دنوا من الصراط وكان أشد شيء حاجة إلى النور انطفأ نورهم والعياذ بالله فيقولون للمؤمنين:
{انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا}
فيرجعون بحثاً عن النور فيضرب بينهم بسور يحول بينهم وبين الجنة فيهلكون في النار والعياذ بالله كما أخرج مسلم في صحيحه من حديث جابر عن النبي -ﷺ- أنه قال : «ويعطى كل إنسان منهم منافقا، أو مؤمنا نورا، ثم يتبعونه وعلى جسر جهنم كلاليب وحسك، تأخذ من شاء الله، ثم يطفأ نور المنافقين، ثم ينجو المؤمنون» الحديث.
وعلى جانبي الصراط تقوم الأمانة والرحم كما في صحيح مسلم ،
ومعنى ذلك أنهما يطالبان بحقهما فمن قام بهما سلم ومن ضيعهما أهلكتاه في جهنم والعياذ بالله.
وعلى حافتي الصراط كلاليب تخطف من أمرت بخطفه ممن عصى فترك المأمور أو فعل المحظور.
ويقوم على الصراط النبي الكريم الرحيم بأمته المشفق عليهم صلوات الله وسلامه عليه فيناشد ربه قائلاً : «رب سلم سلم».
ولله -ﷻ- صراطان صراط في الدنيا وهو دينه وشرعه وكتابه وسنة نبيه
-ﷺ- وصراط في الآخرة وهو الجسر المنصوب على متن جهنم .
فمن استقام على صراطه في الدنيا أعانه الله وثبته ويسر له المرور عليه والنجاة من أهواله ومن ضيع الصراط في الدنيا خذل في ذلك اليوم بقدر ما ضيع وفرّط.
فنسأل الله أن يثبتنا على الصراط المستقيم في الدنيا، وأن يثبتنا على الصراط في الآخرة وأن يرزقنا السلامة فيه إنه كريم رحيم مجيب الدعاء.
ـــــــ
١- متفق عليه.
٢- رواه أحمد والنسائي في السنن الكبرى.
٣- أخرجه مسلم.
كتبة/د.علي بن يحيي الحدادي
-حفظه الله-
🔗www.haddady.com
📲http://cutt.us/uf1Xq
📂🗞PENJELASAN TERHADAP AQIDAH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH RAHIMAHULLAH (8)
وكذا الصراط يمد فوق جهنم....
فمسلم ناج وأخر مهمل.
Demikian pula aku meyakini adanya Shirath (jembatan) yang dibentangkan di atas Jahannam....
Maka ada yang diselamatkan dan ada yang ditelantarkan.
🔻Shirath adalah jembatan yang dipancangkan pada hari kiamat di atas neraka Jahannam sebagaimana dalam Shahihain dari hadits Abu Hurairah :
ويضرب الصراط بين ظهري جهنم.
"Dan shirath diletakkan di antara dua punggung Jahannam".
⭕️Dan tentang shirath Allah berfirman :
وإن منكم إلا واردها.
"Dan tidaklah kalian melainkan akan mendatangi neraka dengan melewati shirath yang dibentangkan di atas Jahannam".
Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu berkata : "Semua manusia akan melewati shirath, dan mereka akan berdiri di dekat Neraka kemudian mereka melewati shirath sesuai dengan kadar amalan mereka".
🖊✒️Dan manusia akan melewati shirath ini sesuai dengan kadar amalan-amalan mereka, maka diantara mereka ada yang melewatinya seperti kilat yakni ia tidaklah tinggal di atas shirath melainkan seukuran kilat yang muncul di langit, dan diantara nereka ada yang melewatinya seperti angin dan diantara mereka ada yang melewatinya seperti kuda-kuda yang berlari kencang, dan diantara mereka ada yang lebih pelan dari itu hingga ada diantara mereka yang merangkak atau merayap, dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda :
فيمر منهم مثل البرق، وبعضهم مثل الفرس المضمر، وبعضهم يسعى، وبعضهم يمشي، وبعضهم يزحف.
"Maka diantara mereka ada yang melewati shirath semisal kilat, dan sebagian mereka semisal kuda pacuan, dan sebagian mereka berlari, dan sebagian mereka berjalan dan sebagian mereka merayap atau merangkak".
🖊✒️Dan kecepatan pada hari itu tidak ada kaitannya dengan kekuatan secara jasmani di dunia namun yang dijadikan tolak ukur adalah iman dan amalan shalih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
تجري بهم أعمالهم.
"Amalan-amalan mereka berjalan bersama mereka".
🔸Dan di dekat shirath ada kegelapan yang manusia berada di kegelapan tersebut lalu Allah memberikan kepada mereka cahaya sesuai dengan kadar iman dan amalan-amalan shalih mereka, dan shirath sendiri berada pada kegelapan oleh karena inilah tidak ada yang bisa melewatinya melainkan orang yang memiliki cahaya yang dengannya Allah menunjukinya dalam melewati shirath tersebut, Allah berfirman :
يسعى نورهم بين أيديهم.
"Cahaya mereka bersinar dihadapan mereka".
Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu berkata : "mereka melewati shirath sesuai dengan kadar amalan mereka, diantara mereka ada yang cahayanya semisal gunung, dan diantara mereka ada yang cahayanya seperti pohon kurma, dan diantara mereka ada yang cahayanya semisal laki-laki yang berdiri dan yang paling sedikit cahayanya adalah orang yang cahayanya berada di ibu jarinya dimana cahaya tersebut terkadang hidup dan terkadang padam".
👉🏻Dan diantara makar Allah terhadap kaum munafikin dan tipuanNya terhadap mereka -dan sifat berbuat makar dan tipuan terhadap orang yang berhak mendapatkannya adalah sifat yang terpuji dan tidak tercela- sebagaimana Allah berfirman :
ويمكرون ويمكر الله والله خير الماكرين.
"Dan mereka berbuat makar dan Allah akan membalas makar mereka dan Allah adalah sebaik-baik Dzat yang membalas makar".
Dan Allah berfirman :
يخادعون الله وهو خادعهم.
"Mereka menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka".
Diantara makar Allah terhadap kaum munafikin adalah bahwasanya kaum munafikin diberikan sedikit cahaya hingga tatkala mereka dekat dengan shirath dalam keadaan mereka sangat membutuhkan cahaya maka cahaya merekapun padam wal iyadzu billah maka mereka berkata kepada kaum mukminin :
انظرونا نقتبس من نوركم قيل ارجعوا وراءكم فالتمسوا نورا.
"Tunggulah kami agar kami mengambil cahaya kalian, dikatakan kepada mereka : kembalilah kalian ke belakang kalian lalu carilah cahaya".
Maka mereka kembali mencari cahaya lalu dipasang diantara mereka pagar/dinding yang menghalangi antara mereka dan surga sehingga mereka binasa di neraka wal iyadzu billah.
✔️Bersambung...
http://telegram.me/dinulqoyyim
وكذا الصراط يمد فوق جهنم....
فمسلم ناج وأخر مهمل.
Demikian pula aku meyakini adanya Shirath (jembatan) yang dibentangkan di atas Jahannam....
Maka ada yang diselamatkan dan ada yang ditelantarkan.
🔻Shirath adalah jembatan yang dipancangkan pada hari kiamat di atas neraka Jahannam sebagaimana dalam Shahihain dari hadits Abu Hurairah :
ويضرب الصراط بين ظهري جهنم.
"Dan shirath diletakkan di antara dua punggung Jahannam".
⭕️Dan tentang shirath Allah berfirman :
وإن منكم إلا واردها.
"Dan tidaklah kalian melainkan akan mendatangi neraka dengan melewati shirath yang dibentangkan di atas Jahannam".
Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu berkata : "Semua manusia akan melewati shirath, dan mereka akan berdiri di dekat Neraka kemudian mereka melewati shirath sesuai dengan kadar amalan mereka".
🖊✒️Dan manusia akan melewati shirath ini sesuai dengan kadar amalan-amalan mereka, maka diantara mereka ada yang melewatinya seperti kilat yakni ia tidaklah tinggal di atas shirath melainkan seukuran kilat yang muncul di langit, dan diantara nereka ada yang melewatinya seperti angin dan diantara mereka ada yang melewatinya seperti kuda-kuda yang berlari kencang, dan diantara mereka ada yang lebih pelan dari itu hingga ada diantara mereka yang merangkak atau merayap, dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda :
فيمر منهم مثل البرق، وبعضهم مثل الفرس المضمر، وبعضهم يسعى، وبعضهم يمشي، وبعضهم يزحف.
"Maka diantara mereka ada yang melewati shirath semisal kilat, dan sebagian mereka semisal kuda pacuan, dan sebagian mereka berlari, dan sebagian mereka berjalan dan sebagian mereka merayap atau merangkak".
🖊✒️Dan kecepatan pada hari itu tidak ada kaitannya dengan kekuatan secara jasmani di dunia namun yang dijadikan tolak ukur adalah iman dan amalan shalih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
تجري بهم أعمالهم.
"Amalan-amalan mereka berjalan bersama mereka".
🔸Dan di dekat shirath ada kegelapan yang manusia berada di kegelapan tersebut lalu Allah memberikan kepada mereka cahaya sesuai dengan kadar iman dan amalan-amalan shalih mereka, dan shirath sendiri berada pada kegelapan oleh karena inilah tidak ada yang bisa melewatinya melainkan orang yang memiliki cahaya yang dengannya Allah menunjukinya dalam melewati shirath tersebut, Allah berfirman :
يسعى نورهم بين أيديهم.
"Cahaya mereka bersinar dihadapan mereka".
Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu berkata : "mereka melewati shirath sesuai dengan kadar amalan mereka, diantara mereka ada yang cahayanya semisal gunung, dan diantara mereka ada yang cahayanya seperti pohon kurma, dan diantara mereka ada yang cahayanya semisal laki-laki yang berdiri dan yang paling sedikit cahayanya adalah orang yang cahayanya berada di ibu jarinya dimana cahaya tersebut terkadang hidup dan terkadang padam".
👉🏻Dan diantara makar Allah terhadap kaum munafikin dan tipuanNya terhadap mereka -dan sifat berbuat makar dan tipuan terhadap orang yang berhak mendapatkannya adalah sifat yang terpuji dan tidak tercela- sebagaimana Allah berfirman :
ويمكرون ويمكر الله والله خير الماكرين.
"Dan mereka berbuat makar dan Allah akan membalas makar mereka dan Allah adalah sebaik-baik Dzat yang membalas makar".
Dan Allah berfirman :
يخادعون الله وهو خادعهم.
"Mereka menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka".
Diantara makar Allah terhadap kaum munafikin adalah bahwasanya kaum munafikin diberikan sedikit cahaya hingga tatkala mereka dekat dengan shirath dalam keadaan mereka sangat membutuhkan cahaya maka cahaya merekapun padam wal iyadzu billah maka mereka berkata kepada kaum mukminin :
انظرونا نقتبس من نوركم قيل ارجعوا وراءكم فالتمسوا نورا.
"Tunggulah kami agar kami mengambil cahaya kalian, dikatakan kepada mereka : kembalilah kalian ke belakang kalian lalu carilah cahaya".
Maka mereka kembali mencari cahaya lalu dipasang diantara mereka pagar/dinding yang menghalangi antara mereka dan surga sehingga mereka binasa di neraka wal iyadzu billah.
✔️Bersambung...
http://telegram.me/dinulqoyyim
الدين القيم
📂🗞PENJELASAN TERHADAP AQIDAH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH RAHIMAHULLAH (8) وكذا الصراط يمد فوق جهنم.... فمسلم ناج وأخر مهمل. Demikian pula aku meyakini adanya Shirath (jembatan) yang dibentangkan di atas Jahannam.... Maka ada yang diselamatkan dan ada yang…
✔️Lanjutan...
🔺Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imam Muslim dalam Shahihnya dari hadits Jabir dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda :
"Masing-masing dari manusia baik ia seorang munafik maupun seorang mukmin akan diberikan cahaya lalu mereka mengikuti cahaya tersebut dan di atas jembatan terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang menyambar orang-orang yang Allah kehendaki, kemudian padamlah cahaya kaum munafikin dan selamatlah kaum mukminin".
🔸Dan di dua sisi shirath berdirilah amanah dan ar rahim untuk menuntut haknya sehingga barangsiapa yang menunaikan amanat dan menyambung tali silaturrahim maka ia akan selamat dan barangsiapa yang menyia-nyiakan keduanya maka keduanya akan membinasakannya di Jahannam wal iyadzu billah sebagaimana ini datang dalam Shahih Muslim.
🖇Dan di atas kedua sisi shirath ada besi-besi pengait yang menyambar orang-orang yang diperintahkan untuk disambar dari kalangan orang-orang yang berbuat maksiat dengan meninggalkan perintahNya dan melakukan laranganNya.
📍Dan berdiri di atas shirath Nabi yang mulia lagi penyayang terhadap umatnya shallallahu alaihi wasallam lalu ia berdoa kepada Rabbnya : wahai Rabbku selamatkan, selamatkan.
🔖Dan Allah memiliki dua shirath yakni shirath di dunia berupa agamaNya, syariatNya, kitabNya dan sunnah NabiNya dan shirath di akhirat berupa jembatan yang dibentangkan di atas Jahannam.
⚡️Maka barangsiapa yang istiqamah di atas shirath di dunia maka Allah akan menolongnya dan mengokohkannya serta memudahkan baginya melewati shirath di akhirat dan keselamatan dari kengerian-kengerian pada hari kiamat dan barangsiapa yang menyia-nyiakan shirath di dunia maka ia akan dihinakan di hari kiamat sesuai dengan kadar penyia-nyiaan dia terhadap syariat.
💠Maka kita memohon kepada Allah agar Allah mengokohkan kita di atas jalan yang lurus di dunia dan mengokohkan kita di atas shirath di akhirat dan memberikan kepada kita keselamatan sesungguhnya Dia maha mulia, maha penyayang dan maha mengabulkan doa.
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya al Haddadi hafizhahullah.
http://www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
🔺Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imam Muslim dalam Shahihnya dari hadits Jabir dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda :
"Masing-masing dari manusia baik ia seorang munafik maupun seorang mukmin akan diberikan cahaya lalu mereka mengikuti cahaya tersebut dan di atas jembatan terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang menyambar orang-orang yang Allah kehendaki, kemudian padamlah cahaya kaum munafikin dan selamatlah kaum mukminin".
🔸Dan di dua sisi shirath berdirilah amanah dan ar rahim untuk menuntut haknya sehingga barangsiapa yang menunaikan amanat dan menyambung tali silaturrahim maka ia akan selamat dan barangsiapa yang menyia-nyiakan keduanya maka keduanya akan membinasakannya di Jahannam wal iyadzu billah sebagaimana ini datang dalam Shahih Muslim.
🖇Dan di atas kedua sisi shirath ada besi-besi pengait yang menyambar orang-orang yang diperintahkan untuk disambar dari kalangan orang-orang yang berbuat maksiat dengan meninggalkan perintahNya dan melakukan laranganNya.
📍Dan berdiri di atas shirath Nabi yang mulia lagi penyayang terhadap umatnya shallallahu alaihi wasallam lalu ia berdoa kepada Rabbnya : wahai Rabbku selamatkan, selamatkan.
🔖Dan Allah memiliki dua shirath yakni shirath di dunia berupa agamaNya, syariatNya, kitabNya dan sunnah NabiNya dan shirath di akhirat berupa jembatan yang dibentangkan di atas Jahannam.
⚡️Maka barangsiapa yang istiqamah di atas shirath di dunia maka Allah akan menolongnya dan mengokohkannya serta memudahkan baginya melewati shirath di akhirat dan keselamatan dari kengerian-kengerian pada hari kiamat dan barangsiapa yang menyia-nyiakan shirath di dunia maka ia akan dihinakan di hari kiamat sesuai dengan kadar penyia-nyiaan dia terhadap syariat.
💠Maka kita memohon kepada Allah agar Allah mengokohkan kita di atas jalan yang lurus di dunia dan mengokohkan kita di atas shirath di akhirat dan memberikan kepada kita keselamatan sesungguhnya Dia maha mulia, maha penyayang dan maha mengabulkan doa.
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya al Haddadi hafizhahullah.
http://www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
SEMOGA ALLAH MERAHMATI PARA DA'I YANG MENDAKWAHKAN TAUHID
💠Asy Syaikh Al Allamah Muhammad Taqiyyuddin Al Hilali rahimahullah berkata :
"Aku dulu mengajarkan kitab "Fathul Majid Syarhu Kitabit Tauhid" dan aku tidak meninggalkan untuk mengajarkannya semenjak aku tinggal di kota Miknas (Maroko) hingga aku menuju kota Madinah dimana aku mengkhatamkannya kemudian aku memulainya lagi dari awal".
📚Kitabud Da'wah ilallah fi Aqthar Mukhtalifah hal. 274.
Sumber : https://twitter.com/ahmedjelin/status/1226092588337442816?s=20
رحم الله دُعاة التوحيد وأثابهم فضله ورزقهم تحقيقه. قال الشيخُ محمد تقيُّ الدين الهلالي رحمه الله : وكنتُ أدرِّسُ كتاب فتح المجيد شرح كتاب التوحيد ولم أترك تدريسه قط منذ حللت #مكناس إلى أن توجهت إلى #المدينة أختمه ثم أبدؤه من جديد.
#كتاب الدعوة إلى الله في أقطار مختلفة ص 274
http://telegram.me/dinulqoyyim
💠Asy Syaikh Al Allamah Muhammad Taqiyyuddin Al Hilali rahimahullah berkata :
"Aku dulu mengajarkan kitab "Fathul Majid Syarhu Kitabit Tauhid" dan aku tidak meninggalkan untuk mengajarkannya semenjak aku tinggal di kota Miknas (Maroko) hingga aku menuju kota Madinah dimana aku mengkhatamkannya kemudian aku memulainya lagi dari awal".
📚Kitabud Da'wah ilallah fi Aqthar Mukhtalifah hal. 274.
Sumber : https://twitter.com/ahmedjelin/status/1226092588337442816?s=20
رحم الله دُعاة التوحيد وأثابهم فضله ورزقهم تحقيقه. قال الشيخُ محمد تقيُّ الدين الهلالي رحمه الله : وكنتُ أدرِّسُ كتاب فتح المجيد شرح كتاب التوحيد ولم أترك تدريسه قط منذ حللت #مكناس إلى أن توجهت إلى #المدينة أختمه ثم أبدؤه من جديد.
#كتاب الدعوة إلى الله في أقطار مختلفة ص 274
http://telegram.me/dinulqoyyim
X (formerly Twitter)
د. أحْمَـد بن حَمَـد جِـيْلان (@ahmedjelin) on X
رحم الله دُعاة التوحيد
وأثابهم فضله ورزقهم تحقيقه.
قال الشيخُ محمد تقيُّ الدين الهلالي رحمه الله : وكنتُ أدرِّسُ كتاب فتح المجيد شرح كتاب التوحيد ولم أترك تدريسه قط منذ حللت #مكناس إلى أن توجهت إلى #المدينة أختمه ثم أبدؤه من جديد.
📙 #كتاب الدعوة إلى الله…
وأثابهم فضله ورزقهم تحقيقه.
قال الشيخُ محمد تقيُّ الدين الهلالي رحمه الله : وكنتُ أدرِّسُ كتاب فتح المجيد شرح كتاب التوحيد ولم أترك تدريسه قط منذ حللت #مكناس إلى أن توجهت إلى #المدينة أختمه ثم أبدؤه من جديد.
📙 #كتاب الدعوة إلى الله…
📂💠SILSILAH NAZHAM MUTAMMIMAH DAN PENJELASAN RINGKAS TERHADAPNYA (1)
🗞Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali bin Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
الحمد لله الذي قد سهلا....
نظم المتممة حتى تسهلا.
(Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan) bagiku.
(Dalam menyusun nazham Al Mutammimah) yakni nazham terhadap kitab yang berjudul "Mutammimah Al Ajurrumiyyah fi Ulumil Arabiyyah" dalam ilmu bahasa arab karya Al Allamah Syamsuddin Muhammad bin Syeikh Muhammad Ar Ru'aini yang masyhur dengan sebutan Al Haththab Al Makki Al Maliki.
(Supaya mudah) yakni aku menyusun manzhumah terhadap kitab tersebut agar mudah bagi orang yang ingin menghafal ilmu (nahwu) ini; dikarenakan menghafal nazham (kumpulan bait-bait syair) jauh lebih mudah daripada menghafal natsr (lafazh yang bukan syair) sebagaimana ini telah diketahui.
📚Al Minnatur Radhiyyah fi Syarhil Bahjatil Mardhiyyah Nazhamul Mutammimatil Ajurrumiyyah -bait ke-1.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🗞Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali bin Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
الحمد لله الذي قد سهلا....
نظم المتممة حتى تسهلا.
(Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan) bagiku.
(Dalam menyusun nazham Al Mutammimah) yakni nazham terhadap kitab yang berjudul "Mutammimah Al Ajurrumiyyah fi Ulumil Arabiyyah" dalam ilmu bahasa arab karya Al Allamah Syamsuddin Muhammad bin Syeikh Muhammad Ar Ru'aini yang masyhur dengan sebutan Al Haththab Al Makki Al Maliki.
(Supaya mudah) yakni aku menyusun manzhumah terhadap kitab tersebut agar mudah bagi orang yang ingin menghafal ilmu (nahwu) ini; dikarenakan menghafal nazham (kumpulan bait-bait syair) jauh lebih mudah daripada menghafal natsr (lafazh yang bukan syair) sebagaimana ini telah diketahui.
📚Al Minnatur Radhiyyah fi Syarhil Bahjatil Mardhiyyah Nazhamul Mutammimatil Ajurrumiyyah -bait ke-1.
http://telegram.me/dinulqoyyim
🗞💠SILSILAH NAZHAM MUTAMMIMAH DAN PENJELASAN RINGKAS TERHADAPNYA (2)
📂Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali bin Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
سألني ذلك بعض الفضلا....
أجبته ابتغاء فضل من علا.
(Aku diminta oleh sebagian saudara-saudaraku yang mulia untuk menyusun nazham tersebut) yakni ini penjelasan tentang sebab disusunnya nazham terhadap Mutammimah.
(Aku memenuhinya) yakni aku memenuhi permintaannya.
(Dalam rangka mengharap keutamaan Dzat yang Maha Tinggi) yakni Dzat yang Maha tinggi kesempurnaanNya dan kemuliaanNya yaitu Allah Taala.
📚Al Minnatur Radhiyyah fi Syarhil Bahjatil Mardhiyyah Nazhamul Mutammimatil Ajurrumiyyah -bait ke-2.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📂Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali bin Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
سألني ذلك بعض الفضلا....
أجبته ابتغاء فضل من علا.
(Aku diminta oleh sebagian saudara-saudaraku yang mulia untuk menyusun nazham tersebut) yakni ini penjelasan tentang sebab disusunnya nazham terhadap Mutammimah.
(Aku memenuhinya) yakni aku memenuhi permintaannya.
(Dalam rangka mengharap keutamaan Dzat yang Maha Tinggi) yakni Dzat yang Maha tinggi kesempurnaanNya dan kemuliaanNya yaitu Allah Taala.
📚Al Minnatur Radhiyyah fi Syarhil Bahjatil Mardhiyyah Nazhamul Mutammimatil Ajurrumiyyah -bait ke-2.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📓سلسلة التعليق على لامية ابن تيمية(٩)📓
•والنار يصلاها الشقي بحكمة….
وكذا التقي إلى الجنان سيدخل.
يقرر الناظم في هذا البيت أن الجنة حق وأن النار حق ، وأن النار دار الأشقياء والجنة دار الأتقياء السعداء.
كما قال تعالى :
{فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ * فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ *خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ اوَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ }
فالنار يصلاها الشقي كما قال تعالى:
{لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى* الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى}
وقال تعالى:
{إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا }
-ودخول النار على نوعين:
•الأول: دخول مؤبد وهو في حق من مات على الكفر الأكبر والشرك الأكبر، أو الظلم الأكبر أو الفسوق الأكبر أو النفاق الأكبر
قال تعالى:
{إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيراً خَالِدِينَ}
وقال تعالى:
{كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ}
•الثاني: دخول مؤقت ، وهو في حق من دخلها من عصاة الموحدين، فيخرجون منها بعد انتهاء المدة التي قدرها الله لهم فيها ثم يخرجهم بشفاعة الشافعين من الملائكة والأنبياء والمؤمنين أو بمحض فضله، فيخرجون فحما قد احترقوا فيلقون في نهر الحياة ثم ينبتون ثم يدخلهم الله الجنة كما جاء في أحاديث الشفاعة ومنها حديث أبي سعيد، قال: قال رسول -ﷺ-:
«أما أهل النار الذين هم أهلها، فإنهم لا يموتون فيها ولا يحيون، ولكن ناس أصابتهم النار بذنوبهم – أو قال بخطاياهم – فأماتهم إماتة حتى إذا كانوا فحما، أذن بالشفاعة، فجيء بهم ضبائر ضبائر، فبثوا على أنهار الجنة، ثم قيل: يا أهل الجنة، أفيضوا عليهم، فينبتون نبات الحِبّة تكون في حَميل السيل »
متفق عليه.
-ومعنى ضبائر أي جماعات.
-والحبة بكسر الحاء اسم لبزور البقول والأعشاب البرية.
-وحميل السيل أي ما يحمله من الطين وغيره فتكون فيه الحبة فتنبت على شاطئ الوادي.
وأما دخول الجنة فهو نوع واحد إذ كل من يدخلها يدخلها دخولا مؤبدا لا خروج بعده والحمد لله على فضله كما قال تعالى:
{وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا}
وقال تعالى:
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ *جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ}
والمتقون هم الذين اجتنبوا الشرك وأخلصوا الدين لله وكذا اجتنبوا ما نهى الله عنه، وفعلوا ما أمر الله به حسب استطاعتهم.
قال تعالى:
{قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي* فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ* لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ *وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِ}
وعن أبي ذر -رضي الله عنه-، عن النبي -ﷺ- قال:
«أتاني جبريل فبشرني أنه من مات لا يشرك بالله شيئا دخل الجنة، قلت: وإن سرق، وإن زنى، قال: وإن سرق، وإن زنى» متفق عليه
وفي الصحيحين أيضاً عن معاذ بن جبل-رضي الله عنه- عن النبي -ﷺ- أنه قال: «وحق العباد على الله أن لا يعذب من مات لا يشرك بالله شيئاً».
كتبة/د.علي بن يحيي الحدادي
-حفظه الله-
🔗www.haddady.com
📲http://cutt.us/uf1Xq
•والنار يصلاها الشقي بحكمة….
وكذا التقي إلى الجنان سيدخل.
يقرر الناظم في هذا البيت أن الجنة حق وأن النار حق ، وأن النار دار الأشقياء والجنة دار الأتقياء السعداء.
كما قال تعالى :
{فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ * فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ *خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ اوَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ }
فالنار يصلاها الشقي كما قال تعالى:
{لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى* الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى}
وقال تعالى:
{إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا }
-ودخول النار على نوعين:
•الأول: دخول مؤبد وهو في حق من مات على الكفر الأكبر والشرك الأكبر، أو الظلم الأكبر أو الفسوق الأكبر أو النفاق الأكبر
قال تعالى:
{إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيراً خَالِدِينَ}
وقال تعالى:
{كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ}
•الثاني: دخول مؤقت ، وهو في حق من دخلها من عصاة الموحدين، فيخرجون منها بعد انتهاء المدة التي قدرها الله لهم فيها ثم يخرجهم بشفاعة الشافعين من الملائكة والأنبياء والمؤمنين أو بمحض فضله، فيخرجون فحما قد احترقوا فيلقون في نهر الحياة ثم ينبتون ثم يدخلهم الله الجنة كما جاء في أحاديث الشفاعة ومنها حديث أبي سعيد، قال: قال رسول -ﷺ-:
«أما أهل النار الذين هم أهلها، فإنهم لا يموتون فيها ولا يحيون، ولكن ناس أصابتهم النار بذنوبهم – أو قال بخطاياهم – فأماتهم إماتة حتى إذا كانوا فحما، أذن بالشفاعة، فجيء بهم ضبائر ضبائر، فبثوا على أنهار الجنة، ثم قيل: يا أهل الجنة، أفيضوا عليهم، فينبتون نبات الحِبّة تكون في حَميل السيل »
متفق عليه.
-ومعنى ضبائر أي جماعات.
-والحبة بكسر الحاء اسم لبزور البقول والأعشاب البرية.
-وحميل السيل أي ما يحمله من الطين وغيره فتكون فيه الحبة فتنبت على شاطئ الوادي.
وأما دخول الجنة فهو نوع واحد إذ كل من يدخلها يدخلها دخولا مؤبدا لا خروج بعده والحمد لله على فضله كما قال تعالى:
{وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا}
وقال تعالى:
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ *جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ}
والمتقون هم الذين اجتنبوا الشرك وأخلصوا الدين لله وكذا اجتنبوا ما نهى الله عنه، وفعلوا ما أمر الله به حسب استطاعتهم.
قال تعالى:
{قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي* فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ* لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ *وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِ}
وعن أبي ذر -رضي الله عنه-، عن النبي -ﷺ- قال:
«أتاني جبريل فبشرني أنه من مات لا يشرك بالله شيئا دخل الجنة، قلت: وإن سرق، وإن زنى، قال: وإن سرق، وإن زنى» متفق عليه
وفي الصحيحين أيضاً عن معاذ بن جبل-رضي الله عنه- عن النبي -ﷺ- أنه قال: «وحق العباد على الله أن لا يعذب من مات لا يشرك بالله شيئاً».
كتبة/د.علي بن يحيي الحدادي
-حفظه الله-
🔗www.haddady.com
📲http://cutt.us/uf1Xq
📂🗞SILSILAH PENJELASAN TENTANG AQIDAH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH RAHIMAHULLAH (9)
والنار يصلاها الشقي بحكمة....
وكذا التقي إلى الجنان سيدخل.
Dan neraka akan ditempati oleh orang yang sengsara dengan kebijaksanaan (Allah)...
Demikian pula orang yang bertakwa akan memasuki surga.
🔻Syaikhul islam dalam bait syair ini menetapkan bahwa surga benar adanya dan neraka benar adanya, dan bahwasanya neraka adalah negeri orang-orang yang sengsara dan surga adalah negeri orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang bahagia.
🔹Allah Taala berfirman :
{فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ * فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ *خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ اوَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ }
"Maka diantara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia. Maka adapun orang-orang yang sengsara maka berada di neraka dalam keadaan mereka mengeluarkan suara rintihan. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi kecuali Rabbmu berkehendak sesungguhnya Rabbmu Maha melakukan apa yang Dia inginkan. Dan adapun orang-orang yang berbahagia maka berada di Surga dalam keadaan mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi kecuali Rabbmu berkehendak sebagai pemberian yang tidak terputus".
⭕️Dan neraka akan ditempati oleh orang yang sengsara sebagaimana Allah Taala berfirman :
{لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى* الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى}
"Neraka tidak akan ditempati kecuali orang yang sengsara. Yaitu orang yang mendustakan dan berpaling.
🔸Dan Allah Taala berfirman :
{إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا }
"Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami maka akan kami masukkan mereka ke dalam neraka setiap kali kulit-kulit mereka hangus terbakar maka Kami ganti dengan kulit-kulit yang lain agar mereka terus merasakan azab sesungguhnya Allah Maha perkasa dan Maha bijaksana".
✔️Dan masuknya seseorang ke dalam neraka ada dua macam :
1⃣Yang pertama : masuk neraka secara kekal abadi dan ini bagi orang yang mati di atas kufur akbar dan syirik akbar atau kezhaliman yang besar atau kefasikan besar atau nifak akbar.
🔻Allah Taala berfirman :
{إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيراً خَالِدِينَ}
"Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan mempersiapkan bagi mereka neraka sa'ir mereka kekal di dalamnya".
🔹Dan Allah Taala berfirman :
{كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ}
"Demikianlah Allah memperlihatkan bagi mereka amalan-amalan (buruk) mereka sebagai bentuk penyesalan dan kesedihan atas mereka dan mereka tidak akan keluar dari neraka".
2⃣Yang kedua : masuk neraka dengan batasan waktu dan ini bagi orang yang memasukinya dari kalangan orang-orang yang bermaksiat dari orang-orang yang bertauhid, maka mereka keluar dari neraka setelah berakhir masa yang Allah tetapkan bagi mereka tinggal di dalamnya kemudian Allah mengeluarkan mereka dengan sebab syafaat orang-orang yang memberikan syafaat dari kalangan para Nabi atau kaum mukminin atau dengan semata-mata keutamaanNya, maka mereka keluar dalam keadaan seperti arang yang terbakar lalu mereka dilemparkan ke sungai kehidupan kemudian mereka tumbuh kemudian Allah masukkan mereka ke surga sebagaimana ini datang dalam hadits-hadits tentang syafaat.
والنار يصلاها الشقي بحكمة....
وكذا التقي إلى الجنان سيدخل.
Dan neraka akan ditempati oleh orang yang sengsara dengan kebijaksanaan (Allah)...
Demikian pula orang yang bertakwa akan memasuki surga.
🔻Syaikhul islam dalam bait syair ini menetapkan bahwa surga benar adanya dan neraka benar adanya, dan bahwasanya neraka adalah negeri orang-orang yang sengsara dan surga adalah negeri orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang bahagia.
🔹Allah Taala berfirman :
{فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ * فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ *خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ اوَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ }
"Maka diantara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia. Maka adapun orang-orang yang sengsara maka berada di neraka dalam keadaan mereka mengeluarkan suara rintihan. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi kecuali Rabbmu berkehendak sesungguhnya Rabbmu Maha melakukan apa yang Dia inginkan. Dan adapun orang-orang yang berbahagia maka berada di Surga dalam keadaan mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi kecuali Rabbmu berkehendak sebagai pemberian yang tidak terputus".
⭕️Dan neraka akan ditempati oleh orang yang sengsara sebagaimana Allah Taala berfirman :
{لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى* الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى}
"Neraka tidak akan ditempati kecuali orang yang sengsara. Yaitu orang yang mendustakan dan berpaling.
🔸Dan Allah Taala berfirman :
{إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا }
"Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami maka akan kami masukkan mereka ke dalam neraka setiap kali kulit-kulit mereka hangus terbakar maka Kami ganti dengan kulit-kulit yang lain agar mereka terus merasakan azab sesungguhnya Allah Maha perkasa dan Maha bijaksana".
✔️Dan masuknya seseorang ke dalam neraka ada dua macam :
1⃣Yang pertama : masuk neraka secara kekal abadi dan ini bagi orang yang mati di atas kufur akbar dan syirik akbar atau kezhaliman yang besar atau kefasikan besar atau nifak akbar.
🔻Allah Taala berfirman :
{إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيراً خَالِدِينَ}
"Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan mempersiapkan bagi mereka neraka sa'ir mereka kekal di dalamnya".
🔹Dan Allah Taala berfirman :
{كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ}
"Demikianlah Allah memperlihatkan bagi mereka amalan-amalan (buruk) mereka sebagai bentuk penyesalan dan kesedihan atas mereka dan mereka tidak akan keluar dari neraka".
2⃣Yang kedua : masuk neraka dengan batasan waktu dan ini bagi orang yang memasukinya dari kalangan orang-orang yang bermaksiat dari orang-orang yang bertauhid, maka mereka keluar dari neraka setelah berakhir masa yang Allah tetapkan bagi mereka tinggal di dalamnya kemudian Allah mengeluarkan mereka dengan sebab syafaat orang-orang yang memberikan syafaat dari kalangan para Nabi atau kaum mukminin atau dengan semata-mata keutamaanNya, maka mereka keluar dalam keadaan seperti arang yang terbakar lalu mereka dilemparkan ke sungai kehidupan kemudian mereka tumbuh kemudian Allah masukkan mereka ke surga sebagaimana ini datang dalam hadits-hadits tentang syafaat.
💠Diantara hadits-hadits tersebut adalah hadits Abu Sa'id radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Adapun penduduk neraka yang ditakdirkan sebagai penghuninya maka mereka tidak akan mati di dalamnya dan tidak pula hidup, namun ada sekelompok orang yang dimasukkan ke dalam neraka disebabkan dosa-dosa mereka lalu Allah matikan mereka hingga mereka menjadi arang maka diizinkanlah untuk diberikan syafaat, maka didatangkanlah mereka secara berkelompok-kelompok, lalu mereka dilemparkan ke sungai-sungai surga, kemudian dikatakan : wahai penduduk surga tuangkanlah air atas mereka, maka merekapun tumbuh seperti tumbuhnya benih yang berada di lumpur".
📍Adapun masuknya seseorang ke dalam surga maka ada satu macam karena setiap orang yang memasukinya maka ia akan masuk ke dalamnya secara kekal abadi dan tidak akan keluar setelahnya walhamdulillah ala fadhlih sebagaimana firman Allah Taala :
{وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا}
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal shalih maka Kami akan masukkan mereka ke surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya selamanya sebagai janji Allah yang benar dan tidak ada yang lebih jujur ucapannya daripada Allah.
🔸Dan Allah Taala berfirman :
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ *جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ}
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih merekalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka adalah surga adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya selamanya Allah meridhai mereka dan mereka ridha terhadapNya itu diperuntukkan bagi orang-orang yang takut kepada Rabbnya".
🔻Dan orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang menjauhi kesyirikan dan mengikhlaskan amalan untuk Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah serta mereka melakukan apa yang Allah perintahkan sesuai dengan kemampuan mereka.
Allah Taala berfirman :
{قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي* فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ* لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ *وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِ}
🔺Dan dari Abu Dzarr radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda : Jibril pernah mendatangiku lalu ia memberi kabar gembira kepadaku bahwasanya barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada Allah maka ia akan masuk Surga, aku bertanya : walaupun ia mencuri, dan walaupun ia berzina ? ia menjawab : ya, walaupun ia mencuri dan walaupun ia berzina". Muttafaqun alaih.
🗞Dan dalam shahihain dari Muadz bin Jabal radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Dan hak hamba atas Allah adalah Dia tidak akan mengazab orang-orang yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun".
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://🔗www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
📍Adapun masuknya seseorang ke dalam surga maka ada satu macam karena setiap orang yang memasukinya maka ia akan masuk ke dalamnya secara kekal abadi dan tidak akan keluar setelahnya walhamdulillah ala fadhlih sebagaimana firman Allah Taala :
{وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا}
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal shalih maka Kami akan masukkan mereka ke surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya selamanya sebagai janji Allah yang benar dan tidak ada yang lebih jujur ucapannya daripada Allah.
🔸Dan Allah Taala berfirman :
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ *جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ}
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih merekalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka adalah surga adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya selamanya Allah meridhai mereka dan mereka ridha terhadapNya itu diperuntukkan bagi orang-orang yang takut kepada Rabbnya".
🔻Dan orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang menjauhi kesyirikan dan mengikhlaskan amalan untuk Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah serta mereka melakukan apa yang Allah perintahkan sesuai dengan kemampuan mereka.
Allah Taala berfirman :
{قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي* فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ* لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ *وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِ}
🔺Dan dari Abu Dzarr radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda : Jibril pernah mendatangiku lalu ia memberi kabar gembira kepadaku bahwasanya barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada Allah maka ia akan masuk Surga, aku bertanya : walaupun ia mencuri, dan walaupun ia berzina ? ia menjawab : ya, walaupun ia mencuri dan walaupun ia berzina". Muttafaqun alaih.
🗞Dan dalam shahihain dari Muadz bin Jabal radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Dan hak hamba atas Allah adalah Dia tidak akan mengazab orang-orang yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun".
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://🔗www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
🗞💠SILSILAH NAZHAM MUTAMMIMAH DAN PENJELASAN RINGKAS TERHADAPNYA (3)
📂Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali bin Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
مصليا مسلما على الذي....
بعث رحمة لكل محتذي.
(Dengan aku mengucapkan shalawat dan salam atas seseorang yang diutus)
(Sebagai rahmat bagi setiap orang yang mengikuti beliau) yakni agar Allah merahmati setiap orang yang meneladani beliau dan mengikuti sunnahnya dengan sebab diutusnya beliau.
📚Al Minnatur Radhiyyah fi Syarhil Bahjatil Mardhiyyah Nazhamul Mutammimatil Ajurrumiyyah -bait ke-3.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📂Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali bin Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
مصليا مسلما على الذي....
بعث رحمة لكل محتذي.
(Dengan aku mengucapkan shalawat dan salam atas seseorang yang diutus)
(Sebagai rahmat bagi setiap orang yang mengikuti beliau) yakni agar Allah merahmati setiap orang yang meneladani beliau dan mengikuti sunnahnya dengan sebab diutusnya beliau.
📚Al Minnatur Radhiyyah fi Syarhil Bahjatil Mardhiyyah Nazhamul Mutammimatil Ajurrumiyyah -bait ke-3.
http://telegram.me/dinulqoyyim
💠🗞SILSILAH NAZHAM MUTAMMIMAH DAN PENJELASAN RINGKAS TERHADAPNYA (4)
📂Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali bin Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
سميته بالبهجة المرضية...
مدنية المسائل النحوية.
(Aku menamakannya) yakni nazham tersebut.
(Dengan nama "Al Bahjatul Mardhiyyah" (nazham yang memiliki keindahan yang diridhai) ).
(Dalam keadaan nazham ini mendekatkan permasalahan-permasalahan tentang ilmu nahwu) dan ia merupakan ilmu bahasa arab yang paling bermanfaat; sebab dengan ilmu ini bisa dipahami semua ilmu bahasa arab.
📚Al Minnatur Radhiyyah fi Syarhil Bahjatil Mardhiyyah Nazhamul Mutammimatil Ajurrumiyyah -bait ke-4.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📂Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Ali bin Adam Al Ityubi hafizhahullah berkata :
سميته بالبهجة المرضية...
مدنية المسائل النحوية.
(Aku menamakannya) yakni nazham tersebut.
(Dengan nama "Al Bahjatul Mardhiyyah" (nazham yang memiliki keindahan yang diridhai) ).
(Dalam keadaan nazham ini mendekatkan permasalahan-permasalahan tentang ilmu nahwu) dan ia merupakan ilmu bahasa arab yang paling bermanfaat; sebab dengan ilmu ini bisa dipahami semua ilmu bahasa arab.
📚Al Minnatur Radhiyyah fi Syarhil Bahjatil Mardhiyyah Nazhamul Mutammimatil Ajurrumiyyah -bait ke-4.
http://telegram.me/dinulqoyyim
📓سلسلة التعليق على لامية ابن تيمية(١٠)📓
•ولكل حي عاقل في قبره …
عمل يقارنه هناك ويسأل.
يقرر الناظم -رحمه الله- في هذا البيت مسألة من مسائل الغيب مما يكون في عالم البرزخ وهي المدة بين الموت وبين البعث والنشور، وذلك أن العبد إذا حمل إلى قبره تبعه في الغالب أهله وماله
(مثل سيارته التي يحمل فيها أو يأتي فيها ولده، ومثل بشته أو لحافه الذي يوضع على نعشه ونحو ذلك) وقد لا يتبعه أهل ولا مال. وإنما يتبعه عمله فقط.
عن أنس بن مالك -رضي الله عنه- قال : «يتبع الميت ثلاثة، فيرجع اثنان ويبقى واحد، يتبعه أهله وماله وعمله، فيرجع أهله وماله ويبقى عمله» متفق عليه.
ثم تختلف حال أهل القبور فأما العبد المؤمن فإذا وضع في قبره ردت إليه روحه فيأتيه “ملكان فيجلسانه فيقولان له: من ربك. فيقول: ربي الله. فيقولان له: ما دينك. فيقول: ديني الإسلام فيقولان له ما هذا الرجل الذي بعث فيكم فيقول هو رسول الله -ﷺ- فيقولان له: وما علمك فيقول: قرأت كتاب الله فآمنت به وصدقت فينادى مناد في السماء ان صدق عبدي فافرشوه من الجنة وألبسوه من الجنة وافتحوا له بابا إلى الجنة قال فيأتيه من روحها وطيبها ويفسح له في قبره مد بصره قال ويأتيه رجل حسن الوجه حسن الثياب طيب الريح فيقول أبشر بالذي يسرك هذا يومك الذي كنت توعد فيقول له من أنت فوجهك الوجه يجئ بالخير فيقول أنا عملك الصالح فيقول رب أقم الساعة حتى أرجع إلى أهلي ومالي”
وأما العبد الكافر أو الفاجر فيأتيه “ملكان فيجلسانه فيقولان له من ربك فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان له ما دينك فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان له ما هذا الرجل الذي بعث فيكم فيقول هاه هاه لا أدري فينادى مناد من السماء ان كذب فافرشوا له من النار وافتحوا له بابا إلى النار فيأتيه من حرها وسمومها ويضيق عليه قبره حتى تختلف فيه أضلاعه ويأتيه رجل قبيح الوجه قبيح الثياب منتن الريح فيقول أبشر بالذي يسوءك هذا يومك الذي كنت توعد فيقول من أنت فوجهك الوجه يجئ بالشر فيقول أنا عملك الخبيث فيقول رب لا تقم الساعة”
رواه أحمد في مسنده من حديث البراء بن عازب.
•هذا اعتقاد الشافعي ومالك ….
وأبي حنيفة ثم أحمد ينقل
•فإن اتبعت سبيلهم فموفق ….
وان ابتدعت فما عليك معول
يقرر الناظم أن هذه القضايا العقدية التي نظمها ليست عقيدة من عند نفسه ولكنها عقيدة مأخوذة من الكتاب والسنة فهي مبنية على الاتباع لا على الاجتهاد والابتداع لذا توارثها السلف الصالح جيلاً بعد جيل لا يختلفون فيها لأن المصدر واحد وقد نص على بعض أئمة الإسلام وهم الأئمة الأربعة المتبعة مذاهبهم الفقهية في أكثر بلاد المسلمين وهم الائمة :
أبو حنيفة النعمان المتوفى سنة ١٥٠ه ، و مالك بن أنس المتوفى سنة ١٧٩ه ، ومحمد بن إدريس الشافعي المتوفى سنة ٢٠٤هـ .
وأحمد بن محمد بن حنبل المتوفى سنة ٢٤١هـ .
وهي عقيدة من سبقهم من أئمة السنة وعقيدة من جاء بعدهم، ومن أراد السلامة والسعادة فعليه أن يسلك سبيلهم ويقتفي اثرهم، وما غلط فيه الفرد والواحد من الأئمة وأهل العلم فلا يتابع في غلطه كما غلط الأحناف في تعريف الإيمان فأخرجوا منه الأعمال.
نسأل الله تعالى أن يفقهنا في دينه وأن يثبتنا على الإسلام والسنة وأن يجنبنا طرق الزيغ والبدعة.
ونسأله سبحانه أن يرحم ناظم هذه الأبيات سواء كان شيخ الإسلام ابن تيمة أو غيره فهي منظومة قيمة تقرر ما كان عليه سلف الأمة والله أعلم وصلى الله وسلم على عبده ورسوله وعلى آله وصحبه والحمد لله رب العالمين.
🔗www.haddady.com
📲http://cutt.us/uf1Xq
•ولكل حي عاقل في قبره …
عمل يقارنه هناك ويسأل.
يقرر الناظم -رحمه الله- في هذا البيت مسألة من مسائل الغيب مما يكون في عالم البرزخ وهي المدة بين الموت وبين البعث والنشور، وذلك أن العبد إذا حمل إلى قبره تبعه في الغالب أهله وماله
(مثل سيارته التي يحمل فيها أو يأتي فيها ولده، ومثل بشته أو لحافه الذي يوضع على نعشه ونحو ذلك) وقد لا يتبعه أهل ولا مال. وإنما يتبعه عمله فقط.
عن أنس بن مالك -رضي الله عنه- قال : «يتبع الميت ثلاثة، فيرجع اثنان ويبقى واحد، يتبعه أهله وماله وعمله، فيرجع أهله وماله ويبقى عمله» متفق عليه.
ثم تختلف حال أهل القبور فأما العبد المؤمن فإذا وضع في قبره ردت إليه روحه فيأتيه “ملكان فيجلسانه فيقولان له: من ربك. فيقول: ربي الله. فيقولان له: ما دينك. فيقول: ديني الإسلام فيقولان له ما هذا الرجل الذي بعث فيكم فيقول هو رسول الله -ﷺ- فيقولان له: وما علمك فيقول: قرأت كتاب الله فآمنت به وصدقت فينادى مناد في السماء ان صدق عبدي فافرشوه من الجنة وألبسوه من الجنة وافتحوا له بابا إلى الجنة قال فيأتيه من روحها وطيبها ويفسح له في قبره مد بصره قال ويأتيه رجل حسن الوجه حسن الثياب طيب الريح فيقول أبشر بالذي يسرك هذا يومك الذي كنت توعد فيقول له من أنت فوجهك الوجه يجئ بالخير فيقول أنا عملك الصالح فيقول رب أقم الساعة حتى أرجع إلى أهلي ومالي”
وأما العبد الكافر أو الفاجر فيأتيه “ملكان فيجلسانه فيقولان له من ربك فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان له ما دينك فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان له ما هذا الرجل الذي بعث فيكم فيقول هاه هاه لا أدري فينادى مناد من السماء ان كذب فافرشوا له من النار وافتحوا له بابا إلى النار فيأتيه من حرها وسمومها ويضيق عليه قبره حتى تختلف فيه أضلاعه ويأتيه رجل قبيح الوجه قبيح الثياب منتن الريح فيقول أبشر بالذي يسوءك هذا يومك الذي كنت توعد فيقول من أنت فوجهك الوجه يجئ بالشر فيقول أنا عملك الخبيث فيقول رب لا تقم الساعة”
رواه أحمد في مسنده من حديث البراء بن عازب.
•هذا اعتقاد الشافعي ومالك ….
وأبي حنيفة ثم أحمد ينقل
•فإن اتبعت سبيلهم فموفق ….
وان ابتدعت فما عليك معول
يقرر الناظم أن هذه القضايا العقدية التي نظمها ليست عقيدة من عند نفسه ولكنها عقيدة مأخوذة من الكتاب والسنة فهي مبنية على الاتباع لا على الاجتهاد والابتداع لذا توارثها السلف الصالح جيلاً بعد جيل لا يختلفون فيها لأن المصدر واحد وقد نص على بعض أئمة الإسلام وهم الأئمة الأربعة المتبعة مذاهبهم الفقهية في أكثر بلاد المسلمين وهم الائمة :
أبو حنيفة النعمان المتوفى سنة ١٥٠ه ، و مالك بن أنس المتوفى سنة ١٧٩ه ، ومحمد بن إدريس الشافعي المتوفى سنة ٢٠٤هـ .
وأحمد بن محمد بن حنبل المتوفى سنة ٢٤١هـ .
وهي عقيدة من سبقهم من أئمة السنة وعقيدة من جاء بعدهم، ومن أراد السلامة والسعادة فعليه أن يسلك سبيلهم ويقتفي اثرهم، وما غلط فيه الفرد والواحد من الأئمة وأهل العلم فلا يتابع في غلطه كما غلط الأحناف في تعريف الإيمان فأخرجوا منه الأعمال.
نسأل الله تعالى أن يفقهنا في دينه وأن يثبتنا على الإسلام والسنة وأن يجنبنا طرق الزيغ والبدعة.
ونسأله سبحانه أن يرحم ناظم هذه الأبيات سواء كان شيخ الإسلام ابن تيمة أو غيره فهي منظومة قيمة تقرر ما كان عليه سلف الأمة والله أعلم وصلى الله وسلم على عبده ورسوله وعلى آله وصحبه والحمد لله رب العالمين.
🔗www.haddady.com
📲http://cutt.us/uf1Xq
📂🗞SILSILAH PENJELASAN TENTANG AQIDAH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH RAHIMAHULLAH (10)
ولكل حي عاقل في قبره.....
عمل يقارنه هناك ويسأل.
Dan setiap orang yang hidup lagi berakal di kuburnya....
Akan ditemani oleh amalannya disana dan akan ditanya.
💠Syaikhul Islam rahimahullah dalam bait syair ini menetapkan salah satu permasalahan tentang perkara ghaib yang akan terjadi di alam barzakh yang merupakan alam yang berada di masa antara kematian seseorang dan dibangkitkannya manusia pada hari kiamat, hal itu tatkala seorang hamba dibawa ke kuburnya maka pada umumnya akan diikuti oleh keluarganya dan hartanya (seperti mobilnya yang ia diangkut di dalamnya dan semisal selimut yang diletakkan di atas kerandanya dan semisal itu) dan terkadang tidak diikuti oleh keluarganya dan tidak pula hartanya namun hanya diikuti amalannya saja.
🔻Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu ia bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"يتبع الميت ثلاثة، فيرجع اثنان ويبقى واحد، يتبعه أهله وماله وعمله، فيرجع أهله وماله ويبقى عمله".
"Mayyit akan diikuti oleh tiga hal, dua hal akan kembali dan satu yang tersisa yakni ia akan diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalannya, lalu kembalilah keluarganya dan hartanya dan tersisa amalannya". Muttafaqun alaih.
⭕️Kemudian para penghuni kubur berbeda-beda keadaannya, maka adapun seorang hamba yang mukmin jika ia diletakkan di kuburnya maka ruhnya dikembalikan kepadanya lalu ia akan didatangi oleh dua malaikat lalu keduanya mendudukkannya dan keduanya bertanya kepadanya : siapa Rabbmu ?, maka ia menjawab : Rabbku Allah. Lalu keduanya bertanya kepadanya : apa agamamu ?, maka ia menjawab : agamaku islam, lalu ia bertanya kepadanya : siapa lelaki yang diutus di tengah-tengah kalian ? maka ia menjawab : ia adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, lalu keduanya bertanya kepadanya : apa ilmumu ? maka ia menjawab : aku membaca kitabullah lalu akau mengimaninya dan membenarkannya, maka ada yang menyeru dari atas langit : telah jujur hambaku maka hamparkanlah baginya hamparan dari surga, pakaikankanlah ia dengan pakaian dari surga dan bukakanlah baginya pintu menuju surga lalu ia mendapati aroma surga dan harumnya surga dan dilapangkan kubur baginya sejauh matanya memandang dan ia akan didatangi oleh seorang lelaki yang bagus rupanya dan bagus bajunya serta aromanya harum lalu ia mengatakan : bergembiralah dengan hal yang membuatmu senang, inilah hari yang engkau dijanjikan untuk mendapatkannya lalu mayyit yang beriman tersebut bertanya : siapa engkau, wajahmu adalah wajah yang datang dengan kebaikan, maka ia menjawab : aku adalah amalan shalihmu, maka mayyit tersebut berkata : wahai Rabbku segerakanlah hari kiamat supaya aku kembali kepada keluargaku dan hartaku.
🔸Adapun seorang hamba yang kafir atau fajir maka ia akan didatangi oleh dua orang malaikat lalu keduanya mendudukkannya dan mengatakan kepadanya : siapa Rabbmu ? maka ia menjawab : hah hah aku tidak tahu, lalu keduanya bertanya kepadanya : apa agamamu ? maka ia menjawab : hah hah aku tidak tahu, lalu keduanya bertanya kepadanya : siapa lelaki ini yang diutus di tengah-tengah kalian ? maka ia menjawab : hah hah aku tidak tahu, maka ada yang memanggil dari atas langit : telah berdusta (salah) dia, maka hamparkanlah baginya hamparan dari neraka, dan bukakan baginya pintu menuju neraka maka ia mendapati panasnya neraka dan disempitkan kubur atasnya hingga tulang rusuknya remuk dan ia didatangi oleh seseorang yang buruk rupanya dan buruk bajunya serta bau busuk aromanya lalu ia berkata : bergembiralah dengan sesuatu yang membuatmu buruk, inilah hari yang dijanjikan bagimu, maka mayyit yang kafir atau fajir tersebut berkata : siapa engkau, wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan ? maka ia menjawab : aku amalanmu yang jelek, maka ia berkata : wahai Rabbku jangan engkau datangkan hari kiamat". Hadits riwayat Ahmad dalam musnadnya dari hadits Al Barra' bin Azib.
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://🔗www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
ولكل حي عاقل في قبره.....
عمل يقارنه هناك ويسأل.
Dan setiap orang yang hidup lagi berakal di kuburnya....
Akan ditemani oleh amalannya disana dan akan ditanya.
💠Syaikhul Islam rahimahullah dalam bait syair ini menetapkan salah satu permasalahan tentang perkara ghaib yang akan terjadi di alam barzakh yang merupakan alam yang berada di masa antara kematian seseorang dan dibangkitkannya manusia pada hari kiamat, hal itu tatkala seorang hamba dibawa ke kuburnya maka pada umumnya akan diikuti oleh keluarganya dan hartanya (seperti mobilnya yang ia diangkut di dalamnya dan semisal selimut yang diletakkan di atas kerandanya dan semisal itu) dan terkadang tidak diikuti oleh keluarganya dan tidak pula hartanya namun hanya diikuti amalannya saja.
🔻Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu ia bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"يتبع الميت ثلاثة، فيرجع اثنان ويبقى واحد، يتبعه أهله وماله وعمله، فيرجع أهله وماله ويبقى عمله".
"Mayyit akan diikuti oleh tiga hal, dua hal akan kembali dan satu yang tersisa yakni ia akan diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalannya, lalu kembalilah keluarganya dan hartanya dan tersisa amalannya". Muttafaqun alaih.
⭕️Kemudian para penghuni kubur berbeda-beda keadaannya, maka adapun seorang hamba yang mukmin jika ia diletakkan di kuburnya maka ruhnya dikembalikan kepadanya lalu ia akan didatangi oleh dua malaikat lalu keduanya mendudukkannya dan keduanya bertanya kepadanya : siapa Rabbmu ?, maka ia menjawab : Rabbku Allah. Lalu keduanya bertanya kepadanya : apa agamamu ?, maka ia menjawab : agamaku islam, lalu ia bertanya kepadanya : siapa lelaki yang diutus di tengah-tengah kalian ? maka ia menjawab : ia adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, lalu keduanya bertanya kepadanya : apa ilmumu ? maka ia menjawab : aku membaca kitabullah lalu akau mengimaninya dan membenarkannya, maka ada yang menyeru dari atas langit : telah jujur hambaku maka hamparkanlah baginya hamparan dari surga, pakaikankanlah ia dengan pakaian dari surga dan bukakanlah baginya pintu menuju surga lalu ia mendapati aroma surga dan harumnya surga dan dilapangkan kubur baginya sejauh matanya memandang dan ia akan didatangi oleh seorang lelaki yang bagus rupanya dan bagus bajunya serta aromanya harum lalu ia mengatakan : bergembiralah dengan hal yang membuatmu senang, inilah hari yang engkau dijanjikan untuk mendapatkannya lalu mayyit yang beriman tersebut bertanya : siapa engkau, wajahmu adalah wajah yang datang dengan kebaikan, maka ia menjawab : aku adalah amalan shalihmu, maka mayyit tersebut berkata : wahai Rabbku segerakanlah hari kiamat supaya aku kembali kepada keluargaku dan hartaku.
🔸Adapun seorang hamba yang kafir atau fajir maka ia akan didatangi oleh dua orang malaikat lalu keduanya mendudukkannya dan mengatakan kepadanya : siapa Rabbmu ? maka ia menjawab : hah hah aku tidak tahu, lalu keduanya bertanya kepadanya : apa agamamu ? maka ia menjawab : hah hah aku tidak tahu, lalu keduanya bertanya kepadanya : siapa lelaki ini yang diutus di tengah-tengah kalian ? maka ia menjawab : hah hah aku tidak tahu, maka ada yang memanggil dari atas langit : telah berdusta (salah) dia, maka hamparkanlah baginya hamparan dari neraka, dan bukakan baginya pintu menuju neraka maka ia mendapati panasnya neraka dan disempitkan kubur atasnya hingga tulang rusuknya remuk dan ia didatangi oleh seseorang yang buruk rupanya dan buruk bajunya serta bau busuk aromanya lalu ia berkata : bergembiralah dengan sesuatu yang membuatmu buruk, inilah hari yang dijanjikan bagimu, maka mayyit yang kafir atau fajir tersebut berkata : siapa engkau, wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan ? maka ia menjawab : aku amalanmu yang jelek, maka ia berkata : wahai Rabbku jangan engkau datangkan hari kiamat". Hadits riwayat Ahmad dalam musnadnya dari hadits Al Barra' bin Azib.
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://🔗www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
📂🗞SILSILAH PENJELASAN TENTANG AQIDAH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH RAHIMAHULLAH (11/BAG. TERAKHIR)
هذا اعتقاد الشافعي ومالك.....
وأبي حنيفة ثم أحمد ينقل.
فإن اتبعت سبيلهم فموفق....
وإن ابتدعت فما عليك معول.
Ini merupakan keyakinan Asy Syafi'i dan Malik....
Dan Abu Hanifah kemudian Ahmad yang dinukil dari mereka....
Maka jika engkau mengikuti jalan mereka maka engkau diberi taufik...
Dan jika engkau berbuat kebid'ahan maka engkau tidak akan dipercaya.
🖇Syaikhul Islam rahimahullah menjelaskan bahwa permasalahan-permasalahan tentang aqidah yang beliau susun bukanlah aqidah dari diri beliau sendiri namun aqidah yang diambil dari Al Quran dan As Sunnah maka aqidah beliau ini dibangun di atas ittiba' bukan di atas ijtihad dan ibtida', oleh karena inilah salafus shalih mewariskan aqidah ini pada generasi-generasi selanjutnya dimana mereka tidak berselisih tentangnya dikarenakan sumbernya satu dan sungguh beliau menyebutkan sebagian ulama islam yaitu para imam yang empat yang diikuti madzhab-madzhab mereka dalam fiqih di kebanyakan negeri-negeri kaum muslimin, dan mereka adalah :
Abu Hanifah An Nu'man wafat pada tahun 150 H, Malik bin Anas wafat pada tahun 179 H, Muhammad bin Idris Asy Syafi'i wafat pada tahun 204 H, dan Ahmad bin Muhammad bin Hanbal wafat pada tahun 241 H.
⭕️Dan ini merupakan aqidah para ulama sunnah yang mendahului mereka dan aqidah para ulama setelah mereka, dan barangsiapa menginginkan keselamatan dan kebahagiaan maka hendaklah ia menempuh jalan mereka dan mengikuti jejak langkah mereka, dan kesalahan individu dari para aimmah dan ulama tidak boleh diikuti sebagaimana Al Ahnaf (pengikut madzhab Abu Hanifah) terjatuh dalam kesalahan dalam mendefinisikan iman sehingga mereka mengeluarkan amalan dari definisi iman.
🔸Kita memohon kepada Allah agar memahamkan kita dalam urusan agamaNya dan mengokohkan kita di atas islam dan sunnah serta menjauhkan kita dari jalan-jalan penyimpangan dan kebid'ahan.
🔺Dan kita memohon kepadaNya agar merahmati penyusun bait-bait syair ini baik itu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah atau selain beliau maka nazham ini begitu berharga dimana ia menetapkan keyakinan para salaful ummah wallahu a'lam.
وصلى الله وسلم على عبده ورسوله وعلى آله وصحبه والحمد لله رب العالمين.
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://🔗www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim
هذا اعتقاد الشافعي ومالك.....
وأبي حنيفة ثم أحمد ينقل.
فإن اتبعت سبيلهم فموفق....
وإن ابتدعت فما عليك معول.
Ini merupakan keyakinan Asy Syafi'i dan Malik....
Dan Abu Hanifah kemudian Ahmad yang dinukil dari mereka....
Maka jika engkau mengikuti jalan mereka maka engkau diberi taufik...
Dan jika engkau berbuat kebid'ahan maka engkau tidak akan dipercaya.
🖇Syaikhul Islam rahimahullah menjelaskan bahwa permasalahan-permasalahan tentang aqidah yang beliau susun bukanlah aqidah dari diri beliau sendiri namun aqidah yang diambil dari Al Quran dan As Sunnah maka aqidah beliau ini dibangun di atas ittiba' bukan di atas ijtihad dan ibtida', oleh karena inilah salafus shalih mewariskan aqidah ini pada generasi-generasi selanjutnya dimana mereka tidak berselisih tentangnya dikarenakan sumbernya satu dan sungguh beliau menyebutkan sebagian ulama islam yaitu para imam yang empat yang diikuti madzhab-madzhab mereka dalam fiqih di kebanyakan negeri-negeri kaum muslimin, dan mereka adalah :
Abu Hanifah An Nu'man wafat pada tahun 150 H, Malik bin Anas wafat pada tahun 179 H, Muhammad bin Idris Asy Syafi'i wafat pada tahun 204 H, dan Ahmad bin Muhammad bin Hanbal wafat pada tahun 241 H.
⭕️Dan ini merupakan aqidah para ulama sunnah yang mendahului mereka dan aqidah para ulama setelah mereka, dan barangsiapa menginginkan keselamatan dan kebahagiaan maka hendaklah ia menempuh jalan mereka dan mengikuti jejak langkah mereka, dan kesalahan individu dari para aimmah dan ulama tidak boleh diikuti sebagaimana Al Ahnaf (pengikut madzhab Abu Hanifah) terjatuh dalam kesalahan dalam mendefinisikan iman sehingga mereka mengeluarkan amalan dari definisi iman.
🔸Kita memohon kepada Allah agar memahamkan kita dalam urusan agamaNya dan mengokohkan kita di atas islam dan sunnah serta menjauhkan kita dari jalan-jalan penyimpangan dan kebid'ahan.
🔺Dan kita memohon kepadaNya agar merahmati penyusun bait-bait syair ini baik itu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah atau selain beliau maka nazham ini begitu berharga dimana ia menetapkan keyakinan para salaful ummah wallahu a'lam.
وصلى الله وسلم على عبده ورسوله وعلى آله وصحبه والحمد لله رب العالمين.
✍Ditulis oleh
Dr. Ali bin Yahya Al Haddadi hafizhahullah.
http://🔗www.haddady.com
http://telegram.me/dinulqoyyim