BBG Al-ilmu
883 subscribers
27 photos
5 videos
3 files
405 links
Menebar cahaya sunnah, group medsos berawal dari grup bbm Al-ilmu
Download Telegram
💌 Firáun oh Firáun.

Pernahkah engkau melihat foto atau vidio Firáun yang telah menjadi mumi?

Tahukah anda bahwa wajah yang begitu buruk, dan membujur kaku tak berdaya, dahulunya adalah orang paling berkuasa di dunia?

Namun apalah arti semua kekuasaan yang pernah ia miliki, setelah nyawanya dicabut?

Pernahkah anda berpikir walau sejenak apa yang dirasakan oleh Firáun saat ini, setelah kematian menjemputnya?

Simak firman Allah Taála berikut ini agar anda tahu apa yang sedang dirasakan oleh Firáun saat ini :

وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ {45} النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

Dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fira'un dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". (Ghafir 45-46)

Bila nasib Firáun yang begitu berkuasa dan adidaya, kini seperti ini, bagaimana dengan orang yang hanya memiliki sekerat harta, secuil jabatan?

Semoga mencerahkan.

📝 Oleh Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعالى

🔊 [ 📖 ] BBG Al-Ilmu
# BOSENAN adalah AKHLAK YG BURUK #
Ust. Firanda MA

Sebagian orang begitu cepan bosan terhadap sesuatu, begitu cepat bosan terhadap mobilnya, perabot rumah tangganya, bajunya, dll. Bahkan begitu cepat bosan kepada sahabatnya, dan yang lebih parah bosan terhadap istrinya.

Jadilah ia orang yang jika berduit dan berkemampuan maka selalu gonta ganti. Dan jika tidak berduit maka menderitalah dia menjalani kebosanannya.

'Amr bin al-'Aash radhiallahu 'anhu berkata
لاَ أَمَلُّ ثَوْبِي مَا وَسِعَنِي وَلاَ أَمَلُّ زَوْجَتِي مَا أَحْسَنَتْ عِشْرَتِي وَلاَ أَمَلُّ دَابَّتِي مَا حَمِلَتْ رَحْلِي ( 4 ) إِنَّ الْمِلاَلَ مِنْ سَيِّئِ الأَخْلاَقِ
"Aku tidaklah bosan kepada bajuku selama masih cocok buatku, dan aku tidaklah bosan kepada istriku selama ia masih baik mempergauliku, dan aku tidaklah bosan terhadap tungganganku selama masih memikulku, sesungguhnya bosenan termasuk akhlak yang buruk"
(Tahdziibul Kamaal 22/81, Siyar A'laam An-Nubalaa 3/57, Taarikh Dimasyq 46/183)
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إن المؤمن خلق مفتنا توابا نسيا وإذا ذكر تذكر ""Sesungguhnya mukmin itu tercipta dalam keadaan diberi ujian, segera bertaubat, dan suka lupa. Namun ketika diingatkan ia segera kembali." HR Ath Thabrani

Demikianlah kehidupan mukmin..
ia manusia dan bukan malaikat..
terkadang ia jatuh dalam dosa dan kesalahan..
namun saat diingatkan..
ia segera kembali dan bertaubat..

Ust. Badrusalam LC
Ibrahim bin Adham berkata, “Belum jujur kepada Allah orang yang masih menyukai ketenaran.” Lalu imam Adz Dzahabi mengomentari:

علامة المخلص الذي قد يحب شهرةً ولا يشعر بها أنه إذا عُوتب في ذلك لا يَحْرد ولا يبرئ نفسه, بل يعترف ويقول: رحم الله من أهدى إليّ عيوبي, ولا يكن معجباً بنفسه لا يشعر بعيوبها, بل لا يشعر أنه لا يشعر, فإن هذا داءٌ مزمن.

“Tanda orang yang ikhlas yang terkadang tak terasa menyukai ketenaran yaitu bila ia diingatkan tentangnya hatinya tidak panas dan tidak juga berlepas diri darinya. Tetapi ia mengakui dan berkata, “Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku.” Ia tidak merasa ujub dengan dirinya dan (yang akan ujub itu) orang yang tidak mengetahui aib aib dirinya. Bahkan ia tidak merasa punya aib. Inilah penyakit yang berat.”
(Siyar A’lam Nubala 7/393)

Ust. Badrusalam LC
Abu Darda radliyallahu anhu berkata:

من فقه الرجل المسلم استصلاحه معيشته “Termasuk kefaqihan seorang muslim adalah memperbaiki mata pencahariannya.” (Shahih jami bayanil’ilmi, 260)

Umar bin Khathab berkata:

يا معشر القراء استبقوا الخيرات وابتغوا من فضل الله ولا تكونوا عيالا على الناس “Wahai para qori, berlomba lomba lah kepada kebaikan. Carilah karunia Allah, dan jangan menjadi beban untuk manusia.”
(Shahih jami bayanil’ilmi, 261)

Ust. Badrusalam LC
Ar-Raudhoh || الروضة:
*Larangan Meminta Suami Agar Menceraikan Istri Lainnya*

@fuadhbaraba

📖 Hadits keenam puluh dari buku 100 hadits tentang *Wanita*

Bagi seorang suami boleh untuk menikah lagi ketika dia memiliki kemampuan baik dari segi harta ataupun fisik, dengan syarat mampu berbuat adil.

Dan bagi seorang wanita yang akan dijadikan madu, atau akan dinikahi oleh laki-laki yang sudah beristri, maka haram baginya untuk meminta, atau mempersyaratkan suaminya untuk menceraikan istri pertamanya, karena itu adalah bentuk kezaliman.

Dan itu menunjukan lemahnya iman, atau lemahnya ridho kepada qodho dan qodar, terutama yang berkaitan dengan rezeki. Dan ketahuikah bahwa menikah itu adalah rezeki dari Allah Ta'ala.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ يَحِلُّ لاِمْرَأَةٍ تَسْأَلُ طَلاَقَ أُخْتِهَا لِتَسْتَفْرِغَ صَحْفَتَهَا فَإِنَّمَا لَهَا مَا قُدِّرَ لَهَا. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

*Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda:*

*_"Tidak halal bagi seorang wanita meminta saudara perempuannya (madunya) diceraikan agar dia dapat menggantikan posisinya. Karena, dia hanya akan mendapatkan apa yang telah ditakdirkan untuknya"._* (HR. Muttafaq 'alaih).

Hadits yang mulia ini menunjukan kepada kita bahwa sesama wanita tidak boleh untuk saling memudhorotkan. Ketika sama-sama menjadi istri seorang laki-laki, maka tidak boleh meminta dan menuntut suaminya agar menceraikan madunya.

Allahu a'lam.

Semoga bermanfaat bagi kita semua...
Ada seseorang yang bertanya..
Kita banyak berbuat maksiat..
Tapi jarang sekali Allah memberi sanksi.. Sang guru menjawab:
Bukankah kamu pernah tidak merasakan nikmat saat bermunajat dengan-Nya?...
Bukankah pernah lewat hari hari sementara kamu tidak mampu membaca al qur’an..?
Atau kamu membaca alqur’an tetapj hatimu tidak khusyu dan tidak menikmatinya..
Padahal jika al qur’an diturunkan kepada gunung, ia menjadi takut...
Bukankah pernah lewat malam malam dan kamu merasa berat untuk sholat malam?...
Bukankah lewat waktu waktu utama untuk berpuasa..
Lalu kamu tidak semangat melakukannya...
Bukankah lisanmu pernah terasa kaku untuk berdzikir kepada-Nya..
Dan banyak waktumu lewat tanpa mengingat-Nya..
Adakah sanksi yang lebih besar dari itu...
Bukankah kamu sering melewatkan waktu untuk hal hal yang tidak bermanfaat..
Bukankah terkadang dijadikan keinginan terbesar kamu adalah dunia..
Sementara akherat sering kamu kesampingkan...
Wahai anakku..
Waspadalah sanksi yang tidak dirasakan...
Karena sanksi yang terasa itu..
Lebih ringan dari yang tidak kita rasakan...

Ust. Badrusalam LC
* HATI YANG BERSIH *
Ust. Rochmad supriyadi LC

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda," Hiduplah didunia seakan akan engkau orang yang asing atau sekedar musafir yang melewati jalanan". HR Bukhary.

Hati yang bersih memiliki prinsip bahwa dunia adalah sekedar menumpang lewat sesaat, yang artinya ia hidup sesungguhnya untuk akhiratnya, hatinya selalu terikat dengan kecintaan kepada Allah سبحانه وتعالى , hingga ia mengutamakan kecintaan Nya daripada selainnya.

Senantiasa berdzikir, ber inabah, berbuat taat, menegakkan sholat, beribadah dengan penuh istiqomah.

Senantiasa menjahui pintu-pintu fitnah, baik syubhat dan syahwat, sebagaimana diriwayatkan dari Sahabat Hudzaifah ibnu Yaman رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ berkata, bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم ," Dihamparkan fitnah dihadapan hati seperti hamparan tikar, sehelai demi sehelai, maka hati mana saja yang terpengaruh, ia akan ternodai titik hitam dihatinya, dan hati mana saja yang mengingkarinya dan menjauhinya akan tersinari titik putih dihatinya. Sehingga hanya tersisa dua jenis hati; hati yang hitam kelam, tidak bisa mengetahui perbuatan ma'ruf dan mengingkari kemungkaran, kecuali apa yang terserap oleh hawa nafsunya, dan hati yang kedua adalah hati yang putih bersih lagi bersinar, ia tidak terpengaruh fitnah sepanjang tegaknya langit dan bumi". HR Muslim.
Sa’id bin Jubair berkata, “Ada seorang lelaki datang kepada ibnu Abbas dan bertanya: “Wahai ibnu Abbas apa pendapatmu tentang ayat ini:

فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ وَمَا كَانُوا مُنظَرِينَ “Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka (Fir’aun dan kaumnya) dan merekapun tidak diberi tangguh.” (Addukhan: 29)

Apakah langit dan bumi dapat menangisi seseorang?” Ibnu Abbas berkata, “Iya. Tidak ada seorang makhlukpun kecuali di langit ada pintu untuknya yang rezekinya turun dari pintu tsb dan amalnya naik dari pintu tsb.
Apabila mukmin meningal akan tertutuplah pintu tsb sehingga langitpun menangis.
Dan bumi pun kehilangan tempat yang si hamba itu biasa sholat dan berdzikir padanya sehingga bumi menangis.
Adapun Fir’aun dan kaumnya tidak meninggalkan bekas yang baik dan tidak pula memiliki kebaikan yang naik kepada Allah sehingga langit dan bumi tidak menangisi mereka.”
(Tafsir Ath Thabari)

Ust. Badrusalam LC
Jangan Tergesa Gesa Menyampaikan Ayat atau Hadits

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا

“dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan". (Thaha:114)

Imam Abu Ja’far Ath Thabari rahimahullah berkata:
ولا تعجل يا محمد بالقرآن، فتقرئه أصحابك، أو تقرأه عليهم، من قبل أن يوحى إليك بيان معانيه
“Janganlah wahai Muhammad kamu tergesa gesa membacakan alqur’an kepada sahabat sahabatmu sebelum diwahyukan kepadamu penjelasan makna maknanya.” (Tafsir Ath Thabari)
Dan ini adalah pendapat ibnu Abbas, mujahid dan Qotadah.

Ayat ini saudaraku..
Menjadi cambuk untuk kita agar tidak tergesa gesa menyampaikan ayat alqur’an..
Sampai kita memahaminya dengan benar..
Memahami penafsirannya dari para ulama...
Demikian pula dalam menyampaikan hadits..
Sampai jelas kepada kita apakah ia shahih atau tidak..
Bagaimana penjelasan para ulama tentangnya...
Jangan sampai seperti kaum khowarij yang disifati oleh rasulullah shallallahu alaihi wasallam..
Membaca alqur’an dan membawakan sabda rasul..
Namun melesat dari agama akibat mereka memahaminya dengan pemahaman sendiri yang dangkal..

Ust. Badrusalam LC
Pembagian Tauhid Menjadi 3 tidak ada dalilnya?

Demikian mereka berkata..
Padahal bila kita bertanya kepada mereka..
apa dalil dari alqur'an dan hadits bahwa hukum islam terbagi menjadi lima?
Wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram...
Jawabnya tentu tidak ada..
Para ulama membagi hukum menjadi lima..
berdasarkan istiqra (penelitian) yang taam (sempurna)...
Terhadap dalil dalil dari al qur'an dan sunnah secara menyeluruh..
Dan ini dalam ushul fiqih disebut dengan dalil istiqra..
Demikian pula pembagian tauhid menjadi tiga..
Para ulama membagi demikian berdasarkan dalil istiqra..
Setelah meneliti seluruh dalil dalil dari al qur'an dan hadits...
Namun kebencian seringkali menutupi akal dan nurani...

Ust. Badrusalam LC
Keindahan sifat mukmin.. taqwa dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya..
kaya hati dengan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan walaupun sedikit..
Tersembunyi karena sibuk beribadah dan memperbaiki diri..
Tak berharap dikenal oleh penduduk bumi..
namun di kenal oleh penduduk langit..

Ust. Badrusalam LC
Forwarded from BBG Al ilmu
Hukum bermain catur diperselisihkan ulama menjadi dua pendapat: jumhur berpendapat haram, sedangkan imam syafii mengatakan makruh. Dan makruh menurut imam syafii seringkali bermakna haram.

Ust. Badrusalam LC
Pelipur Jatuh Cinta

Saat jatuh cinta..
Hati akan selalu ingat dia..
Namun..
Mengingat dia hanya akan menambah penyakit hati..
Tidak pula merubah takdir Allah..
Bila ternyata dia tidak Allah takdirkan untuknya...
Maka mengingat Allah itulah yang lebih besar..
Allah ta’ala berfirman:

وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ “Dan mengingat Allah itu lebih besar.” (Al Ankabut:45)

Iya... lebih besar dari mengingat si dia..
Bahkan lebih besar dari mengingat siapapun...
Karena itulah sumber ketentraman hati..

Ust. Badrusalam LC
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:

أدب المرء عنوانُ سعادته وفلاحه ، ‏وقلة أدبه عنوان شقاوته وبَوَارِه ، ‏فما استُجلِب خيرُ الدنيا والآخرة بمثل الأدب ،
‏ولا استُجلِب حرمانُهما بمثل قلة الأدب
‏ “Adab seseorang adalah tanda kebahagiaan dan keberuntungannya..
Dan sedikitnya adab seseorang adalah tanda kesengsaraan dan kecelakaannya..
Tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan dunia dan akherat seperti adab yang baik..
Dan tidak ada yang menghalangi dari kebaikan dengan adab yang buruk.. (Madarijussalikin 2/397)

Al Hasan Al Bashri pernah ditanya tentang apakah adab yang paling bermanfaat itu? Beliau berkata:

التفقه في الدين والزهد في الدنيا , والمعرفة بما لله عليك. “Mendalami ilmu agama, zuhud di dunia dan mengenal kewajibanmu kepada
Allah.” (Madarijussalikin 2/392) Ust. Badrusalam LC